IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI...

198
IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM 1 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi salah satu syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Anis Purwanti NIM. 11150182000081 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI...

Page 1: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI

PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM 1

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

salah satu syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Anis Purwanti

NIM. 11150182000081

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta
Page 3: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta
Page 4: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta
Page 5: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta
Page 6: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

i

Page 7: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

ii

ABSTRAK

Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan

Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1. Skripsi Program

Strata Satu (S1) Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi

Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1. Metode

penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif

dalam bentuk metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam

skripsi ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan studi

dokumen. Wawancara dilakukan dengan Kepala Sub-Bagian Disiplin,

Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler, Pelatih Ekstrakurikuler, Ketua Ikatan

Santri Madrasatul Muallimin Al-Islamiyah (ISMI), dan beberapa santri.

Melalui wawancara, peneliti dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Analisis data yang digunakan melalui tiga alur kegiatan yaitu reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Pembinaan

Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 sudah berjalan dengan

baik. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan seperti

pembinaan kedisiplinan santri, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan

kokurikuler. Data hasil penelitian ini, diharapkan bisa memberikan masukan

kepada Pimpinan Pondok Pesantren, Pengasuh Putra dan Putri, Pembina dan

Pelatih Ekstrakurikuler serta pihak-pihak lainnya yang ikut berkomitmen

untuk tetap mengimplementasikan pembinaan peserta didik.

Kata Kunci: Pembinaan Peserta Didik, Kegiatan Ekstrakurikuler, Kegiatan

Kokurikuler.

Page 8: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

iii

ABSTRACT

Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementation of Student

Development in Daar el-Qolam Islamic Boarding School 1. Minithesis of

Undergraduate Program (S1) Department of Education Management,

Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State

Islamic University, Jakarta, 2019.

This study aims to describe the Implementation of Student Development

in Daar el-Qolam Islamic Boarding School 1. The research method used in

this thesis is a qualitative approach in the form of a descriptive qualitative

method. Data collection techniques in this thesis are conducted by

interview, observation and document study methods. Interviews were

conducted with the Head of the Disciplinary Subdivision, the Head of the

Extracurricular Subdivision, the Extracurricular Trainer, the Chairperson

of the Santri Madrasatul Muallimin Al-Islamiyah Association (ISMI), and

several students. Through interviews, researchers can obtain the

information needed. Analysis of the data used through three activities,

namely data reduction, data presentation and conclusion drawing.

From the results of the study showed that the Implementation of Student

Development in Daar el-Qolam 1 Islamic Boarding School had gone well.

This is evidenced by the various activities carried out such as fostering

student discipline, extracurricular activities and co-curricular activities.

Data from the results of this study are expected to provide input to the

Boarding School Leaders, Caregivers of Men and Women, Extracurricular

Coaches and Trainers as well as other parties who are committed to

continue to implement student coaching.

Keywords: Coaching Students, Extracurricular Activities, Co-curricular

Activities.

Page 9: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohiim,

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata‟ala

yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis

diberikan kesempatan dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini yang

masih jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga senantiasa

dilimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi

“Implementasi Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1”.

Penulis menyadari dalam penyusunan dan penulisan ini tidak sedikit

kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun berkat kerja keras, doa, dan

kesungguhan hati serta tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari

berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka dari

itu, dengan segala kerendahan hati dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Mu‟arif SAM, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Hasyim Asy‟ari, M.Pd selaku Dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan

ketulusannya dalam membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan

dengan baik.

4. Dr. Zahruddin, Lc, M.Pd sebagai Dosen pembimbing II serta dosen

pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

Page 10: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

v

pikirannya dengan penuh kesabaran dan ketulusannya dalam

membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh dosen dan staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah

membekali ilmu pengetahuan, mendidik, memberi motivasi serta

memberikan pelayanan terbaik kepada penulis selama perkuliahan.

6. Ustad KH. Nahrul Ilmi Arief sebagai pemimpin Pondok Pesantren Daar

el-Qolam 1 yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian skripsi.

7. Ustazah Fera dan Ustazah Yeni Ratnapuri yang telah banyak membantu

penulis dalam proses penelitian di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1.

8. Rekan-rekan ustad/ustazah dan staff Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

yang telah bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan dan

berpartisipasi menjadi informan dengan baik dalam skripsi ini.

9. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta Bapak Sarsono dan Mamah

Kaminah yang selalu membimbing penulis sampai saat ini, yang

senantiasa memberikan do‟a, dukungan moril maupun materil, arahan

dan kasih sayang yang tidak terhitung banyaknya dan tidak pernah lelah

dalam memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

baik.

10. Adikku Diah Ayu Mutia Ramadhani yang selalu memberi semangat dan

menjadi pengingat penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

11. Sahabat – sahabat yang paling setia sejak SMP Desvia Veresa, Andyka

Dewi dan Risma Safia (DARA) terimakasih telah berbagi suka dan duka

dan memberikan keceriaan selama 10 tahun ini, semoga persahabatan

kita selalu diiringi dengan kebahagiaan aamiin.

12. Aulia Hilma dan Tiwi Susanti sahabat baik mulai dari masuk perkuliahan

hingga akhir penyelesaian skripsi ini yang telah banyak membantu dan

menjadi tempat berbagi cerita dengan penulis.

13. Sahabat tersayang Rima Nur Oktaria, Latifah, Tyas Wulan Sari, Vani

Febri Safitri, Siti Futihat QA, Sri Wahyuni, Iis Rahmawati, Faddillah

Page 11: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

vi

Oktaviani, dan Dian Amelia terimakasih telah memberikan keceriaan

selama menempuh perkuliahan yang tidak terlupakan. Semoga kita

semua diberikan kemudahan dalam menyelesaikan pendidikan.

14. Sahabat organisasi kampus HMI Manajemen Pendidikan 2015 yang telah

menjadi tempat belajar berorganisasi penulis dan keluarga baru, Annisa

Silviani Rizqy, Roiyatul Jannah, Azizah, Selfiari Safitriyah, Reza Rizkia

Septiani, Deny Rizki Kurniawan, Irfan Yusuf Anshori, Alfa Rezky

Ramadhan, Muhammad Azzam Baihaqi, Satria Saputra, Riza

Badruzzaman, Naufal Misbahuddin dan Ahmad Khoirul Fuad.

15. Teman-teman terbaik Leader Best Class yang telah memberikan banyak

kesempatan belajar bersama, mengukir kenangan yang tidak terlupakan

serta memberi dukungan kepada penulis selama menjadi mahasiswa

Manajemen Pendidikan kelas B.

16. Seluruh teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan

2015 yang telah berjuang bersama dan saling menyemangati dalam

perkuliahan.

17. Teman seperjuangan KKN MEMBARA 91 yang telah memberi

semangat, dukungan kepada penulis selama penyelesaian penulisan

skripsi ini.

Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tak dapat disebutkan satu-persatu tapi tidak mengurangi rasa

hormat dan terima kasih dari penulis, penulis menyadari bahwa skripsi

sederhana ini sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis menerima

setiap kritikan dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat

memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Aamiin ya Rabbal‟alamin.

Jakarta, September 2019

Penulis

Anis Purwanti

Page 12: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah.............................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 7

D. Perumusan Masalah .............................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................. 9

A. Manajemen Peserta Didik ........................................................................ 9

1. Pengertian Manajemen Peserta Didik ................................................ 9

2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik ................................. 10

3. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik ....................................... 12

4. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik ...................................... 14

B. Pembinaan Peserta Didik ....................................................................... 17

1. Pengertian Pembinaan Peserta Didik ............................................... 17

2. Tujuan Pembinaan Peserta Didik ..................................................... 18

3. Materi Pembinaan Peserta Didik ...................................................... 19

4. Sasaran Pembinaan Peserta Didik .................................................... 22

5. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik .................................................. 23

C. Penelitian Relevan .................................................................................. 32

D. Kerangka Berpikir .................................................................................. 34

Page 13: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 36

B. Metode Penelitian............................................................................. 37

C. Sumber Data ..................................................................................... 37

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................... 37

E. Kisi-Kisi Instrumen .......................................................................... 39

F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 42

G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data .............................. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................. 45

A. Gambaran Umum dan Deskripsi Unit Penelitian ............................. 45

1. Sejarah Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 .............................. 45

2. Profil Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 ................................. 46

3. Visi, Misi dan Panca Jiwa Pondok ............................................. 47

4. Struktur Organisasi dan Alur Birokrasi Pondok Pesantren Daar

el-Qolam 1 .................................................................................. 50

5. Data Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik Pondok

Pesantren Daar el-Qolam 1 ........................................................ 51

6. Prestasi Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir di Pondok Pesantren

Daar el-Qolam 1 ......................................................................... 54

7. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 ........ 55

B. Deskripsi dan Analisis Data

1. Implementasi Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren

Daar el-Qolam 1 ......................................................................... 57

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 78

A. Kesimpulan ...................................................................................... 78

B. Saran ................................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 80

Page 14: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Materi Pembinaan Peserta Didik....................................................... 19

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 36

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ........................................................ 40

Tabel 3.3 Pedoman Observasi ........................................................................... 40

Tabel 3.4 Daftar Ceklis Studi Dokumen ........................................................... 41

Tabel 4.1 Data Pendidik Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 .......................... 51

Tabel 4.2 Data Tenaga Kependidikan Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 ..... 52

Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 ............... 53

Tabel 4.4 Prestasi Peserta Didik Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 .............. 55

Tabel 4.5 Data Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 ...... 56

Page 15: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Ekstrakurikuler JMQ dan JHQ ................................................. 62

Gambar 4.2 Ekstrakurikuler Vokal dan Band .............................................. 62

Gambar 4.3 Ekstrakurikuler Hadroh ............................................................ 63

Gambar 4.4 Ekstrakurikuler Tari Saman ..................................................... 63

Gambar 4.5 Ekstrakurikuler Beauty Class ................................................... 64

Gambar 4.6 Ekstrakurikuler Basket ............................................................. 64

Gambar 4.7 Ekstrakurikuler Volly ............................................................... 65

Gambar 4.8 Ekstrakurikuler Badminton ...................................................... 65

Page 16: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekap Hasil Observasi..................................................................... 83

Lampiran 2 Rekap Hasil Studi Dokumen ........................................................... 84

Lampiran 3 Pedoman Wawancara ...................................................................... 85

Lampiran 4 Transkip Hasil Wawancara Kepala Sub-Bagian Disiplin................ 90

Lampiran 5 Transkip Hasil Wawancara Kepala Sub-Bagian Ekskul Putri......... 96

Lampiran 6 Transkip Hasil Wawancara Kepala Sub-Bagian Ekskul Putra ...... 102

Lampiran 7 Transkip Hasil Wawancara Pelatih Ekstrakurikuler Vokal Band . 106

Lampiran 8 Transkip Hasil Wawancara Pelatih Ekstrakurikuler Tari .............. 110

Lampiran 9 Transkip Hasil Wawancara Pelatih Ekstrakurikuler Hadroh ......... 114

Lampiran 10 Transkip Hasil Wawancara Ketua ISMI ...................................... 118

Lampiran 11 Transkip Hasil Wawancara Santri .............................................. 123

Lampiran 12 Struktur Organisasi Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 ............ 128

Lampiran 13 Struktur Manajemen Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1........... 129

Lampiran 14 Struktur Kurikulum Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 ............ 136

Lampiran 15 Kalender Pendidikan Pondok Pesantren Daar el-Qolam ............. 137

Lampiran 16 Data Tenaga Pendidik Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 ........ 139

Lampiran 17 Pedoman Umum Kegiatan Ekstrakurikuler ................................. 142

Lampiran 18 Kode Etik Pengasuhan Pondok Pesantren Daar el-Qolam ......... 149

Lampiran 19 Program Kerja/KPI Bidang Pengasuhan Putri............................. 162

Lampiran 20 Program Kerja/KPI Bidang Pengasuhan Putra ............................ 165

Lampiran 21 Surat Perjanjian Tertulis Santri.................................................... 169

Lampiran 22 Pendanaan Kegiatan Ekstrakurikuler........................................... 172

Lampiran 23 Surat Bimbingan Skripsi .............................................................. 173

Lampiran 24 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 174

Lampiran 25 Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 175

Lampiran 26 Hasil Dokumentasi ...................................................................... 176

Page 17: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam lingkungan lembaga pendidikan peserta didik merupakan salah

satu unsur inti pendidikan, karena itu kegiatan yang berhubungan dengan

peserta didik mutlak diperlukan. Menurut Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik adalah

anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui

proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan

tertentu.1

Peserta didik menjadi subjek terpenting dalam proses transformasi

ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Oleh karena itu,

keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar dipenuhi kebutuhannya

dalam aspek akademis saja, akan tetapi harus merupakan bagian dari

proses pendidikan yang bermutu dan teratur dalam lembaga pendidikan.

Peserta didik juga dipandang sebagai individu yang sedang berada dalam

proses pertumbuhan dan perkembangan. Sebagai individu yang tumbuh

dan berkembang, peserta didik harus dibentuk dan dibiasakan untuk

berperilaku yang baik, sehingga timbul karakter positif dalam diri. Peserta

didik juga memerlukan bimbingan yang konsisten sesuai dengan

kebutuhan masing-masing individu karena sukses tidaknya suatu proses

pembelajaran di lembaga pendidikan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan

peserta didik.

Pendidikan selama ini lebih mengutamakan pengembangan

kemampuan intelektual akademis dibandingkan dengan aspek yang sangat

fundamental, yaitu pengembangan karakter. Kemampuan intelektual

peserta didik dianggap sebagai syarat utama keberhasilan pendidikan,

seakan lupa bahwa karakter juga sangat diperlukan. Seseorang dengan

kemampuan intelektual yang tinggi dapat menjadi orang yang tidak

1 Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, h. 3

Page 18: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

2

berguna atau bahkan membahayakan masyarakat jika karakternya

rendah..2

Untuk membentuk karakter peserta didik maka diperlukan kontribusi

dari berbagai pihak, orang tua menjadi tempat pertama bagi pembentukan

karakter di lingkungan keluarga. Kemudian lembaga pendidikan juga

mengupayakan pembentukan karakter melalui kegiatan pembinaan peserta

didik di lingkungan sekolah. Pembinaan merupakan bagian dari upaya

memelihara, menumbuhkan, mengembangkan, menyempurnakan atau

membawa pada keadaan yang lebih baik. Pembinaan untuk peserta didik

diharapkan mampu untuk memberikan suatu pengetahuan kepada peserta

didik agar dapat membedakan hal yang positif dan negatif sehingga

diharapkan akan mendorong peserta didik untuk mengerjakan sesuatu

sesuai dengan suara hatinya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008

tentang Pembinaan Kesiswaan, bab I pasal 3 ayat 1 disebutkan

bahwa pembinaan peserta didik dilaksanakan melalui kegiatan

ekstrakurikuler dan kokurikuler dengan jenis kegiatan yang dapat

dikembangkan oleh sekolah dengan kebijakan dari masing-masing

sekolah.3 Adapun pembinaan peserta didik pada lembaga pendidikan

seperti pondok pesantren dilaksanakan dengan konsep pengasuhan karena

dalam dunia pesantren, para santri lebih condong pada proses pengasuhan.

Hal ini disebabkan karena pengasuhan lebih mendalam dan informal

sifatnya dari pada pembinaan yang cenderung sistematis dan formal.

Sistem pembinaan tersebut meliputi bentuk perlakuan atau tindakan

pengasuh untuk memelihara, melindungi, mendampingi, mengajar dan

membimbing anak selama masa perkembangan. Dalam hal ini,

pembinaan dilakukan dengan tujuan memberikan bantuan santri yang

bermasalah dalam kedisiplinan, belajar, emosional serta untuk

2 Novan Ardy Wiyani, Konsep, Praktik & Strategi Membumikan Pendidikan Karakter di SD,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), h.23. 3 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan

Kesiswaan, h.4

Page 19: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

3

meningkatkan minat dan bakat yang dimiliki, sehingga dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal sesuai dengan potensi dirinya.

Untuk mewujudkan tujuan di atas, pemerintah membentuk lembaga

pendidikan yang terbagi dalam tiga jalur yaitu pendidikan formal, non

formal dan informal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal juga

menerapkan pembinaan untuk peserta didik. Akan tetapi, sekolah pada

umunya hanya bertanggung jawab kepada siswa selepas mereka pulang ke

rumah masing-masing. Orang tua harus ikut berperan dalam mengawasi

dan membina perilaku peserta didik agar tidak melakukan hal-hal yang

menyimpang. Karena pada umumnya, usia remaja atau periode transisi

dari masa anak-anak menuju dewasa sangat rentan dengan masalah

pergaulan. Sehingga di usia tersebut tidak sedikit remaja yang terjerumus

dalam perilaku yang kurang baik atau menyimpang. Seperti yang

diberitakan oleh media elektronik atau cetak yaitu: membolos sekolah,

tawuran antar pelajar, gemar menyontek, dan aksi bullying. Salah satu

yang diberitakan media online mengenai tawuran pelajar yang terjadi di

Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan pada Jumat 7 Desember 2018.

Peristiwa tersebut menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 3 luka-luka.

Polisi mengamankan 9 orang lainnya yang terlibat dalam aksi tersebut

karena sudah menimbulkan korban.4 Dapat dibayangkan, para siswa yang

seharusnya menuntut ilmu di sekolah justru melakukan tindakan yang

kurang pantas. Berdasarkan kejadian tersebut maka diperlukan komunikasi

dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak untuk memberikan kontrol

terhadap perilaku siswa.

Peran lembaga pendidikan sebagai rumah kedua bagi peserta didik

haruslah menjadi tempat pembinaan peserta didik secara utuh. Lembaga

pendidikan seperti pondok pesantren dapat dijadikan alternatif untuk

4 Detik News, 1 Tewas 3 Luka Akibat Tawuran Pelajar di Tangsel, 9 Orang Diciduk. Diakses

pada 24 Januari 2019 Pukul 17.05 WIB, https://m.detik.com/news/berita/4333474/1-tewas-3-luka-

akibat-tawuran-pelajar-di-tangsel-9-orang-diciduk

Page 20: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

4

mengatasi masalah yang terjadi pada individu peserta didik atau yang biasa

dikenal santri. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam

merupakan suatu bentuk usaha terencana untuk mewujudkan proses

pembelajaran agar santri memiliki kekuatan dalam aspek spiritual

keagamaan, kepribadian, kecerdasan, kemandirian, pengendalian diri serta

keterampilan yang diperlukan untuk menunjang kehidupannya di masa

yang akan datang. Pendidikan di pondok pesantren disajikan secara

menyeluruh selama 24 jam, santri mengikuti pendidikan regular mulai dari

pagi hingga siang di sekolah kemudian dilanjutkan dengan pendidikan

agama, kegiatan ibadah dan nilai-nilai khusus di malam hari.

Kehidupan di pondok pesantren tentu berbeda dengan di sekolah pada

umumnya karena tempat tinggal para santri adalah asrama dengan latar

belakang dan karakter individu yang bermacam-macam, sehingga para

santri tersebut harus bisa melakukan penyesuaian diri agar tetap bertahan

dalam menyelesaikan pendidikannya. Kesulitan dalam penyesuaian diri ini

tidak jarang menimbulkan masalah baru bagi santri seperti merasa

tertekan, stress, prestasi belajar menurun, melanggar peraturan pondok dan

lain sebagainya.

Kondisi tersebut juga terjadi di pondok pesantren Daar el-Qolam 1,

pondok pesantren Daar el-Qolam merupakan sebuah lembaga pendidikan

dengan program yang dikhususkan untuk santri tamatan SD/MI dengan

masa belajar enam tahun. Dengan pola pendidikan formal yaitu Madrasah

Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Para santri di pondok

dibiasakan untuk hidup keseharian dengan berbagai peraturan yang

diharapkan mampu menjadikan mereka terbiasa hidup dengan rutinitas

kehidupan produktif.

