TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi...

25
TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi Pengembangan Sistem Informasi melalui Insourching dan outsourching Urgensi Maintainability dari Suatu Software Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Disusun Oleh : Adi Mulyadi K15161044 SEKOLAH PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017

Transcript of TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi...

Page 1: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT

Evaluasi Pengembangan Sistem Informasi melalui Insourchingdan outsourching

Urgensi Maintainability dari Suatu Software

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS)

Disusun Oleh :

Adi Mulyadi

K15161044

SEKOLAH PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2017

Page 2: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

2

A. Evaluasi Pengembangan Sistem Informasi melalui Insourching dan

outsourching Organisasi

Pada umumnya materi pengembangan sistem teknologi informasi metode

alternative menjelaskan atau menerangkan ada dua konsep pada penelitian atau

pengembangan yaitu Metode Konvensional dan Metode Alternatif. Dengan metode

pengembangan secara konvensional, yaitu metode SDLC (System Development

Life Cycle), yaitu system teknologi informasi (STI/SI) dikembangkan oleh analisis

system. Analisis sistem (system analyst) pemakai yaitu dapat menerima informasi

yang dibutuhkan baik secara off line maupun online. Sedangkan pada metode

alternatif dapat berupa pengembangan sistem metode paket (package), metode

prototype (prototyping), metode pengembangan oleh pemakai (end – user

computing atau end user development) dan metode outsourcing. Dengan

memperhatikan kekurangan – kekurangan dan kelebihan- kelebihan pada empat

metode berbeda. Selanjutkan akan difokuskan pembahasan tentang sourcher (in dan

outsourching) . Beberapa factor menentukan pemilihan metode pengembangan

system teknologi informasi. Factor-faktor tersebut antara lain: Ketersediaan paket,

Sumber daya system teknologi informasi, Dampak dari system, dan Jadwal

pemakaian system.

Prioritas pertama pemilihan metode pengembangan system informasi (SI)

umumnya adalah jatuh pada paket. Ketersediaan paket perlu diperiksa. Banyak

paket yang tersedia untuk aplikasi paket yang umum, misalnya aplikasi akuntansi,

operasi-operasi pokok perbankan, dan lainnya. Untuk aplikasi yang khusus,

misalnya DSS untuk permasalahan yang unik, biasanya tidak tersedia paketnya,

sehingga harus dikembangkan sendiri yang dikenal dengan outsourcing. Penentuan

apakah akan dikerjakan dan dioperasikan oleh pihak ketiga (outsourcing) atau akan

dikembangkan sendiri (insourcing) ditentukan oleh factor kemampuan sumber daya

(resources) dari department SI, Jika tidak mempunyai sumber daya yang baik

misalnya tidak mempunyai analis dan pemrogram yang berkualitas serta tidak

mempunyai teknologi yang memadai. Pilihan pengembangan biasanya jatuh pada

Page 3: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

3

outsorcing. Outsourcing menjadi pilihan karena mempunyai beberapa kelebihan-

kelebihan sebagai berikut ini :

1. Biaya teknologi yang semakin meningkat dan akan lebih murah jika perusahaan

tidak berinvestasi lagi tetapi menyerahkannya kepada pihak ketiga dalam

bentuk outsourcing yang lebih murah dikarenakanoutsourcer menerima jasa

dari perusahaan lainnya sehingga biaya tetap outsourcer dapat dibagi ke

beberapa perusahaan.

2. Mengurangi waktu proses, karena beberapaoutsourcer dapat dipilih untuk

bekerja bersama-sama menyediakan jasa ini kepada perusahaan.

3. Jasa yang diberikan oleh outsourcer lebih berkualitas dibandingkan dikerjakan

sendiri secara internal, karena outsourcer memang spesialisasi dan ahli di

bidang tersebut.

4. Perusahaan tidak mempunyai pengetahuan tentang sistem teknologi ini dan

piahak outsourcer mempunyainya.

5. Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer teknologi

dan transfer pengetahuan yang dimiliki oleh outsourcer.

6. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi

7. Mengurangi resiko kagagalan investasi yang mahal.

8. Penggunaan sumber daya sistem informasi belum optimal. Jika ini terjadi,

perusahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang optimal pada saat –

saat tertentu saja, sehingga sumber daya sistem informasi menjadi tidak di

manfaatkan pada waktu yang lainnya.

9. Perusahaan dapat memfokuskan pada pekerjaan lain yang lebih penting.

Disamping kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh outsourcing, beberapa

kelemahan juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan ini adalah sebagai

berikut ini.

Page 4: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

4

1. Jika aplikasi yang di-outsource adalah aplikasi yang stratejik, maka dapat ditiru

oleh pesaingnya yang juga dapat ditiru oleh pesaingnya yang jug a dapat

menjadi klien dari outsourcer yang sama.

2. Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di outsource-kan.

Jika aplikasinya adalah aplikasi kritikal yang harus segera ditangani jika terjadi

gangguan, perusahaan akan menanggung resiko keterlambatan penanganan jika

aplikasi ini di-outsource-kan karena kendali ada dioutsourcer yang harus di

hubungi terlebih dahulu.

3. Jika kekuatan menawar ada di outsourcer, perusahaan akan kehilangan banyak

kendali di dalam memutuskan sesuatu apalagi jika terjadi konflik diantaranya.

4. Perusahaan akan kehilangan keahlian dari belajar membangun dan

mengoperasikan aplikasi tersebut.

Perusahaan melakukan keputusan insourcing atau outsourcing berdasarkan

beberapa hal, seperti misalnya berdasarkan jumlah budjet yang dianggarkan,

berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi aktivitas TI tersebut

terhadap operasi dan posisi bisnis dan berdasarkan atas analisis strategic grid.

Berdasarkan Besarnya Budjet

Dari keputusan insourcing atau ousourcing dapat ditentukan sebagai berikut ini.

1. De facto insourcing.

Keputusan ini merupakan keputusan 100% budjet untuk insourcing yaitu semua

pengembangan sistem dan operasinya dilakukan oleh internal organisasi, yaitu

biasanya dilakukan oleh departemen sistem informasi atau departemen TI.

2. Total in-sourcing.

Keputusan ini merupakan keputusan sebagian besar (sekitar 80% budjet) dari

pengembangan dan kegiatan operasi TI dilakukan secara internal oleh departemen

TI.

