PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

14
1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ADVANEX PRECISION INDONESIA BAGIAN INSPECTOR Oleh : Suryani 1 ),Yohanes Herman Susilo.,S.Kom.,M.M 2 ) Prodi Sarjana Manajemen Universitas Pelita Bangsa Email : [email protected] 1 ; [email protected] 2 ABSTRAK Era globalisasi saat ini setiap perusahaan di tuntut untuk mendapatkan karyawan yang mempunyai keahlian dalam bekerja dan memiliki kinerja yang baik. Kinerja merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Kinerja yang baik sangat berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Untuk mendapatkan kinerja yang baik maka karyawan perlu diupayakan pengarahan yang terstruktur dan efektif. Tujuan dalam penelitin ini yaitu untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan. populasi dan sampel dalam penelitin ini adalah karyawan PT. Advanex Precision Indonesia Bagian Inspector. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpula data dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,542>2,001 dengan nilai signifikan 0,001<0,05 maka H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dan variabel pelatihan kerja diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,700>2,001 dengan siginifikan 0,000<0,05 maka H2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial pelatihan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dapat diketahui Fhitung > Ftabel yaitu sebesar 116,298>3,153 dengan nilai signifikan 0,000<0,05 maka H3 di terima. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja dan pelatihan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan. Kata Kunci : motivasi kerja, pelatihan kerja dan kinerja karyawan PENDAHULUAN Latar Belakang Era globalisasi saat ini kualitas sumber daya manusia merupakan modal yang paling utama demi tercapainya tujuan perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Peran sumber daya manusia dalam perusahaan sangat penting karena tolak ukur sukses atau tidaknya suatu perusahan bergantung pada sumber daya manusianya. Untuk itu setiap perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, semangat dalam bekerja serta dapat meningkatkan profit perusahaan. Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Kinerja yang baik akan sangat berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Untuk mendapatkan kinerja yang baik maka karyawan perlu diupayakan pengarahan yang terstruktur dan efektif. Hasil kinerja karyawan ini dapat dilihat dari kualitas yang dicapai, kuantitas yang diperoleh,

Transcript of PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

Page 1: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

1

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ADVANEX PRECISION INDONESIA BAGIAN

INSPECTOR

Oleh :

Suryani1),Yohanes Herman Susilo.,S.Kom.,M.M2) Prodi Sarjana Manajemen Universitas Pelita Bangsa

Email : [email protected] ; [email protected]

ABSTRAK

Era globalisasi saat ini setiap perusahaan di tuntut untuk mendapatkan karyawan yang mempunyai keahlian dalam bekerja dan memiliki kinerja yang baik. Kinerja merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Kinerja yang baik sangat berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Untuk mendapatkan kinerja yang baik maka karyawan perlu diupayakan pengarahan yang terstruktur dan efektif. Tujuan dalam penelitin ini yaitu untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan. populasi dan sampel dalam penelitin ini adalah karyawan PT. Advanex Precision Indonesia Bagian Inspector. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpula data dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,542>2,001 dengan nilai signifikan 0,001<0,05 maka H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dan variabel pelatihan kerja diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,700>2,001 dengan siginifikan 0,000<0,05 maka H2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial pelatihan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dapat diketahui Fhitung > Ftabel yaitu sebesar 116,298>3,153 dengan nilai signifikan 0,000<0,05 maka H3 di terima. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja dan pelatihan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci : motivasi kerja, pelatihan kerja dan kinerja karyawan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Era globalisasi saat ini kualitas sumber daya manusia merupakan modal yang paling utama demi tercapainya tujuan perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Peran sumber daya manusia dalam perusahaan sangat penting karena tolak ukur sukses atau tidaknya suatu perusahan bergantung pada sumber daya manusianya. Untuk itu setiap

perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, semangat dalam bekerja serta dapat meningkatkan profit perusahaan.

Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Kinerja yang baik akan sangat berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Untuk mendapatkan kinerja yang baik maka karyawan perlu diupayakan pengarahan yang terstruktur dan efektif. Hasil kinerja karyawan ini dapat dilihat dari kualitas yang dicapai, kuantitas yang diperoleh,

Page 2: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

2

ketepatan waktu dalam bekerja dan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan.

Kinerja adalah hasil kerja seseorang secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2001). Apabila dalam sebuah organisasi mengalami kegagalan dalam pencapaian tujuannya, maka factor manusialah yang menjadi penyebabnya. Untuk itu perlu adanya dorongan atau motivasi kepada karyawan sehingga dapat bekerja dengan lebih baik dan menghasilkan kinerja yang baik pula. Tidak hanya itu, pelatihan kerja juga merupakan factor yang sangat penting supaya karyawan dapat dilatih performance nya sehingga menghasilkan output yang baik.

PT. Advanex Precision Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang komponen automotive yang terletak di Kawasan Hyundai Block C1 No.16 Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Bersarkan hasil penelitian bahwa terdapat masalah yang berkaitan dengan motivasi kerja dan pelatihan kerja yaitu masih ada karyawan yang merasa tidak puas terhadap tunjangan yang diberikan perusahaan ketidak adilan dalam memberikan kenaikan gaji, masih ada karyawan yang merasa tidak dihargai keberadaanya di lingkungan, masih ada karyawan yang mengeluh masalah tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan, seperti karyawan yang belum memahami intruksi kerja dan standar visual yang merupakan bagian penting yang harus dikuasi oleh karyawan.

Rumusan Masalah

1. Apakah motivasi kerja

berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada PT.Advanex

Precision Indonesia Bagian

Inspector?

2. Apakah pelatihan kerja

berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada PT.Advanex

Precision Indonesia Bagian

Inspector?

3. Apakah motivasi kerja dan

pelatihan kerja berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja

karyawan pada PT.Advanex

Precision Indonesia Bagian

Inspector?

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

Motivasi Kerja

Menurut (Hasibuan 2014) dalam Jurnal Gunawan, SE, MM (2017, hal. 3) motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi kerja merupakan suatu modal dalam menggerakkan dan mengarahkan para karyawan atau pekerja agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dalam mencapai sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan bertanggung jawab. William J. Stanton (1981:101) dalam Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2001:93) mendefinisikan bahwa ”Suatu motivasi adalah kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas.

Indicator Motivasi Kerja

Menurut Hasibuan (2011:105) dalam Jurnal Erwin dan Suhardi (2020), yaitu :

1. Kebutuhan fisik.

Page 3: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

3

2. Kebutuhan keselamatan dan

kesehatan.

3. Kebutuhan sosial.

4. Kebutuhan penghargaan.

5. Kebutuhan aktualisasi diri.

Pelatihan Kerja

Menurut Andrew E. Sirkula dalam Mangkunegara (2001:44) menyatakan bahwa pelatihan kerja merupakan proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisasi, yang mana tenaga kerja non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan-tujuan tertentu. Menurut Tanujaya (2015) dalam Jurnal Sandy Sanjaya dan Syaifullah (2020) , pelatihan kerja merupkan suatu perjuangan atau keniatan untuk merapihan hasil pekerjaan, dimana pekerjaan tersebut merupakan kewajibannya untuk memperoleh hasil yang efektif.

Indicator Pelatihan Kerja

Menurut Tanujaya (2015) dalam Jurnal Sandy Sanjaya dan Syaifullah (2020, hal. 333), yaitu :

1. Kualitas materi.

2. Kualitas metode.

3. Kualitas instruktur.

4. Kualitas sarana dan fasilitas.

5. Kualitas peserta.

Kinerja Karyawan

Bambang Kursiyanto dalam Dr. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005:9) mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah ”perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya per jam)”. Menurut Sedarmayanti (2017) dalam Jurnal Burhannudin, Muhammad Zainul dan Muhammad Harlie (2019)

kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang diberikan kepada seseoarang atau kelompok orang dalam suatu organisasi seseuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal tidak melanggar hukum serta sesuai moral dan etika.

