STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

86
STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MAROS DALAM PENYEBARLUASAN INFORMASI PELAYANAN PENERBITAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN GRATISCOMMUNICATION STRATEGY OFFICE OF RESIDENCE AND REGISTRATION OF INFORMATION DISSEMINATION IN THE MAROS "FREE RESIDENCY DOCUMENT PUBLISHING SERVICE" Joko Tri Hutomo P1400 215 303 PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Transcript of STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MAROS DALAM

PENYEBARLUASAN INFORMASI “PELAYANAN PENERBITAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN GRATIS”

COMMUNICATION STRATEGY OFFICE OF RESIDENCE AND REGISTRATION OF INFORMATION DISSEMINATION

IN THE MAROS "FREE RESIDENCY DOCUMENT PUBLISHING SERVICE"

Joko Tri Hutomo P1400 215 303

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MAROS DALAM

PENYEBARLUASAN INFORMASI “PELAYANAN PENERBITAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN GRATIS”

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun dan diajukan oleh

JOKO TRI HUTOMO

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

3

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : JOKO TRI HUTOMO Nomor Pokok : P1400215303 Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain.Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, 03 Agustus 2017 Yang Menyatakan JOKO TRI HUTOMO

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

5

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …
Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

7

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan tesis

yang berjudul Strategi Komunikasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Maros Dalam Penyebarluasan Informasi Pelayanan

Penerbitan Dokumen Kependudukan Gratis.

Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi

pada Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi pada Universitas

Hasanuddin Makassar. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rasa terimakasih kepada kepada Ayahanda Amat Mursidi dan Ibunda

tercinta Sri Sudati yang telah membesarkan, memberikan motivasi dan

kasih sayang dalam suka dan duka tanpa mengenal putus harapan hingga

penulis dapat menyelesaikan studi sampai sekarang. Tidak lupa pula

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Andi Alimuddin Unde, Ketua Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Hasanuddin Makassar yang juga bertindak selaku penguji;

2. Bapak Dr. H. Muhammad Farid, M. Si, Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi yang juga bertindak selaku Anggota Komisi Penasehat

yang selalu membimbing penulis;

3. Bapak Dr. Muhammad Nadjib, M. Ed, M. Lib. sebagai Ketua Komisi

Penasehat yang selalu meluangkan waktunya untuk membimbing penulis;

4. Bapak Dr. Muh. Akbar, M. Si dan Ibu Dr. Jeany Maria Fatimah, M.S.i

sebagai penguji;

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

5. Bapak dan Ibu Dosen serta para pegawai di lingkungan Pascasarjana

Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Makassar;

6. Kepada istriku tekasih dan tersayang Eni Ratna Purwaningsih, A.Md.

putriku pertama yang tecinta Nashwa Aulya Salsabila Hutomo, putraku

kedua yang terhebat Dimas Daniel Habsy Hutomo, putraku ketiga

Muhammad Faeyza Abizard Hutomo, saudara Kandung Kakak dan

Adikku semua senantiasa memberikan dorongan dan motivasi kepada

penulis;

7. Bapak Bupati Maros, Bapak Ir. H. M. Hatta Rahman, MM. yang

memberikan kepercayaan kepada penulis untuk melaksanakan tugas

belajar pada jenjang pendidikan Magister Ilmu Komunikasi Universitas

Hasanuddin.

8. Bapak Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dr. H.

Nasiruddin Rasyid, M.Pd. telah berbagi ilmu, kritik dan saran untuk

penulisan tesis ini beserta seluruh rekan kerja terima kasih untuk

dukungannya selama penulis mengikuti tugas belajar.

9. Bapak Laurensisus Nong Kese S.Ip, MM, Ibu Rahmawati, Ibu Hermin,

SE, Ibu Ruth Dalling S.Sos, Bapak Burhanuddin, S.Sos, Bapak Adnan

Burhanuddin, S.Kom, Bapak Muhammad Afdhaly Ras, SE, MM. Ibu

Sapinah, Ibu Minah, Ibu Anti, Bapak Ibu Di Kecamatan Mandai,

Turikale, Tanralili, Marusu dan warga yang tidak kami sebutkan satu

persatu dillingkup kabupaten Maros yang telah bersedia menjadi

informan dalam penelitian ini.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 Kominfo dan Reguler

terima kasih atas kerja samanya selama perkuliahan.

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

9

11. Serta kepada semua sahabat dan teman-teman yang tidak dapat

disebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas semangat dan

dukungannya selama ini.

Semoga tesis ini dapat menjadi tambahan khasanah ilmu pengetahuan

bagi kita semua. Aamiin.

Makassar, 03 Agustus 2017

Penulis

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ............................................................................................ i

PENGAJUAN TESIS ......................................................................... ii

PENGESAHAN TESIS ....................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ..................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian .............................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 11

A. Kajian Konsep .................................................................... 11

1. 1. Strategi Komunikasi ...................................................... 11

2. Penyebarluasan Informasi ............................................ 31

3. Dokumen Kependudukan............................................... 46

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

11

B. Landasan Teori ................................................................. 54

1. Model AIDDA ............................................................. 54

2. Teori Informasi ............................................................ 58

3. Teori S-O-R ................................................................ 62

C. Penelitian yang Relevan ................................................... 63

D. Kerangka Pikir .................................................................... 69

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 72

A. Pendekatan Penelitian .................................................... 72

B. Lokasi Penelitian ............................................................ 74

C. Sumber Data .................................................................. 74

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 75

E. Informan Penelitian ......................................................... 78

F. Teknik Analisis Data ...................................................... 79

G. Pelaksanaan Penelitian................................................... 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 82

A. Gambaran Umum .......................................................... 82

1. Gambaran Umum Kabupaten Maros ........................... 82

1.1 Keadaan geografis ................................................. 82

1.2 Demografi ............................................................ 86

1.3 Kondisi Sarana dan Prasarana ............................. 88

2. Visi, Misi dan Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Maros ......................................................................... 91 3. Profil Disdukcapil Kabupaten Maros ............................. 94

B. Hasil Penelitian ............................................................... 106

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

1. Startegi Komunikasi Disdukcapil Kab. Maros Dalam Penyebarluasan Informasi Pelayanan Penerbitan Dokumen Gratis .......................................................... 108

2. Partisispasi Masyarakat Dalam Memanfatkan Pelayanan Penerbitan Dokumen Kependudukan Gratis ............... 116

C. Pembahasan ................................................................... 121

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 152

A. Kesimpulan .................................................................... 152

B. Saran .............................................................................. 153

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

13

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Jumlah Kepemilikan Akta Kelahiran dan KTP-el Kabupaten Maros Tahun 2013 sampai 2016 ........................................................... 8

6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................. 82 8. Luas Wilayah Kabupaten Maros ................................................ 85 9. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 2016 ................. 88 10. Jumlah Kepadatan penduduk/ Km² Kab. Maros ........................ 88

11. Satuan Kerja kat daerah (SKPD) dan jumlah Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dalam Lingkup Pemerintah Kabupaten Maros .......... 93 12. Daftar Kepala Dinas dari Massa ke Massa ................................ 82

13. Daftar Pegawai menurut jenjang Pendidikan ............................ 96 14. Bagan Susunan Organisasi Dukcapil Maros ............................. 88 15. Jangka Waktu Pelayanan Capil ................................................. 99 16. Jangka Waktu Pelayanan Dafduk ............................................. 103 17. Jangka Waktu Pelayanan PIAK ................................................. 104 18. Data untuk Pertanyaan Penelitian Pertama ............................... 106 19. Data Untuk Pertanyaan Penelitian Kedua ................................. 107 20. Daftar Informan Internal ............................................................ 109

21. Jenis Media Promosi Dukcapil Maros ........................................ 112

22. Daftar Informan Exsternal ......................................................... 117

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2. Model AIDDA ............................................................................. 59 3. Proses Teori Informasi .............................................................. 62 4. Proses Teori S-O-R .................................................................. 65

5. Kerangka Pikir ............................................................................ 72 7. Peta Kabupaten Maros............................................................... 84

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

15

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1 Dokumentasi Wawancara

2 Media Promosi

3 Surat izin penelitian

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

BAB I PENDAHULUAN

A. Latang Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada

hakekatnya berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan atas

status hukum atas peristiwa kependudukan maupun peristiwa penting

yang dialami penduduk. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang

administrasi kependudukan yang merupakan penjabaran amanat Pasal 26

ayat (3) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

bertujuan untuk mewujudkan tertib administrasi kependudukan dengan

terbangunnya database kependudukan secara nasional serta keabsahan

dan kebenaran atas dokumen kependudukan yang diterbitkan.

Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan

dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan

melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi

administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk

pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Administrasi

kependudukan sebagai suatu sistem, bagi penduduk diharapkan dapat

memberikan pemenuhan atas hak-hak administratif penduduk dalam

pelayanan publik serta memberikan perlindungan yang berkenaan dengan

penerbitan dokumen kependudukan tanpa ada perlakuan yang

diskriminatif melalui peran aktif pemerintah dan pemerintah daerah.

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

17

Penerapan KTP-el yang saat ini dilaksanakan merupakan bagian dari

upaya untuk mempercepat serta mendukung akurasi terbangunnya

database kependudukan di kabupaten/kota, provinsi maupun database

kependudukan secara nasional. Dengan penerapan KTP-el maka setiap

Penduduk tidak dimungkinkan lagi dapat memiliki KTP-el lebih dari satu

dan/atau dipalsukan KTP-elnya, mengingat dalam KTP-el tersebut telah

memuat kode keamanan dan rekaman elektronik data penduduk yang

antara lain berupa iris mata maupun sidik jari Penduduk.

Dengan penerapan KTP-el, maka masa pemberlakuan KTP-el yang

berlaku 5 tahun menjadi seumur hidup, sepanjang tidak adanya

perubahan atas elemen data Penduduk dan berubahnya domisili

penduduk. Hal ini perlu dilakukan agar diperoleh kemudahan dan

kelancaran dalam pelayanan publik di berbagai sektor baik oleh

pemerintah maupun swasta serta diperolehnya penghematan keuangan

negara setiap 5 tahunnya.

Sejalan dengan terbangunnya database kependudukan, maka

perlu pula diperjelas perihal pengaturan hak akses atas pemanfaatan data

kependudukan baik bagi petugas pada penyelenggara, instansi pelaksana

dan pengguna. Sehubungan dengan penerapan sanksi administratif bagi

penduduk, maka agar lebih mencerminkan tidak adanya diskriminatif

sesama penduduk, perlu penyesuaian besarnya denda administratif baik

penduduk warga negara Indonesia maupun bagi penduduk orang asing.

Hal tersebut dilakukan untuk mendorong tertib administrasi kependudukan

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

dan menghilangkan diskriminatif dalam pelayanan penerbitan dokumen

kependudukan, bahkan lebih mendorong iklim investasi ke Indonesia.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah penyelenggara

pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab dan berwenang

dalam urusan administrasi kependudukan dan merupakan penjabaran

pelaksanaan administrasi kependudukan dan catatan sipil meliputi

pelayanan penerbitan seluruh dokumen kependudukan, seperti: KTP-el,

biodata penduduk, kartu keluarga, surat keterangan kependudukan, akta

kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian, akta

pengakuan anak, dan akta pengesahan anak dan dokumen lainnya.

Dokumen kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan

oleh instansi pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat

bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan pendaftaran penduduk dan

pencatatan sipil.

Kabupaten Maros adalah salah satu wilayah kabupaten yang cukup

luas di Sulawesi Selatan, yang letaknya sangat strategis karena menjadi

penyangga Kota Makassar yang merupakan ibu kota provinsi Sulawesi

Selatan dan termasuk pula salah satu kabupaten yang masuk dalam

pengembangan kawasan strategis nasional MAMMINASATA (Makassar,

Maros, Sungguminasa, Takalar). Karena letaknya ini, Kabupaten Maros

menjadi tempat yang sangat menjanjikan untuk arus pindah-datang

penduduk, baik antar kabupaten, provinsi maupun secara nasional.

