repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/3209/1/LENGKAP SKRIPSI... · menyelesaikan...

94
1

Transcript of repository.uinjambi.ac.idrepository.uinjambi.ac.id/3209/1/LENGKAP SKRIPSI... · menyelesaikan...

  • 1

  • 2

  • 3

  • 4

  • 5

    MOTTO

    Surat Yusuf Ayat 111

    ُ ْو ِِل ا ّْلَ مَْبا اِب مََلْد ََك َن ِِف كََصِصهِْم ِعْْبَ ٌة ّّلِ

    ُّْفََتَ ى َو كىل َما ََك َن َحِد يْثًا ي

    ُّئو ِّلَْو ٍم ي ٍة م ُهًد ى وَّ َر ْْحَ مَِكْن تَْصِد يْق َلِّ ْي بَْْيَ يََد يِْه َو تَْفِصْيَل ُكِّ ََشْ ٍء وَّ

    َن }ااا{ ِمنُوْ

    Artinya :

    Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran

    bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita

    yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang

    sebelumnya dan mejelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan

    rahmat bagi kaum yang beriman. (Q. S. Yusuf : 111)

  • 6

    PERSEMBAHAN

    Bismillahirahmanirrahim

    Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

    Rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT atas segala

    karunianya yang telah di berikan kepada kita semua dan khususnya

    kepada penulis.

    Serta tak lupa mengucapkan sholawat serta salam kepada nabi besar

    Muhammad SAW semoga kita dapat syafaat beliau di akhirat kelak.

    Amin

    Penulis persembahkan skripsi karya kecil ini kepada orang-orang

    tercinta, yang telah banyak membantu penulisan selama ini.

    Untuk ibundaku tercinta (Hartati) dan ayahhandaku tersayang (Zainal

    abidin) yang telah bersusah payah mendidik, menjaga dan mengasuh

    ananda dari kecil hingga dewasa, baik berupa materi maupun sepiritual

    tanpa keluh kesah dan penuh kesabaran.

    Untuk kakakku tercinta ( Ide Guniza) dan adikku tersayang (Al-Fikri)

    keikhlasan dan dukungannya menambah dukungan semangatku untuk

    maju dan termotifasi meraih kesuksesan.

    Terimakasih juga untuk para dosen yang membimbing ananda, ananda

    ucapkan terimakasih kepada Bpk Dr. Ali Muzakir dan Ibu Mina Zahara

    sebagai pembimbing yang telah membimbing ananda. Dan terimakasih

    kepada para dosen-dosen yang telah membantu ananda, yang tidak

    dapat saya sebutkan satu-persatu namanya, semoga jasa kalian di ganti

    dengan amal yang baik dan selalu di beriken kesahatan.

    Amin yaroobal’aalamin.

  • 7

    KATA

    PENGANTAR

    ِحيمِ َرْحمِن الرَّ ِ الَّ بِْسِم ّللاه

    AssalamualaikumWrWb

    Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

    melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya kepada penulis berupa

    kesehatan rohani dan jasmani kepada penulis, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sejarah Desa Guguk Kecamatan Renah

    Pembarap Kabupaten Merangin Provinsi Jambi” serta seiring sholawat dan

    salam kepada nabi akhirul kalam yakni nabi besar Nabi Muhammad SAW.

    Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, tidak sedikit hambatan dan

    Kendala yang penulis hadapi dalam upaya menyelesaikan skripsi ini. Namun,

    berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, akhirnya hambatan dan kendala

    tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala

    kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan

    penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pembimbing yang telah banyak

    memberikan bimbingan kepada penulis yaitu Bapak Dr. Ali Muzakir, M.Ag dan Ibu

    Mina Zahara, S. Hum, MA. Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah

    salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di UIN STS Jambi.

    Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada

    semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan demi kesempurnaan

  • 8

    penulisan skripsi ini, terima kasih saya ucapkan. Pada kesempatan ini tak lupa

    penulis mengaturkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Yth. Bapak Prof.Dr. H. Su’aidi As’ari, M.A Ph.D, selaku Rektor UIN Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi.

    2. Yth. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE, M.El, Yth. Bapak Dr, As’ad Isma, M.Pd,

    Yth. Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag, MA, selaku Wakil Rektor I, II dan III UIN

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    3. Yth. Ibu Prof. Dr. Halimah Dja’far, S.Ag, M.Fil.I, selaku Dekan Fakultas Adab

    dan Humaniora UIN sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    4. Yth. Bapak Dr. Ali Muzakir, M.Ag, Yth. Bapak Dr. Alfian, S.Pd, M.Ed, Yth. Ibu

    Dr. Raudhoh, S.Ag, SS selaku wakil Dekan I, II dan III Fakultas Adab dan

    Humaniora UIN sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    5. Yth. Bapak Agus Fiadi, S.Ip, M.Si selaku Ketua Jurusan Sejarah Peradaban

    Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    6. Yth. Bapak Dr, Ali Muzakir, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan ibu Mina

    Zahara, S. Hum, MA selaku Dosen Pembimbing II yang banyak sekali

    membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini, dan juga ucapan terima kasih

    yang sangat besar peneliti ucapkan.

    7. Yth. Bapak Muhammad Nur, S. Sos Selaku Dosen Pembimbing Akademik.

    8. Yth. Seluruh Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN sulthan Thaha Saifuddin

    Jambi khususnya Dosen jurusan Sejarah Peradaban Islam yang telah banyak

    membantu.

    9. Yth. Seluruh karyawan/ti di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora UIN

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    10. Yth. Kepala Perpustakaan, Pustakawan, Staf Perpustakaan yang ada di Dinas

    Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi yang telah mengizinkan penulis

    untuk melakukan penelitian serta memberikan informasi yang penulis butuhkan.

  • 9

    11. Yth. Bapak Junaidi T. Noor selaku salah seorang sejarawan dan Bapak Jumri

    selaku staf Museum Perjuangan Rakyat Jambi yang telah memberikan ilmunya

    dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

    12. Yth. Kepala Desa Guguk beserta staff Desa Guguk kecamatan renah pembarap

    kabupaten merangin yang telah membarikan ilmunya dan membatu penulis untuk

    menyelesaikan skripsi ini.

    13. Keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi dan dorongan serta do’a yang

    tiada hentinya agar dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

    14. Sahabat-sahabati SPI’16 yang sama-sama berjuang di Fakultas Adab dan

    Humaniora UIN STS Jambi. Khususnya lokal SPI/B yang telah menjadi partner

    diskusi yang baik bagi penulis.

    Penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

    semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, semoga

    Allah SWT memberikan keberkahan kepada kita semua. Akhir kata penulis

    sangat berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb

    Jambi, April 2020

    Penulis

    SulHaiyah

    AS.160982

  • 10

    ABSTRAK

    SulHaiyah. 2020. Sejarah Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap

    Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Skripsi Jurusan Sejarah Peradaban Islam,

    Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin

    Jambi. Pembimbing I : Dr. Ali Muzakir, Ag, Pembimbing II : Mina Zahara, S. Hum,

    MA.

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif atau penelitian

    lapangan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskrifsikan tentang sejarah berdirinya

    desa Guguk. Dalam mengumpulkan informasi yang akurat peneliti menggunakan

    metode penelitian sejarah yang meliputi, Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan

    Historiografi, penelitian ini menggunakan teknik wawancara dalam memperoleh data-

    data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan objek penelitian, data tersebut

    antara lain meliputi : sumber dokumen tertulis, buku-buku yang berkaitan dengan

    sejarah desa sisertai juga dengan dokumentasi.

    Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sejarah desa Guguk itu berketurunan

    dari Pagaruyung Minang Kabau dan keturunan dari Mataram. Pada awalnya desa

    Guguk ini bernama Desa Paligai Panjang yang terletak diseberang sungai batang

    merangin, pada masa Kepemimpinan Syeh Rajo dari Mataram desa Paligai Panjang

    diganti menjadi desa Guguk dan dipindahkan juga kesebrang sungai supaya

    memudahkan akses mereka.

    Hasil penelitian menjelaskan bahwa Syeh rajo yang telah membangun desa

    Guguk pada tahun 1170 hingga menjadi suatu desa yang makmur, berkembang ke

    dampak positif hal ini karena adanya peningkatan dalam berbagai hal seperti dalam

    kondisi keagamaan, kebudayaan, ekonomi dan fasilitas desa.

    Kata kunci: sejarah, perkembangan, agama, budaya, dan ekonomi.

  • 11

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    NOTA DINAS .......................................................................................................... I

    PENGESAHAN ........................................................................................................ II

    SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... III

    MOTTO .................................................................................................................... IV

    PERSEMBAHAN ..................................................................................................... V

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. VI

    ABSTRAK ................................................................................................................ IX

    DAFTAR ISI ............................................................................................................. X

    DAFTAR TABEL.................................................................................................. XII

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah....................................................................1

    B. Rumusan Masalah.............................................................................7

    C. Batasan Masalah...............................................................................7

    D. Tujuan penelitian .............................................................................7

    E. Manfaat Penelitian...........................................................................8

    F. Tinjauan Pustaka..............................................................................9

    G. Dasar-Dasar Analisis......................................................................10

    1. Sejarah....................................................................................10

    2. Desa .......................................................................................13

    BAB II METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan dan jenis penelitian....................................................16

    B. Lokasi penelitian ...........................................................................17

  • 12

    C. Metode penelitian sejarah..............................................................17

    1. Heuristik .................................................................................17

    2. Verifikasi ................................................................................23

    3. Interpretasi .............................................................................26

    4. Historiografi............................................................................27

    BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Kondisi demografis Desa Guguk..................................................29

    B. Letak geografis Desa Guguk....................................................... .30

    1. Iklim .................................................................................... ..35

    2. Keadaan pendidikan ........................................................... ...35

    3. Keadaan kesehatan............................................................. ....37

    4. Keadaan keagamaan.......................................................... .....38

    5. Kondisi kesejahteraan sosial masyarakat.................................38

    6. Mata pencaharian penduduk....................................................39

    7. Kondisi ekonomi.....................................................................40

    8. Kondisi kehidupan sosial........................................................42

    9. Struktur pemerintahan desa....................................................42

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Sejarah berdirinya desa Guguk................................................45

    1. Penduduk pertama pendiri desa Guguk..................................45

    2. Terbentuk perkampungan .....................................................50

    B. Kondisi keagamaan dan kebudayaan.......................................58

    1. Kondisi keagamaan didesa Guguk........................................58

    a. langgar..............................................................................62

    b. masjid...............................................................................62

    2. kondisi kebudayaan didesa Guguk .......................................63

  • 13

    a. adat.....................................................................................63

    b. kesenian masyarakat..........................................................65

    c. tradisi.................................................................................66

    C. Kondisi ekonomi ......................................................................70

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan..................................................................................73

    B. Saran............................................................................................75

    C. Kata Penutu.................................................................................76

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN I GAMBAR

    LAMPIRAN II KARTU KONSULTASI

    LAMPIRAN III DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • 14

    DAFTAR TABEL

    BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

    Tabel 3.1 Penduduk dan kepala keluarga desa Guguk......................................30

    Tabel 3.2 Jarak tempuh dari desa ke Ibukota.....................................................32

    Tabel 3.3 Luas lahan menurut peruntukan di desa Guguk...............................33

    Tabel 3.4 Jenjang pendidikan masyarakat desa Guguk....................................35

    Tabel 3.5 Serana pendidikan ................................................................................35

    Tabel 3.6 Serana kesehatan ..................................................................................35

    Tabel 3.7 Mata pencaharian atau sumber pendapatan desa Guguk..............40

    Tabel 3.8 Skruktur pemerintahan desa Guguk....................................................43

    BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

    Tabel 4 Nama-nama pemimpin desa Guguk masa ke masa..........................54

  • 15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Sejarah merupakan suatu peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau

    yang mempunyai bukti-bukti dan fakta-fakta sejarah bahwasanya pernah terjadi.