Pondok pesantren menerapkan aturan yang dituangkan dalam bentuk

kode etik dan berlaku bagi seluruh santri. Kode etik adalah aturan yang

berkenaan dengan sikap, perkataan, perbuatan dan penampilan individu

santri. Seluruh aktivitas santri baik di dalam kelas maupun di lingkungan

Page 21: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

5

asrama harus sesuai dengan aturan tersebut. Akan tetapi, adanya peraturan

tata tertib yang telah dibuat pun tidak selalu dipatuhi. Jika santri

melanggar salah satu peraturan yang telah ditetapkan oleh pesantren,

maka santri tersebut akan mendapatkan sanksi. Hal ini dilakukan

sebagai konsekuensi dari peraturan disiplin tata tertib di lingkungan

pondok, dengan tujuan mengurangi kemungkinan terjadinya pelanggaran,

terpeliharanya peraturan-peraturan yang bersifat mengikat para santri, dan

guna terwujudnya kondisi lingkungan seperti yang diharapkan oleh

pesantren. Namun yang terjadi masih terdapat beberapa santri yang

melanggar aturan dan kode etik pondok baik yang disengaja maupun yang

tidak disengaja. Beberapa bentuk pelanggaran yang sering terjadi di

pondok ini antara lain melanggar ketentuan busana dan penampilan;

meninggalkan kelas tanpa izin; mengucapkan kata-kata tidak sopan, kotor,

merokok, ghosob, berkelahi mengganggu perasaan orang lain dan

menimbulkan permusuhan; melakukan fitnah, provokasi dan agitasi;

melakukan intimidasi dan kekerasan mental (bullying,)

Kebijakan yang digunakan pondok pesantren dalam mengantisipasi

pelanggaran yang terjadi antara lain dengan melakukan program

pembinaan. Pembinaan untuk peserta didik ini dilakukan agar para peserta

didik mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal di

masa yang akan datang, tidak hanya sekedar materi yang didapat pada saat

mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Kegiatan pembinaan

peserta didik harus dilaksanakan sebagai upaya lembaga pendidikan untuk

meminimalisir terjadinya pelanggaran yang terjadi di lingkungan pondok,

yaitu melalui pembinaan kedisiplinan, kegiatan ekstrakurikuler dan

kokurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan peserta didik yang

dilaksanakan di luar jam pelajaran untuk memperluas pengetahuan dengan

mempertimbangkan minat dan bakat peserta didik. Dari penjelasan

tersebut, kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam rangka merespons

kebutuhan peserta didik dalam menyalurkan minat dan bakatnya. Di

Page 22: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

6

pondok pesantren Daar el-Qolam 1 ini ada ekstrakurikuler yang wajib

diikuti oleh santri yaitu Pramuka, selebihnya santri diberikan kebebasan

untuk memilih jenis ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan

kemampuan dirinya.

Pelaksanaan pembinaan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler

ini sudah berjalan baik. Namun, sebaik apapun program pasti akan ada

suatu kendala. Adapun beberapa kendala yang terjadi yaitu: Pertama,

minat santri dalam kegiatan ekstrakurikuler masih rendah, hal ini

dikarenakan padatnya aktivitas sehari-hari di pondok; Kedua, sarana dan

prasarana yang tersedia untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler belum

optimal; Ketiga, belum terlibatnya semua personil di pondok pesantren

dalam pelaksanaan pembinaan peserta didik.

Dari berbagai permasalahan tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan

pembinaan peserta didik belum mampu membentuk kepribadian yang

selaras dengan keinginan suatu lembaga pendidikan. Untuk meningkatkan

kualitas akademik dan memperbaiki perilaku peserta didik yang masih

melakukan pelanggaran dan tata tertib pondok, dibutuhkan kerjasama dari

berbagai pihak. Guru atau seorang ustadz/ustazah memegang tanggung

jawab yang cukup penting, karena guru merupakan sosok yang berhadapan

langsung dengan peserta didik pada kegiatan belajar mengajar, serta

pengasuh pondok di luar jam pelajaran terlebih dalam kehidupan sehari-

hari.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas. Pembinaan peserta didik

di pondok pesantren sangat diperlukan. Karena masih banyak hal-hal yang

berkaitan dengan peserta didik belum tercukupi pemenuhan kebutuhannya

baik secara umum maupun individual peserta didik. Oleh karena itu,

penulis tertarik melakukan penelitian dan membahasnya dalam bentuk

skripsi dengan judul “IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA

DIDIK DI PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM 1”

Page 23: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Masih terdapat peserta didik yang melanggar tata tertib pondok

pesantren.

2. Rendahnya minat peserta didik pada kegiatan ekstrakurikuler.

3. Belum optimalnya sarana dan prasarana yang tersedia untuk menunjang

kegiatan ekstrakurikuler.

4. Belum terlibatnya semua personil di pondok pesantren dalam

pelaksanaan pembinaan peserta didik.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perlu dibuat suatu

batasan masalah sehingga ruang lingkup permasalahan menjadi lebih jelas.

Pada penelitian ini, penulis membatasi permasalahan penelitian yaitu

mengenai Implementasi Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren

Daar el-Qolam 1.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

maka rumusan masalahnya adalah Bagaimana Implementasi Pembinaan

Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Implementasi

Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1.

Page 24: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

8

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep ilmu

pendidikan khususnya di bidang manajemen pendidikan yang

mengkaji tentang manajemen peserta didik dan dapat menjadikan

bahan kajian untuk penelitian lain mengenai pembinaan peserta didik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pondok Pesantren

Manfaat bagi pondok pesantren dari hasil penelitian ini yaitu

dapat dijadikan sebagai informasi dan evaluasi tehadap

implementasi pembinaan peserta didik di pondok pesantren.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan memberikan sumbangsih

dan masukan untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan.

b. Bagi Pembaca

Manfaat bagi para pembaca yaitu untuk menambah wawasan

pada umumnya dan untuk menekuni dan mempersiapkan diri dalam

meningkatkan mutu dunia pendidikan terutama dalam teori

manajemen peserta didik yang berfokus pada pembinaan peserta

didik.

Page 25: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Manajemen Peserta Didik

1. Pengertian Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik pada lembaga pendidikan memegang peranan

penting, karena peserta didik yang berkualitas dapat tercermin dari

pengelolaan terhadap peserta didik yang optimal baik di sekolah ataupun

madrasah. Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha

pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk

sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah.5

Sementara menurut Mulyono manajemen peserta didik adalah seluruh

proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta

pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga

pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM dengan

efektif dan efisien.6

Menurut Knezevich dalam Ali Imron manajemen peserta didik atau

pupil personel administration adalah layanan yang memusatkan

perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan

diluar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti

pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia

matang di sekolah”.7

Berdasarkan uraian di atas, manajemen peserta didik adalah usaha

pengaturan peserta didik mulai dari masuk sekolah hingga lulus untuk

membantu kelancaran dalam upaya perkembangan melalui proses

pendidikan. Aspek yang diatur secara langsung adalah segi-segi yang

berkenaan dengan peserta didik, sedangkan tidak langsung adalah segi-segi

5 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.4

6 Mulyono, Manajemen Organisasi & Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Groups, 2008), h.178 7 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

h.6

Page 26: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

10

lain selain peserta didik untuk memberi layanan sebaik mungkin kepada

peserta didik.8

Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen peserta didik adalah

proses untuk menyelenggarakan dan mengawasi seseorang yang menjadi

objek didik di suatu lembaga pendidikan untuk mengembangkan dirinya

melalui proses pendidikan pada jalur tertentu sehingga tercapai tujuan

pendidikan sejak proses penerimaan sampai saat peserta didik meninggalkan

lembaga pendidikan.

Dalam konteks pondok pesantren, manajemen peserta didik

dilaksanakan sebagai bentuk pengelolaan terhadap peserta didik atau yang

dikenal santri, kegiatan yang berkaitan dengan santri sangat kompleks

karena pendidikan di pondok pesantren berbeda dengan lembaga pendidikan

formal seperti sekolah umum yang hanya terkonsentrasi pada kegiatan

akademis namun kurang menyentuh aspek peningkatan keterampilan dan

pembentukan karakter peserta didik. Sementara pada pondok pesantren,

seluruh santri tinggal di asrama selama proses pendidikan dan memperoleh

tambahan pengetahuan di bidang agama serta keterampilan, sehingga proses

pembelajaran tidak hanya pada teori saja, tapi juga implementasinya.

2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik

Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-

kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses

belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga

dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan di sekolah dan tujuan

pendidikan secara keseluruhan.9

Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta

didik.

8 Kompri, Manajemen Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h.291

9 Eka, op.cit, h.9

Page 27: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

11

b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan),

bakat dan minat peserta didik.

c. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta

didik.

d. Dengan terpenuhinya hal tersebut diharapkan peserta didik dapat

mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut

dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.10

Berdasarkan kedua tujuan di atas, manajemen peserta didik sejatinya

berorientasi pada kemajuan belajar peserta didik baik dalam segi akademik,

non akademik, dan sikap/mental spiritual. Terutama dalam penyaluran

minat dan bakatnya untuk menunjang prestasi selama ia menempuh

pendidikan.

Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai wahana

bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik

yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, sosialnya, aspirasinya,

kebutuhannya dan potensi lainnya yang dimiliki peserta didik.

Menurut Badrudin fungsi manajemen peserta didik secara khusus

adalah sebagai berikut:11

a. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas

peserta didik ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-

potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat. Potensi-potensi

bawaan tersebut meliputi kemampuan umum (kecerdasan),

kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.

b. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial

peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi

dengan sebayanya, orang tua dan keluarganya, lingkungan

sosialisasi sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakatnya.

Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk

sosial.

10

Ibid, h.10 11

Badrudin, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: PT. Indeks, 2014), h.25

Page 28: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

12

c. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan

peserta didik ialah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan

minat. Hobi, kesenangan, dan minat peserta didik demikian patut

disalurkan karena dapat menunjang perkembangan diri peserta

didik secara keseluruhan.

d. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan

kesejahteraan peserta didik ialah agar peserta didik sejahtera

dalam hidupnya. Kesejahteraan demikian sangat penting karena

dengan demikian ia akan juga turut memikirkan kesejahteraan

sebayanya.

Empat fungsi di atas merupakan rumusan khusus mengenai

pemenuhan kebutuhan peserta didik melalui fungsi manajemen peserta

didik yang harus terselenggara dengan baik di lembaga pendidikan.

3. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik

Prinsip merupakan suatu dasar yang dijadikan sebuah pedoman dalam

melaksanakan sebuah tugas tertentu. Prinsip manajemen peserta didik dapat

diartikan sebuah dasar pengelolaan untuk peserta didik secara menyeluruh

sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan peserta didik dalam menempuh

pendidikan.

Manajemen peserta didik berisikan tujuh prinsip yang dapat digunakan

oleh lembaga pendidikan, ketujuh prinsip itu sebagai berikut:12

a. Dalam mengembangkan program manajemen kepesertadidikan,

penyelenggara harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada

saat program dilaksanakan.

b. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari

keseluruhan manajemen sekolah. Oleh karena itu, ia harus

mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan

manajemen sekolah secara keseluruhan. Ambisi sektoral

12

Ibid, h.25

Page 29: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

13

manajemen peserta didik tetap ditempatkan dalam kerangka

manajemen sekolah. Ia tidak boleh ditempatkan di luar sistem

manajemen sekolah.

c. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah

mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para

peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu ringan, berat, disukai

atau tidak disukai oleh peserta didik, haruslah diarahkan untuk

mendidik peserta didik dan bukan untuk yang lainnya.

d. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan

untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam

latar belakang dan punya banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan

yang ada pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya konflik

di antara mereka melainkan justru mempersatukan dan saling

memahami dan menghargai. Sehingga setiap peserta didik memiliki

wahana untuk berkembang secara optimal.

e. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai

upaya pembimbingan peserta didik. Oleh karena membimbing,

haruslah terdapat ketersediaan dari pihak yang dibimbing yaitu

peserta didik. Pembimbingan tidak akan terlaksana dengan baik

manakala peserta didik tidak mau dibimbing.

f. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong

kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan

bermanfaat bagi peserta didik tidak hanya ketika di sekolah,

melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat. Ini mengandung

arti bahwa ketergantungan peserta didik sedikit demi sedikit

dihilangkan melalui kegiatan manajemen peserta didik.

g. Kegiatan yang diberikan kepada peserta didik harus fungsional bagi

kehidupan peserta didik baik di sekolah atau di masyarakat.

Tujuh prinsip di atas merupakan landasan utama dalam penerapan

manajemen peserta didik di lembaga pendidikan. Selain itu,

Page 30: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

14

keberhasilan penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari suksesnya

manajemen peserta didik yang dikelola dengan baik.

Menurut Rusman, dalam manajemen peserta didik terdapat empat

prinsip dasar, yaitu:

a. Peserta didik harus diperlakukan sebagai subjek dan bukan objek

sehingga harus didorong untuk berperan dalam setiap perencanaan

dan pengembilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka

b. Kondisi peserta didik sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik,

kemampuan intelektual, social ekonom, minat dan seterusnya.

c. Peserta didik hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa

yang diajarkan

d. Pengembangan potensi peserta didik tidak hanya menyangkut ranah

kognitif, tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik.13

Berdasarkan pemaparan beberapa ahli di atas. Maka dari itu, diperlukan

wahana kegiatan yang beragam sehingga setiap peserta didik memiliki wadah

untuk berkembang secara optimal dengan memperhatikan beberapa prinsip

manajemen peserta didik.

4. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Dalam ruang lingkup manajemen peserta didik terdapat pengaturan

mengenai aktivitas-aktivitas peserta didik baik yang berkenaan dengan

peserta didik secara langsung maupun tidak langsung seperti kepala sekolah,

guru, staff maupun sarana dan prasarana. Ruang lingkup manajemen peserta

didik akan dipaparkan sebagai berikut:

a. Perencanaan Peserta Didik

Perencanaan peserta didik adalah suatu aktivitas memikirkan

di muka tentang hal-hal yang harus dilakukan berkenaan dengan

peserta didik di sekolah, baik sejak peserta didik akan memasuki

13

Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009) h.128

Page 31: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

15

sekolah maupun mereka akan lulus sekolah dan yang direncanakan

adalah hal-hal yang harus dikerjakan berkenaan dengan penerimaan

peserta didik sampai dengan pelulusan peserta didik.14

Oleh karena itu, dengan adanya perencanaan yang matang

terhadap proses manajemen peserta didik maka diharapkan

pelaksanaan akan berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

b. Penerimaan Peserta Didik (Rekrutmen)

Penerimaan siswa merupakan proses pendataan dan pelayanan

kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut. Kegiatan

ini mewarnai kesibukan sekolah menjelang tahun ajaran baru,

dimana Kepala Sekolah perlu membentuk semacam kepanitiaan

yang dijadikan sebagai penerima siswa baru.15

Tahapan rekrutmen merupakan awal pencarian siswa sampai

dengan penyerahan form atau aplikasi pendaftaran, sedangkan

dalam pelaksanaan rekrutmennya, dapat dilakukan sendiri oleh

sekolah, kolektif, atau lembaga rekrutmen (recruiters).16

Penerimaan peserta didik atau rekrutmen di setiap lembaga

pendidikan umumnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk

melakukan pencarian terhadap calon peserta didik yang sesuai

dengan kriteria di lembaga pendidikan (sekolah) yang

bersangkutan.

14

Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

h. 21 15

Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015),

h.111 16

Kompri, Manajemen Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h.294

Page 32: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

16

c. Evaluasi Peserta Didik

Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan menilai

proses dan hasil belajar peserta didik baik yang berupa kegiatan

kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler.17

Menurut Ali Imron evaluasi belajar terhadap peserta didik

perlu dilaksanakan agar diketahui perkembangan mereka dari

waktu ke waktu dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

peserta didik telah dapat menampilkan performa sesuai yang

diharapkan.18

Tujuan umum evaluasi peserta didik adalah

1) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan

peserta didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

2) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas dan pengalaman

yang didapat.

3) Menilai metode mengajar yang digunakan.19

d. Mutasi Peserta Didik

Mutasi adalah perpindahan peserta didik dari kelas satu ke

kelas lain yang sejajar, dan/atau perpindahan peserta didik dari

sekolah satu ke sekolah yang sejajar.20

Menurut Suwardi, terdapat dua macam mutasi, yaitu:

1) Mutasi ekstern: Perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke

sekolah lain.

2) Mutasi intern yaitu perpindahan peserta didik yang berlangsung

di sekolah.21

17

Suwardi dan Daryanto, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: Gava Media, 2017), h.

115 18

Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011),

h. 116 19

Op Cit, h. 115 20

Loc, Cit, h.152 21

Suwardi dan Daryanto, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: Gava Media, 2017), h.

118

Page 33: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

17

B. Pembinaan Peserta Didik

1. Pengertian Pembinaan Peserta Didik

Untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman belajar, peserta

didik harus melaksanakan bermacam-macam kegiatan yang menunjang

proses pendidikannya. Lembaga pendidikan harus mampu mendorong

peserta didik untuk mengembangkan dirinya secara optimal agar peserta

didik menjadi sesuai dengan yang diharapkan dengan melakukan kegiatan

pembinaan peserta didik.

Sebagai upaya untuk mengembangkan potensi diri pada peserta

didik di sekolah maka diperlukan pembinaan kepada peserta didik.

Pengertian pembinaan dalam kamus lengkap bahasa Indonesia: “pembinaan

berarti usaha, tindakan dan kegiatan yang digunakan secara

berdayaguna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang baik”.22

Pembinaan peserta didik adalah pemberian pelayanan kepada siswa

di sekolah baik pada jam pelajaran sekolah ataupun di luar jam

pelajaran sekolah dengan tujuan agar peserta didik menyadari posisi dirinya

sebagai pelajar dan dapat menyadari tugasnya secara baik.23

Menurut Rohim pembinaan peserta didik mengandung pengertian

segala kegiatan yang meliputi pemberian berbagai bentuk bantuan yang

dilakukan oleh sekolah. Prinsipnya pembinaan lebih dekat dengan

bimbingan (guidance), yang artinya bantuan atau pertolongan yang

diberikan individu atau sekumpulan individu peserta didik dalam

menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan didalam kehidupannya,

agar individu atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan

hidupnya.24

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pembinaan peserta didik adalah proses, cara, usaha dan tindakan yang

22

Badudu, JS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001),

h. 316 23

Rohiat, Manajemen Sekolah, (Bandung: Refika Aditama, 2008), h. 25 24

Rohim. Manajemen Pembinaan Kesiswaan SMP Negeri Di Kabupaten Banyumas. (Tesis

Manajemen Pendidikan. PPs-UNY, 2007), h. 36

Page 34: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

18

dilakukan untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap peserta didik yang bertujuan meningkatkan

kemampuan dirinya.

Dalam manajemen sekolah, pembinaan peserta didik merupakan

proses pelaksanaan manajemen peserta didik yang menciptakan

program-program kegiatan peserta didik dalam bentuk aktivitas-

aktivitas guna mengembangkan potensi peserta didik di sekolah.25

Sejalan dengan hal tersebut, pondok pesantren juga mengupayakan

pembinaan peserta didik khususnya untuk para santri dengan berbagai

kegiatan yang dapat menunjang proses pendidikannya, baik di dalam

maupun di luar kelas. Pembinaan di pondok pesantren juga dapat dimaknai

sebagai upaya untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam diri setiap

santri agar dapat berkembang secara optimal.

2. Tujuan Pembinaan Peserta Didik

Dalam pasal 1 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan disebutkan

bahwa tujuan pembinaan kesiswaan meliputi:

a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang

meliputi bakat, minat, dan kreativitas;

b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan

sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha

dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan;

c. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan

sesuai bakat dan minat;

d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak

mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka

mewujudkan masyarakat madani (civil society).26

25

Annisa Restu Purwanti, “Manajemen Pembinaan Peserta Didik Full Day School”, Skripsi

pada Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2015, h.19 26

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 39 Tahun 2008, Tentang Pembinaan

Kesiswaan, h.4

Page 35: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

19

Berdasarkan tujuan tersebut, pembinaan peserta didik dilakukan dalam

rangka menyiapkan peserta didik menjadi individu yang memiliki

pengetahuan baik dalam aspek akademik, non akademik maupun

sikap/mental spiritual untuk menunjang kehidupannya di masa yang akan

datang.

3. Materi Pembinaan Peserta Didik

Dalam pembinaan peserta didik terdapat sepuluh materi berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 39 Tahun 2008, Tentang

Pembinaan Kesiswaan Pasal 3 Ayat 2, sebagai berikut:27

Tabel 2.1

Materi Pembinaan Peserta Didik

No Jenis Kegiatan Pembinaan Kesiswaan

1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

antara lain :

a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-

masing;

b. Memperingati hari-hari besar keagamaan;

c. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;

d. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama;

e. Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan;

f. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di

sekolah.

2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain :

a. Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah;

b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);

c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;

d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap

sesama;

e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga

sekolah;

f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).

3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara,

antara lain :

27

Ibid, h.9

Page 36: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

20

a. Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan /atau hari sabtu,

serta hari-hari besar nasional;

b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);

c. Melaksanakan kegiatan kepramukaan;

d. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah;

e. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan

semangat perjuangan para pahlawan;

f. Melaksanakan kegiatan bela negara;

g. Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambanglambang

negara;

h. Melakukan pertukaran siswa antar daerah dan antar negara.

4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan

minat, antara lain :

a. Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian;

b. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah;

c. Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang

bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek);

d. Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat-

tempat sumber belajar;

e. Mendesain dan memproduksi media pembelajaran;

f. Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian;

g. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah;

h. Membentuk klub sains, seni dan olahraga;

i. Menyelenggarakan festival dan lomba seni;

j. Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga.

5. Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik,

lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks

masyarakat plural, antara lain :

a. Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS

sesuai dengan tugasnya masing-masing;

b. Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;

c. Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan

profesional;

d. Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam

pergaulan masyarakat;

e. Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan

pidato;

f. Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik

dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan;

g. Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah.

6. Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan, antara lain :

a. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan

suatu barang menjadi lebih berguna;

b. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan di bidang barang dan

jasa;

c. Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produkdsi;

Page 37: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

21

d. Melaksanakan praktek kerja nyata (PKN)/pengalaman kerja

lapangan (PKL)/praktek kerja industri (Prakerim);

e. Meningkatkan kemampuan keterampilan siswa melalui sertifikasi

kompetensi siswa berkebutuhan khusus;

7. Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi

yang terdiversifikasi antara lain :

a. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat;

b. Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);

c. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika,

dan zat adiktif (narkoba), minuman keras, merokok, dan HIV

AIDS;

d. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja;

e. Melaksanakan hidup aktif;

f. Melakukan diversifikasi pangan;

g. Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah.

8. Pembinaan sastra dan budaya, antara lain :

a. Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang

sastra;

b. Menyelenggarakan festival/lomba, sastra dan budaya;

c. Meningkatkan daya cipta sastra;

d. Meningkatkan apresiasi budaya.

9. Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), antara lain :

a. Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran;

b. Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi;

c. Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan.

10. Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris, antara lain :

a. Melaksanakan lomba debat dan pidato;

b. Melaksanakan lomba menulis dan korespodensi;

c. Melaksanakan kegiatan English Day;

d. Melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa Inggris (Story

Telling);

e. Melaksanakan lomba puzzies words/scrabble.

Materi pembinaan peserta didik di atas meliputi 10 materi yang berkaitan

dengan potensi peserta didik yang dapat dikembangkan lembaga pendidikan

termasuk pondok pesantren untuk peserta didik atau santri dalam berbagai

bentuk aktivitas. Materi-materi ini mencakup pengembangan soft skill dan

hard skill dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Page 38: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

22

4. Sasaran Pembinaan Peserta Didik

Aspek yang hendak dibina dan dikembangkan adalah aspek

kepribadian santri pondok, hal ini mungkin dapat dilakukan dalam

situasi dan kondisi hidup bersamaan di pondok/asrama. Bidang –bidang

yang menjadi sasaran pembinaan pendidikan dan pengembangan itu

meliputi:28

a. Aspek Pengetahuan

Aspek pengetahuan, pembinaan dan pengembangan

disini bukanlah menyajikan pengetahuan baru atau meneruskan

pengetahuan yang telah mereka terima di kelas, melainkan

menyediakan kondisi, motivasi yang memungkinkan mereka

memiliki dan mencintai ilmu pengetahuan. Pengetahuan

hendaknya dirasakan sebagai suatu kebutuhan yang harus dibina

dan dikembangkan.

1) Merangsang dan membiasakan belajar secara aktif, tertib dan

teratur yang mengarah kepada tujuan belajar yang diinginkan.

2) Merangsang dan membiasakan gemar membaca,

menulis/mencatat/membuat karya ilmiah, meneliti dan

mencoba hasil-hasil penelitian.

3) Merangsang dan membiasakan diri untuk

mendiskusikan/musyarawah tentang berbagai macam ilmu

pengetahuan agama maupun umum, baik yang diperoleh di

kelas maupun yang dibaca dari buku-buku lain dan/atau

mengenai hasil-hasil penelitian dan percobaan yang telah

dilakukan.

b. Aspek Keterampilan

Aspek keterampilan ini diperoleh melalui latihan-latihan

atau pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan secara aktif dalam

28

Abdul Kadir, Sistem Pembinaan Pondok Pesantren, Dosen Jurusan Tarbiyah IAIN Sultan

Qaimuddin Kendari, Jurnal Penelitian Vol. 18 No 1 Tahun 2012, h.92

Page 39: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

23

bentuk keikutsertaan berlatih diri dan melakukan sendiri. Latihan-

latihan itu dimaksudkan agar mereka terampil, antara lain:

1) Menata dan mengelola pondok/asrama yang baik

2) Berorganisasi, bergaul dan menyesuaikan diri dengan

kehidupan bermasyarakat.

3) Berolahraga untuk kesehatan dan kesegaran jasmani, menjaga

kesehatan diri serta prestasi yang baik.

4) Melaksanakan kegiatan-kegiatan Kepramukaan, baik untuk

dirinya sendiri maupun untuk melatih anggota Pramuka yang

lebih muda.

5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan Palang Merah Remaja (PMR)

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Kader Kesehatan

Remaja (KKR).

6) Memainkan berbagai alat kesenian yang tersedia.29

5. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik

Kegiatan pembinaan peserta didik dilakukan untuk mengembangkan

bakat, minat, dan kemampuan peserta didik melalui kegiatan

ekstrakurikuler dan kokurikuler. Seperti yang tercantum dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008

tentang Pembinaan Kesiswaan pasal 3 ayat 1 yang berbunyi:

“Pembinaan kesiswaan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan

kokurikuler”.

a. Kegiatan Ekstrakurikuler

1) Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar

jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, dengan tujuan

untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara

29

Ibid, h.93

Page 40: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

24

berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta

melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.30

Lebih lanjut menurut Badrudin kegiatan ekstrakurikuler

merupakan wadah yang disediakan oleh satuan pendidikan untuk

menyalurkan minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas peserta

didik yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi talenta

peserta didik.31

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan

siswa sekolah atau universitas di luar jam belajar kurikulum

standar, kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan

dari sekolah dasar sampai universitas.32

Berdasarkan uraian di atas, kegiatan ekstrakurikuler merupakan

kegiatan tambahan yang berfungsi sebagai penunjang dari kegiatan

pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memperluas wawasan

dan pengetahuan. Kegiatan ini dapat menggali bakat dan minat serta

potensi yang ada dalam diri peserta didik. Setiap peserta didik tidak

harus mengikuti semua kegiatan ekstrakurikuler, peserta didik bisa

memilih sesuai dengan apa yang diminati yang menjadi bakat atau

kemampuan mereka.

Menurut Fred C. Lunenburg:

“The terms extracurricular activities, co-curricular activities,

and non-classroom activities have all been used

interchangeably to mean experiences and activities such as

debate, athletics, music, drama, school publications, student

council, school clubs, contests, and various social events”33

Istilah kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan di luar kelas sudah

menjadi bagian penting dalam proses pendidikan, karena hal tersebut

30

Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.164 31

Badrudin, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: PT. Indeks, 2014), h.140 32

Prawidya Lestari, Membangun Karakter Siswa Melalui Kegiatan Intrakurikuler,

Ekstrakurikuler, dan Hidden Curriculum, Jurnal Penelitian, Vol. 10, No. 1, Tahun 2016, h.84 33

Fred C. Lunenburg, Extracurricular Activities, Journal International Sam Houston State

University, Vol 1, No 1, 2010, h.1

Page 41: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

25

merupakan salah satu program pembinaan peserta didik dengan

tujuan memberikan lebih banyak pengalaman khususnya di beberapa

bidang di luar kegiatan akademik peserta didik.

Kegiatan ekstrakurikuler biasanya berupa kegiatan pembinaan

yang berkaitan dengan program kurikuler, memperluas wawasan

pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dari berbagai

bidang studi yang bertujuan memantapkan pembentukan

kepribadian yang dimaksudkan untuk mengembangkan bakat para

siswa diluar jam pelajaran biasa.34

2) Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki beberapa tujuan. Menurut

Kompri, ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan oleh kepala

sekolah, bahwa kegiatan ekstrakurikuler bertujuan:

a) Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta

didik, yang berkaitan dengan mata pelajaran-pelajaran yang

sesuai dengan kurikuler yang ada.

b) Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan

pembentukan nilai-nilai kepribadian peserta didik. Kegiatan

yang berkaitan dengan semacam usaha mempertebal

ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, latihan

kepemimpinan dan sebagainya;

c) Untuk membina dan meningkatkan bakat, minat dan

keterampilan. Kegiatan ini untuk memacu kearah

kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif.35

Dalam manajemen peserta didik salah satunya adalah

pembinaan kegiatan ekstrakurikuler adalah sebuah proses yang

direncanakan secara terorganisasi mengenai kegiatan sekolah

yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum)

baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkan

34

Heru Wulandari, Pembinaan Nilai Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Khitobah di

MTs Al-Khoiriyyah Semarang, Skripsi 2016, h.25 35

Kompri, Manajemen Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h.313

Page 42: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

26

maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta

didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam

dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.36

Sebagai kegiatan pembelajaran dan pengajaran di luar kelas,

ekstrakurikuler ini mempunyai fungsi dan tujuan sebagai berikut:

a) Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota

masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik

dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam semesta;

b) Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat

peserta didik agar dapat menjadi manusia yang

berkreativitas tinggi dan penuh dengan karya;

c) Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan

tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas;

d) Mengembangkan etika dan akhlak yang

mengintegrasikan hubungan dengan Tuhan, Rasul,

Manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri;

e) Mengembangkan sensitivitas peserta didik dalam melihat

persoalan-persoalan sosial keagamaan sehingga menjadi

insan yang yang proaktif terhadap permasalahan sosial

keagamaan;

f) Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan

kepada peserta didik agar memiliki fisik yang sehat,

bugar, kuat, cekatan dan terampil;

g) Memberi peluang peserta didik agar memiliki

kemampuan untuk komunikasi (human relation) dengan

baik; secara verbal dan non verbal.37

Berdasarkan beberapa tujuan di atas, kegiatan

ekstrakurikuler diharapkan mampu menjadi salah satu aspek

pembelajaran di luar kelas sekaligus upaya pembinaan

36

Ibid, h.313 37

Kompri, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015) h.228

Page 43: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

27

peserta didik yang bermanfaat dan sesuai bagi pengembangan

minat, bakat dan wadah bagi peserta didik serta dilaksanakan

secara optimal.

3) Prinsip-prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

Prinsip pengembangan kegiatan ekstrakurikuler terbagi menjadi

lima prinsip yaitu:

a) Prinsip relevansi: Kegiatan ekstrakurikuler hendaknya

disesuaikan dengan kehidupan nyata di sekitar peserta

didik.

b) Prinsip efektifitas dan efisiensi: Berkenaan dengan sejauh

mana apa yang direncanakan atau diinginkan dapat

dilaksanakan danperbandingan antara hasil yang dicapai

dan pengeluaran yang diharapkan paling tidak

menunjukkan hasil yang seimbang.

c) Prinsip kesinambungan: Kegiatan ekstrakurikuler sebagai

wahana belajar yang dinamis perlu dikembangkan terus

menerus dan berkesinambungan.

d) Prinsip fleksibilitas: Menunjukkan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler tidak kaku.

e) Prinsip berorientasi pada tujuan: Merupakan kriteria yang

harus dipenuhi dalam pemilihan kegiatan agar hal atau

tujuan dapat dicapai secara efektif dan fungsional.38

Lima prinsip di atas merupakan pedoman bagi

penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di lembaga

pendidikan.

38

Khoirum Nur Kartika Listiyani, “Manajemen Pembinaan Peserta Didik di SMPN 3 Ceper

Kabupaten Klaten”, Skripsi pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, 2010.

h.22

Page 44: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

28

4) Macam-macam Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik dapat berbentuk

kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian,

kreativitas, dan kegiatan lain yang sesuai dengan kebutuhan dalam

lembaga pendidikan baik itu sekolah maupun madrasah. Bentuk-

bentuk kegiatan ekstrakurikuler juga perlu dikembangkan dengan

memperhatikan kemampuan peserta didik secara umum. Berikut ini

macam-macam kegiatan ekstrakurikuler yang diperoleh dari

berbagai sumber, yaitu:

a) Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

Secara umum organisasi adalah sebuah wadah

sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai

tujuan tertentu. OSIS adalah satu-satunya wadah untuk

menampung aspirasi-aspirasi siswa dan wadah untuk

menyalurkan kegiatan-kegiatan di luar kurikulum.39

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan

khususnya di bidang pembinaan kepesertadidikan arti yang

terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah

sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan

kepesertadidikan disamping ketiga jalur yang lain yaitu

latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler dan wawasan wiyata

mandala.40

Melalui kegiatan OSIS di sekolah dapat disalurkan berbagai

inisiatif, kreativitas, dan kemampuan memimpin dapat

dikembangkan.

Secara umum tujuan OSIS dapat dirumuskan sebagai

berikut: (1) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara

yang memiliki jiwa Pancasila kepribadian luhur moral yang

tinggi berkecakapan serta memiliki pengetahuan yang siap

untuk diamalkan; (2) Mempersiapkan persatuan dan

39

Mulyono, Manajemen Organisasi & Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Groups, 2008), h.178 40

Badrudin, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: PT. Indeks, 2014), h.184

Page 45: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

29

kesatuan agar menjadi warga yang mengabdi kepada Tuhan

Yang Maha Esa tanah air dan bangsanya; (3) Menggalang

persatuan dan kesatuan siswa yang kokoh dan akrab di

sekolah dalam satu wadah OSIS; (4) Menghindarkan siswa

dari pengaruh-pengaruh yang tidak sehat dan mencegah

siswa dijadikan sasaran perebutan pengaruh serta

kepentingan suatu golongan dalam usaha peningkatan

ketahanan sekolah.41

b) Pramuka

Dalam suatu lembaga pendidikan diperlukan sesuatu

yang memungkinkan siswa mendapat kesempatan

mengembangkan diri dengan program dan kegiatan di luar

kelas. Salah satu bentuknya dapat diwujudkan dalam bentuk

kegiatan pramuka sekolah yang diselenggarakan di luar jam

belajar.

Kegiatan pramuka merupakan salah satu bentuk

pendidikan nonformal yang keanggotannya bersifat

sukarela. Untuk itu, kepala sekolah dan guru perlu

melakukan usaha dalam menyadarkan dan mendorong

siswa agar bersedia menjadi anggota pramuka di

sekolahnya.42

Gerakan pramuka sebagai organisasi kepanduan yang

berkecimpung dalam dunia pendidikan yang bersifat

nonformal berusaha membantu pemerintah dan masyarakat

dalam membangn bangsa dan Negara. Hal ini dapat dilihat

dari prinsip dasar metodik pendidikan pramuka yang

tercantum dalam Dasa Darma Pramuka, yaitu: (1) Takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) Cinta alam dan kasih

sayang semua manusia; (3) Patriot yang sopan dan ksatria;

(4) Patuh dan suka bermusyawarah; (5) Rela menolong dan

tabah; (6) Rajin, terampil dan gembira; (7) Hemat, cermat

dan bersahaja; (8) Disiplin, berani dan setia; (9)

41

TIM Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan,

h.126 42

Mulyono, op.cit, h.193

Page 46: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

30

Bertanggung jawab dan dapat di percaya; (10) Suci dalam

pikiran, perkataan, dan perbuatan.43

c) Olahraga dan Kesenian Sekolah

Kedua bidang ini sebenarnya sudah diselenggarakan

dalam bentuk bidang studi, yang disediakan jam pelajaran

khusus. Namun untuk mewujudkan kedua bidang tersebut

di luar jam pelajaran, setiap kepala sekolah sebagai

pemimpin perlu menaruh perhatian meskipun secara pribadi

kurang menarik pada salah satu atau kedua bidang

tersebut.44

d) Palang Merah Remaja

Palang Merah Remaja atau PMR adalah sebuah wadah

atau organisasi pelajar yang mempunyai tugas dan tanggung

jawab untuk melakukan pelayanan-pelayanan kesehatan dan

medis terhadap para korban yang membutuhkan

pertolongan, baik di lingkungan internal sekolah maupun

masyarakat yang berada di sekitarnya.

Tujuan dari dikembangkannya kegiatan PMR ini adalah

untuk:

(1) Membentuk sebuah wadah di sekolah yang siap

dan terampil dalam melakukan pelayanan

kesehatan dan medis terhadap masyarakat,

khususnya untuk teman di sekolah.

(2) Membentuk mental dan karakter peserta didik

sehingga memiliki kepekaan dan solidaritas sosial

yang tinggi serta siap berkorban demi kepentingan

orang lain.

43

Sri Woro dan Marzuki, Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Pembentukan

Karakter Tanggung Jawab Peserta Didik di SMPN 2 Windusari Magelang, Jurnal Pendidikan

Karakter, Tahun VI, Nomor 1, April 2016, h.61

44 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 192

Page 47: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

31

(3) Menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan

keagamaan pada diri peserta didik sehingga

senantiasa siap berbuat baik dan memberi manfaat

kepada sesama.45

b. Kegiatan Kokurikuler

1) Pengertian Kegiatan Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk

lebih mendalami dan menghayati materi pengajaran yang telah

dipelajari pada kegiatan intrakurikuler di dalam kelas, baik yang

tergolong mata pelajaran inti maupun program khusus.46

Dari pengertian kokurikuler diatas maka dapat diambil suatu

pengertian bahwa kegiatan kokurikuler merupakan suatu kegiatan

yang berupa materi khusus yang dapat menunjang kegiatan

intrakurikuler dan merupakan salah satu jalur pembinaan peserta

didik khususnya dibidang penghayatan materi yang didapat di dalam

kelas serta melatih peserta didik untuk melaksanakan tugas secara

bertanggung jawab.

2) Tujuan Kegiatan Kokurikuler

Menurut Moh. Mustari kegiatan kokurikuler bertujuan agar

peserta didik lebih mendalami dan menghayati bahan yang dipelajari

dalam kegiatan intrakurikuler. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan

baik secara perorangan maupun secara kelompok.47

Tujuan kegiatan kokurikuler yaitu menunjang pelaksanaan

program intrakurikuler agar siswa dapat lebih menghayati

45

Mulyono, op.cit, h.185 46

Burhan Nurgiyantoro, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta:

BPFE, 1988), h. 5 47

Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015),

h.116

Page 48: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

32

bahan yang telah dipelajarinya serta melatih siswa untuk

melaksanakan tugas secara bertangung jawab.48

Berdasarkan uraian definisi tersebut, penulis menyimpulkan

bahwa tujuan kokurikuler adalah sebagai berikut:

a) Menunjang pelaksanaan kegiatan intrakurikuler.

b) Untuk mendalami dan menghayati jenis bahasan yang

diajarkan.

c) Melatih peserta didik untuk melaksanakan tugas secara

bertangung jawab.

3) Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Kokurikuler

Adapun bentuk pelaksanaan kegiatan kokurikuler dapat berupa

pemberian tugas di luar jam pelajaran sekolah, dapat diuraikan

sebagai berikut:

a) Pemberian Tugas Secara Kelompok

Pemberian tugas secara kelompok diarahkan untuk

mengembangkan sikap gotong royong harga menghargai,

tenggang rasa, kerjasama, yang akhirnya dapat membentuk

siswa menjadi anggota masyarakat yang baik.

b) Pemberian Tugas Perorangan

Pemberian tugas perorangan diarahkan pada

pengembangan akal, minat serta kemampuan siswa agar

dapat mandiri.49

C. Penelitian Relevan

1. Penelitian Skripsi oleh Khoirum Nur Kartika Listiyani yang berasal dari

Universitas Negeri Yogyakarta dengan Judul “Manajemen Pembinaan

Peserta Didik di SMPN 3 Ceper Kabupaten Klaten” pada tahun 2010.

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi, dan hambatan-hambatan dalam pembinaan peserta didik

48

Winarno Hami Seno. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. (Jakarta:

Depdikbud RI, 1990), h.5 49

Ibid

Page 49: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

33

serta upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembinaan peserta

didik. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Teknik

pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data

kualitatif. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan

manajemen pembinaan peserta didik dari perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi, dan hambatan dalam pembinaan peserta didik serta upaya

mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembinaan peserta didik sudah

cukup baik.

2. Penelitian Skripsi oleh Citha Putri Andanni yang berasal dari

Universitas Negeri Yogyakarta dengan Judul “Implementasi Pembinaan

Peserta Didik SMK Swasta di Kecamatan Temanggung” pada tahun

2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi

pembinaan peserta didik SMK swasta di Kecamatan Temanggung

dilihat dari sepuluh materi pembinaan kesiswaan. Jenis penelitian ini

kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Claster

Proportional Quota Sampling dan diperoleh sebanyak 337 sampel

untuk peserta didik dan 22 sampel untuk guru. Uji validitas

instrumen penelitian menggunakan Product Moment dan uji reliabilitas

menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

implementasi pembinaan peserta didik SMK swasta di Kecamatan

Temanggung dalam kategori baik dengan persentase 72, 55%

3. Penelitian Skripsi oleh Vera Anggraini yang berasal dari Institut Agama

Islam Negeri Walisongo Semarang dengan Judul “Implementasi

Manajemen Kesiswaan di Ma Miftahul Huda Kabupaten Grobogan”

pada tahun 2010. Jenis penelitian menggunakan kualitatif dengan

metode observasi yaitu pengambilan data dengan pengamatan langsung,

wawancara yaitu berkomunikasi secara langsung kepada narasumber.

Teknik analisis data yang diperoleh dari sumber-sumber pustaka, data

display dan Conclusion, drawing/verification yaitu penarikan

kesimpulan.

Page 50: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

34

D. Kerangka Berpikir

Agar lebih terarah, penulis membuat kerangka berpikir sebagai

pedoman dalam melaksanakan penelitian tentang Implementasi Pembinaan

Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1.

INPUT PROSES OUTPUT

Kondisi Nyata

1. Masih terdapat

peserta didik yang

melanggar tata tertib.

