Argento Metri

download Argento Metri

of 42

description

Mata Kuliah : Ilmu Kimia Dasar

Transcript of Argento Metri

  • ARGENTOMETRISENDY VANILLA

  • Pendahuluan Kelarutan :Adalah sejumlah (massa) zat terlarut dalam 100 mL larutanPelarut umum adalah air

  • Larutan Jenuhlarutan yang tepat berada dalam kesetimbangan antara larutan dan pengendapandapat dicapai dengan penambahan zat ke dalam pelarut secara terus menerus hingga zat tidak melarut lagi, atau dengan cara menaikkan konsentrasi ion-ion tertentu hingga terbentuk endapan.Pendahuluan

  • Faktor2 yg mempengaruhi kelarutanSuhu Sifat pelarutIon sejenisAktivitas ionpHHidrolisisHidroksida logamPembentukan senyawa kompleks

  • TITRASI PENGENDAPAN / PRESIPITIMETRIBerdasarkan pd pembentukan endapan yg terjadi antara titran & titerTAT ditandai dg perubahan warna endapanPresipitasi = proses pengendapan

  • Paling sering dilakukan untuk menetapan kadar Halogen :KloridaBromidaIodidaSianida Titrasi Pengendapan

  • Kurva Titrasi

  • Metode Titrasi PengendapanArgentometriMerkurimetriTitrasi Kolthoff

  • ARGENTOMETRI Titrasi pengendapan yang paling banyak, karena hasil kali kelarutan garam perak halida (pseudohalida) sangat kecil :Ksp AgCl = 1,82 . 10-10 Ksp AgCN = 2,2 . 10-16Ksp AgCNS= 1,1 . 10-12 Ksp AgI = 8,3 . 10-17Ksp AgBr = 5,0 . 10-13

  • Analisis suatu zat berdasarkan reaksi presipitasi (pengendapan dari ion Ag+).

    Argentometri Argentum / Ag (perak).

    Argentometri : salah satu metoda untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan endapan dengan ion Ag+. Analisis Argentometri

  • Zat yang telah ditambah indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan (titran) seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan kadar garam dalam larutan sampel dapat ditentukan.Analisis Argentometri

  • 3 titik akhir titrasi dengan AgNO31. Indikator / Potensiometrididasarkan pd potensial elektrode perak yg dicelupkan kedalam larutan analit. 2. Amperometrididasarkan penentuan arus yg diteruskan antara sepasang mikroelektroda perak dalam larutan analit.3. Indikator kimiadidasarkan atas perubahan warna / ada tidaknya kekeruhan dalam larutan analit. TAT pada Argentometri

  • Syarat :indikator titrasi pengendapan analog dg indikator titrasi netralisasi, yaitu :Perubahan warna harus terjadi dalam rentang pada pH dari reagen/analit.Perubahan warna harus terjadi dalam bagian dari kurva titrasi untuk analit.Indikator kimia

  • Terbentuk endapan kation perak (Ag+) dg anion halogenCiri ArgentometriAg+ + X- AgX (s)Reaksi awal berjalan lambat, pd saat mendekati TAT berjalan cepat

  • Kelebihan Larutan AgNO3Stabil utk waktu tak terbatasPereaksi paling baik dlm analisis titrimetri dan gravimetri

  • Jenis Analisis ArgentometriMetode MohrMetode VolhardMetode FajansMetode Liebig-Deniges

  • Untuk menetapkan kadar Cl & BrTdk dapat digunakan utk menetapkan kadar Iodida perubahan warna yg terjadi tidak menentuLarutan standar AgNO3 dan penambahan K2CrO4 sebagai indikator. Dalam suasana asam perak kromat larut karena terbentuk dikromat 2CrO42- + 2H- CrO72- + H2ODalam suasana basa terbentuk endapan perak hidroksida.2 Ag+ + 2 OH- 2 AgOH2AgOH Ag2O + H2OMETODE MOHR(pembentukan endapan warna)

  • *Indikator K2CrO41-2 mL larutan K2CrO4 5% per 100 mL larutan uji, atau larutan K2CrO4 10% Jika konsentrasi terlalu besar TAT tercapai sebelum titik ekivalen Jika konsentrasi terlalu kecil TAT lambat tercapai METODE MOHR

