Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P ...

4
Paulus Journal of Research visit: http://ojs.ukipaulus.ac.id/index.php/pjr Volume 1, Nomor 1, September 2019 ISSN (Online):xxxx-xxxx *Corresponding Author: Gebion Lysje Pagoray , Email [email protected] Article History: Received: July 02, 2019, Accepted: Sep 4, 2019 1 Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani Kota Makassar Gebion Lysje Pagoray Dosen Prodi Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar Email: [email protected] ABSTRAK: Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani merupakan Jalan Tol Layang pertama di Makassar yang keberadaannya diharapkan dapat menjadi ikon baru Kota Makassar. Pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani mulai dibangun tahun 2019 sepanjang 4,3 kilometer (km), tanpa adanya pembebasan lahan. Berbagai resiko dapat timbul pada setiap kegiatan ini. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi apakah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah dlaksanakan pada pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani 2) Mengetahui gambaran pelaksanaan penerapan K3 pada pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani. Ukuran sampel pada penelitian ini adalah 30 responden terdiri dari 12 orang konsultan pengawas, 2 orang pengawas PU, 16 orang pekerja dan managemen kontraktor. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode Kuantitatif dan metode Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini perusahaan telah menyediakan pakaian kerja, sepatu boots, sarung tangan dan masker. Peralatan yang digunakan juga dalam kondisi baik, pekerja dalam melaksanakan tugasnya menggunakan APD dan pakaian kerja saat bekerja. KATA KUNCI: Implementasi, Jalan, Tol Layang, K3 PENDAHULUAN Jalan Tol adalah suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan bersumbu dua atau lebih (mobil, bus, truk) dan bertujuan untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat yang lain (wikipedia). Pembangunan Jalan Tol Layang pertama di Makassar yang keberadaannya diharapkan dapat menjadi menjadi ikon baru Kota Makassar. Pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani mulai dibangun tahun 2019 sepanjang 4,3 kilometer (km), tanpa adanya pembebasan lahan. Berbagai resiko dapat timbul pada setiap kegiatan ini. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian Implementasi K3 pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani Kota Makassar, dengan tujuan untuk 1) mengidentifikasi apakah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah dilaksanakan pada pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani 2) Mengetahui gambaran pelaksanaan penerapan K3 pada pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Implementasi K3 pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani Kota Makassar terletak di atas jalan nasional A.P Pettarani. Lokasi Penelitian (a) Lokasi Penelitian

Transcript of Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P ...

Page 1: Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P ...

Paulus Journal of Research visit: http://ojs.ukipaulus.ac.id/index.php/pjr

Volume 1, Nomor 1, September 2019 ISSN (Online):xxxx-xxxx

*Corresponding Author: Gebion Lysje Pagoray , Email [email protected] Article History: Received: July 02, 2019, Accepted: Sep 4, 2019

1

Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani Kota Makassar

Gebion Lysje Pagoray

Dosen Prodi Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar Email: [email protected]

ABSTRAK: Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani merupakan Jalan Tol Layang pertama di Makassar yang keberadaannya diharapkan dapat menjadi ikon baru Kota Makassar. Pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani mulai dibangun tahun 2019 sepanjang 4,3 kilometer (km), tanpa adanya pembebasan lahan. Berbagai resiko dapat timbul pada setiap kegiatan ini. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi apakah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah dlaksanakan pada pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani 2) Mengetahui gambaran pelaksanaan penerapan K3 pada pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani. Ukuran sampel pada penelitian ini adalah 30 responden terdiri dari 12 orang konsultan pengawas, 2 orang pengawas PU, 16 orang pekerja dan managemen kontraktor. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode Kuantitatif dan metode Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini perusahaan telah menyediakan pakaian kerja, sepatu boots, sarung tangan dan masker. Peralatan yang digunakan juga dalam kondisi baik, pekerja dalam melaksanakan tugasnya menggunakan APD dan pakaian kerja saat bekerja. KATA KUNCI: Implementasi, Jalan, Tol Layang, K3

PENDAHULUAN Jalan Tol adalah suatu jalan yang dikhususkan untuk kendaraan bersumbu dua atau lebih (mobil, bus, truk) dan bertujuan untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat yang lain (wikipedia). Pembangunan Jalan Tol Layang pertama di Makassar yang keberadaannya diharapkan dapat menjadi menjadi ikon baru Kota Makassar. Pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani mulai dibangun tahun 2019 sepanjang 4,3 kilometer (km), tanpa adanya pembebasan lahan. Berbagai resiko dapat timbul pada setiap kegiatan ini. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian Implementasi K3 pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani Kota Makassar, dengan tujuan untuk 1) mengidentifikasi apakah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah dilaksanakan pada pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani 2) Mengetahui gambaran pelaksanaan penerapan K3 pada pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian Implementasi K3 pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani Kota Makassar terletak di atas jalan nasional A.P Pettarani.

Lokasi Penelitian

(a) Lokasi Penelitian

Page 2: Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P ...

Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani Kota Makassar

2

Secara garis besar metode penelitian dilaksanakan seperti diagram alir dibawah ini :

I.

II.

III.

Diagram alir metode penelitian ini merupakan gambaran dari langkah-langkah penelitian. Metodologi ini bermula dari penentuan masalah, pengumpulan data, analisa data, kesimpulan dan saran.

