SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …
Transcript of SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT …
SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT HUMAN IMMUNE
DEFICIENCY VIRUS (HIV) DAN AQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME
(AIDS) DI BANDAR LAMPUNG BERBASIS MOBILE
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA KOMPUTER
Pada Program Studi Sistem Informasi
IIB Darmajaya Bandar Lampung
Disusun Oleh:
Andrio Wicaksono
1611058002P
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
BANDAR LAMPUNG
2019
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas
a. Nama : Andrio Wicaksono
b. NPM : 1611058002P
c. Tempat/Tangggal Lahir : Srikuncoro, 01 Juli
d. Agama : Islam
e. Alamat : Waykerap Kecamatan Semaka
Kabupaten Tanggamus Lampung
f. Kewarganegaraan : Indonesia
g. E-mail : [email protected]
h. HP : 082280549195
2. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasar : SD N 1 Way Kerap
b. Sekolah Menengah Pertama : SMP N 1 Semaka
c. Sekolah Menengah Atas : SMA N 1 Semaka
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa ikhlas dan rasa syukur kepada Allah SWT kupersembahkan
skripsi ini untuk:
1. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Nabi Muhammad SAW. Yang telah menjadi sumber inspirasi dalam
berbagai macam hal dan tindakan dalam hidup saya.
3. Untuk ayah dan ibu tercinta Kumsoni dan Zahriah yang terus selalu tanpa
henti memberi motivasi, dukungan serta doa. Tanpa adanya kalian saya
tidak akan pernah menjadi seperti ini.
4. Untuk kedua kakak tercinta Heri ansoni dan Leni Sulistianingsih yang
selau mendukung saya.
5. Deri rahli Kurniawan yang selalu ada ketika mengerjakan skripsi dikostan.
6. Fahrur Rozi yang sudah menemani selama 4 tahun kuliah dan satu kostan.
7. Teman-teman seperjuangan jurusan Sistem Informasi.
8. Almamaterku.
MOTTO
“Tidak ada kesuksesan melainkan dengan
pertolongan Allah.”
(Q.S Huud : 88)
Lakukan kan lah hal yang baik untuk orang
disekelilingmu
(penulis)
ABSTRAK
Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune Deficiency
Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Bandar
Lampung Berbasis Mobile
Oleh
Andrio Wicaksoono
(1611058002P)
Penyakit HIV-AIDS merupakan peyakit yang merubah kesehatan di dunia dan
hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan secara total.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, jumlah penderita
HIV/AIDS di Lampung tahun 2015-2019 sebanyak 524 penderita. Penderita
terbanyak berada di wilayah Bandar Lampung dengan jumlah 379 orang, dan
banyak terjadi pada ibu rumah tangga (IRT) mencapai 40 %. Untuk menjaga
ketersinambungan perawatan dan pengobatan penderita, maka perlu adanya sistem
sebagai perluasan layanan dari sektor lain dalam mengobati pasien berupa
pelayanan kesehatan , serta monitoring akan persebaran penderita HIV/AIDS di
Bandar Lampung.
Sistem dibuat berbasiskan Android dengan minimal Sistem Operasi yang
digunakan adalah versi 5.0 atau Lollipop. Sistem dibangun menggunakan metode
prototipe dan penyimpanan basis data yang digunakan adalah MySQL. Sistem ini
dilengkapi dengan map dan chat.
Sistem yang berbasiskan Android ini dapat diakses dimanapun dengan syarat
terkoneksi dengan jaringan internet. Adanya notifikasi dapat memudahkan
penderita dalam mengetahui informasi jadwal kegiatan binaan yang dilakukan
oleh Dinas Kesehatan beserta lokasi kegiatan. Sistem ini juga berisikan jumlah
penderita di dalam 1 (satu) kelurahan yang membantu Dinas Kesehatan dalam
melakukan pemantauan penyebaran penderita HIV/AIDS yang ada di Kota
Bandar Lampung.
Kata Kunci : HIV/AIDS, Android, Prototipe.
PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr, Wb
Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat Taufiq dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
SISTEM INFORMASI PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT HUMAN
IMMUNE DEFICIENCY VIRUS (HIV) DAN AQUIRED IMMUNE
DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI BANDAR LAMPUNG BERBASIS
MOBILE.. Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada program S1 Sistem Informasi di perguruan tinggi IIB
Darmajaya Bandar Lampung. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan skripsi ini dari bantuan berbagai pihak, karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
1. Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Nabi Muhammad SAW. Yang telah menjadi sumber inspirasi dalam
berbagai macam hal dan tindakan dalam hidup saya.
3. Untuk ayah dan ibu tercinta Kumsoni dan Zahriah yang terus selalu tanpa
henti memberi motivasi, dukungan serta doa. Tanpa adanya kalian saya
tidak akan pernah menjadi seperti ini.
4. Bapak Ir. Firmansyah YA. MBA,MSc., selaku Rektor IIB Darmajaya.
5. Bapak Sriyanto, S.kom, MM.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer
IIB Darmajaya Bandar Lampung.
6. Bapak Nurjoko, S.kom, M.T.I selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi IIB
Darmajaya.
7. Pak Agus Rahardi selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
bimbingan dan motivasi kepada saya.
8. Untuk adik saya Muhammad Fariz kurniawan yang telah memberi arti
susahnya menjadi kakak yang baik
9. Kedua kakak saya yang saya sayangi Heri Ansoni dan Leni Sulistianingsih
10. Mariansyah,Deri Rahli Kurniawan dan Deni yang telah menemani
begadang dan membantu dalam pembuatan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan Sistem Informasi.
12. Almamater IIB Darmajaya.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan pihak yang telah membantu proses
skripsi penulis.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
Bandar Lampung, 18 September 2019
Penulis
Andrio Wicaksono
1611058002P
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4
2.1 Pengertian HIV/AIDS .................................................................................. 4
2.2 Konsep Dasar Sistem ................................................................................... 7
2.2.1 Pengertian Sistem ................................................................................ 7
2.2.2 Pengertian Informasi ........................................................................... 7
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ............................................................... 7
2.3 Sistem Informasi Geografis.......................................................................... 8
2.4 Google Maps ................................................................................................ 8
2.5 Android ........................................................................................................ 9
iii
2.6 Android Studio ......................................................................................... 10
2.7 Metode Pengembangan Sistem Prototype ................................................ 10
2.8 Alat Pengembangan Sistem ..................................................................... 12
2.8.1 Use Case Diagram ........................................................................... 12
2.8.2 Activity Diagram ............................................................................. 14
2.8.3 Class
Diagram……………………………………………………..14
2.9 Java ............................................................................................................ 15
2.10 MySQL .................................................................................................... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 18
3.1 Diagram Alir pemecah Masalah ............................................................... 18
3.2 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 19
3.3 Metode Pengembangan Sistem ................................................................. 19
3.3.1 Communication ................................................................................. 19
3.3.1.1 Analisa Sistem Berjalan ........................................................ 20
3.3.1.2 Analisa Pemasalahan ............................................................ 21
3.3.2 Quick Plan ....................................................................................... 21
3.3.3 Modelling Quick Design ................................................................. 21
3.3.3.1 Arsitektur Sistem Diusulkan ................................................. 21
3.3.3.2 Use Case Diagram ................................................................ 22
3.3.3.3 Activity Diagram .................................................................. 23
3.3.3.4 Class Diagram ....................................................................... 29
3.3.3.5 Interface Sistem .................................................................... 30
3.3.3.5.1 Interface Sistem Akses Admin ............................ 30
3.3.3.5.2 Interface Sistem Akses Penderita ........................ 35
3.3.4 Construction Of Prototype .............................................................. 37
3.3.5 Deployment, Delivery and Feedback .............................................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 38
4.1 Alat Pendukung Pembuatan Sistem ........................................................ 38
4.1.1 Perangkat Lunak(Software) ............................................................ 38
