PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

146
i PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP BERBELANJA, DAN CITRA MEREK TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PRODUK FESYEN SECARA ONLINE PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: ERIKA MEIDIANA SURANINGSIH NIM: 151324046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

Page 1: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

i

PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP

BERBELANJA, DAN CITRA MEREK TERHADAP

PEMBELIAN IMPULSIF PRODUK FESYEN SECARA

ONLINE PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN

EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

ERIKA MEIDIANA SURANINGSIH

NIM: 151324046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

1. Allah SWT

2. Ibu kandung saya tercinta, Suparti & Bapak kedua saya, Sukisno

3. Nenek saya tercinta, Juminten

4. Bapak kandung saya, Sarjuni & Ibu kedua saya, Syifa

5. Tetes, Titi, dan Pater Sius

6. Dosen Pembimbing saya, Bapak Harsoyo

7. Seluruh Dosen Pendidikan Ekonomi

8. Dan seluruh keluarga, sahabat, dan teman-teman

9. Almamaterku tercinta, Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

v

MOTTO

“Try not to become a person of success, but rather try to become a person of

value”

-Albert Einstein-

“Allah SWT tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar

kesanggupannya”

- Q.S Al-Baqarah : 288-

“Allah menjadikan bumi itu mudah untuk kalian, maka berjalanlah di seluruh

penjurunya dan makanlah sebagian rizki-Nya dan kepada-Nyalah tempat kembali”

-Q.S Al-Mulk : 15-

“ When things get hard, stop for a while and look back and see how far you’ve

come. Don’t forget how rewarding it is. You’re the most beautiful flower, more

than anyone else in this world”

-Kim Taehyung BTS-

“Jalan hidup setiap orang berbeda. Jika orang lain dalam meraih suatu hal seperti

kancil yang mampu berlari dengan cepat maka saya adalah siput yang terus

berusaha mencapai tujuan tanpa henti walaupun membutuhkan waktu yang sedikit

lebih lama hingga mencapai tujuan tersebut”

- Penulis -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

viii

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP

BERBELANJA, DAN CITRA MEREK TERHADAP PEMBELIAN

IMPULSIF PRODUK FESYEN SECARA ONLINE PADA MAHASISWA

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Erika Meidiana Suraningsih

Universitas Sanata Dharma

2020

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: (1) pengaruh

motivasi belanja hedonik terhadap pembelian impulsif produk fesyen secara

online; (2) pengaruh gaya hidup berbelanja terhadap pembelian impulsif produk

fesyen secara online; (3) pengaruh citra merek terhadap pembelian impulsif

produk fesyen secara online; dan (4) pengaruh motivasi belanja hedonik, gaya

hidup berbelanja, dan citra merek terhadap pembelian impulseif produk fesyen

secara online.

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang dilaksanakan di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Bulan Juni-Agustus 2019. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif Prodi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi dan Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan

2014-2018 yang berjumlah 542 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini

berjumlah 85 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

instrumen melalui google form. Analisis data yang digunakan untuk menguji

penelitian ini adalah dengan teknik analisis regresi berganda.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) motivasi belanja hedonik

berpengaruh terhadap pembelian impulsif produk fesyen secara online; (2) gaya

hidup berbelanja tidak berpengaruh terhadap pembelian impulsif produk fesyen

secara online; (3) citra merek berpengaruh terhadap pembelian impulsif produk

fesyen secara online; dan (4) motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja,

dan citra merek berpengaruh secara bersama-sama terhadap pembelian impulsif

produk fesyen secara online.

Kata kunci: motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, citra merek, dan

pembelian impulsif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

ix

ABSTRACT

THE EFFECT OF HEDONIC SHOPPING MOTIVATION,

SHOPPING LIFESTYLE, AND BRAND IMAGE ON IMPULSIVE ONLINE

SHOPPING OF FASHION PRODUCT OF ECONOMICS EDUCATION

STUDENTS OF SANATA DHARMA UNIVERSITY

Erika Meidiana Suraningsih

Sanata Dharma University

2020

This study aimed to examine and analyze: (1) the effect of hedonic shopping

motivation on impulsive online shopping of fashion product; (2) the effect of

shopping lifestyle on impulsive online shopping of fashion product; (3) the effect

of brand image on impulsive online shopping of fashion product; and (4) the effect

of hedonic shopping motivation, shopping lifestyle, and brand image on impulsive

online shopping of fashion product.

This research is an explanatory study carried out in Sanata Dharma

University in June-August 2019. The research population were 542 active students

of the 2014-2018 Economics Education Study Program of Sanata Dharma. The

research samples were 85 students. The sampling technique was purposive

sampling. The data collection technique was questionnaire through google form.

The data analysis technique was multiple regression analysis.

The results of data analysis showed that: (1) hedonic shopping motivation

had effect on impulsive online shopping of fashion product; (2) shopping lifestyle

had no effect on impulsive online shopping of fashion product; (3) brand image

had effect on impulsive online shopping of fashion product; and (4) hedonic

shopping motivation, shopping lifestyle, and brand image together were

predictors of impulsive online shopping of fashion product.

Keywords: hedonic shopping motivation, shopping lifestyle, brand image, dan

impulsive online shopping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... ........1

B. Batasan Masalah........................................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

F. Definisi Operasional..................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9

A. Perkembangan Bisnis Online ....................................................................... 9

B. Pembelian Impulsif Sebagai Variabel Penting Dalam Bisnis Online ......... 12

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian impulsif ........................... 18

D. Pengaruh Motivasi Belanja Hedonik Terhadap Pembelian impulsif ......... 19

E. Pengaruh Gaya hidup berbelanja Terhadap Pembelian impulsif ............... 22

F. Pengaruh Citra merek Terhadap Pembelian impulsif ................................. 26

G. Kerangka Berpikir Dan Hipotesis .............................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 34

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

xiv

B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 34

C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 34

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...................................... 35

E. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 36

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ................................ 37

G. Pengujian Instrumen Penelitian.................................................................. 41

H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 46

BAB IV GAMBARAN UMUM RESPONDEN ................................................... 55

A. Bidang Keahlian Khusus (BKK) ................................................................ 55

B. Usia Responden .......................................................................................... 56

C. Semester ..................................................................................................... 56

D. Kebiasaan Belanja ...................................................................................... 57

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................. 58

A. Deskripsi Data ............................................................................................ 58

B. Uji Prasyarat ............................................................................................... 68

C. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 71

D. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 73

E. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 78

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ..... 85

A. Kesimpulan ................................................................................................ 85

B. Saran ........................................................................................................... 86

C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 89

LAMPIRAN .......................................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rekap Jumlah Data Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Tahun

Angkatan 2014-2018 Universitas Sanata Dharma ................................................ 35

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Pembelian Impulsif ............... 38

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Motivasi Belanja Hedonik ..... 39

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Gaya Hidup ........................... 40

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Citra ....................................... 41

Tabel 3.6 Uji Validitas Instrumen Motivasi Belanja Hedonik .............................. 42

Tabel 3.7 Uji Validitas Instrumen Gaya Hidup Berbelanja ................................... 42

Tabel 3.8 Uji Validitas Instrumen Citra Merek ..................................................... 43

Tabel 3.9 Uji Validitas Instrumen Pembelian Impulsif ......................................... 43

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliablitas Variabel Motivasi Belanja Hedonik ................... 44

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliablitas Variabel Gaya Hidup Berbelanja ....................... 45

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliablitas Variabel Citra Merek.......................................... 45

Tabel 3.13 Hasil Uji Reliablitas Variabel Pembelian Impulsif.............................. 45

Tabel 3.14 Interval Kelas Variabel Motivasi Belanja Hedonik ............................. 47

Tabel 3.15 Interval Kelas Variabel Gaya Hidup Berbelanja ................................. 48

Tabel 3.16 Interval Kelas Variabel Citra Merek .................................................... 48

Tabel 3.17 Interval Kelas Variabel Pembelian Impulsif ........................................ 49

Tabel 5.1 Distribusi Variabel Motivasi Belanja Hedonik ...................................... 63

Tabel 5.2 Distribusi Variabel Gaya Hidup Berbelanja .......................................... 64

Tabel 5.3 Distribusi Variabel Citra Merek ............................................................ 66

Tabel 5.4 Distribusi Variabel Pembelian Impulsif ................................................ 67

Tabel 5.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ............................................... 69

Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas Motivasi Belanja Hedonik Dengan Pembelian

Impulsif..................................................................................................................70

Tabel 5.7 Uji Linieritas Gaya Hidup Berbelanja Dengan Pembelian Impulsif......70

Tabel 5.8 Hasil Uji Linieritas Citra Merek Dengan Pembelian Impulsif...............70

Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolinieritas Motivasi Belanja Hedonik, Gaya Hidup

Berbelanja Dan Citra Merek ..................................................................................71

Tabel 5.10 Hasil Uji Heteroskedastititas Motivasi Belanja Hedonik Gaya Hidup

Berbelanja Dan Citra Merek, .................................................................................72

Tabel 5.11 Hasil Uji Analsisis Regresi Linier Berganda Variabel Motivasi Belanja

Hedonik, Gaya Hidup Berbelanja, Citra Merek Terhadap Variabel Pembelian

Impulsif ..................................................................................................................74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

xvi

Tabel 5.12 Hasil Uji F Variabel Motivasi Belanja Hedonik, Gaya Hidup

Berbelanja, Citra Merek Terhadap Variabel Pembelian Impulsif...........................77

Tabel 5.13 Hasil Uji Determinasi ...........................................................................78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengaruh Motivasi Belanja Hedonik, Gaya Hidup Berbelanja dan

Citra Merek Terhadap Pembelian Impulsif ............................................................33

Gambar 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden .........................59

Gambar 5.2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin ................................60

Gambar 5.3 distribusi data responden berdasarkan semester.................................60

Gambar 5.4 Distribusi data responden berdasarkan uang saku per bulan..............61

Gambar 5.5 Distribusi data responden berdasarkan program studi .......................62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian...........................................................................93

Lampiran 2 Rekap Skor Penelitian.......................................................................101

Lampiran 3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas......................................................120

Lampiran 4 Uji Prasyarat.....................................................................................129

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik.............................................................................132

Lampiran 6 Uji Hipotesis.....................................................................................134

Lampiran 7 Hasil Uji Determinasi.......................................................................136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan bisnis dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan.

Perubahan tersebut dapat dirasakan dengan signifikan ketika memasuki abad

ke-20. Pada saat itu dunia usaha telah menjadi permasalahan global. Menurut

Panuju (1995), bisnis telah menjadi permasalahan global karena tiga hal yaitu

1) semakin pesatnya kemajuan di bidang sains dan teknologi, dengan begitu

maka menyebabkan terciptanya sistem dan proses produksi yang lebih efisien.

2) teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan prasarana

transportasi sehingga mobilitas sosial menjadi semakin cepat. 3) kemajuan di

bidang komunikasi berlangsung sangat pesat sehingga informasi yang

menyangkut hal tertentu dapat langsung disampaikan tanpa harus melihat

keadaan geografis misalnya internet. Dengan adanya internet maka dunia

bisnis tidak hanya dilakukan secara nyata, namun juga secara maya atau

disebut dengan online. Semakin canggih teknologi yang ada maka akan

semakin mudah pula bisnis online berkembang.

Bisnis online di Indonesia sendiri dirasa telah berkembang pesat. Nilai

bisnis online di Indonesia sendiri telah mencapai 12 miliar dolar AS seiring

dengan tingginya pengguna internet yang mencapai 93,4 juta orang

(republika.co.id, 2018). Menurut Daniel Tumiwa sebagai Ketua Indonesia

e-commerce menjelaskan bahwa perkembangan industri digital Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

2

sesungguhnya begitu cepat dengan awal mula hiruk pikuk industri ini ditandai

oleh kemunculan penyedia kases internet pertama di Indonesia yaitu Indonet

pada tahun 1994. Pada tahun 1999, Andrew Darwis mendirikan portal Kaskus

yang kemudian disusul oleh munculnya Bhinneka.com. Kemudian, pada

tahun 2001 mulai disusun draft UU e-commerce oleh pemerintah. Tahun 2005,

mulai bermunculan situs seperti Kaskus, Tokobagus, jaringan 3G di tahun

2006, lalu layanan pembayaran Doku pada tahun 2007, kemudian disusul

dengan pemerintah membentuk UU ITE di tahun 2008 untuk mengatur hal

tersebut hingga tahun 2016 pemerintah mengeluarkan roadmad e-commerce

(money.id, 2016).

Saat ini dunia telah modern sehingga untuk memenuhi kebutuhan dengan

cepat dan mudah diperlukan teknologi yang mendukung, dengan adanya

E-commerce ini maka memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan

dengan cepat dan mudah. E-commerce itu sendiri merupakan prosedur

berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual

dipertemukan di dunia maya. E-commerce juga dapat didefinisikann sebagai

suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang

memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat

menyediakan layanan “get and deliver” (Kharis, 2011).

Dalam kegiatan bisnis online khususnya e-commerce, pemasaran yang

tepat sangat diperlukan. Maka salah satu variabel penting dalam pemasaran

adalah pembelian impulsif. Engel, Blackwell, dan Miniard (1995),

mendefinisikan pembelian impulsif atau impulse buying adalah suatu

tindakan pembelian yang dibuat tanpa direncanakan sebelumnya atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

3

keputusan pembelian dilakukan pada saat berada di dalam toko. Pembelian

impulsif merupakan suatu keputusan pembelian yang dilakukan oleh

komsumen secara tidak terencana. Dengan memanfaatkan tindakan tersebut,

maka strategi dalam pemasaran demi memunculkan tindakan pembelian

impulsif konsumen menjadi sangat penting.

Pemasaran merupakan suatu proses sosial dimana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan

dan mempertukarkan produk dan nilai dengan invidu dan kelompok lainnya

menurut Philip dan Kotler (1990).

Inti dari persoalan pemasaran disini adalah bagaimana konsumen

memberikan jawaban atas rangsangan pemasaran yang bisa diatur oleh

perusahaan. Dengan begitu, maka di dalam kegiatan pemasaran maka

pembelian impulsif menjadi bagian yang penting karena semakin baik

pemasaran dilakukan maka semakin tinggi pula tingkat pembelian impulsif

konsumen.

Adanya tindakan berbelanja yang tidak direncanakan atau pembelian

impulsif ini dapat dipengaruhi oleh motivasi belanja hedonik atau dorongan

hedonis untuk berbelanja. Hedonis sebagai salah satu jenis kebutuhan

berdasarkan arah motivasi yang bersifat subjektif dan experiental yang berarti

bahwa konsumen boleh bersandar pada suatu produk untuk menemukan

kebutuhan mereka untuk kegembiraan, kepercayaan diri, khayalan, dan

lain-lain (Solomon, 2008 : 128). Motivasi belanja hedonik lebih bersifat

subjektif dan pribadi maka gaya hidup seperti ini dapat dikategorikan sebagai

perilaku pembelian impulsif. Gaya hidup berbelanja didefinisikan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

4

perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan sehubungan dengan serangkaian

tanggapan pribadi dan pendapat tentang pembelian produk.

Cara konsumen dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya semakin

mengalami peningkatan, hal ini menunjukan bahwa berbelanja telah menjadi

sebuah gaya hidup untuk kebanyakan orang saat ini. Konsumen akan rela

mengorbankan sesuatu demi memenuhi gaya hidup (lifestyle) dan hal tersebut

akan cenderung mengakibatkan perilaku pembelian impulsif (Japarianto,

2011).

Selain sifat hedonis dan gaya hidup berbelanja seorang konsumen, citra

merek atau disebut juga citra merek mempengaruhi tindakan pembelian tak

terencana atau pembelian impulsif juga. Menurut Schifman dan Kanuk (2000),

Citra merek (Brand Image) adalah persepsi yang bertahan lama dan dibentuk

melalui pengalaman dan sifatnya relative konsisten. Menurut Keller,1993

(dalam Ferinnadewi : 2008 ), citra merek adalah persepsi tentang merek yang

merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut.

Citra merek juga merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena

alasan subyektif dan emosi pribadinya. Oleh karena itu dalam konsep ini

persepsi konsumen menjadi lebih penting daripada keadaan sesungguhnya

(Dobni & Zinkhan, 1990 dalam Ferinnadewi : 2008).

Sebuah biro riset yaitu benchmarkresearch di Inggris

(www.benchmarkresearch.co.uk) berpendapat bahwa konsep citra merek

terdapat 3 komponen didalamnya. Yaitu komponen brand association, brand

values dan brand positioning. Brand association adalah tindakan konsumen

untuk membuat asosiasi berdasarkan pengetahuan mereka akan merek baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

5

itu pengetahuan faktual maupun pengalaman dan emosi. Komponen kedua

adalah brand value yaitu tindakan konsumen dalam memilih merek,

seringkali tindakan ini lebih karena persepsi mereka pada karakteristik merek

yang dikatikan dengan nilai-nilai yang mereka yakini. Komponen ketiga yaitu

brand positioning merupakan persepsi konsumen oleh kualitas merek yang

nantinya persepsi ini akan digunakan oleh konsumen dalam evaluasi alternatif

merek yang akan dipilih. Dari ketiga komponen diatas, maka ketika

konsumen sedang berbelanja yang awalnya terencana akan membeli produk

teretentu, namun tanpa sengaja menemukan produk dengan merek yang

menurut konsumen tersebut lebih baik dari merek lain, maka pembelian

impulsif itu dapat terjadi. Sehingga, pandangan konsumen mengenai suatu

merek dapat mempengaruhi pembelian tidak terencana atau pembelian

impulsif.

Citra merek adalah persepsi yang bertahan lama, dan dibentuk melalui

pengalaman, dan sifatnya relatif konsisten (Schifman & Kanuk : 2000). Oleh

karena itu, sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat

ditentukan oleh citra merek tersebut, dengan kata lain citra merek (brand

image) adalah salah satu unsur penting yang mendorong konsumen untuk

membeli sebuah produk. Semakin baik citra merek yang melekat pada produk

tersebut maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli, karena

konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan citra merek yang sudah

terpercaya lebih memberikan rasa aman ketika konsumen itu menggunakan

produk yang akan dibeli. Secara umum, masyarakat saat ini lebih mengikuti

perkembangan zaman yang semakin modern. Tidak bisa dipungkiri bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

6

perkembangan zaman memicu perkembangan dunia fesyen. Masyarakat saat

ini cenderung lebih suka mengikuti model fesyen yang sedang tren. Hal ini

terutama terjadi pada anak-anak muda misalnya pelajar dan mahasiswa.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena research tersebut, maka

peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Motivasi Belanja Hedonik, Gaya Hidup Berbelanja, Dan Citra Merek

Terhadap Pembelian Impulsif Produk Fesyen Secara Online Pada Mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma”.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya meneliti tentang pengaruh motivasi belanja hedonik,

gaya hidup berbelanja dan citra merek terhadap pembelian impulsif.

2. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Penelitian ini hanya meneliti pada online shopping saja.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah motivasi belanja hedonik berpengaruh terhadap pembelian

impulsif pada online shopping?

2. Apakah gaya hidup berbelanja berpengaruh terhadap pembelian impulsif

pada online shopping?

3. Apakah citra merek berpengaruh terhadap pembelian impulsif pada

online shopping?

4. Apakah motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja dan citra merek

berpengaruh terhadap pembelian impulsif pada online shopping?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk menguji dan membahas pengaruh motivasi belanja hedonik

terhadap pembelian impulsif pada online shopping.

2. Untuk menguji dan membahas pengaruh gaya hidup berbelanja terhadap

pembelian impulsif pada online shopping.

