INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA ......proforma dan laporan laba rugi dan penghasilan...

PT BANK PERMATA TBK DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARY

INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA/ PRO FORMA CONSOLIDATED FINANCIAL INFORMATION 31 DESEMBER 2019/ 31 DECEMBER 2019

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARY

Catatan atas informasi keuangan konsolidasian proforma terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari informasi keuangan konsolidasian proforma.

The accompanying notes to the pro forma consolidated financial information form an integral part of these pro forma consolidated

financial information.

Lampiran - 1/1 - Schedule

The original pro forma consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA 31 DESEMBER 2019 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan secara khusus)

PRO FORMA CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2019 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Penyesuaian proforma/ Pro forma adjustments

Historis/ Historical 31/12/2019

Bank Permata

Historis/

Historical 31/12/2019

BBI

Penyesuaian transaksi/

Transaction related

adjustments

Proforma/ Pro forma 31/12/2019

ASET ASSETS KAS 2.303.932 10.226 (10.226) (1) 2.303.932 CASH CURRENT ACCOUNTS WITH BANK GIRO PADA BANK INDONESIA 8.082.615 850.870 (850.870) (1) 8.082.615 INDONESIA GIRO PADA BANK-BANK LAIN - setelah CURRENT ACCOUNTS WITH dikurangi cadangan kerugian OTHER BANKS - net of allowance for penurunan nilai impairment losses Pihak ketiga 1.765.592 226.487 424.849 2.416.928 Third parties Pihak berelasi 424.849 5.408 (424.849) 5.408 Related parties PENEMPATAN PADA BANK PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN - INDONESIA AND OTHER BANKS - setelah dikurangi cadangan kerugian net of allowance for impairment penurunan nilai losses Pihak ketiga 14.854.689 7.811.665 (1.099.121) (1) 21.567.233 Third parties Pihak berelasi - 1.263.308 - 1.263.308 Related parties ASET KEUANGAN UNTUK FINANCIAL ASSETS HELD DIPERDAGANGKAN FOR TRADING Pihak ketiga 2.484.360 37.691 4 2.522.055 Third parties Pihak berelasi 4 17.563 (4) 17.563 Related parties EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN SECURITIES PURCHASED JANJI DIJUAL KEMBALI UNDER RESALE AGREEMENTS Pihak ketiga 1.534.574 - - 1.534.574 Third parties TAGIHAN AKSEPTASI - setelah dikurangi ACCEPTANCE RECEIVABLES - cadangan kerugian penurunan nilai net of allowance for impairment losses Pihak ketiga 1.693.465 1.282.107 - 2.975.572 Third parties KREDIT YANG DIBERIKAN - setelah dikurangi cadangan kerugian LOANS - net of allowance for penurunan nilai impairment losses Pihak ketiga 104.325.105 18.352.654 (813.664) (1) 121.864.095 Third parties Pihak berelasi 757.139 - (626.336) 130.803 Related parties EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI - setelah dikurangi INVESTMENT SECURITIES - net of cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses

Pihak ketiga 13.801.606 2.396.921 (1.632.531) (1) 14.565.996 Third parties

ASET TETAP - setelah dikurangi akumulasi FIXED ASSETS - net of penyusutan 2.451.459 87.994 (87.994) (1) 2.451.459 accumulated depreciation

ASET TAKBERWUJUD - setelah dikurangi INTANGIBLE ASSETS - net of

akumulasi kerugian penurunan nilai accumulated impairment losses dan akumulasi amortisasi 516.952 1.297 (1.297) (1) 516.952 and accumulated amortisation

ASET PAJAK TANGGUHAN - bersih 1.643.021 713.027 - 2.356.048 DEFERRED TAX ASSETS - net ASET LAIN-LAIN - bersih 4.811.897 80.805 - 4.892.702 OTHER ASSETS - net JUMLAH ASET 161.451.259 33.138.023 (5.122.039) 189.467.243 TOTAL ASSETS







LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA 31 DESEMBER 2019 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)






Bank Permata

Historis/


BBI


Transaction related

adjustments


LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS SEGERA 345.257 - - 345.257 LIABILITIES PAYABLE ON DEMAND

SIMPANAN DARI NASABAH DEPOSITS FROM CUSTOMERS Giro Demand deposits Pihak ketiga 27.175.145 2.010.370 5.263.458 34.448.973 Third parties Pihak berelasi 5.263.458 649 (5.263.458) 649 Related parties Tabungan Savings Pihak ketiga 29.346.800 - 498.702 29.845.502 Third parties Pihak berelasi 498.702 - (498.702) - Related parties Deposito berjangka Time deposits Pihak ketiga 55.010.089 5.785.850 5.890.381 66.686.320 Third parties Pihak berelasi 5.890.381 16.486 (5.890.381) 16.486 Related parties

SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN DEPOSITS FROM OTHER BANKS Pihak ketiga 2.941.327 315.000 32.355 3.288.682 Third parties Pihak berelasi 32.355 290.004 (32.355) 290.004 Related parties

LIABILITAS KEUANGAN UNTUK FINANCIAL LIABILITIES HELD DIPERDAGANGKAN FOR TRADING

Pihak ketiga 80.516 36.593 1.585 118.694 Third parties Pihak berelasi 1.585 1.198 (1.585) 1.198 Related parties

UTANG AKSEPTASI ACCEPTANCE PAYABLES Pihak ketiga 1.695.446 1.411.082 19.872 3.126.400 Third parties

Pihak berelasi 19.872 7.697 (19.872) 7.697 Related parties

SECURITIES SOLD UNDER UTANG ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL REPURCHASE AGREEMENTS

DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI PAYABLE

Pihak ketiga 4.733.309 - - 4.733.309 Third parties

UTANG PAJAK PENGHASILAN BADAN 45.791 180.161 (109.736) (1) 116.216 CORPORATE INCOME TAX PAYABLE

PINJAMAN DITERIMA BORROWINGS Pihak ketiga 12.881 - - 12.881 Third parties

BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 1.267.122 46.600 - 1.313.722 ACCRUALS

LIABILITAS LAIN-LAIN 562.970 565.940 (565.940) (1) 562.970 OTHER LIABILITIES

OBLIGATION FOR POST-

LIABILITAS IMBALAN PASCAKERJA 156.067 7.973 (7.973) (1) 156.067 EMPLOYMENT BENEFITS

PROVISI 56.017 - - 56.017 PROVISIONS

UTANG SUBORDINASI SUBORDINATED DEBTS Pihak ketiga 1.286.680 - 992.138 2.278.818 Third parties Pihak berelasi 992.138 - (992.138) - Related parties DECLARED WORKING

DANA USAHA YANG DINYATAKAN - 17.561.363 - 17.561.363 CAPITAL FUNDS

JUMLAH LIABILITAS 137.413.908 28.236.966 (683.649) 164.967.225 TOTAL LIABILITIES







LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA 31 DESEMBER 2019 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)






Bank Permata

Historis/


BBI


Transaction related

adjustments


LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan) LIABILITIES AND EQUITY (continued)

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to equity kepada pemilik entitas induk holders of the parent entity

Modal saham 3.837.985 3.690.957 (3.690.957) (1) 3.837.985 Share capital

Tambahan modal disetor - bersih 17.252.901 - - 17.252.901 Additional paid-in capital - net Cadangan nilai wajar bersih - efek-efek untuk Net fair value reserve - investment tujuan investasi dan penempatan pada securities and placement in

Negotiable Certificate Deposits 71.329 8.214 - 79.543 Negotiable Certificate Deposits

Cadangan revaluasi aset tetap 1.853.060 - - 1.853.060 Fixed assets revaluation reserve Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 363.624 - - 363.624 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 658.442 1.201.886 (747.433) (1) 1.112.895 Unappropriated

24.037.341 4.901.057 (4.438.390) 24.500.008

Kepentingan non-pengendali 10 - - 10 Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS 24.037.351 4.901.057 (4.438.390) 24.500.018 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 161.451.259 33.138.023 (5.122.039) 189.467.243 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY







LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN PROFORMA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PRO FORMA CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Penyesuaian proforma/

Pro forma adjustments


Bank Permata

Historis/


BBI


Transaction related

adjustments


PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME AND OPERASIONAL EXPENSES Pendapatan bunga 10.114.747 1.858.387 (287.133) (1) 11.686.001 Interest income Pendapatan syariah 1.627.316 - - 1.627.316 Sharia income Beban bunga (5.372.123) (407.964) - (5.780.087) Interest expense Beban syariah (648.972) - - (648.972) Sharia expense Pendapatan bunga dan syariah bersih 5.720.968 1.450.423 (287.133) 6.884.258 Net interest and sharia income Pendapatan provisi dan komisi - bersih 1.118.522 43.529 - 1.162.051 Net fees and commission income Pendapatan transaksi perdagangan - bersih 575.766 52.116 - 627.882 Net trading income Keuntungan penjualan efek-efek untuk Gain on sale of investment tujuan investasi 185.060 - - 185.060 securities Pendapatan operasional lainnya 234.157 3.050 - 237.207 Other operating income Jumlah pendapatan operasional 7.834.473 1.549.118 (287.133) 9.096.458 Total operating income Kerugian penurunan nilai aset keuangan (1.086.106) (383.150) 11.000 (1) (1.458.256) Impairment losses on financial assets Beban operasional lainnya Other operating expenses Umum dan administrasi (1.884.001) (75.269) - (1.959.270) General and administrative Gaji dan tunjangan pengurus Salaries and benefits to dan karyawan (2.501.423) (57.467) - (2.558.890) management and employees Lain-lain (352.208) (2.947) - (355.155) Others Jumlah beban operasional lainnya (4.737.632) (135.683) - (4.873.315) Total other operating expenses Jumlah beban operasional (5.823.738) (518.833) 11.000 (6.331.571) Total operating expenses LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2.010.735 1.030.285 (276.133) 2.764.887 INCOME BEFORE INCOME TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN (510.315) (409.435) 109.736 (1) (810.014) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 1.500.420 620.850 (166.397) 1.954.873 NET INCOME







LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN PROFORMA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PRO FORMA CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)



Bank Permata

Historis/


BBI


Transaction related

adjustments


LABA BERSIH 1.500.420 620.850 (166.397) 1.954.873 NET INCOME PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, OTHER COMPREHENSIVE INCOME, SETELAH PAJAK PENGHASILAN: NET OF INCOME TAX: Pos-pos yang akan direklasifikasi ke Items that will be reclassified to laba rugi profit or loss Aset keuangan tersedia untuk dijual, Available-for-sale financial assets, yang diukur pada nilai wajar measured at fair value through melalui penghasilan komprehensif lain: other comprehensive income: Perubahan nilai wajar bersih 396.452 18.456 - 414.908 Net change in fair value Perubahan nilai wajar yang Net fair value changes ditransfer ke laba rugi pada transferred to profit saat penjualan bersih (185.060) - - (185.060) or loss on disposal Pajak penghasilan terkait pos-pos yang Income tax related to items that will akan direklasifikasikan ke laba rugi (52.848) (7.382) - (60.230) be reclassified to profit or loss 158.544 11.074 - 169.618 Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified ke laba rugi to profit or loss Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurements of defined benefit imbalan pasti (98.066) 2.680 (2.680) (1) (98.066) liabilities Pajak penghasilan terkait pos-pos yang Income tax related to items that will tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 24.517 (1.072) 1.072 (1) 24.517 not be reclassified to profit or loss (73.549) 1.608 (1.608) (73.549) PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, OTHER COMPREHENSIVE SETELAH PAJAK PENGHASILAN 84.995 12.682 (1.608) 96.069 INCOME, NET OF INCOME TAX JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 1.585.415 633.532 (168.005) 2.050.942 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA BERSIH YANG DAPAT NET INCOME DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 1.500.420 620.850 (166.397) 1.954.873 Equity holders of the parent entity Kepentingan non-pengendali - - - - Non-controlling interests 1.500.420 620.850 (166.397) 1.954.873 LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT COMPREHENSIVE INCOME DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 1.585.415 633.532 (168.005) 2.050.942 Equity holders of the parent entity Kepentingan non-pengendali - - - - Non-controlling interests 1.585.415 633.532 (168.005) 2.050.942 BASIC AND DILUTED LABA BERSIH PER SAHAM DASAR EARNINGS PER SHARE DAN DILUSIAN YANG DAPAT ATTRIBUTABLE TO EQUITY DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK HOLDERS OF THE PARENT ENTITAS INDUK (Rupiah penuh) 54 70 ENTITY (whole Rupiah)

Catatan: Note: (1) Merupakan penyesuaian terkait rincian saldo transaksi yang tidak

ditransfer dari BBI kepada Bank pada saat integrasi usaha. (1) It represents adjustments related to details of transaction balances

that are not transferred from BBI to the Bank during the business integration.

PT BANK PERMATA Tbk

DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARY

Catatan atas informasi keuangan konsolidasian proforma terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes to the pro forma consolidated financial information form an integral part of these

dari informasi keuangan konsolidasian proforma. pro forma consolidated financial information. Audited*

Lampiran - 3- Schedule


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN PROFORMA

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PRO FORMA CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2019

Dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk /Attributable to equity holders of the parent entity

Modal

saham/ Share capital

Tambahan modal

disetor- bersih/

Additional paid-in

capital - net

Cadangan nilai wajar

bersih - efek-efek untuk tujuan investasi

dan penempatan pada Negotiable Certificate

Deposits/ Net fair value reserve -

investment securities and placement in

Negotiable Certificate Deposits

Cadangan revaluasi

aset tetap/ Fixed assets

revaluation reserve

Saldo laba/(defisit)/ Retained earnings/(deficit)

Jumlah/ Total

Kepentingan

nonpengendali/ Non-

controlling interests

Jumlah ekuitas/

Total equity

Telah ditentukan

penggunaanya/ Appropriated

Belum Ditentukan

penggunaannya/ Unappropriated1)

Saldo, 1 Januari 2019 3.837.985 17.252.901 (90.075) 1.853.060 363.624 (768.429) 22.449.066 10 22.449.076 Balance, 1 January 2019

Penghasilan komprehensif tahun berjalan: Comprehensive income for the year:

Laba bersih - - - - - 1.954.873 1.954.873 - 1.954.873 Net income Penghasilan komprehensif lain, Other comprehensive income,

setelah pajak penghasilan: net of income tax: Cadangan nilai wajar bersih - efek-efek untuk Net fair value reserve - investment

tujuan investasi dan penempatan pada securities and placement in Negotiable Certificate Deposits: Negotiable Certificate Deposits:

Perubahan nilai wajar bersih - - 308.413 - - - 308.413 - 308.413 Net changes in fair value Perubahan nilai wajar yang ditransfer ke Net fair value changes transferred to

laporan laba rugi pada saat penjualan - bersih - - (138.795) - - - (138.795) - (138.795) profit or loss on disposal Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurements of defined

imbalan pasti - bersih - - - - - (73.549) (73.549) - (73.549) benefit liabilities - net

Saldo, 31 Desember 2019 3.837.985 17.252.901 79.543 1.853.060 363.624 1.112.895 24.500.008 10 24.500.018 Balance, 31 December 2019

1) Termasuk dalam saldo laba/(defisit) adalah pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti - bersih Included in retained earnings/(deficit) are remeasurements of defined benefit liabilities - net 1)


CATATAN ATAS INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA 31 DESEMBER 2019 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,


NOTES TO THE PRO FORMA CONSOLIDATED FINANCIAL INFORMATION



Lampiran - 4/1- Schedule

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

1. INFORMASI UMUM DAN LATAR BELAKANG TRANSAKSI YANG DIRENCANAKAN

1. GENERAL INFORMATION AND BACKGROUND OF PLANNED TRANSACTION

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

PT Bank Permata Tbk (dahulu PT Bank Bali Tbk)

(“Bank” atau “Bank Permata”) didirikan di Indonesia dengan akta pendirian No. 228 tanggal 17 Desember 1954 yang dibuat di hadapan Eliza Pondaag, S.H., selaku pengganti dari Raden Mas Soerojo, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/2/2 tanggal 4 Januari 1955, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 123 tanggal 15 Januari 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 292 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 18 Maret 1955.

PT Bank Permata Tbk (formerly PT Bank Bali Tbk) (the “Bank” or “Bank Permata”) was established in Indonesia based on the notarial deed No. 228 dated 17 December 1954 made before Eliza Pondaag, S.H., a substitute notary of Raden Mas Soerojo, S.H., a notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (now Minister of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. J.A.5/2/2 dated 4 January 1955, registered in Jakarta District Court under No. 123 dated 15 January 1955 and published in Supplement No. 292 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 22 dated 18 March 1955.

Bank mulai beroperasi secara komersial pada

tanggal 5 Januari 1955. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 19371/U.M.II tanggal 19 Februari 1957. Bank juga memperoleh izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa dan bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah masing-masing berdasarkan Surat Keputusan Dewan Moneter Bank Indonesia No. Sekr/D.M./97 tanggal 8 Mei 1956 dan Surat Direktorat Perbankan Syariah No. 6/1082/DPbS tanggal 5 Oktober 2004.

The Bank started its commercial operations on 5 January 1955. According to article 3 of its Articles of Association, the Bank operates as a commercial bank. The Bank obtained the license as a commercial bank under the Decision Letter of the Minister of Finance No. 19371/U.M.II dated 19 February 1957. The Bank also obtained a license to engage in foreign exchange activities and as a bank which engaged in activities based on sharia principles based on the Decision Letter of the Monetary Council of Bank Indonesia No. Sekr/D.M./97 dated 8 May 1956 and the letter of Directorate of Sharia Banking No. 6/1082/DPbS dated 5 October 2004 respectively.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa

kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir adalah yang terkait dengan peningkatan modal dasar sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 78 tanggal 29 Maret 2017 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU-0007712.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 3 April 2017 serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 23 tanggal 9 Juni 2017 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta dan telah diterima serta dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Permata Tbk surat No. AHU-AH-01.03-0145208 tanggal 13 Juni 2017.

The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment of Bank’s Articles of Association was related to the increase of the authorised capital as stated in the notarial deed No. 78 dated 29 March 2017 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta and has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision No. AHU-0007712.AH.01.02.Year 2017 dated 3 April 2017 and the increase of issued and fully paid capital as stated in the notarial deed No. 23 dated 9 June 2017 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta and has been acknowledged and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with Announcement Acceptance of Changes in PT Bank Permata Tbk’s Article of Association letter No. AHU-AH-01.03-0145208 dated 13 June 2017.

Sesuai dengan pasal 3 ayat 2 Anggaran Dasar Bank,

Bank dapat melaksanakan kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang yang termasuk menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). Bank mulai melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah sejak bulan

November 2004.

According to article 3 paragraph 2 of the Bank’s

Articles of Association, the Bank can engage in main and supporting business activities which include providing finances and/or carrying out other activities based on sharia principles in accordance with

prevailing regulations issued by Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). The Bank had started activities based on sharia principles since November 2004.









1. INFORMASI UMUM DAN LATAR BELAKANG TRANSAKSI YANG DIRENCANAKAN (lanjutan)

1. GENERAL INFORMATION AND BACKGROUND OF PLANNED TRANSACTION (continued)

PT Bank Permata Tbk (lanjutan) PT Bank Permata Tbk (continued)

Kantor pusat Bank berlokasi di World Trade Center

II, Jalan Jendral Sudirman Kavling 29-31, Jakarta. Pada 31 Desember 2019, Bank memiliki kantor cabang dan ATM sebagai berikut:

The Bank’s head office is located at World Trade Center II, Jalan Jendral Sudirman Kavling 29-31, Jakarta. As of 31 December 2019, the Bank had the following branches and ATMs:

2019

Kantor cabang (termasuk kantor pusat) 66 Branches (including head office) Kantor cabang pembantu 223 Sub-branches Kantor layanan syariah 290 Sharia office channeling Kantor kas 21 Cash offices Kas keliling/mobil 16 Mobile cash Poin pembayaran - Payment points ATM 975 ATMs

Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah karyawan tetap Bank 7.120 karyawan (termasuk karyawan tetap Entitas Anak sejumlah 48 karyawan).

As of 31 December 2019, the Bank had 7,120 permanent employees (including permanent employees of the Subsidiary of 48 employees).

Bangkok Bank Public Company Limited - Cabang

Jakarta Bangkok Bank Public Company Limited - Jakarta

Branch

Bangkok Bank Public Company Limited - Cabang Jakarta (“BBI”) adalah kantor cabang Bangkok Bank Public Company Limited (“Kantor Pusat”) yang didirikan di Bangkok, Thailand. Cabang melakukan kegiatan usahanya sejak bulan Juli 1968 berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 14 tahun 1967 sebagaimana telah diperbaharui.

Bangkok Bank Public Company Limited - Jakarta Branch (“BBI”) is a branch office of Bangkok Bank Public Company Limited (the “Head Office”), incorporated in Bangkok, Thailand. The Branch has been operating since July 1968 under the framework of Banking Law No. 14 year 1967 as amended.

BBI memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usahanya dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. D.15.6.3.26 pada tanggal 21 Juni 1968. Sesuai surat keputusan Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR tanggal 22 Juni 1968, BBI memperoleh persetujuan ditetapkan status sebagai bank devisa.

BBI obtained its license as a general bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through his decree No. D.15.6.3.26 dated 21 June 1968. Pursuant to Bank Indonesia’s Decree No. 4/12/KEP.DIR dated 22 June 1968, BBI obtained approval for its status as a foreign exchange bank.

BBI merupakan bagian dari Bangkok Bank Public Company Limited dan tidak mempunyai status hukum atau keberadaan yang terpisah.

BBI is part of Bangkok Bank Public Company Limited and has no separate legal status or existence.

Sesuai dengan Klausa 3 Anggaran Dasar Kantor Pusat, ruang lingkup kegiatan Cabang adalah menjalankan usaha bank komersial termasuk usaha lainnya yang terkait dengan bank.

According to Clause 3 of the Head Office’s Article of Association, the scope of its activity is to carry out commercial banking business as well as other business related to banking.

BBI berdomisili di Jakarta dengan alamat di Jl. M.H. Thamrin No. 3, Jakarta. BBI memiliki sub-cabang yang berlokasi di Surabaya dan Medan. Jumlah karyawan BBI adalah 100 orang pada tanggal 31 Desember 2019.

BBI is domiciled in Jakarta and is located at Jl. M.H. Thamrin No. 3, Jakarta. BBI has sub-branches which are located in Surabaya and Medan. BBI has a total of 100 employees as of 31 December 2019.

Transaksi yang direncanakan Planned transaction

Pada tanggal 20 Mei 2020, Bangkok Bank Public

Company Limited telah menyelesaikan transaksi pembelian kepemilikan saham Bank Permata sebesar 89,12% dari pemegang saham pengendali sebelumnya, PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank, dengan kepemilikan masing-masing sebesar 44,56%. Sesuai dengan ketentuan OJK yang berlaku, Bank akan melaksanakan integrasi usaha dengan Bangkok Bank Public Company Limited - Cabang Jakarta.

On 20 May 2020, Bangkok Bank Public Company Limited has completed its purchase of 89.12% of Bank Permata's shares from the previous controlling shareholders, PT Astra International Tbk and Standard Chartered Bank, with ownership of 44.56%, respectively. In accordance with the applicable OJK regulations, the Bank will implement business integration with Bangkok Bank Public Company Limited - Jakarta Branch.









1. INFORMASI UMUM DAN LATAR BELAKANG TRANSAKSI YANG DIRENCANAKAN (lanjutan)

1. GENERAL INFORMATION AND BACKGROUND OF PLANNED TRANSACTION (continued)

Tujuan dan manfaat transaksi Purpose and benefits of the transaction

Bank dan BBI merupakan perusahaan yang bergerak

di bidang usaha perbankan. Transaksi ini akan

dilakukan dengan pertimbangan sinergi bisnis antara Bank dan BBI.

The Bank and BBI are both engaged in banking activities. The transaction will be carried out

considering the business synergies between the Bank and BBI.

Dalam integrasi usaha, Bank Permata akan

menerima integrasi (sebagai entitas penerima penggabungan). BBI akan berhenti beroperasi secara hukum diikuti dengan pencabutan izin usaha

dalam jangka waktu maksimum 2 tahun.

In business integration, Bank Permata will become a

receiving bank in the integration (as the surviving entity). BBI will be legally dissolved and followed by revocation of business license within a maximum

period of 2 years. Mekanisme penggabungan usaha akan dilakukan

melalui pengalihan aset dan liabilitas tertentu BBI

secara hukum kepada Bank. Bank akan menyelesaikan integrasi usaha dengan BBI, dengan jumlah tercatat aset, liabilitas dan penghasilan

komprehensif lain dari cadangan nilai wajar bersih yang akan dialihkan akan sama.

The business combination mechanism will be conducted through the transfer of certain assets and

liabilities of BBI legally to the Bank. The Bank will complete the business integration with BBI, where the carrying amount of total assets, liabilities and

other comprehensive income from net fair value reserve which will be transferred is equal.

Setelah penyelesaian integrasi, sampai sejauh bahwa bisnis tertentu, aset dan liabilitas BBI tidak dapat dialihkan kepada Bank karena pembatasan berdasarkan hukum dan praktik yang berlaku, maka

akan ada bisnis cabang BBI yang tersisa selama masa transisi sampai seluruh hak dan kewajiban dari Bank dapat diselesaikan menurut hukum yang

berlaku.

Following the completion of the integration, to the extend that the certain business, assets and liabilities of BBI cannot be transferred to the Bank due to limitation under applicable law or practice,

there will be residual branch business of BBI for a transitional period of time until all rights and obligations of the Bank can be wound down in

accordance with the applicable law. Oleh sebab itu, dengan mengasumsikan bahwa

rencana integrasi usaha telah terealisasi, transaksi

integrasi usaha antara Bank dan BBI tergolong sebagai transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali.

Therefore, assuming the business integration plan has been realized, business integration transaction

between the Bank and BBI is classified as business combination under common control transaction.

Transaksi integrasi tersebut masih memerlukan

persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). The integration transaction is subject to approval

from the Financial Services Authority (“OJK”).

2. BASIS PENYUSUNAN INFORMASI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN PROFORMA 2. BASIS OF PREPARATION OF PRO FORMA

CONSOLIDATED FINANCIAL INFORMATION

Informasi keuangan konsolidasian proforma disusun

untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 41/POJK.03/2019 tentang

Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi, dan Konversi Bank Umum.

The pro forma consolidated financial information has been prepared to comply with the requirement in the Financial Services Authority Regulation

No. 41/POJK.03/2019 concerning Merger, Consolidation, Acquisition, Integration, and Conversion of Commercial Banks.

Informasi keuangan konsolidasian proforma disusun dan diotorisasi oleh Direksi Bank pada tanggal

29 September 2020 untuk mengilustrasikan dampak terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Bank dan Entitas Anak (selanjutnya

disebut “Perseroan”) apabila rencana integrasi usaha dengan BBI seakan-akan telah terjadi pada tanggal 1 Januari 2019.

The pro forma consolidated financial information was compiled and authorised by the Bank’s Board of

Directors on 29 September 2020 to illustrate the impact on the consolidated statements of financial position and consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income of the Bank and

Subsidiary (hereinafter referred to as the "Company") as if the planned business integration with BBI has occurred as of 1 January 2019.









2. BASIS PENYUSUNAN INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA (lanjutan)

2. BASIS OF PREPARATION OF PRO FORMA CONSOLIDATED FINANCIAL INFORMATION (continued)

Informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian historis Perseroan, telah diekstraksi oleh Direksi Bank berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers) dalam laporan audit No. 00084/2.1025/AU.1/07/0226-1/1/II/2020 tertanggal 18 Februari 2020.

Information regarding the Company's historical consolidated financial position and consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income have been extracted by the Bank’s Board of Director based on the Company's consolidated financial statements which have been audited by KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member of the PricewaterhouseCoopers network of firms) in its audit report No. 00084/2.1025/AU.1/07/0226-1/1/II/2020 dated 18 February 2020.

Informasi mengenai posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain historis BBI telah diekstraksi oleh Direksi Bank berdasarkan laporan keuangan BBI yang telah diaudit oleh KAP Imelda dan Rekan (anggota Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dalam laporan audit No. 00338/2.1265/AU.1/07/0565-2/1/V/2020 tertanggal 29 Mei 2020.

Information regarding BBI's historical financial position and statements of profit or loss and other comprehensive income have been extracted by Bank’s Board of Director based on BBI’s financial statements which have been audited by KAP Imelda dan Rekan (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) in its audit report No. 00338/2.1265/AU.1/07/0565-2/1/V/2020 dated 29 May 2020.

Perseroan menerapkan kombinasi bisnis entitas sepengendali sesuai dengan PSAK 38 untuk mencatat transaksi integrasi usaha. Transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali berupa pengalihan bisnis termasuk aset maupun liabilitas terkait dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok yang sama bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi. Oleh karena itu, transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara imbalan yang diterima/dialihkan dan jumlah tercatat dari transaksi bisnis yang dialihkan dicatat di ekuitas dan disajikan sebagai bagian dari pos tambahan modal disetor.

The company applies the business combination of entities under common control in accordance with SFAS 38 to record the business integration transaction. Business combination transaction between entities under common control in form of business transfer including the related assets and liabilities in the event of reorganization of entities under the same group does not constitute change in ownership by economic substance definition. Therefore, such transaction is recognized at book value under pooling of interest method. Difference between proceed received/paid and carrying value of business transaction being transferred is recorded in equity and presented as part of additional paid-up capital account.

Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Bank dan BBI.

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistenly applied by the Bank and BBI.

Informasi keuangan konsolidasian proforma hanya menyajikan laporan posisi keuangan konsolidasian proforma dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian proforma disusun berdasarkan kriteria yang berlaku dan penyesuaian yang dianggap perlu berdasarkan pada asumsi signifikan yang dijelaskan pada Catatan 3 serta sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan seperti yang dijelaskan di atas.

The pro forma consolidated financial information only presents the pro forma consolidated statements of financial position and pro forma consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income based on the applicable criteria including pro forma adjustments which are considered necessary based on significant assumptions explained in Note 3 and in accordance with the accounting policies of the Company as mentioned above.

3. ASUMSI SIGNIFIKAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR PENYESUAIAN PROFORMA

3. SIGNIFICANT ASSUMPTIONS USED AS THE BASIS FOR THE PRO FORMA ADJUSTMENTS

Informasi keuangan konsolidasian proforma disajikan hanya untuk memberikan informasi dan didasarkan kepada asumsi tertentu, estimasi dan informasi yang tersedia saat ini, hanya untuk tujuan ilustrasi. Dengan demikian, informasi keuangan konsolidasian proforma tidak menunjukkan posisi atau kinerja keuangan yang akan tercapai jika transaksi terjadi pada tanggal tersebut dan tidak menunjukkan indikasi posisi keuangan atau kinerja keuangan di masa depan.

Pro forma consolidated financial information is presented only to provide information and is based on certain assumptions, estimates and information currently available, is provided for illustrative purposes only. Accordingly, the pro forma consolidated financial information does not indicate the financial position or performance to be reached if the transaction takes place on that date and does not indicate an indication of future financial position or performance.









3. ASUMSI SIGNIFIKAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR PENYESUAIAN PROFORMA (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ASSUMPTIONS USED AS THE BASIS FOR THE PRO FORMA ADJUSTMENTS (continued)

Berikut adalah kriteria dan asumsi penting yang diterapkan dalam penyusunan informasi keuangan konsolidasian proforma:

The following are significant criteria and assumptions that are applied in the preparation of the pro forma consolidated financial information:

a. Informasi mengenai transaksi atau peristiwa

integrasi usaha a. Information about business integration

transaction or event

Dalam integrasi usaha ini, Bank Permata akan menerima integrasi (sebagai entitas penerima penggabungan). BBI akan berhenti beroperasi secara hukum diikuti dengan pencabutan izin usaha dalam jangka waktu maksimum 2 tahun.

In this business integration, Bank Permata will become a receiving bank in the integration (as the surviving entity). BBI will be legally dissolved and followed by revocation of business license within a maximum period of 2 years.

Bank juga mengasumsikan bahwa tidak terdapat biaya-biaya integrasi yang akan ditanggung oleh Bank pada saat proses integrasi usaha.

The Bank also assumes that there is no integration costs that will be borne by the Bank during the business integration process.

Rincian penyesuaian transaksi yang dilakukan atas pengalihan aset dan liabilitas BBI kepada Bank dijelaskan pada Catatan 3g.

Details of transaction related adjustments to take into account the transferred of assets and liabilities from BBI to the Bank are explained in Note 3g.

b. Saldo dan transaksi pihak berelasi b. Intercompany balances and transactions

Laporan posisi keuangan konsolidasian proforma ini sudah memperhitungkan eliminasi dari transaksi antara Bank dan BBI. Bank tidak mempunyai saldo atau transaksi dengan BBI.

The pro forma consolidated financial statements has considered the elimination of transactions between the Bank and BBI. The Bank has no balance or transactions with BBI.

Terdapat reklasifikasi terkait saldo pihak berelasi dari pihak berelasi Bank menjadi pihak ketiga dikarenakan perubahan pemegang saham sejak 20 Mei 2020 dan Bank menganggap seolah-olah perubahan pemegang saham telah terjadi pada tanggal intergrasi pada 1 Januari 2019.

There are reclassification of related parties balance from the Bank’s related parties to the third parties due to change in shareholders since 20 May 2020 and the Bank assume as if the change in shareholders has occurred on the integration date on 1 January 2019.

c. Kewajiban kepada para kreditur, dana pihak

ketiga dan pemasok c. Obligations to creditors, third party funds

and vendors

Sejak tanggal integrasi usaha, seluruh hubungan hukum antara debitur dengan kualitas baik, kreditur, pemasok dan relasi bisnis lainnya dengan BBI akan beralih dan diteruskan oleh Bank.

Since the business integration date, all legal relationships between debtors with good quality, creditors, vendors and other business relationships with BBI will be transferred and are assumed by the Bank.

d. Utang pajak dan pajak tangguhan d. Tax payable and deferred tax

Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, perusahaan yang melakukan integrasi usaha dapat memperhitungkan pajak sebagai akibat dari integrasi usaha dengan menggunakan nilai wajar atau nilai buku.

Based on Indonesian tax regulations, companies which integrate can calculate the tax due as a result of the integration by using fair value or book value.

Untuk kepentingan perhitungan pajak sebagai akibat dari integrasi usaha, Bank berencana untuk memperlakukan transaksi integrasi usaha dengan menggunakan nilai buku. Oleh karena itu, Bank berpendapat bahwa tidak terdapat utang pajak yang signifikan atas transaksi integrasi usaha ini dan oleh karena itu tidak membukukan penyesuaian pada informasi keuangan proforma konsolidasian.

For the purposes of tax calculation as a result of the business integration, the Bank plans to treat the integration transaction by using book value. Therefore, the Bank is of the view that there is no significant tax payable arising from the integration transaction and as such, did not adjust the pro forma consolidated financial information.











d. Utang pajak dan pajak tangguhan (lanjutan) d. Tax payable and deferred tax (continued)

Selain itu, seluruh dampak transaksi terhadap

akun pajak tangguhan, diabaikan dalam informasi keuangan proforma konsolidasian ini.

In addition, all impacts of transaction to deferred

tax is ignored in this pro forma consolidated financial information.

e. Kewajiban kepada karyawan e. Obligation to employees

Pada saat penyusunan informasi keuangan konsolidasian proforma ini, BBI diasumsikan

telah melakukan pembayaran sebelum tanggal integrasi atas pesangon, tunjangan, imbalan masa kerja dan semua pembayaran lainnya

yang jatuh tempo dan wajib dibayarkan kepada karyawan, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Komite sebagai dampak

dari integrasi usaha ini.

At the time of preparation of this pro forma consolidated financial information, BBI is

assumed to have made payments before the date of integration of severance payment, allowances, long service pay and all other

payments due and must be paid to employees, members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners, and members of

the Committee as a result of this business integration.

f. Liabilitas kontinjensi f. Contingent liabilities

Pada saat penyusunan informasi keuangan konsolidasian proforma ini, Bank berpendapat

bahwa tidak terdapat liabilitas kontinjensi.

At the time of preparation of this pro forma consolidated financial information, the Bank

believes that there is no contingent liabilities.

g. Pengalihan aset dan liabilitas g. Transfer of assets and liabilities

Rincian aset dan liabilitas yang tidak ditransfer dari BBI kepada Bank pada saat integrasi usaha adalah sebagai berikut:

Details of assets and liabilities that are not transferred from BBI to the Bank during the business integration are as follows:

• Kas.

• Giro pada Bank Indonesia.

• Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain (sebagian).

• Kredit yang merupakan non-performing loan (“NPL”) dan kredit yang diperkirakan

tidak dapat ditransfer kepada Bank.

• Efek-efek untuk tujuan investasi yang diklasifikasikan sebagai Capital Equivalency Maintained Assets (“CEMA”)

berupa surat berharga yang diterbitkan Pemerintah.

• Aset tetap.

• Cash.

• Current accounts with Bank Indonesia.

• Placements with Bank Indonesia and other banks (partially).

• Loans which are non-performing loan (“NPL”) and loans which are not expected

to be transferred to the Bank.

• Investment securities which are classified as Capital Equivalency Maintained Assets (“CEMA”) in the form of securities issued by

the Government.

• Fixed assets.

• Aset takberwujud berupa software.

• Utang pajak penghasilan badan yang berasal dari beban pajak penghasilan.

• Liabilitas lain-lain berupa liabilitas antar-

kantor.

• Liabilitas imbalan pascakerja.

• Ekuitas.

• Pendapatan bunga yang berasal dari surat berharga yang diklasifikasikan sebagai CEMA dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan kredit yang

diperkirakan tidak dapat ditransfer kepada Bank.

• Kerugian penurunan nilai aset keuangan

yang berasal dari kredit yang diperkirakan tidak dapat ditransfer kepada Bank.

• Intangible assets in the form of software.

• Corporate income tax payable from income tax expense.

• Other liabilities in the form of inter-offices

account.

• Obligation for post-employment benefits.

• Equity.

• Interest income from securities classified as CEMA and placements with Bank Indonesia and other banks and loans which are not expected to be transferred to the

Bank.

• Impairment losses on financial assets

from loans which are not expected to be transferred to the Bank.











h. Laba bersih per saham h. Earnings per share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan

membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang

beredar pada tahun yang bersangkutan. Untuk perhitungan laba bersih per saham dilusian, rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar disesuaikan dengan memperhitungkan dampak

dari semua efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.

Basic earnings per share is calculated by

dividing net income attributable to equity holders of the parent entity by the weighted average number of outstanding shares during the related

year. In the calculation of diluted earnings per share, the outstanding weighted average number of shares is adjusted by calculating the effects of all potential dilutive securities.

Tidak terdapat efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang

beredar sebesar 28.042.739.205 saham pada tahun 2019.

There were no securities which can be converted into common shares. Therefore, diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share. Weighted average number

of outstanding shares amounted to 28,042,739,205 shares in 2019.

4. RASIO KEUANGAN BERDASARKAN PERATURAN OJK

4. FINANCIAL RATIOS BASED ON OJK REGULATION

Bank telah menghitung rasio keuangan berdasarkan Peraturan OJK (“POJK”) sebagai berikut:

The Bank has calculated financial ratios based on OJK Regulation (“POJK”) as follow:

a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (“KPMM”)

a. Capital Adequacy Ratio (“CAR”)

Rasio KPMM adalah rasio modal bank terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”). KPMM Perseroan yang dihitung berdasarkan

POJK No. 11/POJK.03/2016 dan perubahannya POJK No. 34/POJK.03/2016 yang berlaku adalah sebagai berikut:

CAR is the ratio of bank’s capital over its Risk Weighted Assets (“RWA”). The Company’s CAR as calculated in accordance with POJK No.

11/POJK.03/2016 and its amendment POJK No. 34/POJK.03/2016 are as follow:

Proforma/ Pro forma

31 Desember/ December 2019

Modal inti (Tier 1) 39.086.306 Core capital (Tier 1) Modal pelengkap (Tier 2) 1.521.575 Supplementary capital (Tier 2)

Jumlah modal 40.607.881 Total capital

Jumlah ATMR 145.318.504 Total RWA Rasio KPMM 27,94% CAR

b. Aset produktif dan non-produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan non-

produktif

b. Non-performing productive and non-productive assets to total productive and

non-productive assets

Berdasarkan Surat Edaran OJK (“SEOJK”)

No. 43/SEOJK.03/2016, rasio ini dihitung dengan membagi aset bermasalah produktif dan non produktif dengan total aset produktif dan

non produktif. Pengertian dan kualitas dari aset produktif dan non produktif berdasarkan POJK No. 40/POJK.03/ 2019.

Based on the Circular Letter of OJK (“SEOJK”)

No. 43/SEOJK.03/2016, this ratio is calculated by dividing non-performing productive and non-productive assets by total productive and non-

productive assets. The definition and quality of productive and non-productive assets is based on with POJK No. 40/POJK.03/2019.









4. RASIO KEUANGAN BERDASARKAN PERATURAN OJK (lanjutan)

4. FINANCIAL RATIOS BASED ON OJK REGULATION (continued)

b. Aset produktif dan non-produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan non-produktif (lanjutan)

b. Non-performing productive and non-productive assets to total productive and non-productive assets (continued)

Proforma/

Pro forma 31 Desember/

December 2019

Aset produktif bermasalah 3.065.947 Non-performing productive assets Aset non-produktif bermasalah 254.140 Non-performing non-productive assets

Jumlah aset bermasalah 3.320.087 Total non-performing assets

Jumlah aset 228.484.784 Total assets

Aset produktif dan non-produktif Non-performing productive and non bermasalah terhadap total aset productive assets to total productive produktif dan non-produktif 1,45% and non-productive assets

c. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif

c. Non-performing productive assets to total productive assets

Berdasarkan SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, rasio ini dihitung dengan membagi aset produktif bermasalah (tidak termasuk transaksi rekening administratif) dengan total aset produktif (tidak termasuk transaksi rekening administratif). Pengertian dan kualitas aset produktif sesuai dengan POJK No. 40/POJK.03/2019. Aset produktif meliputi penempatan, piutang derivatif, surat berharga, piutang akseptasi, kredit, penempatan ekuitas, dan transaksi rekening administratif.

Based on SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, this ratio is calculated by dividing non-performing productive assets (excluding off-balance sheet transactions) by total productive assets (excluding off-balance sheet transactions). The definition and quality of productive assets is in accordance with POJK No. 40/POJK.03/2019. Productive assets among others include placements, derivative receivables, marketable securities, acceptance receivables, loans, equity placement, and off-balance sheet transactions.

Proforma/


December 2019

Aset produktif bermasalah 3.065.597 Non-performing productive assets

Jumlah aset produktif 166.901.757 Total productive assets

Aset produktif bermasalah terhadap Non-performing productive assets total aset produktif 1,84% to total productive assets

d. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan terhadap aset produktif

d. Allowance for impairment losses on financial assets to productive assets

Berdasarkan SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, rasio ini dihitung dengan membagi cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dengan total aset produktif (tidak termasuk transaksi rekening administratif ). Pengertian dan kualitas aset produktif sesuai dengan POJK No. 40/POJK.03/2019. Aset produktif antara lain meliputi penempatan, piutang derivatif, surat berharga, piutang akseptasi, kredit, penempatan ekuitas, dan transaksi rekening administratif.

Based on SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, this ratio is calculated by dividing the allowance for impairment losses on financial assets with the total productive assets (excluding off-balance sheet transactions). The definition and quality of productive assets is in accordance with POJK No. 40/POJK.03/2019. Productive assets among others, include placements, derivative receivables, marketable securities, acceptance receivables, loans, equity placement, and off-balance sheet transactions.

Proforma/


December 2019

Cadangan kerugian penurunan nilai 5.789.834 Allowance for impairment losses

Jumlah aset produktif 166.901.757 Total productive assets

Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses terhadap total aset produktif 3,47% to total productive assets









4. RASIO KEUANGAN BERDASARKAN

PERATURAN OJK (lanjutan)

4. FINANCIAL RATIOS BASED ON OJK

REGULATION (continued)

e. Rasio kredit bermasalah - kotor e. Non performing loans - gross ratio

Berdasarkan SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, rasio ini dihitung dengan membagi kredit

bermasalah sebelum cadangan kerugian penurunan nilai dengan jumlah kredit. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kolektibilitas

kurang lancar, diragukan, dan macet sebagaimana diatur dalam POJK No. 40/POJK.03/2019.

Based on SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, this ratio is calculated by dividing non-performing

loans before allowance of impairment losses by total loans. Non performing loans are loans with collectability of substandard, doubtful, and loss

as stipulated in POJK No. 40/POJK.03/2019.

Proforma/ Pro forma


Kredit bermasalah - kotor 2.941.043 Non performing loan - gross

Jumlah kredit 124.951.282 Total loans

Rasio kredit bermasalah - kotor 2,35% Non performing loan - gross ratio

f. Rasio kredit bermasalah - bersih f. Non performing loans - net ratio

Berdasarkan SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, rasio ini dihitung dengan membagi kredit bermasalah setelah memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai dengan

jumlah kredit. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet sebagaimana diatur dalam POJK No.

40/POJK.03/2019.

Based on SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, this ratio is calculated by dividing non-performing loans after considering the allowance of impairment losses by total loans. Non

performing loans are loans with collectability of substandard, doubtful, and loss as stipulated in POJK No. 40/POJK.03/2019.

Proforma/ Pro forma


Kredit bermasalah - kotor 2.941.043 Non performing loan - gross Cadangan kerugian penurunan nilai (1.518.452) Allowance for impairment losses

Kredit bermasalah - bersih 1.422.591 Non performing loans - net

Jumlah kredit 124.951.282 Total loans

Rasio kredit bermasalah - bersih 1,14% Non performing loan - net ratio

g. Tingkat pengembalian aset g. Return on assets

Berdasarkan SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016,

tingkat pengembalian aset dihitung dengan membagi pendapatan sebelum pajak penghasilan dengan rata-rata jumlah aset

bulanan. Manajemen menghitung rata-rata jumlah aset konsolidasian proforma berdasarkan jumlah aset bulanan Bank dan jumlah aset bulanan Cabang yang disesuaikan

sebesar 15,34% untuk memperhitungkan aset yang tinggal di BBI.

Based on SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, return

on assets is calculated by dividing the income before income tax by the average of monthly total assets. Management calculates the

average pro forma consolidated total assets based on the Bank’s monthly total assets and the Branch’s monthly total assets, adjusted by 15.34% to account for assets which stay at BBI.

Proforma/ Pro forma


Pendapatan sebelum pajak penghasilan 2.764.887 Income before income tax

Rata-rata bulanan jumlah aset 182.222.028 Average monthly total assets

Tingkat pengembalian aset 1,52% Return on assets











h. Tingkat pengembalian ekuitas h. Return on equity


tingkat pengembalian ekuitas dihitung dengan membagi pendapatan setelah pajak penghasilan dengan rata-rata modal inti bulanan.

Based on SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, return

on equity is calculated by dividing the income after income tax by the average of monthly core capital.

Proforma/ Pro forma


Pendapatan setelah pajak penghasilan Income after income tax (laba bersih) 1.954.873 (net income)

Rata-rata bulanan modal inti (Tier 1) 36.368.091 Average monthly core capital (Tier 1)

Tingkat pengembalian ekuitas 5,38% Return on equity

i. Margin bunga bersih i. Net interest margin

Berdasarkan SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, margin bunga bersih dihitung dengan membagi

pendapatan bunga bersih yang tidak termasuk premi penjaminan simpanan dengan rata-rata bulanan aset produktif yang menghasilkan bunga. Aset produktif yang menghasilkan bunga

tidak termasuk bank garansi, letter of credit, standby letter of credit, dan fasilitas kredit yang belum ditarik yang tidak menghasilkan bunga.

Based on SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, net interest margin is calculated by dividing the net

interest income, excluding the deposits guarantee premium by the average monthly interest-earning productive assets. Interest-earning productive assets exclude bank

guarantee, letters of credit, standby letters of credit, and undrawn loan facilities that do not generate interest.

Proforma/ Pro forma


Pendapatan bunga bersih 7.146.254 Net interest income

Rata-rata bulanan aset produktif Average monthly interest-earning yang menghasilkan bunga 162.922.056 productive assets

Margin bunga bersih 4,39% Net interest margin

j. Bunga operasional terhadap pendapatan

operasional

j. Operating expenses to operating income


beban operasional terhadap pendapatan operasional dihitung dengan membagi beban operasional dengan pendapatan operasional pada periode laporan. Untuk keperluan

perhitungan ini, beban operasional terdiri dari beban bunga, kerugian penurunan nilai aset keuangan, dan beban operasional, sedangkan

pendapatan operasional terdiri dari pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya.

Based on SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016,

operating expenses to operating income is calculated by dividing adjusted operating expenses by adjusted operating income as of the reporting period. For the purpose of this

calculation, operating expenses consist of interest expense, impairment losses on financial assets, and operating expenses, while operating

income consist of interest income and other operating income.

Proforma/ Pro forma


Biaya operasional 12.760.630 Operating expenses

Pendapatan operasional 15.525.517 Operating income

Bunga operasional terhadap Operating expenses to pendapatan operasional 82,19% operating income











k. Rasio kredit terhadap simpanan k. Loan to deposit ratio Berdasarkan SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, rasio kredit terhadap simpanan dihitung dengan membagi total kredit sebelum cadangan kerugian penurunan nilai dan piutang bunga dengan dana pihak ketiga. Pengertian kredit sesuai dengan POJK No. 40/POJK.03/2019, tidak termasuk kredit kepada bank lain. Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan, dan deposito, dan tidak termasuk simpanan dari bank-bank lain.

Based on SEOJK No. 43/SEOJK.03/2016, loan to deposit ratio is calculated by dividing total loan before allowance of impairment losses and accrued interest by third party fund. The definition of loan is in accordance with POJK No. 40/POJK.03/2019, excluding loan to other banks. Third party fund consist of current accounts, saving accounts, and deposits, excluding deposits from other banks.

Proforma/


December 2019

Kredit sebelum cadangan Loan before allowance for kerugian penurunan nilai 126.635.516 impairment losses

Kredit kepada bank lain (1.684.234) Loan to other bank

124.951.282

Dana pihak ketiga 130.997.930 Third party fund

Rasio kredit terhadap simpanan 95,38% Loan to deposit ratio

l. Rasio pendanaan stabil bersih l. Net stable funding ratio Berdasarkan POJK No. 50/POJK.03/2017, rasio pendanaan stabil bersih merupakan perbandingan antara pendanaan stabil yang tersedia dengan pendanaan stabil yang dibutuhkan. Pendanaan stabil yang tersedia adalah jumlah liabilitas dan ekuitas stabil selama periode satu tahun untuk mendanai aktivitas Bank. Pendanaan stabil yang dibutuhkan adalah jumlah aset dan transaksi rekening administratif yang perlu didanai oleh pendanaan stabil.

Based on POJK No. 50/POJK.03/2017, net stable funding ratio is the comparison between available stable funding with the required stable funding. Available stable funding is the stable amount of liabilities and equity during period one year to fund the Bank activities. Required stable funding is the amount of assets and off-balance sheet transactions that need to be funded by the stable funding.

Proforma/


December 2019

Pendanaan stabil tersedia 131.662.772 Available stable funding

Kebutuhan pendanaan stabil 102.320.294 Required stable funding

Rasio pendanaan stabil - bersih 128,68% Net stable funding ratio

m. Rasio pemenuhan likuiditas m. Liquidity coverage ratio Berdasarkan POJK No. 42/POJK.03/2015, rasio pemenuhan likuiditas merupakan perbandingan antara aset likuid berkualitas tinggi dengan total arus kas keluar bersih selama tiga puluh hari ke depan dalam skenario stres. Aset likuid berkualitas tinggi adalah kas dan/atau aset keuangan yang dapat dengan segera diubah menjadi kas untuk memenuhi kebutuhan likuiditas Bank untuk tiga puluh hari ke depan. Arus kas keluar bersih adalah jumlah perkiraan arus kas keluar dikurangi jumlah perkiraan arus kas masuk yang diperkirakan terjadi selama tiga puluh hari ke depan dalam skenario stres.

Based on POJK No. 42/POJK.03/2015, liquidity coverage ratio is the comparison between high quality liquid assets and total net cash outflow for the next thirty days in a stress scenario. High quality liquid assets are cash and/or financial assets that can be readily converted into cash to meet the liquidity needs of the Bank for the next thirty days in a stress scenario. Net cash outflow is the total estimated cash outflow minus the total estimated cash inflow estimated to occur over the next thirty days in a stress scenario.









4. RASIO KEUANGAN BERDASARKAN

PERATURAN OJK (lanjutan) 4. FINANCIAL RATIOS BASED ON OJK

REGULATION (continued)

m. Rasio pemenuhan likuiditas (lanjutan) m. Liquidity coverage ratio (continued)

Proforma/ Pro forma


Aset likuid berkualitas tinggi 40.693.394 High quality liquid assets

Proyeksi kas keluar 35.166.969 Cash outflow projection Proyeksi kas masuk (18.596.124) Cash inflow projection

Proyeksi kas keluar - bersih 16.570.845 Non cash outflow projection

Rasio pemenuhan likuiditas 245,57% Liquidity coverage ratio

n. Rasio pengungkit n. Leverage ratio Berdasarkan POJK No. 31/SEOJK.03/2019, rasio pengungkit dihitung dengan membagi modal inti dengan total eksposur. Total eksposur adalah jumlah dari eksposur aset pada laporan posisi keuangan, eksposur transaksi derivatif, eksposur transaksi pembiayaan efek, dan eksposur transaksi rekening administratif pada komitmen dan kontinjensi.

Based on POJK No. 31/SEOJK.03/2019, leverage ratio is calculated by dividing the core capital by the total exposure. Total exposure is the total of asset exposure in the statement of financial position, exposure to derivative transactions, exposure to securities financing transactions, and exposure to off-balance sheet transactions in the commitments and contingencies.

Proforma/


December 2019

Modal inti (Tier 1) 39.086.306 Core capital (Tier 1)

Eksposur aset pada Assets exposure in the laporan posisi keuagan 179.598.212 statement of financial position

Eksposur pada transaksi derivatif 694.234 Exposure to derivative transactions Eksposur pada transaksi Exposure to securities

pembiayaan surat berharga 6.765.333 financing transactions Eksposur pada transaksi Exposure to off-balance

rekening administratif 8.575.871 sheet transactions

Jumlah eksposur 195.633.650 Total exposure

Rasio pengungkit 19,98% Leverage ratio

5. PENERBITAN KEMBALI INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA

5. REISSUANCE OF THE PRO FORMA CONSOLIDATED FINANCIAL INFORMATION

Bank telah menerbitkan kembali informasi keuangan konsolidasian proforma untuk menyesuaikan dengan komentar dari OJK. Sehubungan dengan hal itu, Bank melakukan penerbitan kembali informasi keuangan konsolidasian proforma terkait dengan hal-hal sebagai berikut:

The Bank has reissued the pro forma consolidated financial information to conform with the comments from OJK. In relation those purpose, the Bank has reissued the pro forma consolidated financial information relating to the following:

- Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Proforma - Pro Forma Consolidated Statements of Financial

Position - Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian Proforma - Pro Forma Consolidated Statements of Profit or

Loss and Other Comprehensive Income - Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Proforma - Pro Forma Consolidated Statements of Changes

in Equity - Catatan 3 – Asumsi Signifikan yang Digunakan

sebagai Dasar Penyesuaian Proforma - Notes 3 – Significant Assumptions Used as the

Basis for the Pro Forma Adjustments - Catatan 4 – Rasio Keuangan Berdasarkan

Peraturan OJK - Catatan 5 – Penerbitan Kembali Informasi

Keuangan Konsolidasian Proforma

- Notes 4 – Financial Ratios Based on OJK Regulation

- Notes 5 – Reissuance of the Pro Forma Consolidated Financial Information

INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA ......proforma dan laporan laba rugi dan penghasilan...

Documents

Transcript of INFORMASI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PROFORMA ......proforma dan laporan laba rugi dan penghasilan...