PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

103
PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN PESERTA DIDIK KELAS VIII MADRASAH AS’ADIYAH NO. 3 ATAPANGE KABUPATEN WAJO Oleh ANDI MUH. ALWI NIM: 13.1100.116 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2018

Transcript of PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

Page 1: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN

MENULIS AL-QUR’AN PESERTA DIDIK KELAS VIII MADRASAH AS’ADIYAH NO. 3 ATAPANGE

KABUPATEN WAJO

Oleh

ANDI MUH. ALWI

NIM: 13.1100.116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2018

Page 2: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

ii

PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN

MENULIS AL-QUR’AN PESERTA DIDIK KELAS VIII MADRASAH AS’ADIYAH NO. 3 ATAPANGE

KABUPATEN WAJO

Oleh

ANDI MUH. ALWI

NIM: 13.1100.116

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah dan Adab

Institut Agama Islam Negeri Parepare

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2018

Page 3: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

iii

PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN

MENULIS AL-QUR’AN PESERTA DIDIK KELAS VIII MADRASAH AS’ADIYAH NO. 3 ATAPANGE

KABUPATEN WAJO

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi

Pendidikan Agama Islam

Disusun dan diajukan oleh

ANDI MUH. ALWI NIM: 13.1100.116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH DAN ADAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2018

Page 4: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

iv

Page 5: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

v

Page 6: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

vi

Page 7: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

vii

KATA PENGANTAR

تسى الله انزح انزحى

لإن إلا ، أشد ا اند ا ر اند عهى أي ستع ت ، رب انعان د لل الله انح

انسالا لاج انصا ن، رس دا عثد ا ا يح أشد ا ك ن حد لشز و عهى أشزف

تثعى ي ع أج أصحات عهى آن د ا لا يح ي ، سدا زسه ان الأثاء

و اند إنى تئحسا

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, tiada

yang dapat disembah melainkan Allah swt atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk

menyelesaikan studi dan memperoleh gelar “Sarjana Pendidikan (S.Pd.)” pada

Jurusan Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Shalawat

penulis panjatkan kepada junjungan Rasulullah saw sampai akhir zaman.

Tidak lupa penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada Ayahanda Baso

Hamsal dan Ibunda Andi Tenri Solong, serta seluruh keluarga tercinta yang berkah

doa tulusnya, penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugas akademik

pada waktunya.

Penulis telah banyak menerima bimbingan dan bantuan dari bapak Dr.

Abdullah Botma, M.Ag. selaku Pembimbing Utama dan bapak M. Iqbal Hasanuddin,

M.Ag. selaku Pembimbing Pendamping, atas segala bantuan, arahan dan bimbingan

yang telah diberikan, penulis ucapkan banyak terima kasih.

Selanjutnya, penulis tuturkan ucapan terima kasih yang tulus dan

menghanturkan penghargaan kepada:

Page 8: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

viii

1. Dr. Ahmad Sultera Rustam, M.Si. Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Parepare yang telah mengelolah IAIN Parepare dengan baik.

2. Bahtiar, S.Ag., M.A. Selaku ketua Jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare

atas pengabdian dan cinta kasihya kepada mahasiswa IAIN Parepare.

3. Drs. Muh. Dahlan, M.A selaku penanggung jawab Program Studi Pendidikan

Agama Islam atas pengabdian bagi mahasiswa penulis ucapkan terima kasih.

4. Musyarif, S.Ag., M.Ag. Selaku pembimbing akademik, penulis ucapkan terima

kasih.

5. Kepala Perpustakaan IAIN Parepare beserta staf yang telah memberikan

pelayanan dengan baik.

6. Kepala Madrasah As‟adiyah No. 3 Atapange beserta jajarannya yang

memeberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di

sekolah.

7. Semua teman-teman angakatan yang telah memberikan dorongan dan motivasi

dalam penyelesaian penulisan skripsi.

Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat, khususnya

bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Penulis

Andi Muh. Alwi

NIM. 13.1100.116

Parepare, 25 Dzulqaidah 1439 H

07 Agustus 2018

Page 9: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

ix

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

Nim

Tempat/Tgl. Lahir

Program Studi

Jurusan

Judul Skripsi

:

:

:

:

:

:

Andi Muh. Alwi

13.1100.116

Sanrangeng, 23 September 1995

Pendidikan Agama Islam

Tarbiyah dan Adab

Pengaruh Implementasi Program Baca Tulis Al-Qur‟an

Terhadap Kemampuan Membaca dan Menulis Al-

Qur‟an peserta Didik Kelas VIII Madrasah As‟adiyah

No. 3 Atapange Kabupaten Wajo

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa ia

merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain. maka skripsi dan

gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Penyusun,

Andi Muh. Alwi

NIM. 13.1100.116

Parepare, 25 Dzulqaidah 1439 H

07 Agustus 2018

Page 10: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

x

ABSTRAK

Andi Muh. Alwi. Implementasi Program Baca Tulis Al-Qur’an terhadap Kemampuan Membaca dan Kemampuan Menulis Al-Qur’an Peserta Didik Kelas VIII MTs As’adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo.

Implementasi program BTQ adalah suatu rancangan atau usaha yang sedang dilakukan yang di dalamnya terdapat bimbingan dan pembelajaran tentang membaca dan menulis al-Qur‟an untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kemampuan membaca al-Qur‟an adalah keharusan membaca al-Qur‟an beserta tajwidnya yang baik menjadi kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam membaca al-Qur‟an. Kemampuan menulis al-Qur‟an adalah aspek yang harus dimiliki peserta didik dalam menulis huruf hijaiyyah.

Jenis penelitian ini yakni penelitian asosiatif kuantitatif dengan desain kuantitatif korelasional. Sampel penelitian 49 orang dengan jumlah populasi yang sama pula yakni 49 populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang di mana semua populasi adalah sampel. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yakni angket dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yakni analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan rumus nilai korelasi secara simultan.

Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengaruh Implementasi program BTQ terhadap kemampuan membaca al-Qur‟an peserta didik sebesar 31,50% dalam artian 68,5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. (2) Pengaruh implementasi program BTQ terhadap kemampuan menulis al-Qur‟an peserta didik sebesar, 31,51% artinya 68,49% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. (3) Secara simultan terdapat pengaruh yang kuat antara Implementasi program BTQ terhadap kemampuan membaca dan kemampuan menulis al-Qur‟an peserta didik Kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo sebesar 65,80% yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan membandingkan hasil perhitungan nilai korelasi secara simultan yaitu 0, 658 > r table 0,281.

Kata Kunci : Program BTQ, Kemampuan, Membaca, Menulis

Page 11: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………….………………... ii

HALAMAN PENGAJUAN……………………………….…………………

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………...

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING……………………

iii

iv

v

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI………………………….

KATA PENGANTAR……………………………………..…………………

vi

vii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………….………………. ix

ABSTRAK…………………………....…………………………………..….. x

DAFTAR ISI…………………………...………………………………..…... xi

DAFTAR TABEL……………………………...………………………..…... xiii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………....… xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………...………………………..... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……….……………...……………........

1.2 Rumusan Masalah………………………………………...…......

1.3 Tujuan Penelitian…………………………….......………...……

1.4 Kegunaan Penelitian…………………….……...…….................

1

4

4

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori……...……………...……..................................

2.1.1 Implementasi Program BTQ........................................…..

2.1.2 Kemampuan Membaca Al-Qur‟an...................................

6

6

13

Page 12: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

xii

2.1.3 Kemampuan Menulis Al-Qur‟an………………………....

2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Relevan….……………..............……

2.3 Kerangka Pikir…………………....................…….………….…

2.4 Hipotesis……….....……………………………………......…....

2.5 Defenisi Operasional Variabel……………………..…...………

28

31

32

34

34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian……….…………..…………...……

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………...……………….

3.3 Populasi dan Sampel………………………………...…………..

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data………..….…………

3.5 Teknik Analisis Data……………………………………...….….

36

37

37

38

40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian…………………………....................

4.2 Pengujian Hipotesis ……………………………………………..

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………

41

53

59

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan…………………………………………………...…

5.2 Saran…………………………………………………………….

62

63

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 64

LAMPIRAN………………………………………………………...……….. 67

Page 13: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

xiii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

3.1 Populasi Peserta Didik Kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3 Atapange kabupaten Wajo. 37

4.1 Rangkuman hasil statistik deskriptif (variabel X) 41

4.2 Distribusi frekuensi variabel (X) 42

4.3 Rangkuman hasil statistik deskriptif (variabel Y1) 46

4.4 Distribusi frekuensi variabel (Y1) 46

4.5 Rangkuman Hasil statistic deskriptif (variabel Y2) 49

4.6 Distribusi frekuensi variabel (Y2) 50

4.7 Tabel penolong uji korelasi berganda 53

4.8 Rangkuman Pengujian Hipotesis 57

4.9 Pedoman untuk memberi interpretasi terhadap koefisien korelasi

58

Page 14: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

xiv

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Skema kerangka pikir penelitian 33

4.1 Diagram batang variabel X (Impelementasi Program BTQ )

43

4.2 Diagram lingkaran variabel X (Impelementasi Program BTQ )

43

4.3 Histogram variabel X (Impelementasi Program BTQ) 44

4.4 Diagram batang variabel Y1 (Kemampuan Membaca Al-Qur‟an)

47

4.5 Diagram lingkaran variabel Y1 (Kemampuan Membaca Al-Qur‟an))

47

4.6 Histogram Variabel Y1 (Kemampuan Membaca Al-Qur‟an)

48

4.7 Diagram Batang Variabel Y2 (Kemampuan Menulis Al-Qur‟an)

51

4.8 Diagram Lingkaran Variabel Y2 (Kemampuan Menulis Al-Qur‟an)

51

4.9 Histogramvariabel Y2 (Kemampuan Menulis Al-Qur‟an)

52

Page 15: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lamp. Judul Lampiran Halaman

1 Gambaran umum profil Madrasah 68

2 Angket Penelitian 73

3 Tabulasi Angket Variabel X 76

4 Nilai kemampuan membaca dan menulis 78

5 Tabel Nilai r (

Product Moment 80

6 Dokumentasi Penelitian 81

- Hasil belajar program BTQ MTs As‟adiyah No. 3 Atapange

-

- Surat izin melaksanakan penelitian -

- Surat izin Penelitian -

- Surat keterangan telah meneliti -

- Biografi penulis -

Page 16: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia sejak lahir kedunia telah dibekali oleh Allah swt dengan adanya rasa

ingin tahu. Wujud dari keingintahuan ini adalah adanya akal pikiran. Dengan akal

manusia berpikir, sehingga dia mendapatkan ilmu pengetahuan yang semakin lama

akan terus berkembang. Untuk mewujudkan kemampuan akal itu, maka diperlukan

pendidikan. Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia,

sebagaimana Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw dengan perintah Iqra'

(bacalah) yang tertera dalam Q.S. Al-'Alaq/96:1-5.

Terjemahnya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan Kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

1

Ratib an-Nabulsi mengatakan bahwa, “di dalam bahasa Arab jika sebuah kata

kerja dalam suatu kalimat tidak memiliki objek, maka kata kerja itu bermakna

mutlak”. Artinya, objek membaca di sini bisa sangat luas maknanya. Jika

dihubungkan dengan ayat di atas, maka pengertian membaca di sini bisa berarti

membaca kitab Allah, penjelasan Rasulullah, atau alam semesta ciptaan Allah.2

1Kementerian Agama RI, Alwasim Al-Qur’an Tajwid Kode, Transliterasi Per Kata, Terjemah

Per Kata (Bekasi: Cipta Bagus Segara, 2013), h. 597.

2Wendi Zarman, Inilah! Wasiat Nabi bagi Para Penuntut Ilmu (Cet. 1; Bandung: Ruang Kata,

2012), h. 70.

Page 17: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

2

Ayat tersebut pula merupakan perkenalan dan petunjuk dari Allah swt, bahwa

Dialah pencipta segala sesuatu di jagat raya ini dan telah menciptakan manusia dari

segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah swt. Allah swt

menyatakan diri-Nya bahwa Dialah yang Maha Pemurah, sehingga bukan untuk

dijauhi apalagi ditakuti, akan tetapi harus didekati sendiri. Dialah Maha pendidik

yang bijaksana, mendidik manusia dengan ilmu pengetahuan dan dengan menulis dan

membaca.

Allah swt telah menurunkan kitab suci al-Qur‟an kepada manusia untuk di

imani, dipelajari, dibaca, dan direnungkan, serta dijadikan sebagai hukum. Al-Qur‟an

dijadikan sebagai pedoman hidup bagi manusia. Sebagimana firman Allah dalam

Q.S. Al-Jatsiyah/45: 20.

Terjemahnya:

Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.

3

Al-Qur‟an adalah kitab suci yang sempurna serta berfungsi sebagai pelajaran

bagi manusia, pedoman hidup bagi setiap muslim, petunjuk bagi orang yang

bertakwa. Oleh karena itu setiap muslim wajib mempelajari al-Qur‟an dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek pendidikan Agama

yang kurang mendapat perhatian adalah pendidikan membaca al-Qur‟an. Pada

umumnya orang tua lebih menitik beratkan pada pendidikan umum sehingga banyak

anak muslim yang belum bisa membaca al-Qur‟an? Sebagai langkah awal adalah

3Kementerian Agama RI, Alwasim Al-Qur’an Tajwid Kode, Transliterasi Per Kata, Terjemah

Per Kata, h. 500.

Page 18: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

3

meletakkan dasar agama yang kuat pada anak sebagai persiapan untuk menjalani

hidup dan kehidupannya kelak.

Sebagai umat Islam, al-Qur‟an merupakan salah satu materi pokok dalam

pendidikan Islam, mengingat sumber dan dasar dari pendidikan Islam adalah al-

Qur‟an dan Hadis. Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat berperan meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam belajar baca tulis al-Qur‟an.

Berdasarkan pengamatan awal calon peneliti, telah tampak sebagian alumni

Madrasah Tsanawiyah As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo yang melanjutkan

jenjang pendidikannya dan mendaftar di SMA 1 Majauleng Kabupaten Wajo setelah

diadakan penyeleksian membaca al-Qur‟an pada pserta didik yang baru, ternyata

ditemukan ada sebagian peserta didik MTs As‟adiyah No. 3 Atapange didapatkan

kurang lancar atau terbata-bata dalam membaca al-Qur‟an. Padahal seharusnya

lulusan Madrasah lancar dan fasih dalam membaca al-Qur‟an. Namun, yang terjadi

sebaliknya. Sehingga MTs As‟adiyah No. 3 Atapange melaksanakan Program Baca

Tulis al-Qur‟an, bertujuan agar peserta didik lancar dan fasih dalam membaca al-

Qur‟an.