Page 5: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

5

3. Selective outsourcing.

Keputusan ini merupakan keputusan sebagian besar (sampai dengan 80% budget)

pengembangan dan operasi TI yang diseleksi dikembangkan dan dioperasikan

oleh penyedia jasa outsourcing.

4. TotaL outsourcing.

Keputusan ini adalah menyerahkan sebagian besar (lebih dari 80% budget)

pengembangan dan operasi kegiatan IT kepada penyedia jasa luar.

Berdasarkan Jenis Aplikasinya : Strategik dan Kritikal

Selain outsourcing sekarang menjadi alternatif untuk dipilih, tidak setiap aplikasi

tepat untuk di outsource-kan. Aplikasi-aplikasi yang dapat di outsource-kan adalah

aplikasi-aplikasi yang jenisnya tidak strategic dan tidak kritikal. Aplikasi bersifat

strategic dan di outsource-kan, maka akan kehilangan keuntungan kompetisinya

sehingga tidak menjadi strategic lagi. Kehilangan keuntungan kompetisinya karena

outsource dapat menyediakan jasa semacam kepada pesaing, sehingga pesaing

dapat mempunyai aplikasi yang sama.

Pendapat yang menyarankan untuk tidak mengoutsource-kan aplikasi-aplikasi yang

kritis, dengan alasan jika terjadi gangguan dengan aplikasinya, maka akan sangat

terlambat untuk diperbaiki karena aplikasi tersebut dikerjakan di tempat outsourcer

yang terpisah dari tempat perusahaan. Contoh aplikasi-aplikasi yang dapat

dioutsource-kan adalah aplikasi penggajian yang tidak bersifat strategik yang boleh

ditiru oleh pesaing dan tidak kritikal karena jika ada gangguan dan terlambat

beberapa saat tidak akan mengganggu kinerja perusahaan. Contoh lainnya adalah

aplikasi akuntansi, aplikasi reservasi tiket pesawat terbang. Mengoperasikan

aplikasi ini, CSC menggunakan mainframe dengan kecepatan 72MIPS. CSC

mengembangkan suatu sistem yang baru disebut dengan Dealer Computer

Architecture Strategy telah mengurangi waktu pencarian suku cadang dari 20 menit

menjadi 2 detik.

Page 6: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

6

Contoh lain aplikasi yang di-outsource-kan yaitu oleh Ford of Europe yang

merupakan aplikasi yang stratejik dan kritikal. Ford of Europe meng-outsource-kan

aplikasi ini dengan mengatasi faktor stratejik dan faktor kritikal. Faktor stratejik

diatasi oleh Ford of Europe dengan membuat kontrak kepada outsourcer untuk tidak

menerima pekerjaan yang sama untuk perusahaan yang sejenis di industri. Ford of

Europe juga mengijinkan outsourcer menggunakan komputer mainframe milik

Ford untuk digunakan melayani outsourcing perusahaan-perusahaan lainnya.

Perusahaan outsourcer, yaitu CSC mempunyai banyak klien besar lainnya

seperti British Airways dan CSC menggunakan komputer mainframe milik

Ford untuk melaksanakan bisnisnya. CSC akan berpikir banyak untuk melanggar

kontrak dengan Ford untuk tidak menerima pekerjaan outsourcing untuk

perusahaan yang sejenis dengan Ford. Jika CSC melanggar kontrak ini dan putus

hubungan kerja dengan Ford, maka CSC akan kehilangan kesempatan untuk

memanfaatkan computer mainframe milik Ford. Dengan demikian nilai stratejik

dari aplikasi Ford tidak akan hilang untuk digunakan oleh pesaingnya. Faktor

kritikal diatasi oleh Ford dengan menyediakan tempat di perusahaan Ford sendiri

dan menganggap karyawan CSC yang mengoperasikan aplikasi sebagai layaknya

anggota team internal. Dengan demikian jika terdapat gangguan terhadap aplikasi

akan mudah dan cepat diatasi.

Berdasarkan Kontribusi Aktivitas TI terhadap Operasi dan Posisi Bisnis yaitu

dengan demikian terdapat dua dimensi untuk mengevaluasi keputusan outsourcing

ini, yaitu sebagai berikut:

1. Kontribusi TI terhadap posisi bisnis, terdiri dari:

a. Diferensiasi (differentiation), yaitu aktivitas TI memberi yaitu aktivitas TI

memberi kontribusi posisi bisnis yang stratejik yang dapat membuat

perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.

b. Komoditas (commodity), yaitu aktivitas TI hanya seperti komoditas biasa

tidak menyumbangkan posisi stratejik pada perusahaan.

2. Kontribusi TI terhadap operasi bisnis, terdiri dari:

a. Kritikal (critical), yaitu TI digunakan untuk operasi bisnis yang kritikal.

Page 7: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

7

b. Berguna (useful), yaitu TI sangat berguna untuk digunakan pada operasi

bisnis, tetapi bukan untuk operasi bisnis yang kritikal.

Dari dua dimensi ini dapat diperoleh empat kategori kontribusi TI terhadap

operasi dan posisi bisnis sebagai berikut ini:

Diferensiasi Kritikal (critical differentiation).

Aktivitas TI dapat memberikan kontribusi posisi stratejik pada perusahaan dan

pada operasi yang kritikal, sehingga aplikasi TI harus dikembangkan dan

dioperasikan sendiri di dalam perusahaan. Kategori ini disebutinsource.

Komoditas Kritikal (critical commodities).

Aktivitas TI digunakan untuk operasi perusahaan yang kritikal tetapi tidak

memberikan posisi yang stratejik pada perusahaan. Apikasi TI semacam ini

dapat di-outsource-kan, sejauh masalah kritikal yang mungkin terjadi harus

dipikirkan dan diatasi. Kategori ini disebut best source.

Komoditas Berguna (useful commodities).

Aktivitas TI tidak digunakan untuk operasi yang kritikal dan tidak memberikan

posisi stratejik pada perusahaan. Aplikasi TI semacam ini sangat mungkin untuk

di-outsource-kan. Kategori ini disebut denganoutsource.

Diferensiasi Berguna (useful differentiation).

Aktivitas TI tidak digunakan untuk operasi yang kritikal tetapi memberikan

posisi stratejik pada perusahaan. Aplikasi TI semacam ini sebaiknya tidak untuk

di-outsource-kan. Kategori ini disebut dengan eliminate ataumigrate.

