8/19/2019 Case tifoid dhf
1/39
BAB I
PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah
penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan
kepadatan penduduk. Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali ditemukan di
kota Surabaya pada tahun 1968 dimana sebanyak !8 orang terin"eksi dan #$
orang diantaranya meninggal dunia (%ngka &ematian (%&) ' $1 ). Se*ak saat
itu penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia.1.
Dengue +e,er-D+ dan Dengue haemorrhagic fever -D+ adalah penyakit
in"eksi yang disebabkan oleh ,irus dengue atau yang sering dikenal dengan
Demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD). Indonesia dimasukkan
dalam kategori /%0 dalam strati"ikasi D+ oleh World Health Organization
(2) #331 yang mengindikasikan tingginya angka pera4atan rumah sakit dan
kematian akibat D+ khususnya pada anak.#
In"eksi ,irus dengue merupakan salah satu penyebab penyakit pada anak5
anak di %sia enggara yang perlu mendapatkan pera4atan di rumah sakit. In"eksi
mungkin tanpa ge*ala atau mungkin menimbulkan berbagai sindroma klinis mulai
dari demam berdarah (D+) suatu nonspesi"ik penyakit demam demam berdarah
dengue (D+) dan dengue syok sindrom (DSS). ($)
In"eksi ,irus dengue pada manusia mengakibatkan spektrum mani"estasi
klinis yang ber,ariasi antara penyakit paling ringan (mild undi""erentiated "ebrile
illness) demam dengue demam berdarah dengue sampai demam berdarah
dengue disertai syok (dengue sho7k syndrome). ambaran mani"estasi klinis yang
ber,ariasi ini memperlihatkan sebuah "enomena gunung es yang terlihat di atas
permukaan laut sedangkan kasus dengue ringan (silent dengue in"e7tion dan
demam dengue) merupakan dasarnya.
1
8/19/2019 Case tifoid dhf
2/39
anda patognomonik antara demam dengue dan demam berdarah dengue
adalah peningkatan permeabilitas kapiler darah yang menyebabkan adanya
kebo7oran dari intra,askuler ke kompartemen ekstra,askuler. ada DBD yang
parah hilangnya plasma sangat penting pasien men*adi hipo,olemik tanda5tanda
circulatory compromise dan dapat men*adi syok. Demam berdarah dengue
mempunyai kemungkinan ! menyebabkan kematian tetapi bila berkembang
men*adi sindrom syok dengue akan meningkatkan kematian hingga $3.
Sindrom syok dengue merupakan salah satu kega4atan di bidang in"eksi.
:asalah yang berkembang di Indonesia belakangan ini adalah ke7enderungan
pasien yang menderita demam berdarah dengue *atuh pada keadaan yang lebih
berat yaitu sindrom syok dengue . Berbagai "aktor ikut menggiring ter*adi
sindrom syok dengue yaitu "aktor genetik ketahanan host ,irulensi ,irus dengue
intensitas in"eksi ,ektor %edes aegypti tatanan lingkungan yang masih ramah
terhadap ,ektor serta penatalaksanaan yang masih perlu dioptimalkan. (#)
enanganan DSS adalah resusitasi dengan pemberian 7airan se7ara
parenteral dengan tu*uan untuk memulihkan dan mempertahankan kebutuhan
7airan selama periode meningkatnya permeabilitas kapiler. era4atan khusus
diperlukan untuk menghindari o,erload 7airan dengan semua komplikasinya. Bila
resusitasi 7airan dimulai se*ak tahap a4al syok biasanya re,ersibel dan setelah
masalah kebo7oran plasma teratasi pasien dapat sembuh dengan baik.
;ekomendasi dari 2 adalah pergantian ,olume inisial dengan 7airan kristaloid
diikuti dengan plasma atau koloid pada pasien dengan syok. (6)
:eningkatnya *umlah kasus serta bertambahnya 4ilayah yang ter*angkit
disebabkan karena semakin baiknya sarana transportasi penduduk adanya
pemukiman baru kurangnya prilaku masyarakat terhadap pembersihan sarang
nyamuk terdapatnya ,ektor nyamuk hampir di seluruh pelosok tanah air serta
adanya empat sel tipe ,irus yang bersirkulasi sepan*ang tahun. Departemen
kesehatan telah mengupayakan berbagai strategi dalam mengatasi kasus ini. pada
a4alnya strategi yang digunakan adalah memberantas nyamuk de4asa melalui
2
8/19/2019 Case tifoid dhf
3/39
pengasapan kemudian strategi diperluas dengan menggunakan lar,asida yang
ditaburkan ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. %kan tetapi kedua
metode tersebut sampai sekarang belum memeperlihatkan hasil yang memuaskan.
