Post on 13-Jul-2016
description
1 | P a g e
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAKampus II Ukrida Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta 11510
Mohamad Yazid bin Zulkepli102010381 A4mohamadyazid.91@gmail.com
Fibroadenoma Mammae Sinistra
ABSTRAK
Abstrak: Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) tunggal. Biasanya neoplasma tampil sebagai massa payudara mobil, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm. Dapat diraba sewaktu pemeriksaan payudara sendiri.Ia tergantung hormon dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1 cm dibawah pengaruh estrogen haid normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral. Pertumbuhan bisa jelas selama kehamilan atau laktasi. Terapi dengan biopsi eksisi dan harus dinasehatkan karena jarang regresi involusional. Penampilan makroskopik berbeda dari tumor mammae apapun tepinya tajam dan permukaan potongannya putih keabu-abuan sampai merah muda dan homogen secara makroskopik. Secara histologi ada susunan lobus perikanalikuler yang mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian bisa memperlihatkan proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar matang tak teratur yang dikemas padat dan epitel sekresi.
Kata kunci: fibroadenoma mamae, neoplasma jinak, biopsi, eksisi, stroma padat, proliferative, pemeriksaan payudara
PENDAHULUAN
SKENARIOSeorang wanita berusia 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan terdapat benjolan pada
payudara kirinya yang semakin membesar sejak 6 bulan yang lalu.
1 | P a g e
2 | P a g e
HIPOTESISSeorang wanita usia 20 tahun dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kirinya yang
semakin membesar sejak 6 bulan yang lalu dan dapat digerakkan menderita fibroadenoma
mamae sinistra.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Gambar 1: anatomi mamae
Payudara (mammae) wanita terletak pada dinding anterior toraks dan membentang ke
bawah mulai dari tulang klavikula serta iga ke-2 hingga iga ke-6, dan dari sternum melintasi
linea midaksilaris. Umumnya daerah permukaannya lebih berbentuk persegi ketimbang
berbentuk bundar. Payudara berada di atas muskulus pektoralis mayor dan pada margo
inferiornya adalah muskulus seratus anterior.1
Payudara merupakan jaringan yang secara hormonal sensitive dan responsive terhadap
perubahan dalam siklus bulanan dan pertambahan usia. Jaringan kelenjar, yaitu kelenjar
sekretorik tubuloalveolaris serta salurannya membentuk 15-20 buah lobus terdapat banyak
lobules yang berukuran lebih kecil. Lobulus ini mengalirkan ASI ke dalam duktus dan sinus
yang memproduksi ASI serta bermuara pada permukaan areola atau putting susu. Jaringan ikat
fibrosa memberikan dukungan structural dalam bentuk pita-pita fibrosa atau ligamentum
suspensorium yang terhubung dengan kulit maupun fasia di bawahnya. Jaringan adipose atau
2 | P a g e
3 | P a g e
lemak membungkus payudara, terutama di daerah superficial dan perifer. Proporsi komponen ini
bervariasi menurut usia, status gizi, kehamilan, penggunaan hormone eksogen dan factor lain.1
Saluran limfatik yang berasal dari sebagian besar payudara mengalirkan getah bening ke
arah aksila. Di antara nodus limfatikus aksilaris, nodus sentralis merupakan kelenjar limfe yang
paling sering teraba. Nodus limfatikus tersebut berada di sepanjang dinding dada, biasanya
terletak tinggi dalam ruang aksila serta di titik tengah antara lipatan aksilaris anterior dan
posterior. Ke daerah ini disalurkan getah bening dari tiga kelompok nodus limfatikus lainnya
yang jarang dapat diraba:
Nodus limfatikus pektoralis: anterior yang terletak di sepanjang tepi inferior muskulus
pektoralis mayor di sebelah dalam lipatan aksilaris anterior. Nodus limfatikus ini
mengalirkan getah bening dari dinding anterior dada dan sebagian besar payudara.
Nodus limfatikus subskapularis: posterior yang terletak di sepanjang tepi lateral scapula,
kelenjar limfe ini teraba dalam (profunda) pada lipatan aksilaris posterior. Nodus
limfatikus ini mengalirkan getah bening dari dinding posterior dada dan sebagian lengan
Nodus limfatikus lateralis: terletak di sepanjang humerus pars superior. Nodus limfatikus
ini mengalirkan getah bening dari sebagian besar lengan.1
Tidak semua saluran limfatik dari payudara mengalirkan getah bening ke dalam aksila. Sel-
sel malignan dari kanker payudara dapat menyebar langsung ke nodus limfatikus
infraklavikularis atau ke dalam saluran limfatik profunda di dalam dada.1
Histologi
Setiap payudara mempunyai 15-20 lobus .Setiap lobus mempunyai lobulus yang lebih
kecil lagi yang bermuara ke dalam satu duktus terminal.
Setiap lobus ini dihubungkan dengan tuba kecil yang dipanggil duktus.Duktus ini akan
menuju ke nipple pada tengah areola.
Lemak mengisi ruang antara lobulus dan duktus.
Setiap payudara mempunyai pembuluh darah dan saluran limfa.Saluran limfe tersebut
kemudian membentuk lymph nodes yang terletak di bawah ketiak, dibawah
supraclavicula dan di beberapa bagian badan yang lain.
Struktur histologi kelenjar ini mengalami sedikit perubahan selama siklus menstruasi,
misalnya proliferasi sel duktus di sekitar masa ovulasi. Perubahan ini bertepatan dengan
3 | P a g e
4 | P a g e
saat kadar estrogen yang beredar mencapai puncaknya. Bertambahnya cairan jaringan
ikat pada fase pramenstruasi menambah besar payudara.
Fungsi utama payudara adalah mensekresi susu untuk nutrisi bayi. Fungsi ini langsung
dan diperantarai oleh hormon-hormon yang sama yang mengatur fungsi sistem
reproduksi2,3
Neoplasma1. Definisi
Neoplasma diartikan sebagai setiap pertumbuhan baru yang abnormal , khususnya
suatu pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkontrol dan berrsifat progresif.
2. Klasifikasi
Ditinjau dari segi klinis , neoplasma dibedakan menjadi :
Malignant neoplasm ( tumor ganas )
Resisten terhadap perawatan , terjadi dalam wujud yang parah dan
biasanya fatal, cenderung semakin parah dan mengarah ke
kematian,
Dalam kaitannya dengan neoplasma , memiliki pertumbuhan dan
metastasis yang bersifat invasif dan merusak.
Benign neoplasm ( tumor jinak )
Menunjukkan sifat yang ringan dari suatu penyakit atau sifat non-
malignant dari neoplasma.
Ditinjau dari segi histologi , neoplasma dibedakan menjadi :
Epithelial neoplasm ( carcinoma )
Merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel
epitelial yang cenderung berinfiltrasi ke jaringan sekitarnya dan
menimbulkan metastasis.
