PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan...

64
PANDUAN PENYUSUNAN Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas) Badan Ketahanan Pangan 2018 Kementerian Pertanian BUKU I TINGKAT NASIONAL

Transcript of PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan...

Page 1: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

PANDUAN PENYUSUNANPeta Ketahanan dan Kerentanan Pangan

(Food Security and Vulnerability Atlas)

Badan Ketahanan Pangan

2018

Kementerian Pertanian

BUKU ITINGKAT NASIONAL

Page 2: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

PANDUAN PENYUSUNAN

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan

Food Security and Vulnerability Atlas

2018

BADAN KETAHANAN PANGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2018

BUKU I

TINGKAT NASIONAL

Page 3: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT
Page 4: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

ii Daftar Isi

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Tujuan 3 1.3. Kerangka Konsep Ketahanan Pangan dan Gizi 3 II. INDIKATOR FSVA 6

2.1. Ringkasan Indikator 6 2.2. Penentuan Range Indikator 8

III. ANALISIS KETAHANAN PANGAN KOMPOSIT 10

3.1. Analisis Komposit 10 3.2. Pemetaan Komposit 11 IV. TAHAPAN PENYUSUNAN FSVA 12

LAMPIRAN

MODUL I. Penjelasan Indikator Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan

MODUL II. Analisis Komposit MODUL III. Pemetaan dengan menggunakan Software MapInfo

MODUL IV. Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis

Page 5: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

Modul II

MMOODDUULL -- IIII

ANALISIS KOMPOSIT

Page 6: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-1 Analisis Komposit

LLAANNGGKKAAHH--LLAANNGGKKAAHH AANNAALLIISSIISS KKOOMMPPOOSSIITT

11.. PPEERRSSIIAAPPAANN AANNAALLIISSIISS DDAATTAA

A. Menyiapkan Data Indikator FSVA

Siapkan data 9 indikator FSVA dalam format excel. Buka data di C:\Pelatihan Komposit FSVA Nasional\9 Indikator FSVA.

Cek lagi apakah data untuk masing-masing indikator sudah terisi semua. Lakukan proses cleaning data dengan cara melihat distribusi data untuk masing-masing indikator. Apabila ada suatu distribusi data yang tidak normal maka perlu di cek kembali data mentahnya dan apabila diperlukan dapat dilakukan penyesuaian (adjustment) data sebelum dilakukan proses lebih lanjut.

B. Menyamakan Persepsi Indikator

Indikator yang perlu disamakan persepsinya adalah indikator angka harapan hidup dan rata-rata lama sekolah perempuan diatas 15 tahun. Karena kedua indikator ini memiliki perbedaan persepsi dengan tujuh indikator lainnya, dimana (tujuh indikator tersebut) semakin besar nilai suatu indikator

Page 7: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-2 Analisis Komposit

menunjukkan semakin rentan pangan wilayah tersebut. Begitu juga sebaliknya semakin rendah maka semakin tahan pangan. Sehingga kedua indikator tersebut perlu diubah persepsinya agar proses pengolahan komposit selanjutnya bisa dilakukan.

Cara menyamakan persepsi indikator pada angka harapan hidup adalah dengan menambahkan kolom Life2 disebelah kanan kolom Life. Isi data pada Life2 dengan cara seperti berikut:

Tekan Enter maka hasilnya akan muncul. Setelah itu copy data yang dihasilkan tersebut paste sampai baris terakhir.

Sehingga muncul tampilan berikut pada baris-baris terakhir indikator Life2.

Page 8: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-3 Analisis Komposit

Data pada indikator Life_Exp2 inilah yang akan dipakai dalam proses selanjutnya.

Lakukan langkah serupa pada indikator rata-rata lama sekolah perempuan diatas 15 tahun dan rasio tenaga kesehatan. Pada form aplikasi yang disediakan di sheet “1.Data & Estimasi Bobot”, perhitungan penyamaan persepsi sudah otomatis langsung keluar hasilnya.

22.. EESSTTIIMMAASSII BBOOBBOOTT MMAASSIINNGG--MMAASSIINNGG IINNDDIIKKAATTOORR

Bobot masing-masing indikator pada FSVA 2018 akan menggunakan metode PCA atau kesepakatan para ahli (Expert Judgement). Metode pembobotan berdasarkan kesepakatan para ahli ketahanan pangan dan gizi di Indonesia sangat memungkinkan digunakan mengingat karakteristik ketahanan pangan dan gizi antar wilayah di Indonesia sangat beragam dan disesuaikan dengan prinsip dasar konsep ketahanan pangan (3 pilar ketahanan pangan).

A. Menggunakan PCA

Analisis pembobotan dengan metode PCA dilakukan dengan menggunakan software Minitab.

Untuk melakukan analisis PCA, buka program Minitab dengan cara mengklik

tombol Start dan pilihlah Program > Minitab Solutions > Minitab 15 Statistical Software English.

Setelah itu akan keluar tampilan seperti berikut yang terbagi dua jendela yaitu Session dan Worksheet.

Page 9: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-4 Analisis Komposit

Copy data excel indikator yang telah disiapkan kedalam template worksheet minitab tersebut. Kemudian akan muncul tampilan berikut (jendela minitab dengan raw data dalam worksheet).

Session

Worksheet

Khusus ketiga indikator ini yang dimasukkan

adalah data hasil penyamaan persepsi

Page 10: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-5 Analisis Komposit

Klik menu Stat > Multivariate > Principal Components

Setelah itu muncul jendela “Principal Components Analysis”, kemudian lakukan langkah-langkah berikut:

1. Pilih indikator yang akan dianalisis dalam hal ini dari C2 1. NCPR sampai C10 STUNTING dengan meng-blok indikator-indikator tesebut.

1. Block

indikator

2. Klik Select

3. Pengisian jumlah

komponen PCA

4. Pilih type of matrik

default : correlation

5. Klik

Storage 8. Klik OK

Page 11: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-6 Analisis Komposit

2. Klik tombol Select sehingga pada jendela “input coloumn (s)” akan tampil tulisan “1. NCPR-9. STUNTING”.

3. Pada kotak pilihan “Number of components to compute” isi dengan angka 1.

4. Klik tombol “Correlation” pada jendela “Type of Matrix”.

5. Klik tombol “Storage” sehingga akan muncul tampilan dibawah ini.

6. Pada jendela “Coefficients” ketik “C12” untuk menyimpan bobot estimasi masing-masing indikator hasil PCA.

7. Klik OK dalam jendela “Principal Component Analysis – Storage”.

8. Kemudian klik OK dalam jendela “Principal Component Analysis”. Sehingga muncul tampilan berikut:

6. Meyimpan Bobot

Estimasi hasil PCA

7. 7. Klik OK

Page 12: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-7 Analisis Komposit

9. Hasil di “C12” kemudian dicopy dan dipaste di form aplikasi “1. Data & Estimasi Bobot” pada kolom bobot, seperti pada tampilan dibawah:

Page 13: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-8 Analisis Komposit

B. Pendekatan Expert Judgement

Penentuan bobot berdasarkan expert judgement didasarkan pada persepsi ahli terhadap kontribusi dan peranan dari masing-masing indikator dalam mempengaruhi status ketahanan pangan suatu wilayah. Bobot estimasi masing-masing indikator FSVA berdasarkan rekomendasi ahli (expert judgement) adalah sebagai berikut:

Keterangan Bobot (%)

Rasio konsumsi normatif terhadap ketersediaan bersih serealia 30

Persentase penduduk hidup di bawah garis kemiskinan 15

Persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan lebih besar dari 65% dari pengeluaran total

7,5

Persentase rumah tangga tanpa akses listrik 7,5

Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih 15

Angka harapan hidup 10

Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap kepadatan penduduk

5

Rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun 5

Persentase balita pendek (stunting) 5

Total 100

33.. MMEENNEENNTTUUKKAANN CCUUTT OOFFFF PPOOIINNTT IINNDDIIKKAATTOORR IINNDDIIVVIIDDUU

Penentuan cut-off point indikator individu penting karena cut-off point tersebut akan menentukan cut-off point skor komposit, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil analisis ketahanan dan kerentanan pangan wilayah. Penentuan cut off point indikator individu pada FSVA didasarkan pada sebaran data, dan

atau standar nasional dan internasional yang berlaku.