itik berat upaya pemberantasan ,ektor demam berdarah oleh masyarakat dengan
melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk ( S< ). (#)
3
8/19/2019 Case tifoid dhf
4/39
BAB II
LAPORAN KASUS
I. ANAMNESIS
1. IDENTIFIKASI
Seorang pria n. & usia 19 tahun agama Islam alamat Desa
Dermayu &e7amatan %ir eriukan peker*aan ela*ar dira4at di ruang
eratai ;S=D D;. :. >unus Bengkulu se*ak tanggal 19 :aret #316
dengan keluhan utama demam se*ak hari S:;S.
2. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Se*ak ? hari S:;S pasien demam demam naik turun dan
dirasakan tinggi pada sore hingga malam hari pasien merasakan lidah
terasa pahit. asien mengeluhkan nyeri kepala (@) nyeri pada mata (@)
nyeri sendi (@) dan nyeri otot (@) pasien tampak lemah (@) menggigil
(5) ke*ang (5) batuk (5) pilek (5) mual (@) muntah (5) keluar 7airan
dari telinga (5) mimisan (5) gusi mudah berdarah (@) mun7ul ruam5
ruam merah pada muka (5) tampak pu7at (5) keluar bintik5bintik
merah seperti digigit nyamuk (5) sesak na"as (5) nyeri perut (5) na"su
makan menurun (@) B%& nyeri (5) B%& merah atau keruh (5) nyeri
pinggang (5) B%& sedikit (5) B%B 7air (5) B%B sulit (@) B%B
ber4arna hitam (5) ri4ayat tetangga teman dan saudara dira4at di ;S
karena sakit demam berdarah (5).
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
a. ;i4ayat demam berdarah disangkal
b. ;i4ayat malaria disangkal
7. ;i4ayat demam ti"oid disangkal
d. ;i4ayat in"eksi saluran kemih disangkal
4
8/19/2019 Case tifoid dhf
5/39
4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
a. ;i4ayat demam berdarah dalam keluarga disangkal
b. ;i4ayat malaria dalam keluarga disangkal
7. ;i4ayat demam ti"oid dalam keluarga disangkal
5. RIWAYAT KEBIASAAN
a. ;i4ayat minum *amu5*amuan disangkal
b. ;i4ayat minum obat pereda nyeri disangkal
7. asien *arang berolahraga
6. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
asien seorang pela*ar S: kelas status belum menikah Ibu pasien
seorang Ibu ;umah angga %yah pasien seorang. asien anak pertama
dari dua bersaudara. &eadaan sosial ekonomi sedang.
II. PEMERIKSAAN FISIK 1. STATUS PRAESENS
&eadaan =mum ' ampak Sakit Sedang
&esadaran ' &ompos :entis
ekanan Darah ' 113-83 mmg
8/19/2019 Case tifoid dhf
6/39
berdarah (5) "aring hiperemis (5) tonsil 151
Le(e) ' J (!5#) 7m₂2 pembesaran kelen*ar getah bening (5)
tiroid tidak teraba membesar
T(*)+,
aru
Inspeksi ' Statis dinamis simetris retraksi (5) otot bantu na"as (5)
alpasi ' Stem"remitus simetris kiri dan kanan ekspansi
dinding dada deAtra sinistra simetris.