Mesenchimal neoplasm ( sarcoma )
Tumor yang terbentuk dari bahan yang mirip jaringan
penyambung embrional, jaringan yang tersusun atas sel-sel yang
terkumpul mampat dan diikat oleh jaringan fibrilar atau
homogen.1,2,3
4 | P a g e
5 | P a g e
ANAMNESIS
Pertanyaan tentang payudara wanita mungkin sudah dimasukkan ke dalam riwayat medis atau
dapat ditanyakan pada saat melakukan pemeriksaan fisik. Secara umum, ditanyakan..
Riwayat penyakit sekarang
“apakah anda memeriksan sendiri payudara anda?”
Pada wanita yang sedang haid, tanyakan “Kapan anda lakukan pemeriksaan selama siklus
bulanan anda?”
Tanyakan apakah pasien memiliki benjolan, nyeri atau gangguan rasa nyaman apa pun
pada payudaranya. Lebih kurang 50% wanita memiliki benjolan atau nodularitas yang
dapat diraba pada payudara mereka. Pembesaran dan nyeri prahaid sering dijumpai.
Tanyakan juga tentang setiap pengularan secret dari puting susu dan kapan peristiwa ini
terjadi. Jika pengeluaran secret hanya terjadi setelah putting susu diurut, keadaan ini
dianggap sebagai keadaan yang fisiologis. Jika pengeluaran sekretnya terjadi secara
spontan dan terlihat pada pakaian dalam atau pakaian tidur tanpa stimulasi local,
tanyakan warna, konsistensi dan jumlahnya. Apakah secret tersebut keluar pada kedua
atau salah satu payudara?1
Adakah perubahan siklus menstruasi? Adakah sekret dari puting susu?
Adakah nyeri?
Adakah gejala lain? Limfadenopati? Demam? Benjolan lain? Penurunan berat badan?
Nyeri punggung?1
Kapan pertama kali memperhatikan adanya benjolan?Bagaimana? Sejak saat itu adakah
perubahan ukuran atau sifat?
5 | P a g e
6 | P a g e
Riwayat Penyakit Dahulu
Adakah benjolan payudara sebelumnya? Jika ya, terapinya apa (misalnya
mastektomi,eksisi lokal, radioterapi, kemoterapi, rekonstruksi payudara, atau operasi lain
pada payudara)?
Adakah riwayat penyakit serius lain?
Bagaimana riwayat kehamilan? Pernahkah pasien menjalani laktasi atau menarche?1
Riwayat Keluarga
Adakah riwayat kanker payudara atau ovarium dalam keluarga (predisposisi genetik
BRAC1/2)?1
Obat-Obatan
Pernahkah pasien mengkonsumsi estrogen atau tamoksifen?
Pernahkah pasien menjalani kemoterapi?1
PEMERIKSAAN FISIK
Ketika memulai pemeriksaan payudara, kita harus menyadari adanya kekhawatiran yang
mungkin dirasakan oleh wanita dan remaja putri. Bertindaklah dengan sikap yang
menenteramkan perasaan dan mengadopsikan cara pendekatan yang sopan serta lemah lembut.
Sebelum memulai pemeriksaan, beritahukan dahulu anda akan memeriksa payudaranya. Saat ini
merupakan kesempatan yang baik untuk menanyakan apakah pasien sendiri sudah mengetahui
adanya benjolan atau permasalahan yang lain dan apakah ia telah melakukan pemeriksaan sendiri
payudara setiap bulan. Jika belum melakukannya, ajarkan teknik pemeriksaan tersebut dan amati
ketika pasien mengulangi langkah-langkah pemeriksaan dengan mengikuti teknik yang
diperagakan; koreksi yang membantu dapat anda lakukan jika diperlukan.1
INSPEKSI
Lakukan inspeksi payudara ketika pasien berada dalam posisi duduk dan setelah
pakaiannya diturunkan hingga batas pinggang. Pemeriksaan payudara yang saksama meliputi
inspeksi yang cermat terhadap perubahan kulit, kesimetrisan, kontor dan retraksi dalam empat
6 | P a g e
7 | P a g e
pandangan- kedua lengan pada sisi tubuh, kedua lengan di atas kepala, berkacak pinggang dan
mencondongkan tubuh ke depan. Ketika memeriksa remaja putrid, lakukan penilaian
perkembangan payudaranya menurut angka maturitas seks dari Tanner.
Pada keadaan kedua lengan pada sisi tubuh,
diperhatikan:
Penampakan kulit yang meliputi
o Warna kulit
o Penebalan kulit dan pori-pori yang
tampak mencolok secara abnormal,
mungkin menyerati obstruksi
saluran limfatik
Ukuran dan kesimetrisan payudara.
Beberapa perbedaan pada ukuran payudara
yang meliputi ukuran areola merupakan
keadaan yang sering ditemukan dan
biasanya normal.
Kontor payudara. Cari perubahan seperti
massa, cekungan (dimpling) atau
pendaratan. Bandingkan payudara yang satu
dengan lainnya.
Karakteristik putting yang meliputi ukuran
dan bentuknya, arah putting itu menunjuk,
setiap ruam atau ulserasi ataupun setiap pengeluaran secret.
o Terkadang bentuk putting terlihat membalik ke dalam (inversion) atau tertekan
(depresi) di bawah permukaan areola mamma. Putting dapat dibungkus oleh
lipatan kulit areola. Inversi putting yang berlangsung lama biasanya merupakan
varian normal tanpa konsekuensi klinis kecuali kemungkinan adanya kesulitan
pada saat menyusui bayi1
Pada keadaan kedua lengan di atas kepala; berkacak pinggang; mencondongkan tubuh ke depan:
7 | P a g e
Gambar 2: pemeriksaan payudara sendiri
8 | P a g e
Untuk membuat cekungan dapat dilihat, minta pasien untuk mengangkat kedua belah
tangannya di atas kepala, dan kemudian berkacak pinggang untuk membuat muskulus
pektoralis berkontraksi. Lakukan inspeksi kontor payudara dengan cermat pada setiap
posisi ini. Jika payudara pasien berukuran besar atau menggantung, kita dapat meminta
pasien berdiri dan mencondongkan tubuhnya ke depan dengan berpegangan pada kursi
atau tangan si pemeriksa untuk menyangga tubuhnya.1
PALPASI
Untuk palpasi payudara sebaiknya dilakukan ketika jaringan payudara diratakan. Pasien
harus berbaring terlentang. Rencanakan untuk melakukan palpasi pada suatu daerah persegi yang
membentangkan dari klavikula hingga plika inframammilaris dan dari linea midsternalis hingga
linea aksilaris posterior serta dalam rongga aksila untuk menemukan bagian kauda payudara.
Gunakan permukaan ventral jari tangan ke-2, 3 dan 4 dengan mempertahankan agar
ketiga jari tangan tersebut berada dalam posisi sedikit menekuk. Pemeriksaan ini harus dilakukan
secara sistemik. Lakukan palpasi dengan gerakan melingkar kecil-kecil yang konsentris pada
setiap titik yang diperiksa; jika mungkin, palpasi dilakukan dengan ringan, sedang dan dalam.