2. Rendahnya minat

peserta didik pada

kegiatan

ekstrakurikuler

3. Belum optimalnya

sarana dan prasarana

yang tersedia untuk

menunjang kegiatan

ekstrakurikuler

4. Belum terlibatnya

seluruh personil

sekolah dalam

pelaksanaan

pembinaan peserta

didik.

Masalah

Belum

efektifnya

kegiatan

pembinaan

peserta didik

Strategi

1. Pembinaan

Kedisiplinan

Peserta Didik

2. Kegiatan

Ekstrakurikuler

3. Kegiatan

Kokurikuler

Hasil

Tercapainya

pembinaan

peserta didik

yang optimal di

Pondok

Pesantren Daar

el-Qolam 1.

Feed Back

(Umpan Balik)

Page 51: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

35

Dari kerangka berpikir di atas dapat digambarkan bahwa Pondok

Pesantren Daar el-Qolam 1 secara umum telah mengimplementasikan

pembinaan peserta didik, tetapi dalam pelaksanaannya masih terdapat

beberapa masalah yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan peserta didik

tersebut yaitu belum efektifnya implementasi pembinaan peserta didik atas

dasar kondisi nyata di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 yaitu: Pertama,

masih terdapat santri yang melanggar tata tertib pondok pesantren, Kedua

minat santri dalam kegiatan ekstrakurikuler masih rendah, hal ini

dikarenakan padatnya aktivitas sehari-hari di pondok; Ketiga, sarana dan

prasarana yang tersedia untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler belum

optimal; Keempat, belum terlibatnya semua personil di pondok pesantren

dalam pelaksanaan pembinaan peserta didik.

Oleh karena itu, maka perlu diberikan solusi melalui strategi yaitu

dengan cara pembinaan kedisiplinan peserta didik, kegiatan

ekstrakurikuler dan kegiatan kokurikuler. Kegiatan yang dilakukan

tersebut hendaknya ditujukan untuk membantu peserta didik dalam

mengembangkan potensi diri dan memenuhi kebutuhan peserta didik serta

menunjang wawasan pengetahuan peserta didik di luar kelas. Melalui

implementasi pembinaan peserta didik yang dilaksanakan secara efektif

diharapkan terciptanya peserta didik yang berkualitas dan berkarakter

sehingga dapat meningkatkan kepercayaan orang tua peserta didik dalam

menitipkan putra putrinya untuk menempuh pendidikan. Maka peneliti

ingin mengetahui lebih dalam lagi sejauh mana implementasi pembinaan

peserta didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

Page 52: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang menjadi objek penelitian adalah Pondok Pesantren Daar el-

Qolam 1 yang terletak di Jalan Raya Serang, Km 36, Desa Pasir Gintung,

Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. Adapun waktu penelitian

dilaksanakan mulai dari bulan Desember-Agustus 2019 dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Waktu Penelitian

Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags

1 Observasi

pendahuluan

2 Pengesahan proposal

3 Perbaikan bab 1, 2

dan 3

4 Penyusunan

instrumen penelitian

5 Penyerahan izin

penelitian

6 Pengumpulan data

7 Pengolahan data dan

analisis data

8 Penyusunan laporan

hasil penelitian

Page 53: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

37

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif,

yaitu metode yang bertujuan untuk menjelaskan secara deskripsi mengenai

situasi, permasalahan yang terjadi seperti pelanggaran kode etik yang

dilakukan oleh santri, rendahnya minat santri pada kegiatan ekstrakurikuler,

belum optimalnya sarana dan prasarana dan belum efektifnya kegiatan

pembinaan peserta didik. Serta untuk memahami bagaimana Implementasi

Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1. Sesuai

metode yang digunakan oleh peneliti, maka dalam penelitian ini menggunakan

teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan studi dokumen yang

bertujuan untuk menggali data dan informasi yang dibutuhkan peneliti secara

komprehensif dan mendalam.

C. Sumber Data

Sumber data pada tahap awal memasuki lapangan di pilih dari orang-

orang yang memiliki power dan otoritas pada situasi sosial atau obyek yang

diteliti, sehingga mampu “membukakan pintu” kemana saja peneliti akan

melakukan pengumpulan data.50

Sesuai fokus penelitian maka yang menjadi

sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti

dari hasil wawancara dan observasi terhadap kepala sub-bagian

disiplin, kepala sub-bagian ekstrakurikuler, pelatih ekstrakurikuler,

ketua OSIS dan santri.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan atau

dokumen yang berkaitan dengan penelitian, data-data ini diperoleh

dari berbagai tulisan atau informasi lainnya.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

50

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),

h. 293.

Page 54: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

38

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.51

Pengumpulan data adalah suatu proses untuk memperoleh data dalam kegiatan

penelitian. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu:

1. Wawancara

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan wawancara. Wawancara merupakan

proses interaksi dengan orang lain, dan bagaimana mengolah

pandangan yang mungkin berbeda. Secara garis besar ada dua macam

pedoman wawancara. yaitu:52

a. Wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman yang hanya

memuat garis besar yang akan ditanyakan.

b. Wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang

disusun secara terperinci sehingga menyerupai dokumen check-

list.

Wawancara yang digunakan peneliti yaitu wawancara tidak

terstruktur dengan menggunakan pedoman yang hanya berisi garis

besar pertanyaan yang akan ditujukan kepada narasumber. Wawancara

juga digunakan untuk memperoleh data mengenai tanggapan santri

mengenai kegiatan yang berkaitan dengan implementasi pembinaan

peserta didik/santri. Dengan demikian sumber data yang akan

diwawancarai adalah kepala sub-bagian disiplin, kepala sub-bagian

ekstrakurikuler, pelatih ekstrakurikuler, ketua OSIS dan beberapa

peserta didik.

2. Observasi

Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat,

mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan

51

Ibid, h. 224 52

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2013), h. 270.

Page 55: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

39

antar aspek dalam fenomena tersebut.53

Observasi digunakan untuk

memperoleh data tambahan setelah wawancara dilakukan. Dengan

metode observasi ini peneliti mengamati berbagai aktivitas dan

kegiatan yang sedang berlangsung di lapangan. Dengan demikian

fokus observasi ditujukan kepada lingkungan fisik dan lingkungan

sosial pondok pesantren, serta sarana dan prasarana yang berkaitan

dengan implementasi pembinaan peserta didik selama peneliti berada

di lokasi penelitian. Observasi dilakukan dengan menggunakan

pedoman observasi yang akan dicantumkan pada kisi-kisi instrumen.

3. Studi Dokumen

Dokumentasi ialah setiap proses pembuktian yang didasarkan atas

jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambaran,

atau arkeologis.54

Studi dokumen sangat diperlukan guna mendukung

berjalannya observasi dan tambahan objek temuan mengenai profil

Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1, profil madrasah, data guru, data

peserta didik, data kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler, sarana dan

prasarana serta hal-hal yang berkaitan dengan implementasi pembinaan

peserta didik. Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk

melengkapi data peneliti sehingga dapat menampilkan gambaran

mengenai objek penelitian. Dengan demikian untuk memperoleh

dokumen tersebut dibutuhkan daftar checklist.

E. Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen digunakan untuk mempermudah penyusunan

instrumen penelitian, di dalam kisi-kisi instrumen terdapat dimensi dan

indikator dari variabel penelitian yang akan diuraikan dalam bentuk pertanyaan

dan pernyataan. Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam

pengumpulan data sebagai berikut:

53

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h.143 54

Ibid, h.175

Page 56: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

40

1. Pedoman Wawancara

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Impementasi Pembinaan Peserta

Didik di Pondok Pesantren Daar el Qolam 1

No Aspek yang

dikaji

Dimensi Sumber Data

1. Implementasi

Pembinaan

Peserta Didik

b. Program Pembinaan Peserta

Didik

1) Pembinaan Kedisiplinan

Peserta Didik

2) Kegiatan Ekstrakurikuler

3) Kegiatan Kokurikuler

c. Sarana dan Prasarana

d. Proses Pembinaan Peserta

Didik

e. Keterlibatan Personil

Ponpes

f. Pendanaan

1) Sumber Dana

2) Pengelolaan

g. Hasil : (Prestasi Akademik

dan Non Akademik)

a. Kepala Sub -

Bagian

Disiplin

b. Kepala Sub -

Bagian Ekskul

c. Pelatih Ekskul

d. Ketua OSIS

e. Peserta Didik

Tabel 3.3

Pedoman Observasi

No Aspek yang Diamati Keadaan Keterangan

1 Lingkungan fisik pondok pesantren

2 Lingkungan sosial pondok pesantren

3 Sarana dan Prasarana

4 Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

5 Pelaksanaan kegiatan kokurikuler

Page 57: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

41

Tabel 3.4

Daftar Ceklis Studi Dokumen

No Dokumen Keterangan

Ada Tidak Ada

1 Sejarah dan profil pondok pesantren

2 Visi dan misi pondok pesantren

3 Struktur Organisasi

4 Dokumen tenaga pendidik dan kependidikan

5 Kalender pendidikan pondok pesantren

6 Tata tertib pondok pesantren

7 Data Sarana dan Prasarana pondok pesantren

a. Ruang kelas

b. Ruang kepala madrasah

c. Ruang guru

d. Ruang tata usaha

e. Ruang perpustakaan

f. Ruang UKS

g. Ruang laboratorium IPA

h. Ruang laboratorium bahasa

i. Ruang laboratorium computer

j. Ruang OSIS

k. Asrama Santri

l. Mushala

m. Aula

n. Toilet

9 Program kegiatan ektstrakurikuler dan

kokurikuler

11 Pedoman pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler dan kokurikuler

12 Dokumen sarana dan prasarana kegiatan

ekstrakurikuler

13 Dokumen pendanaan kegiatan

14 Daftar hadir santri pada kegiatan

ekstrakurikuler

15 Daftar hadir pelatih pada kegiatan

ekstrakurikuler

16 Daftar prestasi santri

17 Foto kegiatan ekstrakurikuler dan

kokurikuler

Page 58: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

42

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu suatu cara yang digunakan untuk mengolah data-data

yang telah diperoleh peneliti melalui proses pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data serta penarikan kesimpilan. Langkah-langkah dalam analisis

data yaitu sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawancara yang tinggi.55

Proses reduksi data dapat dilakukan dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari beberapa sumber yang berbeda, yaitu dari pengamatan,

wawancara dan dokumentasi. Setelah data diperoleh, dibaca dan

dipahami, maka berikutnya yaitu mengadakan reduksi data. Langkah ini

berkaitan dengan proses menyeleksi, memfokuskan dan

mentransformasikan data mentah yang telah diperoleh melalui penelitian.

2. Penyajian Data

Setelah peneliti melakukan langkah reduksi data, langkah

selanjutnya ialah penyajian data dimana sekumpulan data atau informasi

yang memungkinkan peneliti dapat melakukan penarikan kesimpulan.

Adapun bentuk penyajian data berupa uraian singkat, bagan atau

hubungan antar kategori, namun yang paling sering digunakan ialah

dengan teks naratif yang menceritakan temuan penelitian.56

3. Penarikan kesimpulan

Peneliti akan merumuskan hasil analisis data dalam bentuk kualitatif

deskriptif sebagai hasil akhir temuan penelitian dengan penarikan

kesimpulan atau proses verifikasi. Data yang sudah terkumpul dari hasil

pengamatan, wawancara dan studi dokumen yang terkait dengan

implementasi pembinaan peserta didik yang sedemikian banyak reduksi

datanya akan dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan. Proses

pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah pada

55

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),

h. 249 56

Ibid

Page 59: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

43

pemecahan masalah, penemuan pada saat penelitian untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan penelitian terkait dengan implementasi pembinaan

peserta didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1.

G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Lexy J. Moleong, keabsahan data merupakan konsep penting

yang diperbaharui dari konsep keshohihan (validitas) dan keandalan

(realibilitas) menurut versi „positivisme‟ dan disesuaikan dengan

pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri.57

Adanya keabsahan data memberikan kesan bahwa dari segi validitas

dan realibilitas, bila tidak dilakukan dengan tepat dan benar serta secara

lebih hati-hati, ancaman terhadap hasil penelitian akan benar-benar terjadi

kenyataan.58

Maka dari itu, untuk melakukan keabsahan data haeus diteliti

dan diperhatikan dengan sungguh-sungguh agar tidak terjadi ancaman

terhadap hasil penelitian.

Ada tiga teknik yang dilakukan dalam pemeriksaan keabsahan data,

yaitu:59

a) Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjang keikutsertaan dimana peneliti tinggal di lapangan

penelitian sampai pengumpulan data tercapai, jika dilakukan

perpanjang keikutsertaan maka akan memungkinkan peningkatan

kepercayaan data yang dikumpulkan, hal ini disebabkan karena:

a. Dapat lebih mudah mempelajari kultur di lapangan sehingga

peneliti dapat menguji kebenaran atau tidaknya informasi

yang dikumpulkan.

b. Dapat mendeteksi dan memperhitungkan penyimpangan yang

kemungkinan dapat mengotori atau merusak data.

57

Lexy J. Moleong, Metodologi Pnelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2017), h.321 58

Ibid, h.323 59

Ibid, h.326

Page 60: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

44

c. Dapat membangun kepercayaan terhdadap peneliti itu sendiri

atau pada subjek terhadap peneliti

b) Keajegan Pengamatan

Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten

interprestasi dengan berbagai cara yang berkaitan dengan proses

analisis yang konstan atau tentatif. Tujuannya ialah untuk

menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat

relevan yang berkaitan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara

rinci. Dengan kata lain, perpanjangan keikutsertaan menyediakan

lingkup, maka keajegan pengamatan menyediakan kedalaman.

c) Triangulasi Data

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Triangulasi yang digunakan ialah triangulasi dengan sumber,

dimana prosesnya membandingkan dan mengecek baik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam metode kualitatif.

Tujuan peneliti menggunakan teknik triangulasi adalah untuk

memastikan kebenaran dari data yang diperoleh dari satu pihak

dengan cara memperoleh data yang sama dari sumber yang

berbeda, sehingga peneliti dapat membandingkan informasi

mengenai hal yang sama yang diperoleh dari berbagai sumber

sehingga tidak ada keraguan dari data yang sudah diperoleh.

Page 61: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum dan Deskripsi Unit Penelitian

1. Sejarah Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

Pondok Pesantren Daar el-Qolam didirikan pada tanggal 20 Januari

1968 M/27 Ramadhan 1318 H oleh Drs. KH. Ahmad Rifa'i Arief atas

saran ayahnya H. Qasad Mansyur. Kyai Rifa'i adalah alumnus Pondok

Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur tahun 1966. Selepas pengabdiannya

sebagai tenaga pengajar di pondok tersebut selama dua tahun, beliau

kembali ke kampung halamannya untuk membantu ayahnya mengelola

Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar dan merintis lembaga pendidikan

pesantren. Sejarah awal Daar el-Qolam adalah kisah tentang perjuangan,

dedikasi dan kerja keras. Oleh Kyai Rifa'i, sebuah dapur tua dan tanah

hadiah dari Hj. Pengki, dijadikan tempat belajar pertama. Hadiah tersebut

diberikan seiring selesainya pembangunan masjid yang dikerjakan oleh

ayahnya, H. Qosod Mansyur. Berbekal tanah tersebut Kyai Rifa'i mulai

merintis cita-cita tentang sebuah lembaga pendidikan Islam modern untuk

turut serta memajukan anak bangsa. 22 murid yang datang dari kalangan

keluarga, karib kerabat serta masyarakat sekitar Gintung yang menjadi

generasi awal santri di lembaga pendidikan ini dengan segala keterbatasan

dan kekurangan.

Kyai Rifa'i memainkan semua peran pendidikan dan pengajaran. Ia

sebagai pemimpin, guru, mentor dan sahabat para santrinya. Seiring

dengan berjalannya waktu, jumlah santri yang mengenyam pendidikan di

Daar el-Qolam terus bertambah dari tahun ke tahun. Buah dari dedikasi

yang panjang, sikap istiqamah dan keikhlasan atas kepercayaan yang

diberikan untuk mengasah generasi muda muslim dengan kualitas

pendidikan dan pengajaran yang baik. Selama lebih kurang 30 tahun

pengabdiannya Kyai Rifai telah menghasilkan 4 institusi Pendidikan yaitu

Page 62: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

46

Pondok Pesantren Daar el-Qolam, Pondok Pesantren La Tansa, Sekolah

Tinggi Agama Islam dan Ekonomi La Tansa Mashira dan Pesantren

Wisata La Lahwa yang kala itu belum rampung pembangunannya.

Sepeninggalan Kyai Rifa'i pada 1997, estafet kepemimpinan Daar el-

Qolam dipercayakan kepada adik kandungnya K.H. Ahmad Syahiduddin

bersama putra pertama Kyai Rifa'i, K.H. Adrian Mafatihullah Karim, MA

dan adik perempuan beliau, Dra. Hj. Enah Huwaenah.

Dewasa ini Pondok Pesantren Daar el-Qolam telah berkembang pesat

menaungi 4 institusi pendidikan yakni Daar el-Qolam 1, 2, 3 dan 4 dengan

karakteristik pondok pesantren yaitu berdiri di atas dan untuk semua

golongan. Sebagai upaya kaderisasi kepemimpinan yang dimotori oleh

Kyai Syahiduddin sebagai pengemban amanat pertama, efisiensi dan

perbaikan manajemen dilakukan dengan cermat dan terukur. Daar el-

Qolam terus berupaya membangun sistem yang kuat, sistem yang

responsif terhadap dinamika dan perkembangan isu-isu pendidikan. Daar

el-Qolam menjelma menjadi sebuah lembaga pendidikan Islam modern

dengan format pesantren besar. Seperti pesan pendiri pesantren ini "Daar

el-Qolam tidak boleh terkenal karena kyainya, Daar el-Qolam harus

terkenal dengan sistem yang ada di dalamnya".

2. Profil Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

Nama Pondok Pesantren : Daar el-Qolam 1

Alamat : Jalan Raya Serang, Km 36, Desa Pasir

Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten

Tangerang.

No Telp/Hp : 0878-0926-1846

Email : [email protected]

Tahun Didirikan : 20 Januari 1968 M/27 Ramadhan 1318 H

Luas Tanah : 12 Hektar

Kepemilikan Tanah : Milik Sendiri

Page 63: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

47

3. Visi, Misi dan Panca Jiwa Pondok

a. Visi

“Mempersiapkan kader yang mu'min, muttaqin dan rasikhina fil ilmi.”

b. Misi

1) Mendidik santri untuk menjiwai Panca Jiwa dan Motto Pondok

2) Mendidik santri untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknlogi

3) Memperluas medan juang santri

c. Panca Jiwa Pondok

Panca Jiwa adalah lima prinsip dasar yang mesti tertanam dalam jiwa

siapapun yang menjadi penghuni pondok, entah itu kiyai, guru ataupun

santri. Panca Jiwa Pondok adalah sebagai berikut:

1) Keikhlasan

Jiwa ikhlas ialah perkara yang utama dan pertama yang mesti ada

dalam diri manusia. Ikhlas mempunyai makna yang sangat dalam,

yaitu membuang unsur-unsur yang mengarah kepada kepentingan

pribadi yang dapat mengotori tujuan hidup, serta juga tujuan

pendidikan dan pengajaran. Jiwa ini artinya berbuat sesuatu bukan

karena didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan tertentu.

Segala pekerjaan dilakukan dengan niat semata-mata ibadah Lillahi

ta‟ala. Kyai ikhlas mendidik, santri ikhlas dididik dan mendidik diri

sendiri, dan para pembantu Kyai ikhlas dalam membantu

menjalankan proses pendidikan.

Jiwa keikhlasan ini akan melahirkan sebuah iklim yang sangat

kondusif, harmonis pada semua tingkatan dari tingkatan paling atas

sampai tingkatan yang paling bawah sekalipun, suasana yang

harmonis antara sosok Kiyai yang penuh kharismatik dan disegani,

para asatidz yang tak pernah bosan untuk membimbing dan santri

yang penuh cinta, taat dan hormat. Jiwa ini akan melahirkan santri

yang militan siap terjun berjuang di jalan Allah kapan dan di

manapun.

Page 64: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

48

2) Kesederhanaan

Kesederhanaan adalah sikap yang tidak diukur oleh kuantitas,

besar atau kecil, banyak atau sedikit, murah atau mahal.

Kesederhanaan berasaskan kepada kemampuan bukan kemauan.

Kehidupan di dalam pondok diliputi oleh suasana jiwa

kesederhanaan. Di dalam kesederhanaan terdapat nilai-nilai

kekuatan, kesanggupan, ketabahan penguasaan dan pengendalian diri

dalam menghadapi perjuangan hidup. Dan dalam kehidupan di

pesantren inilah nilai-nilai kesederhanaan itu ditanamkan kepada

seluruh santri. Di dalam kesederhanaan ini terpancar jiwa besar,

berani maju dan pantang mundur dalam segala keadaan. Bahkan

disinilah hidup dan tumbuhnya mental dan karakter yang kuat, yang

menjadi syarat mutlak bagi suksesnya perjuangan dalam segala segi

kehidupan.

