PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI … · DAFTAR TABEL ... Mengembangkan kemampuan menguasai...
Transcript of PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI … · DAFTAR TABEL ... Mengembangkan kemampuan menguasai...
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI
BERLANDASKAN AYAT AL-QUR’AN PADA SUB MATERI
KOMPONEN EKOSISTEM BIOLOGI KELAS X
SMA MUHAMMADIYAH 6 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk meraih gelar sarjana pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH :
ARMITA SARI
105441107816
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
iii
iv
MOTTO
هي جد وجد (Siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil)
هي صبس ظفس (Siapa yang bersabar pasti beruntung)
هي ساز على الدزب وصل
(Siapa yang menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan)
“Belajar dan bekerjalah tidak seperti biasanya, tapi belajar dan
bekerjalah yang seharusnya”
v
PERSEMBAHAN
Hari takkan indah tanpa mentari dan rembulan, begitu juga hidup takkan indah
tanpa tujuan, harapan dan tantangan. Meski terasa berat, namun manisnya hidup
justru akan amat terasa apabila semuanya terlalui dengan baik meski harus
memerlukan pengorbanan. Dengan segala kerendahan hati, saya persembahkan
karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah banyak membantu dan
memberi arti kehidupan.
1. Untuk cahaya hidup yang senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu setia
mendampingi (Ayah dan Ibu terkasih) yang selalu memanjatkan do‟a kepada
putri tercinta dalam setiap sujudnya serta dukungan moral maupun material
demi keberhasilan anaknya. Terima kasih semuanya.
2. Saudara-saudara terhebat saya (Kak Asrib, kak Asbil dan Kak Anti) dan
keluarga kecilnya yang senantiasa memberi dukungan moral maupun material
demi keberhasilan adik terkecilnya.
3. Tim Militan Pikom IMM FKIP saudara seperjuangan ikatan yang telah
banyak meluangkan waktu, memberikan saran, masukan dan motivasi demi
terselesaikannya karya ini. Terima kasih tak berhingga.
4. Serta semua pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas
kontribusi yang diberikan selama ini baik berupa saran, masukan, motivasi
bahkan materi. Saya ucapkan terima kasih tak berhingga, semoga Allah
membalas kebaikan kalian semua. Aamiin…
vi
ABSTRAK
Armita Sari, 2021. Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berlandaskan
Ayat Al-Qur‟an pada Sub Materi Komponen Ekosistem Biologi Kelas X di SMA
Muhammadiyah 6 Makassar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Irmawanty dan pembimbing II Muhammad Wajdi.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana
kevaliditasan dan kepraktisan dari pengembangan modul pembelajaran biologi
berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada Sub Materi Komponen Ekosistem biologi kelas
X di SMA Muhammadiyah 6 Makassar? Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kevaliditasan dan kepraktisan dari pengembangan modul
pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada Sub Materi Komponen
Ekosistem biologi kelas X di SMA Muhammadiyah 6 Makassar. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan dengan menggunkan model 4-D yang
dibatasi sampai pada tahap pengembangan (Development). Tahapan penelitian
terdiri dari pendefenisian (Define), perancangan (Design) serta tahap
pengembangan (Develop). Prosedur penelitian terdiri dari studi pendahuluan,
perencanaan penelitian, pengembangan produk, validasi dan uji coba terbatas.
Subjek penilai berjumlah 4 orang yang terdiri dari 2 orang ahli materi dan 2 orang
ahli agama untuk mengetahui kualitas modul biologi. Instrumen penelitian berupa
angket validasi dan angket respon dengan menggunakan skala Likert yang dibuat
dalam bentuk check list. Instrumen untuk siswa berupa angket respon peserta
didik untuk 17 orang siswa kelas X SMA Muhammadiyah 6 Makassar. Data
dianalisis secara kualitatif dan kuantitaif untuk mengetahui tingkat kevaliditasan
dan kepraktisan modul biologi sesuai dengan kriteria kategori penilai. Hasil
penelitian ini adalah tersusunnya modul biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada
sub materi komponen ekosistem untuk siswa kelas X SMA Muhammadiyah 6
Makassar yang dikembangkan dengan model 4-D. Berdasarkan hasil penilaian
dari tim validator materi dan agama dengan nilai D yaitu valid, dan hasil respon
angket dari guru dan peserta didik dengan kategori sangat baik. Hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-
Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem biologi yang dikembangkan
dianggap valid oleh para ahli matetri dan agama, serta dianggap praktis oleh guru
dan peserta didik di kelas X SMA Muhammadiyah 6 Makassar.
Kata kunci: Modul pembelajaran, Ekosistem
vii
KATA PENGANTAR
Aku bersaksi bahwa tiada yang kurindu selain cinta-Nya dan aku bersaksi
bahwa merindu adalah sebaik-baik mencinta. Allah tidak dapat dirangkul oleh
langit dan bumi. Melainkan Allah hanya dapat dirangkul oleh hati para hamba-
hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa. Semoga kita semua termasuk kedalam
golongan orang-orang yang dicinta dan dirindukan sang Pencipta.
Sholawat berbingkiskan salam semoga tetap tercurahkan kepada kekasih
Allah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat-sahabatnya serta orang-
orang yang beriman.
Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak
akan terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak yang
terlibat. Penulis mengucapkan terima kasih tak berhingga untuk semuanya.
Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:
1. Ayah dan Ibu terkasih yang selalu memanjatkan do‟a kepada putri
tercintanya dalam setiap sujudnya serta dukungan moral maupun material
demi keberhasilan studi putrinya.
2. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibunda Irmawanty, S.Si., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus sebagai pembimbing I yang
telah berkenan memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Muhammad Wajdi, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang
viii
telah banyak membantu proses penyelesaian skripsi dan membekali penulis
selama masa perkuliahan.
7. Bapak Drs. Kandacong Melle, M.Pd. dan K.M Ridwan Amin, S.Pd.I. selaku
tim validator ahli agama yang telah banyak memberikan saran dan masukan
dalam penyusunan modul penelitian.
8. Ibu Nur Rezki Octavia, S.Pd., Gr. Selaku guru pamong yang telah banyak
membantu dan memberikan bimbingan baik secara langsung ataupun tidak
langsung sehingga penelitian terlaksana dengan baik dan lancar.
9. Peserta didik SMA Muhammadiyah 6 Makassar yang telah bekerja sama
dalam proses penelitian.
Akhir kata, semoga mereka senantiasa dalam perlindungan-Nya dan
kebaikan-kebaikan yang dilakukan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Skripsi
ini akan terasa sempurna dengan adanya kritik dan saran yang membangun.
Penulis harapkan, skripsi ini dapat memberikan manfaat. Aamiin.
Billahi Fii Sabililhaq, Fastabiqul Khaerat, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Makassar, April 2021
Armita Sari
ix
DAFTAR ISI
MOTTO ................................................................................................................. ii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 14
A. Latar Belakang .......................................................................................... 14
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 19
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 19
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 20
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR .............................. 21
A. Landasan Teori .......................................................................................... 21
1. Pengertian Pengembangan .................................................................... 21
2. Pengertian Modul Pembelajaran ........................................................... 21
3. Ayat Al-Qur‟an yang Berhubungan dengan Ruang Lingkup Biologi .. 30
B. Kerangka Pikir ........................................................................................... 46
C. Spesifikasi Produk ..................................................................................... 47
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ....................... 49
A. Model Penelitian dan Pengembangan ....................................................... 49
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 51
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan.................................................... 51
D. Jenis Data dan Sumber Data ...................................................................... 54
E. Teknik Pengambilan Data ......................................................................... 55
F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 55
G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 61
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 66
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 66
1. Hasil Pengembangan Produk ................................................................ 66
2. Hasil Validasi Instrumen ...................................................................... 69
3. Hasil Validasi ....................................................................................... 73
B. Pembahasan ............................................................................................... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 83
A. Kesimpulan ................................................................................................ 83
B. Saran .......................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85
LAMPIRAN ......................................................................................................... 87
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Media Pembelajaran …………………….…. 41
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket untuk Ahli Materi …………………………... 43
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket untuk Ahli Agama ………………………….. 44
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tanggapan Peserta Didik ………………... 45
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Instrumen Tanggapan Guru ………………… 46
Tabel 3.6 Model Kesepakatan Antar Penilai untuk Validasi Isi …………. 49
Tabel 3.7 Tabel Kriteria Koefisien Validasi ……………………………... 49
Tabel 3.8 Tabel Kriteria Kepraktisan ……………………………………. 50
Tabel 4.1 Penilaian Instrumen Validator Ahli Materi ……………………. 56
Tabel 4.2 Penilaian Instrumen Validator Ahli Materi …………………… 57
Tabel 4.3 Penilaian Instrumen Respon Guru …………………………….. 58
Tabel 4.4 Penilaian Instrumen Respon Peserta Didik ……………………. 59
Tabel 4.5 Penilaian Validator Ahli Materi ……………………………….. 61
Tabel 4.6 Penilaian Validator Ahli Agama ………………………………. 62
Tabel 4.7 Hasil Distribusi Frekuensi Respon Peserta Didik ……………... 63
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Pikir …………………………………...……………….…. 32
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran Persuratan ………………………………...……………….
Surat Telah Melakukan Penelitian dari SMA Muhammadiyah 6 ……….
Surat Validasi Instrumen ………………………………………………..
B. Lampiran Validasi Instrumen ………………………………………...
Lembar Validasi Instrumen Validator I …………………………………
Lembar Validasi Instrumen Validator II ………………………………...
C. Lampiran Instrumen Penelitian ……………………………………….
Lembar Validasi Ahli Materi ……………………………………………
Lembar Validasi Ahli Agama ………………………………………...…
Lembar Angket Respon Guru …………………………………………...
Lembar Angket Respon Peserta Didik …………………………………..
D. Lampiran Hasil Validasi Para Ahli …………………………………..
Lembar Validasi Ahli Materi ……………………………………………
Lembar Validasi Ahli Agama …………………………………………...
E. Lampiran Hasil Respon (Angket) ………………………...………….
Lembar Angket Guru ……………………………………………………
Lembar Angket Peserta Didik …………………………………………..
F. Lampiran Analisis Data ………………………………………………
Analisis Hasil Distribusi Frekuensi Respon Peserta Didik ……………...
G. Lampiran Kartu Kontrol Penelitian …………………………………..
H. Lampiran Dokumentasi ………………………………………………..
I. Curriculum Vitae ……………………………………………………….
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan
sumber daya manusia menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dan
pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Pada
saat ini, pembangunan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan
dalam mencerdaskan bangsa juga berhasil. Pendidikan yang merata untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa adalah masalah utama di dunia pendidikan,
baik dalam bidang pendidikan kecerdasan majemuk peserta didik ataupun
dalam bidang pengetahuan.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pendidikan
Nasional Nomor 20 pada Tahun 2003 menyatakan bahwa tujuan pendidikan
nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Pendidikan dengan proses pembelajaran akan selalu memiliki
keterkaitan. Pembelajaran terjadi karena terdapat interaksi antar individu
dengan lingkungannya, jadi belajar bisa dilakukan kapan dan dimanapun.
Salah satu hal yang menjadi bukti nyata apabila seseorang melakukan proses
belajar diantaranya tingkah laku dari sisi pengetahuan mengalami perubahan,
baik keterampilan ataupun sikapnya berfokus pada lingkungan sekitarnya dan
15
mempunyai kepekaan pada benda biotik dan abiotik dan keadaan yang terjadi
di lingkungan. Memperhatikan kepekaan bersikap peserta didik terhadap
lingkungan sekitar yang ditunjukkan pada tingkah laku yang berusaha untuk
mencegah dan memperbaiki rusaknya lingkungan alam serta melestarikannya.
Pembelajaran Biologi pada sekolah menengah atas menjadi harapan bagi
peserta didik sebagai tempat untuk mempelajari pribadi dan alam sekitar guna
menerapkannya dalam keseharian.
Biologi juga menjadi satu dari sekian disiplin ilmu yang bukan hanya
mengumpulkan ilmu atau pengetahuan yang berkaitan dengan makhluk
hidup, melainkan merupakan upaya demi menumbuh kembangkan dan
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta didik atas lingkungan
sekitar, juga dimanfaatkan dalam membantu menyelesaikan berbagai
pertanyaan yang berkaitan dengan alam lingkungan sekitar serta menjadikan
bekal untuk perkembangan dalam hidup seseorang. Pendidikan Sains
memiliki beberapa cabang termasuk Biologi, mempunyai tangggung jawab
untuk membentuk kecerdasan, mentalitas, tingkah laku dan moral peserta
didik guna membentuk pribadi manusia yang memiliki keunggulan di bidang
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAQ (Iman dan Takwa
kepada Allah SWT) yang tinggi. Sains dapat berguna sebagai media
mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dalam menerjemahkan tanda-tanda
Kekuasaan dan KebesaranNya.