Indicator Kinerja Karyawan

menurut Sedarmayanti (2007:369) dalam Jurnal Budi Darma (2020), yaitu :

1. Banyaknya pekerjaan.

2. Kualitas pekerjaan.

3. Pengetahuan tentang pekerjaan.

4. Kreativitas .

5. Kerjasama.

6. Dapat diandalkan.

7. Inisiatif.

8. Kualitas pribadi.

METODE PENELITAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mulyanto dan Wulandri (2010:23) penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat obyektif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan anlisis data dengan metode pengujian statistic.

Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Advanex Precision Indonesia yang beralamat di Kawasan Industri Lippo Cikarang, Block C1, No. 16 Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2021 sampai dengan Agustus 2021.

Page 4: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

4

Kerangka Konsep

Desain Penelitian

Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah pegawai PT. Advanex Precision Indonesia Bagian Inspector yang berjumlah 62 orang.

Sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik sampling jenuh karena jumlah populasinya kurang dari 100 orang. Dengan demikian peneliti mengambil seluruh populasi PT. Advanex Precision Indonesia Bagian Inspector yang berjumlah 62 orang (Heru Mulyanto dan Anna Wulandri 2017:99).

Metode Pengumpulan Data

a. Telaah pustaka yang dilakukan

dengan mencari landasan teori,

penelitian relevan dan data obyek

penelitian khususnya yang

berkaitan dengan variabel yang

diteliti. Telaah pustaka dilakukan

diperpustakaan baik kovensional

maupun melalui internet.

b. Wawancara dilakukan dengan

melakukan dialog dengan pegawai

di organisasi PT. Advanex

Precision Indonesia Bagian

Inspector.

c. Observasi yang dilakukan dengan

melakukan pengamatan langsung

di lapangan pelaksanaan tugas

pegawai PT. Advanex Precision

Indonesia Bagian Inspector.

d. Angket (kuesioner) yang

dilakukan dengan menyebarkan

daftar pernyataan kepada

responden penelitian mengenai

variabel penelitian yaitu motivasi,

pelatihan kerja dan kinerja.

Kuesioner disusun dari kisi-kisi

instrumentasi variabel berupa

kuesioner tertutup. Bentuk

jawaban yang digunakan skala

Interval dari Sangat Tidak Setuju

samapi dengan Sangat Setuju yang

bernilai lima.

Metode Analisis Data

Uji Validitas

Uji validitas untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner apakah sudah tepat dalam mengukur apa yang akan diukur dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Suatu item dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel (Priyatno, 2016:51).

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat diandalkan. Dilakukan terhadap

Page 5: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

5

keseluruhan item yang telah valid. Suatu variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > dari 0,6 (Priyatno, 2016:51).

Uji Asusmsi Klasik

Untuk memenuhi syarat sebelum melakukan uji hipotesis perlu diadakan pengujian Normalitas, multikolinearitas dan Heteroskedastisitas (Priyatno, 2016:51).

Analisis Regresi Linear Berganda

Setelah uji asumsi, uji kelayakan model dan uji hipotesis terpenuhi maka dilakukan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis yang utama adalah nilai koefisien korelasi (R), nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R-Square) dan model persamaan regresi linear berganda.

Y = a + b1X1 + b2X2

Dimana :

X1 = Motivasi Kerja

X2 = Pelatihan Kerja

Y = Kinerja Karyawan

A = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi Motivasi Kerja

b2 = Koefisien Regresi Pelatihan Kerjaw

Analisis Koefisien Dterminasi (Adjusted R2)

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016).

Uji Hipotesis

Uji T

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t. uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Priyatno, 2016). Pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05 dan tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji dua sisi).

Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh atau tidak terhadap dependen (Priyatno, 2016:99). Pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05 denagn df 1 (jumlah variabel – 1).

HASIL PENESLITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X1)

No rhitung rtabel Keterangan

1 0,430 0,254 Valid

2 0,590 0,254 Valid

3 0,401 0,254 Valid

4 0,392 0,254 Valid

5 0,430 0,254 Valid

6 0,501 0,254 Valid

7 0,555 0,254 Valid

8 0,625 0,254 Valid

9 0,610 0,254 Valid

10 0,478 0,254 Valid

Sumber : Data Penelitian Yang Diolah, 2021

Bersadarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, bisa dilihat bahwa rhitung > rtabel, dimana rtabel diperoleh dari degree of freedom (df) = n-2 yakni 62-2 = 60 dengan rtabel sebesar 0,254. Dari hasil tersebut maka seluruh item dalam kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses penelitian.

Page 6: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

6

Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Kerja (X2)

No rhitung rtabel Keterangan

1 0,577 0,254 Valid

2 0,632 0,254 Valid

3 0,353 0,254 Valid

4 0,611 0,254 Valid

5 0,528 0,254 Valid

6 0,579 0,254 Valid

7 0,414 0,254 Valid

8 0,525 0,254 Valid

9 0,294 0,254 Valid

10 0,607 0,254 Valid

Sumber : Data Penelitian Yang Diolah, 2021

Bersadarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, bisa dilihat bahwa rhitung > rtabel, dimana rtabel diperoleh dari degree of freedom (df) = n-2 yakni 62-2 = 60 dengan rtabel sebesar 0,254. Dari hasil tersebut maka seluruh item dalam kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses penelitian.

Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y)

No rhitung rtabel Keterangan

1 0,460 0,254 Valid

2 0,524 0,254 Valid

3 0,523 0,254 Valid

4 0,578 0,254 Valid

5 0,382 0,254 Valid

6 0,446 0,254 Valid

7 0,579 0,254 Valid

8 0,475 0,254 Valid

9 0,425 0,254 Valid

10 0,449 0,254 Valid

Sumber : Data Penelitian Yang Diolah, 2021

Bersadarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, bisa dilihat bahwa rhitung > rtabel, dimana rtabel diperoleh dari degree of freedom (df) = n-2 yakni 62-2 = 60 dengan rtabel sebesar 0,254. Dari hasil tersebut maka seluruh item dalam

kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses penelitian.

Hasil Uji Reliabilitas

Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach's

Alpha Keterangan

1 Motivasi

Kerja 0,648 Reliabel

2 Pelatihan

Kerja 0,635 Reliabel

3

Kinerja Karyawan 0,628 Reliabel

Sumber : Data Yang Diolah, 2021

Bersadarkan hasil uji yang telah dilakukan, maka bisa dilihat Cronbach’s Alpha untuk setiap variabel lebih dari standar yang telah ditentukan, dengan kata lain setaip variabel yakni motivasi kerja, pelatihan kerja dan kinerja karyawan dinyatakan reliabel.

Hasil Asusmsi Klasik

Hasil

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Statistic df Sig.

Unstandardized Residual

.067 62 .200* .976 62 .263

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Sumber : Data Yang Diolah, 2021

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwaa tingkat signifikansi (Sig) pada Kolomogorov-Smirnov sebesar 0,200 artinya karena nilai signifikansi lebih dari 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.

Page 7: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

7

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Tolerance dari ke dua variabel lebih dari 0,01 dab VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahawa persamaan regresi bebas dari multikolinearitas.

Hasil Uji Hetroskedastisitas

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil signifikansi (Sig) dari kedua variabel independen dengan Absolut Residual (ABS_RES) nilainya

lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pada kedua variabel bebas tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Hasil Anaslisis Regresi Linear

Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d Coefficients

T Sig. B

Std. Erro

r Beta

1 (Constant)

2,656

1,840

1,444 ,154

MOTIVASI KERJA

,443 ,125 ,460 3,542 ,001

PELATIHAN KERJA

,491 ,133 ,480 3,700 ,000

a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021

Berdaslarkan hasil pengolahan data diatas menunjukkan persamaan regresl linear yang menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terkait, dari tabel diatas dapat diperoleh hasil persamaan linear berganda sebagi berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2

Y = 2,656 + 0,443X1 + 0,491X2

Keterangan :

1. Nilai konstanta sebesar

2,656 berarti bahwa jika

variabel motivasi kerja dan

pelatihan kerja nilainya 0,

maka kinerja karyawan

nilainya sebesar 2,656.