Berdasarkan Analisis Strategic Grid

Aplikasi TI yang memberikan posisi stratejik kepada perusahaan sebaiknya tidak

di-outsource tetapi dikembangkan dan di operasikan di internal

perusahaan. McFarlan dan McKenney`s strategic grid dapat digunakan untuk

Page 8: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

8

menganalisis kontribusi TI terhadap posisi stratejik perusahaan. Posisi perusahaan

di dalam strategic gridditentukan oleh dua dimensi, yaitu:

1. Ketergantungan operasi perusahaan terhadap TI sekarang dan

2. Portofolio pengembangan aplikasi-aplikasi TI di masa depan (ketergantungan

operasi perusahaan terhadap TI di masa depan).

Dari kedua dimensi ini diperoleh empat kuadran, yaitu:

1. Factory dengan rekomendasi aplikasi TI untuk di-outsource,

2. Strategic dengan rekomendasi aplikasi TI untuk tidak di-outsource,

3. Support dengan rekomendasi aplikasi TI untuk di-outsource dan

4. Turnaround dengan rekomendasi aplikasi TI untuk tidak di-outsource

Untuk menentukan posisi aplikasi TI distrategic grid untuk masing-masing dimensi

dapat dianalisa lewat pengisian daftar pertanyaan yang sudah disediakan. Berikut

ini merupakan cotoh hasil dari daftar pertanyaan yang diberikan pada aplikasi TI

untuk dana pension di suatu bank.

a. Hasil jawaban dari daftar pertanyaan tentang ketergantungan operasi dana

pension terhadap TI sekarang.

b. Hasil jawaban dari daftar pertanyaan tentang ketergantungan perusahaan

terhadap TI masa depan.

Hasil dari jawaban daftar pertanyaan diatas menunjukkan bahwa aplikasi TI untuk

pengelolaan dana pensiun tidak tergantung pada TI sekarang (dengan nilai skor

rata-rata 2,633yang mendekati nilai 4) dan juga tidak tergantung pada portofolio

pengembangan TI di masa depan (dengan nilai skor rata-rata 1.083 mendekati nilai

1). Oleh karena itu, posisi aplikasi ini di strategic gdrid adalah pada kuadra support.

Karena posisinya berada si kuadran support, maka dapat diambil keputusan bahwa

aplikasi TI untuk dana pension ini dapai di-outsource-kan.

Strategi Kontrak

Page 9: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

9

Jika keputusan di-outsource-kan sudah diputuskan, maka langkah berikutnya

adalah mengevaluasi beberapa strategi kontrak yang tersedia. Evaluasi strategi

kontrak menggunakan dua buah dimensi sebagai berikut ini.

1. Gaya Pembelian (Purchasing style) yang menjelaskan gaya hubungan antara

perusahaan dengan penyedia jasa outsourcing yang terdiri dari:

a. Transaksi (Transaction) yaitu pembelian yang regular dengan kontrak

tepat waktu.

b. Hubungan baik (Relationship)yaitu hubungan pembelian dalam

bentuk partnership.

2. Focus Pembelian (Purchasing focus) yaitu menjelaskan siapa yang akan

mengoperasikan dan mengelola aktifitas-aktifitas TI yang terdiri dari:

a. Sumber daya (Resources) yaitu aktifitas-aktifitas TI dikelola sendiri oleh

departemen TI internal dengan sumber dayanya diperoleh darioutsourcer.

b. Hasil (Result) yaitu outsourcer mengelola aktifitas-aktifitas TI dan

perusahaan hanya menerima hasil akhirnya saja.

Kombinasi dari dua dimensi dapat diperoleh empat macam alternative

kontrak outsourcing sebagai berikut ini:

1. Beli-dalam (Buy-In) yaitu outsourcermenyediakan sumber daya TI semacam

pemrogram komputer. Pengelolaan kegiatan-kegiatan TI masih dikerjakan di

departemen TI secara internal. Departemen TI internal bertanggung jawab

menyediakan hasilnya. Hubungan kerja antar perusahaan dengaoutsourcer

adalah hubungan bisnis jangka pendek.

2. Pemasok terpilih (Preferred suppliers)yaitu outsourcer menyediakan sumber-

sumber daya TI semacam pemrograman komputer. Pengelolaan kegiatan-

kegiatan TI masih dikerjakan di departemen TI secara internal. Departemen TI

Page 10: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

10

internal bertanggung jawab menyediakan hasilnya. Hubungan kerja antar

perusahaan dengaoutsourcer adalah hubungan bisnis jangka panjang.

3. Kontrak-penuh (Contract-out) yaituoutsourcer menyediakan sumber-sumber

daya TI semacam pemrograman komputer, mengelola kegiatan-kegiatan TI

dan bertanggung jawab menyediakan hasilnya.

4. Kontraktor Terpilih (Preferred contractor) yaitu perusahaan dan outsourcer

menbangun kerjasama jangka panjang, misanya membuat kembali

perusahaan outsourcing untuk menyediakan sumber daya, mengelola kagiatan-

kegiatan TI dan menyediakan hasilnya.

Strategi kontrak untuk outsourcing diatas dapat juga ditentukan dari melihat sisi

teknisnya. Terdapat dua dimensi untuk mempertimbangkan sisi teknis yaitu sebagai

berikut ini:

1. Kematangan teknis (Technical manituring) yaitu kemampuan dari perusahaan

untuk mendefinisikan secara spesifik kebutuhan-kebutuhan yang harus

disediakan oleh outsourcer. Semakin matang kegiatan TI dari perspektif teknis

yang dipahami perusahaan, semakin rendah resiko yang akan terjadi jika

perusahaan meng-outsource aktifitas TU tersebut.

2. Integrasi teknis (Technical integration) yaitu tingkat integrasi aktifitas TI

dengan proses bisnis dari sistem-sistem teknikal yang lain. Semakin tinggi

integrasinya, semakin tinggi resikonya jika perusahan meng-outsource aktifitas

TI tersebut.

Dari kombinasi dua simensi teknik tersebut akan didapat ketegori alternative

kontrak yaitu beli-dalam (buy-in), pemasok terpilih (preferred supplier), kontrak-

penuh (contract-out), dan kontrak terpilih (preferred contractor) seperti tampak di

gambar berikut ini. Jika keputusannya adalah mengembangkan sistem teknologi

informasi (STI) secara internal (insourcing), maka yang dipertimbangkan

selanjutnya adalah metode pengembangan oleh pengguna sistem end user

development (EUD)atau end user computing (EUC). Factor penentu

pengembangan STI oleh pemakai sistem adalah dampak dari STI yang akan

Page 11: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

11

dikembangkan. Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem

yang sekaligus pengembang sistem itu juga, maka EUC dapat dilakukan.