3) Berdikari

Berdikari atau kesanggupan menolong diri sendiri merupakan

prinsip dan senjata ampuh yang dibekalkan pesantren kepada para

santrinya. Berdikari tidak saja dalam arti bahwa santri sanggup

belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi

pondok pesantren itu sendiri–sebagai lembaga pendidikan–juga

harus sanggup berdikari sehingga tidak pernah menyandarkan

kehidupannya kepada bantuan atau belas kasihan pihak lain. Pada

perjalanannya Pondok Pesantren Daar el-Qolam tidak kaku dan lebih

mengoptimalkan kekuatan di dalam tetapi sikap berdikari juga lebih

diartikan sebagai swadaya yaitu sama-sama berpartisipasi dan sama-

sama merasakan. Sifat ini juga sangat penting untuk melahirkan

jiwa-jiwa militan yang siap berjuang dan berbakti kepada

masyarakat. Bagi Pondok jiwa berdikari berarti tidak

menggantungkan kepada bantuan orang lain.

Page 65: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

49

4) Ukhuwah Islamiyah

Prinsip ini bertujuan menjalin hubungan sesama manusia yang

berasaskan kepada prinsip dari ajaran Islam yang damai dan toleran.

Ukhuwah dalam Islam adalah nilai persaudaran dengan semangat

tolong menolong yang tidak melihat batas-batas tertentu, seperti

golongan, etnik bahkan agama atau keyakinan orang lain. Islam

menyuruh umatnya untuk menghormati siapapun, bekerjasama dan

bergaul tanpa memandang status sosial bahkan keyakinannya. Hal

ini tentunya sangat selaras dengan ajaran Islam sebagai agama yang

menyebarkan kedamaian universal atau rahmatan lil âlamîn.

Kehidupan di pondok pesantren diliputi suasana persaudaraan

yang akrab, dengan saling menghormati satu sama lain, walaupun

santri yang datang dan belajar berlatar daerah, suku dan budaya.

Pada prinsipnya perbedaan tidak dijadikan sebagai faktor perpecahan

tetapi perbedaan sebagai keberkahan dari sang maha pencipta Allah

SWT.

5) Kebebasan

Bebas dalam berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan

masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas

dari berbgai pengaruh negatif dari luar masyarakat. Jiwa bebas ini

akan menjadikan pengasuh pondok, pemimpin pondok, pendidik dan

santri berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi segala kesulitan

sesuai dengan nilai-nilai yang telah diajarkan kepada mereka di

pondok. Kebebasan harus tetap pada garis yang benar, garis yang

benar itu sendiri adalah kebebasan dalam garis-garis positif dengan

penuh tanggung jawab baik dalam kehidupan di pondok pesantren

itu sendiri maupun dalam kehidupan masyarakat.60

60

Pedoman Pendidikan, Pengajaran dan Pengasuhan Daar El-Qolam, h.10

Page 66: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

50

4. Struktur Organisasi dan Alur Birokrasi Pondok Pesantren Daar el-

Qolam 1

Struktur organisasi merupakan hal penting yang wajib dimiliki oleh

lembaga pendidikan, karena tujuan struktur organisasi tersebut adalah

untuk mengetahui secara jelas susunan dan posisi yang ada di satuan

pendidikan dengan jenjang tertentu. Serta untuk mengetahui hubungan

pada tiap-tiap bagian yang ada, sehingga mudah diketahui pembagian

tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Sedangkan alur birokrasi merupakan tata cara untuk melaksanakan

koordinasi terkait tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam

pondok pesantren, sehingga segala informasi dan kegiatan yang

dilaksanakan pada salah satu bidang dapat diketahui oleh semua bidang

yang bersangkutan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga hubungan kerja

yang sehat. Berdasarkan hasil studi dokumen, berikut adalah struktur

organisasi dan alur birokrasi Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1:

Bagan 4.1

Struktur Organisasi Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

Sumber: Pedoman Pendidikan, Pengajaran dan Pengasuhan Ponpes

Daar el-Qolam 1

Page 67: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

51

5. Data Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik Pondok

Pesantren Daar el-Qolam 1

a. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik merupakan salah satu unsur utama dalam pelaksanaan

pendidikan karena pendidik memiliki peran penting dalam kemajuan

lembaga pendidikan khususnya pondok pesantren, pendidik juga

dijadikan contoh utama dalam kegiatan pembelajaran di kehidupan

sehari-hari. Guru atau tenaga pendidik di Pondok Pesantren Daar el-

Qolam yang biasa dipanggil dengan sebutan „ustadz‟ atau „ustadzah‟

adalah pendidik, pengajar dan pengasuh yang berpengalaman.

Begitupun tenaga kependidikan yang berperan sebagai sumber

daya manusia yang menunjang kelancaran berjalannya proses

pendidikan di satuan pendidikan. Adapun pendidik dan tenaga

kependidikan yang ada di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

berjumlah 174, rinciannya sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Pendidik Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

No Jabatan Jumlah

1

Guru Dirasah Islamiyah (Tafsir, Hadits, Fikih, Ushul

Fikih, Musthalahul Hadits dan Mahfudzat dan Tarikh

Islam)

68

2 Guru Bahasa Inggris 7

3 Guru Bahasa Indonesia 9

4 Guru Matematika 12

5 Guru Kimia 3

6 Guru Fisika 8

7 Guru Biologi 8

8 Guru Ekonomi 10

9 Guru Sejarah 2

10 Guru Sosiologi 2

11 Guru Geografi 2

12 Guru Akuntansi 2

13 Guru Komputer 3

14 Guru Materi Pesantren 4

Jumlah 140

Page 68: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

52

Tabel 4.2

Data Tenaga Kependidikan Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

No Jabatan Jumlah

1 Pemimpin Pesantren 1

2 Wakil Pemimpin Pesantren 1

3 Sekretaris Pesantren 1

4 Kepala Keuangan 1

5 Kepala Sarpras 1

6 Kepala Majelis Guru 1

7 Kepala Pengembangan IT 1

8 Kepala Layanan Pendukung Pembelajaran 1

9 Kepala MTs Daar el-Qolam 1

10 Wakil Kepala MTs Daar el-Qolam 1

11 Sekretaris MTs 1

12 Kepala MA Daar el-Qolam 1

13 Wakil Kepala MA Daar el-Qolam 1

14 Sekretaris MA 1

15 Kepala Bagian Pengajaran 1

16 Kepala Sub-Bagian KBM 1

17 Kepala Sub-Bagian Kurikulum dan I'dad 1

18 Kepala Sub-Bagian Kitab Salaf 1

19 Kepala Bagian Pengasuhan Putra 1

20 Kepala Sub-Bagian Disiplin Putra 1

21 Kepala Sub-Bagian Disiplin Bahasa Putra 1

22 Kepala Bagian LPTQ dan Pembinaan Ibadah

Putra 1

23 Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler Putra 1

24 Kepala Sub-Bagian Kesehatan Putra 1

25 Koordinator Wali Asrama Putra 1

26 Kepala Bagian Pengasuhan Putri 1

27 Kepala Sub-Bagian Disiplin Putri 1

28 Kepala Sub-Bagian Disiplin Bahasa Putri 1

29 Kepala Bagian LPTQ dan Pembinaan Ibadah Putri 1

30 Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler Putri 1

31 Kepala Sub-Bagian Kesehatan Putri 1

32 Koordinator Wali Asrama Putri 1

33 Kepala Bagian Pengembangan SDM 1

34 Majelis Pembimbing Kelas XII 1

Jumlah 34

Page 69: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

53

b. Data Peserta Didik

Jumlah peserta didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 pada

tahun ajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Jumlah Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

MTs Daar el-Qolam 1

Kelas L P Jumlah

VII 349 331 680

VIII 207 152 359

IX 206 159 365

Jumlah 762 642 1404

MA Daar el-Qolam 1

Kelas L P Jumlah

X 114 141 255

XI 143 120 263

XII 119 127 246

Jumlah 376 388 764

Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 memiliki 2168 peserta didik

secara keseluruhan yang dibagi ke dalam dua jenjang pendidikan yaitu

Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Pada

jenjang MTs kelas VII berjumlah 680 orang peserta didik. Kelas VII

terdiri dari delapan belas kelas yaitu kelas VII A-VII R dengan jumlah

peserta didik yang bervariasi, masing-masing kelas berkisar antara 36

sampai 40 orang peserta didik. Kelas VIII berjumlah 359 orang

peserta didik yang terdiri dari sembilan kelas yaitu kelas VIII A – VIII

I dengan jumlah peserta didik di setiap kelasnya berkisar 40 sampai 42

orang peserta didik. Kelas IX berjumlah 365 orang peserta didik yang

terdiri dari sembilan kelas yaitu kelas IX A – IX I dengan jumlah

peserta didik di setiap kelasnya berkisar 39 sampai 42 orang peserta

didik.

Page 70: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

54

Pada jenjang MA kelas X berjumlah 255 orang peserta didik

yang terdiri dari tujuh kelas yaitu X IPA A berjumlah 34 orang peserta

didik, X IPA B berjumlah 35 orang peserta didik, X IPA C berjumlah

34 orang peserta didik dan X IPA D berjumlah 33 orang peserta didik.

Jumlah keseluruhan untuk kelas IPA terdapat 136 orang peserta didik.

Selain kelas IPA, terdapat pula kelas IPS yang secara keseluruhan

berjumlah 119 orang peserta didik dimana kelas X IPS A berjumlah

38 orang peserta didik, X IPS B berjumlah 39 orang peserta didik dan

X IPS C berjumlah 42 orang peserta didik

Kelas XI berjumlah 263 orang peserta didik yang terdiri dari

tujuh kelas yaitu XI IPA A berjumlah 39 orang peserta didik, XI IPA

B berjumlah 42 orang peserta didik, dan XI IPA C berjumlah 38 orang

peserta didik. Jumlah keseluruhan untuk kelas IPA terdapat 119 orang

peserta didik. Selain kelas IPA, terdapat pula kelas IPS yang secara

keseluruhan berjumlah 144 orang peserta didik dimana kelas XI IPS

A, B dan C masing-masing berjumlah 37 orang peserta didik,

sedangkan XI IPS D berjumlah 33 orang peserta didik.

Kelas XII berjumlah 246 orang peserta didik yang terdiri dari

tujuh kelas yaitu XII IPA A berjumlah 37 orang peserta didik, XII IPA

B berjumlah 36 orang peserta didik, dan XII IPA C berjumlah 37

orang peserta didik. Jumlah keseluruhan untuk kelas IPA terdapat 110

orang peserta didik. Selain kelas IPA, terdapat pula kelas IPS yang

secara keseluruhan berjumlah 136 orang peserta didik dimana kelas

XII IPS A sampai D masing-masing berjumlah 34 orang peserta didik.

6. Prestasi Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir di Pondok Pesantren

Daar el-Qolam 1

Salah satu yang mencerminkan lembaga pendidikan itu berprestasi

dan berkualitas ditandai dengan prestasi-prestasi yang dicapai oleh peserta

didik. Pada aspek prestasi peserta didik dapat dikatakan baik apabila mampu

menjuarai beberapa kompetisi yang bergengsi. Adapun prestasi-prestasi

Page 71: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

55

akademik maupun non akademik yang telah diraih oleh peserta didik

Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 tiga tahun terakhir sebagai berikut:

Tabel 4.4

Prestasi Peserta Didik Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

No Prestasi

1 Juara I Lomba Basket Putri pada POSPEDA Tahun 2016

2 Juara II Lomba Basket Putri pada POSPENAS Tahun 2016

3 Juara Favorit Lomba Tari Saman di UIN Jakarta Tahun 2016

4 Juara III Lomba Senam Santri pada POSPENAS Tahun 2016

5 Juara Harapan II Pelangi 9 di Ponpes La Tansa Tahun 2016

6 Juara II Hadroh Putra pada POSPENAS Tahun 2016

7 Juara Umum Galaxy Culture di Ponpes As-saadah Tahun 2016

8 Juara Umum IDCC Marching Band Tingkat Nasional di Banten

Tahun 2016

9 Juara I Lomba Sepak Takraw Putra pada POSPEDA Tahun 2016

10 Juara II Lomba Sepak Takraw Putra pada POSPENAS Tahun 2016

11 Juara I Lomba Futsal pada POSPEDA Tahun 2016

12 Juara II Lomba Futsal pada POSPENAS Tahun 2016

13 Juara I Lomba Basket Putri di Al-Mizan Tahun 2017

14 Juara III Lomba Basket Putri di Manahijussadat Tahun 2017

15 Juara III Lomba Basket Putri di Islamic Village Tahun 2017

16 Juara II Lomba Marawis di Rangkas Bitung Tahun 2017

17 Juara II Lomba Sepak Takraw Putra pada PORKAB Tahun 2017

18 Juara I Lomba Rocket Air Tingkat MTs Tahun 2018

19 Juara II Lomba Marawis di Rangkas Bitung Tahun 2018

20 Juara Umum IDCC Marching Band Tingkat Nasional di ICE BSD

Tahun 2018

7. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

Keberadaan sarana dan prasarana di sebuah lembaga pendidikan

bertujuan untuk menunjang dan mendukung kegiatan belajar mengajar dan

memberikan rasa nyaman kepada peserta didik terutama di pondok

pesantren. Karena para santri menetap di asrama sekaligus belajar di

madrasah yang harus diseimbangi dengan sarana dan prasarana yang

memadai. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di Pondok Pesantren

Daar el-Qolam 1 adalah sebagai berikut:

Page 72: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

56

Tabel 4.5

Data Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

No Nama Fasilitas Jumlah

1 Ruang Kepala Madrasah (MTs dan MA) 2

2 Ruang Kelas 58

3 Ruang Tata Usaha 1

4 Ruang Bagian Pengasuhan Putri 1

5 Ruang Bagian Pengasuhan Putra 1

6 Ruang Bagian Pengajaran 1

7 Ruang Bagian Kesehatan 1

8 Ruang Tenaga Pendidik 2

9 Ruang ISMI/OSIS 2

10 Laboratorium Komputer 3

11 Laboratorium IPA 1

12 Laboratorium Bahasa 1

13 Perpustakaan 2

14 Aula 1

15 Masjid/Mushola 3

16 Asrama Santri 21

17 Ruang Kesenian 1

18 Ruang Satpam 1

19 Toilet Guru dan Tamu 5

20 Toilet Santri 8

21 Kantin 6

22 Perumahan Ustad/Ustazah 19

23 Lapangan Voli, Basket dan Bulu tangkis 2

24 ATM 2

25 Toko Buku 1

Sumber: Pedoman Pendidikan, Pengajaran dan Pengasuhan Ponpes

Daar el-Qolam 1 dan Observasi

Berdasarkan data sarana dan prasarana di atas bahwa fasilitas yang

tersedia dapat dikatakan sudah memadai untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar, layanan akademik maupun non akademik, asrama untuk santri

serta sarana dan prasarana yang telah tersedia dapat digunakan untuk

segala kegiatan pendidikan, pengajaran dan pengasuhan di Pondok

Pesantren Daar el-Qolam 1 secara baik agar dapat mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Page 73: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

57

B. Deskripsi dan Analisis Data

Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 merupakan pendidikan pesantren

dengan jenjang pendidikan menengah 6 tahun meliputi Madrasah Tsanawiyah

(MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Para santri selain dididik dan diajarkan

ilmu pengetahuan agama, juga dibekali dengan ilmu pengetahuan umum yang

menggunakan sistem pesantren modern dipadukan dengan kurikulum Nasional.

Serta diiringi dengan penanaman disiplin ibadah Dalam hal ini peneliti akan

menjabarkan hasil penelitian mengenai implementasi pembinaan peserta didik

melalui jalur pengasuhan yang menggambarkan aktivitas santri pada kegiatan

non akademik dengan maksud memberikan pembinaan kepada santri.

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh peneliti dari hasil

wawancara dengan Kepala Sub Bagian Disiplin, Kepala Sub Bagian

Ekstrakurikuler, Pelatih Ekstrakurikuler, Ketua ISMI dan beberapa santri serta

melakukan observasi/pengamatan dan studi dokumen mengenai implementasi

pembinaan peserta didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 maka peneliti

akan memaparkan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan. Dari data-data

yang diperoleh peneliti melakukan reduksi dan verifikasi sesuai dengan fokus

penelitian.

Paparan data dan informasi yang diperoleh peneliti tentang implementasi

pembinaan peserta didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 yang akan

disajikan pada bagian ini mencakup hasil temuan di lapangan terkait

pelaksanaan kegiatan pembinaan peserta didik pada jalur pengasuhan melalui

kegiatan pembinaan kedisiplinan peserta didik, kegiatan ekstrakurikuler dan

kokurikuler.

1. Implementasi Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-

Qolam 1

Implementasi dapat diartikan sebagai pelaksanaan suatu aktivitas atau

kegiatan tertentu yang sudah ditetapkan. Kemudian pembinaan peserta

didik dimaknai sebagai upaya pondok pesantren dalam mengelola peserta

didik pada jalur pengajaran maupun pengasuhan dengan tujuan

Page 74: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

58

memberikan pelayanan kepada peserta didik atau santri baik pada kegiatan

belajar mengajar ataupun di luar jam pelajaran.

Pembinaan santri dalam lingkup non akademik dilaksanakan melalui

jalur pengasuhan, karena aktivitas santri di luar kelas menjadi tanggung

jawab bagian pengasuhan, yang meliputi bagian disiplin, bagian

ekstrakurikuler dan bagian kesehatan. Santri diberikan berbagai fasilitas

dan sarana prasarana khususnya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari

santri di dalam asrama serta dalam mengembangkan minat, bakat dan

potensi yang ada dalam dirinya.

a. Pembinaan Kedisiplinan Peserta Didik

Pada uraian pertama penulis akan menguraikan pembinaan santri

yang terkait dengan pelaksanaan kedisiplinan tata tertib di pondok

pesantren Daar el-Qolam 1. Ustazah Yeni, Kepala Sub-Bagian Disiplin

mengemukakan bahwa:

“Tata tertib di pondok sudah baku, kalau untuk pelaksanaan setiap

hari sudah berjalan. Untuk ustazah ke santri sudah efektif tapi

untuk santri yang nerimanya belum, kan santri ada yang nerima ada

juga yang tidak jadi belum seratus persen berhasil untuk tata tertib

itu tidak seratus persen ditaati santri”61

Tata tertib merupakan aturan yang dibuat sebagai upaya untuk

mendisiplinkan santri dalam kehidupan sehari-hari selama di asrama,

seluruh kegiatan yang dilakukan santri sudah ditetapkan dalam satu

peraturan yang harus ditaati oleh seluruh santri. Pada dasarnya tujuan

tata tertib di pondok pesantren adalah terciptanya suasana yang

kondusif bagi berlangsungnya proses belajar mengajar dan kehidupan

berasrama dan agar seluruh santri mengetahui hak dan kewajiban serta

melaksanakannya dengan baik sehingga kegiatan di pondok yang sudah

diprogramkan dapat berjalan dengan lancar. Guru yang memiliki

sebutan ustad/ustazah juga memegang peranan penting dalam menaati

tata tertib di lingkungan pondok pesantren, karena pada hakikatnya

61

Hasil Wawancara dengan Ustazah Yeni Ratnapuri (Kepala Sub-Bagian Disiplin) pada

Jumat, 2 Agustus 2019

Page 75: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

59

mereka yang dijadikan contoh oleh santri dalam pelaksanaan kehidupan

sehari-hari selama 24 jam baik pada aktivitas akademik maupun non

akademik.

Pelaksanaan aturan tata tertib yang berkenaan dengan sikap,

perkataan, perbuatan maupun penampilan santri di pondok juga disertai

dengan sanksi dan hukuman bagi yang melanggarnya. Jenis

pelanggaran ringan yaitu melanggar ketentuan busana dan penampilan,

tidak ikut shalat berjamaah tanpa izin, mengucapkan kata-kata yang

tidak sopan/kotor, meninggalkan pondok tanpa izin (kabur), merokok,

mengambil hak orang lain (ghosob), tidur di kamar atau ranjang orang

lain dan membawa atau menyimpan barang elektronik. Untuk jenis

pelanggaran berat yaitu melakukan fitnah dan provokasi, melakukan

intimidasi dan kekerasan mental (bullying), berkelahi, berjudi,

membawa senjata tajam, mengonsumsi minuman keras, berkhalwat,

melakukan perbuatan asusila, terlibat organisasi terlarang, menonton

film non edukatif dan menghina bagian-bagian atau institusi yang ada

dalam pondok.62

Beberapa jenis pelanggaran tersebut masih terjadi di lingkungan

pondok, sejalan yang dipaparkan oleh Ustazah Yeni:

“Hukuman diberikan lewat sanksi, makan sambil berdiri saja ada

sanksinya. Pokoknya setiap pelanggaran itu ada sanksi tersendiri.