2. Nilai koefisien beta pada

variabel motivasi kerja

0,443 yang berarti bahwa

setiap perubahan pada

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficien

ts

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Tolerance VIF

1 (Constant)

2.656 1.840 1.444 .154

MOTIVASI KERJA

.443 .125 .460 3.542 .001 .151 6.601

PELATIHAN KERJA

.491 .133 .480 3.700 .000 .151 6.601

a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

1.660 .969 1.714 .092

MOTIVASI KERJA

.127 .066 .625 1.927 .059

PELATIHAN KERJA

-.133 .070 -.616 -1.902 .062

a. Dependent Variable: ABS_RES

Page 8: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

8

variabel motivasi kerja

(X1) sebesar satu satuan

akan mengakibatkan

perubahan motivasi kerja

0,443 satuan. Sebaliknya

penurunan satu satuan pada

variabel motivasi kerja

(X1) akan menurunkan

kinerja karyawan sebesar

0,443 dengan asumsi

asumsi lain adalah tetap.

3. Nilai koefisien beta pada

variabel pelatihan kerja

0,491 yang berarti bahwa

setiap perubahan pada

variabel motivasi kerja

(X2) sebesar satu satuan

akan mengakibatkan

perubahan pelatihan kerja

0,491satuan. Sebaliknya

penurunan satu satuan pada

variabel pelatihan kerja

(X2) akan menurunkan

kinerja karyawan sebesar

0,491 dengan asumsi

asumsi lain adalah tetap.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

(Adjusted R2)

Model Summaryb

Model R

R Squar

e Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .922a .849 .844 1.692

a. Predictors: (Constant), PELATIHAN KERJA, MOTIVASI KERJA b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021

Hasil uji R square pada penelitian ini diperoleh nilai R square sebesar 0,849 yang berarti bahwa besarnya pengaruh variabel motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan adalah 84,9%, sedangkan

sisanya 15,1% dipengaruhi factor lain yang tidak termasuk dalam penelitian.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji T (Uji Koefisien Regresi Secara Terpisah)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize

d Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

2.656 1.840 1.444 .154

MOTIVASI KERJA

.443 .125 .460 3.542 .001

PELATIHAN KERJA

.491 .133 .480 3.700 .000

a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021

1. Motivasi Kerja

Variabel motivasi

kerja memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,001

dari hasil uji t pada

variabel motivasi kerja

menyatakan bahwa

signifikansi uji t lebih

kecil dari 0,05 dan

koefisien regresi

memiliki nilai positif

sebesar 0,443, sedangkan

untuk nilai thitung yang

diperoleh yaitu sebesar

3,542 lebih besar dari ttabel

yaitu 2,001. Berdasarkan

hasil tersebut maka

Page 9: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

9

hipotesis menyatakan

”terdapat pengaruh yang

positif secara parsial

antara variabel bebas

motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan PT.

Advanex Precision

Indonesia” dinyatakan

diterima.

2. Pelatihan Kerja

Variabel pelatihan

kerja memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,000

dari hasil uji t pada

variabel pelatihan kerja

menyatakan bahwa

signifikansi uji t lebih

kecil dari 0,05 dan

koefisien regresi

memiliki nilai positif

sebesar 0,491, sedangkan

untuk nilai thitung yang

diperoleh yaitu sebesar

3,700 lebih besar dari ttabel

yaitu 2,001. Berdasarkan

hasil tersebut maka

hipotesis menyatakan

”terdapat pengaruh yang

positif secara parsial

antara variabel bebas

pelatihan kerja terhadap

kinerja karyawan PT.