Khusus cut-off point indikator angka harapan hidup dan rata-rata lama perempuan sekolah diatas 15 tahun perlu disamakan persepsinya. Cara menghitung persamaan persepsi cut-off point angka harapan hidup, yaitu nilai 100 (estimasi nilai maksimum usia) dikurangi dengan titik potong angka harapan hidup pada masing-masing prioritas. Sedangkan persaman persepsi cut-off point rata-rata lama perempuan sekolah adalah nilai maksimum pada

sebaran datanya dikurangi dengan titik potong di masing-masing prioritas.

Page 14: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-9 Analisis Komposit

44.. MMEENNGGHHIITTUUNNGG SSTTAANNDDAARRIISSAASSII CCUUTT OOFFFF PPOOIINNTT IINNDDIIVVIIDDUU

Setelah cut-off point indikator individu ditentukan, maka proses selanjutnya adalah melakukan standarisasi terhadap cut-off point masing-masing indikator tersebut.

Standarisasi cut-off point masing-masing indikator individu dilakukan dengan cara melakukan perhitungan pengurangan cut-off point (titik potong) prioritas masing-masing indikator (a) dengan rata-rata nilai indikator individu (x) yang kemudian dibagi dengan standard deviasi dari nilai indikator individu yang bersangkutan. Penghitungan standarisasi cut-off point masing-masing indikator individu menggunakan rumus dibawah ini:

Yij = (aij – Xj)

Sj

Keterangan: Y1j, Y2j,… Y6j : Cut-off point prioritas ke-i pada indikator-j

a1j, a2j, … a6j : Cut-off point (titik potong) prioritas ke-i pada indikator-j

X1, X2,… X9 : Rata-rata nilai indikator -j

S1, S2,… S9 : Standar deviasi indikator -j

Cut-off point indikator individu

yang sudah ditentukan

Penyamaan persepsi Cut-off

point dua indikator individu

Cut-off point dua indikator

individu

Page 15: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-10 Analisis Komposit

Proses standarisasi cut-off point indikator individu sudah tersedia di form aplikasi pada sheet “2.Cut off Individu & Komposit”, sehingga bersifat otomatis.

55.. MMEENNGGHHIITTUUNNGG SSTTAANNDDAARRIISSAASSII CCUUTT OOFFFF PPOOIINNTT SSKKOORR

KKOOMMPPOOSSIITT

Penghitungan standarisasi cut-off point skor komposit dihitung setelah dilakukan proses penentuan cut-off point indikator individu. Standarisasi cut-off point skor komposit pada masing-masing prioritas dihitung berdasarkan hasil pengkalian antara bobot indikator dari PCA/expert judgement dengan cut-off point indikator individu yang bersangkutan, kemudian hasil pengkalian dari masing-masing indikator individu tersebut dijumlahkan. Penghitungan cut-off point skor komposit dilakukan dengan rumus:

Yj = a1X1j + a2X2j + … + a8X8j + a9X9j

Keterangan: Y1, Y2,… Y6 : Cut-off point skor komposit prioritas ke-j

a1, a2,… a9 : Bobot masing-masing indikator (PCA/expert judgement)

X1j, X2j,…X9j : Cut-off point indikator ke-i pada prioritas ke-j

Cut-off prioritas

indikator NCPR (a)

Rata-rata nilai

indikator NCPR (X)

Standar deviasi

indicator NCPR (S)

Hasil standarisasi cut-off point

indikator NCPR (Y1j)

Page 16: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-11 Analisis Komposit

Proses penghitungan ini dilakukan secara otomatis di sheet “2. Cut off individu & Komposit” seperti pada gambar dibawah ini:

66.. MMEENNGGHHIITTUUNNGG SSTTAANNDDAARRIISSAASSII DDAATTAA PPAADDAA SSEEMMUUAA IINNDDIIKKAATTOORR

Setelah cut-off point skor komposit (standarisasi) dilakukan, proses selanjutnya adalah melakukan standarisasi data pada semua indikator. Standarisasi data indikator individu dilakukan dengan cara melakukan perhitungan pengurangan data masing-masing indikator (a) dengan rata-rata nilai indikator individu (x) yang kemudian dibagi dengan standard deviasi dari nilai indikator individu yang bersangkutan. Penghitungan standarisasi data indikator individu menggunakan rumus dibawah ini:

Yij = (aij – Xj)

Sj

Keterangan: Y1j, Y2j,… Ynj : Data standarisasi kabupaten ke-i pada indikator-j

a1j, a2j, … anj : Data awal kabupaten ke-i pada indikator-j

X1, X2,… X9 : Rata-rata nilai indikator -j

S1, S2,… S9 : Standar deviasi indikator –j

Page 17: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-12 Analisis Komposit

Proses standarisasi data dilakukan secara otomatis pada sheet “3.Perhitungan Komposit” seperti pada gambar berikut:

77.. MMEENNGGHHIITTUUNNGG SSKKOORR KKOOMMPPOOSSIITT MMAASSIINNGG--MMAASSIINNGG

WWIILLAAYYAAHH

Penghitungan skor komposit (standarisasi) pada masing-masing wilayah berdasarkan hasil pengkalian dari nilai indikator individu yang telah terstandarisasi (Point 6) dengan bobot pada indikator yang bersangkutan (Point 2), kemudian hasil pengkalian dari indikator individu tersebut dijumlahkan.

Yj = a1X1j + a2X2j + … + a8X8j + a9X9j

Keterangan: Yj : Skor komposit kabupaten/kota ke-j

a1, a2,,… a9 : Bobot masing-masing indikator

X1j, X2j,… X9j : Nilai masing-masing indikator pada kabupaten/kota ke-j

Page 18: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-13 Analisis Komposit

Proses penghitungan skor komposit dilakukan secara otomatis pada form

aplikasi di sheet “3.Perhitungan Komposit”.

88.. MMEENNEENNTTUUKKAANN PPRRIIOORRIITTAASS WWIILLAAYYAAHH BBEERRDDAASSAARRKKAANN IINNDDIIKKAATTOORR

KKOOMMPPOOSSIITT

Penentuan prioritas suatu wilayah (berdasarkan indikator komposit) dilakukan dengan mengklasifikasikan hasil skor komposit pada Point 7 dengan nilai cut-off point kelompok prioritas pada Point 5 di atas. Adapun contoh cut-off point untuk masing-masing kelompok Prioritas Kabupaten pada FSVA Nasional adalah sebagai berikut:

Prioritas Nilai Skor Komposit (Z)

Prioritas 1 >= 5,02

Prioritas 2 3,22 - < 5,02

Prioritas 3 1,53 - < 3,22

Prioritas 4 -0,15 - < 1,53

Prioritas 5 -1,70 - < -0,15

Prioritas 6 < -1,70

Keterangan: nilai skor komposit bersifat sementara, dapat berubah sesuai sebaran data, cut off indikator dan bobot indikator

Page 19: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-14 Analisis Komposit

Penentuan prioritas wilayah disediakan pada form aplikasi di sheet “3.Perhitungan Komposit” dan dihitung secara otomatis. Sehingga muncul tampilan seperti dibawah:

Prioritas 1 adalah kabupaten/kota yang cenderung memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi daripada kabupaten/kota dengan prioritas diatasnya. Begitu sebaliknya, Prioritas 6 adalah kabupaten/kota yang cenderung lebih tahan pangan.

