produksi pangan yang lokal, lestari, adil dan sehat di Indonesia · 2020. 1. 29. · produk lokal,...

3
Kata Kunci dalam Pangan Bijak Nusantara Contact person: Miranda Local Harvest Project Manager Stichting Hivos [email protected] www.hivos.org ADIL • Adil untuk lingkungan, • Dapat diakses konsumen, • Produsen sejahtera, • Harga pasar adil bagi produsen dan konsumen LESTARI • Varietas lokal, • Alami (termasuk organik), • Ramah lingkungan, • Berkelanjutan (memperhati kan keanekaragaman hayati, ketahanan ekosistem dan kesejahteraan produsen serta menghormati hak asasi manusia) LOKAL • Bukan impor • Diproduksi di daerah dan sekitarnya, • Mencantumkan identitas daerah termasuk identitas komunitas, • Bagian dari budaya dan kearifan masyarakat lokal SEHAT • Dari pangan alami, • Tidak mengandung pengawet buatan, • Bersih, • Bernutrisi LOCAL HARVEST Mempromosikan sistem konsumsi dan produksi pangan yang lokal, lestari, adil dan sehat di Indonesia Sistem pangan secara global saat ini memiliki dampak negatif yang sangat besar pada lingkun- gan, ketahanan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Sedangkan di sisi lain banyak masyarakat petani terutama di pedesaan dan daerah terpencil yang belum dijamin ketahanan dan kedaulatan pangannya. Hal itu menyebabkan terjadinya ketimpangan secara ekonomi-sosial dan juga terjadinya kerusakan lingkungan. Hasil dari beberapa survey menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia tidak menyadari bahwa produk yang mereka konsumsi bisa meru- sak lingkungan dan juga bahwa sistem produksi- nya kurang adil bagi petani skala kecil. Kampanye Pangan Bijak Nusantara merupakan bagian dari strategi proyek Local Harvest yang diinisiasi untuk meningkatkan pemahaman dan permintaan konsumen terhadap produk pangan lokal, adil, sehat dan lestari. Dengan latar belakang dan juga keyakinan bahwa ada pendekatan dan alternatif lain untuk produksi dan konsumsi pangan yang bisa lebih lestari untuk lingkungan, adil untuk petani (baik laki-laki, perempuan dan masyarakat adat) dan bumi, sehat untuk konsumen dan lokal (mengurangi emisi dalam produksi dan konsumsi makanan dan me- lestarikan benih dan varietas lokal) inilah yang memotivasi beberapa organisasi masyarakat sipil yaitu Hivos, WWF Indonesia, ASPPUK, NTFP-EP Indonesia, AMAN untuk bergabung dan men- dorong transformasi sistem pangan lokal, bijak dan lestari bagi produsen dan konsumen di Indo- nesia bersama dengan mitra jejaring di Panen Raya Nusantara (PARARA), organisasi masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lainnya. Kebangkitan tren konsumen di kota yang tertarik dengan makanan yang lebih sehat dan lokal, serta keprihatinan terhadap perubahan iklim memberi- kan peluang untuk mempromosikan dan mengad- vokasikan sistem pangan, pola produksi dan

Transcript of produksi pangan yang lokal, lestari, adil dan sehat di Indonesia · 2020. 1. 29. · produk lokal,...

Page 1: produksi pangan yang lokal, lestari, adil dan sehat di Indonesia · 2020. 1. 29. · produk lokal, adil, sehat dan lestari. Proyek ini ber-basis prinsip-prinsip pembangunan berkelanju-tan,

Kata Kunci dalam Pangan Bijak Nusantara

Contact person:MirandaLocal Harvest Project ManagerStichting [email protected]

ADIL• Adil untuk lingkungan,• Dapat diakses konsumen,• Produsen sejahtera,• Harga pasar adil bagi produsen dan konsumen

LESTARI• Varietas lokal,• Alami (termasuk organik),• Ramah lingkungan,• Berkelanjutan (memperhati kan keanekaragaman hayati, ketahanan ekosistem dan kesejahteraan produsen serta menghormati hak asasi manusia)

LOKAL• Bukan impor• Diproduksi di daerah dan sekitarnya,• Mencantumkan identitas daerah termasuk identitas komunitas,• Bagian dari budaya dan kearifan masyarakat lokal