3. Untuk menguji dan membahas pengaruh citra merek terhadap pembelian

impulsif pada online shopping.

4. Untuk menguji dan membahas pengaruh motivasi belanja hedonik, gaya

hidup berbelanja dan citra merek berpengaruh terhadap pembelian

impulsif pada online shopping.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan tentang perilaku konsumen mengenai pembelian impulsif

pada online shopping.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam

melakukan penelitian berikutnya yang memiliki hubungan dengan

motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, dan citra merek di

lingkungan mahasiswa atau lingkungan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

8

b. Bagi Penulis

Sebagai sarana menambah cakrawala pemikiran dan menerapkan

ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku perguruan tinggi.

F. Definisi Operasional

1. Motivasi Belanja Hedonik

Motivasi belanja hedonik dalam penelitian ini merupakan dorongan

emosional mahasiswa dimana mahasiswa merasa senang dan puas ketika

membeli suatu produk fesyen di online shop.

2. Gaya Hidup Berbelanja

Gaya hidup berbelanja dalam penelitian ini merupakan kebiasaan

berbelanja atau pola konsumsi mahasiswa ketika berbelanja produk

fesyen di online shop dimana untuk melakukannya perlu mengorbankan

waktu dan uang agar memenuhi gaya hidup.

3. Citra Merek

Citra merek dalam penelitian ini merupakan sebuah persepsi yang

diciptakan oleh mahasiswa itu sendiri akan sebuah merek produk fesyen

dimana persepsi tersebut biasanya berdasarkan pengalaman.

4. Pembelian Impulsif

Pembelian impulsif atau disebut juga pembelian tak terencana dalam

penelitian ini merupakan suatu tindakan mahasiswa membeli produk

fesyen di online shop yang tidak direncakan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Bisnis Online

Perkembangan dalam proses jual beli telah mengalami perubahan dari

zaman ke zaman. Diawali dengan barter yang merupakan tukar menukar

barang hingga menggunakan uang sebagai alat tukar yang sah saat ini. Selain

alat tukar menukar yang mengalami perubahan, lokasi atau tempat untuk

tukar menukar barang juga berubah. Lokasi untuk tempat tukar menukar

barang bersifat nyata seperti pasar tradisional, pasar modern, toko, dan

lainnya dimana penjual dan pembeli harus bertatap muka dalam bertransaksi.

Namun, lokasi transaksi saat ini tidak dibatasi atau tidak diharuskan untuk

bertatap muka secara langsung karena adanya internet. Dengan adanya

kemajuan teknologi ini maka transaksi jual beli lebih mudah untuk dilakukan.

Perubahan teknologi mulai dapat dirasakan dengan signifikan ketika

memasuki abad ke-20. Pada saat itu dunia usaha telah menjadi permasalahan

global. Menurut Panuju (1995), bisnis telah menjadi permasalan global

karena tiga hal yaitu 1) semakin pesatnya kemajuan di bidang sains dan

teknologi, dengan begitu maka menyebabkan terciptanya sistem dan proses

produksi yang lebih efisien. 2) teknologi telah mempercepat pembangunan

sarana dan prasarana transportasi sehingga mobilitas sosial menjadi semakin

cepat. 3) kemajuan di bidang komunikasi berlangsung sangat pesat sehingga

informasi yang menyangkut hal tertentu dapat langsung disampaikan tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

10

harus melihat keadaan geografis misalnya internet. Dengan adanya internet

maka dunia bisnis tidak hanya dilakukan secara nyata, namun juga secara

maya atau disebut dengan online. Semakin canggih teknologi yang ada maka

akan semakin mudah pula bisnis online berkembang. Bisnis itu sendiri

merupakan istilah untuk menggambarkan suatu organisasi yang menjual

barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya dengan tujuan

mendapatkan laba, sedangkan online berarti kondisi seseorang yang

terhubung dengan jaringan atau adalah bahasa indonesia disebut dengan

daring. Jadi, bisnis online itu dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau

aktivitas yang dilakukan di jaringan internet yang bertujuan untuk

mendapatkan laba atau keuntingan bagi seseorang atau organisasi yang

melakukan aktivitas tersebut (Komputer, 2013).

Perkembangan bisnis online itu sendiri sebenarnya sudah dimulai pada

dekade 1980-an dimana dilakukan ketika pertukaran elektronik yang

membantu perusahaan melakukan kegiatan ekspor dan impor dari satu negara

ke negara lainnya melalui e-mail. Kemudian pada dekade tahun 1990-an,

bisnis online mulai berkembang dengan adanya pembelian barang melalui

Compu Serve pada tahun 1992. Lalu pada 1995 inilah dunia bisnis online

benar-benar terlihat karena munculnya dua perusahaan besar bisnis online

yaitu Amazon dan Ebay dimana kedua perusahaan tersebut melakukan

perdangangan internasional, impor, dan ekspor dengan memanfaatkan bisnis

online. Lalu pada tahun 1999 jejak bisnis online yang telah dilakukan oleh

dua perusahaan besar tersebut diikuti oleh Infact.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

11

Nilai bisnis online di Indonesia sendiri telah mencapai 12 miliar dolar AS

seiring dengan tingginya pengguna internet yang mencapai 93,4 juta orang

(republika.co.id, 2018). Bisnis online dalam hal perdagangan online

mengalami perkembangan yang sangat pesat pada beberapa tahun terkakhir

ini. Laporan terbaru dari PPRO sebuah perusahaan layanan pembayaran

terkemuka di dunia tentang pembayaran dan perdagangan online tahun 2018,

menyatakan bahwa terdapat 5 negara teratas yang memiliki pertumbuhan

pasar tertinggi di dunia yaitu Indonesia dengan pertumbuhan tertinggi yaitu

78% per tahun, disusul oleh Meksiko 59%, Filipina 51%, Kolombia 45%,

serta Uni Emirat Arab (UEA) 3%. Negara Indonesia sendiri memiliki jumlah

penduduk lebih dari 257 juta jiwa dengan jumlah usia diatas 15 tahun

mencapai 186 juta, maka dengan begitu pendapatan per kapita diperkirakan

mencapai US$ 3.346. Dengan rata-rata pengeluaran belanja online sebesar

US$228. Hingga tahun 2017, nilai penjualan online mencapai US$ 7,62

miliar (Warta Ekonomi.co.id, 2018). Bahkan menurut data sensus ekonomi

tahun 2016 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa industri

e-commerce Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir tumbuh sekitar 17%

dengan total jumlah usaha e-commerce mencapai 26,2 juta unit

(katadata.co.id, 2018).

Menurut Daniel Tumiwa sebagai Ketua Indonesia e-commerce

menjelaskan bahwa perkembangan industri digital Indonesia seungguhnya

begitu cepat dengan awal mula hiruk pikuk industri ini ditandai oleh

kemunculan penyedia kases internet pertama di Indonesia yaitu Indonet pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

12

tahun 1994. Pada tahun 1999, Andrew Darwis mendirikan portal Kaskus yang

kemudian disusul oleh munculnya Bhinneka.com. Kemudian pada tahun 2001

mulai disusun draft UU e-commerce oleh pemerintah. Tahun 2005 mulai

bermunculan situs seperti Kaskus, Toko bagus, jaringan 3G di tahun 2006,

lalu layanan pembayaran Doku pada tahun 2007, kemudian disusul dengan

pemerintah membentuk UU ITE di tahun 2008 untuk mengatur hal tersebut

hingga tahun 2016 pemerintah mengeluarkan roadmad e-commerce (money.id,

2016).

Saat ini dunia telah modern sehingga untuk memenuhi kebutuhan dengan

cepat dan mudah diperlukan teknologi yang mendukung, dengan adanya

e-commerce ini maka memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan

dengan cepat dan mudah. E-commerce itu sendiri merupakan prosedur

berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana pembeli dan penjual

dipertemukan di dunia maya. E-commerce juga dapat didefinisikann sebagai

suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang

memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat

menyediakan layanan “get and deliver” (Kharis, 2011).

B. Pembelian Impulsif Sebagai Variabel Penting Dalam Bisnis Online

Kegiatan bisnis online khususnya e-commerce, merupakan kegiatan yang

melakukan transaksi jual beli produk dengan memanfaatkan internet. Maka

dari itu, kegiatan ini memerlukan pemasaran yang tepat. Strategi dalam

pemasaran ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar melakukan

pembelian terhadap suatu produk. Dalam proses pembelian sendiri bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

13

rasional dan emosional. Bersifat rasional jika konsumen melakukan

pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian sedangkan

bersifat emosional jika konsumen memutuskan pembelian berdasarkan emosi

yang dirasakan pada saat itu sehingga dapat menimbulkan pembelian yang

tidak direncanakan atau disebut dengan pembelian impulsif. Dengan

memanfaatkan keputusan pembelian yang tidak terencana atau pembelian

impulsif tersebut, maka strategi pemasaran yang dilakukan pemasar dapat

tercapai. Engel, Blackwell, dan Miniard (1982), mendefinisikan pembelian

impulsif atau juga disebut unplanned buying adalah suatu tindakan pembelian

yang dibuat tanpa direncanakan sebelumnya atau keputusan pembelian

dilakukan pada saat berada di dalam toko. Pembelian impulsif merupakan

suatu keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen secara tidak

terencana. Dengan memanfaatkan tindakan tersebut, maka strategi dalam

pemasaran demi memunculkan tindakan pembelian impulsif konsumen

menjadi sangat penting.

Pemasaran merupakan suatu proses sosial dimana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan

dan mempertukarkan produk dan nilai dengan invidu dan kelompok lainnya

menurut Philip dan Kotler (1990). Inti dari persoalan pemasaran disini adalah

bagaimana konsumen memberikan jawaban atas rangsangan pemasaran yang

bisa diatur oleh perusahaan. Dengan begitu, maka di dalam kegiatan

pemasaran maka pembelian impulsif menjadi bagian yang penting karena

semakin baik pemasaran dilakukan maka semakin tinggi pula tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

14

pembelian impulsif konsumen.

Keputusan pembelian yang dilakukan belum tentu direncanakan oleh

konsumen ketika konsumen akan berbelanja, terdapat pembelian yang tidak

direncanakan atau pembelian impulsif akibat adanya rangsangan lingkungan

belanja. Implikasi dari lingkungan belanja terhadap perilaku pembelian

mendukung asumsi bahwa jasa layanan fisik menyediakan lingkungan yang

mempengaruhi perilaku konsumen, dihubungkan dengan karakteristik

lingkungan konsumsi fisik. Maka ketika suatu perusahaan yang menjual

produk mereka dengan memanfaatkan tata letak, suasana atau atmosfer yang

tepat, serta memberikan perasaan nyaman dalam berbelanja maka, dapat

memicu tindakan pembelian tidak terencana tersebut.

Sebagian orang menganggap bahwa dengan berbelanja dapat

menghilangkan stres dan menjadi jalan alternatif dalam menghibur diri. Hal

ini terjadi karena suasana hati ketika berbelanja lebih menyenangkan.

Pembelian tidak terencana biasa terjadi lebih banyak pada barang yang

diinginkan untuk dibeli dan kebanyakan barang tersebut tidak diperlukan oleh

konsumen. Pembelian tidak terencana ini bisa terjadi ketika tiba-tiba

mengalami keinginan yang kuat untuk membeli sesuatu dengan cepat. Impuls

untuk membeli merupakan hal yang secara hedonis kompleks dan akan

menstimulasikan konflik emosional dalam diri konsumen. Pembelian tidak

terencana ini cenderung dilakukan dengan mengabaikan pertimbangan atas

konsekuensinya. Pembelian impulsif ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor

pribadi, kronologis, lokasi dan budaya (Utami, 2018 : 81).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

15

Menurut Kotler dan Keller (2009), perilaku konsumen itu sendiri

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor sosial seperti kelompok

acuan yaitu kelompok yang terdiri dari semua kelompok yang memiliki

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap perilaku orang tersebut. Dari

kelompok acuan tersebut, tidak jarang kalangan mahasiswa menjadikannya

faktor keputusan pembelian seperti pada produk fesyen misalnya baju, tas,

dan sepatu. Hal ini disebabkan, biasanya mahasiswa membeli baju, tas, dan

sepatu berdasarkan kelompoknya dan juga semata-mata hanya untuk dapat

mengimbangi pergaulan dirinya dengan kelompok acuannya.

Selain faktor sosial ada faktor pribadi yang berupa faktor usia dan tahap

siklus hidup yaitu orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepejang

hidupnya, untuk usia kalangan mahasiswa saat ini, mereka lebih cenderung

menggunakan atau mengganti-ganti suatu produk atau barang yang meraka

gunakan, karena hal itu sesuai dengan usia mereka yang selalu ingin

mengikuti perkembangan zaman dan sesuai dengan kebutuhan yang mereka

inginkan. Meskipun usia serta kelompok acuan bisa dikatakan sebagai faktor

dari perilaku konsumen akan tetapi pekerjaan dan lingkungan ekonomi juga

dapat menjadi indikasi ketika seorang konsumen akan memutuskan untuk

melakukan pembelian atas suatu produk. Dilihat dari kalangan mahasiswa

sendiri pola konsumsi mereka biasanya disesuaikan dengan kubutuhannya

sehari-hari baik dari pergaulan atau dari kebutuhan yang mendukung kegiatan

mereka sebagai seorang mahasiswa. Kemudian dilihat dari lingkungan

ekonominya seorang mahasiswa rata-rata belum memiliki penghasilan sendiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

16

namun masih menggandalkan uang saku ataupun dari pemberian orang tua.

Perspektif dalam pembelian impulsif (Utami, 2018 : 82) terdapat tiga

dalam menjelaskan pembelian impulsif yaitu karakterisitik produk yang dibeli,

karakterisitik konsumen, dan karakteristik display tempat belanja. Pembelian

impulsif pada produk yang dikonsumsi jarang terjadi daripada produk yang

jarang dikonsumsi misalnya seperti vitamin dan permen. Produk-produk baru

biasanya sering dibeli secara impulsif. Karakterisitik konsumen misalnya

faktor kepribadian konsumen lalu kesenangan berkunjung ke tempat belanja

dapat mempengaruhi terjadinya pembelian impulsif. Karakterisik display

tempat belanja misalnya dengan meletakkan produk di dekat kasir akan

menimbulkan terjadinya pembelian impulsif.

Menurut Bayley and Nancarrow (1998) mengelompokkan pembelian

impulsif menjadi 4 indikator yaitu :

a. Pembelian spontan, merupakan keadaan dimana pelanggan seringkali

membeli sesuatu tanpa direncanakan terlebih dahulu

b. Pembelian tanpa berpikir akibat, merupakan keadaan dimana

pelanggan sering melakukan pembelian tanpa memikirkan terlebih

dahulu mengenai akibat dari pembelian yang dilakukan

c. Pembelian terburu-terburu, merupakan keadaan dimana pelanggan

seringkali merasa bahwa terlalu terburu-terburu dalam membeli

sesuatu

d. Pembelian dipengaruhi keadaan emosional, adalah penilaian

pelanggan dimana pelanggan melakukan kegiatan berbelanja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

17

dipengaruhi oleh keadaan emosional yang dirasakan.

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelian

impulsif menjadi variabel penting dalam bisnis online karena tingkat

intensitas pembelian impulsif dalam pemasaran pada kenyataannya cukup

tinggi. Hal ini didukung dengan adanya faktor usia dan perasaan. Pada usia

kalangan mahasiswa/i, mereka lebih cenderung menggunakan atau

mengganti-ganti suatu produk atau barang yang mereka gunakan, karena hal

itu sesuai dengan usia mereka yang selalu ingin mengikuti perkembangan

zaman dan sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan. Gerarld Zaltman

dalam ‘How Customers Think’ mengungkapkan bahwa 95% keputusan

pembelian suatu produk lebih didasarkan pada perasaan (feeling)

dibandingkan pikiran (thought) yang hanya menempati porsi 5%

(Merdeka.com, 2013). Selain itu, pembelian impulsif juga dapat dikendalikan

oleh penjual. Hal ini karena keberadaan pembelian impulsif merupakan

peluang bagi pemasar untuk memperkenalkan produk baru, melalui

komunikasi yang efektif melalui berbagai media seperti tv, radio, brosur, atau

media sosial (instagram, facebook, dll). Maka, hal ini dapat mempengaruhi

pilihan merek yang dibeli oleh konsumen dan mendorong untuk berbelanja

lebih banyak. Tidak hanya dengan dikendalikan melalui promosi juga dengan

kualitas produk yang ditawarkan. Jika konsumen membeli sebuah produk

dengan merek tertentu melalui tindakan pembelian impulsif dan mendapati

bahwa kualitas produk yang ditawarkan bagus, maka kemungkinan besar

konsumen tersebut akan membeli kembali produk dengan merek tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

18

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian impulsif

Pembelian impulsif atau pembelian tidak terencana dapat terjadi karena

beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian

impulsif adalah sebagai berikut:

1. Motivasi Belanja Hedonik

Motivasi belanja hedonik dapat digambarkan sebagai tenaga

pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak

(Schiffman & Kanuk, 2008:72). Hedonis sebagai salah satu jenis

kebutuhan berdasarkan arah motivasi yang bersifat subjektif dan

experiental yang berarti bahwa konsumen boleh bersandar pada suatu

produk untuk menemukan kebutuhan mereka untuk kegembiraan,

kepercayaan diri, khayalan, dan lain-lain (Solomon, 2008 : 128).

2. Gaya Hidup Berbelanja

Gaya hidup berbelanja mengacu pada pola konsumsi yang

mencerminkan pilihan seseorang tentang bagaimana cara menghabiskan

waktu dan uang. Dalam arti ekonomi, gaya hidup berbelanja

menunjukkan cara yang dipilih oleh seseorang untuk mengalokasikan

pendapatan, baik dari segi alokasi dana untuk berbagai produk dan

layanan, serta alternatif-alternatif tertentu dalam pembedaan kategori

serupa. Gaya hidup juga dapat didefiniskan untuk menunjukkan pola

perilaku hidup seseorang, pola dalam berbelanja, dan mengalokasikan

waktu (Mowen, 2001 : 282).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

19

3. Citra Merek

Menurut Keller tahun 1993 (dalam Ferinnadewi : 2008), citra merek

adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori

konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Citra merek juga

merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan

subyektif dan emosi pribadinya. Oleh karena itu dalam konsep ini

persepsi konsumen menjadi lebih penting daripada keadaan

sesungguhnya (Dobni & Zinkhan, 1990 dalam Ferinnadewi : 2008).

D. Pengaruh Motivasi Belanja Hedonik Terhadap Pembelian impulsif

Tindakan berbelanja yang tidak direncanakan atau Pembelian impulsif ini

dapat dipengaruhi oleh motivasi belanja hedonik atau dorongan hedonis untuk

berbelanja. Hedonis sebagai salah satu jenis kebutuhan berdasarkan arah

motivasi yang bersifat subjektif dan eksperiental yang berarti bahwa

konsumen boleh bersandar pada suatu produk untuk menemukan kebutuhan

mereka untuk kegembiraan, kepercayaan diri, khayalan, dan lain-lain

(Solomon, 2000). Motivasi belanja hedonik lebih bersifat subjektif dan

pribadi dibandingkan utilitarian dan dihasilkan lebih banyak dari kesenangan.

hedonis merujuk pada kebutuhan kosumen untuk menggunakan produk dan

jasa dalam menciptakan fantasi, perasaan sensasi baru, dan memperoleh

dorongan emosional (Mowen & Minor, 2001; 221). Teori hedonistis

menyatakan bahwa segala perbuatan manusia pada dasarnya mempunyai

tujuan satu yaitu mencari hal yang menyenangkan dan menghindari hal-hal

yang menyakitkan. Hedonis merupakan salah satu dari teori motivasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

20

yang cocok dengan prinsip arah tujuan dimana manusia akan tertarik dengan

tujuan yang dianggapnya paling menarik. (Utami, 2018; 60). Paradigma

experiental menjelaskan bahwa hedonis yang menekankan atas kesenangan

yang berhubungan dengan perasaan. Motivasi belanja hedonik lebih bersifat

subjektif dan pribadi dibandingkan utilitarian dan dihasilkan lebih banyak

dari kesenangan.