Anda akan perlu menekan lebih dalam untuk menjangkau jaringan lebih dalam lagi pada
payudara yang berukuran besar. Pemeriksaan harus meliputi keseluruhan payudara, termasuk
perifer, kauda dan aksila.2,3
Periksa payudara dengan cermat untuk mengetahui:
Konsistensi jaringan. Konsistensi yang normal bervariasi secara luas dan sebagian
bergantung pada proporsi relative jaringan payudara yang lebih kenyal serta jaringan
lemak yang lunak. Nodularitas fisiologik dapat ditemukan dan meningkat dalam masa
prahaid. Mungkin terdapat garis tonjolan transversal yang kenyal dari jaringan
terkompresi di sepanjang margo inferior payudara, khususnya payudara yang berukuran
besar. Garisan tonjolan ini bukan tumor, melainkan tonjolan inframammilaris yang
normal.
Nyeri tekan seperti perasaan penuh saat prahaid
Nodulus. Lakukan palpasi dengan cermat untuk menentukan setiap benjolan atau massa
yang secara kualitatif berbeda dengan jaringan jaringan payudara yang lain atau lebih
besar daripada jaringan payudara tersebut. Keadaan ini adalah massa dominan dan dapat
8 | P a g e
9 | P a g e
mencerminkan suatu perubahan patologik yang memerlukan evaluasi melalui
pemeriksaan mammografi, aspirasi atau biopsy.
o Lokasi: dengan menyebutkan kuadran atau pukul berapa dan dalam ukuran
sentimeter dari putting susu
o Ukuran: dalam sentimeter
o Bentuk: kontor yang bundar atau kistik, menyerupai piringan atau irregular
o Konsistensi: lunak, kenyal atau keras
o Delimitasi: batasnya tegas atau tidak
o Nyeri tekan
o Mobilitas: dalam hubungannya dengan kulit, fasia pektoralis dan dinding dada.
Dengan hati-hati, gerakkan payudara mendekati massa dan perhatikan apakah
terjadi cekungan (dimpling)
Puting susu: lakukan palpasi setiap putting dengan memperhatikan elasitisitasnya.2,3
TEKNIK KHUSUS
Pemeriksaan pengeluaran secret yang spontan dari puting
Jika terdapat riwayat pengeluaran secret yang spontan dari putting, coba untuk menentukan
asalnya dengan cara menekan areola dengan jari telunjuk anda yang diletakkan pada posisi rasial
di sekitar putting. Amati apakah terjadi pengeluran secret melalui salah satu orifisium duktus
laktiferus pada permukaan putting. Perhatikan warna secret, konsistensinya dan jumlah setiap
secret yang mengalir keluar serta lokasi sebenarnya yang menjadi tempat keluarnya secret
tersebut.1,2,3
Pemeriksaan pasien mastektomi
Wanita yang pernah melakukan mastektomi memerlukan pemeriksaan khusus. Lakukan inspeksi
terhadap jaringan parut bekas mastektomi dan aksila dengan cermat untuk menilai setiap massa
atau nodularitas yang abnormal. Perhatikan setiap perubahan warna atau tanda inflamasi.
Limfedema dapat ditemukan di daerah aksila dengan lengan atas akibat terganggunya drainase
getah bening pasca bedah. Lakukan palpasi dengan hati-hati di sepanjang jaringan parut.
9 | P a g e
Gambar 3: pelbagai keadaan payudara yang patologis
10 | P a g e
Gunakan gerakan sirkular dengan dua atau tiga jari tangan. Berikan perhatian khusus pada
kuadran lateral atas dan aksila. Perhatikan setiap pembesaran nodus limfatikus ataupun tanda
inflamasi atau infeksi.1,2,3
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
1. Mamografi (rontgen khusus untuk payudara)
Digunakan untuk deteksi dini keganasan kanker
payudara.
Mamografi terutama berperan pada payudara yang
mempunyai jaringan lemak yang dominan serta
jaringan fibroglanduler yang relatif lebih sedikit.
Indikasi mamografi sebagai berikut :
1) Adanya benjolan dan rasa tidak enak pada
payudara.
2) Wanita dengan riwayat resiko tinggi untuk
keganasan payudara.
3) Adanya pembesaran kalenjar getah bening aksila yang meragukan.
4) Wanita dengan penyebab metastasis tanpa diketahui tempat ditemukannnya tumor
primer.
5) Penderita-penderita pasca operasi yang melakukan follow-up dengan kemungkinan
terjadinya kekambuhan kolateral.
Dari hasil mammografi dapat diketahui apakah tumor yang ada di payudara
merupakan tumor yang jinak atau ganas. Melalui pemeriksaan yang disebut dengan
mammograms, maka tipe kanker payudara dapat dikategorikan dalam dua bagian
yaitu:
1) Kanker payudara non invasive yaitu kanker yang terjadi pada kantung atau tube
susu penghubung antara alveolus(kalenjar yang memproduksi susu) dan puting
10 | P a g e
Gambar 4: gambaran mamografi yang mempunyai fibroadrenoma
11 | P a g e
payudara.Dalam bahasa kedokteran disebut ductal carcinoma in situ (DCIS),
dimana kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantung susu.
2) Kanker payudara invasive yaitu kanker yang telah menyebar keluar bagian
kantung susudan menyerang jaringan sekitarnya bahkan dapat menyebabkan
penyebaran (metastase) ke bagian tubuh lainnya seperti kelenjar limpa dan
lainnya melalui peredaran darah.4,5,6
2. Ultrasonografi/USG
Umumnya digunakan linear array transduser 7.5-10 MHz dengan operator yang
harus mempunyai pengetahuan pemeriksaan USG dan mamografi yang baik dan
benar. Pada pemeriksaan penderita terlentang dengan lengan diangkat keatas dan
diletakkan dibawah kepala, kemudian dilakukan pemeriksaan secara sistematis
sesuai arah jarum jam sampai daerah aksila dan dilakukan tindakan kompresi dan
non kompresi apabila terdapat lesi kanker payudara.
Indikasi USG payudara adalah :
1) Payudara yang padat pada mamografi.
2) Digunakan untuk pemeriksaan payudara wanita hamil, menyusui dan remaja.
3) Sarana diagnostik utama pada penyakit infeksi payudara.
4) Pemeriksaan utama untuk evaluasi pada wanita dengan implant silikon.
5) Evaluasi lesi berbatas tegas pada temuan mamografi dan penyakit fibrokistik.
6) Penuntun biopsi atau aspirasi.4,5,6
3. CT Scan
Digunakan untuk melihat secara detail letak tumor.
4. MRI ( Magnetik Resonance Imaging )
Digunakan untuk mendeteksi keganasan payudara jenis lobular invasif yang sulit
terdeteksi dengan pemeriksaan mamografi. Wanita dengan risiko tinggi yang
perlu dilakukan skrining MRI adalah :
1)Wanita dengan riwayat kelainan genetik.
11 | P a g e
12 | P a g e
2) Wanita dengan mutasi genetik BRCA1atau BRCA2 harus diperhitungkan
dalam kategori risiko tinggi.