SEHAT• Dari pangan alami,• Tidak mengandung pengawet buatan,• Bersih,• Bernutrisi

konsumsi, yang menyediakan produk yang sehat untuk konsumen dan lestari bagi lingkungan. Meningkatnya perdagangan yang adil bagi produk pertanian mendukung konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dan menciptakan kondisi yang menguatkan posisi produsen dan memberikan pilihan kepada konsumen melalui rantai suplai penjualan yang lebih pendek dan adil untuk ke- lestarian lingkungan. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan kese-jahteraan ekonomi dan mengurangi kemiskinan di Indonesia dengan mendukung perubahan konsumsi dan perubahan sistem produksi di ting-kat kelompok-kelompok petani dan UMKM untuk produk lokal, adil, sehat dan lestari. Proyek ini ber-basis prinsip-prinsip pembangunan berkelanju-tan, lingkungan hidup yang sehat dan ekonomi yang adil dan menghormati kebudayaan, tradisi setempat serta mata pencaharian lokal. Proyek ini juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pem-bangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya tujuan 1,2,12 dan 15. Secara khusus, tujuan dari proyek ini adalah men-ciptakan ruang di mana masyarakat luas dan

konsumen urban dapat mengenal produk-produk masyarakat lokal dan masyarakat adat dan asal usulnya, sehingga dapat membangun hubungan konsumen produsen yang lebih kuat. Hal ini dapat dicapai dengan pelibatan berbagai aktor dari sektor pemerintahan, masyarakat sipil, pemuda, perempuan, sektor swasta, konsumen untuk menunjukkan dukungan yang konkrit pada kegi- atan perekonomian yang lestari dan adil di Indone-sia.

Tujuan tersebut ingin dicapai melalui:Meningkatnya aksi kolektif, kesadartauan, dan permintaan konsumen terhadap produk pangan lokal yang dihasilkan secara etis dan lestari; Meningkatnya jumlah UMKM dan pengecer yang menerapkan praktik-praktik yang berke-lanjutan baik itu secara ekonomi, lingkungan, dan sosial. Meningkatnya dukungan pemerintah nasional dan lokal melalui kebijakan-kebijakan dan panduan- panduan untuk mempromosikan konsumsi dan produksi pangan lokal, adil, sehat, dan lestari.

LOCAL HARVESTMempromosikan sistem konsumsi danproduksi pangan yang lokal, lestari, adildan sehat di Indonesia

Sistem pangan secara global saat ini memiliki dampak negatif yang sangat besar pada lingkun-gan, ketahanan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Sedangkan di sisi lain banyak masyarakat petani terutama di pedesaan dan daerah terpencil yang belum dijamin ketahanan dan kedaulatan pangannya. Hal itu menyebabkan terjadinya ketimpangan secara ekonomi-sosial dan juga terjadinya kerusakan lingkungan.

Hasil dari beberapa survey menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia tidak menyadari bahwa produk yang mereka konsumsi bisa meru-sak lingkungan dan juga bahwa sistem produksi- nya kurang adil bagi petani skala kecil.

Kampanye Pangan Bijak Nusantara merupakan bagian dari strategi proyek Local Harvest yang diinisiasi untuk meningkatkan pemahaman dan permintaan konsumen terhadap produk pangan

lokal, adil, sehat dan lestari.

Dengan latar belakang dan juga keyakinan bahwa ada pendekatan dan alternatif lain untuk produksi dan konsumsi pangan yang bisa lebih lestari untuk lingkungan, adil untuk petani (baik laki-laki, perempuan dan masyarakat adat) dan bumi, sehat untuk konsumen dan lokal (mengurangi emisi dalam produksi dan konsumsi makanan dan me- lestarikan benih dan varietas lokal) inilah yang memotivasi beberapa organisasi masyarakat sipil yaitu Hivos, WWF Indonesia, ASPPUK, NTFP-EP Indonesia, AMAN untuk bergabung dan men-

dorong transformasi sistem pangan lokal, bijak dan lestari bagi produsen dan konsumen di Indo-nesia bersama dengan mitra jejaring di Panen Raya Nusantara (PARARA), organisasi masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lainnya.