Permendiknas No 22 Tahun 2006 telah dituliskan tentang standar isi
pendidikan bahwa tujuan pembelajaran biologi diantaranya; 1) Terbentuk
16
sikap positif pada biologi dengan mendapat kesadaran tentang keindahan dan
teraturnya alam semesta serta mengagungkan karya paripurna Tuhan yang
Maha Esa; 2) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, efektif, terbuka, ulet, kritis
dan dapat bekerja sama dengan orang lain; 3) Mengembangkan pengalaman
agar dapat melakukan uji dan mengajukan hipotesis lewat percobaan, serta
dapat mengkomunikasikan hasil dari percobaan baik secara tulisan maupun
lisan; 4) Menumbuh-kembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif dan
deduktif dengan menggunakan prinsip dan konsep biologi; 5)
Mengembangkan kemampuan menguasai prinsip dan konsep biologi serta
yang terkait dengan cabang Ilmu Pengetahuan Alam lain, juga dapat
mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan percaya diri; 6) Menambah
tingkat kesadaran yang berperan serta untuk menjaga kelestarian lingkungan
sekitar. Tujuan dari pembelajaran biologi di atas membuktikan bahwa biologi
adalah ilmu yang dilihat sebagai satu kesatuan yang mengandung nilai
religius, nilai intelektualitas, nilai pendidikan nilai sosial-politis dan nilai
praktis.
Pembelajaran biologi sebenarnya menginginkan agar terbentuknya
manusia yang bisa menghasilkan karya dari pengembangan sederhana yang
memiliki keterkaitan dengan kebutuhan manusia salah satunya adalah media
pembelajaran biologi. Namun, realita yang terjadi di sekolah menunjukkan
bahwa masih banyak tenaga pendidik yang mengalami kesulitan dalam
mengembangkan media pembelajaran biologi. Hal ini disebabkan kurangnya
pelatihan mengenai cara mengembangkan media pembelajaran dengan baik
17
dan benar. Selain itu, tenaga pendidik hanya terfokus pada satu sumber yaitu
buku paket yang hanya disediakan oleh pihak pemerintah atau daerah
setempat sehingga kurang menarik dan juga lebih bersifat informatif karena
tidak menampilkan sajian materi yang menyisipkan ayat Al-Qur‟an (ayat
kauniyah) sebagai renungan bagi peserta didik untuk lebih bertafakkur pada
ayat-ayat Allah dalam kehidupan sehari-hari dilengkapi gambar yang dapat
menjelaskan secara rinci tentang konsep yang ingin disampaikan.
Hal seperti ini juga dialami oleh beberapa sekolah berdasarkan
observasi awal salah satunya adalah di SMA Muhammadiyah 6 Makassar
yang mengalami kesulitan dalam penerapan materi pembelajaran biologi
khususnya sub materi komponen ekosistem biologi yang pada hakikatnya
materi ini berorientasi untuk menjadikan peserta didik lebih dekat dengan
dunia biologi dan sikap peduli lingkungan atau alam sekitar karena akan
berdampak buruk ketika etika dalam lingkungan tidak terjaga dan lingkungan
atau alam yang tidak seimbang bisa merusak lingkungan yang awalnya baik-
baik saja. Alam semesta diatur dengan paripurna oleh Allah SWT dengan
sistem dan aturan-Nya yang sangat unik. Oleh karena itu semua, maka itulah
menjadi pertanda kehebatan dan agungnya sang Pencipta. Sebagaimana
firman Allah di QS. Ar-Rum ayat 41.
18
دي الاس لرمهن بعض ظهس الفساد ف البس والبحس بوا كسبت أ
الري عولىا لعلهن سجعىى
Artinya: “telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar)”.
Manusia tercipta hanya untuk beribadah kepada sang Khaliq dan berperan
menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi ini. Manusia sebagai khalifah
(pemimpin) tidak untuk merusak lingkungan sekitar melainkan memiliki
tugas untuk memelihara alam semesta, memanfaatkan dan mengolah segala
potensi di dalamnya.
Modul adalah satu kesatuan utuh yang terdiri dari rangkaian kegiatan
belajar nyata yang telah memberikan hasil belajar efektif untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan secara spesifik dan jelas. Modul merupakan
satu unit program belajar mengajar terkecil yang unsur-unsur modul terdiri
dari pedoman guru, lembar kerja, lembar kerja peserta didik, lembaran tes dan
kuncinya serta kunci lembar jawaban. Modul merupakan bentuk bahan ajar
cetak yang dimanfaatkan dalam membantu guru dan peserta didik dalam
proses belajar mengajar. Selain itu, modul difungsikan agar peserta didik
dapat belajar mandiri apalagi di musim pandemi sekarang yang
mengharuskan pembelajaran tatap muka ditiadakan demi menjaga kesehatan
bersama.
19
Berdasarkan permasalahan ini, peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian terkait dengan pengembangan media pembelajaran. Salah satunya
adalah modul pembelajaran biologi yang tidak hanya memuat ringkasan
materi tetapi juga lebih pada pemaknaan kehidupan manusia sebagai makhluk
biologi. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitiannya dengan
mengangkat judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi
Berlandaskan Ayat Al-Qur’an pada Sub Materi Komponen Ekosistem
Biologi Kelas X SMA Muhammadiyah 6 Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kevaliditasan dari pengembangan modul pembelajaran biologi
berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem
biologi kelas X di SMA Muhammadiyah 6 Makassar?
2. Bagaimana kepraktisan modul pembelajaran biologi yang berlandaskan
ayat Al-Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem biologi kelas X di
SMA Muhammadiyah 6 Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui kevaliditasan modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat
Al-Qur‟an pada materi komponen ekosistem biologi kelas X di SMA
Muhammadiyah 6 Makassar.
20
2. Mengetahui kepraktisan modul pembelajaran biologi yang berlandaskan
ayat Al-Qur‟an pada materi komponen ekosistem biologi kelas X di SMA
Muhammadiyah 6 Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Adapun manfaatnya sebagai informasi secara teoritis penelitian ini
bermanfaat sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut, dengan
tema yang sama akan tetapi menggunakan materi yang berbeda.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi guru : diharapkan mampu menjadi acuan tambahan bagi guru
dalam pelaksanaan pembelajaran biologi sehingga dapat
mempermudah penyampaian materi komponen ekosistem biologi serta
dapat membangkitkan kreativitas guru dalam menerapkan dan
menggunakan bahan ajar.
b. Bagi peserta didik : diharapkan mampu menjadi sumber dan media
belajar biologi bagi peserta didik sehingga dapat meningkatkan
pemahamannya tentang materi komponen ekosistem biologi, serta
dapat memotivasi akan adanya kesadaran peserta didik untuk lebih
memahami ruang lingkup biologi dan sikap peduli terhadap
lingkungan.
c. Bagi sekolah : diharapkan mampu menambah sumber dan media
pembelajaran yang ada di sekolah untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran biologi.
21
d. Bagi peneliti lain : sebagai sumber pustaka dan bahan pembanding
pada waktu yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pengembangan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2002 Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang
telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan
aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau
menghasilkan teknologi baru.
R & D adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut. Menurut Borg & Gall penelitian pengembangan merupakan
suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk pendidikan. Model rancangan penelitian R&D digunakan model
4-D yaitu Define, Design, Develop dan Disseminate, ini berdasarkan
menurut pandangan Thiagarajan (1974) atau diadaptasi menjadi model 4-
P yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran
(Sugiyono, 2019).
2. Pengertian Modul Pembelajaran
22
Menurut Sumantri dalam buku Annisa Anita Dewi (2019) bahan
pembelajaran merupakan substansi utama yang akan diajarkan dalam
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar bagi peserta didik
untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran.
Tingkat kemampuan kognitif siswa berpengaruh pada pembentukan
karakternya. Thomas Lickona dalam Ramadhanis (2018) menyatakan
bahwa ada tiga komponen penting dalam pembentukan karakter yaitu
pengetahuan moral, perasaan moral dan perbuatan moral. Ketiga
komponen tersebut dapat dinyatakan dengan pengetahuan tentang sesuatu,
kemudian memiliki sikap tentang hal tersebut, selanjutnya berperilaku
sesuai dengan apa yang diketahuinya dan apa yang disikapinya. Ketiga
komponen tersebut dalam pelaksanaannya berlangsung secara berurutan.
Seseorang dalam berperilaku harus memiliki pengetahuan terlebih dahulu
tentang yang akan dilakukannya, memiliki sikap dan penilaian terhadap
apa yang akan dilakukannya dan baru dapat melaksanakan sesuai dengan
pengetahuan dan penilaian yang telah diterimanya.
Salah satu pendukung aktivitas belajar adalah tersedianya bahan
ajar. Bahan ajar yang sering digunakan dalam kegiatan belajar selama ini
adalah buku teks dari penerbit. Semua peserta didik diarahkan untuk
mempunyai buku teks tersebut. Akan tetapi, pemanfaatan buku tersebut
kurang bias menunjang aktivitas belajar peserta didik (Fatrima, 2018).
23
Modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit yang lengkap yang
berdiri sendiri dan terdiri dari suatu rangkaian kegiatan belajar yang
disusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang
dirumuskan secara khusus dan jelas. Sistem pembelajaran dengan modul
merupakan strategi tertentu dalam menyelenggarakan pengajaran
individual secara menyeluruh (Yulianti, 2014).
Modul adalah salah satu perangkat pembelajaran yang bisa
mendorong dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Sebagaimana
yang telah diungkapkan oleh peneliti Rully R. Oroh berfokus kepada
peningkatan hasil belajar peserta didik melalui penggunaan bahan ajar.
Modul adalah satu kesatuan utuh yang terdiri dari rangkaian kegiatan
belajar nyata yang telah memberikan hasil belajar efektif untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan secara spesifik dan jelas. Modul merupakan
satu unit program belajar mengajar terkecil yang unsur-unsur modul
terdiri dari pedoman guru, lembar kerja, lembar kerja peserta didik,
lembaran tes dan kuncinya serta kunci lembar jawaban. Modul adalah
bentuk dari bahan ajar cetak yang dapat digunakan demi membantu guru
dan peserta didik pada proses pembelajaran. Sebagaimana yang dijelaskan
oleh Nasution pada buku pengembangan modul, modul bisa dirumuskan
sebagai suatu unit lengkap yang berdiri sendiri atau rangkaian kegiatan
belajar yang tersusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah
tujuan yang dirumuskan (Fatrima, 2018).
24
Menurut (Aditia, 2013), modul merupakan alat atau sarana
pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara
mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya. Modul berisi materi, metode, batasan-batasan materi
pembelajaran, petunjuk kegiatan belajar, latihan dan cara mengevaluasi
yang dirancang secara sistematis dan menarik, untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri.
Modul salah satu perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam
proses pembelajaran yang dibuat oleh guru dengan menyesuaikan materi
serta kompetensi dasar. Modul digunakan untuk memudahkan peserta
didik memahami materi yang disajikan, secara mandiri atau melalui
bimbingan guru. Guru melihat bahwa peserta didik harus melewati
kemampuan dan proses intelektual dengan beragam pengalaman (Reid,
1984). Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas
secara utuh dan sistematis, di dalamnya memuat seperangkat pengalaman
belajar terencana serta didesain untuk membantu peserta didik menguasai
tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal memuat tujuan
pembelajaran, materi/substansi belajar dan evaluasi (Latifah, 2015).
Menurut (Mardiana, 2019) modul pembelajaran merupakan satu
kesatuan program pembelajaran terkecil yang dipelajari oleh peserta didik
sendiri, baik secara perorang atau diajarkan oleh peserta didik kepada
dirinya sendiri (self-instructional). Modul pembelajaran sebagai sejenis
25
satu kesatuan kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan, diatur
agar dapat membantu peserta didik dalam penyelesaian tujuan tertentu.
Modul dapat disebut sebagai paket program dalam keperluan proses
belajar mengajar.
Modul pembelajaran merupakan perangkat yang menunjang proses
pengajaran yang mempengaruhi dari kebutuhan mahasiswa seperti yang
diungkapkan oleh Hamalik yaitu bahan ajar yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan mahasiswa akan mempengaruhi proses
pembelajaran di dalam kelas sehingga dapat berjalan secara efektif.
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan
menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat
digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
atau dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah perangkat
bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan isi materi, metode
penggunaan dan bahan evaluasi pembelajaran yang dapat digunakan
perseorangan maupun kelompok untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan (Fatrima, 2018).
