DISERTASI ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI PADA LOKUS...
Transcript of DISERTASI ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI PADA LOKUS...
DISERTASI
ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI PADA LOKUS SHORT TANDEM REPEAT-COMBINED DNA INDEX SYSTEM (STR-CODIS),
Y-CHROMOSOME STRs & MITOCHONDRIA DNA ( mtDNA ) AKIBAT EFEK PAPARAN PANAS SUHU TINGGI
AHMAD YUDIANTO
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2010
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
DISERTASI
ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI PADA LOKUS SHORT TANDEM REPEAT-COMBINED DNA INDEX SYSTEM (STR-CODIS),
Y-CHROMOSOME STRs & MITOCHONDRIA DNA (mtDNA) AKIBAT EFEK PAPARAN PANAS SUHU TINGGI
AHMAD YUDIANTO
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2010
i
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI PADA LOKUS SHORT TANDEM REPEAT-COMBINED DNA INDEX SYSTEM (STR-CODIS),
Y-CHROMOSOME STRs & MITOCHONDRIA DNA (mtDNA) AKIBAT EFEK PAPARAN PANAS SUHU TINGGI
DISERTASI
Untuk memperoleh Gelar Doktor dalam Program Studi Ilmu Kedokteran
pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga telah dipertahankan di hadapan panitia ujian Doktor Tahap II (terbuka)
Pada hari: Rabu Tanggal: 28 Juli 2010
Pukul: 10.00 wib
Oleh
AHMAD YUDIANTO NIM 090710351/D
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2010
ii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Lembar Pengesahan
Disertasi ini telah disetujui
Tanggal : 19 Agustus 2010
OLeh
Promotor
Prof.Dr.Med.HM.Soekry Erfan Kusuma,dr.,SpF(K).,DFM NIK 139080851
Ko promotor I
Prof.Retno Handajani,dr.,MS.,Ph.D NIP 19481012 197603 2 001
Ko promotor II
Prof. Dr.Ni Nyoman Tripuspaningsih,dra.,MSi. NIP 19630615 198701 2 001
iii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Telah diuji pada ujian tertutup (tahap 1)
Tanggal 15 Juni 2010
Panitia Penguji Disertasi
Ketua : Prof.H.Kuntoro,dr.,MPH.,DR(PH)
Anggota :Prof.Dr.Med.HM.Soekry Erfan K,dr.,SpF(K).,DFM
Prof.Retno Handajani, dr.,MS.Ph.D
Prof.Dr.Ni Nyoman Tripuspaningsih,dra.,MSi
Prof.Dr.Aulanni’am,drh.,DES
Dr.Afaf Baktir.,MSi
I Ketut Suardita,drg.,SpKG.,Ph.D
Yudha Nurhantari,dr.,SpF.,Ph.D
Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga Surabaya
Nomor : 637/H3/KR/2010 Tanggal : 25 Juni 2010
iv
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama saya ucapkan puji syukur ke hadirat Allah yang
Maha Pengasih lagi Penyayang atas rakhmat dan karunia-Nya sehingga
disertasi ini dapat diselesaikan. Disertasi ini dapat diselesaikan tidak
lepas dari dorongan, bimbingan, arahan, saran dan koreksi dari tim
promotor, karena itu dengan segala kerendahan hati, perkenankan saya
menghaturkan trima kasih yang tulus serta penghargaan setinggi-
tingginya kepada yang terhormat:
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta rasa
hormat saya sampaikan kepada Prof.Dr.Med.HM.Soekry Erfan Kusuma,
dr.SpF(K).,DFM atas kesediaannya sebagai promotor, yang penuh
perhatian, pengertian dan kesabaran memberikan dukungan mental,
meluangkan waktu untuk berdiskusi serta saran-saran sampai dengan
selesainya disertasi ini.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya
sampaikan kepada Prof. Retno Handajani,dr.,MS.,Ph.D sebagai
Kopromotor I yang dengan penuh perhatian, pengertian dan kesabaran
telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran penyusunan disertasi
selama pendidikan doktor.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya
sampaikan kepada Prof. Dr. Ni Nyoman Tripuspaningsih,dra.,MSi. sebagai
Kopromotor II yang dengan penuh perhatian, pengertian dan kesabaran
v
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran penyusunan disertasi
selama pendidikan doktor.
Dengan telah selesainya pendidikan program pendidikan doktor ini
perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya
kepada yang terhormat :
- Prof.Dr.Fasichul Lisan,Apt. selaku Rektor Universitas Airlangga atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada saya untuk
mengikuti dan meyelesaikan pendidikan doktor pada Program
Pascasarjana Universitas Airlangga.
- Prof.Dr.Hj.Sri Hajati,SH.,MH selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Airlangga dan seluruh pimpinan serta staf Program
Pascasarjana Universitas Airlangga atas kesempatan dan fasilitas
yang diberikan kepada saya untuk menjadi calon doktor pada
Pascasarjana Universitas Airlangga.
- Prof.Dr.H.Harjanto JM,dr.,AIFM selaku ketua Program Studi Ilmu
Kedokteran, Prof.Dr.Mandojo Rukmo,drg.,M.Sc.,SpKG(K) mantan
ketua Program Studi Ilmu Kedokteran PPs UNAIR yang telah
membantu dalam proses pendidikan, pelaksanaan ujian kualifikasi,
proposal dan disertasi.
- Prof.Dr.Muhammad Amin,dr.,SpP(K) selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga yang telah memberikan
kesempatan pada saya untuk mengikuti pendidikan program doktor
pada Pascasarjana Universitas Airlangga.
vi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
- H. Agus Moch Algozi,dr.,Sp.F(K).,DFM.,SH selaku Ketua Departemen
Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal, Prof.H.Soedjari
Solichin,dr.,Sp.F(K) mantan Ketua Departemen Ilmu Kedokteran
Forensik & Medikolegal beserta staf dan karyawan Ilmu Kedokteran
Forensik & Medikolegal FK UNAIR yang telah memberikan
kesempatan dan dukungan kepada saya untuk mengikuti pendidikan
doktor pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga.
- Dr.H.Nasronudin,dr.,Sp.PD.,K-PTI selaku ketua Lembaga Penyakit
Tropis Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk menggunakan fasilitas laboratorium human
genetik untuk melaksanakan penelitian disertasi.
- Dr.Sri Widyarti,M.Si selaku kepala Laboratorium Biologi Molekuler
FMIPA Universitas Brawijaya Malang beserta staf yang memberikan
kesempatan kepada saya untuk menggunakan fasilitas laboratorium
biologi molekuler untuk melaksanakan penelitian disertasi.
- Staf Pengajar di Program Pascasarjana Universitas Airlangga:
Prof.Purnomo Suryohudoyo,dr.,Sp.BK, Prof.Dr.H.J.Glinka SVD,
Prof.Dr.Suhartono Taat Putra,dr.,MS, Prof.Dr.Lasio,MA,
Prof.Dr.M.Zainuddin,Apt,WidodoJ.Pudjirahardjo,dr.,MS.,MPH.,Dr.PH.,
Dr.Siti Pariani,dr.,MS.,MSc, Prof.Dr.L.Dison,MS, Dr.Toetik
Koesbardiati,dra.,DFM, Myrtati Dyah Artaria,dra.,MA.,Ph.D,
Prof.Soetjipto,dr.,MS.,Ph.D., Prof.Dr.Hj.Juliati Hood Assegaf, dr., MS,
Sp.PA(K).,FIAC, Prof.Dr.Fedik A Rantam, drh, Prof.Helmult Kunt,
Dr.Sunaryo,dr.,MS.,MSc, Dr.F.Sustini,dr.,MS.
vii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
- Prof.H.Kuntoro,dr.,MPH.,Dr.(PH) dosen FKM Universitas Airlangga
yang telah bersedia menjadi dosen MKPD tentang statistika & logika
sains serta tim penguji kualifikasi, proposal, penilaian naskah
disertasi dan ketua tim penguji ujian tahap satu saya.
- Prof.Dr.Aulanni’am,drh.,DES dosen FMIPA Universitas Brawijaya
yang telah bersedia menjadi dosen MKPD tentang laboratorium
teknologi DNA serta menjadi tim penguji dalam proposal, penilaian
naskah disertasi dan ujian tahap satu saya.
- Dr.Afaf Baktir,M.Si dosen FSAINTEK Universitas Airlangga yang telah
bersedia menjadi dosen MKPD teknologi PCR serta tim penguji
kualifikasi, proposal, penilaian naskah disertasi dan ujian tahap satu
saya.
