INVESTIGASI SENJANGAN ANGGARAN: PENGARUH PARTISIPASI ...

i

INVESTIGASI SENJANGAN ANGGARAN:

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS,

TIPE KEPRIBADIAN, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada

Program Studi Akuntansi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:

KARLINA ROSMAIDA BUTAR-BUTAR

232010037

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

ii

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jl. Diponegoro 52 – 60

Tlp: (0298) 321212, 311881

Salatiga , 50711 - Indonesia

Fax. (0298) – 21433

PERNYATAAN KEASLIAN KERTAS KERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Karlina Rosmaida Butar-Butar

NIM : 232010037

Program Studi : Akuntansi

FaFakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi :

Judul : Investigasi Senjangan Anggaran:

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis,

Tipe Kepribadian dan Ketidakpastian Lingkungan

Pembimbing : Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si., Ak., CA., CMA

Tanggal diuji : 23 Januari 2015

adalah benar – benar karya saya.

Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan

atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam

bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah – olah sebagai tulisan

saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah – olah hasil pemikiran saya

sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk

pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 30 Januari 2015

Yang memberi pernyataan,

Karlina Rosmaida Butar-Butar

iv

MOTTO

Kamu tidak akan dapat memiliki waktu, tetapi dapat

memanfaatkan dan sekali kehilangan waktu, kamu tidak bisa

mendapatkannya kembali

SELALU INGAT BAHWA KETETAPAN HATI UNTUK

BERHASIL LEBIH PENTING DARIPADA HAL-HAL LAIN

(Abraham Lincoln)

Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu

meminta kepadaNYA

(Matius 6:8)

Segala Perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku

(Filipi 4:13)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Tuhan, atas anugerahNya penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir. Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis mendapat banyak bantuan

dan dorongan maupun bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Ibu Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si., Ak., CA., CMA selaku dosen

pembimbing, terima kasih banyak atas segala bimbingan, kesabaran,

dukungan, kritik serta masukan beliau dari awal hingga akhir penulisan

skripsi ini.

2. Seluruh keluarga besar penulis, papa, mama, kakak beserta keluarga

kecilnya, adik dan Vinsensius Kolo Setiawan yang telah senantiasa

memberikan dukungan.

3. Seluruh pihak PT. Apac Inti Corpora yang sudah bekerjasama dengan

penulis, penulis mengucapkan terimakasih atas ijin serta dukungan

yang sudah diberikan selama pengambilan data.

4. Teman-teman yang setia dalam persahabatan, mendampingi, serta

membantu, Yocky A dan Ika Noviawati

5. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca. Semoga segala

budi baik dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama menyelesaikan

skripsi ini mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.


Karlina Rosmaida Butar-Butar

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix

PENDAHULUAN...................................................................................... ............. 1

LANDASAN TEORITIS ... ..................................................................................... 2

Teori Agency .................................................................................................. 2

Partisipasi Anggaran ....................................................................................... 3

Budget Emphasis ............................................................................................ 3

Tipe Kepribadian ........................................................................................... 4

Ketidakpastian Lingkungan ........................................................................... 4

Senjangan Anggaran ...................................................................................... 5

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ........................................................................... 5

Model Penelitian ........................................................................................... 10

Metoda Penelitian ......................................................................................... 10

PENGUJIAN DAN ANAISIS DATA ... ............................................................... 11

Gambaran Responden Penelitian .................................................................. 11

Statistik Deskriptif ........................................................................................ 12

Uji Kualitas Data .......................................................................................... 13

Hasil Analisis Data ...................................................................................... 14

PENUTUP .............................................................................................................. 18

Simpulan ....................................................................................................... 18

Keterbatasan dan Saran................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 19

LAMPIRAN ........................................................................................................... 22

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisis Karakteristik Responden ........................................................... 11

Tabel 2 Analisis Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 12

Tabel 3 Analisis Hasil Uji Validitas dan Reliabiltas ............................................ 14

Tabel 4 Analisis Pengujian Hipotesis 1 ............................................................... 14




viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Penelitian ................................................................................... 10

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Ijin Penelitian .............................................................. 22

Lampiran 2 Kuesioner .......................................................................................... 23

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian ............................................................. 28

Lampiran 4 Operasional Variabel ........................................................................ 29

v

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of budget participation, budget

emphasis, personality types, and environmental uncertainty on budgetary slack

collected from managers and section head of manufacturing companies in the

PT. Apac Inti Corpora Semarang using a questionnaire by 47 respondents. The

results found that the participation of the budget does not have a significant

influence on budgetary slack and budget emphasis does not have a significant

influence on budgetary slack. This means that the higher the participation of the

budget, it can increase the budgetary slack and the lower the budget emphasis is

made, it can reduce the occurrence of budgetary slack. While personality type

does not moderate the effect of budget participation on budgetary slack.

Furthermore, the uncertainty of the environment does not moderate the effect of

budget emphasis on budgetary slack

Keywords: Budget Participation, Budget Emphasis, Personality Type,

Environmental Uncertainty, Budget Slack

vi

SARIPATI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran,

budget emphasis, tipe kepribadian, dan ketidakpastian lingkungan terhadap

senjangan anggaran yang dikumpulkan dari manajer dan section head

perusahaan manufaktur di PT. Apac Inti Corpora Semarang dengan menggunakan

kuesioner sebanyak 47 responden. Hasil penelitian menemukan bahwa partisipasi

anggaran tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran dan

budget emphasis tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap senjangan

anggaran. Hal ini berarti semakin tinggi partispasi anggaran maka dapat

meningkatkan senjangan anggaran dan semakin rendah budget emphasis dibuat

maka dapat mengurangi terjadinya senjangan anggaran. Sedangkan tipe

kepribadian tidak memoderasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan

anggaran. Selanjutnya, ketidakpastian lingkungan tidak memoderasi pengaruh

budget emphasis terhadap senjangan anggaran.

Kata Kunci: Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis, Tipe Kepribadian,

Ketidakpastian Lingkungan, Senjangan Anggaran

1

PENDAHULUAN

Isu riset ini adalah adanya potensi para pengguna anggaran dalam

organisasi yang melakukan senjangan anggaran. Hasil penelitian Dunk (1993),

Muhammad (2001), Tjahjanti (2004) dan Sujana (2010), menunjukkan bahwa

partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran menurunkan senjangan

anggaran. Sedangkan hasil penelitian Lowe dan Shaw (1968), Young (1985),

Lukka (1988), Veronika dan Komang (2009) dan Afiani (2010), berbeda dengan

penelitian yang dilakukan Dunk (1993), Muhammad (2001), Tjahjanti (2004), dan

Sujan (2010), hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa partisipasi anggaran

yang tinggi dalam penyusunan anggaran maka bawahan cenderung untuk

melakukan senjangan anggaran yang tinggi pula.

Pihak-pihak yang terlibat sesuai dengan agency theory yaitu dimana agent

(bawahan) yang merupakan pihak terpenting dalam penyusunan anggaran karena

pihak yang mengetahui kondisi langsung bagiannya. Principal (atasan) adalah

pihak yang mempertangungjawabkan dalam penentuan tujuan anggaran.