Untuk ukuran santri putri paling berat ya perjanjian secara tertulis,

misalkan perilaku bullying nya membawa nama orang tua itu ada

perjanjian tertulis dengan pihak pengasuhan. Itu untuk keseharian

ya di asramanya, nanti ketika mereka mau kenaikan kelas kan ada

sidangnya, disitu tertulis semua jenis pelanggaran tata tertib yang

mereka pernah lakukan pada saat sidang kenaikan kelas”63

Berdasarkan pendapat di atas, sanksi dapat dimaknai sebagai salah

satu bentuk penegakan disiplin, teguran atau peringatan bagi santri yang

melanggar, kemudian menjatuhkan hukuman tertentu dapat dijadikan

62

Studi Dokumen Pedoman Pendidikan, Pengajaran dan Pengasuhan Pondok Pesantren Daar

el-Qolam 1, Pasal 12 Jenis Pelanggaran, h. 113. 63

Hasil Wawancara dengan Ustazah Yeni Ratnapuri (Kepala Sub-Bagian Disiplin) pada

Jumat, 2 Agustus 2019

Page 76: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

60

jalan keluar terakhir yang disertai dengan pertimbangan terhadap

perkembangan santri. Penerapan sanksi juga harus disesuaikan dengan

jenis pelanggaran yang dilakukan oleh santri, apakah tergolong jenis

pelanggaran yang ringan atau berat. Sanksi yang diberikan dapat berupa

penugasan edukatif, teguran secara lisan maupun tulisan, mendapat

hukuman jemur, pembatasan akses dan fasilitas, skorsing, maupun

perjanjian secara tertulis yang ditandatangani bersama orang tua sampai

dengan pemberhentian permanen atau di keluarkan dari pondok.64

Beberapa penerapan sanksi tersebut diharapkan akan mengurangi

kemungkinan terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh santri, juga

bertujuan agar para santri jera dan tidak akan mengulangi kembali

kesalahan yang sama karena apapun bentuk pelanggaran tata tertib yang

dilakukan akan berdampak negatif bagi santri tersebut, salah satu

contoh penerapan sanksi melalui perjanjian secara tertulis yang

ditandatangani bersama orang tua akan penulis lampirkan. Di samping

itu, dalam memberikan sanksi kepada santri perlu pertimbangan yang

matang dengan memperhatikan jenis pelanggaran yang sesuai agar

santri dapat belajar dari kesalahan kemudian berusaha untuk

memperbaikinya.

Oleh karena itu, pihak pondok melakukan berbagai upaya atau

strategi untuk mendisiplinkan santri seperti memberi teguran langsung,

melakukan perkumpulan wali santri kelas 1 MTs pada awal pertemuan

karena santri masih membutuhkan pengenalan atau sosialisasi.

Kemudian untuk kelas IX juga dilaksanakan perkumpulan wali santri

untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran tertentu pada masa remaja

santri. Tujuan diadakan sosialisasi dengan wali santri adalah koordinasi

langsung dengan wali asuh asrama dan bagian pengasuhan santri untuk

mendiskusikan aktivitas dan perkembangan kehidupan santri baik di

lingkungan madrasah maupun asrama santri.

64

Studi Dokumen Pedoman Pendidikan, Pengajaran dan Pengasuhan Pondok Pesantren Daar

el-Qolam 1, Pasal 9 Jenis Sanksi, h. 110

Page 77: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

61

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

1) Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu dari tiga bagian

yang berada di bawah pengasuhan santri putri di Pondok Pesantren

Daar el-Qolam 1. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk

pembinaan santri yang dilakukan dalam bentuk off class session,

yang melibatkan guru ataupun pelatih profesional dan berupaya

untuk menyalurkan dan mengembangkan minat dan bakat santri

dalam berbagai bidang.

Kegiatan ekstrakurikuler di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

dilaksanakan setiap hari jumat pukul 08.00-10.00, kemudian setiap

ekskul juga melaksanakan latihan rutin dari mulai senin-kamis di

sore hari dan waktunya disesuaikan dengan masing-masing bidang

ekstrakurikuler. Terdapat beberapa bidang ekstrakurikuler sesuai

dengan pemaparan Ustazah Fera, Kepala Sub Bagian

Ekstrakurikuler:

“Kegiatan ekstrakurikuler dibagi dalam beberapa bidang.

Pertama, bidang JMY (Jam‟iyatul Quro) dan JHQ (Jam‟iyatu

Hifzil Qur‟an) yaitu tilawatil Qur‟an serta pengembangan

hafalan Qur‟an. Kedua, bidang pengembangan bahasa asing

yaitu bahasa Arab, latihan ceramah, broadcasting, dan debating.

Ketiga, bidang penelitian ilmiah dan sosial yang menunjang

kegiatan akademik santri itu bidang ilmu eksakta, agricultural,

sosial, jurnalistik, roket air dan forum-forum diskusi. Keempat,

bidang seni seperti marching band, terus musik atau band,

marawis, nasyid, qosidah, hadroh, kaligrafi, lukis, tari, tata rias.

Kemudian bidang olahraga ada sepak bola, badminton, basket,

volley, futsal, dan tenis meja.”65

Kelima bidang tersebut meliputi berbagai jenis kegiatan

ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan minat dan bakat santri,

setiap bidang memiliki tujuan tersendiri seperti meningkatkan

kemampuan berbahasa, bermusik tentunya dinilai dari segi manfaat.

65

Hasil Wawancara dengan Ustazah Fera (Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler) pada Jumat,

2 Agustus 2019

Page 78: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

62

Berikut ini akan diuraikan masing-masing pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler:

a) Ekstrakurikuler Jam‟iyatul Quro dan Jam‟iyatu Hifzil Qur‟an

yaitu bidang tilawatil Qur‟an, kegiatan ini bertujuan untuk

melatih santri membaca Al-Qur‟an dengan hukum bacaan tajwid

yang benar dan tepat serta pengembangan hafalan Qur‟an,

pelaksanaannya setiap hari jumat pagi jam 09.00 WIB.

Gambar 4.1

Ekstrakurikuler JMQ dan JHQ

b) Ekstrakurikuler vokal dan band berada di bidang kesenian,

kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan bakat dan minat santri

pada olah vokal dan bermain alat musik. Pelatih ekstrakurikuler

vokal dan band yaitu Haris Royan. Pelaksanaannya setiap hari

jumat pukul 08.30 WIB.

Gambar 4.2

Ekstrakurikuler Vokal dan Band

Page 79: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

63

c) Ekstrakurikuler hadroh berada di bidang kesenian, kegiatan ini

bertujuan untuk menyalurkan bakat santri bermain alat musik dan

juga diiringi dengan sholawat Nabi. Pelatih ekstrakurikuler

hadroh yaitu Nur Ramadhan. Pelaksanaannya setiap hari jumat

pukul 09.00 WIB.

Gambar 4.3

Ekstrakurikuler Hadroh

d) Ekstrakurikuler tari saman berada di bidang kesenian, kegiatan ini

bertujuan untuk menyalurkan minat santri di bidang olah gerak

tubuh dalam gerakan yang indah dan teratur serta dapat

memperluas wawasan khususnya tarian dari Aceh. Selain menari,

merka juga menyanyi pada bagian tertentu diiringi dengan

gendang. Pelaksanaannya setiap hari jumat pukul 09.30 WIB.

Gambar 4.4

Ekstrakurikuler Tari Saman

Page 80: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

64

e) Ekstrakurikuler tata rias (beauty class) adalah kegiatan keputrian,

bertujuan untuk merias dan mempercantik diri dengan alat make-

up. Dalam hal ini diperlukan skill dan kemampuan khusus.

Pelatih ekstrakurikuler beauty class yaitu Narsiah dan Ustazah

Juju Julaeha. Pelaksanaannya setiap hari jumat pukul 09.00 WIB.

Gambar 4.5

Ekstrakurikuler Beauty Class

f) Ekstrakurikuler basket berada di bidang olahraga, basket

merupakan salah satu ekstrakurikuler yang banyak diminati

karena memiliki beragam prestasi hingga tingkat Nasional. Para

santri putri dilatih dengan disiplin dan sesuai dengan teknik

permainan basket. Pelatih ekstrakurikuler basket yaitu Ihda

Khaerunnisa. Pelaksanaan ekstrakurikuler basket setiap hari

jumat pukul 09.00 WIB.

Gambar 4.6

Ekstrakurikuler Basket

Page 81: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

65

g) Ekstrakurikuler volly berada di bidang olahraga, volly

merupakan kegiatan olahraga yang bertujuan memupuk dan

menumbuhkan sportivitas tim. Pelatih ekstrakurikuler volly

yaitu Baharuddin. Peaksanaan ekstrakurikuler volly setiap hari

jumat pukul 08.30 WIB.

Gambar 4.7

Ekstrakurikuler Volly

h) Ekstrakurikuler badminton berada di bidang olahraga,

badminton merupakan olahraga yang membutuhkan skill khusus

dan kekuatan lengan. Para santri putri berlatih berpasangan dan

dengan teknik permainan tertentu seperti. Pelaksanaan

ekstrakurikuler badminton setiap hari jumat pukul 08.30 WIB.

Gambar 4.8

Ekstrakurikuler Badminton

Page 82: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

66

2) Waktu dan Tempat Kegiatan Ekstrakurikuler

Waktu dan tempat kegiatan ekstrakurikuler ditentukan sesuai

dengan situasi dan kondisi kegiatan sehingga tepat guna dan tepat

sasaran. Untuk itu kegiatan ekstrakurikuler di pondok pesantren Daar

el-Qolam 1 dilaksanakan pada hari jumat (khusus bersama pelatih

masing-masing) agar tidak mengganggu kegiatan akademik.

Kemudian latihan rutin dilaksanakan mulai hari senin-kamis di sore

hari waktunya disesuaikan dengan masing-masing bidang

ekstrakurikuler.

Dalam menentukan waktu kegiatan ekstrakurikuler perlu

perencanaan dan pertimbangan yang baik, sehingga bisa tepat

sasaran. Karena di hari Jumat adalah hari libur pondok pesantren

dimana banyak kegiatan yang dilakukan dalam satu waktu. Seperti

pemaparan Ustazah Fera:

“Alhamdulillah kegiatan ekskul sudah tepat sasaran, sejauh ini

sudah sesuai dengan minat ya kalau ekskul. Tidak bisa kita

paksain, jadi ya kadang-kadang ada yang kurang semangat juga

buat ekskul karena di hari jumat itu kan harinya ekskul sekaligus

libur buat santri. Jadi banyak santri yang dikunjungi sama orang

tuanya dan juga kegiatan bersih-bersih kamar.”66

Berdasarkan pemaparan di atas perlu adanya perhatian khusus

terkait waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler agar santri

mampu membagi waktu dengan baik dari beberapa kegiatan tersebut.

Karena kehadiran dan partispasi santri merupakan hal yang sangat

penting bagi kemajuan kegiatan ekstrakurikuler. Seperti yang

disampaikan oleh Cahya Syifaunasi, Pelatih Tari Saman yaitu tari

saman sendiri biasa latihan dengan pelatih hari jumat pagi dan

latihan biasa atau latihan rutin setiap senin, selasa dan rabu sore.67

66

Hasil Wawancara dengan Ustazah Fera (Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler) pada Selasa,

23 Juli 2019 67

Hasil Wawancara dengan Cahya Syifaunasi (Pelatih Ekstrakurikuler Tari Saman) pada

Jumat, 26 Juli 2019

Page 83: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

67

Waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di semua bidang

yaitu di hari jumat. Akan tetapi, beberapa bidang seperti seni tari

tetap melaksanakan latihan rutin pada sore hari pukul 16.00-17.00 di

hari senin, selasa dan rabu. Walaupun tidak di damping oleh pelatih

tetapi mereka tetap melaksanakan latihan rutin.

Tempat kegiatan ekstrakurikuler menggunakan fasilitas yang

sudah tersedia di pondok pesantren seperti ruang kelas, lapangan

basket, volley dan badminton, ruang kesenian dan aula yang cukup

besar.

3) Sarana Prasarana dan Pendanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Sarana dan prasarana adalah faktor yang mendukung dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, tersedianya sarana dan

prasarana dapat membantu menyukseskan kegiatan dan memastikan

kegiatan dilaksanakan secara efektif. Sejalan dengan Ustazah Fera,

Kepala Sub Bagian Ekstrakurikuler:

“Sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler sangat

menunjang kegiatan, dan disini memang sudah disediakan.

Lapangan juga sudah ada untuk basket dan volley, net sudah ada

untuk badminton serta peralatan sudah lengkap. Semua sudah

terpenuhi, kalau secara peralatan udah semua tinggal kelas atau

tempatnya aja yang masih menyesuaikan.”68

Berdasarkan pendapat tersebut, sarana dan prsasarana yang

diperlukan untuk kegiatan ekstrakurikuler sudah tersedia, terutama

sarana olahraga dengan lapangan yang memadai dan peralatan yang

cukup lengkap. Tetapi di beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler

yang menggunakan tempat atau ruangan tertentu masih kondisional

atau menyesuaikan dan belum memiliki ruangan khusus. Dalam hal

ini sarana dan prasarana harus dikelola semaksimal mungkin, karena

kapasitas santri putri yang jumlahnya cukup banyak pasti

membutuhkan penyediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan

68

Hasil Wawancara dengan Ustazah Fera (Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler) pada Selasa,

23 Juli 2019

Page 84: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

68

kebutuhan dari masing-masing kegiatan ekstrakurikuler. Seperti

pemaparan dari Nur Ramadhan, Pelatih Ekstrakurikuler Hadroh:

“Alhamdulillah sampai sekarang sarana dan prasarana sudah

cukup memadai, kalau kekurangan kita hanya di moderenisasi

dan penambahan peralatan hadroh, misalnya ada organ tunggal,

ada alat-alat gamelannya. Tapi untuk saat ini masih murni

hadroh dengan peralatan yang ada.”69

Pernyataan pelatih hadroh tersebut mengandung makna bahwa

sarana dan prasarana yang dimiliki oleh ekstrakurikuler hadroh saat

ini masih diperlukan peralatan yang mendukung kemajuan

ekstrakurikuler hadroh. Walaupun dalam pelaksanaannya di setiap

latihan-latihan hadroh hanya memakai alat yang tersedia saja tetapi

pelatih menginginkan peralatan yang lebih lengkap dan modern.

Pendapat lain yang diutarakan oleh Putri Adzilla Malik, santri yang

mengikuti ekstrakurikuler basket sebagai berikut:

“Bola basket, ring, dan lapangan. Kalau baju, kita pake baju

basket yang dari pelatih untuk anggota yang sudah lama, kalau

untuk anak kelas 1 pakai baju olahraga darqo. Menurut saya

fasilitasnya sudah memadai cuma kurangnya di lapangan yang

masih aspal dan masih kasar.”70

Dari pemaparan tersebut dapat diambil informasi bahwa di

setiap bidang ekstrakurikuler sarana dan prasarana nya sudah cukup

memadai, hanya saja masih terdapat kekurangan dalam hal sarana

yaitu lapangan yang dalam kondisi belum optimal, jika lapangan

basket dalam keadaan masih aspal dan kasar dikhawatirkan pada saat

latihan ada yang terjatuh maka dimungkinkan terjadi cedera. Maka

dari itu, diharapkan adanya perbaikan kondisi lapangan tersebut.

Agar menimbulkan kenyamanan pada anggota ekstrakurikuler basket

dan meningkatkan partispasi santri putri lainnya.

69

Hasil Wawancara dengan Nur Ramadhan (Pelatih Ekstrakurikuler Hadroh) pada Jumat,

26 Juli 2019 70

Hasil Wawancara dengan Putri Adzilla Malik (Santri Daar el-Qolam 1) pada Jumat,

26 Juli 2019

Page 85: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

69

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sarana

dan prasarana merupakan unsur penunjang kegiatan ekstrakurikuler.

Untuk sarana dan prasarana yang sudah tersedia sebaiknya dapat di

manage dengan baik oleh pihak pondok pesantren, sedangkan untuk

sarana dan prasarana yang belum tersedia atau perlu dilengkapi

sebaiknya dilakukan pengadaan baik alat maupun non-alat, karena

kurang lengkapnya ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan, akan

mempengaruhi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Walaupun

secara umum sudah memadai, tetapi masih terdapat sarana dan

prasarana yang belum terealisasikan.

Keberhasilan suatu kegiatan ekstrakurikuler juga bergantung

pada pendanaan kegiatan yang dialokasikan. Dapat diketahui bahwa

untuk pendanaan kegiatan ekstrakurikuler di pondok pesantren Daar

el-Qolam 1 masing-masing bidang ekstrakurikuler mengajukan

anggaran dana yang dibutuhkan kemudian diajukan ke pihak tata

usaha pondok. Selain berasal dari pondok, pendanaan kegiatan

ekstrakurikuler juga berasal dari iuran santri sebesar Rp 600.000

pada setiap semester, untuk budget setiap bidang tidak ditentukan

secara khusus hanya saja pada awal tahun ajaran baru sudah

ditentukan berapa besaran anggaran dana untuk belanja tahunan

seluruh bagian, termasuk bagian pengasuhan karena kegiatan

ekstrakurikuler berada di dalam bagian tersebut.

Untuk pengelolaan dana setiap ekstrakurikuler yaitu dengan cara

seleksi kebutuhan yang terkait dengan pembelian peralatan seperti

untuk bagian olahraga dan kesenian, besaran dana yang akan

dikeluarkan. Karena setiap bagian ekstrakurikuler mempunyai unit

penanggung jawab masing-masing, jadi dalam pengelolaan dana

dilakukan komunikasi dan koordinasi setiap ingin merencanakan

kegiatan ataupun melakukan pembelian barang-barang tertentu untuk

kelancaran kegiatan kemudian diajukan kepada tata usaha pondok

untuk disetujui.

Page 86: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

70

Oleh karena itu, diharapkan perhatian khusus serta pemeliharaan

yang baik dari berbagai pihak yang secara langsung terlibat dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler baik yang terkait dengan sarana

dan prasarana kegiatan maupun pengelolaan anggaran dana.

4) Pembina dan Pelatih Ekstrakurikuler

Peran pembina dan para pelatih kegiatan ekstrakurikuler sangat

mempengaruhi keberhasilan dan efektivitas kegiatan, karena dalam

pelaksanaannya para santri membutuhkan banyak dukungan untuk

menyalurkan minat dan bakatnya secara utuh serta untuk membantu

santri mencapai tujuan program kemudian menghasilkan prestasi

yang dapat membanggakan diri dan kelompoknya maupun pondok

pesantren. Sejalan yang dikemukakan oleh Ustazah Fera, Kepala Sub

Bagian Ekstrakurikuler (Pembina):

“Pastinya pengawasan nomor satu, setiap sorenya saya keliling.

Setiap hari ada saja ekskul yang latihan jadi ganti-gantian. Yang

ekskul itu ada yang bantu ngawasin. Jadwal pastinya itu

kegiatan ekskul di hari jumat, memang itu kan waktunya ekskul

terus senin sampai kami situ latihan-latihan biasa palingan

pengawasan dan pengontrolan.”71

Berdasarkan pemaparan di atas, pembina ekstrakurikuler sudah

melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik yaitu melakukan

supervisi dan pengontrolan secara langsung di lapangan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pernyataan tersebut sesuai

dengan pendapat Syafira Fariha yang mengatakan sebagai berikut:

“Perannya itu membimbing terus mengoreksi kekurangan dan

ikut memantau kegiatan. Membantu juga misalkan saman butuh

gendang karena gendangnya rusak itu kita sampaikan ke

Ustazah Fera. Jadi ya Ustazah Fera membantu menyelesaikan

masalah atau hambatan yang ada di ekskul kita masing-

masing.”72

71

Hasil Wawancara dengan Ustazah Fera (Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler) pada Selasa,

23 Juli 2019 72

Hasil Wawancara dengan Syafira Fariha (Santri Daar el-Qolam 1) pada Jumat,

26 Juli 2019

Page 87: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

71

Berdasarkan pendapat tersebut peran pembina ekstrakurikuler

sudah optimal dalam pengawasan dan pemenuhan kebutuhan dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta menjadi problem solving

terhadap kendala-kendala yang terkait dengan teknis pelaksanaan di

kegiatan rutin seperti latihan. Selain itu, pembina juga melakukan

evaluasi kegiatan secara berkala. Seperti yang di paparkan oleh

Ustazah Fera, Kepala Sub Bagian Ekstrakurikuler:

“Evaluasi diadakan setiap sebulan sekali bersama bagian

pengasuhan yaitu Ustazah Ifat, tetapi jika ustazah menemukan

kejadian yang kurang pas biasanya langsung disampaikan ke

saya. Pokoknya di jajaran bagian pengasuhan, ustazah juga nitip

pesan, tolong jika menemukan kejadian-kejadian yang sekiranya

kurang pas di kegiatan ekskul anak-anak temuin ustazah

langsung.”73

Dari hasil pemaparan di atas, evaluasi kegiatan ekstrakurikuler

dilakukan dengan rentang waktu satu bulan sekali bersama dengan

jajaran bagian pengasuhan santri tetapi apabila ditemukan kejadian-

kejadian yang kurang sesuai maka bisa langsung disampaikan secara

lisan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa seorang Pembina bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan

ekstrakurikuler di beberapa bidang tersebut dan memastikan seluruh

kegiatan berjalan dengan sesuai, baik dalam pelaksanaan,

pengelolaan, pengawasan sampai pada evaluasi kegiatan. Menjadi

penghubung antara santri dengan pihak pesantren dalam pemenuhan

kebutuhan yang terkait dengan masing-masing bidang

ekstrakurikuler.