Motivasi untuk memiliki pengalaman hedonik ada dua macam yaitu

keinginanan untuk mengalami emosi dan keingianan akan kegiatan waktu

luang. Keinginanan untuk mengalami emosi umumnya istilah hedonisme

merujuk pada perolehan kesenangan melalui perasaan, akan tetapi dalam

konteks perilaku konsumen istilah ini lebih kompleks yaitu perasaan yang

dicari konsumen mungkin bukanlah kesenangan yang seragam. Satu hal yang

dipetik oleh para ahli teori konsumsi hedonik bahwa keinginan emosional

kadangkala mendominasi motif utilitarian pada saat para kosumen memilih

produk (Mowen & Minor, 2001; 221). Proses setiap individu mengenal

kebutuhannya dan mengambil tindakan untuk memuaskan kebutuhan tersebut

merupakan hal yang mendasar mengapa seseorang melakukan tindakan

membeli suatu barang namun tidak memerhatikan manfaat yang diperoleh

atau lebih dikenal dengan hedonic shopping . Keinginan akan kegiatan waktu

luang merupakan keinginana untuk melakukan kegiatan waktu luang yaitu

dengan semua kegiatan yang dicari untuk mengisi waktu luang (Mowen &

Minor, 2001; 223).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

21

Motivasi belanja hedonik dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong

dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak (Schiffman &

Kanuk, 2008; 72). Konsumen akan bebas dari tekanan yang mereka rasakan.

Tujuan tertentu yang mereka pilih dan pola tindakan yang mereka lakukan

untuk mencapai tujuan tersebut merupakan hasil pemikiran dan proses

belanjar inidividu (Schiffman & Kanuk, 2008; 72). Adapun indikator untuk

motivasi belanja hedonik (Jaya, 2017) adalah sebagai berikut:

1. Berbelanja adalah suatu pengalaman yang special.

2. Berbelanja merupakan salah satu alternatif untuk menghilangkan

stress.

3. Konsumen lebih suka berbelanja untuk orang lain daripada untuk

dirinya sendiri.

4. Konsumen lebih suka mencari tempat perbelanjaan yang

menawarkan diskon dan harga murah.

5. Kenikmatan dalam berbelanja akan tercipta ketika mereka

menghabiskan waktu bersama-sama dengan keluarga atau teman.

6. Konsumen berbelanja untuk mengikuti trend model-model terbaru.

Silvera tahun 2008 (dalam Kartika, 2017) mengemukakan bahwa

pembeli impulsif lebih memperhatikan pertimbangan hedonis dibandingkan

pertimbangan utilitarian pada pembelian yang dilakukan. Hal ini juga terbukti

dalam penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2009) menunjukan bahwa

faktor internal seperti hedonic shopping value dan emosi positif secara positif

mempengaruhi keputusan pembelian impulsif. Ditinjau dari prosesnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

22

pembelian impulsif terjadi lebih singkat dibanding dengan tahap pengambilan

keputusan yang biasanya dilakukan karena biasanya pada prilaku pembelian

impulsif proses seleksi dan pencarian informasi atas produk seringkali tidak

dihiraukan oleh konsumen. Hal ini dikarenakan pada aktivitas pembelian

impulsif konsumen merasakan dorongan yang sangat kuat untuk sesegera

mungkin membeli barang (Rook dalam Hausman, 2000). Sehingga motivasi

belanja hedonik atau dorongan untuk berbelanja memiliki pengaruh terhadap

pembelian impulsif atau karena dengan timbulnya sifat hedonis untuk

berbelanja tersebut, maka dapat mempengaruhi timbulnya pembelian impulsif

atau pembelian tidak terencana karena ketika seorang konsumen merasa

terpenuhi hasratnya ketika melihat sebuah produk, maka akan terjadi

pembelian yang tidak direncanakan (Kartika, 2017).

E. Pengaruh Gaya hidup berbelanja Terhadap Pembelian impulsif

Selain motivasi belanja hedonik, gaya hidup juga dapat mempengaruhi

pembelian tidak terencana atau pembelian impulsif. Gaya hidup adalah

perilaku individu yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas, minat dan

pandangan individu untuk mengaktualisasikan kepribadiannya karena

pengaruh interaksi dengan lingkungannya (Widjaja, 2008; 40).

Gaya hidup juga dapat didefiniskan untuk menunjukkan pola perilaku

hidup seseorang, pola dalam berbelanja, dan mengalokasikan waktu (Mowen,

2001; 282). Lifestyle berdampak luas terhadap karakteristik sehari-hari

perilaku konsumen. Konsumen termotivasi untuk berbelanja karena unsur dan

dorongan kebutuhan yang muncul akibat dari lifestyle. Menurut Widjaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

23

(2008) terdapat empat kategori yang menjadi motif dalam proses pembelian

oleh konsumen karena lifestyle yaitu:

1. Utilitarian purchase (pembelian produk bermanfaat)

Konsumen membelanjakan produk ini dalam kondisi tidak sangat

mendesak membutuhkan tetapi memberi keyakinan bahwa produk yang

dibelinya akan meningkatkan kehidupan lebih baik.

2. Indulgences (kesukaan/ memanjakan diri)

Ketika konsumen mencoba untuk menikmati hidup dengan membeli

barang-barang yang konsumen sukai untuk memanjakan diri. Maka, gaya

hidup konsumen tersebut telah terbiasa dengan membeli produk apapun

demi apa yang disukai. Dengan begitu, maka konsumen dapat

memanjakan diri melalui berbelanja. Misalnya saja seorang konsumen

berasal dari keluarga menengah ke atas maka konsumen tersebut sudah

terbiasa dengan gaya hidup yang terpenuhi maka untuk memanjakan diri,

konsumen akan membeli produk sesuai dengan apa yang disukai, bukan

lagi apa yang dia butuhkan.

3. Lifestyle luxurius (gaya hidup mewah)

Ketika seseorang memiliki gaya hidup yang mewah maka hal itu

akan mempengaruhi gaya berbelanja dari konsumen tersebut. Hidup

dalam kemewahan maka produk-produk yang digunakan biasanya

memiliki merek yang terkenal sehingga ketika konsumen sudah terbiasa

dengan gaya hidup mewah, maka produk-produk yang konsumen beli

juga akan terkesan mewah juga dengan diliihat dari harga, merek, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

24

kualitas produk.

4. Aspirational luxurius (hasrat kemewahan)

Hasrat kemewahan tumbuh dalam diri setiap manusia. Tidak hanya

pada kalangan tertentu saja. Namun, ketika seseorang tidak dapat

mengendalikan hasratnya maka perilaku konsumsi seseorang tidak dapat

dikendalikan. Ketika tidak dapat dikendalikan, maka dapat menimbulkan

gaya hidup berbelanja yang membeli apapun yang dirasa mewah tanpa

melihat dari kegunaan barang.

Gaya hidup berbelanja mengacu pada pola konsumsi yang mencerminkan

pilihan seseorang tentang bagaimana cara menghabiskan waktu dan uang.

Dalam arti ekonomi, gaya hidup berbelanja menunjukkan cara yang dipilih

oleh seseorang untuk mengalokasikan pendapatan, baik dari segi alokasi dana

untuk berbagai produk dan layanan, serta alternatif-alternatif tertentu dalam

pembedaan kategori serupa.

Cobb dan Hoyer tahun 1986 (dalam Yusliyanti, 2016) mengungkapkan

bahwa konsumen diminta untuk menunjukkan sejauh mana mereka sepakat

atau tidak setuju dengan pernyataan yang berkaitan dengan gaya hidup

berbelanja misalnya, sikap terhadap merek nasional, dirasakan pengaruh iklan

dan harga kesadaran. Cobb dan Hoyer tahun 1986 (dalam Japarianto &

Sugiharto, 2012; 33) mengemukakan bahwa untuk mengetahui hubungan

gaya hidup berbelanja terhadap pembelian impulsif adalah dengan

menggunakan indikator:

a. Menanggapi untuk membeli ketika ada tawaran iklan mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

25

produk fesyen.

b. Membeli pakaian model terbaru ketika melihatnya.

c. Berbelanja merek yang terkenal.

d. Yakin bahwa merk (produk kategori) terkenal yang di beli terbaik

dalam hal kualitas.

e. Sering membeli berbagai merek (produk kategori) daripada merek

yang biasa dibeli.

f. Yakin ada dari merk lain (kategori produk) yang sama seperti yang di

beli.

Gaya hidup merupakan suatu reaksi dari aktivitas, minat, dan opini

seseorang, oleh karena itu dapat dikatakan jika seseorang menghabiskan

banyak waktu dan uang untuk hal-hal yang tidak berguna, berlebihan atau

tidak sesuai dengan kebutuhan, maka gaya hidup seperti ini dapat

dikatagorikan sebagai perilaku pembelian impulsif. Gaya hidup berbelanja

didefinisikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan sehubungan

dengan serangkaian tanggapan pribadi dan pendapat tentang pembelian

produk .Cara konsumen dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya

semakin mengalami peningkatan, hal ini menunjukan bahwa berbelanja telah

menjadi sebuah gaya hidup untuk kebanyakan orang saat ini. Gaya hidup

yang terus berkembang menjadikan kegiatan shopping menjadi salah satu

tempat yang paling digemari oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan.

Sering kali kegiatan shopping ini dilatar belakangi oleh pola konsumsi

seseorang dalam menghabiskan waktu dan uang. Semakin tinggi konsumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

26

berbelanja menjadi sebuah gaya hidup, besar pula kemungkinan terjadinya

pembelian impulsif. Lumintang (2012) menunjukkan bahwa “gaya berbelanja

seseorang ditentukan oleh motivasi berbelanja dimana seorang konsumen

yang memiliki motivasi hedonis yang tinggi maka terdapat kemungkinan

gaya berbelanja yang dimiliki juga semakin berlebihan” (Yusliyanti, 2016).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya hidup berbelanja memiliki pengaruh

terhadap pembelian impulsif karena konsumen akan rela mengorbankan

sesuatu demi memenuhi lifestyle dan hal tersebut akan cenderung

mengakibatkan perilaku pembelian impulsif (Japarianto, 2011).

F. Pengaruh Citra merek Terhadap Pembelian impulsif

Selain sifat hedonis atau motivasi belanja hedonik dan gaya hidup

berbelanja seorang konsumen, citra merek (brand image) dapat

mempengaruhi tindakan pembelian tak terencana atau pembelian impulsif

juga. Dalam Ferinnadewi (2008), Keller (1993) menyebutkan bahwa citra

merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori

konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Citra merek juga merupakan

konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi

pribadinya. Oleh karena itu dalam konsep ini persepsi konsumen menjadi

lebih penting daripada keadaan sesungguhnya (Dobni & Zinkhan, 1990 dalam

Ferinnadewi, 2008).

Menurut Schifman dan Kanuk (2000), citra merek adalah persepsi yang

bertahan lama, dan dibentuk melalui pengalaman, dan sifatnya relatif

konsisten. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

27

sangat ditentukan oleh citra merek tersebut, dengan kata lain citra merek

adalah salah satu unsur penting yang mendorong konsumen untuk membeli

sebuah produk. Semakin baik citra merek yang melekat pada produk tersebut

maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli, karena konsumen

beranggapan bahwa suatu produk dengan citra merek yang sudah terpercaya

lebih memberikan rasa aman ketika konsumen itu menggunakan produk yang

akan dibeli.

Citra merek terdiri dari 2 komponen yaitu brand association atau asosiasi

merek dan favorability, strengt, & uniqueness of brand association atau sikap

positif, kekuatan, dan keunikan merek (Ferinnadewi, 2008). Brand

association atau asosiasi merek dibuat oleh konsumen berdasarkan atribut

produk, manfaat produk, dan keseluruhan evaluasinya atau sikapnya terhadap

merek. Misalnya asosiasi dengan produk yaitu harga dan kemasan produk

atau warna, ukuran, desain produk. Lalu asosiasi dengan manfaat produk

misalnya manfaat fungsional dari toyota kijang adalah kendaraan serba guna.

Sikap positif (favorability) dan keunikan asosiasi merek terdiri dari 3 hal

dimana hal-hal tersebut berasal dari diri konsumen yaitu keinginan,

keyakinan bahwa merek tertentu dapat memenuhi keinginannya dan yang

terpenting adalah keyakinan konsumen bahwa merek tersebut dapat memiliki

perbedaan yang signifikan dibandingkan merek lainnya. Sedangkan. kekuatan

merek dan keunikan merek ditentukan oleh pengalaman langsung oleh

konsumen dengan merek tertentu. Sebuah biro riset yaitu benchmarkresearch

di Inggris (www.benchmarkresearch.co.uk) berpendapat bahwa konsep citra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

28

merek terdapat 3 komponen di dalamnya. Yaitu komponen brand association,

brand values dan brand positioning. Brand association adalah tindakan

konsumen untuk membuat asosiasi berdasarkan pengetahuan mereka akan

merek baik itu pengetahuan faktual maupun pengalaman dan emosi.

Komponen kedua adalah brand value yaitu tindakan konsumen dalam

memilih merek, seringkali tindakan ini lebih karena persepsi mereka pada

karakteristik merek yang dikatikan dengan nilai-nilai yang mereka yakini.

Komponen ketiga yaitu brand positioning merupakan persepsi konsumen

oleh kualitas merek yang nantinya persepsi ini akan digunakan oleh

konsumen dalam evaluasi alternatif merek yang akan dipilih.

Dari ketiga komponen diatas, maka ketika konsumen sedang berbelanja

yang awalnya terencana akan membeli produk teretentu, namun tanpa sengaja

menemukan produk dengan merek yang menurut konsumen tersebut lebih

baik dari merek lain, maka pembelian impulsif itu dapat terjadi. Sehingga,

pandangan konsumen mengenai suatu merek dapat mempengaruhi pembelian

tidak terencana atau pembelian impulsif. Indikator yang digunakan untuk

mengukur citra merek adalah indikator yang disebutkan oleh Aaker

dialihbahasakan oleh Aris Ananda (2010;10) yang mana penjelasan

masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut:

a. Recognition (pengakuan)

Tingkat dikenalnya sebuah merek oleh konsumen. Jika sebuah merek

tidak dikenal, maka produk dengan merek tersebut harus dijual dengan

mengandalkan harga yang murah misalnya logo atau atribut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

29

b. Reputation (reputasi)

Tingkat atau status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena

lebih terbukti memiliki track record yang baik.

c. Affinity (afinitas)

Suatu hubungan emosional yang timbul antara sebuah merek dengan

konsumennya. Produk dengan merek yang disukai oleh konsumen akan

lebih mudah dijual dan produk dengan memiliki persepsi kualitas yang

tinggi akan memiliki reputasi yang baik.

d. Domain

Domain menyangkut seberapa besar scope dari suatu produk yang

mau menggunakan merek yang bersangkutan. Domain ini mempunyai

hubungan yang erat dengan scale of scope.

Sangadji dan Sopiah (2013) dalam Wulandari & Oktafan (2017)

berpendapat bahwa citra merek merupakan asosiasi yang bersifat positif dan

negatif, tergantung pada persepsi seseorang terhadap merek. Wicaksono

dalam Mawara (2013) mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek

dalam keputusan pembelian. Jadi, citra merek memiliki pengaruh terhadap

pembelian impulsif karena ketika citra merek dikelola dengan baik maka akan

menghasilkan konsekuensi yang positif yaitu meningkatkan pemahaman

terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam pengambil keputusan

pembelian, memperkaya orientasi konsumsi terhadap hal-hal yang bersifat

simbolis dari fungsi-fungsi produk, meningkatkan kepercayaan konsumen

terhadap produk dan meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

30

(Wulandari & Oktafan: 2017). Sehingga ketika seorang konsumen memiliki

pandangan positif terhadap suatu merek tertentu, maka dapat menimbulkan

pembelian yang tidak terencana atau pembelian impulsif.

G. Kerangka Berpikir Dan Hipotesis

1. Pengaruh Motivasi Belanja Hedonik Terhadap Pembelian Impulsif

Motivasi belanja hedonik merupakan dorongan emosional seseorang

untuk membeli suatu produk karena memberikan manfaat seperti

perasaan menyenangkan menggunakan produk tersebut. Motivasi belanja

hedonik memungkinkan untuk terlibat dalam perilaku pembelian impulsif

ketika konsumen termotivasi oleh keadaan hedonis, seperti kesenangan.

Perkembangan trend terbaru di bidang fesyen menyebabkan konsumen

ingin mengikuti trend tersebut sehingga konsumen tidak ragu untuk

mengeluarkan uang demi memenuhi kesenangan dalam dirinya. Hal

tersebut menyebabkan pembelian impulsif muncul. Dimana akibat rasa

ingin mencari kesenangan dan sifat ingin selalu mengikuti trend terbaru

akan mengakibatkan pola pembelian yang tiba-tiba atau disebut

pembelian impulsif.

Berdasarkan uraian di atas, maka didapatkan dugaan bahwa motivasi

belanja hedonik memiliki pengaruh terhadap pembelian impulsif. Dengan

demikian dapat dirumuskan hipotesis pertama yaitu:

H1: Terdapat pengaruh motivasi belanja hedonik terhadap pembelian

impulsif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

31

2. Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja Terhadap Pembelian Impulsif

Gaya hidup berbelanja merupakan perilaku konsumen ketika

dihadapkan pada suatu pilihan mengenai bagaimana seseorang tersebut

menghabiskan waktu dan uang yang dimilikinya. Ketika kegiatan

berbelanja menjadi suatu kegiatan yang semakin digemari, maka kegiatan

berbelanja akan menjadi suatu gaya hidup bagi seseorang.

Gaya hidup berbelanja ini menunjukkan cara berpikir seseorang dalam

mengalokasikan pendapatan yang dimilikinya melalui tindakan

pembelian baik berupa jasa maupun barang. Semakin tinggi konsumen

berbelanja menjadi sebuah gaya hidup, maka konsumen akan rela

mengeluarkan uangnya demi memenuhi gaya hidup tersebut sehingga

besar kemungkinan terjadinya pembelian impusif.

Berdasarkan uraian di atas, maka didapatkan dugaan bahwa gaya

hidup berbelanja memiliki pengaruh terhadap pembelian impulsif.

Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis kedua yaitu:

H2: Terdapat pengaruh gaya hidup berbelanja terhadap pembelian

impulsif.

3. Pengaruh Citra Merek Terhadap Pembelian Impulsif

Citra merek adalah suatu persepsi yang diciptakan oleh seseorang

akan suatu merek produk tertentu yang biasanya didasarkan pada

pengalaman. Citra merek yang diciptakan oleh seseorang akan suatu

produk dapat berupa citra mereka yang bersifat positif dan negatif.

