Presentasi Referat Mioma Uteri

23
Referat Mioma Uteri Arafani Putri Yaman 23.57 963 2011 Pembimbing : dr. Abdul Rauf, Sp.OG Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Fakultas Kedokteran dan Kesehata Universitas Muhammadiyah Jakarta

description

Presentasi Referat Mioma Uteri - Kepaniteraan Klinik - Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Juli 2015

Transcript of Presentasi Referat Mioma Uteri

Referat Mioma Uteri

Referat Mioma UteriArafani Putri Yaman23.57 963 2011

Pembimbing : dr. Abdul Rauf, Sp.OG

Departemen Obstetri dan GinekologiRumah Sakit Islam Jakarta Cempaka PutihFakultas Kedokteran dan Kesehata Universitas Muhammadiyah JakartaMiometriumMiometriumadalah Lapisan tengah dari uterus (dinding rahim) yang terdiri dari sel-sel otot polos. LapisanMiometriummemiliki peranan sangat penting pada masa kehamilan, saat kehamilan, miometriumterus berkembang menjadi struktur yang terorganisir dalam mempersiapkan kelahiran janin.Karena terdiri dari lapisan otot,miometriummampu berkontraksi dan berelaksasi. Saat kehamilanmiometriumberkontraksi untuk mengeluarkan janin, dengan cara mendorongnya dari dalam rahim (uterus).Miometrium

Mioma UteriDikenal dengan nama lain : leiomioma, fibroid dan fibromioma.merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnyaEpidemiologiBelum pernah dilaporkan sebelum terjadinya menarcheTingginya kejadian mioma uteri antara usia 35 - 50 tahun, menunjukkan adanya hubungan mioma uteri dengan estrogenPatogenesisTransformasi neioplastik dan myometrium menjadi mioma melibatkan mutase somatic menjadi mioma mutase somatic dari myometrium normal dan interaksi kompleks dari hormone steroid seks dan growth factor lokal. Mutasi somatic ini merupaka awal dalam pertumbuhan tumor. Mioma uteri banyak ditemukan pada usia reproduktif dan angka kejadiannya rendah pada usia menopause, dan belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche. Diduga penyebab timbulnya mioma uteri paling banyak oleh stimulasi hormon estrogen.

Klasifikasi Mioma UteriMioma SubmucosaMioma IntraligamenterMioma IntramularMioma Subserosa54 %48.2 %6.1 %4.4 %

Sel-sel otot polos panjang membentuk bangunan khas sebagai kumparan (whorle like pattern).Pemotongan transversal, sel bentuk polyhedral dengan sitoplasma yang mengelilinginya.Pemotongan longitudinali inti sel memanjang, dan ditemukan adanya mast cell diantara serabut miometrium sering diinterpretasi sebagai sel tumor atau sel raksasa (giant cell)Gambaran MikroskopisPerubahan SekunderAtrofiDegenerasi LemakDegenerasi HialinDegenerasi KistikDegenerasi Membantu (calcareous degeneration)Degenerasi Merah (carneous degeneration)Faktor RisikoUsiaHormon EndogenRiwayat KeluargaEtnikBerat BadanDietKehamilan dan ParitasKebiasaan MerokokGejala Klinis dan DiagnostikGejala KlinisPerdarahan Uterus AbnormalDisfungsi ReproduksiPenekanan Organ SekitarNyeri PanggulGejala Klinis dan DiagnostikPemerikaan FisikPemeriksaan bimanual rutin uterus. Diagnosas mioma uteri menjadi jelas bila dijumpai gangguan kontur uterus oleh satu atau lebih massa yang licin, tetapi sering sulit dipastikan bahwa massa seperti ini adalah bagian dari uterusGejala Klinis dan DiagnostikPemerikaan LabAnemia merupakan akibat paling sering dari mioma. Hal ini disebabkan perdarahan uterus yang banyak dan habisnya cadangan zat besi. Kadang-kadang mioma menghasilkan eritropoetin yang pada beberapa kasus menyebabkan polisitemia. Adanya hubungan antara polisitemia dengan penyakit ginjal diduga akibat penekanan mioma terhadap ureter yang menyebabkan peninggian tekanan balik ureter dan kemudian menginduksi pembentukan eritropoetin ginjal.Pemeriksaan PenunjangHisteroskopiUSGMRIKomplikasiDegenerasi Mioma Uteri

Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopauseTorsi (putaran tangkai).

Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. Keadaan ini dapat terjadi pada semua bentuk mioma tetapi yang paling sering adalah jenis mioma submukosa pendinkulata.Penatalaksanaan Mioma UteriTidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, 55% dari semua mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apa pun, terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulakan gangguan. Walaupun demikian mioma uteri memerlukan pengamatan setiap 3-6 bulan. Penanganan mioma uteri menurut usia, paritas, lokasi dan ukuran tumor Penatalaksanaan Mioma UteriTerapi HormonalTerapi PembedahanSaat ini pemakaian Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis memberikan hasil yang baik memperbaiki gejala klinis mioma uteri. Tujuan pemberian GnRH agonis adalah mengurangi ukuran mioma dengan jalan mengurangi produksi estrogen dari ovarium. Pemberian GnRH agonis sebelum dilakukan tindakan pembedahan akan mengurangi vaskularisasi pada tumor sehingga akan memudahkan tindakan pembedahan. Terapi hormonal yang lainnya seperti kontrasepsi oral dan preparat progesteron akan mengurangi gejala pendarahan tetapi tidak mengurangi ukuran mioma uteri. 1. Perdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi konservatif2. Sangkaan adanya keganasan3. Pertumbuhan mioma pada masa menopause4. Infertilitas kerana gangguan pada cavum uteri maupun karena oklusi tuba5. Nyeri dan penekanan yang sangat menganggu6. Gangguan berkemih maupun obstruksi traktus urinarius7. Anemia akibat perdarahan.Miomektomi

HisterektomiMiomektomiMiomektomi adalah pengambilan sarang mioma tanpa pengangkatan uterus. Miomektomi ini dilakukan pada wanita yang ingin mempertahankan fungsi reproduksinya dan tidak ingin dilakukan histerektomi. Tindakan miomektomi dapat dilakukan dengan laparotomi, histeroskopi maupun dengan laparoskopi. Miomektomi - LaparotomiPada laparotomi, dilakukan insisi pada dinding abdomen untuk mengangkat mioma dari uterus.Keunggulan melakukan miomektomi adalah lapangan pandang operasi yang lebih luas sehingga penanganan terhadap perdarahan yang mungkin timbul pada pembedahan miomektomi dapat ditangani dengan segera.

Miomektomi - LaparotomiNamun pada miomektomi secara laparotomi resiko terjadi perlengketan lebih besar, sehingga akan mempengaruhi faktor fertilitas pada pasien, disamping masa penyembuhan paska operasi lebih lama, sekitar 4-6 minggu. Miomektomi - Histeroskopi.Pada miomektomi secara histeroskopi dilakukan terhadap mioma submukosum yang terletak pada kavum uteri.Keunggulan tehnik ini adalah masa penyembuhan paska operasi sekitar 2 hari. Komplikasi yang serius jarang terjadi namun dapat timbul perlukaan pada dinding uterus, ketidakseimbangan elektrolit dan perdarahan. Miomektomi - LaparoskopiMioma yang bertangkai diluar kavum uteri dapat diangkat dengan mudah secara laparoskopi. Mioma subserosum yang terletak didaerah permukaan uterus juga dapat diangkat dengan tehnik ini. Keunggulan laparoskopi adalah masa penyembuhan paska operasi sekitar 2-7 hari.

Resiko yang terjadi pada pembedahan ini termasuk perlengketan, trauma terhadap organ sekitar seperti usus, ovarium,rektum serta perdarahan. Sampai saat ini miomektomi dengan laparoskopi merupakan prosedur standar bagi wanita dengan mioma uteri yang masih ingin mempertahankan fungsi reproduksinya. HisterektomiDapat dilakukan secara per abdominal dan per vaginam.

Per abdominal : Total abdominal hysterectomy (TAH) dan subtotal abdominal histerectomy (STAH)

Per vaginam :vaginal hampir seluruhnya merupakan prosedur operasi ekstraperitoneal, dimana peritoneum yang dibuka sangat minimal sehingga trauma yang mungkin timbul pada usus dapat diminimalisasi. Maka histerektomi pervaginam tidak terlihat parut bekas operasi sehingga memuaskan pasien dari segi kosmetik