Sebaliknya jika dampaknya luas sampai ke organisasi, pengambangan sistem

dengan EUC akan berbahaya, karena jika terjadi kesalahan, dampaknya akan

berpengaruh kepada pemakai sistem lainya atau pada organisasi secara luas.

Pengembangan sistem oleh pemakai sistem(end user computing) merupakan

fenomena yang mulai tejadi terutama di perusahaan-perusahaan yang menghadapi

persaingan yang ketat. Perusahaan-perusahaan seperti ini harus menghadapi

persaingan dengan cepat. Manajer-manajer di perusahaan ini harus dapat

mengambil keputusan dengan cepat. Padahal masalah yang harus diambil

keputusannya adalah masalah-masalah ad-hoc yaitu maslah-masalah yang timbul

tiba-tiba dan tidak umum. Untuk permasalahan-permasalahan seperti ini, sistem

teknologi informasi tidak mendukung. Manajer harus membuat aplikasi untuk

menyelesaikan permasalahan-permasalahan seperti ini. Permasalahan baru muncul

yaitu ketika manajer bersangkutan meminta departemen informasi untuk

mengembangkan aplikasi tersebut. Karena banyak manajer yang mengalami

permasalahan yang sama, yaitu meminta informasi untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan ad-hoc, maka departemen informasi menjadi sangat

sibuk dan membutuhkan waktu yang lama untuk merespon dan menyelasaikan

permintaan manaje-manajer tersebut, padahal aplikasi tersebut harus segera

digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang harus segera dijawab. Karena

permasalahan lamanya menunggu pengembangan sistem yang dilakukan oleh

departemen sistem informasi, banyak manajer berfikir untuk mengembangkan

sendiri aplikasinya tanpa harus tergantung dengan departemen sistem informasi.

kelebihan-kelebihan dibanding metode pengembangan sistem yang lain.

Kelebihan-kelebihan dari EUC adalah sebagai berikut:

1. Menghindari permasalahan kenacetan di departemen sistem informasi jika harus

dikembangkan di departemen itu. Dengan EUC, maka aplikasi dapat

diselesaikan dengan lebih cepat karena dikembangkan sendiri oleh pemakai

sistem.

2. Kebutuhan pekai sistem dapat lebih terpenuhi karena dikembangkan sendiri

yang tentunya pemakai lebih memahamikeinginan sendiri jika dibandingkan

Page 12: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

12

dengan dikembangkan oleh pihak lain yang kurang dapat memahami

sepenuhnya kebutuhan informasi dari pemakai sistem terutama untuk sistem

yang ad-hoc yang melibatkan keputusan-keputusan tidak terstruktur

(unstructured decisions).

3. Meningkatkan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem sehingga

pemakai akan lebih puas karena kebutuhannya terpenuhi dan akibatnya

kepuasan pemakai sistem akan membawa ke penggunaan sistem tersebut.

4. Dengan mengembangkan sendiri aplikasinya, kualitas pemahaman pemakai

sistem terhadap sistem teknologiinformasi akan meningkat.

Selain kelebihan-kelebiahan yang diberikan oleh pengembangan sistem metode

EUC, beberapa kekurangan juga terjadi dimetode ini. Kekurangan-kekurangannya

adalah sebagai berikut ini.

1. Karena pemakai sistem harus mengembangkan aplikasinya sendiri, paling

tidak pemakai juga harus mempunyai pemahaman tentang teknologi sistem

informasi dan pemahaman tentang pengembangan sistem. Tidak semua

pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang ini.

2. Penerapan EUC mempunyai resiko mengganggu bahkan merusak sistem

informasi diluar yang dikembangkan oleh pemakai sistem jika dampak dari

pengembangan EYC adalah luas diluar sistem yang dikembangkan sendiri.

Akibat dari ini misalnya adalah dapat merusak data di basis data korporat jika

pemakai sistem meggunakan data dan memutakhirkan data secara salah yang

ada di basis data.

3. Kelemahan ketiga adalah kelemahan teknis yang diimiliki oleh pemakai sistem.

Penerapan EUC dapat tidak efisien dan efektif jika dikembangkan oleh pemakai

sistem yang juga sebagai manajer perusahaan. Jika manajer perusahaan harus

belajar terlebih dahulu bahasa pemrograman untuk dapat

memprogram aplikasinya, maka akan dibutuhkan waktu yang lama. Waktu

manajer menjadi tidak efisien karena manajer dibayar mahal untuk mengambil

keputusan bukan untuk belajar bahasa pemprograman yang sangat teknis.

Sebaliknya jika manajer tidak dapat memprogram maka penerapan EUC

menjadi tidak efektif. Dengan demikian terjadi dilemma dalam penerapan EUC.

Page 13: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

13

Beberapa hal perlu dipertimbangkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari

penerapanend user computing (EUC) ini. Kelemahan pertama yaitu pemahaman

tentang sistem informasi (SI) dapat diatasi dengan memberikan pelatihan-pelatihan

dan menunggu sampai pemakai sistem memahami hal tersebut. Dengan demikian

kelemahan pertama tersebut dapat diatasi dengan memperhatikan waktu (timing)

penerapan EUC yang tepat yaitu setelah pemakai-pemakai sistem yang akan

mengembangkan sendiri aplikasi mempunyai pengetahuan tentang SI.

Kelemahan kedua dari EUC adalah resiko kerusakan sistem lainnya dan basis data.

Kelemahan ini juga dapat dibatasi dengan memberikan pelatihan-pelatihan dan

meningkatkan pengendalian (control) yang berupa aturan-aturan dan pedoman-

pedoman di dalam pengembangan EUC. Kelemahan kedua ini dapat diatasi dengan

memikirkan strategi pengembangan EUC yang mengarah ke pertumbuhan EUC

yang terkendali (cotrolled growth).

Kelemahan ketiga dari penerapan sisten EUC adalah dilema yang dihadapi oleh

manajer didalam menggunakan waktunya untuk mempelajari pengembangan

sistem. Kelemahan ketiga ini dapat diatasi dengan taktik supaya waktu manajer

tetap efisien dan hasil dari EUC tetap efektif. Taktik yang biasanya dilakukan

adalah dengan menggunakan bahasa generasi keempat yang mudah untuk dipelajari

sehingga tidak membuang banyak waktu manajer untuk mempelajari dan

membentuk pusat informasi (information center) yaitu pusat dimana manajer dapat

meminta bantuan pakar jika membutuhkan bantuan ketika menghadapi kesulitan

dalam pengembangan dengan metode EUC. Ketiga hal ini, yaitu waktu ( timing ),

strategi dan taktik penerapan EUC yaitu.