Kebangkitan tren konsumen di kota yang tertarik dengan makanan yang lebih sehat dan lokal, serta keprihatinan terhadap perubahan iklim memberi-kan peluang untuk mempromosikan dan mengad-vokasikan sistem pangan, pola produksi dan

Page 2: produksi pangan yang lokal, lestari, adil dan sehat di Indonesia · 2020. 1. 29. · produk lokal, adil, sehat dan lestari. Proyek ini ber-basis prinsip-prinsip pembangunan berkelanju-tan,

Produk-produk yang menjadi fokus dalamPangan Bijak Nusantara

Dihasilkan oleh masyarakat di Kabupaten Malinau dan Nunukan di Provin-si Kalimantan Utara, dan Kabupaten Kapuas Hulu di Provinsi Kalimantan Barat.

Dihasilkan oleh masyarakat di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Dihasilkan oleh masyarakat di Kabupaten Kendari, Konawe, Kolaka, dan Buton Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dihasilkan oleh masyarakat di Kabupaten Melawi, Mempawah, Kapuas Hulu, Kubu Raya, dan Sangau di Kalimantan Barat.

Dihasilkan oleh masyarakat di Kabupaten Nias, Nias Barat, Nias Utara, Nias Selatan, dan Gunung Sitoli di Provinsi Sumatera Utara.

Dihasilkan oleh masyarakat adat di Kabupaten Enrekang dan Toraja di Provinsi Sulawesi Selatan.

Dihasilkan oleh masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti di Provinsi Riau.

Beras hasil tanam tradisi

Garam krosok

Gula aren

Madu hutan

Minyak kelapa murni/ VCO

Kopi

Sagu

konsumsi, yang menyediakan produk yang sehat untuk konsumen dan lestari bagi lingkungan. Meningkatnya perdagangan yang adil bagi produk pertanian mendukung konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dan menciptakan kondisi yang menguatkan posisi produsen dan memberikan pilihan kepada konsumen melalui rantai suplai penjualan yang lebih pendek dan adil untuk ke- lestarian lingkungan. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan kese-jahteraan ekonomi dan mengurangi kemiskinan di Indonesia dengan mendukung perubahan konsumsi dan perubahan sistem produksi di ting-kat kelompok-kelompok petani dan UMKM untuk produk lokal, adil, sehat dan lestari. Proyek ini ber-basis prinsip-prinsip pembangunan berkelanju-tan, lingkungan hidup yang sehat dan ekonomi yang adil dan menghormati kebudayaan, tradisi setempat serta mata pencaharian lokal. Proyek ini juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pem-bangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya tujuan 1,2,12 dan 15. Secara khusus, tujuan dari proyek ini adalah men-ciptakan ruang di mana masyarakat luas dan

konsumen urban dapat mengenal produk-produk masyarakat lokal dan masyarakat adat dan asal usulnya, sehingga dapat membangun hubungan konsumen produsen yang lebih kuat. Hal ini dapat dicapai dengan pelibatan berbagai aktor dari sektor pemerintahan, masyarakat sipil, pemuda, perempuan, sektor swasta, konsumen untuk menunjukkan dukungan yang konkrit pada kegi- atan perekonomian yang lestari dan adil di Indone-sia.

Tujuan tersebut ingin dicapai melalui:Meningkatnya aksi kolektif, kesadartauan, dan permintaan konsumen terhadap produk pangan lokal yang dihasilkan secara etis dan lestari; Meningkatnya jumlah UMKM dan pengecer yang menerapkan praktik-praktik yang berke-lanjutan baik itu secara ekonomi, lingkungan, dan sosial. Meningkatnya dukungan pemerintah nasional dan lokal melalui kebijakan-kebijakan dan panduan- panduan untuk mempromosikan konsumsi dan produksi pangan lokal, adil, sehat, dan lestari.

-

-

-

Peran Organisasi dalam Pangan Bijak Nusantara

Hivos bertanggung jawab dalam manajemen proyek dan koordinasi baik dengan pihak donor maupun anggota konsorsium. Hivos akan memberikan bantuan teknis dan peningka-tan kapasitas mitra dalam pengelolaan manajemen proyek, serta monitoring dan evaluasi. Selain itu, Hivos juga mengambil peran dalam kegiatan lobi dan advokasi, terutama dalam pembentukan forum pemangku kepentingan sistem pangan, baik di tingkat nasional maupun lokal.