- I Ketut Suardita,drg.,Sp.KG.,Ph.D dosen FKG Universitas Airlangga
yang telah menjadi tim penguji penilaian disertasi dan ujian tahap
satu saya.
- Yudha Nurhantari,dr.,Sp.F.,Ph.D dosen FK Universitas Gajah Mada
yang telah menjadi tim penguji ujian tahap satu saya.
- Teman-teman Program Pendidikan Doktor Program Studi Ilmu
Kedokteran Angkatan 2007/2008 PPs UNAIR, yang telah memberi
motivasi dan kerjasama dalam melaksanakan pendidikan doktor di
Pascasarjana Universitas Airlangga.
- Sdr Reni Prastyani,dr.,Sp.M staf pengajar Ilmu Penyakit Mata FK
UNAIR dan mahasiswa program magister statistika FKM UNAIR,
yang telah banyak membantu dalam hal statistik pada disertasi ini.
viii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
- Sdr Indah Nuraini,S.Si, Bpk Khusen, Ibu Koen dan Amin,S.Si selaku
tenaga analis di Lembaga Penyakit Tropis yang telah banyak
meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu pemeriksaan
DNA dalam penelitian ini, serta Susiati,S.Si tenaga analis di
Laboratorium Biomol FMIPA Universitas Brawijaya yang telah
membantu pemeriksaan optimasi PCR dalam penelitian disertasi ini.
Bpk Abu manu, teknisi otopsi di Instalasi/Departemen Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK UNAIR-RSU dr Soetomo
Surabaya yang telah membantu pengumpulan sampel penelitian
serta Yuniati tenaga analis di Laboratorium Kesehatan Surabaya
yang telah membantu dalam perlakuan sampel penelitian ini.
- Kedua orang tua saya, Ayahanda Hasan dan ibunda Yusmani
(almarhumah) yang telah mengasuh, mendidik, menafkahi, memberi
tauladan yang baik dengan penuh pengertian belas kasihan, dalam
saya menjalani kehidupan dan pendidikan serta doa restunya. Saya
mohon maaf banyak waktu tidak dapat berkumpul bersama-sama
pada saat saya sedang menyelesaikan disertasi ini dan bapak
mertua saya (Bpk Suparno) terima kasih atas doa restunya.
- Adik-adik kandung saya: Akhmad Hadiyanto,Spd, Desi Hasaniah,
dan Rahmad Hamdhan, S.Kom serta para keponakan yang telah
memberi motivasi dan dorongan serta doa restunya dalam
pendidikan program doktor ini.
- Isteri tercinta Drg Ayu Nawang Setyariny dan anak-anak tersayang:
Kiky, Alfian, Alqaf yang telah memberikan semangat, dorongan,
ix
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
- Keluarga, handai taulan dan semua pihak yang telah ikut membantu
baik langsung maupun tidak langsung dan memberikan doa kepada
saya untuk menyelesaikan program pendidikan doktor ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya
kepada semua pihak yang telah membantu saya dengan ihklas dalam
menyelesaikan pendidikan doktor ini.
Amien, amien ya robbal aalamien.
x
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
xi
Keyakinan, ketekunan dan kerajinan
Hanya dapat selangkah memahami pengetahuan
Makin dalam menggali ilmu
Makin dirasakan kebesaran Tuhan Yang Esa
(Satyanegara)
Ku persembahkan kepada :
Kedua orang tua dan adik-adik kandung tercinta
Almamater
Para guru-guru
Isteri & anak-anakku tersayang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
ABSTRACT
ANALYSIS OF HIGH-TEMPERATURE EXPOSED BONE AND DENTAL DNA OF LOCI STR CODIS, Y-CHROMOSOME STRs AND mtDNA
Ahmad Yudianto
High-temperature exposure is one of factors for DNA degradation.
Bone and dental tissues are among materials most resistant to this DNA degradation. Bone and teeth are the most solid of human body due to its containing hydroxyapatite and extracellular matrices that provides protection for DNA (nuclear DNA and mtDNA). To date, DNA degradation due to the effect of high-temperature exposure on samples of bone and dental DNA in forensic identification has been extensively unknown.
The purpose of the present research was to analyze and elucidate DNA loci detectable subsequent to high-temperature exposure to samples of bone and dental DNA on the basis of loci STR CODIS, Y-STRs, and mtDNA.
Laboratory experimental in order to analyze DNA degradation of bone and dental materials due to effect of high-temperature exposures (500C, 750C, 1000C, and 1250C for 20, 30, and 40 minutes) on the basis of the loci STR and mini-STR CODIS (CSF1PO, D18S51, D21S11, FGA, D8S1179, D5S820, D7S820, D13S317, D16S539), Y-STRs (DYS19, DYS389, DYS390) and 143-bp and 126-bp mtDNA. Samples consisted of 24 ribs and 24 molars from 7 cadavers.
Teeth were more resistant than bones in protecting DNA from high-temperature exposure. This could be seen in the number of presentation positively detected from loci STR, Y-STRs and mtDNA. Loci of STR CODIS of bone materials detected by standard primer were D3S1358, D16S539 (1250C-20’) and CSF1PO (500C-40’); those of dental materials were D7S820, D8S1179 (1250C-40’), D3S1358 (1250C-20’), D13S317 (1000C-40’), D16S539 (750C-40’), CSF1PO (750C-20’). Loci of STR CODIS of bone materials detected by mini primer were D16S539 (750C-40’), CSF1PO, D12S137 (500C-40’), and D3S358 (500C-30’); those of dental materials were CSF1PO (1250C-40’), D16S539 (1000C-20’), D13S317 (750C-40’), D3S1358 (750C-20’), D5S818, D7S820, D8S1179, D18S51 (500C-40’). The detected locus of Y-STRs of bone materials was DYS389I (1250C-20’); that of dental materials was DYS389I (1250C-40’). mtDNA was detected at 143 bp (750C-40’ for bone materials and 1250C-30’ for dental materials) and at 126 bp (750C-40’ for bone materials and 1000C-30’ for dental material).
Undetected mini primer on DNA amplification of high-temperature exposed bones and teeth might be due to complete degradation resulting in DNA fragments to lose their annealing sites of primer. Successful
xxv
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
xxvi
detection of those loci at the maximum exposure of the research was supported by differences in amplicon products, GC content. In publication, The ratio of GC content for CSF1PO was 42.6%, D8S1179 was 30.9% and D7S820 was 28.6%, and had power discriminant of different. In conclusion, dental materials that remained capable of detection were loci D7S820 and D8S1179 with standard primer, CSF1PO with mini primer and DYS389I at the maximum temperature exposure (1250C for 40 minutes) of the research. Keywords: High-temperature exposure, STR-mini STR CODIS, Y-STRs,
mtDNA, bone and dental DNA.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
RINGKASAN
ANALISA DNA TULANG DAN GIGI PADA LOKUS SHORT TANDEM REPEAT- COMBINED DNA INDEX SYSTEM (STR-CODIS), Y-CHROMOSOME STRs &
Mitochondria DNA (mtDNA) AKIBAT EFEK PAPARAN SUHU TINGGI
AHMAD YUDIANTO
Seringkali proses pemeriksaan analisis DNA dihadapkan pada kondisi
bahan atau spesimen DNA tidak dalam kondisi segar atau fresh untuk
dilakukan DNA typing atau dikenal dengan istilah DNA degraded (degradasi
DNA) (Butler et al, 2003). Kondisi degradasi DNA terutama dijumpai pada
kasus dengan jenasah terbakar yang hebat. Kondisi spesimen mengalami
degradasi DNA akibat paparan suhu tinggi juga merupakan suatu kendala
dalam analisis DNA.
Upaya untuk mengatasi identifikasi dengan DNA yang mengalami
kerusakan adalah dengan merancang produk amplikon yang lebih pendek
dibandingkan dengan yang sering digunakan sebelumnya, yang dapat
diperoleh dengan penggunaan mini primer STR set. Mini primer STR ini
pada sampel dalam kondisi DNA yang terdegradasi masih dapat
diamplifikasi dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) sehingga identifikasi
forensik masih dapat dilakukan (Coble & Butler, 2005). Mini primer untuk
mtDNA ditujukan pada daerah hypervariable 1 (HV1) ataupun (HV2)
displacement-loop (d-loop), sehingga didapatkan amplikon dengan ukuran
yang lebih pendek (Gabriel et al, 2001). Sejauh ini identifikasi forensik
molekuler pada kerusakan DNA sebagai efek paparan suhu tinggi pada
sampel DNA tulang dan gigi dalam belum banyak diketahui.