Di sisi lain, pelatih juga memegang peranan penting dalam

menyukseskan kegiatan ekstrakurikuler karena pelatih adalah

seseorang yang memberikan latihan keterampilan pada bidang

73

Hasil Wawancara dengan Ustazah Fera (Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler) pada Selasa,

23 Juli 2019

Page 88: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

72

tertentu sesuai dengan keahlian masing-masing. Berikut ini

pemaparan dari Nur Ramadhan, pelatih ekstrakurikuler hadroh:

“Peran sebagai pelatih selain memberikan latihan keterampilan

juga saya sharing pengalaman dan wawasan di luar mengenai

hadroh, mungkin ada santri-santri yang bertanya kak di luar ada

kabar apa ya intinya sesuatu yang ngga ada di dalem pondok. Ya

namanya juga santri tidak kenal dengan alat elektronik dan

media sosial jadi saya bantu kasih informasi.”74

Menambahkan pernyataan dari Nur Ramadhan tentang peran

pelatih ekstrakurikuler hadroh, Haris Royan selaku pelatih

ekstrakurikuler vocal dan band mengatakan pendapatnya sebagai

berikut:

“Kalau ekstrakurikuler itu kan lebih pada keterampilan soft skill

sebenarnya murni bagian dari pendidikan, yang jelas saya

bertanggung jawab juga terhadap kesantrian dan mengambil

bagian dalam character building”

Berdasarkan pemaparan di atas, para pelatih ekstrakurikuler

sudah sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Selain

memberikan latihan keterampilan soft skill mereka juga memberikan

arahan kepada santri dalam pembentukan karakter dan wawasan

pengetahuan melalui penyampaian materi dan informasi terkait

perkembangan dan kemajuan ekstrakurikuler tersebut.

c. Kegiatan Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler merupakan kegiatan yang dimaksudkan

untuk lebih mendalami dan menghayati materi pengajaran yang telah

dipelajari pada kegiatan intrakurikuler di dalam kelas, baik yang

tergolong mata pelajaran inti maupun program khusus. Kegiatan

kokurikuler yang dilaksanakan di pondok pesantren Daar el-Qolam 1

merupakan kegiatan tambahan santri yang wajib diikuti melalui

kegiatan in-class session atau off class session. Pelaksanaan kegiatan

74

Hasil Wawancara dengan Nur Ramadhan (Pelatih Ekstrakurikuler Hadroh) pada Jumat,

26 Juli 2019

Page 89: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

73

kokurikuler di pondok pesantren Daar el-Qolam 1 mencakup beberapa

bentuk kegiatan yang akan diuraikan sebagai berikut:75

a) Public Speaking atau Muhadharah

Muhadharah sebutan bagi santri atau public speaking adalah

kegiatan latihan pidato dalam 3 (tiga) bahasa yaitu bahasa Arab,

bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Kegiatan muhadharah ini

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa santri dan

dikelola oleh bagian bahasa, pelaksanaannya yaitu satu minggu 2

kali. Muhadharah ini prakteknya per angkatan jadi setiap angkatan

memiliki kelas tersendiri untuk pelaksanaan kegiatan muhadharah.

Pertama yaitu hari rabu jam ke 7 di ruang kelas untuk bahasa Inggris.

Kedua hari kamis atau malam jumat untuk bahasa Arab dengan

bahasa Indonesia. Khusus untuk kelas akhir, para santri juga

diperkenalkan kegiatan latihan presentasi dan debating.

b) Amaliyah al-Tadris

Amaliyah al-Tadris merupakan praktek mengajar yang

diperuntukkan bagi santri kelas akhir atau kelas XII. Pada setiap

minggunya terdapat materi yang diajarkan di kelas, sebelum santri

memulai praktek mengajar maka harus belajar dan memahami teori

terlebih dahulu. Pelaksanaan Amaliyah al-Tadris yaitu di

pertengahan tahun ajaran pada semester pertama akhir dan sebelum

semester kedua. Para santri juga membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (rpp) sebelum praktek mengajar.

Amaliyah al-Tadris ini bertujuan agar para santri memiliki bekal

mengajar, karena setelah mereka lulus dari pesantren maka akan

melaksanakan pengabdian yaitu dengan mengajar. Sasaran santri

kelas akhir untuk menerapkan Amaliah al-Tadris ini yaitu kelas VIII

dan IX.

75

Hasil Wawancara dengan Ustazah Yeni Ratnapuri (Kepala Sub-Bagian Disiplin) pada

Jumat, 2 Agustus 2019

Page 90: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

74

c) Kajian kitab-kitab Salafiyah

Kajian kitab salafiyah atau kitab kuning ini dilaksanakan setiap

pagi hari mulai pukul 05.30-06.30 tergantung kelas masing-masing.

Kajian kitab kuning hanya diperuntukkan bagi kelas IX sampai XII.

Kelas XI dan XII digabung santri putra dan putri di aula pesantren.

Untuk kelas IX dan X santri putra dan putri di pisah, mengaji

kitabnya di mushola.

d) Pembinaan pembacaan al-Qur‟an dengan metode Iqra

Pembinaan bacaan al-Qur‟an dengan metode Iqra ini seperti

tilawah, para santri membaca al-Qur‟an atau mengaji setiap hari

ba‟da maghrib, kecuali di hari senin dan kamis karena di hari

tersebut dilaksanakan pembacaan surat Yasin dan al-Kahfi bersama-

sama.

e) Disiplin dalam Penggunaan bahasa Arab dan bahasa Inggris

Bahasa Arab dan bahasa Inggris merupakan bahasa yang

digunakan sehari-hari di lingkungan pesantren Daar el-Qolam 1.

Penerapan dua bahasa ini yaitu dalam sebulan 2 kali pergantian

bahasa, di minggu pertama dan kedua bahasa Arab, kemudian

minggu ketiga dan keempat bahasa Inggris. Para santri harus terbiasa

menggunakan dua bahasa ini untuk percakapan sehari-hari, baik

pada saat di madrasah ataupun di lingkungan asrama santri. Apabila

terdapat santri yang melanggar atau tidak berkomunikasi dengan

bahasa tersebut maka akan diberikan teguran. Namun untuk santri

baru yang masih duduk di kelas VII maka terdapat keringanan

selama 1 semester tahun ajaran untuk mempelajari lebih dalam agar

dapat menggunakan kedua bahasa tersebut dalam percakapan sehari-

hari.

f) Tahfidh al-Qur‟an ( terutama juz 30 dan surat-surat pilihan)

Para santri Daar el-Qolam 1 diwajibkan memiliki hafalan

setidaknya 1 juz al-Qur‟an yaitu juz 30 yang berisi surat-surat

pilihan dan relative surat yang pendek. Dalam tahfidh al-Qur‟an ini,

Page 91: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

75

santri akan setoran hafalan ketika akan melaksanakan ujian semester.

Hafalan merupakan bagian dari kegiatan yang menunjang

pembelajaran akademik santri. Karena hafalan tersebut juga

dijadikan pertimbangan untuk kenaikan kelas.

g) Disiplin dalam melaksanakan ritual ubudiyah

Ritual ubudiyah artinya pelaksanaan ibadah dalam kehidupan

sehari-hari, santri mengikuti seluruh kegiatan ibadah bersama-sama.

Kegiatan yang berkaitan dengan ibadah juga dilaksanakan secara

disiplin seperti shalat jamaah dan mengaji setiap hari. Seluruh

kegiatan ibadah tersebut memiliki absen kehadiran khusus. Jadi yang

datang shalat berjamaah telat, tidak shalat atau bahkan tidak mau

mengaji tergolong santri yang kurang disiplin dan akan ditindak

lanjuti oleh bagian pengasuhan untuk diberikan pembinaan disiplin.

h) Kepramukaan

Kepramukaan merupakan pendidikan nonformal yang berada di

lingkungan pesantren dengan tujuan memberikan tambahan

pengetahuan khususnya pada penerapan nilai-nilai sosial bagi santri.

Kepramukaan ini sifatnya wajib baik santri putra maupun putri,

pelaksanaan kegiatan pramuka yaitu setiap hari kamis pukul 14.00

untuk pendalaman materi kepramukaan, setiap minggu materinya

berbeda-beda per sangga atau grup. Materinya seperti teori dasar

pramuka, praktek LKBB, teknik pramuka yaitu latihan kemampuan

skill pramuka, membuat tandu, p3k dan beberapa selingan games.

Untuk latihan rutin pramuka dilaksanaan bersamaan dengan kegiatan

ekstrakurikuler di hari jumat pagi.76

i) Pendidikan manajemen kepemimpinan melalui Ikatan Santri

Madrasatul Muallimin al-Islamiyah (ISMI)

Ikatan Santri Madrasatul Muallimin al-Islamiyah (ISMI)

merupakan sebuah organisasi santri yang di bentuk dengan tujuan

76

Hasil Wawancara dengan Ustad Rizky (Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler) pada Sabtu,

10 Agustus 2019

Page 92: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

76

menanamkan pendidikan manajemen kepemimpinan, organisasi

santri ini beranggotakan kelas XII, pendidikan awal ISMI melalui

kegiatan pelatihan leadership atau latihan dasar kepemimpinan yang

dilaksanakan di luar pesantren untuk kelas XI dengan maksud

mempersiapkan santri untuk kepengurusan selanjutnya ketika sudah

duduk di kelas XII. Seperti yang dipaparkan oleh Nabila Putri

Audinsyah, Ketua ISMI:

“ISMI itu kependekan dari (Ikatan Santri Madrasatul Muallimin

Al-Islamiyah) yang berawal dari ustazah yang mempercayai

santri untuk menjadi pengurus, jadi kita disini pengurusnya

disebut ISMI yang di dalamnya meliputi santri kelas 6 (XII

Madrasah Aliyah). Selain menjadi pengurus, kita juga

berdisiplin, pengurus langsung berkoordinasi dengan ustazah,

kalau santri ke kita, kita diberikan amanah untuk mengurus

santri dari kelas 1 (MTs) sampai kelas 5 (XI MA) dan

memberikan arahan.”77

Berdasarkan pemaparan tersebut, ISMI merupakan organisasi

santri yang dimiliki oleh pondok pesantren Daar el-Qolam 1 baik

santri putra maupun putri. Latar belakang terbentuknya ISMI adalah

ustad/ustazah yang memberikan kepercayaan kepada santri kelas

akhir (kelas XII) untuk membantu kepengurusan di lingkungan

pesantren. Tugas dari ISMI ini adalah mengurus santri dari kelas VII

sampai kelas XI dengan memberikan arahan, mengontrol

kedisiplinan santri baik dari segi tata tertib, berbahasa dan kehidupan

santri yang bersifat rutinitas selama di asrama.

ISMI tidak jauh berbeda dengan organisasi siswa pada

umumnya atau yang biasa dikenal OSIS. Di dalam kepengurusan

ISMI juga terdapat struktur organisasi mulai dari ketua, wakil,

sekretaris dan bidang-bidang lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh

Nabila Putri Audinsyah, Ketua ISMI, dalam pendapatnya sebagai

berikut:

77

Hasil Wawancara dengan Nabila Putri Audinsyah (Ketua ISMI) pada Jumat, 26 Juli 2019

Page 93: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

77

“Struktur kepengurusan ISMI terdiri dari ketua, wakil ketua,

sekretaris, dan bagian-bagian khusus yaitu ada bagian bahasa,

bagian pengajaran, bagian ibadah, bagian kesehatan, bagian

keamanan, CID, bagian kesenian, bagian keterampilan, bagian

PTQ, bagian ketertiban umum, bagian olahraga, bagian

perpustakaan, bagian sarana dan prasarana dan ketua rayon”78

Berdasarkan pendapat tersebut, kedudukan OSIS dan ISMI

sejajar dalam ruang lingkup organisasi kesiswaan, jika dalam

konteks sekolah pada umumnya sebutan jajaran dibawah badan

pengurus harian adalah departemen, untuk lingkungan madrasah

khususnya di dalam pesantren menggunakan sebutan bagian yang

terdiri dari berbagai macam bagian yang dikelola secara khusus

karena aktivitas mereka lebih banyak baik pada kegiatan akademik

maupun non akademik serta dalam kehidupan sehari-hari di dalam

asrama baik putra maupun putri.

78

Ibid

Page 94: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat peneliti simpulkan bahwa

implementasi pembinaan peserta didik di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

sudah berjalan dengan baik. Standar ukuran baik apabila implementasi

pembinaan peserta didik telah dijalankan secara optimal melalui kegiatan-

kegiatan yang sudah tercantum pada program kerja tahunan dan dapat

mencapai target. Kemudian cukup baik apabila implementasi pembinaan

peserta didik hanya pada level pelaksanaan secara umum saja, mengacu pada

program kerja tahunan tetapi belum mencapai target. Ukuran kurang baik

apabila implementasi pembinaan peserta didik kurang optimal dan masih

banyak program kerja yang dibawah target.

Implementasi Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar el-

Qolam 1 berjalan dengan baik terbukti dengan pelaksanaan pembinaan

kedisiplinan santri yang melibatkan ustad/ustazah, pengurus ISMI dan wali

asuh untuk membantu koordinasi langsung terkait dengan aturan tata tertib di

lingkungan pondok baik pada kegiatan belajar mengajar di kelas maupun

kehidupan asrama santri selama 24 jam.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di Pondok Pesantren Daar el-

Qolam 1 telah berjalan dengan baik, yang diperkuat dengan adanya rencana

dan program ekstrakurikuler berupa Key Performance Indicator (KPI) yang

dibuat pada awal tahun ajaran baru. Jenis kegiatan ekstrakurikuler sangat

beragam terdiri dari bidang tilawatil Qur‟an, bidang pengembangan bahasa

asing, bidang kesenian dan bidang olahraga. Waktu dan tempat kegiatan

ekstrakurikuler yaitu di hari jumat atau hari libur pondok, walaupun secara

langsung berdampingan dengan kegiatan mudhifah atau dikunjungi, tetapi

tidak menurunkan semangat santri untuk tetap melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler. Sarana prasarana dan pendanaan kegiatan juga sudah cukup

memadai, hanya saja perlu dioptimalkan. Pembina ekstrakurikuler sudah

Page 95: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

79

melakukan tanggung jawabnya memberikan pengawasan langsung,

berkoordinasi dengan berbagai pihak dan melaksanakan evaluasi rutin.

Kegiatan kokurikuler sebagai kegiatan wajib dilaksanakan dengan

tujuan memperdalam wawasan dan pengetahuan santri yang berkaitan dengan

kegiatan kurikuler atau belajar mengajar di kelas, seluruh santri mengikuti

kegiatan kokurikuler dalam kehidupan sehari-hari di pondok karena kegiatan

ini sudah menjadi aktivitas rutin bagi santri. Ketiga kegiatan tersebut sudah

dilaksanakan secara optimal sesuai dengan program kerja yang ditentukan

dan dapat mencapai target.

B. Saran

Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa saran yang dapat menjadi

pertimbangan Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 dalam implementasi

pembinaan peserta didik yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Pimpinan Pondok Pesantren harus selalu berkomitmen dalam

perbaikan dan peningkatan kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan

peserta didik khususnya optimalisasi sarana dan prasarana untuk

menunjang kegiatan ekstrakurikuler, karena tidak dapat dipungkiri

bahwa sarana dan prasarana merupakan hal penting demi lancarnya

pelaksanaan kegiatan di lingkungan pondok pesantren.

2. Bagi Pengasuh Putri dan Putra sebaiknya mendukung dan memberi

perhatian penuh dalam implementasi pembinaan peserta didik karena

sangat berpengaruh pada kualitas peserta didik.

3. Bagi Santri hendaknya bersungguh-sungguh dalam melaksanakan

seluruh aktivitas yang telah di tetapkan oleh pondok pesantren terutama

dalam kegiatan pembinaan peserta didik dengan meningkatkan

wawasan keilmuan, kedisiplinan, dan partisipasi dalam menyalurkan

minat dan bakatnya.

4. Bagi Orang Tua dan masyarakat tetap mendukung dan bekerja sama

dengan baik dalam mengimplementasikan pembinaan peserta didik

yang dilaksanakan oleh pondok pesantren.

Page 96: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

80

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2013.

Badrudin. Manajemen Peserta Didik. Jakarta: PT. Indeks, 2014.

Badudu, JS, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

2001.

Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Hami Seno, Winarno. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

Depdikbud RI, 1990.

Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara,

2011.

Kadir, Abdul. Sistem Pembinaan Pondok Pesantren, Dosen Jurusan Tarbiyah

IAIN Sultan Qaimuddin Kendari. Jurnal Penelitian Vol. 18 No 1, 2012.

Kartika L, Khoirum Nur. Skripsi Manajemen Pembinaan Peserta Didik di SMPN

3 Ceper Kabupaten Klaten. Fakultas Ilmu Pendidikan, UNY, 2010.

Kompri. Manajemen Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Kompri. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015

Lestari, Prawidya. Membangun Karakter Siswa Melalui Kegiatan Intrakurikuler,

Ekstrakurikuler, dan Hidden Curriculum. Jurnal Penelitian, Vol. 10, No. 1,

2016

Lunenburg, Fred C. Extracurricular Activities. Journal International Sam Houston

State University, Vol 1, No 1, 2010.

M. Saputra, Yudha. Pengembangan Kegiatan Ko dan Ekstrakurikuler. Bandung:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998.

Moleong, Lexy. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012.

Page 97: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

81

Mulyono. Manajemen Organisasi & Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media Groups, 2008

Mustari, Mohamad. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2015.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 39 Tahun 2008

Tentang “Pembinaan Kesiswaan”

Prihatin, Eka. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta, 2011.

Restu Purwanti, Annisa. “Manajemen Pembinaan Peserta Didik Full Day

School”, Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. 2015.

Rohiat. Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama, 2008.

Rohim. Manajemen Pembinaan Kesiswaan SMP Negeri Di Kabupaten

Banyumas. Tesis Manajemen Pendidikan. PPs-UNY, 2007.

Rusman. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009.

Sri Woro dan Marzuki. Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam

Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Peserta Didik di SMPN 2

Windusari Magelang, Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun VI, Nomor 1,

April, 2016.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2011.

Suwardi dan Daryanto. Manajemen Peserta Didik. Yogyakarta: Gava Media.

2017

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia,

Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2013.

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Wiyani, Novan Ardy. Konsep, Praktik & Strategi Membumikan Pendidikan

Karakter di SD. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2013.

Wulandari, Heru. Pembinaan Nilai Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Khitobah di MTs Al-Khoiriyyah Semarang, Skripsi 2016.

Page 98: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

82

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 99: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

83

Lampiran 1

Rekap Hasil Observasi

No Aspek yang

Diamati Keadaan Keterangan

1 Lingkungan fisik

pondok pesantren Baik

Lingkungan fisik sudah baik, dari mulai

luas tanah, bangunan dan fasilitas

penunjang kegiatan pendidikan di pondok

pesantren

2 Lingkungan sosial

pondok pesantren Baik

Lingkungan sosial juga dalam kondisi

yang baik, pondok pesantren berada di

lingkungan desa pasir gintung yang masih

asri.

3 Sarana dan

Prasarana Baik

Sarana dan prasarana sudah baik dan

memadai, mulai dari ruang kelas, asrama,

masjid/musholla, kantin, toilet,

aula, ATM, perpustakaan, toko buku,

laboratorium, perumahan guru, lapangan

dan saung-saung untuk wali santri.

4

Pelaksanaan

kegiatan

ekstrakurikuler

Baik

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

sudah baik disertai pengelolaan oleh para

pengasuh pondok, pembina

ekstrakurikuler dan pelatih

ekstrakurikuler

5

Pelaksanaan

kegiatan

kokurikuler

Baik

Pelaksanaan kegiatan kokurikuler juga

sudah baik karena merupakan kegiatan

wajib dan juga didampingi oleh para

ustad/ustazah dibantu dengan pengurus

ISMI.

Page 100: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

84

Lampiran 2

Rekap Hasil Studi Dokumen

No Dokumen Keterangan

Ada Tidak Ada

1 Sejarah dan profil pondok pesantren

2 Visi dan misi pondok pesantren

3 Struktur Organisasi

4 Dokumen tenaga pendidik dan kependidikan 5 Kalender pendidikan pondok pesantren

6 Tata tertib pondok pesantren

7 Data Sarana dan Prasarana pondok pesantren

a. Ruang kelas

b. Ruang kepala madrasah

c. Ruang guru

d. Ruang tata usaha

e. Ruang perpustakaan

f. Ruang UKS

g. Ruang laboratorium IPA

h. Ruang laboratorium Bahasa

i. Ruang laboratorium computer

j. Ruang ISMI/OSIS

k. Asrama Santri

l. Mushala

m. Aula

n. Toilet

9 Program kegiatan ektstrakurikuler dan

kokurikuler

11 Pedoman pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

dan kokurikuler

12 Dokumen sarana dan prasarana kegiatan

ekstrakurikuler

13 Dokumen pendanaan kegiatan

15 Daftar hadir pelatih pada kegiatan

ekstrakurikuler

16 Daftar prestasi santri

17 Foto kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler

Page 101: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

85

Lampiran 3

Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara dengan Kepala Sub-Bagian Disiplin Santri

Pembinaan Peserta didik di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1

1. Dalam program pembinaan santri, bagaimana pelaksanaan tata tertib di

Daar el-Qolam 1?