Penyusunan anggaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan perusahaan dan sesuai

dengan standar atau kondisi di masa akan datang.

Anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku manusia.

Karyawan merasakan tekanan dan kegelisahan pada anggaran yang ketat atas

laporan kinerja yang kurang baik, sehingga anggaran dapat dipandang sebagai

penghalang kemajuan karier. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dunk(1993)

dan Sujana (2010) yang menunjukkan budget emphasis tidak memiliki pengaruh

terhadap senjangan anggaran. Namun, hasil penelitian Triana et al. (2012),

Purgianto (2009) dan Afiani (2010) yang menunjukkan budget emphasis memiliki

pengaruh terhadap senjangan anggaran.

Penelitian ini mereplikasi penelitian Triana et al. (2012) menguji

partisipasi anggaran, budget emphasis, dan locus of control terhadap slack

anggaran. Penelitian tersebut menyatakan bahwa secara simultan berpengaruh

terhadap slack anggaran. Namun hasil penelitian tersebut secara parsial

menyatakan bahwa partisipasi anggaran dan budget emphasis berpengaruh

2

terhadap slack anggaran sedangkan locus of control tidak berpengaruh terhadap

slack anggaran, sehingga tidak terjadi senjangan anggaran, maka dari itu locus of

control tidak digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena adanya hasil penelitian

yang tidak konsisten mengenai locus of control terhadap senjangan anggaran,

penelitian ini menguji pengaruh partisipasi anggaran, budget emphasis, tipe

kepribadian dan ketidakpastian lingkungan terhadap senjangan anggaran dengan

melibatkan faktor-faktor lain yang mungkin berfungsi sebagai variabel moderator.

Ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya mengenai locus of control

terhadap senjangan anggaran diperkirakan terjadi karena adanya faktor-faktor

internal dan ekternal. Yang diprediksi akan mempengaruhi senjangan anggaran

yaitu tipe kepribadian dan ketidakpastian lingkungan. Faktor internal dan

eksternal yang mempengaruhi senjangan anggaran, yaitu tipe kepribadian

merupakan faktor internal yang mempengaruhi senjangan anggaran dan

ketidakpastian lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi

senjangan anggaran. Tipe kepribadian menunjukan adanya perbedaan persepsi

dari pengguna anggaran dalam penyusunan anggaran. Ketidakpastian lingkungan

dapat menunjukan bahwa adanya perubahan tidak menentu yang akan dialami

manajer. Anggaran merupakan ukuran kinerja manajer dengan menentukan target

yang akan dicapai.

Tujuan penelitian ini untuk menguji seberapa besar pengaruh perilaku

manajer dalam penyusunan anggaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan

dengan akuntansi keperilakuan dan akuntansi manajemen dan memberikan

kontribusi praktis untuk organisasi yang menerapkan partisipasi penyusunan

anggaran para manajer dalam mencapai tujuan organisasi.

LANDASAN TEORITIS

Teori Agency

Menurut Godfrey et al. (2010), teori agency adalah sebuah teori yang

dikembangkan untuk menjelaskan dan memperkirakan tindakan dari agent

(manajer) dan principals (direktur). Teori tersebut mengasumsikan bahwa baik

3

agent maupun principals adalah "ultility maximisers" (yaitu orang yang berusaha

untuk memaksimalkan laba) yang minatnya tidak harus sama. Oleh karena itu,

penyusunan anggaran dapat dilakukan juga oleh bawahan maupun atasan.

Anthony dan Govindarajan (1998) mengemukakan agency theory menjelaskan

fenomena yang terjadi apabila atasan memberikan wewenangnya kepada bawahan

untuk melakukan suatu tugas atau otoritas untuk membuat keputusan. Baiman dan

Rajan (1995) menyatakan bahwa model teori keagenan tradisional

mengasumsikan bahwa individu berpikir secara ekonomis dan dimotivasi oleh

kepentingan pribadi.

Partisipasi Anggaran

Partisipasi anggaran merupakan keterlibatan manajer dalam proses

pertanggungjawaban penyusunan anggaran. Wartono (1998) mendefinisikan

partisipasi penganggaran sebagai suatu proses dalam organisasi yang melibatkan

manajer dalam penentuan tujuan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya.

Komunikasi yang baik dalam proses penyusunan anggaran, bawahan (manajer)

akan mengetahui yang sebenarnya diharapkan oleh atasan (direktur). Demikian

juga sebaliknya atasan akan dapat mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada

bawahan menyangkut sistem penganggaran. Partisipasi anggaran merupakan

keikutsertaan manajer dalam pembuatan keputusan. Pentingnya komunikasi antara

atasan kepada bawahan, maupun sebaliknya merupakan kunci utama dalam

pencapaian tujuan anggaran.

Budget Emphasis

Budget emphasis merupakan desakan dari atasan (direktur) kepada

bawahan (manajer) untuk melaksanakan anggaran yang telah dibuat dengan baik

(Hopwood 1972). Budget emphasis adalah penilaian kinerja manajer berdasarkan

pencapaian anggaran (Yulius 2009). Penilaian kinerja manajer ditentukan

berdasarkan pencapaian target anggaran. Manajer dirangsang dengan suatu

penghargaan (reward) agar anggaran sesuai dengan yang telah ditetapkan. Schiff

dan Lewin (1970) menyatakan bahwa manajer bawahan menciptakan

4

senjangan anggaran karena dipengaruhi oleh keinginan dan kepentingan pribadi

sehingga akan memudahkan pencapaian target anggaran, terutama jika penilaian

kinerja manajer ditentukan berdasarkan pencapaian anggaran (budget emphasis).

Tipe Kepribadian

Psikolog mempunyai pandangan bahwa kata “kepribadian” (personality)

adalah pola sifat dan karakteristik tertentu yang relatif permanen dan memberikan

baik konsistensi individualitas pada perilaku seseorang (Feist dan Gregory 2012).

Dalam penyusunan anggaran membutuhkan perilaku karyawan yang spesifik agar

terciptanya anggaran yang baik. Karyawan memiliki kepribadian yang beragam

dalam menyikapi suatu penyusunan anggaran. Tipe kepribadian memiliki dua

karakteristik yang dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Ekstrovert adalah suatu kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih

banyak ke luar dari pada ke dalam diri. Karakteristik ekstrovert adalah banyak

bicara, ramah, suka bertemu dengan orang-orang, suka mengunjungi tempat

baru, aktif, menuruti kata hati suka berpetualang, mudah bosan, dan tidak suka

hal-hal yang rutin dan monoton (Larsen 2002).

2. Introvert adalah suatu orientasi ke dalam diri sendiri. Tipe introvert cenderung

menarik diri dari kontak sosial. Menurut Jung bahwa perilaku introvert

sebagai orang yang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar,

tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah

kerumunan banyak orang (Naisaban 2003).

Ketidakpastian Lingkungan

Ketidapastian lingkungan menunjukan sebagai persepsi dari manajer.

Ketidakpastian lingkungan memiliki lima faktor lingkungan yaitu pelanggan,

pemasok, pesaing, pemerintah, dan teknologi di mana masing-masing diatas

mempunyai kepentingan kepada organisasi (Yuwono 1999: 41). Kondisi

ketidakpastian lingkungan dapat menyebabkan manajer memiliki informasi

terhadap bidang teknisnya melebihi informasi yang dimiliki atasan.

Ketidakpastian lingkungan adalah ketidakmampuan individu untuk menilai

5

probabilitas seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil

yang disebabkan karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan

yang akan terjadi (Febrianti dan Ikhsa 2013). Manajer mengalami ketidakpastian

karena merasa tidak memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi masa

depan secara akurat. Kondisi ketidakpastian lingkungan yang rendah mendukung

lingkungan relatif stabil, maka pengguna akan melakukan prediksi secara akurat.

Senjangan Anggaran

Anthony dan Govindarajan (2000) mendefinisikan senjangan anggaran

sebagai perbedaan antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang sesuai

dengan estimasi yang sesungguhnya. Tujuannya agar target dapat lebih mudah

dicapai oleh manajer. Senjangan anggaran merupakan suatu tindakan bagian

dalam menyusun anggaran cenderung menurunkan tingkat penjualan dari biaya

yang seharusnya dicapai, sehingga anggaran yang dihasilkan lebih mudah dicapai.

Upaya ini dilakukan dengan menentukan pendapatan yang terlalu rendah

(understated) dan biaya yang terlalu tinggi (overstated) sehingga dapat

mengurangi resiko yang dihadapi para pengguna anggaran. Perbedaan antara

jumlah anggaran dan estimasi terbaik ini dikenal dengan istilah senjangan

anggaran (Bastian 2005).

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Penelitian ini menghubungkan perilaku pengguna anggaran terhadap

senjangan anggaran. Perilaku pengguna anggaran tersebut meliputi partisipasi

anggaran, budget emphasis, tipe kepribadian, dan ketidakpastian lingkungan.

Maka pembahasan pengembangan hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

Pengaruh Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran

Senjangan angaran yang diciptakan ini dapat dilakukan dengan

melaporkan pendapatan yang terlalu rendah dan biaya yang terlalu tinggi (Schiff

dan Lewin 1970). Keikutserataan manajer yang tinggi dalam penyusunan

anggaran dapat menimbulkan senjangan anggaran yang tinggi. Menurut Hansen

6

dan Mowen (2007), partisipasi anggaran memiliki potensi masalah yaitu

memasukan “slack” dalam anggaran seringkai disebut dengan mengamankan

anggaran (padding the bedget). Hal ini sesuai dengan teori keagenan yang

menyatakan bahwa atasan (direktur) memberikan wewenang terhadap bawahan

(manajer) untuk bertanggung jawab terhadap pembuatan keputusan. Manajer

memiliki kemungkinan untuk melaporkan informasi yang bias demi kepentingan

pribadi. Berdasarkan penelitian Maksum (2009), Triana et al. (2012) dan Pertiwi

(2011) menyatakan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan

anggaran.

Menurut Amelia dan Komang (2008: 3), partisipasi yang tinggi dalam

proses pembuatan anggaran akan memberikan kesempatan yang lebih besar

kepada bawahan untuk melakukan senjangan dan sebaliknya ketika partisipasi

rendah harapan bawahan untuk melakukan senjangan juga rendah. Hal ini

disebabkan oleh adanya kebijakan atasan yang menilai kinerja bawahan

berdasarkan pencapaian sasaran anggaran. Pertisipasi anggaran menyebabkan

senjangan anggaran karena bawahan tidak ingin menghadapi resiko kegagalan

dalam mencapai sasaran anggaran. Kegagalan mencapai sasaran anggaran

mempengaruhi penilaian atasan terhadap bawahan (Young 1985). Bawahan

cenderung untuk memberikan informasi bias terhadap kondisi operasional

organisasi dimasa mendatang, agar sasaran anggaran mudah dicapai. Sehingga

atasan akan memberikan penilaian kinerja yang baik kepada bawahan. Hal ini

menyatakan bahwa persepsi anggaran tersebut mudah dicapai dengan melakukan

senjangan anggaran. Berdasarkan argumentasi dan hasil riset terdahulu maka

hipotesis satu adalah sebagai berikut:

H1: Partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran.

Pengaruh Budget Emphasis dengan Senjangan Anggaran

Penekanan atasan (direktur) terhadap anggaran terlihat saat pencapaian

manajer sesuai dengan tujuan anggaran perusahaan. Hal tersebut dapat dijelaskan

oleh teori keagenan bahwa atasan (direktur) memberikan tekanan terhadap

anggaran agar manajer dapat melakukan aktivitas operasi secara efisien dengan

7

mengurangi beban dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Berdasarkan

penelitian Triana et al. (2012), Afiani (2010) dan Purgianto (2009) menyatakan

bahwa budget emphasis berpengaruh terhadap senjangan anggaran.

Semakin tinggi budget emphasis, maka senjangan anggaran menjadi

tinggi. Pencapaian target anggaran merupakan salah satu faktor untuk menentukan

penilaian kinerja dimana bawahan dirangsang dengan adanya reward jika

perencanaan tercapai dan sanksi bila anggaran tidak tercapai. Penekanan anggaran

(budget emphasis) seperti itu akan mendorong bawahan untuk menciptakan

senjangan anggaran. Hopwood (1972) menyatakan bahwa budget emphasis yang

tinggi menimbulkan keyakinan manajer bahwa penilaian yang dilakukan tidak

adil, dan menimbulkan tekanan terhadap pekerjaannya. Hal ini terjadi karena

bawahan ingin terlihat selalu baik dalam penilaian atasan agar tidak ingin terlihat

negatif pada laporan kinerjanya. Maka senjangan anggaran dilakukan agar supaya

kinerjanya selalu kelihatan baik. Berdasarkan argumentasi dan hasil riset

terdahulu maka hipotesis dua adalah sebagai berikut:

H2: Budget Emphasis berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran.

Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan Tipe

Kepribadian sebagai Variabel Moderating

Menurut agency theory yang terdapat dalam proses penganggaran, bahwa

individu dapat melakukan yang terbaik bagi kepentingan pribadi untuk

menciptakan anggaran yang mudah dicapai bagi kepentingan dan keuntungan

pribadi. Manajer memiliki beberapa perilaku dalam penentuan penganggaran yang

tidak sesuai dengan komitmen perusahaan, melainkan sesuai dengan keadaan

kepribadian masing-masing karyawan dan pengaruh dari luar diri pribadi.

Beberapa tipe partisipan dalam penyusunan anggaran memiliki tujuan

mendapatkan keuntungan pribadi. Rahayu (1997) menyatakan bahwa senjangan

anggaran ini pada dasarnya termasuk sebagai salah satu bentuk penyimpangan

perilaku (dysfuctional behaviour) yang seharusnya dihindarkan. Berbagai cara

yang ditempuh guna mencapai peningkatan kinerja yang baik mungkin juga

dengan mengabaikan apakah cara-cara etis atau tidak. Salah satu bentuk upaya

8

tersebut yang dapat dipandang sebagai suatu perilaku yang menyimpang adalah

dengan menciptakan senjangan anggaran.

Penyusunan anggaran yang berhasil dapat diterima dan didukung penuh

oleh personal yang memegang posisi kunci pada manajemen. Jika personal

manajemen tingkat bawah atau menengah merasa bahwa manajemen puncak

kurang serius dalam penganggaran, atau jika mereka merasa bahwa manajemen

puncak hanya menganggap penganggaran sebagai hal yang tidak menyenangkan

yang harus dilakukan, maka perilaku personal menejemen bawah dan menengah

akan menentukan semangat yang rendah (Garrison dan Noreen 2003).

Tingkat partisipasi anggaran yang tinggi terhadap senjangan anggaran, pada

tipe kepribadian yang tinggi yang dimiliki manajer maka manajer cenderung

untuk menciptakan senjangan yang tinggi. Senjangan anggaran dibuat untuk

kepentingan pribadi. Manajer tipe kepribadian ekstrovert dan introvert semakin

meningkat untuk berpartisipasi anggaran, maka semakin tinggi senjangan dalam

anggaran. Tipe kepribadian ekstrovert tidak mementingkan resiko dalam

peningkatan kinerja. Sedangkan, tipe kepribadian introvert mementingkan diri

sendiri agar mengurangi resiko, sehingga kinerja manager tersebut baik. Tipe

kepribadian memiliki peran dalam kepribadian seseorang dalam pengambilan

keputusan, namun kepribadian seseorang kemungkinan tidak dapat diprediksi

secara spesifik dalam penyusunan anggaran. Berdasarkan argumentasi dan hasil

riset terdahulu maka hipotesis tiga adalah sebagai berikut:

H3: Tipe kepribadian memoderasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap

senjangan anggaran.

Pengaruh Budget Emphasis terhadap Senjangan Anggaran dengan

Ketidakpastian Lingkungan sebagai Variabel Moderating

Budget emphasis merupakan kondisi dimana anggaran dijadikan faktor

yang paling dominan dalam pengukuran kinerja bawahan pada suatu organisasi.

Sujana (2009: 355) menyatakan bahwa dalam suatu organisasi, apabila anggaran

yang telah disusun digunakan sebagai tolok ukur kinerja maka bawahan akan

9

meningkatkan kinerjanya dengan dua cara, yaitu dengan meningkatkan

performance sehingga realisasi anggarannya lebih tinggi daripada yang telah

dianggarkan atau dengan melonggarkan anggaran pada saat penyusunan anggaran.

Manajer sering kali melakukan praktik-praktik seperti itu sebagai jaminan

akan adanya ketidakpastian peristiwa-peristiwa di masa yang akan datang.

Meskipun demikian senjangan anggaran memboroskan sumber daya dan dapat

mengarah pada usaha yang setengah hati untuk mencapai apa yang dianggarkan

atau mencapai kinerja yang lebih baik dari yang dianggarkan. Dalam banyak hal

senjangan anggaran merupakan tindakan yang tidak jujur. Terkadang manajer

perusahaan mengizinkan adanya senjangan anggaran untuk mengurangi intensif

manajer melakukan perilaku menyimpang lainnya. Ketidakpastian lingkungan

adalah salah satu faktor penting yang dapat mempersulit perencanaan karena tidak

dapat memprediksi faktor lingkungan eksternal yang akurat. Senjangan anggaran

merupakan pengukuran kinerja dalam suatu organisasi yang dapat menekan

anggaran yang lebih tinggi, karena tidak dapat memprediksi lingkungan secara

akurat. Pengguna anggaran dapat menetapkan pendapatan terlalu rendah atau

menetapkan biaya terlalu tinggi. Di dalam lingkungan relatif stabil (ketidakpastian

rendah), individu dapat memprediksi keadaan di masa yang akan datang sehingga

langkah-langkah yang akan dilakukannya dapat membantu organisasi menyusun

rencana dengan lebih akurat (Duncan 1972). Sebaliknya, dalam ketidakpastian

lingkungan yang tinggi, akan semakin sulit untuk mempredisi masa depan dan

semakin sulit pula menciptakan senjangan anggaran. Hal ini memungkinkan

karena bawahan mampu memprediksi prospek masa depan dan dapat

memperkirakan langkah-langkah yang harus dilakukan sehingga dapat digunakan

untuk melakukan senjangan anggaran dengan adanya tekanan sebuah anggaran

yang telah ditetapkan. Berdasarkan argumentasi dan hasil riset terdahulu maka

hipotesis empat adalah sebagai berikut:

H4: Ketidakpastian lingkungan memoderasi pengaruh budget emphasis terhadap

senjangan anggaran.

10

Model Penelitian

Model pemikiran yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Gambar 1. Model penelitian

Berdasarkan model pemikiran tersebut dapat diartikan bahwa senjangan

anggaran yang dimiliki perusahaan dalam partisipasi anggaran dan budget

emphasis dipengaruhi oleh dua variabel moderating yaitu tipe kepribadian dan

ketidakpastian lingkungan.

METODA PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan manufaktur yaitu PT. APAC

INTI CORPORA Semarang yang merupakan salah satu perusahaan manufaktur di

bidang tekstil dengan managemen anggaran yang dianggap sudah baik dan

memiliki tenaga kerja dengan kemampuan menyusun anggaran yang baik.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling,

karena responden yang digunakan adalah pada tingkat manager dan assisten

manajer (section head). Kriteria yang digunakan adalah partisipan yang diberi

wewenang dan keterlibatan untuk menyusunanggaran, memberikan saran dan

pendapat dalam perencanaan, dan memiliki pengalaman dalam penyusunan

anggaran.


(X1)

Budget Emphasis

(X2)


(X4)

Tipe Kepribadian

(X3)

Senjangan Anggaran

(Y)

H1

H2

H3

H4

11

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

sumber data primer dari pengumpulan data berbentuk persepsi yang dilakukan

dengan kuesioner pada beberapa manajer di PT. APAC INTI CORPORA.

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Metode

analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA

Gambaran Responden Penelitian

Responden penelitian ini adalah manajer dan section head (asisten

manajer) di setiap unit kerjanya dari berbagai bagian. Kuesioner dibagikan kepada

65 orang manajer dan section head. Kuesioner yang dikembalikan sebanyak 52

dan 47 terisi lengkap sedangkan 5 kuesioner jawaban tidak lengkap sehingga tidak

memenuhi kriteria untuk di analisis. Dari 47 kuesioner yang diisi lengkap

semuanya dapat diolah.