Diharapkan dari hasil penelitian yang akan dilakukan ini membantu
memecahkan berbagai kasus forensik yang melibatkan pemeriksaan DNA
forensik dengan spesimen DNA inti dan mitokondria yang terdegradasi
sebagai akibat paparan suhu tinggi, serta dapat memberi informasi
xii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
ketahanan tulang dan gigi dalam melindungi DNA didalamnya terhadap
paparan suhu tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lokus DNA tulang dan gigi
yang masih dapat terdeteksi sebagai efek paparan suhu 5000C, 7500C,
10000C dan 12500C selama 20,30 dan 40 menit pada sampel DNA pada
identifikasi forensik molekuler, berdasarkan lokus STR CODIS dan mini
primer STR CODIS (D3S1358, FGA, CSF1PO, D5S818, D7S820, D8S1179,
D13S317, D16S539, D18S51 dan D21S11), Y-STRs (DYS19, DYS389 dan
DYS390) serta mtDNA 143 bp dan 126 bp
Jenis Penelitian ini adalah eksperimental laboratories dengan
rancangan penelitian Randomized post test only control group design.
Sampel penelitian yakni DNA yang berasal dari tulang rusuk dan gigi molar
dua yang diambil dari jenasah yang terlantar di Departemen/Instalasi Ilmu
Kedokteran Forensik & Medikolegal FK-UNAIR/RSUD dr Soetomo
Surabaya dengan melalui uji kelaikan etik. Dari hasil perhitungan diketahui
jumlah sampel yang diperlukan 24 tulang rusuk dan 24 gigi molar 2. Sampel
berasal dari 7 jenasah.
Dari hasil penelitian, pengukuran berat sampel menunjukkan adanya
penurunan 65.1%-91.8% tulang setelah perlakuan berbagai suhu (5000C,
7500C, 10000C dan 12500C) dan waktu (20’, 30’ dan 40’) sedangkan gigi
28,6%-66,7%. Hasil pengukuran kadar DNA dengan menggunakan UV-
Spektrofotometer menunjukkan adanya pengaruh perlakuan paparan suhu
dan waktu yang bermakna terhadap penurunan kadar DNA tulang (p:0.000)
dan gigi (p:0.000).
Hasil deteksi DNA lokus STR CODIS efek paparan suhu tinggi (suhu
5000C, 7500C, 10000C dan 12500C selama 20’, 30’ dan 40’) pada bahan
tulang dengan primer standar, yang masih terdeteksi adalah D3S1358
(41,67%), CSF1PO (16,67%) dan D16S539 (58,53%). Dari ke 3 lokus
tersebut, yang menunjukkan adanya pengaruh interaksi bermakna akibat efek
perlakuan (suhu dan waktu papaan) hanya lokus CSF1PO (p: 0.018). Pada
xiii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
bahan gigi hasil deteksi DNA setelah paparan (suhu 5000C, 7500C, 10000C
dan 12500C selama 20’, 30’ dan 40’) adalah D3S1358 (41,67%), CSF1PO
(29,17%), D7S820 (62,50%), D8S1179 (66,67%), D13S317 (37,50%),
D16S539 (41,67%). Dari ke 6 lokus pada gigi yang menunjukkan adanya
pengaruh interaksi bermakna akibat efek perlakuan (suhu dan waktu
paparan) hanya lokus CSF1PO (p: 0.037).
Pada penggunaan mini primer, hasil deteksi DNA lokus STR CODIS
efek perlakuan yang masih terdeteksi pada bahan tulang adalah D3S1358
(8,33%), CSF1PO (12,50%), D13S317 (12,50%) dan D16S539 (37,50%),
sedangkan pada bahan gigi adalah D3S158 (16.67%), FGA (7.12%),
CSF1PO (41,67%), D5S818 (7,12%), D7S820 (7,12%), D8S1179 (7,12%),
D13S317 (45,63%), D16S539 (29,17%), D18S51 (7,12%). Dari ke 9 lokus
STR CODIS pada bahan gigi menunjukkan adanya pengaruh interaksi
bermakna akibat efek perlakuan hanya lokus D13S317 (p: 0.033).
Hasil deteksi DNA lokus Y-STRs akibat efek paparan suhu tinggi yang
masih terdeteksi pada bahan tulang hanya lokus DYS389I (58,30%),
sedangkan pada bahan gigi adalah DYS19 (8,33%), DYS389I (58,33%) dan
DYS390 (4,16%). Dari ke 3 lokus Y-STR bahan gigi menunjukkan adanya
pengaruh interaksi bermakna akibat efek perlakuan hanya DYS19 (p: 0.018).
Hasil deteksi mtDNA 143 bp akibat efek paparan suhu tinggi yang
masih terdeteksi pada bahan tulang adalah 25%, sedangkan pada bahan
gigi adalah 54.50%, sedangkan pada mtDNA 126 bp bahan tulang adalah
25% dan bahan gigi adalah 41,70%.
Hasil uji Chi Square pada kekuatan deteksi DNA bahan tulang dan gigi
pada lokus STR CODIS dan mtDNA dengan dan tanpa perlakuan
menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna terhadap deteksi lokus
D7S820 (p:0.000), D8S1179 (p:0.000) dan D13S317 (p:0.013) dan deteksi
mtDNA 143 bp (p:0.006). Hasil uji Chi Square pada kekuatan deteksi DNA
bahan tulang lokus STR CODIS pada penggunaan primer standar dan mini
primer dengan dan tanpa perlakuan,yang menunjukkan perbedaan bermakna
xiv
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
pada tulang hanya lokus D3S1358 (p:0.020), sedangkan pada bahan gigi
lokus D7S820 (p:0.001) dan D8S1179 (p:0.000).
Kerusakan DNA yang disebabkan oleh paparan-paparan yang
abnormal contohnya suhu yang tinggi, (Watson et al, 1987) disebabkan oleh
rusaknya hydrogen bond DNA yang irreversible. Paparan yang ada ini
mengakibatkan kerusakan pasangan purin-primidin pada DNA. Pasangan
purin-primidin merupakan komponen utama pada struktur DNA, dimana
adenin selalu berpasangan timin dan guanin selalu berpasangan sitosin.
Efek lingkungan dalam hal ini suhu serta lama paparan dalam penelitian ini
terbukti berpengaruh terhadap kadar DNA yang terkandung diukur dengan
Spektrofotometri menunjukkan penurunan kadar pada sampel-sampel DNA
tulang dan gigi yang cukup signifikan. Adanya penurunan kadar tersebut,
bukan merupakan suatu hambatan pemeriksaan DNA lebih lanjut sebab
kadar-kadar DNA yang tersisa masih memungkinkan untuk dilakukan
pemeriksaan DNA profiling. Dikemukan bahwa pemeriksaan DNA profiling
memerlukan kadar DNA minimal 50 ng (Notosoehardjo,1999). Pada
penelitian lain mengemukan bahwa kadar DNA yang dibutuhkan pada
pemeriksaan STR berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) minimal
adalah berkisar antara 0,25-2 ng (Simun et al, 2005). Di samping kadar DNA
sampel pada pemeriksaan DNA berbasis PCR juga perlu dipertimbangkan
kualitas DNA yang mencukupi. Kualitas DNA yang dimaksud yakni DNA
yang digunakan dalam analisis harus dalam kondisi yang tidak terdegradasi.
Jika DNA mengalami degradasi parah, maka akan mengakibatkan primer
tidak dapat menempel (annealing) pada target DNA yang akan digandakan.
Pada penelitian ini dilakukan analisis STR, karena pada umumnya
sampel-sampel forensik yang akan dilakukan pemeriksaan DNA, 40% sudah
mengalami degradasi atau kontaminasi (Notosoehardjo, 1999b). Analisis
STR pada DNA yang mempunyai core sequences kurang 1 kb (kilobase)
sangat efektif dengan nilai keberhasilan cukup tinggi, terutama pada DNA
yang mengalami degradasi/ terfragmentasi menjadi fragmen yang pendek-
xv
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
pendek. Hal ini dibuktikan dengan terdapat PCR yang positif pada kontrol
DNA tak terpapar
Kegagalan deteksi fragmen DNA dengan primer STR CODIS pada
penelitian dengan paparan suhu tinggi diatas 10000C ini, dilanjutkan dengan
pemeriksaan menggunakan mini primer STR CODIS yang akan
mengamplifikasi fragmen DNA yang lebih pendek. Penggunaan mini primer
ternyata memiliki potensi yang tinggi untuk mendeteksi fragment DNA
tersebut. Hal ini memberikan gambaran bahwa paparan suhu tinggi yang
merusak DNA dapat menyebabkan kegagalan dalam proses identifikasi
secara keseluruhan. Untuk mtDNA amplifikasi dengan mini primer akan
menghasilkan fragmen dengan ukuran daerah HV1 ataupun HV2 lebih
pendek (Gabriel, 2001; Butler, 2003).