WWF-Indonesia adalah organisasi konservasi nasional yang akan memimpin kampanye multi-tahun untuk mempengaruhi pola konsumsi dan produksi agar lebih lokal, adil, sehat dan lestari. WWF juga berkontribusi pada capaian target produksi  melalui penguatan kapa-sitas petani beras lokal di Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat, tentang ICS dan PGS, dan perempuan produsen dan pedagang di pasar lokal. Pendekatan ini tidak terlepas dari mem-promosikan pangan bijak dengan retailers dan mendorong kebijakan dan inisiatif pemerin-tah lokal untuk mendukung pangan bijak, terutama di Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat.

Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK) bertanggung jawab untuk mem-bantu skema mikro finansial kepada Perempuan dalam Usaha Kecil, berupa bantuan teknis dan pendanaan, serta mempromosikan adopsi standar PGS (Participatory Guarantee System) dan menciptakan peluang pasar bagi produk – produknya (terutama untuk minyak kelapa murni, gula aren, dan garam krosok) di Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Suma- tera Utara. Selain itu, bersama dengan HIVOS, ASPPUK juga akan melakukan advokasi di tingkat lokal dan nasional untuk mempromosikan produksi dan konsumsi berkelanjutan.

Non Timber Forests Products-Exchange Programme Indonesia (NTFP-EP Indonesia) men-jadi penanggung jawab utama untuk mempromosikan Sistem Penjaminan Partisipatif (Par-ticipatory Guarantee Systems) untuk komoditas terpilih yaitu; kopi, madu hutan, sagu, garam kroso, minyak kelapa dan beras dari komunitas produsen pangan bijak. Selain itu, NTFP-EP Indonesia juga akan menjadi pendorong utama untuk melakukan penelitian siklus hidup produk (life cycle analysis) dari produk terpilih, yaitu: madu hutan, kopi, sagu, teng-kawang, kopi, beras dan virgin coconut oil (VCO). Dalam kampanye terhadap produk lokal, hijau, sehat dan adil, NTFP-EP Indonesia akan menjadi penanggung jawab untuk pelaksa-naan kampnaye melalui Festival PARARA yang akan diselenggarakan setiap dua tahun sekali bersama dengan mitra Local Harvest.

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mempromosikan kopi dari komunitas adat anggota AMAN di Kabupaten Enrekang, Toraja Utara dan Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Toraja dan Enrekang merupakan daerah di Indonesia yang merupakan penghasil kopi yang berkualitas dan sudah mendunia. AMAN mendorong proses pengelolaan dan pengolahan kopi oleh petani masyarakat adat tersebut didokumentasikan dengan Sistem Penjaminan Partisipatif (Participation Guarante System - PGS). Dokumen Sistem Penjaminan Partisipatif untuk kopi di Enrekang dan Toraja ini nantinya akan dijadikan role model/contoh pengelolaan dan pengolahan kopi oleh masyarakat adat dan bisa diduplikasikan di komunitas-komunitas adat lainnya di Indonesia.

Dengan latar belakang dan juga keyakinan bahwa ada pendekatan dan alternatif lain untuk produksi dan konsumsi pangan yang bisa lebih lestari untuk lingkungan, adil untuk petani (baik laki-laki, perempuan dan masyarakat adat) dan bumi, sehat untuk konsumen dan lokal (mengurangi emisi dalam produksi dan konsumsi makanan dan me- lestarikan benih dan varietas lokal) inilah yang memotivasi beberapa organisasi masyarakat sipil yaitu Hivos, WWF Indonesia, ASPPUK, NTFP-EP Indonesia, AMAN untuk bergabung dan men-

dorong transformasi sistem pangan lokal, bijak dan lestari bagi produsen dan konsumen di Indo-nesia bersama dengan mitra jejaring di Panen Raya Nusantara (PARARA), organisasi masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lainnya.

Kebangkitan tren konsumen di kota yang tertarik dengan makanan yang lebih sehat dan lokal, serta keprihatinan terhadap perubahan iklim memberi-kan peluang untuk mempromosikan dan mengad-vokasikan sistem pangan, pola produksi dan

Page 3: produksi pangan yang lokal, lestari, adil dan sehat di Indonesia · 2020. 1. 29. · produk lokal, adil, sehat dan lestari. Proyek ini ber-basis prinsip-prinsip pembangunan berkelanju-tan,