Waktu Penerapan, EUC Pemakaian system yang harus mengembangkan

aplikasinya sendiri paling tidak harus mempunyai pemahaman tentang teknologi

system informasi dan pemahaman tentang pengembangan system tersebut. Tidak

semua pemakai system mempunyai pemahaman tentang ini. Jika pemakai system

yang tidak mempunyai pengetahuan tersebut bagaimana mungkin ia dapat

mengembangkan system dengan mengena. Jika EUC diizinkan dan pemakai system

balum siap maka EUC sudah dapat di pastikan akan tidak berhasil. Olah karena

timing kapan end user computing ( EUC ) dapat milai di terapkan di organisasi

Page 14: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

14

merupakan pertanyaan yang krusial dan harus dipertimn\bangkan masak-masak.

Tahapan-tahapan dari Nolan ( Nolan’s stages ) dapat di gunakan untuk menentukan

timing dari EUC. Nolan memberikan empat tahapan yaitu inisiasi ( initation ),

ketularan ( contagion ) kendali ( control ) dan matang ( mature ). Secara umum di

Indonesia, teknologi informasi mulai di kenal pada tahun 1970-an, tetapi hanya

beberapa perusahaan besar saja, Teknologi informasi mulai banyak dikenal

diindonesia setelah dikenalkannya computer mikro pada awal tahun

1980.

Tahap kedua dari Nolan adalah tahap ketularan. Pada tahap ini banyak organisasi

mulai menggunakan teknologi informasi karena hanya meniru dari organiosasi

lainnya tanpa mempertimbangkan untung dan ruginya. Di Indonesia, tahun-tahun

ini masih di anggap sebagai tahap ketularan karena masih banyak organisasi yang

menggunakan teknologi informasi hanya meniru dari lainnya. Misalnya masih

banyak manajer mempunyai teknologi informasi di ruangannya tetapi fungsinya

lebih sebagai formalitas saja. Juga pikirkanlah diri anda sendiri, apakah anda

membeli computer misalnya sudah di perhitungkan untung ruginya atau karena

gengsi atau ikut-ikutan teman yang mempunya computer. Apakah computer anda

sudah didayagunakan semaksimal mungkin. Murah mana jika anda hanya menyewa

computer atau jika untuk alasan penggunaan internet dengan menyewa di warung

internet??

Tahap ketiga dari Nolan adalah tahap kendali. Pada tahp ini, organisasi

menggunakan teknologi informasi dengan pertimbangan untung dan rugi. Beberapa

perusahaan mengendalikan proses pembelian teknologo informasi dengan

mempertimbangkan untung dan ruginya. Jika ada individu atau suatu unit di dalm

perusahaan membutuhkan teknologi informasi, maka bagian pengadaan akan

mengevaluasi biaya dan manfaatnya sebelum menyetujui pengadaannya. Beberapa

perusahaan di Indonesia sudah masuk ke tahap ini.

Tahap keempat nolan adalah tahap matang. Pada tahap ini, organisasi menggunakan

teknologi informasi tidak hanya sudah lewat pertimbangan biaya dan manfaat,

tetapi juga sudah mempertimbangkan sampai keunggulan kompetisi untuk di

Page 15: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

15

gunakan sebagai alat kompetisi. Beberapa perusahaan di Indonesia sudah mulai

masuk ke tahap ini.

Dari keempat tahapan di nolan EUC atau EUD akan lebih bisa berhasil jika di

terapkan di organisasi yang sudah masuk paling tidak di tahap kendali. Di tahap ini

dianggap organisasi dan manajer-manajer di dalamnya sudah memahami benar

tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi. Untuk organisasi yang

masih barada di tahp inisiasi dan ketularan.

Strategi EUC ; Jika organisasi sudah melakukan EUC, maka penerapan EUC harus

terus di kembangkan dalam arti bahwa manajer-manajer di dalam organisasi hatus

do dorong untuk melakukannya. Organisasi yang sudah siap dan sudah

melakukukan EUC akan mempunyai nilai keunggulan kompetisi tersendiri, karena

pengambilan keputusan ad-hoc oleh masing-masing manajer akan dapat cepat di

selesaikan oleh manajer itu sendiri dengan bantuan system teknologi informasi

yang di bangun sendiri. Perkembangan EUC di organisasi semacam ini di arahkan

sampai ke titik yang di sebut dengan pertumbuhan terkendali, yaitu saat EUC di

terapkan secara optimal di organisasi. Strategi mencapai titik ini dapat di lakukan

dengan tiga cara, yaitu strategi aselerasi, kontainmen, dan imbang seperti tampak

pada gambar berikut ini. Strategi aselerasi menekankan pada kecepatan ekspansi

dari penerapan EUC dengan pengendalian yang kurang diperhatikan. Strategi ni

lebih menekankan pada peningkatan kuantitas atau jumlah manajer yang

melakukan EUC Strategi kontaimen adalah sebaliknya yaitu lebih menekankan

pada pengendalian dari EUC ketimbang kecepatan penerapannya. Dengan strategi

kontainmen, pengembangan EUC di tekankan pada kualitas EUC itu terlebih

dahulu sebelum diikuti oleh kuantitas yang melakukan EUC. Peningkatan kualitas

penerapan EUC dapat di lakukan dengan lebih melatih dan meningkatkan kualitas

pemahaman manajer terhadap EUC dan peningkatan aturan-aturan dan pedoman-

pedoman dalam penerapan EUC. Beberapa organisasi di Amerika Serikat lebih

memilih strategi yang ketiga dalam pengembangan EUC yaitu strategi imbang

(balance). Strategi imbang ini menekankan kualitas dan kuantitas berjalan bersama-

sama secara imbang untuk mencapai ke pertumbuhan terkendali dari penerapan

EUC di perusahaan.

Page 16: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

16

Taktik Penerapan EUC ; Hal yang ketiga yang perlu diperhatikan dalam EUC

adalah taktik pelaksaan EUC. Taktik pelaksanaan EUC dimaksudkan untuk

mengatasi kelemahan kemampuan teknis manajer. Taktik yang diterapkan adalah

dengan menyediakan alat-alat pengembangan system yang mudah digunakan dan

membangun pusat informasi (information center) di dalam organisasi.