Ketika suatu produk memiliki citra merek yang positif, maka hal itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

32

dapat menyebabkan seseorang melakukan pembelian produk tersebut

tanpa perlu berpikir panjang lagi karena konsumen tersebut percaya

bahwa produk dengan merek tersebut terpercaya. Semakin baik atau

positif suatu citra merek produk maka semakin tinggi kepercayaan akan

merek tersebut dan menyebabkan pembelian impulsif.

Berdasarkan uraian di atas, maka didapatkan dugaan bahwa citra

merek memiliki pengaruh terhadap pembelian impusif. Dengan demikian

dapat dirumuskan hipotesis ketiga yaitu:

H3: Terdapat pengaruh citra merek terhadap pembelian impulsif.

4. Pengaruh Motivasi Belanja Hedonik, Gaya Hidup Berbelanja, Dan Citra

Merek Terhadap Pembelian Impulsif

Perkembangan trend fesyen yang berubah-ubah menyebabkan

konsumen ingin selalu mengikuti trend tersebut. Hal ini didorong oleh

motivasi belanja hedonik yang ada dalam diri konsumen. Ketika

dorongan dalam diri konsumen semakin tinggi maka akan menimbulkan

kesenangan dalam berbelanja sehingga hal itu dapat menimbulkan

pembelian tak terencana atau pembelian impulsif. Ketika konsumen

sering melakukan kegiatan berbelanja maka kegiatan tersebut menjadi

sebuah gaya hidup dimana konsumen akan rela mengeluarkan uang untuk

memenuhi gaya hidupnya. Dengan demikian, semakin tinggi gaya hidup

dalam hal berbelanja maka hal ini dapat menimbulkan pembelian tak

terencana atau pembelian impulsif pada konsumen. Selain itu, agar

terlihat selalu mengikuti perkembangan fesyen biasanya seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

33

konsumen akan melihat merek apa yang sedang diminati atau booming.

Semakin konsumen percaya pada merek tersebut maka hal itu dapat

mendorong konsumen untuk melakukan pembelian tak terencana atau

pembelian impulsif.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis keempat

yaitu:

H4: Terdapat pengaruh motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja,

dan citra merek terhadap pembelian impulsif.

Berdasarkan uraian di atas maka pengaruh motivasi belanja hedonik,

gaya hidup berbelanja, dan citra merek terhadap pembelian impulsif,

maka kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini:

Gambar 2.1

Pengaruh Motivasi Belanja Hedonik, Gaya Hidup Berbelanja, dan

Citra Merek Terhadap Pembelian Impulsif

Keterangan:

X1 : Motivasi Belanja Hedonik

X2 : Gaya Hidup Berbelanja

X3 : Citra Merek Y : Pembelian Impulsif

X1

X2

X3

Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan dalam penelitian ini, maka jenis

dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatori, dimana penelitian ini

menjelaskan hubungan antara variabel-variabel X dan Y. Metode ini

mempunyai teknik pengambilan keputusan berupa data pertanyaan secara

tertulis maupun lisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh variabel bebas yaitu motivasi belanja hedonik (X1), gaya hidup

berbelanja (X2), dan citra merek (X3) terhadap variabel terikat yaitu

pembelian impulsif (Y) produk fesyen secara online pada mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini menggunakan

alat analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni sampai dengan Agustus

2019.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa/i Prodi Pendidikan Ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

35

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah motivasi belanja hedonik, gaya hidup

berbelanja, citra merek, dan pembelian impulsif mahasiswa/i Prodi

Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu kumpulan objek penelitian yang mempunyai

karakteristik serta kualitas tertentu yang ditetapkan peneliti untuk

dipelajari serta kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015).

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif Prodi

Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan BKK Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun angkatan

2014-2018.

Tabel 3.1

Tabel Rekap Jumlah Data Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi

Tahun Angkatan 2014-2018 Universitas Sanata Dharma

Tahun Angkatan

2014-2018

Nama Prodi Jumlah

Mahasiswa Aktif

Pendidikan Ekonomi BKK

Pendidikan Ekonomi

227

Pendidikan Ekonomi BKK

Pendidikan Akuntansi

315

Total Jumlah Mahasiswa

Aktif

542

(Sumber: Rekapitulasi Data Registrasi Semester Gasal Tahun Akademik

2018/2019 Universitas Sanata Dharma)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian kecil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

36

populasi sehingga dapat mewakili populasi tersebut (Sugiyono, 2015).

Dalam penelitian ini, sampel dihitung menggunakan rumus Slovin.

n = N / (1+N.(e)2)

n = Jumlah Sampel, N= Jumlah Total Populasi, e = Batas Toleransi, Error

(10%)

n = 542 / (1+542.(0,1)2) = 542 / 6,42 = 84,4 (dibulatkan menjadi 85)

Dari perhitungan di atas maka sampel dapat diambil sebesar 85

mahasiswa/mahasiswi dari Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Ekonomi dan Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi dari

tahun angkatan 2014 hingga angkatan 2018.

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik purposive sampling

dimana teknik pengambilan sampel ini berdasarkan pada karaktersitik

tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik

populasi. Sampel dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang

pernah dan atau masih melakukan pembelian produk fesyen secara

online.

E. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Independent variabel atau variabel bebas dalam penelitian ini

meliputi 3 variabel yaitu motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja

dan citra merek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

37

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pembelian impulsif.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu

dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan

data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk

diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan

tanggapan (respons) atas-atau, menjawab pertanyaan- pertanyaan yang

diajukan.

Dalam kuesioner tersebut terdapat pertanyaan mengenai data diri

responden serta pertanyaan dari indikator tiap-tiap variabel yang

digunakan dalam penelitian ini. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat

dengan menggunakan skala likert (1-5) yang mempunyai 5 tingkat

preferensi jawaban masing-masing mempunyai skor 1- 5 dengan rincian

sebagai berikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi bobot/skor 1

2. Tidak Setuju (TS) : diberi bobot/skor 2

3. Netral (N) : diberi bobot/skor 3

4. Setuju (S) : diberi bobot/skor 4

5. Sangat Setuju (SS) : diberi bobot/skor 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

38

Semakin besar jumlah nilai yang diberikan responden untuk tiap

faktor, menunjukkan bahwa faktor tersebut semakin berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini digunakan untuk mengukur nilai variabel

yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan

untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Dari

variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasional, kemudian

ditentukan indikator yang akan diukur. Indikator-indikator tersebut

dijabarkan menjadi butiran-butiran pernyataan atau pertanyaan. Untuk

memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan kisi-kisi

instrumen, yaitu sebagai berikut:

a) Pembelian impulsif

Tabel 3.2

Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Pembelian Impulsif

No. Indikator Keterangan Nomor

Item Jumlah

1 Pembelian

spontan

1. Dorongan kuat untuk

membeli

2. Pembelian tidak

direncanakan terlebih

dahulu

2

6

1

1

2

Pembelian

tanpa berpikir

akibat

Tidak memikirkan dan

mempertimbangkan

kegunaan barang

5 1

3 Pembelian

terburu-buru

Melakukan pembelian

barang karena ada

diskon

1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

39

No. Indikator Keterangan Nomor

Item Jumlah

4

Pembelian

dipengaruhi

keadaan

emosional

1. Timbul perasaan

senang dan puas

ketika melakukan

pembelian barang

2. Melakukan pembelian

barang yang disukai

4

3

1

1

(Sumber: Bayley & Nancarrow. 1998)

b) Motivasi Belanja Hedonik

Tabel 3.3

Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Motivasi Belanja Hedonik

No. Indikator Keterangan Nomor

Item Jumlah

1

Berbelanja

adalah suatu

pengalaman

yang spesial

Berbelanja menimbulkan

perasaan senang,

semangat dan puas

1,2,6 3

2

Berbelanja

merupakan salah

satu alternatif

untuk

menghilangkan

stress

Berbelanja merupakan

solusi untuk

menghilangkan stress

3 1

3

Konsumen lebih

suka mencari

tempat

perbelanjaan

yang

menawarkan

diskon dan

harga murah.

Memilih tempat belanja

yang menawarkan lebih

banyak diskon dan harga

murah

5 1

4

Konsumen

berbelanja untuk

mengikuti trend

model-model

terbaru

Melakukan pembelian

barang untuk mengikuti

trend-trend terbaru

4 1

(Sumber: Jaya, E. N. 2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

40

c) Gaya Hidup Berbelanja

Tabel 3.4

Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Gaya Hidup Berbelanja

No. Indikator Deskripsi Nomor

Item Jumlah

1

Menanggapi

untuk membeli

ketika ada

tawaran iklan

mengenai

produk fahion.

Membeli barang yang

ditawarkan melalui iklan 1 1

2

Membeli

pakaian model

terbaru ketika

melihatnya.

Membeli barang untuk

mengikuti trend-trend

terbaru

2

1

3

Berbelanja

merek yang

terkenal.

Membeli barang yang

berasal dari merk

terkenal

3 1

4

Yakin bahwa

merk (produk

kategori)

terkenal yang di

beli terbaik

dalam hal

kualitas.

Membeli produk

berkualitas 4 1

5

Sering membeli

berbagai merek

(produk

kategori)

daripada merek

yang biasa

dibeli.

Membeli berbagai

produk atau lebih dari

satu merek

5 1

6

Yakin ada dari

merk lain

(kategori

produk) yang

sama seperti

yang di beli.

Membeli barang yang

sama dari merek lain. 6 1

(Sumber: Japarianto & Sugiharto. 2012 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

41

d) Citra Merek (X3)

Tabel 3.5

Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Citra Merek

No. Indikator Keterangan Nomor

Item Jumlah

1 Recognition

(pengakuan)

1. Melakukan pembelian

barang bermerek

karena percaya bahwa

produk branded tidak

pernah mengecewakan

2. Produk bermerek yang

dibeli memiliki atribut

atau fungsi yang sesuai

harapan

4

3

1

1

2 Reputation

(reputasi)

Melakukan pembelian

barang dengan merek

yang memiliki track

record yang baik

1 1

3 Affinity

(afinitas)

Melakukan pembelian

barang dengan merek

yang disukai dan telah

dipercaya

2,6 1

4 Domain

Melakukan pembelian

produk bermerek yang

memberikan nilai lebih

pada produknya

5 1

(Sumber: Aaker, D. 2010)

G. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas bertujuan untuk mengukur kesahihan sebuah kuesioner.

Sebuah kuesioner dikatakan valid atau sah jika pertanyaan pada

instrumen dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini digunakan program perhitungan

komputer untuk melakukan uji instrumen yang diperolehnya selama

penelitian. Uji validitas ini menggunakan sampel sebanyak 85, dengan

df= n-2 (df = 85-2 = 83) dengan taraf signifikansi α= 0,05 (tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

42

signifikansi dua arah) sehingga didapatkan hasil rtabel sebesar 0,2133.

Kriteria pengujian validitas suatu instrumen apabila rhitung > rtabel, maka

instrumen tersebut dinyatakan valid dan rhitung < rtabel, maka instrumen

tersebut dinyatakan tidak valid.

a. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Belanja Hedonik

Tabel 3.6

Uji Validitas Instrumen Motivasi Belanja Hedonik

Variabel Pernyataan r hitung r tabel Status

Motivasi

belanja

hedonik

1 0,716 0,2133 Valid

2 0,756 0.2133 Valid

3 0,768 0,2133 Valid

4 0,730 0,2133 Valid

5 0,751 0,2133 Valid

6 0,784 0,2133 Valid

Sumber: Data Primer diolah 2019

Tabel hasil uji validitas motivasi belanja hedonik di atas

menunjukkan bahwa semua pernyataan pada instrumen tersebut

mempunyai nilai rhitung > rtabel, sehingga keputusan uji validitas adalah

semua item pernyataan pada instrumen tersebut dinyatakan valid.

b. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Gaya Hidup Berbelanja

Tabel 3.7

Uji Validitas Instrumen Gaya Hidup Berbelanja

Variabel Pernyataan rhitung rtabel Status

Gaya hidup

berbelanja

1 0,404 0,2133 Valid

2 0,669 0,2133 Valid

3 0,597 0,2133 Valid

4 0,596 0,2133 Valid

5 0,677 0,2133 Valid

6 0,624 0,2133 Valid

Sumber: Data Primer diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

43

Tabel hasil uji validitas gaya hidup berbelanja di atas menunjukkan

bahwa semua pernyataan pada instrumen tersebut mempunyai nilai

rhitung > rtabel, sehingga keputusan uji validitas adalah semua item

pernyataan pada instrumen tersebut dinyatakan valid.

c. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Citra Merek

Tabel 3.8

Uji Validitas Instrumen Citra Merek

Variabel Pernyataan rhitung rtabel Status

Citra

merek

1 0,687 0,2133 Valid

2 0,582 0,2133 Valid

3 0,747 0,2133 Valid

4 0,767 0,2133 Valid

5 0,703 0,2133 Valid

6 0,693 0,2133 Valid

Sumber: Data Primer diolah 2019

Tabel hasil uji validitas citra merek di atas menunjukkan bahwa

semua pernyataan pada instrumen tersebut mempunyai nilai r hitung > r tabel,

sehingga keputusan uji validitas adalah semua item pernyataan pada

instrumen tersebut dinyatakan valid.

d. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Pembelian impulsif

Tabel 3.9

Uji Validitas Instrumen Pembelian Impulsif

Variabel Pernyataan rhitung rtabel Status

Pembelian

Impulsif

( Y )

1 0,616 0,2133 Valid

2 0,781 0,2133 Valid

3 0,782 0,2133 Valid

4 0,700 0,2133 Valid

5 0,814 0,2133 Valid

6 0,740 0,2133 Valid

Sumber: Data Primer diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

44

Tabel hasil uji validitas pembelian impulsif di atas menunjukkan

bahwa semua pernyataan pada instrumen tersebut mempunyai nilai

rhitung > rtabel, sehingga keputusan uji validitas adalah semua item

pernyataan pada instrumen tersebut dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji Reliabilitas ini bertujuan untuk mengukur keandalan sebuah

instrumen. Suatu instrumen dinyatakan reliabel jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika nilai

cronbach’s alpha > 0,60 maka instrumen dinyatakan reliabel, sebaliknya

jika nilai cronbach’s alpha < 0,60 maka instrumen dinyatakan tidak

reliabel. Hasil uji reliabilitas disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Belanja Hedonik

Variabel Nilai Alpha

Cronbach’s Alpha Status

Motivasi belanja

hedonic 0,841 Reliabel

Sumber: Data primer, diolah 2019

Tabel 3.11 di atas menunjukkan bahwa variabel motivasi belanja

hedonik memiliki nilai alpha cronbach yang lebih besar (>) dari 0,60

maka dapat diambil kesimpulan bahwa instrumen penelitian tersebut

reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

45

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Gaya Hidup Berbelanja

Variabel Nilai Alpha Cronbach’s

Alpha Status

Gaya hidup

berbelanja 0,637 Reliabel

Sumber: Data primer, diolah 2019

Tabel 3.12 di atas menunjukkan bahwa variabel gaya hidup

berbelanja memiliki nilai alpha cronbach yang lebih besar (>) dari 0,60

maka dapat diambil kesimpulan bahwa instrumen penelitian tersebut

reliabel.

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Citra Merek

Variabel Nilai Alpha

Cronbach’s Alpha Status

Citra merek 0,788 Reliabel

Sumber: Data primer, diolah 2019

Tabel 3.13 di atas menunjukkan bahwa variabel citra merek memiliki

nilai alpha cronbach yang lebih besar (>) dari 0,60 maka dapat diambil

kesimpulan bahwa instrumen penelitian tersebut reliabel.

Tabel 3.13

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pembelian Impulsif

Variabel Nilai Alpha

Cronbach’s Alpha Status

Pembelian

impulsif 0,833 Reliabel

Sumber: Data primer, diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

46

Tabel 3.14 di atas menunjukkan bahwa variabel pembelian impulsif

memiliki nilai alpha cronbach yang lebih besar (>) dari 0,60 maka dapat

diambil kesimpulan bahwa instrumen penelitian tersebut reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini perlu dianalis lanjut agar dapat

ditarik kesimpulan yang tepat. Oleh karena itu perlu ditetapkan teknik analisis

yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, juga untuk

menguji kebenaran hipotesis. Penelitian ini menggunakan teknik analisis

regresi linier berganda.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono,2015). Penelitian ini

menggunakan kelas interval yang dapat dihitung sebagai berikut:

1) Variabel Motivasi belanja hedonik

a. Mencari nilai tertinggi dan terendah

Terdapat 6 pernyataan dengan skala likert 5 pilihan maka

diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:

Nilai tertinggi = 6 x 5 = 30

Nilai terendah = 6 x 1 = 6

b. Mencari nilai interval kelas

Interval =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

47

Interval = 4,8 = 5

Maka nilai interval kelas variabel motivasi belanja hedonik

adalah 5. Kelas interval tersebut dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.14

Interval Kelas Variabel Motivasi Belanja Hedonik

Kategori Interval Kelas

Sangat Tinggi 26 – 30

Tinggi 21 – 25

Cukup Tinggi 16 – 20

Rendah 11 – 15

Sangat Rendah 6 – 10

2) Variabel Gaya Hidup Berbelanja

a. Mencari nilai tertinggi dan terendah

Terdapat 6 pernyataan dengan skala likert 5 pilihan maka

diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:

Nilai tertinggi = 6 x 5 = 30

Nilai terendah = 6 x 1 = 6

b. Mencari nilai interval kelas

Interval =

Interval = 4,8 = 5

Maka nilai interval kelas variabel gaya hidup berbelanja adalah

5. Kelas interval tersebut dikategorikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

48

Tabel 3.15

Interval Kelas Variabel Gaya Hidup Berbelanja

Kategori Interval Kelas

Sangat Tinggi 26 – 30

Tinggi 21 – 25

Cukup Tinggi 16 – 20

Rendah 11 – 15

Sangat Rendah 6 – 10

3) Variabel Citra Merek

a. Mencari nilai tertinggi dan terendah

Terdapat 6 pernyataan dengan skala likert 5 pilihan maka

diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:

Nilai tertinggi = 6 x 5 = 30

Nilai terendah = 6 x 1 = 6

b. Mencari nilai interval kelas

Interval =

Interval = 4,8 = 5

Maka nilai interval kelas variabel citra merek adalah 5. Kelas

interval tersebut dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.16

Interval Kelas Variabel Citra Merek

Kategori Interval Kelas

Sangat Baik 26 – 30

Baik 21 – 25

Cukup Baik 16 – 20

Tidak Baik 11 – 15

Sangat Tidak Baik 6 – 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

49

4) Variabel Pembelian Impulsif

a. Mencari nilai tertinggi dan terendah

Terdapat 6 pernyataan dengan skala likert 5 pilihan maka

diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:

Nilai tertinggi = 6 x 5 = 30

Nilai terendah = 6 x 1 = 6

b. Mencari nilai interval kelas

Interval =

Interval = 4,8 = 5

Maka nilai interval kelas variabel pembelian impulsif adalah 5.

Kelas interval tersebut dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.17

Interval Kelas Variabel Pembelian Impulsif

Kategori Interval Kelas

Sangat Baik 26 – 30

Baik 21 – 25

Cukup Baik 16 – 20

Tidak Baik 11 – 15

Sangat Tidak Baik 6 – 10

2. Uji Prasyarat

Ada beberapa syarat yang harus dilakukan sebelum melakukan

analisis data yang menggunakan persamaan regresi, yaitu sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

50

dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov (Ghozali, 2002:36).

Berikut adalah kriteria apakah data berdistribusi normal atau tidak,

adalah:

1) Jika angka signifikansi uji Kolmogorov Smirnov Sig > 0,05

maka data dinyatakan berdistribusi normal.