Pembelajaran Biologi di sekolah membutuhkan sarana dan
prasarana penunjang yang seharusnya diintegrasikan dengan agama Islam.
Sarana dan prasarana pendukung tersebut salah satunya adalah bahan ajar
cetak yang dapat berupa modul (Arimadona, 2016).
a. Karakteristik Modul
26
Modul pembelajaran adalah salah satu bahan belajar yang bisa
dimanfaatkan peserta didik secara mandiri. Modul yang baik harus
disusun secara jelas, sistematik dan menarik. Modul bisa digunakan
kapan dan dimanapun disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
Modul pembelajaran disusun supaya sesuai dengan karakteristik
berikut:
1) Self instructional. Peserta didik dapat belajar sendiri dan tidak
bergantung pada orang atau pihak lain.
2) Self contained. Muatan materi belajar dari setiap unit kompetensi
yang dipelajari semuanya terdapat dalam satu modul utuh.
3) Stand alone. Modul dari hasil pengembangan tidak bergantung
pada media lain atau tidak mesti digunakan bersamaan dengan
media lain.
4) Adaptif. Modul baiknya mempunyai daya adaptif atau penyesuaian
yang besar terhadap perkembangan IPTEK.
5) User friendly. Modul baiknya mampu memenuhi kaidah bersahabat
atau akrab dengan penggunanya.
6) Konsistensi. Bersifat konsisten dalam menggunakan font, tata letak
ataupun spasinya.
b. Ciri - Ciri Modul
Ciri - ciri pengajaran modul pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik mampu belajar sendiri, ia belajar dengan aktif tanpa
dampingan maksimal dari guru mata pelajaran.
27
2) Tujuan pembelajaran dirumuskan atau disusun secara khusus.
Sumber rumusan tujuan adalah perubahan tingkah laku pada
peserta didik.
3) Tujuan dirumuskan atau disusun secara khusus hingga terjadi
perubahan tingkah laku pada peserta didik yang segera dapat
diketahui. Perubahan tingkah laku tersebut diharapkan hingga
mencapai 75% dalam penguasaan tuntas (mastery learning).
4) Memberikan kesempatan kepada peserta didik agar maju dan
berkelanjutan menurut kemampuannya masing-masing.
5) Modul adalah paket pengajaran yang sifatnya self-instruction.
Diharapkan dengan belajar seperti ini, modul mampu membuka
kesempatan bagi peserta didik dalam mengembangkan dirinya
secara maksimal.
6) Modul mempunyai daya informasi yang cukup akurat. Struktur,
unsur asosiasi dan urutan bahan materi pelajaran terbentuk
sedemikian rupa hingga peserta didik dapat mempelajarinya secara
spontan.
7) Modul diharapkan memberikan banyak kesempatan bagi peserta
didik guna berbuat lebih aktif.
c. Kelemahan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul
Belajar menggunakan modul juga sering dikatakan dengan
belajar mandiri. Menurut Suparman dalam proses belajar mandiri
terdapat beberapa kekurangan yaitu sebagai berikut:
28
1) Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan
lama.
2) Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang
dimiliki oleh peserta didik pada umumnya dan peserta didik yang
belum matang pada khususnya.
Membutuhkan keuletan yang tinggi dari fasilitator untuk terus
menerus mamantau proses belajar peserta didik, memberi motivasi
dan konsultasi secara individu setiap waktu peserta didik
membutuhkan. Kemudian Tjipto, juga mengungkapkan beberapa hal
yang memberatkan belajar dengan menggunakan modul, yaitu:
1) Kegiatan belajar memerlukan organisasi yang baik
2) Selama proses belajar perlu diadakan beberapa ulangan/ujian, yang
perlu dinilai sesegera mungkin
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa dalam pembelajaran menggunakan modul juga memiliki
beberapa kelemahan yang mendasar yaitu memerlukan biaya yang
cukup besar serta memerlukan waktu yang lama dalam pengadaan
atau pengembangan modul itu sendiri dan membutuhkan ketekunan
tinggi dari guru sebagai fasilitator untuk terus memantau proses
belajar peserta didik.
d. Kelebihan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul
Belajar menggunakan modul sangat bermanfaat bagi peserta
didik agar dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya
29
sendiri. Pembelajaran dengan modul sangat menghargai perbedaan
individu, sehingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan tingkat
kemampuannya, akhirnya pembelajaran semakin efektif dan efisien.
Tjipto, mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh
jika belajar menggunakan modul, antara lain:
1) Motivasi peserta didik meningkat karena setiap kali peserta didik
mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan disesuaikan
dengan kemampuannya.
2) Setelah pelajaran selesai guru dan peserta didik dapat mengetahui
peserta didik yang benar berhasil dengan baik dan mana yang
kurang berhasil.
3) Peserta didik mencapai hasil sesuai dengan kemampuannya.
4) Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester.
5) Pendidikan lebih berdaya guna.
Selain itu Santyasa, juga menjelaskan beberapa manfaat yang
didapatkan dari proses pembelajaran dengan menerapkan modul
adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan motivasi peserta didik, karena setiap kali
mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai
dengan kemampuan.
2) Setelah dilakukan evaluasi, guru dan peserta didik dapat
mengetahui pada modul mana peserta didik telah berhasil dan
pada bagian modul mana mereka belum berhasil.
30
3) Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester.
4) Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun
menurut jenjang akademik.
3. Ayat Al-Qur’an yang Berhubungan dengan Komponen Ekosistem
Biologi
Prastowo dalam Sholihah (2018) mengungkapkan bahwa modul
adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik belajar
mandiri tanpa atau dengan bimbingan seorang guru. Pemilihan modul
sebagai sumber belajar mandiri bagi peserta didik diperkuat dengan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa modul sangat membantu peserta
didik belajar mandiri, diperlukan sebagai panduan belajar, dan dinilai
efektif untuk meningkatkan kemampuan belajar peserta didik.
Penyusunan modul sebagai sumber belajar mandiri tidak hanya pada
aspek kognitif tetapi juga pada aspek keagamaan sesuai dengan tujuan
pendidikan madrasah yang menghendaki peserta didik mempunyai
kemampuan dalam bidang pengetahuan dan bidang keagamaan, sehingga
modul yang disusun diintegrasikan dengan ayat Al Qur‟an.
Pengintegrasian juga berupaya untuk memenuhi tujuan sistem pendidikan
nasional yaitu pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
31
sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut Dermana dalam jurnal Dewi (2017) menyatakan bahwa
menghadirkan aspek spiritual keagamaan melalui penanaman nilai-nilai
agama tidak akan mengurangi bobot ilmiah dari sains, bahkan akan
memastikan tercapainya pemahaman yang lebih komprehensif terhadap
hakikat sains itu sendiri. Menghadirkan aspek spiritual yang berbasis
Islam-Sains ini salah satunya dengan menerapkan bahan ajar yang telah
dikembangkan dari aspek tersebut, yang nantinya diharapkan dapat
menjadi alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih
optimal dan bervariasi.
Teori ilmiah apapun sesungguhnya tidak dapat meniadakan Tuhan.
Beberapa penafsiran ateistik atas teori ilmiah merupakan bentuk dari
"Saintisme", yaitu keyakinan bahwa hanya sains lah satu-satunya cara
untuk mengetahui. Saintisme memandang bahwa hanya alam (material)
satu-satunya realitas yang ada, dan segala hal yang tidak dapat dijangkau
sains adalah ilusi. Penafsiran demikian keliru karena melampaui hal-hal
yang dapat dijelaskan sains. Sebaliknya teori ilmiah tidak dapat begitu
saja menghasilkan simpulan-simpulan keagamaan, karena kebenaran
ilmiah adalah relatif dan bersandar pada asumsi-asumsi dasar serta
bergantung pada teori yang ada. Agama (wahyu) merupakan petunjuk
bagi umat manusia, kebenarannya bersifat mutlak. Keyakinan keagamaan
32
dengan sendirinya tidak membutuhkan dukungan dari ataupun perlu
mendukung teori ilmiah apapun (Syam, 2017).
Fakta biologi telah disebut dalam al-Quran yang diturunkan lebih
1400 tahun dahulu yang dibuktikan tepat oleh para saintis hari ini.
Memandangkan definisi biologi yang luas mencakupi manusia, haiwan
dan tumbuhan yang boleh dipecahkan kepada banyak cabang ilmu yang
lebih khusus seperti embriologi, botani, zoologi dan sebagainya, maka
artikel ini akan memfokuskan kepada biologi molekul yang mencakupi
genetik dan sel selain biologi umum yang tidak termasuk dalam mana-
mana cabang ilmu yang disebutkan (Jasmi, 2013).
Ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling
manusia yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat dalam
bentuk segala ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua yang ada di
dalamnya. Ayat-ayat ini meliputi segala macam ciptaan Allah, baik itu
yang kecil (mikrokosmos) ataupun yang besar (makrokosmos). Bahkan
diri kita baik secara fisik maupun psikis juga merupakan ayat kauniyah.
Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan
segala sistem dan peraturannya yang unik, maka ia menjadi tanda
kehebatan dan keagungan Penciptanya. Allah berfirman dalam Al Qur‟an
Surat Fushshilat ayat 53:
فسهن حتى تبي لهن أه فاق وف أ سسهن آاتا ف ا
ء شهد الحك أولن كف بسبك أه على كل ش
Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri
33
mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran
itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya
Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”
Begitu juga kerapian, kekokohan dan keindahan yang bagi orang
berakal pasti akan merasa kagum. Semuanya menunjukkan keluasan ilmu
dan keluasan hikmah Allah SWT. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan,
“apabila kamu memperhatikan seruan Allah SWT untuk bertafakkur, hal
itu akan mengantarkan pada ilmu tentang Allah, tentang sifat Esa, Agung
dan kesempurnaan Allah SWT, seperti qudrat, ilmu, hikmah, rahmat,
ihsan, keadilan, ridho, murka, pahala dan siksa-Nya “. Begitulah caranya
memperkenalkan diri kepada hamba - hambaNya dan mengajak mereka
untuk merenungi ayat-ayat-Nya.
Berdasarkan perspektif etika lingkungan (etics of environment),
komponen paling penting hubungan antara manusia dan lingkungan
adalah pengawan manusia. Tujuan agama adalah melindungi, menjaga
serta merawat agama, kehidupan, akal budi dan akal pikir, anak cucu
serta sifat juga merawat persamaan serta kebebasan. Melindungi,
menjaga dan merawat lingkungan adalah tujuan utama dari hubungan
dimaksud. Jika situasi lingkungan semakin terus memburuk maka pada
akhirnya kehidupan tidak akan ada lagi tentu saja agama pun tidak akan
ada lagi. Manusia sebagai faktor dominan dalam perubahan lingkungan
baik dan buruknya dan segala sesuatu yang terjadi dalam lingkungan dan
alam. Alquran menjelaskan kerusakan lingkungan baik di darat maupun
di laut pelakunya adalah manusia karena eksploitasi yang dilakukan
34
manusia tidak sebatas memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan
hidup dan tidak mempertimbangkan kelangsungan lingkungan dan
keseimbangan alam tetapi lebih didasarkan pada faktor ekonomi,
kekuasaan dan pemenuhan nafsu yang tidak bertepi (Harapah, 2015).
Oleh karena itu, Al-Qur‟an sangat banyak menuliskan perintah
untuk merenungi ayat - ayat kauniyah dan bukti - bukti kekuasaan Allah
SWT. Mengajak setiap orang guna berfikir dan memperhatikan setiap
keadaan, karena sangat bermanfaat bagi hamba. Manfaat dan nikmat dari
ayat - ayat kauniyah telah memberikan petunjuk tentang keluasan rahmat
Allah, kemahamurahan dan kebaikan-Nya, diantaranya:
a. Merasakan agungnya Allah dan kelemahan diri sendiri. Pengagungan
pada Sang Khaliq akan membentuk kecintaan, rasa takut untuk
mendurhakai Allah SWT dan senantiasa hanya berharap kepada Allah.