erkusi ' Sonor pada lapangan paru deAtra dan sinistra
8/19/2019 Case tifoid dhf
7/39
pu7at (5-5)
In"erior ' %kral hangat @-@ C; G# detik edema(5-5)akral pu7at (5-5)
enita l'
Inspeksi ' Huka(5) Skar (5) edema (5) iperemis (5)
alpasi '
8/19/2019 Case tifoid dhf
8/39
0. MASALAH
1. DAFTAR MASALAHyphoid +e,er
Dengue aemorrhagi7 +e,er grade II
2. PENGKAJIAN MASALAH
yphoid +e,er dan Dengue aemorrhagi7 +e,er grade II
ada pasien ini dipikirkan mengalami demam ti"oid karena
didapatkan keluhan demam selama hari yang naik turun dan lebih
tinggi pada sore hingga malam hari selain itu pasien mengeluhkan
nyeri kepala nyeri pada mata serta nyeri pada otot dan sendi mual
sulit B%B. asien *uga terlihat sangat lemah. Selain itu pasien *uga
dipikirkan mengalami demam berdarah karena dari pemeriksaan "isik
dilakukan u*i bendung positi" dengan *umlah 3 petekie kemudian
pasien *uga mengalami gusi berdarah. asil labortorium didapatkan
trombositopenia (1##.333 sel-mm) Heukopenia (.833 mm).
;en7ana Diagnostik
5 idal
5 D+ ;apid test
5 rombosit
;en7ana erapi
8/19/2019 Case tifoid dhf
9/39
5 :en*elaskan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakitnya
prosedur diagnostik yang akan dilakukan serta pengobatan dan
pera4atan selan*utnya yang harus dilakukan
5 :en*elaskan kepada pasien untuk banyak istirahat dan men*aga
asupan 7airan oral
0I. DIAGNOSA SEMENTARA
Demam ti"oid
D+ grade I
0II. DIAGNOSIS BANDING
Demam dengue
0III. PERKEMBANGAN SELAMA RAWAT INAP
T&''! 14 M)e" 216
S Demam (@) begah (@) nyeri kepala (@) nyeri otot (@)
nyeri daerah mata (@) mual (@) muntah (5) badan lemas
(@) mimisan (5) gusi berdarah (5) bintik kemerahan di
kulit (5) B%& (@) normal nyeri B%& (5) B%B (5)
8/19/2019 Case tifoid dhf
10/39
%bdomen
Fkstremitas
ulmo ' Sonor di seluruh lapang paru esikuler (@)
ronkhi (5) 4heeEing (5)
Datar B= (@) normal nyeri tekan (@) epigastrium
impani di seluruh abdomen hepar dan lien tak teraba.
%kral hangat (@-@) edema (5-5) C; G# detik akral
pu7at (5-5)
Haboratorium'
Heukosit #.833 mm
emoglobin 1#9 gr-dl
ematokrit K
rombosit 133.333 sel-mm
A Demam ti"oid D+ grade II
P -"e)p# $#
)%&'&/
erapi '
I+D ;H gtt #3-menit
2mepraEole in* 1A1
Ce"taEidim in* #A1
ara7etamol tablet A !33mg
sidii A1
8/19/2019 Case tifoid dhf
11/39
&esadaran
ekanan darah
8/19/2019 Case tifoid dhf
12/39
S Demam (5) begah (@) nyeri kepala (5) nyeri otot (@) nyeri
daerah mata (5) mual (5) muntah (5) badan lemas (5)
mimisan (5) gusi berdarah (5) bintik kemerahan di kulit
(5) B%& (@) normal nyeri B%& (5) B%B (5)
O
Ke$& %%
&esadaran
ekanan darah
8/19/2019 Case tifoid dhf
13/39
8/19/2019 Case tifoid dhf
14/39
rombosit $3.333 sel-mm
A Demam ti"oid D+ grade IIP -"e)p# $#
)%&'&/
erapi '
I+D gela"usal gtt 1!-menit
Cur7uma A1
Ce"taEidim
8/19/2019 Case tifoid dhf
15/39
%bdomen
Fkstremitas
(5) 4heeEing (5)
Datar B= (@) normal nyeri tekan (5) impani di seluruhabdomen hepar dan lien tak teraba.
%kral hangat (@-@) edema (5-5) C; G# detik akral pu7at
(5-5)
Haboratorium'
ematokrit !1
rombosit 89.333 sel-mm
D+ rapid test Ig (@) Ig: (5)
A Demam ti"oid D+ grade II
P -"e)p# $#
)%&'&/
erapi '
8/19/2019 Case tifoid dhf
16/39
BAB III
ANALISIS KASUS
Dengue Haemorragic Fever
Dengue aemorrhagi7 +e,er (D+) adalah penyakit demam akut yang
disertai dengan adanya mani"estasi perdarahan yang bertendensi mengakibatkan
ren*atan yang dapat menyebabkan kematian.1 enyakit ini merupakan in"eksi akut
yang disebabkan oleh %rbo,irus (arthropodborn ,irus) dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk %edes %egypti dan %edes %lbopi7tus.#
ambar 1. erbedaan Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue
Sindrom syok dengue adalah dera*at terberat dari DBD yang ter*adi karena
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga 7airan keluar dari intra,askuler ke
ekstra,askuler sehingga ter*adi penurunan ,olume intra,askuler dan hipoksemia.