Tabel 1.Analisis Karakteristik Responden

KETERANGAN JUMLAH PERSENTASE

Umur

< 30 tahun 0 0%

31 - 40 tahun 14 29,8%

41 - 50 tahun 31 65,9%

> 50 tahun 2 4,3%

Jenis Kelamin:

Pria 41 87,2%

Wanita 6 12,8%

Pendidikan Terakhir:

SMA/SLTA 12 25,5%

D3 11 23,4%

S1 22 46,8%

S2 2 4,3%

Jabatan:

Section Head 30 63,8%

Manajer 17 36,2%

Lama Bekerja:

< 3 tahun 1 2,1%

3-5 tahun 0 0%

> 5 tahun 46 97,9%

12

Hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 dari 47 responden

menunjukan bahwa faktor umur responden, dapat dijelaskan bahwa sampel

penelitian ini mayoritas berumur 31 - 40 tahun dengan persentase 65,9 persen.

Oleh karena itu, umur efektif dalam penyusunan anggaran antara umur 31 – 40

tahun. Kemudian dilihat dari jenis kelamin dapat dijelaskan bahwa responden

lebih cenderung laki-laki dengan persentase 87,2 persen. Pendidikan terakhir

dapat dijelaskan bahwa responden memiliki pendidikan di tingkat strata-1 (S1)

dengan persentase 46,8 persen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan

merupakan modal pengetahuan dalam penyusunan anggaran. Jabatan dapat

dijelaskan bahwa sampel penelitian ini cenderung memiliki jabatan sebagai

section head dengan persentase 63,8 persen, sedangkan manajer hanya

memberikan persetujuan. Dilihat dari lama bekerja dapat dijelaskan bahwa

kebanyakan dari responden memiliki pengalam bekerja selama lebih dari 5 tahun.

Oleh karena itu, partisipan harus memiliki pengalaman berkerja agar mengurangi

resiko yang akan terjadi.

Statistik Deskriptif

Berdasarkan analisis responden sebanyak 47. Statistik deskriptif

digunakan untuk memperoleh jawaban persoalan penelitian yang ada dan

memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian. Kuesioner

terkumpul atas variabel penelitian dapat digambarkan dalam tabel statistik

deskriptif sebagai berikut:

Tabel 2.Analisis Uji Statistik Deskriptif

Variabel Jumlah

Item Min Max

Mean

Senjangan anggaran 4 3,0 5,0 4,002

Partisipasi Anggaran 6 1,8 5,0 3,370

Budget Emphasis 6 2,7 5,0 4,253

Tipe Kepribadian 11 1,0 4,4 3,202

Ketidakpastian Lingkungan 11 1,4 4,9 3,309

13

Variabel senjangan anggaran terdiri dari empat buah pernyataan pada skala

likert 1 – 5. Dari sampel yang diuji, terdapat pengungkapan dari manajer minimal

3,0 dan maksimal 5,0 dengan rata-rata 4,002 mengindikasikan bahwa senjangan

anggaran yang dilakukan relatif tinggi. Variabel partisipasi anggaran terdiri dari

enam buah pernyataan pada skala likert 1 – 5. Dari sampel yang diuji, terdapat

pengungkapan dari manajer minimal 1,8 dan maksimal 5,0 dengan rata-rata 3,370

mengindikasikan bahwa partisipasi anggaran dalam penyusunan anggarannya

cukup tinggi. Variabel budget emphasis terdiri dari enam buah pernyataan pada

skala likert 1 – 5. Dari sampel yang diuji, terdapat pengungkapan dari manajer

minimal 2,7 dan maksimal 5,0 dengan rata-rata 4,253 mengindikasikan bahwa

budget emphasis yang dilakukan responden tinggi. Variabel tipe kepribadian

terdiri dari sebelas buah pernyataan pada skala likert 1 – 5. Dari sampel yang

diuji, terdapat pengungkapan dari manajer minimal 1,0 dan maksimal 4,4 dengan

rata-rata 3,202 mengindikasikan bahwa memiliki perilaku yang berbeda cukup

tinggi. Variabel ketidakpastian lingkungan terdiri dari sebelas buah pernyataan

pada skala likert 1 – 5. Dari sampel yang diuji, terdapat pengungkapan dari

manajer minimal 1,4 dan maksimal 4,9 dengan rata-rata 3,309 mengindikasikan

bahwa ketidakpastian lingkungan yang dihadapi cukup tinggi. Semakin tinggi

mean maka pernyataan dalam variabel semakin bervariasi.

Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan dengan menguji uji validitas yang didasarkan

pada pearson correlation. Untuk pengujian validitas ini dilakukan terhadap 47

orang responden. Hasil uji validitas seluruh variabel memiliki nilai kisaran

korelasi yang ditunjukan pada tabel 3 dapat dinyatakan bahwa item-item tersebut

yaitu valid dan dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Reliabilitas pengukuran

ditentukan dengan menghitung koefisien Cronbach alpha dari masing-masing

instrumen dalam satu variabel. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Nunnally (1960) mengemukakan

bahwa suatu variabel dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha masing-

masing variabel lebih besar dari 0,60 (Ghozali 2006). Berdasarkan hasil pengujian

14

validitas dan reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

Tabel 3. Analisis Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Kisaran Korelasi (r

hitung)

Cronbach’s Alpha

Senjangan Anggaran (Y) 0,295 – 0,724 0,706

Partisipasi Anggaran (X1) 0,393 – 0,810 0,891

Budget Emphasis(X2) 0,327 – 0,702 0,852

Tipe Kepribadian (X3) 0,277 – 0,749 0,911

Ketidakpastian Lingkungan (X4) 0,026 – 0,865 0,899

Dari tabel 3 terlihat bahwa korelasi antara masing-masing item untuk

variabel partisipasi anggaran, budget emphasis, tipe kepribadian ketidakpastian

lingkungan, dan senjangan anggaran adalah reliabel. Instrumen senjangan

anggaran membuktikan bahwa memiliki reliabilitas yang tinggi dengan

Cronbach’s Alpha sebesar 0,706. Instrumen partisipasi anggaran, budget

emphasis, tipe kepribadian dan ketidakpastian lingkungan membuktikan bahwa

memiliki reliabilitas yang sempurna dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,891;

0,852; 0,911; dan 0,899.

HASIL ANALISIS DATA

Pengujian Hipotesis 1

Hasil pengujian terhadap hipotesis pertama ini nampak pada tabel berikut:

Tabel 4. Analisis Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis 1 Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficient

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 3,093 0,352 8,785 0,000

Partisipasi Anggaran 0,270 0,102 0,367 2,646 0,011

Berdasarkan hasil analisis tabel 4, penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian Yuwono (1999), Maksum (2009), Siti (2011) dan Triana et al. (2012)

15

menyatakan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap senjangan

anggaran. Agency theory menjelaskan fenomena yang terjadi bilamana atasan

mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas

atau otoritas untuk membuat keputusan (Anthony dan Govindarajan 1998).

