Kelompok 5 Democrazy

download Kelompok 5 Democrazy

of 22

description

demokrasi di indonesia

Transcript of Kelompok 5 Democrazy

  • INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    Demokrasi

    disusun oleh : Dewi Cahya Febrina 2211039014 Bobby Prayogo 2211039017 M. Izudin Rochmawan 2211039022 Budi Prasetyo 2211039034 Syahrul 22120390xx

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN D3 TEKNIK ELEKTRO

    PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI 2014

  • this page initially left blank

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Kami panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan

    hidayahnya kami mampu menyelesaikan makalah yang menjadi tugas kelompok dalam mata

    kuliah Kewarganegaraan yang bertemakan Demokrasi.

    Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Niken selaku dosen mata kuliah

    Kewarganegaraan dan teman teman kami yang telah membantu untuk menyelesaikan

    makalah ini.

    Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula kami sebagai kelompok. Tentunya dalam

    makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang mana nantinya membutuhkan kritik

    dan saran yang membangun dari para pembaca agar kedepannya bisa diperbaiki kembali.

    Sekian dari kami. Mohon maaf apabila ada salah kata. Terimakasih.

    Wassalamuaalaikum Wr. Wb.

    Surabaya, 10 Maret 2014

    Penyusun

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak

    setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi

    mengizinkan warga negara berpartisipasibaik secara langsung atau melalui

    perwakilandalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi

    mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya

    praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.

    Kata ini berasal dari bahasa Yunani (dmokrata) "kekuasaan rakyat", yang

    terbentuk dari (dmos) "rakyat" dan (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan"

    pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah

    satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari (aristocratie)

    "kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun

    kenyataannya sudah tidak jelas lagi. Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan

    kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak

    dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang

    sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit

    sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-

    benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20. Kata

    demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari bahasa

    Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama.

    Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang

    kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil,

    seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani

    ini sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur

    aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan

    demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga

    berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan

    menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.

    Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya

    menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang

    pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung

    dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara

    demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun

    kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan; ini

    disebut demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan

    institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan Revolusi

    Amerika Serikat dan Perancis.

  • 1.2 RUMUSAN MASALAH

    Pengertian demokrasi menurut para ahli.

    Sejarah demokrasi mulai zaman kuno, abad pertengahan, sampai era modern.

    Negara negara penganut sistem demokrasi.

    Bentuk-bentuk demokrasi.

    Prinsip prinsip demokrasi.

    Azas pokok demokrasi.

    Syarat syarat suatu Negara demokrasi.

    Manfaat demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.

    1.3 TUJUAN

    Untuk mengetahui yang dimaksud dengan demokrasi.

    Untuk mengetahui pengertian demokrasi menurut para ahli.

    Manfaat demokrasi

    Mengetahui ciri-ciri demokrasi.

    Untuk mengetahui jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia.

    Sebagai sarana atau media pembelajaran bagi mahasiswa pada umumnya

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 PENGERTIAN DEMOKRASI

    Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos

    berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat,yaitu pemerintahan

    yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menenentukan.

    Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana

    warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang

    diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong dan

    menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga

    Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak kelompok

    minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama untuk

    mendapatkan kehidupan yang layak.

    Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

    negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh

    pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan

    keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara

    berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan,

    pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi,

    dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan

    setara.

    Pengertian demokrasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :

    Koentjoro Poerbopranoto Demokrasi adalah negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Hal ini berarti suatu sistem dimana rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara.

    Abraham Lincoln Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

    Charles Costello Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.

    John L. Esposito Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

    Hans Kelsen Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.

    Sidney Hook Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

  • C.F. Strong Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas tersebut.

    Hannry B. Mayo Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana di mana terjadi kebebasan politik.

    Merriem Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.

    Samuel Huntington Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah system dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.

    Kranemburg Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah dari rakyat

    2.2 SEJARAH DEMOKRASI

    Zaman Kuno

    Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat Yunani kuno di

    negara-kota Athena. Dipimpin oleh Cleisthenes, warga Athena mendirikan negara yang

    umum dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 508-507 SM.

    Cleisthenes disebut sebagai "bapak demokrasi Athena."

    Demokrasi Athena berbentuk demokrasi langsung dan memiliki dua ciri

    utama: pemilihan acak warga biasa untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di

    pemerintahan, dan majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena. Semua

    warga negara yang memenuhi ketentuan boleh berbicara dan memberi suara di majelis,

    sehingga tercipta hukum di negara-kota tersebut. Akan tetapi, kewarganegaraan Athena

    tidak mencakup wanita, budak, orang asing ( metoikoi), non-pemilik tanah, dan

    pria di bawah usia 20 tahun.

    Dari sekitar 200.000 sampai 400.000 penduduk Athena, 30.000 sampai 60.000 di

    antaranya merupakan warga negara. Pengecualian sebagian besar penduduk dari

    kewarganegaraan sangat berkaitan dengan pemahaman tentang kewarganegaraan pada

    masa itu. Nyaris sepanjang zaman kuno, manfaat kewarganegaraan selalu terikat

    dengan kewajiban ikut serta dalam perang.

    Demokrasi Athena tidak hanya bersifat langsung dalam artian keputusan dibuat oleh

    majelis, tetapi juga sangat langsung dalam artian rakyat, melalui majelis, boule, dan

    pengadilan, mengendalikan seluruh proses politik dan sebagian besar warga negara

    terus terlibat dalam urusan publik. Meski hak-hak individu tidak dijamin oleh konstitusi

    Athena dalam arti modern (bangsa Yunani kuno tidak punya kata untuk menyebut

  • "hak"), penduduk Athena menikmati kebebasan tidak dengan menentang pemerintah,

    tetapi dengan tinggal di sebuah kota yang tidak dikuasai kekuatan lain dan menahan diri

    untuk tidak tunduk pada perintah orang lain.

    Pemungutan suara kisaran pertama dilakukan di Sparta pada 700

    SM. Apella merupakan majelis rakyat yang diadakan sekali sebulan. Di Apella,

    penduduk Sparta memilih pemimpin dan melakukan pemungutan suara dengan cara

    pemungutan suara kisaran dan berteriak. Setiap warga negara pria berusia 30 tahun

    boleh ikut serta. Aristoteles menyebut hal ini "kekanak-kanakan", berbeda dengan

    pemakaian kotak suara batu layaknya warga Athena. Tetapi Sparta memakai cara ini

    karena kesederhanaannya dan mencegah pemungutan bias, pembelian suara, atau

    kecurangan yang mendominasi pemilihan-pemilihan demokratis pertama.

    Meski Republik Romawi berkontribusi banyak terhadap berbagai aspek demokrasi,

    hanya sebagian kecil orang Romawi yang memiliki hak suara dalam pemilihan wakil

    rakyat. Suara kaum berkuasa ditambah-tambahi melalui sistem gerrymandering,

    sehingga kebanyakan pejabat tinggi, termasuk anggota Senat, berasal dari keluarga-

    keluarga kaya dan ningrat. However, many notable exceptions did occur. Republik

    Romawi juga merupakan pemerintahan pertama di dunia Barat yang negara-bangsanya

    berbentuk Republik, meski demokrasinya tidak menonjol. Bangsa Romawi menciptakan

    konsep klasik dan karya-karya dari zaman Yunani kuno terus dilindungi. Selain itu,

    model pemerintahan Romawi menginspirasi para pemikir politik pada abad-abad

    selanjutnya, dan negara-negara demokrasi perwakilan modern cenderung meniru model

    Romawi, bukan Yunani, karena Romawi adalah negara yang kekuasaan agungnya

    dipegang rakyat dan perwakilan terpilih yang telah memilih atau mencalonkan seorang

    pemimpin. Demokrasi perwakilan adalah bentuk demokrasi yang rakyatnya memilih

    perwakilan yang kemudian memberi suara terhadap sejumlah inisiatif kebijakan,

    berbeda dengan demokrasi langsung yang rakyatnya memberi suara terhadap inisiatif

    kebijakan secara langsung.

    Abad Pertengahan

    Selama Abad Pertengahan, muncul berbagai sistem yang memiliki pemilihan umum

    atau pertemuan meski hanya melibatkan sebagian kecil penduduk. Sistem-sistem

    tersebut meliputi:

    pemilihan Gopala oleh kasta atas di Bengal, Anak Benua India,

    Persemakmuran Polandia-Lituania (10% dari populasi total),

    Althing di Islandia,

    Lgting di Kepulauan Faeroe,

    beberapa negara-kota Italia abad pertengahan seperti Venesia,

    sistem tuatha di Irlandia abad pertengahan awal, Veche di Republik

    Novgorod dan Pskov di Rusia abad pertengahan,

    Things di Skandinavia,

    The States di Tirol dan Swiss,

    kota pedagang otonomi Sakai di Jepang abad ke-16, dan

    masyarakat Igbo di Volta-Nigeria.

  • Banyak wilayah di Eropa abad pertengahan dipimpin oleh pendeta atau tuan tanah.

    Kouroukan Fouga membelah Kekaisaran Mali menjadi klan-klan (keluarga) berkuasa

    yang diwakili di majelis umum bernama Gbara. Sayangnya, piagam tersebut membuat

    Mali lebih miripmonarki konstitusional alih-alih republik demokratis. Negara yang

    sistemnya lebih mendekati ddemokrasi modern adalah republik-republik Cossack di

    Ukraina pada abad ke-1617: Cossack Hetmanate dan Zaporizhian Sich. Jabatan

    tertinggi di sana, Hetman, dipilih oleh perwakilan distrik-distrik negara tersebut.

    Parlemen Inggris sudah membatasi kekuasaan raja melalui Magna Carta, yang secara

    rinci melindungi hak-hak khusus subjek-subjek Raja, baik yang sudah bebas atau masih

    terkekang, dan mendukung apa yang kelak menjadi habeas corpus Inggris, yaitu

    perlindungan kebebasan individu dari penahanan tak berdasar dengan hak membela

    diri. Parlemen pertama yang dipilih rakyat adalah Parlemen de Montfort di Inggris pada

    tahun 1265.

    Sayangnya, hanya sekelompok kecil rakyat yang memiliki hak suara; Parlemen dipilih

    oleh sekian persen penduduk Inggris (kurang dari 3% pada tahun 1780) dan kekuasaan

    menyusun parlemen berada di tangan monarki (biasanya saat ia membutuhkan dana).

    Kekuasaan Parlemen bertambah secara bertahap pada abad-abad berikutnya.

    Setelah Revolusi Agung 1688, Undang-Undang Hak Asasi Inggristahun 1689 yang

    mengatur hak-hak tertentu dan menambah pengaruh Parlemen

    diberlakukan. Penyebarannya perlahan ditingkatkan dan kekuasaan parlemen terus

    bertambah sampai monark hanya bersifat pelengkap. Seiring meningkatnya penyebaran

    pengaruh, sistem pemerintahan di seluruh Inggris diseragamkan dengan

    penghapusan borough usang (borough yang jumlah pemilihnya sangat sedikit)

    melaluiUndang-Undang Reformasi 1832.

    Di Amerika Utara, pemerintahan perwakilan terbentuk di Jamestown, Virginia, dengan

    dipilihnya Majelis Burgesses (pendahulu Majelis Umum Virginia) pada tahun 1619.

    Kaum Puritan Inggris yang bermigrasi sejak 1620 mendirikan koloni-koloni di New

    England yang pemerintahan daerahnya bersifat demokratis dan mendorong

    perkembangan demokrasi di Amerika Serikat. Walaupun majelis-majelis daerah

    memiliki sedikit kekuasaan turunan, otoritas mutlaknya dipegang oleh Raja dan

    Parlemen Inggris.

    Era Modern

    Abad ke-18 dan 19

    Bangsa pertama dalam sejarah modern yang mengadopsi konstitusi demokrasi

    adalah Republik Korsika pada tahun 1755. Konstitusi Korsika didasarkan pada prinsip-

    prinsip Pencerahan dan sudah mengizinkan hak suara wanita, hak yang baru diberikan

    di negara demokrasi lain pada abad ke-20. Pada tahun 1789, Perancis pasca-

    Revolusi mengadopsi Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara dan Konvensi

    Nasional dipilih oleh semua warga negara pria pada tahun 1792.

    Hak suara pria universal ditetapkan di Perancis pada bulan Maret 1848 setelah Revolusi

    Perancis 1848. Tahun 1848, serangkaian revolusi pecah di Eropa setelah para pemimpin

    negara dihadapkan dengan tuntutan konstitusi liberal dan pemerintahan yang lebih

    demokratis dari rakyatnya.

  • Walaupun tidak disebut demokrasi oleh para bapak pendiri Amerika Serikat, mereka

    memiliki keinginan yang sama untuk menguji prinsip kebebasan dan kesetaraan alami

    di negara ini. Konstitusi Amerika Serikat yang diadopsi tahun 1788 menetapkan

    pemerintahan terpilih dan menjamin hak-hak dan kebebasan sipil.

    Pada zaman kolonial sebelum 1776, dan beberapa saat setelahnya, hanya pemilik

    properti pria dewasa berkulit putih yang boleh memberi suara, budak Afrika, sebagia

    besar penduduk berkulit hitam bebas dan wanita tidak boleh memilih. Di garis depan

    Amerika Serikat, demokrasi menjadi gaya hidup dengan munculnya kesetaraan sosial,

    ekonomi, dan politik. Akan tetapi, perbudakan adalah institusi sosial dan ekonomi,

    terutama di 11 negara bagian di Amerika Serikat Selatan. Sejumlah organisasi didirikan

    untuk mendukung perpindahan warga kulit hitam dari Amerika Serikat ke tempat yang

    menjamin kebebasan dan kesetaraan yang lebih besar.

    Pada Sensus Amerika Serikat 1860, populasi budak di Amerika Serikat bertambah

    menjadi empat juta jiwa, dan pada Rekonstruksi pasca-Perang Saudara (akhir 1860-

    an), budak-budak yang baru bebas menjadi warga negara dengan hak suara (pria saja).

    Penyertaan penuh warga negara belum sempurna dilakukan sampai Gerakan Hak-Hak

    Sipil Afrika-Amerika (19551968) disahkan oleh Kongres Amerika Serikat

    melalui Undang-Undang Hak Suara 1965.

    Abad ke-20 dan 21

    Transisi abad ke-20 ke demokrasi liberal muncul dalam serangkaian "gelombang

    demokrasi" yang diakibatkan oleh perang, revolusi, dekolonisasi, religious and economic

    circumstances. Perang Dunia I dan pembubaranKesultanan Utsmaniyah dan Austria-

    Hongaria berakhir dengan terbentuknya beberapa negara-bangsa baru di Eropa,

    kebanyakan di antaranya tidak terlalu demokratis.

    Pada tahun 1920-an, demokrasi tumbuh subur tetapi terhambat Depresi Besar. Amerika

    Latin dan Asia langsung berubah ke sistem kekuasaan mutlak atau

    kediktatoran. Fasisme dan kediktatoran terbentuk diJerman Nazi, Italia, Spanyol,

    dan Portugal, serta rezim-rezim non-demokratis di Baltik, Balkan, Brasil, Kuba,Cina,

    dan Jepang.

    Perang Dunia II mulai memutarbalikkan tren ini di Eropa Barat. Demokratisasi Jerman

    dudukan Amerika Serikat, Britania, dan Perancis (diragukan), Austria, Italia,

    dan Jepang dudukan menjadi model teori perubahan rezimselanjutnya.

    Akan tetapi, sebagian besar Eropa Timur, termasuk Jerman dudukan Soviet masuk

    dalam blok-Soviet yang non-demokratis. Perang Dunia diikuti oleh dekolonisasi dan

    banyak negara merdeka baru memiliki konstitusi demokratis. India tampil sebagai

    negara demokrasi terbesar di dunia sampai sekarang.

    Pada tahun 1960, banyak negara yang menggunakan sistem demokrasi, meski sebagian

    besar penduduk dunia tinggal di negara yang melaksanakan pemilihan umum terkontrol

    dan bentuk-bentuk pembohongan lainnya (terutama di negara komunis dan bekas

    koloninya).

    Gelombang demokratisasi yang muncul setelah itu membawa keuntungan demokrasi

    liberal sejati yang besar bagi banyak negara. Spanyol, Portugal (1974), dan sejumlah

    kediktatoran militer di Amerika Selatan kembali dikuasai rakyat sipil pada akhir 1970-

    an dan awal 1980-an (Argentina tahun 1983, Bolivia, Uruguay tahun 1984, Brasil tahun

  • 1985, dan Chili awal 1990-an). Peristiwa ini diikuti oleh banyak bangsa di Asia

    Timur dan Selatan pada pertengahan sampai akhir 1980-an.

    Malaise ekonomi tahun 1980-an, disertai ketidakpuasan atas penindasan Soviet,

    menjadi faktor runtuhnya Uni Soviet yang menjadi tanda berakhirnya Perang

    Dingin dan demokratisasi danliberalisasi bekas negara-negara blok Timur. Kebanyakan

    negara demokrasi baru yang sukses secara geografis dan budaya terletak dekat dengan

    Eropa Barat. Mereka sekarang menjadi anggota atau calon anggota Uni Eropa. Sejumlah

    peneliti menganggap Rusia saat ini bukanlah demokrasi sejati dan lebih mirip

    kediktatoran.

    Tren liberal ini menyebar ke beberapa negara di Afrika pada tahun 1990-an,

    termasuk Afrika Selatan. Contoh terbaru liberalisasi adalah Revolusi Indonesia

    1998, Revolusi Bulldozer di Yugoslavia,Revolusi Mawar di Georgia, Revolusi

    Oranye di Ukraina, Revolusi Cedar di Lebanon, Revolusi Tulip di Kyrgyzstan,

    dan Revolusi Yasmin di Tunisia.

    Menurut Freedom House, pada tahun 2007 terdapat 123 negara demokrasi elektoral

    (naik dari 40 pada tahun 1972). Menurut World Forum on Democracy, jumlah negara

    demokrasi elektoral mencapai 120 dari 192 negara di dunia dan mencakup 58,2

    penduduk dunia. Pada saat yang sama, negara-negara demokrasi liberal (yang dianggap

    Freedom House sebagai negara yang bebas dan menghormati hukum dan HAM)

    berjumlah 85 dan mencakup 38 persen penduduk dunia.

    Pada tahun 2010, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan 15 September sebagai Hari

    Demokrasi Internasional.

    2.3 NEGARA NEGARA

    Dalam melaksanakan pemerintahan suatu negara biasanya mengunakan suatu system

    politik tertentu, system politik yang umum berlaku di suatu Negara adalam system

    demokrasi dan non demokrasi.

    Non Demokrasi :

    1. Otokrasi Tradisional

    Suatu sistem politik dan bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya dipegang

    oleh satu orang (raja/emir).

    Ciri-ciri nya:

    Primordial, seperti suku bangsa, ras dan agama yang mempersatukan

    masyarakat.

    Ikatan primordial terwujud dalam diri seorang pemimpin yang dominan

    (otokrat), seperti sultan, raja atau kaisar.

    Kekuasaan bersifat pribadi.

    Masyarakat mengalami kesukaran untuk melakukan pengawasan terhadap

    penguasa.

    Otokrat memerintah berdasarkan tradisi dan paksaan.

    2. Otoriter

    Sistem politik otoriter yaitu sistem politik yang memegang kekuasaan beberapa

    orang atau sekelompok orang, kekuasaan sangat luas tak terbatas meliputi seluruh

  • kehidupan negara, dan tidak perlu atau tidak ada mekanisme pertanggung jawaban

    pemerintah.

    Prinsip Sistem Politik Otoriter :

    Pemusatan kekuasaan pada satu atau sekelompok orang.

    Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional.

    Negara berdasarkan kekuasaan.

    Pembentukan pemerintahan tidak berdasar musyawarah, tetapi melalui

    dekrit.

    Pemilu tidak demokratis. pemilu dijalankan hanya untuk memperkuat

    keabsahan penguasa atau pemerintah negara.

    Sistem satu partai politik atau ada beberapa parpol tapi hanya ada satu porpol

    yang memonopoli kekuasaan.

    Menejemen pemerintahan tertutup.

    Tidak ada perlindungan HAM , hak monoritas ditindas.

    Pers tidak bebas dan sangat dibatasi.

    Badan peradilan tidak bebas dan bisa diintervensi oleh penguasa.

    3. Totaliter System politik yang melihat bahwa eksistensi manusia secara orang perorang

    tidaklah penting, sebaliknya tiap manusia menjalankan perannya untuk mendukung

    tercapainya kepentingan bersama. Untuk itu maka tuntunan utama adalah ideologi

    negara atau gagasan lain.

    Ciri-ciri system politik totaliter adalah :

    kekuasaan tak terbatas.

    tidak menerima adanya oposisi.

    melakukan control yang sangat ketat terhadap warga negaranya

    item ini menekankan consensus total di dalam masyarakatnya,dan untuk men

    capainya dilakukan dengan indoktrinasi ideologi serta dengan pelaksanaan

    kekuasaan paksaan yang luas dan mendalam.

    4. Diktator Sistem pemerintahan diktator adalah dimana suatu negara dipimpin oleh seorang

    pemimpin negara yang memerintah secara otoriter/tirani dan menindas rakyatnya.

    Biasanya seorang diktator naik takhta dengan menggunakan kekerasan, seringkali

    dengan sebuah kudeta. Tetapi ada pula diktator yang naik takhta secara demokratis.

    Contoh yang paling terkenal adalah Adolf Hitler.

    5. Monarki Sistem pemerintahan monarki adalah sebuah sistem pemerintahan dimana hanya

    seorang saja yang memegang kekuasaan. Jadi sebuah sistem pemerintahan monarki

    murni membuat kekuasaan seorang raja sebagai kepala pemerintahan menjadi

    sangat mutlak dan tak terbatas. Kekuasaan tunggal atas sebuah pemerintahan yang

    menganut sistem pemerintahan monarki dipegang oleh raja dimana raja akan

    memegang kekuasaan pemerintahan seumur hidup dan bila raja mangkat

    (meninggal), kekuasaan pemerintahan akan dilanjutkan oleh keturunan dari raja

    tersebut dan ditetapkan dengan Undang - Undang, tidak berdasarkan pemilihan

    umum oleh rakyat.

  • Demokrasi :

    Sistem politik demokrasi adalah sistem yang semua warga negaranya memiliki hak

    setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi

    mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan

    dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup

    kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan

    politik secara bebas dan setara.

    Berdasarkan Democrazy Index pada tahun 2011 mengkatagorikan negara negara

    berikut sebagai Negara penganut demokrasi penuh :

    Norwegia Selandia Baru Finlandia

    Islandia Australia Belanda

    Denmark Swiss Luksemburg

    Swedia Kanada Irlandia

    Austria Jerman Malta

    Republik Ceko Uruguay Britania Raya

    Amerika Serikat Kosta Rika Jepang

    Korea Selatan Belgia Mauritius

    Democrazy Index pada tahun 2011 mengkatagorikan juga negara negara berikut

    sebagai Negara penganut demokrasi tidak sempurna :

    Argentina Siprus Indonesia

    Benin Republik Dominika India

    Botsawana El Savador Israel

    Brazil Estonia Italia

    Bulgaria Perancis Jamaika

    Tanjung Verde Ghana Latvia

    Chili Yunani Lesotho

    Kolombia Guyana Lituania

    Kroasia Hongaria Makedonia

    Malaysia Mongolia Papua Nugini

  • Mali Montenegro Paraguay

    Meksiko Namibia Peru

    Moldova Panama Filipina

    Polandia Slowakia Taiwan

    Portugal Slovenia Thailand

    Rumania Afrika Selatan Timor-leste

    Serbia Sri Lanka Zambia

    2.4 BENTUK BENTUK DEMOKRASI

    Demokrasi merupakan suatu konsep yang dapat dikaji secara luas dari berbagai sudut

    pandang dan sisi kehidupan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai jenis

    demokrasi yang ada di dunia.

    1. Demokrasi Berdasarkan Cara Penyampaian Pendapat

    a. Demokrasi Langsung

    Dalam demokrasi langsung, rakyat diikutsertakan dalam proses pengambilan

    keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan. Di sini rakyat memiliki

    kebebasan secara mutlak memberikan pendapatnya, dan semua aspirasi mereka

    dimuat didalam satu pertemuan. Jenis demokrasi ini memungkinkan seluruh

    masyarakat untuk bermusyawarah dalam satu tempat, walaupun permasalahan

    pemerintahan tersebut bersifat kecil. Demokrasi langsung berkembang di negara

    kecil Yunani kuno dan Roma. Demokrasi ini tidak dapat dilaksanakan di dalam

    masyarakat yang kompleks dan negara yang besar.

    b. Demokrasi Tidak Langsung atau Demokrasi Perwakilan.

    Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya melalui

    Pemilu. Rakyat memilih wakilnya untuk membuat keputusan politik. Aspirasi

    rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan

    rakyat.

    Di dalam negara yang besar dan modern demokrasi tidak bisa berjalan sukses.

    Oleh karena itu, untuk menanggulangi masalah ini diperlukan sistem demokrasi

    secara representatif. Para representatif inilah yang akan menjalankan atau

    menyampaikan semua aspirasi rakyat di dalam pertemuan. Dimana mereka

    dipilih oleh rakyat dan berkemungkinan berpihak kepada rakyat. (Garner).

    Sistem ini berbasis atas ide, dimana rakyat tidak secara langsung hadir dalam

    menyampaikan aspirasi mereka, namun mereka menyampaikan atau

    menyarankan saran mereka melaui wakil atau representatif.

    c. Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Pengawasan Langsung dari

    Rakyat

    Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan

    demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam lembaga

  • perwakilan rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya diawasi

    rakyat melalui referendum dan inisiatif rakyat.

    2. Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritasnya

    a. Demokrasi Formal

    Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang pada kedudukan yang

    sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Individu

    diberi kebebasan yang luas, sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi

    liberal.

    b. Demokrasi Material

    Demokrasi material memandang manusia mempunyai kesamaan dalam bidang

    sosial-ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.

    Demokrasi semacam ini dikembangkan di negara sosialis-komunis.

    c. Demokrasi Campuran

    Demokrasi ini meruapakan campuran dari kedua demokrasi tersebut di atas.

    Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan

    menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.

    3. Berdasarkan Prinsip Idiologi

    a. Demokrasi Liberal

    Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur tangan

    pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Tindakan sewenang-wenang

    pemerintah terhadap warganya dihindari. Pemerintah bertindak atas dasar

    konstitusi (hukum dasar).

    b. Demokrasi Rakyat atau Demokrasi Proletar

    Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara yang dibentuk tidak

    mengenal perebedaan kelas. Semua warga negara mempunyai persamaan dalam

    hukum dan politik.

    4. Berdasarkan Wewenang dan Hubungan antar Alat Kelengkapan Negara

    a. Demokrasi Sistem Parlementer

    Ciri-ciri pemerintahan parlementer :

    - DPR lebih kuat dari pemerintah

    - Menteri bertanggung jawab pada DPR

    - Program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota

    parlemen.

    - Kedudukan kepala negara sebagai symbol

    - Tidak dapat diganggu gugat.

    b. Demokrasi Sistem Pemisahan/Pembagian Kekuasaan (Presidensial)

    Ciri-ciri pemerintahannya:

    - Negara dikepalai presiden

    - Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih

    dari dan oleh rakyat melalui badan perwakilan.

  • - Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.

    - Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR, melainkan kepada presiden.

    - Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga

    negara, dan tidak dapat saling membubarkan

    2.5 PRINSIP PRINSIP DEMOKRASI

    Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi

    dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi,

    dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru

    demokrasi". Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:

    1. Kedaulatan rakyat;

    2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;

    3. Kekuasaan mayoritas;

    4. Hak-hak minoritas;

    5. Jaminan hak asasi manusia;

    6. Pemilihan yang bebas, adil dan jujur;

    7. Persamaan di depan hukum;

    8. Proses hukum yang wajar;

    9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;

    10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;

    11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

    2.6 ASAS POKOK DEMOKRASI

    Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah

    pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan

    yang sama dalam hubungansosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua

    asas pokok demokrasi, yaitu:

    1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil

    rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas,

    dan rahasia serta jujur dan adil; dan

    2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah

    untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

    Ciri-ciri pemerintahan demokratis Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu

    tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu

    pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:

    1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik,

    baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).

    2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat

    (warga negara).

    3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.

  • 4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat

    penegakan hukum

    5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

    6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan

    mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.

    7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga

    perwakilan rakyat.

    8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)

    pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.

    9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan

    sebagainya).

    2.7 SYARAT PEMERINTAHAN NEGARA DEMOKRASI

    Syarat suatu negara dikatakan sebagai negara demokrasi adalah sebagai berikut :

    Perlindungan secara konstitusional atas hak-hak warga negara.

    Hak-hak warga negara memperoleh jaminan perlindungan hukum yang

    kokoh dalam konstitusi atau UUD.

    Badan kehakiman atau peradilan yang bebas dan tidak memihak.

    Badan peradilan yang dalam menjalankan fungsinya tidak campur tangan

    oleh lembaga manapun, termasuk pemerintah.

    Pemilihan umum yang bebas

    Pemilihan umum yang dilakukan sesuai dengan hati nuraini ,tanpa

    tekanan atau dari paksaan dari pihak manapun

    Kebebasan untuk menyatakan pendapat.

    Kebebasan warga negara untuk menyatakan pendapatnya dalam

    kehidupan berbangsa dan bernegara,baik lisan maupun tulisan.

    Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi.

    Kebebasan warga negara untuk menjadi anggota organisasi politik

    maupun kemasyarakatan. Kebebasan beroposisi adalah kebebasan untuk

    mengambil posisi di luar pemerintahan serta melakukan kontrol atau

    kritik terhadap kebijaksanaan pemerintahan.

    Pendidikan kewarganegaraan.

    Dimaksudkan untuk menyadari hak dan kewajiban warga negara serta mampu menunjukkan partisipasinya dalam kehidupan bernegara.

    2.8 CIRI CIRI DEMOKRASI

    Ciri-ciri sistem demokrasi dimaksudkan untuk membedakan penyelenggaraan

    pemerintahan Negara yang demokratis, yaitu :

    1. Memungkinkan adanya pergantian pemerintahan secara berkala

    2. Anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama menempati

    kedudukan dalam pemerintahan untuk masa jabatan tertentu, seperti;

    presiden, menteri, gubemur dsb

  • 3. Adanya pengakuan dan anggota masyarakat terhadap kehadiran tokoh-

    tokoh yang sah yang berjuang mendapatkan kedudukan dalam

    pemerintahan; sekaligus sebagai tandingan bagi pemerintah yang sedang

    berkuasa

    4. Dilakukan pemilihan lain untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah

    tertentu yang diharapkan dapat mewakili kepentingan rakyat tertentu

    5. Agar kehendak masing-masing golongan dapat diketahui oleh pemenntah

    atau anggota masyarakat lain, maka harus diakui adanya hak menyatakan

    pendapat (lisan, tertulis, pertemuan, media elektronik dan media cetak,

    dsb)

    6. Pengakuan terhadap anggota masyarakat yang tidak ikut serta dalam

    pemilihan umum.

    Dalam kehidupan bermasyarakat perlu adanya sikap yang demokratis. Dan ciri-

    ciri kepribadian yang demokratis :

    1. Menerima orang lain,

    2. Terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru,

    3. Bertanggungjawab,

    4. Waspada terhadap kekuasaan,

    5. Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan,

    6. Emosi-emosinya terkendali,

    7. Menaruh kepercayaan terhadap lingkungan.

    2.9 MANFAAT DEMOKRASI

    Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang

    demokratis, yaitu :

    1. Kesetaraan sebagai warga Negara. Disini demokrasi memperlakukan semua

    orang adalah sama dan sederajat. Prinsip kesetaraan menuntut perlakuan

    sama terhadap pandangan-pandangan atau pendapat dan pilihan setiap

    warga Negara

    2. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum. Kebijakan dapat mencerminkan

    keinginan rakyatnya. Semakin besar suara rakyat dalam menentukan semakin

    besar pula kemungkinan kebijakan itu menceminkan keinginan dan aspirasi

    rakyat

    3. Pluralisme dan kompromi. Demokrasi mengisyaratkan kebhinekaan dan

    kemajemukan dalam masyarakat maupun kesamaan kedudukan diantara para

    warga Negara. Dalam demokrasi untuk mengatasi perbedaan-perbedaan

    adalah lewat diskusi, persuasi, kompromi, dan bukan dengan paksanaan atau

    pameran kekuasaan.

    4. Menjamin hak-hak dasar. Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar

    tentang hak-hak sipil dan politis; hak kebebasan berbicara dan berekspresi,

    hak berserikat dan berkumpul, hak bergerak, dsb. Hak-hak itu

    memungkinkan pengembangan diri setiap individu dan memungkinkan

    terwujudnya keputusan-keputusan kolektif yang lebih baik.

  • 5. Pembaruan kehidupan social. Demokrasi memungkinkan terjadinya

    pembawan kehidupan social. Penghapusan kebijakan-kebijakan yang telah

    usang secara rutin dan pergantian para politisi dilakukan dengan cara yang

    santun, dan damai. Demokrasi memuluskan proses alih generasi tanpa

    pergolakan.

    2.1o HUBUNGAN NEGARA HUKUM DAN NEGARA DEMOKRASI

    Suatu negara demokrasi berhubungan atau dapat dikatakan identik dengan

    negara hukum, karena negara hukum harus ditopang dengan sistem demokrasi.

    Begitu juga sebaliknya, karena jelas terdapat korelasi antara negara hukum yang

    bertumpu pada konstitusi dengan kedaulatan rakyat yang dijalankan melalui

    sistem demokrasi. Karena negara demokrasi adalah negara dengan sistem dari

    rakyat untuk rakyat dan semua rakyat berpartisipasi mewujudkan cita cita dan

    tujuan bangsa. Dengan adanya peraturan undang undang (sistem hukum),

    maka rakyat tidak akan sesuka hati (sewenang wenang) dalam bertindak. Dan

    jika negara demokrasi tanpa diberlakukan sistem hukum, maka negara

    demokrasi tersebut akan berantakan, atau dengan kata lain negara tersebut tidak

    akan terarah dengan baik.

  • BAB III

    PENUTUP

    Dari pembahasan yang telah dijelaskan mengenai demokrasi dapat disimpulkan

    bahwa Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat,

    dimana warga negara turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya

    yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong dan

    menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga

    Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak

    kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama

    untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

    Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari rakyat,

    dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat. Demokrasi

    dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang demokratis, yaitu

    Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum,

    pluralisme dan kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan pembaruan kehidupan

    sosial.

    Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka harus ada

    pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini

    masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi membutuhkan hal-hal diantaranya kesadaran

    akan puralisme, sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. demokrasi membutuhkan

    kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad baik, demokrasi

    membutuhkan sikap kedewasaan. demokrasi membutuhkan pertimbangan moral.

    Negara demokrasi juga selalu identik dengan negara hukum, karena negara hukum

    harus ditopang dengan sistem demokrasi. Begitu juga sebaliknya, karena jelas

    terdapat korelasi antara negara hukum yang bertumpu pada konstitusi dengan

    kedaulatan rakyat yang dijalankan melalui sistem demokrasi. Karena negara

    demokrasi adalah negara dengan sistem dari rakyat untuk rakyat dan semua rakyat

    berpartisipasi mewujudkan cita cita dan tujuan bangsa. Dengan adanya peraturan

    undang undang (sistem hukum), maka rakyat tidak akan sesuka hati (sewenang

    wenang) dalam bertindak. Dan jika negara demokrasi tanpa diberlakukan sistem

    hukum, maka negara demokrasi tersebut akan berantakan, atau dengan kata lain

    negara tersebut tidak akan terarah dengan baik

  • DAFTAR PUSTAKA

    http://thynaituthya.wordpress.com/2013/11/23/makalah-pkn-tentang-demokrasi-

    indonesia/

    https://catatansekolah.wordpress.com/tag/macam-macam-sistem-politik/

    http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-politik/pengertian-demokrasi/

    http://evahamzah18.blogspot.com/2011/01/syarat-syarat-pemerintahan-

    demokrasi.html