99.. MMEENNEENNTTUUKKAANN PPRRIIOORRIITTAASS WWIILLAAYYAAHH BBEERRDDAASSAARRKKAANN IINNDDIIKKAATTOORR

IINNDDIIVVIIDDUU

Penentuan prioritas suatu wilayah (berdasarkan indikator individu) dilakukan dengan mengklasifikasikan data masing-masing indikator individu pada point 1 dengan nilai cut-off point indikator pada point 3 di atas.

Adapun cut-off point untuk masing-masing indikator individu pada FSVA Nasional adalah sebagai berikut:

Page 20: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

II-15 Analisis Komposit

Penentuan prioritas individu disediakan pada form aplikasi di sheet “4.Perhitungan Individu” dan dihitung secara otomatis. Sehingga muncul tampilan berikut:

Page 21: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

Modul III

MMOODDUULL -- IIIIII

PEMETAAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MAPINFO

Page 22: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-1 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

II.. MMEEMMUULLAAII PPRROOGGRRAAMM MMAAPPIINNFFOO

Buka program Mapinfo dengan cara mengklik tombol Start dan pilihlah Program > MapInfo > MapInfo Professional 7.5. Kemudian klik menu File > Open. Arahkan atau cari direktori tempat di mana data peta dasar berada (C:\Pelatihan_FSVA), misal seperti contoh di bawah ini:

Di sini kita akan menggunakan file ‘Indonesia_Kab.Tab’, yaitu peta kabupaten yang ada di Indonesia. Pertama-tama kita harus memastikan dapat melihat peta secara menyeluruh. Untuk itu lakukanlah langkah berikut: Klik Menu Map > View Entire Layer > pilih file peta yang diinginkan (dalam hal ini Indonesia_Kab.Tab’’). Kini peta Indonesia per Kabupaten dapat dilihat secara menyeluruh.

Untuk memulai proses editing di MapInfo langkah-langkah yang ditempuh adalah: Klik menu Map > Layer Control > klik ‘edit’ mode, sehingga muncul tampilan seperti gambar berikut:

Edit Mode digunakan untuk mengedit/merubah data

pada layer yang dipilih

Page 23: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-2 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

IIII.. MMEENNGGUUBBAAHH PPEENNAAMMPPIILLAANN//WWAARRNNAA LLAAYYEERR

Untuk merubah warna layer sesuai dengan kebutuhan kita, lakukan langkah sebagai berikut:

❖ Klik menu Map > Layer Control > klik ‘edit’ mode

❖ Klik menu Query > Select All from Indonesia_Kab sehingga muncul tampilan seperti gambar berikut:

❖ Untuk mengubah warna layer, klik menu Options > Region Style > Border > Color tentukan warna yang kita inginkan kemudian klik tombol OK. Pada contoh berikut warna yang kita pilih adalah Merah.

Contoh daerah yang telah dipilih

Page 24: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-3 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

IIIIII.. MMEENNAAMMPPIILLKKAANN DDAATTAA AATTRRIIBBUUTT

Untuk menampilkan informasi atau data atribut pada suatu unsur spasial yang terdapat di peta yang sedang kita tampilkan, kita dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut:

❖ Klik tombol Info pada button bar Main.

❖ Letakan kursor mouse di atas daerah yang ingin kita tampilkan informasinya/data atributnya. Kemudian muncul kotak dialog “Info Tool” yang memuat informasi atau atribut dari unsur yang kita pilih, seperti tampilan dibawah ini.

Page 25: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-4 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

Sedangkan untuk melihat data atribut yang terkait dengan peta yang sedang kita tampilkan, kita dapat melakukan langkah berikut:

❖ Klik tombol New Browser pada button bar. Sehingga tabel atribut dari layer tersebut akan muncul.

❖ Pada tabel atribut tersebut carilah record (baris) yang ingin kita ketahui lokasinya pada layer, kemudian klik pada record tersebut. Contohnya: Kita akan mencari lokasi Kab. Manokwari di dalam peta. Cari dan Klik record “Manokwari” di dalam fields (kolom) “Kabupaten” sehingga akan muncul tampilan berikut:

IIVV.. MMEENNGGGGAABBUUNNGGKKAANN TTAABBEELL

Untuk menggabungkan data pada file Excel (*.xls) dan MapInfo ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

❖ Data Excel dan MapInfo mempunyai satu nama ”field (Kolom)” yang sama sebagai penghubung untuk proses penggabungan tabel ini.

❖ Jumlah baris/record dan isi record pada field penghubung di Excel dan Mapinfo harus sama dan identik.

❖ Kolom Excel pada baris paling atas digunakan sebagai judul kolom. Judul kolom ini tidak dalam kondisi “gabungan/merger dari beberapa kolom”.

Untuk menggabungkan data pada Excel dengan MapInfo lakukan langkah-langkah dibawah ini:

❖ Buka file data pada program MS Excel yang berisi indikator yang akan dipetakan dan prioritas. Dalam hal ini file ‘Data_komposit.xls’, yang berisi data tentang Nama Provinsi (Nama_Prov), Nama Kabupaten (Nama_Kab), Kode Kabupaten (Kode_Kab) dan seterusnya. Field/judul kolom Kode_Kab dijadikan sebagai penghubung file Excel dengan MapInfo (Perhatian: Kode

Record yang dipilih

pada Tabel atribut

Page 26: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-5 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

kabupaten pada Excel harus sama persis dengan kode kabupaten pada Tabel Mapinfo. Gunakan nama kabupaten pada Mapinfo sebagai referensi/standar).

❖ Perhatikan dan catatlah matriks data pada baris: kolom B2:O399 (mulai dari kolom pertama data, yaitu B2 sampai kolom terakhir data, yaitu O399). Lihat contoh gambar di bawah ini.

❖ Kemudian tutup lembar kerja Excel.

❖ Dengan menggunakan Mapinfo, klik menu File > Open kemudian pilih tipe format yang akan kita buka (Files of type: Microsoft Excel *.xls) yaitu Data_komposit.xls.

❖ Tentukan bagian file yang akan digunakan untuk pemetaan, dalam hal ini pilih ‘Other…’ > sehingga muncul kotak dialog “Other Range > ketik wilayah matriks data seperti pada points 2 diatas (B2:O399) > OK kemudian klik ‘Use Row Above Selected Range for Column Titles’ pada kotak dialog “Excel Information” untuk memanfaatkan baris di atas sebagai judul kolom, setelah itu klik OK.

Page 27: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-6 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

❖ Hasil analisis ini akan tersimpan secara otomatis di komputer pada direktori dan nama file yang sama, hanya saja formatnya berubah dari *.xls menjadi *.tab (Data_komposit.tab). File *.tab ini tidak dapat diedit dalam MapInfo, oleh karena itu pastikan data pada lembar kerja Excel tersebut sudah benar-benar akurat. Tampilan file tersebut adalah sebagai berikut:

❖ Kemudian buka file peta yang akan digabung (Indonesia_Kab.Tab), kemudian klik pada Menu Query > SQL Select sehingga muncul kotak dialog seperti gambar di bawah ini.

❖ Pada kotak dialog “SQL Select” isi kotak pilihan “from tables:” dengan meng-klik kolom “Tables” dengan “Indonesia_Kab, Data_komposit” seperti gambar dibawah ini.

