SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

88
SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN MAINTENANCE ALAT-ALAT PRODUKSI PADA PRODUKSI PERAHU PHINISI DI KECAMATAN BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA ALI IMRAN 10572 04534 13 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMAKASSAR MAKASSAR 2017

Transcript of SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

Page 1: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

SKRIPSI

ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN MAINTENANCE ALAT-ALAT PRODUKSI PADA PRODUKSI PERAHU

PHINISI DI KECAMATAN BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA

ALI IMRAN

10572 04534 13

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMAKASSAR

MAKASSAR 2017

Page 2: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN MAINTENANCE ALAT-ALAT PRODUKSI PADA PRODUKSI PERAHU

PHINISI DI KECAMATAN BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA

ALI IMRAN 105720453413

Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMAKASSAR

MAKASSAR 2017

Page 3: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …
Page 4: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …
Page 5: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

iii

MOTTO

Kegagalan hanya terjadi ketika kita menyerah,

Terus berjuang dan yakin bahwa kita

akan berhasil.

Page 6: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

iv

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan

skripsiku ini sebagai bentuk tanggung jawab, bakti, dan ungkapan terima

kasihku kepada Kedua orang tua tercinta, Bapak dan Ibu, terima kasih

atas ketulusan, kasih sayang, dukungan, nasihat, dan doa yang

senantiasa mengiringi setiap langkah keberhasilanku.

Page 7: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNI

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ali Imran

Nim : 105720453413

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Analisis Implementasi Pengawasan Maintenance Alat-alat

Produksi pada Produksi Perahu Phinisi di Kecamatan

Bontobahari Kabupaten Bulukumba.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan

tim penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang

lain atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya

bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Mei 2017

Yang Membuat Pernyataan

Ali Imran

Page 8: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

vi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNI

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ali Imran

Nim : 105720453413

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai dengan selesainya skripsi

ini. Saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh

siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan selalu melakukan

konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh

pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Apabila perjanjian seperti yang tertera pada butir 1, 2, dan 3

dilanggar, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan

aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Mei 2017 Yang Membuat Perjanjian

Ali Imran

Page 9: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

vii

ABSTRAK

Ali Imran (2017). Analisis Implementasi Pengawasan

Maintenance Alat-alat Produksi pada Poduksi Perahu Phinisi di

Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba, di Bimbing oleh

Bapak Asdi sebagai pembimbing 1 dan Bapak M. Hidayat sebagai

pembimbing 2.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana

implementasi pengawasan maintenance alat-alat produksi pada

pembuatan perahu phinisi di Kecamatan Bontobahari Kabupaten

Bulukumba. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian

deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan data dan informasi tentang sesuatu gejala dan fakta

terhadap obyek dan pada tempat penelitian sesuai dengan apa adanya

pada saat penelitian berlangsung.

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bontobahari Kabupaten

Bulukumba dengan memilih 2 orang narasumber yang dianggap

refresentatif mewakili kelompoknya yang yaitu terdiri dari 1 orang pemilik

usaha perahu phinisi dan 1 orang kepala tukang mewakili

pekerja(punggawa) perahu phinisi. Teknik pengumpulan data

menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, serta tehnik

dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan terhadap

kegiatan Maintenance alat-alat produksi pada pembuatan perahu phinisi

di Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba telah dilakukan sebagai

implementasi dari kegiatan pemeliharaan serta mencegah kerusakan

(preventive maintenance) dan kegiatan pemeliharaan setelah terjadi

kerusakan (corrective maintenance).

Kata Kunci :Implementasi Pengawasan Maintenance.

Page 10: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Implementasi Maintenance

Alat-alat Produksi pada Produksi Perahu Phinisi di Kecamatan

Bontobahari Kabupaten Bulukumba”. Taklupa pula penulis haturkan salam

dan shalawat kepada Nabi junjungan kita, pemberi rahmat bagi alam

semesta yaitu Baginda Rasulullah Muhammad SAW sang revolusioner

sejati yang telah membawa kita keluar dari alam gelap gulita menuju

kealam yang terang benderang seperti saat ini. Skripsi yang penulis buat

ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program

Sarjana Strata 1 (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Univrsitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam proses penulisan sampai dengan terselesaikannya skripsi

ini, tentunya banyak sekali pihak yang berkontribusi didalamnya. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak tersebut,

diantaranya:

Page 11: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

ix

1. Bapak Dr. H. Abd.Rahman Rahim, SE., M.M selaku Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar beserta seluruh staf

Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., M.M selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis beserta seluruh staf Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE., M.M selaku Ketua Jurusan

beserta seluruh dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Bapak Dr. Idham Khalid, SE., M.M selaku penasehat akademik

penulis yang senantiasa memberikan nasehat akademik kepada

penulis

5. Bapak Drs. Asdi., M.M selaku pembimbing I serta Bapak M.

Hidayat., SE., M.M selaku pembimbing II yang dengan senang

hati meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis

dalam pemeriksaan skripsi ini.

6. Terima kasih kepada informan penelitan dan semua yang turut

membantu penulis selama proses pengumpulan data

7. Untuk teman-teman, teman spesial, teman satu atap, sahabat

dan semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

yang selalu memberikan semangat, dukungan dan motivasi

dalam menyelesaikan pendidikan.

Page 12: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

x

8. Untuk kedua orang tua bapak dan Ibu serta saudara kandung

yang telah banyak membantu baik secara moril maupun materil

serta segala dukungan, motivasi dan tak pernah putus dalam

mendoakan sehingga dapat menyelesaikan pendidikan.

Makassar, Mei 2017

ALI IMRAN

Page 13: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii

MOTTO .................................................................................................................. iii

PERSEMBAHAN ................................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... v

SURAT PERJANJIAN .......................................................................................... vi

ABSTRAK .............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Operasional ................................................................... 5

Page 14: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

iv

1. Pengertian Manajemen operasional ............................................. 5

2. Keputusan Strategis Manajemen Operasioal ............................... 6

B. Pengawasan ..................................................................................... 8

1. Pengertian Pengawasan Dan Tujuan Pengawasan ..................... 9

2. Prinsip-prinsip Pengawasan......................................................... 12

C. Pemeliharaan (Maintenance) ............................................................ 14

1. Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) ..................................... 14

2. Jenis-jenis Pemeliharaan (Maintenance) ..................................... 15

3. Tujuan Pemeliharaan (Maintenance) ........................................... 18

4. Pentingnya Pemeliharaan (Maintenance) .................................... 20

5. Tugas Dan Kegiatan Pemeliharaan (Maintenance) ...................... 22

D. Alat-alat Produksi .............................................................................. 25

1. Pengertian Dan Kategori Alat-alat Produksi ................................. 25

2. Suku Cadang Alat Produksi ......................................................... 26

E. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 28

F. Kerangka Pikir ................................................................................... 30

G. Hipotesis ........................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 32

B. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 32

C. Jenis dan Sumber data .................................................................... 33

D. Informan Penelitian .......................................................................... 33

Page 15: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

v

E. Metode Analisis Data ....................................................................... 34

F. Variabel dan Devinisi Operasional Variabel ...................................... 34

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................. 32

B. Keadaan Geografis .......................................................................... 32

C. Struktur Organisasi .......................................................................... 33

D. Kegiatan Usaha ............................................................................... 33

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil .................................................................................................. 43

B. Pembahasan .................................................................................... 49

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 56

B. Saran ............................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin ................................. 39

Tabel 2. Letak geografis menurut desa dan kelurahan ......................... 40

Tabel 3. Status pekerjaan ..................................................................... 41

Page 17: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Kerang kapikir ................................................................. 24

Gambar 2. Keadaan Geografis ......................................................... 32

Gambar 3. Pengelompokan Alat-alat Produksi ................................. 32

Gambar 4. Bentuk Pengawasan ....................................................... 32

Page 18: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1. Kisi-kisi instrument penelitian checklis observasi ............. 60

Lampiran 2. Pedoman dan checklist observasi ................................... 61

Lampiran 3. Kisi-kisi Instrumen penelitian wawancara ........................ 62

Lampiran 4. Pedoman wawancara mendalam ..................................... 63

Lampiran 5. Transkip wawancara ........................................................ 64

Lampiran 6. Nama alat-alat produksi ................................................... 70

Lampiran 6. Foto Dokumentasi ............................................................ 71

Lampiran 7. Surat penelitian ............................................................... 73

Lampiran 8. Surat balasan dari tempat penelitian ............................... 74

Lampiran 9.Buku control bimbingan ...................................................... 75

Lampiran 10. Riwayat hidup .................................................................. 77

Page 19: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era modern ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat,

dan semakin maju begitupun cara-cara yang dikembangkan oleh

perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan

efisien. Oleh karena itulah dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

pengkajian-pengkajian untuk mendapatkan cara yang lebih baik guna

menghasilkan keluaran secara optimal, sehingga dapat mencapai

sasaran secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, dan tentu saja

dengan biaya yang lebih efisien.

Untuk mencapai tujuan diatas tentunya peranan manajemen

sangat menentukan. Dengan teknik manjemen produksi yang tepat,

diharapkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan

dan dapat tetap terjamin kelangsungan hidupnya dan berkembang

melalui keuntungan perusahaan yang diperoleh.

Selanjutnya dalam kaitannya dengan manajemen produksi,

pemeliharaan fasilitas produksi merupakan suatu fungsi dalam

perusahaan yang sangat penting disamping fungsi-fungsi lainnya

seperti produksi itu sendiri. Hal ini terjadi karena apabila kita

mempergunakan peralatan atau fasilitas, maka biasanya kita selalu

berusaha untuk tetap mempergunakan peralatan atau fasilitas

tersebut. Demikian halnya dengan perusahaan pabrik, dimana

1

Page 20: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

2

pimpinan perusahaan pabrik tersebut akan selalu berusaha agar

fasilitas atau peralatan produksinya dapat dipergunakan sehingga

kegiatan produksinya dapat berjalan lancar (Assauri, :1998)

Pemeliharaan (maintenance) merupakan kegiatan untuk

menjaga agar alat-alat produksi dapat bekerja secara efektif dengan

mengurangi kemacetan-kemacetan sekecil apapun dengan tujuan

untuk mencegah terjadinya kerusakan dan umur ekonomis suatu

mesin menjadi lebih panjang. Sedangkan reparasi merupakan kegiatan

perbaikan mesin apabila terjadi kerusakan dengan tujuan untuk

mengembalikan fungsi mesin dengan harapan dapat menghasilkan

output secara optimal. Dengan adanya kegiatan pemeliharaan alat-alat

produksi yang dilakukan oleh perusahaan secara rutin diharapkan alat-

alat produksi tersebut dapat berjalan dengan baik.

Pemeliharaan yang baik tentu akan menghasilkan kerja mesin

yang baik dan sebaliknya pemeliharaan yang kurang baik tentu juga

akan menghasilkan kerja mesin yang tidak baik pula. Untuk itu

diperlukan pengawasan yang terorganisir dengan baik, Sehingga akan

menghasilkan mesin-mesin yang dapat dipakai dalam jangka waktu

yang relatif lama dan kegiatan proses produksi berjalan tanpa

hambatan karena mesin jarang terjadi kerusakan.