16
8/19/2019 Case tifoid dhf
17/39
Syok yang biasanya ter*adi pada saat atau segera setelah suhu turun
antara hari ke sampai hari sakit ke K disebabkan oleh peningkatan permeabilitas
,askular sehingga ter*adi kebo7oran plasma e"usi 7airan serosa ke rongga pleura
dan peritonium hipoproteinemia hemokonsentrasi dan hipo,olemia yang
mengakibatkan berkurangnya aliran balik ,ena preload miokard ,olume
sekun7up dan 7urah *antung sehingga ter*adi dis"ungsi sirkulasi dan penurunan
per"usi organ. 1#
3.1. ETIOLOGI 8
irus dengue merupakan small single stranded RNA. In"eksi dengue
disebabkan oleh ,irus dengue yang termasuk kelompok B %rthropod irus
(%rbo,irus) yang sekarang dikenal dengan genus +la,i,irus "amili
+la,i,iride dan mempunyai $ *enis serotipe yaitu' Den51 Den5# Den5
Den5$.
irus DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti betina yang in"ekti".
8/19/2019 Case tifoid dhf
18/39
yang berulang ini akan menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibodi
sehingga menimbulkan kompleks antigen5antibodi dengan konsentrasi tinggi.
%ntibodi heterolog yang telah ada sebelumnya akan mengenai ,irus
lain yang akan mengin"eksi dan kemudian membentuk kompleks antigen
antibodi yang kemudian berikatan dengan +7 reseptor dari membran sel
leukosit terutama makro"ag. 2leh karena antibodi heterolog maka ,irus tidak
dinetralisasi oleh tubuh sehingga akan bebas melakukan replikasi dalam sel
makro"ag. Dihipotesiskan *uga mengenai antbodi dependent enchancement
(%DF) suatu proses yang akan meningkatkan in"eksi dan replikasi ,irus
dengue di dalam sel mononuklear. Sebagai tanggapan terhadap in"eksi
tersebut ter*adi sekresi mediator ,asoakti" yang kemudian menyebabkan
peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga mengakibatkan keadaan
hipo,olemik dan syok.
Sebagai akibat in"eksi sekunder oleh tipe ,irus dengue yang berlainan
pada tiap pasien respon antibodi anamnestik yang akan ter*adi dalam 4aktu
beberapa hari mengakibatkan proli"erasi dan trans"ormasi lim"osit dengan
menghasilkan titer tinggi antibodi Ig anti dengue. ;eplikasi ,irus dengue
ter*adi *uga dalam lim"osit yang bertrans"ormasi dengan akibat terdapatnya
,irus dalam *umlah banyak. al ini mengakibatkan terbentuknya kompleks
antigen antibodi yang kaan mengakti"kan sistem komplemen. elepasan Ca
dan C!a akibat akti,asi C dan C! menyebabkan peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah dan merembesnya plasma dari ruang intra,askular
ke ruang ekstra,askuler. ada pasien yang syok berat ,olume plasma dapat
berkurang sampai lebih dari 3 dan berlangsung selama #$5$8 *am.
erembesan plasma ini terbukti dengan adanya peningkatan hematokrit
penurunan kadar natrium dan terdapatnya 7airan pada rongga serosa (e"usi
pleuraas7ites). Syok yang tidak ditangani se7ara adekuat akan menyebabkan
asidosis dan anoksia.
18
8/19/2019 Case tifoid dhf
19/39
Selain akti"kan komplemen reaksi ini pun menyebabkan agregasi
trombosit dan mengakti,isasi sistem koagulasi melalui kerusakan endotel
pembuluh darah. &edua "aktor tersebut menyebabkan perdarahan oada DBD.