Prototyping

Metode berikutnya yang perlu dipertimbangkan setelah metode EUC adalah

metode prototyping. Metode prototyping banyak digunakan untuk

mengembangkan SI yang harus segera dioperasikan jika tidak permasalahan yang

akan diselesaikan STI sudah menjadi basi dan proses pengambilan keputusan

menjadi terlambat. Suatu prototip (prototype) adalah bentuk dasar atau model awal

dari suatu sistem atau bagian dari sistem. Setelah dioperasikan, prototip

ditingkatkan terus sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem yang juga meningkat.

Prototyping adalah proses pengembangan suatu prototip secara cepat untuk

digunakan terlebih dahulu dan ditingkatkan terus menerus sampai didapatkan

sistem yang utuh. Proses membangun sistem ini yaitu dengan membuat prototip

atau model awal, mencobanya , meningkatkannya dan mencobanya lagi dan

meningkatkannya dan seterusnya sampai didapatnya sistem yang lengkap disebut

denganproses iteratif (iterative process) dari pengembangan sistem.

Tahapan-tahapan yang dilakukan didalam pengembangan sistem menggunakan

metode prototip adalah sebagai berikut.

1. Identifikasi kebutuhan pemakai yang paling mendasar.

Pembuat sistem dapat mewawancarai pemakai sistem tentang kebutuhan pemakai

sistem yang paling minimal terlebih dahulu. Proses ini sama dengan proses analisis

di pengembangan sistem model SDLC.

2. Membangun prototip

Page 17: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

17

Prototip dibangun oleh pembuat sistem dengan cepat. Hal ini dimungkinkan karena

pembuat sistem hanya membangun bagian yang paling mendasar dulu dari

keseluruhan sistem yang paling dibutuhkan terlbih dahulu oleh pemakai sistem. Hal

lainnya yang memungkinkan pembuat sistem menggunakan alat-alat bantu

generasi terbaru seperti misalnya DBMS dan CASE.

3. Menggunakan prototip

Pemakai sistem dianjurkan untuk menggunakan prototip sehingga dapat

menilai kekurangan-kekurangan dari prototip sehingga dapat memberikan

masukan- masukan kepada pembuat sistem.

4. Merevisi dan meningkatkan prototip

Pembuat sistem memperbaiki prototip berdasarkan pengalamannya

untuk membuat sistem sejenis yang baik. Jika prototip belum lengkap, maka

proses iterasi diulang lagi mulai dari nomor 3.

5. Jika prototip lengkap menjadi sistem yang dikehendaki, proses iterasi

dihentikan.

Kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan Prototyping

Beberapa kelebihan-kelebihan dari metode pengembangan sistem

cara prototyping adalah sebagai berikut.

1. Jika sistem yang dikembangkan ingin digunakan secepatnya karena keputusan

yang akan diambil manajer merupakan keputusan yang harus segera dilakukan

berdasarkan pada informasi yang diberikan oleh sistem.

2. Terjadi ketidakpastian terhadap rancangan dari sistem yang dapat berubah

dengan berjalannya waktu disebabkan karena kebutuhan informasi pemakai sistem

yang belum jelas. Denganprototyping, sistem akan selalu ditingkatkan jika

kebutuhan pemakai dari waktu ke waktu muncul dan dibutuhkan.

Page 18: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

18

3. Prototyping mendorong partisipasi dan keterlibatan pemakai sistem dalam

pengembangan sistem karena sistem akan terus ditingkatkan dari hasil saran-saran

yang diberikan oleh pemakai sistem.

Disamping kelebihan-kelebihan dari prototyping , beberapa kelemahan juga terjadi

yaitu sebagai berikut ini :

1. Kualitas sistem akan berkurang disebabkan sistem tidak dirancang secara

terintegrasi sehingga dapat menyebabkan integrasi basis data kurang baik dan

hubungan satu bagian dengan bagian lain di sistem kurang terintegrasi.

2. Dokumentasi dari sistem kurang baik dibandingkan dengan yang diberikan oleh

SLDC yang sudah terancang dengan baik.

Pendekatan Insourcing

Insourcing merupakan metode pengembangan sistem informasi yang hanya

melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi / perusahaan. Pengembangan

dan penerapan sistim informasi manajemen dilakukan oleh internal perusahaan

yang dilakukan oleh pegawai perusahaan itu sendiri dan biasanya terdapat divisi

atau departemen information and communication technology yang bertugas untuk

mengurus hal ini. Pendekatan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang

memiliki sumber daya manusia yang dinilai cukup mampu untuk

mengimplementasikan suatu sistem informasi, namun terbatas dari sisi biaya. Hal

ini dikarenakan biaya untuk pengembangan suatu sistem informasi cukup mahal

jika harus membeli dari pihak lain. Seringkali pengembangan sistem informasi

menggunakan pendekatan insourcing merupakan pilihan pertama yang terlintas saat

ingin melakukan implementasi suatu sistem informasi dengan skala kecil dan

bersifat sementara.

Pendekatan insourcing ini memiliki salah satu keunggulan dimana kontrol terhadap

sistem informasi yang direncanakan akan lebih baik karena pengerjaannya

melibatkan langsung perusahaan itu sendiri sehingga orang yang mempunyai visi

terhadap sistem informasi tersebut dapat terlibat langsung untuk memantau. Hal

tersebut sejalan dengan perkembangan metode dalam penerapan suatu sistem

informasi (keterlibatan klien dalam proses pengembangan). Pendekatan insourcing

Page 19: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

19

juga menjamin kerahasiaan data sensitif perusahaan. Hal yang harus menjadi

catatan oleh perusahaan dalam mengembangkan sistem informasi menggunakan

metode insourcing adalah bahwa pengembangan sistem informasi/teknologi

bukanlah bisnis utama perusahaan sehingga mungkin saja resiko kegagalan dari

pendekatan ini akan besar apalagi untuk membangun sistem informasi yang

memiliki skala besar dan akan menjadi tulang punggung proses bisnis perusahaan.

Pengembangan sistem informasi merupakan kegiatan unik yang menuntut keahlian

khusus dari sumber daya manusia yang menerapkannya. Sehingga kesiapan sumber

daya manusia pada perusahaan tersebut haruslah cukup untuk mendukung

pengembangan dan pengimplementasian sistem informasi yang diinginkan.

