PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

102
PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Oleh: SITI BULKIS A04150025 PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2019

Transcript of PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

Page 1: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK

INDONESIA DAN NILAI TUKAR RUPIAH

TERHADAP PENERIMAAN PENDAPATAN MARGIN

MURABAHAH PADA BNI SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Akuntansi Lembaga

Keuangan Syariah

Oleh:

SITI BULKIS

A04150025

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2019

Page 2: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

ii

Page 3: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

iii

Page 4: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

iv

Page 5: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

v

Motto

Dunia itu ibarat setetes air di lautan.

Kalau engkau dapat, jangan sombong.

Karena ia HANYA SETETES.

Dan Kalau tak dapat, jangan sedih. Karena

yang engkau tak dapat itu pun juga

HANYA SETETES.

- Ustadz Abdul Somad –

Don’t underestimate 1% (one percent),

because Allah can be together with it.

- Novel Bhumi & Bulan -

v

Page 6: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

Halaman Persembahan

Allah SWT

Yang dengan segala kebaikan, rahmat dan kasih sayang-Nya senantiasa memberikan

kemudahan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

Alm. Syarkawi (Ayahanda Tercinta)

Sosok ayah yang luar biasa bagi penulis, sosok yang selalu memperjuangkan pendidikan

yang tinggi untuk semua anak-anaknya, dan sosok yang selalu mengajarkan bahwa

segala hal yang dilakukan dalam hidup harus selalu menyertakan Allah di dalamnya.

Mislah (Ibunda Tercinta)

Sosok ibu yang tangguh dan penyayang bagi semua anak-anaknya, sosok guru yang

selalu memberikan nasehat-nasehat dalam hidup agar anak-anaknya senantiasa berada

dalam kebaikan dan sosok sahabat yang selalu mau mendengarkan cerita dan keluh kesah

anak-anaknya.

Aa Ahul & Aa Idi (Kakak Tersayang)

Aa Ahul, sosok kakak perempuan yang selalu memberikan doa dan semangat bagi penulis

untuk mampu menyelesaikan skripsi ini, dan Aa Idi, kakak laki-laki penulis yang selama

ini membiayai sekolah penulis hingga ke perguruan tinggi dan kakak yang senantiasa

menolong penulis ketika penulis mengalami kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi

Page 7: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

vii

ABSTRAK

Siti Bulkis (A04150025). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia dan

Nilai Tukar Rupiah terhadap Penerimaan Pendapatan Margin Murabahah

pada BNI Syariah. Skripsi, Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan

Syariah, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh inflasi, suku bunga Bank

Indonesia dan nilai tukar Rupiah terhadap penerimaan pendapatan margin

murabahah pada BNI Syariah. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa

data sekunder yang diakses langsung dari website resmi BNI Syariah, yaitu

laporan keuangan bulanan dari rentang waktu bulan April 2015 hingga Desember

2018. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis

regresi linier berganda. Sebelumnya, dilakukan pengujian data dengan

menggunakan uji asumsi klasik. Hasil pengujian secara simultan (Uji F)

menunjukkan bahwa inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan nilai tukar Rupiah

berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan margin murabahah. Adapun

dari hasil pengujian secara parsial (Uji T), variabel inflasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap pendapatan margin murabahah dengan tingkat sig. sebesar

0,470. Variabel suku bunga Bank Indonesia secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan margin murabahah dengan tingkat sig. sebesar 0,000.

Variabel nilai tukar Rupiah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan margin murabahah dengan tingkat sig. sebesar 0,000.

Kata kunci: inflasi, suku bunga Bank Indonesia, nilai tukar Rupiah, pendapatan

margin murabahah, BNI Syariah

Page 8: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

viii

ABSTRACT

Siti Bulkis (A04150025). Influence of Inflation, Bank Indonesia Interest Rate

and Rupiah Exchange Rate on Murabahah Margin Income at BNI Syariah.

Undergraduate Thesis, Accounting for Islamic Financial Institutions,

Accounting Department, Banjarmasin State Polytechnic, 2019.

This research aims to explain the effect of inflation, Bank Indonesia interest rates

and Rupiah exchange rate on the receipt of murabahah margin income at BNI

Syariah. The data used in this research are secondary data accessed directly from

the official website of BNI Syariah, i.e. monthly financial statements from the

period of April 2015 to December 2018. The analysis technique used in this

research is multiple linear regression analysis. Previously, the data was tested

using the classic assumption test. Simultaneous test results (F Test) show that

Inflation, Bank Indonesia interest rate and Rupiah exchange rate have a

simultaneous effect on murabahah margin income. As for the results of the partial

test (T Test), the inflation variable does not have a significant effect on

murabahah margin income with the level of sig. is 0.470. The variable interest

rate of Bank Indonesia partially has a significant effect on murabahah margin

income with the level of sig. is 0,000. Variable Rupiah exchange rates partially

has a significant effect on murabahah margin income with the level of sig. is

0,000.

Keywords: inflation, Bank Indonesia interest rates, rupiah exchange rate, margin

murabahah income, BNI Syariah

Page 9: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahiim. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta

Alam yang telah melimpahkan rahmat, keberkahan dan kasih sayang-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Penerimaan

Pendapatan Margin Murabahah pada BNI Syariah” dengan tepat waktu. Sholawat

serta salam turut penulis haturkan kepada junjungan terkasih Baginda Nabi

Muhammad SAW yang telah menyelamatkan umatnya dari zaman kegelapan

menuju zaman penuh cahaya iman dan Islam.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan

perkuliahan pada program studi Diploma IV Akuntansi Lembaga Keuangan

Syariah Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin. Skripsi ini dapat

tersusun dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya

kepada:

1. Kedua orang tua beserta saudara-saudara penulis, yang memperjuangkan

pendidikan penulis, memberikan doa dan semangat kepada penulis untuk dapat

terus berjuang menempuh dan menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi;

2. Bapak Joni Riadi, S.ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin;

3. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin;

4. Bapak H. Mairijani, M.Ag selaku Ketua Program Studi D IV Akuntansi

Lembaga Keuangan Syariah (ALKS);

5. Bapak Moch. Arif Budiman, S.Ag, MEI, Ph.D selaku dosen pembimbing yang

begitu berjasa mengenalkan dunia karya tulis ilmiah kepada penulis dan

membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini hingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik dan tepat waktu;

Page 10: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

x

6. Seluruh dosen pengajar Prodi DIV Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah

yang begitu berjasa memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis;

7. Seluruh staf Jurusan Akuntansi atas segala bantuannya di bagian administrasi;

8. Teman-teman Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah angkatan 2015 yang

sungguh luar biasa selama 4 tahun ini berbagi sedih dan tawa bersama, momen

bersama kalian tidak akan pernah penulis lupakan;

9. Sahabat-sahabat penulis Akmalia, Ka Lisa, Kiki, Ulya, Nely, Melda dan Putri.

Banyak kata yang ingin penulis ungkapkan untuk kalian sahabat yang luar

biasa selama 4 tahun ini tapi penulis hanya dapat mengatakan bahwa penulis

sangat sayang sama kalian;

10. Sahabat penulis dari sekolah menengah atas Maulidya Dwijayanti, yang selalu

datang ke rumah penulis untuk berbagi cerita dan memberikan semangat

kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

Atas segala bantuan, doa dan semangat yang kalian berikan, penulis ucapkan

terima kasih banyak, semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahan, rahmat

dan safa‟at kepada kalian di dunia dan di akhirat. Penulis menyadari bahwa skripsi

yang penulis susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan

saran yang membangun dari berbagai pihak begitu diharapkan untuk

penyempurnaan penelitian ini. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan

manfaat kepada semua pembaca.

Banjarmasin, 17 Juli 2019

Penulis,

Siti Bulkis

Page 11: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i

Halaman Persetujuan ....................................................................................... ii

Halaman Pengesahan ....................................................................................... iii

Halaman Pernyataan Keaslian ......................................................................... iv

Halaman Motto ................................................................................................ v

Halaman Persembahan .................................................................................... vi

Abstrak ............................................................................................................ vii

Abstract ........................................................................................................... viii

Kata Pengantar ................................................................................................ ix

Daftar Isi .......................................................................................................... xi

Daftar Tabel .................................................................................................... xii

Daftar Gambar ................................................................................................. xiv

Daftar Lampiran .............................................................................................. xv

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Permasalahan ........................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8

A. Landasan Teori ...................................................................... 8

1. Perbankan Syariah ............................................................. 8

2. Pembiayaan Murabahah .................................................... 10

3. Inflasi ................................................................................. 18

4. Suku Bunga Bank Indonesia ............................................. 24

5. Nilai Tukar Rupiah ............................................................ 27

6. Hubungan Operasional Antar Variabel ............................. 30

B. Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................... 33

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian ........................... 35

BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................. 37

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .............................................. 37

B. Variabel Penelitian .................................................................. 37

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 38

D. Populasi dan Sampel................................................................. 39

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 40

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 40

Page 12: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

xii

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 45

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 45

1. Sejarah BNI Syariah .......................................................... 45

2. Visi dan Misi BNI Syariah ................................................ 46

3. Produk BNI Syariah .......................................................... 47

4. Jasa BNI Syariah ............................................................... 48

5. Struktur Organisasi ............................................................ 51

6. Laporan Keuangan ............................................................. 51

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 54

1. Tingkat Pendapatan Margin Murabahah ........................... 54

2. Inflasi, Suku Bunga BI dan Nilai Tukar Rupiah ............... 55

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 58

4. Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 61

5. Uji Hipotesis ...................................................................... 63

6. Diskusi Hasil Penelitian .................................................... 65

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 73

A. Simpulan ................................................................................. 73

B. Saran ......................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76

Lembar Bimbingan Skripsi .............................................................................. I

Lembar Saran Ketua Penguji Seminar Skripsi ............................................... II

Lembar Saran Anggota Penguji Seminar Skripsi ............................................ III

Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... IV

Page 13: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Statistik Pembiayaan BUS dan UUS ................................... 1

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 33

Tabel 3.1 Jenis Data ...................................................................................... 38

Tabel 3.2 Sumber Data ................................................................................. 38

Tabel 4.1 Laporan Laba Rugi Desember 2015-2018 BNI Syariah .............. 52

Tabel 4.2 Tingkat Pendapatan Margin Murabahah ..................................... 54

Tabel 4.3 Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia dan Nilai Tukar Rupiah ..... 56

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data ........................................................... 58

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 59

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinier ................................................................ 60

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 61

Tabel 4.8 Hasil regresi linier – Uji koefisien determinasi ............................ 62

Tabel 4.9 Hasil Uji F (Simultan) .................................................................. 63

Tabel 4.10 Hasil Uji T (Parsial) ..................................................................... 64

Page 14: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Kinerja BNI Syariah Selama 5 Tahun .......................... 5

Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Murabahah ............................................... 16

Gambar 2.2 Laju Inflasi yoy di Indonesia, 1998-2008 ............................... 21

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNI Syariah .............................................. 51

Gambar 4.2 Scatter Grafik Uji Normlitas ................................................... 59

Page 15: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Bimbingan Skripsi ...................................................... I

Lampiran 2 Lembar Saran Ketua Penguji Seminar Skripsi .......................... II

Lampiran 3 Lembar Saran Anggota Penguji Seminar Skripsi ...................... III

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... IV

Page 16: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur dana kepada

masyarakat, bank syariah menyediakan berbagai macam jenis pembiayaan

sebagai bentuk pendanaan kepada masyarakat. Salah satu pembiayaan

yang begitu diminati masyarakat di bank syariah adalah pembiayaan

Murabahah.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah, pembiayaan

Murabahah merupakan pembiayaan di bank syariah yang memiliki nilai

rupiah yang paling tinggi dibanding pembiayaan-pembiayaan lain

(Otoritas Jasa Keuangan, 2018).

Tabel 1.1 : Data Statistik Pembiayaan BUS dan UUS

(Dalam Miliar Rupiah)

Pembiayaan 2015 2016 2017 2018

(Juni)

1. Mudharabah

2. Musyarakah

3. Murabahah

4. Qardh

5. Aset Istishna dalam Penyelesaian

6. Ijarah

7. Salam

14.820

60.713

122.111

3.951

6

10.631

-

15.292

78.421

139.536

4.731

3

9.150

-

17.090

101.561

150.276

6.349

4

9.230

-

15.803

111.097

150.666

6.424

6

9.642

-

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (2018)

Tingginya tingkat transaksi pembiayaan Murabahah pada bank

syariah dibanding dengan pembiayaan lainnya ini dikarenakan pembiayaan

Murabahah dinilai lebih mudah dan tidak memerlukan proses analisa yang

panjang dan rumit serta menguntungkan baik itu dari pihak bank syariah

atau dari pihak nasabah yang mengajukan pembiayaan (Ali &

Miftahurrohman, 2016).

Page 17: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

2

Dari sisi penawaran yang dilakukan oleh pihak bank syariah,

pembiayaan murabahah dinilai memiliki tingkat risiko yang lebih rendah

dibanding dengan jenis pembiayaan bagi hasil. Selain itu, nilai

pengembalian yang telah ditentukan serta disepakati diawal akad juga

memudahkan pihak bank syariah dalam melakukan analisa prediksi

keuntungan yang akan diperoleh oleh bank nantinya (Saputro & Mawardi,

2014).

Sedangkan dari sisi permintaan nasabah, pembiayaan murabahah

dinilai lebih mudah operasionalnya dibandingkan dengan jenis

pembiayaan bagi hasil. Hal tersebut disebabkan adanya kemiripan

operasional pembiayaan murabahah dengan jenis kredit konsumtif yang

ada di perbankan konvensional yang mana masyarakat lebih mengenal dan

terbiasa dengan hal itu (Saputro & Mawardi, 2014). Hal inilah yang

membuat produk pembiayaan Murabahah begitu dominan diminati pada

perbankan syariah di Indonesia.

Margin keuntungan menjadi patokan oleh banyak perusahaan untuk

mengukur tingkat kesuksesan yang dicapai, yang mana ukuran tersebut

tentang seberapa banyak uang yang dihasilkan dibanding uang yang

dibebankan (Abrams & Laplante, 2010). Perhitungan margin murabahah

pada bank syariah dapat mencontoh dari cara perdagangan yang dilakukan

oleh Rasulullah yaitu dengan Cost Recovery ditambah dengan keuntungan

yang diinginkan oleh pihak bank. Cost recovery bisa diformulasikan

dengan membagi proyeksi jumlah biaya operasional bank dengan target

volume pembiayaan murabahah (jumlah barang) (Fidyah, 2017).

Dalam perekonomian modern saat ini, tingkat harga menjadi indikator

yang begitu berpengaruh dalam menjaga kestabilan alokasi sumber daya

ekonomi pada suatu negara (Suseno & Astiyah, 2009). Menurunnya nilai

tukar uang mengakibatkan barang-barang impor, seperti bahan baku,

barang modal, dan barang konsumsi menjadi lebih mahal. Hal tersebut

berimbas terjadinya kenaikan harga-harga barang di dalam negeri

(Simorangkir & Suseno, 2004). Apabila nilai tukar uang suatu negara

Page 18: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

3

menurun nilainya, maka hal tersebut juga membuat turunnya kemampuan

masyarakat dalam membeli suatu barang atau jasa yang menjadi

kebutuhannya, terutama terkait komoditas-komoditas impor (Suseno &

Astiyah, 2009).

Dalam hubungannya dengan kebijakan moneter, terjadinya depresiasi

nilai tukar uang yang berlebihan dapat berdampak pada tingginya laju inflasi (Simorangkir & Suseno, 2004). Apabila angka inflasi semakin

tinggi, maka perekonomian akan memburuk, hal ini bagi perusahaan dapat

menurunkan keuntungan yang akan diperolehnya (Ilmi, 2017). Menurut

Saekhu (2015), inflasi dapat menurunkan penyaluran kredit (pembiayaan)

di lembaga keuangan perbankan. Pada perbankan syariah, tingginya

tingkat inflasi dapat membuat produk pembiayaan syariah yang terikat

dalam akad pembiayaan Murabahah menjadi relatif lebih mahal. Semakin

mahal harga suatu barang, maka semakin tinggi risiko pembiayaan yang

ditanggung oleh bank syariah dan hal tersebut dapat menyebabkan bank

syariah mengurangi jumlah penyaluran pembiayaan pada sektor rill yang

mana hal tersebut dapat berdampak pada penerimaan margin bank.

Menurut Wahyudi (2017), apabila harga barang-barang relatif mahal,

maka margin yang akan didapat oleh bank akan menurun karena

masyarakat banyak yang mengurungkan niat untuk membeli barang.

Diperlukan kebijakan moneter yang tepat yang dapat mengendalikan

hubungan saling mempengaruhi antara tingkat nilai tukar rupiah dan

inflasi (Saridawati, 2015). Dalam menjaga kestabilan moneter negara,

Bank Indonesia sebagai otoritas moneter melakukan kebijakan berupa

pengendalian tingkat suku bunga (Putra, 2015).

Pengendalian tingkat suku bunga oleh Bank Indonesia adalah dengan

menetapkan nilai BI Rate setiap bulannya. Nilai BI Rate yang telah

ditetapkan inilah yang dipakai oleh bank-bank umum lainnya sebagai

acuan penetapan kebijakan operasional mereka (Harsono & Worokinasih,

2018).

Page 19: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

4

Jika inflasi mengalami kenaikan maka Bank Indonesia akan

menaikkan tingkat BI Rate, dan begitu pun juga sebaliknya. Dampak

perubahan nilai BI Rate tidak hanya harga yang menjadi naik atau turun

saja, tetapi juga terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan negara

secara global. Saat nilai inflasi meningkat, maka suku bunga kredit dan

deposito juga akan naik sehingga mengurangi laju peredaran mata uang di

masyarakat. Jika perekonomian sedang lemah, maka Bank Indonesia akan

menurunkan BI Rate untuk merangsang berkembangnya industri kecil dan

sektor perekonomian lainnya (Harsono & Worokinasih, 2018).

Pada tahun 2016, Bank Indonesia melakukan penguatan kerangka

operasi moneter dengan mengimplementasikan suku bunga acuan atau

suku bunga kebijakan baru yaitu BI 7-Day (Reverse) Repo Rate, yang

berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016, menggantikan BI Rate (Bank

Indonesia, 2016).

Menurut Rahmawati dalam Anik (2017), penetapan margin pada bank

syariah sebenarnya masih berpacu pada suku bunga dan inflasi. Hal ini

dikarenakan penentuan margin bank syariah di Indonesia masih belum

mempunyai acuan tersendiri. Dalam prinsipnya, seharusnya bank syariah

tidak mengenal adanya konsep time value of money dan tidak mendapat

pengaruh dari suku bunga dan inflasi (Muhamad, 2014).

Berdasarkan apa yang telah penulis paparkan sebelumnya, maka

perlunya diteliti bagaimana tolok ukur stabilitas moneter yang di antaranya

yakni laju infasi, suku bunga acuan Bank Indonesia dan nilai tukar rupiah

berpengaruh terhadap pendapatan margin murabahah yang diterima oleh

bank syariah.

Dalam penelitian ini, penulis tertarik menjadikan BNI Syariah sebagai

subjek penelitian karena BNI Syariah termasuk dalam Bank Umum

Syariah terbesar di Indonesia walaupun baru melakukan spin off dari

induknya pada tahun 2010.

Page 20: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

5

Berdasarkan grafik di atas, BNI Syariah menunjukkan kinerja yang

terus meningkat signifikan setiap tahunnya yang bisa dilihat dari

pertumbuhan aset, penyaluran pembiayaan dan dana pihak ketiga yang

berhasil dihimpun terus mengalami peningkatan dengan jumlah yang

sangat besar setiap tahunnya.

B. Permasalahan

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang di atas, pembiayaan

murabahah merupakan pembiayaan yang paling diminati oleh masyarakat

di perbankan syariah sehingga membuat pembiayaan murabahah menjadi

pembiayaan yang begitu penting dalam operasional perbankan syariah.

bahkan ada banyak bank syariah yang pendapatannya sebagian besar dari

hasil pembiayaan murabahah. Penting bagi bank syariah untuk menjaga

kestabilan pendapatan yang diperolehnya terutama apabila pendapatan

terbesarnya adalah dari pembiayaan murabahah, karena apabila terjadi

permasalahan pada pendapatan yang diperoleh dari hasil pembiayaan

murabahah, maka hal tersebut bisa berdampak pada operasional bank

lainnya seperti naiknya rasio NPF dan bank bisa jadi akan memperbesar

porsi penyisihan penghapusan aktiva produktifnya.

Untuk menjaga kestabilan pendapatan dari murabahah, maka bank

syariah perlu mengindentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat

Rp14.709

Rp19.492 Rp23.018

Rp28.314

Rp34.822

Rp11.242

Rp15.044 Rp17.785

Rp20.494

Rp23.597

Rp11.423

Rp16.246 Rp19.323

Rp24.233

Rp29.379

2013 2014 2015 2016 2017

Hasil Kinerja BNI Syariah Selama 5 Tahun (Dalam Miliaran Rupiah)

Aset

Pembiayaan

DPK

Gambar 1.1: Grafik Kinerja BNI Syariah Selama 5 Tahun

Sumber : Laporan Tahunan BNI Syariah (2017)

Page 21: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

6

mempengaruhi hal tersebut. Dalam peneltian ini penulis memilih inflasi,

suku bunga Bank Indonesia dan nilai tukar rupiah sebagai tolok ukur

stabilitas moneter di Indonesia menjadi variabel yang ingin diidentifikasi

sejauh mana pengaruh dari faktor makroekonomi tersebut memberikan

dampak pada pendapatan margin murabahah di bank syariah.

Untuk membatasi area penelitian, penulis hanya memfokuskan

penelitian pada periode 2015 hingga 2018 dengan subjek penelitian yang

penulis pilih ialah BNI Syariah.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan nilai tukar rupiah

secara simultan berpengaruh terhadap penerimaan pendapatan margin

murabahah pada BNI Syariah?

2. Apakah inflasi secara parsial berpengaruh terhadap penerimaan

pendapatan margin Murabahah pada BNI Syariah?

3. Apakah suku bunga Bank indonesia secara parsial berpengaruh

terhadap penerimaan pendapatan margin Murabahah pada BNI

Syariah?

4. Apakah nilai tukar rupiah secara parsial berpengaruh terhadap

penerimaan pendapatan margin Murabahah pada BNI Syariah?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis seberapa besar inflasi, suku bunga Bank

Indonesia dan nilai tukar rupiah secara simultan berpengaruh terhadap

penerimaan pendapatan margin murabahah pada BNI Syariah.

2. Untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh inflasi secara parsial

terhadap penerimaan pendapatan margin Murabahah pada BNI

Syariah.

Page 22: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

7

3. Untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh suku bunga Bank

Indonesia secara parsial terhadap penerimaan pendapatan margin

Murabahah pada BNI Syariah.

4. Untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh nilai tukar rupiah secara

parsial terhadap penerimaan pendapatan margin Murabahah pada BNI

Syariah.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis

terkait pembiayaan Murabahah di Bank Syariah, khususnya di BNI

Syariah. Selain itu, penelitian ini juga penting bagi penulis sebagai

syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma 4.

2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan

bahan pembanding bagi penelitian lain yang memiliki tema penelitian

yang serupa. Selain itu, penelitian diharapkan dapat memberikan

kontribusi untuk pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan di

bidang ekonomi syariah khususnya mengenai pembiayaan Murabahah

di bank syariah.

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi

untuk pengambilan keputusan dalam merencanakan strategi baru

terkait operasional bank syariah, terutama strategi terkait pengelolaan

pembiayaan Murabahah.

Page 23: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah

Bank adalah entitas yang memiliki fungsi sebagai penghimpun dana

dari masyarakat berupa penyimpanan dana (tabungan, giro, atau

deposito). Kemudian menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat juga

dalam bentuk pinjaman kredit atau bentuk lainnya dalam rangka

membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain

bank memiliki fungsi sebagai intermediasi keuangan.

Bank terbagi menjadi dua jenis yaitu bank konvensional dan bank

syariah. Bank Konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan

usahanya secara konvensional (UU RI No. 21 Tahun 2008 Pasal 1).

Untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan menghimpun dan

menyalurkan dana, bank konvensional menerapkan adanya sistem bunga.

Dalam hukum Islam, bunga bank dikategorikan ke dalam riba yang

diharamkan oleh syariah.

Sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah, yang mana prinsip syariah di sini

adalah prinsip sesuai hukum Islam yang diatur dalam fatwa yang

disahkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan

fatwa di bidang syariah (UU RI No. 21 Tahun 2008 Pasal 1). Berbeda

dengan bank konvensional yang menerapkan sistem bunga (riba) dalam

kegiatan operasionalnya, bank syariah menerapkan adanya margin dan

bagi hasil yang tidak dilarang oleh syariah.

Adanya penerapan kepatuhan prinsip syariah pada bank syariah

membuat bank syariah dipandang sebagai tonggak kekuatan pada industri

jasa keuangan syariah khususnya industri perbankan. Menurut Undang-

Undang Republik Indonesia No. 21/2008 tentang perbankan syariah

Page 24: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

9

pasal 1 ayat 7, bank syariah terdiri dari bank umum syariah dan bank

pembiayaan rakyat syariah (BPR syariah). Secara kelembagaan bank

umum syariah ada yang berbentuk bank syariah penuh (full-pledged) dan

terdapat pula dalam bentuk Unit Usaha Syariah (UUS) dari bank umum

konvensional (Otoritas Jasa Keuangan, 2017). Unit usaha syariah adalah

unit kerja dari kantor bank umum konvensional yang kegiatan usahanya

menerapkan prinsip syariah (UU RI No. 21 Tahun 2008 Pasal 1).

Tujuan dari perbankan syariah adalah membantu pemerintah dalam

menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan

rakyat. Sedangkan fungsi dari perbankan syariah adalah:

1. Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat. 2. Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk

lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat,

infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya

kepada organisasi pengelola zakat.

3. Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal

dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf

(nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).

4. Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan

ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(Otoritas Jasa Keuangan, 2017).

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia merupakan suatu

perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

perbankan alternatif yang juga memenuhi dan menerapkan prinsip-

prinsip syariah selain menyediakan jasa perbankan/keuangan yang sehat.

Semenjak tahun 1998, sistem perbankan syariah mengalami pertumbuhan

dan perkembangan yang sangat pesat, yakni lebih dari 50% pertumbuhan

asset rata-rata pertahun. Sampai akhir Desember 2013. Telah terdapat 11

Page 25: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

10

Bank Umum Syariah (BUS) dan 24 Unit Usaha Syariah (UUS) dengan

perkembangan yang cukup baik (Ikatan Bankir Indonesia, 2018).

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap

pentingnya bertransaksi keuangan syariah, perkembangan perbankan

syariah telah mendorong munculnya lembaga keuangan syariah lain,

seperti asuransi syariah, pegadaian syariah, dan pasar modal syariah,

serta lembaga pendidikan yang membuka program studi ekonomi dan

keuangan syariah – yang pada akhirnya juga berkontribusi dalam

pengembangan industry perbankan dan keuangan syariah (Ikatan Bankir

Indonesia, 2018).

2. Pembiayaan Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Jual beli menurut bahasa artinya menukar sesuatu dengan sesuatu,

sedangkan menurut syara‟ artinya menukar harta dengan harta

menurut cara-cara tertentu . Jual beli adalah suatu kegiatan ekonomi

yang memiliki underlying transaction/dasar transaksi pemindahan

barang dengan cara pembelian (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

Sedangkan menurut Nurhayati & Wasilah (2015) jual beli diartikan

sebagai pertukaran harta atas dasar saling rela. Pertukaran dapat

dilakukan antara uang dengan barang, barang dengan barang (barter)

dan uang dengan uang (valuta asing).

Salah satu akad muamalah dalam bentuk jual beli adalah

murabahah. Secara etimologis, Murabahah berasal dari kata dasar

ribh yang berarti "keuntungan, laba, tambahan (margin)". Adapun

definisi murabahah menurut Wahbah az-Zuhaili yaitu "jual beli

dengan harga perolehan ditambah keuntungan" (Otoritas Jasa

Keuangan, 2016).

Menurut Farid (2013), konsep murabahah didefinisikan sebagai

suatu bentuk jual beli dengan adanya komisi atau suatu bentuk

penjualan barang dengan harga awal ditambah keuntungan yang

Page 26: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

11

disepakati. Salah satu bentuk pembiayaan dalam konteks fikih yang

paling banyak digunakan oleh perbankan syariah adalah bentuk

pembiayaan jual beli murabahah.

Pembiayaan Murabahah adalah perjanjian pembiayaan berupa

transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang

ditambah dengan margin yang disepakati oleh pihak-pihak yang

bertransaksi, yang mana penjual menginformasikan terlebih dahulu

harga perolehan kepada pembeli (Otoritas Jasa Keuangan, 2018).

Sedangkan dalam Standar Produk Perbankan Syariah, murabahah

didefinisikan sebagai produk pembiayaan perbankan syariah guna

memenuhi kebutuhan nasabah melalui akad murabahah dan wakalah

di dalamnya (Otoritas Jasa Keuangan, 2016).

Akad murabahah merupakan transaksi jual beli yang sesuai dengan

syariah yang mana kelebihan dari harga pokok (margin) merupakan

keuntungan dari penjualan barang. Berbeda dengan praktik riba pada

bank konvensional, yang mana nasabah meminjam sejumlah uang

untuk membeli suatu barang kemudian atas pinjaman tersebut nasabah

harus membayar kelebihannya yang disebut dengan bunga (Nurhayati

& Wasilah, 2015).

Jual beli murabahah dapat dilakukan dengan pesanan ataupun

tanpa pesanan. Dalam murabahah pesanan, penjual dalam hal ini bank

syariah baru melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari

pembeli (nasabah). Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat

mengikat ataupun tidak mengikat pembeli untuk membeli barang yang

telah dipesannya. Mengikat di sini maksudnya adalah pembeli tidak

dapat membatalkan pesanannya (IAI, 2017).

b. Dasar/Dalil Hukum Murabahah

Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang beriman memakan

harta yang di dapat dengan jalan yang batil, seperti yang Allah SWT

tegaskan dalam firman-Nya Q.S. An-Nisa ayat 29.

Page 27: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

12

نكم بالباطل إل أن تكون تارة عن ت راض منكم ول يا أي ها الذين آمنوا ل تأكلوا أمو الكم ب ي

ت قت لوا أن فسكم إن الله كان بكم رحيما

“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan

(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu” (Q.S.

An-Nisa‟: 29).

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa kata „jalan yang batil‟

dalam ayat tersebut yakni melalui usaha yang tidak diakui oleh syariat

seperti dengan melakukan riba dan judi serta cara-cara lainnya yang

sejenis, dengan menggunakan berbagai macam pengelabuan atau

penipuan yang dapat merugikan orang lain. Sekalipun, pada lahiriyah

melakukan transaksi yang diakui oleh hukum syara‟ tetapi Allah tetap

mengetahui bahwa sesungguhnya para pelakunya sedang menjalankan

riba namun dengan cara tipu muslihat (Ibnu Katsir, 2000).

Sebagai gantinya, Allah SWT dalam ayat tersebut memperbolehkan

hamba-Nya mendapatkan harta dengan cara perniagaan atau jual beli

yang dilakukan dengan atas dasar saling rela di antara pihak penjual

dan pembeli. Selain dari Q.S An-Nisa ayat 29, Allah SWT juga

mengungkapkan secara jelas dan tegas bahwa Allah mengharamkan

praktik riba dan menghalalkan hamba-hambanya-Nya melakukan jual

beli melalui firman-Nya dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 275.

وأحل الله الب يع وحرم الربا

“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”

(Q.S. Al-Baqarah: 275).

Page 28: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

13

Kedua ayat tersebut menunjukkan bolehnya melakukan

transaksi jual beli, dan salah satu bentuk dari jual beli adalah

murabahah.

Selain dari firman Allah SWT, dasar diperbolehkannya transaksi

jual beli juga dipaparkan dalam hadits-hadits Nabi SAW. Dari Abu

Sa‟id Al-Khudri yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan Ibnu Majah,

dan dinilai shahih menurut Ibnu Hibban, bahwa Rasulullah SAW

bersabda:

“Sesungguhnya jual beli harus dilakukan suka sama suka.”

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa bukti yang

menunjukkan adanya suka sama dalam jual beli menurut Imam Syafi‟I

ditunjukkan dengan lafaz serah terima (qabul). Adanya sighat ijab

qabul merupakan keharusan dalam transaksi jual beli. Sedangkan

menurut jumhur ulama, Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan Imam

Ahmad berpendapat bahwa selain dari ucapan, dari perbuatan pun

juga dapat dibenarkan sebagai keabsahan suka sama suka dalam

transaksi jual beli (Ibnu Katsir, 2000)

Selain dari hadits tersebut ada juga hadits yang diriwayatkan oleh

Ibnu Majah dari Shuaib, yang isinya sebagai berikut:

“Nabi bersabda, „Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli

tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur

gandum dengan jemawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk

dijual.”

Hadits-hadits tersebut menjadi dasar diperbolehkannya

pembiayaan murabahah di bank syariah, karena di bank syariah

pembiayaan jual beli murabahah dilakukan secara tidak tunai atau

mengangsur dan saat akad dilakukan adanya keharusan pada pihak

Page 29: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

14

penjual dan pembeli melakukan ijab Kabul agar pembiayaan

murabahah yang dilakukan atas dasar saling rela (suka sama suka).

Adapun menurut kaidah fikih muamalah, pada dasarnya semua

bentuk muamalah boleh dilakukan, kecuali ada dalil yang

mengharamkan (Ikatan Bankir Indonesia, 2018).

c. Rukun dan Syarat Akad Murabahah

1) Pelaku (Pihak yang berakad – Penjual & Pembeli);

a) Pihak yang berakad cakap hukum;

b) Baligh (berakal dan dapat membedakan);

2) Objek (Barang yang diperjualbelikan);

a) Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal;

b) Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil

manfaatnya/memiliki nilai, dan bukan barang yang dilarang

diperjualbelikan;

c) Barang dimiliki terlebih dahulu oleh si penjual;

d) Barang dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian

tertentu di masa depan;

e) Barang harus diketahui secara spesifik dan dapat diidentifikasi

oleh pembeli sehingga tidak ada gharar;

f) Barang dapat diketahui kuantitas dan kualitasnya dengan jelas

sehingga tidak ada gharar;

g) Harga barang tersebut jelas;

h) Barang yang diakadkan ada di tangan penjual;

3) Ijab Kabul;

Pernyataan dan ekspresi saling rida di antara pihak yang

berakad. Dapat dilakukan secara verbal, tertulis, melalui

korespondensi atau dengan cara komunikasi modern (Nurhayati &

Wasilah, 2015).

Page 30: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

15

d. Ketentuan Umum Akad Murabahah

Ketentuan umum akad murabahah dalam bank syariah ditetapkan

oleh Dewan Syariah Nasional dari Majelis Ulama Indonesia yang

mana ketentuan tersebut termaktub dalam Fatwa DSN MUI No.

04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah yang isinya sebagai

berikut:

1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas

riba;

2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariat Islam;

3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang

yang telah disepakati kualifikasinya;

4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank

sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba;

5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian;

6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)

dengan harga jual senilai harga beli ditambah keuntungannya.

Dalam kaitan ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok

barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan;

7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut

pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati;

8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad

tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan

nasabah;

9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli

barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan

setelah barang secara prinsip menjadi milik bank (DSN MUI,

2000).

Page 31: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

16

e. Mekanisme Pembiayaan Murabahah

Adapun mekanisme pembiayaan murabahah pada bank syariah

adalah sebagai berikut:

1) Diawali dengan asabah mengajukan permohonan kepada bank

untuk membeli barang, yang mana kemudian bank dan nasabah

melakukan negoisasi harga barang, persyaratan, dan cara

pembayaran hingga terjadi kesepakatan.

2) Bank membeli barang dari penjual/supplier sesuai spesifikasi yang

diminta oleh

nasabah;

3) Bank dan nasabah

melakukan akad jual

beli atas barang yang

dimaksud;

4) Supplier mengantar

barang kepada

nasabah;

5) Nasabah menerima

barang dan dokumen;

6) Nasabah melakukan pembayaran sebesar pokok dan margin kepada

bank dengan mengangsur (Ikatan Bankir Indonesia, 2018).

Alur mekanisme pembiayaan murabahah dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

f. Margin Murabahah

Penerapan murabahah pada bank syariah berupa jual beli barang

dengan tambahan margin sebagai keuntungan yang akan diterima oleh

bank. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Margin adalah tingkat

selisih antara biaya produksi dan harga jual di pasar (Kemendikbud,

2018). Menurut Standar Produk Perbankan Syariah Murabahah,

margin ialah sejumlah dana yang diterima oleh bank dari selisih antara

Gambar 2.1 : Skema Pembiayaan Murabahah

Sumber : Erliani (2016)

Page 32: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

17

harga jual dan harga pokok pembiayaan dengan skema jual beli seperti

Murabahah, Salam, Istishna (Otoritas Jasa Keuangan, 2016). Adapun

menurut Sari & Syafitri (2013), pendapatan margin murabahah adalah

dana yang diterima oleh bank syariah dari hasil perhitungan

persentase keuntungan yang timbul dari transaksi murabahah yang

dilakukan oleh bank syariah dengan pihak yang mengajukan

pembiayaan yang mana besarnya telah ditentukan dan disepakati pada

awal akad serta tercantum di dalam perjanjian pembiayaan.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pendapatan margin murabahah adalah dana yang diterima oleh bank

syariah dari hasil perhitungan keuntungan (selisih harga jual dan harga

pokok) pembiayaan murabahah.

Dalam menetapkan margin murabahah pada bank syariah, harga

menjadi bagian yang begitu berperan penting. Rasulullah SAW

mengajarkan penentuan harga penjualan dengan menjelaskan kepada

pembeli berapa harga beli barang, berapa biaya yang telah dikeluarkan

untuk setiap barang dan berapa keuntungan wajar yang diinginkan.

Cara Rasulullah inilah yang dijadikan sebagai salah satu metode

penentuan harga jual produk murabahah pada lembaga keuangan

syariah yang mana harga jual produk tersebut ditetapkan dari harga

beli bank, cost recovery (biaya yang telah dikeluarkan) dan

keuntungan yang diinginkan (Bela, 2018).

Cost recovery adalah bagian dari estimasi biaya operasional bank

syariah yang dibebankan pada harga pokok aktiva

murabahah/pembiayaan (Yusuf & Sari, 2013).

Formula Perhitungan Margin Murabahah:

Harga Jual Bank : Harga Beli Bank + Cost Recovery + Keuntungan

Cost Recovery : Proyeksi Biaya Operasi

Target Volume Pembiayaan

Margin dalam Persentase : Cost Recovery+Keuntungan

Harga Beli BankX 100%

Sumber : Anggadini (2011)

Page 33: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

18

Adapun Standar Penetapan Margin Murabahah pada bank syariah

yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan yakni:

1) Margin jual Murabahah merupakan tingkat keuntungan yang

diharapkan (expected yield) oleh Bank;

2) Margin (mark up price) ditentukan berdasarkan kesepakatan antara

Bank dan Nasabah;

3) Margin dinyatakan dalam bentuk nominal atau persentase tertentu

dari Harga Pokok Bank;

4) Perhitungan Margin dapat mengacu pada tingkat imbalan yang

berlaku umum pada pasar keuangan dengan mempertimbangkan

ekspektasi biaya dana, risk premium dan tingkat keuntungan;

5) Margin tidak boleh bertambah sepanjang masa pembiayaan setelah

kontrak disepakati dan ditandatangani kedua belah pihak;

6) Bank dapat memberikan potongan margin Murabahah sepanjang

tidak menjadi kewajiban Bank yang tertuang dalam perjanjian

(Otoritas Jasa Keuangan, 2016).

3. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Inflasi merupakan gejala ekonomi yang menjadi sorotan diberbagai

kalangan. Inflasi tidak hanya menjadi perhatian masyarakat umum,

tetapi juga menjadi perhatian dunia usaha, bank sentral, dan

pemerintah. Inflasi dapat memberikan pengaruh yang cukup besar

terhadap masyarakat dan perekonomian suatu negara. Bagi

masyarakat umum, inflasi menjadi perhatian karena inflasi langsung

berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup, dan bagi dunia usaha laju

inflasi merupakan faktor yang sangat penting dalam membuat

berbagai keputusan bisnis. Inflasi juga menjadi perhatian pemerintah

dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan ekonomi untuk

menjaga kestabilan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat (Suseno & Astiyah, 2009).

Page 34: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

19

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inflasi didefiniskan

sebagai merosotnya nilai uang akibat banyak dan cepatnya uang

beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang

(Kemendikbud, 2018). Menurut Sukirno (2015), inflasi diartikan

sebagai naiknya harga-harga umum dalam suatu perekonomian dari

satu periode ke periode lainnya. Menurut Karya dan Syamsuddin

(2016), inflasi diartikan sebagai naiknya harga-harga secara terus-

menerus untuk semua barang. Menurut Suseno dan Astiyah (2009),

inflasi secara singkat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan

meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus-

menerus. Menurut Syakir (2015) Inflasi adalah suatu gejala atau

fenomena yang mana harga barang mengalami kenaikan secara umum

dan terus-menerus, baik hal itu terjadi dikarenakan secara sengaja

ataupun terjadi secara alami, dan hal tersebut terjadi secara

menyeluruh dan menyebar di seluruh penjuru suatu negera atau

bahkan dunia.

Dari beberapa definisi inflasi yang dipaparkan pada paragraf

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa inflasi adalah suatu

kondisi naiknya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus

menerus yang terjadi secara sengaja atau pun secara alami.

Misalnya, meningkatnya harga beras atau harga cabe merah saja

belum dapat dikatakan sebagai inflasi, karena inflasi menggambarkan

kenaikan harga pada sejumlah besar barang dan jasa yang

dipergunakan (atau dikonsumsi) dalam suatu perekonomian. Saat

menjelang hari-hari besar atau kenaikan harga sekali saja dan tidak

mempunyai pengaruh lanjutan juga tidak dapat disebut inflasi karena

kenaikan harga tersebut bukan masalah kronis ekonomi (Suseno &

Astiyah, 2009).

Page 35: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

20

b. Jenis-jenis Inflasi

1) Jenis inflasi berdasarkan derajatnya:

a) Inflasi ringan di bawah 10% (single digit);

b) Inflasi sedang 10% - 30%;

c) Inflasi tinggi 30% - 100%;

d) Hyperinflation di atas 100%;

Laju inflasi tersebut bukanlah suatu standar yang secara mutlak

dapat mengindikasikan parah tidaknya dampak inflasi bagi

perekonomian di suatu wilayah tertentu, sebab hal itu sangat

bergantung pada berapa bagian dan golongan masyarakat manakah

yang terkena imbas (yang menderita) dari inflasi yang sedang

terjadi (Atmadja, 1999).

2) Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya:

a) Demand pull inflation, inflasi yang disebabkan dari komoditas

hasil produksi pada pasar barang mengalami peningkatan

aggregate demand yang begitu kuat;

b) Cost push inflation, inflasi yang disebabkan meningkatnya

harga faktor-faktor produksi (Atmadja, 1999).

Inflasi yang begitu tinggi dapat mengancam perekonomian suatu

negara. Indonesia mengalami dua kali tidak terkendalinya laju inflasi

hingga membuat merosotnya perekonomian rakyat. Yang pertama

pada tahun 1965, saat G 30 S/PKI terjadi, Indonesia mengalami

inflasi ± 600% sehingga rakyat melakukan demonstrasi dengan

membawa 3 tuntutan (Tritura) yang mana salah satunya adalah

menuntut untuk menururnkan harga. Kemudian pada tahun 1997

hingga akhir 1998 inflasi besar-besaran kembali terjadi, yang mana

pada tahun 1998, BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat inflasi pada

saat itu mencapai sekitar 80% (lihat grafik 2) (Karya & Syamsuddin,

2016).

Page 36: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

21

c. Faktor penyebab inflasi

Masalah inflasi yang terjadinya di berbagai negara diakibatkan

oleh banyak faktor. Berikut faktor-faktor yang umumnya menjadi

penyebab inflasi:

1) Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan

perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan

jasa-jasa;

2) Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan

upah;

3) Kenaikan harga-harga barang impor;

4) Kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintahan yang

kurang bertanggungjawab (Sukirno, 2015).

d. Cara menghitung inflasi

Tingkat inflasi dihitung dengan IHK (Indeks Harga Konsumen),

angka IHK dihitung berdasarkan survei terhadap harga barang dan

jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat (Suseno & Astiyah, 2009).

Cara menghitung IHK adalah dengan mengumpulkan data

perubahan harga suatu barang, selain itu juga, harus menentukan

weightage (kepentingan relatif) setiap kelompok barang dalam

konsumsi masyarakat. Misalkan kumpulan barang A sangat penting

Gambar 2.2 : Laju Inflasi yoy Di Indonesia, 1998-2008 (%)

Sumber: Suseno & Astiyah (2009)

Page 37: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

22

dalam kehidupan masyarakat; pengeluarannya mencapai 50% dari

pengeluaran keseluruhan masyarakat. Maka weightage barang A

diberi sebanyak 50 (Sukirno, 2015).

Rumus untuk menghitung IHK:

( )

( ) X 100%

Rumus untuk menghitung presentase tingkat inflasi adalah:

HKn HK (n )

HK (n ) 𝑥 100%

Di mana:

IHKn = Indeks Harga Konsumen Periode ini

IHK(n-1) = Indeks Harga Konsumen Periode lalu

e. Dampak terjadinya inflasi

Ada beberapa masalah yang akan muncul, apabila terjadi inflasi:

1) Inflasi menyebabkan daya beli menurun karena pendapatan makin

rendah, khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil dan

tetap;

2) Inflasi mengganggu stabilitas ekonomi dengan merusak harapan

masa depan para pelaku ekonomi. Bagi konsumen yang

berpendapatan besar, mereka akan membeli barang dan jasa dalam

jumlah yang besar, karena mereka berasumsi bahwa harga barang

dan jasa akan naik lagi. Sedangkan konsumen berpenghasilan kecil,

semakin hari akan mengalami kesulitan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya karena harga semakin naik. Bagi produsen

inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih

tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi,

produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya;

3) Bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada

akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk

meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan

produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup

Page 38: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

23

mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan

bangkrut;

4) Melemahkan sikap menabung dan mendorong meningkatkan

konsumsi belanja, khususnya untuk produk non-primer,

mengarahkan investasi kepada non-produktif, seperti

tanah/bangunan, logam mulia, dan mata uang asing (Parakkasi,

2016).

f. Kebijakan-kebijakan pengendalian inflasi

Baik inflasi maupun deflasi, keduanya merupakan masalah yang

perlu dikendalikan, karena apabila tidak dikendalikan maka dapat

terjadi ketidakstabilan perekonomian pada suatu negara. Maka dari

itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihak pemerintah

menetapkan kebijakan-kebijakan yang digunakan untuk mengatasi

inflasi dan deflasi (Karya & Syamsuddin, 2016).

1) Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah yang diambil oleh

pemerintah dalam membuat perubahan di bidang perpajakan dan

pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi

pengeluaran agregat, pengeluaran agregat adalah pembelanjaan

masyarakat atas barang dan jasa, yang mana hal tersebut menjadi

faktor penentu tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai oleh suatu

negara – ketika inflasi terjadi, maka pemerintah akan menaikkan

pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah sehingga hal

tersebut dapat menurunkan pengeluaran agregat dan mengurangi

tekanan inflasi (Sukirno, 2015).

2) Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter merupakan kebijakan pemerintah yang

dilaksanakan oleh bank sentral (Bank Indonesia) untuk mengatur

jumlah peredaran uang dalam perekonomian yang mana dapat

mempengaruhi pengeluaran agregat (Karya & Syamsuddin,

Page 39: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

24

2016). Kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia

adalah dengan mengendalikan tingkat suku bunga acuan (Sukirno,

2015).

3) Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi

efisiensi operasional perusahaan-perusahaan sehingga dapat

menawarkan produk-produknya dengan harga yang relatif lebih

murah dan mutu yang lebih baik. Adapun kebijakan dari segi

penawaran dapat dilakukan dengan:

Mencegah kenaikan pendapatan pekerja yang berlebihan

hingga melebihi kenaikkan produktivitas;

Operasi pasar, dalam kondisi inflasi, pihak pemerintah akan

berusaha menambah jumlah barang beredar di pasar agar

mampu menurunkan harga barang (Karya & Syamsuddin,

2016).

4. Suku Bunga Bank Indonesia

a. Pengertian Suku Bunga

Menurut Ilmi (2017), suku bunga adalah sejumlah uang yang

dibayarkan oleh pengguna utang sebagai imbalan atas dana utang

yang digunakannya. Suku bunga adalah persentase dari sejumlah uang

yang dipinjam dan dibayarkan sebagai upah dari penggunaan kredit

selama periode yang disepakati oleh peminjam dan pemberi pinjaman

(Central Bank of Nigeria, 2016). Adapun menurut Sukirno (2015),

suku bunga merupakan persentase pendapatan yang diterima oleh para

penabung dari tabungan uang yang ia tempatkan pada bank dan suku

bunga juga dapat diartikan sebagai persentase pendapatan yang wajib

dibayarkan oleh para peminjam dana.

Berdasarkan dari beberapa definisi tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa suku bunga adalah persentase dari sejumlah uang

yang dipinjam dan harus dibayarkan oleh debitur sebagai imbalan dari

Page 40: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

25

uang yang dipinjamnya. Selain itu, suku bunga juga dapat diartikan

sebagai persentase pendapatan yang dibayarkan oleh pihak bank

kepada para pihak yang menyimpankan dananya di bank tersebut.

b. Jenis-jenis Suku Bunga

Para ekonom membedakan suku bunga menjadi dua jenis yaitu

tingkat suku bunga nominal dan tingkat suku bunga rill. Tingkat suku

bunga nominal adalah suku bunga yang biasanya dilaporkan – suku

bunga yang dibayarkan oleh investor (debitur) untuk meminjam uang.

Sedangkan tingkat suku bunga rill adalah suku bunga nominal yang

dikurangi inflasi (Mankiw, 2009).

c. BI Rate

Bank Indonesia merupakan bank sentral yang menjalankan

kebijakan moneter pemerintah dalam rangka untuk menjaga kestabilan

moneter negara. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Bank

Indonesia dalam menjaga kestabilan moneter adalah dengan

melakukan pengendalian tingkat suku bunga acuan. Suku bunga acuan

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dinamakan dengan istilah BI

Rate.

BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap

atau pendirian kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate ditetapkan setiap

bulan nilainya melalui rapat anggota dewan gubernur. Dalam rapat

tersebut, para anggota dewan mempertimbangkan situasi

perekonomian dalam negeri maupun secara global. Nilai BI Rate yang

telah ditetapkan dari hasil rapat inilah yang dipakai oleh bank-bank

lain sebagai acuan penetapan kebijakan operasional mereka (Harsono

& Worokinasih, 2018).

Menurut Yodiatmaja (2012), perubahan tingkat BI rate

dimaksudkan agar dapat mengurangi laju aktifitas ekonomi yang tidak

terkendali hingga dapat memicu terjadinya inflasi. Ketika BI rate naik

Page 41: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

26

maka suku bunga kredit dan deposito turut mengalami kenaikan,

begitu pun sebaliknya ketika BI rate turun maka suku bunga kredit

dan deposito turut mengalami penurunan.

Ketika suku bunga kredit naik, maka para pelaku usaha akan

mengurangi investasinya karena berimbas pada biaya modal yang

semakin tinggi. Ketika suku bunga deposito naik, maka masyarakat

cenderung menyimpankan uangnya pada bank sehingga peredaran

uang di masyarakat berkurang. Inilah peran naiknya tingkat BI rate

untuk meredam aktivitas ekonomi hingga dapat mengurangi tekanan

inflasi di masyarakat (Yodiatmaja, 2012).

Sebaliknya, ketika suku bunga kredit turun, permintaan kredit dari

pelaku usaha akan meningkat karena biaya modal yang murah. Dan

ketika suku bunga deposito turun, maka keinginan masyarakat untuk

menyimpan uangnya di bank akan menurun sehingga memicu

terjadinya peningkatan jumlah uang beredar dan transaksi di

masyarakat. Adanya tambahan likuiditas di masyarakat untuk

bertransaksi, turut meningkatkan produktivitas pelaku usaha, dan hal

tersebut memacu terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi

(Yodiatmaja, 2012).

d. BI 7-Day (Reverse) Repo Rate

Pada tahun 2016, Bank Indonesia mereformulasi suku bunga

acuan, dari BI rate menjadi BI 7-Day (reverse) repo rate yang berlaku

efektif sejak 19 Agustus 2016. Kebijakan ini dilakukan oleh Bank

Indonesia dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas transmisi

kebijakan moneter melalui pengaruhnya pada pergerakan suku bunga

pasar uang dan suku bunga bank (Bank Indonesia, 2016). Dengan

demikian, struktur tenor operasi moneter suku bunga acuan/kebijakan

yang awalnya memiliki tenor 1 tahun (BI rate) menjadi tenor yang

lebih pendek yaitu 7 hari (Paramita, 2016).

Page 42: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

27

Perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia dari BI rate menjadi

BI 7-Day (reverse) repo rate merupakan langkah yang diambil BI

dalam menanggapi rendahnya efektivitas BI rate terhadap kondisi

demand dan supply di pasar uang (Pratiwi, 2016). Pemberlakuan 7-

day (reverse) repo rate bertujuan agar transmisi kebijakan BI dapat

terefleksikan di pasar dengan cepat. Jika instrumen pasar uang

bertenor pendek semakin banyak variannya, diharapkan transaksi di

pasar keuangan dapat lebih aktif dan perputaran uang dapat lebih

cepat sehingga berimplikasi pada likuiditas perbankan serta mampu

lebih atraktif menjaring investor asing maupun dalam negeri

(Paramita, 2016).

5. Nilai Tukar Rupiah

a. Pengertian Nilai Tukar Mata Uang (Kurs)

Tingginya tingkat kebutuhan dalam negeri terhadap komoditas

barang dan jasa yang tersedia di luar negeri mengharuskan suatu

negara melakukan hubungan internasional dengan negara lain. Dalam

pelaksanaan perdagangan antarnegara, keberadaan alat tukar sangatlah

penting untuk memudahkan transaksi perdagangan, sebagaimana

proses perdagangan yang terjadi di dalam negeri (Ardiyanto & Ma'ruf,

2014).

Dalam bertransaksi perdagangan antarnegara, diperlukan mata

uang yang telah disepakati oleh negara-negara yang bertransaksi

sebagai alat pembayaran. Sehingga apabila ingin melakukan transaksi

perdagangan dengan negara lain, suatu negara harus mengubah mata

uang yang digunakannya ke mata uang yang telah disepakati

(Wijayanti & Sudarmiani, 2017).

Adapun yang menjadi kendala dalam transaksi perdagangan

antarnegara adalah terkait bagaimana mengukur nilai/harga mata uang

suatu negara dibandingkan dengan nilai/harga mata uang negara lain

dalam kegiatan bertransaksi tersebut (Ardiyanto & Ma'ruf, 2014).

Page 43: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

28

Karena nilai mata uang setiap negara itu berbeda-beda tergantung pada

banyaknya permintaan dan penawaran mata uang tersebut di pasar

valuta asing (Mahaputra, 2017).

Nilai tukar mata uang atau yang disebut dengan kurs adalah

perbandingan nilai atau harga suatu mata uang terhadap mata uang lain

(Saridawati, 2015). Menurut Simorangkir & Suseno (2004), kurs

adalah harga dari satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik

atau sebaliknya, harga mata uang domestik terhadap mata uang asing.

Menurut Sukirno (2015), kurs adalah harga atau nilai mata uang suatu

negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain, atau bisa

juga didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan

untuk mendapatkan satu unit mata uang asing.

Berdasarkan dari beberapa definisi tersebut maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa nilai tukar uang adalah harga atau nilai dari suatu

mata uang terhadap mata uang negara lain.

Dalam konteks perbandingan nilai rupiah terhadap mata uang

asing, biasanya dollar AS-lah yang sering dijadikan tolok ukur

kestabilan nilai rupiah, karena dollar AS mata uang yang kuat yang

digunakan dalam perdagangan internasional, selain itu, Amerika

Serikat merupakan negara yang dominan melakukan kerja sama

perdagangan dengan Indonesia (Wijayanti & Sudarmiani, 2017).

b. Sistem Kurs

Perusahaan yang berproduksi atau beroperasi dengan

mengandalkan impor bahan baku/barang dan menggunakan dollar

Amerika sebagai alat tukar yang disepakati, ketika nilai tukar mata

uang rupiah menurun terhadap dollar Amerika maka biaya impor

bahan baku yang digunakan untuk kegiatan produksi akan meningkat.

Meningkatnya biaya impor akan berpengaruh pada menurunnya laba

yang akan didapatkan oleh perusahaan (Harsono & Worokinasih,

2018). Bahan baku impor yang tinggi akan membuat produsen

Page 44: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

29

meningkatkan harga jual produknya, dan akan berujung pada kenaikan

harga barang hingga bisa terjadi inflasi (Ilmi, 2017).

Begitu pentingnya peran nilai tukar mata uang bagi suatu negara

hingga berbagai upaya dilakukan untuk menjaga posisi kurs mata uang

suatu negara tetap stabil. Sistem kurs yang dianut suatu negara turut

mempengaruhi stabilitas nilai tukar mata uang (Mahaputra, 2017).

Negara yang menganut sistem kurs tetap (fixed exchange rate system),

maka intervensi pasar perlu dilakukan sesering mungkin agar kurs

mata uang berada pada tingkat yang diinginkan. Sedangkan negara

yang menganut sistem kurs mengambang (floating exchange rate

system), maka tingkat kursnya tergantung dari kekuatan permintaan

dan penawaran valuta asing (Ardiyanto & Ma'ruf, 2014).

Dalam sistem kurs tetap, mata uang domestik ditetapkan secara

tetap nilainya terhadap mata uang asing. Sedangkan pada sistem kurs

mengambang, kurs dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari

banyaknya permintaan dan penawaran valuta asing terhadap mata uang

domestik (Simorangkir & Suseno, 2004). Dalam penentuan kurs di

pasar bebas, pada permintaan mata uang, semakin sedikit permintaan

atas suatu mata uang maka semakin rendah nilai mata uang tersebut.

Begitu pun sebaliknya, semakin banyak permintaan atas suatu mata

uang maka semakin tinggi nilai mata uang tersebut. Sedangkan pada

penawaran mata uang, semakin sedikit penawaran atas suatu mata

uang maka naik tinggi nilai mata uang tersebut, adapun sebaliknya,

semakin banyak penawaran atas suatu mata uang maka semakin turun

nilai mata uang tersebut (Sukirno, 2015).

Indonesia telah mengalami beberapa kali pergantian sistem kurs.

Hingga pada tahun 1997, Indonesia menerapkan sistem kurs

mengambang bebas (free floating exchange rate system. Melalui sistem

kurs mengambang bebas, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang

asing (USD) ditentukan oleh mekanisme pasar. Semenjak penerapan

sistem kurs mengambang bebas, pergerakan nilai tukar mata uang

Page 45: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

30

Rupiah (IDR) terhadap Dollar Amerika (USD) mengalami penurunan

akibat krisis moneter yang mengakibatkan jatuhnya nilai rupiah secara

tajam (Mahaputra, 2017).

6. Hubungan Operasional Antar Variabel

a. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah

Ali & Miftahurrohman (2016) melakukan penelitian dengan subjek

penelitiannya adalah 12 Bank Umum Syariah di Indonesia. dari

penelitian yang dilakukan didapat bahwa secara parsial tingkat Inflasi

memiliki pengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.

Azmi (2015) melakukan penelitian dengan subjek penelitiannya

adalah Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah,

dengan periode waktu analisisnya adalah dari tahun 2010-2014. Dari

penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa secara parsial inflasi tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan murabahah.

b. Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Pembiayaan

Murabahah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahman, Manoarfa

dan Mahdalena (2014) dengan subjek penelitiannya adalah 11 bank

syariah di Indonesia dan periode analisisnya dari 2005 hingga 2013,

bahwa suku bunga konvensional memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap permintaan pembiayaan murabahah pada bank

syariah di Indonesia.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Khalidin dan Masbar

(2017) dengan subjek penelitiannya adalah seluruh bank syariah di

Indonesia dan periode analisisnya dari tahun 2009 hingga 2015

menunjukkan bahwa bank syariah di Indonesia masih belum bebas dari

pengaruh suku bunga. Suku bunga secara tidak langsung berpengaruh

pada operasional bank, khususnya pada pembiayaan. Pembiayaan

murabahah termasuk dipengaruhi oleh suku bunga.

Page 46: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

31

c. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Pembiayaan Murabahah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Angraini (2016)

dengan subjek penelitiannya adalah seluruh bank syariah di Indonesia

dan periode analisisnya dari Januari 2010 hingga Januari 2016

menunjukkan bahwa nilai tukar (kurs) berpengaruh positif signifikan

terhadap pembiayaan murabahah.

Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Permatasari

(2017) dengan subjek penelitiannya adalah Bank Syariah Mandiri dan

periode analisis dari tahun 2013 hingga 2016, diketahui bahwa variabel

kurs berpengaruh signifikan positif terhadap pembiayaan murabahah.

Badruzzaman (2018) melakukan penelitian dengan subjek penelitian

11 bank umum syariah di Indonesia pada periode triwulan pertama 2016

hingga triwulan pertama 2018. Dari hasil penelitian tersebut diketahui

bahwa nilai tukar (kurs) tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan

murabahah.

d. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah terhadap

Pembiayaan Murabahah

Nasikin (2018) yang melakukan penelitian pada seluruh bank syariah

di Indonesia untuk periode 2013-2017 menemukan bahwa variabel

inflasi, suku bunga, dan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan murabahah.

Ichsan & Akhiroh (2017) melakukan penelitian dengan subjek

penelitiannya adalah seluruh bank syariah di Indonesia dan periode

penelitiannya dari Januari 2010 hingga Maret 2017. Hasil penelitian yang

dilakukan menunjukkan bahwa respon yang diberikan oleh variabel

pembiayaan murabahah terhadap guncangan tingkat inflasi, suku bunga

Bank Indonesia dan nilai tukar rupiah adalah negatif.

Purwanto & Ratna (2018) melakukan penelitian dengan subjek

penelitian yang dipilih adalah 3 Bank Syariah di Indonesia dan periode

penelitian yakni dari tahun 2011-2016. Hasil penelitian menunjukkan

Page 47: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

32

bahwa secara simultan, DPK, Rasio efesiensi operasional, NPF dan

Inflasi berpengaruh signifikan terhadap margin murabahah. Secara

parsial, DPK, Rasio efesiensi operasional dan inflasi berpengaruh positif

signifikan sedangakan NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap

margin murabahah.

Zandi & Arifin (2015) melakukan penelitian dengan subjek penelitian

Bank Syariah di Iran dan Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Lembaga Keuangan Syariah masih menerapkan prinsip riba dalam

transaksinya dan hal tersebut terbukti terjadi di Iran dan Malaysia. Di

Malaysia, tingkat keuntungan pembiayaan masih tergantung pada tingkat

bunga pasar.

Setya (2013) melakukan penelitian dengan subjek penelitian Bank

Kaltim Syariah untuk periode 2009 - 2012. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa secara simultan, semua variabel berpengaruh signifikan terhadap

margin murabahah. Sedangkan secara parsial, FDR berpengaruh positif

signifikan, BOPO dan tingkat suku bunga berpengaruh negatif tidak

signifikan, dan inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap margin

murabahah.

Anik (2017) memperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

profitabilitas, DPK, overhead, BI rate dan inflasi secara simultan

berpengaruh pada pendapatan margin murabahah. Secara parsial

profitabilitas, DPK, overhead dan BI rate berpengaruh pada pendapatan

margin murabahah. Sedangkan inflasi tidak berpengaruh pada

pendapatan margin murabahah.

Dari beberapa penelitian di atas, dapat penulis ketahui bahwa variabel

inflasi, suku bunga Bank Indonesia, dan nilai tukar rupiah memiliki dua

kemungkinan yang terjadi terkait hubungannya terhadap pembiayaan

murabahah yakni ada yang memiliki pengaruh dan tidak memiliki

pengaruh.

Page 48: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

33

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

margin pembiayaan murabahah selama ini telah cukup banyak dilakukan

oleh para peneliti sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1 : Hasil Penelitian Terdahulu

Aspek Adi (2013) Wahyudi (2017) Sumarna (2018)

Judul

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

Pendapatan Margin

Pembiayaan Murabahah

(Studi Kasus pada BRI

Syariah dan Bank Mega

Syariah)

Pengaruh ROA, DPK,

Inflasi dan BI Rate

terhadap Margin

Pembiayaan

Murabahah Perbankan

Syariah Di Indonesia

Analisis Pengaruh BI

Rate, Nilai Tukar, Inflasi

dan CAR terhadap

Tingkat Margin

Pembiayaan Murabahah

Di Bank Umum Syariah

Institusi yang Diteliti BRI Syariah dan Bank

Mega Syariah

5 bank umum syariah

di Indonesia

9 bank syariah Di

Indonesia

Periode Analisis Maret 2009 – Desember

2012

Januari 2012 –

Desember 2015 2011-2016

Permasalahan

Bagaimana pengaruh

DPK, biaya overhead,

NPF, BI rate dan inflasi

terhadap margin

pendapatan murabahah?

Bagaimana ROA,

DPK, inflasi dan BI

rate berpengaruh secara

parsial dan simultan

terhadap margin

murabahah Bank

Umum Syariah di

Indonesia?

Apakah BI rate, nilai

tukar, inflasi dan CAR

berpengaruh secara

parsial dan simultan

terhadap tingkat margin

pembiayaan murabahah

di Bank Umum Syariah?

Tujuan Penelitian

Untuk melihat pengaruh

DPK, biaya overhead,

NPF, BI rate dan inflasi

terhadap margin

pendapatan murabahah.

Untuk menjelaskan dan

mengetahui seberapa

besar ROA, DPK,

inflasi dan BI rate

berpengaruh secara

parsial dan simultan

terhadap margin

pembiayaan

murabahah Bank

Umum Syariah di

Indonesia.

Untuk menganalisis

pengaruh BI rate, nilai

tukar, inflasi dan CAR

secara parsial dan

simultan terhadap tingkat

margin pembiayaan

murabahah di bank

umum syariah.

Metode Penelitian Regresi Linear Berganda

Regresi data panel

dengan pendekatan

fixed effect.

Regresi data panel

dengan metode yang

dipilih common effect

model.

Hasil Penelitian

DPK, NPF, BI rate dan

inflasi berpengaruh

negatif tidak signifikan,

sedangkan biaya

overhead berpengaruh

positif signifikan.

DPK dan BI rate

berpengaruh positif

signifikan terhadap

margin murabahah,

sedangkan ROA dan

inflasi tidak memiliki

pengaruh terhadap

margin murabahah.

BI rate, nilai tukar,

inflasi dan CAR

memiliki pengaruh

terhadap tingkat margin

pembiayaan murabahah.

Page 49: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

34

Adapun persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis

dengan penelitian terdahulu adalah:

1. Persamaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan memiliki kesamaan dengan penelitian

yang terdahulu dalam beberapa hal:

a. Metode analisis yang digunakan yaitu regresi linear berganda.

b. Variabel independen (bebas) yaitu inflasi, suku bunga dan nilai tukar

(Rupiah-US Dollar).

c. Variabel dependen (terikat) yaitu margin murabahah

2. Perbedaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan memiliki perbedaan dengan penelitian

yang terdahulu dalam beberapa hal:

a. Subjek penelitian khusus tentang BNI Syariah saja.

b. Periode waktu yang dianalisis dari awal tahun 2015 hingga akhir tahun

2018.

c. Penulis hanya memfokuskan penelitian pada faktor-faktor eksternal

(inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah) saja sedangkan penelitian-

penelitian terdahulu menggabungkan antara faktor internal (CAR,

ROA, DPK dan NPF) dan faktor eksternal bank.

Page 50: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

35

C. KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Bagan 2.1 : Kerangka Berpikir

Adapun perumusan hipotesis penelitian ini didasarkan pada teori dan

hasil penelitian-penelitian terdahulu. Berikut hipotesis yang penulis

kemukakan sebagai jawaban sementara dari rumusuan masalah:

H1 : Inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan nilai tukar rupiah secara

bersama-sama (simultan) tidak memiliki pengaruh terhadap

penerimaan pendapatan margin murabahah pada BNI Syariah.

Tingginya tingkat kebutuhan dan keinginan masyarakat modern

Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia dan Nilai Tukar Mata Uang (IDR-USD)

terhadap Penerimaan Pendapatan Margin Murabahah pada BNI Syariah

Inflasi

(X1)

Pendapatan Margin Murabahah

(Y)

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

Uji Hipotesis:

Uji F – Uji T

Hasil dan Kesimpulan

Uji Regresi Linear Berganda

Suku Bunga BI

(X2) Nilai Tukar Rupiah

(X3)

Page 51: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

36

saat ini, membuat masyarakat turut mencari sumber/bantuan dana

alternatif untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

masyarakat akan barang/jasa. sekalipun terjadi inflasi, naiknya

suku bunga BI dan menurunnya nilai tukar Rupiah, manakala

masyarakat begitu membutuhkan bantuan dana, maka masyarakat

akan memilih melakukan pembiayaan di lembaga keuangan, salah

satunya adalah bank syariah sebagai alternatif sumber/bantuan dana

bagi masyarakat saat ini.

H2 : Inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan

pendapatan margin murabahah pada BNI Syariah. Hipotesis ini

didasari atas hasil penelitian yang dilakukan oleh Azmi (2015),

pada pembiayaan murabahah jumlah pembayaran angsuran selalu

tetap selama jangka waktu pembiayaan. Naik turunnya inflasi tidak

menyebabkan perubahan jumlah angsuran yang harus dibayarkan

oleh nasabah.

H3 : Suku bunga Bank Indonesia tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap penerimaan pendapatan margin murabahah pada BNI

Syariah. Hipotesis ini berdasarkan pada teori yang paparkan oleh

Muhamad (2014) yang memaparkan bahwa dalam keuangan

syariah tidak mengenal istilah times value of money yang identik

dengan bunga.

H4 : Nilai tukar rupiah tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan

pendapatan margin murabahah pada BNI Syariah. Hipotesis ini

berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh

Badruzzaman (2018), yang memaparkan bahwa transaksi

pembiayaan murabahah umumnya dilakukan dalam mata uang

Rupiah (domestik) dan tidak ada sangkut pautnya dengan dollar

AS.

Page 52: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan menggunakan

metode pendekatan kuantitatif (angka/statistik). Penelitian korelasi adalah

jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana satu atau

beberapa variabel berkaitan/berhubungan dengan variabel lainnya (Suryana,

2010, p. 19). Selain itu penelitian ini juga termasuk ke dalam jenis penelitian

studi kasus.

B. Variabel Penelitian

Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Inflasi

Inflasi adalah suatu kondisi naiknya harga-harga barang dan jasa

secara umum dan terus menerus.

2. Suku Bunga Bank Indonesia

Suku bunga Bank Indonesia disebut juga dengan BI Rate atau yang

saat ini lebih dikenal dengan BI 7-Day Reverse Repo Rate yaitu suku

bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia dan dipublikasikan kepada masyarakat

setiap bulannya.

3. Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah atau kurs rupiah adalah harga atau nilai dari mata

uang rupiah terhadap mata uang negara lain. Dalam penelitian ini, kurs

yang dijadikan sebagai variabel penelitian adalah nilai rupiah terhadap

dollar Amerika Serikat.

Page 53: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

38

4. Pendapatan Margin Murabahah

Pendapatan margin murabahah adalah dana yang diterima oleh bank

syariah dari hasil perhitungan keuntungan (selisih harga jual dan harga

pokok) pembiayaan murabahah.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

berupa data inflasi, tingkat suku bunga Bank Indonesia, nilai tukar rupiah

terhadap US dollar, serta laporan bulanan BNI Syariah selama periode tahun

2015 hingga 2018. Data dapat diakses dan diunduh melalui website

www.bi.go.id, www.data.go.id, www.bps.go.id dan www.bnisyariah.co.id.

Tabel 3.1 : Jenis Data

No. Jenis Data Keterangan

1 Kualitatif

1. Data berupa teori-teori yang melandasi

penelitian;

2. Data berupa hasil penelitian-penelitian

terdahulu (jurnal, tesis, skripsi, dll);

3. Data berupa informasi terkait perusahaan

yang menjadi subjek penelitian.

2 Kuantitatif

Berupa angka-angka yang menjadi bahan

dilakukannya analisis pengujian seperti:

1. Inflasi;

2. Suku bunga Bank Indonesia;

3. Nilai tukar Rupiah;

4. Pendapatan margin murabahah.

Tabel 3.2 : Sumber Data

No. Variabel Sumber Data Keterangan

1 Inflasi www.bi.go.id 2015 - 2018

2 Suku Bunga Bank Indonesia www.bps.go.id

www.bi.go.id

2015 – Juli 2016

Agustus 2016 - 2018

3 Nilai Tukar Rupiah www.data.go.id 2015 - 2018

4 Pendapatan Margin Murabahah www.bnisyariah.co.id 2015 - 2018

Page 54: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

39

D. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2016), Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lalu ditarik kesimpulan.

Adapun populasi pada penelitian ini adalah data bulanan pendapatan margin

murabahah BNI Syariah dari Juli 2010 (terhitung sejak BNI Syariah spin off

pada Juni 2010) hingga Desember 2018 sebanyak 102 bulan.

Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2016) adalah bagian dari jumlah

dan karakterisitik yang dimiliki dari populasi. Banyaknya jumlah sampel data

begitu penting agar dapat mendeskripsikan populasi data penelitian, salah

satu rumus yang digunakan untuk dapat menghitung jumlah minimal sampel

adalah rumus slovin. (Hidayat, 2017).

Adapun rumus slovin adalah sebagai berikut:

1

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal

N = Jumlah Populasi

e = error margin

Berikut perhitungan sampel pada penelitian ini:

102

1 102 0 1

102

1 102 0 01

102

1 1 02

102

2 02 0 1

Dari perhitungan di atas, sampel yang diperlukan untuk data penelitian ini

adalah 51 buah sampel atau dibutuhkan ada 51 data variabel. Namun,

dikarenakan data laporan bulanan BNI Syariah yang tersedia untuk dianalisis

Page 55: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

40

hanya ada 45 bulan, maka penulis memutuskan menggunakan data yang ada

yakni sebanyak 45 bulan saja untuk dilakukan analisis pengujian data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan:

1. Metode Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2016), dokumen merupakan catatan peristiwa yang

telah lalu atau telah terjadi. Dokumen tersebut dapat berupa tulisan,

gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dari pengertian

dokumen tersebut dapat dipahami bahwa dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data dengan melakukan pengumpulan dokumen/catatan

yang berkaitan dengan masalah yang sedang ditelaah.

2. Studi Pustaka

Penulis mengumpulkan data lainnya dengan membaca, mempelajari,

dan menganalisis buku-buku dan jurnal-jurnal yang memiliki kaitan

dengan topik penelitian.

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Metode analisis data penelitian ini adalah statistik inferensial. Dan analisis

data dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS (Statistical

Product and Service Solutions) untuk mempermudah penulis dalam

melakukan uji statistik.

Adapun analisis data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah:

4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah asumsi/persyaratan statistik yang harus

dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least

square (Sutedjo, 2005). Adapun asumsi/persyaratan analisis tersebut

adalah:

Page 56: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

41

a. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terdapat

atau terjadi korelasi, maka terdapat gejala multikolinieritas (multiko).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel bebas (Sutedjo, 2005).

Pada uji multikolinieritas, data dinyatakan tidak terjadi gejala

multikolinieritas apabila diperoleh nilai VIF (Variance Inflation Factor)

kurang dari 10 (Bahri, 2018). Selain itu, data juga dinyatakan tidak

terjadi gejala multikolinieritas apabila diperoleh nilai Tolerance lebih

besar dari 0,10 (Raharjo, 2015).

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat atau mengetahui

kebebasan data. Kebebasan data di sini berarti data untuk suatu

observasi tertentu tidak dipengaruhi oleh data observasi sebelumnya.

Salah satu metode untuk menguji autokorelasi ini adalah dengan

Metode Runs Test. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi

pada data (Baroroh, 2013).

Adapun kriteria pada metode Runs Test, data dinyatakan tidak terjadi

autokorelasi apabila diperoleh nilai signifikansi (Asymp. Sig. (2 tailed))

lebih dari 5% atau 0,05 (Bahri, 2018).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

atau terdapat ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varians dari nilai residual dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut dengan

homokedastisitas. Dan jika varians berbeda dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lainnya, maka disebut Heteroskedastisitas (Sutedjo,

2005). Menurut Singgih Santoso (dalam Sutedjo, 2005), model regresi

yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas, atau dengan

kata lain model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas. Dalam

Page 57: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

42

penelitian ini, penulis menggunakan uji glejser dalam melakukan

pengujian heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dengan uji glejser dilakukan dengan

meregresikan variabel bebas dengan nilai absolut residualnya. Data

dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas apabila nilai

signifikansi antara variabel bebas dan absolut residual lebih dari 5%

atau 0,05 (Bahri, 2018).

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel bebas, variabel terikat, atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah yang

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Sutedjo, 2005).

Kenormalan dapat diketahui melalui sebaran regresi yang merata di

setiap nilai. Salah satu metode yang digunakan untuk menguji

kenormalan data adalah Metode Kolmogorov Smirnov (Baroroh, 2013).

Pada uji Kolmogorov-Smirnov, data dinyatakan normal apabila

diperoleh nilai signifikannya (Asymp. Sig. (2-tailed)) lebih dari 5% atau

0,05. Selain itu, kenormalan data juga dapat dilihat dari penyebaran

titik-titik di sekitar garis diagonal pada grafik P-P Plot (Bahri, 2018).

5. Uji Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda adalah uji statistik yang bertujuan untuk

menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas (independent) yang

berjumlah lebih dari satu terhadap satu variabel terikat. Ciri khas dari

analisis regresi adalah adanya output yang membentuk suatu model

hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Baroroh, 2013).

Bentuk umum model hubungan tersebut adalah:

Y = βo + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e (1)

Keterangan:

Y = Variabel terikat

X = Variabel bebas

Page 58: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

43

βo = Intersep (konstanta)

β123 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel X1, X2, X3

e = Error term (residual)

6. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas

(Xi) secara bersamaan (simultan) terhadap variabel terikat (Y)

(Baroroh, 2013).

Adapun kriteria pengambilan keputusan pada uji F adalah sebagai

berikut:

1) Pengujian tingkat signifikansi 5% (0,05):

a) Nilai signifikansi ≥ 0,05 maka variabel bebas secara simultan

(individual) tidak berpengaruh pada variabel terikat;

b) Nilai signifikansi ≤ 0,05 maka variabel bebas secara simultan

(bersama-sama) berpengaruh signifikan pada variabel terikat.

2) Pengujian dengan perbandingan antara t-hitung dan t-tabel:

a) F-hitung ≥ f-tabel maka variabel bebas berpengaruh pada variabel

terikat;

b) F-hitung ≤ f-tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh pada

variabel terikat (Bahri, 2018).

b. Uji T (Uji Parsial)

Uji T bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh masing-masing

(parsial) variabel bebas (Xi) memengaruhi variabel terikat (Y)

(Baroroh, 2013).

Adapun kriteria pengambilan keputusan pada uji T adalah sebagai

berikut:

3) Pengujian tingkat signifikansi 5% (0,05):

a) Nilai signifikansi ≥ 0,05 maka variabel bebas secara parsial

(individual) tidak berpengaruh pada variabel terikat;

Page 59: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

44

b) Nilai signifikansi ≤ 0,05 maka variabel bebas secara parsial

(individual) berpengaruh signifikan pada variabel terikat.

4) Pengujian dengan perbandingan antara t-hitung dan t-tabel:

a) T-hitung ≥ t-tabel maka variabel bebas berpengaruh pada variabel

terikat;

b) T-hitung ≤ t-tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh pada

variabel terikat (Bahri, 2018).

Page 60: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitan

Pada subbab ini penulis memaparkan gambaran umum lokasi penelitian

atau deskripsi tentang objek yang penulis teliti, seperti sejarah singkat BNI

Syariah, struktur organisasi kantor pusat BNI Syariah, produk dan jasa yang

dihasilkan serta informasi keuangan.

1. Sejarah BNI Syariah

BNI (Bank Negara Indonesia) adalah bank komersial tertua yang ada

di Indonesia. BNI atau PT Bank Negara Indonesia Tbk didirikan oleh

Bapak Margono Djojohadikusumo, beliau merupakan salah satu anggota

dari BPUPKI (Hamdani, 2016).

BNI pada awalnya didirikan dengan nama “Bank Negara Indonesia”

bertugas sebagai Bank sentral berdasarkan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946.

Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang No. 17 tahun 1968, BNI

ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan statusnya

menjadi Bank Umum Milik Negara. Selanjutnya, berdasarkan UU No. 17

tahun 1968 tentang Bank Negara Indonesia 1946, BNI memiliki peran

sebagai bank yang diberi tugas untuk memperbaiki perekonomian rakyat

dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional (Bank Negara Indonesia,

2019).

Dilatarbelakangi terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun

1998 dan keluarnya Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang

perubahan atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

yang isinya mengatur tentang peluang usaha syariah bagi bank

konvensional (Ikatan Bankir Indonesia, 2018). Pada tanggal 29 April

2000, didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) dari BNI dengan 5 kantor

cabang yang tersebar di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan

Page 61: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

46

Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28

Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu (BNI Syariah, 2019).

Dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status

UUS bersifat sementara dan akan dilakukan spin off pada tahun 2009.

Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan

beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS) setelah

mendapat Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah, 2019). Setelah

sebelumnya pendirian Perseroan telah ditetapkan berdasarkan Akta No.

160 dan telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum &

HAM Nomor: AHU-15574, AH.01.01 Tahun 2010, tanggal 25 Maret

2010 (Laporan Tahunan BNI Syariah, 2018).

Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor

eksternal berupa diterbitkannya peraturan UU No. 19 tahun 2008 tentang

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Selain itu, menguatnya komitmen dan

kesadaran Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah juga

memperlancar proses spin off BNI syariah dari UUS menjadi BUS (BNI

Syariah, 2019).

2. Visi dan Misi BNI Syariah

a. Visi

Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam

layanan dan kinerja

b. Misi

1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

kelestarian lingkungan.

2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa

perbankan syariah.

3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

Page 62: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

47

4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

5) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah (BNI Syariah,

2019).

3. Produk BNI Syariah

a. Produk Simpanan

Adapun produk simpanan yang dimiliki oleh BNI Syariah adalah

sebagai berikut:

1) Tabungan BNI Ib Hasanah

2) Tabungan BNI Ib Hasanah Mahasiswa

3) Tabungan BNI Ib Hasanah (Pegawai/Anggota)

4) Tabungan BNI Ib Hasanah (Classic)

5) Tabungan BNI Ib Bisnis Hasanah

6) Tabungan BNI Ib Prima Hasanah

7) BNI Tabunganku Ib Hasanah

8) Tabungan BNI Ib Tapenas Hasanah

9) Tabungan BNI Tapenas Kolektif Ib Hasanah

10) Tabungan BNI Ib Baitullah Hasanah

11) Tabungan BNI Ib Tunas Hasanah

12) Tabungan Simple BNI Ib Hasanah

13) Tabungan BNI Ib Dollar Hasanah

14) BNI Giro Ib Hasanah

15) Deposito BNI Ib Hasanah

16) BNI Giro Investasi Terikat Ib Hasanah

17) BNI Deposito Investasi Terikat Ib Hasanah

b. Produk Pembiayaan Konsumen

Adapun produk pembiayaan konsumen yang dimiliki oleh BNI

Syariah adalah sebagai berikut:

1) Pembiayaan BNI Griya Ib Hasanah

Page 63: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

48

2) Pembiayaan BNI Griya Musyarakah Mutanaqisah (Griya-MMQ)

Ib Hasanah

3) Pembiayaan BNI Oto Ib Hasanah

4) Pembiayaan Rahn Emas Ib Hasanah

5) Pembiayaan BNI Emas Ib Hasanah

6) Pembiayaan BNI Multiguna Ib Hasanah

7) Pembiayaan BNI Fleksi Ib Hasanah

8) Pembiayaan BNI Cash Collateral Financing Ib Hasanah

9) BNI Mikro 2 Ib Hasanah

10) BNI Rahn Mikro

11) BNI Mikro 3 Ib Hasanah

12) BNI Griya Swakarya Ib Hasanah

c. Produk Pembiayaan Komersial

Adapun produk pembiayaan komersial yang dimiliki oleh BNI

Syariah adalah sebagai berikut:

1) Pembiayaan BNI Wirausaha Ib Hasanah

2) Pembiayaan BNI Tunas Usaha Ib Hasanah

3) Pembiayaan BNI Linkage Program Ib Hasanah

4) Pembiayaan Koperasi Karyawan / Koperasi Pegawai Ib Hasanah

5) Pembiayaan Usaha KeciL Ib Hasanah

6) Pembiayaan Usaha Besar Ib Hasanah

7) Pembiayaan BNI Sindikasi Ib Hasanah

8) Pembiayaan Multifinance BNI Ib Hasanah

9) Pembiayaan BNI Griya Konstruksi Ib Hasanah

10) Anjak Piutang Ib Hasanah

11) Penjaminan Ib Hasanah

12) Pembiayaan Kepada Penyelenggara Haji Khusus Ib Hasanah

4. Jasa BNI Syariah

a. Jasa Bisnis & Keuangan

1) Transfer dan Lalu Lintas Giro (LLG)

Page 64: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

49

2) RTGS

3) Surat Keterangan Bank (SKB)

4) Penerimaan Setoran

5) Transaksi Online

6) Modul Pembayaran Negara Generasi Kedua (MPN G2) melalui

ATM & Teller

7) Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (SPAN)

b. Kartu ATM / Debit

1) Hasanah Debit Silver

2) Hasanah Debit Gold

3) Zamrud Card

4) Kartu Haji dan Umroh Indonesia

5) Kartu Migran Hasanah

6) Tunas Card

7) Kartu Simpel iB

8) Hasanah Debit GPN

c. Jasa e-Banking

1) ATM BNI/BNI Syariah

2) Mobile Banking

3) Phone Banking

4) Internet Banking

5) SMS Banking

6) Hasanah Debit Inline (VCN)

d. Jasa Bisnis Internasional

1) Letter of Credit (L/C) Impor

2) Letter of Credit (L/C) Ekspor

e. Layanan Tresuri

1) Transaksi Forex Value Today maupun Spot

2) Transaksi Banknotes

Page 65: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

50

f. Bancassurance In Branch

Aktivitas kerja sama antara Perusahaan dengan bank dalam rangka

memasarkan Produk Asuransi melalui Bank, dimana peran Bank

dalam melakukan pemasaran terbatas sebagai pemberi referensi dan

perantara dalam meneruskan informasi produk asuransi dari Asuradur

Syariah mitra Bank kepada nasabah atau menyediakan akses kepada

Asuradur Syariah untuk menawarkan produk asuransi kepada nasabah.

Produk yang ditawarkan:

1) Multiprolink

Merupakan produk perencanaan keuangan asuransi Unit Link

yang dikelola dengan prinsip syariah seperti kebutuhan rencana

Pendidikan Anak, Rencana Masa Depan, Rencana Pensiun,

Investasi, Haji/Umroh, dll.

2) Investalink

Perlindungan jiwa dan manfaat investasi bebas memilih pilihan

investasi pembayaran kontribusi sekaligus dikelola secara syariah

dan memberikan proteksi jiwa dan perencanaan keuangan bagi

nasabah dengan kontribusi sekali bayar, Sakinah Investa Link

dapat merencanakan keuangan seperti perencanaan hari tua,

perencanaan pendidikan, bahkan perencanaan haji dan umroh.

Page 66: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

51

5. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi kantor pusat BNI Syariah berdasarkan

SK Direksi No. KP/052/DIR/R tertanggal 2 Oktober 2018 adalah sebagai

berikut.

6. Laporan Keuangan

Data dalam penelitian ini menggunakan informasi yang tersaji di

dalam laporan keuangan bulanan dari tahun 2015 hingga tahun 2018.

Data yang penulis lampirkan adalah laporan laba rugi karena data yang

penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan margin

murabahah yang mana data tersebut tersedia dalam laporan laba-rugi.

Berikut adalah laporan laba rugi BNI Syariah yang digunakan dalam

penelitian ini:

Gambar 4.1: Struktur Organisasi BNI Syariah

Sumber : BNI Syariah (2019)

Page 67: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

52

Tabel 4.1: Laporan Laba Rugi Bulanan Desember 2015 – 2018 BNI Syariah

No. Pos-Pos 2015 2016 2017 2018

1 Pendapatan Penyaluran Dana 2,438,988 2,801,356 3,184,214 3,595,354

a. Rupiah 2,408,501 2,775,865 3,159,992 3,568,394

i. Pendapatan dari piutang 1,834,945 1,990,201 2,243,627 2,376,330

- Murabahah 1,741,998 1,880,995 2,084,831 2,205,795

- Istishna' - - - -

- Ujrah 92,947 109,206 158.796 170.535

ii. Pendapatan dari bagi hasil 295,164 406,598 464.890 615.774

- Mudharabah 139,302 151,781 139.156 123.307

- Musyarakah 155,862 254,817 325.734 492.467

iii. Lainnya 278,392 379,066 451.475 576.290

b. Valuta Asing 30,487 25,491 24.222 26.960

i. Pendapatan dari piutang 11,946 8,205 1.893 1.407

- Murabahah 11,946 8,205 1.893 1.407

- Istishna' - - - -

- Ujrah - - - -

ii. Pendapatan dari bagi hasil 13,228 11,954 10.420 6.290

- Mudharabah - - - -

- Musyarakah 13,228 11,954 10.420 6.290

iii. Lainnya 5,313 5,332 11.909 19.263

2 Bagi Hasil Untuk Pemilik Dana Investasi -/- 853,078 905,032 967.942 1.007.841

a. Rupiah 845,599 899,983 963.719 1.002.309

- Non profit sharing 845,599 899,983 963.719 1.002.309

- Profit sharing - - - -

b. Valuta asing 7,479 5,049 4.223 5.532

- Non profit sharing 7,479 5,049 4.223 5.532

- Profit sharing - - - -

3 Pendapatan setelah distribusi bagi hasil 1,585,910 1,896,324 2.216.272 2.587.513

B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Penyaluran Dana

1 Pendapatan Operasional lainnya 137,829 159,368 214.789 274.976

a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan 3,074 - - -

i. Surat Berharga - - - -

ii. Spot dan Forward 3,074 - - -

b. Keuntungan penjualan aset : - 6,576 15.950 31.778

i. Surat berharga - 6,576 15.950 31.778

ii. Aset ijarah - - - -

c. Keuntungan transaksi spot dan forward (realised) - 4,562 6.007 5.360

d. Pendapatan bank selaku mudharib dalam mudharabah muqayyadah - - - -

e. Keuntungan dari penyertaan dengan equity method - - - -

f. Dividen - - - -

g. Komisi/provisi/fee dan administrasi 90,156 87,307 102.143 113.568

h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 39,769 51,663 80.465 111.843

i. Pendapatan lainnya 4,83 9,26 10.224 12.427

2 Beban Operasional lainnya 1,467,437 1,690,703 2.035.841 2.319.828

a. Beban bonus wadiah 610 - - -

b. Penurunan nilai wajar aset keuangan : - - - 112

i. Surat berharga - - - 112

ii. Spot dan Forward - - - -

c. Kerugian penjualan aset : - 4,631 - -

i. Surat berharga - 4,631 - -

ii. Aset ijarah - - - -

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

A. Pendapatan dan Beban Operasional dari Penyaluran Dana

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Periode Laporan Bulanan BNI Syariah Desember 2015 hingga Desember 2018

(Dalam Jutaan Rupiah)

Page 68: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

53

Sumber : Laporan Keuangan Publikasi (Bulanan) PT Bank BNI Syariah (2015-2018)

d. Kerugian transaksi spot dan forward (realised) 362 606 246 127

e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 234,458 375,9 699.668 607.401

i. Surat berharga 965 2,305 922 4.595

ii. Pembiayaan berbasis piutang 171,813 232,051 463.028 422.559

iii. Pembiayaan berbasis bagi hasil 61,144 139,605 233.762 179.308

iv. Aset keuangan lainnya 536 1,939 1.956 939

f. Kerugian terkait risiko operasional *) 15,332 8,2 5.436 4.866

g. Kerugian dari penyertaan dengan equity method - - - -

h. Komisi/provisi/fee dan administrasi - - - -

i. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) - - - 48.029

j. Beban tenaga kerja 680,033 724,498 687.634 925.341

k. Beban promosi 76,357 79,459 75.074 78.321

l. Beban lainnya 460,285 497,409 567.783 655.631

3 Pendapatan (Beban) Operasional lainnya (1,329,608) (1,531,335) (1,821,052) (2,044,852)

LABA (RUGI) OPERASIONAL 256,302 364,989 395.220 542.661

1 Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris - (130) 30 452

2 Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing 20,756 2,651 2.076 1.413

3 Pendapatan (beban) non operasional lainnya 19,35 5,687 11.524 5.818

LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 40,106 8,208 13.630 7.683

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 296,408 373,197 408.850 550.344

Pajak penghasilan 133.979

a. Taksiran pajak tahun berjalan 82,819 110,985 130.917 149.720

b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan (6,074) (15,163) (28,177) 15.741

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK BERSIH 219,663 277,375 306.110 416.365

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

1 Pos-pos yang tidak akan direklasi�ka ke laba rugi - 4,692 (5,893) (17,053)

a. Keuntungan revaluasi aset tetap - - - -

b. Keuntungan (kerugian) aktuarial program imbalan pastic - 6,255 (5,893) (17,053)

c. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasid - - - -

d. Lainnya - - - -

e. Pajak penghasilan terkait pos-pos

yang tidak akan direklasikasi ke laba rugi - (1,563) - -

2 Pos-pos yang akan direklasi�kasi ke laba rugi - (11,159) 26.144 (15,802)

a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang - - - -

b. Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan

dalam kelompok tersedia untuk dijual - (14,898) 26.144 (15,802)

c. Bagian efektif dari lindung nilai arus kas - - - -

d. Lainnya - - - -

e. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasikan ke laba rugi - 3,739 -

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN

SETELAH PAJAK - (6,467) 20.251 (32,855)

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 219,663 270,908 326.361 383.510

PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL

Page 69: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

54

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada subbab ini, penulis memaparkan data variabel yang akan dilakukan

pengujian, hasil pengujian analisis asumsi klasik, hasil pengujian analisis

regresi linier dan pembuktian hipotesis/penafsiran data hasil pengujian

dengan berdasarkan pada hasil penelitian terdahulu dan teori yang relevan.

1. Tingkat Pendapatan Margin Murabahah

Berikut data bulanan pendapatan margin murabahah yang penulis

dapat dari laporan keuangan publikasi bulanan PT. Bank BNI Syariah

dari periode tahun 2015 hingga 2018.

Tabel 4.2 : Tingkat Pendapatan Margin Murabahah

Bulan Pendapatan Margin Murabahah

(Dalam Jutaan Rupiah)

2015-04 Rp 143.719

2015-05 Rp 147.617

2015-06 Rp 144.081

2015-07 Rp 151.042

2015-08 Rp 151.267

2015-09 Rp 149.580

2015-10 Rp 146.764

2015-11 Rp 147.944

2015-12 Rp 151.369

2016-01 Rp 154.732

2016-02 Rp 152.341

2016-03 Rp 149.796

2016-04 Rp 151.267

2016-05 Rp 158.047

2016-06 Rp 154.379

2016-07 Rp 156.034

2016-08 Rp 156.907

2016-09 Rp 152.486

2016-10 Rp 166.063

2016-11 Rp 168.306

2016-12 Rp 168.842

2017-01 Rp 172.464

2017-02 Rp 170.124

2017-03 Rp 171.664

2017-04 Rp 170.648

Page 70: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

55

2017-05 Rp 173.769

2017-06 Rp 178.871

2017-07 Rp 176.073

2017-08 Rp 185.286

2017-09 Rp 176.920

2017-10 Rp 160.284

2017-11 Rp 171.348

2017-12 Rp 179.273

2018-01 Rp 186.173

2018-02 Rp 184.496

2018-03 Rp 179.927

2018-04 Rp 180.055

2018-05 Rp 180.841

2018-06 Rp 183.630

2018-07 Rp 185.330

2018-08 Rp 186.198

2018-09 Rp 182.774

2018-10 Rp 185.891

2018-11 Rp 184.419

2018-12 Rp 188.468

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, tingkat pendapatan margin murabahah

BNI Syariah dari tahun 2015 hingga tahun 2018 mengalami peningkatan.

Walaupun BNI Syariah mengalami peningkatan pendapatan margin

murabahah setiap tahunnya, namun pendapatan perbulannya tidak selalu

menunjukkan peningkatan. Ada terdapat beberapa bulan yang

menunjukkan pendapatan margin murabahah BNI Syariah mengalami

penurunan.

2. Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia dan Nilai Tukar Rupiah

Berikut data inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan nilai tukar

rupiah yang penulis dapat dari berbagai macam sumber seperti pada

website resmi Badan Pusat Statistik, website resmi Bank Indonesia dan

website resmi data negara.

Page 71: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

56

Tabel 4.3 : Inflasi, Suku Bunga Bank Indonesia dan Nilai Tukar Rupiah

Bulan Inflasi Suku Bunga Nilai Tukar

2015-04 6,79% 7,5% Rp 12.937

2015-05 7,15% 7,5% Rp 13.211

2015-06 7,26% 7,5% Rp 13.332

2015-07 7,26% 7,5% Rp 13.481

2015-08 7,18% 7,5% Rp 14.027

2015-09 6,83% 7,5% Rp 14.667

2015-10 6,25% 7,5% Rp 13.639

2015-11 4,89% 7,5% Rp 13.840

2015-12 3,35% 7,5% Rp 13.795

2016-01 4,14% 7,25% Rp 13.846

2016-02 4,42% 7% Rp 13.395

2016-03 4,45% 6,75% Rp 13.276

2016-04 3,6% 6,75% Rp 13.204

2016-05 3,33% 6,75% Rp 13.615

2016-06 3,45% 6,5% Rp 13.180

2016-07 3,21% 6,5% Rp 13.094

2016-08 2,79% 5,25% Rp 13.300

2016-09 3,07% 5% Rp 12.998

2016-10 3,31% 4,75% Rp 13.051

2016-11 3,58% 4,75% Rp 13.563

2016-12 3,02% 4,75% Rp 13.436

2017-01 3,49% 4,75% Rp 13.343

2017-02 3,83% 4,75% Rp 13.347

2017-03 3,61% 4,75% Rp 13.321

2017-04 4,17% 4,75% Rp 13.327

2017-05 4,33% 4,75% Rp 13.321

2017-06 4,37% 4,75% Rp 13.319

2017-07 3,88% 4,75% Rp 13.323

2017-08 3,82% 4,5% Rp 13.351

2017-09 3,72% 4,25% Rp 13.492

2017-10 3,58% 4,25% Rp 13.572

2017-11 3,3% 4,25% Rp 13.514

2017-12 3,61% 4,25% Rp 13.548

2018-01 3,25% 4,25% Rp 13.413

2018-02 3,18% 4,25% Rp 13.707

2018-03 3,4% 4,25% Rp 13.756

2018-04 3,41% 4,25% Rp 13.877

Page 72: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

57

2018-05 3,23% 4,75% Rp 13.951

2018-06 3,12% 5,25% Rp 14.404

2018-07 3,18% 5,25% Rp 14.413

2018-08 3,2% 5,5% Rp 14.711

2018-09 2,88% 5,75% Rp 14.929

2018-10 3,16% 5,75% Rp 15.227

2018-11 3,23% 6% Rp 14.339

2018-12 3,13% 6% Rp 14.481

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa tingkat inflasi

yang terjadi di Indonesia setiap bulannya dari tahun 2015 hingga 2018

berada di titik inflasi ringan karena tingkat inflasi yang terjadi masih

berada di bawah 10%. Bahkan dari tabel tersebut menunjukkan pada

setahun terakhir inflasi tetap mengalami kestabilan ditingkat tiga

persenan.

Adapun tingkat suku bunga Bank Indonesia dari tahun 2015 hingga

2018 awal cenderung mengalami penurunan, sedangkan pada

pertengahan hingga akhir tahun 2018 suku bunga Bank Indonesia

mengalami perlonjakan hingga mencapai 6%, yang mana menaiknya

suku bunga ini secara drastis berdampak pada pula pada nilai tukar

rupiah yang semakin menurun.

Berdasarkan tabel 5 di atas, nilai tukar rupiah dari tahun 2015 hingga

pertengahan tahun 2018 stabil berada di sekitaran harga 13.000-an

walaupun beberapa kali mengalami kenaikan dan penurunan. Namun,

dari pertengahan hingga akhir tahun 2018, nilai tukar rupiah semakin

mengalami penurunan yang mana rupiah berada pada sekitaran harga

14.000-an.

Page 73: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

58

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengambilan kesimpulan dari analisis regresi

linier, terdapat beberapa persyaratan asumsi yang terlebih dahulu harus

dipenuhi. Adapun persyaratan analisis yang harus dipenuhi adalah asumsi

normalitas, asumsi heteroskedastisitas, asumsi multikolinier dan asumsi

autokorelasi (Baroroh, 2013, p. 5&20).

3.1 Uji Normalitas

Dalam metode analisis regresi, kenormalan data begitu

diperlukan. Metode Kolmogorov-Smirnov merupakan salah satu

metode yang digunakan untuk pengujian kenormalan data (Baroroh,

2013, p. 6). Berikut hasil pengujian statistik asumsi klasik uji

normalitas data.

Tabel 4.4 : Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 45

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 6131,90298568

Most Extreme Differences

Absolute ,146

Positive ,091

Negative -,146

Kolmogorov-Smirnov Z ,980

Asymp. Sig. (2-tailed) ,292

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel output spss di atas, diketahui bahwa nilai

signifikansi Asmp. Sig (2-tailed) sebesar 0,292 yang mana nilai

tersebut lebih besar dari 0.05. Menurut dasar pengambilan keputusan

dalam uji normalitas Kolmogorov-smirnov apabila data lebih besar

dari 0.05 atau 5 % maka data disimpulkan berdistribusi normal.

Page 74: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

59

Adapun juga jika dilihat dari diagram scatter uji normalitas, dapat

diketahui bahwa penyebaran titik-titik data variabel berada pada

sekitaran garis lurus diagonal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data

variabel penelitian sudah memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.2 : Scatter Grafik Uji Normalitas

Sumber : Data sekunder yang diolah

3.2 Uji Heteroskedastisitas

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis uji

glejser untuk melakukan uji heteroskedastisitas. Berikut hasil

statistik asumsi klasik uji heteroskedastisitas.

Tabel 4.5 : Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -4845.536 17460.364 -.278 .783

Inflasi 551.855 681.108 .171 .810 .422

Suku Bunga Bank Indonesia -940.896 729.981 -.271 -1.289 .205

Nilai Tukar Rupiah .897 1.275 .112 .704 .486

a. Dependent Variable: Abs_RES

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji statistik heteroskedastisitas dengan

menggunakan uji glejser di atas, nilai signifikansi variabel inflasi,

suku bunga dan nilai tukar rupiah adalah 0,422, 0,205, dan 0,486

Page 75: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

60

yang mana nilai tersebut lebih besar dibanding 5% atau 0,05.

Menurut ketetapan uji glejser, apabila nilai signifikansi lebih besar

dari 5% atau 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak

terjadi gejala heteroskedastisitas dalam mode regresi.

3.3 Uji Multikolinier

Untuk mendeteksi adanya suatu kolinier pada data dapat dilihat

dari hasil VIF atau Variance Inflation Factors dan nilai tolerance-

nya (Baroroh, 2013, p. 7). Berikut hasil pengujian asumsi klasik uji

multikolinier.

Tabel 4.6 : Hasil Uji Multikolinier Data

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji multikolinier di atas, diketahui bahwa nilai

Tolerance untuk variabel inflasi, suku bunga dan nilai tukar rupiah

adalah 0,521, 0,529 dan 0,924 yang mana nilai tersebut lebih besar

dari 0,10. Adapun nilai VIF untuk variabel inflasi, suku bunga dan

nilai tukar rupiah adalah 1,919, 1,889 dan 1,082 yang mana nilai

tersebut lebih kecil dari 10,00. Menurut pedoman pengambilan

keputusan uji multikolinier maka data tersebut tidak terjadi

multikolinier dalam model regresi.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistiks

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 34803,926 25448,836 1,368 ,179

Inflasi -723,526 992,729 -,066 -,729 ,470 ,521 1,919

Suku Bunga Bank

Indonesia

-8800,669 1063,961 -,745 -8,272 ,000 ,529 1,889

Nilai Tukar

Rupiah

13,552 1,859 ,497 7,290 ,000 ,924 1,082

a. Dependent Variable: Pendapatan Margin Murabahah

Page 76: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

61

3.4 Uji Autokorelasi

Pada pengujian asumsi klasik uji autokorelasi, penulis

menggunakan uji run test. Berikut hasil pengujian statistik untuk uji

autokorelasi.

Tabel 4.7 : Hasil Uji Autokorelasi Data

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea 60,18341

Cases < Test Value 22

Cases >= Test Value 23

Total Cases 45

Number of Runs 17

Z -1,807

Asymp. Sig. (2-tailed) ,071

a. Median

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan

uji run test di atas, diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2 tailed)

sebesar 0.071 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 5% atau 0,05.

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala atau masalah

autokorelasi.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Berikut hasil analisis regresi linier yang telah dilakukan oleh penulis.

4.1 Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi adalah pengujian yang bertujuan untuk

mengukur dan mengkalkulasi kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan keragaman variabel terikat (Baroroh, 2013, p. 5). Dari

tabel Model Summary, didapat nilai koefisien determinasinya

(Adjusted R Square) sebesar 0,811. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kemampuan variabel inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan nilai

Page 77: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

62

tukar rupiah dapat menerangkan variabel pendapatan margin

murabahah sebesar 81,1% dan masih terdapat 18,9% dijelaskan

oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam model penelitian

ini.

Tabel 4.8 : Hasil regresi linier – Uji koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,908a ,824 ,811 6352,281

a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Bank Indonesia,

Inflasi

b. Dependent Variable: Pendapatan Margin Murabahah

Sumber : Data sekunder yang diolah

4.2 Uji T

Berdasarkan tabel coefficients pada tabel 12, didapat model

persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = 34803,926 - 723,526X1 - 8800,669X2 + 13,552X3 + e (2)

Variabel Y merupakan pendapatan margin murabahah BNI

Syariah, variabel X1 adalah tingkat inflasi, variabel X2 adalah

tingkat suku bunga Bank Indonesia dan variabel X3 adalah nilai

tukar rupiah. Pada persamaan regresi tersebut menunjukkan hasil

sebagai berikut:

a. Koefisien regresi inflasi sebesar (723,526) menggambarkan

bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan inflasi maka akan

menurunkan pendapatan margin murabahah sebesar 723,526

satuan dan begitu pula sebaliknya. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa variabel inflasi memiliki pengaruh negatif terhadap

pendapatan margin murabahah.

Page 78: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

63

b. Koefisien regresi suku bunga Bank Indonesia sebesar (8800,669)

menggambarkan bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan suku

bunga Bank Indonesia maka akan menurunkan pendapatan

margin murabahah sebesar 8800,669 satuan dan begitu pula

sebaliknya. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel suku

bunga Bank Indonesia memiliki pengaruh negatif terhadap

pendapatan margin murabahah.

c. Koefisien regresi nilai tukar rupiah sebesar 13,552

menggambarkan bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan nilai

tukar rupiah maka akan meningkatkan pendapatan margin

murabahah sebesar 13,552 satuan dan begitu pula sebaliknya.

Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel nilai tukar rupiah

memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan margin

murabahah.

5. Uji Hipotesis

5.1 Uji F (Uji Simultan)

Pada bab 2 sebelumnya, penulis mengajukan hipotesis terkait

kesimultanan variabel bebas terhadap variabel terikat pada penelitian

ini. Adapun hipotesis tersebut adalah sebagai berikut.

H1 : Inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan nilai tukar rupiah

secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhadap

penerimaan pendapatan margin murabahah pada BNI Syariah.

Tabel 4.9 : Hasil Uji F (Uji Simultan)

Sumber : Data sekunder yang diolah

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 7743205304,375 3 2581068434,792 63,965 ,000b

Residual 1654410305,937 41 40351470,877

Total 9397615610,311 44

a. Dependent Variable: Pendapatan Margin Murabahah

b. Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi

Page 79: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

64

Berdasarkan hasil uji F di atas menunjukkan bahwa nilai F-

hitung sebesar 63,965 > F-tabel sebesar 3,22 dan nilai sign yang

lebih kecil dari α 5% (0,000 < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan

bahwa inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan nilai tukar rupiah

memiliki pengaruh secara simultan terhadap pendapatan margin

murabahah dengan begitu hipotesis H1 tidak terbukti atau ditolak.