%gregasi trombosit ter*adi sebagai akibat dari perlekatan kompleks antigen5
antibodi pada membran trombosit mengakibatkan pengeluaran %D sehingga
trombosit melekat satu sama lain. al ini membuat trombosit dihan7urkan
oleh ;FS sehingga ter*adi trombositopenia. %gregasi trombosit ini
menyebabkan pengeluaran platelet "aktor III sehingga ter*adi koagulopati
konsumti" (&ID) ditandai dengan peningkatan +D ("ibrinogen degredation
produ7t) sehingga ada penurunan "aktor pembekuan.
%gregasi trombosit mengakibatkan gangguan "ungsi trombosit
sehingga 4alaupun *umlah trombosit masih 7ukup banyak tidak ber"ungsi
baik. Disisi lain akti,asi koagulasi akan menyebabkan akti,asi "aktor
ageman sehinga ter*adi akti,asi sistem kinin sehingga mema7u peningkatan
permeabilitas kapiler yang dapat memper7epat ter*adinya syok. Jadi
perdarahan pada DBD akibat trombositopenia penurunan "aktor pembekuanakibat &ID kelainan "ungsi trombosit kerusakan dinding endotel kapiler.
%khirnya perdarahan memperberat syok yang ter*adi.
Dampak metabolik lain yang ter*adi pada in"eksi ,irus dengue ialah
memposisikan tubuh host dalam kondisi hipermetabolik. ada kondisi
hipermetabolik tubuh menuntut mitokondria untuk meningkatkan produksi
%. Dampak sampingnya ialah peningkatan produksi ;ea7ti,e 2Aygen
Spe7ies (;2S). ;2S bersama sitokin proin"lamatori menyebabkan penurunan
elastisitas otot polos kapiler miokard dan berpengaruh pada sistem konduksi
*antung terutama pada sindrom syok dengue. Dapat dipahami bah4a syok
pada in"eksi DBD dapat ter*adi akibat perpindahan plasma perdarahan
kelumpuhan otot polos ,askuler kelumpuhan miokard.13
3.3. MANIFESTASI KLINIK K
19
8/19/2019 Case tifoid dhf
20/39
In"eksi dengue merupakan penyakit sistemik dan dinamis. enyakit ini
memiliki spektrum klinis yang. Setelah masa inkubasi dilan*utkan dengan
"ase yaitu "ase demam kritis dan resolusi-pemulihan.
+ase pertama yang relati" ringan dengan demam mendadak malaise
mual muntah nyeri kepala anoreksia. ada "ase kedua biasanya terdapat
ekstremitas dingin lembab badan panas muka merah keringat banyak
gelisah iritabel nyeri mid epigastrium. Seringkali ptekie tersebar pada dahi
dan tungkai. erna"asan 7epat dan sering berat.
8/19/2019 Case tifoid dhf
21/39
#. +ase kritis
%khir "ase demam merupakan "ase kritis anak terlihat seakan
sehat hati5hati karena "ase tersebut dapat sebagai a4al ke*adian syok.
ari ke 5K adalah "ase kritis. Dimana kebo7oran plasma bisa ter*adi
kurang dari #$5$8 *am.
rogresi" leukopenia diikuti penurunan *umlah trombosit
mendahului ter*adinya kebo7oran plasma. ada "ase ini pasien yang
tidak mengalami kebo7oran plasma akan membaik keadaannya
sedangkan yang mengalami kebo7oran plasma sebaliknya karena
kehilangan ,olume plasma. %s7ites dan e"usi pleura bisa terdeteksitergantung dari keparahan kebo7oran plasma dan ,olume terapi 7airan.
. +ase resolusi
Bila dalam 4aktu #$5$8 *am pasien berhasil mele4ati "ase kritis keadaan
umum dan na"su makan membaik status hemodinamik stabil. Semua
nilai lab kembali normal se7ara perlahan.
De
21
8/19/2019 Case tifoid dhf
22/39
Demam tinggi mendadak terus menerus berlangsung #5K hari naik turun
tidak berpengaruh dengan antipirektik. Suhu tubuh bisa men7apai $3oC dan
dapat ter*adi ke*ang demam. &adang terdapat muka yang merah eritema
myalgia arthralgia dan sakit kepala. ada beberapa pasien pun bisa ada
ge*ala nyeri tenggorok in"eksi pada kon*ungti,a. %noreksia mual dan
muntah sering *uga dikeluhkan. Sulit membedakan demam karena in"eksi
dengua dengan demam non dengue pada "ase a4al seperti ini tetapi dengan
positi"nya u*i torniket meningkatkan kemungkinan demam dengue. !