3) Wanita yang pernah mendapat terapi radiasi pada dada, contohnya pada
penyakit Hodgkin.
4) Wanita dengan riwayat pribadi seperti LCIS.
5) Jaringan payudara yang padat pada pemeriksaan mammografi.4,5,6
5. Positron emission tomografi (PET)
Digunakan untuk melihat apakah kanker sudah menyebar secara luas. Dalam PET
scan, cairan glukosa yang mengandung radioaktif disuntikkan pada pasien. Sel
kanker akan menyerap secara cepat cairan glukosa tersebut, dibandingkan dengan
sel normal sehingga akan terlihat perbedaan warna yang kontras. PET scan
biasanya digunakan sebagai pelengkap data dari hasil CT scan, MRI dan
pemeriksaan fisik penderita kanker payudara.4,5,6
6. Foto Thorax
Digunakan untuk mengetahui apakah sudah ada penyebaran ke paru-paru.
7. Bonescan
Digunakan untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar kedalam tulang.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Tes darah
Tes darah juga diperlukan untuk lebih mendalami kondisi kanker. Tes-tes itu antara lain:
Level Hemoglobin ( HB ) : untuk mengetahui jumlah oksigen yang ada di dalam sel
darah merah.
Level Hematocrit : untuk mengetahui prosentase dari darah merah didalam seluruh
badan. Jumlah dari sel darah putih : untuk membantu melawan infeksi.
Jumlah trombosit ( untuk membantu pembekuan darah ).
Differential ( prosentase dari beberapa sel darah putih )7,8
2. Jumlah alkaline phosphatase
Jumlah enzyme yang tinggi bisa mengindikasikan penyebaran kanker ke hati, saluran empedu
dan tulang.7,8
3. SGOT & SGPT
12 | P a g e
13 | P a g e
Test ini untuk mengevaluasi fungsi hati. Angka yang tinggi dari salah satu test ini
mengindikasikan adanya kerusakan pada hati, bisa jadi suatu sinyal adanya penyebaran ke hati.7,8
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
Pemeriksaan histopatologi ialah dengan prosedur biopsi yaitu mengambil sampel jaringan
payudara untuk menilai jaringan tersebut mengandung sel kanker atau bukan kanker. Biopsi
dapat mengidentifikasikan tipe dan stadium dari kanker yang ditemukan. Ada beberapa metode
dari biopsi payudara, antara lain:
Core needle biopsy
Vacuum-assisted biopsy (Mammotome or MIBB)
Large core surgical (ABBI)
Open surgical (excisional or incisional)
Metode yang diambil untuk melakukan biopsi tergantung pada beberapa faktor antara lain
ukuran, bentuk, dan lokasi tumor, berapa banyak tumor yang ada, riwayat penyakit dahuludari
pasien, keinginan dari pasien, dan kemampuan operator yang melakukan biopsi, serta fasilitas
pencitraan dimana biopsi itu dilakukan. Setiap metode juga memiliki resiko dan efek samping
yang berbeda.3,4
1. Core Needle Biopsy
Prosedur biopsi dengan metode ini mirip dengan FNAB yaitu dengan memasukkan jarum ke
dalam bagian payudara yang tidak normal. Sampel yang diperoleh juga lebih banyak kurang
lebih sepanjang 2 sentimeter dengan diameter 0.16 sentimeter.
Pasien yang akan dilakukan biopsi diberikan pembiusan lokal (anestesi lokal) dengan
menggunakan lidokain kemudian jarum dimasukkan ke dalam payudara. Seperti biopsi dengan
FNAB, operator akan melakukan perabaan benjolan pada payudara untuk menuntun arah masuk
jarum dan apabila benjolan tidak dapat diraba biasanya dibutuhkan alat lain untuk memandu
proses biopsi seperti mammografi atau USG. Prosedur ini dapat menimbulkan bekas pada tempat
biopsi tapi tidak sampai menimbulkan jaringan parut. Prosedur biopsi ini tidak dianjurkan untuk
pasien dengan benjolan yang sangat kecil atau sangat keras.3,4
Prosedur biopsi ini dapat memperoleh hasil yang lebih akurat untuk menilai massa pada
payudara dibandingkan FNAB karena sampel yang diambil lebih banyak dan memungkinkan
pemeriksa untuk mengevaluasi sel-sel yang tidak normal untuk dibandingkan jaringan sekitar sel
13 | P a g e
14 | P a g e
yang diambil. Meskipun begitu,core needle biopsy hanya mengambil sampel dan bukan
keseluruhan jaringan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan diagnosis masih dapat terjadi.
2. Vacuum-assisted biopsy (Mammotome)
Mammotome adalah prosedur biopsi melalui kulit payudara yang dilakukan dengan pencitraan
mammografi atau USG sehingga mendapatkan lokasi yang paling tepat untuk memasukkan
jarum. Prosedur ini merupakan metode yang invasifnya minimal dan hanya memasukkan satu
jarum pada payudara pasien melalui kulit yang diiris sedikit.3,4
Prosedur ini semakin sering dilakukan namun membutuhkan keahlian operator yang
mengerjakannya. Ada beberapa kelebihan prosedur ini dibandingkan biopsi dengan operasi
terbuka (Open surgical Biopsy), antara lain:
Tabel 1 : Perbedaan Vacuum-Assisted dan Biopsy Open Surgical Biopsy.
Vacuum-Assisted Biopsy Open Surgical Biopsy
Invasif minimal, hanya diiris (insisi) sekitar 0.6cm Diiris (insisi) sekitar 3.8cm sampai 5.1cm
Tidak menimbulkan jaringan parut Dapat menimbulkan jaringan parut
Hanya membutuhkan pembiusan lokal Biasanya membutuhkan pembiusan umum
Tidak perlu dijahit Harus dijahit
Waktu yang dibutuhkan kurang dari 1 jam Butuh waktu lebih dari 1 jam
Pasien dapat langsung melakukan aktivitasnya
setelah prosedur
Butuh waktu istirahat minimal 1 hari setelah
prosedur
Biaya lebih murah Metode biopsi yang paling mahal
Biasanya menghasilkan diagnosis yang akurat dari
sampel jaringan
Menghasilkan diagnosis yang akurat dari sampel
jaringan
3. Large Core Biopsy
Prosedur biopsi ini menggunakan teknik operasi yang mengangkat seluruh jaringan payudara
yang tidak normal dengan panduan pencitraan. Prosedur ini lebih tidak invasif dibandingkan
biopsi dengan operasi terbuka. Prosedur ini membutuhkan meja biopsi khusus dimana pasien
menghadap ke bawah. Mammografi yang digunakan berfungsi untuk memandu operator
menentukan lokasi payudara yang akan diperiksa. Biopsi ini dapat mengangkat 5mm sampai
14 | P a g e
15 | P a g e
20mm jaringan payudara dan dapat mengangkat seluruh jaringan tidak normal menjadi satu
bagian yang tidak terpisah.