2

1

4

3

Page 28: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-7 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

❖ Kemudian isi kotak pilihan “where Condition” dengan meng-klik kolom “Columns” dengan ”Indonesia_Kab.KODE_KABUPATEN=Data_ komposit.Kode_Kab” seperti gambar dibawah ini (Catatan: jangan lupa untuk menambahkan penghubung “=” untuk kedua variabel nama kabupaten tersebut).

❖ Setelah kotak dialog “SQL Select” diisi seperti gambar diatas, kemudian klik OK untuk mengakhiri proses ini. Hasil dari proses ini adalah tabel data Excel dan MapInfo yang sudah digabung (lihat gambar dibawah ini).

Data dari Excel

Data dari MapInfo

Pada kolom Tables, klik “Indonesia_Kab” lalu klik “Data_komposit”

Penghubung “=”

Page 29: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-8 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

❖ Kemudian simpan file hasil proses ini dengan cara meng-klik menu File > Save Copy As lalu pilih “Query1” dan klik tombol Save As... seperti pada gambar di bawah ini.

❖ Masukan nama file baru (join_Indonesia.tab) kemudian klik “Save” untuk mengakhiri proses ini.

VV.. MMEEMMBBUUAATT PPEETTAA TTEEMMAATTIIKK

Pembuatan peta tematik dilakukan berdasarkan indikator-indikator yang telah kita tentukan. Langkah-langkah pembuatan peta tematik adalah sbb:

❖ Buka MapInfo tampilkan sebuah layer yang akan dibuat peta tematik-nya (join_Indonesia.tab) kemudian aktifkan layer tersebut dengan meng-klik menu Map > Layer Control > klik “mode editable”.

❖ Dengan menentukan range (batasan selang nilai) suatu indikator, kita dapat menyusun tingkat kerawanan pangan pada suatu daerah. Dalam contoh berikut kita akan menggunakan hasil komposit “Prioritas”. Klik menu Map > Create Thematic Map > Next. Sehinnga muncul tampilan dibawah ini.

❖ Pada kotak dialog “..Step 3 of 3” klik tombol Ranges. Dalam contoh berikut kita akan menggunakan hasil komposit “Prioritas”. Setelah meng-klik tombol Ranges akan muncul kotak dialog Customize Ranges. Ubah Method dari “Equal Count” menjadi “Custom”, # of Ranges dari “5” menjadi “6” kemudian klik tombol Recalc setelah itu ubah nilai range dengan memasukan angka yang telah kita tentukan pada kolom Custom Ranges “>=Min:” dan “< Max” lalu klik tombol Recalc. Untuk mengakhiri proses ini klik tombol OK. Proses ini terlihat pada gambar dibawah ini.

3

2

4

1

1

2

Page 30: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-9 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

1

2

❖ Setelah itu muncul lagi kotak dialog “...Step 3 of 3”. Ubah warna sesuai dengan yang diinginkan dengan cara meng-klik tombol “Styles”. Untuk merubah warna tiap range, lakukan langkah-langkah seperti gambar di bawah ini:

❖ Setelah warna pada masing-masing range diubah, klik tombol OK pada “Customize Range Styles” sehingga muncul kotak dialog “...Step 3 of 3” yang telah berubah warna range-nya.

❖ Untuk membuat Legenda sesuai dengan range yang kita inginkan, klik tombol Legend sehingga muncul kotak dialog “Customize Legend”. Ubah judul legenda “Title” dan “Subtitle” sesuai yang kita inginkan. Lalu ubah

2 1

3 5

4

2

1

3

Page 31: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-10 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

juga “Range Labels” dengan mengedit-nya pada field “Edit selected range here” kemudian klik OK. Hasil proses ini akan terlihat pada gambar di bawah ini.

❖ Setelah menentukan selang nilai (Range), Warna dan Legenda sesuai yang kita inginkan, Klik tombol OK pada kotak dialog “...Step 3 of 3” untuk mendapatkan peta tematik sesuai dengan dengan indikator yang dipetakan.

❖ Untuk memunculkan legenda yang telah kita buat pada peta tematik, kita perlu mengaktifkan terlebih dahulu extension/tool “Thematic Legend Manager” dengan cara klik menu Tool > Tool Manager lalu klik pilihan “Legend Manager” seperti gambar di bawah ini:

❖ Setelah itu klik menu Tools > Thematic Legend Manager > Embed Thematic Legend. Legenda peta tersebut dapat dipindahkan ke posisi yang kita inginkan dengan cara mengklik dan memposisikan pada tempat yang

3

5

4

6

1

2

Page 32: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-11 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

kita inginkan. Tampilan peta tematik dan legendanya terlihat pada gambar dibawah ini.

❖ Untuk menampilkan skala peta “ScaleBar” dan arah mata angin “North Arrow” klik menu Tool > Tool Manager lalu klik pilihan “ScaleBar” dan “North Arrow” seperti gambar di bawah:

❖ Sehingga pada toolbox “Tools” akan tampil icon “ScaleBar” dan “North Arrow” seperti gambar di bawah:

❖ Untuk membuat skala klik “ScaleBar” sehingga tampil gambar “Draw Distance...”, tentukan jarak untuk skala (contonya: 20) dan rasio panjang dan tinggi skala (contohnya: 1000) dan units menjadi Kilometers kemudian klik tombol OK:

1

2

Page 33: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-12 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

❖ Untuk menampilkan arah mata angin klik icon “North Arrow” pada toolbox “Tools” maka akan tampil gambar di bawah, tentukan jenis “Arah Utara” yang diinginkan dengan memilih dari jenis yang ada “1 s/d 19” kemudian klik tombol OK:

Untuk memunculkan label nama Kecamatan pada peta lakukan langkah-langkah berikut:

❖ Klik menu Map > Layer Control. Pilih layer “join_NTT.tab” kemudian klik tombol Label.. sehingga muncul kotak dialog “..Label Options”. Pada kotak dialog ini isi pilihan Label with dengan Kabupaten, klik kotak pilihan “Allow Duplicate Text” dan Label Lines “Arrow” kemudian klik OK untuk memunculkan label nama-nama kabupaten pada peta tematik tersebut.

Page 34: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-13 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

❖ Untuk menyimpan peta yang telah kita buat, simpanlah dalam file Workspace (WOR) dengan cara meng-klik menu File > Save Workspace... Simpanlah workspace ini dengan nama Komposit_Indonesia.wor. Sebelum keluar dari program MapInfo, pilihlah menu File > Save Workspace untuk menyimpan hasil kerja kita. Apabila kita akan membuat peta untuk indikator lainnya, maka simpanlah file WOR tersebut dengan nama lain.

❖ Untuk menyimpan peta dalam bentuk gambar jpg, klik menu File > Save Window As... Sehingga muncul seperti gambar berikut:

2

4

5

1

3

7

6

Page 35: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

III-14 Pemetaan FSVA dengan MapInfo

❖ Simpanlah gambar ini dengan nama Komposit_Indonesia.jpg. Sebelum keluar dari program MapInfo, pilihlah menu File > Save Workspace untuk menyimpan hasil kerja kita. Apabila kita akan membuat peta tematik untuk indikator lainnya seperti akses jalan, akses listrik dll, maka simpanlah file WOR tersebut dengan nama lain.

VVII.. MMEENNYYIIMMPPAANN PPEETTAA KKEE MMSS WWOORRDD//PPOOWWEERRPPOOIINNTT

Peta tematik yang telah kita buat dapat kita simpan ke dalam MS Word atau Power Point. Pada program Mapinfo, klik menu Edit > Copy Map Window. Kemudian

buat file baru pada MS Word atau Power Point, klik tombol Paste sehingga peta dari MapInfo akan tercopi secara otomatis. Setelah itu kita dapat menambahkan teks atau grafik untuk penjelasan isi peta dan keperluan presentasi lebih lanjut.