    Sejarah terbagi menjadi dua macam bagian yaitu sejarah sebagai kisah sejarah dan

    sejarah sebagai peristiwa. Sejarah sebagai kisah ialah sejarah dalam pengertian

    subjekif karena peristiwa masa lalu itu telah menjadi pengetahuan manusia. Sejarah

    sebagai suatu peristiwa yang merupakan sejarah yang secara objektif sebab peristiwa

    masa lampau itu sebagai suatu kenyataan yang masih di luar pengetahuan manusia.

    Sebab lapangan sejarah meliputi segala pengalaman manusia yang mengungkap fakta

    mengenai apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana sesuatu itu telah terjadi.1

    Menurut kuntowijoyo, ilmu sejarah merupakan ilmu yang meliputi keseluruhan

    aktifitas manusia, dengan memperhatikan proses dan struktur yang tunggal dalam

    ruang dan waktu. Demikian halnya dengan sejarah itu sendiri, sejarah dipandang

    sebagai rangkaian peristiwa yang dialami manusia di dunia ini, dengan kejadian-

    kejadian yang datang silih berganti di masa lalu dan membentuk masa sekarang serta

    masa akan datang.2 Dengan demikian keadaan yang kita kenal pada saat ini

    merupakan hasil dari proses sejarah. Proses yang dengan jelas menunjukan

    bagaimana sistem kemasyarakatan dengan struktur ekonomi, sosial dan politik, yang

    kemudian tumbuh, berubah dan mencapai tingkat perkembangan sampai saat ini.

    Sejarah sering dilantik dengan perubahan suatu daerah atau wilayah dengan

    sendirinya memberikan perubahan, bagi daerah tersebut baik itu secara keseluruhan

    maupun sebagian. Di sini didemensi waktu sangatlah penting sebab perubahan ialah

    sebuah proses dalam waktu.3 Di dalam sejarah, perkembangan desa atau pun kota

    1 Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, ( Yogyakarta: Ar-Auzz Media,

    2007), hlm. 13-15. 2 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah: Edisi kedua, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada,

    2003), hlm. 34. 3 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, hlm. 20.

  • 16

    dipengaruhi oleh masyarakat setempat. Pertambahan atau berkurangnya penduduk

    memberikan pengaruh yang besar bagi perubahan desa atau kota. Perubahan yang

    dimaksud bisa dilihat melalui perilaku dari anggota masyarakat sehari-hari secara

    individual atau kelompok.

    Setiap gejala sejarah yang berhubungan dengan kehidupan sosial suatu

    komunitas atau kelompok, disebut sejarah sosial. Adapun bentuk kehidupan sosial

    beranekaragam, seperti kehidupan keluarga beserta pendidikannya, gaya hidup yang

    meliputi pakaian, perumahan, makanan, perawatan kesehatan, segala macam bentuk

    rekreasi, seperti permainan, kesenian, olahraga, peralatan, upacara, dan lain

    sebagainya. Dengan demikian, ruang lingkup sejarah sosial sangat luas oleh karena

    itu hampir segala aspek hidup mempunyai dimensi sosialnya.4

    Dalam memahami suatu proses, penelitian dan penulisan sejarah merupakan

    suatu usaha untuk merekontruksi ataupun menulis kembali peristiwa sejarah dan

    menyusunnya menjadi sebuah historiografi yang lengkap. Historiografi pada

    prinsifnya bukanlah sekedar suatu usaha penyuntingan ulang cerita lama. Untuk

    menjadi disiplin ilmu, Historiografi berkembang dengan menggunakan metode dan

    pendekatan-pendekatan ilmu sosial. Sebab dengan menggunakan pendekatan ilmu-

    ilmu sosial ruang lingkup sejarah tidak lagi dibatasi oleh pertanyaan-pertanyaan

    tentang proses, tetapi juga mulai memikirkan mengenai struktur. Sejarah yang

    bermula bersifat cerita yang semata-mata deskriptif dan diakronik mulai menuju ke

    arah tulisan yang analisis dan sinkronis.5

    Dari sekian banyak tema penulisan sejarah, tema tentang sejarah pedesaan

    merupakan salah satu kajian sejarah yang khusus meneliti tentang desa atau pedesaan,

    masyarakat petani dan ekonomi.6

    Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979 tentang

    pemerintahan desa, desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah

    4 Santono Kontodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, (Jakarta:PT.

    Gramedia Pustaka Utama, 1992), hlm 50. 5 Kuntowijoyo Metodologi Sejarah, hlm. 20.

    6 Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, hlm 74.

  • 17

    penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat

    hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terrendah langsung di bawah camat

    dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara

    Kesatuan Republik Indonesia.7

    Sejarah suatu daerah pada dasarnya memuat tentang awal dari berdiri atau

    terbentuknya daerah tersebut, misalnya saja seperti asal-usul daerah yang

    bersangkutan sampai kepada perkembangan daerah itu pada masa berikutnya. Pada

    dasarnya setiap wilayah di Indonesia memiliki karakter tersendiri, hal ini disebabkan

    karena masing-masing wilayah di Indonesia terbentuk melalui sejarah panjang yang

    berbeda-beda. Demikan juga kebudayaan yang menjadi produk dari proses sejarah

    yang panjang. Oleh karena itu sejarah pedesaan merupakan hal yang kompleks yang

    memiliki banyak aspek dari keseluruhan pengalaman kolektif masa lalu meliputi

    sosial budaya, politik, agama, dan sebagianya dalam suatu wilayah tertentu.

    Desa Guguk secara administratif berada di kecamatan Renah Pembarap,

    kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Sekitar 275 km sebelah barat kota Jambi. Desa

    Guguk terletak di daerah berbukit dekat dengan sungai batang merangin dan dilalui

    jalan provinsi yang menghubungkan antara kota Bangko dengan kota Sungai Penuh

    dengan kondisi aspal yang cukup baik.8

    Pada cerita-cerita orang tua terdahulu yang merancang atau yang membuat

    desa Paligai Panjang yang kemudian berubah menjadi desa Guguk yang diperkirakan

    pada tahun 1165 Masehi atau kira-kira pada abad ke 12.9 Nama desa sebelum ini

    disebut kalbu yang diperkirakan pada tahun 1170 sedangkan nama Desa itu muncul

    secara hukum pada tahun 1979 dalam sebuah UU NO 5 sampai sekarang. Pemukiman

    Paligai Panjang berkembang dengan datangnya rombongan nenek Sultan Mudo

    7 www.hukumoline// tentang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1979

    tentang Pemerintahan Desa, hlm 2. 8 Wawancara dengan Bapak: Muhammad Hijazi (42), kepala desa Guguk, tempat

    wawancara: kediaman beliau, pukul 19.00 wib, Jumat 04 oktober 2019. 9Wawancara dengan datuk Samsudin (60), ketua adat desa Guguk, tempat wawancara

    kediaman beliau, pukul 14.00, minggu 12 januari 2020

    http://www.hukumoline/

  • 18

    Lurah dari ujung Pagaruyung hingga Ujung Tanjung Muaro Sekiau Temiai. Menurut

    keterangan ketua adat sejarah Desa Guguk ialah desa yang terletak di kecamatan

    Renah Pembarap yang memiliki sejarah panjang jauh sebelum kemerdekaan

    Indonesia. Desa Guguk pernah berpindah dari Paligai Panjang ke seberang sungai

    Batang Merangin maksudnya supaya aksesnya jauh lebih mudah seiring

    berkembangnya waktu desa Guguk semakin meluas.

    Keistimewaan dari desa Guguk ini adalah selain dari kata Guguk yang

    berartikan tinggi, maksud dari kata tinggi ialah sesuatu hasil musyawarah yang

    dijunjung tinggi atau ditinggikan, maksudnya adalah hasil musyawarah orang-orang

    Guguk yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakatnya jadi dari itu terjadilah

    perubahan nama dari Paligai Panjang menjadi Guguk. Dan juga nama Guguk ini

    dari kata Gubuk karena keseringan menyebut kata Gubuk lalu terjadilah perubahan

    nama Paligai Panjang menjadi Guguk.10

    Menurut keterangan dari orang tua terdahulu orang-orang Guguk ini

    keturunan dari Pagaruyung Minang Kabau lalu bermukim di Ujung Tanjung Muaro

    Sekiau Temiai dan lalu mengikuti aliran sungai Batang Merangin dan sampailah di

    desa Guguk sekarang. Sejarah Kehidupan masyarakat pada masa itu masih sangat

    sederhana karna mereka baru menempati desa itu. Jadi mereka bergotong royong

    membuat rumah panggung atau sebutan orang-orang terdahulu adalah padukoh.

    Perkembangan dari tahun ke tahun sangatlah besar perkembangannya baik dari segi

    desanya yang berubah, yang sebelumnya masyarakat Guguk bermukiman di seberang

    sungai Batang Merangin tapi semakin berkembangnya desa masyarakat sepakat untuk

    pindah ke Tepian desa Guguk sampailah saat ini.11

    Kondisi ekonomi masyarakat Guguk pada dasarnya masyarakat Guguk

    memiliki wilayah seluas kira-kira 83.000 hektar, yang pemamfaatannya meliputi

    berladang, berkebun, bersesap/belukar, bersawah, selain itu masyarakatnya menjadi

    10

    Wawancara datuk Samsudin (60), ketua lembaga adat desa Guguk, tempat wawancara

    dikediaman beliau, pukul 16.00 wib, jumat 04 oktober 2019. 11

    Wawancara dengan bapak: Abu Sama (50), ketua lembaga adat desa Guguk, tempat

    wawancara: kediaman beliau, pukul 16.00 wib, jumat 04 oktober 2019

  • 19

    penjual buah-buahan yang merupakan mata pencaharian penting pada musim tertentu

    saja dan sisanya yaitu hutan adat atau hutan lindung yang dilindungi oleh pemerintah.