T&$"&$ pe)$)(&
tekie purpura ekimosis perdarahan kon*ungti,a. tekie merupakan
tanda perdarahan yang paling sering ditemukan. tekie mun7ul pada hari
pertama tetapi dapat *uga pada hari ke $! demam. erdarahan lain seperti
epistaksis perdarahan gusi melena dan hematemesis. &adang terdapat *uga
hematuria.
Hep"*e'!#
=mumnya dapat ditemukan apada permulaan penyakit. embesaran hepar
ber,ariasi dari yg hanya teraba sampai #5$7m di ba4ah arkus kosta.
N7e)# ,e&$#
ada demam berdarah dengue terdapat ge*ala pada nyeri pada tulang
disebabkan replikasi ,irus dan dekstruksi seluler pada sumsum tulang.1$ ada
kira5kira sepertiga kasus setelah demam berlangsung beberapa hari keadaan
umum pasien tiba5tiba memburuk. al ini ter*adi pada saat atau setelahdemam menurun yaitu diantara hari sakit ke 5K.
S7*+
%danya gangguan permeabilitas ,askular yang terus menerus memi7u
ter*adinya hipo,olemi dan syok. al ini ter*adi dimana suhu tubuh mulai
menurun hingga normal yaitu rata5rata pada hari ke 5K. ada tahap a4al
syok mekanisme kompensasi yang mempertahankan tekanan darah normal
sistolik *uga menyebabkan takikardi dan ,asokontriksi peri"er dengan
22
8/19/2019 Case tifoid dhf
23/39
penurunan per"usi pada kulit menyababkan akral men*adi dingin dan
lambatnya cappilary reffill .
Demam turun disertai keluarnya keringat perubahan pada denyut nadi dan
tekanan darah akral dingin disertai kongesti kulit. erubahan ini
menandakan ge*ala gangguan sirkulasi sebagai akibat dari perembesan
plasma yang dapat bersi"at ringan atau sementara. erdapat tanda kegagalan
sirkulasi' kulit teraba dingin dan lembab terutama pada u*ung *ari dan kaki
sianosis disekitar mulut pasien men*adi gelisah nadi 7epat dan lemah dan
ke7il sampai tidak teraba. Sesaat sebelum syok seringkali pasien mengeluh
nyeri perut.
Syok ditandai dengan '
• Denyut nadi 7epat dan lemah
• %nak yang semula re4el 7engeng dan gelisah lambat laun kesadarannya
menurun men*adi apatis sopor dan koma. al ini disebabkan kegagalan
sirkulasi serebral
• erubahan nadi baik "rekuensi maupun amplitudonya.
8/19/2019 Case tifoid dhf
24/39
ambar 13. Dera*at Beratnya enyakit DBD
&lasi"ikasi dera*at penyakit In"eksi ,irus dengue'
DD ' Demam disertai # atau lebih tanda ' Sakir kepala nyeri retro5
orbita mialgia artralgia.
Dera*at I ' Demam disertai u*i tourniMuet positi".
Dera*at II ' Demam @ u*i tourniMuet positi" disertai mani"estasi perdarahan
(seperti ' Fpistaksis perdarahan gusi )
Dera*at III ' Didapatkan kegagalan sirkulasi yaitu nadi 7epat dan lemah
tekanan nadi menyempit (G#3 mmhg) hipotensi sianosis disekitar
mulut kulit dingin dan lembab gelisah.
Dera*at I ' Syok berat (pro"ound syok) nadi tidak teraba dan tekanan darah
tidak terukur.
3.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG 8
L8*)"*)#%
a. Heukosit
24
8/19/2019 Case tifoid dhf
25/39
Dapat normal atau menurun dengan dominasi sel neutro"il. %khir "ase
demam *umlah leukosit dan neuto"il menurun sehingga *umlah
lim"osit relati" meningkat. eningkatan *umlah lim"osit atipikal atau
lim"osit plasma biru (HB N$) di daerah tepi di*umpai pada hari sakit
ke 5K.
b. rombosit
Jumlah trombosit O 133.333-ul atau kurang dari 15# trombosit-lpb. ada
hari ke 5K
7. ematokrit
ambaran hemokonsentrasi. :erupakan indikator yang peka akan
ter*adinya perembesan plasma sehingga perlu dilakukan pemeriksaan
se7ara berkala. emokonsentrasi dengan peningkatan hematokrit #3
atau lebih men7erminkan peningkatan permeabilitas kapiler dan
perembesan plasma.