1

2

Disimpan dengan nama Komposit_Indonesia.jpg

Page 36: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

Modul IV

MMOODDUULL -- IIVV

PEMETAAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE QUANTUM-GIS

Page 37: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-1 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

I. MENGENAL PROGRAM QUANTUM (QGIS)

A. Membuka Peta di QGIS

Buka program Quantum GIS (QGIS) dengan cara mengklik tombol Start dan pilihlah Program>QGIS 2.18> QGIS Desktop 2.18.15 sehingga akan muncul tampilan seperti dibawah ini:

Default tampilan bahasaQGIS adalah Bahasa Inggris, akan tetapi kita dapat merubahnya ke Bahasa Indonesia dengan cara klik menu Settings > Options > pilih tombol ‘Locale’ kemudian klik ‘override system locale’ dan pada menu ‘Locale use instead’ pilih ‘Bahasa Indonesia’ kemudian klik tombol ‘OK’ dan tutup aplikasi QGIS.

Tampilan QGIS akan berubah menjadi Bahasa Indonesia, setelah kita buka kembali aplikasi QGIS. Tampilan Graphical User Interface (antarmuka) QGIS yang terdiri dari menu bar, toolbar, browser panel dan layers panel adalah sebagai berikut:

1

2

3

Page 38: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-2 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

Untuk menambahkan peta ke dalam QGIS maka langkahnya adalah: klik menu ‘Layer’ > ‘Tambah Lapisan’ > ‘Tambahkan layer vektor’ sehingga akan muncul tampilan berikut:

Klik ‘Arsip’ pada pilihan ‘Jenis Sumber’ lalu klik ‘Navigasi’ untuk mencari direktori tempat di mana peta dasar berada (C:\01_Pelatihan_FSVA\Peta).

Layers Panel

Browser Panel

Menu Bar

Toolbars

1

2

3

4

5

Page 39: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-3 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

Di sini kita akan menggunakan file ‘Peta_Kab514.shp’, yaitu peta seluruh kabupaten dan kota yang ada di Indonesia. Kemudian klik ‘Open’ sehingga akan muncul peta Indonesia di ‘Layers panel’ seperti tampilan berikut:

Cara lainnya untuk menambahkan peta yaitu dengan mencari direktori tempat di mana peta dasar berada dengan mencari di ‘Browser Panel’ dan memindahkan file peta itu ke ‘Layers Panel’ dengan cara di ditarik/dipindahkan.

Pindahkan ‘Peta_Kab514.shp’ dengan cara menariknya ke ‘Layers Panel’

Page 40: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-4 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

B. Mengubah penampilan/warna layer

Untuk merubah warna layer sesuai dengan kebutuhan kita, lakukan langkah sebagai berikut:

1. Arahkan kursor ke ‘Layers panel’, lalu klik pada peta yang akan kita ubah warnanya (Peta_Kab514) kemudian klik kanan dan pilih ‘Properti’.

2. Pada window ‘Properti layer’ klik menu Style kemudian klik ‘Single symbol’ dan tentukan warna yang di inginkan pada menu ‘Warna’ (contohnya warna coklat) dan klik tombol ‘OK’ sehingga tampilan peta berubah menjadi warna coklat.

C. Menampilkan data atribut

Untuk menampilkan informasi atau data atribut pada suatu unsur spasial yang terdapat di peta yang sedang kita tampilkan, kita dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut:

1. Klik tombol Identifikasi Fitur pada button bar Toolbar.

2. Letakan kursor mouse di atas daerah yang ingin kita tampilkan informasinya/data atributnya. Kemudian muncul kotak dialog “Identifikasi hasil” yang memuat informasi atau atribut dari unsur yang kita pilih, seperti tampilan dibawah ini.

1

2

3

4

Page 41: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-5 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

Sedangkan untuk melihat data atribut yang terkait dengan peta yang sedang kita tampilkan, kita dapat melakukan langkah berikut:

1. Klik kanan pada layer peta (Peta_Kab514) kemudian klik kanan dan pilih ‘Buka Tabel Atribut’. Sehingga tabel atribut dari layer tersebut akan muncul.

2. Pada tabel atribut tersebut carilah record (baris) yang ingin kita ketahui lokasinya pada layer, kemudian klik pada record tersebut. Contohnya: Kita akan mencari lokasi Kab. Manokwari di dalam peta. Cari dan Klik record “Manokwari” di dalam fields (kolom) “Nama_Kab” sehingga akan muncul tampilan berikut:

Record yang dipilih pada Tabel atribut

1

2

Page 42: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-6 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

II. MENGGABUNGKAN DATA EXCEL DENGAN PETA

Untuk menggabungkan data pada file Excel (format: xls, xlsx, csv) dan peta QGIS ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Data Excel dan QGIS mempunyai satu nama ”field (Kolom)” yang sama sebagai penghubung untuk proses penggabungan tabel ini.

2. Jumlah baris/record dan isi record pada field penghubung di Excel dan QGIS harus sama dan identik contohnya ‘Kode_Kab’.

3. Kolom Excel pada baris paling atas digunakan sebagai judul kolom. Judul kolom ini tidak dalam kondisi “gabungan/merger dari beberapa kolom”.

Untuk menggabungkan data Excel dengan peta QGIS lakukan langkah-langkah dibawah ini:

1. Buka file data pada program MS Excel yang berisi indikator yang akan dipetakan. Dalam hal ini file ‘Data_FSVA.xlsx’ dan worksheet ‘Data’, yang berisi data tentang Nama Provinsi (Nama_Prov), Nama Kabupaten/kota (Nama_Kab), Kode Kabupaten/kota (Kode_KabKota) dan indikator FSVA yang akan digabung. Field/judul kolom Kode_KabKota dijadikan sebagai penghubung file Excel dengan peta QGIS (Perhatian: Kode kabupaten pada Excel harus sama persis dengan kode kabupaten pada Tabel peta QGIS. Gunakan nama kabupaten pada QGIS sebagai referensi/standar).

2. Usahakan nama sheet dan judul kolom tidak panjang, karena akan berimbas saat tabel digabungkan nantinya, (maximal 10 karakter setelah di gabung).

3. Kemudian tutup lembar kerja Excel.

4. Dengan menggunakan QGIS, klik file excel yang akan digabung dalam folder ‘C:\01_Pelatihan_FSVA\Data’ dalam hal ini file ‘Data_FSVA.xlsx’ di ‘Browser Panel’ dan memindahkan file excel tersebut ke ‘Layers Panel’ dengan cara di ditarik/dipindahkan.

Page 43: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-7 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

5. Mengingat di file excel tersebut ada 2 worksheets yaitu data FSVA dalam format untuk laporan (worksheet ‘1. Data FSVA Kab-Kota 2017’) dan data FSVA yang akan digabungkan dengan peta (worksheet ‘Data’) maka akan muncul jendela pertanyaan ‘pilih layer vector untuk ditambahkan’, klik baris ke-2 dalam hal ini worksheet ‘Data’ dan klik tombol ‘OK’.

6. Mengingat ada keterbatasan jumlah karakter pada judul kolom yang akan digabung (maximal 10 karakter setelah di gabung), maka layer ‘Data FSVA Data’ harus di ubah namanya (rename) ke nama yang lebih pendek yaitu dengan cara klik kanan pada layer tersebut lalu pilih ‘ubah nama’ dan ketik nama yang lebih pendek (contohnya dari ‘Data FSVA Data’ menjadi ‘D’).