Pasien yang akan dibiopsi harus melakukan persiapan sebelum dilakukan biopsi dan
operator harus menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien. Sebaiknya tidak
mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obatan lain yang dapat
memperpanjang perdarahan selama lima sampai tujuh hari sebelum biopsi. Pasien juga tidak
boleh menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum pada daerah payudara. Prosedur biopsi
dengan metode melewati beberapa langkah. Payudara yang akan dibiopsi harus dalam keadaan
yang bersih. Prosedur ini menghasilkan luka bekas biopsi yang harus dijahit dan membutuhkan
waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan biopsidengan prosedur melewati kulit payudara.
Prosedur biopsi ini sebenarnya masih menjadi kontroversi karena pada prosedur ini
terjadi pengangkatan jaringan payudara normal yang penting hanya untuk mencapai jaringan
yang tidak normal. Hal ini berbeda dengan biopsi dengan operasi terbuka yang hanya
mengangkat sedikit jaringan payudara untuk mencapai jaringan yang tidak normal. Oleh karena
alasan ini maka prosedur ini tidak digunakan secara luas pada dunia kedokteran.3,4
4. Open Surgical Biopsy (eksisi atau insisi)
Open surgical biopsy atau biopsi dengan operasi terbuka adalah standart pemeriksaan yang
paling baik (gold standard) dibandingkan metode yang lain. Pada prosedur ini dilakukan
pengirisan (insisi) sepanjang 3.8cm sampai 5.1cm pada payudara. Payudara yang akan dibiopsi
harus dalam keadaan bersih dan ditutup dengan kain operasi khusus. Biopsi ini menggunakan
pembiusan lokal atau bisa juga ditambahkan bahan yang membuat pasien tertidur (sedasi).
Selama proses biopsi eksisional, dokter bedah akan mengangkat daerah yang tidak normal dan
sedikit jaringan normal di sekelilingnya.
Pasien yang akan dibiopsi harus melakukan persiapan sebelum dilakukan biopsi
danoperator harus menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien. Sebaiknya tidak
mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obatan lain yang dapat
memperpanjang perdarahan selama lima sampai tujuh hari sebelum biopsi. Pasien harus berpuasa
setelah tengah malam apabila jadwal operasi pada keesokan harinya kecuali kalu harus
mengkonsumsi obat tertentu seperti obat darah tinggi atau diabetes. Pasien juga tidak boleh
menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum pada daerah payudara. Prosedur ini
membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama dibandingkan metode biopsi yang lain.
15 | P a g e
16 | P a g e
Jaringan parut yang dibentuk biasanya berukuran
kecil namun bisa saja mengubah bentuk payudara dan hal
ini dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi jaringan yang tidak
normal, serta jaringan normal sekeliling tumor yang ikut
diangkat. Biopsi dengan operasi terbuka mengambil sampel
payudara yang terbesar dibandingkan biopsi dengan metode
lain dan akurasi diagnosisnya hamper mencapai 100%, oleh
karena itu metode ini menjadi gold standard dari metode
biopsi payudara.
Namun prosedur ini juga memiliki beberapa
kerugian terutama apabila jaringan yang diangkat
menunjukkan tumor jinak bukan kanker karena hasil operasi menimbulkan bekas berupa
jaringan parut yang nantinya akan mengganggu gambaran pada pemeriksaan mammografi.
Komplikasi yang dapat terjadi karenametode ini antara lain kemungkinan bisa terjadi perdarahan,
infeksi atau masalah dalam proses penyembuhan dan resiko terjadinya kematian lebih besar.3,4
5. FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy)
Apabila benjolan tidak dapat diraba, prosedur FNAB akan dilakukan dengan panduan
dari system pencitraan yang lain seperti mammografi atau USG. Efektivitas dari pemeriksaan
FNAB sangat dipengaruhi oleh kemampuan operator dan keahlian pemeriksa yang sudah
berpengalaman.
Kondisi dari sampel FNAB memiliki makna yang sangat penting untuk menentukan
apakah hasil tersebut mengandung sel kanker atau tidak. Apabila sampel yang dihasilkan dari
benjolan tersebut tampak bersih, sedikit berwarna, kehijauan atau kecoklatan, putih, kuning,atau
pada kasus yang sangat jarang mengandung darah, pada kebanyakan kasus kemungkinan besar
ini berasal dari tumor yang jinak atau bukan kanker. Sedangkan sampel yang mengandung darah
mengindikasikan sampel tersebut mengandung sel kanker dan dianalisis lebih lanjut. Seorang
wanita sebaiknya tidak menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum dibawah lengan atau
pada payudara sebelum pemeriksaan yang nantinya dapat mengganggu gambaran pemeriksaan
mikroskopis.
Prosedur FNAB memiliki beberapa keuntungan antara lain FNAB adalah metode tercepat
dan termudah dari biopsi payudara dan hasilnya dapat diperoleh dengan cepat. FNAB sangat
16 | P a g e
17 | P a g e
baik untuk mengkonfirmasi kista payudara dan setelah dilakukan pemeriksaan, pasien dapat
langsung melakukan aktivitasnya seperti biasa. Kerugian dari FNAB adalah prosedur ini hanya
mengambil sangat sedikit sampel dari jaringan atau sel payudara sehingga hanya dapat
menghasilkan diagnosis berdasarkan keadaan sel (diagnosis sitologi). Hal ini menyebabkan
penilaian yang diambil tidak komplit karena tidak dapat dibandingkan dengan keadaan jaringan
di sekitarnya.3,4
DIAGNOSIS
WORKING DIAGNOSIS (WD)
Fibroadenoma adalah komponen stroma dan epitel
(khas pola pertumbuhan intrakanalikuler). Fibroadenoma
payudara adalah lebih sering terjadi pada usia yang muda.
Ukurannya bisa sangat besar tapi berbatas tegas. Ukurannya
di dalam lingkungan 1 hingga 5cm, manakala giant
fibroadenoma dapat berukuran seperti buah lemon, dalam
15cm. Gambaran mikroskopiknya adalah dapat ditemukan
stroma halus, selular, dan sering myxoid, menyerupai
stroma intralobular, memagari glandular dan bagian kistik
dengan epitel. Fibroadenoma bisa berkembang menjadi karsinoma lobular invasive namun
jarang.9
Fibroadenoma ini dapat dijumpai pada mammogram. Benjolan dapat tunggal ataupun
muncul berkelompok atau kompleks. Jika pasien mempunyai fibroadenoma yang multiple atau
kompleks, ini akan sedikit meninggikan resiko untuk mendapat kanker payudara.4,9
Semasa wanita melakukan pemeriksaan payudara sendiri, mereka dapat merasa sendiri
fibroadenoma. Benjolan dapat berbatas tegas, bulat, kenyal dan dapat digerakkan. Benjolan dapat
berasa lembut terutama semasa sebelum waktu haid, apabila benjolan berubah menjadi bengkak
sewaktu perubahan hormonal.4,9
17 | P a g e
Gambar 5: fibroadenoma dalam payudara
18 | P a g e
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Tabel 2: beberapa penyakit yang mempunyai gejala yang agak sama dengan penyakit fibroadenoma
Penyakit Penjelasan
1. Fibroadenoma Fibroadenoma adalah tumor jinak tersering pada payudara perempuan.
Peningkatan mutlak atau nisbi aktivitas estrogen diperkirakan berperan
dalam pembentukannya, dan lesi serupa mungkin muncul bersama
dengan fibroadenosis.