Kegagalan deteksi dalam pemeriksaan DNA dengan metode PCR
dapat disebabkan beberapa faktor (Bartlett dan Stirling, 2003) yaitu sedikitnya
jumlah DNA target, DNA target telah mengalami degradasi atau damage,
enzim DNA polymerase yang tidak mencukupi, kurangnya siklus PCR atau
adanya inhibitor PCR.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh paparan
suhu tinggi terhadap kadar DNA tulang dan gigi, namun dengan beberapa
lokus STR CODIS, Y-STRs dan mtDNA masih dideteksi. Lokus DNA yang
masih terdeteksi pada paparan maksimal penelitian (12500C-40’) dengan
menggunakan primer standar hanya dari bahan gigi yakni: D7S820,
D8S1179 dan DYS389I serta CSF1PO menggunakan mini primer, sehingga
keempat lokus tersebut merupakan temuan baru dalam penelitian ini. Letak
lokus-lokus tersebut adalah pada autosomal kromosom (STR: D7S820,
D8S1179, CSF1PO) dan Y-STRs (DYS389I), sehingga metode pemeriksaan
melalui lokus ini sangat potensial dimanfaatkan untuk pemeriksaan
identifikasi terutama dalam kondisi sampel terdegradasi akibat efek paparan
suhu tinggi.
xvi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Dalam hasil penelitian ini gigi, memiliki kekuatan yang lebih kuat
karena faktor kandungan hydroxyapatite dan kadar ’mineral hard tissue’ yang
lebih tinggi pada gigi daripada tulang, sehingga mampu melindungi DNA
dalam gigi. Disamping itu pula gigi memiliki mineral sekunder penting yang
lebih tinggi dari tulang yakni : calcite, limonite, pyrite dan vivianite sehingga
gigi memiliki suatu pertahanan atau perlindungan yang lebih kuat terhadap
pengaruh-pengaruh dari luar.
Perbedaan lokus STR yang dapat dideteksi efek paparan suhu tinggi
pada sampel DNA tulang dan gigi, adalah karena adanya perbedaan GC
content masing-masing lokus. Menurut Bartlett dan Stirling (2003) serta
Muladno (2002), GC content atau ikatan guanin sitosin memiliki tingkat
kestabilan yang tinggi terhadap factor denaturasi dibandingkan dengan ikatan
antara adenin dan timin
Menurut Butler (2003) kegagalan deteksi DNA sampel pada
pemeriksaan forensik dapat disebabkan adanya degradasi DNA yaitu
keutuhan DNA berkurang sehingga sulit diamplifikasi. Kegagalan amplifikasi
DNA dengan mini primer DNA tulang maupun gigi yang terpapar suhu tinggi,
diakibatkan karena DNA sampel telah mengalami degradasi lebih parah
sehingga tidak memungkinkan lagi mini primer menempel pada fragmen
DNA. Mini primer merupakan alternatif sebagai pengganti primer standar
dalam kondisi DNA mengalami degradasi, dimana primer standar pada
kondisi tersebut memberikan keberhasilan rendah (Chung et al, 2004; Butler,
2003).
Kesimpulan dalam penelitian pengaruh berbagai paparan suhu ini,
adalah hasil amplifikasi lokus STR CODIS pada bahan tulang yang
terdeteksi dengan primer standar: D3S1358 dan D16S539 (paparan suhu
12500C-20’); CSF1PO (paparan suhu 5000C-40’) dan pada bahan gigi:
D7S820 dan D8S1179 (paparan suhu 12500C-40’); D3S1358 (paparan suhu
12500C-20’); D13S317 (paparan suhu 10000C-40’); D16S539 (paparan suhu
7500C-40’); CSF1PO (paparan suhu 7500C-20’).
xvii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Deteksi lokus STR CODIS pada bahan tulang dengan mini primer:
D16S539 (paparan suhu 7500C-40’); CSF1PO dan D13S317 (paparan suhu
5000C-40’); D3S1358 (paparan suhu 5000C-30’), sedangkan dari bahan gigi:
CSF1PO (paparan suhu 12500C-40’); D16S539 (paparan suhu 10000C-20’);
D13S317 (paparan suhu 7500C-40’); D3S1358 (paparan suhu 7500C-20’);
D5S818, D7S820, D8S1179 dan D18S51 (paparan suhu 5000C-40’).
Lokus Y-STRs pada bahan tulang yang terdeteksi: paparan suhu
12500C-20’ dan pada bahan gigi paparan suhu 12500C-40’ adalah DYS389I.
Untuk mtDNA 143 bp dari bahan tulang masih terdeteksi pada paparan suhu
7500C-40’ dan dari bahan gigi pada paparan suhu 12500C-30’, sedangkan
mtDNA 126 bp dari bahan tulang masih terdeteksi setelah paparan suhu
7500C-40’ dan bahan gigi setelah paparan suhu 10000C-30’
xviii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
SUMMARY
ANALYSIS OF HIGH-TEMPERATURE EXPOSED BONE AND DENTAL DNA OF LOCI STR CODIS, Y-CHROMOSOME STRs AND mtDNA
Ahmad Yudianto
Process of DNA analysis is frequently confronted by a condition of
non-fresh specimens of DNA examination for DNA typing, a condition
being called degraded DNA (Butler et al. 2003). For the most part,
condition of degraded DNA is found in severely burnt human corpses.
Degraded DNA due to high-temperature exposure also brings with it a
challenge in DNA analysis.
The challenge in the identification of degraded DNA was addressed
by the use of shorter amplicons than those commonly used previously,
the ones being called mini STR set. The mini STR set in samples of
degraded DNA remained to be capable of amplification by the use of
polymerase chain reaction (PCR), enabling forensic identification (Coble
and Butler, 2005). In addition, the size of the region hypervariable 1
(HV1) or hypervariable 2 (HV2) at the displacement loop (d-loop) of
mitochondrial DNA was reduced as its amplicons (Gabriel et al. 2001). To
date, degraded DNA of bone and dental samples due to the effect of
high-temperature exposure in molecular forensic identification has been
extensively unknown.
Results of the present investigation were expected to be useful in
solving forensic cases involving DNA forensic examination for nuclear
DNA and mitochondrial DNA degraded by effect of high-temperature
exposure and to provide information on bone and dental resistance in
providing protection for DNA therein against high-temperature exposure.
The purpose of the present research was to analyze and elucidate
DNA loci remained to be capable of detection subsequent to high-
temperature exposures of 500C, 750C, 1000C and 1250C for 20, 30,
xix
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
and 40 minutes on samples of bone and dental DNA in molecular forensic
identification on the basis of loci STR CODIS and mini-STR CODIS
(CSF1PO, FGA, D3S1358, D5S818, D7S820, D13S317, D16S539,
D8S1179, D18S51 and D21S11), Y-STRs (DYS19, DYS389 and DYS390),
143-bp and 126-bp mtDNA.
The present research was of laboratory experimental by means of
randomized post test only control group design. Sample was DNA originated
from ribs and molars of abandoned cadavers in the Department of Forensic
Medicine and Medico-legal of Airlangga School of Medicine/Dr. Soetomo
General Hospital Surabaya. Sample consisted of 24 ribs and 24 molars from 7
cadavers.
Weighing of sample mass indicated a post-treatment reduction of
65.1% to 91.8% for bone and 28.6% to 66.7% for teeth. Quantification of
DNA contents by means of UV-spectrophotometer indicated an effect of
treatment (temperature exposure) on a decrease in content of bone (p:
0.000) and dental (p:0.000) DNA.
DNA detection with standard primer of locus STR CODIS for high-
temperature exposed (500C, 750C, 1000C, and 1250C for 20, 30, and
40 minutes) on bone materials indicated loci remaining detectable were
D3S1358 (41.67%), CSF1PO (16.67%), and D16S539 (58.53%), Of those
three loci, it was only CSF1PO that indicated a presence of a significant
(p = 0.018) interactional effect of the treatment (temperature and duration
exposure). DNA detection for dental material subsequent to exposure
(500C, 750C, 1000C, and 1250C for 20, 30, and 40 minutes) indicated
that loci remaining detectable were D3S1358 (41.67%), CSF1PO
(29.17%), D7S820 (62.50%), D8S1179 (66.67%), D13S317 (37.50%),
D16S539 (41.67%). Of those six loci, it was only CSF1PO that indicated a
presence of a significant interactional effect of the treatment.