HASIL DAN PEMBAHASAN Penyusunan Kuesioner dilakukan berdasarkan studi literature yang telah dilakukan. Kuesioner ini terdiri dari : 1. Data responden

Pengisian kuesioner dilakukan oleh 35 responden, 35 orang responden terdiri 12 orang konsultan pengawas, 2 orang pengawas PU, 21 orang pekerja dan managemen kontraktor

2. Umur

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pekerja yang berada di kelompok umur ≤ 20 tahun adalah sebanyak 4 orang atau 11 %, untuk pekerja pada kelompok umur 20 – 30 tahun adalah sebanyak 15 orang atau 43 %. Untuk pekerja pada kelompok umur 31 – 40 tahun adalah sebanyak 8 orang atau 23 %. Untuk pekerja pada kelompok umur 41 – 50 tahun adalah sebanyak 6 orang atau 17 %. Dan untuk pekerja pada kelompok umur > 50 adalah sebanyak 2 orang atau 6 %.

No Umur (Tahun) Frekuensi Persentase

(%) 1 ≤ 20 4 11 2 20 – 30 15 43 3 31 – 40 8 23 4 41 – 50 6 17 5 > 50 2 6

Jumlah 35 100

Mulai

Identifikasi Masalah Implementasi K3 pada Pembangunan Jalan Tol Layang

A.P Pettarani Kota Makassar

Survei Pendahuluan Studi Pustaka

Rancangan Check list dan Kuesioner

Pengumpulan Data

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

(b) Diagram Alir Penelitian

Tabel 1. Umur Responden

Page 3: Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P ...

Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani Kota Makassar

3

3. Pengalaman Kerja

Tabel 2. Pengalaman Kerja Responden

No Pengalaman Kerja Frekuensi Persentase

(%) 1 ≤ 5 14 40 2 6 – 10 9 26 3 11 – 15 6 17 4 16 – 20 4 11 5 > 21 2 6

Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel di atas ada sebanyak 14 orang atau 40 % yang memiliki pengalaman kerja ≤ 5 tahun, 9 orang atau 26 % yang memiliki pengalaman kerja 6 – 10 tahun, 6 orang atau 17 % yang memiliki pengalaman kerja 11 – 15 tahun, 4 orang atau 11 % yang memiliki pengalaman kerja 16 – 20 tahun, dan 2 orang atau 6 % untuk pengalaman kerja > 21.

4. APD untuk pekerja

Tabel 3. APD untuk Pekerja

No APD untuk Pekerja Frekuensi Persentase (%)

1 Tidak pernah 1 3 2 6 bulan sekali 1 3 3 1 tahun sekali 18 51 4 2 tahun sekali 0 0 5 3 tahun sekali 6 17 6 Hanya sekali selama

bekerja 9 26

Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel di atas ada sebanyak 1 orang pekerja atau 3 % yang tidak pernah mendapatkan APD, 1 orang atau 3 % yang mendapatkan APD 6 bulan sekali, 18 orang atau 51 % yang mendapatkan APD 1 tahun sekali, 6 orang atau 17 % yang mendapatkan APD 3 tahun sekali, 9 orang atau 26 % yang mendapatkan APD hanya sekali selama bekerja.

5. Tingkat Persetujuan Responden terhadap penerapan K3

Kriteria Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tingkat Persetujuan Responden terhadap penerapan K3

I KESELAMATAN KERJA SS S RG TS STS Peralatan dan Pakaian Kerja 1 Perusahaan anda menyediakan pakaian kerja, helm, sepatu boots, sarung

tangan, masker, sabuk pengaman 21 14

2 Semua peralatan tersebut dalam kondisi baik dan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.

14 21

3 Para pekerja menggunakan peralatan dan pakaian kerja saat bekerja 28 7 Perlindungan Terhadap Publik

1 Telah terpasang pagar di sekitar lokasi proyek 14 21 2 Pintu masuk dan pintu keluar proyek dalam kondisi baik 12 23 3 Telah dipasang rambu/tanda/informasi mengenai proyek disekitar lokasi

proyek 10 25

II KESEHATAN KERJA 1 Tersedia ruang untuk beristirahat bagi para pekerja 5 10 20 2 Tersedia obat-obatan untuk pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan

pada proyek konstruksi 10 15 10

Page 4: Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P ...

Implementasi K3 Pada Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani Kota Makassar

4

KESIMPULAN

1. Perusahaan telah menyediakan APD (Alat Pelindung Diri) kepada pekerja 2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah dilaksanakan pada pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani 3. Penerapan K3 pada pembangunan Jalan Tol Layang Pettarani telah dilaksanakan.

REFERENCES

[1] Anonimus. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia

[2] Anonimus. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Jakarta : Menteri Pekerjaan Umum

[3] Anonimus. 2004. Undang-Undang Nomor : 38 Tahun Tahun 2004 tentang Jalan. Jakarta : Sekretaris Negara Republik Indonesia

[4] Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. 2006. Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan : Direktur Jenderal Bina Marga

[5] Sugiyono. 2010.Metode Penelitian : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif . Bandung : Penerbit Alfa Beta

(c) Rambu-rambu dan pagar disekitar lokasi pekerjaan

(d) Pekerja yang menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)