Advanex Precision

Indonesia bagian

Inspector” dinyatakan

diterima. Hasil Uji F (Uji Koefisien Secara

Bersama-Sama)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mea

n

Squa

re F Sig.

1 Reg

ressi

on

952.474 2 476.

237

166.

298 .000b

Resi

dual 168.962 59

2.86

4

Tota

l

1121.43

5 61

a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN

b. Predictors: (Constant), PELATIHAN KERJA,

MOTIVASI KERJA

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2021

Berdasarkan perhitungan output diatas di dapat nilai fhitung sebesar 166,298 lebih besar dari ftabel 3,153. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis menyatakan ” terdapat pengaruh yang positif secara bersama-sama (simultan) antara variabel bebas motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Advanex Precision Indonesia bagian Inspector” dinyatakan diterima.

Pembahasan

A. Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan

Variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dinyatakan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, yang ditunjukan pada uji thitung untuk variabel motivasi kerja ini sebesar 3,542 sementara ttabel distribusi 5% sebesar 2,001. Maka thitung > ttabel

(3,542 > 2,001). Dan variabel motivasi kerja (X1) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,001. Dari hasil uji t pada variabel motivasi kerja menyatakan bahwa signifikan t lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kinerja karyawan PT. Advanex Precision

Page 10: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

10

Indonesia bagian Inspector dipengaruhi oleh motivasi kerja.

B. Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan

Variabel pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan dinyatakan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, yang ditunjukan pada uji thitung untuk variabel pelatihan kerja ini sebesar 3,700 sementara ttabel distribusi 5% sebesar 2,001. Maka thitung > ttabel

(3,700 > 2,001). Dan variabel pelatihan kerja (X2) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,000. Dari hasil uji t pada variabel motivasi kerja menyatakan bahwa signifikan t lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kinerja karyawan PT. Advanex Precision Indonesia bagian Inspector dipengaruhi oleh pelatihan kerja.

C. Motivasi Kerja dan Pelatihan

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil pengujian fhitung sebesar 166,298 sedangkan ftabel pada tabel distribusi tingkat kesalahan 5% sebesar 3,153. Hal ini berarti fhitung > ftabel (166,298 > 3,153) dan siginifikannya sebesar 0,000 maka signifikan lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui motivasi kerja dan pelatihan kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja kayawan PT. Advanex Precision Indonesia bagian Inspector sebesar 84,9% dan sisanya 15,1% dipengaruhi factor lain yang tidak termasuk dalam penelitian Pada PT. Advanex Precision Indonesia bagian Inspector, motivasi kerja dan pelatihan kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan, hal tersebut diketahui pada R square

pada penelitian ini sebesar 0,849. Sehingga dapat disimpulkan motivasi kerja dan pelatihan kerja yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan.

PENUTUP

Kesimpulan

1. Motivasi kerja (X1)

berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan dalam

pengujian SPSS, dapat

disimpulkan bahwa

motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan terdapat

pengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan

PT. Advanex Precision

Indonesia. Artinya

semakain baik motivasi

kerja yang diberikan maka

semakin baik pula kinerja

karyawannya.

2. Pelatihan kerja (X2)

berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan dalam

pengujian SPSS, dapat

disimpulkan bahwa

pelatihan kerja terhadap

kinerja karyawan terdapat

pengaruh signifikan

tehadap kinerja karyawan

PT. Advanex Precision

Indonesia. Artinya semakin

baik pelatihan kerja yang di

berikan kepada karyawan

maka semakin baik pula

kinerja karyawannya.

3. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan

dalam pengujian SPSS,

dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang

signifikan secara bersama-

Page 11: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

11

sama (simultan) antara

motivasi kerja dan pelatihan

kerja terhadap kinerja

karyawan PT. Advanex

Precision Indonesia bagian

Inspector. Artinya apabila

perusahaan memberikan

motivasi kerja disertai

dengan pelatihan kerja yang

baik maka semakin baik

kinerja karyawan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan suatu kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran, diantaranya :

1. Perusahaan sebaiknya

meningkatkan motivasi

kerja karyawan dengan

memperhatikan hal-hal

yang dominan dapat

memotivasi karyawan

dalam bekerja sehingga

dapat menciptakan kinerja

yang baik.