DNA detection with mini primer of locus STR CODIS for high-
temperature exposed bone materials indicated that locus remaining
xx
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
detectable was D3S1358 (8.33%), CSF1PO (12.50%), D13S317
(12.50%) and D16S539 (37.50%); whereas for dental material, it was
D3S1358 (16.67%), FGA (7.12%), CSF1PO (41.67%), D5S818 (7.12%),
D7S820 (7.12%), D8S1179 (7.12%), D13S317 (45.63%), D16S539
(29.17%) and D18S51 (7.12%). Of those nine loci of STR CODIS for
dental materials, it was only D13S317 that indicated a presence of a
significant interactional effect of the treatment (p: 0.033).
DNA detection of locus Y-STRs for high-temperature exposed bone
materials indicated that only locus remaining detectable was DYS389I
(58.30%); whereas for dental materials, it was DYS19 (8.33%), DYS389I
(58.33%) and DYS390 (4.16%) . Of those three loci of Y-STRs for dental
materials, it was only DYS19 that indicated a presence of a significant
interactional effect of the treatment (p: 0.018).
DNA detection of mtDNA 143 bp for high-temperature exposed
bone materials indicated that locus remaining detectable was 25%;
whereas it was only 54.50% for dental materials. DNA detection of
mtDNA 126 bp for high-temperature exposed bone materials indicated
that locus remaining detectable was 25%; whereas it was only 41.70%
for dental materials.
The Chi-square test of the robustness of DNA detection of bone
and dental materials of locus STR CODIS with and without treatment
indicated a significant difference for locus D7S820 (p: 0.000), D8S1179
(p: 0.000), D13S317 (p: 0.013) and mtDNA 143 bp (p: 0.006). The Chi-
square test of the robustness of DNA detection with standard primer
and mini primer of bone materials of locus STR CODIS with and
without treatment indicated a significant difference for locus D3S1358
(p: 0.020); whereas it was only locus D7S820 (p: 0.001) and D8S1179
(p: 0.000) for dental materials.
DNA degradation subsequent to abnormal exposures, such as high
temperature, results from irreversibly damaged hydrogen bond of DNA.
xxi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Those exposures lead to damaged purine-pyrimidine pairs of DNA.
Purine-pyrimidine pairs are the main components of DNA structure, in
which adenine always pair with thymine and guanine with cytosine. The
present research demonstrated environmental effects of temperature and
duration of exposure on DNA levels. Spectrophotometry indicated
adequately significant decreases in DNA levels of samples of bone and
dental materials. Those decreases in DNA levels did not represent an
obstacle to further DNA analysis since the remaining DNA levels allowed
DNA profiling. It was suggested that DNA profiling requires minimally
DNA level of 50 ng (Notosoehardjo, 1999). Other reports indicated that
DNA level required for PCR-based STR analysis was minimally in a range
of 0.25 to 2.0 ng (Simun et al, 2005). In addition to DNA level of the
samples, an adequate quality of DNA was needed to be taken into
account. In this case, DNA used in the analysis must not be in a
degraded condition. Severely damaged DNA caused primers incapable of
annealing the target DNA to be amplified.
The present research used STR analysis since 40% of forensic
samples for DNA identification were degraded or contaminated
(Notosoehardjo, 1999b). STR analysis of DNA with core sequences of
less than 1 kb was effective and had an adequately high rate of success,
particularly those DNA being degraded into short segments. This was
demonstrated by the presence of positive PCR for unexposed DNA
controls.
Failure in detecting DNA fragments by the use of primers of STR
CODIS exposed to high temperature above 1000C in the present research
warranted analyses by means of mini primers of STR CODIS that would
amplify shorter DNA fragments. In fact, the use of mini primers possessed a
high potential to detect those DNA fragments. This provided an indication
that high-temperature exposure that degraded DNA was capable of leading
to failure in the overall identification processes. mtDNA amplification by
xxii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
means of mini primers would produce fragments with shorter regional sizes
of HV1 or HV2 (Gabriel, 2001; Butler, 2003).
Failure of detection in DNA analysis with PCR was caused by
several factors (Bartlett and Stirling, 2003). Those factors were limited
amount of target DNA, degraded or damaged target DNA, limited quantity
of DNA polymerase, inadequate PCR cycles, and presence of PCR
inhibitors.
This research indicated presence of an effect of high-temperature
exposure on DNA levels of bone and dental materials, but with several
loci of STR CODIS, Y-STRs, and mtDNA remained detectable. The DNA
loci remaining detectable with the use of standard primers at the
maximum exposure of the research (1250C for 40 min) were only of
dental materials, namely D7S820, D8S1179, DYS389I and CSF1PO (with
mini primer), which used set so that those four loci represented novel
findings in the this research. Sites of those loci were at autosomal
chromosomes (STR: D7S820, D8S1179, CSF1PO) and Y-STRs
(DYS389I) so that an analytical method through those loci would be
highly potential for the purpose of identifying primarily degraded materials
due to an effect of high-temperature exposure.
Findings of the present research indicated that dental materials
were more solid due to the fact hydroxyapatite and mineral hard tissue
that dental materials had higher contents and levels of tissues than bone
materials that were capable of preserving DNA in dental materials.
Additionally, teeth had a higher content of an important secondary
mineral, calcite, limonite, pyrite and vivianite which constituted a more
resistant protection against external influences.
Difference in loci of STR capable of detection in samples of high-
temperature exposed bone and dental DNA was due to a difference in GC
of individual loci. GC content or guanine-cytosine bonds had high extent
xxiii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
xxiv
of stability to denaturing factors relative to adenine-thymine bonds
(Bartlett and Stirling, 2003; Muladno, 2002).
Failure in detection of DNA samples in forensic identification could
result from DNA degradation, in which DNA was of less integrity that made it
difficult to be amplified (Butler, 2003). Failure in DNA amplification with mini
primers of high-temperature exposed bone and dental DNA was caused by
the fact that the DNA was severely degraded that made it impossible for mini
primers to anneal DNA fragments. Mini primer constituted an alternative to
standard primer with regard to degraded DNA, since the use of the latter
demonstrated a low rate of success ( Chung et al, 2004; Butler, 2003)
In conclusion, amplification with standard primers of loci STR
CODIS for bone materials detected locus of D3S1358 and D16S539
(at 1250C for 20 min), CSF1PO (at 500C for 40 min) and it was D7S820
and D8S1179 (at 1250C for 40 min), D3S1358 (at 1250C for 20 min),
D13S317 (at 1000C for 40 min), D16S539 (at 750C for 40 min),
CSF1PO (at 750C for 20 min), for dental materials. DNA detection with
mini primer of locus STR CODIS for bone materials indicated that locus
remaining detectable was D16S539 (at 750C for 40 min) and it was
CSF1PO (at 1250C for 40 min), D16S539 (at 1000C for 20 min),
D13S317 (at 750C for 40 min), D3S1358 (at 750C for 20 min), D5S818,
D7S820, D8S1179 and D18S51 (at 500C for 40 min) for dental
materials. DNA detection of locus Y-STR for temperature-exposed bone
materials indicated that locus DYS389I remaining detectable was 12500C
for 20 min and for dental material was 12500C for 40 min. mtDNA 143 bp
of bone material remained detectable at 750C for 40 min and at 12500C
for 30 min for dental materials. And mtDNA 126 bp of bone material
remained detectable at 750C for 40 min and at 10000C for 30 min for
dental materials.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul Dalam ..................................................................................................................
Prasyarat Gelar ................................................................................................................
Lembar Pengesahan …………...……………….……………………….....…...................… iii
Susunan Panitia Penguji Disertasi Tahap I ...................................................................... iv
Ucapan Terima Kasih........................................................................................................