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

19

Pemerintah Kabupaten Maros melalui Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil harus melakukan pembinaan, penyebarluasan informasi

baik bagi penduduk asli Kabupaten Maros maupun warga pendatang

untuk melaporkan setiap perubahan status kewarganegaraan guna tertib

administrasi kependudukan tanpa dikenakan biaya apapun (gratis).

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia, nomor: 471/1768/SJ, tanggal 12 Mei 2016, tentang percepatan

penerbitan KTP-el dan akta kelahiran, sampai saat ini cakupan

perekaman KTP-el baru mencapai 86% dan cakupan kepemilikan akta

kelahiran baru mencapi 61,6% secara nasional. Target kinerja penerbitan

KTP-el dari database Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK)

Kabupaten Maros, jumlah penduduk Kabupaten Maros pada tahun 2016

sebanyak 395.687 jiwa. Jumlah Wajib KTP 282.464 jiwa sedangkan sudah

melakukan perekaman sejumlah 222.105 jiwa dan yang belum melakukan

perekaman masih sejumlah 60.359 jiwa. KTP-el sudah dicetak 200.510

jiwa dan belum dicetak sejumlah 21.595 jiwa. Kebutuhan blangko KTP-el

dari Data Wajib KTP yang belum melakukan perekaman ditambah Wajib

KTP yang belum dicetak sejumlah 81.954 keping. Melihat dari data

tersebut di atas, cakupan penerbitan KTP-el Kabupaten Maros baru

mencapai 70,99%, sisa KTP-el yang belum diterbitkan sejumlah 29,01%.

Sedangkan cakupan kepemilikan Akta Kelahiran baru mencapai 35%.

Pemerintah Kabupaten Maros menerapkan semua pelayanan

penerbitan dokumen kependudukan gratis berdasarkan:

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

(1) Undang-undang No. 24 Tahun 2013 tentang Administrasi

Kependudukan, Pada pasal 79A, menyatakan bahwa pengurusan

dan penerbitan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya. Pasal

95B menyatakan bahwa setiap pejabat dan petugas pada

desa/kelurahan, kecamatan upt instansi pelaksanaan dan instansi

pelaksana yang memerintahkan dan/atau memfasilitasi dan/atau

melakukan pungutan biaya kepada penduduk dalam pengurusan dan

penerbitan dokumen kependudukan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 79A dipidana dengan penjara paling lama 6 tahun dan/atau

denda paling banyak Rp. 75.000.000,-.

(2) Keputusan Bupati Maros Nomor 20/KPTS/100/I/2012 tentang

pelayanan gratis pemerintah Kabupaten Maros.

Hal ini perlu disebarluaskan kepada seluruh masyarakat agar dapat

bermanfaat guna meningkatkan pelayanan publik. Peran serta

masyarakat dalam mensukseskan program pemerintah menjadi kunci

utama upaya mencapai sasaran program pemerintah diseluruh wilayah

Republik Indonesia. Keberhasilan dalam pencapaian sasaran

pelaksanaan program bukan semata-mata didasarkan pada kemampuan

aparatur pemerintah, tetapi juga berkaitan dengan upaya masyarakat

untuk berpartisipasi dalam pelaksanaannya. Terjadinya kegagalan

program pemerintah salah satunya disebabkan oleh kurangnya

keikutsertaan masyarakat.

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

21

Kesadaran masyarakat untuk tertib administrasi kependudukan

dalam pengurusan dokumen kependudukan di Kabupaten Maros masih

dirasakan sangat kurang. Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK) yang

diterapkan pemerintah guna membackup data base kependudukan sudah

cukup bagus, SOP atau Standar Pelayanan Dinas Kependudukan sudah

diterapkan sebagai dasar pelayanan bagi masyarakat juga sudah cukup

baik. Namun, masyarakat belum sepenuhnya memahami adanya

kemudahan yang diberikan pemerintah melalui Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil dalam setiap pengurusan dokumen kependudukan.

Masyarakat yang seharusnya dapat mengurus sendiri dengan

mudah dan gratis namun banyak masyarakat yang tidak mengetahui

informasi bahwa semua pelayanan penerbitan dokumen kependudukan

tidak dipungut biaya alias gratis. Masih sering ada keluhan-keluhan dari

masyarakat diantaranya: 1) biaya pengurusan KTP, KK dan akta di Dinas

Kependudukan mahal, ada pungututan oleh oknum yang

mengatasnamakan Dinas Kependudukan, 2) karena waktu yang tidak

ada, antrian yang berdesakan, kurang tetap duduk dan karena jarak yang

jauh antara desa ke Kantor Dinas Kependudukan, maka kebanyakan

banyak masyarakat menggunakan jasa orang (calo) dalam pengurusan

dokumen kependudukannya.

Kurang pahamnya masyarakat tentang sosialisasi pelayanan gratis

masih cukup tinggi. Faktor-faktor penyebabnya antara lain, dimungkinkan

kurangnya pemerintah menyampaikan informasi melalui saluran media,

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

seperti radio, televisi maupun surat kabar. Pesan melalui media cetak lain,

seperti baliho ataupun brosur brosur untuk mengkampanyekan pelayanan

gratis. Dimungkinkan juga kurang adanya dukungan pemerintah pusat,

stakeholder dan masyarakat Kabupaten Maros sendiri. Di sisi lain, faktor

ekternal dan internal dari Kantor Dukcapil untuk mensukseskan pelayanan

gratis tersebut.

Dengan strategi penyebarluasan informasi pelayanan gratis

diharapakan dapat diterima masyarakat dengan baik, apa saja tujuan dan

manfaatnya, selanjutnya masyarakat antusias dalam mengurus dokumen

kependudukanya sendiri tanpa melalui perantara guna tertib administrasi

kependuduk. Diharapkan Dinas Kependudukan Kabupaten Maros dapat

memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupten

Maros secara maksimal yang pada gilirannya akan mendukung

pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Maros dan secara umum untuk

mewujudkan visi dan misi Kabupaten Maros, menuju Maros lebih

Sejahtera.

Sejak dikeluarkannya pelayanan gratis pada tahun 2012 oleh

Pemerintah Kabupaten Maros, fenomena atau kenyataan yang ada bahwa

masyarakat masih belum mengetahui secara maksimal tentang informasi

pelayanan gratis, dilihat dari data sampai tahun 2016 kepemilikan Akta

Kelahiran baru mencapai 35%, artinya 65% masyarakat Kabupaten Maros

belum memiliki Akta Kelahiran berbasis NIK, sedangkan kepemilikan KTP-

el baru mencapai 70,9% yang artinya masih ada 29,1% masyarakat

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

23

Kabupaten Maros belum memiliki KTP-el. Permasalahannya apakah

informasi pelayanan gratis oleh Dinas Kependudukan belum maksimal

sehingga masyarakat tidak mengetahui informasi pelayanan gratis untuk

semua penerbitan dokumen kependudukan, atau penyebarluasan

informasi telah maksimal namun masyarakat tidak secara maksimal

mendapatkan informasi tersebut, atau sebenarnya masyarakat telah

mengetahui namun enggan untuk mengurus kelengkapan dokumen

kependudukannya.

Dilihat dari tabel kepemilikan akta kelahiran berbasis NIK dan

kepemilikan KTP-el di Kabupaten Maros dari tahun ketahun dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 1 : Jumlah Kepemilikan Akta kelahiraan dan KTP-el Kabupaten Maros Tahun 2013 sampai 2016

No Tahun Jumlah Penduduk

Jumlah Kepemilikan

Akta

Jumlah Kepemilikan

KTP-el

1. 2013 393.809 5.5 % 50.1 %

2. 2014 394.741 10.5 % 56.7 %

3. 2015 395.687 25.7 % 60.4 %

4. 2016 396.605 35 % 70.9 %

Sumber: Data Base Kependudukan Kab. Maros

Bahwa menurut Target Nasional Tahun 2017 minimal pencapaian

target kepemilikan akta kelahiran berbasis NIK harus mencapi 80%

sedangkan Kepemilikan KTP-el harus mencapai 100%. Namun,

kenyantaan di lapangan bahwa kepemilikan dokumen kependudukan

terutama akta kelahiran dan KTP-el di Kabupaten Maros masih sangat

rendah. Memperhatikan proses pelaksanaan penyebarluasan informasi

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

pelayanan gratis pengurusan dokumen kependudukan di Kabupaten

Maros belum optimal sesuai harapan dengan segala permasalahannya,

maka peneliti tertarik untuk mengadakan pengkajian mengenai : Strategi

Komunikasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Maros Dalam Penyebarluasan informasi “Pelayanan Penerbitan

Dokumen Kependudukan Gratis”.

B. Rumusan Masalah

Bersumber pada uraian latar belakang masalah yang telah

dikemukakan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dirumuskan

dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros dalam penyebarluasan

informasi pelayanan penerbitan dokumen kependudukan gratis?

b. Bagaimana partisipasi masyarakat Kabupaten Maros dalam

memanfaatkan pelayanan penerbitan dokumen kependudukan gratis?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, maka tujuan dari

penelitian yang akan dilakukan ini adalah untuk:

1. Untuk menganalisis strategi komunikasi penyebarluasan Informasi

dalam pelayanan dokumen kependudukan gratis pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros.

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

25

2. Untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam

memanfaatkan pelayanan penerbitan dokumen kependudukan gratis

di Kabupaten Maros.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang akan dilakukan nantinya diharapkan

bermanfaat antara lain:

1. Secara praktis dapat memberi masukan dan rekomendasi bagi instansi

terkait khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Maros untuk mengambil

kebijakan dalam proses pelayanan penerbitan dokumen

kependudukan gratis.

2. Bagi perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri, dapat memberi

dedikasi sebagai bahan acuan dan referensi serta kerangka dasar

ilmiah ataupun sebagai bahan perbandingan bagi pihak lain yang akan

meneliti lebih lanjut mengenai studi analisis Strategi Komunikasi Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros dalam

Penyebarluasan Informasi Pelayanan Penerbitan Dokumen

Kependudukan Gratis.

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep

1. Strategi Komunikasi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratos”,

yang artinya tentara, dan kata lain “agein” yang berarti memimpin.

Dengan strategi dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul

kata strategos yang artinya memimpin tentara tingkat atas. Jadi strategi

adalah konsep militer yang diartikan sebagai seni perang para jenderal

(The Art of General), atau suatu rancangan terbaik untuk

memenangkan peperangan. Dalam strategi ada prinsip yang harus

dicamkan, yakni “tidak ada sesuatu yang berarti dari segalanya kecuali

mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh musuh, sebelum mereka

mengerjakannya”. Karl non Clausewitz(1780-1831) seorang pensiunan

jenderal Rusia dalam bukunya On War merumuskan strategi ialah

“suatu seni menggunakan sarana pertempuran untuk mencapai tujuan

perang”. Marthin – Aderson (1968) juga merumuskan “Strategi adalah

seni dimana melibatkan inteligensi/pikiran untuk membawa semua

sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan dengan

memperoleh keuntungan yang maksimal dan efisien”.

Strategi menghasilkan gagasan dan konsepsi yang dikembangkan

oleh para praktisi. Karena itu para pakar strategi tidak saja lahir dari

kalangan yang memiliki latar belakang militer, tapi juga dari profesi lain,

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

27

misalnya pakar strategi Henry Kissinger berlatar belakang sejarah,

Thomas Schelling berlatar belakang ekonomi, dan Albert Wohlsetter

berlatar belakang matematika.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu dan

seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan

kebijakan tertentu dalam perang atau bisa juga diartikan sebagai

rencana yang cerdas mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran

tertentu. Rencana ini lebih berarti mengenai kiat-kiat dalam

menghadapi ancaman dari musuh serta hal yang harus

dipersiapkandalam melaksanakan perang.

Sejarah awalnya, dikutip dalam buku milik Setiawan Hari

Purnomo (1998), bahwa strategi diartikan sebagai generalship. Jika

diartikan dalam bahasa Indonesia generalship berarti keahlian militer

atau kepemimpinan. Di sini dipahami sebagai segala upaya yang

dilakukan oleh para pemimpin, pejuang atau leader dalam pasukan

dengan membuat rencana untuk menghadapi musuh dalam

peperangan.

Ali Murtopo (1978), mengemukakan definisi strategi secara

etimologi, strategi sebenarnya berasal dari kata majemuk bahasa

Yunani, yaitu stratos dan agein. Stratos sendiri artinya pasukan dan

kata agein berarti memimpin. Jadi strategi berarti memimpin pasukan

dan ilmu strategi adalah ilmu tentang memimpin pasukan.

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

Strategi secara perspektif terminologis, dikemukakan oleh

banyak ahli. Di antaranya menurut Onong Uchjana Effendy (2007),

yang menganggap strategi pada hakikatnya adalah “perencanaan

(planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan tersebut”.

Dari pendapat tersebut, peneliti memahami bahwa dalam strategi

terdapat perencanaan dan pengaturan agar tujuan yang diinginkan

dapat diraih.

Sedangkan menurut Stephanie K. Marrus yang dikutip dalam

buku karangan Husein Umar yang berjudul Strategic Management in

Action, strategi didefinisikan sebagai proses penetapan terhadap kiat

dari pihak petinggi perusahaan yang disertai dengan merancang cara

untuk misi jangka panjang perusahaan agar misi tersebut dapat diraih.

Jadi dari definisi tersebut dapat dimengerti bahwa strategi merupakan

misi perusahaan.

Definisi lain dikemukakan oleh Anwar Arifin (1984), strategi

dinyatakan sebagai “keseluruhan keputusan kondisional tentang

tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan”. Definisi

tersebut, peneliti pahami bahwa strategi yang akan dijalankan harus

dirumuskan tujuannya dengan jelas terutama langkah-langkah apa

yang akan diambil untuk mencapai tujuan.

Selanjutnya menurut Basu Swastha, DH (1996),

mengemukakan strategi sebagai berikut:

Strategi merupakan satu jenis rencana yang mengkhususkan tujuan organisasi dalam istilah pelayanan yang akan ditawarkan

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

29

kepada masyarakat. Ini menggambarkan misi dasar dari organisasi tersebut, tujuan dan sasaran yang akan dicapai, dan cara-cara pemanfaatan sumber-sumber organisasi untuk mencapai sasarannya. Strategi tidak cukup hanya perumusan konsep dan

implementasi terhadap strategi tersebut melainkan menurut Fred R.

David, dalam strategi juga dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang

telah dilakukan berhasil atau tidak. Dalam teori manajemen strategi

milik David mengemukakan tiga tahapan strategi diantaranya:

1. Perumusan strategi

Perumusan strategi, merupakan tahapan pertama dalam strategi.

Dalam tahap ini para pencipta, perumus, penkonsep harus berfikir

mengenai kesempatan dan ancaman dari luar perusahaan dan

menetapkan kekuatan dan kekurangan dari dalam perusahaan,

serta menentukan sasaran yang tepat. Menghasilkan strategi

cadangan dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam

perumusan strategi berusaha menemukan masalah- masalah di

dalam perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis tentang langkah-

langkah yang dapat diambil untuk keberhasilan menuju tujuan

strategi tersebut. Dalam tahap ini peneliti memahami sebagai

tahap pertama untuk memformulasikan sebuah perencanaan yang

dimulai dengan melihat peluang serta bahaya yang berasal dari

luar perusahaan, serta menetapkan kekurangan dan kelebihan

perusahaan. Kemudian dihasilkan strategi-strategi untuk

kemajuan perusahaan.

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

2. Implementasi strategi

Implementasi strategi, tahapan dimana setelah strategi

dirumuskan yaitu pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan tersebut berupa penerapan atau aksi dari strategi.

Strategi yang dimaksudkan adalah strategi yang telah

direncanakan pada tahap pertama yaitu perumusan strategi. Pada

tahap ini peneliti memahami merupakan tahap aksi yang

membutuhkan komitmen serta kerja sama dari seluruh divisi dalam

perusahaan. Jika komitmen dan kerjasama tidak terjalin dengan

baik maka kecil kemungkinan strategi terwujud. Sebab ujung

tombak dari strategi adalah kepemimpian perusahaan dan budaya

perusahaan yang saling mendukung.

3. Evaluasi strategi

Tahapan terahkhir ini merupakan tahapan yang diperlukan karena

dalam tahap ini keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur

kembali untuk penetapan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak

ukur berhasil atau tidak, sesuai atau tidaknya strategi yang telah

diterapkan. Maksudnya dalam tahap evaluasi dari strategi yang

telah diaksikan ini adalah tahap yang sangat diperlukan, sebab di

tahap ini bisa terlihat bagaimana strategi yang dijalankan telah

benar atau masih butuh perbaikan.

Menurut David Hunger dan Thomas L. Wheelen, strategi adalah

serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

31

kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi

pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis

atau perencanaan jangka panjang). Implementasi strategi dan evaluasi

serta pengendalian.

McNichols, mendefinisikan strategi yang lebih sederhana, yaitu:

“strategi ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya

suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya

yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling

menguntungkan.” Strategi itu penting dipahami oleh setiap eksekutif,

manajer, kepala atau ketua, direktur, pejabat senior dan junior, pejabat

tinggi, menengah dan rendah. Hal ini harus dihayati karena strategi

dilaksanakan oleh setiap orang pada setiap tingkat, bukan hanya oleh

pejabat tinggi.

Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) dalam Salusu

(1996), menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya

disebut Master Strategi, yaitu enterprise strategy, corporate strategi,

business strategi, dan functional strategy. Beberapa penulis lain seperti

Wheelen dan Hunger (1990), mengenal tingkatan strategi saja, yang

didalamnya coorporate strategy sudah mencakup entreprise strategy.

(a). Enterprise strategy, strategi ini berkaitan dengan respons

masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan

masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar

organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain

seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial

lainnya. Kelompok-kelompok ini mempunyai interes dan tuntutan

yang sangat bervariasi terhadap organisasi, sesuatu yang perlu

diberi perhatian oleh para penyusun strategi. Jadi, dalam strategi

enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar,

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat

menguntungkan organsasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa

organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk

memberi pelayanan baik terhadap tuntutan dan kebutuhan dan

masyarakat. Respons terhadap keinginan masyarakat perlu diberi

perhatian dengan pertimbangan-pertimbangan etis.

(b). Corporate Strategy, strategi ini berkaitan dengan misi organisasi,

sehingga sering disebut grand strategy yang meliputi bidang yang

digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi

bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis

itu, tidak semata-mata dijawab oleh setiap organisasi bisnis, tetapi

juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi non

profit. Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga

ini, lembaga itu? Apakah misi utama direktorat jenderal ini,

direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan itu? Begitu

seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat

penting dan kalau keliru dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

33

jawaban terhadap misi universitas ialah terjun ke dalam dunia

bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik

terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap

bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan juga

penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan

perencanaan stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap

organisasi.

(c). Business Strategy, strategi pada tingkat ini menjabarkan

bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana

menempatkan organisasi ini di hati para penguasa, para

pengusaha, para anggota legislatif, para donor, para politisi, dan

sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh

keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang

perkembangan organisasi di tingkat yang lebih baik. Dalam istilah

bisnis, strategi ini memusatkan perhatian pada keunggulan

kompetitif yang untuk kalangan nonprofit lebih disukai

menggunakan istilah keunggulan komparatif. “Lakukanlah apa

yang orang lain tidak atau belum laksanakan. Atau kerjakanlah

lebih baik dan lebih sempurna daripada yang orang lain

laksanakan”.

(d). Functional Strategy, strategi ini merupakan strategi pendukung

dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis

strategi fungsional, yaitu (1) Strategi fungsional ekonomi yang

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup

sebagai kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan

dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan

pengembangan; (2) Strategi fungsional manajemen, mencakup

fungsi-fungsi manajemen, yaitu planning, organizing, implement,

controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision

making, representing, dan integrating; (3) Strategi itu stratejik,

fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi

lingkungan yang sudah diketahui atau yang selalu berubah.

Sedangkan pengertian Komunikasi, dalam bahasa inggris adalah

communication yang awalnya berasal dari bahasa latin yaitu

communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.

Sedangkan dalam „bahasa‟ komunikasi pernyataan dinamakan pesan

(message). Ada dua pemeran dalam kegiatan komunikasi, yaitu orang

yang menyampaikan pesan tersebut disebut komunikator dan yang

menyampaikan pesannya disebut komunikan.

Definisi komunikasi banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah

satunya menurut Barelson dan Steiner yang dikutip oleh Jalaludin

Rakhmat, yaitu komunikasi merupakan sebuah penyampaian terhadap

informasi, emosi dan ide yang melalui penggunaan tanda-tanda

seperti simbol, kata, gambar, dan berbagai macam tanda lainnya.

Lauwrence D. Kincaid (1981) juga mengemukakan definisi

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

35

mengenai komunikasi dikutip dari buku milik Hafied Cangara yaitu

komunikasi merupakan sebuah proses antara dua orang atau lebih

melakukan pertukaran informasi dan setelah itu akan terjadi

pengertian didalamnya. Maksudnya adalah ketika ada minimal dua

orang, lebih dari itu juga diperbolehkan, yang saling bertukar

informasi, pendapat atau segala yang ingin diutarakan kemudian

setelah itu terjadi, akan ada saling memahami di antara orang-orang

tersebut.

Selain itu, Shannon dan Weaver dikutip oleh Cangara dalam

bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi juga menyatakan

bahwa komunikasi adalah sebuah bentuk interaksi yang dilakukan

oleh manusia yang mempengaruhi satu sama lain baik disengaja

maupun tidak sengaja. Maksudnya adalah manusia yang saling

mempengaruhi dengan sengaja atau tidak sengaja yang mendadak

untuk membentuk sebuah interaksi.

Menurut Handoko (1986), mendefinisikan kata komunikasi

sebagai suatu proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan

atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian

tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam

percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan

sebagainya. Perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya

transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan

menerimanya sangat tergantung pada keterampilan-keterampilan

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

tertentu (membaca, menulis, mendengar, berbicara dan lain- lain) untuk

membuat sukses pertukaran informasi.

Pada dasarnya komunikasi dipelajari karena kita sebagai pelaku

komunikasi ingin mengetahui seberapa besar pengaruh suatu

komunikasi kepada seseorang yang kita ajak berkomunikasi. Untuk

menghasilkan komunikasi yang efektif dimulai dari pelaku komunikasi

yaitu komunikan dan komunikator.

Arifin (1984) menawarkan metode komunikasi yang efektif yaitu:

1. Redundancy (repetition);

Adalah mempengaruhi khalayak dengan cara mengulang – ulang

pesan kepada khalayak. Dengan metode ini banyak manfaat yang

dapat ditarik. Manfaat itu antara lain bahwa khalayak akan lebih

memperhatikan pesan itu, karena justru berkonsentrasi pada pesan

yang diulang-ulang, sehingga ia akan lebih banyak menarik

perhatian. Manfaat lainnya, bahwa khalayak tidak akan mudah

melupakan hal yang penting disampaikan berulang-ulang itu.

Selanjutnya dengan metode repetition ini, komunikator memperoleh

kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang tidak

disengaja dalam penyampaian-penyampaian sebelumnya.

2. Canalizing;

Untuk mempengaruhi khalayak haruslah lebih dahulu mengerti

tentang kerangka referensinya dan lapangan pengalaman dari

khalayak tersebut dan kemudian menyusun pesan dan metode

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

37

sesuai dengan itu. Hal tersebut dimaksudkan, agar khalayak tersebut

pada permulaan dapat menerima pesan yang dikehendaki.

Maksudnya komunikator menyediakan saluran-saluran tertentu untuk

menguasai motif-motif tertentu yang ada pada khalayak, juga

termasuk dalam proses canalizing ialah memahami dan meneliti

pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak.