Secara klinis: berbatas tegas, masa soliter, diskret, mudah digerakkan
dan konsistensi padat kenyal. Lesi mungkin membesar pada akhir daur
haid dan masa hamil. Pascamenopause, lesi mungkin mengecil dan
mengalami kalsifikasi.
Pemeriksaan sitogenik memperlihatkan bahwa sel stroma bersifat
monoklonal sehingga mencerminkan elemen neoplastik.3,4
2. Fibrokistik
Payudara
Perubahan nonproliferatif. Merupakan tumor yang tidak berbatas tegas,
konsistensi padat kenyal atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang
haid, ukuran membesar, biasanya bilateral/multipel.
Ditandai dengan peningkatan stroma fibrosa disertai oleh dilatasi duktus
dan pembentukan kista dengan berbagai ukuran. Stroma mengelilingi
semua bentuk kista, terdiri atas jaringan fibrosa yang kehilangan
gambaran miksomatosa.
Gejala : pembengkakan dan nyeri tekan payudara menjelang menstruasi,
teraba massa yang bergerak bebas, terasa granularitas pasa jaringan
payudara, dan kadang-kadang keluar cairan yang tidak berdarah dari
puting
Sering pada wanita 30-50 tahun, jarang pada postmenopausal yang tidak
mengambil obat penganti hormon3,4
3. Tumor Filoides Tumor ini kecil tetapi sebagian besar tumbuh hingga berukuran besar,
mungkin masif sehingga payudara tampak membesar.
Sebagian mengalami lobulasi dan menjadi kistik, karena pada potongan
memperlihatkan celah mirip daun, tumor ini disebut tumor filoides.
18 | P a g e
19 | P a g e
Perubahan yang paling merugikan adalah peningkatan selularitas stroma
disertai anaplasia dan aktivitas mitotik yang tinggi, disertai oleh
peningkatan pesat ukuran, biasanya dengan invasi jaringan payudara di
sekitarnya oleh stroma maligna.3,4
4. Karsinoma
mammae
Karsinoma mammae merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri
dari sel-sel epithelial yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya
dan menimbulkan metastasis, di payudara.
Gejala: benjolan atau massa di payudara, rasa sakit,keluar cairan dari
puting susu, timbulnya kelainan kulit (dimpling , kemerahan, ulserasi,
peau de’orange), pembesaran kelenjar getah bening, atau tanda
metastasis jauh.3,4
5. Mastitis Infeksi peradangan pada mammae, biasanya disebabkan oleh
staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada putting susu,
tetapi mungkin juga mungkin juga melalui peredaran darah.
Pada mastitis biasanya yang selalu dikeluhkan adalah payudara
membesar, keras, nyeri, kulit merah dan membisul (abses) dan yang
pada akhirnya pecah menjadi borok disertai dengan keluarnya nanah
bercampur air susu, dapat disertai dengan suhu badan naik, menggigil.3,4
6. Lipoma Tumor jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari lemak.
Biasanya dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun juga dapat
dijumpai pada anak-anak.
Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul dimanapun pada
tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke
permukaan kulit (superficial) seperti di kepala, leher, bahu, badan,
punggung, atau lengan.
Gejala : bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak
nyeri.3,4
EPIDEMIOLOGI
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda , yaitu pada usia sekitar remaja
atau sekitar 20 tahun.Berdasarkan laporan dari NSW Breast Cancer Institute, fibroadenoma
19 | P a g e
20 | P a g e
umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun , kurang dari 5% terjadi pada usia di atas
50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma .Sedangkan
laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur
antara 15-25 tahun dan lebih dari satu dari enam wanita ( 15% ) mengalami fibroadenoma dalam
hidupnya.Namun kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua
atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil di banding
dengan pada usia muda.2,4 Lebih sering pada wanita di kelas sosial ekonomi lebih tinggi dan
populasi berkulit gelap.
FAKTOR RESIKO
populasi berkulit gelap
Usia menarche, usia menopause, dan terapi hormonal, termasuk kontrasepsi oral
riwayat keluarga kanker payudara pada keluarga tingkat pertama12
ETIOLOGI
Penyebab Fibroadenoma mamae belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa yang
mempengaruhi timbulnya tumor ini antara lain:
1. Konstitusi genetika
Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu yang menderita kanker. Pada kembar
monozigot terdapat kanker yang sama. Terdapat kesamaan lateralis kanker payudara
keluarga dekat dari penderita kanker payudara.
2. Pengaruh hormone
Fibroadenoma mamae umumnya pada wanita, biasanya ukuran akan meningkat pada saat
menstruasi atau pada saat hamil karena produksi hormone estrogen meningkat. Pada laki-
laki kemungkinannya sangat rendah. Pemakaian kontrasepsi hormonal dalam
perencanaan keluarga berencana juga turut mempengaruhi.
3. Obat- obatan
Pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada kanker.
4. Makanan
Makanan yang banyak mengandung lemak dan zat kimia.
20 | P a g e
21 | P a g e
5. Radiasi
Terutama pada daerah dada dapat menyebabkan mutasi gen.3,4,10
PATOGENESIS
Tabel 3: Massa dalam payudara yang sering dijumpai
Fibroadenoma Kista KankerUsia lazim 15-25 tahun, biasanya
pada usia pubertas dan dewasa muda, teapi dapat sampai usia 55 tahun
30-50 tahun, mengalami regresi setelah menopause kecuali bila dilakukan terapi estrogen
30-90 tahun, paling sering di atas usia 50 tahun pada wanita yang berusia pertengahan dan lanjut
Jumlah Biasanya tunggal, bisa multiple
Tunggal atau multiple Biasanya tunggal walaupun dapat terjadi bersama nodulus yang lain
Bentuk Bulat, mirip piringan atau lobular
bulat Ireguler atau stelata (menyerupai bintang)
konsistensi Mungkin lunak, biasanya kenyal
Lunak hingga kenyal, biasanya lentur
Kenyal atau keras
Delimitasi Memiliki batas yang jelas Memiliki batas yang jelas Tidak ada batas yang jelas sehingga tidak bisa dibedakan dengan jaringan di sekitarnya
Mobilitas Sangat mobile mobile Dapat terfiksasi pada kulit atau jaringan di bawahnya
Nyeri tekan Biasanya tidak nyeri ketika ditekan
Sering nyeri ketika ditekan Biasanya tidak nyeri ketika ditekan
Tanda retraksi
Tidak ada Tidak ada Mungkin terdapat
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi
yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang
berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.
Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas,
mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Semua fibroadenoma terdiri dari sel glandular dan
jaringan fibrosa atau sel stroma. Mayoritas pada fibroadenoma adalah tumor ini tidak bertumbuh
21 | P a g e
22 | P a g e
lebih dari 1 hingga 3cm, tetapi ada beberapa yang membesar sehingga lebih dari 5cm.