Sedangkan menyadari kelemahan diri bisa membuat manusia menjadi
inabah, bertawakkal kepada-Nya, mengembalikan urusan kepada
Allah SWT dan senantiasa menghindarkan diri dari sifat congkak dan
sombong.
b. Setiap makhluk yang ada di permukaan bumi menjadi sumber
inspirasi untuk manusia agar bisa mendapatkan maslahat duniawi dan
ukhrawi. Bukankah karena terinspirasi dari burung dan capung hingga
terciptanya pesawat dan helikopter? Manusia juga mendapatkan ilmu
dan pelajaran dari tawakalnya seekor burung dan mujahadahnya semut
35
serta masih banyak lagi. Setiap makhluk diciptakan berpotensi untuk
menjadi sumber inspirasi.
c. Menjadikan manusia lebih bersyukur karena tidak mungkin diciptakan
makhluk di dunia ini oleh Allah melainkan faedah atau bermanfaat
bagi manusia. Sebagai salah satu contoh, sekiranya manusia
diwajibkan membayarkan biaya pajak untuk penerangan matahari,
berapa biaya harus dikeluarkan oleh manusia? Sekiranya manusia
diharuskan membayar setiap kandungan oksigen yang dihirup setiap
detiknya, maka sudah dapat dipastikan tidak akan ada orang kaya di
dunia ini. Tapi karena kecintaan Allah pada makhluk ciptaanNya
maka itu diberikan cuma – cuma pada makhluknya. Kenyataan ini pun
akan melahirkan rasa syukur dan pengakuan bagi setiap hamba yang
berakal. “Wahai Rabb kami, tidak lah Engkau menciptakan ini sia-sia,
Maha Suci Engkau maka jauhkanlah kami dari siksa neraka” (QS. Ali
- Imran :191)
لاها ولعىدا وعلى جىبهن وتفكسوى ف الري ركسوى الل
را باطل سبحاك فما خلك السواوات والزض زبا ها خلمت ه
عراب الاز
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah
Kami dari siksa neraka.
36
Contoh ayat yang menjelaskan terkait dengan ruang lingkup biologi
diantaranya:
a. Surat Yunus ayat 101
ات ظسوا هاذا ف السواوات والزض وها تغ ا لل ا
ؤهىى والرز عي لىم ل
Artinya: Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di
bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan
Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang
yang tidak beriman".
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa Allah SWT
memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta umatnya
untuk melihat dan memperhatikan apa yang ada di langit dan di bumi
secara detail. Perintah ini bermaksud supaya manusia senantiasa
menggunakan akalnya untuk berpikir dan mempelajari, meneliti serta
mengelola sumber daya dan kekayaan alam lainnya yang telah
diciptakan Allah. Maka dari itu, manusia diperintahkan untuk
senantiasa belajar dan menguasai berbagai pengetahuan dan teknologi
yang ada.
b. Surah Ar Rahman ayat 33
Artinya: “Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu
tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa tidak mungkin bagi
seseorang bisa menembus langit kecuali memperoleh kekuatan yang
cukup. Ayat terdahulu memberi peringatan yang sama. Akan tetapi,
37
setelah mencapai kemajuan dan perkembangan pada bidang IPTEK
dan juga setelah menyiapkan diri untuk menjelajahi planet - planet
menjadi hal wajib bagi kita sekarang sebagai hamba untuk lebih
memaknai yang dikandung ayat ini. Sesungguhnya Al-Quran itu kitab
seluruh zaman dan akan selalu sesuai dengan perubahan setiap zaman.
Tidak terdapat keraguan lagi didalamnya, dalam pengetahuan Allah
lah bahwa suatu waktu manusia akan memperoleh tingkat ilmu yang
tinggi dan membuat kemajuan yang pesat pada bidang ilmu
pengetahuan. Pada zaman ini sudah tepat waktunya mengingatkan
manusia bahwa kitab suci ini diturunkan oleh Allah SWT. Ungkapan
Tuhan bahwa manusia tidak dapat menembusnya kecuali dengan
kekuasaan pun perlu mendapatkan penafsiran kembali. Dulunya
mereka menafsirkan hal tersebut sebagai hal mustahil yang tidak
mungkin sama sekali dilakukan. Akan tetapi sekarang ungkapan ini
harus diartikan sebagai petunjuk dan pendorong untuk lebih berusaha.
Begitupun kenyataan bahwa wilayah langit dan bumi tidak hanya
ditentukan dengan mencapai bulan ataupun planet mars.
Lingkunganya ternyata lebih luas lagi. Sebelum kita mengutip ayat -
ayat yang memiliki arti sama serta yang menerangkan bagaimana
penjelajah angkasa luar akan menghadapi bahaya penghancuran dalam
upayanya mengembara ke luar angkasa.
c. Surat An - Nazi‟at ayat 30
Artinya:…dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
38
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa Allah telah menciptakan
bumi dalam bentuk tidak bundar sama sekali (bulat telur). Fakta
inipun dibenarkan oleh ilmu pengetahuan yang membuktikannya pula,
bahwa bumi benar-benar memiliki bentuk demikian. Sesungguhnya
gambaran manusia tentang bentuk bumi telah mengalami kemajuan.
Awalnya orang yakin bahwa bumi terbentuk terhampar rata tanpa
batas, kemudian menyadari bahwa bumi itu bulat. Setelah
perkembangan peradaban dan pengetahuan manusia di bidang
matematika dan astronomi kian pesat, manusia telah sanggup untuk
mengukur dan menghitung garis tengah bumi sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa bumi ini tidak bulat sama sekali, akan tetapi
berbentuk elips. Hal ini kemudian memberikan bukti kembali bahwa
kitab suci itu benar-benar diturunkan oleh Allah SWT yang Maha
Pencipta lagi Maha Mengetahui segalanya.
d. Surat Al Baqarah ayat 164
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan
bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa mendorong kita untuk
berfikir dan merenungi tentang banyaknya ciptaan Allah. Berdasarkan
perkembangan IPTEK kita dapat berpikir, merenung dan meneliti hal-
hal yang ada di alam ini. Hal ini dapat dijadikan sebagai sarana dalam
39
meningkatkan kualitas iman dan membuktikan kebenaran ciptaan
Allah. Dalam ayat ini terdapat 6 hal yang dapat dijadikan bahan
perenungan yaitu sebagai berikut:
1) Kejadian langit dan bumi
Dalam penciptaan langit dan bumi, dapat dilihat dalam pengaturan
sistem kerja yang sangat teliti. Lafadz khalq pada ayat ini
diterjemahkan dengan penciptaan, dapat berarti pengukuran yang
teliti atau pengaturan. Hal ini yang dimaksudkan adalah benda-
benda angkasa, seperti bulan, matahari dan jutaan bintang. Semua
itu beredar dengan teratur yang sekaligus menunjukkan
kesempurnaan kekuasaan Allah di langit.
2) Pergantian siang dan malam
Perputaran bumi mengelilingi matahari dapat menjadikan adanya
hisab atau hitungan dalam menentukan (tahun, bulan, hari, jam,
menit, detik dan pergantian musim). Perputaran bumi pada
porosnya mengakibatkan terjadinya siang dan malam.
3) Turunnya air hujan
Adanya hujan tumbuh-tumbuhan dapat hidup dengan subur yang
membawa manfaat bagi kepentingan hidup manusia, dengan
pengetahuannya manusia dapat mempelajari proses terjadinya
hujan dan bahkan sudah bisa membuat hujan buatan. Air hujan
sangat bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup yaitu
binatang, tumbuh-tumbuhan dan manusia.
40
4) Kapal yang berlayar di lautan
Semuanya telah diatur oleh yang Maha Tahu yaitu Allah. Kapal
yang berlayar di lautan membawa barang yang bermanfaat bagi
manusia. Hal ini menjadi pertanda adanya sarana transportasi, baik
yang digunakan masa kini dengan kecanggihan alat maupun masa
dahulu yang hanya mengandalkan angin dengan segala
masalahnya.
5) Perkisaran angin dan pergeseran awan
Adanya ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia dan usahanya
untuk meneliti akhirnya dapat diketahui keadaan angin atau
keadaan cuaca di suatu tempat. Angin terkadang membawa rahmat,
azab atau kabar gembira berupa turunnya hujan. Hal ini menjadi
suatu bukti adanya keteraturan alam dan tentunya ada yang
mengatur yaitu Allah SWT.
6) Adanya berbagai jenis binatang
Pemikiran tentang kehebatan sang sutradara yaitu Allah dalam
menciptakan makhluknya dibuktikan dengan adanya berbagai jenis
binatang di alam ini dengan fungsi dan manfaat yang berbeda-beda.
Selain ayat diatas yang menjelaskan beberapa ruang lingkup
biologi, dibawah ini beberapa ayat yang menjelaskan rinci terkait dengan
materi ini diantaranya:
1. Ayat tentang penciptaan manusia (ilmu reproduksi)
a. Q.S Al-Fath ayat 11
41
Artinya: Dan Allah menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari
air mani, Kemudian dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki
dan perempuan). dan tidak ada seorang perempuan pun
mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan
sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur
seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi
umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh
mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah
mudah.
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa Allah SWT telah
menciptakan manusia itu dari tanah dan keturunannya diciptakan dari
air mani atau sel sperma dan ovum yang bertemu untuk membentuk
zigot kemudian menjadi embrio dan akhirnya menjadi janin dan
lahirlah manusia-manusia baru yang akan menjadi khalifah di bumi
ini. Hal ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang senantiasa di
pelajari oleh manusia.
b. Q.S Al-Mu‟minun ayat 67-68
Artinya: Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian
dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, Kemudian
dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu
dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa),
Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara
kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian)
supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya
kamu memahami(nya). Dia-lah yang menghidupkan dan
mematikan, Maka apabila dia menetapkan sesuatu urusan, dia
Hanya berkata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia.
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa Allah SWT menciptakan
manusia dari air mani menjadikannya janin kemudian berkembang
menjadi dewasa. Terdapat suatu saat dimana manusia akan mati.
Semua itu sangat mudah bagi Allah SWT untuk melakukan yang
demikian.
42
c. Q.S Al-Mu‟minun ayat 12-14
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa menjelaskan tentang
proses embrional secara lengkap. Bahkan Dr. Keith Moore, seorang
ahli embriologi terkenal dunia yang mana karyanya dipelajari banyak
orang di berbagai belahan dunia merasa takjub akan ayat-ayat tentang
penciptaan manusia dan tentang perkembangan janin yang terdapat di
Al-Quran, karena semua yang dinyatakan Al-Quran benar dan terbukti
tepat yang sebelum para ilmuan menemukan ilmu ini telah ada
dijelaskan Allah dalam kitab-Nya.
2. Ayat tentang penciptaan makhluk hidup (tumbuhan)
a. QS. Yasin ayat 33
Artinya: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi
mereka adalah bumi yang mati. kami hidupkan bumi itu dan kami
keluarkan dari padanya biji-bijian, Maka daripadanya mereka
makan.
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa Allah SWT telah
menghidupkan bumi yang dulunya mati dengan berbagai kehidupan di
dalamnya yang mengisi bumi. Sebagai contoh dalam hal memperoleh
bahan makanan, Allah SWT telah menciptakan kehidupan dan
43
makhluk hidup di dalamnya sebagai rahmat dan anugerah bagi
manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka.
b. QS. Az-Zumar ayat 21
Artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa
Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya
menjadi sumber-sumber air di bumi Kemudian ditumbuhkan-Nya
dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya,
lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan,
Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal.
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa rahmat dan anugerah
yang besar bagi manusia yang memiliki akal untuk melihatnya sebagai
bentuk keadilan dan kasih sayang Allah kepada umatNya. Allah SWT
telah menurunkan air dari langit dan menjadikannya sumber-sumber
air di bumi dan ditumbuhkan berbagai jenis tanaman-tanaman yang
bermacam-macam.
3. Ayat tentang hewan
a. QS. An-Nahl ayat 8
Artinya: dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai,
agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan
Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
b. QS. An-Naml ayat 18
Artinya: Hingga apabila mereka sampai di
lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut,
masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak
oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari".
c. QS. An-Nahl ayat 68
44
Artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah
sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-
tempat yang dibikin manusia".
d. QS. Al Fathir ayat 28
Artinya: Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-
binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang
bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang
takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa diantara para manusia
dan binatang-binatang yang bermacam-macam yang telah diciptakan
Allah, yang patuh hanyalah „ulama‟ atau orang-orang yang benar-
benar mengetahui dan mengagungkan kebesaran dan kekuasaan Allah
SWT, yang dimaksud dengan ulama dalam ayat Ini ialah orang-orang
yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah. ayat-ayat di atas
merupakan ayat-ayat yang menyebutkan beberapa jenis hewan dalam
dunia manusia yang jauh sebelum manusia lahir dan adanya ilmu
Sains yang menjelaskan telah ditetapkan oleh Allah SWT.
4. Ayat tentang sumber makanan dari tumbuhan (Produsen)
a. QS. Yasin ayat 34-35
Artinya: Dan kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan
anggur dan kami pancarkan padanya beberapa mata air, Supaya
mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan
oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
Penjelasan dalam ayat ini yaitu bahwa sudah seharusnya
manusia harus bersyukur atas nikmat Allah yang sangat besar kepada
umat manusia di bumi. Allah telah ciptakan beberapa mata air yang
45
subur yang di dalamnya terdapat berbagai tumbuhan dan buah-buahan
yang dapat dikonsumsi manusia untuk bertahan hidup di bumi.