2) Jika angka signifikansi uji Kolmogorov Smirnov Sig < 0,05

maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas ini digunakan untuk mengetahui linier tidaknya

hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat. Berikut adalah

kriteria pengujian linieritas:

1) Jika nilai sig. Deviation From Linearity > 0,05 maka

terdapat hubungan linier.

2) Jika nilai sig. Deviation From Linearity < 0,05 maka tidak

terdapat hubungan linier.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan dalam

penelitian dilakukan untuk menguji apakah model regresi baik digunakan

atau tidak. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan adalah

uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

51

menguji multikolinieritas menggunakan VIF (Variance Inflation

Factor). Adapun kriteria untuk mengetahui apakah terjadi

multikolinieritas atau tidak yaitu sebagai berikut:

1) Jika nilai VIP < 10 maka data dinyatakan tidak terjadi

multikolinieritas.

2) Jika nilai VIP > 10 maka data dinyatakan terjadi

multikolinieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yangg baik adalah

yang homokedatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara

untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas diuji dengan metode uji

Glejser dengan cara menyusun regresi antara nilai absolut residual

dengan variabel independen. Adapun kriteria untuk mengetahui

apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak yaitu sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data dinyatakan terdapat

heteroskedastisitas.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data dinyatakan tidak terdapat

heteroskedastisitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

52

4. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan analisis

regresi linier berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk

mengetahui pengaruh motivasi belanja hedonik (X1), gaya hidup

berbelanja (x2) dan citra merek (X3) terhadap pembelian impulsif (Y)

produk fesyen secara online pada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi

Sanata Dharma. Analisis akan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + e

Dimana:

Y = Pembelian impulsif

X1 = Motivasi belanja hedonik

X2

= Gaya hidup berbelanja

X3

= Citra merek

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a) Pengujian Hipotesis ke-1

Pengujian hipotesis pertama yang dilakukan adalah untuk

mengetahui pengaruh motivasi belanja hedonik (X1) terhadap

pembelian impulsif (Y). Pengujian ini menggunakan Uji t dan

memiliki kriteria sebagai berikut:

1) Jika thitung < ttabel maka terima Ho, tolak Ha. Pernyataan tersebut

bermakna motivasi belanja hedonik tidak berpengaruh terhadap

pembelian impulsif produk fesyen secara online pada mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

53

2) Jika thitung > ttabel maka tolak Ho, terima Ha. Pernyataan tersebut

bermakna motivasi belanja hedonik berpengaruh signifikan

terhadap pembelian impulsif produk fesyen secara online pada

mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma.

b) Pengujian Hipotesis ke-2

Pengujian hipotesis kedua yang dilakukan adalah untuk

mengetahui pengaruh gaya hidup berbelanja (X2) terhadap

pembelian impulsif (Y). Pengujian ini menggunakan Uji t dan

memiliki kriteria sebagai berikut:

1) Jika thitung < ttabel maka terima Ho, tolak Ha. Pernyataan tersebut

bermakna gaya hidup berbelanja tidak berpengaruh terhadap

pembelian impulsif produk fesyen secara online pada mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma.

2) Jika thitung > ttabel maka tolak Ho, terima Ha. Pernyataan tersebut

bermakna gaya hidup berbelanja berpengaruh terhadap

pembelian impulsif produk fesyen secara online pada mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma.

c) Pengujian Hipotesis ke-3

Pengujian hipotesis pertama yang dilakukan adalah untuk

mengetahui pengaruh citra merek (X3) terhadap pembelian

impulsif (Y). Pengujian ini menggunakan Uji t dan memiliki

kriteria sebagai berikut:

1) Jika thitung < ttabel maka terima Ho, tolak Ha. Pernyataan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

54

bermakna citra merek tidak berpengaruh terhadap pembelian

impulsif produk fesyen secara online pada mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma.

2) Jika thitung > ttabel maka tolak Ho, terima Ha. Pernyataan tersebut

bermakna citra merek berpengaruh terhadap pembelian impulsif

produk fesyen secara online pada mahasiswa Prodi Pendidikan

Ekonomi Sanata Dharma.

d) Pengujian Hipotesis ke-4

Pengujian hipotesis terakhir yang dilakukan adalah untuk

mengetahui pengaruh motivasi belanja hedonik (X1), gaya hidup

berbelanja (X2), dan citra merek (X3) terhadap pembelian

impulsif (Y). Pengujian ini menggunakan Uji F dan memiliki

kriteria sebagai beriku:

3) Jika Fhitung < Ftabel maka terima Ho, tolak Ha. Pernyataan tersebut

bermakna motivasi belanja hedonik gaya hidup berbelanja, dan

citra merek tidak berpengaruh terhadap pembelian impulsif

produk fesyen secara online pada mahasiswa Prodi Pendidikan

Ekonomi Sanata Dharma.

4) Jika Fhitung > Ftabel maka tolak Ho, terima Ha. Pernyataan tersebut

bermakna motivasi belanja hedonik gaya hidup berbelanja, dan

citra merek tidak berpengaruh terhadap pembelian impulsif

produk fesyen secara online pada mahasiswa Prodi Pendidikan

Ekonomi Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

55

BAB IV

GAMBARAN UMUM RESPONDEN

A. Bidang Keahlian Khusus (BKK)

Bidang keahlian Khusus atau BKK responden pada penelitian ini adalah

terdiri dari mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dengan bidang keahlian

khusus yang berbeda. Bidang keahlian khusus tersebut adalah Bidang

Keahlian Khusus (BKK) Pendidikan Ekonomi dan Bidang Keahlian

Khusus (BKK) Pendidikan Akuntansi. Alasan saya memilih Prodi

Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan BKK Pendidikan

Akuntansi adalah berawal dari sebuah jurnal yang mengatakan bahwa

pemikiran atau pandangan mahasiswa saat ini dalam fesyen adalah yang

terpenting bukan memakai baju barunya namun lebih penting karena

mereka dapat mengambil bagian dalam mengikuti trend fesyen sehingga

terlihat lebih fashionable (Prijana, 2015). Kegiatan mengikuti trend fesyen

yamg dilakukan mahasiswa didukung dengan adanya internet terutama

melalui berbagai online shop yang ada saat ini, sehingga tidak jarang ketika

mahasiswa membuka situs online shop, terjadi pembelian impulsif atau

pembelian tidak terencana jika produk yang ditawarkan sedang trending.

Keinginan untuk mengikuti perkembangan fesyen menyebabkan

mahasiswa/i harus mengeluarkan biaya atau setidaknya menyisihkan uang

saku mereka untuk memenuhi keinginan tersebut. Sedangkan mahasiswa/i

Prodi Pendidikan Ekonomi dan Akuntansi memiliki ilmu yang lebih luas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

56

mengenai aspek keuangan sehingga mereka dapat lebih memprioritaskan

kebutuhan diatas keinginan.

Sebagai calon pendidik, mereka harus bisa menjadi teladan bagi calon

anak didik dalam hal ekonomi bukan hanya dalam bentuk teori namun juga

praktik. Dari pemikiran tersebutlah, saya ingin melihat apakah dengan

memiliki ilmu ekonomi tersebut, mahasiswa/i Prodi Pendidikan Ekonomi

dan Akuntansi memiliki pemikiran atau pandangan yang sama dengan

mahasiswa pada umumnya yaitu memenuhi keinginan untuk mengikuti tren

fesyen. Selain itu apakah dengan maraknya online shop saat ini dapat

menyebabkan tindakan pembelian impulsif atau pembeliajn tidak terencana

oleh mahasiswa/i Prodi Pendidikan Ekonomi.

B. Usia Responden

Didalam penelitian ini, usia responden yang diteliti adalah mulai dari usia

18 tahun hingga 25 tahun. Usia tersebut ditentukan berdasarkan usia rata-rata

mahasiswa memulai perkuliahan dan usia rata-rata mahasiswa mengakhiri

perkuliahan.

C. Semester

Responden yang diteliti awalnya merupakan mahasiswa/i yang masih aktif

dalam perkuliahan mulai dari semester 2 sampai dengan semester 8 dan lebih

namun, karena penelitian dilanjutkan pada semester berikutnya sehingga

semester-semester tersebut disesuaikan dengan waktu dilaksanakannya

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

57

D. Kebiasaan Belanja

Didalam penelitian ini, peneliti berfokus pada kebiasaan berbelanja

mahasiswa/i secara online. Responden dalam penelitian ini merupakan

mahasiswa/i yang sering melakukan atau setidaknya pernah melakukan

pembelian produk fesyen secara online di online shop yang ada saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

58

BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yang dikemas dalam

bentuk Google Form. instrumen ini disebarkan kepada mahasiswa/i Prodi

Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi dan Prodi Pendidikan Ekonomi

BKK Pendidikan Akuntansi mulai dari angkatan 2015 hingga 2017 sebanyak 85

instrumen. instrumen ini mulai disebarkan dan diisi pada Bulan Juli 2019 hingga

Bulan Agustus 2019. Pengisian instrumen dilakukan dengan cara memilih salah

satu opsi pada pernyataan yang sudah disediakan. Dalam instrumen terdiri dari

identitas responden yang meliputi nama, usia, jenis kelamin, semester, uang saku

per bulan serta program studi responden. Terdapat 4 variabel dalam penelitian ini

yaitu 1 variabel terikat (pembelian impulsif) dan 3 variabel bebas (motivasi

belanja hedonik, gaya hidup berbelanja dan citra merek) dimana setiap variabel

memiliki 6 pernyataan sehingga jumlah total pernyataan dalam instrumen ini

adalah 24. Pada setiap pernyataan dicantumkan 5 opsi atau pilihan yaitu: sangat

tidak setuju, tidak setuju, cukup setuju, setuju, dan sangat setuju. Dari kelima

pilihan tersebut, responden secara bebas memilih sesuai dengan apa yang dialami

atau dirasakan responden.

A. Deskripsi Data

1. Deskriptif Karakteristik Responden

Pada bagian ini dilakukan analisis deskriptif yang berkaitan dengan

karakteristik responden yaitu usia, jenis kelamin, semester, uang saku per

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

59

Bulan dan program studi.

a. Usia Responden

Dalam penelitian ini, distribusi responden dilihat dari usia dapat

digambarkan dalam diagram pie berikut:

Gambar 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden

Gambar 5.1 di atas menunjukkan bahwa responden yang berusia

20 tahun sejumlah 28 (32,94%), mahasiswa yang berusia 22 tahun

berjumlah 23 (27,06%), mahasiswa yang berusia 21 berjumlah 22

(25,88%), mahasiswa yang berusia 19 tahun berjumlah 8 (9,41%),

mahasiswa yang berusia 23 tahun berjumlah 3 (3,53%) dan

mahasiswa yang berusia 18 tahun berjumlah 1 (1,18%).

b. Jenis Kelamin Responden

Dalam penelitian ini, distribusi responden dilihat dari jenis

kelamin dapat digambarkan dalam diagram pie berikut:

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

60

Gambar 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 5.2 di atas menunjukkan bahwa responden dalam

penelitian ini didominasi oleh mahasiswa perempuan yang berjumlah

66 (77,65%) sedangkan sisanya adalah mahasiswa laki-laki yang

berjumlah 19 (22,35%).

c. Semester

Dalam penelitian ini, distribusi responden dilihat dari semester

dapat digambarkan dalam diagram pie berikut:

Gambar 5.3 Distribusi Data Responden Berdasarkan Semester

Semester 4

Semester 5

Semester 6

Semester 7

Semester 8

Semester 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

61

Gambar 5.3 di atas menunjukkan bahwa responden dalam

penelitian ini merupakan mahasiswa semester 8 yang berjumlah 35

(41,18%), mahasiswa semester 5 yang berjumlah 18 (21,18%),

mahasiswa semester 4 yang berjumlah 15 (17,65%), mahasiswa

semester 6 yang berjumlah 10 (11,76%), mahasiswa semester 9 yang

berjumlah 6 (7,06%) dan mahasiswa semester 7 yang berjumlah 1

(1,18%).

d. Uang Saku per Bulan

Dalam penelitian ini, distribusi responden dilihat dari semester

dapat digambarkan dalam diagram pie berikut:

Gambar 5.4 Distribusi Data Responden Berdasarkan Uang Saku

Per Bulan

Gambar 5.4 di atas menunjukkan bahwa responden dalam

penelitian ini adalah mahasiswa dengan uang saku per bulan

Rp1.000.000 - Rp1.500.000 sebanyak 30 (35,29%), mahasiswa

dengan uang saku per bulan Rp500.000 - Rp1.000.000 sebanyak 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

62

(31,76%), mahasiswa dengan uang saku Rp1.500.000 - Rp2.000.000

sebanyak 13 (15,29%), mahasiswa dengan uang saku per bulan <

Rp500.000 sebanyak 11 (12,94%), dan mahasiswa dengan uang saku

per bulan > Rp2.000.000 sebanyak 4 (4,71%).

e. Program Studi

Dalam penelitian ini, distribusi responden dilihat dari program

studi dapat digambarkan dalam diagram pie berikut:

Gambar 5.5 Distribusi Data Responden Berdasarkan Program Studi

Gambar 5.5 di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian

ini didominasi oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK

Pendidikan Ekonomi yang berjumlah 47 (55,29%) sedangkan sisanya

yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Akuntansi yang berjumlah 38 ( 44,71%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

63

2. Deskripsi Variabel

Deskripsi variabel memiliki tujuan yaitu untuk menggambarkan

masing-masing variabel terhadap suatu penelitian. Dalam penelitian ini,

variabel-variabel tersebut meliputi motivasi belanja hedonik, gaya hidup

berbelanja, citra merek dan pembelian impulsif. Hasil deskripsi tiap

variabel adalah sebagai berikut:

a. Motivasi Belanja Hedonik

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

dengan jumlah 6 (enam) butir pernyataan dengan skor 1-5. Berikut

disajikan deskripsi variabel motivasi belanja hedonik yang dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 5.1

Distribusi Variabel Motivasi Belanja Hedonik

Kategori Interval

Kelas

Responden Persentase

Sangat Tinggi 26-30 16 19%

Tinggi 21-25 30 35%

Cukup Tinggi 16-20 27 32%

Rendah 11-15 10 12%

Sangat Rendah 6-10 2 2%

Jumlah 85 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa hanya terdapat 2

mahasiswa (2%) yang memiliki motivasi belanja hedonik dengan

kategori yang sangat rendah yang artinya 2 mahasiswa tersebut

merasa bahwa dorongan untuk berbelanja tidak untuk mendapatkan

kesenangan dan kepuasan namun lebih karena manfaat dari produk

yang dibeli, mayoritas mahasiswa sebanyak 30 mahasiswa (35%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

64

memiliki motivasi belanja hedonik yang tinggi atau dalam arti 30

mahasiswa tersebut merasa bahwa mereka akan mendapatkan

kesenangan, kegembiraan, dan kepuasan ketika melakukan

pembelian terhadap produk dengan tidak terlalu mempertimbangkan

manfaat produk yang dibeli. Sehingga dari total 85 responden,

terdapat 30 mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas

Sanata Dharma yang merasa memiliki motivasi belanja hedonik yang

tinggi sedangkan sisanya yaitu sebanyak 27 mahasiswa (32%)

memiliki motivasi belanja hedonik yang cukup tinggi, 16 mahasiswa

(19%) memiliki motivasi belanja hedonik sangat tinggi, dan

sebanyak 10 mahasiswa (12%) memiliki motivasi belanja yang

rendah.

b. Gaya Hidup Berbelanja

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

dengan jumlah 6 (enam) butir pernyataan dengan skor 1-5. Berikut

disajikan deskripsi variabel gaya hidup berbelanja yang dapat dilihat

dari tabel berikut ini:

Tabel 5.2

Distribusi Variabel Gaya Hidup Berbelanja

Kategori Interval Kelas Responden Persentase

Sangat Tinggi 26 - 30 5 6%

Tinggi 21 - 25 42 49%

Cukup Tinggi 16 - 20 28 33%

Rendah 11-15 8 9%

Sangat Rendah 6-10 2 2%

Jumlah 85 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

65

Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa hanya terdapat 2

mahasiswa (2%) yang menyatakan bahwa gaya hidup berbelanja

mereka sangat rendah yang artinya meskipun perkembangan gaya

hidup akan selalu berubah-ubah, namun gaya hidup berbelanja

yang dimiliki masih sangat rendah atau dalam arti tidak ingin

mengorbankan waktu dan uang untuk memenuhi gaya hidup,

mayoritas mahasiswa sebanyak 42 mahasiswa (49%) menyatakan

bahwa mereka memiliki gaya hidup yang tinggi atau dalam arti 42

mahasiswa tersebut rela untuk mengorbankan waktu dan uangnya

demi memenuhi perkembangan gaya hidup. Sehingga dari total 85

responden, terdapat 42 mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi

Universitas Sanata Dharma yang merasa memiliki gaya hidup

berbelanja yang tinggi sedangkan sisanya yaitu sebanyak 28

mahasiswa (33%) memiliki gaya hidup berbelanja yang cukup tinggi,

8 mahasiswa (9%) memiliki gaya hidup berbelanja yang rendah, dan

sebanyak 5 mahasiswa (6%) memiliki motivasi belanja yang sangat

tinggi.

c. Citra Merek

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

dengan jumlah 6 (enam) butir pernyataan dengan skor 1-5. Berikut

disajikan deskripsi variabel citra merek yang dapat dilihat dari tabel

berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

66

Tabel 5.3

Distribusi Variabel Citra Merek

Kategori Interval

Kelas

Responden Persentase

Sangat Baik 26 - 30 5 6%

Baik 21 - 25 39 46%

Cukup Baik 16 - 20 31 36%

Tidak Baik 11-15 9 11%

Sangat Tidak Baik 6-10 1 1%

Jumlah 85 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa hanya terdapat 1

mahasiswa (1%) yang menyatakan bahwa citra merek sangat

tidak baik yang artinya pembelian suatu produk tidak dilihat dari

bagaimana persepsi mahasiswa tersebut akan suatu merek tertentu.

Mayoritas mahasiswa sebanyak 39 mahasiswa (46%) menyatakan

bahwa mereka memiliki citra merek yang baik atau dalam arti 39

mahasiswa tersebut merasa bahwa persepsi akan suatu merek

tertentu pada produk sebelum melakukan pembelian merupakan

hal yang penting karena jika merek tersebut memiliki pandangan

yang positif maka produk yang dibeli dapat dipercaya. Sehingga

dari total 85 responden, terdapat 39 mahasiswa Prodi Pendidikan

Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang merasa memiliki citra

merek yang baik sedangkan sisanya yaitu sebanyak 31 mahasiswa

(36%) memiliki citra merek yang cukup baik, 9 mahasiswa (11%)

memiliki citra merek yang tidak baik, dan sebanyak 5 mahasiswa

(6%) memiliki citra merek yang sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

67

d. Pembelian Impulsif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

dengan jumlah 6 (enam) butir pernyataan dengan skor 1-5. Berikut

disajikan deskripsi variabel pembelian impulsif yang dapat dilihat

dari tabel berikut ini:

Tabel 5.4

Distribusi Variabel Pembelian Impulsif

Kategori Interval

Kelas

Responden Persentase

Sangat Baik 26 - 30 2 2%

Baik 21 - 25 19 22%

Cukup Baik 16 - 20 30 35%

Tidak Baik 11-15 29 34%

Sangat Tidak Baik 6-10 5 6%

Jumlah 85 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa terdapat 5 mahasiswa

(6%) yang menyatakan bahwa pembeian impulsif sangat tidak

baik yang artinya 5 mahasiswa tersebut mampu bersikap

terencana dan prioritas atau selalu melakukan perencanaan

terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian suatu produk.

Mayoritas mahasiswa sebanyak 30 mahasiswa (35%) menyatakan

bahwa mereka memiliki citra pembelian impulsif yang cukup baik

atau dalam arti 30 mahasiswa tersebut merasa bahwa walaupun

mereka telah melakukan perencanaan akan pembelian suatu

produk namun dapat juga melakukan pembelian secara tak

terencana ketika dihadapkan pada suatu keadaan tertentu dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

68

tidak mampu menahan diri untuk tidak membeli produk tersebut.

Sehingga dari total 85 responden, terdapat 30 mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang merasa

memiliki pembelian impulsif yang cukup baik sedangkan sisanya

yaitu sebanyak 29 mahasiswa (34%) memiliki pembelian impusif

yang tidak baik, 19 mahasiswa (22%) memiliki pembelian

impulsif yang baik, dan sebanyak 2 mahasiswa (2%) memiliki

pembelian impulsif yang sangat baik.

B. Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas data

dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov (Ghozali, 2002:36). Pengujian

normalitas pada penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 85 Normal Parameters

a,b

Mean .0000000 Std. Deviation 2.64133372

Most Extreme Differences

Absolute .057 Positive .057 Negative -.041

Test Statistic .057 Asymp. Sig. (2-tailed) .200

c,d

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Hasil pengolahan data di atas menunjukkan nilai Asym.Sig.

(2-tailed) untuk nilai residual motivasi belanja hedonik, gaya hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

69

berbelanja, citra merek dan pembelian impulsif sebesar 0,200. Nilai

Asym.Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari nilai signifikansi

(0,05). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data

motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, citra merek dan

pembelian impulsif berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas Motivasi Belanja Hedonik Dengan

Pembelian Impulsif

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

Pembelian

impulsif *

Motivasi

belanja

hedonik

Between

Groups

(Combined) 1269.870 18 70.548 7.831 .000

Linearity

1200.453

1

1200.453

133.259

.000

Deviation

from

Linearity

69.417 17 4.083 .453 .965

Within Groups 594.554 66 9.008

Total 1864.424 84

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Berdasarkan hasil uji linieritas di atas, nilai Deviation From

Liniearity antara motivasi belanja hedonik dengan pembelian impulsif

didapatkan nilai sig sebesar 0,965 yang lebih besar (>) dari 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel

motivasi belanja hedonik dan variabel pembelian impulsif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

70

Tabel 5.7 Hasil Uji Linieritas Gaya Hidup Berbelanja Dengan

Pembelian Impulsif

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Pembelian

impulsif *

Gaya hidup

berbelanja

Between

Groups

(Combined) 966.875 16 60.430 4.578 .000

Linearity

799.901

1

799.901

60.602

.000

Deviation

from

Linearity

166.973 15 11.132 .843 .627

Within Groups 897.549 68 13.199

Total 1864.424 84

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Berdasarkan hasil uji linieritas di atas, nilai Deviation From

Liniearity antara gaya hidup berbelanja dengan pembelian impulsif

didapatkan nilai signifikansi 0,627 lebih besar (>) dari 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel gaya hidup

berbelanja dan variable pembelian impulsif.

Tabel 5.8 Hasil Uji Linieritas Citra Merek Dengan

Pembelian Impulsif ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Pembelian

impulsif *

Citra merek

Between

Groups

(Combined) 960.342 18 53.352 3.895 .000

Linearity

701.025

1

701.025

51.176

.000

Deviation

from

Linearity

259.316 17 15.254 1.114 .361

Within Groups 904.082 66 13.698

Total 1864.424 84

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Berdasarkan hasil uji linieritas di atas, nilai Deviation From

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

71

Liniearity antara citra merek dengan pembelian impulsif didapatkan nilai

signifikansi sebesar 0,361 yang lebih besar (>) dari 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel citra merek

dan variable pembelian impulsif.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam

menguji multikolinieritas menggunakan VIF (Variance Inflation Factor).

Adapun kriteria untuk mengetahui apakah terjadi multikolinieritas atau

tidak yaitu sebagai berikut:

Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolinieritas Motivasi Belanja Hedonik,

Gaya Hidup Berbelanja Dan Citra Merek

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standard-ized

Coefficie-nts

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -1.255 1.872 -.671 .504

Motivasi belanja hedonik

.857 .141 .838 6.063 .000 .203 4.925

Gaya hidup berbelanja

-.234 .163 -.186 -1.437 .154 .233 4.298

Citra merek

.258 .090 .220 2.875 .005 .665 1.503

a. Dependent Variable: Pembelian impulsive

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Uji Multikolinieritas pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada

variabel motivasi belanja hedonik memiliki nilai VIF 4,925 < 10,0. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

72

variabel gaya hidup berbelanja memiliki nilai VIF 4,298 < 10,0. Pada

variabel citra merek memiliki nilai VIF 1,503 < 10,0. Maka dilihat dari

nilai VIF yang masing-masing variabel kurang dari 10 yang artinya

model regresi tidak mengandung multikolinieritas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Cara untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas diuji dengan

metode uji Glejser dengan cara menyusun regresi antara nilai absolut

residual dengan variabel independen. Adapun kriteria untuk mengetahui

apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak yaitu sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolute

residual < 0,05 maka data dinyatakan terdapat masalah

heteroskedastisitas.

2) Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolute

residual > 0,05 maka data dinyatakan tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

Tabel 5.10 Hasil Uji Heteroskedastititas Motivasi Belanja Hedonik,

Gaya Hidup Berbelanja Dan Citra Merek

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .390 1.130 .345 .731

Motivasi belanja hedonic .112 .085 .313 1.314 .192

Gaya hidup berbelanja

-.019 .098 -.043 -.191 .849

Citra merek -.014 .054 -.033 -.254 .800

a. Dependent Variable: Abs_Res

Sumber: Data Primer, diolah 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

73

Dari tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa nilai Sig. variabel

motivasi belanja hedonik terhadap variabel absolut residual sebesar

0,731 yang lebih besar (>) dari 0, 05. Nilai Sig. variabel gaya hidup

berbelanja terhadap variabel absolute residual sebesar 0,192 lebih besar

(>) dari 0,05. Nilai variabel citra merek terhadap variabel absolut

residual sebesar 0,800 yang lebih besar (>) dari 0,05. Dari hasil tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa nilai Sig. ketiga variabel tersebut

terhadap variable absolute residual lebih besar dari 0,05 yang artinya

tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

D. Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis Pertama

a. Rumusan Hipotesis

Ho: Motivasi belanja hedonik tidak berpengaruh terhadap pembelian

impulsif.

Ha: Motivasi belanja hedonik berpengaruh terhadap pembelian

impulsif.

b. Hasil Uji Hipotesis Pertama

Untuk menguji pengaruh variabel motivasi belanja hedonik

terhadap pembelian impulsif maka menggunakan uji t. Hasil analisis

uji t antara motivasi belanja hedonik (X1) dan pembelian impulsif (Y)

dapat dilihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

74

Tabel 5.11 Hasil Uji Analsisis Regresi Linier Berganda Variabel

Motivasi Belanja Hedonik, Gaya Hidup Berbelanja, Citra Merek

Terhadap Variabel Pembelian Impulsif Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.255 1.872 -.671 .504

Motivasi belanja hedonic

.857 .141 .838 6.063 .000

Gaya hidup berbelanja

-.234 .163 -.186 -1.437 .154

Citra merek .258 .090 .220 2.875 .005

Sumber: Data Primer, diolah 2019.

Hasil analisis uji t di atas menunjukkan bahwa variabel motivasi

belanja hedonik memiliki diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000

atau lebih kecil dari nilai α (0,000 ≤ 0,05 maka tolak Ho, terima Ha.

Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang motivasi belanja hedonik terhadap pembelian

impulsif. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang pertama adalah

variabel motivasi belanja hedonik berpengaruh terhadap pembelian

impulsif produk fesyen secara online mahasiswa Prodi Pendidikan

Ekonomi Sanata Dharma yang artinya mahasiswa yang memiliki

motivasi belanja hedonik tinggi maka pembelian impulsif yang

dimiliki juga akan tinggi, sebaliknya jika mahasiswa motivasi

belanja hedonik rendah maka pembelian impulsif atau pembelian tak

terencana akan rendah.

2. Hipotesis Kedua

a. Rumusan Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

75

Ho: Variabel gaya hidup berbelanja tidak berpengaruh terhadap

pembelian impulsif.

Ha: Variabel gaya hidup berbelanja berpengaruh terhadap pembelian

impulsif.

b. Hasil Uji Hipotesis Kedua

Untuk menguji pengaruh variabel gaya hidup berbelanja

terhadap pembelian impulsif maka menggunakan uji t. Hasil analisis

uji t antara gaya hidup berbelanja (X2) dan pembelian impulsif (Y)

dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel tersebut menunjukkan bahwa

variabel gaya hidup berbelanja memiliki nilai signifikansi sebesar

0,154 atau lebih besar dari nilai α (0,154 ≤ 0,05) Jika sig > 0,05

maka terima Ho, tolak Ha. Dari hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh variabel gaya hidup

berbelanja terhadap pembelian impulsif. Dengan demikian, hipotesis

penelitian yang kedua adalah gaya hidup berbelanja tidak

berpengaruh terhadap pembelian impulsif produk fesyen secara

online pada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma.

3. Hipotesis Ketiga

Setelah itu peneliti melakukan uji hipotesis yang ketiga untuk

mengukur pengaruh citra merek terhadap pembelian impulsif. Berikut

adalah uji hipotesisnya.

a. Rumusan Hipotesis

Ho: Variabel citra merek tidak berpengaruh terhadap pembelian

impulsif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

76

Ha: Variabel citra merek berpengaruh terhadap pembelian impulsif.

b. Hasil Uji Hipotesis Ketiga

Untuk menguji pengaruh variabel citra merek terhadap

pembelian impulsif maka menggunakan uji t. Hasil analisis uji t

antara citra merek (X3) dan pembelian impulsif (Y) dapat dilihat

pada Tabel 5.11. Tabel tersebut menunukkan bahwa variabel citra

merek memiliki nilai signifikansi sebesar 0,005 atau lebih kecil dari

nilai α (0,005 ≤ 0,05) maka tolak Ho, terima Ha. Dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel citra merek

terhadap pembelian impulsif. Dengan demikian, hipotesis penelitian

yang ketiga adalah citra merek berpengaruh signifikan terhadap

pembelian impulsif produk fesyen secara online pada mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma.

4. Hipotesis Keempat

a. Rumusan Hipotesis

Ho: Variabel motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja dan

citra merek tidak berpengaruh terhadap pembelian impulsif

Ha: Variabel motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja dan

citra merek berpengaruh terhadap pembelian impulsive

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

77

b. Hasil Uji Hipotesis Ke-empat

Tabel 5.12 Hasil Uji F Variabel Motivasi Belanja Hedonik, Gaya

Hidup Berbelanja, Citra Merek Terhadap Variabel Pembelian

Impulsif

ANOVA

a

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1278.385 3 426.128 58.898 .000b

Residual 586.038 81 7.235

Total 1864.424 84

a. Dependent Variable: Pembelian impulsive b. Predictors: (Constant), Citra merek, Gaya hidup berbelanja, Motivasi belanja hedonic

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Untuk menguji pengaruh ketiga variabel bebas yaitu motivasi

belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, dan citra merek terhadap

pembelian impulsif maka menggunakan uji F. Hasil analisis uji F

antara motivasi belanja hedonik (X1), gaya hidup berbelanja (X2),

citra merek (X3) dan pembelian impulsif (Y) dapat dilihat pada

Tabel 5.12. Tabel tersebut menujukkan bahwa nilai F hitung sebesar

58,898 sedangkan nilai Ftabel untuk n = 85 sebesar 2,72. Dengan

demikian, nilai Fhitung lebih besar dari ttabel (58,898 > 2,72). Jika

Fhitung > Ftabel maka tolak Ho, terima Ha. Dari hasil tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel

motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, citra merek

terhadap pembelian impulsif. Dengan demikian, hipotesis penelitian

yang keempat adalah motivasi belanja hedonik, gaya hidup

berbelanja, citra merek secara bersama-sama berpengaruh terhadap

pembelian impulsif produk fesyen secara online pada mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

78

Tabel 5.13

Hasil Uji Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .828a .686 .674 2.690

a. Predictors: (Constant), Citra merek, Gaya hidup berbelanja, Motivasi belanja hedonic

Sumber Data: Data Primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh angka R Square sebesar

0,686 (68,6%). Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas

(motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, dan citra merek)

terhadap variabel terikat (pembelian impulsif) sebesar 68,6%,

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, dan citra merek terhadap

pembelian impulsif produk fesyen secara online pada Prodi Pendidikan

Ekonomi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, pembahasan untuk

penelitian ini dijelaskan sebagai beikut:

1. Pengaruh motivasi belanja hedonik terhadap pembelian impulsif produk

fesyen

Hasil analisis data menunjukkan bahwa motivasi belanja hedonik

berpengaruh terhadap pembelian impulsif, sehingga dapat disimpulkan

bahwa motivasi belanja hedonik merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pembelian impulsif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

79

Semakin tinggi motivasi belanja hedonik mahasiswa, maka

pembelian impulsif juga akan tinggi. Begitu juga sebaliknya, jika

mahasiswa memiliki motivasi belanja hedonik yang rendah, maka

pembelian impulsif juga akan rendah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi memiliki motivasi belanja hedonik yang tinggi

karena dalam penelitian ini rata-rata responden (mahasiswa) melakukan

pembelian tidak terencana ketika berbelanja secara online karena adanya

dorongan dalam diri mahasiswa untuk memenuhi hasrat atau keinginan

akan suatu produk. Adanya dorongan ini menyebabkan mahasiswa

membeli suatu barang namun tidak memerhatikan manfaat yang

diperoleh atau lebih dikenal dengan hedonic shopping motivation atau

motivasi belanja hedonik (Mowen & Minor, 2001: 223).

Dalam penelitian ini, mahasiswa merasa bersemangat dan senang

ketika berbelanja produk fesyen di online shop dan merasa puas serta

lega ketika telah membeli produk fesyen tersebut. Selain untuk

memenuhi kebutuhan, mahasiswa juga merasa bahwa dengan melakukan

pembelian produk fesyen di online shop dapat membantu mengurangi

stres, seperti hasil penelitian ini didapatkan bahwa mahasiswa setuju

bahwa berbelanja online dapat mengurangi tingkat stres pada pernyataan

bahwa berbelanja online merupakan sarana penghilang stres dimana

memperkuat suatu artikel yang mengungkapkan bahwa salat satu manfaat

dari berbelanja online adalah dapat mengurangi tingkat stres (blibli.com,

2016). Adanya diskon di online shop dan perasaan ingin mengikuti tren

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

80

fesyen terbaru juga menjadi faktor yang menyebabkan mahasiswa

melakukan pembelian impulsif atau pembelian tak terencana.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah motivasi belanja hedonik

atau dorongan untuk berbelanja yang dimiliki oleh mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi memiliki pengaruh terhadap pembelian impulsif

atau pembelian tak terencana yang mahasiswa lakukan. Hasil penelitian

ini juga diperkuat dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Kartika (2017) yang menemukan bahwa motivasi belanja hedonik ini

dapat mempengaruhi timbulnya pembelian impulsif atau pembelian tidak

terencana karena ketika seorang konsumen merasa terpenuhi hasratnya

ketika melihat sebuah produk, maka akan terjadi pembelian yang tidak

direncanakan.

2. Pengaruh gaya hidup berbelanja terhadap pembelian impulsif produk

fesyen

Hasil analisis data menunjukkan bahwa gaya hidup berbelanja

tidak berpengaruh terhadap pembelian impulsif, sehingga dapat

disimpulkan bahwa gaya hidup berbelanja bukan faktor yang

mempengaruhi pembelian impulsif.

Gaya hidup berbelanja mencerminkan pilihan seseorang tentang

bagaimana cara menghabiskan waktu dan uang. Dalam arti ekonomi,

gaya hidup berbelanja menunjukkan cara yang dipilih oleh seseorang

untuk mengalokasikan pendapatan, baik dari segi alokasi dana untuk

berbagai produk dan layanan, serta alternatif-alternatif tertentu dalam

pembedaan kategori serupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

81

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelian impulsif produk

fesyen secara online pada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi tidak

dipengaruhi oleh perubahan pada gaya hidup berbelanja mahasiswa.

Tidak adanya pengaruh gaya hidup berbelanja terhadap pembelian

impulsif ini terjadi karena jika dilihat dari segi usia, mahasiswa sudah

tergolong dewasa sehingga emosinya sudah cenderung stabil dan

memiliki cara berpikir yang sudah logis sehingga mahasiswa merasa

bahwa mengeluarkan uang hanya untuk mengikuti tren fesyen terbaru

bukanlah tindakan yang tepat. Selain itu, tidak semua mahasiswa

memiliki kebiasaan berbelanja produk fesyen yang memiliki merek.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah gaya hidup berbelanja

yang dimiliki oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi tidak memiliki

pengaruh terhadap pembelian impulsif atau pembelian tak terencana.

Hasil penelitian ini juga diperkuat dalam jurnal penelitian sebelumnya

yang diteliti oleh Umboh (2018) yang menemukan bahwa gaya hidup

berbelanja tidak mempengaruhi pembelian impulsif atau pembelian tidak

terencana. Dalam penelitian ini, gaya hidup berbelanja tidak berpengaruh

terhadap pembelian impulsif, namun dalam penelitian yang telah

dilakukan oleh Deviana & Giantari (2016) menyatakan bahwa shopping

lifestyle atau gaya hidup berbelanja memiliki pengaruh terhadap impulse

buying atau pembelian impulsif.

3. Pengaruh citra merek terhadap pembelian impulsif produk fesyen

Hasil analisis data menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh

signifikan terhadap pembelian impulsif, sehingga dapat disimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

82

bahwa citra merek merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pembelian impulsif.

Semakin baik citra merek suatu produk oleh mahasiswa, maka

pembelian impulsif juga akan tinggi. Begitu juga sebaliknya, jika citra

merek suatu produk oleh mahasiswa tidak baik, maka pembelian

impulsif juga akan rendah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Prodi

Pendidikan Ekonomi memiliki citra merek yang baik. Dalam penelitian

ini rata-rata responden (mahasiswa). Dalam penelitian ini, mahasiswa

percaya bahwa produk fesyen bermerek memberikan produk yang sesuai

harapan, produk fesyen bermerek tidak pernah mengecewakan, produk

fesyen bermerek memiliki kelebihan pada penampilan, dan nyaman

dipakai. Selain itu juga mahasiswa lebih memilih produk fesyen

bermerek yang memiliki track record yang baik.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah citra merek memiliki

pengaruh terhadap pembelian impulsif produk fesyen secara online pada

mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi. Hasil penelitian ini juga

memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wulandari &

Oktafan (2017) yang menemukan bahwa citra merek memiliki pengaruh

terhadap pembelian impulsif. Hal ini karena ketika citra merek dikelola

dengan baik maka dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap

suatu merek tersebut sehingga dapat mempengaruhi pembelian impulsif

atau pembelia tak terencana.

4. Pengaruh motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, dan citra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

83

merek terhadap pembelian impulsif produk fesyen

Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi

belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, dan citra merek produk fesyen

secara online pada mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi secara

bersama-sama mempengaruhi pembelian impulsif atau pembelian tak

terencana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, citra merek terhadap

pembelian impulsif.