Fibroadenoma terbahagi kepada 2 yaitu:
Giant fibroadenoma: pembesaran lebih dari 5cm
Juvenile fibroadenoma: selalu dijumpai pada usia muda.
Secara histologik terbagi pada 2 jenis yaitu:
Fibroadenoma Pericanaliculare : Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi
epitel selapis atau beberapa lapis.
Fibroadenoma intracanaliculare : Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak
sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit
atau menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit
dan pada saat menopause terjadi regresi.
Fibroadenoma biasanya terbentuk selama menarche (15 -25 tahun), waktu di mana
struktur lobular ditambahkan ke sistem duktal payudara. Lobulus hiperplastik adalah umum
pada waktu itu, dan dapat dianggap sebagai fase normal dari pertumbuhan payudara.
Hiperplastik lobulus secara histologis identik dengan fibroadenomas. Analisis komponen
seluler fibroadenoma dengan menggunakan polymerase chain reaction menunjukkan bahwa
baik stroma dan sel-sel epitel yang poliklonal, mendukung teori bahwa fibroadenoma adalah
lesi hiperplastik terkait dengan penyimpangan pematangan normal payudara, bukan
neoplasma sebenar.
Pola pertumbuhan stroma di fibroadenoma tergantung pada komponen epitelnya:
aktivitas mitosis stroma telah ditemukan lebih tinggi dekat komponen ini. Fibroadenomas
dirangsang oleh estrogen dan progesteron, dan dengan menyusui selama kehamilan, dan
mereka mengalami perubahan atrofik di menopause. Beberapa fibroadenoma memiliki
reseptor dan merespon hormon pertumbuhan dan faktor pertumbuhan epidermal.
Tumor dapat terjadi karena mutasi dalam DNA sel. Penimbunan mutasi merupakan
pemicu munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringan fibrosa dan jaringan epitel
dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormal sehingga akan tampak tumor yang
membentuk lobus- lobus, hal ini dikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang
menyebabkan sel kehilangan fungsi deferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan
rangsangan estrogen fibroadenoma mamae ukurannya akan lebih meningkat hal ini
22 | P a g e
23 | P a g e
terlihat saat menstruasi dan hamil. Nyeri pada payudara disebabkan karena ukuran dan
tempat pertumbuhan fibroadenoma mamae.3
MANIFESTASI KLINIK
Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara
kebetulan.Antara klinis yang ditemukan pada pemeriksaan fisik payudara adalah :
1. Benjolan bersifat keras
2. Kenyal
3. Tidak mempunyai nyeri tekan
4. Benjolan berbatas tegas
5. Pada palpasi , benjolan mudah digerak-gerakkan
6. Benjolan boleh lebih dari satu
7. Benjolan dalam ukuran 1-3 cm
8. Lesi mungkin membesar pada akhir daur haid dan masa hamil , pasca menopause, lesi
mungkin mengecil dan mengalami kalsifikasi
Daripada gambaran klinis , penting untuk kita membedakan antara fibroadenoma dengan
kanker.Diperlukan eksisi tumor atau memastikan diagnosa dengan aspirasi jarum halus.1,2,3,9
PENATALAKSANAAN
Terapi fibroadenoma tergantung dari beberapa hal :1. Ukuran2. Ada rasa nyeri atau tidak3. Usia pasien4. Hasil biopsi
Disebabkan fibroadenoma adalah jinak, terapinya akan variasi karena bergantung pada
diagnosis yang dibuat. Tiada terapi yang wajib dilakukan sekiranya diagnosis dapat dilakukan
dengan jarum biopsy atau pemeriksaan histopalogi. Eksisi atau vacuum-assisted core needle
removal dapat dilakukan jika pemeriksaan patologis yang dilakukan tidak jelas.4
Jika benjolan adalah kecil, tidak nyeri, tidak bertambah besar ukurannya, dan biopsy
menunjukkan tiada tanda patologis, tidak perlu terapi lanjut, namun harus dipantau dengan USG.
23 | P a g e
24 | P a g e
Namun, fibroadenoma harus diekstirpasi karena tumor jinak ini akan membesar.3 Terapi FAM
dilakukan dengan pengangkatan tumor , biasanya dengan general anaesthetic
• Setelah disinfeksi beri marker di atas tumor
• Incisi tepat di garis areola mamma (incisi periareoler)
• Incisi diperlebar dan diperdalam dengan gunting kearah tumor
• Tumor di bebaskan secara tajam
• Lapisan operasi ditutup lapis demi lapis
Namun, jika benjolannya besar (lebih dari 3cm), nyeri, membesar atau hasil biopsy
menunjukkan sel yang aktif, pasien perlu membuang benjolan dengan pembedahan cara
lumpectomy.9
Gambaran 6,7: kaedah operasi lumpectomy
. Cara yang lain pula adalah dengan membuang fibroadenoma menggunakan ablasi laser
ataupun cryoablation. Ablasi in-situ fibroadenoma adalah mudah, meninggalkan sikatriks yang
minimal dan penyembuhannya cepat.9,11
Gambar 8,9,10: Kaedah operasi cryoablation
24 | P a g e
25 | P a g e
Selalunya tidak mustahil untuk membedakan fibroadenoma besar dengan tumor filoides
berdasarkan hasil jarum biopsy. Tumor filoides adalah fibroadenoma-like tumor dengan stroma
seluler yang membesar perlahan. Tumor ini dapat menjadi ukuran yang besar dan jika tidak
diinsisi dengan baik akan kambuh kembali. Lesi ini dapat menjadi jinak ataupun ganas. Jika
jinak, tumor filoides dapat diterapi dengan lakukan insisi local dengan jaringan payudara sekitar
tumor. Terapi untuk tumor filoides yang malignant adalah lebih kontroversi, tetapi pengangkatan
tumor yang menyeluruh dengan mengangkat juga
jaringan yang normal di sekitar tumor untuk mengelak
kekambuhan. 3
Disebabkan tumor filoides yang besar ini,
mastektomi yang ringkas dapat dilakukan. Diseksi
kelenjar getah bening tidak dilakukan karena bagian
sarcomatosus dari tumor bermetastasis ke paru-paru,
bukannya kelenjar getah bening.3
Jika benjolan tidak diangkat, benjolan perlu
diperhatikan dengan berkala menggunakan:
Mammogram
Pemeriksaan fisik payudara
ultrasound
KOMPLIKASI
25 | P a g e
Gambar 11: simple mastectomy procedure
26 | P a g e
Kebanyakan fibroadenoma tidak akan mempengaruhi factor risiko untuk menghidap
penyakit kanker mamae. Namun, resiko untuk mendapat kanker mamae akan lebih meningkat
sekiranya pasien mempunyai fibroadenoma kompleks; yaitu mungkin mengandungi kista
ataupun bagian jaringan yang memadat dan opak disebut kalsifikasi.10
Jika benjolan tidak diangkat dan ditinggalkan, perlu diperhatikan dengan baik karena
benjolan tersebut perlu dibuang sekiranya berubah bentuk payudara, ukuran benjolan bertambah
besar dan tidak menghilang.