Dengan pemeliharaan yang baik akan menjamin bahwa alat-alat

produksi akan dapat beroperasi secara efektif. Hal ini dihasilkan dari

suatu kombinasi pemeliharaan preventif yang mengantispasi daya

Page 21: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

3

pakai mesin-mesin dan perbaikan kerusakan bila terjadi secepat

mungkin sehingga biaya, system mesin tidak produktif dan tenaga

kerja menganggur dapat diminimumkan (Assauri, : 1998)

Dalam sebuah perusahaan kerusakan alat-alat produksi sering

terjadi diakibatkan oleh faktor umur mesin, waktu operasi mesin serta

tempat penyimpanan mesin yang tidak tepat. Oleh karena itu, kegiatan

pemeliharaan alat-alat produksi dalam suatu perusahaan sangat

penting dilakukan. Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka

penulis tertarik melakukan penelitian dan menuangkan dalam sebuah

skripsi dengan judul “ Analisis Implementasi Pengawasan

Maintenance Alat-alat Produksi Pada Produksi Perahu Phinisi Di

Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas maka penulis

merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :

“Apakah implementasi pengawasan pemeliharaan (maintenance) alat-

alat produksi pada produksi perahu phinisi di Kec. Bontobahari Kab.

Bulukumba berjalan dengan lancar ?”

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini yaitu :

“Untuk mengetahui bagaimana implementasi pengawasan

pemeliharaan (maintenance) alat-alat produksi pada produksi perahu

phinisi di Kec. Bontobahari Kab. Bulukumba.”

Page 22: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

4

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi manajemen dalam perumusan

pengambilan kebijakan pemeliharaan alat-alat produksi pada

produksi perahu phinisi di kecamatan bontobahari kabupaten

bulukumba.

2. Sebagai bahan informasi dan masukan untuk menambah

pengetahuan bagi pekerja perahu phinisi tentang pemeliharaan

alat-alat produksi.

3. Sebagai bahan referensi atau pembanding bagi peneliti berikutnya

yang relevan dengan penelitian ini.

Page 23: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

5

BAB II

TINJAUAN PUTAKA

A. Manajemen Operasional

1. Pengertian Manajemen Operasional

Hampir di seluruh belahan dunia ini, pada setiap harinya

organisasi-organisasi bisnis menghasilkan banyak produk dan jasa

dalam berbagai bentuk, macam dan jenis. Proses menghasilkan

banyak produk dan jasa ini pastinya selalu membutuhkan teknik

dan juga metode tertentu agar setiap proses produksi dapat

berjalan secara efisien dan efektif.

Disiplin ilmu yang mempelajari tentang segala macam dan

bentuk hal mengenai proses produksi ini dikenal dengan

namamanajemen operasional. Berikut terdapat pengertian (teori

dan konsep) dari manajemen operasional menurut para ahli, yakni

sebagai berikut :

Menurut pendapat Heizer dan Render(2011:4) yang

mengatakan bahwa definisi “manajemen Operasi (Operations

Management) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai

dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

output”.

Sedangkanmenurut Handoko (1999:3) yang menguraikan

arti manajemen produksi dan operasional adalah usaha-usaha

pengelolaan secara optimal penggunaan :

5

Page 24: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

6

a) Sumberdaya-sumberdaya atau yang sering disebut dengan

faktor-faktor produksi

b) Tenaga kerja

c) Mesin-mesin

d) Peralatan

e) Bahan mentah dan sebagainyadalam proses transformasi

bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau

jasa.

Dari penadapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

manajemen operasional adalah serangakaian aktivitas sumber

daya, tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, dan bahan mentah

dengan mengubah input menjadi output

2. Keputusan Strategis Manajemen Operasional

Ilmu manajemen operasional merupakan bidang ilmu yang

mencakup banyak hal dalam berbagai aspek.

Menurut Heizer dan Render (2011 : 9)yang menyebutkan

bahwa terdapat sepuluh keputusan strategis yang berkaitan dengan

manajemen operasional. Kesepuluh keputusan strategis yang di

tersebut adalah yakni sebagai berikut :

a. Perancangan produk dan jasa

Perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian besar

proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya,

Page 25: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

7

kualitas dan sumberdaya manusia bergantung pada keputusan

perancangan.

b. Pengelolaan kualitas

Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan,

peraturan dan prosedur dibakukan untuk mengidentifikasi serta

mencapai standar kualitas tersebut.

c. Perancangan proses dan kapasitas

Keputusan proses yang diambil membuat manajemen

mengambil komitmen dalam hal teknologi, kualitas, penggunaan

sumber daya manusia dan pemeliharaan yang spesifik. Komitmen

pengeluaran dan modal ini akan menentukan struktur biaya dasar

suatu perusahaan.

d. Strategi lokasi

Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa

menentukan kesuksesan perusahaan.

e. Strategi tata letak

Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat

karyawan, keputusan teknologi dan kebutuhan persediaan

mempengaruhi tata letak.

f. Sumberdaya manusia dan rancangan pekerjaan

Manusia merupakan bagian yang integral dan mahal dari

keseluruhan rancang sistem.Karenanya, kualitas lingkungan kerja

Page 26: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

8

diberikan, bakat dan keahlian yang dibutuhan, dan upah yang harus

ditentukan dengan jelas.

g. Manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management)

Keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat dan apa

yang harus dibeli.

h. Persediaan, perencanaan, kebutuhan bahan baku, dan JIT (Just in

time)

Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika

kepuasan pelanggan, pemasok, perencanaan produksi dan

sumberdaya manusia dipertimbangkan.

i. Penjadwalan jangka menengah dan jangka pendek

Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus

dikembangkan.

j. Perawatan (Maintenance)

Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan

stabilitas yang diinginkan.

B. Pengawasan

Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen

suatu organisasi. Dimana penawasan memiliki arti sebagai suatu

proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Pengawasan

dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik

tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik

Page 27: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

9

bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri maupun bagi para

pekerjanya.

1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan

a. Pengertian pengawasan

Pengawasan mempunyai peranan yang sangat penting

didalam organisasi, karena tidak bisa terlepas darimasalah

ketidaktertiban, penilaian, tujuan dari organisasi tersebut. Dibawah

ini beberapa pengertian tentang pengawasan diantaranya

dikemukakan oleh

Menurut Manulang (1983)menyebutkan bahwa :

Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.

Sedangkan Soekarno (1986) menerangkan: Arti sesungguhnya dari pengendalian atau pengawasan ialah tugas untuk mencocokkan sampai dimanakah program atau rencana yang telah digariskan itu dilaksanakan sebagaimana mestinya dan apakah telah mencapai hasil yang dikehendaki".

Adapun menurut Handayaningrat (1988) adalah :

Pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana, perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan.

Lebih lanjut ditegaskan oleh Handayaningrat (1988) bahwa

pengawasan harus berpedoman terhadap :

Page 28: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

10

1) Rencana (planning) yang telah diputuskan,

2) Perintah (order) terhadap pelaksanaan pekerjaan

(performance),

3) Tujuan dan atauKebijakan yang telah ditentukan sebelumnya.

Dari bebrapa defenisi diatas dapat disimpulkan pengawasan

atau pengendalian adalah suatu proses yang menentukan

tentangapa yang harus dikerjakan, agar apa yang diselenggarakan

sejalan dengan rencana, pengawasan hubungannya sangat erat

sekali dengan perencanaan.

b. Tujuan Pengawasan

Fungsi pengawasan dalam setiap organisasi adalah sangat

penting untuk menjamin terselenggaranya tugas serta fungsi

sebagaimana mestinya, untuk mencapai tujuan yang ditetapkan

sebelumnya. Adapun untuk mengkaji lebih lanjut apakah

sebenarnya yang menjadi tujuan dari pengawasan, dapat disimak

beberapa pendapat sebagai berikut, diantaranya

Menurut Soekarno(1986) yang menyatakan bahwa tujuan

pengendalian atau pengawasan adalah:

1) Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan sesuai dengan

rencana yang telah digariskan;

2) Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan sesuai

dengan instruksi serta asas-asas yang telah ditetapkan;

Page 29: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

11

3) Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan

serta kekurangan-kekurangan yang mungkin timbul dalam

pelaksanaan pekerjaan;

4) Untuk mengetahui segala sesuatu apakah berjalan secara

efisien;

5) Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpa, kesulitan-

kesulitan, kelemahan-kelemahan atau kegagalan kearah

perbaikan.

Sedangkan Atmosudirdjo (1982)mengatakan bahwa,

Tujuan dan hakekat dari pada controlling itu adalah membuat penyelenggaraan (performace) dan hasilnya (result, finish) sesuai dengan rencana (in accordance with plans).Akan tetapi disamping itu di dalam praktek, terdapat pula pengawasan yang tujuan dan sifatnya adalah problem solving (memecahkan sesuatu masalah), misalnya : meningkatkan keamanan atau security (kalau terlampau banyak pencurian, kerusakan, gangguan, dsb), meningkatkan disiplin, meningkatkan kebersihan, meningkatkan higiene.

Adapun menurut Handayaningrat (1988), bahwa tujuan

pengawasan adalah “agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh

secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif), sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa tujuan dari pengawasan pada dasarnya adalah untuk

menjamin bahwa segala aktivitas yang berkaitan dengan

pencapaian tujuan organisasi diharapkan sejalan dengan rencana

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Page 30: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

12

2. Prinsip-prinsip Pengawasan

Untuk memungkinkan adanya suatu system pengawasan yang

efektif dan agar pengawasan itu dapat terarah, maka perlu dipenuhi

beberapa, prinsip pengawasan sebagai berikut :

a. Obyektif dan menghasilkan fakta

Pengawasan harus bersifat obyektif dan harus dapat

menemukan fakta-fakta tentang pelaksanaan pekerjaan dan

berbagai factor yang mempengaruhinya;

b. Sesuai keputusan pimpinan

Untuk mengetahui dan menilai ada tidaknya kesalahan-

kesalahan dan penyimpangan. Pengawasan dijalankan

berdasarkan dari keputusan pimpinan, yang tercermin dalam :

1. Tujuan yang ditetapkan.

2. Rencana kerja yang telah ditentukan.

3. Kebijakan dan pedoman kerja yang telah digariskan.

4. Perintah yang telah diberikan.

5. Peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

c. Preventif

Karena pengawasan pada dasarnya adalah untuk menjamin

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, yang harus efisien dan

efektif, maka pengawasan harus bersifat mencegah jangan

sampai terjadi kesalahan kesalahan, berkembangnya dan

terulangnya kesalahan-kesalahan.

Page 31: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

13

d. Bukan tujuan tetapi sarana

Pengawasan hendaknya tidak dijadikan tujuan, tetapi sarana

untuk menjamin dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas

pencapaian tujuan organisasi.

e. Efisiensi

Pengawasan haruslah dilakukan secara efisien, bukan justru

menghambat efisiensi pelaksanaan pekerjaan.

f. Apa yang salah

Dalam pengawasan janganlah mencari siapa yang salah, tetapi

apa yang salah, bagaimana timbulnya sifat kesalahan itu.

g. Membimbing dan Mendidik

Manajemen merupakan pengembangan manusia dan

benda.Sebagai suatu fungsi manajemen, maka pengawasan

harus bersifat membimbing dan mendidik supaya pelaksana

atau pegawai meningkatkan kemampuannya dan dedikasinya

untuk melakukan tugas-tugas yang ditetapkan.

Dengan demikian dapat dikemukakan, bahwa pengawasan

yang baik harus menggunakan yang dapat dijadikan standar, dan

dalam usaha bawahan melaksanakan pekerjaan agar dapat

mencapai tujuan yang diinginkan oleh pimpinan, maka instruksi

yang diberikan harus jelas dan tegas. Dengan instruksi yang tegas,

bawahan akan dapat melaksanakan apa yang dimaksud atasan

dan bawahan tidak mempunyai keraguan dalam melaksanakan

Page 32: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

14

tugasnya. Atas dasar inilah pengawasan dilaksanakan.Agar suatu

pengawasan dapat berjalan baik, maka mau tidak mau prinsip-

prinsip pengawasan yang telah dikemukakan itu haruslah

mendapat perhatian sebagaimana mestinya.