4.1.2 Perangkat Keras(Hardware) ............................................................ 38
4.2 Implementasi Sistem ............................................................................... 39
iv
4.2.1 Implementasi Sistem Akses Admin ................................................ 39
4.2.2 Implementasi Sistem Akses Penderita ................................................. 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 55
5.1 Simpulan .............................................................................................. 55
5.2 Saran .................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Ilustrasi Model Prototipe ........................................................................... 11
3.1 Diagram Alir Pemecah Masalah ................................................................ 18
3.2 Use Case Diagram Pengelolaan Data Penderita ....................................... 20
3.3 Arsitektur Sistem Berjalan ......................................................................... 20
3.4 Arsitekur Sistem Diusulkan ....................................................................... 22
3.5 Use Case Diagram Sistem Diusulkan ........................................................ 23
3.6 Perancangan Activity Diagram Login ........................................................ 24
3.7 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Penderita ........................ 25
3.8 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Event .............................. 26
3.9 Perancangan Activity Diagram Lihat Data Event....................................... 27
3.10 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Informasi Lainnya ....... 28
3.11 Perancangan Activity Diagram Lihat Data Informasi Lainnya ................ 29
3.12 Perancangan Activity Diagram Chat ........................................................ 29
3.13 Perancagan Class Diagram Sistem Diusulkan ......................................... 30
3.14 Perancangan Interface Login Admin ....................................................... 31
3.15 Perancangan Interface Halaman Utama Akses Admin ............................ 32
3.16 Perancangan Interface Halaman Penderita Akses Admin ....................... 32
3.17 Perancangan Interface Halaman Kegiatan Akses Admin ........................ 33
3.18 Perancangan Interface Halaman Informasi Akses Admin ....................... 33
3.19 Perancangan Interface Halaman Lokasi Akses Admin ............................ 34
3.20 Perancagan Interface Halaman Tentang Akses Admin ........................... 34
3.21 Perancangan Interface Halaman Login Penderita .................................... 35
3.22 Perancangan Interface Halaman Utama Akses Penderita ........................ 36
3.23 Perancangan Interface Halaman Chat Akses Penderita ........................... 36
3.24 Perancangan Interface Halaman Tentang Akses Penderita ..................... 37
4.1 Implementasi Halaman Login Admin ........................................................ 39
4.2 Implementasi Halaman Utama Akses Admin ............................................ 40
4.3 Implementasi Halaman Penderita Akses Admin........................................ 41
4.4 Implementasi Halaman Input Data Penderita Akses Admin...................... 42
vi
4.5 Implementasi Halaman Kegiatan Akses Admin ........................................ 43
4.6 Implementasi Halaman Input Data Kegiatan Akses Admin ...................... 44
4.7 Implementasi Halaman Informasi Akses Admin ....................................... 45
4.8 Perancangan Interface Halaman Input Data Informasi Akses Admin ....... 46
4.9 Implementasi Halaman Kecamatan Akses Admin ..................................... 47
4.10 Implementasi Halaman Input Data Kecamatan Akses Admin ................. 48
4.11 Implementasi Halaman Input Data Kelurahan Akses Admin .................. 49
4.12 Implementasi Halaman Tentang Akses Admin........................................ 50
4.13 Implementasi Halaman Login Penderita .................................................. 51
4.14 Implementasi Halaman Utama Akses Penderita ...................................... 52
4.15 Implementasi Halaman Chat Akses Penderita ......................................... 53
4.16 Implementasi Halaman Tentang Akses Penderita.................................... 54
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Versi Android ............................................................................................. 9
2.2 Simbol Use Case Diagram ........................................................................ 13
2.3 Simbol Activity Diagram............................................................................ 14
2.4 Simbol Class Diagram ............................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Human Immune Deficiency Virus (HIV) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin
banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah
sehingga rentan diserang berbagai macam penyakit. Infeksi HIV yang tidak segera
ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut Aquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS) yang merupakan tahap stadium akhir dari infeksi
virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
sepenuhnya. Adapun ciri-ciri penderita yang terjangkit virus HIV/AIDS adalah
demam berulang, ruam kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan
kronis, nyeri otot dan sendi, sakit kepala ekstrem, diare, penurunan berat badan,
pneumonia, keringat malam, infeksi jamur, serta penurunan daya ingat.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, jumlah penderita
HIV/AIDS di Lampung tahun 2015-2018 sebanyak 503 penderita. Penderita
terbanyak berada di wilayah Bandar Lampung dengan jumlah 374 orang, dan
banyak terjadi pada ibu rumah tangga (IRT) mencapai 40 persen. Orang yang
terkena penyakit ini dapat mengalami beberapa kerugian diantaranya adalah
meyebabkan penderita dikucilkan dari lingkungan keluarga dan masyarakat,
dipecat dari pekerjaan, dan masih banyak kerugian lainnya.
Dalam pencegahan dan penanggulangan penyebaran HIV/AIDS, dinas kesehetan
kota Bandr Lampung akan melakukan berbagai aksi/tindakan pencegahan dan
penanggulangan agar penyebaran dari virus HIV/AIDS sendiri dapat terlaksana
dengan baik. Adapun Kriteria dan pamareter dilihat dari tingkat ekonomi, tingkat
Pendidikan, pergaulan remaja,adanya daerah pemukiman lokalisasi prostitusi dan
tingkat terjangkit penyakit HIV/AIDS didaerag tersebut. Melihat kriteria dan
parameter tersebut Dinas Kesehatan akan melakukan monitoring, penyuluhan
maupun pengobatan didaerah yang sudah dipilih.
2
Seperti diketahui bahwa infeksi HIV merupakan penyakit kronis yang dapat
dikendalikan dengan pemberian obat Anti Retro Viral (ARV) seumur hidup. Oleh
karena itu, diperlukan layanan yang mudah dijangkau untuk menjaga
ketersinambungan perawatan dan pengobatan penderita. Selaman ini, layanan
hanya tersedia di rumah sakit rujukan ARV saja dan perlu adanya perluasan
layanan dari sektor lain. Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan perluasan
akan pelayanan perawatan dan pengobatan pasien berupa event, serta monitoring
akan persebaran penderita HIV/AIDS di Bandar Lampung, maka diusulkanlah
suatu Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune
Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di
Bandar Lampung Berbasis Mobile.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan masalah “Bagaimana merancang dan membangun suatu sistem
informasi pemetaan persebaran penyaki HIV/AIDS di Bandar Lampung berbasis
mobile?”
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Adapun batasan dari
penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Data yang diolah berupa data penderita HIV/AIDS di wilayah Bandar
Lampung.
b. Sistem yang dibangun berbasis Android.
c. Sistem yang dibangun berisikan informasi mengenai penderita HIV/AIDS yang
terdiri dari titik lokasi penderita yang dapat dilihat oleh Dinas Kesehatan,
jadwal event kegiatan, informasi pendukung lainnya, dan chat.
d. Penderita HIV/AIDS mendapat akses login dari Dinas Kesehatan. Jika
penderita lupa akan password login, maka penderita dapat menghubungi nomor
telepon yang tertera di dalam aplikasi.
3
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem informasi pemetaan
persebaran penyakit HIV/AIDS yang dapat diakses menggunakan smartphone
dengan sistem operasi Android.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari pembuatan Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit
HIV/AIDS Berbasis Mobile pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Sistem yang dibangun bersifat portabel, sehingga penderita HIV/AIDS dapat
mengakses sistem dan menerima informasi event dimanapun dan kapanpun.
b. Memudahkan Dinas Kesehatan dalam memantau perkembangan penderita
HIV/AIDS, menjaga ketersinambungan perawatan, dan pengobatan penderita
dengan adanya event kegiatan dan titik lokasi persebaran penderita.
c. Sebagai sarana peningkatan layanan Dinas Kesehatan dalam menjaga
ketersinambungan perawatan, dan pengobatan penderita HIV/AIDS.
1.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dan mendukung penelitian serta
penulisan skripsi yang dilakukan oleh penulis/peneliti.