    Sungainya juga di mamfaatkan oleh masyarakat untuk mencari rezeki seperti

    memancing, berlukah, dan mengumpulkan batu-batu lalu mereka jual. 12

    Berbicara mengenai sejarah desa Guguk memiliki banyak sejarah yang salah

    satunya sejarah desa Guguk dan juga ada kuburan tujuh atau yang sering disebut

    makam Syeh Rajo yang merupakan Syeh yang pertama datang ke Guguk yang

    berketurunan dari Mataram, yang konon katanya dalam satu lobang makam itu dihuni

    oleh tujuh orang, salah satunya adalah Syeh Rajo dan enam orang lagi yaitu pengikut

    setianya yang rela dikubur hidup-hidup.13

    Banyak nya penemuan yang saya dapatkan

    waktu wawancara dan observasi, maka saya mengambil atau mengangkat judul

    skripsi tentang sejarah desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin

    Provinsi Jambi.

    Pada masa kepemimpinan Syeh Rajo perekonomian dan pembangun didesa

    Guguk mengalami peningkatan kearah yang lebih baik sampai sekarang. Jadi dengan

    demikian berdasarkan perkembangan desa tersebut, maka peneliti mengangkatnya

    menjadi sebuah karya ilmiah yang berjudul Sejarah Desa Guguk Kecamatan Renah

    Pembarap Kabupaten Merangin provinsi Jambi.

    B. Rumusan Masalah

    Perumusan masalah atau sering diistilahkan problematika bagian penting yang

    harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah. Oleh karena itu peneliti melakukan

    penelitian ini harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini

    dapat dirumuskan sebagai berikut:

    12

    Wawancara dengan bapak: Muhammad Hijazi (42), pekerjaan: kepala desa Guguk, tempat

    wawancara di kantor desa Guguk, 10.00 wib, senin 06 januari 2020 13

    Wawancara datuk Samsudin (60), ketua adat desa Guguk, tempat wawancara dikediaman

    beliau, pukul 16.00 wib, jumat 04 oktober 2019

  • 20

    1. Bagaimana sejarah berdirinya desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap

    Kabupaten Merangin Provinsi Jambi?

    2. Bagaimana kondisi keagamaan dan Kebudayaan di desa Guguk Kecamatan

    Renah Pembarap Kabupaten Merangin Provinsi Jambi?

    3. Bagaimana kondisi ekonomi di desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap

    Kabupaten Merangin Provinsi Jambi?

    C. Batasan Masalah

    Terkait penelitian mengenai sejarah desa di setiap daerah sudah banyak, maka

    peneliti ingin membatasi penelitian ini dibatasi hanya pada satu desa yaitu Sejarah

    Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kebupaten Merangin Provinsi Jambi.

    Penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian yaitu: Sejarah berdirinya desa

    Guguk, kondisi keagamaan dan kebudayaan di desa Guguk, dan kondisi ekonomi di

    desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin.

    D. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya desa Guguk.

    2. Untuk mengetahui kondisi keagamaan dan kebudayaan di desa Guguk.

    3. Untuk mengetahui kondisi perkembangan desa Guguk.

    E. Mamfaat Penelitian

    Ada dua mamfaat atau kegunaan penelitian ini, yaitu mamfaat teoritis dan

    mamfaat praktis.

    1. Secara teoritis adalah hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan

    pengembangan ilmu sejarah, khususnya tentang sejarah desa yang ada di Jambi.

    Sebagai dasar pijakan untuk penelitian selanjutnya, bagi pembaca diharapkan

    penelitian ini menjadi masukan dalam pembinaan dan pengembangan diri serta

    kepribadian masyarakat agar dapat menyaring informasi yang bermanfaat.

  • 21

    2. Secara praktisnya adalah hasil penelitian dapat digunakan untuk menambahkan

    wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis khususnya dan pembaca

    serta untuk mendapatkan gelar serjana humaniora. selain itu, penelitian ini juga

    dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya, dalam skala yang lebih luas

    untuk masyarakat Kecamatan Renah Pembarap penelitian ini diharapkan dapat

    menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk pengembangan dan kemajuan

    dalam meningkatkan mutu perorangan ini diharapkan menjadi sumbangsih

    dalam studi sejarah.

    F. Tinjauan Pustaka

    Selama ini banyak telah banyak buku-buku maupun karangan yang membahas

    tentang sejarah desa di Indonesia umumnya, namun sejauh ini informasi yang didapat

    belum diketahui ada yang melakukan pembahasan secara khusus mengenai sejarah

    desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.

    Satu hal penting yang harus dilakukan penulis dalam penelitian ilmiah adalah

    melakukan tinjauan atas penelitian-penelitian terdahulu. Hal ini lazim disebut dengan

    istilah prior research. Prior research penting dilakukan dengan alasan untuk

    menghindari adanya duplikasi ilmiah, untuk membandingkan kekurangan ataupun

    kelebihan antara penelitian terdahulu atau penelitian yang akan dilakukan dan untuk

    menggali informasi penelitian atas tema yang diteliti dari penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan pengamatan penulis, sampai saat ini terdapat peneliti beberapa karya

    berupa ataupun karangan yang membahas mengenai peranan ulama dalam

    pengembangan Islam. Beberapa karya yang telah ditulis di antaranya sebagai berikut:

    Pertama, Skripsi yang berjudul tentang sejarah kota tua peninggalan Belanda

    dikelurahan Pasar Muara Tembesi Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi. Skripsi ini

    dibuat oleh RD. Tarmizi pada Fakultas adab dan Humaniora UIN STS JAMBI.

    Skripsi ini membahaskan tentang bagaimana sejarah kota tua peninggalan belanda

    dan juga membahas tentang gambaram umum kelurahan pasa muara tembasi.

    Penelitian ini sama-sama menggunakan teori sejarah.

  • 22

    Kedua, Skripsi yang berjudul Sejarah Perkembangan Desa Kampung Baru

    Kecamatan Batang Asam Kebupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 1940-2017.

    Skripsi ini dibuat oleh Nurhayani pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN STS

    JAMBI. Skripsi ini menjelaskan tentang gambaran umun desa Kampung Baru, juga

    masyarakatnya apa penyebab terjadinya perkembangan desa Kampung Baru ini.

    Adapun perbedaannya skripsi ini penelitian ini yaitu yang mana skripsi ini lebih

    menjelaskan kepada sejarah perkembangannya yang ada di desa Kampung Baru.14

    Ketiga, Skripsi yang berjudul Sejarah desa Kelait kecamatan tauluan selatan

    tahun 1924-2014. Skripsi ini ditulis oleh Vilke Mosey mahasiswa Fakultas Ilmu

    Budaya Universitas Sam Ratulagi. Skripsi ini menggunakan empat metode sejarah

    yang terdiri dari: Heuristik, Kritik sumber, Interpretasi, dan Histiografi.15

    Ada pun

    perbedaannya skripsi ini lebih menekankan kepada sejarah perkembangan ekonomi

    yang ada di desa Kalait Kecamatan Touluan Selatan sedangkan penelitian ini lebih

    menekankan kepada sejarah berdirinya desa Guguk.

    G. Dasar-Dasar Analisis

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep-konsep untuk

    menghubungkan antara landasan teori dengan kenyataan yang teejadi sebagai

    landasan tempat pengambilan pembahasan yang berdasarkan kenyataan-kenyataan

    yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah desa yaitu mendeskripsikan

    peristiwa-peristiwa masa lalu disuatu daerah dan perkembangannya, karena pada

    dasarnya sejarah pedesaan merupakan sejarah dalam arti yang seluas-seluasnya.16

    1. Sejarah

    Kata sejarah berasal dari kata Arab yaitu Syajaratun yang artinya pohon

    sedangkan dalam bahasa inggris sejarah adalah History yang artinya masa lampau.

    14

    Nurhayati, “Sejarah Perkembangan Desa Kampung Baru Kecamatan Batang Asam

    Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi Pada Tahun 1940-2017. Skripsi Serjana Humaniora

    Universitas Islam Negri Sultan Thaha Saifuddin Jambi (2018). 15

    Vilke Mosey,” Sejarah Desa Kalait Kecamatan Touluan Selatan pada tahun 1924-2014”

    Skripsi Serjana Sastra Universitas Sam Ratulangi Manado (2015) 16

    Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003), hlm.73.

  • 23

    Bahasa Yunani Historia yang berarti ilmu. Bahasa Jerman Geschicte sesuatu yang

    terjadi pada masa lampau umat manusia yang harus berkembang dari tingkat yang

    sederhana ketingkat yang lebih maju.17

    Selanjutnya Sugiono dan Poerwantana

    mengatakan bahwa sejarah adalah perubahan-perubahan, peristiwa-peristiwa atau

    kejadian-kejadian masa lalu yang telah diberikan tafsir atau alasan yang dikaitkan

    sehingga membentuk suatu kejadian yang lengkap.18

    Sejarah adalah salah satu bidang

    ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan

    masyarakat serta kemanusian dimasa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya.

    Sejarah ialah cerita perubahan-perubahan, peristiwa-peristiwa atau kejadian masa

    lampau.19

    Menurut GazaIba yang mendefinisikan bahwa sejarah sebagai gambaran

    tentang masa lalu tentang manusia dan lingkungan, situasi sekitarnya sebagai makluk

    sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap yang meliputi fakta masa tersebut

    dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kepahaman tentang apa

    yang telah berlalu. Sebagaimana ilmu sejarah terkait pada prosedur penelitian ilmiah

    sejarah juga terkait pada pengajaran yang bersandar pada fakta.20

    Menurut Kuntowijoyo di dalam bukunya sejarah adalah suatu catatan berbagai

    peristiwa yang terjadi pada pada masa lampau (event in the past). Dalam pengertian

    yang lebih seksama sejarah adalah kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia.

    Sejarah adalah Fakta, perbedaan pokok antara sejarah dengan fiksi ialah sejarah

    menyuguhkan fakta sedangkan fiksi menyuguhkan khayalan, imajinasi, atau fantasi.21

    Sejarah merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau yang

    mempunyai bukti dan fakta-fakta sejarah. Sejarah terbagi menjadi dua bagian yaitu

    17

    Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Notosusanto ( Jakarta: Yayasan

    Penerbit Univ. Indonesia, 1985), hlm 32. 18

    Sugiono, Poerwantana, P. K. Pengantar Ilmu Sejarah, ( Semarang: Rineka Cipta.1992),

    hlm 2. 19

    Tamburaka, E. Rustam. Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat

    dan Iptek. ( Jakarta Rineka Cipta 2002), hlm 2. 20

    Sidi, Gazalba, Pengantar Sejarah Sebagai Suatu Ilmu. (Jakarta: Pustaka Anata. 1988), hlm

    13. 21

    Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, hlm 157.

  • 24

    sejarah kisah dan sejarah sebagian peristiwa. Sejarah sebagai kisah ialah sejarah

    dalam pengertian subjektif karna peristiwa masa lalu itu telah menjadi pengetahuan

    manusia. Sedangkan sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah yang secara

    objektif sebab peristiwa masa lampau itu sebagai kenyataan yang masih di luar

    pengetahuan manusia. Sebab lapangan sejarah meliputi segala pengetahuan manusia

    yang mengungkap fakta mengenai apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana sesuatu

    telah terjadi.22

    Namun demikian, kajian sejarah masih terlalu luas lingkupnya sehingga

    menuntut suatu adanya pembatasan. Oleh karena itu, sejarah haruslah diartikan

    sebagai tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa yang lampau yang

    dilakukan ditempat tertentu juga. Dengan demikian, muncullah kajian sejarah yang

    suku bangsa-bangsa tertentu, di tempat tertentu juga, ataupun pada zaman tertentu

    juga, seperti pada zaman sejarah bangsa Eropa, sejarah zaman Yunani, sejarah Islam,

    sejarah Islam dan pertengahan, sejarah Islam di Spanyol, dan sebagainya.23

    Jadi dari beberapa pengertian dan ungkapan beberapa tokoh tersebut diatas

    yang menjelaskan bahwa sejarah adalah kejadian masa lampau atau masa lalu yang

    dilakukan oleh manusia dan dilengkapi fakta-fakta, baik itu secara lisan, maupun

    secara fakta atau tidak lisan berupa benda cagar budaya baik yang bergerak seperti

    keramik, graba dan sebagainya. Dan benda cagar budaya yang tidak bergerak seperti

    candi, bangunan masjid dan lain-lainnya, juga fakta yang berupa dokumentasi baik itu

    berupa buku, majalah, tulisan tangan (manuskrip), piagam dan lain sebagainya untuk

    mencari sebuah kebenaran. Seperti dengan sejarah desa Guguk yang berketurunan

    dari Pagaruyung MinangKabau dan Mataram, yang membawa perubahan di desa

    Guguk ialah Sulthan Mudo Luhah dari Pagaruyung dan Syeh Rajo dari Mataram

    namun kedua Raja ini datang tidaklah bersamaan namun memiliki selisih rentan

    waktu tidak terlalu lama sekitar 5 tahun saja. Syeh Rajo dari Mataram datang sekitar

    22

    Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah. (Yogyakarta: Ar-Azuzz Media,

    2007), hlm 13-15. 23

    Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Pt Amzar, 2010), hlm 2.

  • 25

    tahun 1165 namun mereka tidak langsung datang ke Guguk tapi mereka menetap

    dahulu di Ilir Teluk Wang Sakti lalu mereka menyusuri sungai Sirih atau sungai

    Batang Merangin untuk mencari tempat aman dan baik juga dari segi makan maupun

    dari segi sosialnya. Lalu menetaplah mereka di desa Guguk pada masa itu. Pada tahun

    1170 datanglah Sultan Mudo Luhah dari Pagaruyung MinangKabau yang

    bermukiman di Muara Sekiau yang disebut dengan desa Tamiai Kerinci dari situlah

    mereka berpindah menyusuri sungai Batang Merangin yang nama Dusun Kebun yang

    terletak di Simpang Parit tepatnya berdampingan dengan desa Guguk.

    2. Desa

    Desa adalah Perwujudtan atas satuan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-

    unsur fisiografi sosial ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat disuatu daerah

    dalam hubungannya dan pengaruh timbal-balik dengan daerah-daerah lain. Desa

    adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan

    hak asal-usul yang bersifat istimewa. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang

    memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

    kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat

    yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia.

    Secara hukum keberadaan desa diatur dalam UU no 5 tahun 1974 dan UU no

    5 tahun 1979 yang pemerintahanya diatur dalam peraturan tahun 1981 no 1 yang

    mana pemerintahan desa terdiri dari kepala desa, sekretaris desa, kepala dusun dan

    kepala urusan. Pemerintahan tersebut berhak menyelenggarakan urusan rumah

    tangganya dengan menggunakan perangkat atau kelembagaan pengambilan keputusan

    yang telah ada.24

    Selanjutnya desa disebut sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

    batas-batas wilayah yuridiksi, berwewenang untuk mengatur dan mengurus

    kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat,

    24

    Pahmi sy, Perspektif Baru Antropologi Pedesaan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010),

    hlm 22.

  • 26

    yang diakui dan dibentuk dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di

    kabupaten/kota, sebagaimana dimaksud dalam UU Negara Republik Indonesia Tahun

    1945. Dari pendapat diatas dapat menimpulkan bahwa desa adalah suatu kesatuan

    masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat yang diakui dan

    dibentuk dalam suatu sistem pemerintahan.

    Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979 tentang

    pemerintahan desa pasal 2 menjelaskan bahwa:

    a. Desa dibentuk dengan memperhatikan syarat-syarat luas wilayah, jumlah

    penduduk dan syarat-syarat lain yang akan ditentukan lebih lanjut dengan

    peraturan Menteri Dalam Negeri.

    b. Pembentukan nama, batas, kewenangan, hak dan kewajiban desa

    ditetapkan dan diatur dengan peraturan daerah sesuai dengan pedoman

    yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

    c. Ketentuan tentang pemerintahan, penyatuan dan penghapusan desa diatur

    dengan pemerintahan Menteri Dalam Negeri.

    Pasal 3 tentang pemerintahan desa yang menjelaskan bahwa:

    1. Pemerintahan Desa terdiri atas kepala desa dan lembaga musyawarah

    desa.

    2. Pemerintahan Desa dalam pelaksaan tugasnya dibantu oleh perangkat

    Desa.

    3. Perangkat Desa terdiri atas sekreteriat desa dan kepala-kepala dusun.

    4. Susunan organisasi dan tata kerja pemertintahan desa dan perangkat desa

    sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan

    peraturan daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri

    Dalam Negeri.

  • 27

    5. Peraturan daerah yang dimaksud dalam ayat (4) baru berlaku sesudah ada

    pengesahan dari pejabat yang berwenang.25

    25

    WWW.hukumonline// Tentang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979

    Tentang Pemerintahan Desa, hlm 2.

    http://www.hukumonline/

  • 28

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif

    kualitatif atau penelitian lapangan. Penelitian deskriftif dimaksudkan untuk eksplorasi

    dan klarifikasi mengenai suatu penomena atau kenyataan sosial, dengan jalan

    mendeskrifsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang

    diteliti.26

    Dalam penelitian yang berjudul tantang sejarah desa Guguk Kecamatan

    Penah Pembarap Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Peneliti akan mencoba

    mendeskrifsikan tentang bagaimana sejarah desa Guguk dan mendeskrifsikan

    bagaimana kondisi keagamaan dan kebudayaan dan juga bagaimana kondisi ekonomi

    di desa Guguk.

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ilmu

    sosial. Pendekatan ilmu sosial dapat digunakan untuk mendeskrifsikan tentang sosial

    pedesaan Desa Guguk berserta kondisi keagamaa, kebudayaan dan ekonominya.

    Dengan demikian gambaran suatu peristiwa sangat ditentukan oleh

    pendekatan yang digunakan, yakni dari segi mana kita memandangnya, dimensi apa

    yang diperhatikan dan unsur-unsur apa yang diungkapkan seperti yang telah

    disebutkan di atas bahwa penelitian ini akan mendeskrifsikan tentang sejarah

    pedesaan Desa Guguk beserta kondisi keagamaan, kebudayaan dan ekonominya.

    B. Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah

    Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kebupaten Merangin yang bertepatan

    dengan tempat tinggal peneliti. Yang menjadi fokus utama penelitian ini yaitu:

    Sejarah Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kebupaten Merangin Provinsi

    Jambi.

    26

    Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2007),

    hlm 20.

  • 29

    C. Metode Penelitian Sejarah

    Pada penelitian sejarah pedesaan ini, peneliti menggunakan metode sejarah

    untuk mencapai penyusunan yang sistematis dan teruji kredibilitasnya, maka dalam

    penelitian ini digunakan beberapa tahapan untuk melacak informasi yang akan

    dijadikan rujukan. Adapun tahap-tahap yang akan ditempuh yaitu sebagai berikut.

    a. Heuristik atau Pengumpulan Sumber/Data

    Tahapan ini merupakan teknik atau cara untuk memperoleh, mendapatkan,

    mengumpulkan atau menemukan sumber sejarah.27

    Sumber sejarah yang

    dimaksudkan adalah sejumlah materi yang tersebar dan teridentifikasi seperti

    catatan, tradisi lisan, sejarah lisan, runtuhan atau bekas-bekas bangunan

    peninggalan, inskripsi atau dengan kata lain sumber sejarah merupakan

    peningalan-peninggalan manusia dan aktivitas manusia yang telah diteliti.

    Apabila sumber-sumber sejarah itu ternyata adalah terdapat di museum-

    museum atau perpustakaan maka katalog-katalog dapat dipergunakan sebagai alat

    utama heuristik. Akan tetapi, sumber tertulis itu tidak selamanya terkoleksi secara

    rapi. Ternyata sumber-sumber itu terdapat pada koleksi swasta atau perorangan,

    maka yang terpenting ialah dapat diketahui tempat-tempat atau dimana koleksi

    dokumen-dokumen itu tersedia. Sebelum peneliti mengajunkan langkahnya lebih

    jauh dalam pencaharian sumber-sumber lebih terperinci, sebetulnya panduan

    heuristik yang pertama kali dapat dilakukan adalah dengan membaca bibliografi

    terpadu mengenai topik penelitian.28

    Berdasarkan bacaan ini, selain peneliti dapat mengumpulkan sebagian data,

    peneliti juga dapat mencatat sumber-sumber terkait yang dipergunakan dalam

    karya terdahulu itu. Dengan demikian, penelitian mulai dapat menyaring sebanyak

    27

    Suhartono W. Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),

    hlm 29. 28 Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm 104.

    13

  • 30

    mungkin jejak-jejak sejarah yang ditemukannya. Lalu peneliti memperhatikan

    setiap jejak itu dan bagian-bagiannya dengan selalu bertanya apakah itu

    merupakan sumber yang tepat dan apakah itu merupakan data sejarah.29

    Heuristik memiliki dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder.

    1. Sumber primer adalah sumber yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh

    peneliti dari sumber pertama.30

    Data primer yang dimaksud adalah data yang

    diperolah dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data primer ini

    peroleh langsung dari masyarakat yang telah mengetahui tentang sejarah

    desa Guguk seperti lembaga adatnya, para ulama, tokoh agama atau tokoh

    kemasyarakatan, kepala desa dan lainnya. Selain itu juga ada kata-kata dan

    tindakan orang-orang yang diwawancarai merupakan sumber data utama.

