ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

91
ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & CONVENTION HOTEL BOGOR PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Diploma IV Program Studi Administrasi Hotel Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Disusun oleh : MONICA APRIYANTI Nomor Induk : 201520591 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI HOTEL SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2019

Transcript of ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

Page 1: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES

RESORT & CONVENTION HOTEL BOGOR

PROYEK AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

Program Diploma IV

Program Studi Administrasi Hotel

Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

Disusun oleh :

MONICA APRIYANTI

Nomor Induk : 201520591

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI HOTEL

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

BANDUNG

2019

Page 2: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL PROYEK AKHIR

ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT &

CONVENTION HOTEL BOGOR

NAMA : MONICA APRIYANTI

NIM : 201520591

PROGRAM STUDI : ADMINISTRASI HOTEL

Pembimbing I

Pembimbing II

Edison, S.Sos.,MM

NIP. 19580514 199303 1 002

Pudin Saepudin, SST. Par, MP. Par.

NIP. 19770514 200902 1 002

Bandung, ……………………… 2019

Mengetahui,

Kepala Bagian Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan

Menyetujui,

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc NIP.19710506 199803 1 001

Faisal, MM.Par.,CHE

NIP. 19730706 199503 1 001

Page 3: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

HALAMAN MOTTO

“Learn from the past, live for today,

and plan for tomorrow…”

Page 4: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

HALAMAN PERSEMBAHAN

”Untuk diriku dan

keluargaku tercinta”

Page 5: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

PERNYATAAN MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama : Monica Apriyanti

Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 23 April 1997

NIM : 201520591

Program Studi : Administrasi Hotel

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:

“Analisis Piutang di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel

Bogor” ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri,

bukan merupakan hasil penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang

atau pihak lain atau cara-cara lain yang tidak sesuai dengan ketentuan

akademik yang berlaku di STP Bandung dan etika yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan kecuali arahan dari Tim Pembimbing.

2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau

pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali

secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah

dengan disebutkan sumber, nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar

pustaka.

3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah

Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas

apa yang saya nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan,

dan/atau ada klaim terhadap keaslian naskah ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena karya tulis ini dan sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku

di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini serta peraturan-peraturan terkait

lainnya.

4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, Juli 2019

Yang membuat pernyataan,

Monica Apriyanti

201520591

Page 6: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

iii

ABSTRAK

Setiap hotel yang memfasilitasi penjualan secara kredit dalam transaksinya akan

memiliki beban piutang yang harus selalu dipantau agar perputaran kas hotel

berjalan lancar. Ketika terlihat adanya keterlambatan pembayaran kredit dan

penumpukan piutang, maka perlu dilakukan analisis terhadap piutang tersebut

untuk mengetahui kondisi piutang di hotel tersebut agar selanjutnya dapat

dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap setiap aspek yang mempengaruhi

kelancaran piutang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi piutang di

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel karena terlihat adanya

keterlambatan pembayaran piutang. Analisis terhadap piutang dilakukan dengan

melihat perputaran piutang, rata-rata pengumpulan piutang, rasio tunggakan, serta

rasio pengihan yang berlangsung di hotel tersebut. Sumber data yang digunakan

adalah data umur piutang selama tahun 2018 serta data pendukung dari

wawancara bersama pihak yang bersangkutan. Sedangkan metode analisis data

menggunakan metode kuantitatif. Hasil analisis piutang memperlihatkan bahwa

perputaran piutang berlangsung 4,45 kali lebih lambat dari seharusnya, rata-rata

pengumpulan piutang berlangsung 19 hari lebih lama dari seharusnya, rasio

tunggakan sebesar 12,9% serta rasio penagihan sebesar 87,1%. Padjadjaran Suites

Resort & Convention Hotel disarankan untuk memberikan perhatian lebih

terhadap kualitas kredit yang diterapkan di hotel tersebut.

Kata Kunci : Piutang, Perputaran Piutang, Rata-Rata Pengumpulan Piutang,

Rasio Tunggakan, Rasio Penagihan

Page 7: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

iv

ABSTRACT

Every hotel that give credit facilities in its transaction will have burden of

accounts receivable that must always be monitored so that the hotel cash turnover

runs smoothly. When there is a delay of payments from accounts receivable and

stack of accounts receivable, it is necessary to analyze the accounts receivable to

find out the condition of accounts receivable in the hotel so that adjustments can

be made to any aspects that affect the the accounts receivable. This research aims

to look at the condition of accounts receivable at Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel because there are some late payments of accounts receivable.

Analysis of accounts receivable will be done by find out the accounts receivable

turnover, average collection of accounts receivable, arrears ratios, and the billing

ratio that happens in the hotel. The sources of data that used in this research is the

aging report of accounts receivable during 2018 as well as supporting data from

interviews with the parties concerned. While the method of data analysis uses

quantitative methods. The results of the analysis of accounts receivable show that

accounts receivable turnover is 4.45 times slower than it should be, the average

collection period of accounts receivable takes 19 days longer than it should, the

arrears ratio is 12.9% and the billing ratio is 87.1%. Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel should give more attention to the quality of credit applied at the

hotel.

Keywords: Accounts Receivable, Accounts Receivable Turnover, Average

Collection Periode, Arrears Ratio, Billing Ratio

Page 8: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis curahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

serta rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Proyek Akhir

dengan judul “ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT

& CONVENTION HOTEL BOGOR”. Proyek Akhir ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan penididikan dalam program

diploma IV (D4) di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Semoga Usulan

Penilitian ini dapat berguna dan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan maupun

pedoman bagi para pembaca.

Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan laporan

Proyek Akhir ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

laporan Proyek Akhir ini baik dari segi tata bahasa maupun teknik penulisan

dikarenakan keterbatasan waktu dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis

berharap para pembaca dapat memberikan masukan-masukan yang membangun

terhadap Proyek Akhir ini.

Adapun Proyek Akhir ini dapat terselesaikan karena penulis mendapatkan

banyak bantuan berupa saran, dorongan, maupun bimbingan dari berbagai pihak

yang sangat membantu dan tidak dapat diukur dengan materi. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini, izinkan penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih

kepada :

1. Bapak Faisal, MM.Par., CHE selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung.

Page 9: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

vi

2. Bapak Andar Danova L. Goeltom., S.Sos., M.Sc selaku Ketua bagian

Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung.

3. Bapak Edison S.Sos.,MM selaku Ketua Jurusan Hospitaliti Sekolah

Tinggi Pariwisata Bandung dan juga Pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan ide, saran, maupun

bimbingan sehingga Proyek Akhir ini dapat diselesaikan dengan

lancar.

4. Bapak Pudin Saepudin, S.ST.Par.,MP.Par selaku Ketua Program Studi

Administrasi Hotel Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dan juga

Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

saran, ide, serta bimbingan sehingga Proyek Akhir ini dapat

diselesaikan dengan lancar.

5. Seluruh dosen, staff, serta tenaga pengajar khususnya dari program

studi Administrasi Hotel yang telah memberikan dukungan dan

motivasi kepada penulis.

6. Bapak Ridwan Angkasa selaku Chief Accountant Padjadjaran Suites

Resort & Convention Hotel yang telah membantu kelancaran

penyusunan Proyek Akhir ini.

7. Seluruh karyawan Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel

yang telah membantu kelancaran penyusunan Proyek Akhir ini.

8. Keluarga besar penulis, kepada kedua orang tua penulis yang selalu

memberikan dukungan dan nasihat yang berguna bagi penulis

Page 10: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

vii

sehingga menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan Proyek

Akhir ini.

9. Teman-teman program studi Administrasi Hotel yang berjuang

bersama menyelesaikan Proyek Akhir ini.

10. Seluruh pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh

penulis. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala

dukungan dan doanya.

Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan

untuk membalas kebaikan semua pihak diatas atas semua bantuan dan dukungan

yang telah diberikan kepada penulis. Penulis berharap semoga Proyek Akhir ini

dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Bandung, Juli 2019

Penulis

Page 11: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................... iii

ABSTRACT ............................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 8

BAB II TINJAUN PUSTAKA ............................................................ 9

A. Kajian Teori ....................................................................... 9

1. Manajemen Keuangan ................................................. 9

a. Pengertian Manajemen Keuangan ........................... 9

b. Tujuan Manajemen Keuangan ................................ 10

c. Fungsi Manajemen Keuangan ................................. 11

2. Kajian Manajemen Piutang .......................................... 12

a. Klasifikasi Piutang ................................................... 14

b. Umur Piutang .......................................................... 15

c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang 16

d. Kualitas Kredit ........................................................ 17

e. Standar Kredit ......................................................... 19

f. Persyaratan Kredit .................................................. 19

g. Kebijakan Pengumpulan Piutang ............................. 20

h. Piutang Ragu – Ragu .............................................. 21

3. Kajian Rasio yang Berhubungan dengan Piutang ......... 22

a. Accounts Receivable Turnover ................................. 22

Page 12: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

ix

b. Average Collection Period ...................................... 23

c. Rasio Tunggakan ..................................................... 24

d. Rasio Penagihan ..................................................... 24

B. Kerangka Pemikiran .......................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 27

A. Pendekatan Penelitian ........................................................ 27

B. Obyek Penelitian ................................................................ 28

C. Metode Pengumpulan Data ................................................ 33

D. Operasionalisasi Variabel ................................................... 34

E. Analisis Data ..................................................................... 37

F. Jadwal Penelitian ............................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 40

A. Hasil Penelitian .................................................................. 40

1. Gambaran Umum Prosedur Pemberian Kredit ............. 40

2. Gambaran Umum Prosedur Penagihan Piutang ............ 42

3. Gambaran Umum Kualitas Kredit ................................ 43

4. Gambaran Umum Umur Piutang ................................. 47

5. Tinjauan Accounts Receivable Turnover ....................... 50

6. Tinjauan Average Collection Period ............................ 52

7. Tinjauan Rasio Tunggakan .......................................... 53

8. Tinjauan Rasio Penagihan ........................................... 53

B. Pembahasan ....................................................................... 54

1. Analisis Umur Piutang ................................................ 54

2. Analisis Accounts Receivable Turnover ........................ 56

3. Analisis Average Collection Period ............................. 57

4. Analisis Rasio Tunggakan ........................................... 59

5. Analisis Rasio Penagihan ............................................ 59

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ..................................... 61

A. Simpulan ........................................................................... 61

B. Rekomendasi ..................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 64

LAMPIRAN ............................................................................................. 65

Page 13: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

x

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1. Daftar Piutang Berdasarkan Umur Piutang Periode Desember 2018 .... 5

2. Fasilitas Meeting Room ...................................................................... 31

3. Matriks Operasional Variabel .............................................................. 36

4. Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................. 39

5. Kualitas Kredit .................................................................................... 44

6. Daftar Umur Piutang Per 31 Desember 2018 ...................................... 48

7. Piutang Akhir Tahun .......................................................................... 51

8. Total Revenue Penjualan Kredit Periode 2018 ..................................... 52

9. Piutang Pada Periode 2018 .................................................................. 53

10. Perbandingan Proporsi Umur Piutang .................................................. 55

Page 14: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

xi

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 26

Page 15: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1. Aging Report Januari – Desember 2018 ......................................... 66

2. Hasil Wawancara Mengenai Variabel 5C ....................................... 73

Page 16: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri perhotelan Indonesia saat ini semakin berkembang. Hal ini tak

luput dari pengaruh pertumbuhan pariwisata Indonesia yang semakin maju

sehingga jumlah kunjungan wisatawan di Indonesia pun semakin meningkat.