Membaca al-Qur‟an dengan baik dan benar merupakan suatu hal perlu

mendapatkan perhatian yang serius dikalangan umat Islam. Oleh karna itu, dengan

adanya Program BTQ di MTs As‟adiyah No. 3 Atapange, maka dari itu penulis

tertarik untuk meneliti pengaruh implementasi program BTQ terhadap kemampuan

membaca dan kemampuan menulis al-Qur‟an peserta didik kelas VIII MTs As‟adiyah

No. 3 Atapange Kabupaten Wajo.

Page 19: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

4

1.2 Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang Masalah tersebut diatas, maka dapat ditarik rumusan

masalah sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana implementasi Program BTQ di MTs As‟adiyah No. 3 Atapange?

1.2.2 Bagaimana kemampuan membaca al-Qur‟an peserta didik kelas VIII di MTs

As‟adiyah No. 3 Atapange?

1.2.3 Bagaimana kemampuan menulis al-Qur‟an peserta didik kelas VIII di MTs

As‟adiyah No. 3 Atapange?

1.2.4 Bagaimana pengaruh implementasi program BTQ terhadap kemampuan

membaca dan menulis al-Qur‟an peserta didik kelas VIII di MTs As‟adiyah

No. 3 Atapange?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1.3.1 Mengetahui implementasi Program BTQ MTs As‟adiyah No. 3 Atapange.

1.3.2 Mengetahui kemampuan membaca al-Qur‟an peserta didik kelas VIII MTs

As‟adiyah No. 3 Atapange.

1.3.3 Mengetahui kemampuan menulis al-Qur‟an peserta didik kelas VIII MTs

As‟adiyah No. 3 Atapange

1.3.4 Mengetahui pengaruh implementasi program BTQ terhadap kemampuan

membaca dan menulis al-Qur‟an peserta didik kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3

Atapange.

Page 20: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

5

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1.4.1 Kegunaan Teoritis: Karya ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai

referensi dan bahan bacaan yang bermanfaat sehingga dapat memberikan

kontribusi untuk perkembangan ilmu pengetahuan khusunya bagi pendidik

serta sebagai bahan pertimbangan dan menjadi tambahan kelengkapan

referensi dalam bidang pendidikan bagi penelitian yang relevan di masa yang

akan datang.

1.4.2 Kegunaan Praktis:

1.4.2.1 Bagi Penulis: Dengan penelitian ini juga diharapkan dapat menambah

wawasan pengalaman dan pengetahuan dalam mempraktikkan ilmu dan teori

tentang pendidikan yang diperoleh di bangku kuliah, serta sebagai tambahan

pengetahuan untuk bekal terjun ke masyarakat.

1.4.2.2 Bagi Lembaga: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah

bacaan dan pengetahuan dibidang pendidikan serta sebagai acuan penelitian

yang relevan bagi mahasiswa IAIN Parepare.

1.4.2.3 Bagi Madrasah: Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dan meningkatkan prestasi peserta didik MTs As‟adiyah No. 3

Atapange pada implementasi program BTQ sehingga akan meningkat juga

mutu pendidikan di sekolah/madrasah.

Page 21: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

6

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Implementasi Program BTQ

2.1.1.1 Pengertian Implementasi Program BTQ

Setiap orang yang beragama Islam, diwajibkan untuk dapat membaca al-

Qur‟an dengan baik dan benar. Karena membaca al-Qur‟an dengan baik dan benar

merupakan salah satu ibadah dihadapan Allah. Orang tersebut akan mendapat pahala

di sisi-Nya dan membimbing manusia bahagia di dunia dan di akhirat sebagaimana

firman Allah di dalam Q.S. Al-Maidah/5: 15-16.

Terjemahnya:

Hai ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi al-kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.

4

Dari ayat tersebut di atas dapat dipahami bahwa Allah hendak memimpin

manusia kejalan keselamatan dengan mengeluarkannya dari kegelapan kecahaya yang

4Kementerian Agama RI, Alwasim Al-Qur’an Tajwid Kode, Transliterasi Per Kata, Terjemah

Per Kata, h. 110.

Page 22: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

7

terang benderang dan untuk memimpinnya kejalan yang lurus. Dengan demikian

jelaslah bahwa al-Qur‟an diturunkan Allah dengan maksud dan tujuan agar manusia

terpimpin kepada kebahagiaan hidup lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat.

Kata implementasi dapat diartikan "pelaksanaan atau penerapan".5 Sedangkan

Program adalah "rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan".6

Selanjutnya kata baca tulis al-Qur‟an adalah dua kata kerja yang saling berkaitan,

karena seseorang yang sudah mampu menulis biasanya dapat membaca, begitu juga

sebaliknya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "baca atau membaca adalah melihat

serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan (melisankan atau hanya dalam hati),

mengeja atau melafalkan apa yang tertulis".7

Menurut Supriatna dalam M. Zubad Nurul Yaqin mengartikan membaca

sebagai:

Suatu kesatuan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan dengan bunyi serta maknanya, dan menarik kesimpulan yang menjadi maksud bacaan. Dan Broto mengartikan membaca sebagai kegiatan memahami fungsi dan makna yang dibaca dengan jalan mengucapkan bahasa, mengenal bentuknya, dan memahami isinya.

8

Jadi membaca dapat diartikan mengeja atau melisankan apa yang tertulis.

Seperti membaca surat kabar, membaca kisah, cerpen, kitab-kitab dan lain

sebagainya.

5Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. VII; Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2013), h. 529.

6Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1104.

7Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 109.

8M.Zubad Nurul Yaqin, Al-Qur’an sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Upaya

Mencetak Anak Didik yang Islami (Cet. I; Malang:UIN-Malang Press, 2009), h.116.

Page 23: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

8

Kemudian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Tulis atau menulis

adalah membuat huruf, angka, dan sebagainya yang dibuat dengan pena ditulis

dengan tangan, melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang cerita, membuat

surat, membuat kaligrafi dan sebagainya”.9

Menurut Marwoto dalam Dalman menjelaskan bahwa menulis adalah:

Mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan secara leluasa. Dalam hal ini, menulis itu membutuhkan skemata yang luas sehingga sipenulis mampu menuangkan ide, gagasan, pendapatnya dengan mudah dan lancar. Skemata itu sendiri adalah pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Jadi, semakin luas skemata seseorang, semakin mudahlah ia menulis.

10

Membaca dan menulis merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis

sebagai pembaca dan pembaca sebagai penulis. Seseorang akan mampu menulis

setelah membaca karya orang lain. Ketika seseorang membaca karya orang lain ia

akan berperan juga seperti penulis, ia akan menemukan topik dan tujuan, gagasan,

serta mengorganisasikan bacaan dari karangan yang dibaca.11

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

proses penyampaian pikiran, angan-angan, perasaan dalam bentuk lambang, tanda,

tulisan yang mempunyai makna.

Selanjutnya pengertian al-Qur‟an menurut Said Abdul Adhim dalam bukunya

“Nikmatnya Membaca al-Qur‟an” mengatakan bahwa: Al-Qur‟an adalah

“Kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah saw dan membacanya adalah

ibadah”.12

9Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1497.

10Dalman, Keterampilan Menulis (Cet. IV; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2015), h. 4.

11Dalman, Keterampilan Menulis, h. 10.

12Said Abdul Adhim, Nikmatnya Membaca Al-Qur’an (Cet. 1; Solo: PT Aqwam Media

Profetika 2013), h. 13.

Page 24: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

9

Menurut Mohd. Zaki Kirmani dalam bukunya The Qur’an and Future of

Science mengemukakan bahwa:

The Qur’an is not a book in conventional meaning of the term. It is an ensemble of messages received by Prophet Muhammad revealed to him by God through an extra sensory agency named Jibril by the Qur’an itself. These messages were received in instalments and obviously contained information, guidance and comments on the situations Prophet Muhammad was facing while disseminating the guidanca to the people in and around the city of Makkah and Madinah (in today’s Saudia Arabia).

13

Terjemahan kalimat di atas adalah al-Qur‟an bukanlah buku konvensional

atau kuno. Tapi itu adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui

malaikat Jibril. Wahyu ini berisikan informasi, petunjuk dan seruan, sesuai keadaan

dan situasi yang dihadapi Rasulullah, dan juga sebagai petunjuk bagi masyarakat

sekitar Makkah dan Madinah.

Selanjutnya al-Qur‟an menurut bahasa, kata al-Qur‟an adalah bentuk masdar

dari kata qara’a yang artinya “membaca‟‟. Sedangkan menurut istilah adalah firman

Allah yang mengandung mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw

yang termaktub dalam mushaf-mushaf (lembaran-lembaran yang berjilid) yang

disalin dengan jalan mutawatir yang membacanya adalah ibadah.14

Secara istilah al-Qur‟an didefenisikan dalam ragam pandangan yang di latar

belakangi oleh bidang ilmu masing-masing. Ada dua kelompok besar yang ahli dalam

al-Qur‟an tetapi mempunyai perspektif ilmu yang berbeda, yaitu Ahli Kalam

(mutakallim) dan Ahli Fikih (fuqaha). Menurut sebagian besar ahli kalam, al-Qur‟an

adalah kalam Allah yang bersifat qadim bukan mahluk, dan bersih dari sifat-sifat

yang baru dan lafal-lafalnya bersifat azali yang berkesinambungan tanpa terputus-

13

Mohd. Zaki Kirmani, The Qur’an and Future Of Science (Cet. I; India: Global Vision

Publishing House, 2001), h. 3.

14Abd. Wadud, Al-Qur’an Hadits (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2005), h. 4.

Page 25: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

10

putus. Namun ada sebagian kecil ahli kalam yang mengatakan al-Qur‟an bersifat

hadis (baru) dan mahluk. Perbedaan ini terletak pada sudut pandang hakikat al-

Qur‟an yang dimaksud. Al-Qur‟an dikatakan baru jika yang dimaksud adalah wujud

fisik seperti yang ditulis berulang-ulang oleh manusia melalui suatu penerbitan.

Sementara jika yang dimaksud adalah al-Qur‟an sebagai wahyu Allah di lauh

mahfuzd atau hakikat bacaanya itu sendiri, maka al-Qur‟an tetap qadim. Sedangkan

menurut ahli fikih, al-Qur‟an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad saw ditulis dalam bentuk mushaf berdasarkan

penukilan secara mutawatir dan dianggap ibadah bagi pembacanya. Defenisi ahli

fikih ini yang disambut lebih positif oleh kaum muslimin termasuk di Indonesia.

Defenisi ahli fikih ini bagi kaum muslimin tidak mengandung pertentangan

interpretasi.15

Menurut Syaikh Al-Abubakar Jazairi berkata: Al-Qur‟an adalah “dzikir yang

paling utama karena ia adalah firman Allah swt dan ia adalah doa dan dzikir termulia

yang hanya diberikan melalui lisan para utusan Allah”.16

Menurut Abdul Halim Mahmud dalam Deden Makbuloh bahwa:

Mempertegas eksistensi al-Qur‟an dengan mendefenisikan al-Qur‟an sebagai firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat sebagai kitab yang keotentikannya selalu dijamin Allah, sehingga para orientalis (orang barat yang mengkaji Islam) pun tidak ada celah untuk meragukan keotentikan tersebut. Kalaupun ada orientalis yang meragukan, sebenarnya karena ingin merusak ajaran al-Qur‟an dan membius umat Islam agar ikut meragukannya. Sebab, jika dikaji secara jujur alasan meragukan mereka, malah tujuan orientalis tersebut sangat subjektif, mengada-ada. Misalnya, Christhop Luxenberg menyangkal keaslian al-Qur‟an berbahasa Arab, teks asli al-

15

Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam, h. 156-157.

16Samsul Munir Amin dan Haryanto, Etika Berdzikir: berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah

(Cet: I; Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2011), h. 45.

Page 26: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

11

Qur‟an telah dimusnahkan Khalifah Usman bin Affan, salinan al-Qur‟an banyak disalah artikan.

17

Menurut al-Qur‟an sendiri dalam Deden Makbuloh bahwa al-Qur‟an adalah:

Kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Lafal al-Qur‟an dalam bahasa Arab sudah jelas dan maknanya sesuai dengan watak bahasa Arab itu sendiri. Namun demikian, al-Qur‟an tetap maknanya dapat dipahami dalam berbagai bahasa manusia. Oleh karna itu, al-Qur‟an tetap konsisten dengan peranannya sebagai hudan (petunjuk) bagi manusia. Dalam ayat lain ditegaskan bahwa al-Qur‟an sesungguhnya tanggungan Allah mengumpulkan dalam dada Nabi dan membacakannya. Dengan demikian, al-Qur‟an mutlak bersumber dari Allah dan isinya benar sebagai petunjuk bagi manusia.

18

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, yang dimaksud dalam judul

penelitian ini bahwa Implementasi Program BTQ adalah suatu rancangan atau usaha

yang sedang dilakukan yang di dalamnya terdapat bimbingan dan pembelajaran

tentang membaca dan menulis al-Qur‟an untuk mencapai tujuan yang diharapkan

pada MTs As‟adiyah No. 3 Atapange.

2.1.1.2 Seruan Mendidik Peserta Didik Baca Tulis Al-Qur’an

2.1.1.2.1 Seruan mendidik peserta didik membaca al-Qur‟an

Di antara pendidikan yang diberikan kepada peserta didik, pendidikan paling

mulia yang dapat diberikan orang tua adalah pendidikan al-Qur‟an merupakan

lambang agama Islam yang paling asasi dan hakiki.

Rasulullah saw dalam misi mengajarkan kitab suci al-Qur‟an menyeru dan

mendorong orang tua agar tidak lupa mendidik anak-anaknya membaca al-Qur‟an

bila mereka telah cukup umur. Sebagaimana dalam hadits dinyatakan yang artinya

17

Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam, h. 157.

18Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam, h. 158.

Page 27: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

12

“Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu, mencintai keluarga

Nabi, dan membaca al-Qur‟an”.19

2.1.1.2.2 Anjuran mendidik peserta didik menulis al-Qur‟an

Selain menyeru peserta didik membaca al-Qur‟an, Rasulullah saw juga

menekankan pentingnya mendidik peserta didik menulis huruf-huruf al-Qur‟an.

Peserta didik diharapkan memiliki kemampuan menulis (kitabah) aksara al-Qur‟an

dengan baik dan benar dengan cara imla “dikte” atau setidak-tidaknya dengan cara

menyalin (nash) dari mushaf.20

Firman Allah dalam Q.S. Al-Qalam/68:1.

Terjemahnya:

Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan.21

Kata al-qalam menyeru mereka untuk menulis dan mencatat (mengikat makna

dan memonumenkan gagasan).22

Semaraknya tradisi tulis-menulis dikalangan generasi Islam pertama dan pada

masa-masa berikutnya sesungguhnya merupakan penyambutan atas seruan al-Qur‟an.

Sendiri dimasa-masa awal turunnya. Seperti diketahui, wahyu kedua yang diturunkan

adalah surah al-Qalam. Pada ayat pertama surah tergambar pentingnya Qalam (alat

tulis menulis).23

19

Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an (Cet.;

Jakarta: Gema Insani, 2004). h. 67.

20Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an, h. 68.

21Kementerian Agama RI, Alwasim Al-Qur’an Tajwid Kode, Transliterasi Per kata, Terjemah

Per kata, h. 564. 22

Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an, h. 21.

23Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an, h. 69.

Page 28: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

13

Digunakannya bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur‟an salah satu fungsinya

adalah agar umat manusia mau belajar, membaca, menulis, dan mengkajinya. Allah

berfirman dalam Q.S. Yusuf/12: 2.

Terjemahnya:

Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Qur‟an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.

24

2.1.2 Kemampuan Membaca Al-Qur’an

2.1.2.1 Pengertian Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kemampuan adalah “kuasa, bisa

atau sanggup melakukan sesuatu. Kesanggupan dalam membaca al-Qur‟an dan

sebagainya”.25

Kemampuan merupakan kesanggupan, kecakapan atau potensi seseorang

untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam

suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.

Menurut Albert J. Haris dalam bukunya How To Increase Reading Ability

mengemukakan bahwa:

Reading is a complex process in which the recognition and comprehension of written symbols are influenced by reader’s perceptual skills, decoding skills, experiences, language backgrounds, mind sets, and reasoning abilities as they anticipate meaning on the basis of what has been read.

26

Terjemahan kalimat di atas adalah Membaca adalah proses yang sangat

penting, di mana terdapat pengenalan dan pemahaman tentang simbol-simbol yang

24

Kementerian Agama RI, Alwasim Al-Qur’an Tajwid Kode, Transliterasi Per kata, Terjemah

Per kata, h. 235.

25Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 869.

26Albert J. Haris, How To Increase Reading Ability (New York: Longman Group, 1980), h. 10.

Page 29: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

14

ada pada tulisan yang mempengaruhi kemampuan persepsi atau pandangan para

pembaca, kemampuan untuk memecahkan pengalaman, latar belakang bahasa, cara

pandang, dan kemampuan nalar sesuai dengan makna awal yang telah dibaca.

Menurut Ahsin W. Al-Hafidz dalam bukunya Bimbingan Praktis Menghafal

Al-Qur‟an bahwa al-Qur‟an adalah:

Kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir membaca terhitung sebagai ibadah dan tidak akan ditolak kebenarannya.

27

Setiap orang yang beragama Islam, harus dapat membaca kitab suci al-Qur‟an

al-Karim dengan benar sebagai pedomannya, karena membaca adalah suatu jalan

untuk mengetahui dan memahami isi yang terkandung dalam al-Qur‟an, maka dari itu

perlu ada bimbingan agar dapat membaca al-Qur‟an dengan benar.

Orang yang membaca al-Qur‟an, walaupun tidak memahaminya, merupakan

ibadah dihadapan Allah. Orang tersebut mendapat balasan pahala dan dekat di sisi-

Nya. Jika pembaca memahami bacaannya, maka Allah menambah pahala padanya.28

Kemampuan untuk bisa membaca al-Qur‟an dengan baik, seseorang terlebih

dahulu dituntut harus mengenal huruf-huruf, kemudian dituntut untuk mampu

malafalkan huruf-huruf dengan makhraj huruf yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan

dibarengi dengan kemampuan mengetahui ilmu tajwid.29

27

Ahsin W. Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an (Cet. 3; Jakarta: PT Bumi

Aksara 2005), h. 1.

28Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki, Keistimewaan-keisimewaan Al-Qur’an (Cet. I:

Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001). h. 185.

29Departemen Agama RI, Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Siswa SMA (Cet. I; Jakarta:

Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2007), h. 9.

Page 30: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

15

Jadi, dengan pemahaman di atas dapat disimpulkan bahwa keharusan

membaca al-Qur‟an beserta tajwidnya yang baik menjadi kemampuan minimal yang

harus dimiliki oleh peserta didik dalam membaca al-Qur‟an.

2.1.2.2 Dasar Membaca Al-Qur’an

Umat Islam dalam membaca al-Qur‟an tentunya atas dasar yang kuat. Dasar

tersebut berasal dari dua aspek:

2.1.2.2.1 Dasar Al-Qur‟an

Firman Allah swt yang berhubungan dengan dasar membaca al-Qur‟an yakni

Q.S. Al-Alaq/96:1-5.

Terjemahnya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

30

Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah swt telah menyerukan kepada

umat Islam untuk belajar al-Qur‟an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh

masing-masing individu karena mempelajarinya adalah wajib disamping juga

mendirikan sholat.

2.1.2.2.2 Dasar Hadits

Setiap manusia selalu membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang

disebut agama. Untuk merasakan bahwa di dalam jiwanya ada pesarasaan yang

meyakini adanya Zat Yang Maha Kuasa sebagai tempat untuk berlindung dan

30

Kementerian Agama RI, Alwasim Al-Qur’an Tajwid Kode, Transliterasi Per Kata,

Terjemah Per Kata, h. 597.

Page 31: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

16

memohon pertolongan. Adapun hadits yang memerintahkan untuk membaca al-

Qur‟an adalah sebagai berikut:

سهاى , قال ثىا صهاى الله عه انا ا ع االله ع ث عاىثح رض يثم اناذي قزأ :حد

عه تعا د, يثم انذي قزآ فزج انكزاو, حا فظ ن يع انسا انقزآ

.شد د , فه أجزا

Artinya:

Aisyah meriwayatkan dari Nabi saw, beliu bersabda: “Perumpamaan orang yang membaca al-Qur‟an dan ia menghafalnya, maka ia akan bersama para malaikat mulia. Sedangkan perumpamaan orang yang membaca al-Qur‟an dengan tekun, dan ia mengalami kesulitan atasnya, maka ia mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari, Kitab: “Tafsir” (65), Bab: Surat „Abasa (80)).

31

Hadits lain juga dikatakan bahwa:

ل الله صها ، قال : قال رس االله ع سى الأشعزي رض ي ث آت حد ى الله عه

ا طة، طع حا طة ح، ر ثم الأتزجا ك اناذي قزأ انقزآ ؤي سهاى: يثم ان

، ا حه طع زج، ل رح نا ثم انتا ك اناذي ل قزأ انقزآ ؤي يثم يثم ان

افق يثم ان ، ا يز طع حا طة حاح، ر ، يثم انز افق اناذي قزأ انقزآ ان

. ا يز طع ح ثم انحظهح، نس نا ر ك اناذي ل قزأ انقزآ

Artinya:

Abu Musa Al-Asy‟ari berkata, Rasulullah saw bersabda: perumpamaan seorang mukmin yang suka membaca al-Qur‟an adalah seperti buah utrujah; aromanya harum dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mukmin yang tidak suka membaca al-Qur‟an adalah seperti buah kurma; tidak beraroma namun rasanya manis. Perumpamaan seorang munafik yang suka membaca al-Qur‟an adalah seperti buah raihanah; aromanya harum tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan seorang munafik yang tidak suka membaca al-Qur‟an adalah seperti buah handhalah; tidak beraroma dan rasanya pahit.

32

31

Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’lu’ Wal Marjan Mutiara Hadits Sahih Bukhari dan

Muslim, (Cet: XII; Jakarta: Ummul Qura, 2012), h. 373.

32Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lu’lu’ Wal Marjan Mutiara Hadits Sahih Bukhari dan

Muslim, h. 373.

Page 32: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

17

Berdasarkan hadits di atas, maka dapat disimpulkan bahwa orang yang mahir

membaca al-Qur‟an adalah orang yang bagus dan tepat bacaannya. Adapun orang

yang tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua

pahala yaitu pahala tilawah dan pahala atas kecapaian dan kesulitan yang ia alami.

Orang yang suka membaca al-Qur‟an akan bermanfaat buat dirinya juga buat orang

lain.

2.1.2.3 Adab Membaca Al-Qur’an

Segala perbuatan yang dilakukan manusia memerlukan etika dan adab untuk

melakukannya, apalagi dalam membaca al-Qur‟an. Sebagaimana diketahui bahwa al-

Qur‟an adalah kalam Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw

sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa dan membacanya adalah suatu ibadah.

Oleh karena itu, ada beberapa adab yang disunnahkan dalam membaca al-Qur‟an, di

antaranya: 33

2.1.2.3.1 Disunnahkan berwudhu sebelum membaca al-Qur‟an. Karena membaca

al-Qur‟an adalah zikir yang paling utama. Membaca al-Qur‟an dalam

keadaan berhadats diperbolehkan menurt ijma‟ ulama. Berbeda dengan

junub, mereka tidak diperbolehkan membaca dan memegang mushaf al-

Qur‟an. Sebelum membaca orang yang junub harus mandi atau

tayammum.

2.1.2.3.2 Disunnahkan ketika membaca al-Qur‟an ditempat yang suci, terutama di

dalam mesjid.

33

Muhammad ibn „Alawi Al-Maliki, Samudra Ilmu-Ilmu Al-Quran (Cet. 1; Bandung: Arasy

Mizan, 2003), h. 61.

Page 33: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

18

2.1.2.3.3 Disunnahkan ketika membaca al-Qur‟an, duduk sambil menghadap

kiblat, dengan khusyuk, tenang, dan tertib sambil menundukkan kepala.

2.1.2.3.4 Disunnahkan membersihkan gigi sebelum membaca al-Qur‟an sebagai

bentuk penghormatan dan penyucian terhadapnya. Karena siwak atau

membersihkan gigi adalah sunnah Nabi pada akan sholat, tilawah, dan

khutbah.

2.1.2.3.5 Disunnahkan membaca isti‟adzah sebelum membaca al-Qur‟an, yaitu

memohon perlindungan kepada Allah swt dari segala godaan setan yang

terkutuk.

2.1.2.3.6 Siapa pun yang hendak membaca al-Qur‟an sebaiknya membiasakan

bacaan basmala pada awal setiap surah, selain surah at-Taubah. Sebab,

menurut mayoritas ulama, basmala merupakan salah satu ayat al-Qur‟an

yang sangat baik dibaca sebelum membaca al-Qur‟an. Bahkan, sekalipun

membaca al-Qur‟an dari pertengahan surah, tetap disunnahkan untuk

membaca basmala. Demikian antara lain ditetapkan oleh imam Syafi‟i.

2.1.2.3.7 Disunnahkan membaca al-Qur‟an secara tartil (pelan dan jelas sesuai

kaidah tajwid al-Qur‟an). Namun, manakah yang lebih utama afdhal,

membaca secara tartil meskipun sedikit ataukah membaca cepat dan

banyak? Ulama berbeda pendapat. Di antara jawaban yang berkembang,

tanggapan terbaik dari mereka adalah yang menegaskan bahwa pahala

membaca al-Qur‟an secara tartil lebih mulia, sedangkan pahala membaca

al-Qur‟an secara cepat lebih banyak. Bukankah setiap huruf yang dibaca

itu akan diberi ganjaran sepuluh kali lipat.

Page 34: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

19

2.1.2.3.8 Disunnahkan membaca al-Qur‟an dengan merenungkan makna tadabbur

dan memahami arti tafahhum. Kedua hal tersebut merupakan tujuan

utama dari pembacaan terhadap al-Qur‟an.

2.1.2.3.9 Disunnahkan menangis atau berusaha menangis, sedih, dan khusyuk

ketika membaca al-Qur‟an. Berkenaan dengan hal ini, penulis kitab Syarh

al-Muhadzdzab menjelaskan, “Cara untuk melahirkan rasa sedih

(menangis) ketika membaca al-Qur‟an adalah dengan merenungi dan

memahami apa yang dibaca, khususnya mengenai ancaman, janji

ancaman keras, berbagai persetujuan, berbagai perjanjian, lalu ia

memikirkan dan menyadari betapa lemah dan sembrononya menghadapi

sesuatu hal.

2.1.2.3.10 Disunnahkan untuk memperindah suara ketika membaca al-Qur‟an.

Adapun apabila seseorang tidak mampu membaca al-Qur‟an dengan

suara yang indah dan bagus, hendaklah berusaha untuk melakukan hal

tersebut, selama tidak keluar dari batas kewajaran.

2.1.2.3.11 Disunnahkan membaca al-Qur‟an dengan suara keras dan jelas tafkhim.

Yang dimaksud dengan membaca keras adalah membaca al-Qur‟an

dengan suara yang sewajarnya, tidak mengganggu dan tidak riya.

Demikianlah beberapa adab dalam membaca al-Qur‟an. Semoga dengan

mengikuti petunjuk Allah swt dan Rasulullah saw tersebut, sehingga dapat

membuahkan segala manfaat dan keutamaan dari membaca al-Qur‟an.

2.1.2.4 Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Al-Qur‟an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah swt untuk menjadi

rahmat bagi seluruh alam. Al-Qur‟an adalah sumber segala sumber hukum Islam

Page 35: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

20

yang sekaligus merupakan pedoman bagi umat manusia di dunia untuk menjalani

kehidupan di dunia ini dengan baik, menuju kehidupan akhirat yang sejahtera.

Membaca al-Qur‟an merupakan pekerjaan yang utama, yang mempunyai

berbagai keistimewaan dibandingkan dengan membaca bacaan yang lain. Al-Qur‟an

mempunyai beberapa keutamaan, diantaranya: 34

2.1.2.4.1 Al-Qur‟an akan menjadi penolong dan pembela pada hari kiamat

bagi siapa saja yang bersedia membaca dan merenungi makna

serta kandungannya.

2.1.2.4.2 Pembaca dan pengamal al-Qur‟an adalah orang yang paling baik

dan utama dihadapan Allah swt.

2.1.2.4.3 Membaca al-Qur‟an memiliki pahala yang besar dan berlipat ganda.

2.1.2.4.4 Pembaca dan pengamal al-Qur‟an laksana buah manis yang harum

baunya.

2.1.2.4.5 Membaca al-Qur‟an akan dapat mengangkat derajat dan martabat

kita pada derajat yang luhur dan mulia di hadapan Allah swt.

2.1.2.4.6 Membaca al-Qur‟an akan mendatangkan rahmat Allah swt

dan memberikan ketentraman dalam hati dan jiwa.

2.1.2.4.7 Membaca al-Qur‟an akan memberi ketenangan dan kedamaian hati,

dan sangat bermanfaat bagi kesehatan jiwa.

2.1.2.4.8 Muslim yang bersedia membaca al-Qur‟an adalah muslim yang kuat

dan teguh.

2.1.2.4.9 Membaca al-Qur‟an akan mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat.

34

Samsul Munir Amin, Haryanto Al-Fandi, Etika Berdzikir berdasarkan Al-Quran dan

Sunnah, h. 45-47.

Page 36: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

21

2.1.2.4.10 Membaca al-Qur‟an menjadikan seorang hamba Allah swt yang

mulia dan terhormat, akan disandingkan bersama para Nabi dan

Rasul pilihan-Nya.

2.1.2.4.11 Dengan membaca al-Qur‟an, kita akan mendatangkan pertolongan

dan perlindungan Allah swt di dunia dan akhirat.

2.1.2.4.12 Membaca al-Qur‟an dengan meresapi makna serta kandungan yang

terdapat di dalamnya akan menyembuhkan hati yang sakit dan

jiwa yang luka.

2.1.2.4.13 Membaca al-Qur‟an akan mendatangkan cinta dan kasih Allah swt

kepada kita.

Demikianlah di antara keutamaan yang dapat dipetik ketika membaca dan

merenungi al-Qur‟an.

2.1.2.5 Metode Belajar Membaca Al-Qur’an

Ada beberapa metode membaca al-Qur‟an yang sering digunakan pada saat

mempelajari seni membaca al-Qur‟an, yaitu:

2.1.2.5.1 Metode Iqra‟

Metode iqra‟ adalah suatu metode membaca al-Qur'an yang menekankan

langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan iqra‟ terdiri dari 6 jilid di

mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang

sempurna.

Metode iqra‟ ini disusun oleh Ustadz As‟ad Human yang berdomisili di

Yogyakarta. Kitab Iqra‟ dari ke-enam jilid tersebut ditambah satu jilid lagi yang berisi

tentang doa-doa. Dalam setiap jilid terdapat petunjuk pembelajarannya dengan

maksud memudahkan setiap orang yang belajar maupun yang mengajar al-Qur'an.

Page 37: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

22

Metode iqra‟ ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang bermacam-

macam, karena ditekan-kan pada bacaannya (membaca huruf al-Qur'an dengan fasih).

Bacaan langsung tanpa dieja, artinya tidak diperkenalkan nama-nama huruf hijaiyah

dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) dan lebih bersifat individual.

2.1.2.5.2 Metode Al-Baghdadi

Metode al-Baghdadi adalah metode tersusun tarkibiyah, maksudnya yaitu

suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang

atau lebih kita kenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode

yang paling lama muncul dan metode yang pertama berkembang di Indonesia. Cara

pembelajaran metode ini terdapat hafalan, mengeja, modul, tidak variatif, dan

pemberian contoh yang absolute.35

2.1.2.5.3 Metode Al-Banjari

Dinamakan metode al-Banjari karena metode membaca al-Qur‟an ini disusun

di Banjarmasin pada abad ke-17 dengan seorang ulama besar yaitu Syekh

Muhammad Arsyad al-Banjari dengan kitabnya Sabilal Muhtadin.36

Cara

mengajarkannya dengan metode ini, pertama, guru mengenalkan diri dan bercerita

tentang membaca al-Qur‟an,37

dilanjutkan dengan memperkenalkan siswa berbagai

huruf-huruf hijaiyyah sebanyak 29 huruf. Di sini juga diajarkan cara merangkai huruf

dari kiri, kanan dan tengah. Dengan selalu memperhatikan tahap kemampuan siswa

dengan memakai sistem taqrir (pengulangan), agar peserta didik menguasai

35

Qash_tha al hikmah.co.id. “Macam-macam Metode Pembelajaran Al-Qur‟an”.

Qashthaalhikmah.blogspot.co.id./2010/01/macam-macam-metode-pembelajaran-al.html?m=1. (diakses

pada tanggal 09 Maret 2018)

36Departemen Agama RI, Metode-metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, (Jakarta:

Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1995), h. 3.

37Departemen Agama RI, Metode-metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, h. 8.

Page 38: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

23

menguasai bacaan atau bunyi huruf berangkai tanda baca fatha, kasrah, dhammah dan

tanwin. Setelah itu peserta didik diperkenalkan huruf mad (bacaan panjang), dengan

dilanjutkan dengan pemahaman tajwid, hukum nun mati dan tanwin, dan cara

berwaqaf.38

2.1.2.5.4 Metode Al-Barqy

Metode al-Barqy adalah metode membaca al-Qur‟an yang menggunakan buku

sederhana yang dikemas sebagai tuntunan membaca tulis huruf al-Qur‟an. Al-Barqy

berasal dari kata al-Barqu, yang berarti kilat. Dengan harapan buku ini dapat

membantu siapa saja yang belajar membaca dan menulis huruf al-Qur‟an dengan cara

secepatnya.39

2.1.2.5.5 Metode Qira‟ati

Secara umum metode membaca al-Qur‟an ini bertujuan agar peserta didik

mampu membaca al-Qur‟an dengan baik sekaligus benar dengan kaidah tajwid.

Secara umum pengajaran al-Qur‟an dengan metode ini adalah sebagai berikut:

2.1.2.5.5.1 Dapat digunakan pengajarannya secara klasikal dan individual.

2.1.2.5.5.2 Guru menjelaskan dengan memberikan contoh materi pokok bahasan,

selanjutnya peserta didik membaca sendiri.

2.1.2.5.5.3 Peserta didik membaca tanpa mengeja.

2.1.2.5.5.4 Sejak permulaan belajar, peserta didik ditekankan untuk membaca yang

tepat dan cepat.40

38

Departemen Agama RI, Metode-metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, h. 7.

39Departemen Agama RI, Metode-metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, h. 51.

40Departemen Agama RI, Metode-metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, h. 103.

Page 39: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

24

2.1.2.6 Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Ada enam kiat agar bisa cepat dan mudah membaca al-Qur‟an dengan baik

dan benar, yaitu: 41

2.1.2.6.1 Kuasai huruf-huruf hijaiyah

Ini adalah langkah awal untuk belajar membaca al-Qur‟an. Oleh karna itu,

penguasaan huruf hijaiyah dan cara melafalkannya sangat penting untuk menguasai

dan mempercepat belajar membaca al-Qur‟an. Jika ini sudah dikuasai dengan baik,

bahasan lainnya akan mudah dikuasai pula.

2.1.2.6.2 Kuasai tanda baca

Setelah memahami huruf hijaiyah, maka langkah selanjutnya adalah

menguasai tanda baca, baik vocal maupun konsonan. Misalnya, kapan sebuah huruf

berbunyi a, i, atau u. mengeja tanda baca huruf hijaiyah sebenarnya tidak berbeda

dengan cara mengeja huruf latin.

2.1.2.6.3 Kuasai isyarat bacaan

Kuasai isyarat bacaan adalah mengetahui kapan sebuah huruf dibaca pendek,

panjang, ditahan, atau diayun. Sebenarnya, hal ini sama seperti ketukan dalam irama

lagu. Al-Qur‟an itu indah dan mengandung unsur irama dan seni. Tidak heran jika

Rsasulullah saw pernah berpesan: “perindahlah dan hiasilah bacaan al-Qur‟an kalian

seindah mungkin dan semampu dan sebisa kalian untuk memperindahnya”.

2.1.2.6.4 Menguasai ilmu tajwid

Mengusai ilmu tajwid dan hukum-hukum tajwid itu tidak sesulit yang

dibayangkan. Penekannnya bukan pada teori, melainkan pada peraktik membacanya.

41

Hasby Ashidiqy, 2 Jam Pintar Membaca Al-Qur’an, (Cet. 1; Jakarta: Kaysa Media, 2010), h.

2-3.

Page 40: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

25

Semakin banyak diperaktikkan, semakin cepat ilmu tajwid dikuasai. Bahkan,

sekarang ini sudah ada al-Qur‟an bertajwid sehingga semakin mempermudah

pembacaan al-Qur‟an.

2.1.2.6.5 Jangan takut salah dalam membaca al-Qur‟an

Banyak orang yang tidak mau belajar membaca al-Qur‟an karna takut salah.

Padahal, salah ketika belajar adalah hal biasa dan lebih baik dari pada tidak pernah

salah karena sama sekali tidak pernah belajar. Karena kesalahan itulah seseorang jadi

mengerti dan mendapatkan ilmu dari kesalahan tersebut.

Allah swt memang maha mengerti. Kalaupun salah saat belajar membaca al-

Qur‟an hal itu ternyata tidak dihitung sebagai dosa, tetapi berbuah pahala. Pahala

pertama didapat karna usahanya dalam belajar membaca al-Qur‟an, sedangkan pahala

kedua karena terbata-bata atau mengalami kesalahan dalam membaca titik. Jika

seperti itu saja mendapat dua pahala, bagaimana dengan mereka yang sudah pandai

dan lancar membaca al-Qur‟an?

Rasulullah saw bersabda: “barang siapa membaca al-Qur‟an, ia akan

mendapat kebaikan, dan kebaikan itu berlipat sampai 10 kali kebajikan. Sungguh, aku

tidak pernah mengatakan bahwa kalimat Alif Lam Miim itu satu huruf, akan tetapi

Alif satu huruf, Lam satu huruf dan miim satu huruf”.

2.1.2.6.6 Istiqomah dalam latihan membaca al-Qur‟an

Seseorang dapat menjadi ahli kalau ia banyak berlatih dan istiqomah. Begitu

pula jika ingin ahli dalam membaca al-Qur‟an. Ada syarat tertentu sebelum seseorang

menjadi ahli dalm bidang baca al-Qur‟an. Cari guru dalam bidang itu dan kemudian

manfaatkan guru tersebut agar banyak berlatih dan mengoreksi bacaan al-Qur‟annya.

Page 41: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

26

Semakin banyak berlatih dan berdampingan dengan guru yang ahli, suatu saat ia akan

menjadi ahli.

Jadi kemampuan untuk bisa membaca dengan baik, seseorang terlebih dahulu

dituntut harus mengenal huruf-huruf, kemudian dituntut untuk mampu malafalkan

huruf-huruf dengan makhraj huruf yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan fashih serta

dibarengi dengan kemampuan mengetahui ilmu tajwid atau hukum-hukum tajwid.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa indikator-

indikator kemampuan membaca al-Qur‟an dapat diuraikan sebagai berikut:

2.1.2.6.6.1 Makhraj

Sebelum membaca al-Qur‟an, sebaiknya santri terlebih dahulu mengetahui

makharijul huruf. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ilmu tajwid, makhraj huruf

adalah artinya tempat atau letak dari mana huruf-huruf itu dikeluarkan. Secara garis

besar makharijul huruf terbagi atas lima, yaitu:

2.1.2.6.6.1.1 Jauf artinya rongga mulut.

2.1.2.6.6.1.2 Halq artinya tenggorokan.

2.1.2.6.6.1.3 Lisan artinya lidah.

2.1.2.6.6.1.4 Syafatani artinya dua bibir.

2.1.2.6.6.1.5 Khoisyum artinya hidung.42

2.1.2.6.6.2 Tajwid

Tajwid secara bahasa berasal dari kata Jawwada-Yujawwidu-Tajwiidan yang

artinya membaguskan atau membuat bagus. Sedangkan menurut istilah adalah ilmu

yang memberikan segala pengertian tentang huruf, baik hak-hak huruf maupun

42

Andi Suriadi, Buku Qiro’ah, (Cet. 15; Makassar: Yayasan Foslamic, 2013), h. 65.

Page 42: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

27

hukum-hukum baru yang timbul setelah hak-hak huruf dipenuhi, yang terdiri atas

sifat-sifat huruf, hukum-hukum mad, dan sebagainya

Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah agar dapat membaca ayat-ayat al-

Qur‟an secara betul fasih sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah saw juga agar

dapat memelihara lisan dari kesalahan-kesalahan ketika membaca al-Qur‟an. Adapun

hukum mempelajari ilmu tajwid yaitu tidak ada perbedaan pendapat bahwa

mempelajari ilmu tajwid hukumnya Fardhu Kifayah, sementara mengamalkan (ketika

membaca al-Qur‟an) hukumnya adalah Fardhu A‟in bagi setiap muslim dan

muslimah yang telah mukallaf.43

Sebagimana firman Allah swt berfirman dalam al-Qur‟an surah al-

Muzzammil ayat 4:

...

Terjemahnya:

“… Dan bacalah al-Qur‟an itu dengan perlahan-lahan (tartil)”.44

2.1.2.6.6.3 Konsisten dalam isyarat bacaan

Kuasai isyarat bacaan adalah mengetahui kapan sebuah huruf dibaca pendek,

panjang, ditahan, atau diayun. Sebenarnya, hal ini sama seperti ketukan dalam irama

lagu.

2.1.2.6.6.3.1 Kefasihan

Fasih dalam membaca al-Qur‟an maksudnya terang atau jelas dalam pelafalan

atau pengucapan lisan ketika membaca al-Qur‟an.

43

Andi Suriadi, Buku Qiro’ah, h. 63.

44Kementrian Agama RI, Alwasim Al-Qur’an Tajwid Kode, Transliterasi Per Kata, Terjemah

Per Kata, h. 574.

Page 43: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

28

2.1.2.6.6.3.2 Kelancaran

Lancar dalam membaca al-Qur‟an artinya dapat membaca cepat dan sesuai

makhraj dan hukum tajwidnya, tidak terputus-putus, tidak tersendat-sendat dalam

membacanya.

2.1.3 Kemampuan Menulis Al-Qur’an

2.1.3.1 Pengertian Menulis

Suparno dan Yunus dalam Dalman mengatakan bahwa “menulis merupakan

suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai alat atau medianya”.45

Tulis-menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian

pesan atau informasi secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa

tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur yaitu

penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca.

Menulis merupakan sebuah proses kreatif yang menuangkan gagasan dalam bentuk

bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur.

Istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang sejenis ilmiah. Menulis

juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat

untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat memahaminya.

Dalam hal ini dapat terjadi komunikasi antar penulis dan pembaca.46

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis

merupakan kegiatan menggerakkan tangan dengan menggunakan media atau alat

45

Dalman, Keterampilan Menulis, h. 4.

46

Dalman, Keterampilan Menulis, h. 3-4.

Page 44: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

29

tertentu yang tujuannya untuk merangkai huruf atau membuat sebuah kalimat yang

dapat disampaikan kepada orang lain.

2.1.3.2 Cara Menulis Huruf Al-Qur’an

Untuk dapat memenuhi target kemandirian dalam menulis al-Qur‟an seorang

pendidik tentunya harus mempersiapkan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang

akan digunakan dalam menyampaikan materinya. Selain itu, seorang pendidik yang

baik juga dituntut untuk mempersiapkan bahan ajarnya. Adapun langkah-langkah

dalam menulis huruf Arab sebagai berikut:

2.1.3.2.1 Penulisan huruf Arab dimulai dari kanan ke kiri.

2.1.3.2.2 Jumlah huruf Arab (disebut dengan huruf hijaiyyah). Huruf ini jumlahnya

28 huruf.

2.1.3.2.3 Huruf-huruf itu ada yang dapat menyambung dan disambung, ada yang

bisa disambung tetapi tidak bisa menyambung. Masing-masing

mempunyai bentuk huruf sesuai posisinya (di depan, tengah, belakang

atau terpisah). Di antara huruf-huruf itu terdapat beberapa huruf yang

dapat disambung dan menyambung dan beberapa huruf yang hanya dapat

disambung.

2.1.3.2.4 Semua huruf Arab adalah konsonan, termasuk alif, wawu dan ya (sering

disebut dengan huruf illat). Maka mereka memerlukan tanda vokal.47

Untuk dapat menulis huruf al-Qur‟an maka perlu penguasaan huruf-huruf

hijaiyyah melalui langkah-langkah di atas.