C. Pemeliharaan (maintenance)

1. Pengertian Pemeliharaan (maintenance)

Melalui kegiatan pemeliharaan biasanya mengurangi tingkat

kerusakan-kerusakan bagi mesin-mesin yang kan digunakan,

sehingga diharapkan operasional perusahaan dapatberjalan

dengan lancar dan terjamin serta tidak merugikan masyarakat.

Pemeliharaan secara sederhana adalah suatu kegiatan

memelihara, menjaga, mengawasi, penggantian, perbaikan pada

fasilitas (peralatan/mesin) agar operasioanal produk perusahaan

sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan

perusahaan.Maka dari itu berikut para ahli mengemukakan

pendapat tentang pemeliharaan antara lain:

Menurut Assaury (2004 : 95)

Pengertian pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas dan peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian dan penggantian yang diperlukan supaya terdapat suatu kegiatan operasiproduksi yang memuaskan sesuai dengan yang direncanakan.

. Sedangkan Menurut Rietvled (1990: 5)“Pemeliharaan adalah

merupakan suatu fungsi dalam suatu perusahaan yang bersifat

Page 33: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

15

industri, yaitu Perusahaan yang bersifat menarik barang, mengelola

dan mengawasinya dalam bentuk lain”.

Adapun menurut Hadi (2001 : 4)“pemeliharaan adalah suatu

kombinasi dari setiap tindakanyang dilakukan untuk menjaga suatu

barang atau memperbaikinya sampai suatu kondisiyang diterima”.

Dari pengertian di atas maka dapat di ambil kesimpulan

bahwa kegiatan pemeliharaan merupakan suatu hal yang sangat

penting yang dlakukan oleh badan usahaatau perusahaan dalam

memelihara dan menjaga fasilitas dan peralatan mesin-mesin

agartetap berada dalam kondisi yang baik. Jadi kegiatan

pemeliharaan sangat penting dilakukan karena menentukan

berhasil atau tidaknya suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

usaha.Kelancaran operasional peralatan tersebut sangat

tergantung pada kemampuan manajemen dalam menjalankan

fungsi pemeliharaan.

2. Jenis-jenis Pemeliharaan (maintenance)

Dalam sebuah perusahaan kegiatan pemeliharaan

(Maintaenance) yang dilakukan terhadap mesin dan peralatan

pabrik di dalam perusahaan memerlukan suatu metode dan

prosedur yang tepat dan sesuai dengan program dan perencanaan

yang efektif, sehingga dapat menjamin pelaksanaan kegiatan

operasional berjalan dengan baik. Kegiatan pemeliharaan

Page 34: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

16

(maintenance) yang dilakukan didalam perusahaan atau industri

dapatdibedakan secara umum atas dua macam yaitu :

1. Preventive Maintenance

Preventive Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan

dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya

kerusakan yang tidak terduga, yang menyebabkan fasilitas

produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam

proses produksi. Manahan (2004 : 250-251)

Dalam pelaksanaannya Preventive Maintenance dalam

perusahaan dapat dibedakan atas dua macam yaitu :

a) Routine Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan secara rutin, contohnya selalu

mengadakan pengecekan oli dan pengisian bahan bakar.

b) Periodic Maintenance, kegiatan ini jauh lebih berat dari

kegiatan pemeliharaan rutin, hanya dapat dilakukan dengan

memakai lamanya jam kerja mesin atau fasilitas produksi lain.

Sebagai contoh : pembongkaran mesin dan penggantian

spare part,service (overhaul) besar maupun kecil.

2. Corrective atau Breakdown Maintenance

Corrective atau breakdown maintenance adalah suatu

kegiatan pemeliharaan atau perawatan yang dilakukan setelah

terjadi kerusakan pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak

dapat berfungsi dengan baik.

Page 35: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

17

Perbaikan yang dilakukan karena adanya suatu

kerusakan yang diakibatkan tidak dilakukannya preventive

maintenance dan telah sampai pada waktu tertentu pada

fasilitas peralatan yang ada. Oleh karena itu kebijaksanaan

untuk melakukan corrective maintenance saja tanpa preventive

maintenance, maka akan menimbulkan akibat-akibat yang

menghambat kegiatan produksi yang telah digunakan.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah

sebagai berikut: menurut Suyadi (2007 : 147)

a) Regular Preventive (pemeriksaan teratur), kegiatan ini

dilakukan dengan cara memeriksa setiap bagian mesin

secara periode dan berurutan sesuai dengan jadwal.

b) Major Overhaul (turun mesin), kegiatan dilakukan dengan

mengadakan pembongkaran menyeluruh dan melakukan

penggantian suku cadang sesuai denganspesifikasinya.

Keuntungan dari melakukan kegiatan pemeliharaan

overhaul adalah sebagai berikut :

1. Mudah dilakukan

2. Tidak perlu mekanik khusus

3. Penyimpangan kerja mesin atau ketidak beresan dapat

segera diketahui

4. Mencegah kerusakan secara mendadak

5. Memperpanjang usia peralatan

Page 36: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

18

3. Tujuan Pemeliharaan (maintenance)

Dengan pemeliharaan, fasilitas/peralatan pabrik dapat

dipergunakan untuk memproduksi sesuai dengan rencana dan

tidak mengalami kerusakan.

Adapun menurut sebagai berikut Assauri (2004 : 95) Tujuan

utama dari pemeliharaan adalah:

1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai

dengan rencanaproduksi.

2. Menjaga kualitas pada tingkat yang dapat memenuhi apa yang

dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang

tidak terganggu.

3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan

yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan

dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai

dengan kebijakan perusahaan mengenai investasi tersebut.

4. Untuk mencapai tingkat biaya maintenance serendah mungkin

dengan melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien

keseluruhannya.

5. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat menghindari

para pekerja.

6. Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi

utama lainnya dari suatu perusahaan, dalam rangka untuk

mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan

Page 37: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

19

atau return on investment yang sebaik mungkin dan total biaya

yang serendahnya.

Sebelum pemeliharaan mesin dilakukan maka perlu

diadakan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap mesin maupun

terhadap hasil produk suatumesin. Jelas bahwa produk dan jasa

harus diperiksa untuk menyingkirkan unit-unit yang bermutu

rendah. Para pemeriksa dalam departemen produksi melapor

kepada kepala pemeriksa dan melapor kepada manajer pabrik.

Sedangkan menurut Ahyari (2000 : 349)keuntungan yang

didapat dengan adanya pemeliharaan yang baik dari mesin dan

peralatan tersebut adalah :

a. Mesin dan produksi dapat digunakan jangka panjang.

b. Proses produksi akan berjakan lancar sejauh tidak ada hal-hal

lain diluarmesin dan peralatan produksi yang mengganggu.

c. Menghindari kerusakan-kerusakan berat pada mesin selama

proses produksi berjalan dengan selalu melakukan pengamatan

dan mekanisme kerja mesin.

d. Pengendalian proses dan pengendalian kualitas proses dapat

dilaksanakan dengan baik karena mesin dan peralatan dalam

keadaan baik.

Page 38: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

20

4. Pentingnya Pemeliharaan (maintenance)

Secara umum pada sebuah instrumen harus dituntut untuk

memenuhi unjuk kerja sebagai berikut:

a. Memiliki keandalan yang tinggi

b. Memiliki ketepatan hasil pengukuran

c. Memiliki kestabilan hasil pengukuran terjamin kontinuitas

pelayanannya

Unjuk kerja tersebut diatas hanya dapat dicapai melalui program

pemeliharaan yang efektif dan terencana. Maksud dari

pemeliharaan adalah memberikan lingkungan kondusif pada

peralatan agar berfungsi layak, identifikasi bagian-bagian yang

gagal dan membuat sistem kembali berfungsi pada unjuk kerja

operasi optimum dengan memperbaiki keandalan dan manfaat

hidup. Perbaikan keandalan untuk investigasi sebenamya

diyakinkan dengan pengujian secara periodik parameter-parameter

penting dari peralatan dan mengganti bagian yang diperkirakan

rusak sebelum menyebabkan suatu kerusakan yang lebih besar.

Pemeliharaan secara umum dapat dikategorikan dalam tiga

jenis :

a. Pemeliharaan perbaikan yang mengacu pada kegiatan

perbaikan peralatan dilakukan setelah rusak.

b. Pemeliharaan pencegahan yang terdiri dari memperhatikan

harian dan memberikan suatu lingkungan kondusif untuk

Page 39: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

21

berfungsinya peralatan. Ini dilakukan dimuka lewat pengujian

berkala dari fungsi sistem, mengatur parameter-parameter

peralatan dan memastikan kondisi kerja yang aman. Ini usaha

mencegah rusaknya peralatan selama kurun waktu operasi

rutin.

c. Pemeliharaan peramalan yang mengacu pada pengamatan

parameter sistem yang kritis (seperti tingkat derau dalam sistem

mekanik) untuk penentukan dimuka.

Syarat-syarat pemeliharaan agar kegiatan pemeliharaan

berjalan secara efisien, menurut Assaury (2004 : 97- 98) ada enam

yang harus dipenuhi dan dilaksanakan agar kegiatan pemeliharaan

tersebut tetap efisien,yaitu :

1. Data mengenai mesin dan peralatan yang dimiliki perusahaan

antara lain : Nomor, jenis (tipe), umur dan tahun pembelian,

keadaan serta kondisinya. Pembebanan dalam operasi yang

diterapkan perjam atau perhari, bagaimana operator

menjalankan peralatan tersebut dilengkapi dengan keahliannya.

2. Planing dan scheduling yaitu perencanaan untuk menjaga waktu

jangka panjang atau jangka pendek.

3. Surat perintah (work order) yang menyatakan tentang hal-hal

tersebut sebagai berikut:

a) Apa yang harus dikerjakan

b) Siapa yang mengerjakan dan yang bertanggung jawab

Page 40: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

22

c) Dimana dikerjakan, bahan atau alat-alat yang dibutuhkan

d) Memerlukan berapa tenaga kerja, bahan atau alat yang

dibutuhkan untukmengerjakan pekerjaan tersebut.

4. Persiapan yang cukup

5. Catatan tentang pemeliharaan yang dilakukan

6. Laporan pengawas dan analisis yaitu laporan kemajuan rentang

yang diperoleh.

Dari uaraian diatas dapatlah dikemukakan bahwa

pemeliharaan mesin itu sangatlah rumit sehingga harus memenuhi

beberapa persyaratan yang harus dilalui oleh pekerja bagian

pemeliharaan mesin, agar mesin itu dapat berjalan dengan baik

dan lancar sehingga menjadi target perusahaan akan tercapai

dengan baik, disamping itu umur dari mesin dapat lebih lama.

5. Tugas dan Kegiatan Pemeliharaan

Tugas dan kegiatan pemeliharaan pada hakikatnya

dilaksanakan untuk mempertahankan kondisi sistem produksi agar

tetap bisa melaksanakan operasinya secara optimal. Dan tugas ini

dapat menjadi prosedur dalam kegiatan maintenance. Dan sebelum

memasuki pada tugas-tugasnya, terlebih dahulu mengartikan

kegiatan maintenance.

Page 41: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

23

Kegiatan pemeliharaan (maintenance)yaitu suatu usaha

untuk memelihara rehabilitas system pengoperasian pada tingkat

yang diterima dan tetap memaksimumkan laba dan meminimumkan

biaya.

Menurut Handoko (2002: 165) kegiatan pemeliharaan

(Maintenance) ini mempunyai dua kategori dua kebijakan

pokok yaitu :

1. Kebijakan yang cenderung untuk mengurangi frekuensi

kerusakan, yang dilakukan dalam hal ini antara lain:

a) Pemeliharaan preventive

b) Simplikasi operasi

c) Penggantian awal

d) Intruksi yang tepat pada operator.

2. Kebijakan yang cenderung untuk mengurangi akbat-akibat dari

pada kerusakan. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a) Percepatan pelaksanaan operasi (meningkatkan jumlah

tenaga kerja reparasi sehinngga menjadi cepat selesai)

b) Mempermudah tugas reparasi

c) Penyediaan alternatif selama waktu operasi.

Setelah kita mengetahui kebijakan dalam kegiatan

pemeliharaan, selanjutnya kita akan mengetahui tugas-tugas

pemeliharaan menurut Assauri (2004 : 129) yaitu :

Page 42: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

24

1. Inspeksi (inspection)

Pada tahap ini kegiatan pemeliharaan meliputi kegiatan atau

pemeriksaan secara berkala sesuai rencana serta membuat

laporan dari hasil pengecekan atau pemeriksaan.

2. Kegiatan tekhnik (enginering)

Kegiatan tekhnik ini meliputi percobaan atas alat-alat yang baru

dengan kegiatan ini akan terlihat kemampuan untuk melakukan

percobaan dan perbaikan bagi perusahaan dan kemajuan

peralatan.

3. Kegiatan produksi (production)

Pada tahap ini operasionalnya yaitu pelaksanaan kegiatan yang

disarankan atau disusulkan dalam kegiatan inspeksi dan

kegiatan tekhnik dalam melaksanakan kegiatan service.

4. Kegiatan Administrasi (electrical work)

Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan

mengenai biaya-biaya dalam melakukan pemeliharaan dan

pencatatan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan

kegiatan pemeliharaan tersebut.

5. Pemeliharaan bangunan (house keeping)

Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk

menjaga agar bangunan gedung tetap terpelihara dan terjamin

kebersihannya, dan kegiatan pemeliharaan peralatan yang tidak

Page 43: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

25

termasuk dalam kegiatan tekhnik dan produksi dari bagian

pemeliharaan

Meskipun secara tekhnis preventive maintenance penting

dan perlu dilaksanakan untuk menjamin kelancaran bekerjanya

suatu mesin atau peralatan.Namun secara praktek belum tentu

selamanya preventive maintenance yang terbaik dan perlu

diadakan setiap mesin atau peralatan. Sebab dalam

menentukan mana yang terbaik secara ekonomis harus dilihat

faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya dan jumlah biaya

yang akan dikeluarkan.

D. Alat-alat Produksi

1. Pengertian dan kategori alat-alat produksi

Dalam bidang ekonomi dan sosiologi, alat-alat produksi

adalah input non-manusia dan fisik yang digunakan untuk produksi

nilai ekonomi, seperti fasilitas, mesin, alat, pendapatan infrastruktur

dan pendapatan alami.

Alat produksi meliputi dua kategori obyek utama:

a) instrumen buruh (alat, pabrik, infrastruktur, dll.)

b) subyek buruh (sumber daya alam dan bahan mentah).

Jika memakai sebuah barang, orang yang beroperasi pada

subyek buruh, menggunakan instrumen buruh, untuk membuat

Page 44: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

26

sebuah produk; atau, dalam kata lain, buruh bertindak pada alat

produksi pembuat sebuah barang.

Dalam sebuah masyarakat agraria, alat produksi adalah

tanah dan cangkul. Dalam masyarakat industrial, alat produksi

adalah pertambangan dan pabrik, sedangkan dalam ekonomi

pengetahuan, alat produksi adalah kantor dan komputer.

2. Suku cadang alat-alat produksi

Suku cadang merupakan bagian utama dalam sebuah

pemeliharaan. Setiap kegiatan pemeliharaan pasti akan

membutuhkan suku cadang sebagai komponen pengganti

darikomponen yang ada dianggap rusak. Suku cadang itu sendiri

terbagi atas dua bagian yaitu: Yamit.(2003:194).

1. Fast Moving Part

Yaitu komponen yang sifatnya sangat cepat perputarannya

dalam penggunaan sebagai contoh bola lampu,oli, dan

sebagainya.

2. Non-Fast Moving Part

Yaitu komponen yang sifat perputarannya tergolong lebih

lambat (tingkat kerusakan/kebutuhannya) sebagai contoh pintu,

chasis, bangku dan lain sebagainya.

Kedua kategori diatas sangat berpengaruh akan jumlah

ketersediaanya dilapangan serta berpengaruh terhadap harga

pembelian. Fast Moving Part relative lebih banyak dipasaran

Page 45: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

27

dan harganya relative lebih murah.Sehingga komponen ini

sangat mudah ditemukan dan dihadapkan.Sedangkan Non-Fast

Moving Part relative lebih sdikit dipasar dan harganya lebih

mahal. Pentingnya keberadaan suku cadang menjadi salah satu

factor yang menentukan keberhasilan proses pemeliharaan.

Suku cadang sendiri bersifat faktoristandar atau standar pabrik

sehingga sulit untuk diadaptasikan begitu saja tanpa ada

perhitungan ketahanan yang akurat.

Ada beberapa komponen yang sifatnya standar umum

seperti baut, engsel dan lain-lain, namun juga banyak yang

berstandar khusus sesuai dengan spesifikasi alat-alat tersebut

sesuai dengan jenisnya.

Komponen juga merupakan perwakilan dari ketahanan

operasi secara keseluruhan, dimana suatu komponen akan

berakibat pada gerak system operasi secara keseluruhan.

setiap komponen akan menjadi sebuah bagian membentuk

fungsi operasi secara menyeluruh. Dimana kelemahan suatu

komonen akan berakibat pada gerak system operasi secara

keseluruhan.

Page 46: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

28

E. Penelitian Terdahulu

1. Fachrurrozi (2002)

Judul Study Manajemen Pemeliharaan Mesin-Mesin Produksi Di

Industri Pengelolahan Kayu PT. Inhutani Administratur Industri

Bekasi, Jawa Berat. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama

mengkaji variabel pemeliharaan mesin-mesin produksi.

Perbedaannya, penelitian Fachrurrozi (2002) menganalisis

pemeliharaan mesin-mesin produksi dengan menggunakan analisis

deduktif yang membandingkan kerangka teoritis dan kondisi aktual,

sedangkan penelitian ini menggunakan analisis data Deskriptif

Kualitatif.

2. Tribowo (2010)

Judul Analisis Pemeliharaan (Maintenance) Mesin Pembangkit

Listrik Tenaga Diesel(PLTD) pada PT. PLN (Persero) Cabang

Dumai Sub. Ranting Di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis.

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji variabel

pemeliharaan (maintenance) mesin-mesin. Perbedaannya,

penelitian Tribowo (2002) memakai analisis data regresi berganda

dengan bantuan SPSS, sedangkan penelitian ini menggunakan

analisis data Deskriptif Kualitatif.

3. Sri Afni Ramadhani (2010)

Judul Analisis Pemeliharaan (Maintenance) Mesin-Mesin

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) pada PT. PLN (Persero)

Page 47: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

29

Ranting Pekanbaru. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama

meneliti pemeliharaan (maintenance) mesin-mesin. Perbedaannya

penelitian Sri Afni Ramadhani memakai analisis data Deskriptif

Komperatif, sedangkan penelitian ini menggunakan analisis

Deskriptif Kualitatif.

Page 48: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

30

F. Kerangka Pikir

Pusat kerajinan perahu phinisi terletak di Kelurahan Tana Beru,

Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi

Selatan. Hingga saat ini Kabupaten Bulukumba masih dikenal sebagai

produsen Perahu Phinisi, dimana para pengrajinnya tetap

mempertahankan tradisi dalam pembuatan perahu tersebut, terutama

di Kelurahan Tana Beru. Phinisi adalah perahu layar tradisional khas

asal Indonesia, yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di

Sulawesi Selatan. Perahu ini umumnya memiliki dua tiang layar utama

dan tujuh buah layar, yaitu tiga diujung depan, dua di depan, dan dua

di belakang perahu ini umumnya digunakan untuk pengangkutan

barang antar pulau.

Selain bahan baku alat-alat produksi merupakan suatu

penunjang kelancaran proses produksi, jika alat-alat produksi tidak

mengalami kerusakan maka proses proses produksi perahu Phinisi

akan berjalan dengan lancar.

Pemeliharaan (maintenance) merupakan suatu uasah yang

dilakukan untuk menjaga agar alat-alat produksi tetap bisa digunakan

dalam waktu yang lama. Kegiatan pemeliharaan (maintenance) alat-

alat produksi ini didukung oleh kegiatan pengawasan yg diterapkan

oleh perusahaan.

Page 49: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

31

Bagan kerangka pikir dibawah ini akan menguraikan untuk lebih

jelasnya :

Gambar 2.1 : Kerangka Fikir

G. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang ada dan didukung oleh teori

yang dikemukakan maka penulis mencoba mengemukakan hipotesis

penelitian yaitu : “Diduga implementasi pengawasan pemeliharaan

(maintenance) alat-alat produksi pada produksi perahu Phinisi di

Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba berjalan dengan

lancar”.

Manajemen Operasional

Implementasi Pengawasan

Obyektif

Sesuai Keputusan

Pimpinan

Maintenance Alat-alat Produksi

Monitoring

Enginering

Preventif Maintenance

Corrective Maintenance

Rekomendasi

Produksi Perahu Phinisi Di

Kecamatan Bontobahari

Kabupaten Bulukumba

Page 50: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

32

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tana Beru, Kecamatan

Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan dalam kurung waktu 3

bulan, yang mulai berlangsung dari awal bulan Maret sampai

dengan bulan Mei 2017

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah:

1. Pengamatan (observasi), yaitu melakukan pengamatan secara

langsung terhadap objek penelitian (dalam hal ini, proses

pemeliharaan (maintenance) alat-alat produksi perahu phinisi).

2. Wawancara mendalam (interview), yaitu memberikan sejumlah

pertanyaan terstruktur kepada orang-orang yang bekerja pada

lokasi yang diteliti. Daftar pertanyaan akan terkait mengenai

informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu mengenai

kegiatan pengawasan pemeliharaan (maintenance) pada produksi

perahu phinisi.

32

Page 51: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

33

3. Dokumentasi, yaitu digunakan untuk mengetahui gambaran umum

tempat penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan

menggunakan metode observasi dan wawancara langsung dengan

yang bersangkutan.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumentasi

objekpenelitian, dalam hal ini pada usaha perahu phinisi di

Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba.

D. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang

penelitian. Moleong (2000 : 97) Informan merupakan orang yang

benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Dalam

penelitian ini terdapat 2 informan diantaranya:

1. Informan kunci, yaitu orang-orang yang memahami permasalahan

yang diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan kunci dalam

penelitian ini adalah pemilik usaha pembuatan perahu phinisi

sebanyak 1 orang.

Page 52: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

34

2. Informan non kunci yaitu orang-orang yang dianggap mengetahui

permasalahan yang diteliti yaitu para pekerja produksi perahu

phinisi sebanyak 23 orang.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu analisis yang digunakan untuk

menggambarkan atau mendekskripsikan variabel penelitian, dalam hal

ini “Pengawasan Maintenance Alat-alat Produksi pada Produksi

Perahu Phinisi di Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba”.

F. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel digunakan agar tidak

menimbulkan penafsiran ganda yaitu dengan memberikan batasan

terhadap variabel yang digunakan, variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Pengawasan Maintenance Alat-alat Produksi yang

merupakan kegiatan pemeliharaan (maintenance) yang dilakukan pada

produksi perahu phinisi.

Page 53: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

35

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat

Kecamatan Bontobahari merupakan salah satu dari 10

Kecamatan di Kabupaten Bulukumba. Awal mula lahirnya Kecamatan

Bontobahari betepatan padaPeresmian Bulukumba menjadi sebuah

nama Kabupaten dimulai dari terbitnya Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 tentang bentukan Daerah Tingkat II

di Sulawesi, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Bulukumba Nomor 5 Tahun 1978 tentang Lambang Daerah. Akhirnya

setelah dilakukan seminar pada tanggal 28 Maret 1994 dengan

narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (ahli sejarah dan budaya),

maka ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Bulukumba, yaitu tanggal 4

Februari 1960 melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1994

tentang Hari Jadi Kabupaten Bulukumba dan dilanjutkan pula dengan

pembentukan beberapa Kecamatan yang salah satunya adalah

Kecamatan Bontobahari.

B. Keadaan Geografis

Secara geografis Kecamatan Bontobahari terletak pada koordinat

antara 5°20” sampai 5°40” Lintang Selatan dan 119°50” sampai

120°28” Bujur Timur. Morfologi bergelombangdengan ketinggian

antara 25 s/d 100 meter dari permukaan laut. Bonto Bahari adalah slah

satu kecamatan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang

35

Page 54: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

36

terletak disebelah Utara Kecamatan Bonto Tiro dan Ujung Loe sebelah

Timur Teluk Bone sebelah Selatan Selat Selayar dan sebelah Barat

Laut Folres di pantai Laut Flores. Kecamatan Bontobahari merupakan

kecamatan yang paling ujung selatan dari Pulau Sulawesi dengan

ibukota Tanah Beru, Kecamatan ini memiliki beberapa kelurahan yang

diantaranya sebagai berikut :

1. Desa Ara (Kodepos : 92571)

2. Desa Benjala (Kodepos : 92571)

3. Desa Bira (Kodepos : 92571)

4. Desa Lembanna (Kodepos : 92571)

5. Kelurahan Darubiah (Kodepos : 92571)

6. Kelurahan Sapolohe (Kodepos : 92571)

7. Kelurahan Tanah Beru (Kodepos : 92571)

8. Kelurahan Tanah Lemo (Kodepos : 92571).

Tanah wilayah ini konon terlalu cair untuk mendukung

pertanian.Di sini terdapat sejumlah tambak yang dimiliki penduduk

setempat.Bonto Bahari adalah salah satu dari 10 kecamatan di

Kabupaten Bulukumba. Bonto Bahari berarti "tanah laut". Ada dua ciri

khas sekaligus sebagai tempat wisata yang cukup terkenal di

Kabupaten Bulukumba yaitu obyek wisata Pantai Bira dan obyek

wisata budaya Panrita Lopi yaitu tempat pembuatan perahu phinisi.

Kecamatan ini memiliki beberapa tempat menarik yang layak

Page 55: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

37

dikunjungi dikecamatan Bontobahari seperti pantai tanjung Bira, pantai

Mandala, pantai Aparalang dan Pembuatan Perahu Phinisi.

Beberapa tempat menarik diatas memiliki sejarah atau asal usul

seperti halnya dengan awal mula perahu phinisi. Awal mula perahu

pinisi telah digunakan di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu,

diperkirakan kapal pinisi sudah ada sebelum tahun 1500-an. Menurut

naskah Lontarak I Babad La Lagaligo pada abad ke 14, Pinisi pertama

sekali dibuat oleh Sawerigading, Putera Mahkota Kerajaan Luwu untuk

berlayar menuju negeri Tiongkok hendak meminang Putri Tiongkok

yang bernama We Cudai. Sawerigading berhasil ke negeri Tiongkok

dan memperisteri Puteri We Cudai. Setelah beberapa lama tinggal di

negeri Tiongkok, Sawerigading kembali kekampung halamannya

dengan menggunakan Pinisinya ke Luwu. Menjelang masuk perairan

Luwu kapal diterjang gelombang besar dan Pinisi terbelah tiga yang

terdampar di desa Ara, Tanah Beru dan Lemo-lemo. Masyarakat ketiga

desa tersebut kemudian merakit pecahan kapal tersebut menjadi

perahu yang kemudian dinamakan Pinisi.

Banyak tempat pembuatan perahu pinisi di wilayah sulawesi

selatan , tetapi yang sangat terkenal berlokasi di Kabupaten

Bulukumba yaitu pada poros perjalan antara kota bulukumba ke pantai

Tanjung Bira. Lamanya Pembuatan sebuah perahu yaitu sekitar 3

sampai dengan 6 bulan kadang-kadang lebih lama , tergantung dari

kesiapan bahan dan musim.

Page 56: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

38

Suku Bugis Makassar adalah salah satu pewaris bangsa bahari.

Banyak bukti yang menunjukkan kepiawaian mereka menguasai laut

dengan perahu layar. Perantauan mereka sudah terkenal sejak

beberapa abad lalu. Ditemukannya komunitas orang-orang Bugis

Makassar di beberapa kota di Indonesia merupakan bukti perantauan

mereka sejak dahulu. Mereka tidak hanya menguasai perairan wilayah

nusantara, tetapi sejak beberapa abad lalu juga melanglang buana

jauh melampaui batas-batas negara. Banyak bukti yang menunjukkan

bahwa sejak dulu pelaut Bugis Makassar telah sampai di Semenanjung

Malaka, Singapura, Philipina, Australia Utara, Madagaskar dan

sebagainya dengan menggunakan perahu Pinisi.Perahu Pinisi

termasuk alat transportasi laut tradisional masyarakat Bugis yang

sudah terkenal sejak berabad-abad yang lalu. Menurut cerita di dalam

naskah Lontarak I Babad La Lagaligo, Perahu Pinisi sudah ada sekitar

abad ke-14 M. Menurut naskah tersebut, Perahu Pinisi pertama kali

dibuat oleh Sawerigading, Putra Mahkota Kerajaan Luwu. Bahan

untuk membuat perahu tersebut diambil dari pohon welengreng (pohon

dewata) yang terkenal sangat kokoh dan tidak mudah rapuh. Namun,

sebelum pohon itu ditebang, terlebih dahulu dilaksanakan upacara

khusus agar penunggunya bersedia pindah ke pohon lainnya.

Sawerigading membuat perahu tersebut untuk berlayar menuju negeri

Tiongkok hendak meminang Putri Tiongkok yang bernama We Cudai.

Page 57: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

39

Berawal dari sejarah itulah sehingga sampai saat ini, Kabupaten

Bulukumba masih dikenal sebagai produsen Perahu Pinisi, dimana

para pengrajinnya tetap mempertahankan tradisi dalam pembuatan

perahu tersebut, terutama di Kecamatan Bontobahari.

C. Keadaan Demografis

Pada setiap daerah tentunya memiliki berbagai kegiatan dalam

mengaruhi kehidupan entahkah itu berkaitan dengan kebutuhan primer,

sekunder dan tersier. Dan hal tersebut tentunya berkaitan dengan

status pekerjaan sesorang begitupula dengan warga Kecamatan

Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Kegiatan-kegiatan atau pekerjaan

yang digeluti berbeda-beda, tentunya tiada lain sesuai dengan potensi

yang telah diasa diantaranya sebagai Pegawai Negeri, Petani, Tukang

Perahu (Panrita Lopi) dan lain-lain sebagainya. Beikut adalah tabel

mengenai jumlah penduduk tiap Kelurahan dan Desa di Kecamatan

Bontobahari 2016 :

Tabel 1.

Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis KelaminTahun 2016

No. Desa atau Kelurahan

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Desa Bira 1.490 1.968 3.458

2 Kelurahan Darubiah 1.224 1.588 2.812

3 Kelurahan Tanah Lemo

1.982 2.280 4.262

4 Desa Ara 922 1.132 2.054

Page 58: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

40

5 Kelurahan Lembanna 1.106 1.151 2.257

6 KelurahanTanah Beru 891 1.078 1.969

7 Kelurahan Sapolohe 2.551 2.909 5.460

8 Desa Benjala 1.105 1.471 2.576

Bontobahari 11.271 13.577 24.848

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2016.

Berdasarkan tabel 1. Diatas terlihat bahwa Jumlah penduduk di

Kecamatan Bontobahari berjumlah 24.818 dengan rincian 11.271

berjenis kelamin laki-laki dan 13.577 berjenis kelamin perempuan.

Kemudian Beikut adalah tabel mengenai Banyaknya kelembagaan

menurut Kelurahan dan Desa di Kecamatan Bontobahari 2016 :

Tabel 2.

Letak geografis dan ketinggian menurut Desa dan Kelurahan di

Kecamatan Bontobahari 2016.

NO Desa dan Kelurahan Letak Georafis Ketinggian (m)

1 Desa Bira Pantai <500

2 Kelurahan Darubiah Pantai <500

3 Kelurahan Tanah Lemo Pantai <500

4 Desa Ara Pantai <500

5 Desa Lembanna Pantai <500

6 Kelurahan Tanah Beru Pantai <500

7 Kelurahan Sapolohe Pantai <500

8 Desa Benjala Bukan Pantai <600

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba Tahun 2016.

Page 59: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

41

Berdasarkan tabel 2. diatas maka dapat disimpulkan bahwa letak

geografis dan ketinggian pada tiap Kelurahan dan Desa yaitu Desa Ara

berada pada pesisir pantai dengan ketinggian <500, Kelurahan Darubiah

berada pada pesisir pantai dengan ketinggian <500, kemudian

Kelurahan Tanah Lemo juga berada pada daerah pesisir pantai dengan

ketinggian <500, selanjutnya Desa Ara berada pada pesisir pantai

dengan ketinggian <500, Kelurahan Lembanna juga berada pada daerah

pesisir patai dengan ketinggian <500, kemudian Kelurahan Tanah Beru

juga berada pada daerah pesisir pantai dan memiliki ketingian <500,

begitu juga dengan Kelurahan Sapolohe berada pada daerah pesisir

pantai dan memiliki ketinggian <500dan sedangkan Desa Benjala

berada pada daerah bukan pantai dengan ketinggian <600.

Berikut adalah tabel menjelaskan tentang status pekerjaan

penduduk berdasarkan Kelurahan dan Desa di Kecamatan Bontobahari

tahun 2016.

Tabel 3.

Status pekerjaan penduduk di Kecamatan Bontobahari Tahun 2016.

NO Status Pekerjaan Jumlah

1 Petani 1.584

2 Nelayan 274

3 Calon Pegawai Negeri 98

4 Pegawai Negeri Sipil 49

5 Pengrajin 273

Page 60: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

42

6 Wiraswasta 54

7 Buruh 98

8 Pelajar 3.406

9 Mahasiswa 582

Sumber data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba 2016.

Berdasarkan tabel 3. Diatas dapat disimpulkan bahwa

mayoritas penduduk Kecamatan Bontobahari memiliki status

pekerjaan sebagai petani dan minoritas berstatus pekerjaan

sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Page 61: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

43

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan fokus dari penelitian

ini yaitu implementasi pengawasan pemeliharaan (maintenance) alat-

alat produksi pada produksi perahu phinisi di Kecamatan Bontobahari

Kabupaten Bulukumba berjalan dengan lancar, dimana penelitian ini

menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif.

Pada penelitian deskriptif kualitatif peneliti dituntut dapat

memaparkan, menjelaskan, menggambarkan dan menggali data

berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh

sumber data sebagaimana adanya yang terjadi dilapangan melalui

wawancara mendalam.

1. Karakteristik Informan Penelitian

Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 2 orang, yang

terdiri dari H. Abdullah sebagai pemilik usaha sekaligus sebagai

pengawas dari segala aktifitas dalam pembuatan perahu Phinisi, H.

Abdullah ini menjadi pengrajin perahu sudah sekitar 20 tahun

lamanya, kemudian Informan yang kedua yaitu H. Hamsah sebagai

kepala tukang sekaligus orang yang ditunjuk sebagai pengawas untuk

bagian mesin pembangkit listrik.

43

Page 62: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

44

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Data dari hasil penelitian

ini didapatkan melalui wawancara mendalam yang dilakukan

oleh peneliti pada kurun waktu bulan April sampai Juni 2017. Dimana

informan yang melakukan wawancara mendalam adalah pemilik usaha

dan pekerja Perahu Phinisi di Kecamatan Bontobahari Kabupaten

Bulukumba.

a. Deskriptif Wawancara

Berdasarkan wawancara yang dilakuakan peneliti terhadap

informan pemilik usaha Perahu Phinisi tentang Maintenance alat-alat

produksi, hasil wawancara dengan pemilik usaha Perahu Phinisi

sebagai berikut:

1. Alat-alat Produksi Perahu Phinisi.

Berdsasarkan wawancara yang dilakukan maka diperoleh informasi

tentang alat-alat yang digunakan dalam pembuatan perahu Phinisi,

adapun bentuk wawancara dengan pemilik usaha adalah sebagai

berikut:

Dalam membuat perahu Phinisi alat-alat apa saja yang kita

perlukan pak.?

Page 63: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

45

Pemilik usaha pun menjawab:

”Alat yang kita gunakan dalam membuat perahu Phinisi diantaranya ada mesin sekap sebanyak 8 unit, mesin gensate sebanyak 2 unit, mesin bor sebanyak 5 unit, mesin pemotong sebanyak 5 unit, mesin jahit sebanyak 1 unit, mesin las sebanyak 1 unit, mesin brander sebanyak 1 unit, mesin compressor sebanyak 1 unit, mesin profil sebanyak 5 unit, mesin somel sebanyak 1 unit, mesin amplas 5 unit, katrol sebanyak 10 unit, alat ukur sebanyak 8 unit, tang sebanyak 4 unit, kunci pas sebanyak 2 set, pahat sebanyak 4 unit, palu kayu dan besi sebanyak 12 unit, dan kuas sebanyak 6 unit. (wawancara pada hari jum’at tanggal 7 April 2017)

Lebih lanjut peneliti menggali informasi menenai proses yang

dilakukan saat membeli alat-alat produksi baru, berikut kutipan

wawancara yang saya lakukan:

Apakan dilakukan uji coba pada setiap alat-alat produksi yang

baru.?

Lalu kemudian pemilik usaha menjawab:

“Begini saat kita membeli alat-alat produksi yang baru alat-alat itu selalu diuji coba mesinnya waktu ditoko namun untuk uji coba operasionalnya kita biasa dikasi garansi oleh pihak toko.” (wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal 7 April 2017)

2. Maintenance Alat-alat Produksi Perahu Phinisi.

Wawancara kembali dilakukan untuk menggali informasi

mengenai Maintenance alat-alat produksi perahu Phinisi, berikut

Page 64: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

46

kutipan wawancara yang saya lakuakan dengan pemilik usaha

perahu Phinisi:

Bagaimana bentuk pemeliharaan mesin yang dilakukan pada

mesin-mesin yang menalami kerusakan.?

Pemilik usaha kembali menjawab:

“Bentuk pemeliharaan yang dilakukan yaitu tiap-tiap mesin yang rusak kita selalu melihat dulu apa kerusakannya kalau misalnya kerusakannya ringan maka kita perbaiki saja tapi kalau misalnya kerusakannya parah maka kita langsung ganti saja keseluruhan”. (wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal 7 April 2017)

Peneliti kembali menggali informasi mengenai upaya untuk

mencegah kerusakan, berikut kutipan wawancara yang peneliti

lakukan:

Apakah ada langka-langka yang dilakukan untuk mencegah kerusakan

pada alat-alat produksi.?

Kemudian pemilik usaha kembali menjawab:

“Yah ada kita selalu menjaga waktu Operasional mesin tapi itu hanya tindakan untuk menjaga agar mesin bisa digunakan lebih lama karna yang namanya mesin pasti ada batas maksimum operasionalnya.” (wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal 7 April 2017)

Lebih lanjut kami menggali informasi tentang kegiatan

maintenance kepada pemilik usaha yaitu:

Apakah kegiatan pemeliharaan itu dilakuakan secara berkala atau

rutin.?

Page 65: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

47

Kembali pemilik usaha memberikan jawaban:

“Yah kegiatan pemeliharaan rutin kita lakukan seperti penggantian oli, ketajaman pada mesin ketang, ketajaman pada mesin pemotong bahkan penggantian spare park jika itu diperlukan.” (Wawancara dilakuakan pada hari jum’at tanggal 7 April 2017)

3. Pengawasan Maintenance Alat-alat Produksi Perahu Phinisi.

Dalam kegiatan maintenance maka pengawasan perlu dilakukan

untuk mengetahui pengawasan yang dilakukan pada usaha pembuatan

Perahu Phinisi maka peneliti melakukan wawancara kepada pemilik

usaha adapun kutipan dari wawancara tersebut yaitu sebagai berikut:

Apakah dilakukan pengawasan pada alat-alat produksi selama proses

pembuatan perahu Phinisi.?

Pemilik usaha pun menjawab:

“yah pengawasan itu perlu kita lakukan pada setiap alat-alat yang kita punya karna kalau tidak di lakukan pengawasan maka pekerja akan ceroboh terhadap alat-alat yang kita punya kalau seperti itu bisa jadi kita berkali-kali beli alat produksi baru selesai proses pembuatan satu perahu Phinisi.” (wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal 7 April 2017)

Kemudian peneliti kembali melanjutkan wawancara kepada

pemilik usaha untuk mengetahui bentuk pengawasan yang dilakuakn,

berikut kutipan wawancara yang peneliti lakukan:

Bagaimana bentuk pengawasan yang kita lakukan pak.?

Lalu pemilik usaha memberikan jawaban:

Page 66: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

48

“Pengawasan yang kita lakuakn ada dua tahap diantaranya kita melakukan pengawas perhari yaitu dengan memastikan para pekerja menyimpan alat-alat yang mereka gunakan sebelum meninggalkan tempat kerjam kemudian yang kedua pengawasan perbulan yaitu setiap bulan kita harus mengetahui keadaan alat-alat yang kita punya, dan memastikan semua masih siap di operasikan, nah kalau misalnya ada yang rusak maka segera berusaha untuk memperbaiki selagi kerusakannya itu ringan.” (wawancara dlakukan pada hari jum’at tanggal 7 April 2017)

Selanjutnya peneliti lanjutkan wawancara untuk menggali informasi

mengenai alat-alat produksi yang memerlukan pengawasan khusus

berikut adalah kutipan wawancara yang saya lakukan:

Aapakah ada alat-alat produksi yang memerlukan pengawasan khusus.?

Pemilik usaha kembali menjawab:

“yah ada yaitu mesin pembangkit listri pengawasnya bernama H. Hamsah dia khusus mengawasi mesin pembangkit listrik karna memang mesin ini memerlukan pengawasan khusus kalau kau mau mengetahui lebih banyak mengenai panawasan pada mesin pembangkit listrik silahkan bertanya langsung sama dia.” (wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal 7 April 2017)

Berdasarkan dari informasi yang dipaparkan oleh pemilik usaha

maka peneliti kembali menggali informasi tentang pengawasan pada

mesin pembangkit listrik, kali ini peneliti melakukan wawancara bersama

H. Hamsah sebagai pengawas mesin tersebut dengan pertanyaan

Bagaimana bentuk pemeliharaan pada kedua mesin ini Pak.?

Kemudian responden menjawab

Page 67: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

49

“Bentuk pemeliharaannya beda juga tergantung dari waktu operasionalnya biasanya yang paling sering beroperasi disini adalah mesin yang kecil jadi pemeliharaannya juga sering biasa kita lakukan penggantian oli setiap bulan sekali, nah kalau untuk yang mesin besar ini kita biasa lakukan pemeliharaan berupa pengantian oli dua bulan sekali karna waktu operasinya relatife lebih sedikit.” (wawancara dilakukan pada hari jum’at tanggal 7 April 2017)

B. Pembahasan

Hasil penelitian diatas merupakan proses penelitian lapangan yang

telah dilakukan peneliti dengan memenuhi persyaratan administrasi

penelitian. Penelitian ini menggunakan motede deskriptif kualitatif tentang

Implementasi Pengawasan Maintenance Alat-alat Produksi pada Produksi

Perahu Phinisi di Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba.

1. Alat-alat produksi.

Dalam pembuatan perahu Phinisi ada beberapa alat yang

digunakan diantaranya, mesin sekap sebanyak 8 unit, mesin gensate

sebanyak 2 unit, mesin bor sebanyak 5 unit, mesin pemotong

sebanyak 5 unit, mesin jahit sebanyak 1 unit, mesin las sebanyak 1

unit, mesin brander sebanyak 1 unit, mesin compressor sebanyak 1

unit, mesin profil sebanyak 5 unit, mesin somel sebanyak 1 unit, mesin

amplas 5 unit, katrol sebanyak 10 unit, alat ukur sebanyak 8 unit, tang

sebanyak 4 unit, kunci pas sebanyak 2 set, pahat sebanyak 4 unit,

palu kayu dan besi sebanyak 12 unit, dan kuas sebanyak 6 unit,

jumlah keseluruhan alat yang digunakan pada proses produksi perahu

Page 68: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

50

phinisi sebanyak 108 unit dan setiap alat memiliki fungsi masing-

masing.

2. Fungsi masing-masing alat produksi

a. Mesin sekap berfungsi untuk meratakan permukaan setiap kayu

yang diginakan dalam perahu phinisi.

b. Mesin gensate berfungsi sebagai sumber tenaga listrik.

c. Mesin bor berfungsi untuk membuat lubang pada kayu.

d. Mesin gergaji (chain saw) brfungsi untuk memotong kayu.

e. Mesin jahit berfungsi untuk menjahit layar.

f. Mesin las berfungsi untuk mengelas bagian perahu phinisi yang

menggunakan besi.

g. Mesin brander berfungsi untuk memotong besi plat yang akan

dipasang pada perahu phinisi.

h. Mesin compressor digunakan untuk menduco bagian kamar perahu

phinisi.

i. Mesin profil berfungsi untuk mempercantik bagian kayu.

j. Mesin somel berfungsi untuk membelah kayu yang berukuran

besar.

k. Mesin amplas berfungi untuk menghaluskan bagian permukaan

kayu yang digunakan.

l. Katrol berfungsi untuk membantu mengangkat atau menggeser

material perahu phinisi yang berat.