Dalam penelitian ini, mahasiswa merasa bahwa dengan melakukan

pembelian impuslif akan mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan

kepuasan ketika melakukan pembelian terhadap produk dengan tidak

terlalu mempertimbangkan manfaat produk yang dibeli. Hal tersebut

sesuai dengan teori dari Schiffman & Kanuk (2008) menyatakan bahwa

motivasi belanja hedonik dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong

dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak. Bertindak

yang dimaksud adalah melakukan pembelian atas suatu produk, dalam

penelitian ini pembelian produk secara impulsif. Selain itu, mahasiswa

juga memiliki gaya hidup yang tinggi yang artinya mahasiswa tersebut

rela untuk mengorbankan waktu dan uangnya demi memenuhi

perkembangan gaya hidup dimana hal ini memperkuat penelitian yang

dilakukan oleh Yusliyanti (2016) menemukan bahwa motivasi belanja

hedonik dan gaya hidup berbelanja mempengaruhi pembelian impulsif.

Mahasiswa dalam penelitian ini juga merasa bahwa persepsi akan suatu

merek tertentu pada produk sebelum melakukan pembelian merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

84

hal yang penting karena jika merek tersebut memiliki pandangan yang

positif maka produk yang dibeli dapat dipercaya, seperti penelitian yang

dilakukan oleh Wulandari & Oktafan (2017) menemukan bahwa citra

merek mempengaruhi keputusan pembelian. Wicaksono dalam Mawara

(2013) mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam

keputusan pembelian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

85

85

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh

motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, dan citra merek terhadap

pembelian impulsif produk fesyen secara online pada mahasiswa Universitas

Sanata Dharma dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi belanja hedonik berpengaruh terhadap pembelian impulsif

produk fesyen secara online pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Sanata

Dharma. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi belanja

hedonik yang dimiliki oleh mahasiswa maka akan memberikan pengaruh

yang tinggi juga pada pembelian impulsif mahasiswa dan juga sebaliknya

semakin rendah motivasi belanja hedonik yang dimiliki oleh mahasiswa

maka akan semakin rendah pembelian impulsif mahasiswa.

2. Gaya hidup berbelanja tidak memiliki pengaruh terhadap pembelian

impulsif produk fesyen secara online pada mahasiswa Prodi Pendidikan

Ekonomi Sanata Dharma. Hal ini dikarenakan jika dilihat dari usia

mahasiswa yang telah menginjak dewasa maka karakter yang dimiliki

mahasiswa juga cenderung telah stabil. Ketika mahasiswa dihadapkan

pada hal-hal yang sifatnya seketika atau impulsif maka mahasiswa tidak

seketika juga langsung terpengaruh untuk membeli produk fesyen yang

ditawarkan serta mahasiswa sudah bisa memahami dan berpikir lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

86

realistis sebelum melakukan pembelian produk fesyen menunjukkan

bahwa pembelian impulsif produk fesyen secara online pada mahasiswa

mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma tidak dipengaruhi

oleh perubahan pada gaya hidup berbelanja atau gaya hidup berbelanja

mahasiswa.

3. Citra merek memiliki pengaruh terhadap pembelian impulsif produk

fesyen secara online pada mahasiswa mahasiswa Prodi Pendidikan

Ekonomi Sanata Dharma. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik citra

merek yang dimiliki oleh mahasiswa maka akan memberikan pengaruh

yang tinggi juga pada pembelian impulsif mahasiswa dan juga sebaliknya

semakin tidak baik citra merek yang dimiliki oleh mahasiswa maka akan

semakin rendah pula pembelian impulsif mahasiswa.

4. Motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja, dan citra merek secara

bersama-sama berpengaruh terhadap pembelian impulsif. Hal ini

menunjukkan bahwa motivasi belanja hedonik, gaya hidup berbelanja,

dan citra merek memiliki peran penting dalam tindakan pembelian

impulsif yang dilakukan oleh mahasiswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka terdapat dua saran yang diajukan

peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

Setelah mengetahui bahwa motivasi belanja hedonik berpengaruh

terhadap pembelian impulsif pada pembelian produk fesyen di online shop,

maka sebaiknya perusahaan dalam membuat iklan hendaknya diarahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

87

pada persepsi bahwa produk-produk yang diwarkan tersebut memberikan

kesenangan sehingga konsumen akan merasa lebih tertarik dan dapat

menyebabkan pembelian impulsif. Selain itu dengan melihat bahwa citra

merek berpengaruh terhadap pembelian impulsif, maka perusahaan

sebaiknya terus menjaga citra merek agar tidak menjadi negatif atau

kurang baik dimata konsumen dengan membuat iklan yang lebih menarik

dan kreatif mengenai produk fesyen terbaru sehingga dapat lebih up to

date dan konsumen mengetahui produk-produk baru yang dikeluarkan oleh

perusahaan. Selain itu juga sebaiknya perusahaan terus menjaga kualitas

dari produk fesyen yang dikeluarkan sehingga tidak menyebabkan

kekecewaan konsumen.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Pada penelitian ini, variabel yang mempengaruhi pembelian impulsif

adalah motivasi belanja hedonik dan citra merek dengan nilai koefisien

determinasi sebesar 68,6%. Namun 31,4% dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini sehingga variabel lainnya di luar

penelitian ini diindikasikan kemungkinan memiliki pengaruh, maka

disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti dengan

menggunakan variabel-variabel lainnya di luar variabel yang telah diteliti

agar meperoleh hasil yang lebih memperkaya teori yang ada.

Variabel-variabel lain diluar penelitian ini misalnya variabel iklan,

atmosfer gerai, diskon, dan lain-lain.

3. Bagi Prodi

Melihat bahwa motivasi belanja hedonik dan citra merek memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

88

pengaruh terhadap pembelian impulsif produk fashion secara online pada

mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi, maka hal itu dapat menjadi

sebuah referensi atau dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi prodi

khususnya untuk mata kuliah manajemen pemasaran.

4. Bagi Mahasiswa

Setelah mengetahui bahwa tindakan pembelian impulsif sering terjadi

pada kehidupan mahasiswa sehari-hari di mana dipengaruhi oleh

motivasi belanja hedonik dan citra merek, maka dengan adanya

penelitian ini disarankan agar mahasiswa dapat lebih menanamkan sikap

prioritas sehingga dapat mendahulukan kebutuhan di atas keinginan.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini masih

menemukan hambatan, kekurangan, dan kelemahan yang disebabkan oleh

beberapa faktor keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan instrumen melalui Google Form dalam

pengumpulan datanya sehingga memiliki kelemahan ada kemungkinan

responden yang tidak menjawab dengan sungguh-sungguh.

2. Pada penelitian ini, peneliti hanya mengambil sampel sebanyak 85

responden sehingga mungkin menyebabkan kurang mewakili populasi.

3. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini hanya memiliki

6 pernyataan pada setiap variabel di mana dirasa terlalu terbatas dan

belum mampu mencakup seluruh indikator pada setiap variabel penelitian

serta memiliki resiko pada validitas setiap pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

89

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. (2010). Manajemen Ekuitas Merek Alih Bahasa; Aris Ananda (Edisi

Revisi). Jakarta : Mitra Utama.

Akbar. (2013). “Analisis Pengaruh Harga, Citra merek, Dan Atribut Produk

Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Atau Smartphone Samsung

Jenis Android”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Ariani, R.M.N. (2016). ”Pengaruh Daya Tarik Iklan Online Shop Terhadap

Pembelian Impulsif (Impulsive Buying) Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri (UIN)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri (UIN).

Bayley, G. and Nancarrow, C. (1998). “Impulse Purchasing: a Qualitative

Exploration Of The Phenomenon, Qualitative Market Research: An

Intenational Journal “.1, (2), 99-114.

Darma, L.A dan Japarianto, E. (2014). “Analisa Pengaruh Hedonic Shopping

Value Terhadap Pembelian Impulsif Dengan Gaya Hidup Berbelanja Dan

Positive Emotion Sebagai Variabel Intervening Pada Mall Ciputra World

Surabaya". Jurnal Manajemen Pemasaran. 8, (2), 80-89.

Deviana, N.P.S., dan Giantari, I.G.A.K. (2016). “Pengaruh Shopping Lifestyle

Dan Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Behavior Masyarakat Di

Kota Denpasar”. Jurnal Manajemen Universitas Udayana. 5, (8), 5264-5273.

Engel, J.F., Blackwell, dan R.D., Miniard, P.W. (1995). Perilaku konsumen, Jilid

1 Edisi keenam, Jakarta: Binarupa Aksara.

Ferrinadewi. (2008). Merek & Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ghozali. I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Hausman, A., (2000). A multi- method investigation of consumer motivations in

pembelian impulsif behavior. Journal of Consumer Marketing.

Japarianto. E dan Sugiharto. S. (2012). “Pengaruh Gaya hidup berbelanja dan

fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Behavior Masyarakat High

Income Surabaya”. Jurnal Manajemen Pemasaran.

Jaya, E. N. (2017). ”Pengaruh Hedonic Shopping Motives, Persepsi, dan Sikap

Terhadap Keputusan Pembeli Konsumen”. Skripsi. Universitas Sanata

Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

90

Kartika T.G.M. (2017). “Pengaruh Hedonic Shopping Value dan Atmosfir Gerai

Terhadap Keputusan Pembelian Impulsif dengan Dimediasi Reaksi

Impulsif”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. 4, (2), 188-196.

Setyowati, D. (2018, 31 Agustus). “Pasar E-commerce RI Melonjak Jadi 910

Triliun Rupiah”. Katadata [Online], halaman 1.

Tersedia:ihttps://www.google.co.id/amp.katadata.co.id/berita/2018/08/31/mc

kinsey-pasar-e-commerce-ri-melonjak-jadi-rp-910-triliun-pada-2022.[9 April

2019]

Kharis, I.F. (2011). “Studi Mengenai Pembelian impulsif Dalam Penjualan

Online”. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.

Komputer, Wahana. (2013). Membangun Usaga Bisnis Dropshipping. Jakarta: PT

Elex Media Komputindo.

Kottler, P. dan Susanto, A.B. (1996). Manajemen Pemasaran Di Indonesia.

Jakarta: Salemba Empat.

Kuncoro, M. (2009). Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Loudon, David L. And Albert J.D.B. (1998). Consumer Behavior Concept

And Appilcation. MC. Grawhill Book cO.

Merdeka. (2013). Tips Meningkatkan Penjualan Dengan Impulse Buying.

Tersedia:ihttps://m.merdeka.com/amp/uang/tips-meningkatkan-penjualan-de

ngan-impulse-buying.html.

Money. (2016). Sejarah Bisnis E-commerce Di Indonesia Dari Masa Ke Masa.

Tersedia:ihttps://m.money.id/digital/sejarah-bisnis-e-commerce-di-indonesia

-dari-masa-ke-masa-160427f.html.

Mowen. (2001). Perilaku Konsumen Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit

Erlangga.

Panuju. (1995). KOMUNIKASI BISNIS Bisnis sebagai Proses Komunikasi

sebagai Kegiatan Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Rachmawati, V. (2009). Hubungan Antara Hedonic Shopping Value, Positive

Emotion Dan Perilaku Pembelian impulsif Pada Konsumen Ritel. [Online].

Tersedia: http//e-journal.unair.ac.id/JEBA/article/view/4251 [15 April 2019]

Republika. (2018). Nilai Bisnis Online Indonesia 12 Miliar Dolar. Tersedia:

https://m.republika.co.id/amp/pd7dlp284.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

91

Sciffman, K. (2000). Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Macanan

Jaya Cemerlang.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Solomon, M.R. (2008). Consumer Behavior. New Jersey: Upper Saddle River.

Umboh, Z. dkk. (2018). “Pengaruh Shopping Lifesyle, Fashion Involvement Dan

Sales Promotion Terhadap Impulse Buying Behavior Konsumen Wanita Di

MTC Manado”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. 6, (3), 1638–1647.

Utami, Christina. (2010). Manajemen Ritel Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Aryanto, A. (2018, 13 September). “Negara Dengan Pertumbuhan E-commerce

Tertinggi”. Warta Ekonomi [Online], halaman 1. Tersedia:

https://m.wartaekonomi.co.id/berita194905/5-negara-dengan-pertumbuhan-e-

commerce-tertinggi.html. [9 April 2019]

Wid jaja, B. (2009). Lifestyle Marketing. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka

Utama.

Widjarjono, A. (2010). Analisis Statistika Multivariate Terapan. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Wulandari D.A dan Oktafani F. (2017). Pengaruh Citra merek Terhadap Proses

Keputusan Pembelian Sepatu Nike. Jurnal Komputer dan Bisnis. 11, (1),

47-58.

Yusliyanti, D.Y.R. (2016). “Pengaruh Hedonic Shopping Dan Gaya hidup

Berbelanja Terhadap Pembelian impulsif Produk Fesyen Pengunjung

Roxy Square Jember”. Skripsi. Universitas Jember.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

92

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

93

LAMPIRAN 1

INSTRUMEN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

94

INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP

BERBELANJA, DAN CITRA MEREK TERHADAP

PEMBELIAN IMPULSIF PRODUK FESYEN

SECARA ONLINE PADA MAHASISWA

PRODI EKONOMI SANATA DHARMA

Oleh :

ERIKA MEIDIANA SURANINGSIH

NIM: 151324046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

95

INSTRUMEN TERTUTUP

Kepada Yth,

Saudara/i Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Dengan hormat,

Saya mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

semester 8 yang sedang melakukan penelitian tentang pembelian impulsif untuk

penulisan skripsi.

Saya sebagai peneliti menyadari bahwa waktu saudara/i sangat berharga,

namun demikian peneliti ingin meminta kesediaan waktu saudara/i untuk mengisi

instrumen ini. Penelitian ini dilakukan untuk penyusunan skripsi yang berjudul

“ Pengaruh Motivasi Belanja Hedonik, Gaya Hidup Berbelanja dan Citra Merek

Terhadap Pembelian Impulsif Produk Fesyen Secara Online Pada Mahasiswa

Prodi Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma”. Untuk itu, peneliti mengharapkan

informasi serta jawaban yan ng sesungguhnya dari saudara/i sesuai dengan

kenyataan yang ada. Atas kesediaan, bantuan dan pastisipasinya dalam mengisi

instrumen ini, saya sebagai peneliti mengucapkan terimakasih.

Peneliti,

Erika Meidiana Suraningsih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

96

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP

BERBELANJA, DAN CITRA MEREK TERHADAP

PEMBELIAN IMPULSIF PRODUK FESYEN

SECARA ONLINE PADA MAHASISWA

PRODI EKONOMI SANATA DHARMA

A. Identitas Responden

Mohon kesediaan Saudara mengisi daftar pertanyaan berikut (centang

(√) yang anda pilih) :

1. Nama : .......................................................................**

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Usia : ......... Tahun

4. Semester :.............

H. Uang saku/bulan : < Rp500.000

Rp500.000 –

Rp1.000.000

Rp1.000.000 –

Rp1.500.000

Rp1.500.000 – Rp2.000.000

>Rp2.000.000

6. Program Studi : ..................................................................

** : boleh diisi dengan inisial maupun nama lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

97

B. Daftar Pertanyaan

Mohon Saudara memberikan tanda check list (√) pada

salah satu pilihan jawaban sesuai dengan pemahaman dari

Saudara. Setiap angka akan mewakili tingkat kesesuaian

dengan pendapat Saudara:

1 : Sangat Tidak Setuju (STS)

2 : Tidak Setuju (TS)

3 : Tidak Ada Pendapat (N)

4 : Setuju (S)

5 : Sangat Setuju (SS)

1. Pembelian Impulsif

No.

PERNYATAAN

PEMBELIAN IMPULSIF(Y)

PILIHAN JAWABAN

STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. Saya cenderung melakukan pembelian pada

produk fashion (pakaian, tas, sepatu atau

aksesoris) yang mendapatkan diskon ketika

membuka situs online shop

2.

Saya cenderung berbelanja di online shop

tanpa berpikir panjang terlebih dahulu atau

spontanitas pembelian

3.

Saya membelanjakan uang saya baik sebagian

maupun seluruhnya untuk produk fashion

yang saya suka (pakaian, tas, sepatu atau

aksesoris) di online shop

4. Saya menjadi antusias ketika melihat produk

fashion di online shop (pakaian, tas, sepatu

atau aksesoris) yang akan saya beli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

98

2. Motivasi Belanja Hedonik

5.

Saya membeli produk fashion (pakaian, tas,

sepatu atau aksesoris) secara online meskipun

tidak begitu membutuhkannya

6 Saya melakukan pembelian produk fashion

ketika membuka online shop tanpa ada

perencanaan terlebih dahulu.

No.

PERNYATAAN

MOTIVASI BELANJA

HEDONIK (X1)

PILIHAN JAWABAN

STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. Saya merasa bersemangat ketika berbelanja

produk fashion di online shop (pakaian, tas,

sepatu atau aksesoris).

2.

Saya merasa puas dan lega setelah membeli

produk fashion yang saya inginkan di online

shop

3. Saya melakukan pembelian bproduk fashion

(pakaian, tas, sepatu atau aksesoris) di online

shop selain untuk memenuhi kebutuhan juga

sebagai sarana untuk mengurangi stress.

4. Saya berbelanja di online shop untuk

mengikuti trend-trend produk fashion

(pakaian, tas, sepatu atau aksesoris) terbaru

5. Saya cenderung memilih membeli produk

fashion di situs online yang memberikan lebih

banyak diskon

6. Saya merasa senang setelah melakukan

pembelian produk fashion di online shop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

99

3. Gaya Hidup Berbelanja

4. Citra Merek

No.

PERNYATAAN

GAYA HIDUP BERBELANJA (X2)

PILIHAN JAWABAN

STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. Saya cenderung membeli produk fashion

melalui iklan yang ditawarkan di online shop

2.

Saya lebih tertarik membeli produk fashion

dengan model yang terbaru (uptodate) di

online shop

3. Saya lebih tertarik membeli produk fashion

yang memiliki merek ketika membuka situs

online shop

4. Saya cenderung membeli produk fashion yang

memiliki kualitas terbaik di online shop

5. Saya membeli produk fashion secara online

dari berbagai merek (tidak terpaku pada satu

merek saja)

6. Saya yakin bahwa ada produk fashion dari

merk lain (kategori produk) yang sama

seperti yang di beli di online shop.

No.

PERNYATAAN

CITRA MEREK (X3)

PILIHAN JAWABAN

STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

1. Saya cenderung membeli produk fashion

bermerek secara online yang memiliki track

record baik dalam beberapa tahun terakhir

2.