BAB III Metodologi Penelitian
Dalam bab ini dijelaskan tentang metodologi penelitian penyelesaian masalah
yang dijelaskan di perumusan masalah yang meliputi metode pengumpulan data,
dan metode pengembangan sistem.
4
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini akan dibahas tentang perangkat keras dan perangkat lunak yang
dibutuhkan dalam pembuatan sistem, serta implementasi hasil penelitian berupa
aplikasi/sistem yang dibangun, termasuk cara pengoperasiannya.
BAB V Simpulan dan Saran
Bab ini berisikan simpulan dari seluruh pembahasan dan saran yang diperlukan
untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian HIV/AIDS
Human Immune Deficiency Virus (HIV) adalah virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin
banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah
sehingga rentan diserang berbagai macam penyakit. Infeksi HIV yang tidak segera
ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut Aquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS) yang merupakan tahap stadium akhir dari infeksi
virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
sepenuhnya. Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS.
Akan etapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan
dapat meningkatkan harapan hidup penderita.
Virus HIV terbagi menjadi 2 (dua) tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-
masing tipe terbagi lagi menjadi beberapa subtipe. Pada banyak kasus, infeksi
HIV disebabkan oleh HIV-1, 90% diantaranya adalah HIV-1 subtipe M.
Sedangkan HIV-2 diketahui hanya menyerang sebagian kecil individu. Pemberian
obat Anti Retro Viral (ARV) dapat memberikan harapan untuk kelangsungan
hidup penderita, akan tetapi tidak dapat menyembuhkan penderita (Dinas
Kesehatan). Adapun ciri-ciri penderita yang terjangkit virus HIV/AIDS adalah
sebagai berikut :
1. Demam berulang
Demam adalah tubuh respon pertama tubuh dalam melawan setiap infeksi atau
invasi benda asing. Jika seseorang terinfeksi HIV, pada tahap awal akan
muncul demam kemudian disertai dengan gejala seperti flu selama empat
minggu pertama. Kondisi ini disebut dengan sindrom retroviral akut atau ARS
atau infeksi HIV primer. Ini adalah respon alami tubuh terhadap HIV yang
menjadi gejala HIV awal. Tingginya suhu tubuh dapat bervariasi mulai dari
sedang hingga tinggi sekitar 38°-39° C. Biasanya demam akan disertai dengan
kelelahan, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan
5
kecenderungan mual. Sementara demam berlanjut, virus bergerak jauh ke
dalam aliran darah dan mulai mereplikasi (memperbanyak diri), mengganggu
fungsi sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan reaksi peradangan.
2. Ruam Kulit
Ketika muncul ruam atau kemerahan yang terjadi tanpa ada reaksi alergi atau
overdosis obat, maka harus diwaspadai apa mungkin merupakan salah satu dari
ciri-ciri HIV. Ruam ini dapat terjadi pada tahap awal penyakit atau tahap lanjut
ketika sisitem kekebalan tubuh menjadi lemah. Ruam dapat muncul berupa
warna merah, coklat, merah muda, atau bercak keunguan. Jika ruam kulit terus
bertahan meskipun sudah diobati, pertimbangkan untuk menjalani tes HIV.
3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh
sehingga organ ini seringkali dipengaruhi ketika tubuh mengalami inflamasi
atau infeksi, tak terkecuali pada HIV. Demam yang disertai dengan
pembengkakan kelenjar getah bening memang menjadi indikasi dari setiap
masalah kesehatan lainnya. Tapi apabila pembengkakan kelenjar getah bening
di leher, selangkangan, atau di ketiak tak kunjung pulih maka kita juga harus
mewaspadai HIV.
4. Kelelahan Kronis
Badan yang terus menerus mengalami lelah dan tidak jelas penyebabnya
mengindikasikan adanya masalah pada tubuh, salah satunnya adalah gejala
HIV. Karena infeksi HIV akan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang
berarti juga melemahkan stamina tubuh.
5. Nyeri Otot dan Sendi
Pembengkakan kelenjar getah bening bersama dengan sakit otot dan nyeri
sendi adalah gejala HIV lain yang menonjol.
6. Sakit Kepala Ekstrim
Sakit kepala dengan demam dan nyeri sendi bisa menjadi gejala dari beberapa
kondisi kesehatan lainnya tetapi juga umum terjadi pada infeksi HIV.
6
7. Diare
Diare yang berlangsung selama lebih dari seminggu adalah masalah yang perlu
diperhatikan. Diare tak henti-hentinya yang tidak berhenti bahkan setelah
diberikan pengobatan bisa menjadi gejala kemungkinan infeksi HIV.
8. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan yang cepat bersama dengan diare bisa berarti bahwa
virus tersebut telah benar benar mengganggu sistem pertahanan tubuh.
Kehilangan 10 persen berat badan bersama dengan diare dan mual merupakan
kombinasi yang pas.
9. Pneumonia
Batuk, demam, penurunan berat badan, dan sesak nafas yang merupakan tanda-
tanda pneumonia bisa menjadi indikasi infeksi HIV. Ingat pneumonia adalah
kejadian yang sangat umum bagi orang-orang yang terkena HIV.
10. Keringat Malam
Banyak orang yang terkena infeksi HIV AIDS mengalami gejala sering
berkeringat di malam hari meskipun pada saat itu udara tidak panas dan
sedang tidak melakukan aktifitas fisik.
11. Infeksi Jamur
Ketika daya tahan tubuh melemah, maka tubuh mudah terserang infeksi,
terutama infeksi jamur. Pada prinsipnya semua bagian tubuh dapat terserang,
jika jamur menyerang kuku, maka kuku akan kuning, berubah warna,
menebal dan rapuh ini merupakan tanda infeksi sekunder setelah terinfeksi
HIV. Demikian pula sariawan di mulut karena infeksi jamur dapat menjadi
indikasi yang sama.
12. Penurunan Daya Ingat atau Depresi
Penderita HIV umumnya akan mengalamiMeskipun hal ini biasanya terjadi
pada penyakit HIV tahap lanjut, namun tetap harus diwaspadai secara dini.
Seperti telah saya sebutkan sebelumnya, bahwa ciri-ciri HIV AIDS di atas
bisa digunakan sebagai dugaan bahwa seseorang terkena HIV, namun untuk
memastikan hal ini maka harus dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium
atas rujukan dari dokter.
7
2.2 Konsep Dasar Sistem
Pemahaman tentang sistem harus diketahui sebelumnya, karena mempunyai
peranan penting dalam melakukan penelitian terhadap sistem yang akan diteliti
serta untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
2.2.1 Pengertian Sistem
Menurut Abdul Kadir (2014), sistem adalah sekumpulan elemen yang saling
terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai
gambaran, jika sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan
manfaatdalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan
bukanlah bagian dari sistem.
2.2.2 Pengertian Informasi
Menurut Abdul Kadir (2014)yang mengutip dari McFadden, dan kawan-kawan
mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa
sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Shannon dan Weaver, dua orang insinyur listrik melakukan pendektan secara
matematis untuk mendefinisikan informasi (Kroenke). Menurut mereka, informasi
adalah jumlah ketidakpasian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima.
Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat. Menurut
Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau saat mendatang.
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Abdul Kadir (2014), sesungguhnya yang dimaksud sistem informasi
tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer
biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information
System atau CBIS). Sistem informasi mencangkup sejumlah komponen (manusia,
komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses
8
(data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau
tujuan.
2.3 Sistem Informasi Geografis
Menurut Mukti dkk (2015) SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi-
informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi. Pada dasarnya, istilah
sistem informasi geografi merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu
sistem, informasi, dan geografi. Dengan demikian, pengertian terhadap ketiga
unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami SIG. Dengan
melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG merupakan salah satu sistem
informasi. SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur informasi
geografi. Istilah “geografis” merupakan bagian dari spasial (keruangan). Kedua
istilah ini sering digunakan secara bergantian atau tertukar hingga timbul istilah
yang ketiga, geospasial. Ketiga istilah ini mengandung pengertian yang sama di
dalam konteks SIG. Penggunaan kata “geografis” mengandung pengertian suatu
persoalan mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi. Istilah “informasi
geografis” mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang
terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek
terletak di permukaan bumi, dan informasi mengenai keterangan-keterangan
(atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diberikan atau
diketahui
2.4 Google Maps
Google Map Service adalah sebuah jasa peta global virtual gratis dan online yang
disediakan oleh perusahaan Google. Google Maps menawarkan peta yang dapat
diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia.Google Maps juga menawarkan
pencarian suatu tempat dan rute perjalanan. Google Maps API adalah sebuah
layanan (service) yang diberikan oleh Google kepada para pengguna untuk
memanfaatkan Google Map dalam mengembangkan aplikasi. Google Maps API
menyediakan beberapa fitur untuk memanipulasi peta, dan menambah konten
9
melalui berbagai jenis services yang dimiliki, serta mengijinkan kepada pengguna
untuk membangun aplikasi enterprise (Marlena dan Aspriyono, 2014).
2.5 Android
Android adalah sistem operasi dan platform pemograman yang dikembangkan
oleh Google untuk ponsel cerdas dan perangkat seluler lainnya (seperti tablet).
Android bisa berjalan di beberapa macam perangkat dari banyak produsen yang
berbeda. Android menyertakan kit development perangkat lunak untuk penulisan
kode asli dan perakitan modul perangkat lunak untuk membuat aplikasi bagi
pengguna Android. Android Juga menyediakan pasar untuk mendistribusikan
aplikasi. secara keseluruhan, Android menyatakan ekosistem untuk aplikasi
seluler (Google Developer Training Team, 2016).
Google menyediakan peningkatan versi bertahap utama untuk sistem operasi
Android setiap enam hingga sembilan bulan, menggunakan nama bertema
makanan. Adapun versi-versi sistem operasi Android adalah seperti pada Tabel
2.1.
Tabel 2.1 Versi Android
Nama Kode Nomor Versi Tanggal Rilis Awal API Level
N/A 1.0 23 September 2008 1
N/A 1.1 9 Febuari 2009 2
Cupkace 1.5 27 April 2009 3
Donut 1.6 15 September 2009 4
Eclair 2.0-2.1 26 Oktober 2009 5-7
Froyo 2.2-2.2.3 20 Mei 2010 8
Gingerbread 2.3-2.3.7 6 Desember 2010 9-10
Honeycomb 3.0-3.2.6 22 Febuari 2011 11-13
Ice Cream Sandwitch 4.0-4.0.4 18 Oktober 2011 14-15
Jelly Bean 4.1-4.3.1 9 Juli 2012 16-18
KitKat 4.4-4.4.4 31 Oktober 2013 19-20
Lollipop 5.0 25 Juni 2014 21
Marsmelow 6.0-6.0.1 5 Oktober 2015 23
10
Nougat 7.0 22 Agustus 2016 24
Oreo 8.0 21 Agustus 2017 26
Pie 9.0 06 Agustus 2018 28
Untuk membantu mengembangkan aplikasi secara efisien, Google menawarkan
Lingkungan Development Terintegrasi (IDE) Java Lengkap yang disebut Android
Studio, dengan fitur lanjutan untuk pengembangan, debug, dan pemaketan
aplikasi Android. Pendistribusian aplikasi Android dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu melalui email, situs web, atau pasar aplikasi Google Play.
Google Play adalah layanan distribusi digital yang dioperasikan dan
dikembangkan oleh Google dan berfungsi sebagai toko aplikasi resmi untuk
Android yang memungkinkan konsumen mengunduh dan menjelajah aplikasi
yang dikembangkan dengan Androud SDK dan dipublikasikan melalui Google
(Google Developer Training Team, 2016).
2.6 Android Studio
Android Studio merupakan sebuah Integrated Development Environment (IDE)
untuk platform Android. Android Studio ini diumumkan pada tanggal 16 Mei
2013 pada Konferensi Google I/O oleh Produk Manajer Google, Ellie Powers.
Android Studio bersifat free dibawah Apache License 2.0. Android studio awalnya
dimulai dengan versi 0.1 pada bulan mei 2013, Kemudian dibuat versi beta 0.8
yang dirilis pada bulan juni 2014. Yang paling stabil dirilis pada bulan Desember
2014, dimulai dari versi 1.0. Berbasiskan JetBrainns’ IntelliJ IDEA, Studio
didesain khusus untuk Android Development yang kini sudah bisa di download
untuk Windows, Mac OS X, dan Linux (Eric, 2016).
2.7 Metode Pengembangan Sistem Prototype
Metode prototype suatu proses pembuatan software yang bersifat berulang dan
dengan perencanaan yang cepat yang dimana terdapat umpan balik yang
memungkinkan terjadinya perulangan dan perbaikan software sampai dengan
11
software tersebut memenuhi kebutuhan dari sisi pengguna. Siklus atau ilustrasi
dari metode prototipe dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Ilustrasi Model Prototipe (Sumber: Pressman, 2012)
Pembuatan prototipe dimulai dengan dilakukannya komunikasi antara tim
pengembang perangkat lunak dengan para pelanggan. Tim pengembang perangkat
lunak akan melakukan pertemuan-pertemuan dengan para stakeholder untuk
mendefinisikan sasaran keseluruhan untuk perangkat lunak yang akan
dikembangkan, mengidentifikasi spesifikasi kebutuhan apa pun yang saat ini
diketahui, dan menggambarkan area-area dimana definisi lebih jauh pada iterasi
selanjutnya merupakan keharusan. Iterasi pembuatan prototipe direncanakan
dengan cepat dan pemodelan (dalam bentuk "rancangan cepat") dilakukan. Suatu
rancangan cepat berfokus pada representasi semua aspek perangkat lunak yang
akan dilihat oleh para pengguna akhir (misalnya rancangan antar muka pengguna
(user insterface) atau format tampilan). Rabcangan cepat (quick design) akan
memulai konstruksi pembuatan prototipe. Prototipe kemudian akan diserahkan
kepada para stakholder dan kemudian mereka akan melakukan evaluasi-evaluasi
tertentu terhadap prototipe yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian akhirnya
akan memberikan umpan-balik yang akan digunakan untuk memperhalus
spesifikasi kebutuhan. Iterasi akan terjadi saat prototipe diperbaiki untuk
memenuhi kebutuhan dari para stakeholder, sementara pada saat yang sama
Construction
Of
Prototype
Deployment
Delivery
& Feedback
CommunicationQuick Plan
Modeling
Quick Design
12
memungkinkan kita untuk lebih memahami kebutuhan apa yang akan dikerjakan
pada saat iterasi selanjutnya.
Idealnya, prototipe bertindak sebagai mekanisme untuk mengidentifikasi
spesifikasi-spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Jika suatu prototipe yang dapat
digunakan akan dikembangkan, kita bisa menggunakan program yang sudah ada
sebelumnya atau dengan menerapkan penggunaan perkakas yang sudah ada
(misalnya perkakas pembentuk laporan (report generator) atau aplikasi untuk
melakukan perancangan antarmuka (window manager) yang memungkinkan
program yang dapat digunakan dapat dibuat dengan mudah dan cepat (Pressman,
2012).
2.8 Alat Pengembangan Sistem
Alat pengembangan sistem yang digunakan menggunakan pemodelan Unified
Modeling Language (UML) use case diagram, activity diagram, dan class
diagram.
2.8.1 Use Case Diagram
Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa
saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada use case
adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami (Rosa dan
Shalahuddin, 2018). Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa
yang dibuat aktor dan use case. Adapun simbol-simbol use case diagram dapat di
lihat pada Tabel 2.2.
13
Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram
Keterangan Simbol Deskripsi
Use Case UseCase
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit
atau aktor; biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja diawal-awal frase
nama use case
Aktor
Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di
luar itu sendiri. Jadi walaupun simbol dari aktor
adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang.
Asosiasi
Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan aktor.
Ekstensi
«extends»
Relasi use case tambahan ke sebuah use case,
dimana use case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan
itu; mirip dengan prinsip inheritance pada
pemograman berorientasi objek.
Generalisasi
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-
khusus) antara dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari
lainnya.
Include
Include berarti use case yang ditambahkan akan
selalu dipanggil saat use case tambahan
dijalankan atau use case yang tambahan akan
selalu melakukan pengecekan apakah use case
yang ditambahkan telah dijalankan sebelum use
case tambahan dijalankan.
<<Include>>
14
2.8.2 Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja)
atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Perlu diperhatikan disini
adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem (Rosa dan
Shalahuddin, 2018). Simbol-simbol yang terdapat pada activity diagram adalah
seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram
Keterangan Simbol Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
awal.
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas
biasanya diawali dengan kata kerja.
Percabangan
Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari
satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi.
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
akhir.
2.8.3 Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. kelas
memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan
variabel-variabel yang dimiliki suatu kelas, sedangkan operasi atau metode adalah
aktivitas
Activities
Name
15
fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas (Rosa dan Shalahuddin, 2018).
Simbol-simbol yang ada pada diagram kelas adalah seperti pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Simbol Class Diagram
Simbol Deskripsi
Kelas
Class1
Kelas pada struktur sistem.
Natarmuka/interface
Interface2
Sama dengan konsep interface dalam pemograman
berorientasi objek.
Asosiasi
Relasi antar kelas dalam makna umum, asosiasi
biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Asosiasi berarah Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu
digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga
disertai dengan multiplicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-
spesialisasi (umum-khusus).
Kebergantungan
Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar
kelas.
Agregasi
Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-
part).
2.9 Java
Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat
dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak
hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai
sistem operasi dan bersifat open source.
Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan C++ namun
sintaks pada Java telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan
pointer yang rumit dan multiple inheritance. Java juga menggunakan automatic
16
memory allocation dan memory garbage collection. Java mengunakan
pemrograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara
modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemrograman berorientasi objek
memodelkan dunia nyata kedalam objek dan melakukan interaksi antar objek-
objek tersebut. Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java
Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah
dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang
berbeda-beda. Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke
platform yang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang. Performance pada
Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun performance Java dapat ditingkatkan
menggunakan kompilasi Java lain seperti buatan Inprise, Microsoft ataupun
Symantec yang menggunakan Just In Time Compilers (JIT). Sebagai bahasa
pemrograman untuk aplikasi internet dan terdistribusi, Java memiliki beberapa
mekanisme keamanan untuk menjaga aplikasi tidak digunakan untuk merusak
sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut. (Joyce, 2007).
2.10 MySQL
Menurut Solichin (2016), MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem
manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang
multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL
AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi
GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan
penggunaan GPL. Tidak seperti Apiache yang merupakan software yang
dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki
oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah
perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh
hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu
orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan
Larsson, dan Michael "Monty" Widenius. Beberapa kelebihan MySQL antara lain
: free (bebas di download), stabil dan tangguh, fleksibel dengan berbagai
pemrograman, security yang baik, dukungan dari banyak komunitas, kemudahan
17
management database, mendukung transaksi dan perkembangan software yang
cukup cepat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Pemecah Masalah
Sebelum memasuki tahap pengembangan sistem, maka perlu diketahui tahapan-
tahapan penelitian yang harus dilakukan terlebih dahulu sesuai dengan metode
pengembangan sistem yang akan digunakan. Tahapan penelitian dilakukan
menggunakan metode prototipe dengan 5 (lima) fase tahapan mulai dari tahap
communication sampai ke tahap deployment, delivery and feedback adalah seperti
pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Alir Pemecah Masalah
Pengumpulan Data - Observasi - Wawancara - Studi Pustaka
Perancangan Sistem - Use Case Diagram - Activity Diagram - Class Diagram - Interface Sistem
(input/output)
Implementasi
Communication Quick Plan
Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis Mobile
Modeling Quick Design
Construction Of Prototipe
Pemograman
Deployment Delivery & Feedback
Masalah : - Belum adanya sistem informasi pemetaan
persebaran penyakit HIV/AIDS di Bandar
Lampung.
- Tidak ada informasi mengenai event akan
ketersinambungan perawatan, dan pengobatan
penderita.
- Pengelolaan data penderita saat ini dilakukan
menggunakan aplikasi yang tidak terkoneksi
dengan database.
19
3.2 Metode Pengumpulan Data
Meode pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun serta melengkapi data
adalah dengan cara sebagai berikut :
a. Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan cara datang langsung ke Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian.
b. Wawancara
Tahap wawancara adalah tahap mencari informasi langsung dari narasumber
untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Pada tahap ini peneliti melakukan
wawancara kepada Ibu Asih Hendrastutidrastuti selaku Kepala Seksi Promosi
Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Dari hasil wawancara, belum adanya sistem mengenai pemetaan penyebaran
penyakit HIV/AIDS. Selama ini, data penderita penyakit tersebut diolah
menggunakan aplikasi Microsoft Excel.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data dan menelaah berbagai
macam referensi dan sumber informasi yang ada kaitannya dengan masalah
penelitian baik dari dokumentasi pribadi, buku, dan internet.
3.3 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan sistem ini
adalah prototipe yang terdiri dari 5 (lima) fase tahapan, yaitu communication,
quick plan, modelling quick design, communication of prototype, dan deployment,
delivery and feedback.
3.3.1 Communication
Pada tahap ini, antara Kepala Seksi Promosi Kesehatan Pemberdayaan
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dengan peneliti berkomunikasi
mengenai spesifikasi kebutuhan yang diinginkan. Peneliti melakukan
pengumpulan data yang akan dgunakan dalam pembuatan sistem yang
dibutuhkan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan
20
studi pustaka yang telah dijelaskan pada tahap pengumpulan data di atas. Dari
metode pengumpulan data yang telah dilakukan, maka didapati suatu masalah
belum adanya sistem mengenai pemetaan penyebaran penyakit HIV/AIDS.
Selama ini, data penderita penyakit tersebut diolah menggunakan aplikasi
Microsoft Excel.
3.3.1.1 Analisa Sistem Berjalan
Analisa sistem berjalan mengenai pengelolaan data penderita penyakit HIV/AIDS
yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel digambarkan
dengan use case diagram seperti pada Gambar 3.2, dan arsitektur sistem berjalan
seperti pada Gambar 3.3.
Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengelolaan Data Penderita HIV/AIDS Sistem
Berjalan
Gambar 3.3 Arsitektur Sistem Berjalan
Kepala Seksi Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat
Mengola data
penderita
HIV/AIDS
Lihat data
penderita
HIV/AIDS
<<include>>
Sistem Pengelolaan Data
Penderita HIV/AIDS Sistem
Berjalan
Data Penderita HIV/AIDSKepala Seksi Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat
Melakukan pengelolaan
data penderita HIV/AIDS
menggunakan aplikasi
Microsof t Excel
Output Input
21
3.3.1.2 Analisa Permasalahan
Permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan saat ini di adalah
data penderita penyakit HIV/AIDS dikelola menggunakan aplikasi yang tidak
terkoneksi dengan basis data (database). Ketika data tersebut hilang atau rusak,
data tersebut tidak dapat kembali seperti sedia kala.
3.3.2 Quick Plan
Setelah didapat analisis dari sistem berjalan beserta permasalahan dari sistem
tersebut, maka peneliti memberikan gambaran besar mengenai sistem yang akan
dibuat dan dipergunakan oleh Dinas kesehatan serta Penderita. Dalam hal ini
untuk menanggulangi pemasalahan tersebut peneliti mengusulkan suatu Sistem
Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune Deficiency Virus (HIV)
dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis
Mobile (Android) yang diiharapkan agar Kepala Seksi Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dapat dengan
mudah mengelola data pasien, data event ketersinambungan perawatan dan
pengobatan penderita, dan data informasi lainnya. Kepala Seksi Promosi
Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung juga
dapat mengetahui titik lokasi persebaran penyakit HIV/AIDS yang ada di wilayah
Bandar Lampung. Tidak hanya itu, penderita juga dapat melihat informasi
mengenai event dan informasi lainnya di dalam sistem ini.
3.3.3 Modelling Quick Design
Setelah diusulkan suatu sistem, maka pada tahap ini peneliti membuat
perancangan atau pemodelan sistem menggunakan use case diagram, activity
diagram, class diagram dan interface sistem (input/output).
3.3.3.1 Arsitektur Sistem Diusulkan
Sistem yang dibangun berbasiskan mobile Android. Adapun perancangan
arsitektur Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune
Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di
22
Bandar Lampung Berbasis Mobile yang diusulkan adalah seperti pada Gambar
3.4.
Gambar 3.4 Arsitekur Sistem Diusulkan
3.3.3.2 Use Case Diagram
Use case diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Perancangan use case diagram Sistem
Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune Deficiency Virus (HIV)
dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang diusulkan adalah seperti
pada Gambar 3.5.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung mengelola data penderita, data event, dan data informasi
lainnya di dalam sistem. Kepala Seksi Promosi Kesehatan Pemberdayaan
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung juga dapat melikat peta lokasi
persebaran penderita HIV/AIDS di dalam sistem ini, dan dapat juga melakukan
chat dengan penderita. Penderita hanya dapat melihat informasi event, informasi
lainnya, dan chat dengan Kepala Seksi Promosi Kesehatan Pemberdayaan
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Internet
Serv er
Data Penderita
Data Kegiatan
Data Inf ormasi
Data Penderita
Data Kegiatan
Data Inf ormasi
Kepala Seksi Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat
Data Penderita
Data Kegiatan
Data Inf ormasi
Chat
Penderita
Data Kegiatan
Data Inf ormasi
Chat
23
Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Diusulkan
3.3.3.3 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis. Activity diagram sistem diusulkan adalah
sebbagai berikut :
a. Activity Diagram Login
Activity diagram login menggambarkan aktivitas Kepala Seksi dan Penderita
dalam memasukkan username dan password untuk dapat masuk dan
mengakses sistem. Perancangan activiy diagram login adalah seperi pada
Gambar 3.6.
Mengola data
penderita
Mengola data
ev ent
Lihat data
ev ent
Mengola data
inf ormasi
lainny a
Lihat data
inf romasi
lainny a
Login
<<exclude>>
<<exclude>>
Kepala Seksi Promosi Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat
Sistem Pemetaan Persebaran
HIV/AIDS Sistem Diusulkan
Penderita
Chat
24
Gambar 3.6 Perancangan Activity Diagram Login
b. Activity Diagram Mengelola Data Penderita
Activity diagram mengelola data penderita menggambarkan aktivitas Kepala
Seksi dalam mengelola data penderita. Perancangan activity diagram
mengelola data penderita adalah seperti pada Gambar 3.7.
Halaman loginMenampilkan
f orm login
Input username
& passwordValid?
Menampilkan
halaman utama
Kepala Seksi dan Penderita Sistem
Y
T
25
Gambar 3.7 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Penderita
c. Activity Diagram Mengelola Data Event
Activity diagram mengelola data event menggambarkan aktivitas Kepala Seksi
dalam mengelola data event. Perancangan activity diagram mengelola data
event adalah seperti pada Gambar 3.8.
Status
Login
Halaman
penderita
Menampilkan
halaman
penderita
Add?Menampilkan
f orm penderita
Input data
penderita &
simpan
Meny impan data
Updt?Menampilkan
data penderita
Update data
penderita &
simpan
Meny impan data
Del? Menghapus data
Kepala Seksi Sistem
T
Y
Y
T
T
Y
26
Gambar 3.8 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Event
d. Activity Diagram Lihat Data Event
Activity diagram lihat data event menggambarkan aktivitas Penderita dalam
melihat data event. Perancangan activity diagram lihat data event adalah seperti
pada Gambar 3.9.
Status
Login
Halaman ev entMenampilkan
halaman ev ent
Add?Menampilkan
f orm ev ent
Input data ev ent
& simpanMeny impan data
Updt?Menampilkan
data ev ent
Update data
ev ent & simpanMeny impan data
Del? Menghapus data
Kepala Seksi Sistem
YT
YT
YT
27
Gambar 3.9 Perancangan Activity Diagram Lihat Data Event
e. Activity Diagram Mengelola Data Informasi Lainnya
Activity diagram mengelola data informasi lainnya menggambarkan aktivitas
Kepala Seksi dalam mengelola data informasi lainnya. Perancangan activity
diagram mengelola data informasi lainnya adalah seperti pada Gambar 3.10.
Halaman ev entMenampilkan
data ev ent
Status
Login
Lihat detail
ev ent
Menampilkan
data ev ent detail
Penderita Sistem
28
Gambar 3.10 Perancangan Activity Diagram Mengelola Data Informasi
Lainnya
f. Activity Diagram Lihat Data Informasi Lainnya
Activity diagram lihat data informasi lainnya menggambarkan aktivitas
Penderita dalam melihat data informasi lainnya. Perancangan activity diagram
lihat data informasi lainnya adalah seperti pada Gambar 3.11.
Status
Login
Halaman
inf ormasi
lainny a
Tampil halaman
inf ormasi
lainny a
Add?
Menampilkan
f orm inf ormasi
lainny a
Input data
inf ormasi
lainny a& simpan
Meny impan data
Updt?
Menampilkan
data inf ormasi
lainny a
Update data
inf ormasi
lainny a& simpan
Meny impan data
Del? Menghapus data
Kepala Seksi Sistem
Y
Y
T
Y
T
T
29
Gambar 3.11 Perancangan Activity Diagram Lihat Data Informasi Lainnya
g. Activity Diagram Chat
Activity diagram chat menggambarkan aktivitas Kepala Seksi dan Penderita
dalam bertukar informasi dengan pesan singkat. Perancangan activity diagram
chat adalah seperti pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12 Perancangan Activity Diagram Chat
3.3.3.4 Class Diagram
Perancangan class diagram menggambarkan aktivitas sistem dalam penyimpanan
data berdasarkan kelas-kelas data yang disinpan yang terkoneksi satu sama lain,
sehingga dalam pemrosesan data yang dilakukan oleh sistem dapat dilakukan
Halaman
inf ormasi
lainny a
Menampilkan
data inf ormasi
lainny a
Status
Login
Lihat detail
inf ormasi
Menampilkan
data inf ormasi
detail
Penderita Sistem
Halaman chatMenampilkan
kolom chat
Status
Login
Input pesan dan
kirimMengirim pesan
Kepala Seksi & Penderita Sistem
30
dengan baik (terintegrasi). Adapun perancangan class diagram pada sistem yang
diusulkan adalah seperti pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13 Perancagan Class Diagram Sistem Diusulkan
3.3.3.5 Interface Sistem
Interface sistem dirancang terdiri dari 2 (dua) hak akses, yaitu akses Admin, dan
akses Penderita. Adapun perancangan interface sistem tiap akses dijelaskan pada
sub interface di bawah ini.
3.3.3.5.1 Interface Sistem Akses Admin
Perancangan interface sistem dengan hak akses admin adalah sebagai berikut :
admin
-idadmin:int
-username:v archar(12)
-password:archar(12)
-nama:v archar(45)
+v erif y _login()
kegiatan
-idkegiatan:int
-kegiatan:v archar(45)
-waktu:datetime
-keterangan:v archar(45)
-admin_idadmin:int
+get_admin()
+create_kegiatan()
+v iew_kegiatan()
inf ormasi
-idinf ormasi:int
-judul:v archar(45)
-isi:mediumtext
-admin_idadmin:int
+get_admin()
+create_inf ormasi()
+v iew_inf ormasi()
penderita
-nik:char(18)
-nama:v arcar(45)
-tgllahir:date
-alamat:tiny text
-notelp:v archar(16)
-password:v archar(12)
-kelurahan_idkelurahan:int
-on_create:timestamp
+get_kelurahan()
+create_penderita()
+v iew_penderita()
kecamatan
-idkecamatan:int
-kecamatan:v archar(45)
+create_kecamatan()
+v iew_kecamatan()
kelurahan
-idkelurahan:int
-kelurahan:v archar(45)
-lat:f loat(12,8)
-lng:f loat(12,8)
-kecamatan_idkecamatan:int
+get_kecamatan()
+create_kelurahan()
+v iew_kelurahan()
1
1
1
1
1..*
1..*
1..*
1..*
31
a. Interface Login
Interface login admin digunakan oleh admin untuk dapat masuk ke dalam
sistem dan mengakses sistem. Admin memasukkan username dan password
untuk dapat login. Adapun perancangan login admin adalah seperti pada
Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Perancangan Interface Login Admin
b. Interface Utama Admin
Halaman utama admin berisikan map titik lokasi penderita dan beberapa menu
yang berada di pojok kiri atas. Menu-menu tersebut antara lain penderita,
kegiatan, informasi, lokasi, tentang, dan logout. Adapun perancangan interface
halaman utama admin adalah seperti pada gambar 3.15.
Username
Password
LOGIN
32
Gambar 3.15 Perancangan Interface Halaman Utama Akses Admin
c. Interface Penderita
Pada halaman ini, admin dapat mengolah data penderita yang dirancang seperti
pada Gambar 3.16. Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem
memunculkan halaman input data penderita.
Gambar 3.16 Perancangan Interface Halaman Penderita Akses Admin
d. Interface Kegiatan
Halaman kegiatan digunakan oleh admin untuk mengolah data kegiatan yang
berkaitan dengan penderita HIV. Halaman ini berisikan data kegiatan seperti
MAP
Penderita
Kegiatan
Inf ormasi
Lokasi
Tentang
Logout
Penderita 1
Penderita 2
NIK
Nama
Tanggal Lahir
Alamat
No Telp
Password
Kecamatan
Kelurahan
SIMPAN
33
pada gambar 3.17. Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem
menampilkan halaman input data kegiatan.
Gambar 3.17 Perancangan Interface Halaman Kegiatan Akses Admin
e. Interface Informasi
Halaman informasi digunakan oleh admin untuk mengolah data informasi yang
berkaitan dengan HIV. Halaman ini berisikan data informasi seperti pada
gambar 3.18. Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem
menampilkan halaman input data informasi.
Gambar 3.18 Perancangan Interface Halaman Informasi Akses Admin
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Judul
Waktu
Isi
SIMPAN
PILIH
Inf ormasi 1
Inf ormasi 2
Judul
Isi
SIMPAN
PILIH
34
f. Interface Lokasi
Halaman ini berisikan lokasi seperti kecamatan dan kelurahan beserta titik
lokasi kelurahannya seperti pada Gambar 3.19. Ketika menekan tombol
“tambah”, maka sistem menampilkan halaman input data kecamatan. Ketika
admin menekan kecamatan, sistem menampilkan halaman input data kelurahan
beserta titik lokasi kelurahan tersebut.
Gambar 3.19 Perancangan Interface Halaman Lokasi Akses Admin
g. Interface Tentang
Halaman tentang berisikan tentang aplikasi seperti pada gambar 3.20.
Gambar 3.20 Perancagan Interface Halaman Tentang Akses Admin
Kecamatan 1
Kecamatan 2
Kecamatan
SIMPAN
Kelurahan
Latitude
Longitude
SIMPAN
Isi Tentang
Aplikasi
35
3.3.3.5.2 Interface Sistem Akses Penderita
Perancangan interface sistem dengan hak akses penderita adalah sebagai berikut :
a. Interface Login
Interface login penderita digunakan oleh penderita untuk dapat masuk ke
dalam sistem dan mengakses sistem. penderita memasukkan username dan
password untuk dapat login. Adapun perancangan login penderita adalah
seperti pada Gambar 3.21.
Gambar 3.21 Perancangan Interface Halaman Login Penderita
b. Interface Halaman Utama Penderita
Halaman utama penderita berisikan informasi mengenai infomasi kegiatan dan
informasi lainnya. Terdapat menu chat, tentang, dan logout di pojok kiri atas.
Perancangan interface halaman utama akses penderita adalah seperti pada
Gambar 3.22.
Username
Password
LOGIN
36
Gambar 3.22 Perancangan Interface Halaman Utama Akses Penderita
c. Interface Chat
Halaman chat digunakan oleh penderita dalam melakukan komunikasi berupa
pesan ke admin Dinas Kesehatan. Adapun perancangan interface chat penderita
adalah seperti pada Gambar 3.24.
Gambar 3.23 Perancangan Interface Halaman Chat Akses Penderita
d. Interface Tentang
Halaman ini berisikan infromasi mengenai tentang aplikasi. Perancangan
interface halaman tentang akses penderita adalah seperti pada Gambar 3.25.
Kegiatan 1
Chat
Tentang
Logout
Inf ormasi 1
Text
37
Gambar 3.24 Perancangan Interface Halaman Tentang Akses Penderita
3.3.4 Construction Of Prototype
Setelah tahap pemodelan, maka peneliti mulai melakukan pengkodean program.
Bahasa pemograman yang digunakan dalam pembuatan sistem presensi adalah
Java menggunakan aplikasi Android Studio dengan database MySQL
menggunakan tools PHPMyAdmin.
3.3.5 Deployment, Delivery and Feedback
Tahap pembuatan program dibarengi oleh tahapan implementasi dan pengujian
sistem. Sistem yang baru diberikan kepada Dinas Kesehatan. Jika ada kekurangan
atau penambahan kebutuhan sistem, maka Dinas Kesehatan akan melakukan
komunikasi kembali dengan peneliti.
Isi Tentang
Aplikasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Alat Pendukung Pembuatan Sistem
Alat pendukung pembuatan Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit
Human Immune Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis Mobile (Android) terdiri dari
beberapa perangkat lunak dan perangkat keras. Adapun alat pendukung
pembuatan sistem yaitu sebagai berikut :
4.1.1 Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang dibutuhkan Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit
Human Immune Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis Mobile (Android) adalah sebagai
berikut :
a. Sistem Operasi : Windows 10 64bit dan Android Versi 5.0 (Lollipop).
b. Database : MySQL.
c. Tools : Android Studio, Edraw Max, Xampp (MySQL), Ms.
Word dan Notepad.
4.1.2 Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras dengan rekomendasi minimum yang digunakan dalam pembuatan
Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit Human Immune Deficiency Virus
(HIV) dan Aquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung
Berbasis Mobile (Android) adalah sebagai berikut :
a. Komputer atau laptop, dengan spesifikasi minimal :
1. Processor Core i3.
2. Hardisk 500 GB.
3. RAM 4 GB.
b. Smartphone Android.
39
4.2 Implementasi Sistem
Implementasi dari sistem yang telah dirancang sebelumnya adalah terdiri dari 2
(dua) hak akses yaitu hak akses yaitu admin, dan Penderita. Adapun penjelasan
implementasi sistem tiap akses adalah dijelaskan pada sub pokok bahasan di
bawah ini.
4.2.1 Implementasi Sistem Akses Admin
Implementasi sistem dengan hak akses Admin adalah sebagai berikut :
a. Implementasi Halaman Login Admin
Halaman login admin digunakan oleh admin untuk dapat masuk ke dalam
sistem dan mengakses sistem. Admin memasukkan username dan password
untuk dapat login. Adapun implementasi login admin adalah seperti pada
Gambar 4.1.
40
Gambar 4.1 Implementasi Halaman Login Admin
a. Implementasi Halaman Utama Admin
Halaman utama admin berisikan map titik lokasi penderita dan beberapa menu
yang berada di pojok kiri atas. Menu-menu tersebut antara lain penderita,
kegiatan, informasi, lokasi, tentang, dan logout. Adapun implementasi halaman
utama admin adalah seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Implementasi Halaman Utama Akses Admin
41
b. Implementasi Halaman Penderita
Pada halaman ini, admin dapat mengolah data penderita yang dirancang seperti
pada Gambar 4.3. pada halaman ini terdapat icon tombol “telepon”, dan “chat”.
Ketika admin menekan tombol telepon, sistem akan melakukan panggilan
telepon ke nomor penderita. Jika admin menekan tombol “chat”, sistem
menampilkan kolom chat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
mengirim pesan ke penderita.
Gambar 4.3 Implementasi Halaman Penderita Akses Admin
42
Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem memunculkan halaman
input data penderita seperti pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Implementasi Halaman Input Data Penderita Akses Admin
c. Implementasi Halaman Kegiatan
Halaman kegiatan digunakan oleh admin untuk mengolah data kegiatan yang
berkaitan dengan penderita HIV. Halaman ini berisikan data kegiatan seperti
pada gambar 4.5.
43
Gambar 4.5 Implementasi Halaman Kegiatan Akses Admin
Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem menampilkan halaman
input data kegiatan seperti pad Gambar 4.6.
44
Gambar 4.6 Implementasi Halaman Input Data Kegiatan Akses Admin
d. Implementasi Halaman Informasi
Halaman informasi digunakan oleh admin untuk mengolah data informasi yang
berkaitan dengan HIV. Halaman ini berisikan data informasi seperti pada
gambar 4.7.
45
Gambar 4.7 Implementasi Halaman Informasi Akses Admin
46
Jika admin menekan tombol “tambah”, maka sistem menampilkan halaman
input data informasi seperti pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Perancangan Interface Halaman Input Data Informasi Akses
Admin
e. Implementasi Halaman Lokasi
47
Halaman ini berisikan lokasi seperti kecamatan dan kelurahan beserta titik
lokasi kelurahannya seperti pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Implementasi Halaman Kecamatan Akses Admin
Ketika menekan tombol “tambah”, maka sistem menampilkan halaman input
data kecamatan seperti pada gambar 4.10.
48
Gambar 4.10 Implementasi Halaman Input Data Kecamatan Akses Admin
Ketika admin menekan kecamatan, sistem menampilkan halaman input data
kelurahan beserta titik lokasi kelurahan tersebut seperti pada Gambar 4.11.
49
Gambar 4.11 Implementasi Halaman Input Data Kelurahan Akses Admin
50
f. Implementasi Halaman Tentang
Halaman tentang berisikan tentang aplikasi seperti pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 Implementasi Halaman Tentang Akses Admin
4.2.2 Implementasi Sistem Akses Penderita
Implementasi sistem dengan hak akses Penderita adalah sebagai berikut :
a. Implementasi Halaman Login Penderita
Halaman login penderita digunakan oleh penderita HIV/AIDS untuk dapat
masuk ke dalam sistem dan mengakses sistem. Penderita memasukkan
51
username dan password untuk dapat login. Adapun implementasi login
penderita adalah seperti pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Implementasi Halaman Login Penderita
b. Implementasi Halaman Utama Penderita
Halaman utama penderita berisikan informasi mengenai kegiatan dan
informasi. Di kanan atas terdapat simbol yang berisikan menu chat, tentang,
dan logout seperti ppada Gambar 4.13.
52
Gambar 4.14 Implementasi Halaman Utama Akses Penderita
c. Implementasi Halaman Chat
Ketika penderita menekan halaman chat yang ada di dalam menu utama, maka
sistem menampilkan kolom chat seperti pada Gambar 4.14.
53
Gambar 4.15 Implementasi Halaman Chat Akses Penderita
d. Implementasi Halaman Tentang
Halaman tentang berisikan tentang aplikasi seperti pada gambar 4.15.
54
Gambar 4.16 Implementasi Halaman Tentang Akses Penderita
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Kelebihan dan kekurangan dari Sistem Informasi Pemetaan Persebaran Penyakit
Human Immune Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis Mobile (Android) adalah :
a. Informasi kegiatan atau acara yang diperuntukkan bagi penderita HIV/AIDS
mudah didapatkan dan diterima karena informasi yang dikirim dapat langsung
diterima oleh penderita memalui notifikasi, akan tetapi tidak ada lokasi titik
pertemuan kegiatan.
b. Penderita HIV/AIDS dapat melihat informasi atau kumpulan berita, dengan
salah satu contohnya adalah penjelasan mengenai HIV/AIDS.
c. Admin Dinas Kesehatan dapat melihat data jumlah penderita tiap kelurahan
yang ada di wilayah Bandar Lampung, akan tetapi profil penderita tidak
mencantumkan foto penderita.
d. Admin Dinas Kesehatan dapat mengirimkan informasi kegiatan ke seluruh
penderita HIV/AIDS yang terdapat di wilayah Bandar Lampung.
e. Admin Dinas Kesehatan dapat berkomunikasi dengan penderita melalui media
chat yang tersedia di dalam aplikasi.
5.2 Simpulan
Adapun kesimpulan dari implementasi Sistem Informasi Pemetaan Persebaran
Penyakit Human Immune Deficiency Virus (HIV) dan Aquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) di Bandar Lampung Berbasis Mobile (Android) adalah sebagai
berikut :
a. Sistem yang dibangun dapat memudahkan bagian admin Dinas Kesehatan
dalam memberikan informasi kepada penderita HIV/AIDS mengenai kegiatan
yang akan dilakukan kemudian.
b. Dapat memudahkan bagian admin Dinas Kesehatan dalam memetakan lokasi
penderita HIV/AIDS berdasarkan pemetaan kelurahan.
56
c. Dapat memudahkan admin Dinas Kesehatan dalam berkomunikasi dengan
penderita HIV/AIDS, dan sebaliknya.
d. Dapat memudahkan penderita HIV/AIDS dalam menerima informasi mengenai
jadwal kegiatan binaan yang dilakukan Dinas Kesehatan.
5.3 Saran
Adapun saran yang diajukan untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya
adalah :
a. Menambahkan perluasan wilayah berdasarkan Kabupaten.
b. Menambahkan titik lokasi tempat konservasi HIV.
c. Menambahkan titik lokasi kegiatan.
d. Menambahkan foto penderita di dalam data penderita.
DAFTAR PUSTAKA
A.S, Rosa dan Shalahuddin, M. 2018. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Penerbit Modula, Bandung.
Avestro, Joyce. 2007. Pengembangan Perangkat Mobile : Java Education
Network Indonesia (JENI).
Google Developer Training Team. 2016. Android Developer Fundamentals
Course-Learn to Develop Android Applications by Google Team.
Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Andi Offset,
Yogyakarta.
Marlena, Deti dan Aspriyono, Hari. 2014. Sistem Informasi Geografis Letak
Lokasi Rumah Sakit dan Apotek Kota Bengkulu Berbasis Android. Jurnal
Media Infotama, Vol. 10, No. 2, ISSN 1858-2680.
Mukti, Koko Wibowo., dkk. 2015. Sistem Informasi Geografis (SIG) Menentukan
Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Berbasis Website.
Jurnal Media Infotama, Vol. 11, No. 1, ISSN 1858-2680.
Prabowo, Eric Cundomanik., dkk. 2016. Aplikasi Survei Berbasis Android. Jurnal
Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
S, Roger Pressman. 2012. Rekatyasa Perangkat Lunak. Andi, Yogyakarta.
Solichin, Achmad. 2016. Pemograman Web dengan PHP dan MySQL. E-Book
diunduh dari
https://www.researchgate.net/publication/236885805_Pemrograman_Web
_dengan_PHP_dan_MySQL.