Page 69: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

51

m. Alat ukur berfungsi untuk mengukur.

n. Tang berfungsi untuk untuk menjepit, mencabut, atau memutar

baut.

o. Kunci pas berfungsi untuk merekatkan baut yang diunakan pada

perahu phinisi.

p. Kapak berfunggsi untuk memngupas bagian kayu.

q. Pahat berfungsi untuk membentuk lubang sesuai dengan bentuk

yang diinginkan.

r. Palu kayu dan besi berfungsi sebagai alat bantu saat memahat

bagian kayu (memukul).

Demikian rincian fungsi dari setiap alat-alat produksi yang

digunaka pada produksi perahu phinisi.

3. Maintenance alat-alat produksi

Pemeliharaan atau sering disebut maintenance merupakan

suatu kegiatan yang bertujuan untuk menjaga kerja dari suatu

peralatan atau sistem agar peralatan atau sistem tersebut dapat

bekerja atau beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Unjuk kerja

suatu peralatan dipengaruhi banyak faktor misalnya: faktor umur,

faktor kondisi lingkungan atau mesin, serta pengawasan. Apabila

dalam suatu peralatan terdapat komponen yang rusak, maka akan

terjadi gangguan dengan gejala-gejala tertentu.

Page 70: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

52

Usaha perahu perahu phinisi telah melakukan maintenance

pada setiap alat-alat produksinya, kegiatan maintenance tersebut

dilakukan secara berkala yakni setiap bulan, hal ini dilakukan agar

proses selalu berjalan dengan lancar dan bisa selesai pada waktu

yang telah ditetapkan,

4. Pengelompokan mesin yang diawasi.

Tabel. 1

Dari tabel tersebut diatas dapat kita lihat bahwa dalam

melakukan pengawasan terhadap kegiatan maintenance alat-alat

produksi, usaha perahu phinisi mengelompokkan alat produksi

berdasarkan jenis mesinnya yaitu mesin kecil dan mesin besar. Mesin

Pengelompokan Mesin

Mesin Kecil diantaranya:

1. Mesin Sekap

2. Mesin Bor

3. Mesin Gergaji

4. Mesin Las

5. Mesin Brander

6. Mesin Profil

7. Mesin Amplas

Mesin Besar diantaranya:

1. Mesin Gensate

2. Mesin Somel

Page 71: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

53

kecil meliputi mesin sekap, mesin bor, mesin gergaji, mesin las, mesin

brander, mesin profil, dan mesin amplas, kemudian mesin besar

meliputi mesin gensate, dan mesin somel, hal tersebut dilakukan

dengan tujuan untuk mempermudah proses pengawasan dan

memperlancar proses pengawasan agar supaya pengawasan

maintenance dapat berjalan secara maksimal.

5. Pengawasan Maintenance Alat-alat Produksi

Pengawasan merupakan suatu kegiatan kerja yang mempunyai

peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan atau organisasi

karena pengawasan merupakan suatu hal pokok yang mendasar

(funda mental) dalam menejemen, sebab suatu pekerjaan perusahaan

belumlah berhasil apabila tidak disertakan dengan pengawasan yang

baik.

Usaha perahu phinisi melakukan pengawasan untuk

mengetahui keadaan alat-alat produksi yang digunakan, selain itu

usaha perahu phinisi melakukan pengawasan untuk memastikan tidak

terdapat kerusakan pada alat-alat produksi yang digunakan sehingga

tidak memperhambat proses produksi yang dilakukan dan bisa selesai

tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Page 72: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

54

6. Kegiatan Pengawasan Maintenance

Tabel. 2

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa usaha perahu phinisi

melakukan penawasan terhadap kegiatan preventive maintenance

pada alat-alat produksi untuk mencegah kerusakan yang tidak terduga

pada saat proses produksi berlangsung, hal ini didukung dengan teori

yang dikemukakan oleh Manahan (2004 : 250-251) yang menjelaskan

bahwa preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang

tidak terduga, yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami

kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.

Usaha perahu phinisi melakukan pengawasan terhadap

corrective maintenance untuk mengetahui kondisi alat-alat produksi,

untuk mengetahui hal tersebut maka pemilik usaha perahu phinisi

Preventif

Maintenance

Corrective

Maintenance

Kegiatan Menjaga Waktu

Mesin Beroperasi

Pemeriksaan dan penggantian

spare park setiap kali terjadi

kerusakan serta memastikan

kondisi setiap alat produksi

siap di operasikan.

Page 73: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

55

melakukan pemeriksaan teratur (regular preventive) pada setiap mesin

secara teratur dan turun mesin (major overhaul), kegiatan ini dilakukan

untuk penggantian spare park jika diperlukan, hal ini didukjung oleh

teori yang dikemukakan oleh Suyadi (2007 : 147) yang menjelaskan

bahwa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan

corrective maintenance adalah sebagai berikut:

a. Regular Preventive (pemeriksaan teratur), kegiatan ini dilakukan

dengan cara memeriksa setiap bagian mesin secara periode dan

berurutan sesuai dengan jadwal.

b. Major Overhaul (turun mesin), kegiatan ini dilakukan dengan

mengadakan pembongkaran menyeluruh dan melakukan

penggantian suku cadang sesuai dengan spesifikasinya.

7. Perbandingan hasil penelitian dengan penelitian terdahulu

Penelitian yang dilakukan Fachrurrozi (2002) pada Industri

Pengelolahan Kayu di PT. Inhutani memperoleh hasil bahwa PT.

Inhutani Bekasi telah melaksanakan manajemen Preventife

Maintenance meliputi pmeriksaan harian, perawatan mesin-mesin, dan

pengasahan pisau/gergaji dimana kesemuanya telah memiliki sistim

penjadwalan yang disesuaikan dengan manual book mesin-mesin, hal

ini sejalan dengan penelitian yang peneliti lakukan dengan hasil bahwa

usaha Perahu Phinisi menerapkan pengawasan terhadap kegiatan

preventife Maintenance dan Correctife Maintenance.

Page 74: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

56

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas maka peneliti dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Usaha perahu phinisi melakukan maintenance pada setiap alat-alat

produksinya, kegiatan tersebut dilakukan secara berkala untuk

menjaga alat-alat produksi tetap dalam kondisi siap beroperasi agar

produksi tetap berjalan dengan lancar.

2. Usaha perahu phinisi melakukan pengawasan pada setiap alat-alat

produksi yang digunakan dalam proses pembuatan perahu phinisi,

pengawasan tersebut berupa pengawasan terhadap kegiatan

preventife maintenance dan pengawasan terhadap kegiatan

corrective Maintenance kedua hal tersebut selalu dipastikan tetap

berjalan untuk menjaga keadaan setiap alat-alat produksi yang

digunakan dalam membuat perahu phinisi dan memastikan tidak

terdapat kerusakan serta selalu siap untuk dioperasikan.

3. Dengan adanya pengawasan terhadap kegiatan preventive

maintenance, dan corrective Maintenance yang diterapkan pemilik

usaha ternyata mampu membuat proses produksi berjalan dengan

lancar maka penerapan pengawasan tersebut sangat baik dalam

menunjang kelancaran proses produksi perahu phinisi.

56

Page 75: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

57

B. Saran

Perahu phinisi merupakan usaha yang menjanjikan untuk

peningkatan taraf hidup masyarakat daerah tersebut, maka dari itu

sebagai peneliti harus mampu memberikan sumbangsi berupa saran

yang berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan, baik bagi

instansi pemerintah, swasta, lembaga maupun segala jenis usaha

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan mengenai

Implementasi Pengawasan Maintenance Alat-alat Produksi pada

Produksi perahu Phinisi di Kecamatan Bontobahari Kabupaten

Bulukumba, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan ketahanan mesin maka hendaknya pihak

pengelola usaha perahu phinisi lebih memperhatikan kegiatan

Maintenance alat-alat produksi.

2. Dari segi pengawasan sebaiknya pihak pengelola usaha perahu

phinisi membentuk tim yang khusus melakukan pengawasan

agar supaya pengawasan bisa berjalan secara maksimal.

3. Dalam penelitian ini variabel yang dianalisis yaitu Implementasi

Pengawasan Maintenance Alat-alat produksi maka dari itu

sebaiknya untuk peneliti selanjutnya kiranya membahas variabel

perencanaan sistem Maintenance agar pengawasan berjalan

secara sistematis sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat.

Page 76: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

58

DAFTAR PUSTAKA

Atmosudirdjo, Prajudi. 1982. Administrasi dan Manajemen Umum. Jakarta. Ghalia Indonesia. Agus, Ahyari, 2000, Manajemen Produksi, Edisi ke-4. BPFE. Yogyakarta.

………, 2003, Manajemen Produksi,Buku 2, Edisi keenam, BPFE, Yogyakarta Assauri,Sofyan, 2004, Manajemen Produksi dan Operasi,FE-UI. Jakarta.

Afni Ramadhani, Sri. 2010. Analisis Pemeliharaan (Maintenance) Mesin – Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) pada PT. PLN (Persero) Ranting Pekanbaru. Skripsi (http://repository.uinsuska.ac.id/840/1/2011_201152.pdf) Bontobahari dalam angka tahun 2016 Fachrurrozi. 2002. Studi Manajemen Pemeliharaan Mesin - Mesin Produksi di Industri Pengolahan Kayu PT. Inhutani Administratur Industri Bekasi, Jawa Barat. Skripsi (http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/20151/E02 ac.pdf?sequence=2&isAllowed=y) Handayaningrat, S., 1988, Pengantar Studi IImu Administrasi dan Manajemen, Cetakan VIII, CV. Haji Masagung, Jakarta Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 7. BPFE: Yogyakarta. …………,2002, Manajemen, Edisi-II, BPFE, Yogyakarta..

Heizer, Jay dan Barry Render. 2011. Operations Management, Buku 1 edisi ke sembilan. Salemba empat: Jakarta. Kusnul Hadi, 2001, Tekhnik Manajemen Pemeliharaan, Erlangga, Jakarta.

Manullang, M.1983, Dasar-dasar Manjemen, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983. Moleong, Lexy J, 1995, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Page 77: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

59

Prawirosentono, Suyadi. 2007. Manajemen Operasi (Operations Managemen) Analisis dan Studi Kasus,Bumi Aksara, Jakarta. Rietveid, J C. 1990, Pengantar Ilmu Ekonomi Perusahaan,Disadur dan Direvisi, S. Hadibrow, Balai Ikhtiar, Jakarta. Soekarno. 1986. Dasar-dasar Manajemen.MiswarJakarta

Tampubolon, P. Manahan, 2004, Manajemen Operasional, edisi pertama,. Ghalia Indonesia. Tribowo. 2010. Analisis Pemeliharaan (Maintenance) Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) pada PT. PLN (Persero) Cabang Dumai Sub. Ranting di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis. Skrpsi (http://repository.uin-suska.ac.id/822/1/2011_201143.pdf) Yamit Zulian, 2003Manajemen Produksi dan Operasi, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta.

Page 78: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

60

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Observasi

NO Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah

Item

No Item

1 Pengawasan

Maintenance

Alat-alat

Produksi

Pengawasan 1. Obyektif

2. Sesuai

keputusan

pimpinan

1

2

Maintenance 1. Monitoring

2. Enginering(uji

coba)

3. Preventif

Maintenance

4. Corrective

Maintenance

2

1 dan 3

Alat-alat

Produksi

Alat produksi

Page 79: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

61

Pedoman Observasi Penelitian

Petunjuk : Beri tanda ( √) pada kolom yang telah di sediakan terhadap

hasil pengamatan (observasi) sesuai dengan option jawaban

NO. PERTANYAAN

PENATAAN

BAIK

(√)

KURANG

BAIK

(√)

1 Bagaimanakah pemeliharaan Alat-alat

Produksi yang dilakukan pada produksi

perahu phinisi di kelurahan Tana Beru

Kecamatan Bontobahari Kabupaten

Bulukumba ?

2 Bagaimanakah Pengawasan dalam

pemeliharaan Alat-alat Produksi pada

produksi perahu phinisi di kelurahanTana

Berukecamatan Bontobahari Kabupaten

Bulukumba ?

3 Bagaimanakah pengelompokan alat-alat

produksi dalam melakukan pemeliharaan

pada produksi perahu phinisi di kelurahan

Page 80: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

62

Tana Beru Kecamatan Bontobahari

Kabupaten Bulukumba ?

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Wawancara

NO Variabel Sub Variabel Indicator Jumlah

Item

No Item

1 Pengawasan

Maintenance

Alat-alat

Produksi

Pengawasan 1. Obyektif

2. Sesuai

keputusan

pimpinan

1

1

2

3

Maintenance 1. Monitoring

2. Enginering(uji

coba)

3. Preventif

Maintenance

4. Corrective

Maintenance

2

2

1

1

4 dan 5

6 dan 7

8

9

Alat-alat

Produksi

Alat produksi 1 1

Page 81: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

63

Pedoman Wawancara Mendalam

1. Alat-alat produksi apa yang digunakan dalam pembuatan perahu

phinisi ?

2. Bagian-bagian apa saja yang diawasi pada saat melakukan

pemeliharaan alat-alat produksi ?

3. Bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan dalam kegiatan

pemeliharaan ?

4. Apakah pemeliharaan alat-alat produksi dilakukan secara berkala ?

5. Apakah dalam melakukan pemeliharaan alat-alat produksi

dikelompokkan sesuai dengan jenisnya ?

6. Apakah dilakukan uji coba pada setiap alat-alat produksi yang baru

sebelum digunakan ?

7. Bagaimana bentuk uji coba yang dilakukan khusus pada alat produksi

mesin besar ?

8. Bagaimanakahbentukpengawasan maintenence yang bersifat preventif

untuk menghindari kerusakan pada alat-alat produksi ?

9. Apakah dilakukan pengawasan secara berkala terhadap ketajaman

alat-alat produksi ?

Page 82: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

64

TranskipWawancara

Wawancara Maintenance

MA Assalamualaikum pak saya dari kampus Unismuh Makassar ingin melakukan penelitian dalam usaha bapak.

NA Waalaikumsalam yah silahkan.

MA Maaf mengganggu waktunya sebentar pak untuk wawancara.

NA Oh iya tidak apa-apa silahkan bertanya apa yang mau ditanyakan

MA Dalam membuat perahu Phinisi alat-alat apasaja yang kitaperlukan pak.?

NA Banyak alat yang kita gunakan dalam membuat perahu Phinisi diantaranya ada mesin bor, mesin sekap, gergaji mesin(chin saw), dan lain-lain sebagainya saya tidak bias sebutkan satu persatu kamu silahkan saja pergi lihat ditempat kerja.

MA Apakan dilakukan uji coba pada setiap alat-alat produksi yang baru.?

NA Begini saat kita membeli alat-alat produksi yang baru alat-alat itu selalu diuji coba mesinnya waktu ditoko namun untuk uji coba operasionalnya kita biasa dikasi garansi oleh pihak toko.

MA Apakah selama proses pengerjaan perahu Phinisi ini sering terjadi kerusakan pada alat-alat Produksi.?

NA Oh iya karna proses pengerjaan setiap kapal memakan waktu yang cukup lama kadang 6 bulan, 1 tahun, atau bahkan 2 tahun tergantung dari ukuran masing-masing kapal artinya semakin besar Perahu yang kita buat maka semakin lama juga waktu pengerjaannya.

MA Biasanya mesin-mesin apa saja yang paling sering terjadi kerusakan pak.?

NA Mesin yang paling sering mengalami kerusakan yaitu mesin sekap karna memang dalam proses pembuatan perahu Phinisi mesin sekap yang paling banyak bekerja dibandingkan dengan

Page 83: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

65

mesin-mesin yang lain.

MA Apakah ada langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah kerusakan pada alat-alat produksi.?

NA Yah, ada kita selalu menjaga waktu Operasional mesin tapi itu hanya tindakan untuk menjaga agar mesin bias digunakan lebih lama karna yang namanya mesin pasti ada batas maksimum operasionalnya.

MA Bagaimana bentuk pemeliharaan mesin yang dilakukan pada mesin-mesin yang menalami kerusakan.?

NA Bentuk pemeliharaan yang dilakukan yaitu tiap-tiap mesin yang rusak kita selalu melihat dulu apa kerusakannya kalau misalnya kerusakannya ringan maka kita perbaiki saja tapi kalau misalnya kerusakannya parah maka kita langsung ganti saja keseluruhan.

MA Apakah kegiatan pemeliharaan itu dilakuakan secara berkala atau rutin.?

NA Yah, kegiatan pemeliharaan rutin kita lakukan seperti penggantian oli, ketajaman pada mesin sekap, ketajaman pada mesin pemotong bahkan penggantian spare park jika itu diperlukan.

TRANSKIP WAWANCARA

PENGAWASAN

MA Apakah dilakukan pengawasan pada alat-alat produksi selama proses pembuatan perahu Phinisi.?

NA ya kita awasi setiap alat-alat yang kita punya karna kalau tidak bisa jadi kita beli alat berkali-kali baru selesai proses pembuatan.

MA Bagaimana bentuk pengawasan yang kita lakukan pak.?

NA Pengawasan yang kitalakuakan ada dua tahap diantaranya kita melakukan pengawas perhari yaitu dengan memastikan para pekerja menyimpan alat-alat yang mereka gunakan sebelum meninggalkan tempat kerja kemudian yang kedua pengawasan perbulan yaitu setiap bulan kita harus mengetahui keadaan alat-alat yang kita punya, dan memastikan semua masih siap di

Page 84: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

66

operasikan, nah kalau misalnya ada yang rusak maka segera berusaha untuk memperbaiki selagi kerusakannya masih ringan.

MA Alat-alat apa saja yang perlu di awasi pak.?

NA Semua alat-alat produksi saya awasi baik yang tidak menggunakan mesin maupun yang menggunakan mesin.

MA Apakah yang melakukan pengawasan cuma kita sendiri pak.?

NA Disini pengawas ada dua orang termasuk saya.

MA Apakah ada alat-alat produksi yang memerlukan pengawasan khusus.?

NA Yah ada yaitu mesin pembangkit listrik pengawasnya bernama H. Hamsah dia khusus mengawasi mesin pembangkit listrik karna memang mesin ini memerlukan pengawasan khusus kalau kau mau mengetahui lebih banyak mengenai pengawasan pada mesin pembangkit listrik silahkan bertanya langsung sama dia.

MA Oh iyye pak minta izin untuk mewawancarai H. Hamsah pak.

NA Iyah silahkan sekarang dia ada dibelakang ditempat kerja.

MA Terimah kasih banyak atas waktuta hari ini pak.!

NA Iyah sama-sama nak kalau misalnya masih ada yang kau belum tahu bias kembali bertanya sama saya.

MA Iyye pak, kalau begitu saya permisi dulu untuk kebelakang, Assalamu Alaikum.

NA Waalaikum Salam.

Page 85: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

67

Wawancara Pengawasan mesin pembangkit listrik.

MA Assalamu Alaikum pak.

NA Waalaikum Salam.

MA Maaf mengganggu waktunya sebentar pak untuk wawancara.

NA Oh iyah tidak apa-apa yang gampang saja pertanyaannya nah hehehe.

MA Heheheh Iyye pak, begini pak katanya bapak H. Abdullah mesin pembangkit listrik ini memerlukan pengawasan khusus.?

NA Oh iyye dek itu benar mesin ini memerlukan pengawasan khusus karna mesin ini beda dengan mesin alat-alat produksi yang lain.

MA Apa saja yang diawasi disini pak.?

NA Disini kita harus memastikan mesin tetap siap beroperasi kapan pun itu dibutuhkan.

MA Kenapa mesin ini di khususkan pengawasannya pak.?

NA Karna pemeliharaan mesin ini dilakukan tersendiri dan pemeliharaan tersebut dilaksanakan sesuai dengan waktu operasinya, disini terdapat dua mesin pembangkit listrik ada yang kecil dan ada yang besar dan waktu operasinya itu berbeda.

MA Apakan saat beroperasi dua mesin ini di gunakan secara bersamaan.?

NA Tidak mesin ini digunakan secara bergantian tergantung dari kegiatan yang akan dilakukan kalau misalnya kita butuh aliran listrik yang besar maka kita gunakan mesin yang besar tapi kalau yang dibutuhkan adalah arus listrik yang kecil saja biasa kita gunakan yang kecil juga.

MA Bagaimana bentuk pemeliharaan pada kedua mesin ini Pak.?

NA Bentuk pemeliharaannya beda juga tergantung dari waktu operasionalnya biasanya yang paling sering beroperasi disini adalah mesin yang kecil jadi pemeliharaannya juga sering biasa kita lakukan penggantian oli setiap bulan sekali, nah kalau untuk

Page 86: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

68

yang mesin besar ini kita biasa lakukan pemeliharaan berupa pengantian oli dua bulan sekali karna waktu operasinya relative lebih sedikit.

MA Apa saja yang dilakukan biasanya pak.?

NA Kita harus selalu menjaga oli dari mesin ini adapun kalau ada spare park yang rusak maka kita ganti segera, intinya penggantian oli dilakukan sesuai dengan seringnya beroperasi.

MA Oh seperti itu pak yah, terimah kasih pak atas waktunya.

NA Iyah sama-sama.

MA Assalamu Alaikum pak.

NA Waalaikum Salam.

TABEL ALAT-ALAT PRODUKSI

NO NAMA ALAT-ALAT PRODUKSI JUMLAH

1 Mesin Sekap 8

2 Mesin gensate 2

3 Mesin Bor 5

4 Mesin pemotong 5

5 Mesin Jahit 1

6 Mesin Las 1

7 Mesin Brander 1

8 Mesin Kompressor 1

9 Mesin Profil 5

10 Mesin Somel 1

Page 87: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

69

11 Mesin amplas 5

12 Katrol 6

13 Alat ukur (meteran) 8

14 Tang 4

15 Kunci pas 2 (set)

15 Kapak 4

16 Pahat 12

17 Palu kayu dan besi 10

18 Kuas 6

Jumlah 108

(sumber UD H. Adullah)

Page 88: SKRIPSI ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAWASAN …

70

RIWAYAT HIDUP

Ali Imran, lahir di Kota Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan

pada tanggal 02 Februari 1996, dari pasangan Ayah Naim

dan Ibunda Basse. Penulis masuk sekolah dasar pada

tahun 2001 di SDN Inpres Sarrea di Kecamatan Eremerasa

Kabupaten Bantaeng dan penulis tamat Sekolah Dasar

pada tahun 2007, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP

Negeri 3 Bantaeng dan tamat pada tahun 2010. Penulis melanjutkan

pendidikannya di SMA Negeri 2 Bantaeng dan lulus pada tahun 2013.

Setelah tamat SMA penulis melanjutkan pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan

Manajemen

Pengalaman organisasi penulis pada saat pendididkan SMA aktif

pada PMR sebagai anggota, dan pada saat menjadi Mahasiswa, menjadi

anggota BEM FEBIS pada periode 2016-2017.