8/19/2019 Case tifoid dhf
26/39
:eskipun begitu terdapat hal5hal yang perlu diperhatikan pada u*i I
ini ' (a) =*i I sensiti" tetapi tidak spesi"ik artinya tidak dapat
menun*ukkan tipe ,irus apa yang mengin"eksi (b) antibodi I bertahan
sangat lama dalam tubuh (sampai N $8 tahun) sehingga sering dipakai
dalam studi sero5epidemiologi (7) untuk diagnosis membutuhkan
kenaikan titer kon,alesens $A lipat dari titer serum akut atau titer tinggi
(N 1#83) baik pada serum akut atau kon,alesens dianggap sebagai
positi" in"eksi dengue yang baru ter*adi (recent dengue infection).
b. =*i &omplemen "iksasi (C+ test)
=*i komplemen "iksasi *arang digunakan sebagai u*i diagnostik rutinoleh karena 7ara pemeriksaan yang rumit dan memerlukan tenaga yang
berpengalaman. Berbeda dengan antibodi I antibodi C+ hanya
bertahan beberapa tahun sa*a (#5 tahun).
7. =*i
8/19/2019 Case tifoid dhf
27/39
e.
8/19/2019 Case tifoid dhf
28/39
berhubungan dengan membran plasma yang tidak berisi moti" sekuens
membrane"spanning masih belum *elas.
8/19/2019 Case tifoid dhf
29/39
P)*"*+*! 1. Pe&&'&& Te),&'+ DHF $e9, "&p ,7*+.
Seorang yang tersangka menderita D+ dilakukan pemeriksaan
haemoglobin hematokrit dan trombosit bila '
b t dan trombosit normal atau trombosit antara 133.33351!3.333
pasien dapat dipulangkan dengan an*uran kontrol atau berobat *alan ke
poliklinik dalam 4aktu #$ *am berikutnya ( dilakukan pemeriksaan b
t lekosit dan trombosit tiap #$ *am ) atau bila keadaan penderita
memburuk segera kembali ke instalansi ga4at darurat.
b t normal dengan trombosit G133.333 dian*urkan untuk dira4at.
b t meningkat dan trombosit normal atau turun *uga dian*urkan
dira4at.
29
8/19/2019 Case tifoid dhf
30/39
ambar 11. enanganan tersangka D+ tanpa syok
P)*"*+*! 2. Pe8e)#& #)& p$ "e),&'+ DHF $e9, $# )%&'
)9".
asien yang tersangka D+ tanpa perdarahan spontan dan masi" dantanpa syok maka diruang ra4at diberikan 7airan in"us kristaloid dengan
*umlah seperti rumus berikut ini '
olume 7airan kristaloid per hari yang diperlukan sesuai rumus berikut '
1!33 @ (#3 A( BB5#3) ml
Setelah pemberian 7airan dilakukan pemeriksaan b tiap #$ *am '
30
8/19/2019 Case tifoid dhf
31/39
Bila b t meningkat 135#3 dan trombosit G 133.333 *umlah
pemberian 7airan tetap tetapi pemantauan b t trombo dilakukan tiap1# *am.
Bila b t meningkat N#3 dan trombosit G133.333 maka emberian
7airan sesuai dengan protokol penatalaksanaan D+ dengan peningkatan
tN#3.
ambar 1#. emberian 7airan pada tersangka D+ de4asa di
ruang ra4at
31
8/19/2019 Case tifoid dhf
32/39
P)*"*+*! 3. Pe&"!+,&& DHF $e&'& pe&'+"& H":2;
ambar 1. enatalaksanaan D+ dengan peningkatan hematokrit N#3
P)*"*+*! 4. Pe&"!+,&& Pe)$)(& ,p*&"& p$ DHF $e9,.
32
8/19/2019 Case tifoid dhf
33/39
PerdarahanSpontan dan
Masif :- Epistaksistidak terkendali
-Hematemesismelena
-
Perdarahanotak
-Hematuria
TRANSFUSI
TRM!SIT
H" # $%&r '
TRANSFUSI PR(
erdarahan spontan dan masi" pada penderita D+ de4asa adalah '
perdarahan hidung-epistaksis yang tidak terkendali perdarahan saluran 7erna
(henatemesis dan melena atau hematokesia) perdarahan saluran ken7ing
(hematuria) perdarahan otak atau perdarahan tersembunyi dengan *umlah
perdarahan sebanyak $5! ml-kgBB-*am.
ambar 1$. enatalaksanaan D+ Spontan pada de4asa
asien ini mengeluhkan demam tinggi yang terus menerus selama $
hari yang hari terus menerus yang turun *ika diberi para7etamol namun
kemudian demam kembali selain itu pasien mengeluhkan nyeri kepala nyeri
pada mata serta nyeri pada otot dan sendi. asien *uga terlihat sangat lemah.
Dari pemeriksaan "isik dilakukan u*i bendung positi" dengan *umlah #8
petekie. asil labortorium didapatkan trombositopenia (!1.333 sel-mm)
Heukopenia (.K33 mm) dan peningkatan hematokrit (!1). Serologi D+
Ig positi" dan Ig: positi".
engobatan yang diberikan adalah terapi 7airan yaitu I+D ;H gtt
8K-menit para7etamol A !33 mg dan sidii A 1. +ollo4 up dilakukan
untuk memantau tanda ,ital tanda perdarahan serta dilakukan pemeriksaan
trombosit- #$ *am.
33
8/19/2019 Case tifoid dhf
34/39
DAFTAR PUSTAKA
1. In"eksi irus Dengue. Dalam ' Soedarmo SS arna adinegoro S;S.
Buku %*ar In"eksi Q ediatri ropis. Fdisi &edua. Jakarta ' Badan enerbit
ID%I. #313. al.1!!5181
#. adinegoro S; Soegi*anto S uryadi S Suroso . atalaksana Demam
Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta' Depkes ;I Dir*en emberantasan
enyakit :enular dan enyehatan Hingkungan. #336. al. 15$
. ardiono D. Sri ;eEeki. Standar elayanan :edis &esehatan %nak.
Jakarta' Ikatan Dokter %nak Indonesia. #33$.
$. Behrman ;i7hard F. &liegman ;obert %r,in %nn :. et al. Demam
Berdarah Dengue dan Sindrom Syok Dengue. Ilmu &esehatan %nak
8/19/2019 Case tifoid dhf
35/39
9. Sungkar Saleha. Demam Berdarah Dengue. Jakarta' >ayasan enerbit
Ikatan Dokter Indonesia. #33#.
13. im Ilmu &esehatan %nak ;SC:. Dra"t anduan elayanan :edis
Departemen Ilmu &esehatan %nak ;SC:. Jakarta' Balai enerbit ;SC:.
#33K
HALAMAN PENGESAHAN
8/19/2019 Case tifoid dhf
36/39
KATA PENGANTAR
u*i syukur kami pan*atkan ke hadirat %llah S karena berkat rahmat
dan karunia5unus
+akultas &edokteran =ni,ersitas Bengkulu Bengkulu.
ada kesempatan ini enulis *uga ingin mengu7apkan terima kasih kepada'
1. dr. Ftty +ebrianti Sp.D sebagai pembimbing yang
telah bersedia meluangkan 4aktu dan telah memberikan masukan5masukan
petun*uk serta bantuan dalam penyusunan tugas ini.
#. eman R teman yang telah memberikan bantuan
baik material maupun spiritual kepada penulis dalam menyusun laporan kasus
ini.
enulis menyadari bah4a masih banyak kekurangan dalam laporan kasus ini
maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. enulis
sangat berharap agar laporan kasus ini dapat berman"aat bagi kita semua.
Bengkulu :aret #316
enulis
36
8/19/2019 Case tifoid dhf
37/39
H%2;%< &%S=S
DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER GRADE I
O!e(<
T)# =!)e,# B%&')#,#
H1AP14
Pe8#8#&'
$). E""7 Fe8)#&"#> Sp. PD
SMF PENYAKIT DALAM RSUD D). M. YUNUS BENGKULU
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNI0ERSITAS BENGKULU
216
37
8/19/2019 Case tifoid dhf
38/39
DAFTAR ISI
%H%:%< J=D=H ..................................................................................... i
%H%:%< F
8/19/2019 Case tifoid dhf
39/39
I. DI%