SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

78
SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT HUMAN IMMUNE DEFICIENCY VIRUS (HIV) DAN AQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI BANDAR LAMPUNG BERBASIS MOBILE Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA KOMPUTER Pada Program Studi Sistem Informasi IIB Darmajaya Bandar Lampung Disusun Oleh: Andrio Wicaksono 1611058002P JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

Page 1: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT HUMAN IMMUNE

DEFICIENCY VIRUS (HIV) DAN AQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME

(AIDS) DI BANDAR LAMPUNG BERBASIS MOBILE

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA KOMPUTER

Pada Program Studi Sistem Informasi

IIB Darmajaya Bandar Lampung

Disusun Oleh:

Andrio Wicaksono

1611058002P

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …
Page 3: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …
Page 4: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …
Page 5: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas

a. Nama : Andrio Wicaksono

b. NPM : 1611058002P

c. Tempat/Tangggal Lahir : Srikuncoro, 01 Juli

d. Agama : Islam

e. Alamat : Waykerap Kecamatan Semaka

Kabupaten Tanggamus Lampung

f. Kewarganegaraan : Indonesia

g. E-mail : [email protected]

h. HP : 082280549195

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD N 1 Way Kerap

b. Sekolah Menengah Pertama : SMP N 1 Semaka

c. Sekolah Menengah Atas : SMA N 1 Semaka

Page 6: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa ikhlas dan rasa syukur kepada Allah SWT kupersembahkan

skripsi ini untuk:

1. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Nabi Muhammad SAW. Yang telah menjadi sumber inspirasi dalam

berbagai macam hal dan tindakan dalam hidup saya.

3. Untuk ayah dan ibu tercinta Kumsoni dan Zahriah yang terus selalu tanpa

henti memberi motivasi, dukungan serta doa. Tanpa adanya kalian saya

tidak akan pernah menjadi seperti ini.

4. Untuk kedua kakak tercinta Heri ansoni dan Leni Sulistianingsih yang

selau mendukung saya.

5. Deri rahli Kurniawan yang selalu ada ketika mengerjakan skripsi dikostan.

6. Fahrur Rozi yang sudah menemani selama 4 tahun kuliah dan satu kostan.

7. Teman-teman seperjuangan jurusan Sistem Informasi.

8. Almamaterku.

Page 7: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

MOTTO

“Tidak ada kesuksesan melainkan dengan

pertolongan Allah.”

(Q.S Huud : 88)

Lakukan kan lah hal yang baik untuk orang

disekelilingmu

(penulis)

Page 8: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

ABSTRAK

Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune Deficiency

Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Bandar

Lampung Berbasis Mobile

Oleh

Andrio Wicaksoono

(1611058002P)

Penyakit HIV-AIDS merupakan peyakit yang merubah kesehatan di dunia dan

hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan secara total.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, jumlah penderita

HIV/AIDS di Lampung tahun 2015-2019 sebanyak 524 penderita. Penderita

terbanyak berada di wilayah Bandar Lampung dengan jumlah 379 orang, dan

banyak terjadi pada ibu rumah tangga (IRT) mencapai 40 %. Untuk menjaga

ketersinambungan perawatan dan pengobatan penderita, maka perlu adanya sistem

sebagai perluasan layanan dari sektor lain dalam mengobati pasien berupa

pelayanan kesehatan , serta monitoring akan persebaran penderita HIV/AIDS di

Bandar Lampung.

Sistem dibuat berbasiskan Android dengan minimal Sistem Operasi yang

digunakan adalah versi 5.0 atau Lollipop. Sistem dibangun menggunakan metode

prototipe dan penyimpanan basis data yang digunakan adalah MySQL. Sistem ini

dilengkapi dengan map dan chat.

Sistem yang berbasiskan Android ini dapat diakses dimanapun dengan syarat

terkoneksi dengan jaringan internet. Adanya notifikasi dapat memudahkan

penderita dalam mengetahui informasi jadwal kegiatan binaan yang dilakukan

oleh Dinas Kesehatan beserta lokasi kegiatan. Sistem ini juga berisikan jumlah

penderita di dalam 1 (satu) kelurahan yang membantu Dinas Kesehatan dalam

melakukan pemantauan penyebaran penderita HIV/AIDS yang ada di Kota

Bandar Lampung.

Kata Kunci : HIV/AIDS, Android, Prototipe.

Page 9: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …
Page 10: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat Taufiq dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT HUMAN

IMMUNE DEFICIENCY VIRUS (HIV) DAN AQUIRED IMMUNE

DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI BANDAR LAMPUNG BERBASIS

MOBILE.. Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi pada program S1 Sistem Informasi di perguruan tinggi IIB

Darmajaya Bandar Lampung. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan

dalam penulisan skripsi ini dari bantuan berbagai pihak, karena itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada

1. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Nabi Muhammad SAW. Yang telah menjadi sumber inspirasi dalam

berbagai macam hal dan tindakan dalam hidup saya.

3. Untuk ayah dan ibu tercinta Kumsoni dan Zahriah yang terus selalu tanpa

henti memberi motivasi, dukungan serta doa. Tanpa adanya kalian saya

tidak akan pernah menjadi seperti ini.

4. Bapak Ir. Firmansyah YA. MBA,MSc., selaku Rektor IIB Darmajaya.

5. Bapak Sriyanto, S.kom, MM.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer

IIB Darmajaya Bandar Lampung.

6. Bapak Nurjoko, S.kom, M.T.I selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi IIB

Darmajaya.

7. Pak Agus Rahardi selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan

bimbingan dan motivasi kepada saya.

Page 11: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

8. Untuk adik saya Muhammad Fariz kurniawan yang telah memberi arti

susahnya menjadi kakak yang baik

9. Kedua kakak saya yang saya sayangi Heri Ansoni dan Leni Sulistianingsih

10. Mariansyah,Deri Rahli Kurniawan dan Deni yang telah menemani

begadang dan membantu dalam pembuatan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan Sistem Informasi.

12. Almamater IIB Darmajaya.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan pihak yang telah membantu proses

skripsi penulis.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Bandar Lampung, 18 September 2019

Penulis

Andrio Wicaksono

1611058002P

Page 12: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 2

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4

2.1 Pengertian HIV/AIDS .................................................................................. 4

2.2 Konsep Dasar Sistem ................................................................................... 7

2.2.1 Pengertian Sistem ................................................................................ 7

2.2.2 Pengertian Informasi ........................................................................... 7

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ............................................................... 7

2.3 Sistem Informasi Geografis.......................................................................... 8

2.4 Google Maps ................................................................................................ 8

2.5 Android ........................................................................................................ 9

Page 13: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

iii

2.6 Android Studio ......................................................................................... 10

2.7 Metode Pengembangan Sistem Prototype ................................................ 10

2.8 Alat Pengembangan Sistem ..................................................................... 12

2.8.1 Use Case Diagram ........................................................................... 12

2.8.2 Activity Diagram ............................................................................. 14

2.8.3 Class

Diagram……………………………………………………..14

2.9 Java ............................................................................................................ 15

2.10 MySQL .................................................................................................... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 18

3.1 Diagram Alir pemecah Masalah ............................................................... 18

3.2 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 19

3.3 Metode Pengembangan Sistem ................................................................. 19

3.3.1 Communication ................................................................................. 19

3.3.1.1 Analisa Sistem Berjalan ........................................................ 20

3.3.1.2 Analisa Pemasalahan ............................................................ 21

3.3.2 Quick Plan ....................................................................................... 21

3.3.3 Modelling Quick Design ................................................................. 21

3.3.3.1 Arsitektur Sistem Diusulkan ................................................. 21

3.3.3.2 Use Case Diagram ................................................................ 22

3.3.3.3 Activity Diagram .................................................................. 23

3.3.3.4 Class Diagram ....................................................................... 29

3.3.3.5 Interface Sistem .................................................................... 30

3.3.3.5.1 Interface Sistem Akses Admin ............................ 30

3.3.3.5.2 Interface Sistem Akses Penderita ........................ 35

3.3.4 Construction Of Prototype .............................................................. 37

3.3.5 Deployment, Delivery and Feedback .............................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 38

4.1 Alat Pendukung Pembuatan Sistem ........................................................ 38

4.1.1 Perangkat Lunak(Software) ............................................................ 38

4.1.2 Perangkat Keras(Hardware) ............................................................ 38

4.2 Implementasi Sistem ............................................................................... 39

Page 14: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

iv

4.2.1 Implementasi Sistem Akses Admin ................................................ 39

4.2.2 Implementasi Sistem Akses Penderita ................................................. 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 55

5.1 Simpulan .............................................................................................. 55

5.2 Saran .................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ilustrasi Model Prototipe ........................................................................... 11

3.1 Diagram Alir Pemecah Masalah ................................................................ 18

3.2 Use Case Diagram Pengelolaan Data Penderita ....................................... 20

3.3 Arsitektur Sistem Berjalan ......................................................................... 20

3.4 Arsitekur Sistem Diusulkan ....................................................................... 22

3.5 Use Case Diagram Sistem Diusulkan ........................................................ 23

3.6 Perancangan Activity Diagram Login ........................................................ 24

3.7 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Penderita ........................ 25

3.8 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Event .............................. 26

3.9 Perancangan Activity Diagram Lihat Data Event....................................... 27

3.10 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Informasi Lainnya ....... 28

3.11 Perancangan Activity Diagram Lihat Data Informasi Lainnya ................ 29

3.12 Perancangan Activity Diagram Chat ........................................................ 29

3.13 Perancagan Class Diagram Sistem Diusulkan ......................................... 30

3.14 Perancangan Interface Login Admin ....................................................... 31

3.15 Perancangan Interface Halaman Utama Akses Admin ............................ 32

3.16 Perancangan Interface Halaman Penderita Akses Admin ....................... 32

3.17 Perancangan Interface Halaman Kegiatan Akses Admin ........................ 33

3.18 Perancangan Interface Halaman Informasi Akses Admin ....................... 33

3.19 Perancangan Interface Halaman Lokasi Akses Admin ............................ 34

3.20 Perancagan Interface Halaman Tentang Akses Admin ........................... 34

3.21 Perancangan Interface Halaman Login Penderita .................................... 35

3.22 Perancangan Interface Halaman Utama Akses Penderita ........................ 36

3.23 Perancangan Interface Halaman Chat Akses Penderita ........................... 36

3.24 Perancangan Interface Halaman Tentang Akses Penderita ..................... 37

4.1 Implementasi Halaman Login Admin ........................................................ 39

4.2 Implementasi Halaman Utama Akses Admin ............................................ 40

4.3 Implementasi Halaman Penderita Akses Admin........................................ 41

4.4 Implementasi Halaman Input Data Penderita Akses Admin...................... 42

Page 16: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

vi

4.5 Implementasi Halaman Kegiatan Akses Admin ........................................ 43

4.6 Implementasi Halaman Input Data Kegiatan Akses Admin ...................... 44

4.7 Implementasi Halaman Informasi Akses Admin ....................................... 45

4.8 Perancangan Interface Halaman Input Data Informasi Akses Admin ....... 46

4.9 Implementasi Halaman Kecamatan Akses Admin ..................................... 47

4.10 Implementasi Halaman Input Data Kecamatan Akses Admin ................. 48

4.11 Implementasi Halaman Input Data Kelurahan Akses Admin .................. 49

4.12 Implementasi Halaman Tentang Akses Admin........................................ 50

4.13 Implementasi Halaman Login Penderita .................................................. 51

4.14 Implementasi Halaman Utama Akses Penderita ...................................... 52

4.15 Implementasi Halaman Chat Akses Penderita ......................................... 53

4.16 Implementasi Halaman Tentang Akses Penderita.................................... 54

Page 17: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Versi Android ............................................................................................. 9

2.2 Simbol Use Case Diagram ........................................................................ 13

2.3 Simbol Activity Diagram............................................................................ 14

2.4 Simbol Class Diagram ............................................................................... 15

Page 18: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Human Immune Deficiency Virus (HIV) adalah virus yang merusak sistem

kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin

banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah

sehingga rentan diserang berbagai macam penyakit. Infeksi HIV yang tidak segera

ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut Aquired Immune

Deficiency Syndrome (AIDS) yang merupakan tahap stadium akhir dari infeksi

virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang

sepenuhnya. Adapun ciri-ciri penderita yang terjangkit virus HIV/AIDS adalah

demam berulang, ruam kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan

kronis, nyeri otot dan sendi, sakit kepala ekstrem, diare, penurunan berat badan,

pneumonia, keringat malam, infeksi jamur, serta penurunan daya ingat.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, jumlah penderita

HIV/AIDS di Lampung tahun 2015-2018 sebanyak 503 penderita. Penderita

terbanyak berada di wilayah Bandar Lampung dengan jumlah 374 orang, dan

banyak terjadi pada ibu rumah tangga (IRT) mencapai 40 persen. Orang yang

terkena penyakit ini dapat mengalami beberapa kerugian diantaranya adalah

meyebabkan penderita dikucilkan dari lingkungan keluarga dan masyarakat,

dipecat dari pekerjaan, dan masih banyak kerugian lainnya.

Dalam pencegahan dan penanggulangan penyebaran HIV/AIDS, dinas kesehetan

kota Bandr Lampung akan melakukan berbagai aksi/tindakan pencegahan dan

penanggulangan agar penyebaran dari virus HIV/AIDS sendiri dapat terlaksana

dengan baik. Adapun Kriteria dan pamareter dilihat dari tingkat ekonomi, tingkat

Pendidikan, pergaulan remaja,adanya daerah pemukiman lokalisasi prostitusi dan

tingkat terjangkit penyakit HIV/AIDS didaerag tersebut. Melihat kriteria dan

parameter tersebut Dinas Kesehatan akan melakukan monitoring, penyuluhan

maupun pengobatan didaerah yang sudah dipilih.

Page 19: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

2

Seperti diketahui bahwa infeksi HIV merupakan penyakit kronis yang dapat

dikendalikan dengan pemberian obat Anti Retro Viral (ARV) seumur hidup. Oleh

karena itu, diperlukan layanan yang mudah dijangkau untuk menjaga

ketersinambungan perawatan dan pengobatan penderita. Selaman ini, layanan

hanya tersedia di rumah sakit rujukan ARV saja dan perlu adanya perluasan

layanan dari sektor lain. Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan perluasan

akan pelayanan perawatan dan pengobatan pasien berupa event, serta monitoring

akan persebaran penderita HIV/AIDS di Bandar Lampung, maka diusulkanlah

suatu Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune

Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di

Bandar Lampung Berbasis Mobile.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan masalah “Bagaimana merancang dan membangun suatu sistem

informasi pemetaan persebaran penyaki HIV/AIDS di Bandar Lampung berbasis

mobile?”

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Adapun batasan dari

penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Data yang diolah berupa data penderita HIV/AIDS di wilayah Bandar

Lampung.

b. Sistem yang dibangun berbasis Android.

c. Sistem yang dibangun berisikan informasi mengenai penderita HIV/AIDS yang

terdiri dari titik lokasi penderita yang dapat dilihat oleh Dinas Kesehatan,

jadwal event kegiatan, informasi pendukung lainnya, dan chat.

d. Penderita HIV/AIDS mendapat akses login dari Dinas Kesehatan. Jika

penderita lupa akan password login, maka penderita dapat menghubungi nomor

telepon yang tertera di dalam aplikasi.

Page 20: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

3

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem informasi pemetaan

persebaran penyakit HIV/AIDS yang dapat diakses menggunakan smartphone

dengan sistem operasi Android.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari pembuatan Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit

HIV/AIDS Berbasis Mobile pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Sistem yang dibangun bersifat portabel, sehingga penderita HIV/AIDS dapat

mengakses sistem dan menerima informasi event dimanapun dan kapanpun.

b. Memudahkan Dinas Kesehatan dalam memantau perkembangan penderita

HIV/AIDS, menjaga ketersinambungan perawatan, dan pengobatan penderita

dengan adanya event kegiatan dan titik lokasi persebaran penderita.

c. Sebagai sarana peningkatan layanan Dinas Kesehatan dalam menjaga

ketersinambungan perawatan, dan pengobatan penderita HIV/AIDS.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dan mendukung penelitian serta

penulisan skripsi yang dilakukan oleh penulis/peneliti.

BAB III Metodologi Penelitian

Dalam bab ini dijelaskan tentang metodologi penelitian penyelesaian masalah

yang dijelaskan di perumusan masalah yang meliputi metode pengumpulan data,

dan metode pengembangan sistem.

Page 21: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

4

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini akan dibahas tentang perangkat keras dan perangkat lunak yang

dibutuhkan dalam pembuatan sistem, serta implementasi hasil penelitian berupa

aplikasi/sistem yang dibangun, termasuk cara pengoperasiannya.

BAB V Simpulan dan Saran

Bab ini berisikan simpulan dari seluruh pembahasan dan saran yang diperlukan

untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 22: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian HIV/AIDS

Human Immune Deficiency Virus (HIV) adalah virus yang merusak sistem

kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin

banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah

sehingga rentan diserang berbagai macam penyakit. Infeksi HIV yang tidak segera

ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut Aquired Immune

Deficiency Syndrome (AIDS) yang merupakan tahap stadium akhir dari infeksi

virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang

sepenuhnya. Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS.

Akan etapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan

dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

Virus HIV terbagi menjadi 2 (dua) tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-

masing tipe terbagi lagi menjadi beberapa subtipe. Pada banyak kasus, infeksi

HIV disebabkan oleh HIV-1, 90% diantaranya adalah HIV-1 subtipe M.

Sedangkan HIV-2 diketahui hanya menyerang sebagian kecil individu. Pemberian

obat Anti Retro Viral (ARV) dapat memberikan harapan untuk kelangsungan

hidup penderita, akan tetapi tidak dapat menyembuhkan penderita (Dinas

Kesehatan). Adapun ciri-ciri penderita yang terjangkit virus HIV/AIDS adalah

sebagai berikut :

1. Demam berulang

Demam adalah tubuh respon pertama tubuh dalam melawan setiap infeksi atau

invasi benda asing. Jika seseorang terinfeksi HIV, pada tahap awal akan

muncul demam kemudian disertai dengan gejala seperti flu selama empat

minggu pertama. Kondisi ini disebut dengan sindrom retroviral akut atau ARS

atau infeksi HIV primer. Ini adalah respon alami tubuh terhadap HIV yang

menjadi gejala HIV awal. Tingginya suhu tubuh dapat bervariasi mulai dari

sedang hingga tinggi sekitar 38°-39° C. Biasanya demam akan disertai dengan

kelelahan, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan

Page 23: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

5

kecenderungan mual. Sementara demam berlanjut, virus bergerak jauh ke

dalam aliran darah dan mulai mereplikasi (memperbanyak diri), mengganggu

fungsi sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan reaksi peradangan.

2. Ruam Kulit

Ketika muncul ruam atau kemerahan yang terjadi tanpa ada reaksi alergi atau

overdosis obat, maka harus diwaspadai apa mungkin merupakan salah satu dari

ciri-ciri HIV. Ruam ini dapat terjadi pada tahap awal penyakit atau tahap lanjut

ketika sisitem kekebalan tubuh menjadi lemah. Ruam dapat muncul berupa

warna merah, coklat, merah muda, atau bercak keunguan. Jika ruam kulit terus

bertahan meskipun sudah diobati, pertimbangkan untuk menjalani tes HIV.

3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh

sehingga organ ini seringkali dipengaruhi ketika tubuh mengalami inflamasi

atau infeksi, tak terkecuali pada HIV. Demam yang disertai dengan

pembengkakan kelenjar getah bening memang menjadi indikasi dari setiap

masalah kesehatan lainnya. Tapi apabila pembengkakan kelenjar getah bening

di leher, selangkangan, atau di ketiak tak kunjung pulih maka kita juga harus

mewaspadai HIV.

4. Kelelahan Kronis

Badan yang terus menerus mengalami lelah dan tidak jelas penyebabnya

mengindikasikan adanya masalah pada tubuh, salah satunnya adalah gejala

HIV. Karena infeksi HIV akan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang

berarti juga melemahkan stamina tubuh.

5. Nyeri Otot dan Sendi

Pembengkakan kelenjar getah bening bersama dengan sakit otot dan nyeri

sendi adalah gejala HIV lain yang menonjol.

6. Sakit Kepala Ekstrim

Sakit kepala dengan demam dan nyeri sendi bisa menjadi gejala dari beberapa

kondisi kesehatan lainnya tetapi juga umum terjadi pada infeksi HIV.

Page 24: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

6

7. Diare

Diare yang berlangsung selama lebih dari seminggu adalah masalah yang perlu

diperhatikan. Diare tak henti-hentinya yang tidak berhenti bahkan setelah

diberikan pengobatan bisa menjadi gejala kemungkinan infeksi HIV.

8. Penurunan Berat Badan

Penurunan berat badan yang cepat bersama dengan diare bisa berarti bahwa

virus tersebut telah benar benar mengganggu sistem pertahanan tubuh.

Kehilangan 10 persen berat badan bersama dengan diare dan mual merupakan

kombinasi yang pas.

9. Pneumonia

Batuk, demam, penurunan berat badan, dan sesak nafas yang merupakan tanda-

tanda pneumonia bisa menjadi indikasi infeksi HIV. Ingat pneumonia adalah

kejadian yang sangat umum bagi orang-orang yang terkena HIV.

10. Keringat Malam

Banyak orang yang terkena infeksi HIV AIDS mengalami gejala sering

berkeringat di malam hari meskipun pada saat itu udara tidak panas dan

sedang tidak melakukan aktifitas fisik.

11. Infeksi Jamur

Ketika daya tahan tubuh melemah, maka tubuh mudah terserang infeksi,

terutama infeksi jamur. Pada prinsipnya semua bagian tubuh dapat terserang,

jika jamur menyerang kuku, maka kuku akan kuning, berubah warna,

menebal dan rapuh ini merupakan tanda infeksi sekunder setelah terinfeksi

HIV. Demikian pula sariawan di mulut karena infeksi jamur dapat menjadi

indikasi yang sama.

12. Penurunan Daya Ingat atau Depresi

Penderita HIV umumnya akan mengalamiMeskipun hal ini biasanya terjadi

pada penyakit HIV tahap lanjut, namun tetap harus diwaspadai secara dini.

Seperti telah saya sebutkan sebelumnya, bahwa ciri-ciri HIV AIDS di atas

bisa digunakan sebagai dugaan bahwa seseorang terkena HIV, namun untuk

memastikan hal ini maka harus dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium

atas rujukan dari dokter.

Page 25: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

7

2.2 Konsep Dasar Sistem

Pemahaman tentang sistem harus diketahui sebelumnya, karena mempunyai

peranan penting dalam melakukan penelitian terhadap sistem yang akan diteliti

serta untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Abdul Kadir (2014), sistem adalah sekumpulan elemen yang saling

terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai

gambaran, jika sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan

manfaatdalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan

bukanlah bagian dari sistem.

2.2.2 Pengertian Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014)yang mengutip dari McFadden, dan kawan-kawan

mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa

sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Shannon dan Weaver, dua orang insinyur listrik melakukan pendektan secara

matematis untuk mendefinisikan informasi (Kroenke). Menurut mereka, informasi

adalah jumlah ketidakpasian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima.

Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat. Menurut

Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini

atau saat mendatang.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014), sesungguhnya yang dimaksud sistem informasi

tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer

biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information

System atau CBIS). Sistem informasi mencangkup sejumlah komponen (manusia,

komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses

Page 26: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

8

(data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau

tujuan.

2.3 Sistem Informasi Geografis

Menurut Mukti dkk (2015) SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi-

informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi. Pada dasarnya, istilah

sistem informasi geografi merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu

sistem, informasi, dan geografi. Dengan demikian, pengertian terhadap ketiga

unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami SIG. Dengan

melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG merupakan salah satu sistem

informasi. SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur informasi

geografi. Istilah “geografis” merupakan bagian dari spasial (keruangan). Kedua

istilah ini sering digunakan secara bergantian atau tertukar hingga timbul istilah

yang ketiga, geospasial. Ketiga istilah ini mengandung pengertian yang sama di

dalam konteks SIG. Penggunaan kata “geografis” mengandung pengertian suatu

persoalan mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi. Istilah “informasi

geografis” mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang

terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek

terletak di permukaan bumi, dan informasi mengenai keterangan-keterangan

(atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diberikan atau

diketahui

2.4 Google Maps

Google Map Service adalah sebuah jasa peta global virtual gratis dan online yang

disediakan oleh perusahaan Google. Google Maps menawarkan peta yang dapat

diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia.Google Maps juga menawarkan

pencarian suatu tempat dan rute perjalanan. Google Maps API adalah sebuah

layanan (service) yang diberikan oleh Google kepada para pengguna untuk

memanfaatkan Google Map dalam mengembangkan aplikasi. Google Maps API

menyediakan beberapa fitur untuk memanipulasi peta, dan menambah konten

Page 27: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

9

melalui berbagai jenis services yang dimiliki, serta mengijinkan kepada pengguna

untuk membangun aplikasi enterprise (Marlena dan Aspriyono, 2014).

2.5 Android

Android adalah sistem operasi dan platform pemograman yang dikembangkan

oleh Google untuk ponsel cerdas dan perangkat seluler lainnya (seperti tablet).

Android bisa berjalan di beberapa macam perangkat dari banyak produsen yang

berbeda. Android menyertakan kit development perangkat lunak untuk penulisan

kode asli dan perakitan modul perangkat lunak untuk membuat aplikasi bagi

pengguna Android. Android Juga menyediakan pasar untuk mendistribusikan

aplikasi. secara keseluruhan, Android menyatakan ekosistem untuk aplikasi

seluler (Google Developer Training Team, 2016).

Google menyediakan peningkatan versi bertahap utama untuk sistem operasi

Android setiap enam hingga sembilan bulan, menggunakan nama bertema

makanan. Adapun versi-versi sistem operasi Android adalah seperti pada Tabel

2.1.

Tabel 2.1 Versi Android

Nama Kode Nomor Versi Tanggal Rilis Awal API Level

N/A 1.0 23 September 2008 1

N/A 1.1 9 Febuari 2009 2

Cupkace 1.5 27 April 2009 3

Donut 1.6 15 September 2009 4

Eclair 2.0-2.1 26 Oktober 2009 5-7

Froyo 2.2-2.2.3 20 Mei 2010 8

Gingerbread 2.3-2.3.7 6 Desember 2010 9-10

Honeycomb 3.0-3.2.6 22 Febuari 2011 11-13

Ice Cream Sandwitch 4.0-4.0.4 18 Oktober 2011 14-15

Jelly Bean 4.1-4.3.1 9 Juli 2012 16-18

KitKat 4.4-4.4.4 31 Oktober 2013 19-20

Lollipop 5.0 25 Juni 2014 21

Marsmelow 6.0-6.0.1 5 Oktober 2015 23

Page 28: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

10

Nougat 7.0 22 Agustus 2016 24

Oreo 8.0 21 Agustus 2017 26

Pie 9.0 06 Agustus 2018 28

Untuk membantu mengembangkan aplikasi secara efisien, Google menawarkan

Lingkungan Development Terintegrasi (IDE) Java Lengkap yang disebut Android

Studio, dengan fitur lanjutan untuk pengembangan, debug, dan pemaketan

aplikasi Android. Pendistribusian aplikasi Android dapat dilakukan dengan

berbagai cara, yaitu melalui email, situs web, atau pasar aplikasi Google Play.

Google Play adalah layanan distribusi digital yang dioperasikan dan

dikembangkan oleh Google dan berfungsi sebagai toko aplikasi resmi untuk

Android yang memungkinkan konsumen mengunduh dan menjelajah aplikasi

yang dikembangkan dengan Androud SDK dan dipublikasikan melalui Google

(Google Developer Training Team, 2016).

2.6 Android Studio

Android Studio merupakan sebuah Integrated Development Environment (IDE)

untuk platform Android. Android Studio ini diumumkan pada tanggal 16 Mei

2013 pada Konferensi Google I/O oleh Produk Manajer Google, Ellie Powers.

Android Studio bersifat free dibawah Apache License 2.0. Android studio awalnya

dimulai dengan versi 0.1 pada bulan mei 2013, Kemudian dibuat versi beta 0.8

yang dirilis pada bulan juni 2014. Yang paling stabil dirilis pada bulan Desember

2014, dimulai dari versi 1.0. Berbasiskan JetBrainns’ IntelliJ IDEA, Studio

didesain khusus untuk Android Development yang kini sudah bisa di download

untuk Windows, Mac OS X, dan Linux (Eric, 2016).

2.7 Metode Pengembangan Sistem Prototype

Metode prototype suatu proses pembuatan software yang bersifat berulang dan

dengan perencanaan yang cepat yang dimana terdapat umpan balik yang

memungkinkan terjadinya perulangan dan perbaikan software sampai dengan

Page 29: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

11

software tersebut memenuhi kebutuhan dari sisi pengguna. Siklus atau ilustrasi

dari metode prototipe dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Ilustrasi Model Prototipe (Sumber: Pressman, 2012)

Pembuatan prototipe dimulai dengan dilakukannya komunikasi antara tim

pengembang perangkat lunak dengan para pelanggan. Tim pengembang perangkat

lunak akan melakukan pertemuan-pertemuan dengan para stakeholder untuk

mendefinisikan sasaran keseluruhan untuk perangkat lunak yang akan

dikembangkan, mengidentifikasi spesifikasi kebutuhan apa pun yang saat ini

diketahui, dan menggambarkan area-area dimana definisi lebih jauh pada iterasi

selanjutnya merupakan keharusan. Iterasi pembuatan prototipe direncanakan

dengan cepat dan pemodelan (dalam bentuk "rancangan cepat") dilakukan. Suatu

rancangan cepat berfokus pada representasi semua aspek perangkat lunak yang

akan dilihat oleh para pengguna akhir (misalnya rancangan antar muka pengguna

(user insterface) atau format tampilan). Rabcangan cepat (quick design) akan

memulai konstruksi pembuatan prototipe. Prototipe kemudian akan diserahkan

kepada para stakholder dan kemudian mereka akan melakukan evaluasi-evaluasi

tertentu terhadap prototipe yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian akhirnya

akan memberikan umpan-balik yang akan digunakan untuk memperhalus

spesifikasi kebutuhan. Iterasi akan terjadi saat prototipe diperbaiki untuk

memenuhi kebutuhan dari para stakeholder, sementara pada saat yang sama

Construction

Of

Prototype

Deployment

Delivery

& Feedback

CommunicationQuick Plan

Modeling

Quick Design

Page 30: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

12

memungkinkan kita untuk lebih memahami kebutuhan apa yang akan dikerjakan

pada saat iterasi selanjutnya.

Idealnya, prototipe bertindak sebagai mekanisme untuk mengidentifikasi

spesifikasi-spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Jika suatu prototipe yang dapat

digunakan akan dikembangkan, kita bisa menggunakan program yang sudah ada

sebelumnya atau dengan menerapkan penggunaan perkakas yang sudah ada

(misalnya perkakas pembentuk laporan (report generator) atau aplikasi untuk

melakukan perancangan antarmuka (window manager) yang memungkinkan

program yang dapat digunakan dapat dibuat dengan mudah dan cepat (Pressman,

2012).

2.8 Alat Pengembangan Sistem

Alat pengembangan sistem yang digunakan menggunakan pemodelan Unified

Modeling Language (UML) use case diagram, activity diagram, dan class

diagram.

2.8.1 Use Case Diagram

Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan

sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa

saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada use case

adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami (Rosa dan

Shalahuddin, 2018). Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa

yang dibuat aktor dan use case. Adapun simbol-simbol use case diagram dapat di

lihat pada Tabel 2.2.

Page 31: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

13

Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram

Keterangan Simbol Deskripsi

Use Case UseCase

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit

atau aktor; biasanya dinyatakan dengan

menggunakan kata kerja diawal-awal frase

nama use case

Aktor

Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem informasi yang akan dibuat di

luar itu sendiri. Jadi walaupun simbol dari aktor

adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang.

Asosiasi

Komunikasi antara aktor dan use case yang

berpartisipasi pada use case atau use case

memiliki interaksi dengan aktor.

Ekstensi

«extends»

Relasi use case tambahan ke sebuah use case,

dimana use case yang ditambahkan dapat

berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan

itu; mirip dengan prinsip inheritance pada

pemograman berorientasi objek.

Generalisasi

Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-

khusus) antara dua buah use case dimana fungsi

yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari

lainnya.

Include

Include berarti use case yang ditambahkan akan

selalu dipanggil saat use case tambahan

dijalankan atau use case yang tambahan akan

selalu melakukan pengecekan apakah use case

yang ditambahkan telah dijalankan sebelum use

case tambahan dijalankan.

<<Include>>

Page 32: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

14

2.8.2 Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja)

atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Perlu diperhatikan disini

adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang

dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem (Rosa dan

Shalahuddin, 2018). Simbol-simbol yang terdapat pada activity diagram adalah

seperti pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram

Keterangan Simbol Deskripsi

Status awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

awal.

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas

biasanya diawali dengan kata kerja.

Percabangan

Asosiasi percabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari

satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang

bertanggung jawab terhadap aktivitas yang

terjadi.

Status akhir

Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

akhir.

2.8.3 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. kelas

memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan

variabel-variabel yang dimiliki suatu kelas, sedangkan operasi atau metode adalah

aktivitas

Activities

Name

Page 33: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

15

fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas (Rosa dan Shalahuddin, 2018).

Simbol-simbol yang ada pada diagram kelas adalah seperti pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Simbol Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas

Class1

Kelas pada struktur sistem.

Natarmuka/interface

Interface2

Sama dengan konsep interface dalam pemograman

berorientasi objek.

Asosiasi

Relasi antar kelas dalam makna umum, asosiasi

biasanya juga disertai dengan multiplicity.

Asosiasi berarah Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu

digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga

disertai dengan multiplicity.

Generalisasi

Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-

spesialisasi (umum-khusus).

Kebergantungan

Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar

kelas.

Agregasi

Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-

part).

2.9 Java

Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat

dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak

hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai

sistem operasi dan bersifat open source.

Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan C++ namun

sintaks pada Java telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan

pointer yang rumit dan multiple inheritance. Java juga menggunakan automatic

Page 34: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

16

memory allocation dan memory garbage collection. Java mengunakan

pemrograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara

modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemrograman berorientasi objek

memodelkan dunia nyata kedalam objek dan melakukan interaksi antar objek-

objek tersebut. Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java

Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah

dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang

berbeda-beda. Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke

platform yang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang. Performance pada

Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun performance Java dapat ditingkatkan

menggunakan kompilasi Java lain seperti buatan Inprise, Microsoft ataupun

Symantec yang menggunakan Just In Time Compilers (JIT). Sebagai bahasa

pemrograman untuk aplikasi internet dan terdistribusi, Java memiliki beberapa

mekanisme keamanan untuk menjaga aplikasi tidak digunakan untuk merusak

sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut. (Joyce, 2007).

2.10 MySQL

Menurut Solichin (2016), MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem

manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang

multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL

AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi

GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi

komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan

penggunaan GPL. Tidak seperti Apiache yang merupakan software yang

dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki

oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah

perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh

hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu

orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan

Larsson, dan Michael "Monty" Widenius. Beberapa kelebihan MySQL antara lain

: free (bebas di download), stabil dan tangguh, fleksibel dengan berbagai

pemrograman, security yang baik, dukungan dari banyak komunitas, kemudahan

Page 35: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

17

management database, mendukung transaksi dan perkembangan software yang

cukup cepat.

Page 36: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Pemecah Masalah

Sebelum memasuki tahap pengembangan sistem, maka perlu diketahui tahapan-

tahapan penelitian yang harus dilakukan terlebih dahulu sesuai dengan metode

pengembangan sistem yang akan digunakan. Tahapan penelitian dilakukan

menggunakan metode prototipe dengan 5 (lima) fase tahapan mulai dari tahap

communication sampai ke tahap deployment, delivery and feedback adalah seperti

pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Alir Pemecah Masalah

Pengumpulan Data - Observasi - Wawancara - Studi Pustaka

Perancangan Sistem - Use Case Diagram - Activity Diagram - Class Diagram - Interface Sistem

(input/output)

Implementasi

Communication Quick Plan

Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis Mobile

Modeling Quick Design

Construction Of Prototipe

Pemograman

Deployment Delivery & Feedback

Masalah : - Belum adanya sistem informasi pemetaan

persebaran penyakit HIV/AIDS di Bandar

Lampung.

- Tidak ada informasi mengenai event akan

ketersinambungan perawatan, dan pengobatan

penderita.

- Pengelolaan data penderita saat ini dilakukan

menggunakan aplikasi yang tidak terkoneksi

dengan database.

Page 37: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

19

3.2 Metode Pengumpulan Data

Meode pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun serta melengkapi data

adalah dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan cara datang langsung ke Dinas Kesehatan

Provinsi Lampung untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam

penelitian.

b. Wawancara

Tahap wawancara adalah tahap mencari informasi langsung dari narasumber

untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Pada tahap ini peneliti melakukan

wawancara kepada Ibu Asih Hendrastutidrastuti selaku Kepala Seksi Promosi

Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Dari hasil wawancara, belum adanya sistem mengenai pemetaan penyebaran

penyakit HIV/AIDS. Selama ini, data penderita penyakit tersebut diolah

menggunakan aplikasi Microsoft Excel.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data dan menelaah berbagai

macam referensi dan sumber informasi yang ada kaitannya dengan masalah

penelitian baik dari dokumentasi pribadi, buku, dan internet.

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan sistem ini

adalah prototipe yang terdiri dari 5 (lima) fase tahapan, yaitu communication,

quick plan, modelling quick design, communication of prototype, dan deployment,

delivery and feedback.

3.3.1 Communication

Pada tahap ini, antara Kepala Seksi Promosi Kesehatan Pemberdayaan

Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dengan peneliti berkomunikasi

mengenai spesifikasi kebutuhan yang diinginkan. Peneliti melakukan

pengumpulan data yang akan dgunakan dalam pembuatan sistem yang

dibutuhkan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan

Page 38: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

20

studi pustaka yang telah dijelaskan pada tahap pengumpulan data di atas. Dari

metode pengumpulan data yang telah dilakukan, maka didapati suatu masalah

belum adanya sistem mengenai pemetaan penyebaran penyakit HIV/AIDS.

Selama ini, data penderita penyakit tersebut diolah menggunakan aplikasi

Microsoft Excel.

3.3.1.1 Analisa Sistem Berjalan

Analisa sistem berjalan mengenai pengelolaan data penderita penyakit HIV/AIDS

yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel digambarkan

dengan use case diagram seperti pada Gambar 3.2, dan arsitektur sistem berjalan

seperti pada Gambar 3.3.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengelolaan Data Penderita HIV/AIDS Sistem

Berjalan

Gambar 3.3 Arsitektur Sistem Berjalan

Kepala Seksi Promosi Kesehatan

Pemberdayaan Masyarakat

Mengola data

penderita

HIV/AIDS

Lihat data

penderita

HIV/AIDS

<<include>>

Sistem Pengelolaan Data

Penderita HIV/AIDS Sistem

Berjalan

Data Penderita HIV/AIDSKepala Seksi Promosi Kesehatan

Pemberdayaan Masyarakat

Melakukan pengelolaan

data penderita HIV/AIDS

menggunakan aplikasi

Microsof t Excel

Output Input

Page 39: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

21

3.3.1.2 Analisa Permasalahan

Permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan saat ini di adalah

data penderita penyakit HIV/AIDS dikelola menggunakan aplikasi yang tidak

terkoneksi dengan basis data (database). Ketika data tersebut hilang atau rusak,

data tersebut tidak dapat kembali seperti sedia kala.

3.3.2 Quick Plan

Setelah didapat analisis dari sistem berjalan beserta permasalahan dari sistem

tersebut, maka peneliti memberikan gambaran besar mengenai sistem yang akan

dibuat dan dipergunakan oleh Dinas kesehatan serta Penderita. Dalam hal ini

untuk menanggulangi pemasalahan tersebut peneliti mengusulkan suatu Sistem

Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune Deficiency Virus (HIV)

dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis

Mobile (Android) yang diiharapkan agar Kepala Seksi Promosi Kesehatan

Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dapat dengan

mudah mengelola data pasien, data event ketersinambungan perawatan dan

pengobatan penderita, dan data informasi lainnya. Kepala Seksi Promosi

Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung juga

dapat mengetahui titik lokasi persebaran penyakit HIV/AIDS yang ada di wilayah

Bandar Lampung. Tidak hanya itu, penderita juga dapat melihat informasi

mengenai event dan informasi lainnya di dalam sistem ini.

3.3.3 Modelling Quick Design

Setelah diusulkan suatu sistem, maka pada tahap ini peneliti membuat

perancangan atau pemodelan sistem menggunakan use case diagram, activity

diagram, class diagram dan interface sistem (input/output).

3.3.3.1 Arsitektur Sistem Diusulkan

Sistem yang dibangun berbasiskan mobile Android. Adapun perancangan

arsitektur Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune

Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di

Page 40: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

22

Bandar Lampung Berbasis Mobile yang diusulkan adalah seperti pada Gambar

3.4.

Gambar 3.4 Arsitekur Sistem Diusulkan

3.3.3.2 Use Case Diagram

Use case diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor

dengan sistem informasi yang akan dibuat. Perancangan use case diagram Sistem

Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune Deficiency Virus (HIV)

dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang diusulkan adalah seperti

pada Gambar 3.5.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan

Provinsi Lampung mengelola data penderita, data event, dan data informasi

lainnya di dalam sistem. Kepala Seksi Promosi Kesehatan Pemberdayaan

Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung juga dapat melikat peta lokasi

persebaran penderita HIV/AIDS di dalam sistem ini, dan dapat juga melakukan

chat dengan penderita. Penderita hanya dapat melihat informasi event, informasi

lainnya, dan chat dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan Pemberdayaan

Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Internet

Serv er

Data Penderita

Data Kegiatan

Data Inf ormasi

Data Penderita

Data Kegiatan

Data Inf ormasi

Kepala Seksi Promosi Kesehatan

Pemberdayaan Masyarakat

Data Penderita

Data Kegiatan

Data Inf ormasi

Chat

Penderita

Data Kegiatan

Data Inf ormasi

Chat

Page 41: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

23

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Diusulkan

3.3.3.3 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari

sebuah sistem atau proses bisnis. Activity diagram sistem diusulkan adalah

sebbagai berikut :

a. Activity Diagram Login

Activity diagram login menggambarkan aktivitas Kepala Seksi dan Penderita

dalam memasukkan username dan password untuk dapat masuk dan

mengakses sistem. Perancangan activiy diagram login adalah seperi pada

Gambar 3.6.

Mengola data

penderita

Mengola data

ev ent

Lihat data

ev ent

Mengola data

inf ormasi

lainny a

Lihat data

inf romasi

lainny a

Login

<<exclude>>

<<exclude>>

Kepala Seksi Promosi Kesehatan

Pemberdayaan Masyarakat

Sistem Pemetaan Persebaran

HIV/AIDS Sistem Diusulkan

Penderita

Chat

Page 42: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

24

Gambar 3.6 Perancangan Activity Diagram Login

b. Activity Diagram Mengelola Data Penderita

Activity diagram mengelola data penderita menggambarkan aktivitas Kepala

Seksi dalam mengelola data penderita. Perancangan activity diagram

mengelola data penderita adalah seperti pada Gambar 3.7.

Halaman loginMenampilkan

f orm login

Input username

& passwordValid?

Menampilkan

halaman utama

Kepala Seksi dan Penderita Sistem

Y

T

Page 43: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

25

Gambar 3.7 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Penderita

c. Activity Diagram Mengelola Data Event

Activity diagram mengelola data event menggambarkan aktivitas Kepala Seksi

dalam mengelola data event. Perancangan activity diagram mengelola data

event adalah seperti pada Gambar 3.8.

Status

Login

Halaman

penderita

Menampilkan

halaman

penderita

Add?Menampilkan

f orm penderita

Input data

penderita &

simpan

Meny impan data

Updt?Menampilkan

data penderita

Update data

penderita &

simpan

Meny impan data

Del? Menghapus data

Kepala Seksi Sistem

T

Y

Y

T

T

Y

Page 44: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

26

Gambar 3.8 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Event

d. Activity Diagram Lihat Data Event

Activity diagram lihat data event menggambarkan aktivitas Penderita dalam

melihat data event. Perancangan activity diagram lihat data event adalah seperti

pada Gambar 3.9.

Status

Login

Halaman ev entMenampilkan

halaman ev ent

Add?Menampilkan

f orm ev ent

Input data ev ent

& simpanMeny impan data

Updt?Menampilkan

data ev ent

Update data

ev ent & simpanMeny impan data

Del? Menghapus data

Kepala Seksi Sistem

YT

YT

YT

Page 45: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

27

Gambar 3.9 Perancangan Activity Diagram Lihat Data Event

e. Activity Diagram Mengelola Data Informasi Lainnya

Activity diagram mengelola data informasi lainnya menggambarkan aktivitas

Kepala Seksi dalam mengelola data informasi lainnya. Perancangan activity

diagram mengelola data informasi lainnya adalah seperti pada Gambar 3.10.

Halaman ev entMenampilkan

data ev ent

Status

Login

Lihat detail

ev ent

Menampilkan

data ev ent detail

Penderita Sistem

Page 46: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

28

Gambar 3.10 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Informasi

Lainnya

f. Activity Diagram Lihat Data Informasi Lainnya

Activity diagram lihat data informasi lainnya menggambarkan aktivitas

Penderita dalam melihat data informasi lainnya. Perancangan activity diagram

lihat data informasi lainnya adalah seperti pada Gambar 3.11.

Status

Login

Halaman

inf ormasi

lainny a

Tampil halaman

inf ormasi

lainny a

Add?

Menampilkan

f orm inf ormasi

lainny a

Input data

inf ormasi

lainny a& simpan

Meny impan data

Updt?

Menampilkan

data inf ormasi

lainny a

Update data

inf ormasi

lainny a& simpan

Meny impan data

Del? Menghapus data

Kepala Seksi Sistem

Y

Y

T

Y

T

T

Page 47: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

29

Gambar 3.11 Perancangan Activity Diagram Lihat Data Informasi Lainnya

g. Activity Diagram Chat

Activity diagram chat menggambarkan aktivitas Kepala Seksi dan Penderita

dalam bertukar informasi dengan pesan singkat. Perancangan activity diagram

chat adalah seperti pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Perancangan Activity Diagram Chat

3.3.3.4 Class Diagram

Perancangan class diagram menggambarkan aktivitas sistem dalam penyimpanan

data berdasarkan kelas-kelas data yang disinpan yang terkoneksi satu sama lain,

sehingga dalam pemrosesan data yang dilakukan oleh sistem dapat dilakukan

Halaman

inf ormasi

lainny a

Menampilkan

data inf ormasi

lainny a

Status

Login

Lihat detail

inf ormasi

Menampilkan

data inf ormasi

detail

Penderita Sistem

Halaman chatMenampilkan

kolom chat

Status

Login

Input pesan dan

kirimMengirim pesan

Kepala Seksi & Penderita Sistem

Page 48: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

30

dengan baik (terintegrasi). Adapun perancangan class diagram pada sistem yang

diusulkan adalah seperti pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Perancagan Class Diagram Sistem Diusulkan

3.3.3.5 Interface Sistem

Interface sistem dirancang terdiri dari 2 (dua) hak akses, yaitu akses Admin, dan

akses Penderita. Adapun perancangan interface sistem tiap akses dijelaskan pada

sub interface di bawah ini.

3.3.3.5.1 Interface Sistem Akses Admin

Perancangan interface sistem dengan hak akses admin adalah sebagai berikut :

admin

-idadmin:int

-username:v archar(12)

-password:archar(12)

-nama:v archar(45)

+v erif y _login()

kegiatan

-idkegiatan:int

-kegiatan:v archar(45)

-waktu:datetime

-keterangan:v archar(45)

-admin_idadmin:int

+get_admin()

+create_kegiatan()

+v iew_kegiatan()

inf ormasi

-idinf ormasi:int

-judul:v archar(45)

-isi:mediumtext

-admin_idadmin:int

+get_admin()

+create_inf ormasi()

+v iew_inf ormasi()

penderita

-nik:char(18)

-nama:v arcar(45)

-tgllahir:date

-alamat:tiny text

-notelp:v archar(16)

-password:v archar(12)

-kelurahan_idkelurahan:int

-on_create:timestamp

+get_kelurahan()

+create_penderita()

+v iew_penderita()

kecamatan

-idkecamatan:int

-kecamatan:v archar(45)

+create_kecamatan()

+v iew_kecamatan()

kelurahan

-idkelurahan:int

-kelurahan:v archar(45)

-lat:f loat(12,8)

-lng:f loat(12,8)

-kecamatan_idkecamatan:int

+get_kecamatan()

+create_kelurahan()

+v iew_kelurahan()

1

1

1

1

1..*

1..*

1..*

1..*

Page 49: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

31

a. Interface Login

Interface login admin digunakan oleh admin untuk dapat masuk ke dalam

sistem dan mengakses sistem. Admin memasukkan username dan password

untuk dapat login. Adapun perancangan login admin adalah seperti pada

Gambar 3.14.

Gambar 3.14 Perancangan Interface Login Admin

b. Interface Utama Admin

Halaman utama admin berisikan map titik lokasi penderita dan beberapa menu

yang berada di pojok kiri atas. Menu-menu tersebut antara lain penderita,

kegiatan, informasi, lokasi, tentang, dan logout. Adapun perancangan interface

halaman utama admin adalah seperti pada gambar 3.15.

Username

Password

LOGIN

Page 50: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

32

Gambar 3.15 Perancangan Interface Halaman Utama Akses Admin

c. Interface Penderita

Pada halaman ini, admin dapat mengolah data penderita yang dirancang seperti

pada Gambar 3.16. Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem

memunculkan halaman input data penderita.

Gambar 3.16 Perancangan Interface Halaman Penderita Akses Admin

d. Interface Kegiatan

Halaman kegiatan digunakan oleh admin untuk mengolah data kegiatan yang

berkaitan dengan penderita HIV. Halaman ini berisikan data kegiatan seperti

MAP

Penderita

Kegiatan

Inf ormasi

Lokasi

Tentang

Logout

Penderita 1

Penderita 2

NIK

Nama

Tanggal Lahir

Alamat

No Telp

Password

Kecamatan

Kelurahan

SIMPAN

Page 51: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

33

pada gambar 3.17. Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem

menampilkan halaman input data kegiatan.

Gambar 3.17 Perancangan Interface Halaman Kegiatan Akses Admin

e. Interface Informasi

Halaman informasi digunakan oleh admin untuk mengolah data informasi yang

berkaitan dengan HIV. Halaman ini berisikan data informasi seperti pada

gambar 3.18. Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem

menampilkan halaman input data informasi.

Gambar 3.18 Perancangan Interface Halaman Informasi Akses Admin

Kegiatan 1

Kegiatan 2

Judul

Waktu

Isi

SIMPAN

PILIH

Inf ormasi 1

Inf ormasi 2

Judul

Isi

SIMPAN

PILIH

Page 52: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

34

f. Interface Lokasi

Halaman ini berisikan lokasi seperti kecamatan dan kelurahan beserta titik

lokasi kelurahannya seperti pada Gambar 3.19. Ketika menekan tombol

“tambah”, maka sistem menampilkan halaman input data kecamatan. Ketika

admin menekan kecamatan, sistem menampilkan halaman input data kelurahan

beserta titik lokasi kelurahan tersebut.

Gambar 3.19 Perancangan Interface Halaman Lokasi Akses Admin

g. Interface Tentang

Halaman tentang berisikan tentang aplikasi seperti pada gambar 3.20.

Gambar 3.20 Perancagan Interface Halaman Tentang Akses Admin

Kecamatan 1

Kecamatan 2

Kecamatan

SIMPAN

Kelurahan

Latitude

Longitude

SIMPAN

Isi Tentang

Aplikasi

Page 53: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

35

3.3.3.5.2 Interface Sistem Akses Penderita

Perancangan interface sistem dengan hak akses penderita adalah sebagai berikut :

a. Interface Login

Interface login penderita digunakan oleh penderita untuk dapat masuk ke

dalam sistem dan mengakses sistem. penderita memasukkan username dan

password untuk dapat login. Adapun perancangan login penderita adalah

seperti pada Gambar 3.21.

Gambar 3.21 Perancangan Interface Halaman Login Penderita

b. Interface Halaman Utama Penderita

Halaman utama penderita berisikan informasi mengenai infomasi kegiatan dan

informasi lainnya. Terdapat menu chat, tentang, dan logout di pojok kiri atas.

Perancangan interface halaman utama akses penderita adalah seperti pada

Gambar 3.22.

Username

Password

LOGIN

Page 54: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

36

Gambar 3.22 Perancangan Interface Halaman Utama Akses Penderita

c. Interface Chat

Halaman chat digunakan oleh penderita dalam melakukan komunikasi berupa

pesan ke admin Dinas Kesehatan. Adapun perancangan interface chat penderita

adalah seperti pada Gambar 3.24.

Gambar 3.23 Perancangan Interface Halaman Chat Akses Penderita

d. Interface Tentang

Halaman ini berisikan infromasi mengenai tentang aplikasi. Perancangan

interface halaman tentang akses penderita adalah seperti pada Gambar 3.25.

Kegiatan 1

Chat

Tentang

Logout

Inf ormasi 1

Text

Page 55: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

37

Gambar 3.24 Perancangan Interface Halaman Tentang Akses Penderita

3.3.4 Construction Of Prototype

Setelah tahap pemodelan, maka peneliti mulai melakukan pengkodean program.

Bahasa pemograman yang digunakan dalam pembuatan sistem presensi adalah

Java menggunakan aplikasi Android Studio dengan database MySQL

menggunakan tools PHPMyAdmin.

3.3.5 Deployment, Delivery and Feedback

Tahap pembuatan program dibarengi oleh tahapan implementasi dan pengujian

sistem. Sistem yang baru diberikan kepada Dinas Kesehatan. Jika ada kekurangan

atau penambahan kebutuhan sistem, maka Dinas Kesehatan akan melakukan

komunikasi kembali dengan peneliti.

Isi Tentang

Aplikasi

Page 56: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Alat Pendukung Pembuatan Sistem

Alat pendukung pembuatan Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit

Human Immune Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency

Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis Mobile (Android) terdiri dari

beberapa perangkat lunak dan perangkat keras. Adapun alat pendukung

pembuatan sistem yaitu sebagai berikut :

4.1.1 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang dibutuhkan Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit

Human Immune Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency

Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis Mobile (Android) adalah sebagai

berikut :

a. Sistem Operasi : Windows 10 64bit dan Android Versi 5.0 (Lollipop).

b. Database : MySQL.

c. Tools : Android Studio, Edraw Max, Xampp (MySQL), Ms.

Word dan Notepad.

4.1.2 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras dengan rekomendasi minimum yang digunakan dalam pembuatan

Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune Deficiency Virus

(HIV) dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung

Berbasis Mobile (Android) adalah sebagai berikut :

a. Komputer atau laptop, dengan spesifikasi minimal :

1. Processor Core i3.

2. Hardisk 500 GB.

3. RAM 4 GB.

b. Smartphone Android.

Page 57: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

39

4.2 Implementasi Sistem

Implementasi dari sistem yang telah dirancang sebelumnya adalah terdiri dari 2

(dua) hak akses yaitu hak akses yaitu admin, dan Penderita. Adapun penjelasan

implementasi sistem tiap akses adalah dijelaskan pada sub pokok bahasan di

bawah ini.

4.2.1 Implementasi Sistem Akses Admin

Implementasi sistem dengan hak akses Admin adalah sebagai berikut :

a. Implementasi Halaman Login Admin

Halaman login admin digunakan oleh admin untuk dapat masuk ke dalam

sistem dan mengakses sistem. Admin memasukkan username dan password

untuk dapat login. Adapun implementasi login admin adalah seperti pada

Gambar 4.1.

Page 58: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

40

Gambar 4.1 Implementasi Halaman Login Admin

a. Implementasi Halaman Utama Admin

Halaman utama admin berisikan map titik lokasi penderita dan beberapa menu

yang berada di pojok kiri atas. Menu-menu tersebut antara lain penderita,

kegiatan, informasi, lokasi, tentang, dan logout. Adapun implementasi halaman

utama admin adalah seperti pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Implementasi Halaman Utama Akses Admin

Page 59: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

41

b. Implementasi Halaman Penderita

Pada halaman ini, admin dapat mengolah data penderita yang dirancang seperti

pada Gambar 4.3. pada halaman ini terdapat icon tombol “telepon”, dan “chat”.

Ketika admin menekan tombol telepon, sistem akan melakukan panggilan

telepon ke nomor penderita. Jika admin menekan tombol “chat”, sistem

menampilkan kolom chat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

mengirim pesan ke penderita.

Gambar 4.3 Implementasi Halaman Penderita Akses Admin

Page 60: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

42

Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem memunculkan halaman

input data penderita seperti pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Implementasi Halaman Input Data Penderita Akses Admin

c. Implementasi Halaman Kegiatan

Halaman kegiatan digunakan oleh admin untuk mengolah data kegiatan yang

berkaitan dengan penderita HIV. Halaman ini berisikan data kegiatan seperti

pada gambar 4.5.

Page 61: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

43

Gambar 4.5 Implementasi Halaman Kegiatan Akses Admin

Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem menampilkan halaman

input data kegiatan seperti pad Gambar 4.6.

Page 62: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

44

Gambar 4.6 Implementasi Halaman Input Data Kegiatan Akses Admin

d. Implementasi Halaman Informasi

Halaman informasi digunakan oleh admin untuk mengolah data informasi yang

berkaitan dengan HIV. Halaman ini berisikan data informasi seperti pada

gambar 4.7.

Page 63: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

45

Gambar 4.7 Implementasi Halaman Informasi Akses Admin

Page 64: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

46

Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem menampilkan halaman

input data informasi seperti pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Perancangan Interface Halaman Input Data Informasi Akses

Admin

e. Implementasi Halaman Lokasi

Page 65: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

47

Halaman ini berisikan lokasi seperti kecamatan dan kelurahan beserta titik

lokasi kelurahannya seperti pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Implementasi Halaman Kecamatan Akses Admin

Ketika menekan tombol “tambah”, maka sistem menampilkan halaman input

data kecamatan seperti pada gambar 4.10.

Page 66: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

48

Gambar 4.10 Implementasi Halaman Input Data Kecamatan Akses Admin

Ketika admin menekan kecamatan, sistem menampilkan halaman input data

kelurahan beserta titik lokasi kelurahan tersebut seperti pada Gambar 4.11.

Page 67: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

49

Gambar 4.11 Implementasi Halaman Input Data Kelurahan Akses Admin

Page 68: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

50

f. Implementasi Halaman Tentang

Halaman tentang berisikan tentang aplikasi seperti pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Implementasi Halaman Tentang Akses Admin

4.2.2 Implementasi Sistem Akses Penderita

Implementasi sistem dengan hak akses Penderita adalah sebagai berikut :

a. Implementasi Halaman Login Penderita

Halaman login penderita digunakan oleh penderita HIV/AIDS untuk dapat

masuk ke dalam sistem dan mengakses sistem. Penderita memasukkan

Page 69: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

51

username dan password untuk dapat login. Adapun implementasi login

penderita adalah seperti pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Implementasi Halaman Login Penderita

b. Implementasi Halaman Utama Penderita

Halaman utama penderita berisikan informasi mengenai kegiatan dan

informasi. Di kanan atas terdapat simbol yang berisikan menu chat, tentang,

dan logout seperti ppada Gambar 4.13.

Page 70: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

52

Gambar 4.14 Implementasi Halaman Utama Akses Penderita

c. Implementasi Halaman Chat

Ketika penderita menekan halaman chat yang ada di dalam menu utama, maka

sistem menampilkan kolom chat seperti pada Gambar 4.14.

Page 71: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

53

Gambar 4.15 Implementasi Halaman Chat Akses Penderita

d. Implementasi Halaman Tentang

Halaman tentang berisikan tentang aplikasi seperti pada gambar 4.15.

Page 72: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

54

Gambar 4.16 Implementasi Halaman Tentang Akses Penderita

Page 73: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Kelebihan dan kekurangan dari Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit

Human Immune Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency

Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis Mobile (Android) adalah :

a. Informasi kegiatan atau acara yang diperuntukkan bagi penderita HIV/AIDS

mudah didapatkan dan diterima karena informasi yang dikirim dapat langsung

diterima oleh penderita memalui notifikasi, akan tetapi tidak ada lokasi titik

pertemuan kegiatan.

b. Penderita HIV/AIDS dapat melihat informasi atau kumpulan berita, dengan

salah satu contohnya adalah penjelasan mengenai HIV/AIDS.

c. Admin Dinas Kesehatan dapat melihat data jumlah penderita tiap kelurahan

yang ada di wilayah Bandar Lampung, akan tetapi profil penderita tidak

mencantumkan foto penderita.

d. Admin Dinas Kesehatan dapat mengirimkan informasi kegiatan ke seluruh

penderita HIV/AIDS yang terdapat di wilayah Bandar Lampung.

e. Admin Dinas Kesehatan dapat berkomunikasi dengan penderita melalui media

chat yang tersedia di dalam aplikasi.

5.2 Simpulan

Adapun kesimpulan dari implementasi Sistem Informasi Pemetaan Persebaran

Penyakit Human Immune Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency

Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis Mobile (Android) adalah sebagai

berikut :

a. Sistem yang dibangun dapat memudahkan bagian admin Dinas Kesehatan

dalam memberikan informasi kepada penderita HIV/AIDS mengenai kegiatan

yang akan dilakukan kemudian.

b. Dapat memudahkan bagian admin Dinas Kesehatan dalam memetakan lokasi

penderita HIV/AIDS berdasarkan pemetaan kelurahan.

Page 74: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

56

c. Dapat memudahkan admin Dinas Kesehatan dalam berkomunikasi dengan

penderita HIV/AIDS, dan sebaliknya.

d. Dapat memudahkan penderita HIV/AIDS dalam menerima informasi mengenai

jadwal kegiatan binaan yang dilakukan Dinas Kesehatan.

5.3 Saran

Adapun saran yang diajukan untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya

adalah :

a. Menambahkan perluasan wilayah berdasarkan Kabupaten.

b. Menambahkan titik lokasi tempat konservasi HIV.

c. Menambahkan titik lokasi kegiatan.

d. Menambahkan foto penderita di dalam data penderita.

Page 75: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …

DAFTAR PUSTAKA

A.S, Rosa dan Shalahuddin, M. 2018. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat

Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Penerbit Modula, Bandung.

Avestro, Joyce. 2007. Pengembangan Perangkat Mobile : Java Education

Network Indonesia (JENI).

Google Developer Training Team. 2016. Android Developer Fundamentals

Course-Learn to Develop Android Applications by Google Team.

Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Andi Offset,

Yogyakarta.

Marlena, Deti dan Aspriyono, Hari. 2014. Sistem Informasi Geografis Letak

Lokasi Rumah Sakit dan Apotek Kota Bengkulu Berbasis Android. Jurnal

Media Infotama, Vol. 10, No. 2, ISSN 1858-2680.

Mukti, Koko Wibowo., dkk. 2015. Sistem Informasi Geografis (SIG) Menentukan

Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Berbasis Website.

Jurnal Media Infotama, Vol. 11, No. 1, ISSN 1858-2680.

Prabowo, Eric Cundomanik., dkk. 2016. Aplikasi Survei Berbasis Android. Jurnal

Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Surabaya.

S, Roger Pressman. 2012. Rekatyasa Perangkat Lunak. Andi, Yogyakarta.

Solichin, Achmad. 2016. Pemograman Web dengan PHP dan MySQL. E-Book

diunduh dari

https://www.researchgate.net/publication/236885805_Pemrograman_Web

_dengan_PHP_dan_MySQL.

Page 76: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …
Page 77: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …
Page 78: SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …