Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship ...
Transcript of Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship ...
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship “Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Makassar, 09 Februari 2019
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship “Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Makassar, 09 Februari 2019
KUMPULAN ABSTRAK
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI,
PANGAN, DAN ENTREPRENEURSHIP
“Eksplorasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Intrepreneurship Di Era Revolusi Industri 4.0”
ii
LAPORAN KETUA PANITIA
iii
SUSUNAN PANITIA
Pelindung : Rektor Universitas Cokroaminoto Makassar
Penanggungjawab : Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Tani Syarikat Islam
(Gertasi) Provinsi Sulawesi Selatan
Pengarah : 1. Dr. Johari Rugani, MA (Pengurus Pusat Syarikat Islam)
2. Dr. Buyung Romadhoni, SE., M.Si (Koordinator Ketua
Presidium MPP ADPERTISI)
3. Hj. Marwah Nompo, S.Pi., M.Si (Ketua DPD IPKANI Sulsel)
4. Sattar, S.Pd., ST., M.Si., Ph.D (Sekretaris Gertasi Sulsel)
Ketua : Dr. Ismail Marzuki, S.Si., M.Si (Gertasi/ADPERTISI)
Sekertaris : Irwansyah, S.Pi., M.Si (Gertasi/UCM) Bendahara : Andi Nur Apung Massiseng, S.Pi., M.Si (Gertasi/UCM)
Anggota Tim Kerja :
1. Dr. Fahrisal Husain, SE., M.Si (ADPERTISI)
2. Dr. Rismawati, SE., MM (ADPERTISI) 3. Dr. SIlvi Syarlis, SE., M.Si., Ak.CA (ADPERTISI)
4. Warka Syahbrani, SE., M.Sc., Ak.CA (ADPERTISI)
5. Ermansyah Malik, SS., M.Hum (ADPERTISI)
6. Dr. Kasnaeny Karim, S.Pd., M.Si (ADPERTISI) 7. Dr. Harifuddin Halim, S.Pd., M.Si (ADPERTISI)
8. Irwan Paserangi, S.Pd., MT (ADPERTISI/Gertasi)
9. Nurlina Arsyad, S.Sos (Gertasi)
10. Dr. Khairun Nisaa, S.Pi., M.Si (Gertasi/UCM) 11. Malik, ST., MT (Gertasi/UCM)
12. Jaya, S.Pi., M.Si (Gertasi/UCM)
13. Andi Masriah, S.Pi., M.Si (Gertasi/UCM)
14. Andi Bambang Suriansyah, S.Pi., M.Si (IPKANI/Gertasi) 15. Emil Salim (IPKANI)
16. Nurtilawa Hakim, S.Pi., M.Agr (IPKANI)
17. Arwan, S.Pi (IPKANI)
18. H. Muh. Risal, S.Pi (IPKANI)
19. Jaya Ariansyah (Mahasiswa UCM)
20. Andi Muhammad Hilal (BEM UCM)
21. Amrullah Jazram (Mahasiswa UCM)
22. Andyka Reski Rossa (Mahasiswa UCM) 23. Ikhram Khasdin (Mahasiswa UCM)
24. Dwi Elsya Hasibuan (Mahasiswa UCM)
25. Yuslam A. Ambokari (Mahasiswa UCM)
iv
KATA PENGANTAR
Seminar Nasioanl “Pangan, Teknologi dan Entrepreneurship”
diselenggarakan dalam rangkaian acara pelantikan dan pengukuhan
Dewan Pimpinan Wilayah Gerakan Tani Syarikat Islam (DPW
GERTASI) Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi
Barat.
Seminar Nasional ini dapat terselenggara berkat kerjasama
antara DPW GERTASI Provinsi Sulawesi Selatan, Aliansi Dosen
Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ADPERTISI), Universitas
Cokroaminoto Makassar (UCM), Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia
(IPKANI) Provinsi Sulawesi Selatan, dan BEM Fakultas Perikanan
Universitas Cokroaminoto Makassar dengan thema “Eksplorasi
Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship di Era
Revolusi Industri 4.0”.
Seminar Nasional ini menampilkan Dr. Ir. H. Andi Amran
Sulaiman, MP (Menteri Pertanian RI), Prof. Ir. Sjarief Widjaja, Ph.D.,
FRINA (Kepala BRSDMKP KKP RI), Dr. H. Hamdan Zoelva, SH., MH
(Ketua Umum DPP Syarikat Islam), serta Dr. Wahid Erawan, SP., MP
(Ketua Umum DPP Gertasi) sebagai Keynote Speaker. Selain itu,
terdapat 73 buah makalah yang ditampilkan dari berbagai sudut pandang
keilmuan, antara lain; bidang perikanan dan kelautan; pertanian,
peternakan dan perkebunan; kehutanan dan lingkungan hidup; teknologi,
pertambangan dan energi terbarukan; sosial dan humaniora; manajemen,
ekonomi dan akutansi; dan pendidikan.
Kepada Menteri Pertanian RI, Kepala BRSDMKP KKP, Ketua
Umum DPP Syarikat Islam, Ketua Umum DPP Gertasi, dan semua
pemakala, serta para peserta seminar disampaikan banyak terima kasih
atas partisifasi aktifnya, sehingga seminar ini dapat terselenggara dengan
baik dan lancar.
Makassar, 9 Pebruari 2019
Tim Penyunting
v
SEMINAR NASIONAL PANGAN, TEKNOLOGI DAN
ENTREPRENEURSHIP
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Rundown Acara Waktu Uraian Kegiatan Pelaksana
07.30 – 08.30 Registrasi Peserta Panitia
08.30 – 08.45 Coffe Breac I Panitia
08.45 – 08.50 Pembukaan MC/ Panitia
08.50 – 09.00 Menyanyikan Lagu Indonesia
Raya
Panitia
09.00 – 09.15 Persembahan Selamat Datang
dengan Tarian Adat Bugis
Makassar
MC/ Panitia
09.15 – 09.25 Laporan Ketua Panitia Dr. Ismail Marzuki, S.Si., M.Si
09.25 – 09.40 Sambutan Ketua Gertasi Wil.
Prov. Sulawesi Selatan
Dr. Lukman Daris, S.Pi., M.Si
09.40 – 09.55 Sambutan Rektor Universitas
Cokroaminoto Makassar
Prof. Dr. H. Muhammad Asdar,
SE., M.Si
09.55 – 10.10 Sambutan Ketua Umum
Gerakan Tani Syarikat Islam
Dr. Wahid Erawan, SP., MP
10.10 – 10.50 Paparan Key Note Speaker
Tema: Pertanian Masa
Depan Indonesia;
Peluang dan
Tantangan
Menteri Pertanian RI
Bapak Dr. Ir. H. Andi Amran
Sulaiman, MP
10.50 – 12.20
Diskusi Panel 3 Narasumber :
Kepala BRSDMKP KKP RI,
Judul Makalah:
Pembangunan Pertanian
Indonesia di Era Revolusi
Industri 4.0
MC/ Moderator
Bapak Prof. Ir. Sjarief Widjaja,
Ph.D., FRINA
Ketua Umum DPP Syarikat
Islam, Judul Makalah:
Peran Kaum Syarikat Islam
dalam Memajukan Ekonomi
Kerakyatan di Era Revolusi
Industri 4.0
Bapak Dr. H. Hamdan Zoelva,
SH., MH
vi
Ketua Umum Gerakan Tani
Syarikat Islam, Judul
Makalah:
Pembangunan Pertanian
Indonesia di Era Revolusi
Industri 4.0
Bapak Dr. Wahid Erawan, SP.,
MP
12.20 – 13. 30 ISHOMA MC/Panitia
13.30 – 16.00
Diskusi Paralel
Paralel 1. Moderator (Dr. Fahrisal Husain,
SE., MM)
Paralel 2 Moderator (Ir. Sattar Yunus,
Sp.D., Ph.D)
Paralel 3 Moderator (Dr. Rismawati, SE.,
M.Si)
16.00 – 16.15 Coffe Breac II Panitia
16.15 – 16.30 Penutupan (Penyerahan
Sertifikat)
Panitia
vii
SESI PARALEL
Ruang 1 : A. Perikanan dan Kelautan
Pukul : 13.30 – 16.00 Kode Nama Pemakalah Judul Makalah
Moderator (Dr. Fahrisal Husain, SE., MM)
A01 Irwansyah Kajian Komunitas Terumbu Karang Di Pesisir
Kabupaten Bone
A02 Khairul Jamil
Pemanfaatan Limbah Plastik Untuk Pembuatan
Umpan Buatan pada Penangkapan Gurita
(Octopus) di Kecamatan Pulau Sembilan (Studi Kasus : Nelayan Pulau Kodingare Desa
Padaelo)
A03 Jaya
Kajian Evaluasi Kesesuaian Dan Daya Dukung
Lahan Budidaya Ikan Baronang (Siganus sp)
Pada Ekosistem Padang Lamun (Seagrass
Bads) Di Pantai Barat Sulawesi Selatan
A04 Anik Suparmi
Mengidentifikasi Molluska
(Klas Bivalvia dan Gastropoda) pada Budidaya Kappaphycus alvarezii di Pulau Tarakan
Kalimantan Utara
A05 Jaya
Pengaruh Faktor Oseanografi Terhadap Hasil
Tangkapan Ikan Kembung (Rastrelliger Spp)
Di Perairan Soppeng Riaja Kabupaten Barru
A06 Nurhadati Kajian Ekonomi Masyarakat Pesisir Kabupaten
Bon
A07 Asgar Peran Penyuluh Dalam Agribisnis Perikanan Di
Kabupaten Pinrang
A08 Muliyati
Pendampingan Pengggunaan Probiotik dan
Manajemen Kualitas Air dalam Upaya
Peningkatan Produksi Budidaya Udang
Vanname (Litopenaeus vannamei) bagi
Kelompok Pembudidaya Di Kabupaten Pinrang
A09 Haderah
Kajian Penilaian Nelayan Terhadap Program
Bantuan Bahan Bakar Gas Bagi Nelayan
Tangkap Di Kabupaten Bone Provinsi
Sulawesi Selatan
A10 Baharuddin
Analisis Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Kelompok Tani Tambak Ikan Bandeng Di Desa Wiringtasi Kecamatan Suppa Kabupaten
Pinrang
A11 Hasanuddin Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan
Ekowisata Mangrove pada Kawasan Wisata
viii
Tanarajae Kecamatan Labbakkang Kabupaten
Pangkep
A12 Sitti Rabiah
Keberlanjutan Pemanfaatan Kepiting Bakau Di
Kelurahan Bawasalo, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep
A13 Armin Jaya Kelayakan Usaha Udang Windu Dengan Teknologi Tradisional Plus Di Desa Garanta
Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba
A14
Andi Ummung dan
Andi Nur Apung
Massiseng
Pemberdayaan Kelompok Perempuan Dalam
Peningkatan Pendapatan Melalui Program
CCDP-IFAD Di Kelurahan Bira Kecamatan
Tamalanrea Kota Makassar
A15 Agus Suryahman
Kinerja Osmoregulasi (Tingkat Kerja Osmotik)
dan Metabolisme Ikan Bandeng (Chanos chanos) yang Dipelihara pada Berbagai Tingkat
Salinitas Dalam Wadah Terkontrol
A16 Alpiani dan Andi
Masriah
Pembinaan Dan Pendampingan Cara Budidaya
Ikan Yang Baik (CBIB) Sebagai Upaya
Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Pembudidaya Ikan Di Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone
A17 Armin Jaya Teknik Pembesaran Udang Windu Dengan Teknologi Tradisional Plus Di Desa Garanta
Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba
A18 Harifuddin Halim
Pola Kemitraan Petani Rumput Laut Di
Kelurahan Songka Kecamatan Wara Selatan
Kota Palopo
A19 Agus Suryahman
Pemanfaatan Crude Extract Daun Sirih (Piper
Betle Linn) Melalui Pakan Terhadap Jumlah
Leukosit Dan Hematoktrit Ikan Mas (Cyprinus carpio) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas
Hidrophyla
A20 Andi Bambang S.
dan Fitria Iriani
Pendampingan Teknik Pembenihan Ikan Nila
Di BBI Bontomanai Kabupaten Gowa
A21 Hitani
Penentuan Strategi Keberlanjutan Usaha
Budidaya Rumput Laut Di Kabupaten Wajo
Dengan Metode Swot (Studi Kasus Budidaya
Rumput Laut Di Kecamatan Takkalalla Kabupeten Wajo)
A22 Muhammadiah
Analisis Location Quotient (LQ) Dalam Penentuan Kegiatan Budidaya Perikanan Di
Kabupaten Wajo (Studi Kasus Perikanan
Budidaya Di Kecamatan Sajoanging Kabupaten
Wajo)
ix
A23 A.Reski Puspita Ayu
dan A.Ulil Amri
Pendampingan Teknik Pendederan Ikan Mas Di
BBI Bontomanai Kabupaten Gowa
A24 Sadirun
Diagnosis White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Pada Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Di Tambak Silvofishery Di
Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan
A25 Emmy Setiawati dan
Zainal
Kajian Produksi Dan Pemasaran Benih Ikan
Mas (Cyprinus carpio) Di UPTD Balai Benih
Ikan Kalola Kecamatan Maniangpajo
Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan
A26 Andi Nurlina Umar
Pendampingan Teknik Pembesaran Ikan
Bandeng (Chanos chanos Forsskal) Bagi Kelompok Pembudidaya Di Kecamatan
Takalalla Kabupaten Wajo
A27 Siti Arafah dan
Monginsidi
Teknik Pemijahan Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Secara Alami Di Uptd Balai Benih
Ikan (BBI) Kalola Kabupaten Wajo Sulawesi
Selatan
x
Ruang 2 : B. Pertanian, Peternakan & Perkebunan
C. Kehutanan dan Lingkungan
D. Teknik
Pukul : 13.30 – 16.00 Kode Nama Pemakalah Judul Makalah
Moderator (Ir. Sattar Yunus, Sp.D., Ph.D)
B. Pertanian Peternakan dan Perkebunan
B01 Asniati
Penerapan Internet Of Things (IOT) pada Aplikasi esmart farming dan Sistem Kontrol
Otomatis berbasis Wireless Sensor Network
(WSN) pada Pengontrollan Penyiraman dan
Pemupukan Lahan Pertanian
B02 Herdiana
Inovasi Komersial Olahan Bunga Jantung
Pisang (Banana Blossom) sebagai Pengganti Air Susu Ibu (Asi)
B03 Hadija
Total Bakteri Tanah pada Sistem Pemupupuk
Semiorganik dan Anorganik pada Tanah
Sawah Kabupaten Maros
B04 Dr. Ismail Marzuki
dan Siti Aminah
Analisis Kandungan Klorin Pada Beras Yang
Beredar Di Pasar Tradisional Makassar
Dengan Metode Argentometri Volhard
B05 Evie Adriani
Identifikasi Arthropoda pada Tanaman Jabon
Putih (Anthocephalus cadamba Miq.) di
Areal Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Gorontalo Citra Lestari
B06 Dwi Maryana
Kualitas Organoleptik dan Tingkat Kesukaan Susu Pasteurisasi dengan Penambahan
Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia
(Ten) Steenis) dan Sukrosa
B07 Harlina
Pengaruh Penambahan Ragi Tempe
(Rhizopus sp.) pada Pembuatan Virgin
Coconut Oil (VCO) melalui Fermentasi
B08 Asniwati Zainuddin Analisis Karakteristik Fisik dan Kimia Kopi
Pinogu pada Variasi Lama Fermentasi
B09 Asmuliani
Pemanfaatan Media Tanam Sekam Bakar dan
Serbuk Gergaji Serta Pupuk Gandasil B Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
B10 M. Darmawan
Pengaruh Berbagai Media Tanam terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri
(Apium graveolens) dengan Sistem
Vertikultur
xi
B11 A. Khairun Mutia
Pengaruh CMC (Carboxyl Methyl Cellulose)
terhadap Kadar Protein dan Uji Organoleptik pada Kecap Air Kelapa dengan Penambahan
Bubuk Tempe
B12 Milawati Lalla
Berbagai Macam Larutan Mikroorganisme
Lokal Sebagai Bahan Dekomposer Terhadap
Dekomposisi Jerami Padi
B13 Adnan Sofyan Kajian Evaluasi Ketersediaan Air Danau
Laguna Kota Ternate
C. Kehutanan dan Lingkungan
C01 Rahmawati
Inventarisasi Tumbuhan Obat Yang Ada di
Kawasan Kajang Dalam Kecamatan Kajang
Kabupaten Bulukumba
C02 Sattar Yunus Analisis Aliran Fluida Hubungannya dengan
Kevakuman dan Reduksi Pencemaran Udara
D. Teknik
D01 Ulil Alifianin
Combat (Community Based Tourism) sebagai
Upaya the Suistanable Tourism di Mangrove
Education-Park Desa Labuhan Bangkalan
Melalui Sinergitas Penta Helix
D02 Olha Musa
Aplikasi Algoritma K-Nearest Neighbor
(KNN) dalam Pendekatan Diagnosis Penyakit Paru-Paru
D03 Malik Resistance of Underground Mine Shotcrete Method: A Case Study of PT. Freeport -
McMoran Indonesia Tembagapura Papua
D04 Yustin Paisal
The Role Of Complex Organic Acids: Ferric
Oxalate Dihydrate For Biodesulfurization Of
Organic Sulfur In Coal From Tondongkura,
South Sulawesi, Indonesia, Using Multi-Stage Bioprocess Treatments
D05 Malik
A Study of Equipment Performance UP45 Underground DTH Drilling of Underground
Mine, Deep Ore Zone (DOZ) PT Freeport
Indonesia, Tembagapura Papua
D06 St. Hajrah Mansyur
Penerapan Metode System Development Life
Cycle Pada Aplikasi Pharmaceutical
Tanaman Obat Keluarga Berbasis Android
D07 St.Amina H.Umar Terapi Inframerah Menggunakan Sensor
Jarak Berbasis Arduino Uno
D08
Nurlindasari Tamsir
dan Kalvin Allo Todang
Sistem Monitoring Air Layak Konsumsi Berbasis Mikrokontroler ATMega328
xii
D09 Najirah Umar
Smart Monitoring Room Student
Menggunakan Metode Topsis Berbasis Web Pada STMIK Handayani Makassar
D10
Andi Muhammad
Hidayatullah dan
Kazaman Riyadi
Pengembangan Bahan Ajar Programmable Logic Controller Berbasis Video Tutorial
Pada Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik
Di Smk Negeri 1 Pattalassang
D11
Kazman Riyadi dan
Andi Muhammad
Hidayatullah
Perancangan Sistem Monitoring Terpusat
Volume Pemakaian Air Pelanggan Pdam
Berbasis Digital
xiii
Ruang 3 : E. Manajemen
F. Ekonomi dan Akuntansi
G. Sosial dan Humaniora
H. Pendidikan
Pukul : 13.30 – 16.00 Kode Nama Pemakalah Judul Makalah
Moderator (Dr. Rismawati, SE., M.Si)
E. Manajemen
E01 Kasnaeny Karim
Persepsi Masyarakat Nelayan Terhadap
Kemampuan Perbankan Syariah Di
Makassar Dalam Menciptakan Kepuasan
Nasabah
E02 Asriandi
Pola Rekrutmen Bakal Calon Bupati dan
Wakil Bupati Beberapa Partai Politik pada Pilkada di Kabupaten Takalar Tahun
2017
E03 Nur Naninsih dan
Syamsul Alam
Penerapan Pemasaran Kain Sutra Melalui
E Business Pada Industri Alat Tenun
Bukan Mesin Di Kabupaten Wajo
E04 Abdul Samad A Peran Lama Berusaha Pada Orientasi
Pasar Usaha Kecil Di Kota Makassar
E05 Muliyadi Hamid Kualitas Pelayanan Internal Pegawai
Otoritas Bandar Udara V Makassar
E06 Rismawati dan Ahmad
Firman
Pengembangan SDM Dalam
Meningkatkan Kinerja Pada Otoritas
Bandar Udara V Makassar
E07 Maksud Hakim dan
Amirullah
Faktor –Faktor Interaksi Sosial Dalam
Peningkatan Kinerja Penyuluh Pertanian
Di Kabupaten Jeneponto
E08 Fahrizal Husain
Penerapan Pelayanan Berkualitas Pada
Penanganan Pengaduan Pemerintah Kota
Makassar
E09 Delly Mustafa
Faktor Determinan Pendukung
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Pada Dinas Penanaman Modal Dan PTSP (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan
E10 Sabri Hasan
Pengaruh Penerapan Strategi Relationship
Marketing Pada PT. Bank BTN Syariah
Makassar
xiv
F. Ekonomi dan Akuntansi
F01 Aprizal Pengaruh Hubungan antar Manusia dan Kondisi Fisik Lingkungan Kerja
Terhadaap Etos Kerja Karyawan
F02 Nurmiati Sistem Pengendalian Internal Dalam
Pengelolaan Keuangan Daerah
F03 Hasmin Tamsah
Faktualisasi Pendampingan Sosial Dalam
Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif
Masyarakat Miskin (Studi pada
Kabupaten Buton Selatan dan Kolaka, Sulawesi Tenggara)
F04 Rudi Abdullah Pengaruh Social Media Terhadap Entrepreneurship Di Era Industri 4.0
G. Sosial dan Humaniora
G01 Ririn Indraswari
Komunikasi Interpersonal pada
Pasangan Suami Istri dengan Usia Istri Lebih Tua (Studi Kasus Fenomena
Pernikahan I Nade & Idris di Kabupaten
Sidrap)
G02 Hengki Wijaya
Kewirausahaan NAMEKO (Nasi Merah
Kotak-Kotak) dalam Menggiatkan
Pangan Lokal yang Sehat
G03 Mudyawati Kamaruddin
Budaya Bengkung dipercaya Dapat
Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu di Masyarakat Bulukumba
H. Pendidikan
H01 Syahruddin
Penguatan Pendidikan Karakter dan
Pengembangan Standar Nasional
Pendidikan Melalui Akreditasi Sekolah
H02 Muhammad Arifin
Kebijakan Direktur Akademi
Keperawatan Kolaka dalam Pembinaan
Akhlak Islami Mahasiswa
H03 Helaluddin dan Hengki Wijaya
Pengembangan Kompetensi Pendidik Di
Perguruan Tinggi dalam Menyonsong Era Revolusi Industri 4.0
H04 Sitti Arni Implementasi Metode Hungarian Dalam Penugasan Dosen
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship “Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Makassar, 09 Februari 2019
SESI PARALEL
A. Perikanan dan Kelautan
B. Pertanian Peternakan dan Perkebunan
C. Kehutanan dan Lingkungan
D. Teknik
E. Manajemen
F. Ekonomi dan Akuntansi
G. Sosial dan Humaniora
H. Pendidikan
ii
A. PERIKANAN DAN KELAUTAN
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Makassar, 09 Februari 2019
Kajian Komunitas Terumbu Karang Di Pesisir Kabupaten Bone
Irwansyah*1) dan Irwan2
1Dosen Jurusan Perikanan Universitas Cokroaminoto, Makassar 2Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone, Bone
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Terumbu karang merupakan ekosistem khas daerah tropis. Meskipun
terumbu karang ditemukan diseluruh perairan dunia, tetapi hanya di daerah tropis terumbu karang dapat berkembang. Terumbu terbentuk dari endapan-endapan
masif terutama kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh organisme karang,
alga berkapur dan organisme-organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat. Terumbu karang (coral reef ) mempunyai nilai penting antara lain
fungsi biologis (tempat memijah, bersarang, mencari makan, dan tempat
pembesaran berbagai biota laut), fungsi kimiawi (sumber nuftah bahan obat-
obatan), fungsi fisik (sebagai pelindung pantai dari abrasi), dan fungsi social (sumber mata pencaharian nelayan dan objek wisata bahari). Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji kondisi terumbu karang yang ada di pesisir kabupaten
bone, mengkaji kerusakan terumbu karang yang ada di pesisir kabupaten bone,
dan menyusun rekomendasi strategi pengelolaan terumbu karang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pengumpulan data
primer dan sekunder. Data primer meliputi parameter fisika kimia perairan dan
tutupan karang. Pengukuran persentase tutupan karang dilakukan dengan metode
PIT (Point Intercept Transek), ikan karang dengan metode UVC (Underwater fish Visual Census) dan benthos dengan metode RCB (Reef Check Benthos).