5.2 Uji T (Uji Parsial)

Pada bab 2 sebelumnya, penulis mengajukan hipotesis terkait

pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat pada

penelitian ini. Adapun hipotesis tersebut adalah sebagai berikut.

Inflasi dan pendapatan murabahah:

H2 : Inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan

pendapatan margin murabahah pada BNI Syariah.

Suku bunga Bank Indonesia dan pendapatan murabahah:

H3 : Suku bunga Bank Indonesia tidak memiliki pengaruh terhadap

penerimaan pendapatan margin murabahah pada BNI Syariah.

Nilai tukar Rupiah dan pendapatan margin murabahah:

H4 : Nilai tukar rupiah tidak memiliki pengaruh terhadap

penerimaan pendapatan margin murabahah pada BNI Syariah.

Tabel 4.10 : Hasil Uji T (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 34803,926 25448,836 1,368 ,179

Inflasi -723,526 992,729 -,066 -,729 ,470

Suku Bunga Bank Indonesia -8800,669 1063,961 -,745 -8,272 ,000

Nilai Tukar Rupiah 13,552 1,859 ,497 7,290 ,000

a. Dependent Variable: Pendapatan Margin Murabahah

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 80: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

65

Uji T merupakan pengujian untuk mengetahui variabel bebas apa

saja yang mempengaruhi variabel terikat (Baroroh, 2013, p. 3).

Berdasarkan tabel hasil uji parsial yang di atas, didapat hasil sebagai

berikut:

a. Variabel inflasi memiliki nilai t-hitung sebesar (0,729) < t-tabel

sebesar 2,01954 dan nilai signifikan sebesar 0,470 > α 0,05. Hal

tersebut menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak mempengaruhi

pendapatan margin murabahah secara parsial, dengan begitu

hipotesis H2 terbukti benar dan diterima.

b. Variabel suku bunga Bank Indonesia memiliki nilai t-hitung

sebesar (8,272) > t-tabel sebesar 2,01954 dan nilai signifikan

sebesar 0,000 < α 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel

suku bunga Bank Indonesia memiliki pengaruh pada pendapatan

margin murabahah secara parsial, dengan begitu hipotesis H3

tidak terbukti dan ditolak

c. Variabel nilai tukar rupiah memiliki nilai t-hitung sebesar 7,290 >

t-tabel sebesar 2,01954 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < α

0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel nilai tukar rupiah

memiliki pengaruh pada pendapatan margin murabahah secara

parsial, dengan begitu hipotesis H4 tidak terbukti dan ditolak

6. Diskusi Hasil Penelitian

Berdasarkan pembahasan pada subbab sebelumnya, dapat diketahui

bahwa data dalam penelitian ini telah lolos pengujian asumsi klasik,

sehingga pengujian data dapat dilanjutkan ke tahap analisis pengujian

regresi linier berganda. Dari hasil pengujian simultan (Uji F) diperoleh

kesimpulan bahwa semua variabel independen yakni variabel inflasi,

suku bunga Bank Indonesia dan nilai tukar rupiah berpengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap pendapatan margin murabahah BNI

Syariah.

Page 81: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

66

Adapun menurut hasil pengujian parsial (Uji T), dapat diketahui

bahwa variabel inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap variabel

pendapatan margin murabahah BNI Syariah, sedangkan variabel suku

bunga Bank Indonesia memiliki pengaruh secara signifikan terhadap

pendapatan margin murabahah BNI Syariah. Berikut adalah

pemaparannya:

a. Pengaruh Inflasi terhadap Pendapatan Margin Murabahah BNI

Syariah

Berdasarkan hasil analisis regresi yang didapat, diketahui bahwa

koefisien regresi variabel inflasi bertanda negatif dengan nilai t-

hitungnya sebesar (0,729) berada di bawah nilai t-tabelnya sebesar

2,01954. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara parsial, Inflasi

tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pendapatan

margin murabahah BNI Syariah.

Hasil yang didapat tersebut sejalan dengan hasil dari penelitian

yang dilakukan oleh Wahyudi (2017) yang menemukan bahwa

tingkat inflasi tidak memberikan pengaruh pada margin murabahah

bank syariah dan dengan adanya hubungan yang negatif berarti

setiap adanya kenaikan satu poin inflasi dapat mengakibatkan

terjadinya penurunan margin murabahah sebesar 0,43%. Begitu pula

dengan penelitian yang dilakukan oleh Zaenuri (2012) yang

menyebutkan bahwa tidak ditemukannya pengaruh yang signifikan

antara inflasi dengan margin murabahah.

Menurut Suseno & Astiyah (2009)., inflasi adalah suatu kondisi

naiknya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus

yang terjadi secara sengaja atau pun secara alami. meningkatnya satu

atau dua barang saja belum dapat dikatakan sebagai inflasi, karena

inflasi menggambarkan kenaikan harga pada sejumlah besar barang

dan jasa yang dipergunakan (atau dikonsumsi) dalam suatu

perekonomian.

Page 82: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

67

Adapun kondisi tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia saat ini

setiap bulannya, dimulai dari tahun 2015 hingga 2018. Stabil berada

di titik inflasi ringan karena tingkat inflasi yang terjadi masih berada

di bawah 10%. Tingkat inflasi tersebut masih digolongkan sebagai

inflasi yang relatif wajar. Dalam penelitian ini, inflasi tidak

mempengaruhi pendapat margin murabahah, hal tersebut

menunjukkan naik turunnya tingkat inflasi di Indonesia namun tetap

stabil ditingkat <10% tidak mempengaruhi minat masyarakat dalam

melakukan pembiayaan murabahah di BNI Syariah sehingga hal

tersebut juga berimbas pada pendapatan margin murabahah yang

diterima oleh BNI Syariah juga tidak terpengaruh oleh inflasi.

Menurut Azmi (2015, p. 67), dalam pembiayaan murabahah,

pihak nasabah dan pihak bank syariah melakukan kesepakatan baik

mengenai jangka waktu angsuran pembiayaan, harga pokok dan

margin keuntungan yang diterima oleh pihak bank syariah. Selain

itu, dalam pembiayaan murabahah juga jumlah angsuran akan

selalu tetap selama jangka waktu pembiayaan selesai sehingga

walaupun terjadi inflasi hal tersebut tidak akan mempengaruhi

pembiayaan dan pendapatan margin murabahah bank syariah.

Adapun menurut Rosanna dalam Swandayani &

Kusumaningtias (2012, p. 159), masyarakat lebih memilih perbankan

syariah dibanding perbankan konvensional pada saat terjadi inflasi

yang tinggi. Adanya kejadian historis berupa krisis moneter yang

terjadi pada tahun 1997 dimungkinkan sebagai salah satu faktor

masyarakat lebih memilih bank syariah dibanding konvensional,

yang mana tingkat inflasi begitu melonjak tinggi pada saat itu yang

mengakibatkan banyak bank konvensional mengalami krisis akibat

penerapan tingkat bunga yang terlalu tinggi sebagai upaya

penyeimbangan laju inflasi serta untuk menarik minat nasabah untuk

tetap menempatkan dananya di bank, akibat hal tersebut bank tidak

mempu mengembalikan dana nasabah yang disimpan di bank karena

Page 83: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

68

banyaknya masyarakat yang tidak mampu melunasi angsuran

pinjaman kredit sekaligus dengan bunganya yang juga bertambah.

Namun demikian, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Adi (2013) yang menyebutkan bahwa

inflasi memiliki pengaruh yang negatif namun tidak signifikan

terhadap margin pendapatan murabahah. Begitu pula dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Sumarna (2018) yang menyebutkan

bahwa inflasi memiliki pengaruh terhadap tingkat margin

pembiayaan murabahah.

Menurut hasil penelitian Setya (2013, p. 168), inflasi

berpengaruh negatif signifikan pada margin murabahah.

Meningkatnya inflasi akan berakibat pada meningkatnya biaya

produksi sehingga harga barang dan jasa juga turut akan menjadi

mahal. Hal tersebut berdampak pada menurunnya daya beli

masyarakat sehingga keterkaitannya pada bank syariah salah satunya

adalah menurunnya permintaan pembiayaan murabahah.

Menurunnya permintaan masyarakat terhadap pembiayaan

murabahah juga berakibat menurunnya pendapatan margin

murabahah bank syariah.

Seperti halnya hasil penelitian dari Setya, hasil penelitian

Kurniardy (2014, p. 7) juga menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh

negatif terhadap total pendapatan murabahah. Menurut Kurniardy,

merujuk pada salah satu teori inflasi yang mana banyaknya uang

yang beredar di masyarakat merupakan salah satu penyebab

terjadinya inflasi, sehingga menyebabkan daya beli uang tersebut

menjadi turun dan menyebabkan harga barang di masyarakat

menjadi naik. Adapun hubungannya dengan pendapatan murabahah

pada bank syariah adalah saat terjadi kenaikan inflasi, maka harga

barang menjadi naik sehingga mengakibatkan turunnya peminat

pembiayaan murabahah pada bank syariah karena adanya pemikiran

masyarakat yang beranggapan bahwa harga yang akan dibeli dengan

Page 84: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

69

pembiayaan murabahah di bank syariah nanti juga akan semakin

naik.

b. Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Pendapatan Margin

Murabahah BNI Syariah

Berdasarkan hasil analisis regresi yang didapat, diketahui bahwa

koefisien regresi variabel suku bunga Bank Indonesia bertanda

negatif dengan nilai t-hitungnya sebesar (8,272) berada di atas nilai

t-tabelnya sebesar 2,01954. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

secara parsial, suku bunga Bank Indonesia memiliki pengaruh

negatif signifikan terhadap pendapatan margin murabahah BNI

Syariah.

Hasil yang didapat tersebut sejalan dengan hasil dari penelitian

yang dilakukan oleh Adi (2013, p. 105) yang menyebutkan bahwa

secara parsial, BI Rate berpengaruh negatif terhadap pendapatan

murabahah bank syariah. Begitu pula dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Zaenuri (2012, p. 66) yang menemukan bahwa nilai

koefisien variabel BI Rate adalah -0,0238, hal tersebut menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang negatif antara BI Rate dengan margin

murabahah. Ini berarti apabila terjadi peningkatan satu poin pada BI

Rate maka akan menurunkan 2,38% tingkat margin murabahah.

Adapun menurut Jihad & Hosen (2009, p. 109), suku bunga

memiliki pengaruh negatif terhadap terhadap pembiayaan

murabahah, yang mana apabila suku bunga mengalami peningkatan

maka akan terjadi penurunan jumlah pembiayaan murabahah bank

syariah. Apabila terjadi penurunan jumlah pembiayaan murabahah,

hal tersebut juga berdampak pada menurunnya pendapatan margin

murabahah yang diterima oleh bank syariah.

Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurlan

(2014, p. 65) yang juga menemukan bahwa BI Rate memiliki

hubungan yang negatif dan signifikan terhadap perkembangan

Page 85: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

70

pembiayaan produktif. Menurut Nurlan, BI Rate tidak hanya

mempengaruhi tingkat suku bunga pada bank konvensional tetapi

juga bagi hasil dan margin pembiayaan pada bank syariah. BI Rate

dijadikan patokan oleh bank syariah dalam melakukan perhitungan

awal estimasi pendapatan dan akan berpengaruh pada besaran nisbah

atau bagi hasil bank. Pada akad murabahah, BI Rate menjadi

patokan dalam meningkatkan atau menurunkan tingkat margin

karena pada dasarnya bank syariah memperhatikan kondisi pasar dan

BI Rate menjadi tolak ukur pasar bank syariah.

Ketika nasabah berniat mengambil kredit pada bank, mereka

tidak hanya memperhatikan tingkat suku bunga pada bank

konvensional tetapi juga memperhatikan berapa bagi hasil atau

margin yang akan dibeban oleh pihak bank syariah. Berdasarkan

teori yang diusung oleh Sir Jhon R. Hicks, tinggi rendahnya tingkat

suku bunga mempengaruhi besar kecilnya tingkat kredit di bank

konvensional dan pembiayaan di bank syariah. Jadi ketika suku

bunga dalam kondisi rendah, masyarakat akan mengambil

kredit/pembiayaan pada bank konvensional atau bank syariah dan

apabila suku bunga naik, maka masyarakat cenderung menanamkan

dananya di bank (Nurlan, 2014, p. 48).

Namun demikian, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi (2017, p. 129) yang

menemukan bahwa BI Rate memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap margin murabahah bank syariah. Menurut Wahyudi, belum

adanya aturan bagi bank syariah di Indonesia dalam penentuan

margin murabahah, menjadikan suku bunga Bank Indonesia atau BI

Rate sebagai rujukan oleh bank syariah dalam penetapan margin

murabahah. Selain itu, persaingan usaha juga menjadi alasan bank

syariah menjadikan BI Rate sebagai rujukan dalam menentukan

margin sebab apabila margin bank syariah lebih besar dibanding

suku bunga yang berlaku maka nasabah lebih memilih bank lain,

Page 86: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

71

namun apabila margin yang ditetapkan di bawah suku suku bunga

maka bank syariah akan kalah dalam persaingan dengan bank lain.

Menurut Permana (2014, p. 14&16), Kenaikan BI Rate akan

berpengaruh signifikan terhadap sektor keuangan khususnya dunia

perbankan, yang mana berdasarkan beberapa hasil penelitian

kenaikan BI Rate juga menyebabkan terjadinya kenaikan bunga

pinjaman (kredit). Menurut Ali & Miftahurrohman (2016, p. 41),

suku bunga kredit berpengaruh positif terhadap pembiayaan

murabahah, yang mana apabila terjadi kenaikan suku bunga kredit

maka juga berdampak naiknya volume pembiayaan murabahah bank

syariah. Hal tersebut dikarenakan nasabah akan beralih mencari

sumber kredit lainnya ketika terjadi kenaikan suku bunga kredit bank

umum, misalnya beralih pada sistem pembiayaan bank syariah, salah

satunya pembiayaan murabahah yang memiliki skema yang mirip

dengan kredit di bank konvensional. Sehingga dapat dikatakan

pembiayaan murabahah bank syariah dan kredit bank konvensional

memiliki hubungan substitusi.

c. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Pendapatan Margin

Murabahah BNI Syariah

Berdasarkan hasil analisis regresi yang didapat, diketahui bahwa

koefisien regresi variabel nilai tukar rupiah bertanda positif dengan

nilai t-hitungnya sebesar 7,290 berada di atas nilai t-tabelnya sebesar

2,01954. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara parsial, nilai

tukar rupiah memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

pendapatan margin murabahah BNI Syariah.

Hasil yang didapat tersebut sejalan dengan hasil dari penelitian

yang dilakukan oleh Sumarna (2018, p. 106), yang menyebutkan

bahwa secara variabel nilai tukar rupiah secara parsial berpengaruh

signifikan positif terhadap tingkat margin pembiayaan murabahah.

Hal tersebut menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikkan nilai

Page 87: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

72

tukar rupiah maka variabel margin murabahah juga mengalami

kenaikan.

Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Angraini

(2016) dan Permatasari (2017), yang mana hasil penelitian mereka

menunjukkan bahwa bahwa nilai tukar (kurs) berpengaruh positif

signifikan terhadap pembiayaan murabahah.

Menurut Angraini (2016, p. 82), nilai tukar rupiah berpengaruh

terhadap pembiayaan pada bank syariah. Keuntungan yang didapat

dari hasil investasi rill akan ditentukan dari nilai tukar mata uang.

Turunnya nilai mata uang domestik mengakibatkan daya beli dari

pendapatan/keuntungan modal yang diperoleh dari jenis investasi

apapun juga akan berkurang.

Adapun menurut Hidayati (2014, p. 92), apabila nilai tukar rupiah

meningkat terhadap mata uang asing, maka harga barang impor akan

menurun. Menurunnya harga-harga tersebut meningkatkan potensi

perekonomian di sektor rill. Meningkatnya perekonomian di sektor

rill akan mendorong masyarakat melakukan investasi pada sektor

tersebut sehingga membuat pendapatan dan profitabilitas perbankan

menjadi meningkat.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Badruzzaman (2018, p. 79), yang menunjukkan bahwa nilai tukar

rupiah tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan murabahah.

Menurut Badruzzaman, transaksi pembiayaan murabahah bank

syariah umumnya dilakukan dalam mata uang rupiah, dan tidak ada

sangkut pautnya terhadap dollar AS,sehingga hal tersebut membuat

nilai tukar rupiah tidak memiliki pengaruh terhadap pembiayaan

murabahah bank syariah. Tidak adanya hubungan antara nilai tukar

rupiah dengan pembiayaan murabahah juga menunjukkan bahwa

nilai tukar rupiah tidak memiliki hubungan dengan pendapatan

margin murabahah bank syariah.

Page 88: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisa data yang telah dijabarkan penulis pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan nilai tukar Rupiah secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan margin murabahah

pada BNI Syariah selama periode penelitian. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa hipotesis H1 tidak terbukti atau ditolak.

2. Variabel inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap

pendapatan margin murabahah pada BNI Syariah selama periode

penelitian. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis H2 terbukti benar

dan diterima. Adanya kesepakatan antara nasabah dengan pihak bank

syariah dalam skema pembiayaan murabahah seperti jangka waktu

angsuran pembiayaan, harga pokok dan margin keuntungan serta jumlah

angsuran yang selalu tetap, tidak memberatkan nasabah dalam melakukan

pembiayaan murabahah walaupun kondisi perekonomian sedang terjadi

peningkatan inflasi.

3. Variabel suku bunga Bank Indonesia secara parsial memiliki pengaruh

signifikan terhadap pendapatan margin murabahah BNI Syariah selama

periode penelitian. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis H3 tidak

terbukti dan ditolak. Belum adanya pedoman khusus bagi perbank syariah

dalam menetapkan besaran margin atau bagi hasil bank, membuat bank

syariah menjadikan suku bunga Bank Indonesia sebagai patokan dalam

menentukan analisa estimasi pendapatan yang akan berpengaruh pada

besaran margin atau bagi hasil pada bank syariah. Selain itu, adanya

kecenderungan masyarakat ketika tingkat suku bunga Bank Indonesia

sedang mengalami penurunan memilih untuk melakukan

Page 89: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

74

kredit/pembiayaan pada bank, kemudian menanamkan atau

menyimpankan dananya di bank ketika tingkat suku bunga Bank Indonesia

sedang mengalami kenaikan.

4. Variabel nilai tukar rupiah secara parsial memiliki pengaruh signifikan

terhadap pendapatan margin murabahah pada BNI Syariah selama periode

penelitian. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis H4 tidak terbukti

dan ditolak. Meningkatnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing

menjadikan harga barang-barang impor menjadi turun. Turunnya harga-

harga barang tersebut meningkatkan potensi perekonomian di sektor rill,

akibatnya masyarakat terdorong untuk melakukan investasi pada sektor rill

sehingga membuat pendapatan perbankan terutama dari kredit/pembiayaan

yang bergerak disektor rill menjadi meningkat.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan terkait penelitian ini yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Bank Syariah

a. Bank Syariah perlu memperhatikan dan melakukan analisa terhadap

kondisi perekonomian yang terjadi di Indonesia terutama terkait

pergerakan inflasi, suku bunga acuan dan nilai tukar rupiah.

Pentingnya menganalisis ketiga faktor makroekonomi tersebut

dikarenakan dapat mempengaruhi operasional perusahaan terutama

terkait penyaluran pembiayaan dan penerimaan pendapatan.

b. BNI Syariah tetap perlu memperhatikan kondisi terkini tingkat inflasi

yang sedang terjadi di Indonesia. Salah satu risiko inflasi pada bank

syariah ialah menurunnya daya beli masyarakat melakukan

pembiayaan murabahah. Apabila hal tersebut terjadi, maka BNI

Syariah perlu merumuskan strategi pemasaran yang tepat dan menarik

bagi masyarkat agar berminat melakukan pembiayaan murabahah

pada BNI Syariah sekalipun kondisi harga barang di pasaran saat itu

tengah melonjak naik.

Page 90: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

75

c. Manakala suku bunga meningkat, pendapatan margin murabahah BNI

Syariah menurun. BNI Syariah selain perlu merumuskan strategi sales

marketing pada produk simpanan dana, juga harus merumuskan

strategi sales marketing produk pembiayaan murabahah, dengan

menitikberatkan keuntungan yang diperoleh masyarakat melakukan

pembiayaan murabahah di bank syariah dibanding kredit di bank

konvensional saat suku bunga sedang naik.

d. Menurunnya nilai tukar berdampak pada komoditas-komoditas impor

termasuk di dalamnya produk murabahah mengalami kenaikan harga.

Semakin tinggi harga barang, semakin tinggi pula risiko bank syariah

mengalami pembiayaan macet. Bank syariah perlu merumuskan suatu

strategi (back-up) untuk menekan terjadinya pembiayaan macet pada

bank syariah.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menganalisis variabel-variabel

eksternal lainnya guna mengetahui adakah hubungan/keterkaitan

variabel tersebut dengan pendapatan margin murabahah pada bank

syariah.

b. Peneliti selanjutnya hendaknya juga meneliti lebih lanjut bank-bank

syariah lainnya yang ada di Indonesia sehingga dapat mengetahui

bagaimana hubungan/keterkaitan variabel-variabel eksternal tersebut

pada bank syariah lainnya.

Page 91: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

76

DAFTAR PUSTAKA

Abrams, R., & Laplante, A. (2010). Passion to Profits: Panduan Sukses Bisnis

bagi Pengusaha Muda. Jakarta: Azkia Publisher.

Adi, M. I. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Margin

Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus pada BRI Syariah dan Bank Mega

Syariah). Yogyakarta: Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga.

Ali, H., & Miftahurrohman. (2016). Determinan yang Mempengaruhi Pembiayaan

Murabahah pada Perbankan Syariah Di Indonesia. Jurnal Bisnis dan

Manajemen Vol. 6 No. 1, 31-44.

Al-Qur'an. (n.d.). Retrieved 02 15, 2019, from Litequran.net: https://litequran.net

Anggadini, S. D. (2011). Penerapan Margin Pembiayaan Murabahah pada BMT

As-Salam Pacet - Cianjur. Majalah ilmiah UNIKOM Vol. 9, No. 2, 187-

198.

Angraini, L. (2016). Analisis Pengaruh Sertifikan Bank Indonesia Syariah (SBIS),

Non Performing Financing (NPF), Kurs dan Inflasi terhadap Pembiayaan

Murabahah pada Perbankan Syariah Di Indonesia. Jakarta: Skripsi pada

UIN Syarif Hidayatullah.

Anik. (2017). Faktor yang Berpengaruh terhadap Margin Murabahah pada Bank

Syariah Mandiri Periode 2013-2015. JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM

VOL. 03 NO. 01, 87-98.

Ardiyanto, F., & Ma'ruf, A. (2014). Pergerakan Nilai Tukar Rupiah terhadap

Dolar Amerika dalam Dua Periode Penerapan Sistem Nilai Tukar. Jurnal

Ekonomi dan Studi Pembangunan, Vol. 15, No. 2, 127-134.

Atmadja, A. S. (1999). Inflasi Di Indonesia: Sumber-sumber Penyebab dan

Pengendaliannya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1 No. 1, 54-67.

Azmi, F. (2015). Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Pembiayaan

Murabahah pada Perbankan Syariah Di Indonesia. Graduasi Vol. 34, No.

1, 54-70.

Badruzzaman, A. D. (2018). Pengaruh Variabel Makro Ekonomi terhadap

Penyaluran Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah Di

Page 92: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

77

Indonesia Periode 2016-2018. Jakarta: Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah.

Bahri, S. (2018). Metodologi Penelitian Bisnis - Lengkap dengan Teknik

Pengolahan Data SPSS. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Bank Indonesia. (2016). Penjelasan BI 7-Day Repo Rate - Bank Sentral Republik

Indonesia. Dipetik 1 18, 2019, dari Bank Indonesia:

https://www.bi.go.id/id/moneter/bi-7day-

RR/penjelasan/Contents/Default.aspx

Bank Negara Indonesia. (2019). Sejarah Bank BNI. Retrieved 05 20, 2019, from

www.bni.co.id: https://www.bni.co.id/id-id/perusahaan/tentangbni/sejarah

Baroroh, A. (2013). Analisis Multivariat dan Time Series dengan SPSS 21.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Bela, S. (2018). Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Tentang Penetapan Margin

Keuntungan dalam Pembiayaan Murabahah. Lampung: Skripsi pada UIN

Raden Intan.

BNI Syariah. (2019). Tentang BNI Syariah. Retrieved 05 18, 2019, from

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/perusahaan/tentangbnisyariah/

Central Bank of Nigeria. (2016). Interest Rate. Central Bank of Nigeria's Research

Department.

DSN MUI. (2000). Fatwa DSN MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Murabahah.

Erliani, R. (2016, 12 7). Aplikasi Akad Murabahah dalam Perbankan Syariah.

Retrieved 11 11, 2018, from Akad Murabahah:

https://reni02.wordpress.com/2016/12/07/akad-murabahah/

Farid, M. (2013). Murabahah dalam Perspektif Fikih Empat Mazhab. Epistemé,

Vol. 8, No. 1, 1-22.

Fidyah. (2017). Analisis Pendapatan Margin Murabahah pada Bank Muamalat

Indonesia. Jurnal STIE Semarang, Vol. 9, No. 1, 20-31.

Hamdani, T. (2016, 05 25). Sejarah Singkat Berdirinya Bank BNI, yang

merupakan Bank Pertama di Indonesia. Retrieved 05 20, 2019, from

satujam.com: https://satujam.com/sejarah-singkat-berdirinya-bank-bni-

yang-merupakan-bank-pertama-di-indonesia/

Page 93: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

78

Harsono, A. R., & Worokinasih, S. (2018). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan

Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (Studi pada

Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017). Jurnal Administrasi Bisnis,

Vol. 60 No. 2 , 102-110.

Hidayat, A. (2017, 12 16). Cara Hitung Rumus Slovin Besar Sampel. Retrieved 07

26, 2019, from Statistikian: https://www.statistikian.com/2017/12/hitung-

rumus-slovin-sampel.html

Hidayati, A. N. (2014). Pengaruh Inflasi, BI Rate dan Kurs terhadap Profitabiltas

Bank Syariah Di Indonesia. An-Nisbah, Vol. 01, No. 01, 72-97.

IAI. (2017). PSAK Syariah.

Ibnu Katsir. (2000). Tafsir Ibnu Kasir. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Ichsan, N., & Akhiroh, M. (2017). Analisis Pengaruh Ekonomi Makro dan

Stabilitas Perbankan Syariah terhadap Pembiayaan Produktif dan

Konsumtif pada Perbankan Syariah Di Indonesia Periode Januari 2010 -

Maret 2017. JURNAL AKSES Vol. 12 No. 23, 68-83.

Ikatan Bankir Indonesia. (2018). Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Ilmi, M. F. (2017). Pengaruh Kurs/Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Tingkat Suku

Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan LQ-45 Periode

Tahun 2009-2013. Journal Nominal, Vol. 4, No. 1, 93-108.

Jihad, & Hosen, M. N. (2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Di Indonesia. Dikta Ekonomi Vol.

6 No. 2, 101-112.

Karya, D., & Syamsuddin, S. (2016). Makroekonomi Pengantar untuk

Manajemen. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kemendikbud. (2018). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V. Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Khalidin, B., & Masbar, R. (2017). Interest Rate and Financing of Islamic Banks

In Indonesia. International Journal of Economics and Finance, Vol. 9, No.

7, 154-164.

Kurniardy, L. (2014). Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga (BI Rate) terhadap Total

Pendapatan Murabahah, Musyarakah dan Ijarah pada Bank Syariah Di

Indonesia. 1-12.

Page 94: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

79

Laporan Keuangan Publikasi (Bulanan) PT Bank BNI Syariah. (2015-2018).

Laporan Keuangan Bulan Desember. PT Bank Negara Indonesia.

Laporan Tahunan BNI Syariah. (2017). Hasanah Banking Partner.

Laporan Tahunan BNI Syariah. (2018). Leading Transformational Change. BNI

Syariah.

Mahaputra, R. R. (2017). Faktor-faktor yang Mepengaruhi Fluktuasi Nilai Tukar

Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

Mankiw, N. G. (2009). Macroeconomics. New York: Worth Publisher.

Muhamad. (2014). Manajemen Keuangan Syariah Analisis Fiqh dan Keuangan.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Nasikin, M. K. (2018). Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar

terhadap Pembiayaan dengan Dana Pihak Ketiga sebagai Variabel

Intervening Perbankan Syariah Di Indonesia 2013-2017. Salatiga: Skripsi

pada IAIN Salatiga.

Nurhayati, S., & Wasilah. (2015). Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta:

Salemba Empat.

Nurlan, F. (2014). Pengaruh BI Rate terhadap Perkembangan Pembiayaan

Produktif pada PT Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Makassar.

Makassar: Skripsi pada UIN Alauddin.

Otoritas Jasa Keuangan. (2015). Kumpulan Khotbah Bisnis dan Keuangan

Syarah. Surabaya: Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 4.

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Standar Produk Perbankan Syariah Murabahah.

Otoritas Jasa Keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Perbankan Syariah dan Kelembagaannya.

Retrieved 10 06, 2018, from

https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/PBS-dan-

Kelembagaan.aspx

Otoritas Jasa Keuangan. (2018). Statistik Perbankan Syariah Juni 2018. Otoritas

Jasa Keuangan.

Parakkasi, I. (2016). Inflasi dalam Perspektif Islam. Laa Mayshir, Vol. 3, No. 1,

41-58.

Page 95: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

80

Paramita, R. (2016). 7-Day Reserve Repo Rate, Acuan Suku Bunga Baru Bank

Indonesia. Pusat Kajian Anggaran Badan Keahlian DPR RI.

Permana, S. H. (2014). Dampak Kenaikan Suku Bunga Acuan (BI Rate). Ekonomi

dan Kebijakan Publik Vol. VI. No. 22, 13-16.

Permatasari, P. I. (2017). Pengaruh Variabel Makro Ekonomi terhadap

Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri Periode 2013-2016.

Jakarta: Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah.

Pratiwi, F. (2016). 7-Day Repo Rate Diyakini Efektif Turunkan Bunga.

Purwanto, & Ratna, S. D. (2018). Analysis of Determinant Factors Toward

Margin Murabahah of Indonesia Islamic Banks. Journal of Business

Studies and Management Review (JBSMR) Vol.1 No.2, 45-51.

Putra, M. U. (2015). Peran dan Kebijakan Moneter terhadap Perekonomian

Sumatera Utara. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Vol. 5, No. 01, 41-49.

Raharjo, S. (2015, 05 06). Uji Multikolinearitas dengan Melihat Nilai Tolerance

dan VIF SPSS. Retrieved 07 26, 2019, from SPSS Indonesia Olah Data

dengan SPSS: www.spssindonesia.com/2014/02/

Rahman, S., Manoarfa, R., & Mahdalena. (2014). Pengaruh Tingkat Inflasi dan

Suku Bunga Bank Konvensional terhadap Permintaan Pembiayaan

Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia.

Saekhu. (2015). Pengaruh Inflasi Terhadap Kinerja Pembiayaan Bank Syariah,

Volume Pasar Uang Antar bank Syariah, dan Posisi Outstanding Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomis Islam

Vol. 4 No. 1, 103-128.

Saputro, N., & Mawardi, I. (2014). Pengaruh Tingkat Marjin Murabahah terhadap

Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing pada Bank

Syariah Di Indonesia Periode 2010-2012. Jurnal Ekonomi Syariah Teori

dan Terapan, Vol. 1, No. 6, 1-18.

Sari, L. P., & Syafitri, L. (2013). Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Tingkat

Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Pendapatan Margin Murabahah

pada PT Bank Syariah Mandiri.

Saridawati. (2015). Analisis Peran Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Rate

terhadap Nilai Tukar USD dan Inflasi. MONETER, Vol. II No. 2 , 132-141.

Page 96: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

81

Setya, K. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Margin

Murabahah Pembiayaan Konsumtif Di Bank Kaltim Syariah. Ekonomika-

Bisnis Vol. 4 No.2, 151-169.

Simorangkir, I., & Suseno. (2004). Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar. Jakarta:

Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Sukirno, S. (2015). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Sumarna, C. U. (2018). Analisis Pengaruh BI Rate, Nilai Tukar, Inflasi dan

Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Tingkat Margin Pembiayaan

Murabahah Di Bank Umum Syariah. Jakarta: Skripsi pada UIN Syarif

Hidayatullah.

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian Model Prakatis Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Universitas Indonesia.

Suseno, & Astiyah, S. (2009). Inflasi. Pusat Pendidikan dan Studi

Kebanksentralan (PPSK): Bank Indonesia.

Sutedjo, H. (2005). Uji Asumsi Klasik. Universitas Gunadarma.

Swandayani, D. M., & Kusumaningtias, R. (2012). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga,

Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang Beredar terhadap Profitabilitas pada

Perbankan Syariah Di Indonesia Periode 2005-2009. Jurnal Akuntansi

Akrual 3 (2), 147-166.

Syakir, A. (2015). Inflasi Dalam Pandangan Islam.

UU RI No. 21 Tahun 2008 Pasal 1. (n.d.). Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Wahyudi, R. (2017). Pengaruh ROA, DPK, Inflasi dan BI Rate terhadap Margin

Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah Di Indonesia. Jakarta:

Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah.

Wijayanti, Y., & Sudarmiani. (2017). Pengaruh Tingkat Inflasi terhadap Nilai

Tukar Rupiah. Equilibrium, Vol. 5, No. 1, 32-44.

Page 97: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

82

Yodiatmaja, B. (2012). Hubungan Antara Bi Rate dan Inflasi Pendekatan

Kausalitas Toda-Yamamoto. Journal of Economics and Policy 5 (2) , 117-

229.

Yusuf, M., & Sari, R. K. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi

Tingkat Perolehan Margin dengan Akad Murabahah pada Bank Syariah

X. BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 2 , 687-696.

Zaenuri, F. (2012). Analisis Pengaruh Variabel Biaya Operasional, Volume

Pembiayaan Murabahah, Bagi Hasil DPK, Inflasi dan BI Rate terhadap

Margin Murabahah. Depok: Skripsi pada Universitas Indonesia.

Zandi, G., & Arifin, N. M. (2015). Some Issues on Murabahah Practices in Iran

and Malaysian Islamic Banks. 1-18.

Page 98: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

I

Page 99: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

II

Page 100: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

III

Page 101: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

IV

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Siti Bulkis

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 28 Agustus 1997

4 Alamat Jl. Rawa Sari 20 No. 05 RT. 58 RW. 05

Kel. Teluk Dalam Kec. Banjarmasin

Tengah

5 NIM A04150025

6 Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah

7 Alamat E-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP 089691671233

9 Nama Ayah Syarkawi

B. Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah Kota Th. Lulus

SD SDN Belitung Selatan 4 Banjarmasin 2009

SLTP SMP Negeri 5 Banjarmasin 2012

SLTA SMA Negeri 6 Banjarmasin 2015

C. Organisasi yang Pernah Diikuti

No. Nama Organisasi Jabatan Tahun

1 Ikatan Remaja Muslim Bendahara 2013

2 Al-Qur‟an Study Club (ASIC)

Poliban Sekretaris 2018

D. Kegiatan Kemahasiswaan yang Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Tempat dan Waktu Status dalam Kegiatan

1

Lomba Karya Tulis

Ilmiah (LKTI)

Mahasiswa

Poliban/2016 Peserta

2

Musabaqah Tilawatil

Qur‟an (MTQ)

Mahasiswa

Poliban/2016 Peserta

3

Seminar Nasional Asbis

(Applied Science,

Business and

Information System)

Poliban

Hotel Rattan

Inn/2017 Pemakalah

4 Seminar Nasional Asbis

(Applied Science,

Hotel Rattan

Inn/2018 Pemakalah

Page 102: PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BANK INDONESIA DAN NILAI ...

V

Business and

Information System)

Poliban

E. Prestasi/Penghargaan yang Pernah Diraih

No. Nama Prestasi/Penghargaan Pihak Penyelenggara Tahun

1 Juara 3 MTQ Karya Tulis Ilmiah Al-

Quran Poliban 2016

2 50 Besar Karya Tulis Ilmiah MTQMN

XV

Univ. Brawijaya &

Univ. Negeri Malang 2017

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Tertanda,

Siti Bulkis