3. Informatif;

Dalam dunia komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan

yang bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan

mempengaruhi khalayak dengan cara (metode) memberikan

penerangan. Penerangan berarti penyampaian suatu apa adanya,

apa sesungguhnya. Dengan kata lain, penyampaian sesuatu sesuai

dengan fakta-fakta dan data-data yang benar serta pendapat-

pendapat yang benar. Jadi dengan penerangan (information) berarti

pesan-pesan yang dilontarkan itu berisi tentang fakta-fakta dan

pendapat-pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya, sehingga bagi komunikan dapat diberi kesempatan

untuk menilai, menimbang- nimbang dan mengambil keputusan atas

dasar pemikiran-pemikiran yang sehat.

4. Persuasif;

Persuasif berarti, mempengaruhi khalayak dengan cara membujuk.

Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya, terutama

perasaannya. Metode persuasif ini merupakan suatu cara untuk

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

mempengaruhi komunikasi dengan tidak diberi kesempatan untuk

banyak berfikir kritis, bahkan kalau perlu khalayak itu dapat

terpengaruh secara tidak sadar (suggestive). Dengan demikian,

metode ini komunikator terlebih dahulu menciptakan situasi dimana

komunikan mudah terkena sugesti (suggestible). Untuk terjadinya

sugesti pada individu atau khalayak dapat dipermudah dengan jalan:

1. Menghambat (inhibition).

2. Memecah belah (dissociation) proses berfikirnya.

3. Hambatan dalam proses berfikir terjadi karena :

a. Kelelahan

b. Emosionil

5. Edukatif Method (metode pendidikan);

Salah satu usaha untuk mempengaruhi khalayak, dapat diwujudkan

dalam bentuk pesan yang berisi: pendapat-pendapat, fakta-fakta,

dan pengalaman-pengalaman. Metode ini dapat juga disebut metode

mendidik. Mendidik berarti memberikan ide kepada khalayak, apa

adanya dari segi kebenarannya, dengan sengaja, teratur dan

berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia kearah

yang diinginkan.

6. Cursive Method;

Yang berarti mempengaruhi khalayak dengan cara memaksa. Dalam

hal ini khalayak dipaksa, tanpa perlu berfikir lebih banyak lagi, untuk

menerima gagasan-gagasan atau ide-ide yang dilontarkan, oleh

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

39

karena itu pesan dari komunikator ini selain pendapat-pendapat juga

berisi ancaman-ancaman. Metode kursif ini biasanya

dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan, perintah-

perintah, dan intimidasi-intimidasi dan untuk pelaksanaannya yang

lebih lancar, biasanya dibelakangnya berdiri kekuatan yang cukup

tangguh.

Sedangkan perpaduan antara strategi komunikasi adalah terdiri

dari dua suku kata yaitu strategi dan komunikasi. Di dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, kata strategi dan komunikasi dapat diartikan

secara harfiah sebagai berikut:

1. Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus. Sesuatu yang patut dikerjakan demi

kelancaran komunikasi.

2. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita

antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat

dipahami.

3. Strategi komunikasi adalah sesuatu yang patut dikerjakan dan

diusahakan demi terciptanya kelancaran komunikasi.

Menurut Effendy Uchjana (1992), merupakan percampuran

antara perencanaan komunikasi (communication planning) dengan

manajemen komunikasi (communication management) untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus

dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda

tergantung pada suatu kondisi dan situasi.

Definisi lain dikemukakan oleh Muhammad Arni (2004),

mengenai strategi komunikasi yaitu semua yang terkait mengenai

rencana dan taktik atau cara yang akan dipergunakan untuk

melancarkan komunikasi dengan menampilkan pengirim, pesan dan

penerima nya pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

Menurut Chris Fill (1995), dalam bukunya yang berjudul

Marketing Communication, strategi komunikasi terbagi menjadi tiga

teori utama, yaitu yang pertama adalah pull strategy, di mana strategi

komunikasi pada bagian ini difokuskan untuk meraih khalayak, yang

bertujuan untuk mengarahkan khalayak untuk dapat melihat produk,

mempertimbangkan, kemudian masuk ke dalam jaringan perusahaan.

Kemudian ada push strategy, strategi komunikasi ini memfokuskan

pada kemampuan kinerja karyawannya. Strategi ini mengarahkan

pada terwujudnya kekuatan untuk mendorong kesetiaan dan

komitmen karyawan. Dan strategi yang terakhir adalah profile strategy,

strategi komunikasi untuk mempertahankan image perusahaan dan

prosesnya mengarahkan pada tujuan untuk menjaga hubungan

dengan relasi dan pelanggan perusahaan.

Dikutip dari buku milik Onong Uchjana Effendy (2004), yang

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

41

berjudul Dinamika Komunikasi terdapat fungsi ganda dari strategi

komunikasi yaitu menyebarluaskan pesan komunikasi yang bertujuan

untuk menginformasikan, mengintruksi secara terperinci kepada

sasaran untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Kemudian untuk

menjembatani kesenjangan budaya atau dengan kata lain fungsi ini

terjadi akibat mudahnya diperoleh penggunaan terhadap media

massa yang dapat merusak moral budaya.

Tujuan strategi komunikasi dituturkan oleh R. Wayne Pace,

Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett dalam bukunya yang

berjudul Techniques for Effective Communication, dikutip dari buku

milik Onong Uchjana Effendy, yaitu yang pertama adalah to secure

understanding, memastikan bahwa penerima pesan mengerti pesan

yang diterimanya. Dan apabila sudah dapat mengerti dan menerima,

maka yang diterima tersebut itu harus dijalin atau dibina (to establish

acceptance). Yang pada akhirnya setelah di mengerti, kemudian

dijalin atau dibina, maka selanjutnya kegiatan dimotivasikan (to

motivate action).

Rogers (1982), memberi batasan pengertian strategi komunikasi

sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku

manusia dalam skala yang lebih besar melalui tranfer ide-ide baru.

Seorang pakar perencanaan komunikasi Middleton (1980), membuat

definisi dengan menyatakan “Strategi komunikasi adalah kombinasi

yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator,

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengruh (efek) yang

dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal”. Pemilihan

strategi merupakan langkah krusial yang memerlukan penanganan

secara hati-hati dalam perencanaan komunikasi, sebab jika pemilihan

strategi salah atau keliru maka hasil yang diperoleh bisa fatal, terutama

kerugian dari segi waktu, materi dan tenaga. Oleh karena itu strategi

juga merupakan rahasia yang disembunyikan oleh para perencana.

Agar pesan yang disampaikan kepada sasaran ( publik ) menjadi

efektif, Arifin (1998), menawarkan strategi-strategi komunikasi sebagai

berikut:

1. Mengenal khalayak

Untuk mencapai hasil yang positif dalam proses komunikasi,

maka komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan

dengan khalayak terutama dalam pesan metode dan media. Untuk

menciptakan persamaan kepentingan tersebut, maka komunikator

harus mengerti dan memahami, pola pikir (frame of reference) dan

lapangan pengalaman (field of experince) khalayak secara tepat dan

seksama meliputi:

a. Kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak yang terdiri atas :

1. Pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan

2. Pengetahuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat

media yang digunakan

3. Pengetahuan khalayak terutama pembendaharaan kata yang

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

43

digunakan

b. Pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-

norma dalam kelompok dan masyarakat yang ada.

c. Situasi dimana kelompok itu berada. Dalam observasi atau

penelitian, publik dapat diidentifikasikan dari berbagai segi, dari

segi pengetahuan khalayak misalnya terdapat pesan-pesan yang

disampaikan dapat ditemukan khalayak yang tidak memiliki

pengetahuan, memiliki hanya sedikit, memiliki banyak, dan yang

ahli tentang masalah yang disajikan. Sedang dari segi sikap

khalayak terhadap isi pesan yang disampaikan dapat ditemukan

khalayak yang setuju, ragu- ragu, dan yang menolak.

Demikian juga dari segi kesediaan khalayak menerima

pengaruh, khususnya mengenai inovasi (ide -ide baru), dengan

melalui penelitian dapat diperoleh identifikasi publik atau

khalayak. Dalam hal ini Schonfeld (1998) mengemukakan

klasifikasi khalayak sebagai berikut:

a. Inovator atau penemuan ide adalah orang yang kaya akan ide

baru, dan karenanya mudah atau sukar menerima ide baru

orang lain.

b. Early Adopters atau orang-orang yang cepat bersedia untuk

mencoba apa yang dianjurkan kepadanya.

c. Early Mayority atau kelompok orang-orang yang mudah

menerima ide-ide baru asal saja sudah diterima oleh orang

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

kebanyakan.

d. Mayority atau kelompok dalam jumlah terbanyak yang

menerima atau menolak ide baru, terbatas pada suatu daerah.

e. Non Adopters atau orang-orang yang tidak suka menerima ide

baru dan mengadakan perubahan-perubahan atas

pendapatnya semula.

2. Menyusun pesan

Syarat-syarat perlu diperhatikan dalam menyusun pesan,

yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam

mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu

membangkitkan “perhatian”. Hal ini sesuai dengan AA. Procedure

atau From Attention To Action Procedure. Artinya membangkitkan

perhatian (attention) untuk selanjutnya menggerakkan seseorang

atau banyak orang melakukan suatu kegiatan (action) sesuai

tujuan yang dirumuskan.

Selain AA. Procedure, dikenal pula rumus klasik AIDDA yang

juga dikenal dengan adoption process, yaitu attention, Interest,

desire, decision, dan action. Artinya dimulai dengan

membangkitkan perhatian (attention), kemudian menimbulkan

minat dan kepentingan (interest), sehingga banyak memiliki hasrat

(desire), untuk menerima keputusan untuk mengamalkan dalam

tindakan (action). Menurut Schram (1984), syarat-syarat

berhasilnya suatu pesan sebagai berikut: pesan harus

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

45

direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga pesan

itu dapat menarik perhatian yang ditujukan.

1. Pesan haruslah menggunakan tanda–tanda yang dirasakan

pada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran,

sehingga kedua pengertian bertemu.

2. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pada sasaran

dan menyarankan cara–cara mencapai kebutuhan itu.

3. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh

suatu kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok dimana

sasaran pada saat digerakkan untuk memberi jawaban yang

dikehendaki.

Selanjutnya Schram mengemukakan apa yang disebut

availability (mudahnya diperoleh ) dan contras (perbedaan yang

menyolok ). Kedua hal ini ditujukan terutama dalam penggunaan

tanda–tanda komunikasi (sign of communication) dan penggunaan

medium. Availability, berarti pesan itu mudah diperoleh dalam

persoalan yang sama orang selalu memilih yang paling gampang,

yaitu tidak terlalu banyak meminta energi atau biaya. Sedang

contrast menunjukkan, bahwa pesan itu disampaikan dengan

menggunakan tanda-tanda dan medium memiliki perbedaan yang

tajam dengan keadaan sekitarnya, sehingga ia kelihatan atau

kedengaran sangat menyolok, dan dengan demikian itu mudah

ditangkap oleh panca indra.

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

3. Menetapkan Metode

Setelah mengidentifikasikan situasi dan kondisi khalayak

serta telah menyusun pesan sedemikian rupa, maka tahap

selanjutnya adalah memilih metode penyampaian yang sesuai.

Pemilik metode ini harus disesuaikan dengan bentuk pesan,

keadaan khalayak, fasilitas dan biaya.s

Dengan melihat beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa Strategi Komunikasi adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui

menuju target yang diinginkan. Strategi yang baik akan memberikan

gambaran tindakan utama dan pola keputusan yang akan dipilih untuk

mewujudkan tujuan organisasi.

2. Penyebarluasan Informasi

Informasi dibutuhkan dalam berbagai perspektif dan kepentingan

setiap individu. Manusia membutuhkan informasi untuk dikonsumsi

maupun dibagikan lagi terhadap orang lain di sekitarnya. Dalam

perspektif manajemen, informasi merupakan data yang berguna

sebagai bahan dalam pengambilan suatu keputusan tertentu. Dalam

perspektif sosial informasi dapat menjadi bagian penting untuk

bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat

Informasi yang baik dan lengkap dalam konteks organisasi

mestinya harus memenuhi syarat-syarat yang meliputi: ketersediaan

akan informasi itu sendiri saat diperlukan, mudah dipahami, relevan

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

47

dengan masalah yang ada, bermanfaat buat pengambilan keputusan

dalam pemecahan masalah, tepat waktu, dari sumber terpercaya,

akurat dan konsisten.

Definisi informasi menurut Achmad (1990), berasal dari kata

benda latin purba “informatio" yang dalam kamus Latin-Indonesia

mempunyai arti: tanggapan, gagasan, pengertian, pikiran, juga

berartipendidikan, pengajaran, dan penggemblengan. Pengertian yang

diberikan tersebut hanya merupakan arti kata “informatio” yang merupakan

kata dari bahasa latin, belum mendefinisikan pengertian informasi

sesungguhnya.

Untuk memperjelas konsep informasi lebih lanjut, mari kita tinjau

pengertian informasi secara etimologis dalam bahasa Indonesia, dimana kata

informasi berasal dari kata “informare" yang terbentuk dari dua kata yaitu 'in'

dan 'forma‟, artinya: membentuk pengertian atau gagasan tentang sesuatu,

memberi pengetahuan atau memberitakan (Ahmad; 1990:1). Selanjutnya

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi kedua, arti kata

informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita

tentang sesuatu (Baiai Pustaka; 1995:378). Arti kata informasi dalam bahasa

Inggris menurut Oxford Dictionary „information‟ adalah „facts or knowledge

given'. Jadi pengertian informasi menurut penutur Inggris adalah fakta-fakta

atau pengetahuan yang diberikan atau yang didapatkan (Oxford Dictionary,

1995:215).

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

Sederhananya, informasi adalah segala sesuatu yang

mempunyai arti dan nilai bagi penerima informasi, jika tidak bernilai

bagi penerimanya maka berarti hal tersebut bukanlah informasi,

dengan demikian informasi harus berisi nilai atau sesuatu hal yang baru

di dalamnya karena hal itulah sesuatu itu dikatakan informasi.

Pandangan Pawit (1995), bahwa informasi merupakan catatan

atau rekaman suatu fenomena yang dapat diamati atau berupa

keputusan-keputusan penting. Informasi merupakan sesuatu yang

berupa pengetahuan lisan atau tertulis. Di masa sekarang ataupun

masa yang akan datang informasi tertulis ataupun terekam akan

mempunyai nilai yang tinggi dan berguna bagi kehidupan masyarakat.

Jadi informasi yang dihasilkan merupakan sesuatu yang bermakna bagi

pengguna informasi, bagi penyedia informasi dan juga bagi suatu

sistem pengetahuan dalam masyarakat. Dengan demikian informasi

adalah suatu data, pengetahuan, suara, gambar, dari yang sederhana

sampai yang kompleks dan dapat digunakan oleh pemakai informasi.

Menurut Jogiyanto HM. (1999), informasi adalah hasil dari

pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-

kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan

keputusan.

Informasi yang berkualitas tergantung dari tiga hal, yaitu:

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

49

a. Akurat, yang artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan

dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat pada waktunya, yang artinya informasi yang diterima tidak

boleh terlambat.

c. Relevan, yang artinya informasi tersebut mempunyai manfaat oleh

pemakainya.

Selanjutnya Penyebaran berasal dari kata sebaran yang dalam

bahasa Inggris “diffusion”. Oleh karena itu penyebaran sering juga

diartikan sebagai difusi. Difusi adalah salah satu tipe khusus

komunikasi yang mempunyai arti sebagai proses dimana ide-ide baru

tersebar kepada anggota sosial. Difusi membahas mengenai pesan-

pesan atau gagasan-gagasan baru sedangkan komunikasi membahas

semua bentuk pesan.

Penyebaran informasi merupakan salah satu kegiatan khusus

dalam komunikasi yang dapat bersifat satu arah (one way traffic of

communication) atau bersifat dua arah (double way of communication).

Dalam menyebarkan informasi hal penting yang harus diperhatikan

adalah pengertian yang benar dan jelas, sehingga menumbuhkan

pengertian yang sama mengenai pesan yang disebarkan.

Defenisi sebaran lebih konkrit dijelaskan oleh Deutschmann dan

Damelson, 1960 (dalam Achmad, 1990:91) sebagai urutan yang teratur,

yaitu sebaran sebagai perbuatan, sebagai proses, dan sebagai hasil

(akibat).

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

Seperti yang dikemukakan oleh Achmad (1990), kata “sebaran”

dalam berita mengandung dua pengertian, yaitu pertama adalah

menyebar dan yang kedua adalah tersebar. Pengertian menyebar

merujuk pada suatu kegiatan, sedangkan pengertian tersebar merujuk

pada hasil atau akibat dari suatu kegiatan.Unsur-unsur dalam konsep

proses sebaran sosial dapat diterapkan dalam dalam kajian sebaran

berita.

Menurut Rogers dan Shoemaker dalam Nasution (2002), unsur-

unsur daripada difusi adalah (1) inovasi yang (2) dikomunikasikan

melalui saturan tertentu, (3) kepada anggota suatu sistem sosial, (4)

dalam suatu jangka waktu. Unsur waktu merupakan unsur yang

membedakan difusi dengan tipe riset komunikasi lainnya. Keempat

unsur difusi itu sama dengan unsur pokok dalam model komunikasi

pada umumnya, yaitu (1) sumber, (2) pesan, (3) saluran, (4) penerima,

dan (5) efek. Model komunikasi ini sangat sesuai dengan unsur difusi

yaitu (1) penerima, yaitu anggota sistem sosial, (2) saluran, yaitu alat

atau media dengan mana ide baru atau inovasi tersebar, (3) pesan-

pesan yang berupa ide baru atau inovasi, (4) sumber, yaitu sumber

inovasi (para penemu, ilmuwan, agen pembaham, pemuka pendapat

dan sebagainya), dan (5) akibat yang berupa perubahan baik dalam

pengetahuan, sikap, maupun tingkah laku yang tampak (menerima atau

menolak) terhadap inovasi.

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

51

Rogers (1983), mendefinisikan difusi atau penyebaran sebagai

proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu

dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial

(the process by which an innovation is communicated through certain

channels overtime among the members of a social system). Disamping

itu, difusi juga dapat dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial

yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi

sistem sosial. Inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang

dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat.

Ungkapan dianggap/dirasa baru terhadap suatu ide, praktek atau

benda oleh sebagian orang, belum tentu juga pada sebagian yang lain.

Kesemuanya tergantung apa yang dirasakan oleh individu atau

kelompok terhadap ide, praktek atau benda tersebut.

Sastropoetro (1990), mengemukakan bahwa dalam penyebaran

informasi atau pesan harus dilakukan secara efektif, oleh karena itu

memerlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Pesan yang akan disebarkan haruslah disusun secara jelas, mantap,

dan singkat agar mudah ditangkap. Perlu dipahami bahwa tiap orang

mempunyai daya tangkap yang berbeda-beda. Dengan demikian,

penyebar pesan haruslah menyusun pesan yang menurut

perhitungan dapat ditangkap oleh sebanyak orang atau sebagian

besar orang yang berkepentingan.

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

2. Lambang-lambang yang dipergunakan haruslah dapat dipahami,

dapat dimengerti oleh mereka yang menjadi sasaran peñerangan,

artinya kalau akan menggunakan bahasa, pergunakanlah bahasa

yang bisa dimengerti.

3. Pesan-pesan yang disampaikan/disebarkan hendaknya dapat

menimbulkan minat, perhatian dan keinginan pada penerima pesan

untuk melakukan sesuatu.

4. Pesan yang disampaikan/disebarkan hendaknya pula menimbulkan

keinginan untuk memecahkan masalah, sekiranya ada masalah.

5. Pesan hendaknya pula menimbulkan simulasi, rangsangan untuk

menerima hasil pembangunan dengan positif.

Menurut Rogers dan Shoemaker dalam Suprapto dan Fahrianoor,

(2004), tersebamya informasi dalam suatu sistem sosial melalui proses

keputusan inovasi yang terdiri dari empat tahap, yaitu (1) tahap

pengenalan; (2) tahap persuasi; (3) tahap keputusan, dan (4) tahap

konfirmasi. Dalam tahap pengenalan, seseorang mengetahui adanya

inovasi dan memperoleh beberapa pengertian tentang bagaimana

inovasi itu berfungsi. Pada tahap persuasi, seseorang membentuk

sikap berkenan atau tidak terhadap inovasi tersebut. Selanjutnya, pada

tahap keputusan, seseorang terlibat dalam kegiatan yang

membawanya pada pemikiran untuk mengadopsi atau menolak inovasi.

Akhimya, pada tahap konfirmasi, seseorang mencari penguat bagi

keputusan inovasi yang dibuatnya. Pada tahap ini, mungkin saja

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

53

seseorang merubah keputusannya jika ia memperoleh informasi yang

bertentangan.

Penerimaan atau penolakan suatu ide baru adalah keputusan

yang dibuat seseorang/individu dalam menerima suatu inovasi. Menurut

Rogers (1983), proses pengambilan keputusan inovasi adalah proses

mental dimana seseorang/individu berlalu dari pengetahuan pertama

mengenai suatu inovasi dengan membentuk suatu sikap terhadap

inovasi, sampai memutuskan untuk menolak atau menerima,

melaksanakan ide-ide baru dan mengukuhkan terhadap keputusan

inovasi.

Penyebarluasan informasi merupakan suatu kegiatan

penyampaian hal-hal baru, kebiajakan-kebijakan baru, cara-cara baru

untuk menangani ataupun mengatasi fenomena yang terjadi dalam

berbagai bidang kehidupan.Dalam ilmu komunikasi, kegiatan ini dikenal

dengan istilah difusi informasi atau penyebarluasan informasi.

Dalam penyebarluasan informasi mempunyai tujuan penting

bahwa program pembangunan yang disampaikan dapat diterima oleh

kelompok sasaran yang dituju. Oleh karena itu penyebarluasan

informasi harus memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi

penerimaan suatu informasi. Menurut Bren D. Ruben dalam bukunya

(Cangara:2012), bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi

penerimaan informasi, yaitu :

1. Penerima :

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

a. Keterampilan berkomunikasi

b. Kebutuhan

c. Tujuan yang diinginkan

d. Sikap, nilai, kepercayaan, dan kebiasaan-kebiasaan

e. Kemampuan untuk menerima

f. Kegunaan pesan

2. Pesan

a. Tipe dan model pesan

b. Karateristik dan fungsi pesan

c. Struktur pengelolaan pesan

d. Kebaharuan (aktualisasi) pesan

3. Sumber

a. Kredibilitas dan kompetensi dalam bidang yang disampaikan

b. Kedekatan dengan penerima

c. Motivasi dan perhatian

d. Kesamaan dengan penerima (homophily)

e. Cara penyampaian

f. Daya tarik

4. Media

a. Tersedianya Media

b. Kehandalan (daya liput) media

c. Kebiasaan menggunakan media

d. Tempat dan situasi.

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

55

Proses penyebarluasan informasi memiliki peran yang sangat

besar. Hedebro dalam Nasution (1996) mengemukakan peranan dari

penyebarluasan informasi yaitu :

1. Dapat menciptakan suasana bagi perubahan dengan menunjukkan

niliai-nilai, sikap mental dan bentuk perilaku yang menunjang

modernisasi.

2. Dapat membuat orang lebih condong untuk berpartisipasi dalam

pembuatan keputusan ditengah kehidupan bermasyarakat.

3. Memudahkan perencanaan dan implementasi program-program

pembangunan yang berkaitan dengan kebutuhan produk.

4. Dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk

bertindak nyata.

Oleh karena penyebaran informasi memiliki peran yang sangat

diperlukan terutama jika sasaran tidak teridentifikasikan.

Schramm dalam Nasution (1996), merumuskan tugas pokok

komunikasi dalam suatu perubahan sosial dalam rangka pembangunan

nasional yaitu: (1) menyampaikan kepada masyarakat informasi

tentang pembangunan nasional, agar mereka memusatkan perhatian

pada kebutuhan akan perubahan, kesempatan dan cara mengadakan

perubahan, dan membangkitkan aspirasi nasional, (2) memberikan

kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif

dalam proses pembuatan keputusan, memperluas dialog agar

melibatkan semua pihak yang akan membuat keputusan mengenai

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

perubahan, memberikan kesempatan kepada para pemimpin

masyarakat untuk memimpin dan mendengarkan pendapat rakyat kecil,

dan menciptakan arus informasi yang berjalan lancar dari bawah ke

atas, (3) mendidik tenaga kerja yang diperlukan untuk membangun.

Pemerataan pembangunan hanya dimungkinkan apabila

dilakukan seiring dengan pemerataan informasi dan komunikasi

(Dahlan:1997). Karena upaya pemerataan apapun tanpa disertai

pemerataan informasi dan komunikasi, yang tercapai justru sebaliknya

yaitu kesenjangan. Kesenjangan ini pada akhirnya berdampak pada

kemiskinan. Pengalaman menunjukkan bahwa intervensi pembangunan

sering kali tidak sampai kepada sasaran sebab informasi hanya dimiliki

dan dimanfaatkan oleh golongan yang bukan sasaran.

Kebanyakan informasi tidak bisa mencapai khalayak di tingkat

terbawah dari struktur masyarakat karena menggunakan jaringan

formal, karena orang yang duduk di jaringan formal memiliki jaringan

sosialnya sendiri dan jaringan sosial ini dianggapnya lebih penting.

Penyebarluasan Informasi berkaitan erat dengan publikasi

menurut Pius A. Partanto dalam kamus ilmiah popular, publikasi adalah

sebagai pengumuman, penerbitan, terbitan, penyiaran kepada umum.

Istilah publistik sebagai terjemahan dari bahasa Jerman, publizistik dan

bahasa Belanda publicistiek yang memiliki derajat ilmu merupakan

perkembangan dari ilmu persuratkabaran.

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

57

Publikasi berasal dari bahasa Latin publicatio yang berarti

“pengumuman”, sedangkan komunikasi bersumber dari perkataan Latin

communicatio yang berarti “pemberitahuan”. Pengumuman adalah

pemberitahuan, hanya tampaknya mengandung sifat resmi dan

ditujukan kepada sejumlah orang, sedangkan pemberitahuan tidak

selamanya bersifat resmi dan tidak selalu ditujuan kepada orang

banyak.

Sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau

organisasi/perusahaan yang disebarluaskan ke masyarakat dengan

cara membuat berita yang mempunyai arti komersial atau berupa

penyajian-penyajian yang lain yang bersifat positif. Dengan demikian

suatu perusahaan beserta produknya dapat menjadi perhatian umum.

Dapat saja terjadi bahwa seseorang atau organisasi tidak mengetahui

kalau dirinya telah dipublikasikan. Untuk melakukan publisitas tidak

perlu membayar, disinilah letak perbedaan antara publisitas dan

periklanan. Dalam hal mana periklanan memerlukan sejumlah

pembayaran suatu kenyataan bahwa berita-berita periklanan dapat

dibuat sebagai publisitas, demikian juga publisitas dapat disiarkan

sebagai iklan.

Ada beberapa macam media yang digunakan dalam

menyebarluaskan informasi, pada tahap ini merupakan hal penting bagi

suksesnya suatu kegiatan, sebab sekali kita salah memilih media

publikasi, akan kurang berhasil penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

1. Media Elektronik

a. Radio;

Media publiknya yang luas, radio merupakan medium yang

menguntungkan untuk mencapai khalayak sasaran. Namun

demikian hendaknya memperhatikan segi positif dan negatif dari

siaran radio tersebut. Adapun segi positif dari siaran radio :

(1). Memiliki daya penyampaian langsung, membawakan suara

antara tempat-tempat yang berjauhan jaraknya dengan

pengiriman dan penerimanya terjadi pada saat yang hampir

bersamaan (immediacy).

(2). Siaran-siaran dapat diikuti dan dinikmati dalam lingkungan

keluarga di rumah-rumah sehingga komunikasi berlangsung

dalam suasana keakraban/ pendekatan.

(3) Kombinasi antara pergantian dialog, tambahkan suara, dan

ilustrasi musik pada siaran-siarannya dapat memikat para

pendengarnya.

(4). Pesawat penerimanya (yang dikenal dengan radio yang

dimiliki atau dipergunakan di rumah-rumah) relatif murah,

sehingga setiap orang bisa memilikinya. Demikian pula

menikmati siaran-siarannya dapat dilakukan sambil minum,

makan. Istirahat ataupun sambil bekerja.

Sedangkan segi-segi negatifnya yang perlu diperhatikan dalam

memanfaatkan siaran radio adalah :

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

59

(1). Siaran radio sifatnya sepintas lalu.

(2). Gangguan cuaca dan gangguan teknis merupakan faktor-

faktor yang menyebabkan penerimaan siaran kurang

sempurna.

(3). Pendengar siaran radio dalam keadaan terpencar-pencar dan

heterogen. Keadaan demikian menuntut segala uraian dan

acara siaran yang bersifat umum, tidak ilmiah dan berdasar

pula pada tingkat pendidikan serta pengetahuan rata-rata

dari pendengarnya.

b. Televisi;

Televisi pun merupakan medium yang menguntungkan, sebab dia

melakukan komunikasi secara audio visual. Selain dari itu,

jaringan kerja televisi kini merupakan satu-satunya medium yang

bisa meraih hampir seluruh rumah tangga. Namun demikian biaya

penggunaannya maupun pemilikannya juga tidak murah. Dari segi

komunikasi, dalam arti pengaruhnya, televisi memiliki keuntungan

atas pesannya yang bisa dilihat serta didengar dalam waktu yang

bersamaan. Selain dari itu televisi memiliki sifat-sifat :

(1). Immediacy, di mana daya penyampaiannya langsung tanpa

mengenal batas jarak dan waktu. Seperti halnya radio,

televisi membawakan gambar beserta suara antara tempat-

tempat yang berjauhan letaknya dengan pengiriman serta

penerimaannya terjadi pada saat hampir bersamaan.

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

(2). Intimacy, di mana siaran-siarannya dapat diikuti dan dinikmati

dalam lingkungan kekeluargaan di rumah-rumah sehingga

menjadikan komunikasi berlangsung dalam suasana

keakraban.

(3). Pictorial, seperti halnya film, televisi merupakan medium yang

menggunakan cara komunikasi dengan gambar-gambar

bergerak disertai suara dan diproyeksikan pada layar (kaca)

atau melakukan penerjemahan alam pikiran dan kata-kata ke

dalam bahasa gambar sehingga memudahkan pemahaman

orang-orang yang buta huruf.

Karena sifat-sifat tersebut maka televisi menimbulkan keuntungan

bagi pemakainya.

2. Media Cetak

a. Surat Kabar;

Surat Kabar merupakan medium daerah yang sangat penting

serta tinggi potensi jangkauannya. Dengan publikasi hariannya,

surat kabar dapat mengarahkan iklan (yang dimuat-muatnya)

langsung dan cepat kepada konsumen. Namun demikian surat

kabar jarang disimpan oleh pembelinya, maka perusahaan/

organisasi pun tidak bisa mengandalkan surat kabar untuk

pemasangan iklannya

b. Majalah;

Seperti halnya surat kabar, majalah merupakan media cetak yang

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

61

bisa diandalkan untuk meraih perhatian khalayak akan iklan yang

disajikannya melalui majalah-majalah edisi lux iklan-iklan bisa

disajikan lebih lengkap (rinci) dan menarik minat pembacanya.

c. Papan Pengumuman (Billboard/ baliho)

Medium yang efektif bagi pemasangan iklan reminder adalah

papan pengumuman atau billboard, seperti iklan-iklan yang

terpampang pada papan-papan reklame yang gampang ditangkap

mata. Iklan-iklan demikian bisa menghasilkan jangkauan dan

frekuensi lebih baik terhadap khalayak sekitar atau mereka yang

lalu-lalang melewati tempat dimana iklan itu terpampang. Jarak

tampaknya medium ini merupakan alat penguat yang efektif guna

memperkenalkan produknya secara jelas. Di samping biayanya

relatif rendah, penggunaan cukup fleksibel.

3. Dokumen Kependudukan

Berdasarkan Undang- undang RI Nomor 24 tahun 2013 tentang

Administrasi Kependudukan menyebutkan bahwa :

a. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan

dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan Data

Kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil,

pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan serta

pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan

pembangunan sektor lain.

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

b. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang

bertempat tinggal di Indonesia.

c. Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli

dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-

undang sebagai Warga Negara Indonesia.

d. Orang Asing adalah orang bukan Warga Negara Indonesia.

e. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dalam urusan

pemerintahan dalam negeri.

f. Penyelenggara adalah Pemerintah, pemerintah provinsi dan

pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab dan

berwenang dalam urusan Administrasi Kependudukan.

g. Instansi Pelaksana adalah perangkat pemerintah kabupaten/kota

yang bertanggung jawab dan berwenang melaksanakan pelayanan

dalam urusan Administrasi Kependudukan.

h. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan

oleh Instansi Pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai

alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil.

i. Data Kependudukan adalah data perseorangan dan/atau data

agregat yang terstruktur sebagai hasil dari kegiatan Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil.

j. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata Penduduk,

pencatatan atas pelaporan Peristiwa Kependudukan dan

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

63

pendataan Penduduk rentan Administrasi Kependudukan serta

penerbitan Dokumen Kependudukan berupa kartu identitas atau

surat keterangan kependudukan.

k. Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami Penduduk

yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap

penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk

dan/atau surat keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah

datang, perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi

tinggal tetap.

l. Nomor Induk Kependudukan, selanjutnya disingkat NIK, adalah

nomor identitas Penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal

dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk

Indonesia.

m. Kartu Keluarga, selanjutnya disingkat KK, adalah kartu identitas

keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan

dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga.

n. Kartu Tanda Penduduk Elektronik, selanjutnya disingkat KTP-el,

adalah Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan

identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh

Instansi Pelaksana.

o. Pencatatan Sipil adalah pencatatan Peristiwa Penting yang dialami

oleh seseorang dalam register Pencatatan Sipil pada Instansi

Pelaksana.

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

p. Pejabat Pencatatan Sipil adalah pejabat yang melakukan

pencatatan Peristiwa Penting yang dialami seseorang pada Instansi

Pelaksana yang pengangkatannya sesuai dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan.

q. Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami oleh seseorang

meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian,

pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak,

perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan.

r. Izin Tinggal Terbatas adalah izin tinggal yang diberikan kepada

Orang Asing untuk tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia dalam jangka waktu yang terbatas sesuai dengan

ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

s. Izin Tinggal Tetap adalah izin tinggal yang diberikan kepada Orang

Asing untuk tinggal menetap di wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-

undangan.

t. Petugas Registrasi adalah pegawai yang diberi tugas dan

tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan Peristiwa

Kependudukan dan Peristiwa Penting serta pengelolaan dan

penyajian Data Kependudukan di desa/kelurahan atau nama

lainnya.

u. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, selanjutnya

disingkat SIAK, adalah sistem informasi yang memanfaatkan

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

65

teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan

informasi administrasi kependudukan di tingkat Penyelenggara dan

Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan.

v. Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan,

dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya.

w. Kantor Urusan Agama Kecamatan, selanjutnya disingkat KUAKec,

adalah satuan kerja yang melaksanakan pencatatan nikah, talak,

cerai, dan rujuk pada tingkat kecamatan bagi Penduduk yang

beragama Islam.

x. Unit Pelaksana Teknis Instansi Pelaksana, selanjutnya disebut

UPT Instansi Pelaksana, adalah satuan kerja di tingkat kecamatan

yang bertanggung jawab kepada Instansi Pelaksana.

Dalam menjalankan amanah undang-undang, pemerintah

Kabupaten/ Kota berkewajiban dan bertanggung jawab

menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan, yang dilakukan

oleh bupati/ walikota dengan kewenangan meliputi:

a. koordinasi penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;

b. pembentukan Instansi Pelaksana yang tugas dan fungsinya di

bidang Administrasi Kependudukan;

c. pengaturan teknis penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

d. pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan;

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

e. pelaksanaan kegiatan pelayanan masyarakat di bidang Administrasi

Kependudukan;

f. penugasan kepada desa untuk menyelenggarakan sebagian urusan

Administrasi Kependudukan berdasarkan asas tugas pembantuan;

g. penyajian Data Kependudukan berskala kabupaten/kota berasal dari

Data Kependudukan yang telah dikonsolidasikan dan dibersihkan

oleh Kementerian yang bertanggung jawab dalam urusan

pemerintahan dalam negeri; dan

h. koordinasi pengawasan atas penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan.

Instansi Pelaksana dalam hal ini Dinas Kependudukan

Kabupaten Maros melaksanakan urusan Administrasi Kependudukan

dengan kewajiban yang meliputi :

a. mendaftar Peristiwa Kependudukan dan mencatat Peristiwa Penting;

b. memberikan pelayanan yang sama dan profesional kepada setiap

Penduduk atas pelaporan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa

Penting;

c. mencetak, menerbitkan, dan mendistribusikan Dokumen

Kependudukan;

d. mendokumentasikan hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan

Sipil;

e. menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas Peristiwa

Kependudukan dan Peristiwa Penting; dan

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

67

f. melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang

disampaikan oleh Penduduk dalam pelayanan Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil.

Data Kependudukan terdiri atas data perseorangan dan/atau

data agregat Penduduk.

Data perseorangan meliputi:

a. nomor KK;

b. NIK;

c. nama lengkap;

d. jenis kelamin;

e. tempat lahir;

f. tanggal/bulan/tahun lahir;

g. golongan darah;

h. agama/kepercayaan;

i. status perkawinan;

j. status hubungan dalam keluarga;

k. cacat fisik dan/atau mental;

l. pendidikan terakhir;

m. jenis pekerjaan;

n. NIK ibu kandung;

o. nama ibu kandung;

p. NIK ayah;

q. nama ayah;

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

r. alamat sebelumnya;

s. alamat sekarang;

t. kepemilikan akta kelahiran/surat kenal lahir;

u. nomor akta kelahiran/nomor surat kenal lahir;

v. kepemilikan akta perkawinan/buku nikah;

w. nomor akta perkawinan/buku nikah;

x. tanggal perkawinan;

y. kepemilikan akta perceraian;

z. nomor akta perceraian/surat cerai;

aa. tanggal perceraian;

bb. sidik jari;

cc. iris mata;

dd. tanda tangan; dan

ee. elemen data lainnya yang merupakan aib seseorang.

Data agregat meliputi himpunan data perseorangan yang berupa data

kuantitatif dan data kualitatif.

Data Kependudukan sebagaimana tersebut diatas digunakan

untuk semua keperluan adalah Data Kependudukan dari Kementerian

yang bertanggung jawab dalam urusan pemerintahan dalam negeri,

antara lain untuk pemanfaatan: pelayanan publik, perencanaan

pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi,

penegakan hukum dan pencegahan kriminal.

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

69

Dokumen kependudukan terdiri dari Biodata penduduk,

Kartukeluarga, KTP Elektrik, Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta

Perkawinan, Akta Perceraian dan Akta Pengakuan Anak. Berpegang

pada amanat Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013, maka Dokumen

Kependudukan ini sangat penting karena mempunyai kekuatan hukum

yang mengikat secara perdata bagi pemiliknya. Misalnya akta

kelahiran menunjukan hubungan perdata dari pemilik akta dan orang

tuanya, akta kematian juga menunjukan hubungan perdata dari pemilik

akta dengan ahli waris demikian pula akta-akta lainnya.

Kepemilikan dokumen kependudukan tidak hanya penting bagi

penduduk yang bersangkutan tapi juga penting bagi pemerintah kita.

Kepemilikan dokumen ini pun selain mempunyai kekuatan hukum, juga

berperan penting untuk memperoleh pelayanan sosial dasar yang

dibutuhkan seperti Pendidikan, Kesehatan, Lamaran pekerjaan, dan

pelayanan sosial lainnya.

B. Landasan Teori

1. AIDDA

Dalam melakukan sosialisasi, penyuluhan-penyuluhan maupun

penyebarluasan informasi perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai

dari proses yang akan dilakukan. Setelah menentukan khalayak

sasaran dengan persepsinya. Maka respon yang dihasilkan diharapkan

sesuai maksud dan tujuan.

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

Model AIDDA atau Awareness (perhatian) Interest (minat),

Desire (keinginan), Decision (keputusan) dan Action (tindakan) adalah

salah satu model hirarki respon yang cukup popular sebagai pedoman

dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan maupun penyebarluasan

informasi (promosi). Menurut model ini, informasi harus menarik

perhatian, mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan

keinginan dan menghasilkan tindakan.

Menurut Belch dalam membangun program komunikasi yang

efektif, aspek terpenting adalah memahami proses terjadinya respon

dari konsumen, misalnya dalam hal konsumen melakukan pembelian

suatu produk, maka diperlukan pemahaman mengenai usaha promosi

yang dapat mempengaruhi respon konsumen.

Menurut Effendy (2004), para ahli komunikasi cenderung untuk

bersama-sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunikasi

lebih baik mempergunakan pendekatan apa yang di sebut A-

Aprocedure atau from attention to action. A-A procedure sebenarnya

penyederhanaan dari suatu proses yang disebut AIDDA.

Model untuk menjangkau penyebarluasan informasi (promosi)

ialah model AIDDA kependekan dari :

1. Awareness (Kesadaran : adalah langkah pertama yang harus dibuat

seorang penyuluh kepada khalayak yang menjadi target sasaran,

Kesadaran disini tertuju pada ide/gagasan, sejauh mana target

sasaran menyadari manfaat ide/gagasan atau barang yang

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

71

ditawarkan. Untuk itu seorang penyuluh harus mampu menunjukkan

kegunaan/manfaat ide atau barang yang ditawarkan.

2. Interest (Perhatian: selanjutnya munculnya minat khalayak untuk

merasakan/ tertarik dan berusaha untuk memahami apakah ide atau

produk tersebut berguna atau tidak baginya. Perhatian bisa muncul

karena apa yang ditawarkan adalah sesuatu yang baru dan belum

pernah dilihat sebelumnya. Selain karena manfaatnya, bisa juga

karena barang atau ide yang ditawarkan menarik, sehingga timbul

rasa ingin memilikinya.

3. Desire (Keinginan): Proses yang terjadi setelah timbul perhatian

calon setelah barang atau ide yang ditawarkan, dalam tahap ini

khalayak berkeinginan untuk memiliki/merasakan atau mencoba

setelah menimbang manfaat atau kegunaannya. Para penyuluh

berusaha memberi sentuhan kejiwaan (psiko) calon khalayak dengan

cara-cara yang lebih persuasif, sehingga keinginan itu makin timbul

untuk memilikinya atau mengikuti anjuran yang ditawarkan penyuluh.

4. Decision (Keputusan): Tindakan yang dilakukan oleh calon eksekutor

dalam bentuk eksekusi, yakni memutuskan untuk memiliki barang

yang ditawarkan setelah menimbang manfaat serta melihat

kemungkinan kemampuan yang ada, pengambialn keputusan secara

tunggal dilakukan oleh calon eksekutor, hal ini terjadi setelah adanya

proses kesadaran akan manfaat.

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

5. Action (Tindakan) : merupakan tahapan terakhir yang mencerminkan

tindakan yang diambil konsumen/khalayak, setelah memiliki atau

merasakan sesuatu yang ditawarkan apakah dapat menciptakan

kepuasan atau tidak.

Gambar 1. Model AIDDA

Sumber: Cangara (2014:83)

Teori sangat praktis dan sederhana yang mengajukan bahwa

para khalayak memberi respon kepada pesan pemasar atau penyuluh

dalam urutan cognitive (tahap kesadaran/berfikir), affective (tahap

pengaruh perasaan), behavioral/conative (tahap tindakan

pembelian/melakukan). Menurut teori ini dimulainya komunikasi dengan

membangkitkan perhatian (attention) akan merupakan awal suksesnya

komunikasi. Apabila perhatian komunikan telah dibangkitkan

hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang

AWARNESS (KESADARAN)

INTEREST (PERHATIAN)

DESIRE (KEINGINAN)

DECISION (KEPUTUSAN)

ACTION (PELAKSANAN)

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

73

merupakan derajat yang lebih tinggi. Minat adalah kelanjutan dari

perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire)

untuk melakukan kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada

hasrat saja dalam diri komunikan, bagi komunikator dalam belum

berarti apa-apa sebab harus dilajutkan dengan datangnya keputusan

(decision) untuk melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan

komunikator.

2. Teori Informasi

Teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude

Shannon dan Warren Weaver (1949), Mathematical Theory of

Communication. Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat

mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori informasi

atau teori matematis. Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena

mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi

pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media

komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab

proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi

pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding). Titik

perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses. Proses yang

dimaksud adalah komunikasi seorang pribadi yang bagaimana ia

mempengaruhi tingkah laku atau state of mind pribadi yang lain. Jika

efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

mazhab ini cenderung berbicara tentang kegagalan komunikasi. Ia

melihat ke tahap-tahap dalam komunikasi tersebut untuk mengetahui di

mana letak kegagalannya. Selain itu, mazhab proses juga cenderung

mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama psikologi dan sosiologi, dan

cenderung memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi.

Shannon dan waver mencetuskan teori ini dan mendeskripsikan

komunikasi sebagai proses linear dan ingin mengembangkan suatu

model yang dapat menjelaskan bagaimana mengirim sejumlah

informasi yang maksimum melalui saluran yang ada, dan bagaimana

mengukur kapasitas dari suatu saluran yang ada untuk membawa

informasi. Mereka menggunakan asumsi bahwa komunikasi antar

manusia (human communication) itu ibarat hubungan melalui telepon

dan gelombang radio, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2 : Proses Teori Informasi

Pada gambar di atas terlihat beberapa elemen kunci, yaitu

sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Sumber

(source) dipandang sebagai pembuat keputusan (decision maker), yaitu

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

75

sumber yang memutuskan pesan mana yang akan dikirim. Pesan yang

sudah diputuskan untuk dikirim kemudian diubah oleh transmiter

menjadi sebuah sinyal yang dikirim melalui saluran kepada penerima

(receiver).

Ada 3 level masalah (noise) dalam studi komunikasi yang

diidentifikasi dalam teori ini oleh Shannon dan Weaver, yaitu:

- Level A (masalah teknis) Bagaimana simbol-simbol komunikasi

dapat ditransmisikan secara akurat? Ibarat sedang berkomunikasi

lewat telepon, gangguan teknis adalah tentang apakah telepon kita

berfungsi baik atau tidak. Jika telepon yang kita gunakan sinyalnya

tidak jelas atau putus-putus, sehingga suara kita tidak terdengar

dengan jelas oleh lawan bicara kita, maka hal ini termasuk ke dalam

gangguan (noise) teknis.

- Level B (masalah semantik) Bagaimana simbol-simbol yang

ditransmisikan secara persis menyampaikan makna yang

diharapkan? Gangguan level semantik, adalah sejauh mana kata-

kata atau komunikasi yang kita lakukan melalui telepon tadi dapat

dipahami atau ditangkap sesuai apa yang kita maksudkan. Mungkin

secara teknis, suara kita sudah dapat didengar dengan cukup jelas

oleh lawan bicara kita, tapi belum tentu apa maksud dari

pembicaraan atau dari kata-kata kita dipahami atau ditangkap secara

baik oleh lawan bicara kita itu

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

- Level C (masalah keefektifan) Bagaimana makna yang diterima

secara efektif mempengaruhi tingkah laku dengan cara yang

diharapkan? Gangguan masalah keefektifan adalah persoalan

tentang sejauh mana kata-kata atau komunikasi yang kita lakukan

terhadap lawan bicara kita mampu mempengaruhi tingkah laku orang

tersebut agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak kita.

Gangguan pada level ini adalah persoalan behavioral. Pada level ini

pula, komunikasi dilihat oleh Shannon dan Weaver sebagai alat

propaganda.