46
B. Kerangka Pikir
Kerangka berpikir memberikan gambaran mengenai korelasi setiap
tahapan dalam penelitian, kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut:
Permasalahan yang ditemukan di Sekolah:
1. Belum adanya modul yang berlandaskan Al-Qur’an untuk
meningkatkan sikap peduli lingkungan
2. Peserta didik merasa jarang mendapatkan media pembelajaran yang
bervariasi, Peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang sesuai
dengan nuansa sekolah.
3. Adanya ketidakseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan
untuk membangun softskill dan hardskill
Mengembangkan Modul
Pembelajaran Biologi Berlandaskan
Al-Qur’an pada Sub Materi
Komponen Ekosistem di SMA
Muhammadiyah 6 Makassar
Media telah
dikembangkan
Uji validasi oleh
para pakar LAYAK
Media Siap
digunakan
TIDAK LAYAK Diperbaiki sesuai
saran vallidator
Gambar 2.1 Alur Pikir
Define
Design
Develop
47
C. Spesifikasi Produk
Spesifik produk yang diinginkan peneliti adalah:
1. Aplikasi yang digunakan
Modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada sub
materi komponen ekosistem biologi disusun berdasarkan aturan
kurikulum 2013 yang memuat konsep-konsep ilmu biologi dengan
menggunakan aplikasi Corel Draw X7
2. Modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an ini
memposisikan peserta didik untuk berperan mandiri dalam pembelajaran.
3. Bentuk modul memuat teks, image yang menarik, sehingga dapat
membantu mempermudah peserta didik dalam mempelajari komponen
ekosistem biologi
4. Bagian – bagian pada modul antara lain:
a. Halaman judul
b. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator dan tujuan
pembelajaran
c. Peta konsep
d. Materi
e. Rangkuman
f. Penunjang materi, seperti refleksi dan diskusi
g. Daftar pustaka
48
5. Secara tersirat modul pembelajaran biologi yang berlandaskan ayat
Al‟Qur‟an ini mengandung pesan spiritual, sosial, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan kompetensi inti pada kurikulum 2013
6. Berbentuk modul cetak yang diatur pada ukuran kertas A4
49
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian dan pengembangan
atau dikenal dengan research & development (R&D). R & D adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan
menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2019).
Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall adalah
suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Model rancangan penelitian R & D digunakan model 4-D yaitu
Define, Design, Develop dan Disseminate, ini berdasarkan menurut
pandangan Thiagarajan (1974) atau diadaptasi menjadi model 4-P yaitu
pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran (Sugiyono, 2019)
dengan pendekatan dalam pendidikan yang meliputi sepuluh tahapan dalam
mengembangkan model. Hanya saja dalam penelitian ini hanya 5 langkah
yang akan digunakan sehingga model 4-D yang digunakan juga hanya sampai
pada tahap ketiga. Disseminate tidak digunakan dengan memperhatikan
beberapa alasan.
Model 4-D yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan
modul ini yaitu :
1. Define (pendefinisian)
Tahap define merupakan tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan
syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Penetapan syarat-
50
syarat yang dilakukan dengan memperhatikan serta menyesuaikan
kebutuhan pembelajaran untuk peserta didik kelas X (Sugiyono, 2015: 63).
Hasil dari identifikasi nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan produk yang dibuat, melakukan tinjauan terhadap
kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) untuk menentukan
indikator–indikator yang ingin dicapai, melakukan studi pustaka untuk
mengumpulkan materi yang sesuai dengan penelitian.
2. Design (perancangan)
Tahap design bertujuan untuk menyiapkan prototipe perangkat
pembelajaran. Hasil dari tahap define mulai disusun secara sistematis
untuk membuat rancangan modul dengan menentukan konten dan objek-
objek yang akan digunakan dalam media pembelajaran serta membuat
desain yang didalamnya membahas materi ruang lingkup biologi.
3. Develop (pengembangan)
Tahap develop bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran
yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar ahli atau tim
validator. Setelah produk divalidasi oleh pakar ahli barulah produk akan
diuji cobakan (uji coba terbatas) untuk mendapatkan masukan langsung
berupa respon, reaksi, komentar dari peserta didik dan guru terhadap
perangkat pembelajaran yang telah disusun yang diikuti revisi apabila
diperlukan sampai produk yang dihasilkan dinyatakan layak untuk
digunakan.
51
4. Disseminate (penyebaran)
Tahap disseminate bertujuan untuk menyampaikan hasil
pengembangan (produk) kepada para pengguna dan professional melalui
forum atau menuliskan dalam jurnal atau dalam bentuk buku atau
handbook. Tujuan dilakukan tahap ini adalah produk yang dikembangkan
dapat dimanfaatkan oleh orang lain. Pengemasan dilakukan dengan
mencetak modul, kemudian disebarluaskan agar dapat diserap dan
dipahami oleh orang lain dan digunakan sebagai bahan ajar. Namun,
dalam penelitian kali ini tahap disseminate tidak dilakukan dengan
memperhatikan beberapa alasan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan penelitian pengembangan ini
dilakukan di SMA Muhammadiyah 6 Makassar pada bulan Januari – Februari
2021 semester genap tahun ajaran 2020/2021.
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Menurut Borg and Gall penelitian pengembangan adalah suatu proses
yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.
Tahapan atau proses dalam penelitian dan pengembangan melewati
membentuk siklus yang konsisten untuk menghasilkan suatu produk tertentu
sesuai dengan kebutuhan, melalui langkah desain awal produk, uji coba
produk awal untuk menemukan berbagai kelemahan, perbaikan kelemahan,
diuji cobakan kembali, diperbaiki sampai akhirnya ditemukan produk yang
baik.
52
Terdapat tiga hal yang paling mendasar dalam penelitian research and
development yaitu : Pertama, tujuan akhir penelitian research and
development dihasilkannya suatu produk tertentu yang dianggap handal
karena telah melewati pengkajian terus-menerus; Kedua, produk yang
dihasilkan sesuai dengan kebutuhan lapangan, oleh sebab itu sebelum produk
awal dihasilkan terlebih dahulu dilakukan survei dahulu; Ketiga, proses
pengembangan produk dari mulai pengembangan produk awal sampai produk
jadi yang sudah divalidasi dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis data
secara empiris.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang
dikembangkan oleh Borg & Gall. Menurut Borg & Gall, pendekatan research
and development (R&D) dalam pendidikan meliputi sepuluh tahapan dalam
mengembangkan model. Namun pada penelitian ini hanya akan
mengembangkan modul sampai pada 5 tahapan, yaitu:
1. Studi Pendahuluan (Research and information collecting)
2. Tahap Perencanaan Penelitian (Planning)
3. Tahap Pengembangan Produk (Develop preliminary form of product)
4. Tahap Validasi dan Uji Coba Terbatas (Preliminary field testing)
5. Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main product revision)
1. Studi Pendahuluan (Research and information collecting
Mengidentifikasi potensi dan masalah, dimana hasilnya akan
digunakan sebagai acuan untuk pengembangan produk yang akan dibuat,
melakukan tinjauan terhadap kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar
53
(KD) untuk menentukan indikator–indikator yang hendak dicapai,
melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan materi, adapun sub materi
yang dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah
komponen ekosistem biologi.
2. Tahap Perencanaan Penelitian (Planning)
Menyiapkan materi ruang lingkup biologi dari berbagai sumber yang
relevan yang disesuaikan dengan kurikulum 13 (K13), merumuskan
indikator yang akan dicapai berdasarkan KI dan KD yang sesuai dengan
sub materi yang digunakan dalam penelitian.
3. Tahap Pengembangan Produk (Develop preliminary form of product)
Menentukan konten dan objek-objek yang akan digunakan dalam
media pembelajaran, membuat desain yang didalamnya membahas sub
materi komponen ekosistem. Media pembelajaran ini menggunakan
aplikasi Corel Draw X7 dan ukuran halaman diatur dengan menyesuaikan
ukuran kertas A4.
4. Tahap Validasi dan Uji Coba Terbatas (Preliminary field testing)
Pembuatan kisi-kisi berdasarkan pembuatan kisi-kisi instrumen
penelitian, kriteria penelitian disesuaikan dengan kategori masing-masing
penilaian seperti ahli materi dan ahli agama. Instrumen penelitian yang
akan digunakan lembar validasi untuk penilaian para ahli. Lembar validasi
ini digunakan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis
modul berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli agama.
54
5. Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main product revision)
Perbaikan atau revisi produk berdasarkan hasil uji lapangan terbatas
dari penilaian para pakar. Revisi produk tahap 1 dilakukan secara berulang
sampai produk dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran,
hasil akhir produk media pembelajaran berbentuk media pembelajaran
modul pembelajaran biologi yang telah dinyatakan layak oleh para pakar.
D. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini terdiri
dari data kuantitatif dan kualitatif:
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang bentuknya berupa data
angka-angka sebagai hasil observasi atau penelitian. Data kuantitatif
berupa skor penilaian setiap poin kriteria penilaian pada angket
kualitas media pembelajaran berbasis modul pada sub materi
komponen ekosistem biologi yang diisi oleh para pakar ahli dan
peserta didik. Penilaian untuk setiap poin kriteria diubah menjadi skor
dengan skala Likkert, yaitu 5 = sangat baik; 4 = baik; 3 = cukup; 2 =
kurang; 1= sangat kurang. Selain itu untuk validasi penilaian setiap
poin kriterianya diubah dengan skala 4 – 1, dimana 4 = sangat baik; 3
= baik; 2 = kurang; 1 = sangat kurang.
55
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data hasil observasi dan lembar
dokumentasi yang dideskripsikan yang menunjukkan kualitas atau
mutu sesuatu baik keadaan, proses, peristiwa atau kejadian lainnya.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian pengembangan ini diperoleh dari
guru dan peserta didik.
E. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga
tahap pengambilan data berdasarkan observasi, validitas pakar serta angket
dengan check list.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian divalidasi secara teoritik, yaitu dengan
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing penelitian. Hasil validasi tersebut
adalah instrumen yang siap digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
Instrumen penelitian berdasarkan pendapat Walker & Hess dalah Azhar
Arsyad mengenai kriteria penilaian media pembelajaran berdasarkan pada
kualitas. Adapun kriteria yang dimaksud sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Media Pembelajaran
No Instrumen Tujuan Sumber Waktu
1 Angket
validator ahli
Memperoleh
saran dan
penilaian
Kelayakan
Ahli materi dan
agama
Selama
penelitian
56
2 Angket
kepraktisan
Memperoleh
saran dan
penilaian
kelayakan media
untuk digunakan
Guru dan
peserta didik
SMA
Muhammadiyah
6 Makassar
Selama
penelitian
Instrumen atau alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
menggunakan lembar angket, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi.
1. Angket
Angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden yaitu peserta
didik, guru dan juga para ahli tim untuk diberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna. Metode angket digunakan untuk mengukur
indikator program yang berkaitan dengan isi program bahan
pembelajaran. Angket menggunakan format chek list sebuah daftar
dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek list pada kolom yang
sesuai.
a. Angket Validasi Ahli Materi
Angket validasi ahli materi digunakan untuk memperoleh data berupa
kelayakan produk yang ditinjau dari aspek kesesuaian materi dengan
kurikulum, keruntutan, keseimbangan, kejelasan, kesederhanaan,
kebenaran, kelengkapan dan kesistematisan isi produk. Isi dari angket
yang diberikan kepada ahli materi memiliki beberapa aspek pokok
yang disajikan. Validasi ahli materi dilakukan oleh dosen pendidikan
biologi di Universitas Muhammadiyah Makassar yang merupakan
57
dosen ahli bidang materi yang bersangkutan. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dan digunakan untuk merevisi proses
pengembangan media pembelajaran berbasis modul. Kisi-kisi
instrument angket untuk ahli materi yang berisi rincian dari aspek isi
dan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket untuk Ahli Materi
Unsur Penilaian Nomor
Instrumen Jumlah Butir
Isi Kurikulum 1,2,3 3
Kesesuaian penggunaan modul 4,5,6,7,8, 5
Kesesuaian dengan pembelajaran 9,10 2
Inti dan isi materi 11,12,13,14,15 5
Kemasan modul 16,17 2
Penutup 18,19,20 3
Jumlah 20
b. Angket Validasi Ahli Agama
Angket validasi ahli agama digunakan untuk memperoleh untuk
memperoleh data mengenai kelayakan dari segi keagamaan yang
tercantum dalam orientasi ayat Al-Qur‟an yang disajikan dalam media
pembelajaran berbasis modul pada sub materi komponen ekosistem.