Ringkasan ........................................................................................................................ xii
Summary .......................................................................................................................... xix
Abstract............................................................................................................................. xxv
Daftar Isi ……………………….….………….....…………………………….....….........…… xxvii
Daftar Gambar ……………….…….…...…….…....……………………....…….....…........… xxxi
Daftar Tabel ..................................................................................................................... xxxvi
Daftar Lampiran ............................................................................................................... xxxix
Daftar Singkatan .............................................................................................................. xl
Bab 1. Pendahuluan ……..………………………….....…………………......…............…… 1
1.1. Latar Belakang ……………………………....………………………......……..........
1.2. Rumusan Masalah ...…………………………………………………..................…. 9
1.3. Tujuan Penelitian ..................…………………………...………….....….........…… 10
1.3.1. Tujuan Umum …………………..………………...…………........…........… 10
1.3.2. Tujuan Khusus ……………….…………………...…..………...............….. 10
1.4. Manfaat Penelitian...........................................……..………………..............….. 11
Bab 2. Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 12
2.1. Peranan DNA Sebagai Bahan Identifikasi Forensik ............................................ 12
2.2. Prinsip Dasar Analisis DNA untuk Identifikasi Forensik ..................................... 21
2.3. Kerusakan DNA sebagai kendala Analisis DNA pada Identifikasi Forensik ......... 27
2.4. Pemeriksaan Analisis DNA dalam Identifikasi Forensik ...................................... 30
2.4.1. Autosomal Short Tandem Repeats (STRs) ................................................ 31
2.4.2. Y Chromosome Short Tandem Repeats(Y-STRs) ...……...…………..….... 38
2.4.3. DNA mitokondria (mtDNA) manusia.......................................................... 40
i
ii
v
1
xxvii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
2.5. Amplifikasi DNA dalam Identifikasi Forensik Dengan Metode
Polymerase Chain Reaction (PCR) ..................................................................... 45
2.6. Tulang dan Gigi sebagai Sumber DNA dalam Identifikasi Forensik...................
Bab 3. Kerangka Konseptual .......................................................................................... 53
Bab 4. Metode Penelitian ................................................................................................. 57
4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................................ 57
4.1.1. Jenis Penelitian .....................................................................................
4.1. 2. Tempat Penelitian ..................................................................................
. 57
. 57
4.1.3. Rancangan Penelitian ............................................................................
4.2. Sampel Penelitian dan Besar Sampel .............................................................. 59
4.2.1. Sampel Penelitian ...................................................................................... 59
4.2.2. Besar Sampel ...........................................................................................
4.3. Variabel Penelitian ............................................................................................. 60
4.3.1. Variabel Bebas ........................................................................................... 60
4.3.2. Variabel Tergantung .................................................................................. 60
4.3.3. Variabel Kendali ......................................................................................... 60
4.4. Definisi Operasional Penelitian ……...……............…………………......…........ 60
4.5. Bahan Penelitian ............................................................................................... 62
4.5.1.Analisis Polymerase Chain Reaction (PCR) ................................................ 62
4.5.2. Untuk Elektroforesis Hasil PCR .................................................................. 68
4.6. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 68
4.6.1. Untuk Pemeriksaan PCR ............................................................................ 68
4.6.2. Untuk Elektroforesis Hasil PCR .................................................................. 68
4.7. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 68
4.7.1. Perlakuan Sampel ....................................................................................... 68
4.7.2. Pemeriksaan Laboratorium ......................................................................... 69
4.7.2.1. Isolasi dan Visualisasi DNA dari Tulang Rusuk dan Gigi Molar Dua ..................................................................................................... 69 4.7.2.2. Amplifikasi dan Visualisasi PCR untuk lokus STR CODIS, Y-STRs dan mtDNA 143 bp ................................................................ 4.7.2.3. Amplifikasi dan Visualisasi PCR untuk Lokus STR CODIS, Y-STRs dan mtDNA 143 bp (nt16268-16410) ......................................
78
47
58
59
74
xxviii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
4.9. Analisis Data Penelitian .................................................................................
Bab 5. Hasil Penelitian ………………………………………………....………....…...…… 86
5.1. Hasil pengukuran berat bahan sampel .....................................................
5.2. Hasil pengukuran kadar DNA bahan tulang dan gigi.......................................
5.2.1. Analisis pengaruh suhu dan waktu paparan terhadap kadar DNA Bahan tulang ............................................................................................ 5.2.2. Analisis pengaruh suhu dan waktu paparan terhadap kadar DNA Bahan tulang ............................................................................................ 5.3. Efek paparan suhu tinggi pada DNA tulang dalam lokus STR CODIS, Y-STRs dan DNA mitokondria (mtDNA)......................................................... 5.3.1. Lokus-lokus STR CODIS .........................................................................
5.3.2. Lokus-lokus Y-Chromosome STRs .........................................................
5.3.3. Lokus-lokus DNA mitokondria (mtDNA)..................................................
5.4. Efek paparan suhu tinggi pada DNA gigi dalam lokus STR CODIS, Y-STRs dan DNA mitokondria (mtDNA).......................................................... 136 5.4.1. Lokus – lokus STR CODIS ...................................................................... 136
5.4.2. Lokus-lokus Y-Chromosome STRs……………..………………………..…
5.4.3. Lokus-lokus DNA mitokondria (mtDNA)..................................................
5.5. Analisis beda efek paparan suhu tinggi terhadap DNA tulang dan gigi dalam deteksi pada lokus-lokus STR CODIS , Y-STRs dan mtDNA 143 bp ................................................................................................. 173 5.5.1. Lokus-lokus STR CODIS ........................................................................ 173
5.5.2. Lokus-lokus Y-Chromosome STRs ……………..………………...………. 175
5.5.3. Lokus-lokus mtDNA amplicon product 143 bp ....................................... 176
5.6. Analisis beda efek paparan suhu tinggi terhadap DNA tulang dan gigi dalam deteksi pada lokus-lokus STR CODIS dan mtDNA dengan menggunakan primer standard dan mini primer .................................
177
5.6.1. Lokus-lokus STR CODIS ........................................................................ 177
5.6.2. DNA mitokondria (mtDNA) ..................................................................... 181
85
86
87
88
93
99
99
127
132
164
169
4.8. Alur Operasional Penelitian ............................................................................ 84
4.7.2.4. Proses Sekuensing DNA ..................................................................... 80
xxix
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
6.2. Analisis efek paparan suhu tinggi dan lama waktu paparan terhadap kadar DNA bahan tulang dan gigi.......................................... ........................
189 6.3. Analisis efek paparan suhu tinggi pada DNA tulang dalam lokus STR CODIS, Y-STRs dan DNA mitokondria (mtDNA) ................................... 6.4. Analisis efek paparan suhu tinggi pada DNA gigi dalam lokus STR CODIS, Y-STRs dan DNA mitokondria (mtDNA).................................... 6.5. Analisis beda efek paparan suhu tinggi terhadap DNA tulang dan gigi dalam deteksi pada lokus-lokus STR CODIS , Y-STRs dan mtDNA amplicon product 143 bp.............................................................
209 6.6. Analisis beda efek paparan suhu tinggi terhadap DNA tulang dan gigi dalam deteksi pada lokus-lokus STR CODIS dan mtDNA dengan menggunakan primer standar dan mini primer ................................
212
6.7. Penemuan baru dalam disertasi ini : Lokus-lokus DNA yang potensial dalam degradasi DNA ..................................................................................