2. Perusahaan sebaiknya lebih

memperhatikan program

pelatihan kerja. Karena

penelitian kerja ini

membuktikan bahwa

pelatihan kerja menduduki

posisi yang dominan

terhadap kinerja karyawan.

dengan memberikan

pelatihan kerja yang

maksimal karyawan dapat

meningktatkan

pengetahuan dan keahlian

dalam bekerja sesuai

dengan standar yang telah

di tetapkan perusahaan

sehingga karyawan

menghasilkan kinerja yang

baik.

3. Perusahaan senantiasa

harus terus memperhatikan

motivasi kerja dan pelatihan

kerja untuk dijadikan

indicator peningkatan

kinerja karyawan. Hal ini

bisa dilakukan dengan cara

memberikan pengahrgaan

atau reward, gaji yang adil

dan layak, dorongan,

jaminan kesehatan dan

keselamatan serta

memberikan pelatihan kerja

sebulan sekali dengan

metode on the job training

yang merupakan latihan

secara langsung di tempat

kerja. Sehingga kinerja

karyawan yang diharapkan

dapat tercapai dengan

semestinya.

Daftar Pustaka

DR, A.A. Anwar

Prabu Mangkunegara,

MSi. (2001).

MANAJEMEN

SUMBER DAYA

MANUSIA

PERUSAHAAN.

Edisi Pertama.

Bandung : PT.

REMAJA

RODAKARYA.

Erwin, Suhardi (2020)

Pengaruh Motivasi dan

Pelatihan Terhadap

Kinerja PT.Wonde

Trend Indonesia.

Jurnal EMBA vol.8

No.3. ISSN 2303-

1174.

Agrasadya dan

Page 12: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

12

Indiyani (2020)

Pengaruh Pelatihan

Terhadap Kinerja

Karyawan pada MC

DONALD’S

SUNBURST

RESPONG

TANGERANG.

Jurnal Disrupsi Bisnis

Vol. 3 No. 1.

Surya Akbar (2018)

Analisa Faktor yang

Mempengaruhi

Kinerja Karyawan.

Jurnal Jiaganis Vol. 3

No. 2.

Budi Darma (2020)

Pengaruh Motivasi

Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT.

Indofood Cbp. Sukses

Makmur Cabang

Jambi. Jurnal Citra

Ekonomi Vol.1 No. 1.

E-ISSN 2721-9275.

DR, A.A. Anwar

Prabu Mangkunegara,

MSi. (2005 ). Evaluasi

Kinerja SDM. Edisi

Pertama. Bandung :

Refika Aditma.

Burhannudin,

Mohammad Zainul

dan Muhammda Harlie

(2019) Pengaruh

Disiplin Kerja,

Lingkugan Kerja dan

Komitmen

Organisasional

terhadap Kinerja

Karyawan. Jurnal

MaksipreneurVol. 8

No. 2.

Sammy Firwish,

Suhardi (2020)

Pengaruh Motivasi,

Disiplin dan

Kompensasi Terhadap

Kinerja Karyawan PT.

Graha Dwi Perkasa.

Jurnal Rekaman, vol.4

No.2. e-ISSN : 2598-

8107. p-ISSN : 2620-

9500.

Gunawan, SE, MM

(2017) Pengaruh

Motivasi Kerja dan

Komitmen Organisasi

Terhadap Kinerja

Pegawai pada Dinas

Peternakan Kabupaten

Aceh Besar.

Hasibuan, M. S (2016)

Manajemen Sumber

Daya Manusia. Jakarta

: Pt. Bumi Aksara.

Sandy Sanjaya,

Syaifullah (2020).

Pengaruh Motivasi

dan Pelatihan Kerja

Terhadap Kinerja

Karyawan di PT.