Kebutuhan akan akomodasi secara otomatis ikut meningkat. Oleh karena itu,

hal ini dimanfaatkan oleh para investor untuk berlomba-lomba melakukan

pembangunan hotel di Indonesia dengan tujuan utama untuk mendapatkan

keuntungan.

Namun, maraknya pembangunan hotel di Indonesia tidak dapat

dipungkiri mengakibatkan persaingan antar hotel pun semakin ketat. Setiap

hotel berusaha memberikan pelayanan terbaiknya agar dapat menghadapi

persaingan dengan hotel-hotel lain. Berbagai strategi penjualan pun

direncanakan untuk dapat menghasilkan keuntungan bagi hotel. Salah satu

cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menyediakan fasilitas kredit sebagai

upaya untuk meningkatkan volume penjualan dan memaksimalkan laba hotel.

Semakin ketat persaingan yang terjadi antar perusahaan mengharuskan

setiap perusahaan berlomba-lomba memberikan kemudahan serta pelayanan

yang maksimal terhadap konsumennya. Salah satunya yaitu memberikan

kemudahan dalam proses pembayaran yang dapat dilakukan dengan cara

pemberian fasilitas kredit.

Page 17: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

2

Persyaratan pembayaran yang dipermudah oleh perusahaan dapat

berdampak terhadap kecilnya kemungkinan pembayaran tunai oleh

konsumen. Oleh sebab itu dengan adanya penjualan secara kredit, maka

perusahaan diharuskan untuk menyisihkan sebagian dana yang akan

diinvestasikan untuk piutang. Ketika perusahaan telah mengaplikasikan

penjualan secara kredit maka hal tersebut akan mempermudah konsumen

dalam hal pembayaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume

penjualan.

Dalam industri perhotelan, penjualan secara kredit dapat berpengaruh

dalam meningkatkan volume penjualan. Hal ini dikarenakan permintaan

penjualan secara kredit biasanya datang dari segmen pasar dalam jumlah

besar yang memberikan pendapatan tinggi kepada hotel. Oleh karena itu,

pihak hotel biasanya menyediakan fasilitas kredit aatau credit facility untuk

konsumen. Munculnya fasilitas kredit akan melibatkan dua belah pihak,

antara lain pihak yang menerima fasilitas kredit atau disebut debitur dan pihak

yang memberikan fasilitas kredit, dapat disebut juga kreditur. Hubungan

tersebut akan memunculkan hak penagihan piutang oleh kreditur terhadap

debitur sebagai akibat dari kebijakan penjualan secara kredit.

Menurut IBM Wiyasha (2011), piutang merupakan hak atau tagihan

terhadap debitur atas produk dan jasa yang telah diterima oleh debitur

bersangkutan. Piutang merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang

perputarannya relatif cepat, sehingga piutang akan berubah menjadi kas

ketika pelanggan telah melakukan pembayaran. Oleh karena itu, meskipun

Page 18: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

3

hotel mampu untuk memenuhi permintaan pelanggan, namun resiko yang

muncul dalam setiap piutang juga cukup tinggi, salah satu resiko teburuk

yaitu ketika piutang tidak dapat tertagih.

Dibutuhkan sistem pengendalian piutang yang baik dalam menjalankan

kebijakan penjualan secara kredit. Karena jika tidak dikendalikan dengan

baik, penjualan secara kredit akan membuat tertundanya penerimaan kas dari

penjualan, bahkan dalam situasi terburuk dapat mengakibatkan kredit macet

dimana piutang tidak dapat tertagih. Saat masalah tersebut sudah

bermunculan, dampaknya akan berpengaruh terhadap kelancaran operasional

hotel karena semakin besar dana yang digunakan untuk kerugian atas piutang

tak tertagih maka akan semakin kecil laba operasional yang diterima hotel.

Oleh karena itu, menurut IBM Wiyasha (2011) sebelum memberikan

fasilitas kredit, suatu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang

disebut The Five C’s of Credit atau dikenal dengan “5C” untuk melakukan

penilaian resiko kredit. Adapun yang dimaksud dengan “5C” yaitu character,

capacity, capital, collateral, dan condition. Dalam konsep ini, hotel harus

mengetahui karakteristik dari konsumen serta kapasitas atau kemampuan

konsumen dalam membayar kredit yang diberikan. Selain itu, hotel juga harus

memperhatikan jumlah modal dan jaminan yang dimiliki oleh konsumen serta

kondisi keuangan konsumen. Dengan memperhatikan konsep tersebut, maka

hotel dapat lebih selektif lebih optimal dalam menerapkan kebijakan kredit.

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel yang terletak di kota

Bogor juga memberlakukan penjualan secara kredit selain dari penjualan

Page 19: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

4

secara tunai. Pemberian fasilitas kredit di Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel merupakan salah satu cara yang dilakukan hotel agar

volume penjualan meningkat. Adapun perbandingan cash sales dengan credit

sales di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel yaitu sebesar 60% :

40% dari total revenue hotel. Sehingga fasilitas kredit tersebut diberikan

kepada segmen pasar tertentu yang dianggap dapat menyumbang revenue

dalam jumlah besar seperti corporate, government, online travel agent, serta

conventional travel agent, dan lain-lain.

Piutang yang muncul akibat penjualan secara kredit dikelola oleh

bagian keuangan, tepatnya oleh bagian account receivable atau piutang

usaha. Bagian ini memiliki tanggung jawab untuk mengelola serta melakukan

pengendalian terhadap piutang mulai dari persyaratan kredit, pemberian

fasilitas kredit, sampai dengan proses penagihan piutang.

Namun dalam pelaksanaannya, kebijakan kredit yang diterapkan belum

terlaksana dengan optimal. Hal ini dapat terlihat dari adanya piutang yang

belum dibayarkan walaupun sudah melebihi batas waktu pembayaran yang

telah ditetapkan hotel, dimana Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel

menerapkan kebijakan pembayaran kredit dengan batas pembayaran

selambat-lambatnya 30 hari dari saat kredit diberikan. Hal ini menyebabkan

perputaran kas hotel menjadi terganggu dan akan menghambat kinerja

keuangan hotel.

Page 20: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

5

Adapun gambaran piutang yang tertunggak dapat dilihat dalam laporan

umur piutang. Gambaran piutang yang tertunggak berdasarkan umurnya

dapat dilihat dari tabel berikut ini :

TABEL 1

DAFTAR PIUTANG BERDASARKAN UMUR PIUTANG

DI PADJADJARAN SUITES RESORT & CONVENTION HOTEL

PERIODE DESEMBER 2018

Periode 0 - 30 Hari 31 - 60 Hari 61 - 90 Hari > 90 Hari Total

Desember

2018

Rp

469.926.680,79

Rp

248.609.941,48

Rp

2.019.555,00

Rp

34.406.219,99

Rp

754.962.397,26

% 62,25% 32,93% 0,27% 4,56% 100,00%

Tabel diatas berisi data jumlah piutang yang belum tertagih pada akhir

tahun 2018. Data tersebut menunjukkan bahwa pengumpulan piutang yang

umurnya sesuai dengan ketentuan kredit yang berlaku di Padjadjaran Suites

Resort & Convention Hotel yaitu sebesar Rp 469.926.681 dari total piutang

sebesar Rp 754.962.397. Sedangkan piutang yang umurnya melebihi batas

waktu 30 hari terbagi menjadi tiga jangka waktu, yaitu piutang yang sudah

berjalan selama 31-60 hari sebesar Rp 248.609.941, piutang yang sudah

berjalan selama 61-90 hari sebesar 2.019.555, dan yang terakhir yaitu piutang

yang sudah berjalan selama lebih dari 90 hari yaitu sebesar Rp 34.406.220.

Dari data diatas, diduga bahwa pada satu tahun terakhir pada tahun

2018, terdapat permasalahan pada piutang di Padjadjaran Suites Resort &

Sumber : Accounts Receivable Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, 2019

Page 21: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

6

Convention Hotel. Permasalahan pada piutang dapat diketahui dengan

melakukan perhitungan terhadap perputaran piutang dan menghitung hari

rata-rata pengumpulan piutang untuk membandingkan kebijakan piutang

yang berlaku dengan keadaan piutang sebenarnya. Perhitungan terhadap rasio

penagihan dan rasio tunggakan juga perlu dilakukan untuk mengetahui rasio

piutang yang tertagih dan tertunggak jika dibandingkan dengan revenue yang

dihasilkan dari penjualan kredit. Dari perhitungan tersebut maka dapat

diketahui titik permasalahan yang membuat piutang tidak dapat tertagih

dalam waktu 30 hari sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Piutang yang

tidak terkumpul tepat waktu harus ditanggapi secara serius oleh pihak hotel

karena jika dibiarkan dikhawatirkan dapat berpotensi menjadi piutang ragu-

ragu. Piutang ragu-ragu akan berdampak terhadap kelancaran arus kas

(deficit) yang dapat mempengaruhi kelancaran operasional hotel.

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, penulis menduga bahwa

pengolahan piutang yang dilakukan di Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel belum sepenuhnya sesuai dengan kebijakan piutangnya.

Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk menganalisis lebih lanjut piutang

yang diterapkan di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, dengan

judul yaitu, “ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES

RESORT & CONVENTION HOTEL BOGOR”.

Page 22: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan

masalah yang akan diangkat dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana tingkat perputaran piutang (Accounts Receivable Turnover) di

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel?

2. Berapa hari rata-rata pengumpulan piutang (Average Collection Period) di

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel?

3. Bagaimana kinerja piutang diukur dengan rasio tunggakan di Padjadjaran

Suites Resort & Convention Hotel?

4. Bagaimana kinerja piutang diukur dengan rasio penagihan di Padjadjaran

Suites Resort & Convention Hotel?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Mengetahui tingkat perputaran piutang di Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel.

2. Mengetahui hari rata-rata pengumpulan piutang di Padjadjaran Suites

Resort & Convention Hotel.

3. Mengetahui kinerja piutang berdasarkan rasio tunggakan yang

berlangsung di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel.

4. Mengetahui kinerja piutang berdasarkan rasio penagihan yang

berlangsung di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel.

Page 23: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

8

D. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada pihak-pihak yang bersangkutan, anatara lain :

1. Bagi perusahaan

Menjadi bahan informasi & evaluasi bagi Padjadjaran Suites Resort

& Convention Hotel, sebagai masukan bagi hotel dalam melakukan

pengelolaan terhadap piutang dan mengendalikan piutang sesuai dengan

kebijakan yang berlaku.

2. Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai

kebijakan kredit, pemberian fasilitas kredit, serta pengelolaan dan

pengendalian piutang di hotel, untuk mengetahui kinerja keuangan hotel

dari sisi piutangnya.

3. Bagi pembaca

Menjadi bahan referensi dan memberikan gambaran dalam

melakukan penelitian selanjutnya dengan permasalahan serupa di masa

yang akan datang.

Page 24: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Manajemen Keuangan

a. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan

Manajemen keuangan berkaitan dengan suatu cara yang dapat

menciptakan serta menjaga nilai ekonomis atau kekayaan dengan

konsekuensi yaitu seluruh pengambilan keputusan perlu berfokus pada

penciptaan kekayaan. (Arthur J. Keown : 2008)

Menurut Bringham dalam Kasmir (2010) menyatakan bahwa

manajemen keuangan merupakan seni dan ilmu untuk mengelola

keuangan yang mencakup proses, institusi atau lembaga, pasar, serta

instrumen yang berkaitan dengan perihal pemindahan uang antara

pemerintah, bisnis, serta individu.

Pengertian manajemen keuangan juga dikemukakan oleh Horne dan

Wachowicz Jr (2012) yaitu berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan,

serta manajemen aset yang didasarkan pada beberapa tujuan umum.

Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

kegiatan manajemen keuangan sangat berhubungan dengan pengelolaan

keuangan perusahaan, termasuk diantaranya lembaga yang berhubungnan

Page 25: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

10

erat dengan sumber pendanan dan investasi keuangan perusahaan dan juga

instrumen keuangan.

b. Tujuan Manajemen Keuangan

Agar manajemen keuangan dilaksanakan secara efisien, maka

dibutuhkan tujuan dan sasaran yang digunakan sebagai standar dalam

menilai tingkat efisiensi suatu keputusan keuangan. Dalam membuat

keputusan keuangan yang tepat, maka perlu mementukan tujuan yang

ingin dicapai.

Adapun tujuan manajemen keuangan (Abdul Halim, 2015)

dilakukan untuk menghasilkan keuntungan secara maksimal dan

mengeluarkan biaya serta beban secara minimal agar memperoleh suatu

pengambilan keputusan yang maksimal dalam mengarahkan perusahaan

yang berkembang, perusahaan yang bertahan, maupun yang mengalami

ekspansi.

Tujuan dari suatu perusahaan salah satunya yaitu untuk memberikan

kemakmuran bagi para pemegang saham. Wujudnya dapat diperlihatkan

dari kian bertambah tingginya harga saham perusahaan yang merupakan

pencerminan dari hasil investasi, pendanaan, serta kebijakan deviden. Dari

hal tersebut maka tujuan manajemen keuangan yaitu bagaimana

perusahaan mengendalikan dana, baik itu mendapatkn maupun

mengalokasikan dana untuk meraih nilai perusahan, yaitu kemakmuran

pemegang saham ( Abdul Halim, 2015)

Page 26: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

11

c. Fungsi Manajemen Keuangan

Terdapat beberapa fungsi manajemen keuangan yang dijelaskan oleh

Abdul Halim (2015). Adapun tiga fungsi utama dari manajemen keuangan

adalah sebagai berikut.

1) Keputusan Investasi (Investment Decision)

Keputusan investasi adalah keputusan dimana manajer keuangan

perlu mengalokasikan dana ke dalam beberapa bentuk investasi yang

dapat menghasilkan keuntungan diwaktu yang akan datang. Adapun

bentuk, macam, dan komposisi dari investasi tersebut akan

berpengaruh serta menunjang tingkat keuntungan diwaktu yang akan

datang.

2) Keputusan Pembelanjaan (Financing Decision)

Keputusan pendanaan dapat disebut juga sebagai kebijakan

struktur modal. Dalam membuat keputusan pendanaan, manajer

keuangan dituntut memperhitungkan serta menganalisis kombinasi

dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna

membelanjakan keperluan investasi dan juga kegiatan usahanya.

3) Kebijakan Dividen (Dividend Policy)

Deviden yaitu sebagian laba perusahaan yang perlu dibayarkan

kepada para pemegang saham. Adapun keputusan deviden berfungsi

untuk menentukan :

a) Nilai persentase laba yang diberikan untuk para pemegang saham

dalam betuk cash devidend.

b) Stabilitas deviden yang diberikan

Page 27: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

12

c) Deviden saham (stock devidend)

d) Pemecahan saham (stock split)

e) Menarik kembali saham yang beredar, yang bertujuan untuk

memberikan kemakmuran setiap pemegang saham.

2. Manajemen Piutang

Salah satu kebijakan yang dapat diambil oleh suatu perusahaan dalam

upaya untuk menaikkan volume penjualan yaitu melakukan penjualan secara

kredit. Dengan dilakukannya penjualan secara kredit maka dapat

memunculkan piutang bagi perusahaan pemberi kredit tersebut. Besarnya

piutang usaha dalam suatu perusahaan lazimnya sekitar 20% dari total aktiva

perusahaan, sehingga keefektifan pengelolaan terhadap piutang sangat

mempengaruhi profitabilitas dan resiko perusahaan tersebut (Danang

Sunyoto, 2013).

Menurut IBM Wiyasha (2011), piutang merupakan hak atau tagihan

terhadap debitur atas produk dan jasa yang telah diterima oleh debitur

bersangkutan.

Piutang akan muncul akibat adanya kegiatan jual beli barang ataupun

jasa yang transaksinya diatur dalam suatu kebijakan penjualan kredit, yang

mengandung empat unsur menurut Danang Sunyoto (2013) yaitu :

a) Periode kredit, merupakan jangka waktu mulai dari berlangsungnya

penjualan sampai dengan tanggal jatuh temponya pembayaran.

Page 28: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

13

b) Diskon yang diberikan guna mendorong kegiatan pembayaran menjadi

lebih cepat.

c) Standar kredit, merupakan syarat-syarat minimum atas kemampuan

keuangan dari para pelanggan untuk dapat melakukan pembelian secara

kredit.

d) Kebijakan penagihan, yang mengatur sampai sejauh mana tindakan atau

kelonggaran yang diberikan perusahaan atas piutang yang tidak

dibayarkan tepat waktu.

Manajemen piutang berawal dari keputusan untuk memberikan kredit

atau tidak kepada pelanggan. Dalam manajemen piutang ada beberapa cara

bagaimana piutang perusahan terbentuk dan beberapa cara alternatif untuk

memantau piutang. Adanya sistem pemantauan berfungsi untuk mengontrol

piutang yang dimiliki, karena jika tidak piutang akan tertumpuk menjadi

suatu yang berlebihan yang dapat menyebabkan penurunan arus kas bahkan

memunculkan piutng tak tertagih serta dapat menutupi laba dari penjualan.

Manajemen piutang mempelajari cara pengelolaan piutang secara

efisien. Rata-rata saldo piutang dapat ditentukan menggunakan rasio

penjualan kredit per hari dan jumlah hari rata-rata periode pengumpulan

piutang. Kedua hal tersebut sangat bergantung pada kebijakan kredit yang

dilaksanakan oleh perusahaan.

Page 29: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

14

a. Klasifikasi Piutang

Adapun pengelompokkan piutang berdasarkan jenisnya menurut

Weygandt, Kimmel dan Kieso (2014) yaitu sebagai berikut :

1. Piutang usaha (Account Receivable)

Piutang usaha merupakan piutang yang muncul dari hasil penjualan

barang ataupun jasa secara kredit. Piutang usaha dalam neraca timbul

sebagai aktiva lancar, oleh karena itu umumnya perputaran piutang ini

relatif cepat yaitu kurang dari satu tahun sehinga piutang ini

diharapkan dapat tertagih dalam waktu dekat misalnya dalam 30 hari.

2. Wesel Tagih (Notes Receivable)

Wesel tagih merupakan piutang yang timbul dengan didampingi oleh

instrumen kredit resmi dalam bentuk tertulis. Dalam wesel tagih,

debitur akan membuat perjanjian tertulis kepada kreditur untuk

melakukan pembayaran terhadap sejumlah uang yang telah tertera

dalam perjanjian tertulis tersebut pada waktu tertentu di masa yang

akan datang. Adapun wesel tagih dikategorikan sebagai aset lancar di

dalam neraca.

3. Piutang lain-lain (Other Receivable)

Piutang lain-lain merupakan piutang yang berasal bukan dari bidang

usaha utama perusahaan melainkan terdiri atas berbagai jenis tagihan

yang bukan termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel.

Adapun yang dikategorikan dalam piutang lain-lain diantaranya

adalah piutang karyawan, piutang perusahaan afiliasi, piutang

pemegang saham, dan lain-lain.

Page 30: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

15

b. Umur Piutang

Untuk mengetahui berapa lama suatu piutang telah berlalu, maka

dibuat suatu daftar piutang di setiap akhir periode akuntansi, contohnya di

akhir bulan maupun di akhir tahun. Daftar piutang umumnya

dikelompokkan berdasarkan umur piutangnya.

Umur piutang adalah jangka waktu sejak dicatatnya transaksi

penjualan sampai dengan saat dibuatnya daftar piutang. Biasanya umur

piutang dikelompokkan menurut jumlah hari tertentu. (Soemarso, 2010)

Adapun penggolongan piutang dan umur piutang dapat

dikategorikan sebagai berikut :

1) Piutang Lancar, merupakan piutang yang dapat tertagih dalam batas

waktu yang ditentukan.

2) Piutang tidak lancar, merupakan piutang yag pembayarannya

melewati waktu jatuh tempo yang telah ditentukan, biasanya antara 7

hingga 30 hari dengan melakukan penagihan yang aktif.

3) Piutang yang dihapuskan, merupakan piutang yang sudah tidak dapat

ditagih kembali karena pihak debitur mengalami kebangkrutan.

4) Piutang dicadangkan, merupakan piutang yang sudah disisihkan dari

awal sebagai cara untuk menghindari piutang tak tertagih.

Dengan adanya pengelompokkan berdasarkan umur piutang, maka

akan membantu perusahaan untuk mengetahui piutang mana yang harus

diberikan pemberitahuan karena sudah dekat dengan waktu jatuh tempo,

Page 31: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

16

piutang mana yang harus ditagih karena sudah jatuh tempo, serta piutang

mana yang harus dihapuskan karena tidak dapat ditagih kembali dan sudah

jauh melewati waktu jatuh tempo. Piutang yng sudah tidak bisa ditagih

kembali perlu segera dihapuskan karena jika tidak dihapuskan akan

menimbulkan adanya likuditas semu.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah investasi dana

terhadap piutang telah dijelaskan oleh Riyanto (2011) sebagai berikut :

1) Volume Penjualan Kredit

Semakin besar proporsi penjualan kredit dari total keseluruhan

penjualan akan memperbesar jumlah investasi terhadap piutang.

Semakin besar volume penjualan kredit pertahunnya membuat

perusahaan harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam

piutang. Semakin besar jumlah piutang maka semakin besar pula

resiko tidak tertagihnya piutang, namun bersaman dengan itu juga

memperbesar profitabilitasnya.

2) Syarat Pembayaran Penjualan Kredit

Syarat dalam pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat

maupun longgar. Penetapan pembayaran yang ketat oleh perusahaan

berarti perusahaan memprioritaskan keselamatan kredit daripada

profitabilitasnya.

3) Ketentuan Pembatasan Kredit

Page 32: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

17

Dalam hal ini, perusahaan dapat menetapkan batas maksimal kredit

yang akan diberikan kepada pelanggannya. Semakin tinggi batas

maksimal kredit yang diberikan maka akan semakin tinggi pula dana

yang harus diinvestasikan untuk piutang.

4) Kebijakan Pengumpulan Piutang

Kebijakan dalam pengumpulan piutang dapat dilakukan oleh

perusahaan secara aktif ataupun pasif. Perusahaan yang menerapkan

kebijakan secara aktif berarti memiliki pengeluaran yang lebih besar

untuk membiayai kegiatan pengupulan piutang tersebut dibandingkan

dengan perusahaan yng menerapkan kebijakan secara pasif.

5) Kebiasaan Membayar dari Pelanggan

Pelanggan yang memilih untuk membayar dengan cara cash discount

dapat membuat semakin kecil investasi terhadap piutang

dibandingkan dengan pelanggan yang tidak menggunakannya. Hal ini

tergantung pada cara bagaimana mereka menilai kedua alternatif

tersebut.

d. Kualitas Kredit

Menurut Kasmir (2013) sebelum memberikan fasilitas kredit kepada

pelanggan, suatu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang

disebut The Five C’s of Credit atau dikenal dengan “5C” untuk melakukan

penilaian resiko kredit.

Page 33: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

18

IBM Wiyasha (2011) memaparkan tentang variabel “5C” yang

sangat mempengaruhi kualitas kredit. Adapun yang dimaksud dengan

“5C” yaitu :

1) Character (Karakter)

Berkaitan dengan sifat dan perilaku debitur, artinya debitur

bertanggung jawab atas hutangnya serta menyelesaikan hutangnya

dalam jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya.

2) Capacity (Kapasitas)

Berkaitan dengan kemampuan debitur dalam menyelesaikan rekening

hotel. Capacity melibatkan pertimbangan subjektif dari pejabat

perusahaan yang bersifat kompeten. Capacity juga bersangkutan

dengan kondisi bisnis debitur.

3) Capital (Modal)

Capital merupakan sumber daya yang dimiliki oleh debitur yang dapat

diketahui dengan menganalisis laporan keuangannya. Penekanan

analisis pada tingkat resiko keuangan debitur seperti debt equity ratio,

cash flow, debt asset ratio, current ratio, serta times-interest earned

ratio.

4) Collateral (Jaminan)

Berkaitan dengan seberapa banyak aset debitur yang bisa dijadikan

jaminan atas tagihannya.

5) Conditions (Kondisi)

Berkaitan dengan dampak langsung dari kondisi ekonomi makro

terhadap keadaan perusahaan yang bersangkutan pada saat kredit

Page 34: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

19

diberikan. Dapat juga dikaitkan dengan pengaruh langsung dari

perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang

dapat berdampak terhadap kemapuan perusahaan dalam membayar

kewajibannya.

e. Standar Kredit

Standar kredit menurut Sartono (2014 : 432) merupakan suatu

ketentuan yang digunakan suatu perusahaan dalam melakukan seleksi

terhadap pelanggan yang akan diberikan kredit serta berapa jumlah kredit

yang harus diberikan.

Dari pernyataan diatas maka dapat diartikan bahwa dalam

memberikan kredit kepada pelanggan, perusahaan perlu

mempertimbangkan kemampuan keuangan pelanggan dalam

menyelesaikan rekeningnya.

f. Persyaratan Kredit

Persyaratan kredit merupakan kondisi yang disyaratkan dalam

pembayaran kembali piutang dari para pelanggan. (Sartono, 2014).

Kebijakan kredit sangat berkaitan dengan persyaratan kredit yang

diberikan. Persyaratan kredit dapat meliputi jangka waktu kredit dan

potongan tunai serta persyaratan khusus lainnya. Adapun fungsi dari

persyaratan kredit yaitu berguna dalam meningkatkan penjualan kredit

serta memacu pelanggan untuk secepatnya melakukan pembayaran atas

tagihannya.

Page 35: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

20

g. Kebijakan Pengumpulan Piutang

Sartono (2014) menjelaskan bahwa kebijakan kredit serta

pengumpulan piutang mencakup beberapa keputusan, antara lain :

1) Kualitas account accepted

2) Periode kredit

3) Potongan tunai

4) Persyaratan khusus

5) Tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang

Bila terjadi keterlambatan dalam pembayaran piutang, maka

perusahaan harus mengambil langkah untuk menyelamatkan kredit agar

tidak macet. Langkah atau tindakan yang dapat dilakukan meliputi :

1) Teguran yang bisa dimulai dari teguran melalui telepon hingga

pengiriman surat. Teguran yang dilakukan bersifat mengingatkan,

misalnya sebelum kredit jatuh tempo, pelanggan ditelepon dengan

teguran halus. Kemudian teguran juga dapat bersifat menyuruh

pelanggan untuk segera melakukan pembayaran serta memastikan

tanggal pasti pembayaran yang akan dilakukan oleh pelanggan.

2) Apabila teguran dalam bentuk surat serta telepon tidak dihiraukan

maka perusahaan bisa menggunakan bantuan dari badan penagih

(collection agency), sejenis debt collector yang akan menagih kredit

tersebut hingga terbayar sepenuhnya.

Page 36: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

21

h. Piutang Ragu-Ragu

Berdasarkan pemaparan IBM Wiyasha (2011) piutang rau-ragu

merupakan pitang yang tidak tertagih dan merupakan biaya yang harus

dibebankan dalam rekening piutang. Piutang ragu-ragu timbul sebagai

konsekuensi dari kebijakan kredit yang diterapkan hotel.

Untuk mengetahui kondisi piutang, dapat dipantau dengan mengkaji

usia piutang tersebut dari aging of accounts receivable. Dengan memantau

usia piutang maka pihak manajemen dapat menentukan peluang piutang

yang tidak tertagih atau piutang ragu-ragu.

Adapun menurut IBM Wiyasha (2011), perlakuan akuntansi

terhadap penghapusan piutang ragu-ragu dapat dilakukan dengan dua

metode, antara lain :

1) Metode Lagsung (Direct Write-off)

Metode langsung mengakui kerugian atas tidak tertagihnya piutang

ketika diperoleh bukti atau telah diyakini bahwa suatu piutang sudah

tidak dapat ditagih. Dengan menggunakan metode ini maka piutang

ragu-ragu akan dihapuskan langsung dari rekening piutang.

2) Metode Tidak Langsung (Allowance Method)

Metode tidak langsung mengakui kerugian atas piutang di setiap akhir

periode dengan cara menaksir. Adapun metode ini akan menempatkan

piutang ragu-ragu dengan rekening lawan akumulasi penyisihan

Page 37: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

22

piutang ragu-ragu sebelum akhirnya dihapuskan dari rekening

piutang.

3. Rasio yang Berhubungan dengan Piutang

a. Tingkat Perputaran Piutang (Account Receivable Turnover)

Dalam siklus operasional yang normal, piutang akan diubah menjadi

kas. Dari hal tersebut, maka digunakan account receivable turnover

sebagai alat ukur untung menghitung kecepatan suatu piutang yang diubah

menjadi kas. Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan

piutang dalam satu periode atau berapa kali dana yang diinvestasikan

dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

Dalam pengukuran tingkat perputaran piutang, semakin tinggi rasio

menunjukkan bahwa modal kerja yang diinvestasikan dalam piutang

semakin rendah dan kondisi tersebut baik untuk perusahaan. Namun jika

rasio rendah, maka menunjukkan bahwa terdapat investasi berlebih

terhadap piutang. Adapun perhitungannya menurut Raymond S.

Schmidgall & James W. Damitio (2015) ditunjukan dalam persamaan

berikut :

Page 38: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

23

b. Average Collection Period (ACP)

Average collection period merupakan variasi lain dari account

receivable turnover yang dihitung dengan membagi account receivable

turnover dengan jumlah hari dalam satu tahun. Rasio ini digunakan untuk

mengetahui jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan piutang

menjadi kas.

Semakin rendah ACP maka kinerja perusahaan semakin baik karena

modal kerja yang diinvestasikan dalam bentuk piutang kecil. Hal ini juga

mencerminkan sistem penagihan piutang berlangsung dengan baik.

ACP yang tinggi dapat menunjukkan bahwa perusahaan memberikan

terms of payment yang terlalu panjang kepada debitur ataupun

menunjukkan piutang perusahaan banyak yang macet. Adapun

perhitungan ACP berdasarkan Raymond S. Schmidgall & James W.

Damitio (2015) yaitu sebagai berikut :

Page 39: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

24

c. Rasio Tunggakan

Rasio tunggakan menurut Keown (2008) digunakan untuk

mengetahui berapa besar jumlah piutang yang telah jatuh tempo dan belum

tertagih dari sejumlah kegiatann kredit yang dilakukan. Perhitungannya

digambarkan dalam persamaan berikut :

d. Rasio Penagihan

Rasio penagihan berguna untuk mengetahui sejumlah aktivitas

penagihan yang dilakukan atau berapa besar piutang yang tertagih dari

total piutang yang dimiliki oleh perusahaan (Keown, 2008).

Perhitungannya sebagai berikut :

Besar kecilnya total piutang yang dapat ditagih berbanding lurus

dengan nilai persentase dari rasio penagihan. Semakin besar nilai

persentase dari rasio penagihan, berarti semakin besar nilai piutang yang

tertagih. Sebaliknya jika nilai persentase rasio penagihan semakin kecil,

berarti semakin kecil pula nilai piutang yang tertagih.

Page 40: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

25

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran berdasarkan pemaparan Sugiyono (2017 : 60)

dapat diartikan sebagai pemaparan sementara terhadap beberapa gejala yang

timbul dan menjadi objek permasalahan. Kerangka berpikir adalah suatu

model konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan dengan berbagai

faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting. Kerangka

berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan antara variabel

yag akan diteliti. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalh

sebagai berikut.

Page 41: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

26

GAMBAR 1

KERANGKA PEMIKIRAN

Manajemen Keuangan

Manajemen Piutang

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel

Analisis Piutang :

Account Receivable Turnover

Average Collection Period

Rasio Tunggakan

Rasio Penagihan

Page 42: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian dibutuhkan dalam melakukan suatu penelitian.

Sugiyono (2015 : 1) mengatakan bahwa secara umum metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan serta

kegunaan tertentu. Adapun penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.

Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2015 : 2) disebut

sebagai metode positivistik, berlandaskan pada filsafat positivisme, yang

digunakan untuk meneliti kondisi populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel umumya dilakukan dengan acak dan pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, serta digunakan sebagai hasil untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode ini disebut sebagai metode

kuantitatif karena data dari penelitian berupa angka-angka serta analisisnya

dilakukan menggunakan data statistik.

Sementara itu, pengertian deskriptif berdasarkan pemaparan dari

Sugiyono (2012 : 29) adalah metode yang berguna untuk menggambarkan

objek yang diteliti menggunakan data atau sampel yng telah terkumpul

sebagaimana adanya, tanpa membuat analisis dan menarik kesimpulan yang

berlaku umum.

Page 43: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

28

B. Obyek Penelitian

Objek penelitin menurut Sugiyono (2017 : 41) merupakan sasaran ilmiah

guna mendapatkan data dengan tujuan tertentu mengenai suatu hal objektif,

valid, dan reliable.

Adapun penulis akan melakukan penelitian mengenai analisis piutang

yang dilakukan di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel yang

beralamat sebagaimana dibawah ini :

Address :

Telp. : +62 251 756 9000

Fax : +62 251 756 3822

Mobile : +62 8788 756 9000

Email : [email protected]

Website : www.pdjadjaransuitesresort.com

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel merupakan hotel yang

cocok untuk jenis tamu pebisnis maupun tamu yang ingin berlibur karena hotel

ini didesain dengan suasana yang nyaman dan tenang untuk berlibur namun

juga diimbangi dengan fasilitas MICE yang memadai dan cocok untuk kegiatan

para pebisnis.

Hotel ini dikelilingi beberapa tempat menarik yang dapat dikunjungi

seperti The Jungle Waterpark, Jungle Festival, De Voyage Bogor, hingga

Jl. Bogor Inner Ring Road Lot XIX C-2 No. 17 Bogor

Nirwana Residence, Bogor 16132, Jawa Barat, Indonesia

Page 44: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

29

Kebun Raya Bogor sehingga lokasi hotel ini terbilang strategis dan cocok untuk

tamu yang ingin berlibur di kota Bogor.

Hotel yang terdiri dari 7 lantai ini memiliki jumlah kamar sebanyak 143

kamar yang dibagi ke dalam tiga tipe kamar, antara lain :

1. Superior Room

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel memiliki 131 kamar

dengan tipe superior. Adapun luas dari kamar tipe superior yaitu 22 m2 yang

dilengkapi dengan fasilitas standar di hotel ini, antara lain twin bed/double

bed, cable TV channels, Wi-Fi internet access, safe deposit box, self

controlled air conditioner, full bathroom aminities, hair dryer, coffee & tea

maker, electric water jug, slippers, IDD telephone, and 220V electricity.

Dengan fasilitas kamar yang cukup lengkap tersebut, kamar ini

dibandrol dengan published rate seharga Rp 1.260.000 per malam.

2. Executive Room

Tipe kamar executive di Padjadjaran Suites Resort & Convention

Hotel berjumlah 8 kamar, dengan luas kamar sebesar33 m2. Tipe kamar

executive dilengkapi dengan fasilitas standar sebagaimana tipe kamar

superior namun ada tambahan fasilitas lain yaitu mini bar.

Ukuran kamar yang lebih luas serta fasilitas yang lebih lengkap jika

dibandingkan dengan tipe kamar superior, maka tipe kamar ini dijual

dengan published rate yang lebih tinggi yaitu seharga Rp 2.730.000 per

malam.

Page 45: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

30

3. Royal Suite

Tipe kamar Royal Suite adalah tipe kamar terbaik yang dimiliki

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel dengan jumlah kamar

sebanyak 4 kamar dan luas tiap kamar sebesar 45 m2. Fasilitas standar hotel

ini sudah pasti dapat ditemukan juga di kamar Royal Suite, namun ada

fasilitas tambahan lain seperti mini bar, sofa, serta bathtub yang membuat

kamar ini lebih special dibandingkan tipe kamar lainnya.

Dengan fasilitas paling lengkap serta ukuran kamar paling luas

dibandingkan tipe kamar lainnya, maka tipe kamar Royal Suite dibandrol

dengan published rate paling mahal yaitu seharga Rp 5.250.000 per malam.

Selain itu, hotel ini memiliki satu lobby lounge dan satu restoran utama

dengan nama Bale Bancakan, yang menghidangkan berbagai jenis makanan

dengan menu yang cukup variatif. Hotel ini juga difasilitasi dengan satu

ballroom dan 21 meeting room sehingga dapat menunjang kegiatan MICE

dengan baik. Adapun ballroom dan beberapa jenis meeting room yang dimiliki

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel antara lain sebagai berikut.

Page 46: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

31

TABEL 2

FASILITAS MEETING ROOM

DI PADJADJARAN SUITES RESORT & CONVENTION HOTEL

Meeting Room Room Size Board

Shape U-Shape

Class

Room Theater

Round

Table

Pakuan Ballroom 27 m x 25,75 m 300 pax 300 pax 550 pax 1000 pax 300 pax

Bale Pakuan 1 23 m x 25 m 200 pax 200 pax 350 pax 500 pax 200 pax

Bale Pakuan 2 7 m x 25 m 50 pax 50 pax 100 pax 200 pax 70 pax

Bale Rancage 1-8 10 m x 6 m 30 pax 20 pax 30 pax 50 pax 30 pax

Bale Rancage 9-10 10 m x 7 m 35 pax 35 pax 45 pax 65 pax 35 pax

Bale Rancage 11-16 10 m x 6 m 30 pax 20 pax 30 pax 50 pax 30 pax

Bale Rancage 17-19 7 m x 7 m 20 pax 15 pax 25 pax 45 pax 20 pax

Sumber : Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, 2019

Dengan banyaknya jumlah meeting room yang tersedia maka

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel memanfaatkan peluang tersebut

dengan membuat paket meeting untuk memudahkan clientnya serta dapat

menarik perusahaan-perusahaan untuk mengadakan meeting di hotel ini.

Adapun paket meeting yang ditawarkan antara lain :

1. Fullboard Meeting Package

Menawarkan paket meeting yang sudah termasuk dengan menginap

satu malam di superior room, breakfast, lunch dan dinner, dua kali coffee

break, function room rental selama 12 jam, serta mendapatkan standard

meeting room equipment. Fullboard Meeting Package dengan single

occupancy dijual dengan Rp 1.300.000 Nett / pax, sedangkan double

occupancy dijual dengan harga Rp 1.000.000 Nett / pax.

Page 47: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

32

2. Full Day Meeting Package

Menawarkan paket meeting yang sudah termasuk dengan lunch atau

dinner, dua kali coffee break, room rental selama 8 jam, serta

mendapatkan fasilitas standard meeting room equipment. Adapun harga

yang ditawarkan untuk full day meeting package ini yaitu Rp 400.000 Nett

/ pax.

3. Half Day Meeting Package

Menawarkan paket meeting yang sudah termasuk dengan lunch atau

dinner, satu kali coffee break, room rental selama 4 jam, serta

mendapatkan fasilitas standard meeting room equipment. Half day

meeting package dijual dengan harga Rp 350.000 Nett / pax.

Selain paket meeting, Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel juga

menawarkan beberapa paket lainnya seperti :

- Wedding Package

- Birthday Party Package

- Graduation Prom Nite

- Table Manner Package

- Arisan Gathering

Banyaknya meeting room serta paket meeting dan event yang tersedia

membuat hotel ini banyak bekerjasama dengan perusahaan maupun pemerintah

yang sering mengadakan pertemuan setiap bulannya. Untuk memudahkan dan

menjalin hubungan bisnis yang saling menguntungkan, maka dilakukan

Page 48: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

33

pemberian fasilitas kredit kepada perusahaan yang bekerja sama dengan hotel

yang akan memunculkan piutang bagi hotel.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah beberapa cara yang dilakukan oleh

peneliti untuk mendapatkan data supaya data yang diperoleh bersifat valid,

reliable, dan objektif (Sugiyono, 2015).

1. Interview (Wawancara)

Wawancara dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab dengan

pihak hotel yang bersangkutan, dalam hal ini yaitu Chief Accountant dan

Account Receivable terkait dengan piutang usaha, untuk medapatkan

data-data yang diperlukan dan sebagai bahan pendukung dalam

penelitian.

2. Studi Dokumentasi

Sugiyono (2017 : 240) menjelaskan bahwa dokumentasi merupakan

suatu proses pencatatan dimana terdapat penjelasan peristiwa dan

kejadian yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat dilakukan melalui

tulisan, gambar, serta karya-karya monnumental yang dibuat oleh

seseorang. Adapun studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian

ini yaitu dengan mengambil dari sumber media yang ada baik media

cetak maupun media elektronik. Sedangkan data sekunder yang

digunakan oleh penulis adalah data keuangan hotel.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain

yang berkaitan degan nilai, budaya dan norma yang berkembag pada

Page 49: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

34

situasi sosial yang diiteliti ( Sugiyono, 2012 : 291). Studi kepustakan

digunakan dalam melakukan penelitian ini karana penelitian ini tidak

lepas dari lieratur-literatur ilmiah.

D. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel penelitian berfungsi untuk mengetahui

pengukuran variabel-variabel penelitian yang meliputi penjelasan nama

variabel, sub variabel, indikator variabel, ukuran variabel dan skala

pengukuran yang digunakan dalam penelitian.

Menurut Sugiyono, (2017 : 38). variabel penelitian merupakan segala

sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi mengenai hal yang akan diteliti, kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun variabel penelitian dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Independent variable (Variabel Bebas)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,

2017 : 39).

2. Dependent Variable (Variabel Terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017 : 39).

Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan

satu variabel yaitu variabel bebas (independent variable). Adapun variabel

Page 50: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

35

bebas yang digunakan penulis yaitu analisis piutang, dimana variabel tersebut

merupakan variabel yang tidak terikat dengan variabel lainnya. Adapun

matriks operasional variabel untuk penelitian ini dilampirkan pada halaman

selanjutnya.

Page 51: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

36

TABEL 3

MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL

Variabel Sub Variabel Skala

Accounts Receivable Turnover Rasio

Average Collection Period Rasio

Rasio Tunggakan Rasio

Rasio Penagihan Rasio

Piutang

Indikator

Accounts Receivable Turnover(Rasio Perputaran Piutang)

Average Collection Period(Rata-Rata Pengumpulan Piutang)

Rasio Tunggakan

Rasio Penagihan

Average Accounts Receivable(Rata-Rata Piutang)

Sumber : Hospitality Industry Financial Accounting : Fourth Edition oleh Raymond S.

Schmidgall, James W. Damitio (2015), Manajemen Keuangan : Prinsip dan

Penerapan oleh Arthur J. Keown, John D. Martin, William Petty & David F.

Scott Jr. (2008)

Page 52: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

37

E. Analisis Data

Analisis data merupakan penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih

mudah diinterpretasikan. Menurut Sugiyono (2017 : 147), teknik analisis data

merupakan kegiatan yang dilakukan setelah seluruh data yang diperlukan

terkumpul. Adapun kegiatan dalam proses analisis data meliputi

pengelompokkan data berdasarkan variabelnya. Mentabulasi data berdasarkan

variabelnya serta menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan juga melakukan

perhitungan untuk hipotesis yang telah diajukan.

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu

analisis deskriptif dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Untuk

mengolah data berbentuk angka maka akan digunakan beberapa formula

sebagaimana berikut :

1. Accounts Receivable Turnover

Page 53: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

38

2. Average Collection Period (ACP)

3. Rasio Tunggakan

4. Rasio Penagihan

F. Jadwal Penelitian

Dibawah ini digambarkan perkiraan jadwal penelitian yang akan

dilaksanakan oleh pennulis yang berlangsung mulai Januari sampai dengan Juli

2019.

Page 54: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

39

TABEL 4

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Seminar UP

Jul

Sidang Proyek Akhir

Penyusunan dan

Bimbingan Poyek Akhir

Revisi Proposal UP

URAIAN KEGIATAN

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Pencarian Lokus dan

Observasi Awal

Penyusunan dan

Bimbingan Proposal UP

Pengajuan TOR & Dosen

Pembimbing

Pengumpulan Proposal

UP

Proses Penelitian

Sumber : Hasil olahan penulis, 2019

Page 55: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Prosedur Pemberian Kredit

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan bersama Chief Accountant

di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, dalam memberikan fasilitas

kredit, Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel perlu melaksanakan

beberapa prosedur sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun prosedur

pemberian fasilitas kredit yang berlaku di Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel adalah sebagai berikut :

a. Pengajuan fasilitas kredit oleh client akan disampaikan oleh tim sales

kepada bagian accounting.

b. Pengajuan fasilitas kredit di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel

dapat dilakukan oleh beberapa segmen tamu seperti corporate,

government, Event Organizer, online travel agent,serta conventional

travel agent.

c. Perusahaan yang ingin mendapatkan fasilitas kredit harus mengisi formulir

kredit (credit form) dan melampirkan dokumen-dokumen pendukung

seperti: Surat Izin Usaha Perdagangan atau disingkat SIUP, Surat Izin

Tempat Usaha atau disingkat SITU, Nomor Pokok Wajib Pajak atau

disingkat NPWP, Tanda Daftar Perusahaan atau disingkat TDP, dan Akte

Perusahaan.

Page 56: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

41

d. Client yang mengajukan fasilitas kredit kepada hotel harus mengisi credit

form serta harus memenuhi persyaratan dokumen yang dibutuhkan hotel.

Persyaratan tersebut antara lain berupa Surat Izin Usaha Perdagangan

(SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Tempat Usaha

(SITU), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Akte Perusahaan, referensi

rekening koran, serta adanya pihak yang akan bertanggung jawab dalam

perihal pembayaran.

e. Tim sales dan accounting akan bekerjasama dalam melakukan peninjauan

terhadap client berdasarkan dokumen yang telah dilengkapi client,

kesesuaian informasi mengenai client, serta track record client dengan

hotel lain dalam perihal kelancaran pembayaran piutang untuk

menentukan apakah pengajuan fasilitas kredit oleh client dapat diterima

atau harus ditolak.

f. Ketika pengajuan fasilitas kredit telah disetujui, maka pihak client harus

menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) serta Surat

Perjanjian Kerjasama (SPK) sebagai bukti kesepakatan yang telah terjalin

antara client dengan hotel.

g. Setiap client yang memiliki fasilitas kredit akan didaftarkan dalam suatu

account masing-masing untuk memposting setiap transaksi yang

dilakukan di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel.

h. Client yang sudah terdaftar dan mempunyai fasilitas kredit, maka harus

membawa guarantee letter atau voucher dalam setiap transaksi yang

dilakukan di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel.

Page 57: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

42

i. Adapun guarantee letter atau voucher tersebut harus dengan jelas

menyebutkan apa saja yang menjadi tanggungan client serta telah

ditandatangani oleh pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran.

j. Guarantee letter atau voucher harus diserahkan kepada pihak hotel

sebelum tamu datang, Dapat dilakukan melaui fax ataupun email dan yang

asli harus dibawa oleh tamu yang bersangkutan ketika datang.

2. Gambaran Umum Prosedur Penagihan Piutang

Adapun prosedur penagihan atas piutang yang timbul di Padjadjaran

Suites Resort & Convention Hotel harus dilakukan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, sebagaimana berikut :

a. Setelah transaksi berlangsung, bagian accounting akan membuat invoice

untuk client yang bersangkutan dan invoice tersebut akan disampaikan

oleh tim sales yang berhubungan langsung dengan pihak client.

b. Konfirmasi penerimaan invoice akan dilakukan oleh bagian accounting

melalui telepon ataupun email kepada pihak client dalam jangka waktu 7

hari setelah invoice tersebut dikirimkan.

c. Pembayaran harus dilakukan oleh pihak client dalam jangka waktu 14 hari

setelah invoice diberikan. Adapun toleransi waktu pembayaran yang

diberikan hotel yaitu selambat-lambatnya 30 hari setelah invoice

dikirimkan.

d. Kegiatan penagihan melalui telepon ataupun email harus dilakukan secara

konsisten oleh bagian accounting kepada pihak client mulai dari hari ke 14

setelah invoice dikirimkan.

Page 58: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

43

e. Jika dalam jangka waktu 30 hari piutang masih belum dibayarkan oleh

pihak client, maka pihak hotel harus mengirimkan surat peringatan

(reminder letter) yang berisi nominal yang harus dibayarkan, jangka waktu

pembayaran, serta peringatan bahwa fasilitas kredit yang diberikan akan

ditutup sementara hingga client melunasi piutang tersebut.

3. Gambaran Umum Kualitas Kredit

Berdasarkan permasalahan yang ada, perlu dilakukan analisis terhadap

kualitas kredit yang berlangsung di Padjadjaran Suites Resort & Convention

Hotel. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan perbandingan mengenai

penilaian kualitas kredit berdasarkan variabel 5C dengan keadaan yang terjadi

sebenarnya di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel berdasarkan hasil

wawancara yang telah dilakukan oleh penulis bersama Chief Accountant di

hotel tersebut. Adapun data pembahasannya akan dijelaskan dalam tabel

berikut ini.

Page 59: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

44

TABEL 5

KUALITAS KREDIT DI PADJADJARAN SUITES

RESORT & CONVENTION HOTEL

Variabel

5 C Teori

Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel

Character

Berkaitan dengan sifat dan

perilaku debitur, artinya

debitur bertanggung jawab atas

hutangnya serta menyelesaikan

hutangnya dalam jangka waktu

yang telah disepakati

sebelumnya.

Pihak hotel tidak dapat mengetahui

secara langsung mengenai perilaku

setiap calon debitur, namun tetap

dilakukan pengamatan terhadap

dokumen-dokumen yang telah

diberikan calon debitur untuk

dipastikan kebenarannya agar pihak

hotel setidaknya dapat mengetahui

bahwa calon debitur dapat

dipercaya.

Page 60: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

45

Capacity

Berkaitan dengan kemampuan

debitur dalam menyelesaikan

piutangnya. Biasanya diukur

berdasarkan pengalaman

diwaktu sebelumnya serta

berdasarkan pada observasi

fisik.

Pihak hotel telah melakukan analisa

terhadap track record dari calon

debitur untuk mengetahui

kemampuan membayarnya . Track

record yang baik sangat

berpengaruh terhadap keputusan

persetujuan pemberian kredit.

Capital

Diukur berdasarkan sumber

daya yang dimiliki oleh debitur

yang dapat diketahui dengan

cara melakukan analisis

terhadap laporan keuangan

debitur.

Pihak hotel meminta referensi

rekening koran dari calon debitur

untuk mengetahui kondisi keuangan

dari calon debitur. Dari analisa

terhadap kondisi keuangan calon

debitur, maka pihak hotel dapat

mempertimbangkan apakah calon

debitur mampu atau tidak mampu

untuk membayar utang sesuai

dengan batas waktu yang telah

ditentukan hotel.

Page 61: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

46

Collateral

Berkaitan dengan seberapa

banyak aset debitur yang bisa

dijadikan jaminan atas

tagihannya.

Pihak hotel telah melakukan analisa

terhadap kondisi keuangan setiap

debitur untuk memastikan asset

yang dimiliki debitur mencukupi

untuk memenuhi pembayaran

hutangnya. Selain itu, dalam setiap

transaksi kredit yang berlangsung di

hotel tersebut, terutama transaksi

kredit dalam jumlah besar, pihak

hotel akan terlebih dahulu meminta

jaminan, biasanya berupa deposit

sebesar 50% dari total transaksi

sebagai jaminan atas piutang yang

akan diberikan.

Page 62: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

47

Condition

Berkaitan dengan pengaruh

langsung dari kondisi ekonomi

makro terhadap keadaan

perusahaan yang bersangkutan

ataupun pengaruh langsung

dari perkembangan khusus

dalam suatu bidang ekonomi

tertentu yang dapat berdampak

terhadap kemampuan

perusahaan dalam membayar

kewajibannya.

Pengaruh langsung dari kondisi

ekonomi terhadap kemampuan

membayar dari debitor tidak

dirasakan secara signifikan oleh

pihak hotel. Karena kondisi seperti

itu tidak pernah terjadi di hotel

tersebut, namun pihak hotel tidak

menutup kemungkinan bahwa

kondisi ekonomi mungkin saja

dapat berpengaruh terhadap

kestabilan perusahaan salah satu

debitornya yang dapat menghambat

kemampuan dalam membayar

kewajibannya.

4. Gambaran Umum Umur Piutang

Umur piutang dibuat dalam suatu laporan yang mencatat semua piutang

yang berlangsung dan mengkategorikan setiap piutangnya kedalam jangka

waktu lamanya piutang telah berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian,

didapatkan data laporan umur piutang pada akhir Desember 2018. Total

piutang pada akhir Desember 2018 ini akan menjadi saldo awal piutang dalam

Sumber : Hasil olahan penulis, 2019

Page 63: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

48

laporan umur piutang di awal Januari 2019. Adapun data lapotan umur piutang

tersebut digambarkan dalam tabel berikut ini.

TABEL 6

DAFTAR UMUR PIUTANG

DI PADJADJARAN SUITES RESORT & CONVENTION HOTEL

PER 31 DESEMBER 2018

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa piutang yang paling besar berada

pada kategori umur piutang 0-30 hari, yaitu sebesar 62,25% dengan kategori

debitor dengan piutang terbesar berasal dari corporate yaitu sebesar Rp

184.387.706. Sedangkan piutang tertunggak yang termasuk dalam kategori

umur piutang 31-60 hari yaitu sebesar 32,93% dengan piutang terbesar yang

berasal dari kategori debitor corporate yaitu sebesar Rp 182.133.304. Piutang

tertunggak yang paling kecil berada dalam kategori umur piutang 61-90 hari,

yaitu sebesar 0,27%. Adapun debitor yang memiliki piutang terbesar pada

umur 61-90 hari yaitu berasal dari government, dengan nominalnya yaitu

Rp 1.200.000. Sedangkan umur piutang lebih dari 90 hari memiliki persentase

Debitor 0 - 30 31 - 60 61 - 90 > 90 Total

Corporate 184.387.706,00Rp 182.133.304,85Rp -Rp 8.059.730,00Rp 374.580.740,85Rp

Government 135.233.900,00Rp 40.697.280,63Rp 1.200.000,00Rp 522.999,99Rp 177.654.180,62Rp

Individual 30.492.726,31Rp 1.760.000,00Rp 600.000,00Rp 14.774.000,00Rp 47.626.726,31Rp

Online Travel Agent 68.868.706,00Rp 11.469.356,00Rp -Rp 5.649.490,00Rp 85.987.552,00Rp

Travel Agent 25.831.770,25Rp 12.550.000,00Rp 219.555,00Rp 5.400.000,00Rp 44.001.325,25Rp

Credit Card 25.111.872,23Rp -Rp -Rp -Rp 25.111.872,23Rp

Total 469.926.680,79Rp 248.609.941,48Rp 2.019.555,00Rp 34.406.219,99Rp 754.962.397,26Rp

% 62,25% 32,93% 0,27% 4,56% 100,00%

Sumber : Accounts Receivable Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, 2019

Page 64: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

49

sebesar 4,56% dengan kategori debitor yang memiliki piutang terbesar berasal

dari individual dengan nominal sebesar Rp 14.774.000.

Jika ditinjau dari total piutangnya, dapat dilihat bahwa piutang yang

terbesar dimiliki oleh segmen corporate, dengan nominal piutang sebesar Rp

374.580.740,85. Selain itu, kategori debitor dengan piutang terbesar kedua

yaitu berasal dari government, dengan nominal sebesar Rp177.654.180,62.

Untuk corporate, sebanyak Rp 182.133.305 merupakan piutang yang

telah berlangsung selama lebih dari 30 hari, yang artinya sudah jatuh tempo

pada bulan November 2018. Selanjutnya sebanyak Rp 8.059.730 merupakan

piutang yang telah berlangsung selama lebih dari 90 hari dan seharusnya sudah

jatuh tempo pada bulan September 2018.

Sedangkan untuk government, sebanyak Rp 40.697.281 adalah nominal

piutang yang telah berlangsung selama lebih dari 30 hari dan seharusnya sudah

jatuh tempo pada bulan November 2018. Sebanyak Rp 1.200.000 merupakan

piutang yang telah berlangsung selama lebih dari 60 hari dan seharusnya sudah

jatuh tempo pada bulan Oktober 2018. Dan sebanyak Rp 522.999 piutang telah

berlangsung selama lebih dari 90 hari, yang seharusnya sudah jatuh tempo pada

bulan September 2018.

Data tersebut menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2018, piutang

yang belum tertagih dalam jangka waktu 30 hari masih cukup banyak. Padahal

berdasarkan ketentuan yang berlaku, piutang seharusnya sudah terkumpul

dalam waktu 30 hari setelah dikirimkannya tagihan. Selain itu, pihak

manajemen hotel juga tidak memiliki standar ketentuan persentase yang harus

Page 65: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

50

dicapai dalam setiap kategori umur piutangnya, sehingga setiap piutang

dianggap harus terkumpul selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari.

5. Tinjauan Accounts Receivable Turnover

Accounts receivable turnover merupakan salah satu cara yang dapat

digunakan untuk mengukur kinerja penjualan kredit di Padjadjaran Suites

Resort & Convention Hotel. Dengan mengetahui accounts receivable turnover

di hotel tersebut maka dapat terlihat berapa kali dalam satu tahun piutang-

piutang tersebut akan tertagihkan.

Accounts receivable turnover dapat diketahui dengan terlebih dahulu

mencari jumlah rata-rata piutang. Adapun rata-rata piutang dapat diketahui

dengan cara menjumlahkan saldo piutang pada awal periode dan piutang pada

akhir periode.

Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis piutang di Padjadjaran

Suites Resort & Convention Hotel selama tahun 2018, oleh karena itu penulis

membutuhkan data jumlah piutang yang belum terbayar pada 31 Desember

2017 sebagai jumlah piutang periode awal serta data jumlah piutang yang

belum terbayar pada 31 Desember 2018 sebagai jumlah piutang periode akhir.

Adapun datanya akan dipaparkan pada tabel berikut :

Page 66: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

51

TABEL 7

PIUTANG AKHIR TAHUN

DI PADJADJARAN SUITES RESORT & CONVENTION HOTEL

Keterangan Jumlah

Total piutang pada akhir tahun 2017 Rp 794.430.087

Total piutang pada akhir tahun 2018 Rp 754.962.397

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah piutang pada periode

awal yaitu sebesar Rp 794.430.087 dan jumlah piutang pada peride akhir yaitu

sebesar Rp 754.962.397. Data diatas selanjutnya dapat diolah untuk mencari

nominal rata-rata piutang pada tahun 2018 yang digunakan untuk mencari

accounts receivable turnover selama tahun 2018 di Padjadjaran Suites Resort

& Convention Hotel.

Selain itu, revenue yang dihasilkan dari penjualan kredit juga perlu

diketahui untuk mencari accounts receivable turnover. Berdasarkan ketentuan

hotel, revenue yang dihasilkan dari penjualan kredit di Padjadjaran Suites

Resort & Convention Hotel rasionya sebesar 40% dari total revenue, dan

sisanya dihasilkan dari penjualan cash. Adapun penjualan kredit setiap

bulannya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Sumber : Accounts Receivable Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, 2019

Page 67: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

52

TABEL 8

TOTAL REVENUE PENJUALAN KREDIT

DI PADJADJARAN SUITES RESORT & CONVENTION HOTEL

PERIODE 2018

6. Tinjauan Average Collection Period

Average collection period atau rata-rata pengumpulan piutang

merupakan salah satu cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui

efisiensi pengelolaan piutang selain menggunakan accounts receivable

turnover. Mencari tahu rata-rata pengumpulan piutang akan memperlihatkan

berapa lama, secara rata-rata, Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel

membutuhkan waktu untuk mengumpulkan piutangnya.

Average collection period akan didapatkan dari perhitungan antara

jumlah hari dalam satu tahun dibagi dengan accounts receivable turnover yang

BULAN JUMLAH

Januari Rp 533.704.872

Februari Rp 363.707.996

Maret Rp 749.071.032

April Rp 540.049.667

Mei Rp 313.314.582

Juni Rp 309.763.542

Juli Rp 331.817.423

Agustus Rp 336.691.119

September Rp 483.476.049

Oktober Rp 629.007.755

November Rp 789.628.285

Desember Rp 469.926.681

TOTAL Rp 5.850.159.001

Sumber : Accounts Receivable Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel, 2019

Page 68: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

53

telah dihitung sebelumnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan data tahun

2018 sehingga jumlah hari dalam satu periode yaitu 365 hari terhitung dari

tanggal 1 Januari 2018 hingga 31 Desember 2018.

7. Tinjauan Rasio Tunggakan

Rasio tunggakan pada Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel

perlu diketahui guna mencari tahu besarnya jumlah piutang yang belum

tertagih terhadap sejumlah penjualan kredit yang dilakukan di periode yang

sama. Adapun data yang dibutuhkan akan ditampilkan pada tabel berikut ini.

TABEL 9

PIUTANG PADA PERIODE 2018

DI PADJADJARAN SUITES RESORT & CONVENTION HOTEL

Dari data dalam tabel tersebut maka dapat diketahui besarnya persentase

rasio tunggakan pada tahun 2018 dengan membagi nominal piutang yang

tertunggak dengan total piutang selama tahun 2018.

8. Tinjauan Rasio Penagihan

Sama halnya dengan rasio tunggakan, rasio penagihan juga pada

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel harus diketahui agar dapat

Keterangan Jumlah

Piutang Tertunggak pada 2018 Rp 754.962.397

Piutang Tertagih pada 2018 Rp 5.095.196.604

Total Penjualan Kredit Selama 2018 Rp 5.850.159.001

Sumber : Accounts Receivable Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, 2019

Page 69: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

54

menemukan besarnya jumlah piutang yang dapat ditagih dalam periode akhir

tahun 2018 terhadap sejumlah penjualan kredit yang dilakukan di periode yang

sama. Data yang dibutuhkan untuk mengetahui besarnya rasio penagihan telah

digambarkan dalam TABEL 9 diatas. Dari tabel tersebut dapat diketahui

besarnya rasio penagihan dengan membagi nominal piutang yang tertagih

dengan total piutang selama tahun 2018.

B. Pembahasan

1. Analisis Umur Piutang

Adapun berdasarkan data laporan umur piutang pada akhir Desember

2018 di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, dapat dilihat bahwa

kategori debitor dengan tunggakan piutang yang cukup besar berasal dari

corporate dan government. Sedangkan kategori debitor dengan tunggakan yang

cukup lama adalah individual. Berdasarkan hasil wawancara mengenai

keadaan piutang di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, kategori

debitor corporate dan government memiliki tunggakan yang cukup besar

karena banyaknya jumlah kegiatan yang diadakan oleh dua kategori debitor

tersebut serta kegiatan yang mereka adakan biasanya berskala besar.

Permasalahan tunggakan oleh corporate dan government biasanya

disebabkan oleh kurang lengkapnya dokumen serta izin autorisasi yang

dibutuhkan untuk pencairan dana sehingga menghambat pembayaran piutang

kepada pihak hotel. Sedangkan permasalahan tunggakan oleh kategori debitor

individual yaitu karena pihak yang termasuk kategori individual merupakan

Page 70: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

55

pihak yang berhubungan dengan owner hotel serta jajaran direksi hotel,

sehingga munculnya kelonggaran dalam proses penagihan piutang yang

dilakukan oleh bagian account receivable hotel tersebut sehingga membuat

piutang tersebut tertunggak dalam waktu yang cukup lama.

Umur piutang di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel tidak

memiliki ketentuan standar persentase yang harus dicapai pada setiap kategori

umur piutang dalam kebijakannya, oleh karena itu penulis mencoba

membandingkan persentase umur piutang di Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel dengan proporsi umur piutang menurut standarisasi industri,

yang dapat dilihat dari tabel berikut ini.

TABEL 10

PERBANDINGAN PROPORSI UMUR PIUTANG

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa piutang yang telah berlangsung

0-30 hari di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel tidak dapat

mencapai proporsi piutang sesuai dengan standarisasi industri karena terdapat

selisih sebesar 17,75%. Selanjutnya pada piutang yang telah berlangsung

selama 31-60 hari di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel,

Perbandingan Umur Piutang

0 - 30 Hari 31-60 Hari 61-90 Hari > 90 Hari

Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel 62,25% 32,93% 0,27% 4,56%

Standarisasi Industri 80,00% 15,00% 3,00% 2,00%

Selisih -17,75% 17,93% -2,73% 2,56%

Sumber : Hasil olahan penulis, 2019

Page 71: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

56

persentasenya telah melebihi proporsi piutang berdasarkan standarisasi

industri, yaitu sebesar 17,93% yang artinya tidak baik bagi hotel.

Untuk piutang yang telah berlangsung selama 61-90 hari, persentasenya

lebih kecil 2,73% dari proporsi piutang berdasarkan standarisasi industri yang

dapat dianggap baik bagi hotel. Sedangkan untuk piutang yang telah

berlangsung selama lebih dari 90 hari persentasenya lebih besar 2,56% dari

proporsi piutang berdasarkan standarisasi industri. Dari persentase tersebut,

artinya kas hotel masih banyak yang terhambat dalam piutang, dan jika

dibiarkan terus menerus maka akan menghambat kelancaran operasional hotel.

2. Analisis Accounts Receivable Turnover

Accounts receivable turnover atau perputaran piutang dapat diketahui

dengan mencari rata-rata piutang terlebih dahulu. Adapun rata-rata piutang

pada Padjadjaran Suites Resort & Conventio Hotel selama tahun 2018 dapat

diketahui dalam persamaan sebagai berikut :

794.4 . 87 + 7 4.9 . 97

. 49. 9 .484

774. 9 . 4

Page 72: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

57

Setelah jumlah rata-rata piutang diketahui, yaitu sebesar Rp 774.696.242,

dengan nominal revenue yang dihasilkan dari penjualan kredit pada tahun 2018

sebesar Rp 5.850.159.001. Maka nilai rasio perputaran piutang yaitu sebagai

berikut :

.8 . 9.

774. 9 . 4

7, kali

Perhitungan diatas menunjukan rasio perputaran piutang di Padjadjaran

Suites Resort & Convention Hotel sebesar 7,55 kali. Sedangkan berdasarkan

kebijakan hotel, ditentukan bahwa batas pengembalian piutang selambat-

lambatnya yaitu 30 hari, sehingga perputaran piutang dalam satu tahun

diharapkan setidaknya terjadi sebanyak 12 kali. Artinya terdapat selisih

keterlambatan perputaran piutang sebanyak 4,45 kali. Oleh karena itu, hasil

penelitian ini membuktikan bahwa rasio perputaran piutang yang berlangsung

pada tahun 2018 tidak dapat memenuhi standar rasio perputaran piutang yang

seharusnya.

3. Analisis Average Collection Period

Average collection period atau rata-rata pengumpulan piutang di

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel dapat diketahui dengan

Page 73: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

58

menentukan jumlah hari selama periode analisis yang dilakukan oleh penulis.

Adapun periode analisisnya yaitu mulai dari Januari 2018 sampai dengan

Desember 2018, sehingga jumlah harinya yaitu sebanyak 365 hari.

Adapun berdasarkan perhitungan sebelumnya, banyaknya accounts

receivable turnover yang berlangsung selama periode tersebut adalah sebanyak

7,55 kali, sehingga average collection period di Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel dapat diketahui dengan persamaan berikut :

𝐶

𝐶

7,

𝐶 48, hari

Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa di Padjadjaran Suites Resort

& Convention Hotel pada tahun 2018 memiliki average collection period atau

rata-rata pengumpulan piutang selama 48,33 hari.

Menurut standar ketentuan hotel, pengumpulan piutang selambat-

lambatnya harus dibayarkan dalam waktu 30 hari. Namun pada kenyataannya,

rata-rata piutang di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel terkumpul

dalam waktu 48,33 hari, artinya terdapat selisih keterlambatan pengumpulan

piutang selama kurang lebih 19 hari.

Page 74: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

59

4. Analisis Rasio Tunggakan

Untuk memperkuat analisis terhadap piutang di Padjadjaran Suites

Resort & Convention Hotel, rasio tunggakan perlu diketahui sebagai data

pelengkap. Adapun rasio tunggakan pada akhir tahun 2018 di Padjadjaran

Suites Resort & Convention Hotel adalah sebagai berikut :

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎𝑚𝑎 𝑥

754.962.397

5.850.159.001 𝑥

, 9 𝑋

,9

Dari perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa rasio piutang yang

tertunggak di akhir periode persentasenya yaitu 12,90%. Persentase ini tidak

begitu besar namun tetap menandakan bahwa masih ada piutang tertunggak di

akhir periode 2018 yang akan dibebankan dalam neraca periode 2019.

5. Analisis Rasio Penagihan

Sama halnya dengan rasio tunggakan, rasio penagihan juga perlu

diketahui untuk memperkuat analisis yang dilakukan terhadap piutang di

Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel. Berikut ini merupakan

perhitungan untuk mengetahui nilai rasio penagihan :

Page 75: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

60

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑔𝑖ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎𝑚𝑎 𝑥

5.095.196.604

5.850.159.001 𝑥

,87 𝑋

87,

Dari perhitungan diatas, maka didapatkan hasil rasio penagihan pada

akhir tahun 2018 di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel yaitu

sebesar 87,10%. Artinya hanya sebesar 87,10% dari revenue penjualan kredit

yang akan tercatat dalam neraca akhir tahun 2018.

Page 76: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

61

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Adapun simpulan yang dapat disampaikan oleh penulis berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut.

1. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, rasio accounts receivable turnover

selama tahun 2018 di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel

termasuk dalam kategori rendah karena seharusnya tercapai sebanyak 12

kali namun kenyataannya hanya tercapai sebanyak 7,55 kali. Seharusnya,

semakin cepat client melakukan pembayaran maka akan semakin baik

bagi cash flow hotel, karena semakin cepat modal kerja yang tertanam ke

dalam piutang akan diubah kembali menjadi kas hotel, yang berarti

semakin tinggi rasio accounts receivable turnover.

2. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, nilai average collection period

di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel pada tahun 2018 yaitu

48,33 hari. Padahal seharusnya pengumpulan piutang rata-rata ditargetkan

dalam waktu 30 hari. Terdapat keterlambatan pengumpulan piutang

selama kurang lebih 19 hari. Dalam perhitungan average collection period,

hasilnya akan bergantung pada hasil perhitungan accounts receivable

turnover. Nilai accounts receivable turnover yang tergolong rendah

membuat nilai average collection period piutang untuk menjadi kas pun

memakan waktu yang cukup lama.

Page 77: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

62

3. Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio tunggakan di Padjadjaran Suites

Resort & Convention Hotel pada tahun 2018 yaitu sebesar 12,90%. Rasio

tersebut nilainya lebih rendah dari rasio penagihannya namun tetap akan

menjadi beban piutang tertunggak dalam neraca periode berikutnya.

Semakin tinggi nilai rasio tunggakan akan berdampak buruk bagi hotel,

karena hal tersebut menunjukkan bahwa hotel tidak mampu menangani

pengembalian piutangnya dengan baik.

4. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, rasio penagihan di Padjadjaran

Suites Resort & Convention Hotel pada tahun 2018 yaitu sebesar 87,10%.

Rasio tersebut nilainya lebih tinggi dari rasio tunggakannya namun nilai

penjualan kredit dalam neraca akhir tahun 2018 tidak dapat tercatat

sepenuhnya karena piutang tidak dapat tertagih sepenuhnya. Semakin

rendah nilai rasio penagihan maka akan memberi dampak buruk bagi hotel

karena semakin sedikit piutang hotel yang akan berubah menjadi kas.

B. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang dapat penulis berikan kepada Padjadjaran

Suites Resort & Convention Hotel berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut.

1. Manajemen hotel sebaiknya lebih meningkatkan kegiatan yang dilakukan

dalam upaya pengembalian piutang tertunggak, serta memperhatikan

penjualan kredit secara serius agar tetap sesuai prosedur yang ditetapkan

hotel.

Page 78: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

63

2. Manajemen hotel sebaiknya mengaplikasikan secara konsisten prosedur

penjualan kredit, sehingga penilaian terhadap calon debitor dapat

dilaksanakan secara maksimal, karena kesalahan yang dilakukan dalam

proses penilaian calon debitor dapat berdampak besar terhadap hotel

tersebut.

3. Manajemen hotel sebaiknya menerapkan kebijakan terhadap umur piutang

yang bersifat realistis dan toleran dengan memperhitungkan persentase

kemungkinan pembayaran piutang yang akan dibayarkan dalam jangka

waktu 30 hari, 60 hari, 90 hari maupun lebih dari 90 hari.

4. Sebaiknya manajeman hotel menetapkan standar persentase rasio piutang

yang harus tertagih ataupun yang boleh tertunggak dalam satu periode

untuk menjadi target bagi pihak accounting maupun sales di Padjdjaran

Suites Resort & Convention Hotel dalam melakukan penagihan piutang

serta dapat menjadi salah satu cara untuk menilai kinerja pihak accounting

dan sales hotel dalam mengelola piutang hotel.

Page 79: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

64

DAFTAR PUSTAKA

Baguna, S. E., & Lambey, R. (2018). Ipteks Kebijakan Pemberian Fasilitas Kredit

di Hotel Four Points by Sheraton Manado. Jurnal Ipteks Akuntansi bagi

Masyarakat, Vol. 02, No. 02, 2018, 43-47 .

Diana Tambunan, S. (2016). Analisis Tingkat Perputaran Piutang Pada PT. Perdana

Gapuraprima Periode 2012-2014. Seminar Nasional INDOCOMPAC.

Gista, E. (2017). Analisis Piutang Dagang pada PT. Cahaya Lestari Teguh Makmur

(CLMT). Karya Ilmiah Mahasiswa Akuntansi.

Halim, A. (2015). Manajemen Keuangan Bisnis Konsep dan Aplikasi. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Hariawan, F. (2016). Manajemen Piutang pada Hotel di Surabaya. Majalah

Ekonomi _ ISSN No. 1411-9501 _Vol. XXI No. 2 Des 2016.

Horne, J. V., & Wachowicz Jr, J. M. (2012). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan

(Edisi 13). Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan . Jakarta: Rajawali Pers.

Keown, J. (2008). Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan . Macan Jaya

Cemerlang.

Riyanto, B. (2011). Dasar-Dasar pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Sartono, A. (2014). Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Schmidgall, R. S., & Damitio, S. J. (2015). Hospitality Industry Financial

Accounting : Fourth Edition. Educational Institute of the American Hotel

Motel Association.

Soemarso. (2010). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Cetakan keenam. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Page 80: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

65

Sunyoto, D. (2013). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.

Buku Seru.

Weygandt, J., Kimmel, P., & Kieso, D. (2014). Financial Accounting : IFRS

Edition. United States of America: John Willey & Sons,Inc.

Wiyasha, I. (2010). Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Page 81: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

66

LAMPIRAN 1

AGING REPORT JANUARI – DESEMBER 2018

Page 82: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

67

Page 83: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

68

Page 84: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

69

Page 85: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

70

Page 86: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

71

Page 87: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

72

Page 88: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

73

LAMPIRAN 2

HASIL WAWANCARA MENGENAI VARIABEL 5C

UNTUK MENINJAU KUALITAS KREDIT HOTEL

1. Bagaimana manajemen hotel meninjau aspek character dalam calon

debitur sebelum memberikan fasilitas kredit hotel?

Di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, setiap client yang ingin

mengajukan fasilitas kredit biasanya akan berkomunikasi langsung dengan

departemen sales hotel, yang selanjutnya akan disampaikan kepada

departemen accounting, sehingga bagian accounts receivable yang bertugas

untuk menangani piutang tidak dapat mengetahui secara langsung karakter

dari calon debitur yang mengajukan fasilitas kredit. Namun, departemen

accounting tetap meminta dokumen-dokumen pendukung seperti SIUP,

SITU, NPWP, TDP, serta akte perusahaan untuk memverifikasi kejelasan

perusahaan calon debitur. Akan tetapi, untuk calon debitur individual,

manajemen hotel cenderung memberikan kelonggaran dalam meninjau

karakternya karena calon debitur individual biasanya berhubungan dengan

owner hotel sehingga kejelasan calon debitur dianggap sudah terverifikasi

dan dapat dipercaya.

2. Bagaimana manajemen hotel meninjau aspek capacity dalam calon

debitur sebelum memberikan fasilitas kredit hotel?

Untuk mengetahui kemampuan membayar calon debitur, departemen

accounting di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel biasanya

Page 89: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

74

mencari tahu mengenai track record calon debitur tersebut dengan

perusahaan lain. Oleh karena itu Padjadjaran Suites Resort & Convention

Hotel bergabung dengan HCMA (Hotel Credit Manager Association) di

kota Bogor yang memiliki benefit salah satunya untuk saling berbagi

informasi mengenai kemampuan membayar perusahaan-perusahaan yang

memiliki fasilitas kredit dalam hotel-hotel di kota Bogor.

3. Bagaimana manajemen hotel meninjau aspek capital dalam calon

debitur sebelum memberikan fasilitas kredit hotel?

Di Padjadjaran Suites Resort & Convention Hotel, calon debitur biasanya

akan diminta memberikan referensi rekening koran yang dimiliki untuk

mengetahui kondisi keuangan dari calon debitur. Dari analisa terhadap

kondisi keuangan calon debitur, maka pihak hotel dapat

mempertimbangkan apakah calon debitur mampu atau tidak mampu untuk

membayar utang sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan hotel.

4. Bagaimana manajemen hotel meninjau aspek collateral dalam calon

debitur sebelum memberikan fasilitas kredit hotel?

Berdasarkan penilaian terhadap aspek capital, pihak hotel telah melakukan

analisa terhadap kondisi keuangan setiap debitur untuk memastikan asset

yang dimiliki debitur mencukupi untuk memenuhi pembayaran hutangnya.

Selain itu, dalam setiap transaksi kredit yang berlangsung di Padjadjaran

Suites Resort & Convention Hotel, terutama transaksi kredit dalam jumlah

besar, pihak hotel biasanya akan meminta jaminan berupa deposit sebesar

Page 90: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

75

50% dari total transaksi sebagai jaminan atas piutang yang akan diberikan

untuk menghindari penumpukan piutang dalam jumlah besar.

5. Bagaimana manajemen hotel meninjau aspek condition dalam calon

debitur sebelum memberikan fasilitas kredit hotel?

Pengaruh langsung dari kondisi ekonomi terhadap kemampuan membayar

dari debitor tidak dirasakan secara signifikan oleh pihak hotel. Karena

kondisi seperti itu tidak pernah terjadi di Padjadjaran Suites Resort &

Convention Hotel, namun pihak hotel tidak menutup kemungkinan bahwa

kondisi ekonomi mungkin saja dapat berpengaruh terhadap kestabilan

perusahaan salah satu debitornya yang dapat menghambat kemampuan

dalam membayar kewajibannya.

Page 91: ANALISIS PIUTANG DI PADJADJARAN SUITES RESORT & …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama : Monica Apriyanti

NIM : 201502591

Tempa, Tanggal Lahir : Bogor, 23 April 1997

Alamat : Jalan Kemang Baru RT 003/RW 008, Desa

Parakan Jaya, Kemang, Bogor

B. DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Jain Indra Gunawan

Pekerjaan : Wirausaha

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kemang Baru RT 003/RW 008, Desa

Parakan Jaya, Kemang, Bogor

RIWAYAT PENDIDIKAN

Nama Institusi Tahun Ajaran Keterangan

TK IT Birrul Waalidain Bogor 2002 – 2003 Lulus

SD IT Birrul Waalidain Bogor 2003 – 2009 Lulus

SMP Negeri 4 Bogor 2009 – 2012 Lulus

SMA Negeri 3 Bogor 2012 – 2015 Lulus

Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung 2015 – 2019 Lulus

C. RIWAYAT PEKERJAAN

Nama Institusi Posisi Periode

Mandarin Oriental Hotel, Kuala Lumpur Intern Februari – Juni 2017

JW Marriott Hotel, Jakarta Intern Juli 2018 – Januari 2019