Dalam pengembangan pendekatan insourcing memiliki kelebihan:

1. Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan system

dalam perusahaan

2. Biaya pengembangannya relative lebih rendah karena hanya melibatkan pihak

perusahaan.

3. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera

melakukan perbaikan untuk menyempurnakan system tersebut.

4. Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan

dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.

5. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan terhadap systeminform

asi karena proses pengembangannya dilakukan oleh pegawai perusahaan

tersebut.

6. Adanya intensif tambahan bagi pegawai yang diberi tanggung jawab untukme

ngembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.

7. Lebih mudah melakukan pengawasan dan keamanan data lebih terjaminkarena

hanya melibatkan pihak perusahaan.

8. Kendali terhadap aplikasi strategi dan pengambilan keputusan dalam

pengembangan sistem infomasi sepenuhnya ada ditangan perusahaan tersebut.

9. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasi lebih mudah danlebih

baik terhadap sistem yang sudah ada.

Page 20: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

20

10. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dimana karyawan mendapatkan

kesempatan untuk belajar dan membangun sistem informasi perusahaan.

11. Dalam jangka panjang akan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan

Namun kerap kali pendekatan insourcing ini menemui beberapa hambatan.

Hambatan- hambatan tersebut adalah:

a. Terkadang suatu sistem yang dianggap sederhana, cara dan proses

implementasinya tidak semudah yang diperkirakan.

b. Sistem informasi yang akan diimplementasikan merupakan suatu kebutuhan

bisnis yang terus menerus dipakai sehingga butuh sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan untuk mengembangkannya.

c. Resiko yang ditanggung pada pendekatan insourcing akan ditanggung

perusahaan sepenuhnya dan hal ini kerap kali diabaikan.

Dari pembahasan tersebut dapat dilihat bahwa hambatan terbesar dalam penerapan

pendekatan insourcing pada pengembangan sistem informasi adalah kesiapan

sumber daya manusia perusahaan tersebut karena teknologi informasi bukan

merupakan kompetensi utama dari perusahaan.

B. Urgensi dari pemeliharaan ( Maintainability ) dari suatu organisasi

menggunakan sistem informasi

Maintainability atau kemampuan untuk memelihara suatu sistem memegang

peranan sangat penting dalam penerapapan dan pengembangan sistem informasi

karena pemeliharaan secara periodik atau berkala dapat mendeteksi sedini mungkin

terjadinya kesalahan yang harus segera diperbaiki, mempertahankan sistem

informasi tersebut, atau meningkatkan kinerjanya agar memiliki performa yang

baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Urgensinya dari maintainability yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menyediakan layanan perawatan atau pemeliharaan sistem informasi guna

mendukung keberlangsungan sistem sehingga bisa meminimalisasi kendala-

Page 21: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

21

kendala dan mendukung terciptanya keberhasilan perusahaan dalam mencapai

tuajuannya.

Secara singkat, system maintenance menjadi urgen karena pada system

maintenance terjadi usaha perbaikan secara berkelanjutan untuk mempertemukan

kebutuhan oranisasi terhadap sistem dengan kinerja sistem yang telah dibangun.

Pemeliharaan sistem merupakan cara terbaik untuk menjaga efiensi sistem yang

sudah ada. Pemeliharaan ini di perlukan untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kinerja sistem yang digunakan , agar dalam penggunaannya dapat

optimal.

Maintainability didefinisikan sebagai suatu kemudahan dimana sebuah sistem

software bisa diperbaiki ketika terjadi kesalahan atau kekurangan dan bisa

dikembangkan atau disusutkan untuk memenuhi kebutuhan yang baru. Urgensi

maintainability sistem informasi adalah pentingnya perawatan/pemeliharaan dalam

kondisi tertentu serta pengembangan suatu sistem informasi untuk memenuhi

kebutuhan baru.

Aktivitas pemeliharaan menghabiskan biaya terbesar dari seluruh anggaran

pengembangan atau pembuatan perangkat lunak. Merupakan hal yang sering kali

terjadi jika pemeliharaan menghabiskan 70% dari seluruh biaya pengembangan

perangkat lunak. Sedangkan pada pase pemeliharaan sekitar 60% digunakan untuk

anggaran penambahan atau perhaikan perangkat lunak, sisanya untuk adaptasi atau

pembetulan. Dari besarnya biava yang dihabiskan untuk pase pemeliharaan maka

tidak heran apabila tujuan dari pengembangan atau pembuatan perangkat lunak

adalah menghasilkan sistem perangkat lunak yang dapat diandalkan dan mudah

dalam pemeliharaannya

Untuk menentukan penting atau tidaknya maintainability, terlebih dahulu melihat

tujuan dari pemeliharaan sistem informasi tersebut, diantaranya:

1. Memperbaiki Kesalahan (Correcting Errors)

Maintenance dilakukan untuk mengatasi kegagalan dan permasalahan yang muncul

saat sistem dioperasikan. Sebagai contoh, maintenance dapat digunakan untuk

mengungkapkan kesalahan pemrograman (bugs) atau kelemahan selama proses

pengembangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem, sehingga kesalahan

tersebut dapat diperbaiki.

Page 22: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

22

2. Menjamin dan Meningkatkan Kinerja Sistem (Feedback Mechanism)

Salah satu aktivitas maintainance adalah memeriksa secara periodik.

Kajian pasca implementasi sistem merupakan salah satu aktivitas perawatan yang

meliputi tinjauan sistem secara periodik. Tinjauan periodik atau audit sistem

dilakukan untuk menjamin sistem berjalan dengan baik, dengan cara memonitor

sistem secara terus-menerus terhadap potensi masalah atau perlunya perubahan

terhadap sistem. Sebagai contoh, saat user menemukan errors pada saat sistem

digunakan, maka user dapat memberi umpan balik atau feedback kepada spesialis

informasi guna meningkatkan kinerja sistem. Hal ini yang menjadikan system

maintenance perlu dilakukan secara berkala, karena system maintenance akan

senantiasa memastikan sistem baru yang di implementasikan berjalan dengan baik

dan sesuai dengan tujuan penggunaanya melalui mekanisme umpan balik.