Validasi ahli agama dilakukan oleh dosen ahli agama. Data hasil
validasi digunakan untuk memperbaiki produk agar layak digunakan
sebagai media pembelajaran. Kisi-kisi instrumen angket validasi ahli
agama dapat dilihat pada tabel 3.3
58
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket untuk Ahli Agama
Unsur Penilaian Nomor
Instrumen Jumlah Butir
Isi konsep materi 1,2,3,4 4
Kesesuaian penggunaan bahasa 5,6,7 3
Teknins penyajian 8,9,10 3
Jumlah 10
c. Angket Tanggapan Peserta Didik
Instrumen kuesioner untuk peserta didik diisi ketika melakukan uji
coba lapangan yang akan menilai kelayakan pada aspek penggunaan
pada pengembangan media pembelajaran berbasis modul pada sub
materi komponen ekosistem. Instrumen angket tanggapan peserta
didik terhadap produk dinilai berdasarkan pertanyaan sesuai dengan
kisi-kisi yang dibuat. Instrumen angket untuk peserta didik dapat
dilihat di tabel 3.4
59
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tanggapan Peserta Didik
Indikator Nomor Instrumen Jumlah Butir
Belajar dengan menggunakan
modul
pembelajaran biologi berlandaskan
ayat Al-Qur‟an menarik
1,2 2
Modul pembelajaran biologi
berlandaskan ayat Al-Qur‟an
mudah digunakan
3,4,5 3
Tampilan modul pembelajaran
berlandaskan ayat Al-Qur‟an
menarik
6,7,8 3
Tampilan modul pembelajaran
berlandaskan ayat Al-Qur‟an
membantu peserta didik memahami
pelajaran
9,10,11 3
Materi dalam modul pembelajaran
berlandaskan ayat Al-Qur‟an
mudah dipelajari
12,13 2
Materi yang tersaji dalam modul
pembelajaran berlandaskan ayat
Al-Qur‟an bermanfaat untuk
kehidupanmu
14,15 2
Jumlah 15
d. Angket Tanggapan Guru
Instrumen kuesioner untuk guru mata pelajaran diisi ketika melakukan
uji coba lapangan yang akan menilai kelayakan pada aspek
penggunaan pada pengembangan media pembelajaran berbasis modul
pada sub materi komponen ekosistem biologi. Instrumen angket
tanggapan guru terhadap produk dinilai berdasarkan pertanyaan sesuai
dengan kisi-kisi yang dibuat. Instrumen angket untuk guru mata
pelajaran dapat dilihat di tabel 3.5
60
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Tanggapan Guru
Indikator Nomor Instrumen Jumlah Butir
Mengajar dengan menggunakan
modul pembelajaran biologi
berlandaskan ayat Al-Qur‟an
menarik
1,2 2
Modul pembelajaran biologi
berlandaskan ayat Al-Qur‟an
mudah digunakan
3,4,5 3
Tampilan modul pembelajaran
berlandaskan ayat Al-Qur‟an
menarik
6,7,8 3
Tampilan modul pembelajaran
berlandaskan ayat Al-Qur‟an
membantu peserta didik
memahami pelajaran
9,10,11 3
Materi dalam modul
pembelajaran berlandaskan ayat
Al-Qur‟an mudah diajarkan
12,13 2
Materi yang tersaji dalam modul
pembelajaran berlandaskan ayat
Al-Qur‟an bermanfaat untuk
kehidupan
14,15 2
Jumlah 15
2. Pedoman Observasi
Observasi merupakan suatu aktivitas yang meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.
Observasi dilakukan secara non-sistematis dan tidak menggunakan
instrumen pengamatan. Observasi dilakukan dengan melihat langsung
kegiatan belajar mengajar dikelas guna menganalisis media pembelajaran
yang digunakan oleh guru dalam menunjang kegiatan pembelajaran.
61
3. Pedoman Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi ini berupa foto atau tulisan peserta didik SMA
Muhammadiyah 6 Makassar pada saat proses pembelajaran menggunakan
modul pembelajaran biologi berorientasi ayat Al-Qur‟an saat pengisian
angket penilaian media pembelajaran.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis
kuantitatif dan kualitatif pada kualifikasi valid dan praktis. Data kuantitatif
merupakan data yang memaparkan hasil pengembangan produk berupa media
pembelajaran berbasis modul yang diperoleh dari masukan validator pada
tahap validasi isi dari ahli materi dan ahli agama.
Data yang diperoleh melalui instrumen penilaian pada saat uji coba
dianalisis dengan dengan menggunakan Ms. Excel. Cara ini diharapkan dapat
memahami data selanjutnya, hasil analisis data digunakan sebagai dasar untuk
merevisi produk yang dikembangkan. Angket tanggapan diisi oleh guru dan
peserta didik. Angket tanggapan berisi pernyataan dengan jawaban semi
terbuka. Urutan penulisannya adalah judul, identitas responden, petunjuk
pengisian dan item pertanyaan. Angket tanggapan bersifat kuantitatif data
dapat diolah secara penyajian persentasi dengan menggunakan skala likert
sebagai skala pengukuran. Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan
dan diikuti dengan lima respon.
62
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Data Validasi Ahli
Instrumen pendukung lainnya dalam penelitian ini terlebih dahulu
di validasi oleh pakar sebelum digunakan. Analisis kevalidan didasarkan
pada data hasil validasi ahli menggunakan analisis validasi isi Gregory
dalam (Ruslan, 2009) seperti ditunjukkan rumus dibawah ini:
Validitas Isi =
Keterangan:
A = Jumlah item yang yang kurang relevan menurut kedua validator
B = Jumlah item yang kurang relevan menurut validator II dan relevan
menurut validator I
C = Jumlah item yang relevan menurut validator II dan kurang relevan
menurut validator I
D = Jumlah item yang relevan menurut kedua validator
63
Tabel 3.6 Model Kesepakatan Antar Penilai untuk Validasi Isi
Validator II
Validator I
Relevansi lemah (butir
bernilai 1 atau 2)
Relevansi kuat (butir
bernilai 3 atau 4)
Relevansi lemah (butir
bernilai 1 atau 2) A B
Relevansi kuat (butir
bernilai 3 atau 4) C
D
Tabel 3.7 Tabel Kriteria Koefisien Validasi
Jika koefisien validasi isi tinggi yaitu lebih dari 75% ( 75%), maka
dapat dinyatakan pengukuran atau intervensi yang dilakukan adalah valid.
2. Analisis Data Kepraktisan Media Pembelajaran
Analisis kepraktisan media pembelajaran modul dengan
menggunakan analisis data dari komponen kepraktisan angket peserta
didik dan guru. Oleh karena itu, kegiatan analisis data terhadap
komponen kepraktisan ini adalah sebagai berikut:
a. Penskoran angket respon siswa dan guru dengan memberikan tanda
check list (√) pada pilihan respon siswa dan guru yaitu 5 = sangat
baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1= sangat kurang,
b. Setiap poin kriteria yang diperoleh akan diubah menjadi skor dengan
skala Likkert dengan skor minimum 1 dan skor maksimum 5 seperti
dalam tabel 3.8 sebagai berikut:
No Koefisien Validasi Kriteria
1 < 75 % Kurang valid
2 75% Valid
64
Tabel 3.8 Tabel Kriteria Kepraktisan
Analisis kepraktisan didasarkan pada data hasil angket oleh guru dan
peserta didik dengan menggunakan aturan Sturges (Ali, 2012) seperti
ditunjukkan rumus dibawah ini:
k = 1 + 3,3 (log n); dan n 200
Keterangan:
k = banyak kelas interval
n = banyak data yang digunakan (banyak informan)
Untuk memperoleh tabel dengan panjang kelas yang sempurna dapat
dikoreksi dengan menggunakan rumus:
p . k = (r + 1) + X
Keterangan:
p = panjang kelas
r = rentang
k = banyak kelas
X = Skor/nilai penentu (skor/nilai awal dan skor/nilai akhir pada tabel)
Jika:
X = 0, maka skor awal diambil data terkecil
X = 2, maka 2 dibagi 2 = 1
(skor/nilai awal sebagai titik acuan yang diambil yakni data terkecil
dikurangi 1, dan skor/nilai akhir pada tabel akan menjadi data terbesar
ditambah 1)
X = 3, maka 3 dibagi 2 = 1,5 (dibulatkan menjadi 1 & 2 atau 2 & 1,
yang penting jumlahnya 3).
No Skor Kategori
1 5 Sangat baik
2 4 Baik
3 3 Cukup
4 2 Kurang
5 1 Sangat kurang
65
- Jika yang dipilih adalah 1 & 2, maka skor/nilai awal sebagai titik
acuan yang diambil yakni data terkecil dikurangi 2, dan skor/nilai
akhir pada tabel akan menjadi data terbesar ditambah 2
- Jika yang dipilih adalah 2 & 1, maka skor/nilai awal sebagai titik
acuan yang diambil yakni data terkecil, dikurangi 2, dan skor/nilai
akhir pada tabel akan menjadi data terbesar ditambah 1.
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pengembangan Produk
Penelitian ini dimulai dengan observasi di SMA Muhammadiyah 6
Makassar. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada lokasi penelitian
maka didapatkan beberapa masalah yang telah dirincikan dengan jelas
pada bagian di Bab I. Berdasarkan permasalahan yang didapatkan oleh
peneliti maka pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan modul
pembelajaran berbasis Al-Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem
dan mengetahui kelayakan isi dari modul pembelajaran biologi. Modul
pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan layak digunakan
berdasarkan validasi oleh ahli materi, validasi ahli agama dan tanggapan
dari guru dan peserta didik.
Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan
Borg & Gall yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk pendidikan yang dibatasi pada beberapa tahap saja. Tahap-tahap
tersebut meliputi; Studi pendahuluan; Perencanaan penelitian;
Pengembangan produk; Validasi dan uji coba terbatas; Revisi hasil uji
lapangan terbatas.
a. Studi Pendahuluan
Pada tahapan ini dilakukan tinjauan terhadap kompetensi inti
(KI) dan kompetensi dasar (KD) untuk menentukan indikator-
67
indikator yang hendak dicapai. Berdasarkan hasil observasi dengan
guru biologi, diperoleh hasil bahwa pada proses pembelajaran
menggunakan media pembelajaran baik berupa buku cetak, lembar
kerja peserta didik dan juga menggunakan modul pembelajaran hanya
saja dianggap kurang maksimal. Hal ini dikarenakan kebermanfaatan
dari modul pembelajaran yang digunakan sebelumnya tidak
memenuhi secara edukasi, kurang menarik dan kurang membantu
peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikirnya agar
tumbuh sikap peduli lingkungan.
b. Perencanaan Penelitian
Tahap ini terdiri dari persiapan materi yang sesuai dari berbagai
sumber yang relevan; merumuskan indikator yang akan digunakan
pada modul pembelajaran dalam hal ini berkaitan dengan ayat Al-
Qur‟an.
c. Pengembangan Produk
Pada tahap ini dilakukan pengembangan produk (modul
pembelajaran) dengan mengembangkan modul dalam hal
menambahkan beberapa isi materi yang sesuai dengan standar
sekolah. Sehingga peserta didik mampu mengimplementasikan materi
dari modul terhadap lingkungan sekitar. Pada tahap ini modul
beberapa kali dilakukan revisi baik dari komponen materi ataupun
ayat yang berkaitan dengan materinya. Lembar validasi digunakan
sebagai instrumen penilaian pada media pembelajaran yang diberikan
68
pada 2 dosen ahli materi dan 2 orang ahli agama. Tim validator
memberikan beberapa saran untuk perbaikan modul, selanjutnya
peneliti mengembangkan modul dan dihasilkan modul pembelajaran
berlandaskan ayat Al-Qur‟an sebagai berikut:
1) Melampirkan dan melengkapi materi tentang subtema pokok
komponen ekosistem yang dikaitkan dengan landasan ayat Al-
Qur‟an. Modul juga disesuaikan materi dengan kompetensi inti
(KI), kompetensi dasar (KD), keakuratan materi, kemutakhiran
teori sehingga mendorong rasa ingin tau peserta didik dalam
menjaga lingkungan dan memunculkan sikap peduli lingkungan.