    Sumber data dicatat melalui catatan yang bersifat tertulis maupun melalui

    rekaman video, pengambilan foto atau film. Data atau sumber primer antara

    lain meliputi dokumen historis dan ilegal, hasil dai suatu eksperimen, data

    statistik, lembaran-lembaran penulis kreatif dan objek-objek seni.31

    2. Sumber sekunder adalah merupakan data pendukung yang dikumpulkan,

    diolah, dan disajikan dari beberapa buku bacaan yang memberi komentar,

    analisis, kritik, dan sejenisnya yang berkaitan dengan data primer.32

    Data

    sekunder yang dimaksudkan adalah data yang diperoleh melalui dari data

    dokumentasi dan mempunyai hubungan dengan permasalahan yang diteliti.

    Data yang diperoleh melalui dari tulisan-tulisan yang berbentuk jurnal,

    skripsi, tesis maupun disertai yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

    Termasuk juga orang atau masyarakat dan materi yang terdapat didesa

    Guguk Kacamatan Renah Pembarap Kebupaten Merangin Provinsi Jambi.

    29

    Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm 105. 30

    Tim Penyusun buku pedoman Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab dan

    Humaniora-Sastra dan Kebudayaan Islam, hlm 31. 31

    Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, hlm 157. 32

    Tim Penyusun buku pedoman skripsi, hlm 34.

  • 31

    Sumber data merupakan suatu objek yang berkaitan dengan dari mana data

    yang bersangkutan diperoleh. Apabila penelitian ini menggunakan teknik

    wawancara dalam memperoleh, maka sumber data tersebut yaitu responden yang

    merupakan orang yang menjawab pertanyaan penelitian atau orang yang merespon

    baik secara tertulis maupun lisan atau juga tertulis, sumber data yang dijadikan

    sumber utama dalam penelitian ini adalah informan seperti:

    1. Tokoh keagamaan, tokoh masyarakat, dan tua-tua tengganai.

    2. Kepala desa atau jejarannya

    3. Masyarakat umum desa Guguk

    Selain ini juga sumber data yang berkaitan dengan penelitian ini adalah

    seperti buku-buku yang berkaitan. Jurnal-jurnal, skripsi, tesis maupun disertai

    dokumentasi yang diambil dari dokumentasi yang terdapat dilokasi penelitian.

    Dengan demikian teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ini

    yaitu penelitian yang menggunakan teknik observasi atau pengamatan, wawancara,

    dan dokumentasi.33

    Adapun sumber-sumber sejarah adalah terdapat dimuseum-

    museum atau perpustakaan yang katalog-katalognya dapat dipergunakan sebagai

    alat utama heuristik. Akan tetapi sumber-sumber tertulis itu tidak selamanya

    terkoleksi secara rapi, namun ternyata sumber-sumber itu terdapat pada koleksi

    swasta atau perorangan maka yang terlebih penting ialah dapat diketahui tempat-

    tempat dimana lokasi dokumen itu tersedia.34

    1. Observasi

    Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk

    memperoleh informasi tentang kelakukan manuisa seperti terjadi dalam kenyataan.

    Dengan observasi dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan

    sosial, yang sulit diperoleh dengan metode lainnya. Dalam penelitian ini peneliti

    33

    Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab dan

    Humaniora-Satra dan Kebudayaan Islam , (Jambi:2013), hlm 34. 34

    Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2011), hlm

    104.

  • 32

    telah melakukan observasi lansung terhadap objek yang diteliti kepada objek

    peninggalan dengan menggunakaan indera.35

    Dalam hal ini penulis akan melihat

    bagaimana kondisi keagamaan dan kebudayan masyarakat desa Guguk dari dulu

    sampai saat ini. Peneliti juga akan melihat bagaimana kondisi ekonomi masyarakat

    desa Guguk.

    Peneliti menggunakan cara kerja observasi ini melihat dari makam-makam

    Syeh Rajo atau yang sering disebut di desa Guguk dan dikenal juga sebagai

    kuburan Tujuh, mengapa begitu kerena satu orang raja dan enam orang pengikut

    setianya yang rela dikubur hidup-hidup demi setianya kepada sang raja. Juga

    melihat dari segi kebudayaan atau tradisi yang ada di desa Guguk ini salah satunya

    tradisi makan jantung yang dilaksanakan dalam satu tahun sekali tepatnya waktu

    hari raya idhul fitri.

    2. Wawancara

    Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara

    menanyakan atau mengajukan pertanyaan kepada subjek penelitian/informen yang

    berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan

    wawancara secara langsung kepada masyarakat yang ada di desa tersebut. Dalam

    penelitian ini bentuk wawancara yang telah digunakan yaitu wawancara tidak

    terstruktur yang bertujuan untuk subjek penelitian atau narasumber lebih bebas

    menggunakan pendapatnya dan tidak terkesan mengajari kepada informen. Bentuk

    wawancara ini juga dilakukan dengan santai tanpa ada tekanan yang mengganggu

    kenyamanan narasumber. Dan untuk mempermudah memperoleh data dalam

    mengadakan wawancara, atau menggunakan alat bantu perekaman suara maupun

    cetatan kecil yang menjadi suatu alat utama dalam melakukan wawancara yang

    baik dan benar. Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai ketua lembaga adat

    desa Guguk dan akan menanyakan tentang bagaimana sejarah berdirinya desa

    35

    Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi ( Bandung: Remaja

    Rosdakarya, 2005), hlm 174-175.

  • 33

    Guguk. Dalam hal ini peneliti mewawancarai ninek mamak tuo-tuo tengganai

    yang ada di desa dan hanya menanyakan permasalahan yang diteliti saja karena itu

    sifatnya juga infirmal dan terbuka, wawancara yang diadakan lebih mengutamakan

    catatan-catatan dan tidak memerlukan tempat tersendiri untuk melakukan

    wawancara. Namun tidak menutup kemungkinan pula satu orang informan,

    diwawancarai lebih dari satu kali, baik untuk permasalahan baru atau pun lama

    terdapat hal-hal yang tidak tercatat, kurang jelas atau ragu-ragu. Peneliti

    mewawancarai ketua lembaga adat datuk Samsudin dan Abu Sama.

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan teknik akhir yang digunakan dalam

    penggumpulan data, dokumentasi merupakan teknik pencarian menghimpun,

    memeriksa dan mencatat dokumen-dokumen atau arsip yang berhubungan dengan

    objek penelitian.36

    Dokumenatsi ini juga digunakan untuk melengkapi data yang

    diperoleh dari wawancara, seperti buku-buku yang berhubungan yang bekaitan

    dengan objek penelitian. Dalam hal ini peneliti akan memcari dokumen berupa

    foto-foto, arsip yang berhubungan dengan sejarah berdirinya desa Guguk, kondisi

    keagamaan dan kebudayaan, dan juga tentang kondisi ekonomi desa Guguk.

    Adapun sumber data yang didepati melalui keterangan dari kepala desa, ninek

    mamak, tuo tengganai, ketua BPD, sekretaris desa, dan tokoh masyarakat yang ada

    di desa Guguk.

    b. Verifikasi (Kritik sumber)

    Kritik sumber dalam sejarah adalah suatu teknik yang bertujuan untuk

    mendapatkan otontistas dan kredibilitas sumber. Setelah semua sumber terkumpul,

    maka tahap selanjutnya adalah pengujian sumber yang telah didapatkan. Tahap ini

    dilakukan untuk mencari kritik sumber tersebut baik secara internal maupun

    36

    Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, hlm 33.

  • 34

    eksternal.37

    Kritik eksternal dilakukan dengan melihat otentitass dan integritas data

    mengenai objek penelitian, sedangkan kritik internal dilakukan dengan menilai secara

    intrinsik sumber-sumber sejarah serta membuat perbandingan kesaksian dari berbagai

    sumber.

    Setelah melakukan pengritikan pada sumber langkah selanjutnya adalah

    teknik triangulasi data. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

    yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

    sebagai perbandingan terhadap data yang diperoleh.38

    Dalam hal ini dilakukan uji

    keabsahan tentang keaslian sumber yang dilakukan melalui krtik internal dan

    keabsahan tentang kesahihan sumber yang ditelusuri melalui kritik intern. Berikut ini

    teknik verifikasi akan dijelaskan lebih lanjut:

    1. Keaslian sumber

    Peneliti melakukan atas asli dan tidaknya sumber, berati ia menyeleksi segi-

    segi fisik dari sumber yang ditemukan. Bila sumber itu merupakan dokumen tertulis

    maka harus diteliti kertasnya, tintanya, gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya,

    ungkapan, kata-katanya, dan segi penampilan luarnya yang lain.39

    Saat peneliti melakukan pengujian atas asli dan tidak sumber, berarti ia

    menyeleksi segi-segi fisik dari seumber yang ditemukan. Dalam hal ini keaslian

    sumber pada sejarah desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin

    yakni bagaimana sejarah berdirinya desa Guguk ini, bagaimana kondisi keagamaan

    dan kebudayaan, dan bagaimana kondisi ekonomi di desa Guguk ini.

    2. Kesahihan sumber

    Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian terdahulu bahwa kesahihan

    dalam sejarah merupakan faktor paling menentukan shahih atau tidaknya bukti atau

    37

    Suhartono Pranoto, Teori dan Metodologi Sejarah, hlm 36-37. 38

    Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian kualitatif: Edisi Revi, hlm 330. 39

    Nugroho Notosusanto, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer, (jakarta: Inti Idayu Press

    1984), hlm 38.

  • 35

    fakta sejarah. Kekeliruan saksi pada umumnya ditimbulkan oleh dua penyebab

    utama yaitu.

    Pertama, kekeliruan dalam sumber informal yang terjadi dalam usaha

    menjelaskan, menginterpretasikan atau menarik kesimpulan dari sebuah sumber.

    Setiap usaha untuk menentukan faktor yang sebenarnya juga dapat dengan mudah

    mengakibarkan kekeliruan.

    Kedua, kekeliruan dalam sumber formal, penyebabnya adalah kekeliruan

    yang disengaja terhadap kesaksian yang pada mulanya penuh dengan kepercayaan,

    detail kesaksian tidak dapat dipercaya dan para bukti terbukti tidak mampu

    menyampaikan kesaksiannya secara sehat, cermat dan jujur. Atas semua penyebab

    kekeliruan ini, kridibilitas sumber akan lebih tepat bila ditelusuri berdasarkan

    proses-proses dalam kesaksian. Oleh karena itu kritik dilakukan sebagai alat

    pengendali atau pengecekan proses-proses itu serta untuk mendeteksi adanya

    kekeliruan yang mungkin terjadi penyebab ketidaksahihan isi sumber itu memng

    sangatlah kompleks.40

    Selain disebabkan kekeliruan tersebut, bisa juga terjadi karena persepsi

    perasaan, karena ilusi dan halusinasi sintesis dari kenyataan yang dirasakan, dalam

    reproduksi dan komunikasi, karena kekeliruan ini sering juga terjadi dalam catatan

    sejarah.41

    c. Interpretasi (Analisis)

    Interpretasi atau penafsiran sejarah juga disebut analisis sejarah, yang berarti

    menguraikan peristiwa sejarah masa lampau. Analisis data merupakan suatu upaya

    yang dilakukan dengan cara berkerja dengan data, memilih data, mencari dan

    menemukan data.