Berdasarkan data persentase hasil pengamatan menunjukkan bahwa kondisi
terumbu karang di pesisir Kabupaten Bone sudah dalam keadaan rusak dengan
persentase tutupan patahan karang yang berkisar 38,0% - 58,0% disebabkan oleh adanya aktifitas manusia, baik secara langsung akibat penangkapan ikan yang
tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bom dan bius pada wilayah tersebut
Penelitian kajian komunitas terumbu karang di pesisir kabupaten bone dapat
disimpulkan bahwa terjadinya kerusakan terumbu karang akibat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
Kata kunci : terumbu karang, ikan karang, bhentos
A01
1
2
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pemanfaatan Limbah Plastik untuk Pembuatan Umpan Buatan
pada Penangkapan Gurita (Octopus) di Kecamatan Pulau Sembilan
(Studi Kasus : Nelayan Pulau Kodingare Desa Padaelo)
Khairul Jamil *1), Tamrin1, Muh. Maskur1, Raman Simanjuntak1, dan Anton1
1Staf Pengajar Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Secara geografis wilayah Kabupaten Sinjai terletak di bagian timur
propinsi Sulawesi Selatan, dan secara administratif Kabupaten Sinjai terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan, dan salah satu kecamatan yang terdapat gugus pulau
sembilan yang dinamakan Kecamatan Pulau Sembilan. Ibukota Kecamatan Pulau
Sembilan adalah Kambuno. Gugusan pulau-pulau kecil terdiri dari 9 pulau yaitu,
Pulau Kambuno sebagai ibukota Kecamatan Pulau Sembilan, Pulau Burung Loe, Pulau Kodingareng, Pulau Batang Lampe, Pulau Katindoang, Pulau Larea-Rea,
Pulau Kolone 1, Pulau Kolone 2, Pulau Kambuno. Luas Kecamatan Pulau
Sembilan 755 Ha, Potensi pengembangan kelautan dan perikanan diantaranya
bidang penangkapan sangat besar khususnya penagkapan gurita (Octopus). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pembuatan umpan
buatan dalam penangkapan gurita yang terbuat dari limbah plastik. Penelitian ini
dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2017 di Pulau Kodingareng,
Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian adalah mendesai bentuk umpan buatan yang memanfaatkan
limbah plastik untuk penangkapan gurita yang digunakan oleh nelayan yang ada
di Pulau Kodingareng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk umpan
buatan dalam penagkapan gurita yang memanfaatkan limbah plastik yang dapat digunakan oleh nelayan pulau kodingaren dalam bentuk jari-jari, bentuk kepiting,
dan bentuk udang.
Kata Kunci : gurita, limbah plastik, umpan buatan, pulau sembilan
A02
3
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kajian Evaluasi Kesesuaian Dan Daya Dukung Lahan Budidaya
Ikan Baronang (Siganus sp) pada Ekosistem Padang Lamun
(Seagrass bads) Di Pantai Barat Sulawesi Selatan
Jaya* Dosen Fakultas Perikanan Universitas Cokroaminoto Makassar, Makassar
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan ; (1) Menganalisis kesesuaian lahan kawasan pesisir yang sesuai untuk budidaya ikan baronang (Siganus sp)
pada ekosistem padang lamun (Seagrass bads) di pantai barat Sulawesi Selatan,
(2) Menetapkan besar daya dukung lahan untuk budidaya ikan baronang (Siganus
sp) pada ekosistem padang lamun (Seagrass bads) di pantai barat Sulawesi Selatan. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi
lapangan observasi, penentuan stasiun, dokumentasi, pengukuran dan
pengambilan data arus, pH, salinitas, DO, suhu, kecerahan dan kedalaman.
Pengambilan data secara purpuse sampling yang terdiri dari 5 stasiun dengan
pengambilan data 1 minggu setiap stasiun. Selanjutnya data diolah dan dianalisis
spasial Sistem Informasi Geografis (GIS) dan data kesesuaian perairan dengan
metode skoring dan pembobotan. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian
perairan dari total areal penelitian seluas ±39.394,63 ha, luasan yang sesuai untuk kegiatan budidaya ikan baronang ± 1.600,89 ha dan luasan yang tidak sesuai ±
37.793,74 ha, sedangkan luasan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan
baronang seluas ±1.028,87 ha sedangkan pemanfaatan lainnya seluas ±572,02 ha..
Berdasarkan analisis skoring dan pembobotan maka didapatkan daya dukung perairan untuk budidaya ikan baronang pada ekosistem padan lamun sebesar
±1.028,87 ha dengan jumlah unit budidaya sebanyak 51.444 unit/ha.
Kata Kunci : kesesuaian lahan, ikan baronang, padang lamun, daya dukung
A03
4
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Mengidentifikasi Moluska (Klas Bivalvia Dan Gastropoda ) Pada
Budidaya Kappaphycus Alvarezii Di Pulau Tarakan Kalimantan
Utara
Anik Suparmi*
SMKN 3 Tarakan, Kota Tarakan
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui / mengidentifikasi jenis
hewan moluska (Klas Bivalvia dan Gastropoda ) yang terdapat pada budidaya Kappaphycus alvarezii di Pulau Tarakan Kalimantan Utara. Penelitian ini
bersifat deskriptif eksploratif dengan metode survey lapangan dan teknik
wawancara terhadap nelayan dan pembidudaya rumput laut. Penelitian ini
dilaksanakan di perairan sekitar Kelurahan Pantai Amal Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Pulau Tarakan Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian
dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2018, dengan mengambil titik
sampling tiga lokasi yaitu : RT 4, RT 6, RT 14 yang merupakan perwakilan
tempat penelitian. Alat yang digunakan di dalam penelitian adalah:, alat tulis, buku kunci determinasi dan kamera. Setiap lokasi disampling secara acak
20 bentangan rumput laut yang sedang dibudidayakan. Ditemukan tiram Ostrea
sp. dalam setiap bentangan tali budidaya Kappaphycus alvarezii prosentase
sebaran Ostrea sp. yang paling banyak terdpat pada RT 14 sebanyak 78,6 % dari total sebaran, sedangkan sebaran tiram selanjutnya terdapat di RT 4
sebanyak 11,4 %, selanjutnya RT 6 total sebaran tiramnya sebanyak 9,9 %. Jenis
Ostrea sp yang banyak di dapat adalah pada urutan no 5. Keberadaan tiram ini
sangat merugikan, karena dapat menurunkan produktivitas budidaya
Kappaphycus alvarezi. Untuk kelas Gastropoda tidak di temukan dalam
penelitian ini, karena diketahui bahwa gastropoda lebih suka hidup di
dasar, karena Gastropoda umumnya merangkak di atas permukaan tanah
dan ditemukan pada perairan dangkal. Perairan dangkal memiliki
tekstur substrat dan kandungan bahan organik serta parameter
oseanografi yang mendukung pertumbuhan gastropoda itu sendiri
Kata kunci : moluska, bivalvia, gastropoda, kappaphycus alfarezii, ostrea sp,
tarakan
A04
5
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kajian Ekonomi Masyarakat Pesisir Kabupaten Bone
Nurhadati*
Penyuluh Perikanan Madya BRPBAPPP Maros, Sulawesi Selatan
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ekonomi
masyarakat pesisir, mengelaborasi potensi sumberdaya manusia masyarakat pesisir, menginvestigasi peranan lembaga ekonomi masyarakat pesisir, dan
mengetahui keadaan sosial ekonomi dan dukungan infrastruktur dalam rangka
pengembangan ekonomi kawasan pesisir di Kabupaten Bone. Penelitian ini
dilaksanakan di Kecamatan Tonra dan Kecamatan Mare Kabupaten Bone dengan sampel berjumlah 200 responden dengan metode sampel acak dan
mempergunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi
ekonomi masyarakat di wilayah pesisir Kabupaten Bonecukup prospektif.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat di area pesisir cukup lambat, juga peran dan dukungan infrastruktur untuk mengembangkan masyarakat di wilayah pesisir
belum memadai, oleh karena itu potensi sektor ekonomi masyarakat pesisir yang
harus dikembangkan adalah sektor perikanan, budidaya rumput laut, pariwisata
pantai, pertanian, dan peternakan.
Kata kunci : masyarakat pesisir, wilayah pesisir, potensi ekonomi wilayah
A05
6
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pengaruh Faktor Oseanografi Terhadap Hasil Tangkapan Ikan
Kembung (Rastrelliger Spp) Di Perairan Soppeng Riaja Kabupaten
Barru
Jaya* Dosen Universitas Cokroaminoto Makassar, Makassar
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan ; (1) Melihat hubungan faktor oseanografi terhadap hasil tangkapan ikan kembung (Rastrelliger Spp) di perairan
Soppeng Riaja Kabupaten Barru, (2) Mengetahui faktor oseanografi yang paling
berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan kembung (Rastrelliger Spp) di
perairan Soppeng Riaja Kabupaten Barru. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan observasi, dokumentasi,
pengambilan titik koordinat, dan pengukuran masing-masing parameter
oseanografi. Pengambilan data parameter oseanografi dan data hasil perikanan
pada saat hauling sebanyak 34 titik penangkapan dan overlay Citra MODIS untuk
pemetaan daerah penangkapan ikan . Selanjutnya data diolah dan dianalisis uji
kenormalan (normalitas), analisis Cobb Douglas (non linear berganda), Uji-F (Uji
Persamaan), Uji-t (Uji Lanjutan) dan analisis GIS. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil tangkapan tertinggi berdasarkan suhu permukaan laut berada pada kisaran suhu 29°C dengan jumlah tangkapan 1204,5 kg, hasil tangkapan tertinggi
berdasarkan salinitas berada pada kisaran 33 ‰ yaitu sebanyak 749,5 kg, hasil
tangkapan tertinggi berdasarkan sebaran DO 59,05 ppm yaitu sebanyak 930 kg,
sedangkan hasil tangkapan tertinggi berdasarkan kecepatan arus 0,05 m/detik yaitu sebanyak 310,5 kg. Berdasarkan tabel Anova maka terlihat suhu, salinitas,
DO, dan arus berpengaruh kecil terhadap hasil tangkapan ikan kembung di
Perairan Soppeng Riaja Kabupaten Barru, dimana nilai Sig. = 0,485 > 0,05 yang
berarti bahwa data penelitian tidak signifikan.
Kata kunci : oseanografi, MODIS, salinitas, DO, suhu, arus
A06
7
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Peran Penyuluh Dalam Agribisnis Perikanan Di Kabupaten
Pinrang
Asgar* Penyuluh Perikanan Madya BRPBAPPP Maros, Sulawesi Selatan
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penyuluhan dan
peran penyuluh dalam kegiatan agribisnis perikanan di Kabupaten Pinrang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam (indepth interview) dan Focus Group Discussion
(FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penyuluh perikanan memiliki peran
yang penting dalam penyampaian informasi perikanan, penyaluran sarana produksi perikanan serta peran penyuluh perikanan dalam proses pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan di Kabupaten Pinrang. Kegiatan penyuluhan perikanan
ini tidak hanya bergantung pada kemampuan penyuluh dalam menyampaikan
informasi dan inovasi yang dibawa oleh penyuluh tersebut, tetapi minat yang tinggi dari masyarakat dalam mengikuti dan mencoba menerapkan inovasi yang
diberikan penyuluh akan mempengaruhi keberhasilan kegiatan penyuluhan.
Kata kunci : penyuluh perikanan, peran penyuluhan, informasi, inofasi
A07
8
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pendampingan Pengggunaan Probiotik Dan Manajemen Kualitas
Air Dalam Upaya Peningkatan Produksi Budidaya Udang
Vanname (Litopenaeus Vannamei) Bagi Kelompok Pembudidaya Di
Kabupaten Pinrang
Muliyati* Penyuluh Perikanan Madya, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan, Maros
Email : [email protected]
ABSTRAK
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu produk
perikanan unggulan sektor perikanan, termasuk di Kabupaten Pinrang, dan
kualitas air merupakan salah satu dari beberapa faktor penentu keberhasilan budidaya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
kelompok pembudidaya udang vanname dalam penggunaan probiotik dan
memanajemen kualitas air guna untuk peningkatan produksi udang vanname di
Kabupaten Pinrang Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan di Kabupaten Pinranng dengan menggunakan metode survey sebelum dan setelah
pendampingan dengan menggunakan kuisioner dan pengamatan kualitas air.
Adapun hasil kegiatan diantaranya penggunaan probiotik komersil agen
bioremediasi untuk perbaikan kualitas air serta tekhnik atau cara manajemen kualitas air yang mampu menunjang produkstivitas hasil budidaya dalam hal ini
udang vanname. Selama kegiatan pendampingan pengukuran kualitas air
dilaksanakan sebanyak tiga kali sehari yakni pada saat pagi, siang, dan sore hari.
Setelah pendampingan penggunaan probiotik komersil agen bioremediasi dan manajemen kualitis air memiliki komponen parameter kualitas air yang relatif
tidak berbeda yakni parameter suhu, salinitas, pH, dan kecerahan, namum pada
parameter oksigen terlarut (DO) dan karbondioksida (CO2) terlihat ada
perbedaan. Oksigen terlarut terlihat mengalami peningkatan sedangkan CO2 mengalami penurunan setelah penggunaan probiotik agen bioremediasi.
Kata kunci : probiotik, manajemen kualitas air, peningkatan produksi,
kelompok pembudidaya.
A08
9
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kajian Penilaian Nelayan Terhadap Program Bantuan Bahan
Bakar Gas Bagi Nelayan Tangkap Di Kabupaten Bone Provinsi
Sulawesi Selatan
Haderah* Penyuluh Perikanan Madya Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Maros
Email : [email protected]
ABSTRAK
Sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Bone merupakan salah satu sektor unggulan karena memiliki beberapa keunggulan komparatif dan
kompetitif. Seiring dengan pengembangan sumberdaya manusia dan
pengembangan sumberdaya alam yang berkelanjutan, maka pemerintah baik
lokal maupun pusat mengeluarkan beberapa program yang terkait dengan kondisi
nelayan tangkap di berbagai wilayah. Adapun tujuan penelitian ini yaitu. (1)
Mengetahui perkembangan program Bahan Bakar Gas bagi nelayan
tangkap Kabupaten Bone. (2) Mengetahui sikap atau tanggapan nelayan
terhadap program Bahan Bakar Gas bagi nelayan tangkap. (3)
Mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pelaksana program
konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas di Kabupaten Bone.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dan pengumpulan
data dilakukan secara sensus. Data yang dikumpulkan berupa data primer
dan data sekunder serta analisis data yang digunakan yaitu analisis
deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui
penilaian sikap atau tanggapan nelayan dapat dipergunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa : 1. Perkembangan program Bahan Bakar Gas bagi nelayan
tangkap di Kabupaten Bone dianggap berhasil oleh nelayan karena dapat
menekan biaya operasional. 2. Sikap atau tanggapan nelayan terhadap
program bantuan Bahan Bakar Gas di Kabupaten Bone rata – rata
menyatakan sikap dengan memberi penilaian di tingkat Baik. 4.
Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pelaksana program bantuan
Bahan Bakar Gas di kabupaten Bone adalah adanya konflik internal antar
nelayan karena kecemburuan sosial akibat terbatasnya penerima bantuan
sehingga tidak merata pada semua nelayan yang ada di tiap Kecamatandi
Kabupaten Bone.
Kata kunci : bahan bakar gas, perikanan tangkap kabupaten bone.
A09
10
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Analisis Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani
Tambak Ikan Bandeng Di Desa Wiringtasi Kecamatan Suppa
Kabupaten Pinrang
Baharuddin* Penyuluh Perikanan Madya Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan
Penyuluhan Perikanan Maros
Email : [email protected]
ABSTRAK
Berbagai macam model pemberdayaan masyarakat dimana salah
satunya adalah pendirian kelompok tani guna memudahkan bagi pemerintah
dalam mengontrol dan memudahkan kelompok itu sendiri dalam memaksimalkan produksi ataupun mengakses segala informasi dan kemudahan dalam penerimaan
permodalan adalah fenomena yang perlu dikaji ulang keefektifannya saat ini guna
mengetahui permasalahan dan optimalisasi kelembagaan yang telah dibentuk.
Kelompok tani tambak ikan bandeng di Desa Wiringtasi Kecamatan Suppa
Kabupaten Pinrang merupakan kelompok tani yang diharap dapat menjadi suatu
sistem kelembagaan yang kuat dalam mengoptimalkan hasil tambak dan
pendapatan anggotanya sehingga perlu dikaji kapasitas kelembagaannya dalam
mengoptimalkan keuntungan bagi anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas kelembagaan
kelompok tani tambak ikan bandeng dan merumuskan usaha peningkatan
kapasitas kelembagaan kelompok tani dalam pengembangan usaha tambak
bandeng. Penelitian di laksanakan di Desa Wiringtasi Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan selama enam bulan, dari bulan Juni
2018 sampai dengan November 2018. Data dianalisis dengan Structural Equation
Modellling (SEM) menggunakan program SmartPls. Hasil penelitian
menunjukkan (1) kapasitas kelembagaan kelompok tani dipengaruhi secara langsung oleh tingkat partisipasi anggota dan kedinamisan serta secara tidak
langsung oleh dukungan pihak luar, peran penyuluh, peran pemimpin,
karakteristik petani, dan kapasitas anggota. (2) usaha peningkatan kapasitas
kelembagaan kelompok tani tambak ikan bandeng dapat dilakukan melalui peningkatan partisipasi anggota dalam kelompok tani tambak dan kedinamisan
kelompok tani tambak.
Kata kunci : usaha tambak bandeng; kelompok tani; analisis struktural; sulawesi
selatan
A10
11
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Identifikasi Potensi Dan Strategi Pengembangan Ekowisata
Mangrove Pada Kawasan Wisata Tanarajae Kecamatan
Labbakkang Kabupaten Pangkep
Hasanuddin* Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros
Email :
ABSTRAK
Dusun Tanarajae adalah sebuah kawasan wisata dengan ekosistem
mangrove yang telah terdegradasi dari luas ± 6 ha hingga saat ini tersisa ± 1 ha. Ekosistem tersebut terdiri dari aneka jenis mangrove dan fauna seperti burung,
reptil, kepiting, moluska, dan ikan. Hutan mangrove sebagai sumber daya alam
hayati mempunyai keragaman potensi yang memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia. Manfaat yang dirasakan berupa berbagai produk dan jasa. Salah satu jasa yang diperoleh dari manfaat hutan mangrove adalah berupa jasa ekowisata.
Pengamatan ini dilaksanakan pada bulan September 2018, bertujuan untuk
mengidentifikasi potensi ekowisata di ekosistem mangrove dan menentukan
strategi pengembangan ekowisata mangrove pada Kawasan Wisata Tanarajae di Kecamatan Labbakkang, Kabupaten Pangkep. Pengumpulan data dilakukan
melalui survei lapangan dan wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan
(kuesioner). Hasil makalah ini menunjukkan bahwa potensi ekowisata di
ekosistem mangrove Tanarajae adalah adanya berbagai jenis satwa seperti burung, reptil, kepiting, moluska, dan ikan. Kawasan mangrove Tanarajae
termasuk dalam kategori tidak sesuai untuk dijadikan kawasan ekowisata.
Strategi pengembangan ekowisata mangrove pada Kawasan Wisata Tanarajae di
Kecamatan Labbakkang, Kabupaten Pangkep adalah publikasi tentang kawasan, perencanaan tata ruang lokasi wisata, pendanaan dan pengadaan saranaprasarana
pendukung wisata, rehabilitasi dan penanaman jenis mangrove yang belum ada,
dan penetapan kawasan konservasi.
Kata kunci : ekowisata, mangrove, kawasan wisata tanarajae, analisis kesesuaian
dan SWOT
A11
12
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Keberlanjutan Pemanfaatan Kepiting Bakau Di Kelurahan
Bawasalo, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep
Sitti Rabiah* Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros
Email :
ABSTRAK
Kepiting bakau (Scylla serrata) adalah jenis kepiting yang hidup
dihabitat hutan bakau. S. serrata merupakan komoditas ekspor selain kepiting
rajungan. Kepiting bakau menjadi komoditas perikanan penting di Indonesia sejak tahun 1980 yang diperoleh dari penangkapan stok alam diperairan pesisir,
khususnya diarea mangrove atau estuaria, dan dari hasil budidaya ditambak air
payau. Salah satu aktivitas manusia diwilayah pesisir Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan adalah penangkapan dan budidaya kepiting bakau yang memberikan sumbangsih bagi pendapatan masyarakat. Pengamatan ini dilakukan dari bulan
September hingga November 2018, bertujuan untuk mengetahui status
keberlanjutan pemanfaatan kepiting bakau di Kelurahan Bawasalo, Kecamatan
Segeri, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Pengumpulan data melalui survey lapangan, wawancara menggunakan kuisioner dan studi literatur. Hasil
pengamatan menunjukkan status keberlanjutan pemanfaatan kepiting bakau di
Kelurahan Bawasalo, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
merupakan kategori tingkat keberlanjutan baik sehingga dibutuhkan perhatian dari stakeholder dalam hal ini pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah pada
aspek sosial budaya, teknologi, kelembagaan dan hukum untuk status
keberlanjutan pemanfaatan kepiting bakau di Kelurahan Bawasalo, Kecamatan
Segeri Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Kata kunci : keberlanjutan, kepiting bakau, kelurahan bawasalo, kecamatan
segeri, kabupaten pangkajene dan kepulauan
A12
13
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kelayakan Usaha Udang Windu Dengan Teknologi Tradisional
Plus Di Desa Garanta Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba
Armin Jaya* Penyuluh Perikanan Kabupaten Bulukumba
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan usaha pembesaran udang windu teknologi tradisional plus di Desa Garanta
Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba yang meliputi; NPV, Gross B/C,
Net B/C, dan IRR . Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan
teknik studi kasus di Desa Garanta Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata udang windu setiap hektar per
siklus adalah 115.78 kg, dengan menggunakan discount rate sebesar 13%
pertahun dan periode analisis selama tujuh tahun, diperoleh NPV Rp.
4.537.603,00, Gross B/C 1,15, Net B/C 1,28, dan IRR 22,60% dimana masing-masing nilai tersebut memenuhi kriteria layak.
Kata kunci : udang windu, teknologi tradisional, kelayakan usaha.
A13
14
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pemberdayaan Kelompok Perempuan Dalam Peningkatan
Pendapatan Melalui Program CCDP-IFAD Di Kelurahan Bira
Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar
Andi Ummung*1) dan Andi Nur Apung Massiseng1) Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan
Universitas Cokroaminoto Makassar
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan
Program Coastal Community Development Project – International Fund for
Agricultural Development (CCDP-IFAD) di wilayah Kelurahan Bira Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Dalam pemanfaatan bantuan tunai ini, salah satu
program CCDP IFAD adalah bergerak di bidang usaha pengolahan hasil
perikanan dari kelompok perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan program CCDP-IFAD dalam bidang pengolahan hasil perikanan dan bagaimana peran bantuan CCDP-IFAD terhadap
peningkatan pendapatan Kelompok Perempuan di Kelurahan Bira Kecamatan
Tamalanrea Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pengambilan sampel secara bertahap. Pengumpulan data menggunakan metode dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa Kelompok Pengolahan peserta
program CCDP-IFAD telah melaksanakan semua kewajiban bidang pengolahan,
yaitu melakukan kegiatan pengolahan hasil perikanan berbahan baku komoditi Kepiting Bakau dan Rajungan sesuai dengan potensi wilayahnya. Produk olahan
yang dihasilkan berupa kacang kepiting crispy, kerupuk kepiting, abon kepiting
dan kepiting kambu yang selanjutnya dipasarkan ke toko oleh – oleh, media sosial
(online), dan pameran – pameran. Adapun pendapatan rata-rata kelompok Bina Lestari setelah adanya program CCDP-IFAD yaitu Rp. 6,000,000 / bulan dan
pendapatan rata – rata Kelompok Insan Mandiri sebesar Rp. 7.300,000/bulan
yang selanjutnya dibagi setiap bulannya kepada masing-masing pengurus dan
anggota, selebihnya untuk biaya operasional dan tabungan kelompok. Rata – rata peningkatan pendapatan Kelompok Bina Lestari perbulan adalah Rp. 530,000/
orang dan Kelompok Insan Mandiri perbulan adalah Rp. 585,000/orang.
Berdasarkan pencapaian ini diharapkan agar kedepan lebih meningkat lagi seiring
dengan pengembangan usaha yang dilakukan.
Kata kunci: program CCDP IFAD, kelompok perempuan, pengolahan hasil
perikanan.
A14
15
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kinerja Osmoregulasi (Tingkat Kerja Osmotik) dan Metabolisme
Ikan Bandeng (Chanos chanos) yang Dipelihara pada Berbagai
Tingkat Salinitas Dalam Wadah Terkontrol
Agus Suryahman*1) dan Muhamad Fadilan Amir2 1Dosen Fakultas Perikanan Universitas Cokroaminoto Makassar
2Dosen STITEK Balik Diwa
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Ikan bandeng merupakan ikan air payau yang dapat hidup pada kisaran
salinitas 12-20 ppt. Salah satu aspek fisiologi ikan yang dipengaruhi oleh salinitas adalah tekanan osmotik dan konsentrasi cairan tubuh (tingkat kerja osmotik) serta
kebutuhan oksigen. Data pengaruh salinitas terhadap Konsumsi oksigen dan
tingkat kerja osmotik ikan bandeng dapat dijadikan acuan dalam menentukan titik
isoosmotik ikan bandeng dimana penggunaan energi paling rendah digunakan pada proses osmoregulasi ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
titik isoosmotik ikan bandeng, yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi
penggunaan energi dalam proses osmoregulasi, sehingga mampu meningkatkan
pertumbuhannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan 5 perlakuan salinitas dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai konsumsi oksigen terendah ditemukan pada ikan bandeng yang
dipelihara pada salinitas 10 ppt (26,67±0,372 mg O2 /Kg bobot tubuh/jam) dan
tertinggi ditemukan pada salinitas 25 ppt (59,62±0,292 mg O2 /Kg bobot tubuh/jam). Sedangkan laju metabolisme terendah pada perlakuan salinitas 10 ppt
(8.8225±0.125) dan laju metabolisme tertinggi berada pada perlakuan salinitas 25
ppt (19.715±0.098)
Kata kunci : salinitas, osmoregulasi, ikan bandeng (Chanos chanos)
A15
16
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pembinaan Dan Pendampingan Cara Budidaya Ikan Yang Baik
(CBIB) Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Pembudidaya Ikan Di Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone
Alpiani*1) dan Andi Masriah1) 1Dosen Fakultas Perikanan Universitas Cokroaminoto Makassar
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Budidaya perikanan merupakan salah satu subsektor yang diharapkan
mampu mewujudkan misi kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Akan tetapi dalam mengembangkan usaha budidaya sering didapati masalah krusial terutama jaminan bebas penyakit, cemaran, obat-obatan berbahaya,
desinfektan dan lain sebagainya karena kurangnya pemahamanan masyarakat
pembudidaya terutama pembudidaya kelas bawah akan hal tersebut sehingga
perlu dikawal oleh sistem jaminan mutu melalui CBIB sebagai mana yang telah diterbitkan melalui Keputusan Menteri Kelautan Perikanan Republik Indonesia
Nomor Kep.02/MEN/2007 tahun 2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik,
namun disisi lain masih terdapat beberapa masyarakat pembudidaya ikan yang
belum mengetahui secara spesifik tentang CBIB tersebut. Kegiatan pembinaan dan pendampingan ini di laksanakan di Kecamatan Tellu Siatttinge Kabupaten
Bone yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
CBIB sebagai upaya peningkatan pendapatan bagi masyarakat, khususnya di
Kecamatan Tellu Siatttinge Kabupaten Bone, dari 27 jumlah total kecamatan di Kabupaten Bone terdapat 24 kecamatan yang memiliki sektor perikanan
budidaya. Metode Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan
pengabdian ini merupakan suatu kegiatan kaji tindak dengan menggunakan
metode ceramah, diskusi dan demonstrasi (peragaan) mengenai CBIB. Beberapa pembudidaya telah mengetahui sebagian kategori CBIB yakni penggunaan pakan,
pupuk, dan obat-obatan yang baik. Namun penggunaan antibiotik, probiotik,
desinfektan, kemanan pangan serta usaha pembesaran ikan masih belum dipahami
oleh masyarakat di kecamatan tellu siattinge Kabupaten Bone. Kegiatan
penyuluhan yang telah dilakukan mendapat respon yang baik dari masyarakat,
khususnya para pembudidaya pemula, dimana mereka ingin mencoba
menerapkan CBIB dengan harapan bahwa mutu produk hasil budidaya lebih baik
dan mudah diterima oleh pangsa pasar yang kemudian bisa meningkatkan pendapatan ekonomi.
Kata kunci : pembinaan dan pendampingan, cara budidaya ikan yang baik
(CBIB), pendapatan masyarakat, kecamatan tellu siattinge kabupaten bone
A16
17
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Teknik Pembesaran Udang Windu Dengan Teknologi Tradisional
Plus Di Desa Garanta Kecamatan Ujung Loe Kabupaten
Bulukumba
Armin Jaya*
Penyuluh Perikanan Kabupaten Bulukumba
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1) Mengetahui
pembesaran udang windu teknologi tradisional plus di Kabupaten Bulukumba.
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik studi kasus di Desa Garanta Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini
dilaksanakan di Desa Garanta Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa teknik pembesaran udang windu dengan
teknologi tradisional plus meliputi aspek teknis dengan kontruksi tambak seluas 0,4 – 2,8 ha, persiapan tambak yang terdiri dari perbaikan kontruksi tambak,
pengolahan tanah, pengendalian hama, dan pemupukan. Selain itu, padat
penebaran berkisar 13.409 – 15.333 ekor per hektar. Selama pemeliharaan tambak
dilakukan penggantian air antara 4 -8 kali dalam sebulan dengan tingkat salinitas 15 ppt – 25 ppt. Panen dilakukan setelah umur pemeliharaan berlansung 140 –
170 hari dengan produktifitas tambak berkisar 107,27 – 131,25 kg setiap hektar
per siklus, dengan produktifitas rata-rata adalah sebesar 115,78 kg/ha setiap
siklus.
Kata kunci : udang windu, teknik pembesaran, teknologi tradisional,
produktifitas
A17
18
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pola Kemitraan Petani Rumput Laut Di Kelurahan Songka
Kecamatan Wara Selatan Kota Palopo
Andi Burchanuddin*1), Asmirah1) , Nurmi Nonci1), dan Rusdi Maidin4),
Harifuddin Halim5) 1) Dosen Jurusan Sosiologi Universitas Bosowa, Makassar
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan pola kemitraan antara
petani rumput laut dengan unsur-unsur terkait seperti pembeli rumput laut sebagai
konsumen, petani dengan pemerintah khususnya dinas pertanian melalui peran
para penyuluh, dan petani dengan petani. Untuk mengungkapkan hal tersebut, dilakukan penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap
para pelaku terkait budi daya rumput laut baik secara langsung maupun tidak
langsung, seperti: petani rumput laut, para penyuluh pertanian, dan para
konsumen. Selain itu, untuk melengkapi data tersebut, dilakukan juga kajian terhadap literatur atau dokumentasi terkait tujuan artikel ini. Analisis data
menggunakan deskriptif kualitatif sederhana dengan mengungkapkan realitas
sosial sesungguhnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola kemitraan
yang berlangsung di kalangan petani rumput laut di Kelurahan Songka menyangkut tiga pola yaitu (1) pola kemitraan tradisional, (2) pola kemitraan
pemerintah, dan (3) pola kemitraan pasar. Adapun kesimpulan yang diperoleh
adalah ketiga pola tersebut berlangsung tidaklah seragam pada semua kemitraan,
tergantung pada kepentingan yang mengikuti kemitraannya.
Kata kunci : pola kemitraan, petani, rumput laut, penyuluh, kesejahteraan.
A18
19
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pemanfaatan Crude Extract Daun Sirih (Piper betle Linn) Melalui
Pakan Terhadap Jumlah Leukosit Dan Hematoktrit Ikan Mas
(Cyprinus carpio) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hidrophyla
Agus Suryahman *1) dan Nurdawati Sulthan2) 1) Dosen Fakultas Perikanan UCM, Makassar
2) Guru SMKN 4 Bantaeng, Kab. Bantaeng
ABSTRAK
Pemanfaatan ekstrak daun sirih belum banyak dikenal oleh masyarakat
terutama dalam pencegahan penyakit pada ikan mas. Ikan mas memiliki system
pertahanan non spesifik sehingga untuk meningkatkan kekebalan tubuh dapat
diberikan Ekstrak daun sirih dikenal mengandung bahan-bahan yang bermanfaat untuk meningkatkan sel darah merah dan sel darah putih. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui manfaat ekstrak daun sirih terhadap jumlah sel darah
putih dan jumlah hematokrit Ikan mas (Cyprinus carpio) yang diuji tantang
dengan bakteri pathogen A.hydrophila. metode penelitian yang dilakukan adalah
metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 5
perlakuan dan 3 kali ulangan, diantara Perlakuan adalah A (50 ml), Perlakuan B
(100), Perlakuan C ( 150), Perlakuan D (control Negatif), Perlakuan E (control
Positif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Semua parameter yang diukur tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05), yang berarti bahwa
penggunaan dosis ekstrak daun sirih yang berbeda tidak menunjukkan pengaruh
yang berbeda terhadap jumlah hematokrit, leukosit,eritrosit.
Kata kunci : crude extract daun sirih, leukosit, hematocrit, ikan mas, dan
Aeromonas hidrophyla
A19
20
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pendampingan Teknik Pembenihan Ikan Nila Di Bbi Bontomanai
Kabupaten Gowa
Andi Bambang*1) dan Fitria Iriani1) 1Penyuluh Perikanan Muda BRPBAP3 Maros
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Ikan Nila merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di seluruh pelosok tanah air dan menjadi ikan konsumsi yang
cukup populer. Prospek pengembangan budidaya ikan nila juga diperkirakan
memiliki peluang yang memberi andil cepatnya perkembangan usaha budidaya
ikan nila. Salah satu keunggulan dalam kegiatan budidaya ikan nila adalah rendahnya biaya produksi, sehingga tidak mengherankan jika keuntungan yang
diperoleh juga cukup besar. Tujuan diadakannya kegiatan pendampingan ini
adalah agar lebih dipahami teknik perbenihan serta permasalahan yang timbul
pada kegiatan perbenihan ikan nila (Oreochromis niloticus) di BBI Bontomanai Kab.Gowa. Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan pada Januari – April 2019
di BBI Bontomanai Kab. Gowa dengan pengumpulan data yang berdasar pada 2
metode yaitu : pengumpulan data primer dan data sekunder. Pendampingan teknik
budidaya ikan nila meliputi kegiatan persiapan kolam, pembenihan, pendederan, pembesaran, manajemen pakan, monitoring kualitas air, hama dan penyakit,
pemanenan, pemasaran, hambatan serta kemungkinan pengembangan usaha,
hambatan yang terdapat dalam teknik budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus)
di BBI Bontomanai, adalah penanganan Hama pada ikan nila dan faktor musim yang menyebabkan produksi benih ikan nila menurun.
Kata kunci : pendampingan, pembenihan, ikan nila.
A20
21
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Penentuan Strategi Keberlanjutan Usaha Budidaya Rumput Laut
Di Kabupaten Wajo Dengan Metode Swot (Studi Kasus Budidaya
Rumput Laut Di Kecamatan Takkalalla Kabupeten Wajo)
Hitani*
Penyuluh Perikanan Madya BRPBAP3 Maros, Sulawesi Selatan
Email : [email protected]
ABSTRAK
Salah satu potensi perikanan yang berkembang di Kabupaten Wajo
adalah rumput laut yang merupakan salah satu jenis komoditas unggulan budidaya perairan dengan nilai ekonomi pasar yang kompetitif baik di pasaran
dalam negeri maupun ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengambil
keuntungan dari faktor kekuatan dan peluang, memperkuat faktor kelemahan dan
menghindari faktor ancaman dalam menentukan strategi keberlanjutan usaha budidaya rumput laut di wilayah pesisir Kabupaten Wajo. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara terhadap pelaku usaha yang terlibat serta
stakeholder terkait dengan pengembangan usaha budidaya rumput laut.
Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan interview mendalam (depth interview). Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis
SWOT untuk menentukan strategi prioritas dalam keberlanjutan pengelolaan
usaha budidaya rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima
strategi pengembangan keberlanjutan usaha budidaya rumput laut di pesisir Kabupaten Wajo dengan urutan prioritas utama yaitu mengoptimalkan seluruh
aset budidaya rumput laut (3,625), kemudian diikuti oleh strategi pengembangan
dan perluasan jaringan pemasaran hasil usaha (3,461), peningkatan kualitas
sumberdaya manusia dalam pengembangan usaha budidaya (3,372), peningkatan akses permodalan usaha (3,253) dan penguatan kelembagaan masyarakat dalam
peningkatan usaha budidaya rumput laut (3,211).
Kata kunci : budidaya rumput laut, swot, kecamatan takkalalla, kabupaten wajo.
A21
22
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Analisis Location Quotient (LQ) Dalam Penentuan Kegiatan
Budidaya Perikanan Di Kabupaten Wajo (Studi Kasus Perikanan
Budidaya Di Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo)
Muhammadiah*
Penyuluh Perikanan Madya BRPBAP3 Maros, Sulawesi Selatan
Email : [email protected]
ABSTRAK
Kebijakan pembangunan budidaya perikanan di Kabupaten Wajo
merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembangunan daerah di wilayah ini. Prioritas pengembangan usaha budidaya
perikanan harus memperhatikan besarnya produksi dari setiap usaha budidaya
yang dilakukan sehingga akan berdampak pada peningkatan ekonomi daerah dan
kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai sektor budidaya perikanan unggulan berbasai pada volume dan nilai produksi perikanan di
Kabupaten Wajo, khususnya di Kecamatan Sajoanging. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengolahan data dilakukan menggunakan
analisis Location Quotient (LQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha budidaya perikanan tambak merupakan sektor unggulan pada kegiatan budidaya
perikanan di Kecamatan Sajoanging. Selama periode lima tahun terakhir (2013-
2017) terjadi perubahan pada setiap jenis budidaya perikanan di Kabupaten Wajo,
yang disebabkan oleh adanya perubahan pada nilai dan volume produksi yang dihasilkan dari setiap kegiatan budidaya yang diusahakan.
Kata kunci : budidaya perikanan, Location Quotient (LQ), Kecamatan Sajoanging, Kabupaten Wajo
A22
23
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pendampingan Teknik Pendederan Ikan Mas Di Bbi Bontomanai
Kabupaten Gowa
A.Reski Puspita Ayu*1) dan A. Ulil Amri2) 1) Penyuluh Perikanan Pertama BRPBAP3 Maros
2) Penyluh Perikanan Muda BRPBAP3 Maros
Email : [email protected]
ABSTRAK
Ikan mas (Cyprinus carpio L) merupakan salah satu komuditas tertua
yang sudah populer di masyarakat. Usaha pembenihan merupakan ujung tombak
keberhasilan usaha budidaya air tawar dan dapat mensuplay benih terhadap usaha
budidaya ikan untuk setiap musim pemeliharaan. Tujaun pendampingan ini adalah meningkatkan pemahaman dan kedisiplinan para teknisi dalam teknik
pendederan ikan mas (Cyprinus carpio L). Kegiatan pendampingan ini
dilaksanakan pada Juli sampai September 2018 di UPTD Balai Benih Ikan (BBI)
Bontomanai Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, praktek langsung dan wawancara. Setelah
melakukan semua proses kegiatan pendampingan pendederan ikan mas di BBI
Bontomanai Kabupaten Gowa dapat disimpulkan bahwa pendederan benih ikan
mas terdiri dari persiapan kolam pendederan, penebaran benih, pemberian pakan, pengontrolan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, pemanenan dan
pemasaran. Hal yang terpenting dalam pendederan benih ikan mas yaitu
pengontrolan kualitas air dan pengendalian hama dan penyakit karena disini dapat
terjadi mortalitas yang tinggi jika kualitas air kolam buruk dan terserang hama yang memangsa benih akan memberikan kerugian yang banyak.
Kata kunci : pendampingan, teknik pendederan, ikan mas.
A23
24
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Diagnosis White Spot Syndrome Virus (WSSV) Pada Budidaya
Udang Windu (Penaeus monodon) Di Tambak Silvofishery Di
Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan
Sadirun* Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan Makassar Email : [email protected]
ABSTRAK
Salah satu aspek penting dalam budidaya udang yang berkelanjutan adalah
budidaya dengan menjadikan tambak – tambak budidaya menjadi ramah
lingkungan seperti tambak Sylvofishery. Virus WSSV merupakan faktor yang paling besar dalam menghambat keberhasilan budidaya udang windu. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui apakah virus WSSV menginfeksi udang windu
yang dibudidayakan pada tambak – tambak yang ramah lingkungan
(Silvofishery). Metode penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengujian sampel – sampel udang windu yang diperoleh dari tambak – tambak Silvofishery
di Kelurahan Samataring Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Sulawesi
Selatan, kemudian sampel –sampel tersebut diuji secara Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sebagai uji konfirmasi diuji secara Histopatologi. Untuk mengetahui seberapa parah tingkat infeksi virus WSSV dilakukan perhitungan
prevalensi dengan menghitung jumlah udang windu yang terinfeksi virus WSSV
dibagi jumlah sampel udang windu yang diperiksa dikali 100%. Analisis data
secara deskriptif dengan menampilkannya secara spesifik dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukan adanya infeksi virus WSSV pada udang
windu yang dibudidayakan di tambak – tambak Silvofishery walaupun
prevalensinya masih rendah sebesar 27,78 %.
Kata kunci : diagnosa, WSSV, udang windu, Silvofishery
A24
25
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kajian Produksi Dan Pemasaran Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Di UPTD Balai Benih Ikan Kalola Kecamatan Maniangpajo
Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan
Emmy Setiawati*1) dan Zainal1)
Penyuluh Perikanan Muda BRP3 Maros Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi
Selatan
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Tujuan dari penelitian ini adalah: 1).
Mengetahui berapa produksi benih ikan mas berdasarkan ukuran yang diproduksi
di Balai Benih Ikan Kalola Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo. 2). Mengetahui saluran pemasaran, daerah pemasaran serta jumlah dan ukuran benih
ikan mas (Cyprinus carpio) yang dipasarkan di Balai Benih Ikan Kalola
Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode survey, yaitu metode dengan cara pengamatan langsung dan pengambilan data terhadap objek-objek penelitian di lapangan dengan
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data primer dan data sekunder.
Penentuan responden dilakukan dengan teknik Random Sampling yaitu
mewawancarai Staf dan Teknisi Balai Benih Ikan Kalola serta pedagang pengumpul dan pedagang pengecer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1).
Proses produksi terdiri dari : Persiapan kolam pendederan, Pendederan,
Pengontrolan kualitas air, Pengendalian hama dan penyakit, Panen, Pengemasan
dan distribusi benih dan Pemasaran. Harga benih ikan mas berdasarkan ukurannya yaitu : ukuran 1-2 cm seharga Rp.200/ekor, 2-3 cm seharga
Rp.300/ekor, 3-5 cm seharga Rp.500/ekor, dan 5-7 cm seharga Rp.700/ekor. 2)
Benih ikan mas tersebut setelah dipanen dipasarkan kepada konsumen dengan
keadaan hidup dan masih segar. Benih ikan mas yang sudah dipanen dikemas menggunakan plastik berisi air dan oksigen. Konsumen yang datang ke Balai
Benih Ikan Kalola terdiri dari pedagang pengecer dan juga pedagang pengumpul.
Selanjutnya pedagang pengumpul mengedarkan kepada setiap agen pedagang
pengecer yang tersebar di Sulawesi Selatan.
Kata kunci : produksi, pemasaran, benih ikan mas.
A25
26
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pendampingan Teknik Pembesaran Ikan Bandeng (Chanos chanos
Forsskal) Bagi Kelompok Pembudidaya Di Kecamatan Takalalla
Kabupaten Wajo
Andi Nurlina Umar* Penyuluh Perikanan Muda BRPBAP3 Maros
Email : [email protected]
ABSTRAK
Bandeng adalah jenis ikan konsumsi yang tidak asing bagi
masyarakat. Budidaya bandeng di Indonesia menunjukkan prospek
yang baik, dimana pada tahun 2008 produksi bandeng mencapai
422.086 ton, lebih tinggi dari Filipina yang hanya 349.432 ton.
Lebih lanjut, produksi meningkat pada tahun 2012 yaitu sebesar
482.930 ton. Proses pendampingan ini bertujaun untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat kelompok pembudidaya
ikan bandeng untuk menunjang peningkatan produksi ikan
bandeng di Kecamatan Takalalla Kabupaten Wajo. Kegiatan ini
merupakan kegiatan pendampingan bagi masyarakat/kelompok
pembudidaya ikan bandeng yang terdapat di Kecamatan Takalalla
Kabupaten Wajo. Dalam mengumpulkan bahan-bahan bahan
informasi dalam kegiatan pendampingan ini dilakukan 2 metode,
yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder. Selama proses
pendampingan kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengeringan
dan perbaikan dasar kolam tambak, penebaran benih,
pemeliharaan (pembesaran), pemberian pakan, pengontrolan
kualitas air, serta pemanenan. Seluruh aspek teknik pembesaran
ikan bandeng selama proses pendampingan dengan mengacu pada
prosedur sesuai standar pembesaran ikan bandeng terutama
kondisi kualitas air yang terdapat pada lokasi pendampingan
sangat sesuai dengan syarat hidup untuk ikan bandeng sesuai
dengan standar kualitas air untuk pembesaran ikan bandeng.
Kata kunci : pendampingan, teknik pembesaran ikan bandeng,
kelompok pembudidaya, Kecamatan Takalalla
A26
27
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
28
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Teknik Pemijahan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Secara Alami
Di Uptd Balai Benih Ikan (BBI) Kalola Kabupaten Wajo Sulawesi
Selatan
Siti Arafah*1) dan Monginsidi2)
1)Penyuluh Perikanan Muda BRPBAP3 Maros Kabupaten Maros Provinsi
Sulawesi Selatan 2)Penyuluh Perikanan Pertama BRPBAP3 Maros Kabupaten Maros Provinsi
Sulawesi Selatan
* Email : [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik pemijahan ikan
nila secara alami di Balai Benih Ikan (BBI) Kalola Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode observasi dan
wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif Analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis dengan
memberikan gambaran data yang berbentuk kata, skema, dan gambar serta keterangan dengan menggunakan kalimat penulis secara sistematis dan mudah
dimengerti sesuai dengan data yang diperoleh. Sedangkan untuk analisis
deskriptif kuantitatif merupakan analisis data dengan memberikan bahasan data
yang berbentuk angka seperti penjumlahan, persentasi dan rata-rata (Sugiono, 2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : semua tahapan dalam kegiatan
pemijahan ikan nila (Oreochromis niloticus) secara alami yang terdiri dari
persiapan kolam pemijahan, persiapan induk, pemeliharaan induk,penebaran
induk, pemijahan, dan penetasan telur, merupakan kunci sukses terjadinya pemijahan ikan nila secara alami. Namun dibalik semua itu, ada satu kegiatan
yang sangat penting yaitu seleksi induk, karena pada proses ini merupakan
penentuan kematangan gonad pada indukan . Apabila seleksi induk salah, maka
indukan tidak dapat memijah.
Kata kunci : pemijahan alami, ikan nila, kabupaten wajo.
A27
29
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
B. PERTANIAN, PETERNAKAN &
PERKEBUNAN
30
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Penerapan Internet Of Things (IOT) pada Aplikasi esmart farming
dan Sistem Kontrol Otomatis berbasis Wireless Sensor Network
(WSN) pada Pengontrollan Penyiraman dan Pemupukan Lahan
Pertanian
Asniati*1), Ery Muchyar H1), Arif Suryawan1), dan Rasmuin2) 1)Dosen Program Studi Teknik Informatika Unidayan, Baubau
2)Dosen Program Matematika, FKIP Unidayan, Baubau
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Perkembangan teknologi saat ini telah mengarah pada metode
digitalisasi dan otomatisasi, perubahan tersebut merubah paradigma teknologi konvensional kearah teknologi modern. Hal tersebut saat ini menjadi tolak ukur
atau dasar perubahan industry ke arah revolusi industry 4.0. Penelitian ini
bertujuan untuk dapat membantu petani dalam menyelesaikan masalah
penyiraman dan pemupukan yang dilakukan secara manual tersebut menjadi penyiraman dan pemupukan dilakukan secara otomatis dan terkontrol, selain itu
dari penelitian ini diperoleh juga data-data tantang tingkat kadar air dan
kelembaban tanah dari sensor soil moisture, suhu udara dari sensor DS18B20, dan
data curah hujan dari Rain Sensor serta pengaturan waktu yang tepat menggunakan RTC untuk penyiraman dan pemupukan yang terjadwal secara
otomatis. Sehingga hasil dari data penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan bagi petani mengenai kondisi lahan pertaniannya dan menambah
pengetahuan petani terhadap teknologi otomatisasi dan teknologi Wireless Sensor Network dalam penerapan Internet of Things (IOT). Dari hasil penelitian ini
diperoleh data penyiraman terjadwal sesuai dengan waktu yang ditetapkan pada
RTC, dan pengukuran suhu dari sensor DS18B20 cukup baik yang dapat
mendeteksi perubahan suhu terkecil 5/(212-1) = 0.0012 Volt dengan rentang suhu -100C sampai +850C, dengan nilai akurasi ± 0.50C. selain itu pengukuran tingkat
kadar air tanah diperoleh data berupa nilai ADC terendah yaitu berkisar 423
sampai dengan 434,8, dengan persentase kadar air (%Rh) berkisar antara 87-89%,
dan tegangan Input (Vin) berkisar 2,07-2,12Volt. Serta Sensitivitas sensor soil moisture berkisar antara 0,041-0,043. Untuk kondisi tanah dalam keaadan
lembab, nilai ADC berkisar antara 525 – 795, dengan persentase Rh = 33%-74%,
dan nilai tegangan pada sensor (Vin) berkisar antara 2,52Volt-3,89Volt. Serta
nilai sensitivitas sensor pada saat tanah dalam keadaan lembab berkisar antara 0,009-0,029.
Kata kunci : esmart farming, wireless sensor network, Internet of Things (IOT),
teknologi pertanian.
B01
31
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Inovasi Komersial Olahan Bunga Jantung Pisang (Banana blossom)
sebagai Pengganti Air Susu Ibu (ASI)
Herdiana * Dosen Universitas Islam Al-azhar
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Pisang merupakan hasil pertanian yang multifungsi selain dijadikan
cemilan dan sayur, pisang menjadi primadona bagi masyarakat kalangan bawah
karena harga murah dan gampang didapatkan. Jantung pisang bukan hanya dikonsumsi sebagai sayuran namun didiversifikasi menjadi mmakanan instan
berupa cemilan yang memiliki nilai gizi tinggi yang diperlukan oleh ibu hamil
dan ibu menyusui karena memiliki kandungan lactayid yang cukup tinggi.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2017 berlokasi di Kabupaten Maros , Untuk mengetahui sejauh mana usaha ini dapat bersaing ke depan dilakukan
pengujia deskriptif dengan menggunakan aanalisis SWOT sehingga dari data
yang diperoleh bahwa, strategi S-O dilakukan dengan Meningkatkan volume
penjualan, memperluas Jaringan Pemasaran, iferensiasi. Strategi W-O dilakukan dengan melakukan diferensiasi produk dan penggunaan alat modern. Strategi S-
T dilakukan dengan meningkatkan promosi dan membuat izin usaha dan strategi
W-T dilakukan dengan menjalin hubungan kemitraan dengan petani pisang
Rencana dalam meningkatkan usaha dan untuk berdaya saing maka KUB WAHANA melakukan kemitraan dengan para petani di luar daerah.
Kata kunci : jantung pisang, ASI
B02
32
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Total Bakteri Tanah pada Sistem Pemupupuk Semiorganik Dan
Anorganik pada Tanah Sawah Kabupaten Maros
Hadija*1), Nurdin Dalya2), Muhammad Jayadi1) dan Marhamah Nadir1) 1Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan,
Universitas Muslim Maros 2Departemen Ilmu Kehutanan, Fakultas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan
Universitas Muslim Maros *Email : [email protected]
ABSTRAK
Tanah adalah sistem yang fundamental dan tidak mudah tergantikan
dalam hubungannya mengatur produktivitas tanaman dan mempertahankan siklus
biogeokimia, yang mana semua proses ini sangat tergantung pada mikroorganisme tanah baik dari segi jumlah maupun keragamannya. Itulah yang
menyebabkan salah satu indicator sensitive dari kesuburan tanah dapat dilihat dari
populasi mikroorgansme tanah suatu lahan. Populasi mikroorganisme pada lahan
dengan system pengelolan insentif seperti sawah sangat dipengarui system pemupukan yang dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jumlah dan keragaman bakteri tanah pada system pertanian organic
dan system pertanian konvsesional. Penelitian di laksanakan di desa Lau
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan di Laboratorium Bioteknologi Tanah Universitas Hasanuddin. Analisis data dilakukan dengan Uji-T yaitu dengan
membandingkan rata-rata parameter pengamatan terhadap masing-masing contoh
tanah. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode komposit,
yaitu menggabungkan 30 anak sampel tanah yang diambil dari 15 titik sampel pada petak tanah yang sama secara diagonal baik pada tanah organic maupun
tanah anorganik. Hasil penelitian menujukan Hasil penelitian menunjukkan
jumlah populasi bakteri tertinggi terdapat pada tanah organic total 752 x 10-7
cfu/gr dan tanah anorganik total 288 x 10-7 cfu/gr.
Kata kunci : bakteri tanah, pupuk semiorganik, pupuk organik, tanah sawah.
B03
33
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Analisis Kandungan Klorin pada Beras yang Beredar Di Pasar
Tradisional Makassar dengan Metode Argentometri Volhard
Siti Aminah*1), Ismail Marzuki2), dan Asmi Rasyid3) 1Staf bidang Pertanian Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar
2Staf Dosen pada Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Univ. Fajar, Makassar 3Staf Dosen Pada Jurusan Farmasi Univ. Indonesia Timur, Makassar
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Senyawa klorin berfungsi untuk memutihkan dan mengkilapkan material seperti beras dan biji-bijian lainnya. Penggunaan klorin dalam produksi
beras melalui penggilingan memungkinkan dilakukan untuk tujuan pemutihan
dan pengkilapan permukaan. Meskipun demikian penggunaan klorin pada bahan
pangan seperti beras tidak boleh digunakan karena berpotensi mengganggu dan merusak usus, lambung dan organ pencernaan lainnya termasuk berpotensi
memicu kanker hati dan ginjal.Tujuan untuk mengetahui keberadaan dan kadar
klorin yang dihitung sebagai Asam Hipoklorin dengan metode Argentometri
Volhard. Pengujian dilakukan delapan sampel beras yang diambil dari beberapa pasar di Makassar dengan teknik porposive sampling, dengan metode kualitatif
dan kuantitatif. Analisis kualitatif klorin dilakukan menggunakan larutan Kalium
Iodida, Asam Klorida, dan Amilum, hasil dinyatakan posistif terbentuknya warna
biru pada larutan uji menunjukkan bahwa sampel ini mengandung klorin. Hasil analisis kualitatif ini menunjukkan bahwa 3 (tiga), yakni sampel A, E dan H dari
8 (delatan) sampel beras tersebut positif mengandung klorin, sehingga tidak layak
di konsumsi karena mengandung bahan kimia (Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 32/PERMENTAN/OT.140/3/2007). Ketiga sampel yang positif ini selanjutnya dilakukan analisis kuantitatif. Hasil analisis kuantitatif diperoleh
kadar rata-rata klorin dalam sampel A adalah 28,85 ppm, sampel E adalah 34,13
ppm dan sampel H adalah 28,84 ppm. Ketiga sampel ini tidak layak dikonsumsi
karena melebihi nilai ambang batas yang dipersyaratkan menurut Permenkes RI No.772/ Menkes/Per/XI/88.
Kata kunci : klorin, argentometri, beras, pasar tradisional.
B04
34
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Identifikasi Arthropoda pada Tanaman Jabon Putih
(Anthocephalus cadamba Miq.) Di Areal Hutan Tanaman Industri
(HTI) PT. Gorontalo Citra Lestari
Evie Adriani*1), Juniaty A Buntu Borong1), dan Salma Pakaya2) 1Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Ichsan Gorontalo
2 Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Ichsan Gorontalo Email : [email protected]
ABSTRAK
Tanaman Jabon telah dikembangkan oleh masyarakat pada kawasan
rehabilitasi, hutan rakyat maupun HTI (Hutan Tanaman Industri) (Susanty 2014).
Praktik pertanian untuk tanaman tahunan tidak terlepas dari pengaruh
keanekaragaman Arthropoda. Keanekaragaman Arthropoda di suatu habitat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Sampai saat ini belum diketahui jenis
Arthropoda yang terdapat di areal pertanaman Jabon putih di Gorontalo. Hal ini
yang mendasari diperlukannya kajian untuk mempelajari keanekaragaman
Arthropoda pada pertanaman Jabon putih di PT. Gorontalo Citra Lestari. Prosedur
yang digunakan dalam penelitian meliputi: penentuan plot, pengamatan secara
langsung, pengambilan sampel, pengawetan, dan identifikasi Arthropoda yang
ada pada tanaman Jabon putih. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari
2018 sampai bulan Maret 2018 di Areal Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Gorontalo Citra Lestari di Desa Iloheluma, Kecamatan Anggrek, Kabupaten
Gorontalo Utara, Luas lahan yang sudah di Tanami pohon jabon di desa
Iloheluma seluas 639,52 Ha. Sortasi dan Identifikasi dilaksanakan PT. Gorontalo
Citra Lestari. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa tingkat identifikasi Arthropoda yang tergolong sebagai hama
sebanyak 11 famili (399 individu) di kawasan hutan tanaman industri (HTI) PT.
Gorontalo Citra Lestari. Sedangkan jumlah populasi musuh alami sebanyak 3
famili (18 individu). Hama utama yang ditemukan dari tanaman jabon yaitu
individu dari Arthrochista hilaris sebanyak 92 individu, Scarabaeidae
sebanyak 194 individu, Elateridae sebanyak 65 individu dan Daphnis
hypothous hanya berjumlah 6 individu. Sedangkan musuh alami yang
ditemukan yaitu Ordo Araneae dari Kelas Arachnida sebanyak 12
individu, Coccinellidae hanya 4 individu, dan Reduviidae hanya 2
individu.
Kata kunci : tanaman jabon, keanekaragaman Arthropoda, HTI
B05
35
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kualitas Organoleptik dan Tingkat Kesukaan Susu Pasteurisasi
dengan Penambahan Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia
(Ten) Steenis) dan Sukrosa
Dwi Maryana*1), Ratmawati Malaka2), dan Fatma Maruddin2) 1)Dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Teknologi Sulawesi, Makassar 2)Dosen Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin,
Makassar
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Penambahan bahan-bahan alamiah seperti ekstrak daun binahong
dan sukrosa merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki kualitas susu pasteurisasi konvensional yang dapat mempengaruhi kualitas organoleptik dan
tingkat kesukaan panelis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi
ekstrak daun binahong dan sukrosa yang tepat terhadap kualitas organoleptik
(aroma dan warna) dan tingkat kesukaan susu pasteurisasi. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 (dua)
faktor. Faktor pertama (A) adalah konsentrasi ekstrak daun Binahong (0%, 4%,
5%, 6%) dan faktor kedua (B) adalah konsentrasi sukrosa (0%, 5%, 7%, 9%)
perlakuan tersebut masing-masing diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun binahong yang ditambahkan
dapat menyebabkan semakin berkurang aroma susu dan tingkat kesukaan panelis
sedangkan warna susu mengalami peningkatan namun tidak mengubah nilai
aroma, warna dan tingkat kesukaan pada susu pasteurisasi. Peningkatan konsentrasi sukrosa menyebabkan perubahan terhadap aroma, warna dan
tingkat kesukaan susu pasteurisasi. Penggunaan ekstrak daun binahong dan
sukrosa dalam pembuatan susu pasteurisasi tidak memberikan interaksi
terhadap aroma, warna dan tingkat kesukaan. Kesimpulan penelitian ini yaitu konsentrasi ekstrak daun binahong 6% dan sukrosa 9% memiliki kualitas
organoleptik (aroma dan warna) yang baik dan tingkat kesukaan menunjukkan
agak suka pada susu pasteurisasi sehingga dapat diterima oleh konsumen.
Kata kunci : aroma susu, warna susu, tingkat kesukaan, ekstrak daun binahong,
sukrosa.
B06
36
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pengaruh Penambahan Ragi Tempe (Rhizopus sp.) pada
Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) melalui Fermentasi
Harlina* Universitas Indonesia Timur, Fakultas Pertanian, Makassar
Email: [email protected]
ABSTRAK
Minyak kelapa fermentasi adalah minyak yang diekstrak dari buah
kelapa dan di olah secara fermentasi yang dikatalisis oleh suatu mikroorganisme
dalam proses pemisahan minyak dari karbohidrat dan protein yang terdapat pada sel-sel endosperm biji kelapa. Pembuatan minyak kelapa dengan cara fermentasi
dilakukan tanpa pemanasan, tetapi dengan penambahan ragi tempe pada krim
santan kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 30oC sampai terbentuk
lapisan endapan dan lapisan minyak yang ada di permukaan. Untuk mengetahui pengaruh penambahan ragi tempe (Rhizopus sp.) terhadap mutu minyak
dilakukan penentuan kadar bilangan asam dan bilangan penyabunan dengan
metode titrasi asidi–alkalimetri. Penelitian bersifat Pre experimental dengan
pendekatan post test only design. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 5 pengulangan. Rata–rata kadar
bilangan asam terendahyang diperoleh pada penambahan 2 gram ragi/liter krim
santan sebesar 0,2968 mg KOH/gram dan yang tertinggi pada penambahan 6
gram ragi per liter krim santan sebesar 0,4562 mg KOH/gram. Rata – rata kadar bilangan penyabunan terendah diperoleh pada penambahan 2 gram ragi/liter krim
santan sebesar 261,106 mg KOH/gram dan tertinggi pada penambahan 6 gram
ragi/liter krim santan sebesar 262,804 mg KOH/gram. Dari hasil uji statistik,
diperoleh nilai untuk bilangan asam P=0,034<α=0,05, artinya ada pengaruh penambahan ragi tempe (Rhizopus sp.) terhadap bilangan asam. Untuk bilangan
penyabunan P=0,06>α=0,05 artinya tidak ada pengaruh peambahan ragi tempe
(Rhizopus sp.) terhadap bilangan penyabunan. Semakin banyak penambahan
Rhizopus sp. maka semakin tinggi pula persentase rendemen yang dihasilkan dengan rata-rata 12,66%.
Kata kunci : ragi tempe, VCO fermentasi.
B07
37
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Analisis Karakteristik Fisik dan Kimia Kopi Pinogu Pada Variasi
Lama Fermentasi
Asniwati Zainuddin* Dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Ichsan Gorontalo
Email: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama fermentasi
terhadap karakteristik fisik dan kimia pada kopi pinogu dan di analisis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Lama fermentasi dengan variasi waktu 0 jam
sebagai kontrol, 24 jam, 36 jam, 48 jam. Setiap sampel dilakukan pengukuran
kadar air, kadar abu, rendemen, derajat keasaman (pH), warna dan organoleptik.
Data yang diperoleh dianalisa secara ANOVA dan uji lanjut BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama fermentasi 0 jam memiliki kadar air 8,01%;
kadar abu 5,04%; nilai pH 7,11; warna 5,04; rendemen 64,44%. Pada perlakuan
lama fermentasi 24 jam diperoleh kadar air 6,58%; kadar abu 5,28%; nilai pH
7,01; rendemen 44,88% dan warna 5,28. Pada perlakuan lama fermentasi 36 jam diperoleh kadar air 5,06%, kadar abu 5,40%; pH 7,07; rendemen 40,99% dan
warna 5,40. Pada perlakuan lama fermentasi 48 jam diperoleh kadar air 6,12%;
kadar abu 5,81%; nilai pH 7,24; rendemen 48,51% dan warna 5,81. Hasil
menunjukkan bahwa variasi lama fermentasi pada pengolahan kopi pinogu berpangaruh nyata (p<0,05) terhadap sifat kimia kadar abu dan sifat fisik warna.
Lama fermentasi yang tepat untuk pengolahan kopi pinogu adalah perlakuan T3
yaitu lama fermentasi 48 jam. Panelis menyukai warna kopi pinogu dengan skor
4,05. Panelis menyukai aroma kopi pinogu dengan skor 3,87, panelis menyukai rasa kopi pinogu dengan skor 2,99.
Kata kunci : kopi robusta, kopi pinogu, fermentasi
B08
38
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pemanfaatan Media Tanam Sekam Bakar dan Serbuk Gergaji
Serta Pupuk Gandasil B Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
Asmuliani R* Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo
Jalan Raden Saleh No 17 Tlp 0435-829975 Gorontalo Email : [email protected]
ABSTRAK
Vigna sinensis L. adalah salah satu jenis tanaman kacang-kacangan
yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara monokultur maupun
sebagai tanaman sela. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh media
tanam sekam bakar dan serbuk gergaji terhadap pertumbuhan dan produksi kacang panjang, untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk gandasil B
terhadap pertumbuhan dan produksi kacang panjang, dan untuk mengetahui
pengaruh interaksi antara media tanam sekam bakar dan serbuk gergaji serta
penggunaan pupuk gandasil B terhadap pertumbuhan dan produksi kacang
panjang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Faktorial Dua Faktor. Faktor
pertama adalah media tanam sekam bakar dan serbuk gergaji yang terdiri 4 taraf
percobaan yaitu S0 kontrol, S1 tanah+pupuk kandang+sekam bakar, S2
tanah+pupuk kandang+serbuk gergaji, S3 tanah+pupuk kandang+sekam bakar +serbuk gergaji. Faktor kedua yaitu pupuk gandasil B yang terdiri 4 taraf
percobaan yaitu B0 tanpa pupuk, B1 pupuk gandasil B 2gr/L, B2 pupuk gandasil
B 4gr/L, B3 pupuk gandasil B 6gr/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa S1
berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan panjang buah. Perlakuan B3 berpengaruh terhadap jumlah tangkai daun dan B2 berpengaruh terhadap berat
polong. Terjadi interaksi antara media tanam sekam bakar dan serbuk gergaji serta
pupuk gandasil pada variabel panjang polong.
Kata kunci : kacang panjang, media tanam, gandasil B
B09
39
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pengaruh Berbagai Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens) dengan Sistem
Vertikultur
M. Darmawan* Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo
Email : [email protected]
ABSTRAK
Tanaman seledri merupakan salah satu sayuran daun yang memiliki banyak manfaat, antara lain dapat digunakan sebagai pelengkap masakan dan
memiliki khasiat sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh berbagai jenis media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman seledri (Apium graveolens) dengan system vertikultur. Penelitian ini disusun engan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari
4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 24 buah vertikultur, dengan media
tanam yang berbeda yaitu M0 sebagai kontrol, M1 media tanam arang sekam, M2
media tanam cocopead, M3 media tanam serbuk gergaji. Hasil analisis ragam
menunjukan pengaruh sangat nyata. Dengan BNJ (Beda Nyata Jujur) dan BNT
(Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan M2 media
tanam cocopeat memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi
tanaman, jumlah daun, panjang akar, dan bobot panen.
Kata kunci : media tanam, tanaman seledri, sistem verikultur.
B10
40
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pengaruh CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) Terhadap Kadar
Protein dan Uji Organoleptik pada Kecap Air Kelapa dengan
Penambahan Bubuk Tempe
A.Khairun Mutia* Universitas Gorontalo
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pemanfaatan air kelapa yang masih terbatas, hanya diolah menjadi
minyak kelapa sehingga masih belum banyak alternatif untuk mengoptimalkan
pemanfaatan air kelapa untuk menjadi suatu produk yang murah dan
pembuatannya mudah yaitu kecap manis dan asin, air kelapa akan memberikan rasa gurih pada kecap yang di hasilkan. Namun kandungan protein yang rendah
pada air kelapa sehingga perlu ditambahkan bahan pangan yang mengandung
protein yang tinggi. Penggunaan bubuk temoe diharapkan mampu meningkatkan
nilai kadar protein dari kecap air kelapa yang dihasilkan. Penelitian ini memiliki 2 tahap yaitu pembuatan bubuk tempe kemudian pembuatan kecap air kelapa
dengan penambahan bubuk tempe. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap dengan 3 perlakuan yaitu CMC 0,5%, 0,75% dan 1%. Kecap air kelapa
yang dihasilkan kemudian diukur kadar proteinnya dan uji organoleptik. Berdasarkan hasil penelitian ini, CMC memberikan pengaruh terhadap
kandungan protein dan tingkat kesukaan dari panelis.
Kata kunci : air kelapa, bubuk tempe, kecap air kelapa, protein, uji organoleptic.
B11
41
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Berbagai Macam Larutan Mikroorganisme Lokal Sebagai Bahan
Dekomposer Terhadap Dekomposisi Jerami Padi
Milawati Lalla* Dosen Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo
Email : [email protected]
ABSTRAK
Jerami padi merupakan limbah pertanian yang banyak ditemukan yang
penggunaannya sebagai pupuk organik masih kurang diterapkan mengingat
sifatnya agak sulit terdekomposisi. Pengomposan jerami padi dapat dipercepat dengan bantuan mikroorganisme yang terkandung pada berbagai bahan yang
dibuat dalam larutan mikroorganisme lokal. Mikroorganisme Lokal adalah
larutan yang terbuat dari bahan organik yang terbuang yang mengandung
mikroorganisme. Tujuan penelitian adalah mengamati perubahan fisik, warna dan tekstur kompos jerami padi akibat pemberian mikroorganisme lokal sebagai
bahan dekomposer. Memperoleh jenis mikroorganime lokal yang menghasilkan
kompos jerami padi yang tercepat. Metode penelitian dilaksanakan dalam bentuk
eksperimen lapangan dengan 4 macam perlakuan Mikroorganisme lokal yaitu : M1 : Bonggol Pisang, M2 : Nasi Basi, M3 : Kubis, M4 : Jeroan Ikan. Hasil
menunjukkan bahwa kompos jerami padi yang diberikan MOL jeroan ikan dan
MOL kubis terurai pada minggu ke4 setelah aplikasi. Kompos yang
menggunakan MOL jeroan ikan lebih cepat terurai dibanding perlakuan lainnya dan terdapat sedikit jamur.
Kata kunci : mikroorganisme lokal, dekomposisi, jerami padi.
B12
42
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kajian Evaluasi Ketersediaan Air Danau Laguna Kota Ternate
Adnan Sofyan1)
1)Universitas Khairun Ternate Maluku Utara Email : [email protected]
ABSTRAK
Kebutuhan air bersih yang terus meningkat tidak sebanding dengan sumberdaya
air yang tersedia di wilayah Kota Ternate. Belum lagi sumberdaya air yang ada
di wilayah Ternate hanya mengandalkan air tanah, karena air permukaan seperti
sungai tidak terdapat di wilayah Kota Ternate. Oleh karena itu upaya pemanfaatan air dari Danau Laguna dapat menjadi solusi mengatasi permasalahan kebutuhan
air. Penelitian bertujuan untuk mengkaji kelayakan ketersediaan air untuk
penyediaan air baku Danau Laguna. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis dari pendekatan aspek kelayakan teknis teknologis, lingkungan, sosial budaya, ekonomi, kelembagaan, dan keuangan serta aspek
resiko dan mitigasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari segi biofisk, Danau
Laguna berada pada ketinggian diatas permukaan laut: 0 - 10 m, luas permukaan
air 0,17223 km2, luas penampang 18,22 ha, kedalaman maksimum 36 m, kedalaman rata-rata: 20,6 m, kemiringan lereng antara 30-40 derajat dan
berdasarkan luas penampang serta kedalaman rata-rata danau, maka volume air
tertampung sebesar 2.924.635,26 m3. Sedangkan analisis terhadap kualitas air
belum melampaui baku muutu yang persyaratkan. Nilai manfaat (benefit) yang dimasukkan dalam perhitungan analisis ekonomi berupa nilai manfaat yang dapat
dikuantifikasikan, menunjukkan ada manfaat.
Kata Kunci : Danau Laguna, evaluasi, ketersediaan, kualitas, volume air.