Pada kasus yang jarang terjadi, benjolan fibroadenoma dapat berubah jadi kanker dan
memerlukan rawatan yang lebih lanjut.10
PROGNOSIS
Prognosis dari fibroadenoma mammae adalah baik, bila diangkat dengan sempurna, tetapi bila
masih terdapat jaringan sisa dari hasil operasi dapat kambuh kembali.3,9
PENCEGAHAN
Terdapat beberapa penelitian tentang beberapa langkah pencegahan tumor payudara atau paling
tidak mengurangi risiko terkena kanker payudara.Antaranya adalah :
1. Berolah raga secara teratur
Penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan meningkatnya aktivitas , maka
risiko kanker payudara akan berkurang.
Berolah raga akan menurunkan kadar estrogen yang diproduksi tubuh sehingga
mengurangi risiko kanker payudara.
2. Kurangi pengambilan lemak
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah lemak membantu mencegah
kanker payudara.
Penelitian yang lain menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lemak dan
kanker payudara.
Penelitian terakhir menyatakan bahwa yang lebih penting adalah jenis lemaknya
bukan jumlah lemak yang dikonsumsi.
26 | P a g e
27 | P a g e
Jenis lemak yang memicu kanker payudara adalah lemak jenuh dalam daging,
mentega, makanan yang mengandung susu full-cream (whole-milk dairy foods)
dan asam lemak dalam margarin.
Sedangkan jenis lemak yang membantu mencegah kanker payudara adalah lemak
tak-jenuh dalam minyak Zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan salmon dan
ikan air dingin lainnya.
Lemak jenuh dalam daging dan produk susu dan asam lemak dalam margarin
meningkatkan kadar estrogen dalam darah, sedangkan lemak tak-jenuh dalam
minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan tidak menyebabkan kenaikan
kadar estrogen dalam darah.
3. Makan buah dan sayuran
Semakin banyak buah dan sayuran yang dimakan, semakin berkurang resiko
untuk semua kanker, termasuk kanker payudara.
Makanan dari tumbuh-tumbuhan mengandung anti-oksidan yang tinggi,
diantaranya vitamin A, C, E dan mineral selenium, yang dapat mencegah
kerusakan sel yang bisa menjadi penyebab terjadinya kanker. National Cancer
Institute (NCI) merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah dan sayuran paling
tidak 5 (lima) kali dalam sehari.
4. Mengkonsumsi suplemen anti-oksidan
Suplemen tidak dapat menggantikan buah dan sayuran , tetapi suatu formular anti-
oksidan bisa merupakan tambahan makanan yang dapat mencegah kanker
payudara.
5. Hindari alkohol
Banyak penelitian menunjukkan bahawa semakin banyak mengkonsumsi
alkohol , maka risiko kanker payudara semakin bertambah karena alkohol
meningkatkan kadar estrogen dalam darah.
6. Menjaga berat badan
Kenaikan berat badan dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Dengan bertambahnya lemak tubuh , maka kadar estrogen sebagai hormon
pemicu kanker payudara dalam darah pun akan meningkat.
7. Jangan merokok
27 | P a g e
28 | P a g e
Merokok akan meningkatkan risiko kanker payudara
8. Menyusui / memberikan ASI kepada anak anda
9. Pertimbangkan kembali penggunaan terapi pengganti hormon ( Hormon Replacement
Therapy )3,9
10. Sentiasa lakukan pemeriksaan payudara (American Cancer Society Guidelines)
Pemeriksaan sendiri: 20 tahun- setiap bulan.
i. Pada satu minggu dari hari pertama haid
ii. Pada hari yang sama setiap bulan bila sudah tidak haid
iii. Untuk ibu menyusui adalah saat setelah menyusui
Pemeriksaan klinik: 20-40 tahun tiap 3 tahun sekali, 40 tahun ke atas tiap tahun
sekali.
Mamografi untuk di atas 40 tahun: setiap tahun
PENUTUP
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan
fisik (phisycal examination), dengan mammography atau ultrasound, dengan Fine Needle
AspirationCytology (FNAC). Dibawah mikroskop tumor tersebut tampak seperti berikut:
a.Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal
dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus;
b.Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk
bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler)
c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek
uniform13
KESIMPULAN: Hipotesis diterima. Wanita 20 tahun dengan keluhan benjolan pada payudara kiri yang semakin
membesar sejak 6 bulan yang lalu menderita fibroadenoma mammae sinistra.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hartono A. Payudara dan aksila. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan Bates. 8th ed. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 2009.
28 | P a g e
29 | P a g e
2. Davey P. Fibroadenoma mamae. Onkologi. At A Glance Medicine. 2nd ed. Erlangga Medical Series. Jakarta: 2002
3. Doherty G.M, Way L.W. Fibroadenoma of the breast. Breast. Current Surgical Diagnosis and Treatment. 12th ed. Lange Medical Book. Mc Graw Hil: 2006.
4. Sjamsuhidajat R, Jong W.D. Fibroadenoma mamae. Payudara. Tindak Bedah Organ dan Sistem Organ. Buku-Ajar Ilmu Bedah. 2nd ed. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 2005.
5. Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I. Payudara dan tiroid. Radiologi Diagnostik. 2nd ed. FKUI. Jakarta: 1992.
6. Patel P.R. Breast. Lecture Notes Radiologi. 2nd ed. Erlangga Medical Series. Jakarta: 2005
7. Halim S.L, Iskandar I, Edward H, Kosasih R, Sudiono H. Pemeriksaan laboratoirum yang berkaitan dengan penyakit hati. Patologi Kimia Klinik. 1ST ed. UKRIDA: 2011.
8. Sudiono H, Iskandar I, Edward H. Pemeriksaan laboratorium hematologi dasar. Penuntun Patologi Klinik Hematologi. 3rd ed. UKRIDA. Jakarta: 2009.
9. Stephan P. Breast fibroadenomas. Breast and axilarry. About.comGuide. Dikemaskini 27 Januari 2011. Diunduh dari http://breastcancer.about.com/od/mammograms/p/fibroadenomas.htm
10. Valea FA, et al. Benign breast disease. In: Katz VL, et al. Comprehensive Gynecology. 5th ed. Philadelphia, Pa.: Mosby Elsevier; 2007
11. Stephan P. Visica Fibroadenoma Cryoablation Procedure. Cryoablation Treats Benign Breast Lump Quickly And Efficiently. Dikemaskini 29 Januari 2010. Diunduh dari http://breastcancer.about.com/od/breastcancersurgery/tp/cryoablation-procedure.htm
12. Greenberg R, Skornick Y, Kaplan O. Management of breast fibroadenomas. J Gen Intern Med. 1998 September; 13(9): 640–645.13. King T.C. Breast fibroadenoma. Male and Female Genital Tracts and Breast Pathology. Elsevier’s Integrated Pathology. Boston: 2007.
29 | P a g e