3. Menjaga Kemutakhiran Sistem (System Update)

Selain sebagai proses perbaikan kesalahan dan kajian pasca implementasi, system

maintenance juga meliputi proses modifikasi terhadap sistem yang telah dibangun

karena adanya perubahan dalam organisasi atau lingkungan bisnis. Sehingga,

systemmaintenance menjaga kemutakhiran sistem (system update) melalui

modifikasi-modifikasi sistem yang dilakukan. Hal ini akibat dari perkembangan

teknologi, seiring waktu berjalan mengharuskan dilakukannya modifikasi pada

perangkat lunak (software) atau perangkat keras (hardware).

Maintainabilitas (maintainability) sistem bertambah jika sistemnya dirancang agar

mudah diubah. Aspek ini meliputi prosedur-prosedur berikut :

1. SDLC (System Development Life Cycle) dan SWDLC (Software Development

Life Cycle). Aplikasi yang profesional dalam SDLC dan SWDLC dan teknik

maupun perangkat modeling yang mendukungnya adalah hal-hal keseluruhan

yang terbaik yang dapat seseorang lakukan untuk meningkatkan

maintainabilitas sistem.

2. Definisi Data Standar. Trend ke arah sistem manajemen database relasional

mendasari dorongan ke normalisasi data dan definisi data standar

3. Bahasa Pemrograman Standar. Penggunaan bahasa pemrograman standar,

misalnya C atau COBOL, akan mempermudah pekerjaan pemeliharaan. Jika

Page 23: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

23

perangkat lunak C atau COBOL berisi dokumentasi internal yang jelas dan

lengkap, seorang programmer pemeliharaan pemula atau pemakai dapat

memahami apa yang sedang dikerjakannya.

4. Rancangan Moduler. Programmer pemeliharaan dapat mengganti modul

program jauh lebih mudah daripada jika ia berurusan dengan keseluruhan

program.

5. Modul yang Dapat Digunakan Kembali. Modul biasa dari kode yang dapat

digunakan kembali, dapat diakses oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

6. Dokumentasi Standar. Diperlukan sistem, pemakai, perangkat lunak dan

dokumentasi operasi yang standar sehingga semua informasi yang diperlukan

untuk beroperasi dan pemeliharaan aplikasi khusus akan tersedia.

7. Kontrol Sentral. Semua program, dokumentasi, dan data tes seharusnya diinstal

dalam penyimpanan pusat dari sistem CASE (Computer-Aided Software

Engineering atau Computer-Assisted Software Engineering).

Selain itu manfaat diadakannya maintainability terhadap perangkat sistem

informasi:

1. Menjaga agar perangkat pendukung sistem informasi ini bisa bekerja optimal

demi efisiensi dan efektifitas pekerjaan sehingga tercapai target perusahaan

tepat waktu.

2. Minimalisasi kerusakan (breakdown) sehingga bisa mencegah kerusakan pada

sistem tersebut baik terhadap hardware maupun softwarenya.

3. Menghemat biaya produksi dalam arti bisa menekan biaya pemeliharaan bila

dibandingkan saat mengeluarkan biaya akibat terjadinya kerusakan parah

terhadap perangkat sistem informasi tersebut baik hardware maupun

softwarenya.

4. Menjaga kestabilan sistem agar senantiasa terintegrasi dengan baik

Berdasarkan informasi di atas, software yang sudah baik, bukan berarti bisa

memberikan performa terbaiknya selamanya, namun dapat

memiliki malfunction atau kesalahan lainnya. Oleh karena

itu, maintainability terhadap suatu software perlu dilakukan pada kurun waktu

Page 24: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

24

tertentu. Hal ini sangat penting (urgent) mengingat kelangsungan kinerja suatu

software. Di sisi yang lain, sudah baiknya kinerja suatu sistem informasi bukan

berarti didiamkan begitu saja karena teknologi selalu berkembang. Hal ini menuntut

pengembangan atau modifikasi fungsi agar tidak tertinggal zaman dan menjadi

yang terdepan dibanding sistem informasi yang lain. Dengan kata lain,

maintainability menjadi hal yang urgent dalam penerapan dan pengembangan

sistem informasi.

Menurut ISO (international organization for standarization) 9126, software

berkualitas memiliki beberapa karakteristik seperti tercantum pada tabel berikut:

Tabel 1. Karakteristik software berkualitas menurut ISO 9126

Karakteristik Sub karakteristik

Functionality:Software untuk menjalankan fungsinya

sebagimana kebutuhan sistemnya.

Suitability, accuracy,

interoperability, security

Reliability:Kemampuan software untuk dapat tetap

tampil sesuai dengan fungsi ketika digunakan.

Maturity, Fault tolerance,

Recoverability

Usability:Kemampuan software untuk menampilkan

performans relatif terhadap penggunaan sumberdaya.

Understanbility, Learnability,

Operability, Attractiveness

Efficiency:Kemampuan software untuk menampilkan

performans relatif terhadap penggunaan sumberdaya.

Time behaviour, Resource

Utilization

Maintainability:Kemampuan software untuk dimodifikasi

(korreksi, adaptasi, perbaikan)

Analyzability, Changeability,

Stability, Testability

Portability:Kemampuan software untuk ditransfer dari

satu lingkungan ke lingkungan lain.

Adaptability, Installability

Seperti yang terlihat pada tabel diatas, karakteristik Maintanability terdiri dari sub-

sub karakteristik lain seperti :

Analyzability, merupakan kemudahan untuk menentukan penyebab kesalahan.

Changeability, merupakan kualitas lain dari Flexibility yang berarti kemudahan

dilakukannya perubahan atau modifikasi terhadap software Stability dan

Testability.

Page 25: TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAGEMENT Evaluasi …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Adi-Mulyadi-E61... · 2017. 2. 18. · berdasarkan keputusan stratejik, berdasarkan kontribusi

25

DAFTAR PUSTAKA

Jogianto HM,MBA.Akt ; PhD.Sistem Teknologi Informasi.PenerbitAndi,YogakartaDiposkan oleh BesRoCkErs di 12.04

O’Brien, James A. dan Marakas, George M. 2010. Management InformationSystems, 10th Edition. McGraw-Hill/ Irwin : New York.

McCall, J. A., Richards, P. K., Walters, G. F. 1977. Factors in Software Quality.Nat’l Tech.Information Service, no. Vol. 1, 2 and 3 1977

Definisi Software. http://muhamadhaydrus.wordpress.com/category/software/ (08 Juli

2011)

http://diansuryasaputra.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/07/31/soal-3-urgensi-

maintainability-dari-suatu-software/ (08 Juli 2011).