  • METODE MOHRDisebut titrasi halidaIndikator K2CrO4/Na2CrO4Prinsip : ion Ag+ yang berlebih diendapkan sebagai Ag2CrO4 (s) merah bataLarutan bersifat netral atau sedikit basa (pH : 6,5-9,0)Jila terlalu basa Ag akan diendapkan sebagai Ag(OH)2. Jika terlalu asam, konsentrasi kromat secara besar-besaran akan mengendap, karena HCrO42- hanya sedikit terionisasi. H+ + CrO42- HCrO4-

  • HCrO4- ada dalam kesetimbangan dg dikromat : 2H+ + 2 CrO42- 2HCrO4- Cr2O72- + H2OIndikator lain : Na-rhodizonat dan garam Na-hidroksikuinon titrasi sulfat oleh BaCl2 dg TAT garam Ba membentuk endapan merah & utk analisis air.METODE MOHR

  • *Reaksi- saat titrasi berlangsungAg+ + Cl- AgCl (AgNO3) - saat titik akhir tercapai2 Ag+ + CrO42- Ag2CrO4

    pH titrasiDisarankan pd pH netral atau mendekati netralMETODE MOHR

  • *pH titrasi Jika keasaman meningkat kelarutan endapan Ag2CrO4 meningkat ion indikator kromat dikonversi menjadi bikromat dibutuhkan indikator yg lebih banyak untuk membentuk endapan Ag2CrO4. TAT lambat tercapai.

    2 CrO42- + 2 H+ 2 HCrO4- Cr2O72- + H2O

    Jika kebasaan meningkat terjadi pembentukan endapan perak hidroksida atau perak karbonatAg+ + OH- AgOH Ag2O + H2OMETODE MOHR

  • digunakan dalam penentuan ion Cl-, Br-, dan I-Larutan standar AgNO3 dg Indikator Fe3+ dengan titran NH4SCN, untuk menetralkan kadar garam perak dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan standar berlebih. Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan larutan standar KSCN Kelebihan larutan KSCN akan diikat oleh ion Fe3+membentuk warna merah darah (FeSCN).METODE VOLHARD(penentu zat warna yang mudah larut)

  • METODE VOLHARDPrinsip : Pengendapan dari perak tiosianat dalam larutan asam nitrit, dengan ion besi (III) digunakan untuk mendeteksi kelebihan ion tiosianat.Ag+ + SCN- AgSCN(s)Fe3+ + SCN- FeSCN2+(merah)

  • A. Titrasi Langsunganalisa perak (Ag) dg larutan standar tiosianat

    B. Titrasi tidak Langsunganalisa ion-ion klorida, bromida dan iodida. Sistem titrasi tidak langsung, ditambahkan kelebihan dari perak nitrat standar, kemudian dititrasi dgn larutan standar tiosianatMETODE VOLHARD

  • Indikator Fe(III)Sering digunakan untuk menentukan perak dan klorida, dg suasana harus asam karena pada suasana basa Fe3+ akan terhidrolisis.Dlm analisis klorida terjadi kesalahan bila endapan AgCl bereaksi dg ion tiosianat, krn AgSCN kurang dpt larut dibandingkan AgClMETODE VOLHARD

  • Dlm analisa bromida dan iodida, reaksi dg tiosianat tdk menimbulkan masalah krn kelarutan AgBr hampir sama dg AgSCN dan AgI kurang dapat larut dibandingkan AgSCN.METODE VOLHARD

  • *Titrasi secara tidak langsungLarutan standar AgNO3 berlebih ditambahkan ke dalam larutan bahan dalam suasana asam (HNO3) Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan amonium tiosianat

    Indikator1-2 mL larutan jenuh besi(III) amonium sulfat per 100 mL titrat ( 40%)METODE VOLHARD

  • *Reaksisaat titrasi berlangsungAg+ + X- AgX + Ag+ (AgNO3) Ag+ + SCN- AgSCN (kelebihan) (putih)

    saat TAT tercapaiFeNH4(SO4)2 Fe3+[Fe(SCN)6]3- + 4(NH4)2SO4 FeNH4(SO4)2 Fe(SCN)3 (merah)METODE VOLHARD

  • METODE FAJANS(penambahan indikator adsorpsi) Jika AgNO3 ditambahkan ke dlm NaCl yg mengandung zat Fluor, TAT ditentukan dgn berubahnya warna dari kuning menjadi merah jinggaJika didiamkan, tampak endapan berwarna, sedangkan larutan tdk berwarna adanya indikator adsorpsi pd endapan AgCl.