Pindahkan file excel ‘Data FSVA.xlsx’ dengan cara menariknya ke ‘Layer Panel’ sehingga menjadi layer ‘Data FSVA Data’.

1

2

Page 44: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-8 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

7. Kemudian klik pada layer peta (Peta_Kab514), pastikan tidak ada kabupaten/kota yang terpilih dengan cara klik tombol ‘Pilih fitur berdasarkan wilayah atau satu klik’ diluar peta sehingga tidak ada peta yang berwarna kuning (terpilih).

8. Selanjutnya klik kanan pada layer peta (Peta_Kab514) dan klik ‘Properti’.

9. Pada window ‘Properti layer’ klik menu Gabung kemudian klik tombol klik “tambah penggabungan.. ”. (Tanda “Tambah” warna Hijau di kiri bawah).

10. Pada jendela ‘Tambah penggabungan vektor’ pilih ‘D’ di kotak dialog ‘Lapisan yang akan digabungkan’, kemudian pilih ‘123Kode KabKota’ di kotak dialog ‘Field yang digabungkan’ dan pilih ‘1.2 Kode_Kab’ pada kotak dialog ‘Field target’. Kemudian pilih/centang ‘Cache lapisan…’ dan lalu klik tombol ‘OK’.

11. Kemudian akan muncul hasil sebagai berikut dan klik tombol ‘OK’ untuk mengakhiri proses ini:

1

2

3

4

5

1

2

3

Kolom dari Peta

Kolom dari Excel

Nama worksheet dari Excel

Page 45: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-9 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

12. Hasil dari proses ini adalah tabel data dari Excel dan peta QGIS yang sudah digabung (lihat gambar dibawah ini).

13. Walaupun sudah tergabung, namun data diatas belum tersimpan, jadi data gabungan itu masih menempel sementara pada layer Peta. Jika kita buka lagi layer tersebut maka akan hilang hasil proses penggabungan ini. Oleh karena itu hasil proses ini perlu di simpan dengan cara klik kanan pada layer ‘Peta Kab514’ dan klik ‘Simpan sebagai’.

14. Pada jendela ‘simpan layer vektor sebagai’ pilih ‘ESRI shapefile’ di kotak dialog ‘Format’’, kemudian klik “navigasi’ lalu arahkan ke direktori kerja kita (C:\01_Pelatihan_FSVA\Peta) dan beri nama peta hasil join ini contohnya ‘Join FSVA’ dan klik tombol ‘OK’. Di jendela ‘simpan layer vektor sebagai’ klik tombol ‘OK’ untuk mengakhiri proses ini.

Data dari Excel Data dari Peta QGIS

1

2

Page 46: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-10 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

III. MEMBUAT PETA TEMATIK

Pembuatan peta tematik dilakukan berdasarkan indikator-indikator yang telah kita tentukan. Dengan menentukan range (batasan selang nilai) suatu indikator, kita dapat menyusun tingkat kerentanan pangan wilayah. Sebagai contoh, kita ingin memetakan indikator ‘persentase penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan’ berdasarkan range indikator berikut:

▪ Prioritas 1: >= 35 %

▪ Prioritas 2: 25 - < 35 %

▪ Prioritas 3: 20 - < 25 %

▪ Prioritas 4: 15 - < 20 %

▪ Prioritas 5: 10 - < 15 %

▪ Prioritas 6: 0 - < 10 %

Maka langkah-langkah pembuatan peta tematik berdasarkan indikator kemiskinan (field: ‘D_2_POVERT’) adalah sbb:

1. Buka software QGIS tampilkan sebuah layer yang akan dibuat peta tematik-nya (join FSVA.shp) pada ‘layers panel’.

2. Klik kanan pada layer Join FSVA.shp lalu klik ‘Propertis’.

3. Pilih ‘Style’ lalu ganti symbol tunggal dengan ‘Graduated’.

1

2

3

Page 47: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-11 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

4. Maka akan muncul kotak dialog ‘Style’:

1. Gantilah symbol tunggal menjadi graduated.

2. Gantilah kolom dengan field yang ingin kita kelompokkan (dalam kasus ini kita ini kita ingin mengelompokkan indikator kemiskinan ‘D_2_POVERTY’).

3. Masukkan jumlah kelas yang di inginkan, sesuai dengan panduan FSVA, maka kemiskinan di kelompokkan menjadi 6 kelas yaitu:

i. Prioritas 1 : >= 35 % ii. Prioritas 2 : 25 - < 35 %

iii. Prioritas 3 : 20 - < 25 % iv. Prioritas 4 : 15 - < 20 % v. Prioritas 5 : 10 - < 15 %

vi. Prioritas 6 : 0 - < 10 %

5. Selanjutnya adalah langkah-langkah menyesuaikan nilai pengelompokan indikator kemiskinan menjadi 6 kelas seperti diatas:

1

2

3

1

2

Page 48: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-12 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

1. Klik 2x pada kolom ‘Nilai’ di kelas teratas dibawah nilai, maka akan muncul kotak dialog ‘Masukkan batas..’

2. Pada kotak dialog ini masukkan nilai-nilai sesuai kelas yang ditentukan, contohnya untuk mengisi prioritas 6 maka:

Nilai inferior (nilai terendah): 0

Nilai Superior (Nilai tertinggi): 9.9999 (karena nilainya < 10)

3. Klik 2x pada nilai di kelas teratas dibawah ‘Legenda’, dan ganti tulisan itu dengan ‘< 10’

4. Klik 2x pada box warna teratas di bawah kolom ‘Simbol’, maka akan muncul kotak dialog ‘Symbol selector’:

Pada kotak dialog ‘Symbol selector’ klik 1x pada kotak ‘warna’ sehingga muncul table dialog ‘Select Color’.

Kemudian tentukan komposisi warna RGB untuk indikator kemiskinan contohnya untuk range kemiskinan <10% (Prioritas 6) maka komposisi warna RGB nya adalah Red: 59 Green: 112 Blue: 59 lalu klik tombol ‘OK’.

1 2 3 4

1 2

3

Page 49: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-13 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

Untuk pewarnaan di kelas lainnya menggunakan pola warna RGB sebagai berikut:

Prioritas Red Green Blue

Prioritas 1 (#6e1f1f) 110 31 31

Prioritas 2 (#e85961) 232 89 97

Prioritas 3 (#f4a1a7) 244 161 167

Prioritas 4 (#c9e077) 201 224 119

Prioritas 5 (#94c945) 148 201 69

Prioritas 6 (#3b703b) 59 112 59

6. Sehingga hasil pewarnaan untuk kelas kemiskinan prioritas 6 (< 10) adalah sebagai berikut:

7. Lakukan kembali langkah-langkah di atas untuk 5 kelas kemiskinan lainnya dengan cara yang sama (perhatikan Nilai tiap kelas, Legenda label, Simbol warna RGB) sehingga hasilnya akan seperti gambar berikut:

8. Untuk memudahkan proses pewarnaan, QGIS memberi kemudahan dengan proses penyimpanan style warna (RGB) sehingga kedepannya jika ingin memilih warna yang sama kita tidak perlu lagi mengisi kode RGB satu per satu, caranya adalah sebagai berikut:

1. Setelah pewarnaan untuk 6 kelompok selesai, klik 2x pada box warna dibawah kolom ‘simbol’ sehingga akan muncul kotak dialog ‘Simbol selector’.

2. Klik tombol ‘Simpan’ sehingga muncul kotak dialog ‘Nama simbol’, mengingat warna ini untuk range di kelompok Prioritas 6 maka beri nama ‘P6’ kemudian klik OK sehingga warna dan nama simbolnya ada di dalam box ‘simbol dalam group’, lalu klik OK.