Bab 7. Penutup .............................................................................................................. 226
7.1. Kesimpulan ................................................................................................... 226
7.2. Saran ............................................................................................................ 227
DAFTAR PUSTAKA …………………………………..……………………………...………
LAMPIRAN
198
207
222
229
6.1. Analisis Hasil kemurnian DNA bahan tulang dan gigi .................................. 189
Bab 6. Pembahasan ...................................................................................................... 186
5.7. Analisis hasil sekuensing ................................................................................. 183
xxx
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur DNA …………………………………………………….………….. 15
Gambar 2.2. Perubahan warna tulang setelah dilakukan pemanasan berdasarkan lingkungan sekitarnya dan setelah pemanasan 1-3 jam berdasarkan lingkungan sekitarnya (Walker. Philip L,2003) ...................................... 28
Gambar 2.3. Ilustrasi perulangan pada lokus Short Tandem Repeat (STR) ............ 32
Gambar 2.4. Lokasi lokus DNA inti pada kromosom manusia .................................. 33
Gambar 2.5. Ilustrasi pengurangan ukuran primer STR (miniSTR) …….…..………... 36
Gambar 2.6. Lokus pada Y Chromosome .................................................................. 39
Gambar 2.7. Struktur Mitochondrial DNA (mtDNA).................................................... 42
Gambar 2.8. Pemetaan daerah dari DNA mitokondria pada D loop yang digunakan
sebagai dasar disain mini primer DNA mitokondria .................................. 44
Gambar 2.9. Skema PCR ............................................................................................ 47
Gambar 2.10. Histologi Tulang .................................... ............................................... 49
Gambar 2.11. Tingkat keberhasilan pemeriksaan DNA (Edson, 2004) ....................... 50
Gambar 2.12. Struktur Penampang Gigi Molar............................................................. 51
Gambar 5.1. Perubahan warna pada bubuk tulang dan gigi sesuai tingkat perubahan Suhu dan waktu........................................................................................ 87 Gambar 5.2. Grafik pengaruh suhu dan lama waktu paparan terhadap kadar DNA bahan tulang.......................................................................... 90 Gambar 5.3. Grafik pengaruh suhu dan lama waktu paparan terhadap Kadar DNA bahan gigi.............................................................................. 96 Gambar 5.4. Visualisasi hasil PCR lokus D3S1358 dengan primer standar pada bahan tulang ............................................................................... 100 Gambar 5.5. Visualisasi hasil PCR lokus FGA dengan primer standar pada bahan tulang ............................................................................... 101 Gambar 5.6. Visualisasi hasil PCR lokus CSF1PO dengan primer standar pada bahan tulang ............................................................................... 102 Gambar 5.7. Visualisasi hasil PCR lokus D5S818 dengan primer standar pada bahan tulang ............................................................................... 103
xxxi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Gambar 5.8. Visualisasi hasil PCR lokus D7S820 dengan primer standar pada bahan tulang ............................................................................... 104 Gambar 5.9. Visualisasi hasil PCR lokus D8S1179 dengan primer standar pada bahan tulang ............................................................................... 105 Gambar 5.10. Visualisasi hasil PCR lokus D13S317 dengan primer standar pada bahan tulang ............................................................................... 106 Gambar 5.11. Visualisasi hasil PCR lokus D16S539 dengan primer standar pada bahan tulang ............................................................................... 107 Gambar 5.12. Visualisasi hasil PCR lokus D18S51 dengan primer standar pada bahan tulang ............................................................................... 108 Gambar 5.13. Visualisasi hasil PCR lokus D21S11 dengan primer standar pada bahan tulang ............................................................................... 109 Gambar 5.14. Visualisasi hasil PCR pada lokus D5S818, FGA, D7S820 dan D8S1179 dengan mini primer pada bahan tulang paparan 5000C-20, 30 dan 40 menit............................. 113 Gambar 5.15. Visualisasi hasil PCR pada lokus D3S1358, CSF1PO, D13S317, D16S539 dan D21S11 dengan mini primer pada bahan tulang paparan 5000C-20, 30 dan 40 menit............................... 114 Gambar 5.16. Visualisasi hasil PCR lokus D3S1358 dengan mini primer pada bahan tulang .............................................................................. 115 Gambar 5.17. Visualisasi hasil PCR lokus FGA dengan mini primer pada bahan tulang .............................................................................. 116 Gambar 5.18. Visualisasi hasil PCR lokus CSF1PO dengan mini primer pada bahan tulang .............................................................................. 117 Gambar 5.19. Visualisasi hasil PCR lokus D5S818 dengan mini primer pada bahan tulang .............................................................................. 118 Gambar 5.20. Visualisasi hasil PCR lokus D7S820 dengan mini primer pada bahan tulang .............................................................................. 119 Gambar 5.21. Visualisasi hasil PCR lokus D8S1179 dengan mini primer pada bahan tulang .............................................................................. 120 Gambar 5.22. Visualisasi hasil PCR lokus D13S317 dengan mini primer pada bahan tulang .............................................................................. 121
xxxii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Gambar 5.23. Visualisasi hasil PCR lokus D16S539 dengan mini primer pada bahan tulang .............................................................................. 122 Gambar 5.24. Visualisasi hasil PCR lokus D18S51 dengan mini primer pada bahan tulang .............................................................................. 123 Gambar 5.25. Visualisasi hasil PCR lokus D21S11 dengan mini primer pada bahan tulang .............................................................................. 124 Gambar 5.26. Visualisasi hasil PCR lokus DYS19 pada bahan tulang .................... 128 Gambar 5.27. Visualisasi hasil PCR lokus DYS389I pada bahan tulang ................. 129 Gambar 5.28. Visualisasi hasil PCR lokus DYS390 pada bahan tulang ................. 130 Gambar 5.29. Visualisasi hasil PCR mtDNA amplicon product 143 bp pada bahan tulang .............................................................................. 133 Gambar 5.30. Visualisasi hasil PCR mtDNA amplicon product 126 bp pada bahan tulang .............................................................................. 134 Gambar 5.31. Visualisasi hasil PCR lokus D3S1358 dengan primer standar pada bahan gigi .................................................................................. 137 Gambar 5.32. Visualisasi hasil PCR lokus FGA dengan primer standar pada bahan gigi .................................................................................. 138 Gambar 5.33. Visualisasi hasil PCR lokus CSF1PO dengan primer standar pada bahan gigi .................................................................................. 139 Gambar 5.34. Visualisasi hasil PCR lokus D5S818 dengan primer standar pada bahan gigi.... .............................................................................. 140 Gambar 5.35. Visualisasi hasil PCR lokus D7S820 dengan primer standar pada bahan gigi.... .............................................................................. 141 Gambar 5.36. Visualisasi hasil PCR lokus D8S1179 dengan primer standar pada bahan gigi.... .............................................................................. 142 Gambar 5.37. Visualisasi hasil PCR lokus D13S317 dengan primer standar pada bahan gigi.... .............................................................................. 143 Gambar 5.38. Visualisasi hasil PCR lokus D16S539 dengan primer standar pada bahan gigi................................................................................... 144
xxxiii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Gambar 5.39. Visualisasi hasil PCR lokus D18S51 dengan primer standar pada bahan gigi.... .............................................................................. 145 Gambar 5.40. Visualisasi hasil PCR lokus D21S11 dengan primer standar pada bahan gigi.... .............................................................................. 146 Gambar 5.41. Visualisasi hasil PCR pada lokus D3S1358, FGA, CSF1PO, D5S1818 dan D7S820 dengan mini primer pada DNA bahan gigi paparan 5000C-20, 30 dan 40 menit......................... 150 Gambar 5.42. Visualisasi hasil PCR pada lokus D8S1179, D13S317, D16S539 D18S51 dan D21S11 dengan mini primer pada DNA bahan gigi paparan 5000C-20, 30 dan 40 menit......................... 151 Gambar 5.43. Visualisasi hasil PCR lokus D3S158 dengan mini primer pada bahan gigi.... .............................................................................. 152 Gambar 5.44. Visualisasi hasil PCR lokus FGA dengan mini primer pada bahan gigi.... .............................................................................. 153 Gambar 5.45. Visualisasi hasil PCR lokus CSF1PO dengan mini primer pada bahan gigi.... .............................................................................. 154 Gambar 5.46. Visualisasi hasil PCR lokus D5S818 dengan mini primer pada bahan gigi.... .............................................................................. 155 Gambar 5.47. Visualisasi hasil PCR lokus D7S820 dengan mini primer pada bahan gigi.... .............................................................................. 156 Gambar 5.48. Visualisasi hasil PCR lokus D8S1179 dengan mini primer pada bahan gigi.... .............................................................................. 157 Gambar 5.49. Visualisasi hasil PCR lokus D13S317 dengan mini primer pada bahan gigi.... .............................................................................. 158 Gambar 5.50. Visualisasi hasil PCR lokus D16S539 dengan mini primer pada bahan gigi.... .............................................................................. 159 Gambar 5.51. Visualisasi hasil PCR lokus D18S51 dengan mini primer pada bahan gigi.... .............................................................................. 160 Gambar 5.52. Visualisasi hasil PCR lokus D21S119 dengan mini primer pada bahan gigi.... .............................................................................. 161 Gambar 5.53. Visualisasi hasil PCR lokus DYS19 pada bahan gigi.... ... ................. 165