B13
43
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
C. KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
44
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Inventarisasi Tumbuhan Obat yang ada Di Kawasan Kajang Dalam
Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba
Dewi Isnaeni*1) dan Rahmawati1) 1)Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia Timur
Jl. Rappocini Raya No. 173, Makassar, Indonesia
Email: [email protected]
ABSTRAK
Masyarakat adat kajang dalam memiliki hutan lindung yang kaya akan
sumber daya alam hayati. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi tumbuhan obat yang tumbuh di hutan lindung maupun disekitar rumah
masyakarat kawasan kajang dalam. Jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan
teknik/metode survey, wawancara semi terstruktur dan angket yang dibuktikan
langsung dengan fakta keberadaan tumbuhan yang ditemukan dilapangan. Data berupa informasi tumbuhan obat diperoleh dari sesepuh desa yaitu kepala adat
dan sandro (pengobat tradisional) serta masyarakat yang mengetahui dan pernah
memanfaatkan tumbuhan obat. Setiap tumbuhan obat yang ditemukan di
identifikasi dan selanjutnya dibuat koleksi herbarium kemudian data dianalisis secara deskriptif. Hasil akhir penelitian ini ditemukan 35 jenis tumbuhan obat
yang dikelompokkan ke dalam 21 famili yang dipergunakan untuk mengobati
penyakit dalam maupun penyakit luar dengan cara pengolahan tradisional.
Terdapat 7 jenis tumbuhan yang digolongkan sebagai tumbuhan obat unggul yakni Tarung untuk obat tumor, tinappasa untuk obat demam, lemo kacucu untuk
obat maag, biccoro untuk obat panas dan sariawan, na’nasa untuk obat
memperlancar air seni, te’ba paliasa untuk obat maag, dan ruku buru untuk obat
muntaber.
Kata kunci : inventarisasi, tumbuhan obat, masyarakat adat kajang dalam, Desa
Tana Towa.
C01
45
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Analisis Aliran Fluida Hubungannya dengan Kevakuman dan
Reduksi Pencemaran Udara
Sattar Yunus*1), Makmur Saini 2), Ahmad Rizal Sultan3), Rusdi Nur4),
dan Ibrahim5) 1)Dosen Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Teknologi Sulawesi,
Makassar 2)Dosen Program Studi Teknik Pembangkit Energi Politeknik Negeri Ujung
Pandang, Makassar 3)Dosen Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Ujung Pandang,
Makassar 4)Dosen Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujung Pandang,
Makassar 5)Dosen Program Studi Teknik Mesin Politeknik ATI, Makassar
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan aliran fluida
sebagai media untuk mengurangi pencemaran udara. Penelitian ini telah diuji
cobakan pada ruangan pengelasan. Langkah ini adalah penelitian pendahuluan
untuk menguji lebih lanjut pada level industry, khususnya untuk mereduksi gas buang Industri. Fluida yang digunakan adalah fluida cair dan gas. Fluida ini
disirkulasikan secara kontinyu melalui alat yang telah dirancang bangun
sebelumnya yang dinamakan ejektor. Dengan ejektor akan timbul kondisi udara
vacum dalam tabung yang akan mengisap udara ke dalam tabung yang tentu ikutan udara seperti partikel debu dan lainnya akan ikut terisap. Partikel debu
akan secara alami bercampur dengan fluida air di dalam tabung. Pada penelitian
ini partikel debu yang timbul akibat proses pengelasan akan diukur, ketika ejektor
belum dijalankan dan ketika ejektor dijalankan. Pengukuran Debu Total (Total Suspended Partikel) dilakukan dengan menggunakan alat Staflex Air Sampler.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sirkulasi fluida akan menimbulkan
kevakuman dalam tabung dan berpengaruh secara signifikan mengurangi
konsentrasi Total Suspended Partikel di dalam ruangan praktek pengelasan.
Kata kunci : fluida, ejektor, pencemaran udara, partikel debu total.
C02
46
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
D. TEKNIK
47
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Combat (Community Based Tourism) Sebagai Upaya The
Suistanable Tourism di Mangrove Education-Park Desa Labuhan
Bangkalan Melalui Sinergitas Penta Helix
Ulil Alifianin*1), Ambar Kusuma1), M. Ikhwan Nasyiruddin1), Fahril Bimantara
P1), Ainur Rofiq Afifudin1), Halid Wisnu M1) dan Merry Atika2 1Mahasiswa Psikologi, Universitas Trunojoyo Madura
2Dosen Program Studi Psikologi, Universitas Trunojoyo Madura *Email : [email protected]
ABSTRAK
Perkembangan zaman yang semakin maju membuat banyak sektor –
sektor perekonomian di Indonesia ini dihiasi dengan terobosan – terobosan
kreatif. Pariwisata merupakan sebuah industri dari ekonomi kreatif yang
menjanjikan income cukup besar. Untuk mencapai hal itu membutuhkan proses yang panjang, salah satunya adalah pemanfaatan dan penanganan wilayah yang
berpotensi besar mampu dijadikan sebagai tempat pariwisata. Mangrove
Education Park Desa Labuhan merupakan contoh kecil adanya potensi pariwisata
di Bangkalan. Akan tetapi, potensi wisata di Bangkalan cenderung terbengkalai. Kurangnya pengawasan langsung dari pemerintah dan kesadaran masyarakat
terhadap pandangan pentingnya pariwisata dalam peningkatan sistem
perekonomian menjadi salah satu faktor cenderung terbengkalainya pariwisata di
Desa Labuhan. COMBAT (Community Based Tourism) merupakan upaya dalam perwujudan The Suistanable Tourism di Desa Labuhan,Bangkalan melalui
Sinergitas Penta Helix. Sinergi yang disebut Penta Helix menjadi kunci
mengembangkan pariwisata mulai dari pemerintah, akademisi, pebisnis, media,
dan juga komuintas yang ada menjadi kunci sukses tercapainya target pengembangan ekonomi melalui pariwisata. Metode penulisan yang digunakan
dalam penyusunan karya tulis ini adalah kepustakaan. Penulis mengumpulkan
data dan referensi dari berbagai sumber yang kemudian dijadikan pedoman dalam
penulisan karya tulis ini. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih pada duna pariwisata yang ada di Madura, serta memberikan ide terobosan baru
di era modern ini tanpa mengesampinkan nilai - nikai budaya di dalalmnya.
Kata kunci : community based tourism, mangrove education park, the
suistanable tourism.
D01
48
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Aplikasi Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) Dalam Pendekatan
Diagnosis Penyakit Paru-Paru
Olha Musa*1), A.Malik I Buna2), Marlin Lasena2), dan R. Rizal
Isnanto3) 1Dosen Jurusan Manajemen Informatika (D3) STMIK Ichsan Gorontalo
Indonesia 2 Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Ichsan Gorontalo Indonesia
3 Dosen Jurusan Teknik komputer Universitas Diponegoro Semarang Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRAK
Paru-paru adalah organ yang sangat penting bagi manusia, sebagai bagian dari
organ-organ penting, paru-paru menjadi salah satu tolak ukur bagi manusia untuk dikatakan sehat secara fisik dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka untuk
melakukan aktivitas kerja. Ada 12 (dua belas) jenis penyakit paru yaitu;
Pneumonia, Legionnaries, Efusi pleura, Tuberkulosis (TB), Pneumotoraks,
Asma, Obstruktif Kronis, Bronkitis Kronis, Emphysema, Penyakit Paru karena
Kondisi Lingkungan Kerja (PPOK), Silikosis, Asbestosis, jika salah satu dari
mereka menyerang manusia akan menyebabkan kekebalan menurun dan rentan
terhadap penyakit lain. Dalam penelitian ini, diagnosis penyakit paru-paru
menggunakan metode K-NN dengan beberapa jenis penyakit paru-paru yang
menyerang manusia dari berbagai jenis. Penelitian ini dirancang sebagai
aplikasi algoritma K-Nearest Neighbor (K-NN) pada sistem pakar untuk
mendiagnosis penyakit paru di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota
Gorontalo. Dari 12 (dua belas) jenis penyakit, ada 8 (delapan) jenis yang
saat ini menyerang masyarakat Gorontalo. Sistem pakar terkomputerisasi
menggunakan metode K-Nearest Neighbor (K-NN) yang menghasilkan
dugaan atau hasil diagnosa yang sama dengan diagnosa yang dilakukan
oleh seorang ahli (dokter) di Rumah Sakit Aloei Saboe di Kota Gorontalo.
Menggunakan teknologi informasi (aplikasi komputer) proses
pengambilan keputusan menjadi lebih mudah, lebih efektif dan efisien
dalam memberikan pengobatan untuk pasien dengan penyakit paru-paru
yang meningkat setiap tahun
Kata kunci : penyakit paru-paru, K-NN, sistem pakar, penerapan, diagnosa.
D02
49
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Resistance Of Underground Mine Shotcrete Method : A Case Study
of PT. Freeport - McMoran Indonesia Tembagapura Papua
Malik*1) dan Andi Ernie Zaenab Musa2) 1)University of Cokroaminoto Makassar (UCM)
2)Maritime Polytechnic of AMI Makassar
PT. Freeport-McMoran Indonesia Tembagapura Papua *Email: [email protected]
ABSTRACT
Underground mine systems have a very large risk, one of which is the
resistance of permanently engineered shotcrete methods. Shotcrete method is a method of quality control as a reference for using a mixture of cement, water,
sand and aggregate by spraying using a tool. Quality control produced by
shotcrete is expected to provide quality according to the standards of PT. Freeport
Indonesia. For this reason, there is a need for resistance to the quality control method to determine the success of using shotcrete in PT Freeport Indonesia. PT.
Freeport Indonesia has a standard, namely quality control in accordance with JSA
and SOP. Likewise, the final strength of 30 MPa within a maximum of 28 days
must go through the slum test of concrete material for the resistance of a shotcrete method obtained by Cement: Water: Sand: Gravel 1: 0.615: 1.178: 2.372.
currently, a condition indicates that there are some divergences that occur so that
the value of shotcrete quality control is not achieved optimally. There are also
many shotcrete conditions that are damaged after being sprayed. In general, this condition occurs because of work that is not in accordance with the established
procedures, both for the mixing and spraying process. So that supervision needs
to be done on the two things.
Keywords : shotcrete work, permanent concrete engineering.
D03
50
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
The Role Of Complex Organic Acids: Ferric Oxalate Dihydrate For
Biodesulfurization Of Organic Sulfur In Coal From Tondongkura,
South Sulawesi, Indonesia, Using Multi-Stage Bioprocess
Treatments
Yustin Paisal*1), Siti Khodijah Chaerun2), dan Malik³) 1) Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Makassar,
2)Institut Teknologi Bandung, Indonesia
³) Universitas Cokroaminoto Makassar Email: [email protected]
ABSTRACT
The oxalic acid hydrate has an affinity for metals more than 10000 times
stronger than sulfuric acid. Therefore, through biodesulfurization research
organic sulfur in coal with a multi-stage biopocess treatments method was tried
to use it. The experimental design was carried out with 4 groups of experiments which essentially compared the approaches: Aerobic biookidation, column
bioflotation, and non-photosynthetic anaerobic biooksidation between the
treatment group and the control group after the addition of Bioreaegn PST2015-
I. The analysis method uses chemical analysis instruments: FTIR, XRD, SEM, HPLC, and TEM-Difraction. The experimental results show that there is a
positive role for complex organic oxalic acid hydrates which form ferric oxalate
dihydrate on the surface of fine coal grains so that it is biomodifikator. Likewise,
the advanced process at the anaerobic-non-photosynthetic biooksidation stage shows that both the floating fraction, and the sinking fraction have a tendency to
decrease more than 10 types of organic sulfur eliminated from Tondongkura Coal
very significantly by more than 70%.
Keywords : ferric oxalate dihydrate, multi-stage bioprocess treatments,
elimination of organic sulfur, bioreagen PST2015-1
D04
51
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
A Study Of Equipment Performance Up45 Underground Dth
Drilling Of Underground Mine, Deep Ore Zone (DOZ) PT Freeport
Indonesia, Tembagapura Papua
Andi Ernie Zaenab Musa*1) dan Malik²) 1) Maritime Polytechnic of AMI Makassar
2)University of Cokroaminoto Makassar (UCM)
PT. Freeport Indonesia Tembagapura Papua *Email : [email protected]
ABSTRACT
PT. Freeport Indonesia operates underground mine Deep Ore Zone (DOZ) using Block Caving Method. In the activities of Caving Development, DOZ is
supported by one of the underground mining equipment HFUP Underground
DTH drilling; the Deep Ore Zone (DOZ) serves as making a blasting hole with a
fan drilling system to caving. Results of taking performance time and specifications of HFUP45 Underground DTH drilling in fan drilling system are:
1. Drill drift and Draw bell obtained average drilling speed in 1 shift for front
face drill drift = 17 m/hour while Draw bell = 15 m/hour, where the average
hole depth of drill drift = 75.32 m/shift; Draw bell = 75.4 m/hour. Based on rock type, Diorite has advantages, average drill speed in 1 shift = 51.23
m/hour; average hole depth = 107.9 m/shift.
2. Actual utilization on average in 1 shift, namely the effective working
time=3.8 hours/shift; waiting time=0.3 hours/shift; constraint time=1.4 hours/shift and availability index=71.69%; physical availability=74.27%;
use of availability=90.13%; effective utilization=68.05%. Average
equivalent volume/shift for draw bell=432 m3/m; drill drift=138.96 m3/m,
while average unloaded material/shift where draw bell=15947.35 tons; drill drift=4356.35 tons. Drill rate index, Diorite=11 (High); Abrasion
Sandstone-Marble=18 (very abrasive). Mechanical value as a comparison
with a standard of equipment specification where the variable is greater than
the equipment standard, namely the efficiency rate=23.04%; penetration rate of Diorite=62.7 ft/hour (Highest); actual RPM=134.7; and flushing
volume=1.5 liters/second. As result of calculation that every 10.54 hours
occurs once damage; the increase of production 50000 tons/day then require
2 units of HFUP Underground DTH drilling equipment.
Keywords : material that must be unloaded is 38759.68 tons/day.
D05
52
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Penerapan Metode System Development Life Cycle Pada Aplikasi
Pharmaceutical Tanaman Obat Keluarga Berbasis Android
St. Hajrah Mansyur*1), Nia Kurniati1), dan Ainul Azizah2) 1Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer UMI
2Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer UMI
Email : [email protected] / [email protected]
ABSTRAK
Tanaman obat keluarga (Toga) merupakan salah satu sumber daya yang
sudah ada sejak dahulu kala dan dimanfaatkan oleh nenek moyang kita dalam
upaya mengatasi masalah kesehatan. Tanaman obat keluarga sangat berbeda dengan obat kimia yang khusus untuk mengobati satu jenis penyakit tertentu,
tanaman obat memiliki khasiat yang beragam bagi kesehatan manusia. Oleh
karena itu pemanfaatan tanaman obat keluarga perlu dikembangkan dan
disebarluaskan di masyarakat Indonesia. Pharmaceutical care adalah paradigma baru pelayanan kefarmasian yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
dan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan obat yang rasional, aman dan
efisien demi mencapai peningkatan kualitas hidup manusia. Tanaman berkhasiat
obat di telaah dan dipelajari secara ilmiah. Hasilnya ternyata mendukung bahwa tanaman obat memiliki kandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis
terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Dalam pemanfaatan dan penggunaan
tanaman obat keluarga sudah banyak tercatat dalam bentuk buku yang dipasarkan
oleh beberapa penerbit. Tapi hal tersebut kurang menarik perhatian masyarakat untuk membaca karena tampilannya masih bersifat konvensional, selain itu harga
buku Toga relatif mahal. Adanya perkembangan teknologi informasi saat ini
mendorong derasnya arus informasi yang mudah untuk diakses, sehingga penulis
merancang suatu sistem informasi berbasis mobile android dengan menerapkan metode System Development Life Cycle dengan model Waterfall-based pada
aplikasi pharmaceutical tanaman obat keluarga berbasis android yang bertujuan
memberikan informasi terkait pengobatan dengan pemanfaatan tanaman obat
keluarga. Dalam aplikasi tersebut terdapat beberapa fitur yang dapat diakses oleh masyarakat antara lain untuk mengetahui ciri fisik tanaman obat, khasiat tanaman,
dan cara mengolah tanaman menjadi obat berdasarkan pharmaceutical care
sesuai dengan penyakit yang dialami oleh manusia.
Kata kunci : Toga, Pharmaceutical care, System Development Life Cycle,
Waterfall-based, Pengobatan.
D06
53
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Terapi Inframerah Menggunakan Sensor Jarak
Berbasis Arduino Uno
St. Amina H.Umar* Universitas Sawerigading Makassar
Email : [email protected]
ABSTRAK
Terapi Infrared Menggunakan Sensor JarakBerbasisArduino Uno mempunyai
Tujuan mendesain alat Terapi Infrared Menggunakan Sensor Jarak Berbasis
Arduino Uno. Terapi Infrared merupakan suatu alat untuk memberikan terapi kepada pasien yang berfungsi untuk memperbaiki syaraf pada pasien. Kesimpulan
nya adalah“Terapi Infrared Menggunakan Sensor JarakBerbasisArduino Uno”
jarak penyinaran 30 – 70 cm,dengan pengukuran standar devisia 0,07,
ketidakpastian 0,031, simpangan 0,02 dan error 0,0006%.
Kata kunci : inframerah, sensor jarak, dan Arduino uno.
D07
54
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Sistem Monitoring Air Layak Konsumsi Berbasis Mikrokontroler
ATMega328
Nurlindasari Tamsir*1), Kalvin Alloto’dang1),dan Nuraeni Sarah M3) 1)Teknik Informatika STMIK Dipanegara Makassar
22)Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Dipanegara Makassar
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini disusun untuk membuat sebuah alat yang memanfaatkan
kecanggihan teknologi Sistem Monitoring Air Layak Konsumsi Berbasis
Mikrokontroler dengan studi kasus Depot Air Al-Hikmah Kota Makassar merupakan alat yang dibuat untuk memberi kemudahan pada karyawan Depot Air
Al-Hikmah Kota Makassar, untuk mengetahui nilai pH air serta nilai kadar pada
penampungan air dengan menggunakan sensor pH air dan sensor kekeruhan air
yang akan ditampilkan pada mini lcd apabila nilai pH yang terbaca ke sensor pH air adalah pH ≥ 6,5 dan ≤ 8,5 maka dapat dinyatakan air dalam kondisi normal
dan layak untuk di konsumsi sehingga buzzer yang digunakan tidak akan
berbunyi sedangkan jika sensor membaca pH < 6,5 dan pH > 8,5 maka pH air
tidak normal atau tidak layak dikonsumsi dan buzzer yang digunakan akan berbunyi. Penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian eksperimental.
Dengan melakukan eksperimen terhadap variabel-variabel control (input) untuk
menganalisis output yang dihasilkan. Dengan menggunakan pengujian black box
sehingga hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem monitoring air layak konsumsi dapat berfungsi dengan baik, sehingga dapat diimplementasikan
berdasarkan tujuannya.