47

Nurulhuda Hamzah, “Hubungan Antara Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Dengan

Kemampuan Menulis Al-Qur‟an Santri Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Darul

Qur‟an At-Taqwa Jampue Kabupaten Pinrang” (Skripsi Sarjana; Jurusan Tarbiyah: Parepare, 2018), h.

40.

Page 45: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

30

2.1.3.3 Indikator Kemampuan Menulis Al-Qur’an

Saat ini kemampuan menulis menjadi hal yang wajib dimiliki oleh setiap

orang. Mampu dan terampil menulis dengan baik dan benar menjadi salah satu tujuan

pembelajaran di sekolah-sekolah baik yang formal maupun informal. Salah satu yang

diajarkan di sekolah-sekolah terutama sekolah yang berbasis agama Islam adalah

diajarkan cara menulis al-Qur‟an. Hal ini bertujuan agar santri dapat menulis dengan

baik dan tepat. Adapun indikator-indikator kemampuan menulis huruf al-Qur‟an

dapat diuraikan sebagai berikut:48

2.1.3.3.1 Ketepatan menulis huruf hijaiyyah. Ketepatan yang dimaksud ialah santri

mampu membedakan huruf-huruf yang bersambung ataupun berpisah

ketika berada di awal, di tengah dan di akhir kalimat suatu lafadz atau kata.

2.1.3.3.2 Kerapian dalam menulis ayat-ayat al-Qur‟an

2.1.3.3.3 Kelancaran dalam menulis huruf al-Qur‟an.

2.1.3.4 Aspek-aspek yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca dan Menulis

Al-Qur’an

Pada hakikatnya manusia digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam

dirinya maupun faktor-faktor yang datang dari luar. Tingkah laku individu ditentukan

dan dikontrol oleh kekuatan psikologi yang memang sejak semula sudah ada pada

setiap diri individu. Terdapat aspek-aspek yang mempengaruhi kemampuan membaca

dan menulis huruf al-Qur‟an yaitu sebagai berikut:

48

Nurulhuda Hamzah, “Hubungan Antara Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Dengan

Kemampuan Menulis Al-Qur‟an Santri Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Darul

Qur‟an At-Taqwa Jampue Kabupaten Pinrang” (Skripsi Sarjana; Jurusan Tarbiyah: Parepare, 2017), h.

40.

Page 46: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

31

2.1.3.4.1 Faktor dari luar, terdiri dari lingkungan (alami dan sosial), dan instrumental

(kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta guru).

2.1.3.4.2 Faktor dari dalam, terdiri dari faktor fisiologis umum dan panca indera,

serta faktor psikologis (minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan

kemampuan kognitif).49

2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Relevan

Penelitian tentang BTQ sudah pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yaitu

skripsi Nurvadilla Ba\chtiar yang berjudul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Peserta Didik Kelas VIII.2

SMP Negeri 7 Pinrang”50

. Adapun kesamaan dari penelitian yang dilakukan

Nurvadillah Bachtiar dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul

“Pengaruh Implementasi Program BTQ Terhadap Kemampuan Membaca Dan

Menulis Al-Qur‟an Peserta Didik Kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3 Atapange” yaitu

kedua peneliti sama-sama meneliti tentang kemampuan membaca al-Qur‟an, namun

yang membedakan antara kedua penelitian ini adalah Nurvadillah Bachtiar

menjadikan upaya guru Pendidikan Agama Islam sebagai variable bebas. Sedangkan

pada penelitian ini yang menjadi variable bebas yaitu Implementasi Program BTQ.

Selain itu, Nurvadillah Bachtiar menfokuskan objek penelitiannya pada peserta didik

kelas VIII.2 SMP Negeri 7 Pinrang, sedangkan objek pada penelitian ini yaitu peserta

didik kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3 Atapange.

49

Departemen Agama RI, Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Siswa SMA (Cet. I; Jakarta:

Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2007), h. 16.

50Nurvadillah Bahtiar, “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Peserta Didik Kelas VIII.2 SMP Negeri 7 Pinrang” (Skripsi Sarjana;

Jurusan Tarbiyah: Parepare, 2015), h. ix.

Page 47: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

32

Selanjutnya skripsi yang berjudul “Pengaruh Keterampilan Baca Tulis Al-

Qur’an Terhadap Kemampuan Berbahasa Arab Peserta DidikKelas X MAN

Mamuju” Oleh Hanisan.51

Dalam hasil penelitian skripsi ini, menunjukkan bahwa

keterampilan baca tulis al-Qur‟an mempunyai hubungan yang kuat terhadap

kemampuan berbahasa Arab khususnya pada peserta didik kelas X MAN Mamuju.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Hanisan adalah sama-sama membahas

mengenai baca tulis al-Qur‟an, tetapi dalam penelitian ini terdapat perbedaan yaitu

pada penelitian Hanisan menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif, namun

dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian asosiatif kuantitatif dengan

desain kuantitatif korelasional.

2.3 Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan gambaran tentang pola hubungan antara variabel

secara koheren yang merupakan gambaran yang utuh terhadap fokus penelitian.52

Untuk lebih memudahkan pembaca memahami penelitian ini, maka peneliti membuat

bagan kerangka pikir sesuai dengan judul “Pengaruh implementasi program BTQ

terhadap kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an peserta didik kelas VIII MTs

As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo”.

Pada penelitian ini dilaksanakan di MTs As‟adiyah No. 3 Atapange

Kabupaten Wajo. Di dalamnya terdapat Program BTQ di mana ada Guru/pendidik

dan siswa/peserta didik. Kemudian untuk mengetahui pengaruh implementasi

program BTQ terhadap kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an peserta didik,

51

Hanisan, “Pengaruh Keterampilan Baca Tulis Al-Qur‟an Terhadap Kemampuan Berbahasa

Arab Peserta Didik Kelas X MAN Mamuju‟‟ (Skripsi Sarjana; Jurusan Tarbiyah: Parepare, 2013), h. ix.

52Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Makalah dan Skripsi), (Parepare: STAIN,

2013), h. 26.

Page 48: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

33

maka Variabel X: Implementasi Program BTQ mengambil data dari peserta didik

melalui angket pernyataan dan Variabel Y: Kemampuan Membaca dan Menulis Al-

Qur‟an peserta didik dengan mengambil nilai dari hasil belajar pada Guru BTQ.

Kemudian data diolah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh implementasi

program BTQ terhadap kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an peserta didik

kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3 Atapange. Adapun bagan kerangka pikirnya sebagai

berikut:

Peserta Didik

Program Baca Tulis Al-

Qur’an (BTQ)

Pendidik

Kemampuan

Membaca dan Menulis

Al-Qur’an

MTs As’adiyah

No. 3 Atapange

Kab. Wajo

Page 49: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

34

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah “jawaban sementara dari masalah penelitian yang perlu diuji

melalui pengumpulan data dan analisis data”.53

Dalam penelitian tentang pengaruh

implementasi program BTQ terhadap kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an

peserta didik kelas VIII di MTs As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo, dengan

hipotesis sebagai berikut:

HO : Tidak terdapat pengaruh implementasi program BTQ terhadap

kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an peserta didik Kelas VIII

MTs As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo.

Ha : Terdapat pengaruh implementasi program BTQ terhadap kemampuan

membaca dan menulis al-Qur‟an peserta didik Kelas VIII MTs As‟adiyah No.

3 Atapange Kabupaten Wajo.

2.5 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel adalah “pernyataan praktis dan teknis tentang

variabel dan sub variabel yang dapat diukur dan dapat dicarikan datanya”.54

Untuk

mengetahui lebih jelasnya variabel yang akan diteliti maka akan diuraikan pengertian

judul atau definisi dari tiap variabel. Hal ini bertujuan untuk menciptakan persamaan

persepsi, karena tidak menutup kemungkinan ada penafsiran yang berbeda terkait

variabel yang akan diteliti. Selain itu definisi operasional juga dimaksudkan untuk

mengetahui dan memahami landasan pokok serta pengembangan pembahasan

selanjutnya.

53

Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur (Cet. III; Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015), h. 196.

54Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Makalah dan Skripsi), h. 26.

Page 50: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

35

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.5.1 Implementasi Program BTQ adalah program yang digunakan atau

diaplikasikan oleh pendidik di MTs As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten

Wajo.

2.5.2 Kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an yang dimaksud adalah

kesanggupan atau kecakapan peserta didik dalam membaca dan menulis al-

Qur‟an dengan baik dan benar. Keindahan dan kefasihan membaca ayat suci

al-Qur‟an ini bergantung kepada pemahaman terhadap hukum tajwid.

Pemahaman terhadap hukum tajwid mempermudah untuk membaca ayat suci

al-Qur‟an dengan baik dan benar. Selain itu bimbingan dari lembaga

pendidikan sangatlah dibutuhkan untuk melatih santri membaca dan menulis

al-Qur‟an dengan baik dan benar.

2.5.3 Peserta didik yaitu adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari

seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.55

Adapun peserta didik yang dimaksudkan peneliti adalah santri dan santriwati

MTs Tsanawiyah As‟adiyah No. 3 Atapange.

Jadi, Implementasi Program BTQ adalah program yang digunakan atau

diaplikasikan oleh pendidik di MTs As‟adiyah No. 3 Atapange untuk menjadikan

peserta didiknya mampu membaca dan menulis al-Qur‟an dengan baik dan benar.

55

Sayiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Cet. 2; Jakarta:

PT Rineka Cipta 2015), h. 51.

Page 51: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada dasarnya penelitian ini

merupakan jenis penelitian asosiatif kuantitatif antara desain penelitian kuantitatif

korelasional. Peneliti akan mengkaji hubungan 3 variabel, yang dimana:

3.1.1 Implementasi program BTQ sebagai variabel bebas (independent variable),

yang ditandai dengan symbol X.

3.1.2 Kemampuan membaca al-Qur‟an sebagai variabel terikat (Dependent

variable), yang ditandai dengan symbol Y1.

3.1.3 Kemampuan menulis al-Qur‟an sebagai variabel terikat (Dependent variable),

yang ditandai dengan symbol Y2.

Adapun desain penelitian sebagai berikut:

Keterangan:

X : Implementasi program BTQ

Y1 : Kemampuan membaca al-Qur‟an

Y2 : Kemampua menulis al-Qur‟an

Y1

X

Y2

Page 52: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

37

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Berdasarkan judul, maka kegiatan penelitian ini akan dilakukan di MTs

As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama ± 2 bulan yaitu mulai tanggal 01 Maret

2018 dan berakhir pada tanggal 30 April 2018.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.56

Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa, populasi

merupakan keseluruhan subjek dan objek yang menjadi perhatian dalam penelitian.

Maka data populasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Table 3.1 Data populasi peserta didik kelas VIII

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VIII A 9 8 17

2 VIII B 8 7 15

3 VIII C 9 8 17

Jumlah 49

Sumber data: Tata Usaha Madrasah Tsanawiyah As’adiyah No. 3 Atapange.

56

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Cet. XXVIII; Bandung: Alfabeta, 2017), h. 61.

Page 53: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

38

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.

A sample is made up of the individuals, items, or events selected from a larger

group referred to as a population.57

(sampel terdiri dari individu-individu, item, atau

peristiwa yang dipilih dari kelompok yang lebih besar yang disebut sebagai populasi).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sampel yang diambil harus

betul-betul mewakili populasi baik karakteristiknya maupun segi jumlahnya.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 49 orang dengan teknik pengambilan

sampel adalah sampling total. Sampling total adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.58

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Setiap penelitian yang dilakukan tentunya menggunakan beberapa teknik dari

isntrumen penelitian dimana teknik dan instrumen yang satu dengan yang lainnya

saling terkait agar data yang diperoleh benar-benar sahih dan otentik.

Adapun untuk memperoleh data, maka penulis menggunakan teknik-teknik

sebagai berikut:

3.4.1.1 Angket atau kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

57

L. R. Gay, Geoffrey E, Mills and Peter Airasian, Educational Research: Competencies for

Analysis and Applications (America: Pearson Merrill Prentice Hall, 2006), h. 99.

58Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, h. 67.

Page 54: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

39

memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan

karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh

sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.59

Jenis angket yang digunakan

dalam penelitian ini adalah instrumen kuesioner dengan skala likert dengan 10

pertanyaan tentang implementasi program BTQ, Masing-masing butir pertanyaan

diikuti empat alternatif jawaban yaitu:

3.4.1.1.1 Selalu

3.4.1.1.2 Sering

3.4.1.1.3 Kadang-kadang

3.4.1.1.4 Tidak pernah

3.4.1.2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun

dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik.60

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, dokumen yang

dikumpulkan berupa profil sekolah, keadaan guru dan data siswa.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendukung proses pengumpulan data dan memperoleh data yang

dibutuhkan, peneliti dalam hal ini menggunakan instrumen berupa angket dan

dokumentasi.

59

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS (Cet. 1; Jakarta: Kencana, 2013), h. 21.

60Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Cet. IV; Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), h. 221.

Page 55: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

40

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah mengumpulkan dan mengolah data, maka penulis menganalisis data

tersebut dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial.

3.5.1 Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan semua data dari

semua variabel dalam bentuk presentasi, distribusi frekuensi, histogram, grafik,

mean, median dan modus.

3.5.2 Untuk mengetahui adanya pengaruh implementasi program BTQ terhadap

kemampuan membaca dan kemampuan menulis al-Qur‟an peseta didik kelas

VIII MTs As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo, penulis menggunakan

rumus korelasi secara simultan (RX.Y1.Y2)

Rxy1y2 = √

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi data yang disajikan dalam bagian ini meliputi data variabel

Implementasi Program Baca Tulis Al-Qur‟an (X) dan Kemampuan Membaca Al-

Qur‟an (Y1) serta Kemampuan Menulis Al-Qur‟an (Y2). Nilai-nilai yang akan

disajikan setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis

deskriptif, yaitu nilai rata-rata, median, modus, dan simpangan baku. Untuk

memperoleh gambaran tentang hasil yang diperoleh melalui penelitian ini, di

kemukakan pula distribusi frekuansi dan grafik histogram.

1 - r²y1y2

Page 56: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

41

Hasil perhitungan statistik deskriptif masing-masing variabel disajikan

sebagai berikut:

4.1.1 Implementasi Program Baca Tulis Al-Qur’an

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor variabel implementasi program

BTQ berada antara 27 sampai 40, Mean (nilai rata-rata sebesar peserta didik) 34.98,

median sebesar 35.00, modus 35, varians 7.895, dan standar deviasi adalah 2.810,

sedangkan nilai minimum sebesar 27, nilai maksimum sebesar 40, dari Sum (jumlah

keseluruhan data adalah 1714).

Rangkuman hasil statistik deskriptif untuk variabel X dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Statistik Deskriptif (Variabel X)

Statistics

IMPLEMENTASI PROGRAM BTQ

N Valid 49

Missing 0

Mean 34,98

Median 35,00

Mode 35

Std. Deviation 2,810

Variance 7,895

Range 13

Minimum 27

Maximum 40

Sum 1714

Sedangkan distribusi frekuensi skor variabel Implementasi Program BTQ

dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini

IMPLEMENTASI PROGRAM BTQ

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Page 57: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

42

Valid

27 1 2,0 2,0 2,0

30 1 2,0 2,0 4,1

31 4 8,2 8,2 12,2

32 4 8,2 8,2 20,4

33 4 8,2 8,2 28,6

34 5 10,2 10,2 38,8

35 10 20,4 20,4 59,2

36 4 8,2 8,2 67,3

37 5 10,2 10,2 77,6

38 7 14,3 14,3 91,8

39 2 4,1 4,1 95,9

40 2 4,1 4,1 100,0

Total 49 100,0 100,0

Diagram variabel X dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 berikut:

Page 58: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

43

Gambar 4.1 Diagram Batang Variabel X (Impementasi Program BTQ)

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Variabel X (Impementasi Program BTQ)

Berdasarkan distribusi frekuensi di atas, skor total yang diperoleh setiap

responden dengan nilai 27, dan 30 memiliki 1 frekuensi (2.0%), nilai 39 dan 40

memiliki 2 frekuensi (4,1%), nilai 31, 32, 33, dan 36 memiliki 4 frekuensi (8,2%),

nilai 34 dan 37 memiliki 5 frekuensi (10,2%), nilai 38 memiliki 7 frekuensi (14,3 %),

dan nilai 35 memiliki 10 frekuensi (20,4%) histogram variabel ini dapat ditunjukkan

pada grafik berikut.

Page 59: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

44

Gambar 4.3 Histogram Implementasi Program BTQ

Berdasarkan data yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi di atas, jika

dibandingkan dengan nilai rata-rata menunjukkan bahwa skor implementasi program

BTQ berada di bawah kelompok rata-rata sebanyak 19 responden (38,8%), yang

berada pada skor rata-rata adalah sebanyak 10 (20,4 %), dan yang berada pada

kelompok di atas rata-rata sebanyak 20 responden (40,9%), penentuan kategori dari

skor implementasi program BTQ dilakukan dengan menggunakan kriteria bentuk

presentase sebagai berikut:

90% - 100% kategori sangat tinggi

80% - 89% kategori tinggi

70% - 79% kategori sedang

60% - 69% kategori rendah

0% - 59% kategori sangat rendah61

61

Suharsimi Arikanto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bina Aksara, 1986), h. 54.

Page 60: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

45

Skor total implementasi program BTQ yang diperoleh dari hasil penelitian

adalah 1714, skor teoritik variabel ini setiap responden adalah 10 x 4= 40 karena

jumlah responden 49 orang, maka skor kriterium adalah 49 x 40 = 1960. Sehingga,

implementasi program BTQ adalah 1714 :1960 = 0,874 atau 87,40% dari kriteria

yang ditetapkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel implementasi program BTQ

termasuk kategori tinggi.

4.1.2 Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Hasil penelitian menunjukan bahwa skor variabel kemampuan membaca al-

Qur‟an berada pada nilai rata-rata sebesar 81.04, median 80.00, modus 80, dan

standar deviasi 2.791 sedangkan nilai minimum sebesar 77, nilai maksimum sebesar

87, dari Sum (jumlah keseluruhan data adalah 3971). Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Statistik Deskriptif (Variabel Y1)

Statistics

KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN

N Valid 49

Missing 0

Mean 81,04

Median 80,00

Mode 80

Std. Deviation 2,791

Variance 7,790

Range 10

Minimum 77

Maximum 87

Sum 3971

Page 61: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

46

Sedangkan distribusi frekuensi skor variabel kemampuan membaca al-Qur‟an

dapat di lihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi variabel (Y1)

KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

77 1 2,0 2,0 2,0

78 4 8,2 8,2 10,2

79 6 12,2 12,2 22,4

80 26 53,1 53,1 75,5

85 8 16,3 16,3 91,8

87 4 8,2 8,2 100,0

Total 49 100,0 100,0

Diagram variabel dapat ditunjukkan pada gambar 4.4 dan 4.5 berikut ini :

Gambar 4.4 Diagram Batang Variabel Y1 (Kemampuan Membaca Al-Qur‟an)

Page 62: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

47

Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Variabel Y1 (Kemampuan Membaca Al-Qur‟an)

Sesuai distribusi frekuensi, untuk skor total yang diperoleh setiap responden

dengan nilai 77 masing-masing memiliki 1 frekuansi (2,0%) nilai 78 dan 87 masing-

masing memiliki 4 frekuensi (8,2%), nilai 79 memiliki 6 frekuensi (12,2%), nilai 85

memiliki 8 frekuensi (16,3%), dan nilai 80 memiliki 26 frekuensi (53,1%),. Hal ini

tergambar jelas pada diagram batang dan diagram lingkaran di atas, histogram

variabel ini dapat ditunjukan pada garfik berikut.

Page 63: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

48

Gambar 4.6 Histogram Kemampuan Membaca Al-Qur‟an

Berdasarkan data yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi di atas, jika

dibandingkan dengan nilai rata-rata menunjukan bahwa skor kemampuan membaca

al-Qur‟an berada di bawah kelompok rata-rata sebanyak 11 responden (22,4%), yang

berada pada skor rata-rata adalah sebanyak 26 resoponden (53,1%), dan yang berada

pada kelompok di atas nilai rata-rata 12 responden (24,5%). Penentuan kategori dari

skor kemampuan membaca al-Qur‟an dengan menggunakan kriteria bentuk

presentase sebagai berikut:

90% - 100% kategori sangat tinggi

80% - 89% kategori tinggi

70% - 79% kategori sedang

60% - 69% kategori rendah

0% - 59% kategori sangat rendah.62

62Suharsimi Arikunto, Evaluasi Pendidikan, h.54

Page 64: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

49

Skor total variabel kemampuan membaca al-Qur‟an yang diperoleh dari hasil

penelitian adalah 3971, skor teoritik variabel ini setiap responden adalah 100, karena

jumlah responden 49 orang, maka skor kriterium adalah 100 x 49 = 4900. Sehingga

kemampuan membaca al-Qur‟an adalah 3971 : 4900 = 0,810 atau 81,00% dari

kriteria yang ditetapkan sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca al-

Qur‟an peserta didik termasuk kategori tinggi.

4.1.3 Kemampuan Menulis Al-Qur’an

Hasil penelitian menunjukan bahwa skor variabel kemampuan menulis al-

Qur‟an berada pada nilai rata-rata sebesar 79,67, median 80.00, modus 80, dan

standar deviasi 2.495 sedangkan nilai minimum sebesar 75, nilai maksimum sebesar

85, dari Sum (jumlah keseluruhan data adalah 3904). Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada table berikut ini.

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Statistik Deskriftif (Variabel Y2)

Statistics

KEMAMPUAN MENULIS AL-QUR'AN

N Valid 49

Missing 0

Mean 79,67

Median 80,00

Mode 80

Std. Deviation 2,495

Variance 6,224

Range 10

Minimum 75

Maximum 85

Sum 3904

Page 65: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

50

Sedangkan distribusi frekuensi skor variabel Kemampuan Menulis Al-Qur‟an

dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6 Distribusi Frekeunsi Variabel Y2

KEMAMPUAN MENULIS AL-QUR'AN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

75 4 8,2 8,2 8,2

77 1 2,0 2,0 10,2

78 11 22,4 22,4 32,7

79 1 2,0 2,0 34,7

80 26 53,1 53,1 87,8

85 6 12,2 12,2 100,0

Total 49 100,0 100,0

Diagram variabel ini dapat ditunjukkan pada gambar 4.7 dan 4.8 berikut ini :

Gambar 4.7 Diagram Batang Variabel Y2 (Kemampuan Menulis Al-Qur‟an)

Page 66: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

51

Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Variabel Y2 (Kemampuan Menulis Al-Qur‟an)

Sesuai distribusi frekuensi, untuk skor total yang diperoleh setiap responden

dengan nilai 77 dan 79 masing-masing memiliki 1 frekuansi (2,0%) nilai 75 memiliki

4 frekuensi (8,2%), nilai 85 memiliki 6 frekuensi (12,2%), nilai 78 memiliki 11

frekuensi (22,4%), dan nilai 80 memiliki 26 frekuensi (53,1%),. Hal ini tergambar

jelas pada diagram batang dan diagram lingkaran di atas, histogram variabel ini dapat

ditunjukan pada garfik berikut.

Gambar 4.9 Histogram Kemampuan Menulis Al-Qur‟an

Page 67: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

52

Berdasarkan data yang terlihat pada tabel distribusi frekuensi di atas, jika

dibandingkan dengan nilai rata-rata menunjukan bahwa skor kemampuan menulis al-

Qur‟an berada di bawah kelompok rata-rata sebanyak 17 responden (34,6%), yang

berada pada skor rata-rata adalah sebanyak 26 resoponden (53,1%), dan yang berada

pada kelompok di atas nilai rata-rata 6 responden (12,2%). Penentuan kategori dari

skor kemampuan menulis al-Qur‟an dengan menggunakan kriteria bentuk presentase

sebagai berikut:

90% - 100% kategori sangat tinggi

80% - 89% kategori tinggi

70% - 79% kategori sedang

60% - 69% kategori rendah

0% - 59% kategori sangat rendah.63

Skor total variabel kemampuan menulis al-Qur‟an yang diperoleh dari hasil

penelitian adalah 3904, skor teoritik variabel ini setiap responden adalah 100, karena

jumlah responden 49 orang, maka skor kriterium adalah 100 x 49 = 4900. Sehingga

kemampuan menulis al-Qur‟an adalah 3904 : 4900 = 0,796 atau 79,60% dari kriteria

yang ditetapkan sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar pendidikan agama

Islam peserta didik termasuk kategori sedang.

4.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berisi tentang kebenaran hipotesis berdasarkan data yang

diperoleh dari sampel penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan teknik statistik

pearson product momen untuk mengetahui ”Pengaruh implementasi program BTQ

63

Suharsimi Arikunto, Evaluasi Pendidikan, h.54

Page 68: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

53

terhadap kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an peserta didik kelas VIII MTs

As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo”.

Tabel 4.7 Tabel penolong uji korelasi berganda

NO X Y1 Y2 X² Y1² Y2² X.Y1 X.Y2 Y1.Y2

1 37 80 80 1369 6400 6400 2960 2960 6400

2 35 80 80 1225 6400 6400 2800 2800 6400

3 35 85 80 1225 7225 6400 2975 2800 6800

4 32 80 78 1024 6400 6084 2560 2496 6240

5 33 80 80 1089 6400 6400 2640 2640 6400

6 36 80 80 1296 6400 6400 2880 2880 6400

7 35 85 80 1225 7225 6400 2975 2800 6800

8 39 80 80 1521 6400 6400 3120 3120 6400

9 36 80 78 1296 6400 6084 2880 2808 6240

10 38 80 80 1444 6400 6400 3040 3040 6400

11 40 85 80 1600 7225 6400 3400 3200 6800

12 38 79 78 1444 6241 6084 3002 2964 6162

13 37 78 75 1369 6084 5625 2886 2775 5850

14 36 80 80 1296 6400 6400 2880 2880 6400

15 31 77 75 961 5929 5625 2387 2325 5775

16 38 78 77 1444 6084 5929 2964 2926 6006

17 35 80 80 1225 6400 6400 2800 2800 6400

18 37 78 75 1369 6084 5625 2886 2775 5850

19 38 80 80 1444 6400 6400 3040 3040 6400

20 35 85 78 1225 7225 6084 2975 2730 6630

21 34 80 80 1156 6400 6400 2720 2720 6400

22 31 78 78 961 6084 6084 2418 2418 6084

23 37 80 80 1369 6400 6400 2960 2960 6400

24 38 80 80 1444 6400 6400 3040 3040 6400

25 34 80 80 1156 6400 6400 2720 2720 6400

26 35 80 85 1225 6400 7225 2800 2975 6800

27 34 79 80 1156 6241 6400 2686 2720 6320

Page 69: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

54

28 32 80 80 1024 6400 6400 2560 2560 6400

29 31 87 85 961 7569 7225 2697 2635 7395

30 35 80 80 1225 6400 6400 2800 2800 6400

31 35 85 85 1225 7225 7225 2975 2975 7225

32 33 80 78 1089 6400 6084 2640 2574 6240

33 35 85 80 1225 7225 6400 2975 2800 6800

34 30 80 80 900 6400 6400 2400 2400 6400

35 34 87 85 1156 7569 7225 2958 2890 7395

36 32 80 79 1024 6400 6241 2560 2528 6320

37 34 79 75 1156 6241 5625 2686 2550 5925

38 31 80 80 961 6400 6400 2480 2480 6400

39 39 79 78 1521 6241 6084 3081 3042 6162

40 37 87 85 1369 7569 7225 3219 3145 7395

41 35 80 78 1225 6400 6084 2800 2730 6240

42 36 80 78 1296 6400 6084 2880 2808 6240

43 33 85 80 1089 7225 6400 2805 2640 6800

44 40 80 80 1600 6400 6400 3200 3200 6400

45 38 87 85 1444 7569 7225 3306 3230 7395

46 38 80 80 1444 6400 6400 3040 3040 6400

47 33 79 78 1089 6241 6084 2607 2574 6162

48 32 85 80 1024 7225 6400 2720 2560 6800

49 27 79 78 729 6241 6084 2133 2106 6162

∑ 1714 3971 3904 60334 322187 311344 138916 136579 316613

Pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi pearson product

moment sebagai berikut :

4.2.1 X terhadap Y¹

Rata-rata ∑X = 1714 : 49 = 34,979

Rata-rata ∑Y¹ = 3971 : 49 = 81,040

∑ Y1² = 322187

∑X² = 60334

Page 70: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

55

∑X.Y¹ = 138916

∑rxyˡ =

=

=

=

= 0, 3150

Dari taraf signifikan 5% di peroleh r tabel = 0,281, karena rxyˡ = 0, 315 > r

tabel = 0,281 maka hipotesis Ho ditolak. Berarti terdapat pengaruh antara

Implementasi program BTQ terhadap kemampuan membaca peserta didik.

4.2.2 X terhadap Y2

Rata-rata ∑X = 1714 : 49 = 34,979

Rata-rata ∑Y² = 3904 : 49 = 76,673

∑ Y2² = 311344

∑X² = 60334

∑X.Y² = 136579

∑rxy² =

=

=

=

= 0, 3151

Page 71: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

56

Dari taraf signifikan 5 % r table = 0,281, karena rxy² = 0,3151 > r tabel = 0,

281 maka hipotesis Ho ditolak. Berarti terdapat pengaruh antara Implementasi

program BTQ terhadap kemampuan menulis peserta didik.

4.2.3 Yˡ terhadap Y²

∑ Y1² =322187

∑ Y2² = 311344

∑X² = 60334

∑Yˡ.Y² = 316613

∑ryˡy² =

=

=

=

= 0,999

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan kemampuan

membaca dan kemampuan menulis peserta didik dalam program BTQ sangat kuat

dengan diperolehnya nilai y1.y2 = 0,999.

Page 72: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

57

Tabel 4.8 Rangkuman Pengujian Hipotesis

4.2.4 Menghitung nilai korelasi secara simultan (RX.Y1.Y2)

Rxy1y2 = √

= √

= √

= √

=√

= 0,658

Karena rxy1y2 = 0,658 > r tabel = 0,281 maka hipotesis Ho ditolak dan

menanakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara implementasi

RANGKUMAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Variabel yang dikorelasikan r hitung r tabel keterangan

Implementasi program BTQ dengan

kemampuan membaca peserta didik (X.Yˡ)

0,315 0,281 Signifikan

Implementasi program BTQ dengan

kemampuan menulis peserta didik(X.Y²)

0,315 0,281 Signifikan

Kemampuan membaca dan kemampuan

menulis peserta didik (Yˡ.Y²)

0,999 0,281 Signifikan

1 - r²y1y2

1 - (0,99)

1 - (0,99)

1 - (0,99)

0,01

Page 73: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

58

program BTQ secara simultan terhadap kemampuan membaca dan kemampuan

menulis peserta didik.

Tabel 4.9 Pedoman untuk memberi interpretasi terhadap koefisien korelasi.64

Interval Koefisen Tingkat Hubungan

0,00 - 0, 199 Sangat Rendah

0, 20 - 0, 399 Rendah

0,40 - 0, 599 Sedang

0,60 - 0, 799 Kuat

0, 80 - 1.00 Sangat Kuat

Pada table pedoman interpretasi di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang kuat secara persial maupun simultan yaitu 0,658 Implementasi

program BTQ terhadap kemampuan membaca dan kemampuan menulis al-Qur‟an

peserta didik Kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3 Atapange

Kabupaten Wajo dengan jumlah populasi sebesar 49 responden. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Adapun

teknik dan instrument pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner)

dan dokumentasi. Adapun hasil pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.4.1 Berdasarkan uji signifikansi dan interpretasi korelasi product moment. Skor

total implementasi program BTQ yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 1714,

skor teoritik variabel ini setiap responden adalah 10 x 4= 40 karena jumlah responden

64

Sugiyono, Metode Penelitian danPengembangan Research and Development, (Cet. III;

Bandung: Alfabeta,2016) h. 361.

Page 74: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

59

49 orang, maka skor kriterium adalah 49 x 40 = 1960. Sehingga, implementasi

program BTQ adalah 1714 :1960 = 0,874 atau 87,40% dari kriteria yang ditetapkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel implementasi program BTQ termasuk

kategori tinggi.

4.4.2 Berdasarkan skor total variabel kemampuan membaca al-Qur‟an yang diperoleh

dari hasil penelitian adalah 3971, skor teoritik variabel ini setiap responden adalah

100, karena jumlah responden 49 orang, maka skor kriterium adalah 100 x 49 = 4900.

Sehingga kemampuan membaca al-Qur‟an adalah 3971 : 4900 = 0,810 atau 81,00%

dari kriteria yang ditetapkan sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca

al-Qur‟an peserta didik termasuk kategori tinggi.

Dari taraf signifikan 5% di peroleh r tabel = 0,281, karena rxyˡ = 0, 315 > r

tabel = 0,281 maka hipotesis Ho ditolak. Berarti terdapat pengaruh antara

Implementasi program BTQ terhadap kemampuan membaca peserta didik.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan oleh penulis, dapat

disimpulkan bahwa besarnya pengaruh Implementasi program BTQ terhadap

kemampuan membaca al-Qur‟an peserta didik sebesar 31,50% dalam artian 68,5%

lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

4.4.3 Berdasarkan skor total variabel kemampuan menulis al-Qur‟an yang diperoleh

dari hasil penelitian adalah 3904, skor teoritik variabel ini setiap responden adalah

100, karena jumlah responden 49 orang, maka skor kriterium adalah 100 x 49 = 4900.

Sehingga kemampuan menulis al-Qur‟an adalah 3904 : 4900 = 0,796 atau 79,60%

dari kriteria yang ditetapkan sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar

pendidikan agama Islam peserta didik termasuk kategori sedang.

Page 75: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

60

Dari taraf signifikan 5 % r table = 0,281, karena rxy² = 0,3151 > r tabel = 0,

281 maka hipotesis Ho ditolak. Berarti terdapat pengaruh antara Implementasi

program BTQ terhadap kemampuan menulis peserta didik.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan oleh penulis, dapat

disimpulkan bahwa besarnya pengaruh Implementasi program BTQ terhadap

kemampuan menulis al-Qur‟an peserta didik sebesar 31,51% artinya 68,49% lainnya

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

Adapun dari perhitungan, dapat disimpulkan bahwa hubungan kemampuan

membaca dan kemampuan menulis peserta didik dalam program BTQ sangat kuat

dengan diperolehnya nilai y1.y2 = 0, 999 dengan r table = 0,281.

4.4.4 Dari perhitungan didapatkan rxy1y2 = 0,658 > r tabel = 0,281 maka hipotesis

Ho ditolak dan menandakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

implementasi program BTQ secara simultan terhadap kemampuan membaca dan

kemampuan menulis peserta didik.

Jadi, secara simultan terdapat pengaruh yang kuat antara Implementasi

program BTQ terhadap kemampuan membaca dan kemampuan menulis al-Qur‟an

peserta didik Kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo sebesar

65,80%.

Page 76: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

61

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan dalam skripsi ini, yang membahas

mengenai pengaruh implementasi program BTQ terhadap kemampuan membaca dan

kemampuan menulis al-Qur‟an peserta didik kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3

Atapange kabupaten Wajo.

5.1.1 Implementasi program BTQ adalah 1714 :1960 = 0,874 atau 87,40% dari

kriteria yang ditetapkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel implementasi

program BTQ termasuk kategori tinggi.

5.1.2 Kemampuan membaca al-Qur‟an adalah 3971 : 4900 = 0,810 atau 81,00% dari

kriteria yang ditetapkan sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan

membaca al-Qur‟an peserta didik termasuk kategori tinggi. Dari taraf

signifikan 5% diperoleh r tabel = 0,281, karena rxyˡ = 0, 315 > r tabel = 0,281

maka hipotesis Ho ditolak. Berarti terdapat pengaruh antara Implementasi

program BTQ terhadap kemampuan membaca peserta didik.

5.1.3 Kemampuan menulis al-Qur‟an adalah 3904 : 4900 = 0,796 atau 79,60% dari

kriteria yang ditetapkan sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar

pendidikan agama Islam peserta didik termasuk kategori sedang. Dari taraf

signifikan 5 % r table = 0,281, karena rxy² = 0,3151 > r tabel = 0, 281 maka

hipotesis Ho ditolak. Berarti terdapat pengaruh antara Implementasi program

BTQ terhadap kemampuan menulis peserta didik.

Page 77: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

62

5.1.4 Secara simultan terdapat pengaruh yang kuat antara Implementasi program

BTQ terhadap kemampuan membaca dan kemampuan menulis al-Qur‟an

peserta didik Kelas VIII MTs As‟adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo

sebesar 65,80% yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan

membandingkan hasil perhitungan nilai korelasi secara simultan yaitu 0,658 >

r table 0,281.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka dapat diajukan

saran-saran sebagai berikut:

5.2.1 Untuk meningkatkan suksesnya proses belajar mengajar hendaklah selalu

diciptakan situasi, kondisi, sarana dan prasarana pembangunan, khususnya

bidang pendidikan agar para peserta didik dapat merasakan kenyamanan dan

ketenangan dalam proses belajar mengajar.

5.2.2 Guru sebagai pendidik juga diharapkan memberikan perhatian kepada anak

didik terutama dalam perkembangan kognitif santri tentang kemampuan

membaca al-Qur‟an dan kemampuan menulis huruf al-Qur‟an.

5.2.3 Hendaknya orang tua memberikan bimbingan dan pengawasan dalam

kemampuan membaca al-Qur‟an dan menulis huruf al-Qur‟an.

5.2.4 Hendaknya peserta didik memiliki kesadaran sepenuh hati tentang pentingnya

kemampuan membaca al-Qur‟an dan kemampuan menulis huruf-huruf al-

Qur‟an, karena kunci dari semua ilmu adalah dari membaca dan menulis.

Page 78: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

63

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an Al-Karim

Adhim, Said Abdul. 2013, Nikmatnya Membaca Al-Qur’an, Cet. 1; Solo: PT Aqwam Media Profetika.

Al hikmah Qash_tha. “Macam-macam Metode Pembelajaran Al-Qur‟an”. Qashthaalhikmah.blogspot.co.id./2010/01/macam-macam-metode-pembelajaran-al.html?m=1. (di akses pada tanggal 09 Maret 2018)

Al-Hafidz, Ahsin W. 2005. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Cet. 3; Jakarta: PT Bumi Aksara.

Al-Maliki, Muhammad ibn „Alawi. 2003. Samudra Ilmu-Ilmu Al-Quran. Cet. 1; Bandung: Arasy Mizan.

Al-Maliki, Sayyid Muhammad Alwi. 2001. Keistimewaan-keistimewaan Al-Qur’an. Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Amin, Samsul Munir dan Haryanto. 2011. Etika Berdzikir: berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Cet: I; Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Ar-Ramli, Muhammad Syauman dan Said Abdul Adhim dkk. 2015. Nikmatnya Menangis bersama Al-Qur’an. Cet. 1; Jakarta Timur: Istanbul

Ashidiqy, Hasby. 2010. 2 Jam Pintar Membaca Al-Qur’an. Cet. 1; Jakarta: Kaysa Media.

Bahtiar Nurvadillah. 2015. “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Peserta Didik Kelas VIII.2 SMP Negeri 7 Pinrang”. Skripsi Sarjana; Jurusan Tarbiyah: Parepare.

Baqi, Muhammad Fuad Abdul. 2012. Al-Lu’lu’ Wal Marjan Mutiara Hadits Sahih Bukhari dan Muslim. Jakarta: Ummul Qura.

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Cet. IV; Jakarta: Rajawali Pers.

Departemen Agama RI. 1995. Metode-metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

_______. 2007. Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Siswa SMA. Cet. I; Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI.

Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet. IV; Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 79: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

64

Djamarah, Sayiful Bahri. 2005. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Cet. 2; Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamzah Nurulhuda. 2017. “Hubungan Antara Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Dengan Kemampuan Menulis Al-Qur‟an Santri Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Darul Qur‟an At-Taqwa Jampue Kabupaten Pinrang” (Skripsi Sarjana; Jurusan Tarbiyah: Parepare.

Hanisan. 2013. “Pengaruh Keterampilan Baca Tulis Al-Qur‟an Terhadap Kemampuan Berbahasa Arab Peserta Didik Kelas X MAN Mamuju”. Skripsi Sarjana; Jurusan Tarbiyah: Parepare.

Haris, Albert J. 1980. How To Increase Reading Ability. New York: Longman Group.

Kementerian Agama RI. 2013. Alwasim Al-Qur’an Tajwid Kode, Transliterasi Per Kata, Terjemah Per Kata. Bekasi: Cipta Bagus Segara.

Kirmani, Mohd. 2001. Zaki. The Qur’an and Future Of Science. Cet. I; India: Global Vision Publishing House.

L. R. Gay, Geoffrey E, Mills and Peter Airasian. 2006. Educational Research: Competencies for Analysis and Applications. America: Pearson Merrill Prentice Hall.

Makbuloh, Deden. 2012. Pendidikan Agama Islam, Arah Baru Pengembangan Ilmu dan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Cet. II; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2015. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Cet. III; Jakarta: Prenadamedia Group.

Siregar, Syofian. 2015. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Suriadi. 2013. Buku Qiro’ah. Cet. 15; Makassar: Yayasan Foslamic.

Sugiyono.2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Cet. IV; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syarifuddin, Ahmad. 2005. Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an. Cet. II; Jakarta: Gema Insani.

Tim Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Makalah dan Skripsi). Parepare: STAIN.

Wadud Abd. 2005. Al-Qur’an Hadits. Semarang: PT Karya Toha Putra.

Page 80: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

65

Yaqin, M. Zubad Nurul. 2009. Al-Qur’an sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Upaya Mencetak Anak Didik yang Islami. Cet. I; Malang: UIN-Malang Press.

Zarman, Wendi. 2012. Inilah! Wasiat Nabi bagi Para Penuntut Ilmu. Cet. 1; Bandung: Ruang Kata.

Page 81: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 82: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

67

LAMPIRAN 1

PROFIL MADRASAH TSANAWIYAH AS'ADIYAH NO. 3 ATAPANGE

A. IDENTITAS MADRASAH

1. Nama Madrasah : MTs AS'ADIYAH NO. 3 ATAPANGE

2. NSM : 121273130007

3. NPSN : 40320138

Jalan : Maddukkelleng No. 44 Atapange

Desa/Kel : Rumpia

Kecamatan : Majauleng

Kabupaten : Wajo

Propinsi : Sulawesi Selatan

5. Nama Yayasan : Nurul Yaqin

6. No. Telpon :

7. Kode Pos : 90991

8. NPWP : 00-571-882-0-808-000

9. Akreditasi : B

Nilai : 78

Tahun : Tahun 2015

10. Tahun Berdiri : 1969

11. Lembaga

No. SK : 12/XVTsn/79

Tanggal SK : '01 November 1979

12. Tanah / Bangunan

Luas Tanah : 8547 m2

Status Tanah : Milik sendiri

Tanah Bersertifikat : Ya √ Tidak

Status Bangunan : Milik sendiri

13. Kepala Madrasah

Nama : SYAMSUL BAKHRI, S. Pd.,MM

NIP : 19661211 200701 1 022

Pangkat/Gol : PENATA, III/C

Alamat : PAO-PAO, DESA BOTTOPENNO

No. Telp. HP : 085255101814

Masa Kerja Kepala Madrasah : 02 tahun

14. Ketua Komite

Nama : H. Andi Muh. Said

Alamat : Atapange, Desa Rumpia

No. Telp. HP : 085395859754

15. Alamat E-Mail Madrasah : [email protected]

Page 83: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

68

B. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MADRASAH TSANAWIYAH AS'ADIYAH NO. 3 ATAPANGE

MTs As'adiyah no. 3 atapange berdiri atas prakarsa dan komitmen dari segenap tokoh agama, Pendidik dan tokoh masyarakat khususnya didesa Rumpia yang ingin mengembangkan Pendidikan agama bagi masyarakat dan generasi pelanjut ke depannya.

MTs As'adiyah no. 3 atapange di dirikan pada tahun 1969. dengan tujuan untuk membentuk generasi pelanjut yang kompetitif, kreatif dan menjiwai nilai-nilai pancasila dalam kehidupan dan tingkah lakunya sehari - hari

Kurikulum yang di terapkan di MTs As'adiyah No. 3 Atapange mengacu pada Kurikulum Nasional yang di padukan dengan Kurikulum keagamaan yang bertujuan untuk membentuk generasi muda yang intelek dan berakhalakul karimah.

C. VISI DAN MISI DAN TUJUAN MTs AS'ADIYAH NO. 3 ATAPANGE

> VISI

BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, BERKEPRIBADIANISLAM DAN BERWAWASAN GLOBAL YANG DILANDASI IMAM DAN TAQWA

> MISI

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan efektif untukmeningkatkan prestasi belajar siswa 2. Membentuk prilaku berprestasi pola pikir yang kritis kreatif pada siswa

3. Mengembangkan Pola pembelajaran yang inovatif dan tradisi berpikir ilmiah yang didasari oleh kemantapan penghayatan dan pengalaman nilai-nilai agama Islam

4. Membekali siswa untuk siap dan mampu menggunakan teknologi modern yaitu komputer 5. Meningkatkan lingkungan madrasah yang sehat, aman dan kondusif untuk berprestasi belajar

> TUJUAN

1. Meningkatkan kualitas iman, ilmu dan amal saleh pada seluruh warga madrasah

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana/prasarana serta pemberdayaan yang mendukung peningkatan prestasi amaliah keagamaan islam, prestasi akademik, dan non akademik

3. Meningkatkan nilai kriteria ketuntasan minimal dan UN secara berkelanjutan

4. Membantu siswa yang kurang mampu agar memperoleh jenjang pendidikan yang lebih tinggi 5. Meraih kejuaraan dalam bidang Ilmu pengetahuan, kesenian dan olahraga dan ekstrakurikuler. 6. Meningkatkan kegiatan ibadah shalat berjamaah, shalat Dhuha, Tadarrus Al-quran, dan sosial Keagamaan bagi semua warga Madrasah

Page 84: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

69

D. DATA PERSONAL GURU

1. Jumlah Personal

No. Personal PNS NON PNS

TOTAL PERSONAL

LK PR JML LK PR JML LK PR JML

1 Kepala Madrasah 1 0 1 0 0 0 1 0 1

2 Wakamad 0 0 0 2 2 4 2 2 4

3 Guru Mata Pelajaran umum

0 0 0 4 6 10 5 6 11

4 Guru PAI 0 1 1 0 5 5 0 7 7

5 Guru BK 0 0 0 0 1 1 0 1 1

6 Kepala TU 0 0 0 0 1 1 0 1 1

7 Staf TU 0 0 0 0 2 2 0 2 2

8 Bendahara 0 0 0 1 0 1 1 0 1

9 Pustakawan 0 0 0 0 1 1 0 1 1

10 Laboran 0 0 0 0 1 1 0 1 1

11 Bujang 0 0 0 1 0 1 1 0 1

12 Satpam 0 0 0 1 0 1 1 0 1

13 Instruktur Ekskul 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Personal Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15

2. Keadaan Pendidik

GURU PNS

No. Nama Guru Gelar NIP

Mapel yang

diampu

Sertifikasi

Sudah/belum

1 Hj. Rohana (Pensiun)

S.Pd.I 195612311979032003 Aqidah Akhlak Sudah

2 Besse Tanawali S.Pd.I 197504032003122003 S K I Sudah

3 Syamsul Bakhri

(Kepsek) S.Pd 196612112007011022

Bahasa

Indonesia Sudah

Page 85: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

70

GURU NON PNS

No. Nama Guru Gelar Tempat

Mapel yang

diampu

Sertifikasi

Sudah/belum

1 Hasnawati S.Pd.I Paria Quran Hadist Sudah

2 Baso Lolo SE Atapange IPS Terpadu Sudah

3 Hj. Sri Intan - Atapange PKn Belum

4 Yake Deru Dra Paria Aqidah Akhlak Sudah

5 Besse Jemma Dra Bulu, Wajo Fiqhi Sudah

6 Haderawati S.Pd.I Laerung Bahasa Arab Sudah

7 Sayuti Rahman S.Pd Lawakkasi Matematika Sudah

8 Besse Sahidah S.Pd Atapange IPA Terpadu Sudah

9 Marauleng S.Pd Paria

Bahasa

Indonesia Sudah

10 Muhammad Nur S.Ag Lamangiso Penjaskes Sudah

11 Hj. Darmawati S.Ag Sanrangeng Quran Hadist Sudah

12 Baderia - Paria Bahasa Inggris Belum

13 Astuti S.Pd Atapange Bahasa Inggris Sudah

14 Indri Junianti S.Sos Mangkutana TIK Belum

15 Muh. Antrin - Lawakkasi IPA Terpadu Belum

16 Baso Syawal S.Pd

3. Keadaan Peserta Didik

No. Kelas LK PR Jumlah Rombel

1 Kelas VII 27 27 54 3

2 Kelas VIII 26 23 49 3

Page 86: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

71

3 Kelas IX 40 31 71 3

Jumlah 93 81 174 9

3. Data Sarana dan Prasarana

Kondisi Bangunan dan Sarana

No Jenisa Ruangan Kondisi (UnitA)

Ada Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

Jumlah

1 Kantor √ 1 0 0 1

2 Guru √ 1 0 0 1

3 Kelas √ 2 3 4 9

4 Laboratorium √ 0 0 1 1

5 Perpustakaan √ 0 1 0 1

6 Mushallah √ 0 1 0 1

7 WC √ 4 0 0 4

8 UKS √ 0 0 1 1

9 Kantin √ 0 2 0 2

Page 87: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

72

LAMPIRAN 2

ANGKET

KISI – KISI INSTRUMEN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGUKUR

IMPLEMENTASI PROGRAM BTQ

Variabel Penelitian Indikator Angket

Jml. Butir No. Butir

Implementasi Program

BTQ

1. Efektivitas Program BTQ

2. Perhatian Peserta Didik

dengan Program BTQ

3. Perasaan Peserta Didik

dengan Program BTQ

4. Ketertarikan Peserta Didik

dengan Program BTQ

5. Motivasi Peserta Didik

dengan Program BTQ

1

1

3

3

2

1

9

2, 3, dan 4

5, 6, dan 7

8, dan 10

Jumlah 10 10

ANGKET

PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BTQ (BACA TULIS AL-QUR‟AN)

TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR‟AN

PESERTA DIDIK KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH

AS‟ADIYAH NO. 3 ATAPANGE KABUPATEN WAJO

I. Identitas Responden

Kode Responden :

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Kelas :

Page 88: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

73

2. Keterangan Angket

1. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data objektif dari peserta

didik dalam rangka penyusunan skripsi.

2. Dengan mengisi angket ini, berarti telah ikut serta membantu kami dalam

rangka penyelesaian studi.

3. Petunjuk Pengisian Angket

1. Sebelum anda menjawab pernyataan yang telah disiapkan, terlebih dahulu

isi daftar identitas yang telah disediakan.

2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda silang (x)

pada jawaban yang dianggap paling sesuai dengan apa yang diterapkan

Guru/Pendidik pada Program BTQ di Madrasah anda, dan yang anda

alami.

3. Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian. Terima kasih atas

segala bantuannya.

4. Daftar Pertanyaan

1. Apakah anda mengikuti dan berperan aktif dalam setiap pembelajaran

pada Program BTQ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

2. Apakah anda merasa senang dengan adanya Program BTQ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

3. Apakah anda senang terhadap pembelajaran baca tulis al-Qur‟an yang

diterapkan Guru dalam kelas pada Program BTQ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

4. Apakah anda merasa puas dengan adanya Program BTQ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

Page 89: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

74

5. Apakah anda terampil membaca dan menulis setelah mengikuti Program

BTQ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

6. Apakah anda hadir dalam setiap pembelajaran pada Program BTQ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

7. Apakah Guru yang mengajar anda menggunakan berbagai macam metode

pada pembelajaran Program BTQ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

8. Apakah dengan adanya program BTQ dapat memberikan manfaat kepada

anda?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

9. Apakah perhatian anda terfokus pada saat pembelajaran Program BTQ

berlangsung?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

10. Apakah anda bersungguh-sungguh dalam mengikuti program BTQ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

Page 90: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

75

LAMPIRAN 3

Tabulasi Angket Variabel X (Implementasi Program BTQ)

NO. NAMA

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TOTAL

(X)

1 Alda Safitri 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 37

2 Besse Auliyah

Alpada 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 35

3 Andi Nurul

Hikmah 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 35

4

Ayu

Sulistiawati

Putri

4 3 4 2 2 4 2 4 3 4 32

5 Rahmadani 4 3 4 2 3 4 2 4 3 4 33

6 Ummi Saleha 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 36

7 Indo Tenri

Angka 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 35

8 Ahmad Sabri

Mu'min 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

9 Afreza 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 36

10 Muh. Anshar

Maulana 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38

11 Ilal Hamdi

Ajrul 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

12 Hamka 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38

13 Abdul Rahman 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 37

14 Baso Fadly 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 36

15 Ambo Aco 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 31

16 Muh. Nasrullah 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38

17 Wulandari 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 35

18 Alfyansyah 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 37

19 Besse

Agusnaeni 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 38

20 Baso Irfan

Yusuf 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 35

21 Aulia Fatimah

Herdianty 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 34

22 Fajar 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 31

23 Baso Sawatul 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 37

Page 91: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

76

Rahmat

24 Muh. Akbar 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 38

25 Nur Rahmi 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 34

26 Muh. Rayhan

Adrian Gustaf 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 35

27 Erwin Saputra 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 34

28 Besse Asma

Aulia Syifa 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 32

29 Indo Wettoeng 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 31

30 Sitti Sri

Wardani 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 35

31 Nur Fajri 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 35

32 Ambo Angka 4 2 4 1 4 4 4 4 3 3 33

33 Muh. Yunus 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 35

34 Andi Wahyu

Syahbandi 2 2 3 2 3 4 4 4 3 3 30

35 Muh. Yusri 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 34

36 Imran Saputra 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 32

37 Angga

Mahendra 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 34

38 Syeck Arsal 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31

39 Darmansyah 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

40 Nurul Azizah 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 37

41 Ayu Asari 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 35

42 Besse Rahmani 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 36

43 Ayu Putriani 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 33

44 Besse Putri

Ummihani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

45 Suci

Ramadhani 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38

46 Risna Safira 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38

47 Ferdiansa 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 33

48 Baso

Agustinanda 4 2 4 3 4 3 3 4 3 2 32

49 Sulvika 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 27

TOTAL 173 164 184 159 162 187 176 184 155 170 1714

Page 92: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

77

LAMPIRAN 4

Nilai Kemampuan Membaca dan Menulis Kelas VIII MTs As’adiyah No. 3

Atapange

NO. NAMA RESPONDEN KEMAMPUAN

MEMBACA (Y1)

KEMAMPUAN

MENULIS (Y2)

1 Alda Safitri 80 80

2 Besse Auliyah Alpada 80 80

3 Andi Nurul Hikmah 85 80

4 Ayu Sulistiawati Putri 80 78

5 Rahmadani 80 80

6 Ummi Saleha 80 80

7 Indo Tenri Angka 85 80

8 Ahmad Sabri Mu'min 80 80

9 Afreza 80 78

10 Muh. Anshar Maulana 80 80

11 Ilal Hamdi Ajrul 85 80

12 Hamka 79 78

13 Abdul Rahman 78 75

14 Baso Fadly 80 80

15 Ambo Aco 77 75

16 Muh. Nasrullah 78 77

17 Wulandari 80 80

18 Alfyansyah 78 75

19 Besse Agusnaeni 80 80

20 Baso Irfan Yusuf 85 78

21 Aulia Fatimah Herdianty 80 80

22 Fajar 78 78

23 Baso Sawatul Rahmat 80 80

24 Muh. Akbar 80 80

25 Nur Rahmi 80 80

26 Muh. Rayhan Adrian Gustaf 80 85

27 Erwin Saputra 79 80

28 Besse Asma Aulia Syifa 80 80

29 Indo Wettoeng 87 85

Page 93: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

78

30 Sitti Sri Wardani 80 80

31 Nur Fajri 85 85

32 Ambo Angka 80 78

33 Muh. Yunus 85 80

34 Andi Wahyu Syahbandi 80 80

35 Muh. Yusri 87 85

36 Imran Saputra 80 79

37 Angga Mahendra 79 75

38 Syeck Arsal 80 80

39 Darmansyah 79 78

40 Nurul Azizah 87 85

41 Ayu Asari 80 78

42 Besse Rahmani 80 78

43 Ayu Putriani 85 80

44 Besse Putri Ummihani 80 80

45 Suci Ramadhani 87 85

46 Risna Safira 80 80

47 Ferdiansa 79 78

48 Baso Agustinanda 85 80

49 Sulvika 79 78

TOTAL 3971 3904

Page 94: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

79

LAMPIRAN 5

Tabel Nilai r ( Product Moment

Page 95: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

80

LAMPIRAN 6

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 96: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

81

Page 97: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

82

Page 98: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

83

Page 99: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

84

Page 100: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

85

Page 101: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

86

Page 102: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

87

Page 103: PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM BACA TULIS AL …

88

BIOGRAFI PENULIS

Nama lengkap penulis Andi Muh. Alwi, akrab

dipanggil “Alwi”, anak pertama dari tiga bersaudara,

lahir di Sanrangeng pada hari Jum‟at tanggal 23

September 1995 Kec. Majauleng Kab. Wajo. Penulis

lahir dari pasangan suami istri Baso Hamsal dan Andi

Tenri Solong.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis yaitu

SDN 177 Botto Tanre, lulus tahun 2006 Kec.

Majauleng, kemudian lanjut di Madrasah Tsanawiyah

No. 3 Atapange Kec. Majauleng, lulus tahun 2007,

kemudian lanjut di Madrasah Aliyah No. 1 Atapange

Kec. Majauleng, lulus tahun 2010, dan pada tahun

2013 mengikuti Program S1 di kampus IAIN Parepare dengan fakultas Tarbiyah

jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

Pada masa perkuliahan, penulis banyak mendapatkan pengalaman serta

konstribusi pemikiran dari dosen maupun teman-teman yang bagi penulis memiliki

makna terkhusus. Penulis pernah mengabdi sebagai Pembina Dakwah dan Pembina

Tilawah pada Ma‟had Jamiah (Asrama Putra) IAIN Parepare. Penulis melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Buae, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten

Sidrap pada bulan juli 2016 dan melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

di MTs Al-Badar DDI Bilalang Parepare.

Pada semester akhir penulis telah selesai mengerjakan skripsi sebagai tugas

akhir dalam memenuhi persayaratan dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dengan judul skripsi “Implementasi Program Baca Tulis Al-Qur’an terhadap

Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Qur’an Peserta Didik Kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah As’adiyah No. 3 Atapange Kabupaten Wajo”.