xxxiv
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Gambar 5.54. Visualisasi hasil PCR lokus DYS389I pada bahan gigi.... .................. 166 Gambar 5.55. Visualisasi hasil PCR lokus DYS390 pada bahan gigi..... .................. 167 Gambar 5.56. Visualisasi hasil PCR mtDNA amplicon product 143 bp pada DNA bahan gigi ............................................................................................ 170 Gambar 5.57. Visualisasi hasil PCR mtDNA amplicon product 126 bp pada DNA bahan gigi ............................................................................................ 171
xxxv
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Informasi 13 lokus CODIS ……………………………………….……………. 31
Tabel 2.2. Informasi tentang marker Y-STRs .............................................................. 40
Tabel 2.3. Perbedaan DNA inti dan mtDNA manusia ................................................... 43
Tabel 2.4. Kadar DNA berdasarkan jenis sampel ......................................................... 52
Tabel 5.1. Hasil rerata pengukuran berat bahan tulang dan gigi sebelum dan sesudah perlakuan....................................................................................... 86 Tabel 5.2. Kemurnian DNA dari bahan tulang ................………………………………… 88 Tabel 5.3. Rerata kadar DNA dari bahan tulang ......... ………………………………….. 89 Tabel 5.4. Hasil uji t pada kadar DNA bahan tulang ........……………………………….. 92 Tabel 5.5. Kemurnian DNA dari bahan gigi .............……………………………………… 94 Tabel 5.6. Rerata kadar DNA dari bahan gigi............ ................................................... 95 Tabel 5.7. Hasil uji t pada kadar DNA bahan gigi..............……..………………………... 98 Tabel 5.8. Hasil deteksi DNA lokus STR CODIS efek paparan suhu tinggi pada bahan tulang dalam berbagai perlakuan suhu dan waktu paparan dengan
primer standar…………………………………...………...……………………110
Tabel 5.9. Hasil Kruskall Wallis test interaksi pengaruh perbedaan suhu dan waktu terhadap DNA bahan tulang pada lokus STR CODIS dengan
primer standar ….................................................................................… 112 Tabel 5.10. Hasil deteksi DNA lokus STR CODIS efek paparan suhu tinggi pada
bahan tulang dalam berbagai perlakuan suhu dan waktu paparan dengan mini primer ………… ……………………...………………………….125
Tabel 5.11. Hasil Kruskall Wallis test interaksi pengaruh perbedaan suhu dan waktu terhadap DNA bahan tulang pada lokus STR CODIS dengan mini primer ……..……………………………………………….................... 127 Tabel 5.12. Hasil deteksi DNA pada Y-STRs efek paparan suhu tinggi pada
bahan tulang dalam berbagai perlakuan suhu dan waktu paparan pada lokus DYS19, DYS389I dan DYS390……....………………………….131
xxxvi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Tabel 5.13. Hasil Kruskall Wallis test interaksi pengaruh perbedaan suhu dan waktu terhadap DNA bahan tulang pada lokus DYS19, DYS389I dan
DYS390……….…………………………………………….......................... 132 Tabel 5.14. Hasil deteksi mtDNA amplicon product 143 bp dan 126 bp efek paparan
suhu tinggi pada bahan tulang dalam berbagai perlakuan suhu dan waktu paparan ………………................................................................................135
Tabel 5.15. Hasil Kruskall Wallis test interaksi pengaruh perbedaan suhu dan waktu terhadap DNA bahan tulang pada mtDNA amplicon product 143 bp dan 126 bp ....................................................................................136 Tabel 5.16. Hasil deteksi DNA Lokus STR CODIS efek paparan suhu tinggi terhadap DNA bahan gigi dalam berbagai perlakuan suhu serta lama paparan dengan primer standar ............................................ 147 Tabel 5.17. Hasil Kruskall Wallis test interaksi pengaruh perbedaan suhu dan waktu terhadap DNA bahan gigi pada lokus STR CODIS dengan primer standar .......................................................................................... 149 Tabel 5.18. Hasil deteksi DNA Lokus STR CODIS efek paparan suhu tinggi terhadap DNA bahan gigi dalam berbagai perlakuan suhu serta lama paparan dengan mini primer ............................................... 162 Tabel 5.19. Hasil Kruskall Wallis test interaksi pengaruh perbedaan suhu dan waktu terhadap DNA bahan gigi pada lokus STR CODIS dengan mini primer ................................................................................................ 164 Tabel 5.20. Hasil deteksi DNA pada Y-STRs efek paparan suhu tinggi pada
bahan gigi dalam berbagai perlakuan suhu dan waktu paparan pada lokus DYS19, DYS389I dan DYS390......... ..................................... 168
Tabel 5.21. Hasil Kruskall Wallis test interaksi pengaruh perbedaan suhu dan waktu terhadap DNA bahan gigi pada lokus DYS19, DYS389I dan DYS390............................................................................................. 169 Tabel 5.22. Hasil deteksi mtDNA amplicon product 143 bp dan 126 bp efek paparan suhu tinggi pada bahan gigi dalam berbagai perlakuan suhu dan waktu paparan........................................................ 172 Tabel 5.23. Hasil Kruskall Wallis test interaksi pengaruh perbedaan suhu dan waktu terhadap DNA bahan gigi pada mtDNA amplicon product 143 bp dan 126 bp ................................................................................... 173 Tabel 5.24. Kekuatan deteksi DNA bahan tulang dan gigi pada STR CODIS dengan dan tanpa paparan ..................................................................... 174
xxxvii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
Tabel 5.25. Kekuatan deteksi DNA bahan tulang dan gigi pada lokus DYS19, DYS389I dan DYS390 dengan dan tanpa paparan................................................. 176 Tabel 5.26. Kekuatan deteksi mtDNA bahan tulang dan gigi pada amplicon product 143 bp dan 126 bp dengan dan tanpa paparan....................................... 177 Tabel 5.27. Kekuatan deteksi DNA bahan tulang lokus STR CODIS dengan menggunakan primer standar dan mini primer dengan dan tanpa paparan.......................................................................................... 179 Tabel 5.28. Kekuatan deteksi DNA bahan gigi lokus STR CODIS dengan menggunakan primer standar dan mini primer dengan dan tanpa paparan.......................................................................................... 180 Tabel 5.29. Kekuatan deteksi mtDNA bahan tulang pada penggunaan amplicon product 143 bp dan 126 bp dengan dan tanpa paparan.......................... 182 Tabel 5.30. Kekuatan deteksi mtDNA bahan gigi pada penggunaan amplicon product 143 bp dan 126 bp dengan dan tanpa paparan.......................... 183 Tabel 6.1. Deteksi lokus STR dalam primer standar menunjukkan deteksi negatif dan dilanjutkan mini primer menunjukkan hasil deteksi positif ................... 205 Tabel 6.2. Lokus yang terdeteksi pada tiap paparan suhu dan waktu tertentu pada tulang dan gigi, dengan primer standar maupun mini primer .............223
xxxviii
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Hasil uji statistik pengaruh paparan suhu dan lama waktu paparan
terhadap kadar DNA bahan tulang dan gigi Lampiran 2 : Hasil uji statistik efek paparan suhu tinggi pada DNA tulang dalam lokus
STR CODIS, Y-STRs dan mtDNA Lampiran 3 : Hasil uji statistik efek paparan suhu tinggi pada DNA gigi dalam lokus
STR CODIS, Y-STRs dan mtDNA Lampiran 4 : Analisa beda efek paparan suhu tinggi terhadap DNA tulang dan gigi
dalam deteksi pada lokus-lokus STR CODIS, Y-STRs dan mtDNA. Lampiran 5 : Analisa beda efek paparan suhu tinggi terhadap DNA tulang dan gigi
dalam deteksi pada lokus-lokus STR CODIS dan mtDNA dengan menggunakan primer standar dan mini primer.
Lampiran 6: Urutan nukleotida STR CODIS, Y-STRs dan mtDNA serta tabel
GC Content Lampiran 7 : Hasil Sekuensing beberapa lokus Lampiran 8 : Keterangan kelaikan etik Lampiran 9 : Surat keterangan pelaksanaan kegiatan penelitian
xxxix
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD
xl
DAFTAR SINGKATAN
AFDIL : Armed Forces DNA Identification Laboratory
AM : Ante Mortem
bp : Base pair
CODIS : Combined DNA Index System
DNA : Deoxyribonucleic acid
d-Loop : Displacement loop
EDTA : Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid
EDNAP : European DNA Profiling Group
ENSFI : European Network of Forensic Science Institute
FBI : Federal Bureau Investigation
HV1-2 : Hypervariable 1-2
ISFG : International Society of Forensic Genetic
ITD : Institute of Tropical Disease
mtDNA : Mitochondrial DNA
nt : nucleotide
NIST : National Institute of Standards and Technology
kb : kilo base
LTR : Long Tandem Repeats
PCR : Polymerase Chain Reaction
RFLP : Retriction Fragment Lenght Polymorphisms
RNA : Ribonucleic acid
STR : Short Tandem Repeats
TBE : Tris Boric acid EDTA
PAGE : Polyacrylamid Gel Electrophoresis
PM : Post Mortem
VNTR : Variable Number of Tandem Repeats
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Desertasi ANALISIS DNA TULANG DAN GIGI ..... YUDIANTO, AHMAD