    40

    Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, ( Yogyakarta: Ombak, 2011),

    hlm 110-111. 41

    Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm 111.

  • 36

    Dengan kata lain setelah data terkumpul kemudian data diolah dan dianalisis

    untuk menjawab masalah penelitian. Adapun pengolahan data mencakup kegiatan

    mengedit data, dan mengkode data. Mengedit data merupakan kegiatan memeriksa

    data yang terkumpul untuk memastikan kesempurnaan dari instrumen data. Setelah

    melakukkan pemeriksaan data, berikutnya data diberikan kode pada setiap data

    terkumpuk atau memuaskan data pada instrumen pengumpulan data. Setelah

    pengolahan data berikutnya tinggal mengaanalisis dan menginterpritaskan data.42

    Dalam proses interpretasi sejarah, seseorang penelitian harus berusaha

    mencapai pengertian faktor-faktor yang menyampaikan terjadinya peristiwa. Dalam

    sejarah kadang mengundang beberapa sebab yang membantu mencapai hasil dalam

    berbagai bentuknya. Walaupun suatu sebab kadang kala dapat menghantarkan kepada

    hasil yang berlawanan dalam lingkungan lainnya. Oleh karna itu, interpretasi dapat

    dilakukan dengan cara memperbandingkan data guna menyingkap peristiwa-peristiwa

    mana yang terjadi dalam waktu yang sama jadi jelaslah, untuk mengetahui sebab

    dalam peristiwa sejarah itu memerlukan pengetahuan tentang masa lalu sehingga

    pada saat penelitian peneliti akan mengetahui situasi pelaku, tindakan, dan tempat

    peristiwa itu.

    d. Historiografi

    Historiografi adalah penulisan sejarah yang bertujuan untuk merangkai fakta-

    fakta menjadi kisah sejarah. Sebab bagaimanapun juga sejarah iru adalah merupakan

    suatu kisah yang dibicarakan sehingga bahan-bahan mentah itu belum merupakan

    suatu kisah sejarah.43

    Historiografi adalah rekontruksi yang imajinatif dari masa

    lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses, penulisan laporan

    disusun berdasarkan serialisasi (kronologis, kaulisasi dan imajinasi). Penulisan

    sejarah dapat mungkin disusun berdasarkan kronologis ini sangat penting agar

    peristiwa sejarah tidak menjadi kacau. Aspek kronologis dalam penulisan sejarah

    42

    Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, hlm 150. 43

    Sebagian pendapat dari Nugroho Notosusanto yang dikutip oleh Kapsun Nasir.

  • 37

    sangatlah penting dalam ilmu-ilmu sosial mungkin aspek tahun tidak terlalu

    penting.44

    Diantara syarat-syarat umum yang harus diperhatikan didalam pemaparan sejarah

    adalah:

    1. Peneliti harus memiliki kemampuan mengungkapkan dengan bahasa yang

    baik dan benar. Misalnya peneliti harus memperhatikan aturan atau pedoman

    bahasa indonesia yang baik, mengerti bagaimana memilih kata atau gaya

    bahasa yang tepat dalam mengungkapkan maksudnya, bahasa yang mudah

    dan dapat jelas dipahami, tidak menggunakan bahasa satra murni yang

    cenderung membuat kelebihan-kelebihan tulisannya dan data yang

    dipaparkan seperti apa adanya atau gaya bahasanya yang khas.

    2. terpenuhinya kesatuan sejarah, yakni suatu penulisan sejarah itu disadari

    sebagai bagian dari sejarah yang lebih umum, karena ia didahului oleh masa

    dan di ikuliti oleh masa pula. Dengan perkataan lain, penulisan itu

    ditempatkannya sesuai dengan perjalanan sejarah.

    3. Menjelaskan apa yang ditemukan oleh peneliti dengan menyajikan bukti-

    buktinya dan membuat garis-garis umum yang akan diikuti secara jelas oleh

    pemikiran pembaca. Dalam hal ini perlu dibuat pola penulisan atau

    sistematika penyusunan dan pembahasaan.

    4. Keseluruhan pemaparan sejarah haruslah argumentatif, artinya usaha-usaha

    peneliti dalam mengerahkan ide-idenya dalam merekontruksi masa lampau

    itu didasarkan atas bukti-bukti yang terseleksi, bukti yang cukup lengkap,

    secara detail fakta yang akurat.45

    44

    Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, hlm 103. 45 Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam, hlm 116-118.

  • 38

    BAB III

    GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

    A. Kondisi Demografis/Penduduk

    Penduduk desa Guguk merupakan kelompok masyarakat yang termasuk dalam

    suku melayu. Kehidupan penduduk desa Guguk umumnya memiliki kehidupan yang

    sama dengan penduduk desa pada umumnya. Kehidupan didasari pada norma-norma

    agama dan nilai-nilai luhur pancasila, budaya serta adat istiadat juga tidak dapar

    dipisahkan dari kehidupan manusia, karena memiliki peranan yang penting dalam

    kehidupan penduduk desa Guguk. Penduduk desa Guguk selain berasal dari Suku

    Bangsa Melayu yang merupakan juga penduduk pendatang, juga terdapat orang-

    orang yang berasal dari Mataram dan Minang Kabau. Mereka sebagai pendatang di

    desa Guguk memiliki tujuan untuk mencari nafkah, karena menurut mereka peluang

    usaha cukup besar. Pengaruh budaya serta adat istiadat yang diwariskan secara turun

    temurun juga tidak terlepas dari kehidupan masyarakat desa. Bentuk-bentuk kerja

    sama, dan gotong royong dalam kehidupan diantara penduduk desa Guguk masih

    tetap terjaga dan terpelihara dengan baik karena masyarakat menyadari bahwa

    kehidupan yang berdampingan dengan baik akan menciptakan suasana yang rukun

    dan damai.46

    Kependudukan di desa Guguk pada tahun terakhir tidak mengalami

    pertumbuhan yang tidak begitu berarti, jumlah penduduk desa Guguk pada tahun

    2018 sebesar 1120 jiwa yang terdiri dari 563 laki laki dan 557 perempuan.

    Penduduk Desa Guguk. pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:47

    46

    Wawancara bersama bapak kepala desa Guguk Muhammad Hijazi (42), tempat wawancara:

    dikediaman, pukul 19.00 wib, 08 januari 2020. 47

    Arsip desa Guguk, pukul 10.00 wib, selasa 07 januari 2020.

    23

  • 39

    Tabel

    Penduduk dan Kepala Keluarga Desa Guguk

    N

    o

    Nama

    Dusun

    Jenis Kelamin Jum

    lah KK La

    ki-Laki

    Peremp

    uan

    Ju

    mlah

    1

    .

    Dusun Paligai

    Panjang 118 104 222 66

    2

    . Dusun Guguk 97

    111 208 63

    3

    .

    Dusun Talang

    Sembilan 166

    171 337 100

    4

    .

    Dusun Simpang

    Guguk 182

    171 353 119

    Jumlah 56

    3 557

    112

    0 349

    B. Letak Geografis Desa Guguk

    Dalam satuan geografis terhadap berbagai macam hubungan antar pedesaan

    satuan geografis seperti perbukitan, daerah aliran sungai, pantai, teluk, selat dan

    perdalaman desa yang mempunyai hubungan-hubungan tertentu dengan salah satu

    lainnya.48

    Desa Guguk merupakan salah satu desa yang ada di Jambi Kabupaten

    Merangin Provinsi Jambi. Secara geografis, Desa Guguk terletak pada titik koordinat

    antara 1020

    01’55.38” Bujur Timur dan 2006’10.15” Lintang Selatan Dengan 50

    Diatas Permukaan Laut (DPL), dengan luas 270 Km2. Secara administrasi wilayah

    Desa Guguk berbatas langsung dengan :

    48

    Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta:PT Tiara Wacana Yogya, 2003), hlm 78.

  • 40

    1. Sebelah Timur :Desa Marus Jaya dan Desa Air Batu Kecamatan Renah Pembarap

    2. Sebelah Utara : Desa Muaro Bantan Kecamatan Renah Pembarap

    3. Sebelah Selatan :Desa Durian Rambun Kecamatan Muara Siau

    4. Sebelah Barat : Desa Simpang Parit dan Paruta Kecamatan Renah Pembarap.49

    Penduduk desa Guguk ini merupakan penduduk yang beragama Islam 100%

    dan semua merupakan warga negara Indonesia. Penduduk masyarakat desa Guguk ini

    mempunyai mata pencaharian di darat maupun disungai. Sumber penghasilan di darat

    berupa pertanian bercocok tanam seperti: kelapa sawit, karet, umbi-umbian, dan

    buah-buahan sebagainya.50

    Di sungai ialah memancing, mengumpulkan batu sungai

    untuk dijual.

    Dalam mendukung jalannya roda pemerintahan, pusat pemerintahan desa

    Guguk berada di dusun Talang Sembilan. Selain pusat pemerintahan desa Guguk juga

    menjadi tempat berkumpulnnya luhak-16 yang dilaksanakan setiap 1 tahun sekali

    setelah itu desa Guguk juga menjadi tempat salah satu jalan penghubung antara

    Sarolangun dengan Kerinci dapat dilihat dari jarak tempuh dalam tabel beriku :

    Tabel

    Jarak Tempuh dari desa ke ibukota

    N

    o

    Jarak

    Ke Ibukota

    Jarak

    Tempuh/Km

    Waktu

    Tempuh

    1 Kecamatan 3km menggunakan

    tranfortasi roda dua 10 Menit

    2 Kabupaten 30km menggunakan

    tranfirtasi roda empat 40 Menit

    3 Provinsi 260km menggunakan

    tranfortasi roda empat 6-7 Jam

    49 Arsip dan Dokumen desa Guguk, kantor desa Guguk, senin 06 januari 2020. 50

    Wawancara bersama bapak kepala desa Guguk, Muhammad Hijazi (42), Tempat

    wawancara, di kantor desa Guguk dalam keadaan santai, pukul 10.00 wib, selasa 07 januari 2020.

  • 41

    Secara Administrasi Pemerintahan, desa Guguk meliputi 4 (empat) Dusun

    atau wilayah pemerintahan Dusun dan 7 (tujuh) RT mengingat jumlah penduduk

    yang bertambah dan makin Padat dapat.51

    1. Dusun Paligai Panjang memiliki 1 RT

    2. Dusun Guguk memiliki 2 RT

    3. Dusun Talang Sambilan memiliki 2 RT

    4. Simpang Guguk memiliki 2 RT

    Desa-desa yang ada di daerah kabupaten Merangin yaitu berilklim tropis

    dalam arti kata lain beriklim sedang dengan mempunyai dua musim yaitu musim

    hujan dan musim panas. Hal tersebut dapat mempengaruhi pola mata pencarian

    masyarakat Desa Guguk baik dalam bidang perkebunan maupun pertanian. Wilayah

    Desa Guguk, dialiri sejumlah sungai, Seperti Merangin dan sungai-sungai kecil. Desa

    Guguk terdiri dari tanah datar, bergelombang, dan berbukit. Jenis lahan di desa terdiri

    atas lahan basah dan lahan kering. Sebagian besar lahan yang ada di Desa Guguk

    dimanfaatkan oleh penduduk untuk kegiatan pertanian. Daerah ini sebagian besar

    ditanami karet dan Kelapa sawit yang tersebar pada seluruh wilayah Desa Guguk

    Secara rinci peruntukan atau pemanfaatan lahan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

    Tabel:

    Luas Lahan menurut Peruntukan di Desa Guguk

    N

    o Penggunaan

    V

    olume Satuan

    1 Tanah rawa 10 Ha/M2

    2 Tegal/Ladang 25 Ha/M2

    3 Pekarangan 20 Ha/M2

    4 Pemukiman 18 Ha/M2

    51

    Dokumen desa Guguk, kantor desa Guguk, selasa 07 januari 2020

  • 42

    5 Perkebunan 800 Ha/M2

    6 Kuburan/Makam 1.5 Ha/M2

    7 Perkantoran 0.3 Ha/M2

    8 Sungai 12 Ha/M2

    9 Hutan 1804 Ha/M2

    1

    0

    Pertokoan/bisnis 3 Ha/M

    2

    1

    1

    Sarana Olah Raga 1.5 Ha/M

    2

    1

    2

    Perkantoran

    Pemerintah

    0.1 Ha/M

    2

    1

    3

    Bangunan

    Sekolah/Perguruan

    Tinggi

    4.6

    Ha/M2

    1

    4

    Lain-lain Ha/M

    2

    Sumber data dari kantor desa Guguk:52

    Aktivitas mereka di sungai adalah menangkap ikan, memancing, lubuk

    larangan adalah benih ikan ditebarkan 1 atau 2 tahun kemudian di ambil bersama-

    sama dan mengumpulkan batu sungai untuk dijual lalu uangnya mereka gunakan

    untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari juga untuk membangun rumah sendiri.

    Desa Guguk memiliki potensi sumber daya yang cukup melimpah, baik dalam bentuk

    potensi sumber daya yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui.

    Potensi unggulan dari sumber daya yang dapat diperbaharui, berupa non kayu

    maupun kayu-kayuan serta hasil hutan.Uuntuk komoditi jenis kayu, sekarang ini telah

    mengalami penurunan yang cukup drastis. Ini diakibatkan oleh potensi yang ada

    52 Sumber data: Dokumen desa Guguk.

  • 43

    semakin terbatas dari tahun ke tahun. Adapun komoditi unggulan di desa Guguk

    komoditi unggulan perkebunan. Komoditas unggulannya seperti karet dan kelapa

    sawit.53

    Desa Guguk yang berpotensi rawan bencana seperti tanah longsor dan banjir,

    lokasi rawan bencana tanah longsor di Desa Guguk besar karena berada diatas tebing

    bukit perkebunan, jalan dan Sungai. Potensi bencana gempa bumi di Desa Guguk

    pada umumnya sama dengan desa lain dalam Kecamatan Renah Pembarap, sepanjang

    sejarah yang ada belum pernah menimbulkan kerusakan benda maupun korban jiwa.

    bencana gempa bumi di desa Guguk pada umumnya sama dengan desa lain dalam

    kecamatan Renah Pembarap, sepanjang sejarah yang ada belum pernah menimbulkan

    kerusakan benda maupun korban jiwa.54

    1. Iklim

    Secara umum topografi desa Guguk merupakan daerah perbukitan dan dataran

    rendah, dengan iklim sebagaimana desa-desa lain yang ada di kabupaten Merangin

    mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap

    pola tanam yang ada di desa Guguk kecamatan renah pembarap.55

    2. Keadaan Pendidikan

    Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan, sehingga

    Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dimasa yang akan datang. Pendidikan

    adalah salah satu instrumen penting untuk peningkatan kualitas sumber daya

    manusia. Di desa Guguk jenjang Pendidikan masyarakat tahun 2018 sebagaimana

    bisa kita lihat dalam tabel berikut ini :

    53

    Wawancara bersama bapak kepala desa Guguk, Muhammad Hijazi (42), tempat wawancara

    dikantor desa Guguk dalam keadaan santai, pukul 10.00 wib, selasa, 07 januari 2020. 54 Wawancara bersama kepala desa Guguk, Muhammad Hijazi (42), tempat wawancara

    dikantor desa Guguk dalam keadaan santai, pukul 10.00 wib, selasa 07 januari 2020. 55

    Sumber data: dokumen desa, tanggal 07 januari 2020.

  • 44

    Tabel

    Jenjang Pendidikan Masyarakat desa Guguk

    No Jenjang

    Pendidikan

    Jenis Kelamin

    Laki-

    Laki

    Per

    empuan

    Ju

    mlah

    1. Tidak/Belu

    m Sekolah 87 79 166

    2. SD 65 61 126

    3. Tamat

    SD/Sederajat 81 114 195

    4. SMP

    Sederajat 36 26 62

    5. Tamat

    SMP Sederajat 95 50 145

    6. SLTA

    Sederajat 33 39 72

    7. Tamat

    SLTA Sederajat 126 70 196

    8. PT/Univers

    itas 28 28 56

    9. Tamat

    PT/Universitas 55 47 102

    Jumlah 605 514 1120

    Sumber data dari dokumen desa Guguk.56

    56 Dokumen desa Guguk, pukul 10.00 wib, selasa 7 januari 2020.

  • 45

    Fasilitas pendidikan yang ada di desa Guguk berupa gedung paud 1 unit satu

    atap, sekolah taman kanak-kanak 2 unit, sekolah dasar 2 unit, madrasah 2 unit,

    sekolah menengah pertama 1 unit dan sekolah menengah atas 1 unit. Dapat dilihat

    tabel berikut:

    Tabel

    Sarana Pendidikan

    No Sarana

    Pendidikan

    Jumlah

    Ket Gedu

    ng Guru Murid

    1. PAUD 1 5 15 Paud satu

    atap

    2. TK 2 7 20 TKSatu Atap

    3. SD 2 16 12

    8

    4. MADRASAH 2 6 50

    5. SMP 1 9 80

    6. SMA 1 19 11

    6

    8. Madrasah 2 10 50

    9. PERPUSTAKAAN 1 Satu atap

    dgn smp

    Jumlah 12 79 459

    Penyiapan Sumber Daya Manusia dalam pembangunan merupakan isu penting

    dalam pembangunan saat ini. Hasil pembangunan bidang pendidikan suatu daerah

    diukur dengan Indeks Pendidikan, yang saat ini masih diukur dengan Indeks

    Komposit Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Hurup (AMH). Dalam

  • 46

    rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan, maka permasalahan pendidikan

    di Desa Guguk yang harus mendapat perhatian pada tahun 2019.57

    3. Keadaan Kesehatan

    Tenaga medis di desa Guguk sebelum adanya perawat, bidan dan sebagainya,

    yang menjadi tenaga medis adalah dukun-dukun namun setelah berkembangnya desa

    datanglah Tenaga kesehatan di Desa Guguk terdiri dari Medis berupa 8 orang,

    Perawat berupa 6, Bidan 5, dan partisipasi masyarakat, sedangkan sarana kesehatan

    terdapat Puskedes terdekat dan juga desa dilengkapi dengan rumah khusus persalinan

    bagi masyarakat yang tidak mampu. Serana kesehatan desa Guguk: 1 unit gedung

    puskesmas, 1 unit gedung posyandu, 1 unit rumah bersalin, ada 6 orang perawat rumahan.

    Tabel

    Tabel Sarana Kesehatan

    No Sarana Kesehatan Jumlah Satuan

    1. Gedung Puskesdes 1 1

    2. Gedung Posyandu 1 1

    3 Perawat rumahan 6 6

    4 Klinik 1 1

    5 Rumah bersalin 1 1

    4. Keadaan Agama

    Agama adalah tuntutan hidup manusia dalam kehidupannya didunia. Agama juga

    menyelamatkan manusia dari akhirat kelak jika manusia konsisten berpegang teguh

    kepada ajaran yang diperintahkan. Hal ini akan terjadi pada manusia yang memegang

    teguh ajarannya masing-masing. Agama merupakan kepercayaan kepada Tuhan yang

    Maha Esa, yamg mesti dianut oleh setiap warga negara yang menghuni dipermukaan

    57

    Dokumen desa Guguk,pukul 10.00 wib, selasa 07 januari 2020.

  • 47

    bumi ini. Maka setiap daerah memiliki berbagai corak kepercayaan terhadap Tuhan

    yang Maha Esa.58

    Begitu juga dengan agama yang dianut oleh masyarakat desa

    Guguk adalah agama Islam, kerena agama Islam lah yang disebarkan dari nenek

    moyang terdahulu yaitu Syeh Rayo dari Mataram yang telah menyebarkan dan

    mengajarkan kepada masyarakat desa Guguk bahwa tuhan itu ada dan mengajarkan

    bagaimana menghargai sesama, berbuat baik dengan sesama dan menjalankan hidup

    yang rukun.59

    5. Kondisi Kesejahteraan Sosial/Masyarakat

    Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial meliputi

    proses globalisasi dan indrustrialisasi serta kritis ekonomi dan politik yang

    berkepanjangan. Dampak yang dirasakan diantaranya semakin berkembang dan

    meluasnya bobot, jumlah dan kompleksitas berbagai permasalahan sosial.60

    6. Mata Pencaharian Penduduk

    Perekonomian masyarakat pedesaan dapat dilihat dari adanya gejala-gejala dari

    upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Pemenuhan kebutuhan hidup tersebut

    memiliki suatu pencirian sistem ekonomi tertentu salah satu ciri tersebut adalah

    kegiatan subsistensi yang merupakan usaha yang hanya cukup untuk kepentingan

    sandiri atau hanya cukup untuk makan saja.61

    Berkaitan dengan perkembangan situasi dan kondisi ketenaga kerjaan di Desa

    Guguk sampai akhir tahun 2018, masih dihadapkan pada keterbatasan lapangan kerja

    dan jumlah pencari kerja yang cukup banyak. Penduduk desa Guguk ini merupakan

    penduduk yang beragama Islam 100% dan semua merupakan warga negara indonesia.

    58 Observasi, desa Guguk, pukul 13.00 wib, selasa 07 januari 2020. 59

    Wawancara dengan Imam masjid desa Guguk Pahul Lazi (52), tempat wawancara kediaman

    beliau, pukul 13.30 wib, 10 januari 2020. 60

    Arsip desa Guguk, pukul 13.00 wib, kamis 09 januari 2020. 61

    Pahmi sy, Persepektif Baru Antropologi Pedesaan, (Jakarta: Gaung Perseda Press, 2010),

    hlm 28.

  • 48

    Penduduk masyarakat desa Guguk ini mempunyai mata pencaharian di darat maupun

    di sungai.62

    Sumber penghasilan didarat berupa pertanian bercocok tanam seperti:

    kelapa sawit, karet, umbi-umbian, dan buah-buahan sebagainya. Mata Pencaharian

    Atau Sumber atau sumber utama pendapatan warga desa Guguk sangat menentukan

    tingkat kesejahteraan di samping produktifitas yang dihasilkan, berikut ini

    ditampilkan beberapa indikator dapat dilihat dari tabel dibawah ini:63

    Tabel

    Mata Pencaharian atau Sumber Pendapatan desa Guguk

    No Mata

    Pencaharian/Profesi Laki-Laki

    Peremp

    uan Jumlah

    1. Petani/Pekebun 95 33 128

    2. Pengusaha/pedagang 20 22 42

    3. Karyawan

    Swasta/Wiraswata 40 20 60

    4. Honorer 19 44 63

    5. PNS 36 21 57

    6. TNI/POLRI 1 1

    7. Pensiunan 6 8 14

    8. Jasa 31 31

    9. Buruh 23 11

    10. Serabutan 38 14 52

    11. Imigran 6 5 11

    12. Belum Bekerja 172 204 376

    Jumlah 483 371 856

    Sumber data dari arsip desa Guguk64

    62

    Wawancara bapak BPD desa Guguk, Yarisuni (52), tempat wawancara: dikediaman beliau

    dalam keadaan santai, pukul 13.00 wib, kamis 09 januari 2020. 63

    Arsip desa Guguk, pukul 13.00 wib, kamis 09 januari 2020. 64 Arsip desa Guguk, pukul 13.00 wib, kamis 9 januari 2020.

  • 49

    7. Kondisi ekonomi

    Secara singkat sejarah ekonomi mempelajari manusia sebagai pencari dan

    pembelanjaan. Jadi sejarah ekonomi bukanlah interpretasi ekonomis terhadap sejarah,

    yang termasuk dalam sejarah umumnya. Sejarah ekonomi harusnya spesifik, sejarah

    dari satuan yang konkret dan khusus. Semua sejarah ekonomi pedesaan, batasan-

    batasan itu tentu saja harus diletakkan dalam lingkungan ekonomi pedesaan atau

    ekonomi petani.

    Ciri-ciri ekonomi petani dan bagaimana dikemukakan daniel thorner, seorang

    antropolog yang menganggap ekonomi petani sebagai sebuah kategori dalam sejarah

    ekonomi ialah:

    1. Dalam bidang produksi, masyarakat terlihat dalam produksi agraria.

    2. Penduduknya harus lebih separuh terlibat dalam pertanian.

    3. Ada kekuasaan negara dan lapisan penguasaanya.

    4. Ada pemisahan antara desa dengan kota, jadi kota-kota dengan latar belakang

    desa-desa.

    5. Satuan produksinya ialah keluarga rumah-tangga petani.65

    Masalah perekonomian merupakan satuan aspek yang sangat menentu akan

    kemajuan suatu wilayah. Jika perekonomian suatu wilayah dapat terjaga dan stabil

    maka sudah tentu masyarakat yang ada dalam wilayah tentu akan merasa aman dan

    sebagainya. Pengembangan ekonomi masyarakat adalah suatu cara yang

    menginginkan setiap dapat meningkatkan kualitas hidup seta mampu memperbesar

    pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi kehidupannya.66

    Perekonomian masyarakat desa Guguk pada umumnya adalah petani. sebagai

    pemenuh kebutuhan hidup manusia, dengan wilayah yang luas dan ketersediaan lahan

    pertanian, sehingga pada umumnya masyarakat lebih banyak memilih bermata

    pencaharian sebagai petani dibandingkan dengan mata pencaharian yang lainnya

    65

    Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2003), hal 94-

    95. 66

    Zubaiedi, Pengembangan Masyarakat Wacana Praktik, (Jakarta; kencana prenada Media

    Gruop, 2013), hlm 4.

  • 50

    karena bagi mereka (masyarakat desa Guguk) lebih menjanjikan akan kesejakteraan

    untuk mereka. Namun sistem pertanian yang digunakan pada umumnya masih

    bersifat tradisional sehingga perlu adanya perhatian dari pemerintahan setempat.67

    8. Kondisi kehidupan sosial

    Organisasi sosial itu menurut Soeranto.68

    Mengertikan lembaga

    kemasyarakatan sebagai suatu himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar

    pada kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat. Sedangkan wujud konkritnya

    adalah asisiasi. Bentuk lembaga yang melakukan suatu aktifitas masyarakat yang

    khusus dapat barupa lembaga dalam bidang ekonomi, kemasyarakatan, sistem religi

    dan sebagainya.

    Lembaga dalam kemasyarakatan salain dibentuk oleh aparat pemerintahan

    juga dibentuk oleh masyarakat itu sendiri. Bentuk-bentuk lembaga tersebut bertujuan

    untuk memberikan wadah bagi masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam

    pembangunan kelurahan yanga ada didesa. Lembaga tersebut seperti PKK

    (pembinaan kesejahteraan keluarga) yang kegiatannya dikhususkan untuk para ibu-

    ibu dan juga ada remaja putri, kegiatan PKK ini bertujuan menambah wawasan serta

    memberikan peran aktif bagi kaum wanita dalam pembangunan desa tersebut.

    Bertujuan pula meningkatkan kedudukan wanita melalui peningkatan dan

    keterampilan.69

    67

    Wawancara kepala desa Guguk. Muhammad Hijazi (42), tempat wawancara: dikediaman

    beliau, pukul 19.00 wib, senin 13 januari 2020. 68

    Soerjono Saekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Perseda,1999),

    hlm 218. 69

    Dokumen Monografi Desa Guguk, kantor desa Guguk, 07 januari 2020.

  • 51

    9. Struktur Pemerintahan Desa

    Desa guguk ini dipimpin oleh kepala desa yang dibantu oleh sekretaris desa dan

    dibantu juga oleh dua kepala kaur desa dan dua kepala kasi yaitu: kasi pemerintahan,

    kasi kesekpel dan kaur keuangan, kaur umum. Untuk lebih mempermudah atau untuk

    melancarkan urusan pemerintahan desa kepala desa juga dibantu oleh, BPD, tujuh

    orang kepala RT dan dua orang kepala RW, dan semua perangkat desa yang masing-

    masing dipilih oleh musawarah masyarakat desa. Pembagian wilayah desa Guguk

    kecamatan Renah Pembarap:

    a. Dusun Guguk dalam, terbagi beberapa RT yaitu RT 01, RT 02, RT 03.

    b. Simpang Guguk, terbagi beberapa RT yaitu, RT 04, RT 05, RT 06,

    dan RT 07.70

    Berkut adalah Struktur Pemerintahan Desa Guguk

    70

    Dokumen desa Guguk, tahun 2019.

    M. HAFIZ, S.P

    KAUR UMUM

    SUYAMTO KASI KESEJPEL

    ZUMALA, Am. Keb

    KAUR KEUANGAN

    MOHD. RIYAN HIDAYAT, S.Pd

    SEKRETARIS DESA

    MAHDI. Y

    KASI PEMERINTAHAN

    MUHAMAD HIJAZI, S.Pd

    KEPALA DESA BPD

    1. H. YARI SUNI

    2. AGUS RUDI, S.Pd.I

    3.ISMED KHUSWEN,S.Pd

    4. SUATMAN

    5. M. ALI

    6. PERMAISURI

    7. DARMI

    STAFF

    JHONI ARDIAN

    OPERATOR

    LIGAC

    FEBRUISMI, S, Pd

  • 52

    M. ANSORI

    KEPALA DUSUN

    PALIGAI

    PANJANG

    RIDUAN

    KEPALA DUSUN

    TALANG

    SEMBILAN

    SOPUAN

    KEPALA DUSUN

    SIMPANG

    GUGUK

    MARJOHAN

    KEPALA DUSUN

    GUGUK

    AHMAD FA

    KETUA RT I

    M. DIMAN

    KETUA RT II

    KURNIA PUTRA

    KETUA RW II

    ABDUL MALIK

    KETUA RT III

    SYAMSUL HUDA

    KETUA RW I

    EDI IRAWAN

    KETUA RT IV

    JAMHURI

    KETUA RT V

    RUNADI

    KETUA RT VII

    H. MARYADI

    KETUA RT VI

  • 53

    BAB IV

    PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

    A. Sejarah Berdirinya Desa Guguk

    1. Penduduk Pertama Pendiri Desa Guguk

    Sejarah Desa yang kita ketahui adalah hasil perwujutan antara kegiataan

    kelompok manusia dengan lingkungannya. Seperti halnya Desa Guguk yang secara

    fisik merupakan daerah pedesaan yang terletak dikabupaten Merangin Kecamatan

    Renah Pembarap yaitu merupakan suatu daerah yang berbatasan antara kabupaten

    sarolangun dan kabupaten kerinci. Guguk merupakan desa yang terbentuk sebelum

    adanya masa penjajahan belanda yang dinamakan paligai panjang. Sekitar 275 km

    sebelah barat kota Jambi, desa Guguk terletak di daerah berbukit dekat dengan sungai

    Batang Merangin dan dilalui jalan provinsi yang menghubungkan antara kota Bangko

    dengan kota Sungai Penuh dengan kondisi jalan cukup baik.71

    Desa Guguk

    berbatasan dengan, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Marus Jaya dan Desa Air

    Batu Kecamatan Renah Pembarap. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Muaro

    Bantan Kecamatan Renah Pembarap. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Durian

    Rambun Kecamatan Muara Siau dan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Simpang

    Parit dan Paruta Kecamatan Renah Pembarap.72

    Menurut keterangan sejarah orang tua dulu, seseorang yang bernama Syeh

    Rajo dan istrinya bernama Puti Gando Ayu mereka mempunyai anak yang bernama

    Puti Mayang Sari, keluarga ini berasal dari Jawa mataram, nenek moyang mereka

    berasal dari jawa mataram yang memiliki tiga bersaudara perempuan yaitu panatih

    Lelo Majnun, Penatih Lelo Baruji dan Penatih Lelo Majani. Waktu itu beliau

    bermunkim