system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

24
LAPORAN AKHIR PENELITIAN KOMPETITIF 2010 SOSISL KEAGAMAAN ARKEOLOGI PEMIKIRAN ISLAM RADlKAL: STUDI ATAS PUBLIKASI BUKU-BUKU ISLAM RADIKAL DI INDONESIA (2004 -2009) Oleh: M.A (Ketua Tim) Ala'i adjib, M.A (Anggota) Badrus Soleh, M.A (Anggota) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (DIN) SYARIF IllDAYATULLAH JAKARTA 2010

description

; Initiation la schmatisation. Page 22 Activit 4 : Photosynthse sans chlorophylle, inutile! Page 23 Page 24 Page 25 Page 26 Page 27 Page 28 Quelques rsultats Page 29 Activit 4 : Photosynthse sans chlorophylle, inutile! Page 30 Page 31 Page 32 Activit 5 : Les recommandations Proposition damnagement dune serre en fonction des besoins essentiels dune plante afin daugmenter le rendement des rcoltes. Page 33 Activit 5 : Les recommandation

Transcript of system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

Page 1: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN KOMPETITIF 2010SOSISL KEAGAMAAN

ARKEOLOGI PEMIKIRANISLAM RADlKAL:

STUDI ATAS PUBLIKASI BUKU-BUKU ISLAM RADIKAL DI INDONESIA(2004 -2009)

Oleh:

Khamam~ M.A (Ketua Tim)

Ala'i adjib, M.A (Anggota)

Badrus Soleh, M.A (Anggota)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (DIN)SYARIF IllDAYATULLAH

JAKARTA2010

Page 2: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN KOMPETITIF 2010

SOSIAL KEAGAMAAN

ARI(EOLOGI PEMII(IRAN

ISLAM RADII<AL:STUDI ATAS PUBLIKASI BUKU-BUKU ISLAM RADII<AL DI INDONESIA

Oleh:

Khamami, M.A. (Ketua Tim)Ala'i Nadjib, M.A. (A~ggota)

Badrus Sholeh, M.A. (Anggota)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH

JAI<ARTA2010

Page 3: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kepda Allah SWT. Atas

rahmatnya, penelitian kompetitif 2010 Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam,

Kementerian Agama RI ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Penelitian ini merupakan upaya strategis dalam mengungap jejak arkeologis

pemikiran kaum radikal Islam di Indonesia yang telah dijatuhi hukuman oleh

,pengadilan sebagai pelaku terorisme. Penelitian ini memfokuskan pada karya-karya

mereka yang telah diterbitkan oleh sejumlah penerbit, seperti Ar-Rahmah Media,

Jakarta, Kafilah Syuhada, Surabaya, dan AI-Aqwam, Jazeera, Solo.

Jejak arkeologis kaum radikal Islam di Indonesia yang dibaca dari karya-karya

mereka memberikan penjelasan bahwa arus pemikiran dan jihad yang telah

dilakukan mereka tidak berada dalam ruang kosong. Ada jejaring intelektual yang

terhubungkan dalam guru-murid, keluarga (isteri, anak, mertua), dan persahabatan.

Oi luar jejaring itu, ada penjelasan kontekstual yang menghubungkan pemi!ciran dan

aksi terorisme yang terhubungkan dalam teritorial negara, seperti Afghanistan,

Malaysia, dan Filiphina Selatan..

Penelitian ini tentu saja masih belum sempurna menangkap jejak arkeologis

pemikiran kaum radikal Islam melalui karya-kalya mereka. Oleh karena itu,

penelitian ini diharapkan dapat diperdalam dalam kerangka metodologis dan

substansi yang lebih sempurna.

Kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini, kami

ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya.

Jakarta, 27 Desember 2010

Tim Peneliti

ii

Page 4: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

Daftar lsi

Kata Pengantar, iiDaftar lsi, iii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang, 1

B. Rumusan Masalah, 3C. Pembatasan Masalah, 3D. Signifikansi Penelitian, 4E~ Kajian Riset Sebelumnya, 4

BAB II KERANGKA TEORIA. Arkeologi Pengetahuan, 8B. Radikalisme Islam, 17

BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Jenis Penelitian, 27B. Teknik Pengumpulan Data, 28C. Informan Penelitian, 30D. Jenis dan Sumber Data, 31E. Waktu dan Lokasi Penelitian, 31F. Teknik Analisis Data, 31

BAB IV CORAK PENERBITAN BUKU-BUKU ISLAM RADII<AL DI INDONESIAA. Wajah Radikal Penerbitan Islam di Indonesia, 32B. Arus Baru Penerbitan Buku-Buku Islam Pasca Orde Baru, 42

1. Negara dan Politik Penerbitan, 422. Motivasi, Distribusi, dan Afiliasi, 453. Trend Penerbitan Buku-buku Islam Radikal, 47

C. Potret Penerbit Buku Islam Radikal, 521. Ar-Rahmah Media, Jakarta, 532. Kafilah Syuhada, Surabaya, 583. Kafayeh Cipta Media, Klaten, 614. Penerbit Aqwam dan Jazeera, Solo, 63

BAB V ARKEOLOGI PEMIKlRAN ISLAM RADII<AL DI INDONESIAA. Tentang Born Bali I (200'2.), 75B. Respon Masyarakat dan Pemerintah Indonesia, 77C. Pemikiran Pelaku Born Bali I, 79

1. Imam Samudra, 802. Ali Ghufran, 83

iii

Page 5: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

L

3· Amrozi, 844· Ali Imron, 84

D. Pengalaman Jihad, 86E. Tentang Pemboman di Indonesia, 87F. Tujuan Publikasi, 89G. Ulama yang Mempengaruhi, 90

H. Dampak Born Bali, 95

BAB VI PENUTUPA. Kesimpulan, 97B. Rekomendasi, 101

DAFTAR PUSTAKA, 102

LAMPIRAN

iv

Page 6: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPada masa Orde Baru, negara tidak memberi kesempatan bagi tumbuhnya

'ideologi yang dianggap menganeam persatuan dan kesatuan Bangsa. Segala gerakan

yang dipandang menganeam eksistensi pemerintahan Orde Baru diberangus.

Kebebasan berekspresi hampir tidak mendapatkan tempatnya di masa Orde Baru.

Karena itu, aktifis Islam hanya bisa menerbitkan secara sangat terbatas buletin,

majalah dan penerbitan untuk anggota saja. Banyak buku-buku radikal mendapat

sensor oleh badan sensor nasianal atas penerbitan dan publikasi.

Reformasi telah mengubah tatanan sosial dan .politik bangsa Indonesia.

Kebebasan ekspresi menjadi tradisi baru di Indonesia. Semangat reformasi memberi

ruang lebih terbuka bagi segala jenis wacana dangagasan. Setelah rejim Soeharto

jatuh, dan masuknya era reformasi pada 1999, banyak majalah, tabloid dan buku

terbit tanpa melalui ijin negara. Muneul penerbit-penerbit baru yang memanfaatkan

emosi masyarakat dan kebutuhan pasar. Sejak 1999 hingga 2009 lebih dari 50

penerbit baru yang berdiri, baik bagian dari revitalisasi dari lembaga yang sama pada

Orde Baru, ataupun lembaga baru yang umumnya didirikan dengan modal kecil dan

menengah.' Penerb.it jenis ini tidak hanya tumbuh di kota-kota besar seperti Jakarta,

Yogyakarta dan Surabaya -yang memiliki tradisi penerbitan lama-, tetapi banyak di

antaranya di kota-kota keeil seperti Solo dan Klaten'

'Lihat Syekh Abu Mus'ab Az-Zarqawi, Untukmu Generasi Pejuang Pesan Cinta AI­Qaida, penterjemah Mush'ab Abdul Caffar, (Klaten: Kafayeh, 2009).

'Lihat Imam Samudra, jika Masih Ada yang Mempertanyakan jihadku [SebuahCatatan Terakhir dari Nusakambangan, (Surabaya: Kafila Syuhada, 2009); Ustaz Ali Ghufron,Risalah Iman dari Balik Terali[Sebuah Rahasia Keteguhan Hati Seorang Mukmin dan Wasiat

1

Page 7: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

Kenyataan yang tak dapat dielakkan adalah peristiwa born Bali I tahuIi 2002

yang mengundang media coverage yang begitu besar baik media nasional maupun

internasional. Bahkan, setelah tertangkapnya para pelaku born Bali, seperti Imam

Samudra, Ali Gufron, dan Amrozi mengundang perdebatan tentang hubungan Islam

dan terorisme. Di tengah hiruk-pikuk sorotan internasional tentang Indonesia

sebagai sarang terorisme, muncullah beberapa penerbit yang mengungkap ideologi

jihad para pelaku terorisme. Aksi-aksi terorisme yang terus-menerus terjadi di

Indonesia sejak 2002 hingga 2009 telah semakin memapankan perkembangan

p'enerbit-penerbit Islam yang berhaluan jihadi.

DaJam lima tahun terakhir, ratusan penerbit Islam selalu aktif berpartisipasi

dalam Islamic Boole Fair. Puluhan di antaranya secara konsisten menerbitkan buku­

buku Islam radikal. Di antara mereka Penerbit Jazeerah Solo yang menerbitkan buku

Imam Samudra, Aleu Melawan Teroris (2005). Buku ini telah dicetak lebih dari lima

edisi, tidak kurang dari empat puluh ribu copi terjual habis. Setelah menerbitkan

buku ini, Jazeera aktif menterjemahkan buku-buku karya.aktivis AI-Qaidah, seperti

Aiman AI Zawahiri, salah satu intelektual yang dekat dengan Osamah Bin Laden, dan

Syekh Abu Mush'ab Az-Zarqawi, AmiI' Tandzim Al-Qaidah Iraq.

Kelompok AI-Aqwam Solo misalnya secara khusus menerbitkan buku-buku

tauhid, jihad dan ideologi melalui Penerbit Jazeera. Sementara, di antara penerbit

yang baru muncul adalah Kafayeh Klaten dan Kafilah Syuhada Surabaya. Buku trio

Bali, tiga pelaku pemboman di Kute Bali tahun 2002: Imam Samudra, Ali Ghufron

dan Amrozi, diterbitkan oleh Kafilah Syuhada Surabaya. Sebagai pesan terakhir

mereka, bukll ini menarik perhatian masyarakat baik kalangan organisasi Islam

radikal, mall pun Muslim umum lainnya.

Maraknya penerbitan buku-buku Islam dari kelompok radikal, terutama dari

kelompok terpidana born Bali I dan. kelompok-kelompok radikal lainnya

sesungguhnya menunjukkan adanya gejala diseminasi, dan bahkan mainstreaming

Untuk Kaum Muslimin}, (Surabaya: Kafila Syuhada, 2009). Buku ini sudah dicetak lebih daridua edisi sejak Januari 2009, dan puluhan ribu copi terjual.

2

Page 8: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Arkeologi Pengetahuan

Dalam penelitian ini, teori Foucault tentang arkeologi (dalam karya

"monumentalnya, The Archeology of Knowledge) akan digunakan sebagai kerangka.

Sebagai kerangka teori, arkeologi masih jarang dipakai. Sebelumnya, Foucault telah

mengembangkan konsep genealogi, yakni sejarah yang membentuk atau memproses

bermacam-macam pengetahuan, diskursus dan obyek. Adapun arkeologi tidak

mencari struktur pengetahuan dan moralitas universal. Arkeologi fokus untuk

memeriksa diskursus yang pengucapannya merupakan apa yang dipikirkan,

dikatakan dan dilakukan.lO Genealogi dan arkeologi sebenarnya punya titik temu.

]ika genealogi lebih menitikberatkan pada asal usul, proses yang kontinyu,

sedangkan arkeologi menitikberatkan keterputusan bahwa setiap obyek atau sejarah

punya dimensi dan wacananya sendiri-sendiri, maka keduanya bisa bertemu pada

kritisisme.

Kritisisme berfungsi memunculkan kembali pengetahuan-pengetahuan yang

tertindas. Kritisisme tidak dilakukan untuk mencari struktur yang formal dengan

nilai universal melainkan lebih sebagai penyelidikan sejarah terhadap berbagai

kejadian yang menufitun manusia untuk mengundangkan dan mengakui diri

sebagai subyek dari tindakan, pemikiran dan perkataanya. Dalam pengertian ini,

kritisisme tidak bersifat transendental. Targetnya bukan untuk melahirkan

10 julizar Firmansyah, "Arkeologi Pengetahuan: Studi Tentang Pemikiran MichelFoucault dan Pengaruhnya bagi Kritik Mansour Faqih terhadap diskursus Modernisasi(Sebuah Kajian filsafat), Thesis Program llmu Filsafat Pps FIB U1,2oo4 (tidak diterbitkan) h.62.

8

Page 9: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

pemikiran metafisis. Dalam desain, kritisisme bersifat genealogis sedangkan dalarn

rnetode bersifat arkeologis"

Konsep arkeologi pengetahuan yang dibangun Foucault rnenunjukkan

. pembahasan strukturalis bahasa, penyelidikan peristiwa yang diskursif (tidak

bersambung satu sarna lain). Setiap pernyataan yang ditulis rnaupun dibicarakan,

pada dasarnya untuk rnengetahui bagairnana sebuah diskursus terbentuk. 12

Sebagairnana disebut di atas, arkeologi pengetahuan rnendasarkan pada

diskontiunitas atau keterputusan sejarah. Dalarn arkeologi setiap pengetahuan atau

pemikiran akan dilihat sebagai sebuah sejarah sendiri yang terpisah satu sarna lain.

Sebab setiap sejarah ada wacananya atau diskursusnya sendiri-sendirL Tak banyak

penulisan yang rnenggunakan arkeologi sebagai sebuah pendekatan atau bangunan

teori'3, Ahmad Baso dalarn Civil Society versus Masyarakat Madani; Arkeologi

Pemikiran Civil Society dalam Islam di Indonesia'4 dan ]ulizar Firrnansyah dalam

thesis yang ditulis untuk program Pascasarjana FakuItas' Imu Budaya, Arkeologi

Pengetahuan: Studi Tentang Pemikiran Michel Foucault dan Pengaruhnya bagi Kritik

Mansour Faqih terhadap Diskursus Modernisasi -(Sebuah Kajian Filsafat) 2004,

rnenggunakan pendekatan FoucaIt inL15

Arkeologi berarti juga ilmu purbakala. Untuk rnerujuk memahami istilah itu,

Arnold 1. Davidson melihat kembali pada definisi dalam wawancara di buku

Foucault sebelumnya "Truth and Power", truth is to be understood as a system of

ordered procedures for the production, regulation, circulation and operation of

statements (kebenaran harus dipahami sebagai sebuah system dari prosedur -

"Julizar Firmansyah, "Arkeologi Pengetahuan, h. 64"Flynn dalam George Ritzer, Teori Sosial Pembangunan, (Yogyakarta: Kreasi Wacana,

2003),h.67-68 . .'3Lihat misalnya dalam Zainu Munasichin, Berebut Kiri; Pergulatan Marxlsme Awal dl

Indonesia ,(Yogyakarta: LKIS) . ..14 Lihat Ahmad Baso Civil Society Versus Masyarakat Madani, Arkeologl Pernlk,ran

Civil Society dalam Islam Indonesia. (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999). Buku ini merupakanhasil penelitian yang dikerjakan untuk PP Lakpesdam NU.

9

Page 10: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan

menggunakan metode kualitatip8 Penelitian lapangan yang dimaksud ini adalah

studi kasus, yaitu salah satu pendekatan dalam metode kualitatif diskriptif yang

merupakan studi mendalam tentang individu, kelompok masyarakat, organisasi

maupun masyarakat dan atau obyek dalam waktu tertentu secara intensif. Adapun

tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh pendekatan yang utuh dan diskriptif.

Namun karena berdasar pada kasus, penelitian ini hanya untuk satu kasus .tertentu

sehingga tidak bisa dikenakan pada kasus lain, di1;>atasi oleh waktu, tempat dan

peristiwa. Prosedur untuk mendapatkan data dalam peI)elitian ini, sebagaimana

model kualitatif, berasal dari wawancara mendalam, participant observation, analisa

riwayat hidup, dll.

Karena itu penjelasannya adalah diskriptif analitis39• Dalam penelitian ini,

studi kasus dilakukan untuk mengungkap pemboman Bali, di mana pelakunya

disebut juga trio born Bali. Metode ini merupakan upaya yang dilakukan peneliti

agar bisa mendiskripsikan kasus secara sistematis. dan komprehensif. Studi atau

explorasi mendalam dimaksudkan untuk mengetahui fakta-fakta di lapangan, apa

yang terjadi pada ke.pribadian me.reka dan situasi yang melingkupi mereka

melakukan pengeboman.

Walaupun banyak tulisan atau buku tentang mereka, hanya buku-buku yang

terbit antara 2004-20°9 dan terdiri dari enam judu\ yang dikaji sebagai kasus.

38

Noong Muhajir, (Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000), h.

341

39 Consuelo G. Sevilla, dkk, Pengantar Metode Penelitian, Penerj. Alimuddin Tuwu.(Jakarta: vr Press,. 1993), h. 71-74

27

Page 11: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

Sementara Ali Imron, yang divonis seumur hidup dan juga aktor utama peristiwa ini,

menjadi bagian tak terpisahkan dari kasus ini, sebab selain dia adalah adik Ali

Ghufron dan Amrozi, ia juga saksi hidup atas peristiwa itu. Tentang penyebaran

Islam ala trio born Bali, para penerbit yang dengan gigih mengolah catatan-catatan

trio born Bali selama dipenjara sampai layak diterbitkan, menjadi bagian tak

terpisahkan dalam penelitian ini. Mengapa? karena penelitian ini juga merupakan

kajian terhadap publikasi buku-buku yang berhaluan radikal. Oleh sebab itulah,

interview terhadap para penerbit, utamanya 6 buku yang menjadi fokus penelitian

dan terbit antara 2004-2009 juga dilakukan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini diperoleh melalui cara-cara sebagai berikut;

1. Pengamatan Terlibat (Participant Observation)

Metode ini dilakukan sebagai upaya untuk mendalarni dan memahami

fenomena yang diteliti. Dengan pengamatan langsung, peneliti dapat bertemu

subyek penelitian dan rnenangkap serta mencatat kejadian-kejadian secara detail

juga terperinci. Dalam kajian ini misalnya, peneliti ikut terlibat dalam penguburan

jenazah Ali Ghufron dan Amrozi di kampong halamannya, Tenggulun, Lamongan.

Cara inilah yang membuat peneliti bisa melihat bagaimana warga desa Tenggulun

Lamongan memperlakukan jenazah mereka berdua, sehingga peneliti dapat melihat

dimensi masyarkat sekaligus reaksi terhadap warganya yang meninggal karena

eksekusi yang dijatuhkan.

Dengan participant observation, muncul respon warga Tenggulun dan

masyarakat Jain yang berbondong-bondong datang menyaksikan pemakamannya. Oi

mata dunia internasional, Ali Ghufron Cs adalah orang kejam yang telah banyak

menimbulkan kesengsaraan akibat ambisinya menjadi syahid dan melegitimasi

perbuatannya sebagai jihad. Namun orang-orang yang ikut penghormatan terakhir

28

Page 12: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

BABIV

CORAK PENERBITAN BUKU-BUKU ISLAM RADII<AL DI INDONESIA

A. Wajah Radikal Penerbitan Islam di Indonesia

Islam sebagai agama mayoritas Indonesia tampil sebagai kekuatan politik

yang signifikan. Lahirnya Sarekat Islam, Muhammadiyah, Persatuan Islam, AI-Irsyad,

"Nahdlatul Ulama dan organisasi Islam lainnya memberikan peran yang signifikan

dalam gelombang kebangkitan Indonesia melawan kolonialisrtle Belanda. Tak pelak

lagi, organisasi-organisasi Islam inilah yang pada gilirannya melahirkan kekuatan

politik yang besar dalam sejarah politik nasional di awal-awal kemerdekaan.

Lahirnya organisasi Islam di sejumlah tanah air baik yang berkarakter

nasional maupun yang berkarakter lokal kemudian memunculkan kebutuhan akan

media yang dapat menyuarakan perjuangan organisasi. Ta·k pelak lagi, pada periode

koIonialisme ini muncul sejumlah penerbitan Islam, terutama, koran dan majalah di

Indonesia yang dilahirkan o"leh organisasi-organisasi Islam dan tokoh-tokoh Islam.

DeliaI' Noel' mencatat koran dan majalah yang diterbitkan pada kurun waktu

1906-1950 di Indonesia. Di antaranya adalah sebagai berikut: Adil, 1932-42 (majalah

yang diterbitkan oleh Cabang Muhammadiyah di Solo), Al-Islam, 1916 (majalah

bulanan yang diterbitkan Sarekat Islam dan Haji Abdullah dari Padang), Al-Lisan,

1935-41 (majalah bulanan yang diterbitkan Persis pertama di Bandung, selanjutnya di

Bangil), Al-Munir, 1911-6 (majalah reformis yang diterbitkan di Padang oleh Djemaah

Abudiyah di bawah pengawasan editor Haji Abdullah Ahmad. Majalah ini mendapat

inspirasi dari majalah AI-Imam dari Singapura dan merupakan majalah reformis

pertama dengan tulisan huruf Jawi di Indonesia), Bendera Islam, 1924-7 (majalah dua

mingguan yang diterbitkan tokoh-tokoh utama Muhammadiyah dan Sarekat Islamdi

Yogyakarta dengan pemimpin redaksi H.G.S. Tjokroaminoto), Berita Nahdlatul

Ulama, 1935-40 (majalah NU yang ditulis dengan huruf Jawi dan Pegon, kemudian

32

Page 13: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

juga dengan huruf latin), Suara Muslimin, 1932 (Awalnya, majalah ini terbit sekali

sebulan, kemudian sekali dua minggu di Batu Sangkar), Suara PSII, 1937-41 (majalah

parta politik Sarekat Islam), Swara Nahdlatul Ulama, 1928-32 (majalah NU), Utusan

Hindia, 1914-23 (harian yang diterbitkan oleh tokoh-tokoh utama Sarekat Islam di

Surabaya di bawah pimpinan Tjokroaminoto, Utusan Indonesia, 1932-5 (Harian yang

diterbitkan. di Yogyakarta di bawah pimpinan Sukiman (Sarekat Islam) dan

Mohammad Hatta (Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda dan kemudian

Pendidikan Nasional Indonesia di Jakarta), dan Utusan Nahdlatul Ulama, 1928 awal

1930'-an (majalah NU).4'

Berkembangnya penerbitan koran dan majalah di zaman penjajahan

merupakan ekspresi pentingnya kelompok-kelompok Islam merebut ruang publik.

Organisasi-organisasi Islam beserta tokoh-tokohnya merasa penting terhadap koran

dan majalah untuk menyebarkan ideologi keagamaan dan juga sikap politiknya

dalam merespon kondisi sosial, politik, ekonomi, dan terutama keagamaan. Islam

media seperti yang diperkenalkan Robert W. Hefner tampak jelas dalam setiap

perebutan ruang publikY

Isu jihad sesungguhnya sudah muncul dalam penerbitan Islam masa

kolonialisme yang dibungkus dalam ideologi jihad melawan penjajahan. Beberapa

penerbitan yang dibuat Sarekat Islam, Muhammadiyah, Persis, dan Nahdlatul Ulama

sudah menyuarakan jihad melawan penjajahan. Di hampir organisasi Islam terdapat

seruan berjuang mengangkat senjata melawan penjajahan. Itulah yang dapat

ditelusuri dari lahirnya Hizbullah dan Sabilillah sebagai barisan terdepan dalam

gerilya melawan Belanda.

Penerbitan yang bernuansa radikal juga sesungguhnya sudah dapat dilacak

dari brosur yang diterbitkan Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo semasa tergabung·

dalam Sarekat Islam. Kartosuwiryo menerbitkan brosur tentang masalah hijrah.

4'Dikutip dari daftar koran dan majalah yang menjadi rujukan Deliar Noer, dalam

Cerakan Modern Islam di Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 1994)4'Robert W. Hefner, Islam Pasar Keadilan: Artikulasi Lokal, Kapitalisme, dan

De okrasi, (Yogyakarta: LKiS, 2000), h. 86-90

33

Page 14: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

BABV

ARKEOLOGI PEMIKIRAN ISLAM RADIKAL DI INDONESIA

Pasca 9/11 kajian terorisme telah banyak dilakukan, khususnya pembahasan

dan diskusi tentang Al-Qaidah; kelompok yang secara terbuka menyatakan

bertanggungjawab atas pemboman menara kembar WTC yang menyebabkan 3000

• orang meninggal, 10 persen diantaranya bukan warga Amerika. Tetapi aksi AI-Qaidah

bukan satu-satunya gerakan terorisme dunia.

Sejak 2001, imej aksi terorisme hampir selalu dikaitkan dengan Islam.

Walaupun Presiden Obama sering menyatakan bahwa terorisme tidak ada hubungan

dengan Islam. Adalah AI-Qaidah, bukan Islam, yang terkait dengan aksi terorisme.

Tetapi kajian terorisme saat ini sangat lekat dengan identitas Islam radikal yang

menyerukan perang terhadap Amerika Serikat dan Barat..

Ada beberapa hal yang perlu menjadi pertanyaan mendasar. Bagaimana

latarbelakang kelompok radikal Islam dalam melakukan aksi terorisme? Bagaimana

mereka membangun hubungan secara underground dan mampu bertahan dari

gempuran strategi kontra terorisme dan teknologi modern. Bagi para anggota

kelompok radikal Islam, suasana putus asa dan tidak menentu dalam mengatasi aksi

teror di Afghanistan menandakan kuatnya strategi gerilya mereka dalam

mempertahankan teritorial perang. Bagi mereka, masyarakat sipil yang tidak aktif

dalam menga11gkat senjata diajak bekerjasama melindungi para gerilyawan.

Sebelum membahas tentang latar belakang pelaku pemboman dan aksi

terorisme, perlu dicermati bagaimana terorisme ditempatkan dalam tradisi ilmu

sosial saat ini. Ini penting untuk selalu kritis dalam melihat dan membaca teks baik

yang ditulis oleh kelompok radikal, maupun tulisan para ilmuwan tentang terorisme.

Tidak bisa disangkal banyak pula tulisan provokatif yang menyudutkan Islam,

dengan hanya mengemukakan satu interpretasi pemikiran Ulama yang pro-Jihad.

70

Page 15: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

Dengan ini, Islam seolah adalah agama kekerasan. Padahal sebalilmya, Islam adalah

agama perdamaian. Buku-buku non fiksi yang menggunakan kata "terorisme"

melonjak tajam pasca 2001. Antara 2001 hingga 2008, telah terbit sejumlah 2.281

buku-buku non fiksi dengan kata "terorisme" di judulnya. Sebelum 2001, pada kurun

~vaktu yang hampir sarna dari tahun 1995, buku non fiksi terkait terorisme hanya

1.310, hampir setengahnya. Jumlah peneliti, mahasiswa dan professional yang

mempelajari isu terorisme juga meningkat.91

Sebelum 2001, studi-studi terorisme (Terrorism Studies) hanya menjadi sub

bidang kecil dari studi Keamanan dan Hubungan Internasional. Saat ini setidaknya

terbit tiga jurnal akademik penting: Terrorism and Political Violence, Studies in

Conflict and Terrorism, dan Critical Studies on Terrorism. Juga berkembang pesat

kajian Terorisme di hampir seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta ternama

dunia baik di Amerika, Eropa dan Asia Pasifik.9>

Oi Indonesia sendiri, studi Islam radikaI meledak setelah born Bali I 2002.

Pada awalnya, pemikiran Islam radikal di Indonesia memiliki beragam corak dan

warna aliran. Di antara mereka yang aktif menulis pemikirannya berasal dari

kelompok Darul Islam, yang kemudian mendirikan organisasi bawah tanah, Jamaah

Islamiah (JI) pada tahun 1992. Sepuluh tahun setelah didirikan JI melakukan aksi

pemboman di Kuta Bali pada Oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang,

mayoritas warga Negara Australia. Para pelaku pemboman yang kemudian berhasil

ditangkap empat pelaku yaitu Imam Samudra, Ali Ghufran dan Amrozi,

mendapatkan hukuman mati pada 9 November 2008, dan Ali Imron yang dihukum

seumur hidup.

Setidaknya telah terbit tujuh buku yang ditulis oleh pelaku utama Born Bali 1.

Enam buku ditulis oleh Bali Trio dan satu buku ditulis oleh Ali Imron. Hanya Ali

9' Andrew Silke, "Contemporary Terrorism Studies Issues in Research", dalam RichardJackson, Marie Breen Smyth dan Jeroen Gunning (eds.), Critical Terrorism Studies A NewResearch Agenda, (New York: Routledge, 2009), h. 34· . . .

9 2 Richard Jackson, "Knowledge, Power and Politics in the Study of Poh.t~cal

Terrorism", dalam Richard Jackson, Marie Breen Smyth dan Jeroen Gunning (eds.), CriticalTerror; m Studies, h. 66.

71

Page 16: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

BABVI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Arkeologi pemikiran pelaku Born Bali I akan sulit dipahami jika tidak dilihat

bagaimana lingkungan para pelaku tumbuh dan melibatkan diri dalam aksi

pemboman yang menimbulkan korban meninggal lebih dari dua ratus orang.

Setidaknya terdapat tiga fase untuk memahami pemikiran mereka. Pertama, masa

pendidikan, pelatihan dan pertumbuhan. Pada masa ini pelaku menemukan spirit

perubahan yang mereka yakini kebenarannya dalam Islam. Pada fase ini mereka

mendapatkan arah baru menjadi seorang Muslim yang menjunjung cita-cita

pengembalian kejayaan Islam. Misalnya, Imam Samudra menemukan spirit dari buku

Dr. Abdullah Azzam, dan menanamkan hidup menuju sebrang Muslim sejati yang

berbeda dengan kebanyakan temannya di sekolah. Sementara Ali Imron dan Amrozi

mendapatkan pencerahan saat sudah dewasa ketika belajar di Malaysia dan

Afghanistan.

Kedua, interaksi para pelaku dengan masyarakat dan komunitas yang

mencita-citakan Negara Islam. Hampir semua pelaku menemukan perubahan besar

sejak di Malaysia dan terutama; ketika mereka mendapat kesempatan pelatihan

militer selama beberapa tahun di Afghanistan. Pada kesempatan ini mereka

berinteraksi dengan para Mujahidin dari berbagai dunia. Pola yang sarna diikuti oleh

generasi berikutnya yang tidak sempat mengikuti pelatihan di Afghanistan karena

masih usia sekolah atau sebab lainnya, kemudian mengikuti pelatihan beberapa

bulan di camp Hudaibiyah di Filipina Selatan. Interaksi ini tidak hanya memperkuat

ikatan alumni dalam setiap dinamika organisasi yang mereka bentuk kemudian

antara lain Jamaah Islamiah 00, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jamaah

97

Page 17: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

Ansharut Tauhid (JAT) , Tanzdim Al Qaidah Asia Tenggara, atau apapun ormas yang

didirikan·dengan berbagai bentuk gerakan mulai dari dakwah, sukarelawan, aksi

kemanusiaan, pendidikan atau gerakan paramilter. Bahkan ketika mereka bertemu di

tahanan setelah diputuskan oleh pengadilan terlibat dalam aksi terorisme atau

kekerasan lainnya menyatu dalam satu kelompok atau jamaah. Kelompok yang

ikatannya kuat ini sangat memungkinkan untuk mempengaruhi orang dan

masyarakat diluar komunitas mereka.

Ketiga, aksi atau operasi yang sering mereka sebut "amaliyah" menjadi

puncak dari persiapan, pelatihan dan gerakan organisasi yang mereka lakukan.

Operasi yang telah dilakukan oleh jaringan alumni Afghanistan semula berpusat di

daerah konflik Maluku dan Poso sejak 1999. Mereka membuka pelatihan singkat

terhadap masyarakat lokal untuk menghadapi serangan Kristen. Mereka mengklaim

ini bagian dari Jihad defensif, mempertahankan wilayah Muslim dari tekanan milisi

Kristen. Rekutmen milisi lokal berlangsung beberapa tahun hingga 2001. Beberapa

komandan loka! kemudian masuk dalam jaringan mereka. Poso kemudian menjadi

basis pelatihan tidak hanya bagi kelompok local, tetapi juga ajang pelatihan langsung

mengikuti model pelatihan Afghanistan. Sebagian pelatih utama adalah veteran

Afghanistan. Amaliyah berikutnya berlangsung di Jawa, Bali dan Sumatra. Pada

tahun 2006-2001 sasaran amaliyah yang diwujudkan dengan pemboman diarahkan

kepada simbol-simbol Kristen antara lain gereja dan pendeta sebagai balas dendam

atas serangan milisi Kristen di Maluku dan Poso. Amaliyah di luar daerah konflik

memicu perpecahan dikalangan anggota J1. Banyak diantara mereka tidak setuju

dengan serangan di luar daerah perang dan konflik. Di antara mereka adalah Ali

lmron dan Nasir Abbas. Bahkan Abu Bakar Ba'asyir sendiri menganggap apa yang

dilakukan oleh pelaku Born Bali I dan sejenisnya adalah ijtihad yang salah. Meskipun

Ba'asyir tetap menyatakan bahwa para pelaku akan dijamin syahid. Amaliyah paling'",

besar adalah Born Bali I pada Oktober 2002 yang didanai oleh jaringan al Qaidah.

Imam Samudra, Ali Ghufran dan Amrozi menganggap bahwa pemboman di Kuta ini

98

Page 18: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku dan Jurnal

Ali Imron, Ali Imron Sang Pengebom, editor Idris Thaha, Jakarta: Republika, 2007.

Ali, Farhana dan Jerrold Post, "The History and Evolution of Martyrdom in the

Service of Defensive Jihad: An Analysis of Suicide Bombers in Current

Conflicts", Social Research, 1 Juni 2008.

al-Zarqawi, Amirul Istisyhadiyin Syaikh Mujahid Abu Mush'ab, Tak Akan Kubiarkan

Islam di Gerogoti, SelagiAku Masih Hidup, Forum Islamal-Tawbah, 2007.

Amrozi Senyum Terakhir Sang Mujahid, Catata'n Kehidupan Seorang Amrozi, Ar­

Rahmah Media Jakarta, 2009.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek; Jakarta: Rineka

Cipta, 1996

Asian, Alice, Islamophobia in Australia, Glebe, NSW: Agora Press, Australia, 20°9,

Az-Zarqawi, Syekh Abu Mus'ab, Untukmu Generasi Pejuang Pesan Cinta Al-Qaida,

penterjemah Mush'ab Abdul Gaffar, Klaten: Kafayeh, 20°9.

Baso, Ahmad Civil Society Versus Masyarakat Madani, Arkeologi Pemikiran Civil

Society dalam Islam Indonesia. Bandung. Pustaka Hidayah. 1999.

Castle, Lance dan Herbeth Feith, Pemildran Politik Indonesia ( )

Detikcoffi, 23 November 20°5.

Fealy, Greg dan Sally White (editor), Expressing Islam Religious Life and Politics in

Indonesia, Singapura: ISEAS, 2008.

Federspiel, Howard M., Labirin Ideologi Muslim: Pencarian dan Pergulatan Persis di

Era Kemunculan Negara Indonesia (

Firmansyah, Julizar ,ArkeologiPengetahuan: Studi Tentang Pemikiran Michel

Foucault dan Pengaruhnya bagi Kritik Mansour Faqih terhadap diskursus

102

Page 19: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

Modernisasi (sebuah kajian filsafat), Thesis Program Ilmu Filsafat Pps FIB

UI,2004 (tidak diterbitkan).

Foucalt, Michel, The History of Sexuality, An Introduction.London and

WorcesteLGuilford Billing and Sons Ltd, tt.h..

Foucault, Michael, Power/Knowledge: Selected interviews and other writings

, Colin Gordoa (ed.) Sussex the Harvester Press, 1980.

Ghufran, Ali (Mukhlas), Mimpi Suci di Bali1(Jeruji Besi Hikmah Mimpi yang Benar dan

Baile, Jakarta: Ar-Rahmah Media, 2009.

Ghufron, Ali, Risalah Iman dari Balik Terali [Sebuah Rahasia Keteguhan Hati Seorang

Mukmin dan Wasiat Untuk Kailm Muslimin, Surabaya: Kafila Syuhada, 2009.

Hadi, Sutrisno, Methodology Research, jilid II, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Hakim, Abdul, Kategorisasi Buku-Buku Keagamaan Sebelum dan Pasca Reformasi,

Makalah disampaikan pada seminar Peta Perbukuan Keagamaan Pasca

Reformasi, 17-18 Februari 2010.

Hefner, Robert W., Civil Islam, Islam dan Demokratisasi di.Indonesia, Jakarta: ISAI­

TAF,20oo.

Hefner, Robert W., Islam Pasar Keadilan: Artikulasi Lokal, Kapitalisme, dan

Demokrasi, Yogyakarta: LKiS, 2000.

Hitchcock, Michael & I Nyoman Darma Putra, Tourism, Development and Terrorism

in Bali, Hampshire: Ashgate Publishing Limited, 2007.

Ikapi, Peta Perkembangan Perbukuan Keagamaan Pasca Reformasi, Makalah

disampaikan oleh Ketua Umum lKAPI pada seminar Peta Perbukuan

Keagamaan Pasca Reformasi, 17-18 Februari 2010.

Imron, Ali, Ali Imron Sang Pengebom, h. 110-11.

International Crisis Group Asia Report No. 147, 28 Pebruari 2008.

International Crisis Group Report, "Deradicalisation" and Indonesian Prisons, 19

November 2007, Asia Briefing No. 63.

International Crisis Gi'oup, Indonesia: Industri Penerbitan Jamaah Islamiyah, Asia

Report N. 147 - 28 Februari 2008.

103

Page 20: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

Jackson, Richard, Marie Breen Smyth dan Jeroen Gunning (eds.), Critical Terrorism

Studies A New Research Agenda, New York: Routledge, 2009·

Keinan, Giora, Avi Sadeh, dan Sefi Rasen, "Attitudes and Reactions to Media

Coverage of Terrorist Acts", journal of Community Psychology, Vol. 31, NO.2,

149-165 (2°°3)·

Koentjoro dan Beben Rubianto. "Radikalisme Islam dan Perilaku Orang Kalah Dalam

PerspektifPsikologi Sosial". Psikobuana. Vol. I NO·9, 2009·

Muhajir, Noong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000.

Mukhlas alias Ali Ghufron, Risalah Iman dari Balik Terali [Sebuah Rahasia Keteguhan

Hati Seorang Mukmin dan Wasiat Untuk Kaum Musliminj, Surabaya: Kafilah

Syuhada', 2009.

Mukhlas alias Ali Ghufron; Mimpi Suci dad Balik jeruji Besi Hikmah Mimpi yang

Benar dan Baik, Jakarta: Arrahmah, 2009.

Munasichin, Zainu, Berebut Kiri; Pergulatan Marxisme Awal di Indonesia

Yogyakarta. LKIS, t.th.

Noer, Deliar, dalam Gerakan Modern Islam di Indonesia, Jakarta: LP3ES, 1994

Oetama, Jakob, Masalah Kebebasan Pers, dalam Bunga Rampai Sistem Pers Indonesia,

T.Atmadi (ed), Jakarta: Panca Simpati, 1985.

Panitia Workshop: Optimalisasi dan Akselerasi Kinerja Dakwah, "Bahan Workshop

Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Propinsi Jawa Tengah", 3 Februari 2008.

Purwoko, Dwi, Islam Konstitusional VS Islam Radikal, Depok: Permata Artistika

Kreasi, 2002.

Ritzer, George, Teori Sosial Pembangunan, Yogyakarta. Kreasi Wacana, 2003.

Samudra, Imam, Aku Melawan Teroris. Jazeera.Solo.2004.

Samudra, Imam, jika Masih Ada yang Mempertanyakan jihadku [Sebuah Catatan

Terakhir dari Nusakambangan, Surabaya: Kafila Syuhada, 2009

Samudra, Imam, jika Masih Ada yang Mempertanyakan jihadku, Kafilah Syuhada

Media Centre,2oo9.

104

Page 21: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

Samudra, Imam, Sekuntum Rosela Pelipur Lara Catatan dan Renungan dari Penjara,

Jakarta: Ar-Rahmah Media, 2009.

Samudra, Imam. ]ika Masih ada yang Mempertanyakan ]ihadku. Sebuah Catatan

Terakhir dari Nusakambanganj, (Surabaya: Kafilah Syuhada Media Center,

2009.

Sevilla, Consuelo G., dkk, Pengantar Metode Penelitian, Penerj. Alimuddin Tuwu.

Jakarta: VI Press,. 1993.

Turmudzi, Endang dan Riza Sihbudi (ed.). Islam dan Radikalisme di Indonesia. LIPI

Press. Jakarta.2oo5.

UVD 1945

Watson, C.W., "Islamic Books and Their Publishers: Notes on the Contemporary

Indonesian Scene",]ournal ofIslamic Studies, vo!.I6, nO.2, Maret 2005.

www.gemainsani.co.id.

www.Islamlib.com , Januari 2010

www.rimanews.com. 28 Agustus 2010

Zada, Khamami, Islam Radikal: Pergulatan Ormas-ormas Islam di Indoensia, Jakarta:

Teraju, 2002.

B. Online

htt~wam.com/maujadi-ikon-kapitalisme-2.html.diakses 9 Nopember 2010

http://arrahmah.com/index.php/blog/read/4713/kritik-bllku-menggugat-al-qaidah­

merasionalisasi-jihad-dllnia#ixzzI4kOi4I9k, diakses 9 November 2010.

http://kalajengkingair.blogspot.comho07/0l/archeology-of-knowled~.. :--.

arkeologi.html diakses 9 Desember 2010

http://kangarul.com/follcaults-powerknowledgeL, 18 Desember 2010

105

Page 22: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

http://publisher.pustaka-islam.net/.

http://rumahbukuislam.com. diakses 10 Desember 2010

http://www.answer.com/topic/ayman-al-zawahiri. diakses 9 November 2010.

http://www.biography.com/articles/Ayman-al-Zawahiri-24u82. diakses 9; November

2010.

hllp://www.lkis.co.id/index.php?option-com content&view-article&id-44&Itemid­

53 diakses 20 Desember 2010

http://www.mizan.com/n/index.php?fuseaction=about us english diakses 20

Desember 2010

c. Wawancara

Wawancara dengan Ali Imron di Jakarta, 3 Desember 2010

Wawancara dengan Arif, salah satu inisiator berdirinya Kafilah Syuhada. 26

November 2010.

Wawancara dengan H. Iwan Setiawan, Direktur Operasional Gema lnsani Pel's,

Nopember, 2010

Wawancara dengan Ustadz Jakfar Shodiq, Saudara Kandung Amrozi di Lamongan, 27

November 2010.

Wawancara dengan Iswanto, Santri senior PP. AI-Islam Lamongan, 27 Nopember

2010

Wawancara dengan Habib, Project Manager Al-Aqwam/Al-Jazeera di Jakarta 10

Agustus 2010

Wawancara dengan Ustadz M. Chozin, Kakak Amrozi, 27 Nopember 2010 di

Lamongan

Wawancara dengan M. Fachry, Penerbt Ar-Rahmah, 10 Nopember 2010 di Jakarta

106

Page 23: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

LAMPIRANHASIL WAWANCARA

WawancaraAli Imron

Nara Sumber : Ali ImronTanggalWawancara : 3 Desember 2010

Buku itu saya tulis tahun 2003 ketika saya ditahan di ProvosMapolda Bali.Saya minta kertas sarna penyidik, minta pulpen, saya tulis. Pada waktu itu

. sudah ditawar polisi untuk diterbitkan. Tapi saya masih pikir-pikir. Karenapada waktu itu sikap saya itu yang paling beda di antara pelaku utama bornBali, yaitu Amrozi, Imam Samudera dan Mukhlas.

Bedanya?Kalau saya kan menyadari kesalahan. Mereka endak. Justru yang membuatkami agak ... di situ. :

Kesalahan yang mana? .Kesalahan tentang melakukan pengeboman di Bali.

Jadi antara kami saja sebagai pelaku itu, saya kan mengoreksi kenapa kitadiuji seperti ini. Padahal pengeboman kita itu berdasarkan jihad fi sabilillah,kenapa kok harus Amrozi dll sampai mayoritas itu ketangkap. Itu sayakoreksi. Oh ada kesalahan-kesalahan.

Maka, sebelum saya ditangkap saya sudah memutuskan bahwa kapan-kapankalau saya ditangkap, dan memang mulai mengoreksi ketika Amroziditangkap. Apa kesalahan-kesalahan.

Waktu evaluasi di Solo itu mulai ada perbedaan-perbedaan...o iya. Karena sejak awal memang saya enggak sepakat sebetulnya. Sudahsaya ingatkan beberapa kali Kak Muhldas itu. Tapi masih tetepa sajabersikeras untuk terus, maka terjadilah pengeboman.

Nah, ketika kami ketangkap saya berusaha untuk mengoreksi supaya jadipelajaran-pelajaran bagiyang lain. Dan saya akui bahwa itu suatu kesalahan.Baik kesalahan itu hubungannya dengan syar'i maupun hubungannya denganteknik, strategi dalam jihad itu sendiri.

1

Page 24: system 4 google 2910 nthse sans chlorophylle, inuti

Dari perbedaan itulah mencolok sekali ketika kami lagi penyidikan di beritaacara pemeriksaan itu bahwa saya bersikap semacam ini dan mereka bersikapseperti itu.

Karena itulah maka saya memandang kalau saya nanti mengeluarkan bukuduluan dibandingkan dengan yang lain enggak enak.

24 April saya dibawa polisi ke Jakarta, di sini pun longgar sebetulnya maunulis. Saya berpikir saya harus nunggu supaya ada pihak yang lain (di antaratrio Bali bomber lain yang menerbitkan buku). Saya belum membayangkankalau Imam Samudera sudah menulis. Kebetulan waktu di sini saya dengar disini Imam Samudera mengeluarkan buku. Wah kebetulan ini.

Sebetulnya saya masih nunggu laagi supaya Pak Mukhlas atau yang lain nulis.Ternyata Pak Mukhlas nulis thok enggak diterbitkan.

Akhirnya saya melihat setiap hari ada komentar-komentar yang enggak benermenurut saya tentang pengeboman di Bali. Maka kahrinya saya buka kembali.Saya kan masih di tangan plisi, maka saya izin. Akhirnya polisi menghubungiRepublika: Republika mau menerbitkan. Karena di sini saya masih di itupolisi. Akhirnya terbitlan buku itu. .

Jadi keinginan saya itu supaya tahu apa kejadian yang sebenarnya. Makanyadalam buku saya itu tidak ada rekayasa sarna sekali.

Apa tidak khawatir dimusuhi sarna ikhwan-ikhwan lain?Enggak. Kalau saya terus terangnya begini. Ketika saya tulis seperti itu, apapun, misalnya saya menyebut rating saya di Afghanistan dan sebagainya ituitu sudah kesebut di kepolisian. Begitu juga berkenaan dengan pelaku bornBali itu semuanya sudah kesebut di kepolisian. Dari penyelidikan yangdilakukan terhadap kawan terutama pelaku born Bali dari 4 orang pertamaini. Maka sebetulnya tidak ada gunanya menutupi.

Toh ketika disebut dalam penyidikan itu polisi langsung mencari orang-orangitu.

Murni dari Antum, atau jangan-jangan karena tekanan dari kepolisian?Enggak ada. Polisi sarna sekali tidak nekan.

Mem.ang kesadaran dari Autum?Iya.

2