Page 50: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-14 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

3. Lakukan untuk 5 kelompok lainnya sehingga warna yang tersimpan sebagai berikut:

4. Apabila ingin melakukan pewarnaan untuk indikator FSVA lainnya, maka kita tinggal memilih pallet warna yang telah kita buat sebelumnya (P1-P6).

9. Setelah proses pewarnaan peta selesai, kita lakukan perubahan nama layer ‘Join FSVA’ sesuai dengan indikator yang kita petakan. Caranya adalah klik kanan pada layer ‘Join FSVA’ lalu klik ‘Ubah nama’ menjadi ‘% Penduduk Miskin’.

10. Maka hasil proses pewarnaan peta yang kita kelompokan berdasarkan kriteria kemiskinan FSVA tampilannya adalah sebagai berikut:

1

3

2 4

Page 51: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-15 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

11. Langkah selanjutnya adalah memberi label nama provinsi atau kabupaten dan kota. Mengingat ada sebanyak 514 kab/kota maka kita akan menampilkan label nama provinsi agar petanya tidak penuh dengan nama kab/kota. Lakukan langkah berikut untuk memberi label nama provinsi:

1. Buka peta batas provinsi di folder ‘C:\01_Pelatihan_FSVA\Peta\Batas Provinsi.shp’ dengan cara menarik atau memindahkan dari ‘Browser panel’ ke ‘layers panel’. Letakkan peta batas provinsi ini di atas layer peta kemiskinan.

2. Klik kanan pada layer ‘Batas Provinsi’ kemudian klik ‘Properti’ lalu klik tombol ‘Label’ dan lakukan langkah berikut:

Ubah drop bar menu paling atas dari ‘No labels’ menjadi ‘Show labels for this layer’.

Pada kotak ‘Label with’ pilih field yang ada nama-nama provinsi yaitu ‘Nama_Prov’.

Ubah jenis huruf, style, ukuran, warna font atau latar belakang font/penyangga sesuai yang kita inginkan kemudian klik ‘OK’.

3. Mengingat layer peta batas provinsi berada di atas peta kemiskinan oleh karena itu kita perlu merubah style warna peta batas provinsi. Langkahnya adalah sebagai berikut:

Klik kanan pada layer ‘Batas Provinsi’ kemudian klik ‘Properti’ lalu klik tombol ‘Style’.

Klik pada ‘Pengisian sederhana’.

Pada menu ‘Fill’ klik ‘Transparent fill’ kemudian klik ‘OK’.

3

2

1 4

5

6

Page 52: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-16 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

4. Hasil proses pemberian nama provinsi dan pewarnaan batas provinsi adalah seperti pada tampilan berikut:

12. Sebelum memulai proses pembuatan layout peta di QGIS, simpan file hasil kerja ini dengan cara klik menu Project > Simpan sebagai.. kemudian simpan di dalam folder ‘C:\01_Pelatihan_FSVA\Layout’ dengan nama ‘Peta Kemiskinan’ lalu klik tombol ‘Save’ seperti pada gambar dibawah.

2 1

3

1

2

3

4

Page 53: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-17 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

IV. MEMBUAT LAYOUT PETA

Setelah proses pembuatan peta tematik (indikator kemiskinan) selesai dilakukan, maka selanjutnya kita akan menyajikan peta tersebut dalam sebuah layout peta. Didalam QGIS sudah terdapat sebuah tool yang bisa melakukan pengolahan penyajian peta yang disebut ‘Map Composer’, berikut adalah langkah-langkah untuk membuat layout peta di QGIS:

1. Klik menu Project > New Print Composer sehingga muncul kotak dialog “Judul Komposer”.

2. Beri judul layout composer-nya sesuai dengan peta tematik yang telah kita buat sebelumnya yaitu ‘Peta Kemiskinan’ kemudian klik ‘OK’ sehingga muncul tampilan composer di gambar dibawah ini:

3. Langkah selanjutnya adalah menambahkan peta dan komponen peta lainnya seperti legenda, judul peta, skala, logo, arah utara dll.

4. Untuk menambahkan peta ke dalam composer, langkahnya adalah sbb:

1. Klik menu ‘Layout’ lalu pilih ‘Add Map’.

2. Klik di bagian kiri atas map composer yang kosong, klik dan tahan hingga membentuk box seperti gambar di bawah ini (pastikan ada jarak/margin dari tepi map composer.

1

2

3

4

Page 54: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-18 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

3. Maka ketika mouse kita lepas, maka secara otomatis muka peta terpindahkan di composer.

4. Langkah selanjutnya adalah memberi garis tepi (frame) peta dengan cara mengaktifkan layout peta dengan meng-klik peta hingga muncul 4 box di tiap ujungnya.

5. Klik pada ‘Properti Item’ (dibagian kanan composer). Centrang pada ‘Frame’ lalu atur ‘Warna frame’ dan ‘Ketebalan Frame’ sehingga petanya sekarang telah memiliki garis tepi/frame.

1

2

3

Page 55: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-19 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

5. Untuk menambahkan grid peta ke dalam composer, langkahnya adalah sbb:

1. Klik pada ‘Properti Item’ (dibagian kanan composer). Centrang pada

‘Raster-raster’ lalu klik pada tombol sehingga muncul tulisan ‘Grid 1’, Ubah Jenis Grid menjadi ‘Silang’ kemudian atur interval grid yang di inginkan (contohnya X: 10 dan Y: 10).

2. Selanjutnya atur posisi label dari koordinat di grid yaitu dengan mencentrang pada ‘Gambar Koordinat’ untuk ‘Format’ pilih ‘Desimal’ kemudian sesuaikan posisi label kiri/kanan/atas/bawah seperti pada contoh dibawah ini.

3. Jenis huruf/font dari label di grid juga dapat disesuaikan. Kemudian presisi dari label grid di ubah ke ‘0’ seperti pada gambar dibawah ini.

1

2

3

4

Page 56: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-20 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

4. Hasil dari proses ini adalah seperti pada gambar dibawah ini.

6. Langkah selanjutnya adalah mengatur posisi peta di composer agar sesuai dengan yang kita inginkan, langkah-langkahnya adalah:

1. mengaktifkan layout peta dengan meng-klik peta hingga muncul 4 box di tiap ujungnya.

2. Klik menu ‘Layout’ > ‘Move Content’ lalu geser posisi peta ke atas/bawah atau ke kiri/kanan.

7. Kita juga dapat memperbesar atau memperkecil skala peta dengan cara klik pada ‘Properti Item’ (dibagian kanan composer). Pada menu ‘Properti Utama’ ubah ukuran skala sesuai dengan yang kita inginkan, contohnya dari skala 25,703,183 menjadi skala 25,000,000 seperti gambar di bawah ini:

8. Menambahkan kotak untuk tempat judul peta, legenda, skala dll dilakukan dengan cara berikut:

1. Klik menu ‘Layout’ > ‘Add Shape’ > ‘Tambahkan persegi panjang’.

2. Klik di bagian kanan atas map composer yang kosong, klik dan tahan hingga membentuk box seperti gambar di bawah ini:

1

2

Page 57: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-21 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

3. Ketebalan dan warna kotak ini dapat kita ubah dengan cara klik pada ‘Properti Item’ lalu pilih ‘Properti Utama’, klik ‘Ubah’ untuk merubah ketebalan dan warna nya, contohnya warna outline ‘hitam’ dan lebar garis tepi ‘0.5’ kemudian klik ‘OK’.