2) Peneliti mendesain modul pembelajaran biologi pada aplikasi corel
draw X5 yang terdiri dari cover (sampul), keterangan kompetensi
inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), indikator, peta konsep, isi
materi, refleksi, daftar pustaka dengan menambahkan beberapa
gambar yang berkaitan dengan materi dan juga kegiatan refleksi
berupa bahan diskusi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Selanjutnya, desain modul pembelajaran biologi ini dilengkapi
dengan orientasi ayat Al-Qur‟an terkait materi. Modul yang telah
dibuat menggunakan ukuran kertas A4. Halaman modul yang telah
dibuat sejumlah 71 halaman dengan pilihan desain didominasi
dengan warna hijau.
d. Validasi dan Uji Coba Terbatas
69
Tahap validasi ini dilakukan agar modul pembelajaran yang
dikembangkan dapat diketahui kelayakannya berdasarkan penilaian
para ahli (ahli materi dan ahli agama). Validasi pengembangan modul
pembelajaran dilakukan oleh; 1) ahli materi yang berkompeten di
bidang Sains Biologi dan Pendidikan Biologi; 2) ahli agama yang
berkompeten dalam bidang Sains Qur‟an.
Tahapan uji coba terbatas dilakukan agar modul pembelajaran
yang dikembangkan dapat diketahui kepraktisannya berdasarkan
responden dari guru dan peserta didik. Tahap ini dilakukan dengan
membagikan angket respon menggunakan link google form yang
diberikan ke guru mata pelajaran selanjutnya dibagikan kepada peserta
didik dan untuk guru mata pelajaran menggunakan link yang berbeda
dengan peserta didik.
2. Hasil Validasi Instrumen
Validasi instrumen dilakukan sebelum melakukan penelitian
selanjutnya. Validitas suatu modul dikatakan valid apabila telah
memenuhi standar dan telah terpenuhi syarat dari para ahli dalam hal ini
ahli materi dan ahli agama. Modul pembelajaran biologi yang digunakan
peserta didik sebelumnya belum memenuhi standar pengembangan
modul yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh sekolah,
hal ini menjadikan peserta didik belum mampu mengimplementasikan
pada lingkungan sekitar. Data penelitian hasil validasi ahli materi tersaji
dalam tabel berikut:
70
Tabel 4.1. Penilaian Instrumen Validator Ahli Materi
No. Aspek Validator
1
Validator
2 Penilaian
1 Petunjuk (butir a) 4 4 D
2 Petunjuk (butir b) 4 4 D
3 Isi (butir a) 3 4 D
4 Isi (butir b) 3 3 D
5 Isi (butir c) 3 4 D
6 Bahasa (butir a) 4 3 D
7 Bahasa (butir b) 4 4 D
8 Bahasa (butir c) 4 4 D
9 Bahasa (butir d) 4 4 D
1
Kriteria, jika indeks V > 0,75 maka instrumen dinyatakan valid secara
isi. Berdasarkan tabel diatas diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga
instrumen dapat dikatakan valid. (Gregori dalam Ruslan 2009).
Data penelitian hasil validasi ahli agama tersaji dalam tabel berikut:
71
Tabel 4.2. Penilaian Instrumen Validator Ahli Agama
No. Aspek Validator 1 Validator 2 Penilaian
1 Petunjuk (butir a) 4 4 D
2 Petunjuk (butir b) 4 4 D
3 Isi (butir a) 3 4 D
4 Isi (butir b) 3 3 D
5 Isi (butir c) 3 4 D
6 Bahasa (butir a) 4 4 D
7 Bahasa (butir b) 4 4 D
8 Bahasa (butir c) 4 4 D
9 Bahasa (butir d) 4 4 D
1
Kriteria, jika indeks V > 0,75 maka instrumen dinyatakan valid secara
isi. Berdasarkan tabel diatas diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga
instrumen dapat dikatakan valid. (Gregori dalam Ruslan 2009).
Data penelitian hasil validasi instrumen respon guru tersaji dalam
tabel berikut:
72
Tabel 4.3. Penilaian Validator Instrumen Respon Guru
No. Aspek Validator 1 Validator 2 Penilaian
1 Petunjuk (butir a) 4 4 D
2 Petunjuk (butir b) 4 4 D
3 Isi (butir a) 4 4 D
4 Isi (butir b) 3 3 D
5 Isi (butir c) 3 3 D
6 Isi (butir d) 3 4 D
7 Bahasa (butir a) 4 4 D
8 Bahasa (butir b) 4 3 D
9 Bahasa (butir c) 4 4 D
10 Bahasa (butir d) 4 4 D
1
Kriteria, jika indeks V > 0,75 maka instrumen dinyatakan valid secara
isi. Berdasarkan tabel di atas diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga
instrumen dapat dikatakan valid. (Gregori dalam Ruslan 2009).
Data penelitian hasil validasi instrumen respon peserta didik tersaji
dalam tabel berikut:
73
Tabel 4.4. Penilaian Validator Instrumen Respons Peserta Didik
No. Aspek Validator 1 Validator 2 Penilaian
1 Petunjuk (butir a) 4 4 D
2 Petunjuk (butir b) 4 4 D
3 Isi (butir a) 4 4 D
4 Isi (butir b) 3 3 D
5 Isi (butir c) 3 3 D
6 Isi (butir d) 3 4 D
7 Bahasa (butir a) 4 3 D
8 Bahasa (butir b) 4 4 D
9 Bahasa (butir c) 4 4 D
10 Bahasa (butir d) 4 4 D
1
Kriteria, jika indeks V > 0,75 maka instrumen dinyatakan valid secara isi.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga instrument
dapat dikatakan valid. (Gregori dalam Ruslan 2009)
3. Hasil Validasi
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 6 Makassar
Kecamatan Wajo, Kota Makassar dengan jumlah responden sebanyak 18
orang terdiri dari 1 orang guru dan 17 orang peserta didik. Berdasarkan
74
hasil analisis mengenai tingkat validitas pengembangan modul
pembelajaran Biologi, diuraikan sebagai berikut:
a. Tingkat kevaliditasan pengembangan modul pembelajaran Biologi
Validitas suatu modul dikatakan valid apabila telah memenuhi
standar dan telah terpenuhi syarat dari para ahli, dalam hal ini ahli
materi dan ahli agama. Modul pembelajaran biologi yang digunakan
peserta didik sebelumnya belum memenuhi standar pengembangan
modul yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh sekolah,
hal ini menjadikan peserta didik belum mampu mengimplementasikan
pada lingkungan sekitar. Data penelitian hasil validasi ahli materi
tersaji dalam tabel berikut:
75
Tabel
4.5.
Penilaia
n
Validato
r Ahli
Materi
No. Aspek Validator
1
Validator
2 Penilaian
1 Isi kurikulum (butir a) 4 4 D
2 Isi kurikulum (butir b) 4 4 D
3 Isi kurikulum (butir c) 3 4 D
4 Kesesuaian penggunaan
modul (butir a) 3 3 D
5 Kesesuaian penggunaan
modul (butir b) 3 4 D
6 Kesesuaian penggunaan
modul (butir c) 4 3 D
7 Kesesuaian penggunaan
modul (butir d) 4 4 D
8 Kesesuaian penggunaan
modul (butir e) 4 4 D
9 Kesesuaian dengan
pembelajaran (butir a) 4 4 D
10 Kesesuaian dengan
pembelajaran (butir b) 4 4 D
11 Inti dan isi materi
(butir a) 3 3 D
12 Inti dan isi materi
(butir b) 3 4 D
13 Inti dan isi materi
(butir c) 4 3 D
14 Inti dan isi materi
(butir d) 3 3 D
15 Inti dan isi materi
(butir e) 3 4 D
16 Kemasan modul (butir a) 4 4 D
17 Kemasan modul (butir b) 3 4 D
18 Penutup (butir a) 3 3 D
19 Penutup (butir b) 4 3 D
20 Penutup (butir c) 3 3 D
76
1
Kriteria, jika indeks V > 0,75 maka instrumen dinyatakan valid secara
isi. Berdasarkan tabel di atas diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga
instrumen dapat dikatakan valid. (Gregori dalam Ruslan 2009).
Data penelitian hasil validasi ahli agama tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 4.6. Penilaian Validator Ahli Agama
No. Aspek Validator 1 Validator 2 Penilaian
1 Isi konsep materi
(butir a) 4 4 D
2 Isi konsep materi
(butir b) 4 4 D
3 Isi konsep materi
(butir c) 3 4 D
4 Isi konsep materi
(butir d) 3 3 D
5
Kesesuaian
penggunaan bahasa
(butir a)
3 4 D
6
Kesesuaian
penggunaan bahasa
(butir b)
4 4 D
7
Kesesuaian
penggunaan bahasa
(butir c)
4 4 D
8 Teknik penyajian
(butir a) 4 4 D
9 Teknik penyajian
(butir b) 4 4 D
10 Teknik penyajian
(butir c) 3 4 D
77
1
Kriteria, jika indeks V > 0,75 maka instrumen dinyatakan valid secara
isi. Berdasarkan tabel di atas diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga
instrumen dapat dikatakan valid. (Gregori dalam Ruslan 2010).
a. Tingkat kepraktisan pengembangan modul pembelajaran Biologi
Kepraktisan suatu modul dikatakan praktis apabila telah memenuhi
standar dan telah terpenuhi syarat dari tim validator. Data penelitian hasil
angket respon guru dan angket respon peserta didik tersaji dalam tabel
berikut:
Tabel 4.7. Hasil Distribusi Frekuensi Respon Peserta Didik
Kelas Interval Median Frekuensi
11-14 12,5 1
15-18 16,5 15
19-22 20,5 14
23-26 24,5 17
27-30 28,5 4
Jumlah 51
B. Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan produk akhir berupa modul biologi. Ini
merupakan jenis R&D (Research and Development) dengan model
78
pengembangan 4-D. Tahapan yang dilakukan berupa define, design, develop
dan disseminate. Hanya saja dalam penelitian yang dilakukan, pada tahapan
disseminate tidak dilakukan karena terkendala pandemi dan kurangnya biaya.
Hasil kelayakan instrumen yang digunakan pada penelitian modul
berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem
menunjukkan bahwa secara keseluruhan instrumen dikatakan valid secara isi.
Hasil kelayakan modul biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada sub materi
komponen ekosistem menunjukkan bahwa, secara keseluruhan modul
dikategorikan layak digunakan sebagai bahan ajar berdasarkan uji validasi
serta responden dari guru dan peserta didik. Kelayakan yang dimaksudkan
dibuktikan dengan hasil evaluasi oleh ahli materi dan ahli agama terkait
dengan isi dari modul. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, diperoleh
hasil-hasil penilaian yang dapat dijabarkan dalam pembahasan berikut:
a. Validasi Instrumen Respon Ahli Materi
Penilaian instrumen terhadap modul pembelajaran oleh para ahli
materi disajikan dalam Tabel 4.1 yang menggunakan skala likert dengan
rentang nilai terendah 1 dan tertinggi 4. Berdasarkan hasil validasi dari
dua ahli materi diperoleh kevalidan dengan nilai D dengan ketentuan
kriteria, jika indeks V > 0,75 maka instrumen dinyatakan valid secara isi.
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga instrumen
dapat dikatakan valid.
b. Validasi Instrumen Respon Ahli Agama
79
Penilaian instrumen terhadap modul pembelajaran oleh para ahli
agama disajikan dalam Tabel 4.2 yang menggunakan skala likert dengan
rentang nilai terendah 1 dan tertinggi 4. Berdasarkan hasil validasi dari
dua ahli materi diperoleh kevalidan dengan nilai D dengan ketentuan
kriteria, jika indeks V > 0,75 maka instrumen dinyatakan valid secara isi.
Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga instrumen
dapat dikatakan valid.
c. Validasi Instrumen Angket Respon Guru
Penilaian instrumen angket respon guru divalidasi oleh validator
ahli dan disajikan dalam Tabel 4.3 yang menggunakan skala likert
dengan rentang nilai terendah 1 dan tertinggi 4. Berdasarkan hasil
validasi dari dua validator diperoleh kevalidan dengan nilai D dengan
ketentuan kriteria, jika indeks V > 0,75 maka instrumen dinyatakan valid
secara isi. Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga
instrumen dapat dikatakan valid dan dapat digunakan.
d. Validasi Instrumen Angket Respon Peserta Didik
Penilaian instrumen angket respon guru divalidasi oleh validator
ahli dan disajikan dalam Tabel 4.4 yang menggunakan skala likert
dengan rentang nilai terendah 1 dan tertinggi 4. Berdasarkan hasil
validasi dari dua validator diperoleh kevalidan dengan nilai D dengan
ketentuan kriteria, jika indeks V > 0,75 maka instrumen dinyatakan valid
secara isi. Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga
instrumen dapat dikatakan valid dan dapat digunakan.
