Terapi Non Farmakologi Insomnia

download Terapi Non Farmakologi Insomnia

of 1

description

ddd

Transcript of Terapi Non Farmakologi Insomnia

Menurut AASM (2008), tujuan terapi insomnia adalah meningkatkan kualitas tidur dan meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari. Strategi yang digunakan bervariasi tergantung dari etiologinya. Jika memiliki gangguan keadaan umum makan diobati terlebih dahuluIntervensi perilaku dan psikologis merupakan terapi yang efektif dalam mengatasi insomnia misalnya :CBT / Cognitive Behavioral TherapySangat efektif untuk terapi insomnia primer. Menurut penelitian 50-75% berhasil dengan terapi ini. Memiliki komponen :a. Sleep hygine educationYaitu dengan melakukan perilaku2 yg dapat mempercepat tidur dan menjauhi perilaku yang dapat membuat seseorang tidak bisa tidur. Misalnya Olahraga teraturSeperti selama 20-30 menit setiap hari sekitar 5-6 jam sebelum tidur / pada sore hari jangan pada malam hari Batasi konsumsi kafein. Karena kafein dapat meningkatkan denyut jantung, membuat sigap dan terjaga terus. Sebaiknya yang peminum kopi menghabiskan minum terakhirnya sebelum pukul 3 sore. Jauhi alcohol karena membuat rileks, mengantar tidur pulas tapi akan membuat kecanduan bila tidak mengkonsumsinya akan timbul efek kebalikan yaitu terjaga dan dapat menguras vitamin B yang mendukung system syaraf. Hindari rokok, karena nikotin bersifat neurostimulan yang memaksa otak tidak beristirahat. Perokok usahakan merokok terakhir maksimal tiga jam sebelum tidur. Hindari makan besar sebelum tidur Menjaga waktu tidur yang teratur Menghindari tidur siang terutama yang berlebih karena dapat mengurangi waktu tidur di malam hari

b. Terapi relaksasi dan kognitifDiajarkan untuk menghindari kepercayaan negative tentang tidur, mengurangi kekhawatiran yang berlebih terhadap konsekuensi dari gagal mendapatkan tidur yang cukup. Misalnya Terapi relaksasi dengan mengontrol tegangan hidup dengan berolahraga, mandi air hangat, melatih pernapasan yang baik, beribadah, memakai aroma terapi Minum susu hangat : susu banyak asam amino triptofan bila meningkat di otak akan meningkatkan produksi serotonin pikiran santai dan memancing timbulnya kantuk Meditasi : agar fokus dalam 1 kegiatan Terapi kognitif dengan konseling tatap muka

c. Stimulus control therapyBertujuan membatasi waktu yang dihabiskan untuk beraktivitas. Menjelaskan kepada pasien beberapa hal yaitu : Menggunakan kamar hanya untuk tempat tidur bukan makan, nonton TV, baca buku ataupun kerja Pergi ke kasur bila hanya mengantuk saja dan menggunakan kasur hanya untuk tidur Jika tidak bisa tidur dalam 15-20 menit lakukan hal lain sampai mengantuk dengan melakukan hal hal yang membuat santai. Hindari menonton TV. Bila sudah merasa mengantuk kembali lagi ke tempat tidur. ( jangan dipaksakan diri untuk tidur bila jika tidak bisa) Menahan diri untuk tidak tidur siang hari Menjaga waktu tidur setiap harinya dengan teratur termasuk pada hari libur. Bisa dengan cara bangun di pagi hari pada jam yang sama setiap harinya tanpa mengindahkan berapa lama tidur pada malam sebelumnya.

d. Sleep-restriction therapy / terapi pembatasan tidur Karena tidur yang berlebihan mencetuskan insomnia maka harus dibatasi tidur secukupnya.