Saya cenderung percaya dan membeli produk

fashion dengan merek yang biasa saya beli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

100

---TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA---

secara online

3. Saya percaya bahwa ketika membeli produk

fashion secara online biasanya memberikan

produk yang sesuai dengan harapan

4. Saya cenderung melakukan pembelian secara

online pada produk fashion bermerek karena

produk berbranded tidak pernah

mengecewakan

5. Saya cenderung melakukan pembelian produk

fashion bermerek secara online yang memiliki

kelebihan pada penampilannya

6. Saya cenderung melakukan pembelian produk

fashion bermerek secara online karena lebih

nyaman dikenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

101

LAMPIRAN 2

REKAP SKOR RESPONDEN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

02

1. Variabel Motivasi Belanja Hedonik

No. Resp butir soal 1 butir soal 2 butir soal 3 butir soal 4 butir soal 5 butir soal 6

1 4 2 2 5 2 2

2 3 2 2 4 4 3

3 4 2 2 4 2 2

4 5 3 3 4 3 3

5 2 1 1 2 1 1

6 4 2 2 3 2 3

7 4 2 2 3 2 2

8 4 2 4 3 2 2

9 4 2 2 4 3 4

10 3 1 1 4 3 1

11 2 2 2 3 2 2

12 5 3 2 4 2 2

13 3 2 1 3 1 1

14 4 1 2 4 2 2

15 3 2 2 2 2 2

16 3 1 2 4 1 2

17 4 2 2 3 2 2

18 3 1 1 4 1 1

19 3 2 2 3 1 2

20 1 2 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

03

21 4 1 1 3 1 1

22 4 2 2 4 2 3

23 4 1 3 4 1 2

24 4 2 4 4 2 2

25 1 2 1 1 2 1

26 2 2 2 2 2 2

27 5 3 2 3 2 3

28 1 1 1 1 2 3

29 4 2 2 2 2 2

30 5 2 5 3 3 2

31 4 2 2 5 1 2

32 3 2 1 3 3 2

33 4 2 4 3 2 4

34 5 2 4 4 4 4

35 5 1 2 2 1 1

36 5 1 3 4 1 2

37 4 2 3 3 1 1

38 3 2 2 3 2 2

39 3 1 2 4 1 1

40 4 2 2 4 2 2

41 3 4 3 4 2 2

42 4 2 2 3 2 2

43 4 2 3 4 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

04

44 4 2 2 3 2 2

45 3 3 3 3 3 3

46 3 2 2 3 1 2

47 2 1 1 4 1 2

48 4 3 3 3 1 2

49 4 2 3 4 2 2

50 1 1 1 1 1 1

51 4 1 1 3 2 1

52 2 2 2 2 2 2

53 4 2 2 4 2 2

54 3 2 2 3 2 2

55 5 1 1 3 2 1

56 5 2 1 5 1 1

57 4 2 3 4 3 2

58 4 3 2 3 1 1

59 5 4 3 3 4 4

60 4 2 2 3 1 2

61 4 4 4 5 4 4

62 2 4 2 5 2 4

63 5 4 4 5 4 4

64 4 4 2 5 4 4

65 2 4 4 4 4 2

66 5 4 2 5 4 4

67 4 4 4 4 4 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

05

68 5 4 4 5 4 2

69 2 4 4 5 4 4

70 4 4 2 4 4 4

71 4 2 4 5 4 2

72 4 2 4 4 3 5

73 4 4 4 4 3 4

74 2 4 2 5 2 2

75 4 2 4 4 2 2

76 5 4 5 4 4 4

77 5 2 4 4 2 2

78 5 4 4 5 4 2

79 5 4 4 4 4 2

80 5 4 4 4 4 4

81 4 4 4 5 2 2

82 5 2 4 4 2 2

83 5 4 4 4 4 4

84 5 2 4 4 2 2

85 4 4 3 4 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

06

2. Variabel Motivasi Belanja Hedonik

No. Resp butir soal 1 butir soal 2 butir soal 3 butir soal 4 butir soal 5 butir soal 6

1 4 5 4 4 5 5

2 4 3 4 4 4 4

3 3 4 4 3 4 4

4 3 4 4 5 5 4

5 3 3 1 1 1 3

6 4 4 5 4 4 3

7 3 3 2 4 4 3

8 2 4 2 2 4 4

9 4 3 4 4 4 3

10 1 1 5 5 5 5

11 2 2 3 3 3 2

12 3 3 3 4 4 4

13 3 3 4 3 3 3

14 4 4 3 2 4 3

15 2 3 2 2 3 2

16 2 4 3 1 3 3

17 3 3 3 2 2 3

18 2 3 2 2 3 3

19 3 3 2 3 4 3

20 2 2 1 2 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

07

21 3 4 1 1 3 2

22 3 4 4 4 4 3

23 4 4 2 3 4 3

24 3 4 4 4 4 4

25 2 1 2 2 2 2

26 3 3 2 3 4 4

27 3 3 2 4 5 5

28 3 4 4 4 4 4

29 2 4 4 3 2 3

30 3 3 2 5 5 3

31 4 4 3 3 3 4

32 3 4 3 5 1 2

33 3 4 4 4 4 4

34 4 4 4 4 4 3

35 3 2 2 1 4 3

36 4 1 4 2 5 4

37 3 3 2 4 4 3

38 3 2 2 2 2 3

39 3 3 3 4 4 3

40 3 4 2 2 3 3

41 4 4 4 5 3 5

42 3 3 3 3 3 3

43 4 4 4 4 4 4

44 3 3 3 2 4 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

08

45 3 3 3 3 4 3

46 3 3 2 2 3 3

47 3 2 3 3 3 3

48 3 4 2 1 4 4

49 4 2 2 4 4 2

50 1 1 1 1 1 1

51 3 3 2 2 5 3

52 2 2 3 2 2 2

53 4 4 4 2 5 3

54 3 3 3 3 4 3

55 1 3 3 2 3 3

56 3 3 1 1 5 3

57 3 4 3 2 3 4

58 2 4 4 4 4 4

59 4 4 4 4 4 3

60 3 3 4 3 5 3

61 5 5 4 4 4 5

62 4 4 5 2 5 4

63 4 5 4 4 5 4

64 5 5 4 4 5 4

65 5 4 4 2 4 4

66 2 5 4 5 5 4

67 5 5 2 4 5 5

68 4 5 4 5 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

09

69 4 4 5 2 2 4

70 4 4 4 4 4 5

71 4 4 5 4 5 5

72 5 5 4 4 5 4

73 4 4 4 2 4 4

74 4 5 4 4 5 4

75 4 4 4 4 4 4

76 5 5 4 4 5 4

77 4 5 5 4 5 4

78 4 4 4 4 5 4

79 4 5 4 5 5 4

80 4 5 5 4 4 4

81 4 5 4 4 5 4

82 4 4 4 4 5 4

83 4 5 4 4 5 4

84 4 4 5 4 5 4

85 4 3 3 2 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

10

3. Variabel Gaya Hidup Berbelanja

No. Resp butir soal 1 butir soal 2 butir soal 3 butir soal 4 butir soal 5 butir soal 6

1 5 4 4 2 4 5

2 3 4 5 4 4 2

3 4 3 3 4 4 2

4 4 3 4 4 5 4

5 2 3 2 1 2 3

6 5 4 4 4 4 3

7 4 2 2 4 4 4

8 3 4 2 3 4 5

9 4 4 4 3 4 2

10 2 2 3 5 4 5

11 3 2 3 3 4 2

12 4 4 2 2 4 4

13 3 4 4 2 3 3

14 5 4 3 3 4 4

15 2 3 1 3 4 2

16 2 5 1 3 4 3

17 4 2 3 2 1 4

18 3 4 2 2 4 3

19 4 3 3 3 4 2

20 3 2 2 1 1 1

21 4 3 1 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

11

22 3 4 5 3 4 3

23 4 3 3 4 5 2

24 2 4 4 5 4 4

25 2 2 1 2 3 2

26 4 3 2 4 4 4

27 4 3 2 4 5 5

28 3 4 4 4 4 4

29 2 4 4 3 2 3

30 3 3 2 5 5 3

31 4 4 3 3 3 4

32 4 3 3 5 2 1

33 4 3 4 4 4 4

34 4 4 4 4 4 3

35 4 2 3 2 4 1

36 4 2 4 3 5 4

37 4 4 2 4 4 2

38 2 1 4 3 3 2

39 4 3 3 5 3 3

40 4 4 1 2 3 3

41 3 4 3 5 4 5

42 4 4 3 3 2 3

43 4 4 4 4 4 4

44 4 1 3 2 4 3

45 4 3 4 3 4 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

12

46 3 3 2 2 4 3

47 4 2 3 4 3 2

48 4 4 1 2 4 4

49 5 3 1 3 4 2

50 3 1 1 2 1 2

51 3 2 3 3 5 3

52 2 2 3 2 2 2

53 3 4 4 3 5 3

54 3 4 4 2 4 3

55 2 1 4 2 3 3

56 3 4 1 1 5 3

57 3 2 2 3 4 4

58 2 4 4 5 4 4

59 3 3 5 4 4 2

60 3 3 2 4 5 3

61 4 5 4 4 5 4

62 5 3 4 3 5 4

63 4 4 3 5 4 4

64 2 4 1 3 2 3

65 3 4 4 2 5 4

66 1 5 4 4 5 4

67 4 5 2 4 4 5

68 3 4 5 5 3 4

69 4 5 5 3 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

13

70 5 4 2 1 4 4

71 3 4 5 3 5 4

72 4 4 3 4 5 4

73 5 4 4 2 4 4

74 5 4 3 1 5 4

75 3 4 4 4 4 4

76 4 5 4 4 5 4

77 4 5 5 4 5 4

78 4 4 4 3 5 4

79 4 5 3 5 5 4

80 4 4 5 3 4 2

81 4 5 4 4 5 4

82 4 4 4 4 5 4

83 3 2 4 3 3 4

84 3 4 5 4 3 4

85 2 1 3 2 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

14

4. Variabel Citra Merek

No. Resp butir soal 1 butir soal 2 butir soal 3 butir soal 4 butir soal 5 butir soal 6

1 4 2 2 4 4 2

2 4 2 2 5 4 5

3 4 3 3 3 4 4

4 4 4 3 5 3 3

5 5 3 3 5 3 1

6 2 3 3 3 3 3

7 2 3 2 2 2 2

8 4 4 2 2 2 2

9 3 3 2 4 4 4

10 3 1 1 1 1 1

11 2 2 2 2 3 2

12 4 4 2 3 3 3

13 3 4 3 4 4 3

14 4 4 3 2 3 3

15 5 4 3 2 2 3

16 3 4 4 3 3 2

17 3 3 3 3 3 3

18 2 3 3 4 3 2

19 3 3 2 2 4 3

20 1 3 3 3 3 2

21 3 3 1 3 3 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

15

22 4 4 3 4 4 3

23 3 3 4 3 2 3

24 4 4 3 4 4 4

25 2 2 1 2 2 2

26 4 4 2 5 4 5

27 5 5 5 3 3 3

28 2 4 4 4 2 2

29 3 2 3 2 3 3

30 5 5 5 3 5 5

31 4 3 2 3 3 3

32 4 3 3 3 3 2

33 3 3 3 2 3 3

34 4 4 4 5 5 2

35 4 3 1 2 2 2

36 4 4 2 4 4 2

37 4 4 2 3 2 3

38 4 3 3 3 2 3

39 3 3 2 2 2 2

40 2 4 3 2 3 3

41 4 4 4 5 4 5

42 3 3 3 3 3 3

43 4 4 3 4 4 4

44 4 3 2 2 3 3

45 3 3 3 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

16

46 3 3 3 3 3 2

47 4 3 2 3 2 3

48 5 4 4 4 4 4

49 4 4 2 3 4 4

50 4 1 2 1 3 3

51 2 3 3 3 4 3

52 2 3 2 2 2 2

53 4 4 3 4 4 3

54 5 4 3 3 3 3

55 5 5 4 5 4 4

56 5 5 3 3 4 3

57 4 3 3 3 4 4

58 3 4 3 3 5 3

59 4 3 2 3 3 2

60 5 4 3 3 3 3

61 4 4 2 5 4 2

62 5 2 5 4 4 4

63 4 4 4 4 4 2

64 5 4 4 4 4 4

65 4 4 4 5 4 2

66 4 2 4 4 4 4

67 4 4 5 4 4 4

68 5 4 2 4 4 2

69 4 4 5 4 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

17

70 5 5 5 5 4 5

71 4 4 4 4 4 4

72 5 4 4 5 4 4

73 4 4 4 4 4 5

74 4 4 4 4 4 2

75 4 4 4 4 4 4

76 5 2 5 4 4 4

77 5 4 4 5 2 4

78 5 4 4 4 2 4

79 5 4 4 4 4 2

80 5 4 4 4 4 4

81 5 2 4 4 4 4

82 4 2 2 4 4 4

83 5 2 4 4 4 4

84 5 2 2 4 4 4

85 3 4 4 4 3 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

118

LAMPIRAN 3

UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

19

A. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pembelian Impulsif

Correlations

IP_1 IP_2 IP_3 IP_4 IP_5 IP_6 Skor_Total

IP_1 Pearson Correlation 1 .228* .486

** .461

** .297

** .236

* .616

**

Sig. (2-tailed) .036 .000 .000 .006 .030 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

IP_2 Pearson Correlation .228* 1 .522

** .460

** .684

** .581

** .781

**

Sig. (2-tailed) .036 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

IP_3 Pearson Correlation .486** .522

** 1 .433

** .544

** .453

** .782

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

IP_4 Pearson Correlation .461** .460

** .433

** 1 .422

** .360

** .700

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

IP_5 Pearson Correlation .297** .684

** .544

** .422

** 1 .664

** .814

**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

IP_6 Pearson Correlation .236* .581

** .453

** .360

** .664

** 1 .740

**

Sig. (2-tailed) .030 .000 .000 .001 .000 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

20

N 85 85 85 85 85 85 85

Skor_Total Pearson Correlation .616** .781

** .782

** .700

** .814

** .740

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.833 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

21

B. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Belanja Hedonik

Correlations

HS_1 HS_2 HS_3 HS_4 HS_5 HS_6 Skor_Total

HS_1 Pearson Correlation 1 .587** .424

** .326

** .478

** .487

** .716

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

HS_2 Pearson Correlation .587** 1 .473

** .410

** .427

** .534

** .756

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

HS_3 Pearson Correlation .424** .473

** 1 .540

** .434

** .546

** .768

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

HS_4 Pearson Correlation .326** .410

** .540

** 1 .454

** .463

** .730

**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

HS_5 Pearson Correlation .478** .427

** .434

** .454

** 1 .577

** .751

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

HS_6 Pearson Correlation .487** .534

** .546

** .463

** .577

** 1 .784

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

Skor_Total Pearson Correlation .716** .756

** .768

** .730

** .751

** .784

** 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

22

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.841 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

23

C. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Hidup Berbelanja

Correlations

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 skor_total

item_1 Pearson Correlation 1 .203 .050 -.010 .219* .120 .404

**

Sig. (2-tailed) .062 .651 .931 .044 .272 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

item_2 Pearson Correlation .203 1 .229* .247

* .344

** .370

** .669

**

Sig. (2-tailed) .062 .035 .023 .001 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

item_3 Pearson Correlation .050 .229* 1 .316

** .225

* .186 .597

**

Sig. (2-tailed) .651 .035 .003 .038 .088 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

item_4 Pearson Correlation -.010 .247* .316

** 1 .283

** .217

* .596

**

Sig. (2-tailed) .931 .023 .003 .009 .046 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

item_5 Pearson Correlation .219* .344

** .225

* .283

** 1 .378

** .677

**

Sig. (2-tailed) .044 .001 .038 .009 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

item_6 Pearson Correlation .120 .370** .186 .217

* .378

** 1 .624

**

Sig. (2-tailed) .272 .000 .088 .046 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

skor_total Pearson Correlation .404** .669

** .597

** .596

** .677

** .624

** 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

24

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.637 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

25

D. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Citra Merek

Correlations

BI_1 BI_2 BI_3 BI_4 BI_5 BI_6 Skor_Total

BI_1 Pearson Correlation 1 .287** .366

** .430

** .339

** .428

** .687

**

Sig. (2-tailed) .008 .001 .000 .002 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

BI_2 Pearson Correlation .287** 1 .410

** .362

** .248

* .169 .582

**

Sig. (2-tailed) .008 .000 .001 .022 .122 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

BI_3 Pearson Correlation .366** .410

** 1 .475

** .394

** .434

** .747

**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

BI_4 Pearson Correlation .430** .362

** .475

** 1 .555

** .373

** .767

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

BI_5 Pearson Correlation .339** .248

* .394

** .555

** 1 .465

** .703

**

Sig. (2-tailed) .002 .022 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

BI_6 Pearson Correlation .428** .169 .434

** .373

** .465

** 1 .693

**

Sig. (2-tailed) .000 .122 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

Skor_Total Pearson Correlation .687** .582

** .747

** .767

** .703

** .693

** 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

1

26

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 85 85 85 85 85 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.788 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

127

LAMPIRAN 4

UJI PRASYARAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

128

A. Hasil Uji Normalitas Motivasi Belanja Hedonik, Gaya Hidup Berbelanja,

Citra Merek dan Pembelian Impulsif

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 85

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.64133372

Most Extreme Differences Absolute .057

Positive .057

Negative -.041

Test Statistic .057

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data

B. Hasil Uji Linieritas Motivasi Belanja Hedonik, Gaya Hidup Berbelanja

dan Citra Merek

1. Hasil Uji Linieritas Motivasi Belanja Hedonik dengan Pembelian

Impulsif

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Pembelia

n impulsif

* Motivasi

belanja

hedonik

Between

Groups

(Combined) 1269.870 18 70.548 7.831 .000

Linearity 1200.453 1 1200.453

133.2

59 .000

Deviation from

Linearity 69.417 17 4.083 .453 .965

Within Groups 594.554 66 9.008

Total 1864.424 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

129

2. Hasil Uji Linieritas Gaya Hidup Berbelanja dengan Pembelian Impulsif

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Pembelian

impulsif *

Gaya

hidup

berbelanja

Between

Groups

(Combined) 966.875 16 60.430 4.578 .000

Linearity 799.901 1 799.901

60.60

2 .000

Deviation from

Linearity 166.973 15 11.132 .843 .627

Within Groups 897.549 68 13.199

Total 1864.424 84

3. Hasil Uji Linieritas Citra Merek dengan Pembelian Impulsif

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Pembelian

impulsif *

Citra merek

Between

Groups

(Combined) 960.342 18 53.352 3.895 .000

Linearity 701.025 1 701.025

51.17

6 .000

Deviation from

Linearity 259.316 17 15.254 1.114 .361

Within Groups 904.082 66 13.698

Total 1864.424 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

130

LAMPIRAN 5

UJI ASUMSI KLASIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

131

A. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coefficie

nts

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

(Constant) -1.255 1.872 -.671 .504

Motivasi

belanja hedonik .857 .141 .838

6.06

3 .000 .203 4.925

Gaya hidup

berbelanja -.234 .163 -.186

-1.43

7 .154 .233 4.298

Citra merek .258 .090 .220

2.87

5 .005 .665 1.503

a. Dependent Variable: Pembelian impulsif

B. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .390 1.130 .345 .731

Motivasi belanja

hedonik .112 .085 .313 1.314 .192

Gaya hidup

berbelanja -.019 .098 -.043 -.191 .849

Citra merek -.014 .054 -.033 -.254 .800

a. Dependent Variable: Abs_Res

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

132

LAMPIRAN 6

UJI HIPOTESIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

133

A. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.255 1.872 -.671 .504

Motivasi

belanja

hedonik

.857 .141 .838 6.063 .000

Gaya hidup

berbelanja -.234 .163 -.186 -1.437 .154

Citra merek .258 .090 .220 2.875 .005

B. Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1278.385 3 426.128 58.898 .000b

Residual 586.038 81 7.235

Total 1864.424 84

a. Dependent Variable: Pembelian impulsif

b. Predictors: (Constant), Citra merek, Gaya hidup berbelanja, Motivasi belanja

hedonic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

134

LAMPIRAN 7

HASIL UJI DETERMINASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGARUH MOTIVASI BELANJA HEDONIK, GAYA HIDUP …

135

HASIL UJI DETERMINASI

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .828a .686 .674 2.690

a. Predictors: (Constant), Citra merek, Gaya hidup berbelanja, Motivasi belanja

hedonic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI