Media Industri - kemenperin.go.id

48
Media Industri

Transcript of Media Industri - kemenperin.go.id

Page 1: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Page 2: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Page 3: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Pemimpin UmumAgus Tjahajana

Pemimpin RedaksiJoni Suwandi

Wakil Pemimpin RedaksiHartono

Redaktur PelaksanaGunawan Sanusi

Anggota RedaksiHerdi Triyono, Muchdori, Butu S. GultomE. Widayanto, I.G.N Negari, Rustam Effendi,Wahyu Kodri, Intan Maria

Photographer/DokumentasiJ. Awandi, Djuwansyah

Tata UsahaHimawan Hanafi, Sukirman, M. Amin,Z. Arifin, Dedi Maryono, S. Lambut

Alamat RedaksiBiro Umum dan Hubungan MasyarakatDepartemen PerindustrianJl. Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta 12950Telp. 5251661, 5255509 pes. 4023

susunan

RedaksiRedaksiRedaksiRedaksiRedaksi

Bagi Pembaca yang tidak sempat memperoleh MediaIndustri atau memerlukan informasi kebijakan Indagdapat mengakses ke website ; http:\\www.dprin.go.id.

Diterbitkan oleh Biro Umum dan HumasDep. Perindustrian Tahun Anggaran 2005SITT Nomor/SK/Ditjen PPG/SIT/1980

Page 4: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Redaksi

Laporan UtamaPaket InsentifRedam Dampak KenaikanHarga BBM ....... 3

KebijakanKPIN AcuanP e n g e m b a n g a nIndustridi tanah air......... 7

Ekonomi dan BisnisPresidenresmikan PabrikHonda ke 3 .................. 19

Daftar Isi Pengantar

Redaksi

Setelah sempat absen selama beberapa bulan,majalah Media Indag kini terbit lagi dengan beberapaperubahan. Dan yang paling menonjol adalah perubahannama Media Indag menjadi Media Industri. Perubahanini dipandang perlu dilakukan sehubungan dengandipisahnya Departemen Perindustrian dan Perdaganganmenjadi Departemen Perindustrian dan DepartemenPerdagangan bulan Oktober 2004 lalu.

Proses pemisahan Departemen itulah yangmenjadi salah satu alasan absennya majalah kesayanganpara pembaca dan baru Edisi 18- 2005 ini Tim Redaksimenerbitkan kembali Media Industri. Selain itu adanyaupaya konsolidasi ke dalam menyusul pemisahandepartemen juga mengharuskan kami menundapenerbitan majalah Industri untuk beberapa waktu.

Namun para pembaca tetap dapat mengikutiberbagai isu dan ulasan menarik yang disajikan dalamberbagai rubrik di majalah Industri.

Harus diakui bahwa pemisahan departemen tidakhanya membawa perubahan nama dan penampilan,tetapi juga mendorong kami untuk melakukanperubahan konten majalah, diantaranya perubahanrubrikasi dengan penambahan rubrik baru, yaitu rubrikTeknologi. Sementara itu, untuk rubrik-rubrik lainnyamasih tetap sama seperti Laporan Utama, Kebijakan,Ekonomi dan Bisnis, serta Profil. Konten dari semuarubrik itu pun kini lebih disesuaikan dengan misi danvisi Departemen Perindustrian sehingga berbagai isu danpermasalahan yang diangkat tetap memiliki kaitandengan permasalahan industri di negeri ini.

Mengingat pemunculan majalah Industri inimasih dalam suasana lebaran, maka pada kesempatanini Tim Redaksi juga ingin mengucapkan selamat HariRaya Idul Fitri 1426 H, mohon maaf lahir dan bathin.

Akhirul kata, kami mengucapkan selamatmenyimak berbagai laporan dan tulisan edisi perdanaini, semoga dapat makin menambah dan memperluaswawasan para pembaca. Terima kasih.

TeknologiMemanfaatkan BuahKelapa Menjadi VCOBerkhasiat Tinggi ............ 39

Page 5: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yangrata-rata mencapai di atas 100% terhitung tanggal 1Oktober 2005 kembali menjadi perhatian berbagaimedia masa di tanah air. Karena kenaikan tersebut bisamembawa dampak kurang menguntungkan terhadapseluruh sendi perekonomian. Sebetulnya kenaikanharga BBM itu sendiri merupakan langkah yang sulitdihindari pemerintah sebagai dampak dari lonjakanharga minyak bumi dunia dari level US$ 30-an per barrelhingga sempat mencapai US$ 70 per barrel. Kondisitersebut makin dipersulit dengan terus merosotnya nilaitukar rupiah yang juga dipengaruhi oleh melonjaknyaharga minyak dunia. Nilai tukar rupiah pun sempatmencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir(sejak tahun 2001) hingga menembus Rp 11.000/US$.

Kenaikan harga BBM tidak hanya dilakukanterhadap BBM untuk konsumsi masyarakat umum(seperti minyak tanah untuk rumah tangga dan usahakecil, premium dan solar untuk transportasi darattermasuk sungai, danau dan penyeberangan, sertakendaraan pribadi) tetapi juga BBM untuk industri.

Untuk kebutuhan masyarakat umum, hargaminyak tanah misalnya naik 185,7% dari Rp 700/litermenjadi Rp 2.000/liter, harga minyak solar naik 104,76%dari Rp 2.100/liter menjadi Rp 4.300/liter, dan hargapremium naik 87,5% dari Rp 2.400/liter menjadi Rp4.500/liter.

Sementara itu, untuk kebutuhan industri,pemerintah menetapkan harga premium naik 21,90%dari Rp 5.160/liter menjadi Rp 6.290/liter, harga solarnaik 12,15% dari Rp 5.350/liter menjadi Rp 6.000/liter,harga minyak tanah naik 14,29% dari Rp 5.600/litermenjadi Rp 6.400/liter, harga minyak diesel naik 12,67%dari Rp 5.130/liter menjadi Rp 5.780/liter. Demikian

pula harga minyak bakar mengalami kenaikan 20,95%dari Rp 3.150/liter menjadi Rp 3.810/liter.

Melonjaknya harga minyak mentah dunia danmerosotnya nilai tukar rupiah terhadap US$ tentunyamempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Pasalnyafundamental ekonomi Indonesia diakui masih tergolongrentan terhadap perubahan.

Kerentanan perekonomian Indonesia terhadapperubahan ekonomi itu terjadi karena Indonesia sudahmenjadi salah satu negara konsumen bahan bakarminyak (BBM) terbesar di dunia. Indonesia memangmasih memiliki produksi minyak bumi sebesar 1,1 jutabpd (barrel per day) target produksi pemerintah sebesar1,125 juta bpd. Namun kebutuhan minyak di dalam

Laporan Utama

Paket InsentifRedam Dampak Kenaikan Harga BBM

negeri ternyata sudah mencapai 1,25 juta bpd.Karenanya untuk mengamankan kebutuhan BBM didalam negeri, Indonesia terpaksa harus mengimpor BBMsekitar 300.000 barel setiap harinya.

Tentu saja untuk mengimpor minyak bumisebanyak itu pemerintah membutuhkan valuta asingberupa US$ dalam jumlah yang cukup besar. Kebutuhanakan US$ yang cukup besar inilah yang memicuanjloknya nilai tukar rupiah terhadap US$.

Kendati banyak kritik, kenaikan BBM sulit dihindari pemerintah

3

Page 6: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Meroketnya harga minyak mentah dunia yang dulu(pada era tahun 1970-an sampai tahun 1990-an) sempatmenjadi salah satu penghela utama perekonomiannasional, kini tidak lagi demikian. Pada era tersebutlonjakan harga minyak bumi sering disebut sebagaibooming harga minyak. Sebab melonjaknya hargaminyak mentah dunia ketika itu membawa dampakterhadap melonjaknya penerimaan negara dari ekspormigas.

Namun, terjadinya lonjakan harga minyak bumipada era tahun 2000-an ini tampaknya tidak bisa lagidikatakan sebagai booming seperti era tahun 1970-ansampai 1990-an. Karena, kini kondisinya memang sudahjauh berbeda. Kalau pada era tahun 1970-an sampaisekitar awal tahun 1990-an produksi minyak bumiIndonesia terus meningkat hingga mencapai 1,5 jutabpd, sementara di sisi lain konsumsi BBM di dalamnegeri masih relatif rendah, jauh lebih rendah darikonsumsi BBM saat ini. Dengan demikian Indonesiamasih bisa mengekspor minyak bumi dalam jumlah besarketika itu, sehingga devisa netto yang diraih negarapun masih cukup besar. Kondisi tersebut kini sudah jauhberubah, dimana produksi minyak bumi cenderung terusmenurun. Sebaliknya, konsumsi dalam negeri justruterus meningkat sehingga Indonesia yang dulu dikenalsebagai net exporter minyak bumi kini berbalik menjadinet importer minyak bumi. Lonjakan harga minyak bumidunia pun kini tidak lagi dianggap sebagai boomingtetapi menjadikan perekonomian Indonesia dalamkondisi yang semakin sulit.

Bebani Perekonomian

Sudah dapat dipastikan bahwa dampak kenaikanBBM dunia seperti dipaparkan di atas, akan membawapengaruh negatif terhadap perekonomian di dalamnegeri. Bisa dicontohkan disini naiknya berbagai barangkebutuhan masyarakat menyusul naiknya biayaproduksi (production cost), biaya energi dan biayatransportasi. Apabila kondisi tersebut terus dibiarkantanpa adanya inovasi-inovasi kebijakan ekonomi yangtepat, maka yang akan terjadi adalah makin sulitnyasituasi perekonomian nasional dimana berbagaiindikator ekonomi akan terus merosot kualitasnya.

Sebut saja naiknya tingkat suku bunga, melonjaknyaindeks harga konsumen, melonjaknya tingkat inflasi,dan yang lebih memprihatinkan lagi adalah kepercayaaninvestor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia menjadisemakin berkurang.

Sementara itu, daya beli masyarakat sudah bisadipastikan bakal makin menurun, sehingga dikha-watirkan roda perekonomian pun menjadi semakin sulitberputar. Karena melemahnya daya beli dari masya-rakat. Perekonomian akan terganggu, industri sulitdapat menjual barangnya di pasar domestik karenaharganya menjadi tidak terjangkau lagi oleh masyarakatkonsumen. Demikian juga untuk pasar ekspor, hargabarang yang dihasilkan menjadi tidak kompetitif lagijika dibandingkan dengan produk serupa dari negarapesaing. Berbagai faktor dan indikator ekonomi yangkualitasnya makin merosot tersebut terus berguling,sehingga membebani perekonomian negara.

Pemerintah Siapkan Insentif

Untuk mengatasi dampak negatif kenaikan hargaBBM terhadap perekonomian, pemerintah tampaknyatidak tinggal diam. Hal itu dibuktikan denganditerbitkannya sejumlah paket insentif. Bagi masyarakatumum seperti untuk keluarga miskin diterbitkaninsentif berupa subsidi langsung tunai sebagaikompensasi atas kenaikan harga BBM. Untuk petanipadi, berupa kenaikan harga pembelian pemerintah(HPP) atas gabah dan beras serta paket insentif bagiindustri berupa sejumlah kebijakan yang dapatmeringankan beban dunia usaha.

Menteri Koordinator Perekonomian AburizalBakrie ketika mengumumkan paket insentif tersebutpada 1 Oktober 2005 lalu mengatakan, paket insentifitu didesain dalam kerangka reformasi ekonomi untukmemperkuat fondasi perekonomian dan memper-tahankan momentum percepatan laju pertumbuhanekonomi dengan meningkatkan daya saing serta meng-gairahkan investasi dalam rangka penciptaankesempatan kerja dan pengurangan kemiskinan.

Paket tersebut juga merupakan program insentifdan kompensasi bagi seluruh stakeholders yang

Laporan Utama

4

Page 7: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

mencakup kelompok rumah tangga berpendapatanrendah, petani, pekerja dan dunia usaha.

Paket Insentif 1 Oktober 2005 terdiri dari limakelompok paket, yaitu Paket Insentif Fiskal, ReformasiRegulasi dalam Sektor Perdagangan, Reformasi Regulasidalam Sektor Perhubungan, Peningkatan HargaPembelian Pemerintah (HPP) untuk Beras dan GabahPetani serta Subsidi Langsung Tunai.

Insentif Fiskal

Dalam kebijakan fiskal, insentif yang diberikanpemerintah terdiri dari berbagai bentuk kebijakanuntuk memperkuat daya saing industri, memperbaikiiklim usaha dan memberikan kompensasi kepadakelompok pekerja. Implementasi insentif fiskalberlangsung secara bertahap mulai tanggal 1 Oktober2005 hingga 1 Januari 2006.

Bentuk insentif fiskal yang diberikan meliputi:

1. Perubahan status PPN atas produk primer menjadiBarang Bukan Kena Pajak.

Perubahan status PPN atas produk primer menjadibarang bukan kena pajak ditujukan untukmemberikan insentif bagi produk-produk primer,khususnya produk-produk pertanian. Perubahantersebut merupakan bagian dari reformasi pajakdan akan berlaku efektif mulai Januari 2006.

2. Penundaan Pengenaan PNBP (Penerimaan NegaraBukan Pajak) untuk transaksi ekspor dan impor.

Kebijakan ini ditujukan untuk memperlancar danmeringankan biaya transaksi ekspor dan impor.Penundaan ini dituangkan dalam perubahan PPNo. 44/2003 dan berlaku mulai 1 November 2005dan berlaku selama 3 bulan menunggu berlakunyasecara efektif.

3. Peningkatan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Kebijakan ini ditujukan untuk meringankan bebanwajib pajak khususnya buruh yang berpendapatanrendah. Besarnya PTKP dinaikkan 10% dari Rp 1juta per bulan menjadi Rp 1,1 juta per bulan.Perubahan ini mulai efektif per 1 Januari 2006.

4. Pembebasan Bea Masuk untuk beberapa produk

Pembebasan bea masuk dilakukan untukmemperkuat daya saing industri, khususnyaindustri pengguna yang umumnya adalah UsahaKecil dan Menengah. Khusus untuk gula,penurunan tariff bea masuk dilakukan denganmempertimbangkan baik kepentingan petani tebumaupun konsumen baik konsumen antara sepertiindustri makanan dan minuman maupunkonsumen akhir.

Produk yang dibebaskan bea masuknya meliputipembebasan bea masuk bahan baku dan komponenindustri alat berat, pembebasan bea masuk imporengine assy untuk angkutan umum, pembebasanbea masuk converter kit untuk energi, penurunanbea masuk gula (raw sugar dari Rp 550/kg menjadiRp 250/kg, gula rafinasi dari Rp 790/kg menjadi

Laporan Utama

Sektor Industri banyak terkena dampak dengan adanya kenaikan BBM

Rp 530/kg, dan gula putih dari Rp 790/kg menjadiRp 530/kg), penurunan bea masuk kentangAtlantic dari 25% menjadi 5%.

5. Percepatan pembatalan Perda mengenai pajak danretribusi yang menghambat dunia usaha.

Kebijakan ini ditujukan untuk memperbaiki iklimusaha yang merupakan bagian dari programberlanjut dalam Rencana Kerja TahunanPemerintah 2005 dan 2006.

6. Penurunan tarif dasar Pajak Kendaraan Bermotoruntuk Kendaraan Umum.

5

Page 8: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Kebijakan ini ditujukan untuk memberikan

keringanan bagi angkutan umum. Perubahan

dituangkan dalam Permendagri No. 16/2005.

Reformasi Regulasi Dalam Bidang Perdagangan

Fokus reformasi Bidang Perdagangan dimaksud-

kan untuk memperlancar arus barang guna meningkat-

kan daya saing industri sekaligus melindungi produk-

produk industri dalam negeri dari persaingan yang tidak

fair.

Reformasi regulasi ini meliputi pembebasan

verifikasi/penelusuran teknis produk impor garam untuk

kebutuhan farmasi, tire cord, filter cloth, kain goni dan

karung goni; menambah jalur prioritas dan jalur hijau

kepada importir produsen; disamping upaya mengatasi

penyelundupan lewat pemberlakuan jalur merah untuk

importir umum bagi pelumas, rokok, garmen, sepatu,

kosmetik dan barang elektronika serta memperkuat

Surat Keterangan Asal (SKA).

Reformasi Regulasi dalam Bidang Perhubungan

Reformasi regulasi ini ditujukan untuk

mengurangi ekonomi biaya tinggi sehingga diharapkan

daya saing produk Indonesia baik di pasar internasional

maupun di pasar domestik bisa meningkat. Reformasi

ini juga diharapkan bisa memperkuat integrasi ekonomi

domestik. Sasaran utama reformasi ini adalah upaya

penguatan daya saing produk pertanian.

Cakupan reformasi meliputi tiga bidang, yaitu

mengurangi jumlah jembatan timbang dari 127 buah

menjadi 64 buah; menurunkan harga CHC (container

handling charge) dan menetapkan surcharge tidak

lebih dari 50% yang diharapkan menurunkan THC

(terminal handling charge) dari US$ 150/container

menjadi US$ 93/container; serta pembatalan 36 perda

sektor perhubungan tentang dispensasi kelebihan beban

angkutan kendaraan di jembatan timbang. Reformasi

regulasi ini efektif berlaku Oktober 2005.

Perubahan Inpres Beras

Perubahan Inpres No. 2/2005 diterbitkan untukmenjaga stabilitas pendapatan petani akibat kenaikanharga BBM dengan tetap memperhatikan kepentingankonsumen. Karena itu, harga pembelian pemerintah(HPP) di tingkat petani (harga gabah kering panen/GKP) diusulkan untuk dinaikkan 30% dan harga berasdiusulkan naik dengan persentase yang lebih rendah.Inpres Perberasan yang baru tersebut diterbitkanbersamaan dengan penetapan kenaikan harga BBM danakan efektif berlaku tanggal 1 Januari 2006.

Subsidi Langsung Tunai

Program penyesuaian harga BBM di atas terkaitdengan perubahan bentuk subsidi, dari subsidi padakomoditi menjadi subsidi langsung tunai kepada 15,5juta rumah tangga (kurang lebih 30% dari total rumahtangga Indonesia) yang berpendapatan rendah.Pemberian subsidi dimulai tanggal 1 Oktober 2005dengan memberikan bantuan uang tunai selama 3 bulan(Oktober-Desember 2005) sebesar Rp 100.000 per bulan.

Program tersebut akan dilanjutkan pada tahun2006 setelah dilakukan monitoring dan evaluasi untukpenyempurnaan program lebih lanjut. Dalam jangkapanjang, program subsidi langsung tunai ini diharapkanbisa disempurnakan dan dijadikan suplemen darikebijakan anti kemiskinan yang lebih struktural.

Menurut Menko Perekonomian Aburizal Bakrie,pemerintah akan mengeluarkan kembali paket insentifpada awal tahun 2006 sebagai upaya mengurangi biayatinggi dan meningkatkan daya saing dunia usahasekaligus menggairahkan investasi dalam ranga men-ciptakan kesempatan kerja dan pengurangankemiskinan.

Mudah-mudahan melalui berbagai insentiftersebut dampak negatif kenaikan harga BBM dapatdiredam seminimal mungkin. Dengan demikian apayang dikhawatirkan kalangan ekonom serta kalangandunia usaha mengenai kemungkinan terjadinya stagflasidapat dihindari.

Laporan Utama

mi

6

Page 9: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

KPIN,Acuan Pengembangan Industri di Tanah Air

Belum tersedianya cetak birutentang industri di tanah air selamaini telah mengakibatkan pengem-bangan industri dalam beberapadekade terakhir tidak memilikiarah dan tujuan, konsep danstrategi yang jelas. Berbagai industritumbuh dan berkembang, namunsatu sama lain tidak memilikiketerkaitan yang saling memper-kuat atau saling mendukung.

Pengembangan industri yangkurang terarah dan kurang ter-koordinasi tersebut juga telah mem-bawa Indonesia -yang memulai prosesindustrialisasinya sejak dekadetahun 1970-an ketika terjadibooming harga minyak bumi duniawaktu itu ke suatu proses indus-trialisasi yang kurang terencanadan kurang tertata dengan baik.

Sejarah proses pembangunanindustri di Indonesia dimulaidengan periode rehabilitasi danstabilisasi pada tahun 1967-1972.Kemudian dilanjutkan denganperiode lonjakan harga minyakbumi pada tahun 1973-1981 dimanakebijakan pembangunan industrilebih dititikberatkan pada industrisubstitusi impor. Selanjutnya ber-samaan dengan melemahnya hargaminyak bumi pada periode tahun1982-1996, maka kebijakan pem-bangunan industri lebih diarahkan

ke pengembangan industri ber-orientasi ekspor dan pendalamanstruktur industri. Namun terjadinyakrisis ekonomi tahun 1998 telahmemaksa pemerintah untukkembali mengubah kebijakan, yaitumenyelamatkan industri agarmampu bertahan melalui programRevitalisasi Industri.

Selama periode tahun 1970-ansampai tahun 1996 Indonesiamemang mengalami proses indus-trialisasi yang cukup pesat hinggahampir semua jenis industri yangada di dunia, dikembangkan puladi Indonesia. Namun karena tidakadanya pedoman atau acuan yangjelas, maka proses industrialisasi punberjalan kurang terarah dan

cenderung tidak terkendali. Halitu makin diperburuk dengan tidakadanya strategi pembangunanindustri serta konsep tata ruang dantata wilayah yang baik, serta belumdiimbangi dengan pengembanganberbagai infrastruktur (sarana fisik)yang dibutuhkan industri sepertipelabuhan, jalan raya, telekomunikasidan lain-lain.

Tidak hanya itu, proses indus-trialisasi yang hanya didasarkanpada kepentingan pemenuhankebutuhan produk industri tertentu(substitusi impor) dalam jangkapendek, juga mengakibatkan in-dustri di tanah air tidak memilikistruktur industri yang kuat. Arti-nya, industri yang berkembang

Kebijakan

Industri Petrokimia, merupakan salah satu dari sepuluh industri inti yang akan dikembangkan dalam klaster industri

7

Page 10: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

justru merupakan industri-industriyang tidak memiliki akar yang kuat(footloose industry). Pasalnya, selamadekade 1970-an sampai 1990-ankebanyakan industri yang dibangunadalah industri yang tidak memilikidukungan bahan baku dari dalamnegeri, tidak didukung oleh in-dustri pendukung (supporting in-dustries) dan industri komponenyang kuat. Kondisi tersebut sangatmudah kita lihat pada industritekstil dan produk tekstil (TPT),industri sepatu dan industri elek-tronika yang sebagian besarkebutuhan bahan baku dan kom-ponen pendukungnya masih sangattergantung kepada impor.

Krisis ekonomi tahun 1998makin memperburuk kondisi indus-tri di tanah air. Hal itu diwarnaioleh adanya beberapa cabangindustri yang mengalami pertum-buhan negatif, sementara beberapacabang industri lainnya jalan ditempat. Struktur industri di dalamnegeri sangat rapuh karena tidakmemiliki industri pendukung(supporting industries) dan industriterkait (related industries) yangkuat, sehingga sangat mudah di-guncang oleh badai krisis.

Kembali melonjaknya hargaminyak bumi dunia hingga melam-paui level US$ 60 per barrel padapertengahan tahun 2005 ini tidakserta merta mengembalikan kondisiekonomi Indonesia seperti padamasa booming harga minyak bumitahun 1970-an sampai awal dekadetahun 1990-an. Lonjakan itu justrum a k i n m e m p e r s u l i t k o n d i s i

ekonomi Indonesia, mengingatkondisi yang demikian sangat ber-beda dengan tahun 1970-an sampaiawal tahun 1980-an, terutama padasisi supply.

Pada tahun 1970-an boomingharga minyak bumi justru mem-berikan dampak positif terhadapperekonomian Indonesia. Sebabketika itu perbandingan konsumsiminyak di dalam negeri masihrelatif rendah terhadap produksiminyak bumi kita.

Sebaliknya, pada tahun 2005ini rasio konsumsi minyak bumiIndonesia sudah relatif jauh lebihbesar dibanding produksinya.Kondisi tersebut menyebabkanmakin berkurangnya devisa yangbisa diraih dari ekspor minyak bumi.Selain itu, kebijakan subsidi bahanbakar minyak (BBM) yang sampaikini masih tetap dipertahankanpemerintah justru menjadi bebanekonomi negara yang makin berat

terutama dengan naiknya hargaminyak bumi dunia.

Untuk mengatasi berbagaipermasalahan ekonomi, dan adanyaperubahan ekonomi global yangmengakibatkan ketatnya per-saingan, Menteri Perindustrian(Menperin) Andung A. Nitimihardjamengatakan kata kunci dari upayapengembangan industri nasionaldewasa ini adalah membangunefisiensi dan daya saing. Untukmembangun efisiensi dan daya siangtersebut diperlukan cetak birukebijakan pengembangan industrinasional yang mampu mendorongterjadinya proses pengembanganindustri dengan struktur yang kuatdan memiliki daya saing yang tinggi.

Untuk itu, Departemen Per-industrian (Deperin) telah meng-kaji dan menyusun ulang kebijakan-kebijakan pembangunan industrinasional. Tujuannya adalah men-ciptakan cetak biru kebijakan

Kebijakan

Raker Menperin dgn Komisi VI DPR-RD, salah satu topik yg dibahas adalah kebijakan Pembangunan Industri Nasional

8

Page 11: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

pengembangan industri nasionalyang baru agar mampu mengejarketertinggalan Indonesia darinegara lain. Cetak biru tersebutdihimpun dalam satu dokumenyang diberi nama KebijakanPembangunan Industri Nasional(KPIN). KPIN disusun denganmaksud untuk memberikan arahbaru bagi pengembangan industrinasional di masa datang sertamemecahkan berbagai perma-salahan yang menghambat perkem-bangan industri.

Menurut Andung, dalammenyusun KPIN, Deperin telahmelakukan serangkaian diskusi dansosialisasi dengan berbagai instansiterkait, KADIN, pelaku industri,dan pakar-pakar dari berbagaiPerguruan Tinggi. Terakhir, KPINdipresentasikan di Sidang Kabinetdan mendapatkan sambutan positifdari Presiden Susilo BambangYudhoyono.

Sebagai kebijakan nasionalyang penerapannya diharapkan bisadilakukan oleh seluruh stake holderindustri di seluruh tanah air, KPINnantinya akan memperoleh payunghukum berupa Peraturan Presiden(Perpres). KPIN diharapkan dapatmenjadi tuntunan dan acuan bagiseluruh pihak terkait dalam melak-sanakan pembangunan industriguna mewujudkan visi pembangun-an industri nasional, yaitu men-jadikan Indonesia sebagai negaraindustri maju baru pada tahun 2020.

Melalui kebijakan pembangun-an industri nasional tersebut peme-

rintah menetapkan 32 industriprioritas yang akan dikembangkandalam jangka menengah hinggatahun 2025. Dari 32 industriprioritas tersebut, 10 industri di-antaranya akan dikembangkandalam jangka pendek sampai tahun2009 melalui sistem klaster industri.Sisanya (22 industri prioritas) akandikembangkan sampai tahun 2025,dimana 10 industri prioritas di-antaranya dikembangkan melaluisistem klaster industri inti semen-tara itu 12 industri prioritas lainnyaakan dikembangkan melalui sistemnonklaster industri. Pasalnya ke 12industri prioritas itu merupakanindustri yang bersifat individual,sehingga tidak cocok dikembang-kan lewat sistem klaster industri.

Klaster industri adalah upayapengelompokan industri inti yangsaling berhubungan satu sama lain,antara industri pendukung (supportingindustries), industri terkait (relatedindustries), jasa penunjang, infra-struktur ekonomi, dan lembaga ter-

kait. Manfaat pengembanganklaster ini selain mengurangi biayatransportasi dan transaksi, jugauntuk meningkatkan efisiensi, men-ciptakan asset kolektif dan men-dorong terciptanya inovasi.

Ke-32 industri prioritas yangakan dikembangkan sampai tahun2025 adalah industri makanan danminuman (pengolahan kakao dancoklat; pengolahan buah; peng-o lahan ke lapa; pengolahantembakau; pengolahan kopi; peng-olahan gula; industri makananringan; industri garam rakyat);pengolahan hasil laut; tekstil danproduk tekstil (TPT); alas kaki;pengolahan kelapa sawit; barangkayu (termasuk rotan dan bambu);pengolahan karet; pulp dan kertas;petrokimia; mesin listrik danperalatan listrik; baja; mesin,peralatan pabrik, konstruksi danpertambangan; alat/mesin per-tanian; semen; elektronika konsumsi;keramik; minyak atsiri; kerajinandan barang seni; batu mulia dan

Kebijakan

Industri komponen

9

Page 12: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

perhiasan; gerabah/keramik hias;industri otomotif, perkapalan;kedirgantaraan; perkeretaapian;dan industri telematika.

Dalam KPIN itu pemerintahmengelompokkan 10 industriprioritas sebagai industri inti, yaitukelompok industri makanan danminuman (industri pengolahankakao dan coklat, industri peng-olahan buah, pengolahan kelapa,pengolahan tembakau, pengolahankopi, pengolahan gula, makananringan dan industri garam rakyat,pengolahan hasil laut, tekstil danproduk tekstil, alas kaki, peng-olahan kelapa sawit, barang kayu(termasuk rotan dan bambu), peng-olahan karet, pulp dan kertas,petrokimia, dan industri mesin listrikdan peralatan listrik yang akandifokuskan pengembangannya padajangka pendek (2004-2009).

Sisanya merupakan industriterkait dan penunjang yang fokuspengembangannya akan dilakukansampai tahun 2025, yaitu industribaja; mesin, peralatan pabrik,

konstruksi dan pertambangan; alat/mesin pertanian; semen; elek-tronika konsumsi; keramik; minyakatsiri; kerajinan dan barang seni;batu mulia dan perhiasan; gerabah/keramik hias; industri otomotif; per-kapalan; ke-dirgantaraan; perke-retaapian; dan industri telematika.

Disisi lain, pengembanganindustri kecil dan menengah (IKM)dilakukan secara terintegrasi dansinergi dengan pengembanganindustri berskala menengah danbesarnya. Sebab, kebijakan pengem-bangan sektoral tidak bisa meng-kotak-kotakan kebijakan menurutskala usaha. Namun mengingatadanya jenis IKM yang memilikikeunikan usaha dan skala usahatertentu (kerajinan, batu mulia dll),maka pengembangannya dirumus-kan secara tersendiri.

Pengembangan klaster industriinti tersebut yang secara kompre-hensif dan integratif didukungindustri terkait dan industri penunjangakan diterapkan dengan dua

strategi utama, yaitu strategi pokokdan strategi operasional. Strategipokok meliputi (a) memperkuatketerkaitan pada semua tingkatanrantai nilai pada klaster dariindustri yang bersangkutan, (b)meningkatkan nilai tambah se-panjang rantai nilai, (c) mening-katkan sumber daya yang digunakanindustri, dan (d) menumbuh-kembangkan industri kecil danmenengah. Sedangkan strategioperasional terdiri dari (a) menumbuhkembangkan lingkungan bisnis yangnyaman dan kondusif, (b) penetapanprioritas industri dan penyebar-annya, (c) pengembangan industridilakukan dengan pendekatanklaster dan (d) pengembangankemampuan inovasi teknologi.

Melalui penerapan strategitersebut, maka selama periode2004-2009 sektor industri diharap-kan tumbuh sebesar 8,56% per tahundan peranan sektor industri non-migas terhadap perekonomiannasional pada tahun 2009 dapatmencapai 26%. Sementara itu, padaperiode 2010-2025, sektor industridapat tumbuh di atas 10% pertahun, sehingga peranannya terha-dap perekonomian Indonesia dapatmencapai 35%-40%.

Dalam penyerapan tenagakerja, industri juga diharapkandapat memberikan kontribusipenyerapan tenaga kerja yangcukup besar, yaitu sekitar 2.635.690orang atau 13,6% secara nasional.Besarnya serapan tenaga kerja inibahkan lebih besar dari perhitunganyang ada dalam Rencana TenagaKerja Nasional 2004-2009, yaitusebesar 2.413.941 orang.

Kebijakan

IKM yang memiliki keunikan, batu mulia

mi

10

Page 13: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Dalam rangka mempertahan-

kan iklim usaha di bidang tekstil

dan produk tekstil (TPT) agar tetap

kondusif di pasar dalam negeri, dan

sekaligus mencegah praktek per-

dagangan tidak adil yang meng-

akibatkan kerugian terhadap

industri dan konsumen TPT, peme-

rintah melalui Departemen Perda-

gangan (Depdag) mengatur kembali

kebijakan impor TPT dengan

memberlakukan ketentuan tata

niaga impor TPT.

Kebijakan tata niaga impor

TPT itu tertuang dalam Peraturan

Menteri Perdagangan (Permendag)

Nomor 19/M-DAG/PER/9/2005

tentang Ketentuan Impor Tekstil

dan Produk Tekstil yang ditanda-

tangani Menteri Perdagangan Mari

Elka Pangestu, 30 September 2005.

Dalam Permendag ditetapkan

bahwa importasi atas 19 kelompok

produk TPT (sesuai lampiran

Permendag) hanya dapat dilakukan

oleh perusahaan yang telah

mendapat pengakuan sebagai IP-

Tekstil atau perusahaan lainnya

yang memperoleh penunjukkan

dari Menteri Perdagangan. TPT

yang diimpor oleh IP-Tekstil hanya

dipergunakan sebagai bahan baku

atau bahan penolong untuk proses

produksi dari industri yang dimiliki

oleh IP-Tekstil yang bersangkutan

dan dilarang diperjualbelikan mau-

pun dipindahtangankan.

Beberapa kelompok produk

TPT yang terkena ketentuan tata

niaga impor ini antara lain kain

tenunan dari kapas (pos tarif 52.08

s/d 52.12), kain tenunan dari lena

(pos tarif 53.09), kain tenunan dari

serat tekstil nabati lainnya, kain

tenunan dari benang kertas (pos

tarif 53.11), kain tenunan dari

benang filamen tiruan, termasuk

kain tenunan yang diperoleh dari

bahan pada pos 54.04 (pos tarif

54.07), kain tenunan dari benang

filamen tiruan, termasuk kain

tenunan yang diperoleh dari bahan

pada pos 54.05 (pos tarif 54.08), kain

tenunan dari serat staple sintetik,

mengandung serat staple sintetik

85% atau lebih menurut beratnya,

dan lain-lain.

Pengakuan sebagai IP-Tekstil

ditetapkan oleh Direktur Jenderal

PemerintahTerapkan Tata Niaga Impor TPT

Kebijakan

Untuk melindungi industri TPT nasional masih perlu di berlakukan tata niaga

11

Page 14: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Perdagangan Luar Negeri Depar-

temen Perdagangan. Untuk dapat

diakui sebagai IP-Tekstil, perusaha-

an yang bersangkutan harus meng-

ajukan permohonan tertulis kepada

Dirjen Perdagangan Luar Negeri

dengan melampirkan IUI/TDI atau

izin usaha lainnya, NPIK-TPT, API-

tersebut dilakukan oleh surveyor

yang ditunjuk oleh Menteri

Perdagangan.

Kegiatan verifikasi atau pene-

lusuran teknis tersebut meliputi

antara lain data atau keterangan

mengenai negara pembuat barang,

spesifikasi barang yang mencakup

litian dan pengembangan teknologi,

barang bantuan teknik dan bantuan

proyek berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 1955,

barang hibah, barang contoh,

barang pindahan, barang pribadi

penumpang atau awak sarana

pengangkut atau pelintas batas dan

barang promosi, barang kiriman

melalui jasa kurir dengan meng-

gunakan pesawat udara serta

barang kiriman yang bernilai FOB

US$ 1.000 atau kurang tanpa

melalui jasa kurir dengan meng-

gunakan pesawat udara.

Kewajiban verifikasi teknis

tidak berlaku untuk importasi TPT

yang mendapatkan pembebasan

Bea Masuk dan atau Cukai, serta

PPN dan PPn BM tidak dipungut

atas impor barang dan atau bahan

untuk diolah, dirakit atau dipasang

pada barang lain dengan tujuan

untuk diekspor berdasarkan fasilitas

Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

(KITE) sebagaimana diatur dalam

Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 129/KMK. 04/2003.

Kegiatan verifikasi atau pene-

lusuran teknis importasi TPT oleh

surveyor tidak mengurangi kewe-

nangan Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai untuk melakukan peme-

riksaan pabean. mi

Kebijakan

P atau API-T, NPWP, rekomendasi

dari Dirjen Industri Logam, Mesin,

Tekstil dan Aneka Departemen

Perindustrian dan surat pernyataan

rencana kebutuhan bahan baku

atau bahan penolong dan pe-

masaran hasil produksi selama satu

tahun.

Importasi TPT yang terkena

ketentuan tata niaga impor tersebut

terlebih dahulu wajib dilakukan

verifikasi atau penelusuran teknis

di negara muat barang. Pelaksanaan

verifikasi atau penelusuran teknis

Industri TPT masih menjadi primadona ekspor

Nomor HS, uraian barang, dan

komposisi bahan, jumlah dan jenis

barang. Kewajiban verifikasi teknis

tidak berlaku terhadap importasi

TPT yang dimasukkan ke dalam

Kawasan Berikat atau Gudang

Berikat yang ditetapkan berdasar-

kan Keputusan Menteri Keuangan

dan Kawasan Perdagangan Bebas

Sabang. Kewajiban verifikasi juga

tidak berlaku untuk TPT impor

yang merupakan barang keperluan

pemerintah dan Lembaga Negara

lainnya, barang keperluan pene-

12

Page 15: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Menperin Keluarkan KetentuanTeknis Cakram Optik

Guna melindungi Hak atasKekayaan Intelektual (HaKI)dalam kegiatan industri cakramoptik di Indonesia, MenteriPerindustrian (Menperin) AndungA. Nitimihardja, pada tanggal 25Juli 2005 menerbitkan PeraturanMenteri Perindustrian (Permenperin)No. 11/M-IND/PER/7/2005 tentangKetentuan Teknis mengenai Mesin,Peralatan Mesin, Bahan Baku, danCakram Optik (Optical Disc).

Dalam Permenperin itu dise-butkan Cakram Optik adalah segalamacam media rekam berbentukcakram yang dapat diisi atau berisidata dan atau informasi berupasuara, musik, film atau data dan/atau informasi lainnya yang dapatdibaca dengan mekanisme teknologipemindahan (scanning) secara optikmenggunakan sumber sinar yangintensitasnya tinggi seperti laser.

Sementara itu, perusahaancakram optik adalah badan usahayang melakukan kegiatan di bidangusaha importasi bahan baku, usahaproduksi cakram optik yang meliputiproduksi cakram optik kosong dan/atau cakram optik isi melaluipencetakan, penggandaan/per-banyakan dan replikasi karya ciptaserta pembuatan peralatan cetak(stamper).

Permenperin itu juga mene-tapkan secara rinci jenis mesin,peralatan mesin, bahan baku,cakram optik kosong dan cakramoptik isi yang terkait dengan ke-tentuan teknis tersebut. Peraturantersebut berlaku efektif sejaktanggal ditetapkan.

Berdasarkan Permenperin,pengadaan mesin dan peralatanmesin harus disertai dengan spesi-fikasi teknis (catalog), kegunaan,produsen dan negara asal. Selainitu, mesin dan peralatan mesincakram optik harus memenuhisejumlah ketentuan teknis, yaitu :

a. Peralatan utama (mastering)berbahan gelas berbentuklingkaran dan bahan lainnya

yang digunakan dalam prosesproduksi cakram optik dengankomponen terdiri atas unitperekam laser (Laser BeamRecorder/LBR), unit prosesdan unit stamper (electro-forming).

b. Peralatan cetak (stamper)harus dicantumkan identi-fikasi berupa Source Identi-fication Code (SID CODE)pada permukaannya danstamper tersebut berbentuklingkaran, berbahan logamatau lainnya, tebal 1,2 mm, ber-diameter 140 mm.

c. Peralatan untuk proses akhirpembuatan stamper yang ter-diri atas stamper back finisher,

Kebijakan

Untuk melindungi penyalahgunaan, dikeluarkan ketentuan teknis penggunaan cakram optik

13

Page 16: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

center hole dan outer edgepunch.

d. Mesin-mesin cetakan dankomponen-komponennya yangdigunakan dalam proses pro-duksi cakram optik dengankomponen utama injectionmoulding, metalizer danpolycarbonate (PC) dryer.

e. Cetakan-cetakan (mould) dankomponen-komponennya yangterdiri atas dua bagian dimanasalah satu bagiannya harusmencantumkan SID CODE.

f. Peralatan untuk menyatukanlapisan-lapisan cakram optikantara lain Bonding Machine.

g. Metalizer yaitu mesin untukmembuat lapisan yang ber-fungsi untuk memantulkan

logo/merk dan nama produsen, lotnumber (nomor seri produksi),negara asal, berat dan jenis polycar-bonate (optical grade atau nonoptical grade).

Untuk cakram optik kosong,permukaan sisi datarnya harusmasih polos dan tidak terlihatadanya tanda-tanda proses peng-isian data. Sementara, untukcakram optik isi harus dilengkapisurat pernyataan atau perjanjianatau copy lisensi yang sah daripemegang hak cipta, dan dilengkapikode produksi/SID CODE (stamperdan moulding). Khusus untukcakram optik isi video, selain harusmemenuhi ketentuan tersebut jugaharus dilengkapi dengan tandalulus sensor dari Lembaga SensorFilm Indonesia. mi

Kebijakan

cahaya pada cakram optikdengan bahan yang terbuatdari Aluminium (Al) danbahan lainnya.

h. Peralatan untuk memutarlapisan cakram optik dengansuatu lapisan pernis, dengankomponen lacquer spin coateryang menggunakan bahanlacquer resin.

Pengadaan bahan baku poly-carbonate harus dilengkapi Certi-ficate of Analysis dari produsen yangmencantumkan melt flow indexanalysis. Selain itu, spesifikasiteknisnya harus sesuai dengan lotnumber (nomor seri produksi).dalam pada itu, kemasan polycar-bonate optical grade sekurang-kurangnya dalam kantong ber-ukuran 500 kg dan mencantumkan

Jajaran Redaksi dan staf Media Industri

MMMMMengucapkanengucapkanengucapkanengucapkanengucapkanSelamat Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal 1426 H

14

Page 17: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Larang,Ekspor Barang Kuningan Bekas

Kalangan perajin barang

tembaga dan kuningan Jawa

Tengah (Jateng) mendesak peme-

rintah c.q. Departemen Perin-

dustrian dan Departemen Perda-

gangan untuk kembali melarang

kegiatan ekspor barang kuningan

dan tembaga bekas (second scrap)

menyusul melonjaknya harga

komditi tersebut di dalam negeri.

Melonjaknya harga dikarenakan

banyaknya barang bekas dari

kuningan dan tembaga yang

diekspor ke luar negeri.

Nugroho, wakil pengusaha

kerajinan kuningan dari Juwana,

Kabupaten Pati, Jateng, menga-

takan maraknya ekspor barang

bekas dari kuningan tersebut terjadi

karena sejak bulan Juni 2004 lalu

Menteri Perindustrian dan Perda-

gangan (Menperindag) melalui

Surat Keputusan Menperindag No.

385/MPP/Kep/6/2004 telah meng-

ubah status second scrap kuningan

dan tembaga ini dari barang yang

dilarang ekspornya menjadi barang

yang diawasi ekspornya.

“Kami meminta pemerintah

agar mengembalikan status barang

bekas dari kuningan dan tembaga

ini menjadi barang yang dilarang

ekspornya seperti sebelum diterbit-

kan SK Menperindag No. 385/MPP/

Kep/6/2004,” kata Nugroho di sela-

sela kunjungan kerja Menteri

Perindustrian, Andung A. Nitimi-

hardja, ke sejumlah sentra industri

di Jawa Tengah belum lama ini.

second scrap kuningan dari barang

yang dilarang ekspornya menjadi

barang yang diawasi ekspornya,

industri kerajinan kuningan di

Jateng, khususnya di wilayah

Juwana, Kabupaten Pati, meng-

alami kelangkaan bahan baku

kuningan. “Akibatnya, harga bahan

baku kuningan terus mengalami

Kebijakan

Produk kerajinan kuningan

Menurut Nugroho, sebelum

terbitnya SK Menperindag No. 385/

MPP/Kep/6/2004, pemerintah

melalui SK Menperindag No. 558/

MPP/Kep/12/1998 memasukkan

second scrap kuningan sebagai

barang yang dilarang ekspornya.

Lebih jauh Nugroho menam-

bahkan, sejak diubahnya status

lonjakan dari semula Rp 9.000/kg

kini menjadi Rp 19.500/kg.”,

katanya.

Keluhan serupa juga dilontar-

kan para pelaku usaha industri

barang kerajinan dari tembaga di

wilayah Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali, Jateng. Namun

sedikit berbeda dengan industri

15

Page 18: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

kerajinan kuningan di Juwana,

Kabupaten Pati, kalangan industri

kerajinan tembaga di Cepogo,

Kabupaten Boyolali mengeluhkan

sulitnya memperoleh bahan baku

karena masih harus diimpor dari

luar negeri.

Supri Haryanto, salah satu

pengusaha industri barang

kerajinan tembaga di Cepogo,

Kabupaten Boyolali mengatakan,

bahan baku tembaga selama ini

sangat sulit diperoleh dari dalam

negeri, sehingga kalangan peng-

usaha kerajinan tembaga harus

mengimpornya dari luar negeri

seperti dari Italia, Korea dan Jepang

tentunya dengan harga yang relatif

tinggi.

“Kendala lainnya yang di-

hadapi kalangan pelaku industri

kerajinan tembaga di Cepogo ini

adalah permodalan dan marketing.

Kami sangat sulit mendapatkan

akses permodalan dari bank,

padahal harga bahan baku tembaga

cenderung terus melambung. Selain

itu, kawasan industri kerajinan

tembaga Cepogo yang terletak di

kampung yang jauh dari kota,

mengakibatkan jarangnya pembeli

mau datang langsung ke sentra

industri kami,” kata Supri.

Padahal, tambah Supri,

industri kerajinan tembaga Cepogo

Nitimihardja mengatakan peme-

rintah akan segera mengevaluasi

kembali berbagai kebijakan yang

tidak kondusif bagi pengembangan

industri di dalam negeri, termasuk

dalam hal penyediaan bahan baku

bagi industri.

Menurut Andung, industri

logam termasuk industri barang

kuningan dan tembaga, merupakan

salah satu industri yang mendapat

perhatian pemerintah untuk di-

kembangkan di masa-masa men-

datang. Menperin mengakui

jaminan ketersediaan bahan baku

secara kontinyu merupakan salah

satu faktor penting yang harus

diperhatikan pemerintah agar

industri tersebut dapat beroperasi

dengan baik.

Kebijakan

memiliki potensi ekonomi yang

sangat besar sebagai penghela

ekonomi daerah setempat. Saat ini

terdapat sekitar 20-30 industri

kerajinan tembaga di Cepogo dengan

jumlah perajin mencapai sekitar

2.000 orang. Pemasaran produk

kerajinan tembaga Cepogo pun

tidak hanya di dalam negeri, namun

juga sudah merambah ke pasar

mancanegara. Selama ini kalangan

perajin barang tembaga dan

kuningan di Cepogo ini telah

mengekspor sekitar 50% dari hasil

produksinya antara lain ke Belanda,

Australia, Denmark dan Amerika

Serikat.

Menanggapi permintaan

kalangan industri dan perajin

kuningan dan tembaga di wilayah

Jawa Tengah Menperin Andung A.

Kerajinan Kuningan

mi

16

Page 19: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Mencegah Transshipment TPTdengan Pengetatan SKA

Seringkali kita membaca diberbagai surat kabar mengenaikeluhan kalangan pelaku industriTPT di dalam negeri, baikmengenai membengkaknya biayaproduksi akibat kenaikan biayaenergi seperti bahan bakar minyak(BBM), Tarif Dasar Listrik (TDL),maupun ekonomi biaya tinggi dll.Belum lagi persoalan macetnyakucuran kredit perbankan kepadaindustri TPT akibat stigma yangberkembang di kalangan perbankanbahwa industri TPT merupakansunset industries.

Belum tuntas penyelesaian ter-hadap berbagai masalah tersebut,kini muncul persoalan baru yangtidak kalah peliknya. Bahkanpermasalahan ini bisa mengancamkinerja ekspor TPT Indonesia yangselama ini menjadi salah satutumpuan ekspor nonmigas nasional.

Persoalan baru tersebut adalahpraktik pemindahan kapal atautransshipment.

Secara harfiah transshipmentberarti kegiatan pemindahanbarang dari satu kapal ke kapallainnya. Namun dalam praktekperdagangan internasional, tran-shipment berarti pengubahandokumen asal usul barang eksporyang berasal dari suatu negarahingga dicatatkan sebagai barangekspor yang berasal dari negara laindengan motif dan tujuan tertentu.

Pengubahan dokumen eksportersebut bisa terjadi di negara pihakketiga (sebelum barang ekspormasuk ke negara tujuan ekspor yangsesungguhnya), namun bisa juga ditengah laut dimana barang eksportersebut tidak perlu secara fisiksinggah di negara pihak ketiga.

Maraknya praktik transship-ment ditengarai banyak terjaditerhadap produk TPT asal Chinayang akan memasuki pasar AS danUE. Kecurigaan ini munculmenyusul penghapusan sistem kuotaekspor TPT dunia mulai 1 Januari2005 yang telah memicu terjadinyalonjakan ekspor TPT ke AmerikaSerikat (AS) dan Uni Eropa (UE).Pemerintah AS dan UE pun kemu-dian memberlakukan kebijakanpembatasan impor TPT dari China.

Untuk menyiasati pembatasanpasar AS dan UE terhadap produkTPT China, kalangan eksportir TPTChina menempuh praktik tranship-ment yang tentunya menimbulkandampak yang sangat menggangguterhadap ekspor TPT Indonesia.Kabarnya para eksportir China punmelakukan praktik tersebut untukmendorong ekspor komoditi lain-nya, seperti udang.

Praktik transshipment sangatberpotensi menimbulkan gangguanterhadap ekspor TPT dan produkekspor lainnya. Karena, pasar eksporTPT Indonesia diisi oleh produk-produk dari negara lain yang di-catatkan sebagai produk Indonesia.Praktik ini tentu saja mengakibat-kan terjadinya lonjakan ekspor TPTIndonesia secara semu di negaratujuan ekspor seperti AS. Selakunegara tujuan ekspor, AS akan

Kebijakan

Kegiatan transhipment dapat merugikan industri dalam negeri

Faktor utama yangmendukung terjadi-nya praktik trans-shipment ini adalahkarena longgarnyaprosedur penerbitanSurat KeteranganAsal (SKA) di-samping mudahnyaupaya penyuapan(KKN) dalam pener-bitan SKA.

17

Page 20: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

menerapkan kebijakan safeguardatas produk TPT Indonesia dalamrangka melindungi serbuan produkTPT Indonesia.

Mengingat dampak negatifnyayang sangat besar terhadap kinerjaekspor TPT Indonesia, pemerintahperlu segera mengambil langkahkongkrit dan antisipatif untukmencegah praktik tersebut.

Pengaturan SKA

Menyikapi hal itu, pemerintahc.q. Departemen Perdagangan(Depdag) telah mengeluarkanregulasi baru dengan memperketatpenerbitan SKA yang berlakuselama ini, yaitu Surat Keputusan(SK) Menteri Perindustrian danPerdagangan (Menperindag) Nomor618/MPP/Kep/10/2004. Regulasibaru tersebut sebagimana tertuangdalam Peraturan Menteri Perda-gangan (Permendag) Nomor 17/M-DAG/PER/9/2005 tentang SuratKeterangan Asal (Certificate of Origin)untuk Barang Ekspor Indonesiaditerbitkan tanggal 30 September 2005.

Ketentuan SKA ini tidakhanya berlaku untuk produk TPTmelainkan berlaku untuk seluruhbarang ekspor Indonesia, walaupunkadarnya ada yang wajib dan adapula yang sukarela (tergantungjenis barangnya). Hal itu dilakukankarena belakangan ini ditemukanindikasi adanya praktik trans-shipment dengan memalsukan SKAdalam kegiatan ekspor udang,sepatu, elektronika dll.

Menurut Menteri PerdaganganMari Elka Pangestu, penerbitanketentuan baru tentang SKA ini

diperlukan untuk mengoptimalkanpemanfaatan SKA barang eksporIndonesia secara efektif dan efisiensekaligus sebagai instrumentpengawasan untuk menghindarkanpenyalahgunaan atau manipulasiekspor.

Dalam Permendag disebutkanbahwa SKA diterbitkan atas per-mintaan eksportir untuk disertakanpada saat eksportasi barang yangberasal dari Indonesia serta dalamrangka memenuhi kewajiban yangditetapkan pemerintah di negaratujuan ekspor, permintaan dari pem-beli di luar negeri atau kewajibanyang ditetapkan oleh pemerintahIndonesia terhadap eksportasibarang tertentu, di luar eksportasibarang yang disertai SKA dalamkerangka preferensi.

Barang tertentu yang ekspor-nya wajib disertai SKA ditetapkanlebih lanjut dengan PeraturanDirektur Jenderal PerdaganganLuar Negeri. Terhadap eksportasibarang tertentu tersebut dapatdilakukan verifikasi sumber bahanbaku dan proses produksi. Sedang-kan istansi penerbit SKA khususuntuk barang tertentu ditetapkanoleh Peraturan Direktur JenderalPerdagangan Luar Negeri.

Dalam Permendag itu jugaditetapkan pejabat yang berwenangdan bertanggung jawab dalampenerbitan SKA sebelum kegiatanekspor dilakukan. Pada tingkatinstansi atau dinas provinsi/kabupaten/kota, SKA ditetapkanoleh Kepala Dinas yang mem-bidangi perdagangan. Selanjutnya,Kepala Subdinas yang membidangi

perdagangan sebagai pejabatpengganti I dan Kepala Seksi eksporpada Subdinas yang membidangiperdagangan sebagai pejabatpengganti II.

Pada tingkat Suku DinasPerindustrian dan Perdaganganyang berada di wilayah DKIJakarta, pejabat yang berwenangadalah Kepala Suku Dinas yangmembidangi perdagangan. Selan-jutnya Kepala Seksi Ekspor sebagaipejabat pengganti I dan KepalaSubbagian Tata Usaha sebagaipejabat pengganti II.

Penanggung jawab penerbitanSKA PT (Persero) Kawasan BerikatNusantara dan Unit Usaha diJakarta adalah Direktur Pemasarandan Pelayanan. Penanggung jawabselanjutnya adalah Kepala UnitUsaha Kawasan dan Kepala BagianPelayanan Industri.

Khusus untuk penerbitan SKAtembakau pada Lembaga TembakauCabang Surakarta dan Medan,pemerintah menetapkan penang-gung jawabnya adalah KepalaLembaga Tembakau. Kepala SeksiPengujian ditetapkan sebagaipejabat pengganti I dan KepalaSubtata usaha sebagai pejabatpengganti II.

Untuk penerbitan SKAtembakau pada Balai Pengujian danSertifikasi Mutu Barang (BPSMB)serta Lembaga Tembakau diSurabaya dan Jember, tanggungjawabnya dipegang oleh kepalaBPSMB dan lembaga tembakau,Kepala Seksi Pengujian dan KepalaSubtata Usaha.

Kebijakan

mi

18

Page 21: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Presiden ResmikanPabrik Honda ke-3

Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono meresmikan pabrik

otomotif ke-3 milik PT Astra Honda

Motors (AHM) yang dibangun

dengan menghabiskan dana

investasi senilai US$ 140 juta dan

berlokasi di Kawasan Industri MM

2100 Cikarang Barat, Bekasi, Jawa

Barat pada 30 September 2005 lalu.

Selain Duta Besar Jepang

untuk Indonesia, Yutaka Iimura,

hadir pula dalam acara peresmian

tersebut Menteri Perindustrian

Andung A. Nitimihardja, Menteri

Perhubungan M. Hatta Rajasa,

Gubernur Jawa Barat Danny

Setiawan dan Muspida setempat

serta undangan lainnya.

Pabrik yang berdiri di atas

areal seluas 30 hektar itu memiliki

kapasitas produksi sebanyak 1 juta

unit sepeda motor per tahun dan

mampu menyerap 4.000 tenaga

kerja. Pembangunan pabrik di-

selesaikan dalam waktu cukup

singkat, yaitu 1 tahun 3 minggu

sejak peletakan batu pertama 8

September 2004.

Presiden Direktur PT AHM

Minoru Yamashita mengatakan

dengan beroperasinya pabrik ke-3

tersebut maka PT AHM kini men-

jadi salah satu pabrikan sepeda motor

terbesar di dunia. PT AHM sendiri

kini dimiliki oleh Honda Motor Co.,

PT AHM, kata Minoru, kini

menjadi produsen sepeda motor

terbesar di Indonesia dengan total

produksi mencapai 15 juta unit yang

dicapai pada tanggal 22 September

2005 lalu. “Pencapaian produksi

sebesar itu merupakan prestasi

Ekonomi dan Bisnis

Ltd. ( Jepang) dan PT Astra

International Tbk dengan kepe-

milikan saham masing-masing 50%.

Menurut Minoru, sepeda

motor Honda di Indonesia

menguasai pangsa pasar lebih dari

50%. Pada tahun 2004 PT AHM

berhasil memproduksi 2 juta unit

sepeda motor Honda. Pada tahun

2005 ini direncanakan produksi

mencapai 2,6 juta unit dari total

pasar sepeda motor di Indonesia

selama tahun 2005 yang diperkira-

kan mencapai 5 juta unit.

Pidato Presiden saat peresmian pabrik Honda

19

Page 22: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

tersendiri bagi PT AHM karena

sampai kini belum ada ATPM roda

dua lainnya yang mampu meraih

prestasi itu.”

Sementara itu, Menteri Perin-

dustrian Andung A. Nitimihardja,

mengatakan pembangunan pabrik

sepeda motor ke-3 PT AHM ini

memperlihatkan bahwa Indonesia

masih tetap dinilai sebagai negara

tujuan investasi yang menarik oleh

para investor asing khususnya dari

Jepang. “Kegiatan investasi PT

AHM ini merupakan momen yang

sangat penting dan memiliki nilai

positif bagi perkembangan promosi

dan investasi di Indonesia sekaligus

menunjukkan aktivitas pertumbuhan

industri sebagai salah satu indikator

pertumbuhan ekonomi negara.

Industri sebagai tulang punggung

perekonomian harus terus dipacu

dan didorong agar berkembang.

Melalui industri kita mampu menyerap

tenaga kerja, melalui industri kita

dapat meningkatkan nilai tambah,

melalui industri kita bisa mening-

katkan kesejahteraan masyarakat

lewat peningkatan pendapatan per

kapita,” kata Andung.

Karena itu, tambah Andung,

pemerintah akan terus mewu-

judkan iklim yang kondusif bagi

para pengusaha dan para pekerja,

agar mampu bekerjasama dalam

membangun keharmonisan dalam

perusahaan, menciptakan suasana

kerja yang tenang serta produk-

tivitas yang tinggi. “Agar produk-

tivitas tinggi maka kesejahteraan

dan perumahan pekerja yang layak

huni harus diperhatikan oleh para

pengusaha.” ujar Menteri Perin-

dustrian.

Dalam kesempatan itu,

Andung juga menghimbau PT

AHM dan kalangan industri

perakitan kendaraan bermotor

lainnya untuk memanfaatkan dan

menyerap pasokan komponen dari

dalam negeri agar berkembangnya

industri perakitan kendaraan ber-

motor di dalam negeri, juga mampu

mendorong berkembangnya industri

komponen nasional.

“Industri perakitan kendaraan

bermotor merupakan penarik

industri komponen. Berkembang-

nya industri perakitan dengan

memanfaatkan komponen dalam

negeri akan mendorong pengem-

bangan industri komponen dalam

negeri dan berdampak luas kepada

penyedia bahan baku dan jasa

industri lainnya. Kuatnya industri

komponen akan membuat struktur

industri kita lebih kuat sehingga

akan lebih menjamin industri pera-

kitnya,” demikian Andung. mi

Ekonomi dan Bisnis

Salah satu produk terbaru Honda

20

Page 23: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

KOMATSU Perluas Pabrik

Investasi US$ 35 JutaKebangkitan industri alat

berat di tanah air kini mulai terasa

kembali setelah sebelumnya sempat

mengalami keterpurukan akibat

krisis ekonomi dan moneter di

tanah air pada tahun 1997-1998.

Meningkatnya permintaan

produk alat berat tersebut men-

dorong kalangan pelaku usaha di

tanah air kembali mengoptimalkan

pemanfaatan kapasitas produksi

industrinya. Bahkan, untuk meng-

permintaan alat berat di tanah air.

Apalagi untuk memenuhi per-

mintaan dari pasar mancanegara.

PT Komatsu Indonesia Tbk

misalnya, kini mulai melakukan

perluasan pabrik alat berat mereka

dengan menambah investasi senilai

US$ 35 juta. Penambahan investasi

itu dimanfaatkan untuk fasilitas

pengecoran logam guna mem-

produksi komponen alat berat

(heavy equipment) sebagai bagian

dari upaya untuk memenuhi

permintaan yang makin meningkat

baik di pasar domestik maupun di

pasar ekspor.

Presiden Direktur PT Komatsu

Indonesia Tbk, Budiardjo menga-

takan bahwa perluasan pabrik

pengecoran logam tersebut ter-

utama untuk meningkatkan ka-

pasitas produksi dump truck

sebagai upaya memenuhi terus

meningkatnya permintaan dump

truck (truk pengangkut berukuran

besar) dari pasar dalam negeri

maupun pasar ekspor.

“Kami sedang mengembang-

kan produksi dump truck secara

besar-besaran dengan memperluas

pabrik. Mulai tahun ini dan tahun

Ekonomi dan Bisnis

Alat berat produksi PT. Komatsu Indonesia Tbk.

Dampak kebangkitan itu

sendiri tampaknya mulai dirasakan

sejumlah pelaku usaha di industri

alat berat yang ditandai oleh

meningkatnya permintaan produk

alat berat seperti bulldozer,

excavator, dump truck, wheel

loader, dan lain-lain yang telah ter-

jadi sejak tahun 2003 dan berlanjut

pada tahun 2004 dan 2005 ini.

antisipasi peningkatan permintaan

alat berat secara besar-besaran,

khususnya dari sektor usaha

properti, kehutanan dan per-

tambangan, sejumlah industri alat

berat terpaksa melakukan ekspansi

atau perluasan industrinya. Hal ini

dilakukan mengingat kapasitas

produksi yang ada saat ini tidak

mampu lagi memenuhi lonjakan

21

Page 24: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

depan. Melalui perluasan kapasitas

produksi ini kami telah memu-

tuskan untuk menambah investasi

sebesar US$ 35 juta yang terbagi

dua tahap. Tahap pertama dengan

investasi senilai US$ 20 juta dan

tahap kedua tahun depan US$ 15

juta,” kata Budiardjo kepada Media

Industri di sela-sela kunjungan

Menteri Perindustrian (Menperin)

Andung A. Nitimihardja ke fasilitas

produksi PT Komatsu Indonesia Tbk

di kawasan Cakung, Jakarta,

beberapa waktu lalu.

Menurut Budiardjo, dengan

perluasan pabrik tersebut maka

kapasitas produksi dump truck PT

Komatsu Indonesia Tbk akan

meningkat dari 5 unit sampai 10

unit per bulan menjadi 20 unit

sampai 30 unit per bulan. Selain

memproduksi berbagai komponen

dump truck, fasilitas pengecoran

logam PT Komatsu Indonesia Tbk

dapat digunakan untuk mem-

produksi komponen alat berat

lainnya (selain dump truck) yang

belakangan ini permintaannya juga

meningkat.

Perluasan pabrik PT Komatsu

Indonesia Tbk, tambah Budiardjo

juga dilakukan dalam rangka

mengantisipasi melonjaknya kebu-

tuhan alat berat berkaitan dengan

pelaksanaan proyek pembangunan

infrastruktur yang telah dicanang-

kan pemerintah beberapa waktu

lalu.

Menperin Andung A. Nitimi-

hardja mengatakan dalam waktu-

waktu mendatang pemerintah dan

kalangan dunia usaha Indonesia

membutuhkan lebih banyak alat

berat terutama untuk mendukung

pelaksanaan proyek pembangunan

infrastruktur yang akan dilakukan

secara besar-besaran di Indonesia.

“Adanya kebutuhan alat berat

secara besar-besaran tersebut

tentunya harus didukung oleh

industri alat berat yang memadai di

dalam negeri dan siap menghadapi

melonjaknya kebutuhan alat berat

itu,” kata Andung.

Andung menegaskan dalam

setiap proyek pembangunan, baik

pembangunan infrastruktur mau-

pun pembangunan lainnya, Deperin

menginginkan agar diutamakan

penggunaan produksi dalam negeri,

termasuk di dalamnya untuk

memenuhi kebutuhan alat berat.

Ketua Himpunan Industri Alat

Berat Indonesia (Hinabi) Budi

Setyo Utomo mengatakan permasa-

lahan yang dihadapi dalam pengem-

bangan industri alat berat saat ini

adalah masih terlalu rendahnya

tarif bea masuk (BM) alat berat

dalam keadaan utuh (CBU). Se-

dangkan impor komponen terkena

tarif yang relatif jauh lebih tinggi.

“Produk CBU alat berat

terkena tarif BM 5%, bahkan

seringkali importir bisa men-

dapatkan fasilitas BM 0%, sedang-

kan impor komponennya terkena

tarif 10%-15%. Seharusnya justru

tarif komponen ini yang lebih

rendah dari tarif CBU-nya, kalau

bisa dikenakan tarif 0%,” kata

Budi.

Ekonomi dan Bisnis

miIndustri alat berat dalam negeri akan terus didorong pengembangannya

22

Page 25: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

ASMINDOProtes Pembukaan Ekspor Rotan

Ribuan pengusaha mebel rotan

yang tergabung dalam Asosiasi

Industri Permebelan dan Kerajinan

Indonesia (Asmindo) memprotes

kebijakan pemerintah c.q. Depar-

temen Perdagangan (Depdag) yang

membuka kembali kran ekspor

bahan baku rotan.

Ketua Asosias i Industr i

Permebelan dan Kerajinan Indo-

nesia (Asmindo) Soenoto di Cirebon

belum lama ini mengatakan, akibat

kebijakan tersebut, industri mebel

dan kerajinan rotan di Indonesia

terancam bangkrut.

“Pengusaha produk rotan me-

minta pemerintah mencabut

kebijakan itu, karena membahaya-

kan kelangsungan hidup ratusan

ribu pekerja industri rotan,” kata

Soenoto.

Menurut dia, kebijakan

Menteri Perdagangan dalam ekspor

rotan bukan sebagai “problem

solver” tetapi malah problem maker,

karena membuat keputusan yang

berbahaya untuk industri mebel.

Sebab pembukaan ekspor rotan

akan menimbulkan kelangkaan

pasokan rotan di dalam negeri,

sekaligus merusak harga pasar

produk rotan dunia karena per-saingan akan menjadi semakinketat.

Pemerintah hanya melihatrotan sebagai komoditi biasa yangseharusnya bernilai strategis. Sebab,80 persen luas lahan rotan di duniaterdapat di Indonesia dan sebagiankecil antara lain berada di Filipinadan Myanmar.

Menurut Soenoto, kondisiindustri rotan di Indonesia saat inisaja sudah cukup sulit akibatmaraknya penyelundupan kayu danrotan. Penyelundupan itu sebagianbesar ditengarai dilakukan lewatdaerah Tawau, Kalimantan Timur,dan dilanjutkan ke negara-negara

pesaing. Negara-negara pesaing

produk mebel Indonesia seperti

China akan mendapat keuntungan

besar karena mereka mendapatkan

bahan baku selundupan yang

murah.

“Dengan pelarangan ekspor

rotan pun Indonesia sudah susah

payah bersaing dengan China,

apalagi bila kebijakan itu dicabut.

Contohnya, bila sebuah kursi rotan

produk Indonesia yang dijual

dengan harga 52 dolar AS,

pengusaha China dapat menjual

dengan harga 29 dollar AS. Selain

itu, kebijakan pemerintah China

sangat mendukung industri produk

rotan serta tenaga kerjanya

produktif,” kata Soenoto.

Ekonomi dan Bisnis

Salah seorang pengrajin rotan sedang mennyelesaikan pembuatan kursi

23

Page 26: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Dukungan pemerintah China,kata dia, dapat dilihat dari pember-lakuan tarif terminal handling charge(biaya bongkar muat) sebesar US$30 per kontainer, sedangkan diIndonesia mencapai US$ 270 perkontainer.

Di China, kata dia, sopir trukkontainer tidak dipungut biaya apa-pun ketika mengangkut kontainerbarang ke pelabuhan. Berbedadengan sopir truk di Indonesia yangharus melewati berbagai macammeja administrasi, belum termasukpungutan liar di jalan.

Sejak penyelundupan marakterjadi dua tahun lalu, prospekindustri rotan di Indonesia mulaimemburuk. Hal itu misalnya di-tunjukkan dengan kuantitas ekspor

produk rotan dari Kabupaten

Cirebon yang terus menurun.

Sebelum tahun 2003, peng-

usaha rotan dari Kabupaten Cirebon

mampu mengekspor sekitar 1.500

kontainer per bulan. Namun sekarang

volume ekspornya merosot menjadi

kurang dari 1.000 kontainer per

bulan. Setiap kontainer rata-rata

membutuhkan tenaga perajin dan

pegawai pabrik sekitar 60 orang.

Penurunan volume eskpor

mebel dan kerajinan rotan tersebut

terjadi karena kalangan konsumen

di luar negeri kini banyak yang

beralih mebel atau kerajinan rotan

dari negara lain yang ditawarkan

dengan harga yang lebih murah

seperti dari Vietnam atau China. mi

Ekonomi dan Bisnis

Produk furniture rotan berkualitas ekspor

Ia mengatakan, sebanyak

90.000 orang di Kabupaten Cirebon

menggantungkan hidupnya dengan

bekerja sebagai pegawai pabrik

mebel berbahan baku rotan. Jumlah

pegawai itu belum termasuk para

perajin yang dipekerjakan sebagai

subkontraktor serta sektor pen-

dukung lainnya seperti bahan baku

cat, konsumsi, dan transportasi.

“Pabrik saya saja sudah tutup

satu. Kalau ada satu pabrik tutup,

setidaknya 600 orang kehilangan

pekerjaan. Nanti pemerintah

sendiri yang akan rasakan kalau

industri rotan bangkrut. Saya

sendiri tidak mengerti, kenapa

ekspor rotan dilakukan,” demikian

Soenoto.

24

Page 27: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Pemerintah FokuskanProduksi Pupuk Majemuk

Pemerintah mengisyaratkankepada industri pupuk di dalamnegeri agar lebih memfokuskankegiatan produksinya untuk meng-hasilkan pupuk produk majemukseperti pupuk majemuk NPK.Dengan demikian kegiatan produksipupuk tunggal (seperti urea, KCL,atau SP36) akan dikurangi secarabertahap dan digantikan kegiatanproduksi pupuk majemuk.

Menteri Perindustr ian(Menperin) Andung A. Nitimi-hardja mengatakan, pemerintahkini sedang mengkaji kemungkinanuntuk mengalihkan kegiatanproduksi pupuk tunggal menjadipupuk majemuk (pupuk NPK).Berdasarkan hasil penelitiantentang pupuk majemuk NPKterbukti bahwa jenis pupuk tersebutmampu meningkatkan produktivitastanaman pertanian secarasignifikan.

“Ke depan kita lebih baikmemproduksi pupuk majemuk saja(ketimbang memproduksi pupuktunggal seperti dilakukan selamaini). Sebab pupuk majemuk sepertiPhonska (pupuk NPK produksi PTPetrokimia Gresik-Red.) sudahbanyak dicoba dan berhasil mening-katkan produktivitas tanaman per-

tanian secara signifikan,” kataAndung.

Menperin menambahkan, ber-dasarkan hasil penelitian terdapatdua keunggulan utama dari peng-gunaan pupuk majemuk dibanding-kan dengan penggunaan pupuktunggal. Pertama, penggunaanpupuk majemuk mampu meningkat-kan produktivitas tanaman per-tanian hingga beberapa kali lipatdari penggunaan pupuk tunggalpada tanaman pertanian yang sama.

Kedua, tambah Andung, peng-gunaan pupuk majemuk jauh lebihefisien ketimbang penggunaanpupuk tunggal. Artinya, untukmeningkatkan produktivitas tanamanpertanian pada luas areal pertaniantertentu, dibutuhkan volume pupukmajemuk yang lebih sedikit ketimbangpupuk tunggal.

Dua keunggulan utama pupukmajemuk tersebut menjadi pertim-bangan pemerintah untuk lebihmendorong kalangan produsenpupuk di dalam negeri untuk mem-produksi pupuk majemuk.

Secara teoritis dan teknis per-tanian, lanjut Andung, sangatmasuk akal bahwa penggunaanpupuk majemuk jauh lebih efisien

dari pada penggunaan pupuktunggal. Karena penggunaan pupukmajemuk sesuai dengan prinsip danteori pemupukan berimbang.

Teori pemupukan berimbangpada dasarnya menekankan bahwaketersediaan unsur hara yangberimbang di dalam tanah justrujauh lebih penting dalam men-dukung pertumbuhan dan produk-tivitas tanaman ketimbang keter-sediaan unsur hara tertentu saja,walaupun ketersediaannya di dalamtanah berlebih. Sebab tanamanakan tumbuh dengan baik apabilaketersediaan unsur hara tanahnyamemadai dan berimbang.

“Ini jelas menunjukkan bahwapenggunaan pupuk majemuk akanmeningkatkan efisiensi peng-gunaan pupuk di dalam negeri.Efisiensi dalam penggunaan pupukini sangat penting, karena selamaini pemerintah memberikan subsidipupuk kepada petani. Kalau peng-gunaan pupuk ini sudah efisien,maka secara otomatis kebutuhanpupuk di dalam negeri pun akanberkurang. Dengan kata lain, peng-gunaan pupuk majemuk diharap-kan mampu membantu pemerintahmengurangi subsidi pupuk,” demi-

kian Andung. mi

Ekonomi dan Bisnis

25

Page 28: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Investor Korea Diminta KembangkanIndustri Komponen Elektronika di Indonesia

PT LG Electronics Display

Devices Indonesia (LGEDI) di-

harapkan bisa mengajak perusahaan

Korea lainnya melakukan investasi

di bidang industri komponen elek-

tronika di Indonesia terutama

untuk komponen-komponen yang

selama ini belum diproduksi di

dalam negeri dalam rangka mening-

katkan kandungan lokal sekaligus

memperkuat struktur industri di

Indonesia.

Demikian disampaikan

Menteri Perindustrian (Menperin)

Andung A Nitimiharja ketika

melakukan kunjungan kerja ke

pabrik LGEDI di kawasan industri

MM2100 Cikarang, Bekasi, belum

lama ini. Menurut Menperin, dalam

Kebijakan Pembangunan Industri

Nasional, industri elektronika

merupakan salah satu industri yang

diprioritaskan untuk dikembangkan.

“PT LGEDI dinilai memiliki

peranan yang cukup besar dalam

mendorong perkembangan industri

komponen di Indonesia. Tercatat

sebanyak 79 perusahaan sub

kontraktor melakukan pekerjaan

bagi LGEDI dengan melibatkan

karyawan 15.233 orang,” kata

Menperin. Ia menambahkan saat ini

terdapat dua perusahaan Korea

yang berencana membuka usaha

dibidang komponen elektronika di

Indonesia, yaitu PT Fajar Nusa

Sumindo(FNS) dan PT Stars

Korean Indonesia (SKI). Keduanya

akan menjadi sub kontraktor bagi

LGEDI.

LGEDI, kata Menperin,

merupakan salah satu contoh

perusahaan Korea yang dinilai

sangat berhasil di Indonesia dan

mampu memberikan kontribusi

yang cukup besar terhadap per-

ekonomian Indonesia terutama

dalam penyerapan tenaga kerja yang

sampai kini mencapai 2.500 orang.

Keberhasilan itu ditunjukkan

dari besarnya nilai investasi LGEDI

di Indonesia serta nilai penjualan

perusahaan yang pada tahun 2004

mencapai US$1,05 milyar dimana

sebagian besar (95%) untuk pasar

ekspor sedang sisanya untuk pasar

domestik.

Perusahaan LGEDI yang mem-

produksi berbagai jenis barang

elektronik seperti monitor komputer,

LCD TV, Audio & Video, hingga

saat ini telah menanamkan inves-

tasinya di Indonesia sebesar US$

210 juta. Selain itu, pabrik LG

Tangerang yang memproduksi

lemari es, air conditioning dan lain-

lain telah menginvestasikan total

US$ 110 juta, dengan nilai pen-

jualan US$ 250 juta/tahun. industri

ini melibatkan sekitar 100 supporting

industry dengan jumlah tenaga kerja

mencapai 10.000 orang.

Dalam kesempatan itu,

Menperin juga meminta LGEDI

lebih meningkatkan kegiatan

desain dan engineeringnya di

Indonesia bekerjasama dengan

Perguruan Tinggi yang ada. LGEDI

Ekonomi dan Bisnis

26

Page 29: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

sendiri telah memberikan kesem-

patan kepada mahasiswa perguruan

tinggi dan siswa sekolah menengah

kejuruan untuk melakukan magang

(praktek kerja) di perusahaan

tersebut.

Menperin juga menyambut

baik komitmen LGEDI untuk tetap

meningkatkan investasinya di

Indonesia. Komitmen tersebut

membuktikan bahwa Indonesia

merupakan negara tujuan investasi

yang menguntungkan.

Data Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM)

menunjukkan investasi PMA di

sektor industri pada tahun 2004

mencapai US$ 6,3 miliar (tahun

2000 US$ 10,7 miliar. Tetapi

investasi PMA periode Januari-Mei

2005 sebesar US$ 3,4 miliar atau

tumbuh 126,4% dari periode yang

sama tahun sebelumnya (Januari–

Mei 2004); sedangkan investasi

PMDN sebesar Rp 20,6 triliun

(tahun 2000 Rp 85,1 triliun) atau

di bawah kinerja investasi sebelum

krisis ekonomi. Sementara itu,

investasi PMA periode Januari - Mei

2005 sebesar Rp.10,2 triliun atau

tumbuh 33,3% dari periode yang

sama tahun sebelumnya (Januari–

Mei 2004).

Bagi Indonesia sendiri, kata

Menperin, kegiatan investasi sangat

penting sebagai penghela pereko-

nomian khususnya untuk men-

dongkrak kinerja ekspor dan

mendorong laju pertumbuhan

ekonomi nasional serta untuk

menyediakan lapangan kerja bagi

masyarakat. Dengan investasi di

bidang industri yang relatif stabil,

pertumbuhan industri nonmigas

selama tahun 2003–2004 rata-rata

mencapai 6,8% dengan kontribusi

terhadap sektor perekonomian

mencapai sekitar 25%. Pertum-

buhan tersebut masih di bawah

pertumbuhan rata-rata sebelum

krisis ekonomi. Namun demikian

pada triwulan pertama tahun 2005

industri nonmigas tumbuh sebesar

8,11%, lebih tinggi dari pertum-

buhan PDB yaitu 6,35%.

Ekspor produk industri pada

tahun 2004 mencapai US$ 48,7

miliar atau 87% dari total ekspor

nonmigas, naik 19% dibandingkan

tahun sebelumnya. Sedangkan

ekspor periode Januari - Mei 2005

sebesar US$ 26,565 miliar atau naik

34,01% dari periode yang sama

tahun sebelumnya (Januari – Mei

2004) yaitu sebesar US$ 19,823

miliar. Khusus produk elektronika

nilai ekspornya (Januari – Mei

2004) sebesar US$ 4,006.2 juta dan

pada periode yang sama (Januari –

Mei 2005) meningkat menjadi US$

4,912.2 juta. mi

Ekonomi dan Bisnis

Monitor TV Produk LG

27

Page 30: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Menperin

Luncurkan TV Sanyo ke-5 Juta UnitMenteri Perindustrian

Andung A. Nitimihardja di-

dampingi jajaran Manajemen Sanyo

Group melakukan pelepasan

produksi TV PT. Sanyo Electronics

Indonesia yang ke-5 juta unit, pada

15 September 2005, di Cikarang,

Jawa Barat.

PT Sanyo Electronics Indonesia

selaku perusahaan PMA yang

memproduksi televisi merek Sanyo

di Indonesia telah menanamkan

investasi sebesar US$ 10 juta dan

telah membuka lapangan kerja

sebanyak 850 orang. Penjualan

produk perusahaan ini, 20% untuk

memenuhi pasar dalam negeri dan

sisanya untuk pasar ekspor yang

pada tahun 2005 diperkirakan

mencapai US$ 80 juta, dengan

negara tujuan : Asean, Timur

Tengah, Afrika, Rusia, Australia,

New Zealand dan Jepang.

Usai melepas produksi TV

Sanyo yang ke 5 juta unit, Menperin

mengatakan selama 9 tahun

usahanya di Indonesia, PT Sanyo

telah menunjukkan prestasi yang

membanggakan, sekaligus menun-

jukkan komitmennya untuk tetap

mengembangkan bisnisnya di

Indonesia. PT Sanyo, kata Menperin,

juga telah menjadikan Indonesia

sebagai basis produksi LCD (liquid

crystal display) TV.

“Hal ini membuktikan bahwa

upaya-upaya yang dilakukan

pemerintah telah berhasil men-

ciptakan iklim usaha yang kondusif

untuk menarik masuknya investasi

baru maupun perluasan,” kata

Menperin.

Dalam kesempatan itu,

Menperin juga meminta pengelola

kawasan industri terus melakukan

inovasi dalam memberikan pela-

yanan terbaik kepada investor

melalui berbagai kemudahan, guna

mendorong terciptanya daya saing

yang tinggi pada semua produk yang

dihasilkan di kawasan industri.

Untuk mengatasi berbagai

hambatan dalam pengembangan

industri elektronika, pemerintah

telah mengambil langkah dan

strategi melalui pengembangan

industri komponen/pendukung

Ekonomi dan Bisnis

Menperin berfoto sejenak dengan jajaran manajemen Sanyo Group pada saat acara pelepasan produk TV ke - 5 juta

28

Page 31: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

bekerjasama dengan Prinsipal/

MNCs, disamping berupaya

meningkatkan kemampuan R&D

di dalam negeri, meningkatkan

investasi industri elektronika dan

mengamankan pasar dalam negeri.

Selain itu, pemerintah juga ber-

upaya meningkatkan Standardisasi

Nasional Indonesia (SNI) atau

Safety Standard dan mening-

katkan kemampuan Sumber Daya

Manusia (SDM).

Industri elektronika nasional

pada tahun 2004 berjumlah 230

perusahaan dengan tambahan

investasi Rp. 267,98 Milyar. Nilai

produksi elektornika pada tahun

2004 mencapai Rp. 83.530 milyar,

menyerap tenaga kerja sebanyak

274.749 orang (termasuk industri

telematika) dan menghasilkan

devisa sebesar US $ 6.187,41 juta.

Sementara itu, impor produk

elektronika nasional mencapai US$

1.437,78 juta.

Pertumbuhan industri manu-

faktur pada 2003–2004 rata-rata

sebesar 6,8% dengan kontribusi

terhadap perekonomian sekitar

25%. Pertumbuhan tersebut masih

di bawah pertumbuhan rata-rata

sebelum krisis ekonomi. Namun

demikian pada triwulan pertama

tahun 2005 industri manufaktur

tumbuh 8,11%, lebih tinggi dari

pertumbuhan PDB yaitu 6,35%.

Ekspor produk industri pada

tahun 2004 mencapai US$ 48,7

miliar atau 87% dari total ekspor

non migas, naik 19% dibandingkan

tahun sebelumnya. Sedangkan

ekspor periode Januari - Juli 2005

sebesar US$ 37,176.6 miliar atau

naik 34,01% dari periode yang sama

tahun sebelumnya (Januari – Juli

2004) yaitu sebesar US$ 29,115.2

miliar. Untuk produk elektronika,

produk telematika dan mesin-

mesin/peralatan mekanik nilai

ekspornya (Januari – Juli 2004)

mencapai US$ 5,756.2 juta dan

pada periode yang sama (Januari –

Juli 2005) meningkat menjadi

sebesar US$ 6,839 juta.

Jumlah tenaga kerja di sektor

industri pada tahun 2003 secara ke-

seluruhan mencapai 12,4 juta orang

(sektor IKM sekitar 64,6% dari

total tenaga kerja sektor industri).

Sedangkan tenaga kerja yang terse-

rap di industri elektronika pada

tahun 2004 sebanyak 274.749 orang

(termasuk industri telematika),

yang merupakan kenaikan di-

banding 271.006 orang pada tahun

2003.

Investasi PMA sektor industri

pada tahun 2004 sebesar US$

6.214,9 miliar (tahun 2000 US$ 10,7

miliar), tetapi investasi PMA peri-

ode Januari - Juli 2005 sebesar US$

4 miliar atau tumbuh 138 % dari

periode yang sama tahun sebelum-

nya (Januari – Juli 2004); dan PMDN

(Januari – Juli 2005) sebesar Rp 5,5

triliun (tahun 2000 Rp 85,1 triliun);

di bawah kinerja investasi sebelum

krisis ekonomi. mi

Ekonomi dan Bisnis

Proses produksi di pabrik Sanyo Elektronik Cibitung

29

Page 32: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Luncurkan Tipe Terbaru ‘Kanzen Taurus’PT SCM, Satu-satunya Prinsipal Sepeda Motor Nasional

dengan kualitas terjamin, harga ter-

jangkau dan perawatannya mudah

sesuai keinginan masyarakat.

“Sejak pertama kali berdiri,

lima tahun lalu, tahun 2000,

industri sepeda motor Kanzen telah

berhasil melalui berbagai kendala

dan tantangan yang cukup berat

dalam mewujudkan cita-cita men-

jadi industri sepeda motor nasional

yang berkualitas dan efisien.

Melalui kerja keras, pengorbanan

dan proses pembelajaran yang tiada

henti, akhirnya kami berhasil

menciptakan sepeda motor Kanzen

Taurus yang merupakan karya cipta

insinyur bangsa Indonesia untuk

masyarakat Indonesia,” kata Rini

ketika meluncurkan sepeda motor

Kanzen Taurus di pabriknya di

Kabupaten Karawang, Jawa Barat,

belum lama ini.

Menurut Rini, sepeda motor

Kanzen Taurus merupakan ke-

banggaan PT SCM karena sepeda

motor tersebut dirancang, di-

produksi dan dipasarkan oleh orang

Indonesia. “Kami mengharapkan

sepeda motor kebanggaan ini selain

dapat dipakai oleh bangsa Indonesia,

juga dapat dipakai oleh bangsa lain.

Semoga dengan adanya motor

nasional ini bangsa Indonesia dapat

lebih mencintai produk bangsanya

sendiri.”

Mulai tahun 2005 ini, kata

Rini, PT SCM dengan motor

Kanzen-nya secara resmi telah

diterima menjadi anggota ke-7 dari

Asosiasi Industri Sepeda Motor

Indonesia (AISI) dimana PT SCM

Ekonomi dan Bisnis

Motor Kanzen dirancang, diproduksi dan dipasarkan oleh orang Indonesia

PT Semesta Citra Motorindo

(SCM) mengukuhkan dirinya

sebagai satu- satunya produsen

sepeda motor nasional yang

sekaligus menjadi satu-satunya

prinsipal industri sepeda motor

nasional selaku pemegang merek

sepeda motor Kanzen.

Presiden Komisaris PT SCM

Rini M.S. Soewandi mengatakan

pengembangan industri sepeda

motor Kanzen diawali dengan

adanya keinginan PT SCM untuk

menciptakan sepeda motor nasional

30

Page 33: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

merupakan satu-satunya produsen

sepeda motor yang dikembangkan

oleh para insinyur Indonesia.

Sedangkan enam perusahaan

lainnya merupakan industri sepeda

motor yang berafiliasi dengan

industri sepeda motor asing di luar

negeri.

Sepeda motor Kanzen Taurus,

kata Rini, memiliki beberapa

keunggulan dibanding sepeda

motor di kelasnya. Keunggulan

tersebut antara lain posisi tangki

bensin yang berada di depan (front

fuel tank) sehingga memudahkan

pengisian bahan bakar dan

penumpang tidak perlu turun dari

motor. Namun sepeda motor ini

tetap dapat digunakan baik oleh

laki-laki maupun perempuan.

Keunggulan lain dari sepeda

motor bermesin empat tak 110 cc

ini adalah speedometer yang

dilengkapi dengan indikator hand

phone sehingga bila hand phone

menyala, pengendara motor dapat

mengetahuinya.

Desain Kanzen Taurus dengan

model yang ramping dan stylish

tersebut, tambah Rini, kini sudah

dipatenkan baik di Indonesia dan

China, serta dalam proses peng-

urusan paten di beberapa negara

ASEAN. Upaya pematenan desain

teknis dan desain keseluruhan

sepeda motor Kanzen Taurus

tersebut dilakukan sebagai langkah

antisipasi perluasan pasar motor

Kanzen ke China dan negara-

negara ASEAN lainnya yang saat

ini menjadi wilayah pasar yang

sangat potensial untuk pemasaran

sepeda motor Kanzen.

Rini mengakui upaya untuk

mewujudkan cita-cita menciptakan

sepeda motor kebanggaan nasional

itu tidak semudah membalikkan

telapak tangan. Sebab banyak juga

pihak-pihak tertentu yang tidak

menghendaki munculnya sepeda

motor baru. Bahkan, kalangan

vendor lokal pada awalnya tidak

bersedia memberikan pasokan

komponen secara memadai.

“Namun setelah pada tahun

2002 PT SCM melakukan kerja-

sama mesin dengan Daelin dari

Korea, maka industri sepeda motor

Kanzen pun setahap demi setahap

mulai mandiri. Kini kami telah

mandiri sepenuhnya dengan ber-

hasilnya kegiatan full manu-

facturing di dalam negeri,” kata

Rini.

Di balik keberhasilannya itu,

Rini juga mengaku masih memiliki

cita-cita lain di masa depan, Kanzen

bisa menjadi perusahaan publik

yang sahamnya bisa dimiliki oleh

karyawan dan masyarakat.

Ekonomi dan Bisnis

mi

Motor Kanzen dengan keunggulan teknologi di kelasnya

31

Page 34: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Produsen Tanggung Kenaikan BiayaAngkutan Pupuk

Kenaikan harga bahan bakar

minyak (BBM) yang berlaku mulai

1 Maret 2005 lalu, dirasakan

imbasnya oleh hampir seluruh

pelaku ekonomi di dalam negeri.

Sebab kenaikan harga BBM

tersebut mau tidak mau akan

menimbulkan biaya tambahan.

Paling tidak, berupa kenaikan biaya

transportasi (angkutan), baik

angkutan penumpang maupun

angkutan barang. Apalagi untuk

sektor industri yang selama ini

memang mengkonsumsi BBM

sebagai sumber energi utamanya.

Dampak kenaikan harga BBM

terhadap angkutan barang kini

menjadi bahan pembicaraan hampir

seluruh lapisan masyarakat. Sebab,

kenaikan harga BBM berbuntut

pada naiknya biaya angkutan.

Kenaikan biaya angkutan juga

terjadi pada angkutan pupuk yang

merupakan produk yang sangat vital

bagi kalangan petani. Padahal harga

pupuk untuk petani selama ini

selalu mendapatkan subsidi dari

pemerintah. Pemerintah mene-

tapkan harga pupuk urea bersubsidi

di tingkat petani sebesar Rp 1.050/

kg dan harga tersebut harus

dijamin oleh produsen, distributor

maupun pengecer.

Untuk menjaga agar harga

pupuk di tingkat eceran (petani)

tidak mengalami kenaikan, kalangan

industri (produsen) pupuk urea

secara sukarela bersedia menanggung

kenaikan biaya angkutan tersebut

dengan cara menurunkan harga

FOB (Free on Board) pupuk dari

pabrik.

Direktur Utama PT Pupuk

Kalimantan Timur Tbk (PKT),

Omay K. Wiraatmadja mengatakan

terhitung mulai tanggal 1 Maret

2005 lalu (bersamaan dengan

kenaikan harga BBM) kalangan

produsen pupuk urea di dalam

negeri telah mengambil keputusan

untuk memberikan kompensasi

dalam bentuk subsidi biaya angkutan.

Caranya adalah, menanggung

kenaikan biaya angkutan pupuk

dari pabrik sampai kepada pengecer.

Ekonomi dan Bisnis

Dirut PT. Pupuk Kaltim berdialog dengan petani

32

Page 35: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

“Keputusan kalangan industri

pupuk untuk menanggung kenaik-

an biaya angkutan ini dilakukan

dalam rangka mempertahankan

harga pupuk urea di tingkat eceran

atau ditingkat petani agar tidak

mengalami kenaikan,” kata Omay

kepada Media Industri dalam satu

kesempatan belum lama ini.

Menurut Omay, subsidi biaya

angkutan dilakukan dengan cara

menurunkan harga pupuk FOB dari

pabrik sebesar kenaikan biaya

angkutan yang terjadi. “Jadi,

besaran subsidi yang diberikan

dengan menanggung kenaikan

biaya angkutan itu oleh pabrik

pupuk. Besarannya dihitung secara

Ekonomi dan Bisnis

mundur dengan menurunkan harga

pupuk FOB dari pabrik. Dengan

cara itu diharapkan kenaikan biaya

angkutan yang terjadi dapat di-

eliminir sehingga harga pupuk urea

di tingkat petani menjadi tetap

atau tidak mengalami kenaikan.”

ujar Omay

Ia mengaku tidak hapal persis

berapa dana yang disediakan oleh

setiap industri pupuk untuk men-

subsidi kenaikan biaya angkutan

pupuk urea tersebut. Namun yang

pasti setiap perusahaan produsen

pupuk harus mengeluarkan biaya

subsidi angkutan yang berbeda-

beda. Sebab hal itu tergantung

kepada volume pupuk urea yang

disalurkan dan tergantung pula

kepada luasnya wilayah pemasaran

dari masing-masing produsen pupuk.

“PT PKT menanggung subsidi

biaya angkutan yang paling besar

diantara lima pabrik pupuk urea

yang ada di dalam negeri. Sebab,

PT PKT menyalurkan pupuk urea

paling banyak dengan cakupan

wilayah pemasaran paling luas di

Indonesia, yaitu hampir mencakup

3/4 luas wilayah Indonesia,” kata

Omay. mi

Stock pupuk untuk memenuhi kebutuhan musim tanam

Pabrik pupuk Kaltim

33

Page 36: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Sebaiknya Indonesia Hanya MengimporRaw Sugar

Sampai saat ini belum seluruh

kebutuhan gula di dalam negeri

mampu dipenuhi dari produksi gula

nasional, sebab volume kebutuhan

gula di dalam negeri masih jauh

lebih besar dari volume produksi

gula nasional. Karena itu, setiap

bentuk raw sugar (gula kasar).

Kemudian diolah di dalam negeri

baik untuk memproduksi gula

kristal putih (gula konsumsi) mau-

pun untuk memproduksi gula

industri atau gula rafinasi (double

refined sugar).

Mengimpor satu jenis gula,

yaitu raw sugar, kata Melvin, jauh

lebih baik ketimbang mengimpor

tiga jenis gula. Karena dengan

hanya mengimpor raw sugar industri

pergulaan di dalam negeri akan

berkembang lebih baik dalam

rangka memenuhi kebutuhan gula

konsumsi maupun gula industri

sebagai pengganti impor gula

konsumsi dan gula industri.

“Impor raw sugar memberikan

keuntungan yang lebih besar bagi

perekonomian di dalam negeri, baik

dari segi perkembangan industri

pergulaan, perolehan nilai tambah

yang lebih besar maupun dari segi

penyerapan lapangan kerja bagi

masyarakat,” kata Melvin kepada

Media Industri di Jakarta, belum

lama ini.

Menurut Melvin, dengan

hanya mengimpor raw sugar,

Indonesia juga akan terhindar dari

gejolak harga gula putih di pasar

internasional.

“Selama ini Indonesia ter-

kesan sangat tergantung kepada

pasokan gula putih dari pasar

Ekonomi dan Bisnis

tahunnya Indonesia terpaksa harus

mengimpor gula, baik dalam bentuk

gula putih (gula konsumsi), gula

rafinasi (double refined sugar) mau-

pun gula kasar (raw sugar).

Untuk memenuhi kekurangan

pasokan gula di dalam negeri,

kalangan pelaku industri rafinasi

gula menilai, Indonesia sebaiknya

hanya mengimpor gula dalam

Ketua Umum Asosiasi Gula

Rafinasi Indonesia (AGRI), Melvin

Korompis mengatakan, sebetulnyaIndonesia tidak perlu mengimpor

ketiga jenis gula tersebut. Tapicukup hanya mengimpor satu jenis

gula saja, yaitu gula kasar atau rawsugar. Pertimbangannya adalah,

gula kasar bisa digunakan baikuntuk memproduksi gula konsumsi

maupun gula rafinasi.

Masuknya gula impor saat musim giling, terus dipersoalkan petani

34

Page 37: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

internasional sehingga harga gula

sering kali mengalami lonjakan

ketika Indonesia mengumumkan

akan mengimpor gula putih.

Padahal, kebutuhan akan gula putih

impor pun belum begitu mendesak

mengingat stok gula di pasar (di

kalangan pedagang) masih cukup

banyak,” kata Melvin.

Menurut catatan Media

Industri, selama ini Indonesia

mengimpor tiga jenis gula yang

berbeda, yaitu raw sugar, gula

konsumsi dan gula industri. Tahun

2005 saja impor gula kasar

diperkirakan tidak kurang dari 1,5

juta ton yang terdiri dari 227.000 ton

untuk menutup kekurangan bahan

baku bagi pabrik gula. 1 juta ton

untuk kebutuhan bahan baku

industri rafinasi gula dan sekitar

300.000 ton untuk industri vetsin

(Monosodium Glutamate) dan

industri farmasi. Sementara itu,

impor gula konsumsi (gula kristal

putih) selama tahun 2005 dipasti-

kan sebesar 500.000 ton sesuai izin

impor yang diterbitkan Departemen

Perdagangan. Sedangkan impor

gula rafinasi mencapai 700.000 ton

sampai 800.000 ton.

Sementara itu, tokoh perda-

gangan gula yang kini menjadi

eksekutif di PT Sentra Usahatama

Jaya (salah satu industri rafinasi

gula anggota AGRI), Yayat

Supriyatna mengatakan perma-

salahan kelangkaan gula di dalam

negeri seringkali timbul bukan

akibat tidak adanya gula di pasar

domestik, melainkan karena sistem

distribusi gula nasional yang tidak

efisien.

“Sistem distribusi gula di pasar

dalam negeri selama ini memang

masih sangat tidak efisien, sehingga

seringkali mengakibatkan impor

gula yang sebetulnya belum begitu

diperlukan justru diburu-buru agar

segera masuk ke pasar dalam negeri

dengan alasan stok gula di pasar

sudah semakin menipis. Padahal

stok gula putih di dalam negeri saja

sebetulnya masih cukup banyak dan

semuanya sudah berada di tangan

para distributor dan pedagang.

Karena itu, kecurigaan sejumlah

pihak mengenai kemungkinan

distributor atau pedagang gula di

dalam negeri menahan stok gula

untuk mendongkrak harga sering

kali muncul ke permukaan, dan itu

memang sangat beralasan,” kata

Yayat.

“Saat ini terdapat tiga

perusahaan pabrik gula rafinasi

yang sudah beroperasi di dalam

negeri, yaitu PT Angel Product, PT

Jawa Manis Rafinasi dan PT Sentra

Usaha Tama Jaya dengan total

produksi sekitar 900.000 ton.

Kondisi tersebut sudah mengalami

kenaikan dari situasi produksi

tahun 2004 yang baru mencapai

750.000 ton,” kata Melvin.

Namun demikian, menurut

Melvin, di luar tiga tersebut, masih

Ekonomi dan Bisnis

Pembongkaran gula impor

35

Page 38: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

terdapat dua lagi perusahaan

industri rafinasi gula yang akan

mulai beroperasi pada tahun 2005.

Kedua perusahaan tersebut adalah

PT Permata Bumi Kencana ber-

kapasitas produksi sekitar 300.000

ton dan PT Darmapala Usaha

Sukses dengan kapasitas produksi

sekitar 200.000 ton.

PT Angel Product dan PT

Jawa Manis Rafinasi sendiri, kini

sedang berupaya meningkatkan

kapasitas produksinya. Masing-

masing dari 240.000 ton dan 163.000

ton pada tahun 2004 menjadi

350.000 ton dan 270.000 ton pada

akhir tahun 2005.

Dengan demikian, tambah

Melvin, secara keseluruhan total

kapasitas produksi gula rafinasi

nasional pada akhir tahun 2005

akan meningkat dari sekitar

900.000 ton saat ini menjadi 1,42

juta ton pada akhir tahun 2005.

Dia mengatakan, lewat upaya

peningkatan kapasitas secara terus

menerus, produksi gula rafinasi

nasional akan meningkat pada

beberapa tahun mendatang. Diper-

kirakan hingga tahun 2007 total

kapasitas produksi gula rafinasi

nasional akan mencapai sekitar 2

juta ton.

Seluruh produksi gula rafinasi

di dalam negeri selama ini

dipasarkan di pasar domestik,

khususnya untuk memenuhi

kebutuhan industri makanan dan

minuman skala kecil dan menengah

yang kebutuhannya mencapai

sekitar 800.000 ton/tahun. “Belum

lagi untuk memenuhi kebutuhan

industri makanan dan minuman

skala menengah besar jumlahnya

mencapai sekitar 800.000 ton.

Untuk memenuhi kebutuhan

bahan baku industri rafinasi gula,

tambah Melvin, kalangan industri

rafinasi gula sampai kini masih

mengimpor 100% bahan baku

berupa gula kasar (raw sugar) dari

luar negeri. Setiap pengolahan 1

juta ton gula kasar akan meng-

hasilkan 900.000 ton gula rafinasi

atau dengan rendemen sekitar 90%.

Impor gula kasar terbesar

dilakukan dari Australia sekitar

200.000 ton/tahun. Demikian pula

Afrika Selatan (50.000-60.000 ton/

tahun), Fiji, Swaziland, Mozambik,

Guatemala, Filipina dan Brazil

(masing-masing sekitar 30.000 ton/

tahun). Harga gula kasar di pasar

internasional saat ini berkisar antara

US$ 245 sampai US$ 250/ton (CIF).

Idealnya kebutuhan gula kasar

ini dapat dipenuhi dari dalam negeri

sendiri. Namun mengingat produksi

tebu di dalam negeri masih rendah,

maka kita terpaksa harus meng-

impor gula kasar. mi

Ekonomi dan Bisnis

Pabrik gula Rejo Agung

36

Page 39: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

PT KS akan Bangun Pabrik Pellet Besidi Kalimantan

PT Krakatau Steel dalamwaktu dekat ini akan mereali-sasikan ekspansi usahanya denganmenggarap pertambangan biji besidan pabrik pembuatan pellet besibahan baku utama untuk pabrikbesi baja di Kalimantan. Dalampelaksanaannya PT. Krakatau Steelmenggandeng PT Sumbergas SaktiPrima selaku mitra usahanya.

Usaha penambangan biji besidan pabrik pellet besi yang menelaninvestasi sebesar US$ 1 miliartersebut nantinya akan memilikikapasitas produksi sebesar 2,5 jutaton pellet besi per tahun. Hasilproduksinya dipergunakan untukmemenuhi kebutuhan pabrik sponsPT KS di Cilegon yang selama iniseluruh kebutuhan bahan bakunya(berupa pellet besi) rata-rata

sebesar 2,5 juta ton per tahun harusdipenuhi dari impor.

Direktur Utama PT KrakatauSteel, Daenulhay mengatakankegiatan penambangan biji besi danpembangunan fasilitas pabrik pelletbesi tersebut merupakan yangpertama di Indonesia dan akandikelola oleh sebuah perusahaanpatungan (joint venture) antara PTKS dan PT Sumbergas Sakti Prima.

“PT Sumbergas Sakti Primasendiri nantinya akan menjadipemegang saham mayoritas sedang-kan PT KS hanya menguasai se-bagian kecil dari saham perusahaanpatungan itu. Hal itu dilakukankarena dana yang dimiliki PT KSsangat terbatas. Selain itu, PTSumbergas Sakti Prima selama ini

merupakan perusahaan pemilik

Kuasa Pertambangan (KP) biji besi

yang tersebar di Provinsi Kalimantan

Barat, Kalimantan Tengah dan

Kalimantan Selatan. Areal penam-

bangan yang dimiliki mencapai

200.000 hektar,” kata Daenulhay

kepada Media Industri di sela-sela

kunjungan Menteri Perindustrian,

Andung A. Nitimihardja, di PT KS

di Cilegon, belum lama ini.

Menurut Daenulhay, usaha

penambangan biji besi dan pabrik

pellet besi itu sangat prospektif dan

strategis mengingat selama ini

Indonesia memil iki deposit

(cadangan) biji besi yang sudah

dieksplorasi sebesar 1 miliar ton.

Cadangan sebesar itu hingga kini

belum dimanfaatkan untuk meme-

nuhi kebutuhan pabrik besi baja di

tanah air karena belum ada dunia

usaha yang tertarik untuk meng-

usahakannya.

“Kami harapkan pemancangan

tiang pertama pabrik pembuatan

pellet besi ini sudah dimulai pada

Februari 2006. Seluruh kegiatan

pembangunan fasilitas pabrik

berikut infrastruktur yang dibutuh-

kan diperkirakan memakan waktu

24-30 bulan. Dengan demikian

Ekonomi dan Bisnis

Kunjungan kerja Menperin di PT. Krakatau Steel

37

Page 40: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

fasilitas pabrik pellet besi tersebut

diperkirakan baru dapat beroperasi

penuh pada tahun 2008. Saat ini

kami sedang melakukan kegiatan

studi kelayakan baik untuk lokasi

penambangan maupun untuk lokasi

pembangunan pabriknya sendiri,”

kata Daenulhay.

Untuk merealisasikan kegiatan

penambangan besi baja dan pem-

bangunan pabrik pellet besi ter-

sebut, PT Sumbergas Sakti Prima

telah menandatangani nota kese-

pahaman dengan dua perusahaan

China, yaitu Chengda Eng. Coop.

dan Sichuan Chuan Wei Group Co.

Ltd., tanggal 31 Agustus 2005 lalu

di Beijing. Penandatanganan MoU

tersebut disaksikan oleh Wakil

Presiden RI Jusuf Kalla dan Menteri

Perindustrian Andung A. Nitimihardja

dan Gubernur Sichuan, China.

Menurut Daenulhay, kedua

perusahaan China tersebut dilibat-

kan dalam usaha pengembangan

penambangan biji besi dan pem-

bangunan pabrik pellet besi sebagai

bagian dari pelaksanaan komitmen

pemerintah China dalam mem-

bantu membiayai kegiatan tersebut.

“Pemerintah China telah

menyatakan komitmennya untuk

menyediakan pinjaman lunak

sebesar US$ 1 miliar melalui Bank

of China guna membiayai pengem-

bangan penambangan biji besi dan

pembangunan pabrik pellet besi di

Kalimantan. Sebagai tindak lanjut

komitmen pemerintah China itu,

maka pada tanggal 31 Agustus 2005

lalu di Beijing telah dilakukan

penandatanganan Mou antara

pihak-pihak terkait tersebut,” tutur

Daenulhay.

Chengda Eng. Coop., tambah

Daenulhay, nantinya akan ber-

tindak sebagai pelaksana pem-

bangunan fasilitas pabrik pellet besi

termasuk kegiatan engineering,

procurement dan construction

(EPC). Sedangkan Sichuan Chuan

Wei Group Co. Ltd. menangani

masalah financing (pembiayaan)

dengan menggunakan sumber dana

dari Bank of China dan pemasaran

produk pellet besinya.

“Memang pellet besi yang

akan dihasilkan oleh perusahaan

patungan itu nantinya akan di-

prioritaskan untuk memenuhi

kebutuhan pellet besi PT KS.

Namun setelah seluruh kebutuhan

PT KS terpenuhi dan kalau masih

terdapat kelebihan produksi pellet

besi, maka Sichuan yang akan

memasarkannya, termasuk untuk

memasoknya ke pabrik besi/baja di

China,” kata Daenulhay.

Sementara itu, Menteri Perin-

dustrian Andung A. Nitimihardja

mengatakan kapasitas pabrik pellet

besi di Kalimantan itu secara ber-

tahap dapat terus ditingkatkan dari

2,5 juta ton per tahun menjadi 5 juta

ton per tahun. Hal itu dimungkin-

kan karena deposit biji besi yang

terdapat di Kalimantan cukup

melimpah, yaitu mencapai sekitar 1

miliar ton.

“Menteri Perindustrian,

Andung A. Nitimiharja mengata-

kan, pemerintah sangat men-

dukung upaya PT KS dan PT

Sumbergas Sakti Prima meman-

faatkan sumber daya alam berupa

deposit pasir besi di dalam negeri

yang cukup besar tersebut yang

selama ini belum kita lakukan.

Sebab pemanfaatan sumber biji besi

di dalam negeri ini akan membawa

multiflier effect yang sangat luas

bagi perekonomian di dalam negeri,

termasuk meningkatkan perolehan

nilai tambah dan menyerap tenaga

kerja yang cukup banyak,

Dari sisi devisa negara, kata

Andung, pabrik pellet besi tersebut

nantinya akan mampu menghemat

devisa negara yang selama ini di-

gunakan untuk mengimpor pellet

besi dari mancanegara sebesar US$

119 juta per tahun pada tahun 2008

dan meningkat menjadi US$ 548

juta per tahun pada tahun 2013.

Ekonomi dan Bisnis

mi

38

Page 41: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Memanfaatkan Buah KelapaMenjadi VCO Berkhasiat Tinggi

Kelapa yang merupakantanaman daerah tropis, ternyatamemiliki banyak manfaat dankegunaan bagi umat manusia.Sudah sejak dulu masyarakatIndonesia mengetahui kegunaandari berbagai bagian tanamantersebut. Mulai dari daun, bunga,

digunakan untuk mebel). Sedang-kan sabut kelapa dapat diman-faatkan untuk pembuatan alatpembersih rumah tangga sepertikemoceng dan keset. Ijuknya bisadigunakan untuk pembuatan sapudan batoknya digunakan untukpembuatan arang (bahan baku

atau sering disebut ‘minyak kelapaperawan’.

“VCO ini berbeda denganminyak goreng kelapa karena kom-posisi kandungan zat yang terdapatdi dalam VCO sama sekali berbedadengan minyak goreng ke lapa ,

Teknologi

buah, batang pohon,sabut kelapa, batokkelapa, ijuk kelapa dll.Hampir seluruh bagiantanaman tersebut bisadimanfaatkan untukkesejahteraan manusia.

Daun kelapa misal-nya, dapat dimanfaat-kan selain untuk ataprumah, juga diambillidinya untuk pem-buatan sapu lidi.Sedangkan pelepah -daunnya dapat dimanfaat untukkayu bakar. Bunga kelapa, jugasejak lama dimanfaatkan masya-rakat di pedesaan sebagai bahanpembuatan gula kelapa dengan caramenyadap niranya. Buah kelapa,dimanfaatkan untuk membuatsantan, bumbu penyedap masakan,penyedap kue dan untuk membuatminyak goreng kelapa.

Sementara itu, batang pohonkelapa dapat dimanfaatkan untukpembuatan rumah (untuk rangkarumah, kusen, dan kini banyak juga

karbon aktif). Karena manfaat dankegunaannya yang sangat beragamitulah, Kwartir Nasional Pramukapun menjadikan tanaman kelapasebagai lambang Pramuka Indonesia.

Namun lebih dari itu, di luarpengetahuan tradisional mengenaimanfaat tanaman kelapa, para pakarilmu pengetahuan modern belumlama ini berhasil mengungkaprahasia lain dari buah kelapa.Salah satu temuan para ahli yangsangat bermanfaat dan berhargaadalah Virgin Coconut Oil (VCO)

w a l a u p u n keduanyasama-sama terbuat daribuah kelapa. Perbedaantersebut terutamakarena proses pem-buatan VCO yang ber-beda dengan pem-buatan minyak gorengkelapa. VCO dibuatdari kelapa segar me-lalui proses cool press,yang sama sekali tidakmenggunakan prosespemanasan, tidak

menggunakan bahan kimia maupunbahan pengawet,” kata TariSurardjo, Direktur PT. TrimatariBio Persada Recovery, salah satuperusahzaan produsen VCO ditanah air.

Penggunaan proses cool press,kata Tari, telah memungkinkanVCO memiliki kandungan LauricAcid yang sangat tinggi, yaitumencapai 52,34% dan Capric Acidmencapai 7,71%. Kandungan keduazat tersebut sangat bermanfaat bagikesehatan, yaitu bisa menjaga

Berbagai produk yang memanfaatkan bahan baku kelapa

39

Page 42: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

kondisi kesehatan tubuh maupunmenyembuhkan sejumlah penyakit.Konsumsi VCO secara teratur telahterbukti mampu menyembuhkanberbagai penyakit seperti diabetes,osteoporosis dan masalah pen-cernaan. VCO juga sangat bergunabagi para wanita hamil dan ibu yangsedang menyusui.

VCO mengandung asamlemak rantai sedang atau Medium-Chain Fatty Acids (MFCA) dimanaLauric Acid berada di dalamnya.Kandungan Lauric Acid di dalamMCFA mencapai 50%-55%. Didalam tubuh manusia Lauric Acidberubah menjadi Monolaurin,sebuah senyawa yang sangat ampuhdalam memerangi virus patogenpenyebab penyakit. Selama inikalangan pakar kesehatan hanyamenemukan kandungan Mono-laurin dalam jumlah besar di dalamair susu ibu (ASI).

Monolaurin ini sudah lama di-kenal mampu melindungi bayi dariinfeksi virus, bakteri dan mikrobaparasit penyebab penyakit lainnya.Selain Lauric Acid dan CapricAcid, VCO juga mengandung zatlain yang sangat bermanfaat sepertiCaprylic Acid, Myristic Acid,Palmitic Acid, Stearic Acid,Linoleat dll.

Makin Diminati KonsumenMancanegara

Setelah sukses merebut hatikonsumen di dalam negerimenyusul penemuan yang cukupmencengangkan tentang khasiatVCO bagi kesehatan manusia, kinigiliran kalangan konsumen di

Sampai kini kami belum dapatmemenuhi permintaan merekakarena produk VCO yang relatifmasih baru ini belum didaftarkan dinegara-negara tersebut,” kata Tariyang memproduksi VCO denganmerek Cocona.

Namun demikian Ia menyata-kan pihaknya kini sedang berupayamendaftarkan produk VCO disejumlah negara yang telah me-nyatakan berminat untuk meng-impor VCO seperti Malaysia danVietnam.

Di pasar Indonesia sendiri,kata Tari, kini sudah mulai banyakperusahaan yang tertarik meng-geluti industri VCO. Sudah ter-dapat sekitar 10 perusahaan yangmenekuni industri ini, khususnyadi wilayah yang berdekatan dengansumber bahan baku buah kelapaseperti di Yogyakarta dan DKIJakarta.

“Di Indonesia, industri VCOmasih bisa berkembang, mengingatsumber bahan baku kelapa yangmelimpah. Tampaknya Indonesiamerupakan produsen kelapa ter-besar di dunia disamping Filipina.Selain itu, mengingat tanaman kelapaini kebanyakan diusahakan olehpara petani kelapa rakyat, makapengembangan industri VCO inimemiliki arti strategis yang cukuppenting dalam rangka mendorongusaha kecil menengah (UKM)kelapa rakyat,” ujar Tari mengakhiribincang-bincangnya bersama reporterMedia Industri.

Teknologi

mancanegara mulai menggan-drungi produk berbasis sumber dayaalam ini.

Minat konsumen manca-negara itu cukup beralasan, karenaVCO sudah terbukti mengandungkhasiat yang sangat tinggi bagikesehatan manusia. Sejumlahpeneliti dan pakar kesehatanberhasil membuktikan keampuhandari penggunaan VCO untukmenjaga maupun memulihkankesehatan manusia. Tidak tanggung-tanggung, sejumlah penyakit yangselama ini belum ditemukanobatnya dan dikenal sangat ganassekelas virus HIV dan herpes, dapatdisembuhkan dengan VCO. Sederetpenyakit lainnya yang juga bisadisembuhkan melalui konsumsiVCO secara teratur antara laininfluenza, diabetes, kolesterol,hepatitis C, jantung coroner,prostate, osteoporosis, maag,ambeien luar dan dalam, penuaandini dll.

Ia mengatakan banyakkonsumen di luar negeri yang kinitertarik untuk mengkonsumsi VCOkarena khasiat yang dikandungoleh minyak kelapa perawan ini. DiAustralia misalnya, setiap kali Tarimelakukan pameran di negarakangguru itu, stand pamerannyaselalu ramai dikunjungi kalangankonsumen yang ingin mengetahuilebih jauh tentang manfaat VCO.

“Sejauh ini kami baru melaku-kan ekspor VCO ke Australia. Tapisebetulnya banyak juga permintaandatang dari negara lain sepertiMalaysia, Vietnam dan Taiwan. mi

40

Page 43: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Kalangan pengemudi, pemilikdan montir kendaraan bermotortentunya tidak asing lagi dengankanvas rem. Sebab produk tersebutmerupakan salah satu komponenotomotif yang sangat vital khusus-nya menyangkut masalah keamanandan keselamatan pengemudi mau-pun penumpang kendaraan ber-motor selama berkendaraan.

Karena sudah sangat dikenal,sekilas tidak ada sesuatu yangistimewa dengan produk kanvasrem ini. Hampir semua orang tahu,produk kanvas rem dibuat darilempengan besi yang pada salahsatu sisinya diberi lapisan kanvaspengerem putaran roda yang ter-buat dari bahan dasar asbes.

Namun belakangan inimuncul kabar yang istimewa. Adasebuah perusahaan yang berhasilmengembangkan lapisan produkkanvas rem dengan menggunakanbahan baku dari ampas tebu(bagasse). Adalah PT RajawaliNusantara Indonesia (RNI) Group,sebuah perusahaan produsen gulatebu yang telah berhasil memeloporipengembangan kanvas rem dariproduk samping (by product) ampastebu yang dihasilkan selama prosespengolahan gula tebu.

Direktur Utama PT RNI RamaPrihandana pun sangat gencarmempromosikan produk kanvas remdari ampas tebu ini lewat berbagai

kesempatan. Termasuk dalam acaraRNI Award dan Bedah Bukuberjudul ‘Dari Pabrik Gula MenujuIndustri Berbasis Tebu” yangdiselenggarakan belum lama ini.

Produksi kanvas rem oleh PTRNI dilatarbelakangi kenyataanselama ini bahwa produksi ampas dipabrik gula, khususnya di PG(pabrik gula) Jatitujuh yang rata-rata mencapai 30% dari total tebuyang digiling. Sebagian dari ampastebu tersebut sudah dimanfaatkansebagai bahan bakar di pabrik gula,namun sisanya masih belum di-manfaatkan. PT Pabrik GulaRajawali II Cirebon (anak peru-saahan PT RNI-Red.) mencobamemanfaatkan sisa ampas tebutersebut dalam rangka transferpricing sekaligus untuk mewu-judkan konsep zero waste (tidak adasisa) dalam pengolahan tebu men-jadi gula.

PT RNI kemudian menjalinkerja sama dengan pihak yangberkompeten di bidang rekayasateknologi by product berbasis agrountuk mendirikan PT Inti BagasPerkasa (IBP) pabrik kanvas remberkapasitas produksi mencapai 1,2juta set per tahun.

Proses Pembuatan

Proses pembuatan kanvas remdari ampas tebu terhitung cukup

RNI Group Kembangkan

Kanvas Rem dari Ampas Tebu

Teknologi

Kampas rem produksi RT. Rajawali Nusantara Indonesia ( RNI )

41

Page 44: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

sederhana. Ampas rem dihasilkandari proses penggilingan tebu untukmendapatkan nira tebu di pabrikgula. Setelah melalui proseskarbonisasi, ampas tebu itu kemu-dian mengalami proses penghalusanagar dapat dicampur denganformula perekat dan serbuk besimelalui proses mixing. Melaluiproses mixing tersebut dihasilkancomposite material yang merupakanbahan dasar kanvas rem.

Selanjutnya, composite materialitu dicetak pada lempengan logampendukung atau backing plate yangtelah dilapisi binder (sejenis perekatyang sangat kuat daya rekatnya)pada temperatur 200 sampai 300derajat Celcius. Bentuk dan ukuranbacking plate maupun ketebalancomposite tentu saja disesuaikandengan spesifikasi jenis kanvas remyang akan diproduksi.

Produk kanvas rem buatanRNI Group ini diberi merek sesuaidengan inisial perusahaan pem-buatnya, yaitu ‘IBP’. Produk kanvasrem berbahan dasar ampas tebu inimemiliki sejumlah keunggulan.Antara lain lebih aman karenamemiliki daya cengkeram lebih baikdari kanvas rem asbes serta mampubekerja pada kondisi temperaturtinggi. Selain itu, kanvas rem dariampas tebu ini lebih awet karenamemiliki durasi pemakaian yanglebih lama dibanding kanvas remasbes.

Kelebihan lainnya, kanvas remdari ampas tebu ini merupakanproduk yang ramah lingkungan

karena terbuat dari ampas tebuyang tidak bersifat karsinogenik

(dapat menimbulkan penyakitkanker). Ini berbeda dengan

kanvas rem dari asbes yang dapatmenimbulkan penyakit kanker

paru-paru.

Kanvas rem merek IBPproduksi RNI Group ini juga telah

berhasil melalui serangkaian tahappengujian, baik uji kekerasan

maupun uji keausan dengan hasilyang memuaskan. Karakteristik

kanvas rem IBP pun hampirmenyerupai kanvas rem bermerek

terkenal (branded) yang selama inisudah ada di pasaran.

Pada tahap awal, RNI Group

memproduksi kanvas rem untukkonsumsi kendaraan angkutan

penumpang komersial sepertiSuzuki, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi

dan Toyota. RNI Group jugamerencanakan akan memproduksi

kanvas rem untuk kebutuhanangkutan lain (kendaraan angkutan

barang dan kendaraan pribadi),bahkan rencananya perusahaan

tersebut juga akan memproduksibrake shoe, brake lining dan

komponen sistem rem lainnya yangbisa dibuat dari bahan dasar sejenis.

Bisnis industri kanvas rem

terhitung sangat menjanjikan.Dilihat dari kebutuhan pasar

dengan basis kalkulasi jumlahkendaraan bermotor semua jenis

dan frekuensi penggantian kanvas

mip

Teknologi

mi

rem sebanyak tiga kali setahun(untuk penggunaan kendaraan

bermotor secara aktif), makadiperkirakan kebutuhan kanvas

rem di seluruh Indonesia padatahun 2005 mencapai 32,8 juta set.

Kebutuhan kanvas rem ini setiaptahunnya tumbuh secara linier

dengan meningkatnya jumlahkendaraan bermotor rata-rata

sebesar 9%-10%.

Besarnya kebutuhan kanvasrem tersebut tentunya tidak lepas

dari bergairahnya pasar otomotifnasional, stabilitas politik dan

ekonomi di dalam negeri.

42

Page 45: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Membanggakan, begitulah

kurang lebih ungkapan yang

meluncur dari mulut seorang

eksekutif perusahaan terkemuka di

Jakarta saat menceriterakan

pengalamannya ketika suatu waktu

melakukan perjalanan bisnis ke

negeri Paman Sam, Amerika

Serikat.

Apa gerangan yang telah mem-

buat eksekutif perusahaan ter-

kemuka itu terkagum-

kagum? Ternyata, selama

perjalanan bisnisnya ke

Amerika Serikat, tepat-

nya ke kota Milwaukee

dan Wisconsin, sang ekse-

kutif ini sangat tertarik

dengan berbagai barang

aksesoris dari bahan kulit

berkualitas tinggi bermerk

Harley Davidson. Barang-

barang kulit aksesoris

Harley Davidson itu

banyak diperdagangkan di

berbagai toko barang akse-

soris Harley Davidson di

kota yang menjadi pusat

Davidson? Bukankah merek Harley

Davidson sendiri sudah sangat

terkenal di seluruh dunia sehingga

kalau barang-barang tersebut

kualitasnya sangat tinggi, seharus-

nya sang eksekutif ini tidak perlu

terheran-heran lagi?

Rupanya yang membuat rasa

terkejut dan bangga sang eksekutif

ini adalah karena berbagai produk

kulit itu ternyata dibuat di sebuah

sentra industri kulit di kecamatan

Sukaregang, Kabupaten Garut,

Propinsi Jawa Barat, seperti : jaket,

ikat pinggang, sarung tangan, dompet

dan lain-lain. Semuanya bermerek

Harley Davidson.

Sang eksekutif mengaku

dirinya sungguh tidak menyangka

sama sekali bahwa sentra industri

kulit Sukaregang, Garut, Jawa

Barat mampu memenuhi standard

mutu yang tinggi dan ketat yang

ditetapkan oleh pihak Harley

Davidson. Sehingga sentra industri

tersebut dipercayai menjadi

pemasok resmi berbagai barang

aksesoris kulit bagi perusahaan

mode terkemuka di dunia itu.

Aksesoris KAksesoris KAksesoris KAksesoris KAksesoris KulitulitulitulitulitHarley Davidson Buatan GarutHarley Davidson Buatan GarutHarley Davidson Buatan GarutHarley Davidson Buatan GarutHarley Davidson Buatan Garut

industri ‘motor gede’ (moge) Harley

Davidson di kota tersebut. Rasa

ketertarikan sang eksekutif ini

sebetulnya cukup beralasan karena

dia juga merupakan pencinta moge

dan anggota klub Harley Davidson

di Indonesia.

Namun apa sebetulnya yang

membuat sang eksekutif ini begitu

terkagum-kagum melihat berbagai

produk barang kulit Harley

P r o f i l

Fadhil Suharto, pengrajin aksesoris kulit Harley Davidson dari Garut

43

Page 46: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

“Yang membuat saya lebih

kagum adalah bahwa semua produk

aksesoris kulit Harley Davidson

yang diperdagangkan di toko-toko

Milwaukee dan Wisconsin itu

memang dipesan dari para perajin

kulit di Sukaregang, Garut, Jawa

Barat,” kata sang eksekutif yang

tidak mau disebutkan jati dirinya.

Di mata kalangan konsumen

produk industri kulit di tanah air,

para perajin dan pelaku industri

kulit Sukaregang, Garut, Jawa

Barat memang sudah cukup dikenal

sebagai penghasil produk kulit

berkualitas tinggi. Mulai dari jaket,

tas, sepatu, ikat pinggang, dompet,

sarung tangan dan lain-lain.

Dalam sebuah kesempatan,

reporter Media Industri melakukan

wawancara dengan Fadhil Suharto,

salah seorang pengusaha industri

kulit di Sukaregang, Garut, Jawa

Barat. Fadhil yang mengaku telah

menggeluti usaha industri kulit ini

dalam 10 tahun terakhir, telah

berhasil meraih konsumen baik dari

dalam maupun luar negeri.

Dengan dibantu 20 orang

karyawan tetap dan bermitra

dengan para perajin kulit di sentra

industri kulit Sukaregang, Fadhil

seringkali mendapat pesanan

berbagai barang dari kulit seperti

jaket, tas, sepatu, sandal, topi, ikat

pinggang, dompet, sarung tangan,

gantungan kunci dan lain-lain.

“Para pemesan produk-produk

saya datang dari dalam maupun luar

negeri. Tapi saya sendiri sering kali

tidak mengetahui untuk siapa

sebenarnya barang-barang tersebut

dipesan. Bahkan sering juga

pemesanan itu dilakukan oleh

pengusaha Indonesia sendiri, tapi

sebetulnya pesanan tersebut untuk

memenuhi permintaan dari luar

negeri. Jadi, tidak jarang kami juga

menerima pesanan dari dalam

negeri yang sebetulnya merupakan

sub order dari pihak pembeli di luar

negeri,” kata Fadhil yang selama ini

mengelola Fawwaz Leather In-

dustries di Sukaregang, Garut , Jawa

Barat.

Untuk memenuhi pesanan

yang hampir tidak pernah kosong,

Fadhil mengaku selama ini dirinya

tidak mengalami kesulitan dalam

memperoleh pasokan bahan baku

maupun bahan penolong. Sebab

bahan baku utama berupa kulit

lembaran mudah diperoleh di

Kabupaten Garut mengingat di

Garut sendiri banyak terdapat

industri penyamakan kulit.

“Yang sering menjadi kendala

dalam memenuhi pesanan dari

pembeli adalah keterbatasan modal

kerja. Karena itu, untuk setiap kali

pemesanan saya selalu menetapkan

syarat uang muka (down payment)

yang bisa mencapai 50% dari total

nilai pesanan itu sendiri,” demikian

ungkap Fadhil. mi

P r o f i l

Kerajinan kulit yang dibuat oleh Fadhil Suharto

44

Page 47: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri

Page 48: Media Industri - kemenperin.go.id

Media Industri