80
Setelah dilakukan validasi instrumen untuk para ahli (ahli materi dan
ahli agama) serta para responden (guru dan peserta didik) selanjutnya
dilakukan validasi respon para ahli terhadap modul biologi untuk mengukur
kevaliditasan modul yang telah dikembangkan. Berdasarkan tahap validasi
modul biologi yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Validasi Ahli Materi
Kelayakan materi pada modul biologi berlandaskan ayat Al-
Qur‟an pada sub materi komponen ekosistem kelas X terbagi menjadi
enam aspek penilaian yaitu isi kurikulum, kesesuaian penggunaan modul,
kesesuaian dengan pembelajaran, inti dan isi materi, kemasan modul dan
penutup. Ahli materi yang berkenan melibatkan diri pada pembuatan
modul ini adalah beliau yang bergelar magister dengan keahlian di
bidang biologi dan merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah
Makassar Program Studi Pendidikan Biologi.
Hasil validasi oleh validator ahli materi disajikan dalam Tabel 4.5
yang menggunakan skala likert dengan rentang nilai terendah 1 dan
tertinggi 4. Berdasarkan hasil validasi dari dua validator diperoleh
kevalidan dengan nilai D dengan ketentuan kriteria, jika indeks V > 0,75
maka instrumen dinyatakan valid secara isi. Berdasarkan Tabel 4.5
diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga modul dapat dikatakan valid dan
dapat digunakan.
Validasi ahli materi ini dilakukan sebanyak dua kali. Pada
validasi pertama, saran dan masukan dari ahli materi dijadikan sebagai
81
dasar untuk merevisi isi materi. Hasil revisi selanjutnya diajukan untuk
penilaian kedua yang sudah bisa memenuhi syarat kelengkapan.
b. Validasi Ahli Agama
Kelayakan dan kesesuaian ayat Al-Qur‟an yang pada modul
biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada sub materi komponen
ekosistem kelas X terbagi menjadi tiga aspek penilaian yaitu isi isi
konsep materi, kesesuaian penggunaan bahasa dan teknik penyajian. Ahli
agama pertama yang berkenan melibatkan diri pada pembuatan modul ini
adalah beliau yang bergelar magister dengan keahlian di bidang Sains Al-
Qur‟an dan merupakan tenaga pendidik di salah satu amal usaha
Muhammadiyah. Ustadz juga salah satu pimpinan di Muhammadiyah.
Ahli agama kedua yang berkenan melibatkan diri pada pembuatan modul
ini adalah beliau yang merupakan alumni mahasiswa PUT (Pendidikan
Ulama Tarjih) yang telah diberi gelar langsung dari Pimpinan
Muhammadiyah sebagai Kiyai Muda (KM.), keseharian beliau juga
banyak terlibat dengan urusan Kemuhammadiyahan bidang dakwah.
Hasil validasi oleh validator ahli agama disajikan dalam Tabel 4.6
yang menggunakan skala likert dengan rentang nilai terendah 1 dan
tertinggi 4. Berdasarkan hasil validasi dari dua validator diperoleh
kevalidan dengan nilai D dengan ketentuan kriteria, jika indeks V > 0,75
maka instrumen dinyatakan valid secara isi. Berdasarkan Tabel 4.6
diperoleh V sebesar 1> 0,75, sehingga modul dapat dikatakan valid dan
dapat digunakan.
82
Validasi ahli materi ini dilakukan sebanyak dua kali. Pada
validasi pertama saran dan masukan dari ahli agama dijadikan sebagai
acuan untuk merevisi kesesuaian ayat dengan isi materi. Hasil revisi
selanjutnya diajukan untuk penilaian kedua yang sudah bisa memenuhi
syarat.
Tahap yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan uji coba terbatas
dengan meminta respon dari guru dan peserta didik. Berdasarkan respon yang
telah dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Respon Guru
Angket penilaian untuk respon guru terbagi menjadi tiga aspek,
yaitu kelayakan isi konsep materi, penyajian dan tampilan desain.
Berdasarkan hasil dari penilaian yang telah dilakukan oleh guru dalam uji
coba terbatas ini diperoleh penilaian rata-rata dengan nilai 4,2. Hal ini
artinya modul pengembangan biologi berlandaskan Al-Qur‟an ini sudah
bisa digunakan dengan baik. Hanya saja hasil respon guru ini tidak dibuat
kedalam bentuk tabel dengan kelas interval karena hanya ada satu
responden saja, yaitu satu orang guru biologi.
b. Respon Peserta Didik
Angket penilaian untuk respon peserta didik terbagi menjadi tiga
aspek yaitu kelayakan isi konsep materi, penyajian dan tampilan desain.
Berdasarkan hasil dari penilaian yang telah dilakukan oleh peserta didik
dalam uji coba terbatas ini kemudian dibuat ke dalam bentuk tabel
frekuensi dengan lima kelas interval yang dibagi ke dalam masing-
83
masing secara berurutan kelas satu 11-14, median 12,5 dengan frekuensi
1; kelas dua 15-18, median 16,5 dengan frekuensi 15; kelas tiga 19-22,
median 20,5 dengan frekuensi 14; kelas empat 23-26, median 24,5
dengan frekuensi 17; dan kelas lima 27-30, median 28,5 dengan
frekuensi 4.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
84
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Modul pembelajaran biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada materi
komponen ekosistem biologi kelas X di SMA Muhammadiyah 6
Makassar dianggap valid berdasarkan penilaian dari ahli materi dan ahli
agama.
2. Modul pembelajaran biologi yang berlandaskan ayat Al-Qur‟an pada
materi komponen ekosistem biologi kelas X di SMA Muhammadiyah 6
Makassar dianggap praktis berdasarkan respon dari guru dan peserta
didik.
B. Saran
Saran dari penulis untuk peneliti selanjutnya adalah dapat
mengembangkan modul Biologi berlandaskan ayat Al-Qur‟an ini agar peserta
didik lebih tertarik dalam belajar.
85
DAFTAR PUSTAKA
Aditia, Taufik & Novianti Muspiroh. 2013. Jurnal Scientiae Educatia.
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Sains, Lingkungan,
Teknologi, Masyarakat dan Islam (Salingtemasis) dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Konsep Ekosistem Kelas X di Sma Nu (Nadhatul
Ulama) Lemahabang Kabupaten Cirebon. Volume 2 Edisi 2.
Ali, Sidin & Khaeruddin. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Makassar: Badan
Penerbit UNM Makassar.
Arimadona, Siska. 2016. Jurnal Pendidikan Rokania. Pengembangan Modul
Pembelajaran Biologi Berbasis Integrasi Islam Sains. Vol. I. e-ISSN.
2548-4141
Departemen Agama RI. 2016. Al-Qur’an dan Terjemah Special for Woman.
Bandung: PT. Sygma Examedia Arkanieema.
Dewi, Annisa Anita. 2019. Buku sebagai Bahan Ajar. Sukabumi: CV Jejak.
Dewi, Tisrin Maulina, 2017. Jurnal Pendidikan Biologi. Pengembangan Modul
Pencemaran Lingkungan Berbasis Islam-Sains untuk Siswa Madrasah
Aliyah/MA. Vol. 6 No. 2.
Fortina, Nur. 2013. Jurnal Pendidikan. Pengembangan Modul Biologi Bermuatan
IMTAQ dengan Model ADDIE pada Pokok Bahasan Pencemaran
Lingkungan. Kementrian Agama Republik Indonesia Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.
Harahap, Rabiah Z. 2015. Jurnal EduTech. Etika Islam dalam Mengelola
Lingkungan Hidup.Vol. 1 (1) ISSN: 2442-6024.
Jasmi, K. A., Ahmad A., & Jamarluddin, I. A. 2013. Al-Quran dan Biologi in
Penciptaan Manusia dari Perspektif al-Quran. Skudai, Johor Bahru:
Universiti Teknologi Malaysia Press.
Latifah, Sri. 2015. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi. Pengembangan
Modul IPA Terpadu Terintegrasi Ayat-Ayat Al-Qur‟an pada Materi Air
sebagai Sumber Kehidupan. Vol. 04 No. 2
Machdar, Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran: Pencemaran Air,
Pencemaran Udara dan Kebisingan. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
86
Mardiana, Fitri. 2019. Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berorientasi
Tafakur Ayat Kauniyah Untuk Meningkatkan Sikap Peduli Lingkungan
Siswa Al-Hikmah Bandar Lampung. Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Ramadhanis, Fitri dan Rusdi Hasan. 2018. Jurnal Pembelajaran Biologi.
Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Karakter Siswa SMP melalui
Pengembangan Modul IPA Berbasis Imtaq di Kabupaten Bengkulu
Tengah. Vol 6. No. 2.
Sholihah, Nafi‟atus dan Ika Kartika. 2018. Jurnal Lentera Pendidikan.
Pengembangan Modul Ipa Terintegrasi Dengan Ayat Al Qur‟an Dan
Hadis. Vol 21. No. 21.
Sumampouw, Oksfriani, Jufri & Yenni Risjani. 2018. Indikator Pencemaran
Lingkungan. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Syafri, Fatrima Santri. 2018. Pengembangan Modul Pembelajaran Aljabar
Elementer di Program Studi TADRIS Matematika IAIN Bengkulu.
Bengkulu: CV. Zigie Utama.
Syam, M IKhsan. 2017. Pengembangan Modul Biologi Pokok Bahasan Evolusi
Bermuatan Ayat-Ayat Al-Qur’an Dan Hadis-Hadis Akidah Pada
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar. Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Makassar.
Yulianti, Titik. 2014. Thesis. Pengembangan Modul Berbasis Problem Based
Learning Materi Pencemaran Lingkungan untuk Membiasakan Sikap
Peduli Lingkungan Siswa SMPN 1 Bulu Sukoharjo. Surakarta: FKIP
Universitas Sebelas Maret.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
PERSURATAN
LAMPIRAN
VALIDASI INSTRUMEN
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN
HASIL VALIDASI PARA AHLI
LAMPIRAN
HASIL RESPON (ANGKET)
LAMPIRAN
ANALISIS DATA
Analisis Data Tabel Hasil Distribusi Frekuensi
Sebelum dimasukkan kedalam rumus, hasil angket respon peserta didik
dijumlahkan sesuai dengan aspek penilaiannya.
r = nilai max – nilai min
= 30 – 12
= 18
n = r – 1
= 18 – 1
= 17
K = 1 + 3,3 (log n)
= 1 + 3,3 (log 17)
= 1 + 3,3 (1,23)
= 1 + 4,059
= 5,059
= 5
P =
=
= 3,6
= 4
p. k = (r + 1) + X
4 . 5 = (18 + 1) + X
20 = 19 + X
X = 20 – 19
X = 1
LAMPIRAN
KARTU KONTROL
PENELITIAN
CURRICULUM VITAE
CURRICULUM VITAE
Armita Sari atau sering disapa Mita adalah nama penulis
skripsi ini. Penulis terlahir dari pasangan suami istri bernama
Alias dan Becce sebagai anak ke empat dari empat bersaudara.
Penulis dilahirkan di Desa Mario, Kecamatan Ponrang,
Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan pada tanggal 08 November
1997. Penulis menempuh pendidikan formal dimulai dari SDN
61 Mario selama 6 tahun (lulus tahun 2009), kemudian
dilanjutkan ke jenjang berikutnya di SMP Negeri 2 Bua Ponrang (lulus tahun
2012) dan di SMA Negeri 2 Bua Ponrang (tahun lulus 2015) dan Alhamdulillah
semasa sekolah sering menjuarai peringkat kelas bahkan peringkat umum sekolah.
Penulis pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia Timur selama
dua semester mengambil Program Studi Farmasi. Hanya saja beberapa alasan dan
pertimbangan akhirnya penulis memutuskan melanjutkan pendidikan ke jenjang
perkuliahan di Universitas Muhammadiyah mengambil Program Studi Pendidikan
Biologi.
Penulis juga aktif di dunia pergerakan dan organisasi. Penulis aktif di Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Penulis pernah diamanahi oleh Pimpinan
Komisariat IMM FKIP sebagai bendahara umum periode 2019-2020. Selain itu, di
HIMABIO FKIP Unismuh Makassar pernah diamanahi sebagai Sekretaris Bidang
Kemuhammadiyahan. Hingga kini aktif sebagai staf kurikulum di SMP Unismuh
Makassar.
Alhamdulillah… dengan ketelatenan, ketekunan dan motivasi tinggi untuk
senantiasa memperkaya khazanah keilmuan, penulis telah berhasil menyelesaikan
pengerjaan tugas akhir skripsi ini dengan menghasilkan produk modul
pembelajaran. Penulis berharap, semoga penulisan tugas akhir skripsi ini mampu
memberikan konstribusi positif bagi dunia pendidikan.
Akhir kata, penulis mengucapkan rasa syukur tak berhingga atas terselesaikannya
skripsi yang berjudul “ Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi
Berlandaskan Ayat Al-Qur’an pada Sub Materi Komponen Ekosistem
Biologi Kelas X SMA Muhammadiyah 6 Makassar.”