Capella Dinamik

Nusantara di Kota

Batam. Jurnal Of

Manajemen,

Accounting,

Economic and

Business Vo.01 No.02.

Yoeyong Rahsel

(2016) Pengaruh

Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja

Pegawai

Administraasi Pusar

Universitas Padjajaran

Bandung. Jurnal

Page 13: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

13

Manajemen Magister,

Vol. 02. No.02.

Sandhi Fialy Harahap, Satria

Tirtayasa (2020) Pengaruh

Motivasi, Disiplin Kerja dan

Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan pada PT.

Angkasa Pura II (persero)

Kamtor Cabang Kualanamu.

Jurnal Ilmiah Magister

Manajemen Vol.3 No.1. ISSN

2623-2634.

Ni Wayan Eka Sri

Anggraeni (2018)

Pengaruh Pelatihan

Terhadap Kinerja

Karyawan pada

Lembaga Perkreditan

Desa Kabupaten

Buleleng. Jurnal

Pendidikan Ekonomi

Undiksha Vol.10

No.2. p-ISSN 2599-

1418. e-ISSN 2599-

1426.

Debby Endayani

Safitri (2019)

Pengaruh Pelatihan

Terhadap Kinerja

Karyawan PT. Batam.

Jurnal DIMENSI,

Vol.8. no.2 : 240-248.

ISSN : 2085-9996.

Nurcahyati Dwi Ayu

Ningtyas, Nurul

Asfiah dan Mochamad

Novi Rifa’I (2018)

Pengaruh Motivasi

Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan

dengan Motivasi Islam

Sebagai Variabel

Moderasi. FALAH

Jurnal Ekonomi

Syariah Vol. 3, No.2,

Agustus ISSN (Print) :

2502-3918. ISSN

(online) 2502-7824.

Toto Wahono, Ida

Aryati dan Sri Hartono

(2019). Pengaruh

Kedisiplinan,

Pelatihan dan

Motivasi. Jurnal

Eudomika. Vol. 03.

N0. 01.

Mulyadi (2018)

berjudul Pengaruh

Pelatihan dan

Motivasi Terhadap

Kinerja Kayawan PT.

Permata Lestari.

Terbit di Jurnal

Ilmiah, Manajemen

Sumber Daya Manusia

JENIUS. Vol. 2, No. 1.

Heru Mulyanto, Anna

Wulandari (2017)

Penelitian : Metode

dan Analisis. Penerbit

CV.AGUNG,

SEMARANG.

Syarah Amalia,

Mahendra Fakhri

(2016) Pengaruh

Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja pada

PT. Gramedia Asri

Media Cabang

Emerald Bintaro.

Jurnal Computech &

Bisnis, vol.10 No.2.

ISSN 2442-4943.

Eli Yulianti (2015)

Pengaruh Pelatihan

Terhadap Kinerja

Karyawan Grand

Page 14: PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN PELATIHAN KERJA …

14

Fatma Hotel di

Tenggarong Kutai

Kartanegara. Jurnal

Administrasi Bisnis.

ISSN 2355-5408.

Rahayu Fitri (2016)

Pengaruh Pelatihan

Terhadap kinerja

Karyawan pada

PT.BNI Syariah

Cabang Utama Kota

Pekanbaru. JOM

FISIP Vol.3 No. 2.

I Wayan Juniantara, I

Gede Riana (2015)

Pengaruh Motivasi

dan Kepuasan Kerja

Terhadap Kinerja

Karyawan Koperasi di

Denpasar. E-Jurnal

Ekonomi dan Bisnis.

ISSN : 2337-628.

Astri Ayu Purwatidan

Hendri Satria (2017)

THE EFFECT

RECRUITMENT,

MOTIVATION AND

JOB TRAINING TO

EMPLOYEE

PERFORMANCE AT

CV.SKALA SPORT

PEKANBARU. Jurnal

Procuratio vol.5 No.4.

e-ISSN 2580-3743.

Priyatno, SE, (2016) SPSS

HANDBOOK. Edisi Pertama.

Mediakom, Yogyakarta.