Kata kunci : air layak konsumsi, sistem monitoring, mikrokontroler
D08
55
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Smart Monitoring Room Student Menggunakan Metode Topsis
Berbasis Web Pada Stmik Handayani Makassar
Najirah Umar*1), Syamsul Alam1), dan Wahyudi Tandiary1)
1)STMIK Handayani Makassar Teknik Informatika
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Akademik menyediakan informasi jadwal mengajar Dosen setiap
harinya. Dosen ataupun mahasiswa STMIK Handayani Makassar yang
memerlukan informasi dapat mengunjungi kampus STMIK Handayani Makassar, Informasi tersebut disajikan dalam bentuk selebaran yang di tempel di dinding
pengumuman. Penelitian ini bertujuan adalah untuk merancang dan menerapkan
Sistem Pendukung Keputusan Smart Room Student Mengunakan Metode Topsis
untuk merangking jumlah pertemuan Dosen dengan Mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Language) yang
didesain secara terstruktur yang terdiri dari rancangan model usecase diagram,
activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Text editor yang
digunakan dalam membangun sistem ini adalah sublime text, sedangkan bahasa pemrograman menggunakan PHP, javascript, dan MySql untuk pengolahan
database. Dalam penelitian ini pengumpulan data diperoleh melalui observasi
wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah sistem berbasis
website yang menyediakan informasi ruangan kosong dan jadwal mengajar dosen dan sistem ini akan membantu menemukan ruangan yang tidak digunakan
sehinggan dosen yang kekurangan jumlah pertemuannya akan disarankan untuk
mengisi ruangan tersebut dengan cara merangking.
Kata kunci : SPK, topsis, monitoring, ruangan.
D09
56
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pengembangan Bahan Ajar Programmable Logic Controller
Berbasis Video Tutorial Pada Mata Pelajaran Instalasi Motor
Listrik Di Smk Negeri 1 Pattalassang
Andi Muhammad Hidayatullah*1) dan Kazman Riyad1)
1Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Cokroaminoto Makassar
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran instalasi motor listrik kompetensi PLC yang menggunakan manual book rata-rarta peserta didik belum
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Oleh karena itu,
pengembangan bahan ajar berbasis video tutorial PLC yang digunkan pada mata
pelajaran instalasi motor listrik kompetensi PLC sangat dibutuhkan untuk lebih menunjang hasil belajar peserta didik sehingga mampu untuk memenuhi
kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Penelitian pengembangan
bahan ajar berbasis video tutorial ini digunakan beberapa langkah, yaitu: pertama,
studi pendahuluan yang terdiri dari studi pustaka, studi lapangan, penyusunan
produk. kedua, uji coba pengembangan produk yang terdiri dari uji coba terbatas
dan uji coba luas, dan yang ketiga adalah validasi produk. Setelah melakukan uji
coba terbatas pada 5 orang siswa diperoleh hasil (82%) sangat diperlukan, sangat
mudah dipahami, sangat berminat, dan sangat bermanfaat. 2 butir pertanyaan lainnya (45%) dijawab menarik, praktis, mudah, lengkap, dan diperlukan.
Berdasarkan hasil rerata respon siswa pada uji coba terbatas, diperoleh hasil
bahwa pembelajaran dengan menggunakan video tutorial, 3 orang siswa (60%)
diantaranya memberikan respon sangat baik/sangat praktis dan 2 orang siswa (40%) memberikan respon baik/praktis. Pada uji coba luas dari 15 butir
pertanyaan tentang penggunaan video tutorial pembelajaran, secara rerata oleh 20
orang siswa: 12 butir pertanyaan (80%) dijawab sangat menarik, sangat baik,
sangat praktis,sangat berminat, sangat bermanfaat dan sangat mudah dipahami. 3 butir soal lainnya (20%) dijawab mudah dipahami, mudah diikuti, dan praktis.
Pada ujicoba lebih luas dengan jumlah responden 20 orang siswa diperoleh hasil
respon siswa yaitu 16 orang siswa (80%) memberikan respon sangat baik/sangat
praktis dan 4 siswa lainnya (20%) memberikan respon baik/praktis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar PLC berbasis video tutorial
pada mata pelajaran instalasi motor listrik di SMK Negeri 1 Pattallassang
memenuhi kriteria valid, praktis, dan efisien.
Kata kunci : pengembangan, bahan ajar; Video Tutorial; PLC Trainer.
1
D10
57
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Perancangan Sistem Monitoring Terpusat Volume Pemakaian Air
Pelanggan PDAM Berbasis Digital
Kazman Riyad*1) dan Andi Muhammad Hidayatullah1) 1)Dosen Jurusan Teknik Elektro - Universitas Cokroaminoto Makassar.
*Email : [email protected]
ABSTRAK
PDAM Kota Makassar merupakan salah satu dari 12 PDAM yang besar
berada di Indonesia. Berdasarkan data produksi air PDAM Kota Makassar,
jumlah produksi air bersih PDAM Kota makassar tahun 2014 mencapai angka 89.048.445m3 per tahun dengan persentase tingkat kehilangan air hingga 44,23
% atau berkisar 39.383.632 m3 pada 162,984 pelanggan. Dampak dari kurangnya
pengawasan dan pengontrolan terhadap aliran air dalam suatu sistem distribusi air
PDAM adalah semakin meningkatnya kehilangan volume air yang disebut looses. Tujuan dari riset ini untuk melakukan pengawasan (monitoring) volume
air melalui pengukuran jumlah kubikasi penggunaan air pada tiap pelanggan
PDAM secara real time dan continu sehingga mempermudah informasi
penggunaan air pada penggunaan air pelanggan PDAM. Penelitian ini terdiri dari Sensor water flow meter berfungsi sebagai pengukur laju aliran air, nilai
pengukuran diolah oleh RTU (Remote Terminal Unit) untuk selanjutkan
ditransmisikan ke MS (Master Station) menggunakan jaringan nirkabel sebagai
monitoring terpusat (sentralisai) untuk menampilkan informasi penggunaan volume air. Dalam penelitian ini dibangun sebuah RTU dari arduino ATMega
2560 sedangkan MS terdiri dari modul SIM900. Metodelogi penelitian dengan
membuat prototipe sistem distribusi air yang terdiri dari 4 sensor dan RTU dan
MS dan dibandingkan dengan pengukuran sistem sebelumnya. Hasil yang diperoleh bahwa hasil pengukuran dapat ditampilkan setiap menit, jam secara real
time dan kontinu, sedangkan perbedaan pengukuran sebesar 0,096%. Dapat
disimpulkan bahwa sistem monitoring dapat memantau secara terpusat volume
air pelanggan PDAM setiap waktu.
Kata kunci : monitoring, real time, kontinu, volume air.
D11
58
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
E. MANAJEMEN
59
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Persepsi Masyarakat Nelayan Terhadap Kemampuan Perbankan
Syariah Di Makassar Dalam Menciptakan Kepuasan Nasabah
Kasnaeny Karim*1) dan Muhammad Jibril Tajibu2) 1)Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Nitro Makassar
2)Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Riset ini dilakukan untuk mencari tahu mengenai persepsi kemampuan
perbankan syariah dalam memberi kepuasan kepada nasabah yang bekerja sebagai nelayan, setelah menjadi nasabah pada bank syariah di Makassar. Adapun
informan penelitian sebanyak 10 (sepuluh) orang, yang berasal dari penduduk
yang bekerja sebagai nelayan di wilayah Paotere, Makassar. Penelitian dilakukan
dengan pendekatan metode kualitatif dengan pendekatan naratif, disebabkan keinginan untuk mendapatkan makna yang sebenarnya mengenai tingkat
kepuasan masyarakat nelayan terhadap keberadaan bank syariah saat ini. Hasil
analisis menujukkan bahwa faktor yang membuat nasabah nelayan puas adalah
adanya jaminan bahwa bank syariah telah menjalankan aktiitasnya sesuai ajaran agama, pelayanan karyawan berdasarkan prinsip syariah, dan adanya perasaan
nyaman dan tenang bahwa menabung pada bank syariah tidak akan menimbulkan
dosa karena tidak menerapkan sistem bunga,
Kata Kunci: Persepsi, Kepuasan Nasabah, Nelayan, Bank Syariah.
E01
60
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pola Rekrutmen Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Beberapa
Partai Politik pada Pilkada di Kabupaten Takalar Tahun 2017
Asriandi*1) dan Badaruddin2) 1)Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto Makassar
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola rekrutmen bakal
calon Bupati beberapa Partai Politik pada Pilkada Di Kabupaten Takalar Tahun 2017. Metode dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi
(pengamatan), wawancara, Dan Dokumentasi. Metode dalam pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah interview, dokumentasi .Metode analisis data
menggunakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam mendeskripsikan Pola Rekrutmen Bakal Calon Bupati Dan
Bakal Calon Wakil Bupati Beberapa Partai Politik pada Pilkada di Kabupaten
Takalar Tahun 2017. Berdasarkan hasil penelitian penulis dijelaskan bahwa Pola
rekrutmen yang dilaksanakan oleh partai politik pada pilkada Kabupaten Takalar
Tahun 2017 dengan cara terbuka dan dengan cara tertutup. Khusus untuk cara
tertutup diberlakukan oleh partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam memilih bakal
calon bupati. Pola rekrutmen terbuka yang dilaksanakan oleh Partai Golongan
Karya (Golkar), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrat, dan Partai Bulan Bintang (PBB) pada pilkada
Kabupaten Takalar Tahun 2017 dilaksanakan dengan cara yang berbeda-beda
masing-masing partai.
Kata kunci : pola rekrutmen partai politik.
E02
61
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Penerapan Pemasaran Kain Sutra Melalui E Business Pada
Industri Alat Tenun Bukan Mesin Di Kabupaten Wajo
Nur Naninsih *1), dan Syamsul Alam 2)
1) Dosen STIE AMKOP Makassar
2) Dosen STIE Nobel Indonesia Makassar
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penerapan pemasaran kain sutra melalui e-business pada Industri Alat Tenun
Bukan Mesin (ATBM) di Kabupaten Wajo. Bentuk transaksi e-business yang diterapkan antara lain e-product, e-finnance, e-productin, e-procurement, dan e-
payment. Jenis transaksi tersebut terdapat aktivitas-aktivitas yang diterapkan oleh
pengusaha/pedagang kain sutra. Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui
pemasaran kain sutra dengan jenis transaksi e-business yang diterapkan oleh pengusaha/pedagang pada Industri Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Metode
yang digunakan adalah metode literatur dengan sampel pengusaha ATBM
sebanyak 40 orang (3,40%), pedagang desa sebanyak 5 orang (10,20%, pedagang
kota 4 orang (19,05%) dan eskportir sebanyak 2 pengusaha (33,33%). Pada penelitian ini, penerapan aktivitas e-business pada pengusaha/pedagang kain sutra
dikelompokkan berdasarkan daerah tertentu. Hasil analisis menunjukkan
terbentuk tiga daerah pengusaha/pedagang kain sutra yang ditinjau dari penerapan
aktivitas e-business. Perbedaan ketiga daerah tersebut terlihat penerapan e-business yang fokus pada sistem pemasok, sistem internal, dan sistem penunjang.
Temuan ini mungkin tidak benar secara global, mengingat penelitian e-business
yang agak terbatas pada Industri Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), kami
menyadari bahwa penelitian ini hanya mewakili tiga daerah yang sifatnya homogen. Akibatnya, kami fokus secara eksplisit pada pemasaran sistem e-
business tanpa ketergantungan variabel.
Kata kunci : pemasaran, kain Sutra, E-business, ATBM.
E03
62
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Peran Lama Berusaha Pada Orientasi Pasar Usaha Kecil Di Kota
Makassar
Abdul Samad A.*1), Mujahid1), dan Novita Kumalasari1)
1)Dosen Program Studi Manajemen Universitas Fajar
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini meneliti pengaruh antara konsep orientasi pasar dari
Narver dan Slater yang terdiri dari orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan
koordinasi antar fungsi secara parsial terhadap kinerja pemasaran dengan lama berusaha sebagai moderasi. Dengan menggunakan data usaha kecil di Kota
Makassar, kami secara empiris menguji dan membuktikan bahwa semua dimensi
dari orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pemasaran
mereka, selain itu juga terbukti bahwa lama berusaha memperkuat pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran usaha kecil.
Kata kunci : orientasi pasar, orientasi pelanggan, orientasi pesaing, koordinasi antar fungsi, kinerja pemasaran, lama berusaha.
E04
63
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kualitas Pelayanan Internal Pegawai Otoritas Bandar Udara V
Makassar
Muliyadi Hamid*
Dosen Pasca Sarjana Magister Manajemen Stratejik, Universitas Fajar,
Makassar Email : [email protected]
ABSTRAK
Pengelolaan sumberdaya manusia merupakan landasan utama dalam
bersaing. Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan
berhasil dan tidaknya sebuah organisasi. Kualitas layanan internal merupakan suatu keputusan yang strategis dalam serangkaian kegiatan pelayanan pada
institusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kualitas
Pelayanan Internal Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Otoritas Bandar Udara V
Makassar. Metode dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan
metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan analisis Regresi linear
berganda yang digunakan untuk mengukur Pengaruh Kualitas Pelayanan Internal
Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Otoritas Bandar Udara V Makassar. Hasil penelitian uji F yang terdiri (pengakuan dan penghargaan, kerjasama dan
komunikasi) secara bersama-sama memilki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap variabel terikat (Kepuasan kerja pegawai). Dan kerjasama merupakan
faktor yang paling dominan sebesar 38,8% dalam mempengaruhi kepuasan kerja pegawai pada Otoritas Bandar Udara V Makassar.
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan Internal, Kepuasan Kerja Pegawai.
E05
64
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pengembangan SDM Dalam Meningkatkan Kinerja Pada Otoritas
Bandar Udara V Makassar
Rismawati*1) dan Ahmad Firman 2)
1)Dosen Pasca Sarjama Magister Manajemen Stratajik Universitas Fajar Makassar
2)Dosen STIE Nobel Makassar
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Sumberdaya manusia merupakan sekumpulan orang dalam suatu
organisasi. Peningkatan kualitas sumber daya pegawai harus terencana, terarah dan berkesinambungan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme.
Tujuan penelitian adalah untuk mengentahui adanya pengaruh pengembangan
sumder daya manusia yang terdiri dari pendidikan, pelatihan dan penempatan
terhadap peningkatan kinerja pegawai pada Otoritas Bandar Udara V Makassar. Dalam penelitian ini pegawai pada Otoritas Bandar Udara V Makassar dengan
sampel 96 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berupa
kuesioner dan wawancara. Data proses menggunakan SPSS 21 for windows.
Metode analisis menggunakan deskriptif kuantitaif untuk mengukkur pengaruh pengembangan sumberdaya manusia yang terdiri dari pendidikan, pelatihan dan
penembangan kinerja pegawai pada Otoritas Bandar Udara V Makassar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara pendidikan, pelatihan dan
penempatan terhadap kinerja pegawai sebesar 66,4%. Dan faktor yang dominan terhadap kinerja pegawai pada Otoritas Bandar Udara V Makassar adalah
pelatihan.
Kata kunci : pengembangan sumber daya manusia, kinerja pegawai.
E06
65
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Faktor–Faktor Interaksi Sosial dalam Peningkatan Kinerja
Penyuluh Pertanian Di Kabupaten Jeneponto
Maksud Hakim*1) dan Amirullah 1) Dosen Jurusan Studi Pembangunan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAPTI,
Jeneponto
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis kinerja Penyuluh Pertanian pada
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Jeneponto dan untuk menganilisis pengaruh faktor lingkungan kerja, insentif, penghargaan non
finansial, kepemimpinan, dan penempatan terhadap kinerja Penyuluh Pertanian
pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Jeneponto. Populasi pada penelitian ini adalah petani madya dan penyuluh pertanian Badan
Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Jeneponto. Sampelnya
ditetapkan 35 orang petani madya mewakili 4 (empat) Kecamatan di Kabupaten
Jeneponto yakni Kecamatan Bangkala, Bangkala Barat, Tamalatea dan
Bontoramba sementara sampel penyuluh pertanian pada Badan Ketahanan
Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Jeneponto ditetapkan105 orang,
sehingga total sampel berjumlah 140 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Uji-F dapat membuktikan bahwa variabel lingkungan kerja, insentif, penghargaan non finansial, kepemimpinan, dan penempatan secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja penyuluh pertanian Badan Ketahanan Pangan
dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Jeneponto. Hasil Uji-T menunjukkan
bahwa lingkungan kerja, insentif, penghargaan non finansial, kepemimpinan, dan penempatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja penyuluh
pertanian Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten
Jeneponto dan variabel insentif merupakan variabel yang paling dominan
pengaruhnya.
Kata kunci : lingkungan kerja, insentif, penghargaan non finansial,
kepemimpinan, penempatan dan kinerja.
E07
66
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Penerapan Pelayanan Berkualitas Pada Penanganan Pengaduan
Pemerintah Kota Makassar
Fahrisal Husain* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yapti Jeneponto, Sulawesi Selatan,
Indonesia, Jln. M. Ali Dg Gassing No.1 Kabupaten Jeneponto
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pemelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana penerapan
pelayanan berkualitas dari aspek Tangible, Realibility, Responsiveness,
Assurance dan Emphaty, dengan kondisi riil yang ada untuk mencapai kinerja individu dan kinerja organisasi yang optimal. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada tingkat organisasi pelayanan dalam
konteks natural yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis
maupun lisan dari orang-orang yang diamati. Sumber data dikumpulkan dari dokumentasi dan wawancara dengan informan yang berkompeten. Hasil
penelitian menujukkan bahwa kualitas pelayanan penanganan pengaduan pada
Pemerintah Kota Makassar terdapat kesenjangan pada aspek realibility yakni
keandalan dalam hal kepastian penanganan pengaduan secara tepat waktu dan dalam aspek assurance yakni kemampuan memberkan jaminan dan keyakinan
kepada pengadu bahwa pengaduannya ditindaklanjuti tepat waktu, kerahasiaan isi
aduan dan pengadunya, dan menjamin keamanan fisik pengadu dari tindakan
yang tak diinginkan sebagai dampak dari pengaduan.
Kata kunci : kualitas pelayanan, kinerja birokrasi, standar operasional prosedur,
kepuasan masyarakat, penanganan pengaduan.
E08
67
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Faktor Determinan Pendukung Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) Pada Dinas Penanaman Modal Dan PTSP (DPMPTSP)
Provinsi Sulawesi Selatan
Delly Mustafa* Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pejuang Republik Indonesia Makassar (UPRI Makassar) Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan pelayanan publik dengan indikasi pada berbagai faktor determinan yang mendukung Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) pada DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan. Teknik analisis
data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik analisis studi kasus
untuk menganalisis berbagai permasalahan sesuai dengan tujuan penelitian ini. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam (indept-interview) serta
dokumentasi. Informan yaitu Kepala DPM PTSP Provinsi Sulawesi Selatan,
Petugas Front Office, Tim Verifikasi Berkas, dan masyarakat (pemohon izin)
berdasarkan pemahaman informan terhadap masalah yang diajukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mendeterminasi
Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), yaitu Faktor Kualitas
Pelayanan, dan Faktor Atribut pelayanan. Faktor kualitas pelayanan dapat
tercapai jika didukung oleh dimensi: (a) Bukti fisik (tangibles); (b) Daya Tanggap (responsiviness); (c) Keandalan (realibility); (d) Jaminan (assurance), dan
Empaty (empati). Dari temuan penelitian, kelima dimensi ini terlaksana dengan
baik, sehingga kualitas pelayanan dapat terpenuhi. Faktor Atribut Pelayanan,
didukung oleh: (a) Sarana dan Prasarana, dan (b) Informasi Pelayanan. Prasarana (areal parkir) di kantor DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan.
Kata kunci : faktor determinan pelayanan publik, Pendukung Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP).
E09
68
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pengaruh Penerapan Strategi Relationship Marketing Pada
PT. Bank BTN Syariah Makassar
Sabri Hasan*1) dan Muhammad2)
1)Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia, Makassar 2)Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia, Makassar
*Email :
ABSTRAK
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan komitmen dan kepercayaan nasabah untuk meningkatkan strategi relationship marketing serta
faktor yang dominan dalam meningkatkan strategi relationship. Data primer
digunakan dalam penelitian ini dengan servei 99 nasabah sebagai sampel dengan
jumlah nasabah sebanyak 10.223 yang mencakup nasabah tabungan, depositi dan pembiayaan. Analisis yang dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda.
Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan komitmen dan
kepercayaan dalam peningkatan strategi relationship dan komitmen menjadi
faktor yang dominan dalam mempengaruhi strategi relationship marketing.
Kata kunci : strategi penerapan relationship marketing, komitmen, kepercayaan.
E10
69
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
F. EKONOMI DAN AKUNTANSI
70
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pengaruh Hubungan Antar Manusia Dan Kondisi Fisik
Lingkungan Kerja Terhadaap Etos Kerja Karyawan
Apriza*l) dan Mirfan2) 1)Jurusan Sistem Informasi, Makassar
2)STMIK Dipanegara Makassar, Sulawesi-Selatan
Email : [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh human
relation, dan kondisi fisik lingkungan kerja terhadap peningkatan etos kerja karyawan pada Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Non Hunian Menara
Bosowa Makassar, baik secara parsial maupun secara simultan Dengan
menggunakan pendekatan metode analisis regresi linier berganda yang
merupakan bagian dari metode kuantitatif. Adapun subjek dalam penelitian ini yaitu karyawan PPRS-NH termasuk di dalamnya karyawan Buildhing
Managemen sebanyak 36 responden. Hasil penelitian berdasarkan uji hipotesis
dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel human relation
berpengaruh signifikan terhadap etos kerja karyawan dengan nilai signifikansi (0,002) di bawah 0,05, dan variabel kondisi fisik lingkungan kerja berpengaruh
signifikan terhadap etos kerja karyawan dengan dengan nilai signifikansi (0,009)
di 0,05. Berdasarkan uji f ditemukan bahwa variabel human relation dan kondisi
fisik lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap etos kerja karyawan dengan nilai signifikansi (0,000) di bawah dari 0,05. Nilai koefisien determinasi
dapat disimpulkan bahwa human relation dan kondisi fisik lingkungan kerja
berpengaruh sebesar 64,7%. Sedangkan sisanya 35,3% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, misalnya motivasi, insentif, promosi, dll. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis dapat diterima. Ini
berarti bahwa ada pengaruh antara human relation dan kondisi fisik lingkugan
kerja terhadap etos kerja karyawan pada Perhimpunan Penghuni Rumah Susun
Non Hunian Menara Bosowa Makassar.
Kata kunci : human relation, kondisi fisik lingkungan kerja, etos kerja.
F01
71
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Sistem Pengendalian Internal dalam Pengelolaan
Keuangan Daerah
Nurmiati*1) dan Fina Diana1) 1)Dosen Fakultas Ekonomi Univeritas Patria Artha
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi, serta berperan penting
dalam pencegahan dan pendeteksian penggelapan (fraud) terutama berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah. Pengendalian intern terdiri atas kebijakan
dan prosedur yang digunakan dalam mencapai sasaran dan menjamin atau
menyediakan informasi keuangan yang andal, serta menjamin ditaatinya hukum
dan peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sistem pengendalian internal dengan kinerja pengelolaan keuangan daerah
pada Pemerintah Kabupaten Pangkep. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif, analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara
deskripstif melalui perhitungan distribusi frekuensi dan mean serta analisis korelasi untuk melihat hubungan antara variabel sistem pengendalian internal
dengan kinerja pengelolaan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sistem pengendalian internal mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat
hubungan yang sangat kuat dengan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang mengandung arti bahwa sistem pengendalian internal yang baik, mengakibatkan
terjadinya peningkatan terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah pada
Pemerintah Kabupaten Pangkep
Kata kunci : sistem pengendalian internal, keuangan daerah.
F02
72
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Faktualisasi Pendampingan Sosial Dalam Peningkatan Usaha
Ekonomi Produktif Masyarakat Miskin (Studi Pada Kabupaten
Buton Selatan Dan Kolaka, Sulawesi Tenggara)
Hasmin Tamsah*1), Sirajuddin1), dan Arisandi1) Program Pascasarjana STIE Amkop Makassar
*Email ; [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran usaha ekonomi
produktif dan pendampingan sosial yang dilakukan pada lokasi penelitian, yaitu di Kabupaten Buton Selatan dan Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan indepth interview
dilanjutkan dengan focus group discussion (FGD) terhadap 17 informan (tenaga
pendamping) di Kabupaten Buton Selatan dan 9 informan (tenaga pendamping) di Kabupaten Kolaka serta 2 orang informan kunci dari dinas sosial Provinsi
Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Usaha ekonomi
produktif masyarakat miskin yang mendapat bantuan dari pemerintah sudah
berjalan dengan baik, dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh para pendamping. 2) Pendampingan sudah berjalan dengan baik walaupun masih
terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh para pendamping di
antaranya keterbatasan kemampuan kordinasi, kemampuan dasar, kemampuan
analisis, kemampuan pemanfaatan teknologi, dan kemampuan etrepreneurship.
Kata kunci : pendampingan, usaha ekonomi produktif, miskin.
F03
73
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pengaruh Social Media Terhadap Entrepreneurship Di Era
Industri 4.0
R Abdullah*1) dan A Dja’wa2) !)Department Of Management, Faculty of Economic, Universitas
Muhammadiyah Buton. Jl. Betoambari No 36 Kota Baubau, 93712, Indonesia 2)Department of Development Economic, Faculty of Economic and Business,
Universitas Halu Oleo. Kampus Baru Andonohu No 36 Kota Kendari, 93561,
Indonesia
*E-mail : [email protected]
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Social Media
Terhadap Entrepreneurship di Era Industri 4.0. Penelitian ini menggunkan data
primer yang di peroleh dengan cara membagikan kuesioner. Responden yang diteliti sebagai sampel adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Buton angkatan 2015-2018 yang memiliki dan melakukan
penjualan secara Online Shop. Metode yang digunakan adalah Purposive
sampling sebanyak 72 responden. Disamping itu digunakan data sekunder untuk mendukung penelitian, yang didapat dari studi perpustakaan dan literatur jurnal,
artikel yang mendukung penelitian. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji regresi. Uji regresi digunakan untuk mengetahui
pengaruh Social Media Terhadap Entrepreneurship. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Social Media berpengaruh positif terhadap
Entrepreneurship. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (R2) = 0,795 dapat
diartikan bahwa 79,5% variasi dari Entrepreneurship (Y) dipengaruhi
oleh Social Media (X) dan sisanya 20,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
model, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Social Media terhadap
Entrepreneurship pengaruhnya kuat. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.721
berarti terdapat hubungan yang positif antara Social Media Terhadap
Entrepreneurship, dimana variabel Entrepreneurship mempunyai nilai signifikan
sebesar 0,000 lebih kecil dari a=0,05. Dengan demikian hipotesis penelitian diterima. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa untuk Social Media
memiliki pengaruh terhadap Entrepreneurship oleh karena itu mahasiswa yang
memiliki online shop harus cermat dan bijak dalam penentuan media.
Katа kunci : social media, entrepreneurship, industri 4.0
F04
74
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
G. SOSIAL DAN HUMANIORA
75
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Komunikasi Interpersonal pada Pasangan Suami Istri dengan Usia
Istri Lebih Tua (Studi Kasus Fenomena Pernikahan I Nade & Idris
di Kabupaten Sidrap)
Ririn Indraswari* Dosen STMIK Handayani, Makassar
Email : [email protected]
ABSTRAK
Masyarakat patriarki posisi suami dijunjung tinggi oleh anggota keluarganya, diharapkan mampu memimpin termasuk penyelesaian konflik rumah tangga.
Masyarakat meyakini usia suami lebih tua dianggap ideal untuk pernikahan.
Namun kenyataannya, terdapat pasangan usianya lebih tua daripada
suami.Tujuan penelitian untuk mengetahui proses komunikasi suami istri yang beda usia dan manajemen konflik pasangan suami istri berusia lebih tua.
Penelitian berlokasi di Desa Corawali, Kecamatan Panca Lautang Kabupaten
Sidenreng Rappang. Informan dalam penelitian pasangan suami istri yang beda
usia, dengan usia suami 20 tahun dan istri 65 tahun. Metode penelitian digunakan
dalam penelitian Deskriptif Kualitatif, dengan memberikan informasi dan
penjelasan tentang masalah yang diteliti berdasarkan hasil observasi dan
wawancara mendalam terhadap informan. Teknik pengumpulan data dilakukan
dua cara, melalui data primer dan sekunder. Data primer diperoleh hasil wawancara dan observasi, data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan
pengumpulan literatur berkaitan dengan penelitian. Keseluruhan data berhasil
dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pasangan suami istri menikah beda usia dengan usia istri lebih tua dan usia suami lebih muda cenderung mengawali hubungannya tidak
berdasarkan cinta. Pada pasangan usianya terpaut jauh terlihat bahwa istri lebih
membimbing dan sering terlebih dahulu untuk berbagi ide dan apa yang
diinginkannya. Namun demikian, posisi suami lebih muda tetap dihargai dalam mengambil keputusan dan dihormati sebagai kepala keluarga.
Kata kunci : pernikahan, wanita usia tua, komunikasi.
G01
76
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kewirausahaan NAMEKO (Nasi Merah Kotak-Kotak) dalam
Menggiatkan Pangan Lokal yang Sehat
Hengki Wijaya*1) dan Tuflikha Primi Putri2) 1 Mahasiswa Pascasarajana Prodi Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Makassar, Sulawesi Selatan
Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Jaffray Makassar, Sulawesi Selatan 2Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Hasanuddin, Makassar,
Sulawesi Selatan
Email : [email protected]
ABSTRAK
Tulisan ini adalah gabungan multidisiplin ilmu yaitu ilmu pangan, ilmu
pendidikan kewirausahaan. Suatu usaha menggiatkan nasi merah yang sehat
dalam usaha kewirausahaan dengan nama dagang Nasi merah kotak-kotak (Nameko) yang sehat, bergizi dan tanpa penyedap rasa buatan pabrik. Dalam mata
kuliah entrepreneurship mahasiswa mengembangkan formulasi yang tepat yang
mengikuti langkah-langkah prosedur pembuatan nameko, biaya pembuatan, dan
uji organoleptik hingga menentukan desain kotak sebagai pengemas produk. Melalui penelitian eksperimen di kelas tersebut didapatkan produk nameko yang
sehat, dan memanfaatkan produk pangan yang rendah glukosa yang dapat
menyebabkan diabetes. Nameko memiliki nilai ekonomis yang dapat menjadi
makanan alternatif yang sehat bagi kesehatan.
Kata kunci : nasi merah, pangan lokal, nameko, kewirausahaan, uji organoleptik
G02
77
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Budaya Bengkung dipercaya Dapat Meningkatkan Produksi Air
Susu Ibu di Masyarakat Bulukumba
Mudyawati Kamaruddin*1), Andi Deasi Tenri Rawe1), Achriani Asra1),
dan Ismail Marzuki2) 1Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba
2Universitas Fajar Fakultas Kimia Makassar *Email : [email protected]
ABSTRAK
Budaya pemakaian stagen ataupun kain pengikat atau dikenal dengan
istilah bengkung (Bekkeng dalam bahasa Bugis) setelah melahirkan menurut
sebagian masyarakat di Bulukumba dapat membantu meningkatkan produksi Air
Susu Ibu (ASI). Hal ini telah dipercaya oleh masyarakat Bulukumba sejak lama hingga turun temurun dijadikan kebiasaan setempat sebagai perawatan pasca
melahirkan. Apakah kebiasaan yang menjadi budaya pemakaian bekung setelah
melahirkan dapat meningkatkan produksi ASI atau tidak, hal ini menarik untuk
dilakukan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji interprestasi
masyarakat setempat tentang tujuan pemakaian bekung dan untuk mengetahui
hubungan antara pemakaian bekung dan peningkatan ASI. Metode penelitian
dengan metode analitik cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah
accidental sampling. Selain budaya bekung yang dijadikan objek penelitian ini, variabel lain seperti faktor makanan, psikis, dan isapan bayi menjadi alat ukur
untuk mengetahui perubahan peningkatan ASI. Dengan teknik pengambilan data
yaitu melalui interview dan lembar tes yang dibagikan pada ibu nifas. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bengkung yang digunakan dapat meningkatkan hormon dalam tubuh ibu nifas sehingga tidak secara langsung juga merangsang produksi
ASI selama masa nifas.
Kata kunci : budaya bengkung, ASI, Hormon, ibu nifas.
G03
78
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
H. PENDIDIKAN
79
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Penguatan Pendidikan Karakter dan Pengembangan Standar
Nasional Pendidikan Melalui Akreditasi Sekolah Di Era Revolusi
Industri 4.0
Syahruddin*
Universitas Muhammadiyah Makassar
Email : [email protected]
ABSTRAK
Akreditasi sekolah adalah penilaian (assesmen) terhadap sekolah secara
sistematis dan komprehensif melalui kegiatan evaluasi diri dan evaluasi eksternal (visitasi) untuk menentukan kelayakan dan kinerja sekolah. Akreditasi sekolah
dalam penguatan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan
berkelanjutan, akan terbentuk karakter dalam diri seorang anak yang
menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Pengembangan standar nasional pendidikan dalam mewujudkan kecerdasan
emosional merupakan bekal penting dalam mempersiapkan diri anak untuk
menyongsong masa depan yang lebih baik. Terdapat lima nilai karakter
utama yang bersumber dari pancasila, yang menjadi prioritas
pengembangan gerakan penguatan pendidikan karakter yaitu religius,
nasionalisme, integritas, kemandirian, dan kegotongroyongan. Di
samping itu, komponen-komponen standar nasional pendidikan yang
harus dievaluasi (dinilai) dalam akreditasi sekolah meliputi: standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Strategi
pendidikan Indonesia dalam memenangkan revolusi industri 4.0 perlu
mengacu pada tiga strategi. Strategi pendidikan pertama adalah
mengubah sistem pendidikan Indonesia. Strategi kedua adalah
mempersiapkan sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan
yang profesional di sekolah/madrasah. Dan strategi ketiga
merekonstruksi kurikulum dengan pendekatan tiga literasi utama di
revolusi industri 4.0.
Kata kunci : pendidikan karakter, standar pendidikan, akreditasi sekolah,
revolusi industri 4.0.
H01
80
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Kebijakan Direktur Akademi Keperawatan Kolaka dalam
Pembinaan Akhlak Islami Mahasiswa
Muh. Arifin* Dosen Agama Islam FKIP Universitas Sembilanbelas November Kolaka
Kota Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Email : [email protected]
ABSTRAK
Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi akhlak yang
mulia, dan hal ini ditegaskan pada hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
(SAW) menyatakan bahwa tujuan utama beliau diutus kepada ummat manusia
adalah untuk menyempurnakan akhlak yang terpuji. Mahasiswa sebagai intelektual kritis yang menjadi ciri khas akademikanya, perlu ada komitmen
terhadap ajaran agama (Islam) dan akhlaknya, yang tentunya didukung oleh
kebijakan yang diterapkan oleh pihak kampus. Penelitian ini membahas kebijakan
yang dilaksanakan oleh Direktur Akademi Keperawatan Kolaka dalam
Pembinaan Akhlak Islami mahasiswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Direktur Akademi
Keperawatan Kolaka dalam Pembinaan Akhlak Islami mahasiswa, faktor
pendukung dan penghambat dalam Pembinaan Akhlak Islami mahasiswa Akademi Keperawatan Kolaka, Solusi efektif untuk meningkatkan mahasiswa
akan pentingnya nilai keragaman di kampus dan kehidupan sehari-hari. Jenis
penelitian ini bersifat kualitatif dengan analisis deskriptif. Dari penelitian ini
dihasilkan bahwa kebijakan dalam pembangunan karakter Islami mahasiswa Akademi Keperawatan Kolaka dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan yaitu
pertama, penyusunan agenda. kedua, pelaksanaan program sasaran mutu sebagai
wujud implementasi kebijakan Direktur Akademi Keperawatan Kolaka untuk
menumbuhkan perilaku Islami mahasiswa dan ketiga evaluasi Faktor-faktor pendukung pengembangan mahasiswa Islam, termasuk faktor lingkungan
(kampus, dan masyarakat).
Kata kunci : kebijakan, membangun karakterislami, direktur akademi
keperawatan kolaka.
H02
81
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Pengembangan Kompetensi Pendidik Di Perguruan Tinggi Dalam
Menyonsong Era Revolusi Industri 4.0
Helaluddin*1) dan Hengki Wijaya2) 1)Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2)Sekolah Tinggi Filsafat Jaffray Makassar
*Email : [email protected]
ABSTRAK
Memasuki era revolusi industri 4.0, dunia pendidikan harus segera
berbenah dalam mempersiapkan diri khususnya terkait dengan sumber daya manusia di perguruan tinggi. Dosen sebagai faktor penentu dalam kemajuan
pendidikan dituntut untuk selalu meng-upgrade skill dan kemampuannya. Di
Indonesia, mayoritas dosen didominasi oleh generasi baby boomers dan generasi
X atau digital immigrant yang pada praktiknya di lapangan tidak sedikit yang mengalami kendala. Salah satunya disebabkan oleh kenyataan bahwa mahasiswa
sekarang merupakan generasi milenial atau digital native yang cenderung
memiliki gaya dan pola belajarnya sendiri. Artikel ini menyoroti tentang
kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh dosen di era revolusi industri 4.0 saat ini, yaitu: (1) educational competence, (2) competence in research, (3)
competence of technological commercialization, (4) competence in future
strategies, (5) counselor competence, dan (6) competence in globalization.
Kata kunci : revolusi industri 4.0, kompetensi dosen.
H03
82
Seminar Nasional Pangan, Teknologi, dan Enterpreneurship
“Ekspolrasi Sumberdaya Alam Hayati Indonesia Berbasis Entrepreneurship Di Era
Revolusi Industri 4.0”
Hotel Aerotel Smile Makassar, 09 Februari 2019
Implementasi Metode Hungarian Dalam Penugasan Dosen
Sitti Arni* Dosen Program Studi Sistem Informasi, STMIK Profesional Makassar
Email : [email protected] , [email protected]
ABSTRAK
Permasalahan metode penugasan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah bagaimana mengalokasikan matakuliah kepada dosen yang
memiliki kompetensi terhadap matakuliah sehingga dapat meminimumkan
tingkat ketidakpuasan mahasiswa terhadap matakuliah yang diikutinya. Pada
kasus ini kriteria yang dijadikan tolak ukur dalam menentukan tugas mengajar adalah pengalaman atau lama mengajar dan questioner penilaian mahasiswa
terhadap matakuliah yang diajarkan oleh dosen. Penelitian ini bertujuan untuk
membentuk pola penentuan dosen pengampu matakuliah sehingga keputusan penentuan dosen pengampu matakuliah tidak hanya mengandalkan intuisi,
pengalaman mengajar ataupun permintaan dosen saja. Metode Hungarian
digunakan untuk menyelesaikan masalah penugasan (Assigment Problem) yang
berbentuk matriks dimana jumlah sumber yang ditugaskan harus sama dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan dan entri pada matriks biaya merupakan
bilangan bulat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penugasan dosen
pengampu matakuliah dapat dilakukan secara optimal dengan menggunakan
metode penugasan.
Kata kunci : assigment problem, dosen pengampu matakuliah.
H04