Jika ternyata komunikasi yang dilakukan tidak berhasil

mengubah perilaku lawan bicara kita agar mau mengikuti apa-apa yang

dimaksudkan oleh komunikator, maka komunikasi yang dilakukan

dianggap mengalami gangguan atau noise. Lebih dari itu komunikasi

yang dilakukan dilihat juga sebagai komunikasi yang tidak efektif, atau

komunikasi yang gagal.

Teori Shannon dan Weaver dianggap memandang persoalan

komunikasi sekedar sebagai hitung-hitungan yang matematis. Jumlah

informasi yang dapat dikaitkan, atau dihasilkan oleh, sebuah keadaan

atau kejadian merupakan tingkat pengurangan (reduksi) ketidakpastian,

atau pilihan kemungkinan, yang dapat muncul dari keadaan atau

kejadian tersebut. Dengan kata yang lebih sederhana, teori ini

berasumsi bahwa kita memperoleh informasi jika kita memperoleh

kepastian tentang suatu kejadian atau suatu hal tertentu.

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

77

3. Teori Stimulus-Organism-Response (SOR)

Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya

perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus)

yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber

komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya

berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku

seseorang, kelompok atau masyarakat.

Dalam proses perubahan sikap yang dapat berubah hanya jika

stimulus yang diterpa benar-benar melebihi semula. Jadi perubahan

sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Gambar

dibawah ini menggambarkan proses dari Teori S – O – R.

Gambar 3: Proses Teori S – O – R

Hovland, et al. (1953), mengatakan bahwa proses perubahan

perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses

Stimulus

Organism :

- Perhatian - Pengertian

- Penerimaan

Response Perubahan Sikap

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada

individu yang terdiri dari :

a. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima

atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak

berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan

berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti

ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.

b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima)

maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses

berikutnya. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut

sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah

diterimanya (bersikap).

c. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan

maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu

tersebut (perubahan perilaku).

C. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa hasil penelitian yang menganalisis

permasalahan seputar strategi komunikasi penyebarluasan informasi di

Indonesia, di antaranya adalah hasil penelitian dari:

1. Ibnu Rasyid Amrullah (2012), Judul Skripsi : Implementasi Strategi

Komunikasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Yogyakarta pada Program E-KTP di Kecamatan Gondokusuman

Tahun 2011-2012.

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

79

Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi komunikasi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta pada

Program EKTP di Kecamatan Gondokusuman Tahun 2011-2012.

Munculnya peraturan baru mengenai peralihan KTP lama menjadi KTP

Elektronik tentunya membutuhkan penyebaran informasi dan sosialisasi

di kalangan masyarakat. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan

gambaran tentang strategi komunikasi. Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui

wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis

interaktif. Teknik yang dilakukan dalam validitas data yaitu dengan

teknik trianggulasi.

Dalam strategi komunikasi program E-KTP terdiri dari perencanaan

komunikasi dan manajemen komunikasi. Tahap perencanaan

komunikasi meliputi analisis situasi, menentukan komunikator, pesan,

komunikan, saluran, efek serta perencanaan evaluasi. Dalam tahap

manajemen komunikasi terdiri dari tiga tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. Pelaksanaan strategi komunikasi terdiri dari

dua jenis yaitu komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia.

Dalam komunikasi tatap muka komunikasi dilakukan secara berantai

mulai dari pemerintah kepada aparatur desa yang kemudian

disampaikan pada warga. Dalam komunikasi bermedia menggunakan

perpaduan beberapa jenis media. Hal ini dikarenakan tiap-tiap media

memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Evaluasi

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

dilakukan berdasarkan pengamatan serta data yang diperoleh dari hasil

perekaman E-KTP. Hasil analisis perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi program E-KTP di Kecamatan Gondokusuman sudah

dilaksanakan dengan baik oleh Dikdikcapil Kota Yogyakarta,

masyarakat telah mengetahui informasi tentang adanya program

tersebut, namun masih ditemui kendala dan kelemahan dalam

pengkomunikasian tersebut. Belum semua penduduk melakukan

perekaman E-KTP. Ini membuktikan kurangnya kesadaran masyarakat

untuk turut mensukseskan program pemerintah.

2. Oktovi Prima Lestari (2013), Judul Skripsi :Strategi Komunikasi

Dinas Dukcapil Kab.Bungo dalam Menyosialisasikan e-KTP.

Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi komunikasi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bungo pada

program e-KTP diKabupaten Bungo tahun 2012. Munculnya peraturan

baru mengenai peralihan KTP lama menjadi KTP elektronik tentunya

membutuhkan penyebaran informasi dan sosialisasi dikalangan

masyarakat. Tujian penelitian untuk mendeskripsikan gamabaran

tentang strategi Komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode

deskripsi kualitatif. Analisis data dilakukan dengan analisis interaktif.

Dalam strategi komunikasi program e-KTP terdiri dari perencanaan

komunikasi. Tahap perencanaan komunikasi meliputi analisis situasi,

menentukan komunikator, pesan, komunikan, serta perencanaan

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

81

evaluasi. Pelaksanaan strategi komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu

komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia. Dalam komunikasi

tatap muka komunikasi dilakukan secara berantai mulai dari pemerintah

kepada aparatur desa yang kemudian disampaikan pada warga. Dalam

komunikasi bermedia menggunakan beberapa media. Hal ini

dikarenakan tiap-tiap media memiliki kelebihan dan kelemahan masing-

masing. Evaluasi dilakukan berdasarkan pengamatan serta data yang

diperoleh dari hasil perekaman data. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa strategi komunikasi Dinas Dukcapil Kabupaten

Bungo dilakukan dengan menggunakan komunikasi tatapmuka, karena

melalui komunikasi tatap muka ini Dinas Dukcapil dapat

secaralangsung menerima respon yang diberikan dari khalayak

sasaran, Dinas Dukcapil juga menggunakan strategi komunikasi lain

seperti menggunakan Leaflet, spanduk, baleho sebagai penyampai

informasi.

3. Reza Ansori (2012) Strategi Komunikasi Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu Dalam Mensosialisasikan

KTP Elektrionik (e-KTP)

KTP Elektronik (e-KTP) merupakan program nasional dalam bidang

administrasi kependudukan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam

Negeri Republik Indonesia pada tahun 2011. Program ini bertujuan

untuk menanggulangi permasalahan dalam bidang administrasi

kependudukan, yakni permasalahan KTP ganda dan KTP palsu.

Sebagai program baru, KTP Elektronik membutuhkan upaya serius dan

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

sistematis dalam mensosialisasikannya kepada masyarakat, terutama

di Kabupaten Pringsewu yang merupakan Daerah Otonomi Baru (DOB)

yang termasuk ke dalam 197 kabupaten/kota se-Indonesia sebagai

proyek percontohan untuk menerapkan KTP Elektronik tahun 2011.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana strategi

komunikasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Pringsewu dalam mensosialisasikan KTP Elektronik (e-KTP)?”. Tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan

menganalisis strategi komunikasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Pringsewu dalam mensosialisasikan KTP Elektronik di

Kabupaten Pringsewu. Beberapa indikator yang menjadi fokus dalam

penelitian ini, yaitu proses perencanaan, manajerial dan taktik

operasional dalam pelaksanaan sosialisasi KTP Elektronik. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik

wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan dengan

menggunakan teknik key person (informan kunci) dan teknik Purposive

Sampling. Informan penelitian ini ada lima. Mereka adalah para panitia

pelaksana kegiatan sosialisasi KTP Elektronik (e-KTP).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa strategi

komunikasi yang diterapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Pringsewu dalam mensosialisasikan KTP Elektronik (e-

KTP) dengan melakukan kegiatan perencanaan sosialisasi secara

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

83

terkoordinasi dan sistematis sebagai rancangan pelaksanaan kegiatan

sosialisasi KTP Elektronik (e-KTP). Kegiatan perencanaan sosialisasi

terdiri dari beberapa langkah komunikasi, yakni; pengenalan sasaran,

perancangan pesan, penentuan tujuan pesan, pemilihan media

komunikasi, dan pemahaman peran komunikator. Langkah-langkah

komunikasi tersebut dikomunikasikan dan dikoordinasikan dalam rapat

antarpanitia pelaksana kegiatan sosialisasi KTP Elektronik (e-KTP).

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi KTP Elektronik (e-KTP) yang

dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Pringsewu menggunakan dua metode komunikasi, yaitu; komunikasi

tatap muka dan komunikasi media. Komunikasi tatap muka atau

komunikasi kelompok dilakukan dengan cara dialog (tanya jawab)

terhadap perangkat kecamatan, perangkat desa, tokoh masyarakat dan

tokoh agama. Komunikasi media atau komunikasi massa dilakukan

dengan menggunakan media cetak dan elektronik, seperti; Surat Kabar

Tribun Lampung, Surat Kabar Radar Lampung, Surat Kabar Radar

Tanggamus, Radio Pemda Pringsewu, Radio Sabaputra, Billboard,

Baliho, Spanduk dan Brosur.

Dari indikator tolak ukur keberhasilan sosialisasi e-KTP, yakni

persentase jumlah perekaman e-KTP yang mencapai 76.09 % jiwa

wajib KTP, maka dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi yang

diterapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Pringsewu, baru dalam kategori cukup berhasil dan strateginya pun

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

cukup baik. Namun, terdapat kelemahan dari segi perencanaan

komunikasinya, yakni: tidak adanya segmentasi dan prioritas khalayak

sasaran; isi pesan sosialisasi kurang persuasif; tujuan pesan kurang

spesifik; media sosialisasi, seperti spanduk, baliho, dan billboard,

jumlahnya hanya sedikit; dan komunikator individu kurang representatif.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

adalah sumber informasi dan fasilitator dalam penerapan program KTP

Elektronik (e-KTP) di Kabupaten Pringsewu, serta berperan sebagai

panitia pelaksana kegiatan sosialisasi KTP Elektronik (e-KTP) di

Kabupaten Pringsewu.

D. Kerangka Pikir

Informasi dan sosialisasi pelaksanaan pelayanan Gratis kepada

masyarakat di Kabupaten Maros, hal ini penting dengan harapan agar

masyarakat bisa menerima dan memahami informasi mengenai

pelayanan gratis tersebut dengan baik, akurat dan langsung dari sumber

terpercaya sehingga mereka tidak menjadi bingung mengenai dibayar

atau tidaknya pengurusan dokumen kependudukan.

Dalam penyebaran informasi pelayanan penerbitan dokumen

kependudukan gratis di wilayah Kabupaten Maros dilakukan melalui

berbagai saluran atau media informasi yang dipergunakan baik cetak

maupun elektronik guna menjangkau masyarakat yang lebih luas. Selain

saluran komunikasi, hal penting yang patut menjadi perhatian adalah isi

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

85

pesan dari informasi yang diberikan pada masyarakat terutama yang

menyangkut persyaratan yang harus dipenuhi untuk penerbitan dokumen

kependudukan, prosedur pengurusannya, jangka waktu, agar masyarakat

bisa lebih menerima dan memahami dengan baik apa yang disampaikan.

Keikutsertaan masyarakat terhadap informasi pelayanan gratis

diharapkan akan lebih baik dari hari ke hari sehingga apa yang diharapkan

dengan adanya kebijakan Pemerintah Kabupaten Maros tentang

pelayanan gratis menjadikan masyarakat Maros lebih sejahtera.

Kerangka pikir dalam penelitian ini didasari oleh teori yang

digunakan yaitu Model AIDDA, Teori Informasi dan Teori S-O-R sehingga

dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN …

Gambar 4 : Kerangka Pikir

DINAS KEPENDUDUKAN &

PENCATATAN SIPIL KAB. MAROS

Faktor Penghambat

1. Internal 2. Eksternal

PENYEBARLUASAN INFORMASI PELAYANAN PENERBITAN DOKUMEN GRATIS

( KTP, KK, AKTA dst)

STRATEGI KOMUNIKASI

Konsep Teori 1. Model AIDDA

2. Teori Informasi

3. Model S-O-R

Partisipasi Masyarakat Maros untuk memanfaatkan Iformasi

Pelayanan Penerbitan Dokumen Gratis yang Optimal

Faktor Pendukung

1. Internal

2. Eksternal

Media Massa & Elektronik

Media Internet