  • Warna yg terbentuk dapat berubah akibat adsorpsi pada permukaanDengan indikator anion, reaksinya :Jika Cl yg berlebih : (AgCl) Cl- + FL tidak bereaksi, Jika FL = C20H11O5 Jika Ag yg berlebih : (AgCl) Ag+ + FL (AgCl) (AgFL) adsorpsi

  • Dengan indikator kation, reaksinya : * Jika Cl yg berlebih : (AgCl) Cl- + (MV)+ (AgCl) (Cl- MV)+ adsorpsi , * Jika Ag yg berlebih : (AgCl) Ag+ + (MV)+ tidak bereaksi, (MV) = metil ungu

  • *Prinsip indikator adsorbsi

    AgCl:Cl-:Na+ AgCl:Ag+:Indikator- (merah)sebelum titik akhir pada saat titik akhir

  • Indikator AdsorpsiZat yg dpt diserap pd permukaan endapan & menyebabkan timbulnya warnaMerupakan asam lemah / basa lemahorganik yg dpt membentuk endapan dg ion perak (Ag+)Fluoresein, dikhlorofluoresein, eosin, bromfenol blueeosin bromida (pH 2 - 3), diklorofluoresein klorida (pH 4 - 4,5)

  • Kelebihan Indikator AdsorpsiCepat, akurat, hasilnya tepatKekurangan Indikator AdsorpsiMemerlukan endapan berbentuk koloid yg harus terbentuk dg cepat (titrasi hrs cepat)Banyak anion yg digunakan membuat endapan perak menjadipeka thd cahaya (fotosensitifitas) shg endapan terurai

  • *Terutama untuk menetapkan kadar sianidaTitrasi dilakukan dalam larutan amonia

    Indikator : KI

    ReaksiAg+ + 2CN- Ag(CN)2- (keruh larut) Ag+ + Ag(CN)2- AgAg(CN)2AgAg(CN)2 + NH3 2Ag(NH3)2+ + 2CN-Ag(NH3)2+ + I- AgI + 2NH3 keruh intensif (kuning kenari)METODE LIEBIG-DENIGES

  • *a. Larutan AgNO3 0,1N (BM 169,87)Pembuatan : 17,5 g AgNO3 dalam 1000 mL H2OPembakuan dengan NaClmenggunakan indikator eosindititrasi dengan larutan AgNO3 0,1 N

    b. Larutan NH4SCN 0,1N (BM 76,12)Pembuatan : 8 g NH4SCN dalam 1000 mL H2OPembakuandg sejumlah volume tertentu larutan standar AgNO3 0,1 Nditambah HNO3 (bebas NO2-) menggunakan indikator FeNH4(SO4)2 pd suhu < 25 oC; jika > 25 oC Fe(SCN)3 akan berwarna pucatdititrasi dengan larutan standar NH4SCNBeberapa Titran

  • KESIMPULANMetode Mohr : Pembentukan dari sebuah endapan berwarna

    Metoda Volhard : Pembentukan kompleks berwarna

    Metode Fajans : Penggunaan indikator adsorpsi

  • 1. Metode MohrAg+ + Cl- AgCl Reaksi mula-mula2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4 Reaksi pd titrant

    Indikator:K2Cr2O7Titran:AgNO3pH:6 10 (cenderung basa)TAT:Endapan merah bata

  • 2. Metode VolhardAg+ + SCN- AgSCN (putih)Reaksi mula-mulaSCN- + Fe3+ 3 FeSCN2+ (merah)

    Reaksi pd titrant

    Indikator:Fe3+Titrant:KSCN atau NH4SCNpH:3 4 (cenderung asam)TAT:Endapan putih

  • 3. Metode Fajans

    Indikator:Indikator Adsorpsi(Tergantung anion yg diendapkan)Titrant:AgNO3pH:Tergantung anion & indikatorTAT:Tergantung indikator & pH

  • Day, RA & Al Underwood.1992. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Jakarta : ErlanggaHarizul, R. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : UI PressHastuti, S, dkk. 2007. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Dasar I. Surakarta : Laboratorium Kimia Dasar FMIPA UNSKhopkhar, SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI PressSkogg. 1965. Analytical Chemistry. Edisi keenam. Florida : Sounders College PublishingREFERENSI

    *******************