9. Menambahkan judul peta dilakukan dengan cara berikut:

1. Klik menu ‘Layout’ > ‘Add Label’ kemudian letakan kursor nya di dalam kotak di sebelah kiri peta sehingga akan memunculkan menu ‘Properti Item’.

2. Ketik judul peta ‘Penduduk hidup di bawah garis kemiskinan’ di kotak ‘Properti Utama’.

3. Ubah jenis, ukuran dan warna huruf dengan klik ‘Huruf’ di kotak ‘Tampilan’ setelah itu klik ‘OK’. Kita juga dapat merubah posisi judul peta (rata kiri, rata kanan atau rata tengah).

1

2

3

4 5

Page 58: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-22 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

10. Menambahkan skala peta dilakukan dengan cara berikut:

1. Klik menu ‘Layout’ > ‘Add Scalebar’ kemudian letakan kursor nya di dalam kotak di sebelah kiri bawah peta sehingga akan memunculkan menu ‘Properti Item’.

2. Ubah Style ‘Kotak tunggal’ menjadi ‘Kotak ganda’. Untuk satuan unit ‘meters’, label for units ‘km’.

3. Ubah segmen skala menjadi ‘kiri 1’ dan ‘kanan 1’ dan untuk kotak Fixed width isi dengan 500,000 (artinya 1 kotak di peta sama dengan 500,000 meter pada kondisi actual di bumi).

11. Menambahkan legenda peta dilakukan dengan cara berikut:

1. Klik menu ‘Layout’ > ‘Legend’ kemudian letakan kursor nya di dalam kotak di sebelah kiri tengah peta sehingga akan memunculkan menu ‘Properti Item’.

2. Judul legenda dapat diganti menjadi ‘Keterangan’ atau tetap sesuai dengan standar saja yaitu ‘Legenda’.

1

2

4

5

6

1

2

3

3

Page 59: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-23 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

3. Ubah jenis, ukuran dan warna huruf dengan klik ‘Huruf’. Kita dapat merubah huruf judul, huruf sub grup, huruf grup dan huruf item.

12. Menambahkan logo BKP dilakukan dengan cara berikut:

1. Klik menu ‘Layout’ > ‘Add Image’ kemudian letakan kursor nya di dalam kotak di sebelah kiri tengah peta (dibawah judul peta) sehingga akan memunculkan menu ‘Properti Item’.

2. Klik pada ‘Sumber gambar’ dan arahkan ke lokasi direktori dari logo BKP yaitu ada di ‘C:\01_Pelatihan_FSVA\Logo’ klik file ‘Logo BKP’ dan klik ‘Open’.

3. Kemudian atur penempatan logo tersebut ke ‘Tengah Atas’.

1

2

1

2

3

1 2

3

4

Page 60: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-24 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

13. Untuk menampilkan arah mata angin lakukan langkah berikut:

1. Klik menu ‘Layout’ > ‘Add Image’ kemudian letakan kursor nya di dalam kotak di sebelah kiri bawah peta (diatas skala) sehingga akan memunculkan menu ‘Properti Item’.

2. Klik pada ‘Direktori pencarian’ sehingga akan muncul pilihan gambar arah mata angin. Pilih arah mata angin yang di inginkan dengan cara meng-klik gambar arah mata angin yang di inginkan.

14. Untuk menampilkan catatan terkait sumber data dari peta atau instansi pembuat peta dll, maka lakukan langkah yang sama seperti pada saat menambahkan ‘Judul Peta’ diatas.

15. Hasil proses pembuatan layout peta diatas dapat dilihat pada tampilan berikut.

16. Simpanlah hasil pembuatan layout peta dengan cara klik menu ‘Project’ > ‘Simpan’. Apabila kita akan membuat peta untuk indikator lainnya, maka simpanlah file format QGS tersebut dengan nama lain.

1

2

Page 61: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-25 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

17. Peta tematik yang telah kita buat dapat kita simpan ke image atau PDF yang nantinya dapat di tampilkan di dalam software Word atau Power Point. Pada program QGIS, klik menu Composer > Export as Image kemudian arahkan ke folder kerja kita yaitu di ‘C:\01_Pelatihan_FSVA\Layout’. Simpan image dalam format yang kita dibutuhkan (contohnya JPG, TIF, PNG dll) kemudian beri nama (contohnya Peta kemiskinan 2018.jpg) dan klik tombol ‘Save’. Atur resolusi image (contohnya 300 dpi) dan klik tombol ‘Save’.

Layout peta dalam format JPG yang telah kita simpan akan seperti gambar dibawah ini:

1

2

3

4

5 6

1

Page 62: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-26 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

V. INSTALASI SOFTWARE QUANTUM GIS (GIS)

Sebelum memulai proses instalasi software QGIS, maka perlu dilakukan pengecekan terhadap versi Windows yang terdapat pada computer anda (64 bit atau 32 bit) dengan cara sebagai berikut:

1. Klik tombol Start dan pilih ‘Control Panel’ kemudian klik ‘System’ seperti tampilan berikut ini:

2. Informasi terkait versi Windows terdapat di dalam baris ‘System type’. Pada contoh berikut maka versi Windows nya adalah 64-bit.

Langkah-langkah instalasi software QGIS di bawah ini mengasumsikan Anda bekerja dengan Sistem Operasi Windows. Installer QGIS disediakan di folder ‘C:\01_Pelatihan_FSVA\Sofware’. Terdapat 2 versi installer di dalam folder ini yaitu untuk windows versi 64 bit (QGIS-OSGeo4W-2.18.15-1-Setup-x86_64bit.exe) dan untuk Windows versi 32 bit (QGIS-OSGeo4W-2.18.15-1-Setup-x86_32bit.exe).

Berikut adalah langkah-langkah instalasi software QGIS:

1. Klik 2 kali pada file installer yang terdapat di folder ‘C:\01_Pelatihan_FSVA\Sofware’. Pada contoh berikut kita akan menggunakan installer yang versi 64 bit (disamakan dengan versi Windows dari computer).

1

2

3

Page 63: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-27 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

2. Klik tombol ‘Next’ kemudian klik tombol ‘I Agree’ seperti dibawah ini:

3. Untuk folder instalasi (Destination folder) default-nya berada di folder ‘C:\Program Files\QGIS 2.18’ sehingga tidak perlu merubah lokasi folder tersebut. Klik tombol ‘Next’.

4. Untuk pilihan komponen (Choose component) hanya pilihan QGIS saja yang di centrang kemudian klik tombol ‘Install’. Sehingga proses instalasi software akan segera berjalan dengan otomatis.

5. Setelah proses instalasi selesai akan muncul tampil berikut, klik tombol ‘Finish’ untuk mengakhiri proses instalasi. Sebaiknya lakukan proses ‘Restart’ pada computer Anda sebelum menjalankan software QGIS.

1 2

3

4

5

Page 64: PANDUAN PENYUSUNANbkp.pertanian.go.id/spip/evidence/d. Informasi dan Komunikasi/22... · Pemetaan dengan menggunakan Software Quantum-Gis . Modul II MMOODDUULL -- IIII ANALISIS KOMPOSIT

IV-28 Pemetaan FSVA-Quantum GIS

6. Setelah computer di restart maka software QGIS siap untuk digunakan. Untuk mengakses software QGIS dilakukan dengan mengklik tombol ‘Start’ kemudian pilih ‘All Programs> QGIS 2.18>QGIS Dekstop 2.18.15’.

7. Untuk memudahkan pencarian software QGIS maka dapat dibuat shortcut dari software QGIS tersebut dengan cara klik kanan pada ‘QGIS Dekstop 2.18.15’ lalu klik ‘Send to’ > ‘Desktop (create shortcut)’.

6

1

2 3