Temuan ini sejalan dengan teori keagenan yang mengasumsikan bahwa agen

(dalam penelitian ini adalah manajer dan section head yang diikut sertakan dalam

penyusunan anggaran) yang berkesempatan berpartisipasi dalam penyusunan

anggaran akan membuat senjangan anggaran dengan tujuan dapat mencapai dan

menunjukan kinerja yang tinggi kepada atasannya guna mengharapkan berbagai

reward tertentu. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat

partisipasi dalam penyusunan anggaran, tingkat kecenderungan untuk penciptaan

senjangan anggaran juga meningkat. Disebabkan oleh manajer yang memberikan

segala upaya termasuk memberikan informasi yang mereka miliki pada atasan

sehingga tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan dapat tercapai. Oleh

karena itu, kontribusi pengguna memberi gambaran tentang besarnya peran

bawahan dalam penyusunan anggaran yang ada dan tujuan perusahaan dapat

tercapai. Young (1985) menyatakan bahwa ketika adanya partisipasi dari

bawahan dalam penyusunan anggaran maka senjangan akan tercipta melalui

partisipasinya dalam dalam penyusunan anggaran. Hal ini karena adanya

keinginan menghindari risiko, bawahan yang terlibat dalam penyusunan anggaran

cenderung untuk melakukan senjangan anggaran.


Hasil pengujian terhadap hipotesis kedua ini nampak pada tabel berikut:

Tabel 5. Pengujian Hipotesis 2


Coefficients

Standardized

Coefficient

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 3,903 0,695 5,616 0,000

Budget Emphasis 0,023 0,162 0,021 0,144 0,886

Berdasarkan hasil analisis tabel 5, penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian Purgianto (2009), Afiani (2010) dan Triana et al. (2012) menyatakan

16

bahwa budget emphasis berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Sebaliknya

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dunk (1993)

dan Sujana (2010) yang menunjukkan budget emphasis tidak memiliki pengaruh

terhadap senjangan anggaran. Artinya semakin tinggi budget emphasis maka

bawahan tidak menciptakan senjangan anggaran yang dibuat oleh menejer, karena

ada keyakinan manajer bahwa penilaian yang dilakukan secara adil dan manajer di

perusahaan ini mampu melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

Penelitian ini menyatakan bahwa bawahan ingin meningkatkan performance

dengan tidak menciptakan senjangan dalam anggaran dalam kinerjanya. Hal ini

disebabkan kemunngkinan tidak adanya sistem pemberian reward atau hukuman

dalam mengevaluasi kinerja manajer yang didasarkan pada pencapaian anggaran

dan dapat juga disebabkan karena manajer telah mampu melaksanakan aktivitas

operasional sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan, sehingga manajer tidak

membuat senjangan.


Hasil pengujian terhadap hipotesis ketiga ini nampak pada tabel berikut:

Tabel 6. Hasil Pengujian Hiptesis 3


Coefficients

Standardized

Coefficient

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 1,592 1,642 0,970 0,338

Partisipasi Anggaran 0,759 0,462 1,033 1,782 0,082

Tipe Kepribadian 0,495 0,615 0,688 0,804 0,426

Interaksi_H3 -0,155 0,152 -1,288 -1,020 0,313

Partisipasi merupakan kondisi psikologis individual tehadap tugas tertentu.

Anggaran mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia (Siegel 1989),

terutama bagi orang yang langsung terlibat dalam penyusunan anggaran.

Berdasarkan hasil analisis tabel 6, penelitian ini menunjukan bahwa tipe

kepribadian tidak dapat memoderasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap

senjangan anggaran. Artinya, tingkat partisipasi anggaran yang tinggi pada tipe

kepribadian yang tinggi yang dimiliki manajer maka manajer cenderung untuk

17

tidak menciptakan senjangan anggaran, karena sebagian besar partisipan memiliki

kemungkinan belum dapat menerima tanggung jawab personal terhadap yang

terjadi pada diri mereka dalam penyusunan sebuah anggaran, dimana partisipan

akan cenderung untuk tidak menciptakan senjangan anggaran. Hal ini tentu saja

menjadi indikasi bahwa adanya pengendalian dari perusahaan yang sudah baik.

Suatu perusahaan yang memiliki pengendalian yang baik, maka perusahaan

tersebut memiliki anggaran yang baik. Namun, manajer yang memiliki

keterlibatan kerja memiliki kecenderungan untuk tidak menciptakan senjangan

anggaran karena mereka mengidentifikasi kerja mereka untuk pencapaian

penilaian kinerja yang baik sehingga berperilaku jujur dan antusiasme dalam

menyusun anggaran dapat membangun sikap dan hasil yang positif.


Hasil pengujian terhadap hipotesis keempat ini nampak pada tabel berikut:

Tabel 7. Hasil Pengujian Hipotesis 4


Coefficients

Standardized

Coefficient

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 2,293 2,997 0,765 0,448

Budget Emphasis 0,258 0,730 0,237 0,354 0,725

Ketidakpastian Lingkungan 0,669 0,975 0,858 0,687 0,496

Interaksi_H4 -0,113 0,232 -0,786 -0,486 0,630

Budget emphasis merupakan pemberian reward atau penilaian kinerja bagi

bawahan berdasarkan pada pencapaian target anggaran atau apabila pimpinan

mempersepsikan bahwa kinerja dan penghargaannya dinilai berdasarkan pada

target anggaran yang dicapai (Dunk 1993). Berdasarkan hasil analisis tabel 7,

penelitian ini menunjukan bahwa budget emphasis yang tinggi dan menghadapi

ketidakpastian lingkungan yang tinggi, tidak akan mampu menciptakan senjangan

dalam anggaran, karena ia tidak mampu mengatasi ketidakpastian, tidak mampu

memprediksi masa mendatang dan perusahaan memiliki pengukuran kinerja

manajer berbasis anggaran. Individu akan mengalami ketidakpastian lingkungan

18

yang tinggi jika merasa lingkungan tidak dapat diprediksi dan tidak dapat

memahami bagaimana komponen lingkungan akan berubah. Keberhasilan dalam

pelaksanaan anggaran menunjukkan kinerja yang bagus untuk mereka, sehingga

mereka memperoleh penghasilan yang lebih, promosi, naik jabatan, atau

penghargaan lainnya. Oleh karena itu, para manajer memastikan anggarannya

berada dalam tingkat yang mudah untuk dicapai, salah satu caranya adalah tidak

menciptakan senjangan anggaran.

PENUTUP

Simpulan

Dari hasil pengujian keempat hipotesis penelitian, dapat dibuat simpulan

sebagai berikut:

1. Partisipasi anggaran memiliki pengaruh terhadap senjangan anggaran.

2. Budget emphasis tidak memiliki pengaruh terhadap senjangan anggaran.

3. Tipe kepribadian tidak dapat memoderasi pengaruh partisipasi anggaran

terhadap senjangan anggaran.

4. Ketidakpastian lingkungan tidak dapat memoderasi pengaruh budget emphasis

terhadap senjangan anggaran.

Keterbatasan dan Saran

Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner dan

tidak diikuti dengan wawancara langsung kepada para responden, sehingga tidak

dapat diketahui gambaran yang lengkap bagaimana praktik partisipan dalam

penyusunan anggaran yang sebenarnya berlaku diperusahaan. Mungkin saja

terjadi bahwa partisipasi yang terjadi hanyalah berupa partisipasi semu. Penelitian

selanjutnya diharapkan untuk disertai wawancara langsung kepada para

responden, agar penelitiannya lebih akurat. Penelitian ini menggunakan sampel

yang berasal dari satu perusahaan manufaktur sehingga penelitian ini dapat

membatasi kemampuan generalisasi. Dalam penetian selanjutnya tidak hanya

menggunakan satu perusahaan manufaktur melainkan dapat menggunakan lebih

dari satu perusahaan manufaktur bahkan dapat ditambahkan perusahaan non

19

manufaktur agar penelitian dapat digeneralisasikan. Kerahasiaan dari perusahaan

dalam penyusunan anggaran merupakan salah satu keterbatan yang lainnya juga

sehingga tidak dapat melihat proses dari penyusunan anggaran di perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Afiani, D. N. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Penekanan Anggaran dan

Asimetri Informasi terhadap Senjangan Anggaran. Jurnal Akuntansi

Universitas Diponegoro. Semarang.

Anthony, R. N., dan V. Govindarajan. 2000. Management Control System: Sistem

Pengendalian Manajemen. Buku Dua. Terjemahan Kurniawan Cakrawala,

Jakarta: Salemba Empat.

_________, 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Baiman, S.,dan Rajan, V.M. 1995. The Informational Advantages of

Discretionary Bonus Schemes. The Accounting Review, October.

Bastian, I. 2005. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Dunk, A. S. 1993. The Effect of Budget Emphasis and Information Asymmetry on

The Relation Between Budgetary Participation and Slack. The Accounting

Review. Vol: 68. No. 2, pp: 400-410.

Febrianti, D., dan Ikhsa, B.R. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran,

Desentralisasi, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan

terhadap Kinerja Manajerial pada Pemerintahan Kota Surabaya. Jurnal Ilmu

dan Riset Akuntansi, Vol: 1, No. 1, Januari 2013: 108-121.

Feist, J., dan Gregory, J. F. 2012. Teori Kepribadian, Edisi tujuh. Jakarta:

Salemba Humanika.

Fisher, J.G.1995. Contingency-based research on management control systems:

categorization by level of complexity. Journal of Accounting Literature,

14, pp.24-53.

Godfrey, Jeyne dkk. 2010. Accounting Theory, Edisi tujuh: hal 56. Australia:

Wiley.

20

Govindarajan, V. 1986. Impact of Participation in the Budgetary Processon

Managerial Attitudes and Performance: Universalistic and Contingency

Perspectives. Decision Sciences, 17, Fall: 496-516.

Hansen, D. R.,dan Marryane. M. M. 2004. Akuntansi Manajemen, Edisi tujuh.

Jakarta: Salemba Empat.

Hansen and Mowen. 2006. Management Accounting. New York: Mc. Graw Hill.

Hopwood, A.G. 1972. An Empirical Study of The Role of Accounting Data in

Performance Evaluation. Journal Accounting Research. Vol: 10. Pp 156-

193

Maksum, A. 2009. Peran Ketidakpastian Lingkungan dan Karakter Personal

dalam Memoderasi Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan

Anggaran. Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol: 1, No. 1, November 2009.

Muhammad, G. 2001. Pengaruh Interaksi Partisipasi Anggaran, Informasi

Asimetris dan Penekanan Anggaran terhadap Slack Anggaran (Studi Kasus

pada Samudera Indonesia Group). Tesis Akuntansi Universitas Diponegoro.

Semarang.

Mularsih, H. 2010. Strategi Pembelajaran, Tipe Kepribadian dan Hasil Belajar

Bahasa Indonesia pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. Makara, Sosial

Humaniora, Vol: 14 No. 1, Juli 2010: 65-74. Universitas Tarumanegara.

Jakarta.

Nirmala, D. 2012. Statistik Deskriptif dan Regresi Linier Berganda dengan SPSS.

Semarang: Semarang University Press.

Patria, B. L. 2005. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran

dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating. Jurnal

Akuntansi & Keuangan, Vol: 7, No. 2, Nopember 2005: 117- 130.

Pertiwi, S. H. 2011. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran

dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating. INOVASI, Vol:

8, No. 3, September 2011: 102-114.

Purgianto, E. 2009. Analisis Pengaruh Strategi Institusi, Tekanan Anggaran, dan

Conflict of Interest terhadap Senjangan Anggaran. Jurnal Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Vol:5. No. 5. Yogyakarta.

21

Sujana, I. K, 2010. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Penekanan Anggaran,

Komitmen Organisasi, Asimetri Informasi, dan Ketidakpastian Lingkungan

terhadap Budgetary Slack. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol:5. No.2.

Tjahjanti, R. D. F. 2004. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen

Organisasi, Keterlibatan Kerja, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap

Senjangan Anggaran. Tesis Akuntansi Universitas Diponegoro. Semarang.

Triana, M., Yuliusman.,dan Wirnie. E. P. 2012. Pengaruh Partisipasi Anggaran,

Budget Emphasis, dan Locus of Control terhadap Slack Anggaran. E-jurnal

BINAR Akuntansi, Vol: 1, No.1, September 2012.

Yuwono, I. B.1999. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian

Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan

Senjangan Anggaran, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol: 1, No. 1, April: 37

–55, KAP Prasetio Utomo –Arthur Andersen.

Veronica, A., dan Komang. A. K. 2009. Pengaruh Partisipasi Penganggaran,

Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Kompleksitas Tugas

terhadap Slack Anggaran pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di

Kabupaten Badung. Audi Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol: 4.No.1.

22

LAMPIRAN

Lampiran 1: PERMOHONAN IJIN PENELITIAN


Hal : Permohonan Ijin Penelitian

Yang terhormat,

Kepala HRD

PT. APAC INTI CORPORA

Jl. Soekarno Hatta Km.32

Desa Harjosari Bawen Semarang 50661

Jawa Tengah - INDONESIA

Phone : 62-298-522888

Fax : 62-298-522297

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyusunan skripsi saya yang berjudul “Investigasi

Senjangan Anggaran: Pengaruh Partisipasi Anggaran, Budget Emphasis,

Tipe Kepribadiandan Ketidakpastian Lingkungan”, dengan ini saya memohon

ijin agar dapat melakukan penelitian di PT.APAC INTI CORPORA pada

semester genap (2013/2014).

Adapun penelitian yang akan saya lakukan meliputi penyebaran kuesioner.

Sebagai informasi, data yang akan saya peroleh hanya akan dipergunakan untuk

keperluan akademik.

Atas perhatian serta ijin yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.

Mengetahui, Hormat Saya,

Dosen Pembimbing

Dr. Intiyas Utami,SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CMA Karlina Rosmaida Butar-Butar

Fakultas Ekonomika dan Bisnis-UKSW

23

Lampiran 2: KUESIONER

DATA PRIBADI RESPONDEN :

Isi data pribadi anda di bawah ini, dan beri tanda cek list ( √ ) pada kolom

yang tersedia.

Nama / Inisial : .................................................

Umur : .......... tahun

Jenis Kelamin Pria

Wanita

Pendidikan Terakhir : SLTA S2

D3 S3

S1

Jabatan sekarang : ..............................

Lamanya Bapak/Ibu Bekerja pada Perusahaan ini :

< 3 Tahun

3 - 5 Tahun

5 >Tahun ; sebutkan : .............................Tahun

24

Petunjuk Pengisian

Berikut adalah petunjuk berpartisipasi:

Berikan pendapat atas beberapa pernyatan dengan memberi tanda cek

list ( √ ) pada salah satu kolom yang menurut Bpk/Ibu/Sdr tepat.

Skala yang digunakan adalah sebagai berikut:

Skala “STS” = “Sangat Tidak Setuju”

Skala “TS” = “Tidak Setuju”

Skala “N” = “Netral”

Skala “S” = “Setuju”

Skala “SS” = “Sangat Setuju”

Contoh:

STS TS N S SS

25


No. Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya turut serta dalam penyusunan anggaran

perusahaan

2. Pendapat saya sangat dibutuhkan

dalamproses penyusunan anggaran

3. Saya sering memberikan pendapat dan/atau

usulan tentang anggaran kepada atasan saya

4. Saya berkontribusi besar dalam penyusunan

anggaran perusahaan

5.

Atasan saya sering meminta pendapat atau

usulan saya dalam proses penyusunan

anggaran

6. Saya memiliki pengaruh yang besar dalam

penetapan anggaran akhir

Penekanan Anggaran


1. Saya sudah berusaha mengerjakan pekerjaan

saya secara maksimal

2. Saya sangat memperhatikan kualitas anggaran

3. Kemampuan saya dalam mencapai target

anggaran sudah baik

4. Hubungan saya dengan bawahan terjalin

dengan baik

5. Saya telah menjalankan efisiensi anggaran

pada divisi saya

6. Saya sangat peduli terhadap pekerjaan saya

26

Tipe Kepribadian


1. Saya biasanya bekerja dengan cepat dan

energik

2. Saya jarang mempunyai masalah dalam

menyelesaikan pekerjaan saya

3. Saya pantang menyerah sebelum saya yakin

saya dikalahkan

4. Saya sering tergesah-gesah

5. Saya melakukan pekerjaan dengan santai

6. Pencapaian saya dianggap lebih baik daripada

kebanyakan orang yang saya kenal

7. Orang menganggap saya agak pendiam

8.

Saya berhasil pada situasi-situasi menantang.

Makin banyak tantangan yang saya miliki

makin baik

9. Saya sering mencoba membujuk orang lain

untuk mendukung sudut pandang saya

10.

Saya sering marah ketika melihat bawahan

tidak menjalankan tugas sesuai dengan

kemampuannya

11. Saya sering merasa bahwa orang lain

mengambil keuntungan dari saya



1. Saya yakin bahwa kebijakan anggaran yang

diambil perusahaan saya adalah yang terbaik

2.

Saya mempunyai seluruh informasi penting

untuk membuat keputusan-keputusan pada

divisi saya

27

3. Ketika mengerjakan pekerjaan, saya sulit

untuk membuat keputusan yang benar

4. Saya yakin atas tindakan saya dalam divisi

5.

Saya yakin bahwa penyesuaian-penyesuaian

yang saya buat tepat untuk menangani

perubahan yang terjadi pada divisi saya

6. Tindakan saya dalam menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan sasaran anggaran

7. Saya bekerja sesuai dengan ketentuan

perusahaan yang ada

8. Saya dapat mengetahui apa yang diharapkan

orang lain pada divisi ini

9.

Sulit bagi saya untuk menentukan apakah

metode-metode yang saya gunakan mampu

mencapai sasaran anggaran pada divisi saya

10. Saya yakin melakukan pekerjaan dengan baik

11. Saya sering menghadapi masalah baru yang

berkenaan dengan lingkungan

Senjangan Anggaran


1.

Saya harus memonitor biaya pada divisi saya

secara hati-hati karena adanya keterbatasan

anggaran

2.

Penyusunan anggaran divisi saya tidak

memiliki target khusus

3. Target anggaran tidak bertujuan untuk

peningkatan efisiensi

4. Target anggaran sulit untuk dicapai

28

Lampiran 3: SURAT KETERANGAN PENELITIAN

29

Lampiran 4: OPERASIONAL VARIABEL

Variabel Definisi Indikator Skala

Partisipasi

anggaran

(X1)

Suatu proses dalam

organisasi yang

melibatkan individu-

individu (manajer)

dalam penyusunan

anggaran untuk

menentukan tujuan

anggaran dan

mempunyai pengaruh

terhadap target

anggaran (Brownell

1982).

Keikutsertaan dalam

menyusun anggaran

Kemampuan

memberikan pendapat

dalam penyusunan

anggaran

Memberikan pendapat

pada atasan

Kontribusi dalam

penyusunan anggaran

Usulan penyusunan

anggaran

Memiliki pengaruh atas

anggaran akhir

Ordinal

Budget

Emphasis

(X2)

Desakan dari atasan

pada bawahan untuk

melaksanakan

anggaran yang telah

dibuat dengan baik

(Hopwood 1972)

Memaksimalkan

pekerjaan yang

dilakukan

Kesangupan dalam

memperhatikan kualitas

Kemampuan untuk

mencapai target

anggaran

Kemampuan menjalin

hubungan yang baik

antara atasan dengan

bawahan

Efisiensi dalam

menjalankan unit operasi

Kepedulian terhadap

pekerjaan

Ordinal

30

Tipe

Kepribadian

(X3)

Menurut para

psikolog mempunyai

pandangan bahwa

kata “kepribadian”

(personality) adalah

pola sifat dan

karakteristik tertentu,

yang relatif permanen

dan memberikan baik

konsistensi

individualitas pada

perilaku seseorang

(Feist 2012)

Cerminan kepribadian

tipe ektrovert

Cerminan kepribadian

tipe introvert

Ordinal

Ketidakpastian

Lingkungan

(X4)

Ketidapastian

lingkungan

didefinisikan sebagai

persepsi dari anggota

organisasi.

Ketidakpastian

lingkungan atas lima

faktor lingkungan,

yaitu pelanggan,

pemasok, pesaing,

pemerintah, dan

teknologi di mana

masing-masing diatas

mempunyai

kepentingan kepada

organisasi (Yuwono

1999: 41).

Pengaruh teknologi

Pengaruh manusia

Pengaruh lingkungan

Ordinal

Senjangan

Anggaran (Y)

Perbedaan antara

jumlah anggaran dan

jumlah estimasi

terbaik (Anthony dan

Govindarajan 2005)

Kemampuan

memonitor biaya

Kemampuan dalam

mencapai anggaran

Tingkat kesulitan

target anggaran yang

ditetapkan

Ordinal

INVESTIGASI SENJANGAN ANGGARAN: PENGARUH PARTISIPASI ...

Documents

Transcript of INVESTIGASI SENJANGAN ANGGARAN: PENGARUH PARTISIPASI ...