2. Bagaimana cara menerapkan disiplin kepada santri?

3. Apa kendala dalam menerapkan kedisiplinan?

4. Bagaimana solusi yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut?

5. Jenis pelanggaran apa yang sering terjadi atau dilakukan oleh santri terkait

tata tertib di Daar el-Qolam 1?

6. Bagaimana bentuk hukuman yang diberikan kepada santri apabila

melakukan pelanggaran tata tertib?

7. Strategi apa yang dilakukan dalam upaya penanaman disiplin tata tertib

Daar el-Qolam 1?

8. Bagaimana bentuk evaluasi terhadap kedisiplinan santri?

9. Selain kedisiplinan, menurut ustazah bagaimana pelaksanaan kegiatan

kokurikuler Daar el-Qolam 1?

Page 102: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

86

Pedoman Wawancara dengan Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler

Pembinaan Peserta didik di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1

1. Dalam program pembinaan, apa saja jenis kegiatan ekstrakurikuler?

2. Apa saja fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

3. Apakah kegiatan ekstrakurikuler di ponpes sudah tepat sasaran kepada

peserta didik/santri?

4. Apakah ada pedoman untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di

ponpes?

5. Apakah ada target yang ditentukan di setiap kegiatan ekstrakurikuler?

6. Apakah semua kegiatan ekstrakurikuler sudah terlaksana di ponpes?

7. Apakah semua personil di ponpes terlibat dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

8. Apa peran Pembina ekstrakurikuler dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

9. Apa yang dievaluasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

10. Siapa yang melakukan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

11. Kapan diadakan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

12. Apakah ada laporan tertulis untuk kegiatan ekstrakurikuler?

13. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes ?

14. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler untuk

santri?

15. Apakah ada kegiatan ekstrakurikuler yang tidak terlaksana di ponpes?

16. Apa saja hambatan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

berasal dari santri, fasilitas untuk pembinaan dan pelatih?

17. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

Page 103: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

87

Pedoman Wawancara dengan Ketua OSIS (ISMI)

Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1

1. Bagaimana latar belakang ISMI dan seperti apa struktur kepengurusan

ISMI?

2. Seberapa besar peran ISMI dalam kegiatan pembinaan santri?

3. Apa saja fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ISMI di ponpes?

4. Siapa saja yang menyusun atau merencanakan kegiatan ISMI?

5. Apa peran Ketua ISMI dalam kegiatan pelaksanaan dan evaluasi kinerja

ISMI?

6. Apakah kegiatan ISMI di ponpes sudah tepat sasaran kepada peserta

didik/santri?

7. Apakah ada pedoman untuk melaksanakan kegiatan ISMI di ponpes?

8. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ISMI di ponpes?

9. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan ISMI di

ponpes ?

10. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ISMI untuk santri?

11. Apa saja hambatan dalam melaksanakan kegiatan ISMI?

12. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada dalam

pelaksanaan kegiatan ISMI?

Page 104: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

88

Pedoman Wawancara dengan Pelatih Ekstrakurikuler

Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1

1. Apa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diampu?

2. Apakah fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ekstrakurikuler sudah memadai?

3. Apakah ada pedoman untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

saudara ampu di ponpes?

4. Apakah ada target yang ditentukan di setiap kegiatan ekstrakurikuler?

5. Apa peran Pelatih ekstrakurikuler selain memberikan pelatihan dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

6. Apa yang dievaluasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan apa

tujuan dan manfaat evaluasi?

7. Kapan diadakan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

8. Apakah ada laporaan tertulis untuk setiap kegiatan ekstrakurikuler yang

sudah terlaksana?

9. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes ?

10. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler untuk

santri?

11. Apa saja hambatan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

berasal dari santri, fasilitas untuk pembinaan dan pelatih?

12. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

13. Prestasi apa saja yang sudah diraih dalam kegiatan ekstrakurikuler yang

saudara latih?

Page 105: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

89

Pedoman Wawancara dengan Santri

Pembinaan Peserta Didik di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1

1. Jenis kegiatan ekstrakurikuler apakah yang paling diminati/sebaliknya?

2. Apakah kamu mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler? Jika iya

adakah kelebihan dan kekurangan dalam ekstrakurikuler tersebut?

3. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler dan

kokurikuler dalam kegiatan pembinaan santri?

4. Apa saja fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ekstrakurikuler? Apakah sudah memadai?

5. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler?

6. Apa peran Pembina ekstrakurikuler dalam pelaksanaan kegiatan?

7. Apakah ada pedoman (tata tertib dan absen) untuk melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

8. Apa hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan

kokurikuler?

9. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Page 106: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

90

Lampiran 4

Transkip Hasil Wawancara Kepala Sub-Bagian Disiplin

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Ustazah Yeni Ratnapuri, S.Pd.I

Jabatan : Kepala Sub-Bagian Disiplin

Waktu : Jumat, 2 Agustus 2019

Tempat : Teras Rumah Ustazah Yeni

1. Dalam program pembinaan santri, bagaimana pelaksanaan tata tertib di

Daar el-Qolam 1?

Jawab: Tata tertib di pondok sudah baku, kalau untuk pelaksanaan setiap

hari sudah berjalan. Untuk ustazah ke santri sudah efektif tapi

untuk santri yang nerimanya belum, kan santri ada yang nerima

ada juga yang tidak jadi belum seratus persen berhasil untuk tata

tertib itu tidak seratus persen ditaati santri. Sebagian banyak yang

melanggar, tapi kalau untuk ustazahnya sudah melaksanakan jadi

kita tinggal kontrol nanti disanalah diberlakukan sanksi itu ketika

mereka melanggar aturan tata tertib.

2. Bagaimana cara menerapkan disiplin kepada santri?

Jawab: Disiplin diterapkan melalui pembiasaan mematuhi tata tertib,

nanti setiap ketua rayon yang memang jadi tangan kanan

pengasuhan untuk mengawasi aktivitas dan kondisi santri sehari-

hari. Kalau terjadi pelanggaran atau ada santri yang ngga

mematuhi tata tertib maka akan diberikan sanksi sesuai dengan

jenis pelanggaran yang dilakukan. Untuk santri putri relatif tidak

terlalu sulit ya.

3. Apa kendala dalam menerapkan kedisiplinan?

Jawab: Kendala pasti ada, salah satunya adalah santri yang cuek terhadap

peraturan terus yang kedua adalah wali santri. Biasanya yang

paling besar kendalanya itu ya dari wali santri yang agak susah

Page 107: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

91

gitu, kaya contohnya tata tertib perpulangan kadang wali santri

yang tidak tertib mungkin kalau untuk anak bisa ditegaskan, tapi

kalau wali santri kan pengen izin dikasih waktu dua hari dia

malah nambah waktu tiga hari. Ya wali santrinya walaupun

awalnya juga dari santri, „pak diperpanjang aja‟ kalau orang

tuanya tegas kan ngga akan ngaret. Kadang disini yang berat itu

yah wali santri, malah kita ini bukan cuma mengurus santri aja

jadi nambah wali santri juga, karena banyak alesan mereka untuk

melanggar disiplin dan anak melanggar disiplin itu karena wali

santri yang tidak mengerti peraturan pondok. Sekarang mah

kendalanya ya santri yang memang susah diatur dengan wali

santri yang susah diatur itu.

4. Bagaimana solusi yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut?

Jawab: Kalau untuk secara personil sih solusinya ketika melihat

pelanggaran pas ketemu kita tegur langsung ya. Selain itu, disini

diadakan perkumpulan wali santri untuk kelas 3 masa-masanya

puber gitu kan ya, untuk kelas 1 pas awal-awal masuk mereka

belum tau peraturan itu biasanya dikumpulin untuk pengenalan

atau sosialisasi. Diadakan sosialisasi itulah dengan wali santri,

makanya sekarang dibantu dengan wali asuh untuk lebih

mendalami permasalahan, lebih memahamkan lagi wali santri tuh

ngga bisa hanya dari ustazah di bagian pengasuhan saja, nah

karena itu dibantulah dengan wali-wali asuh tiap asrama. Jadi

setiap asrama itu ada wali asuhnya masing-masing, merekalah

yang akan kontrol dan komunikasi langsung dengan wali santri

jadi agak mudah penyesuaian aturan lewat wali asuh itu dan

biasanya ada grup tersendiri wali asuh dengan wali santri per

asramanya untuk nanya-nanya segala macem hal ya disitu. Kalau

untuk dengan pengasuhan kan pas mereka ke kantor aja. Jadi kita

nulisin peraturan dimana-mana, ada pengumuman juga melalui

speaker setiap jam 5 sore sebagai bentuk pengingat buat orang tua

Page 108: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

92

yang menjenguk, terus diulang-ulang tapi ya kadang tetep aja ada

yang melanggar. Yang penting mah jam lima santrinya masuk aja

ke asrama. Orang tuanya mau beres-beres dulu juga tidak jadi

masalah asal santrinya sudah kembali ke kamar masing-masing.

5. Jenis pelanggaran apa yang sering terjadi atau dilakukan oleh santri terkait

tata tertib di Daar el-Qolam 1?

Jawab: Untuk putri relative tidak terlalu kaya putra ya sampai pemukulan.

Pelanggaran yang di putri mah biasanya hal-hal yang sepele

sebenernya kaya makan berdiri, bajunya ketat. Kalaupun ada ya

mereka hal-hal yang ngga terlalu fatal akibatnya, paling bullying

kata-kata misalkan mengejek gitu kalo untuk berantem mah

hampir ngga ada. Jadi mereka itu ributnya pake mulut pake kata-

kata aja, suka keluar bahasa yang ngga bener kan kasar gitu

pokoknya kaya „setan‟, „monyet‟ kalau untuk di putri ya sebatas

itu ngga ada yang sampai berantem. Untuk tiap individu masing-

masing juga kadang ada yang melanggar, misalnya bawa alat-alat

elektronik seperti handphone.

6. Bagaimana bentuk hukuman yang diberikan kepada santri apabila

melakukan pelanggaran tata tertib?

Jawab: Hukuman diberikan lewat sanksi, makan sambil berdiri saja ada

sanksinya, yang ghoib sholat, tidak berjamaah bahkan tidak

sholat. Pokoknya setiap pelanggaran itu ada sanksi tersendiri.

Untuk ukuran santri putri hukuman paling berat perjanjian secara

tertulis, sebelumnya itu dijemur baru nanti leboh tinggi lagi ya

perjanjian karena walaupun tidak sanksi secara langsung ke fisik

tapi itu sudah berat. Misalkan perilaku bullying nya membawa

nama orang tua itu perjanjian nanti sama pengasuhan setelah itu

ketika melanggar lagi ya apapun itu jenisnya dikeluarkan dari

pondok. Itu untuk keseharian ya di asramanya, nanti ketika

mereka mau kenaikan kelas kan ada sidangnya, disitu tertulis

semua jenis pelanggaran tata tertib yang mereka pernah lakukan

Page 109: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

93

pada saat sidang kenaikan kelas. Semua dikumpulkan dan sudah

berderet itu santri-santri yang melanggar, sanksi nya apa, ya

biasanya yang sampai masuk ke pengasuhan itu lah yang

tingkatnya yang berat-berat misalnya yang bawa hp, jualan itu

ada, jualan baju jualan pernak-pernik kalau ditanya bilangnya

punya ibu saya ketinggalan, biasa anak-anak kalau ada yang

punya satu lainnya nitip-nitip akhirnya ada kesempatan.

Kemudian wali santri yang putri juga tidak dibolehkan masuk

asrama, tujuannya satu menghindari jual beli, intimidasi kepada

anak yang mengadu karena dia itu merasa didiemin dicuekin di

kamar, menghindari wali santri yang langsung terjun ke kamar

untuk mengintimidasi gitu. Itulah kendala yang paling berat wali

santri kurang paham peraturan tetapi akhirnya tetep ikut campur,

jadi tidak menyerahkan sepenuhnya ke pondok. Nah itu kan

malah menimbulkan masalah baru dan jadi tidak akur. Kalau

putra sementara ini masih boleh, walaupun sudah ada larangan

tapi ibu-ibunya aja yang masih masuk.

7. Strategi apa yang dilakukan dalam upaya penanaman disiplin tata tertib

Daar el-Qolam 1?

Jawab: Untuk penanaman disiplin melalui setiap ketua rayon yang nanti

jadi tangan kanan pengasuhan untuk mengawasi, kalau ustazah-

ustazahnya kan tidak mungkin selalu di asrama gitu ya karena

mereka kamarnya tidak nempel jadi ya strateginya ketua rayon

yang kelas 6 untuk memantau, nanti mereka laporan setiap malam

untuk pengabsenan gitu kan terus nanti setiap minggu mereka

lapor ke wali asuh atau ke bagian pengasuhan tentang keadaan di

asrama seperti apa itu, barulah nanti kita tindak kalau memang

ada yang harus diselesaikan. Dari setiap minggu mereka lapor

setiap bulanlah kita nanti evaluasi untuk wali-wali asuhnya disitu

nanti dibahas apa aja yang terjadi, pasti setiap bulan kumpul

untuk bahas evaluasi dari laporan santri-santri kelas 6 setiap

Page 110: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

94

minggunya, setiap bulan dan biasanya pada akhir bulan. Masalah-

masalah yang paling berat kita ungkapin misalnya santri yang

kabur tidak mau sekolah kita ungkapin, baru nanti dipantau

selama satu minggu ada perubahan atau tidak, jika tidak ada

perubahan maka kita panggil karena sudah susah dinasehatin dan

diatur makanya nanti naik lagi langsung ke ustazah Ifat.

Pertamanya dari wali asuh, terus ke saya kasubag disiplin baru

nanti ke ustazah Ifat.

8. Bagaimana bentuk evaluasi terhadap kedisiplinan santri?

Jawab: Evaluasi dilakukan dengan pertemuan rutin satu bulan sekali

dengan wali asuh, melalui pertemuan tersebut dirasa sudah cukup

efektif kita bukan hanya tau permasalahan di asrama sendiri tapi

kita juga tau permasalahan di rayon-rayon yang lain masalahnya

apa. Kan semua rayon di panggil nanti wali asuhnya itu setiap

bulan. Nanti ditanya apa kendala dan masalah yang sangat fatal

kemudian kita datang dan langsung diselesaikan ketika evaluasi

bulanan itu. Makanya nanti ustazah Ifat itu ketika kumpul bulanan

akan memantau dilihat satu minggu kedepan apakah ada

perubahan atau tidak, kalau memang masih seperti itu nanti

serahkan ke saya. Atau nanti beliau juga akan kasih solusi kalau

dalam pertemuan tersebut belum ada solusi.

9. Selain kedisiplinan, menurut ustazah bagaimana pelaksanaan kegiatan

kokurikuler?

Jawab: Kegiatan kokurikuler itu bisa dilaksanakan di dalam maupun di

luar kelas. Kalau untuk publik speaking atau muhadharah untuk

kelas akhir dikelola oleh bagian bahasa, pelaksanaannya satu

minggu 3 kali tapi sekarang dijadikan 1 hari dan 1 malam, hari

rabu jam ke 7 sama hari kamis atau malem jumat dua bahasa,

bahasa Arab dengan bahasa Indonesia, bahasa Inggrisnya hari

rabu. Muhadharah ini prakteknya per angkatan. Untuk amaliyah

al-tadris atau praktek mengajar itu khusus kelas 6 di setiap

Page 111: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

95

minggunya ada materinya di kelas tentang tarbiyah ini, jadi teori

memang diajarkan di kelas. Prakteknya mereka di akhir untuk

terjun langsung ke kelas 2 dan 3 itu nanti pertengahan sebelum

semester kedua. Mereka juga buat rpp sebelum praktek mengajar.

Untuk kajian kitab salafi di hari senin dan kamis tetapi tergantung

kelas, kelas 3 ngaji kitabnya hari minggu, pokoknya ngaji kitab

itu dari kelas 3,4 dan 5. Untuk kelas 3 itu seminggu sekali hari

minggu aja. Pembinaan bacaan Al-Qur‟an setiap hari ba‟da

maghrib kecuali hari senin dan kamis. Disiplin dalam penggunaan

bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari itu

penerapannya sebulan 2 kali, minggu pertama dan kedua bahasa

Arab, minggu ke tiga dan keempat ganti bahasa Inggris.

Kepramukaan upacaranya kamis ba‟da dzuhur dan keputrian di

hari jumat dari pagi. Kalau untuk tahfid Al-Qur‟am mereka wajib

hafal juz 30 dan setoran hafalan surat-surat lainnya. Disiplin

dalam ritual ubudiyah itu di aktivitas ibadah mereka sehari-hari

seperti sholat, ngaji dan ibadah lainnya. Untuk pendidikan

manajemen leadership Ikatan Santri Madrasatul Muallimin al-

Islamiyah (ISMI) ini diterapkan untuk kelas 6, pendidikan awal

nya di kelas 5 pelatihan leadership atau kalau di sekolah umum

latihan dasar kepemimpinan yang tujuannya mempersiapkan

untuk kepengurusan selanjutnya, semua kelas 6 dilibatkan nanti

menjadi pengurus.

Mengetahui:

Kepala Sub-Bagian Disiplin Interviewer

Yeni Ratnapuri, S.Pd.I Anis Purwanti

Page 112: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

96

Lampiran 5

Transkip Hasil Wawancara Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler Putri

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Ustazah Fera, SE

Jabatan : Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler (Pembina)

Waktu : Selasa, 23 Juli 2019

Tempat : Ruang Bagian Pengajaran

1. Dalam program pembinaan, apa saja jenis kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Kegiatan ekstrakurikuler dibagi dalam beberapa bidang. Pertama,

bidang JMY (Jam‟iyatul Quro) dan JHQ (Jam‟iyatu Hifzil

Qur‟an) itu bidang tilawatil Qur‟an, hukum bacaannya pakai

tajwid yang benar serta pengembangan hafalan Qur‟an

pelaksanaannya setiap hari jumat pagi. Kedua, ada bidang

pengembangan bahasa asing yaitu bahasa Arab, latihan ceramah,

broadcasting, dan debating. Di pengembangan bahasa ini setiap

sore. Ketiga, bidang penelitian ilmiah dan sosial yang kaitannya

dengan akademik santri yaitu bidang ilmu eksakta, agricultural,

roket air, komputer, sosial, jurnalistik, dan forum-forum diskusi.

Selanjutnya bidang seni seperti vokal dan band, marawis, nasyid,

hadrah, kaligrafi, lukis, tari, tata rias. Di bidang seni itu

pelaksanaan ekskul nya setiap hari jumat bersama pelatih mulai

dari jam 8 sampai 11 siang. Terakhir itu bidang olahraga ada

badminton, basket, volley, tenis meja. Tetapi pada tahun ajaran

baru ini ada pembaharuan, ekskul pramuka sudah punya unit

sendiri pada tahun ini, secara struktural di pondok pesantren

pramuka itu sudah punya bagian sendiri. Termasuk kegiatan

wajib, sudah hampir semuanya ikut, jadi bukan peminatan

masuknya ke kegiatan kokurikuler dan di bawah pimpinan

langsung. Alasannya untuk lebih mengembangkan pramuka.

Page 113: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

97

2. Apa saja fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Sarana dan prasarana untuk kegiatan ekstrakurikuler sangat

menunjang kegiatan, dan disini memang sudah disediakan.

Lapangan juga sudah ada untuk basket dan volley, net sudah ada

untuk badminton serta peralatan sudah lengkap. Untuk bidang

keterampilan ada tempat untuk masak merajut terus handycraft.

Semua sudah terpenuhi, kalau secara peralatan udah semua

tinggal kelas atau tempatnya aja yang masih menyesuaikan.

3. Apakah kegiatan ekstrakurikuler di ponpes sudah tepat sasaran kepada

peserta didik/santri?

Jawab: Alhamdulillah kegiatan ekskul sudah tepat sasaran, sejauh ini

sudah sesuai dengan minat ya kalau ekskul. Tidak bisa kita

paksain, jadi ya kadang-kadang ada yang kurang semangat juga

buat ekskul karena di hari jumat itu kan harinya ekskul sekaligus

libur buat santri. Jadi banyak santri yang dikunjungi sama orang

tuanya juga kegiatan bersih-bersih kamar.

4. Apakah ada pedoman untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di

ponpes?

Jawab: Belum ada ya, kalau pedoman hanya secara umum. Kalau

kesenian harus bagaimana, keterampilan harus bagaimana itu

belum ada. Pedoman ya ini aja umum, kalau pedoman khusus

belum ada sesuai dengan yang di lapangan saja, kejadian di

lapangan. Jadi kondisional

5. Apakah ada target yang ditentukan di setiap kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Kalau ustazah ya untuk sekarang ini yang penting santri mau

datang latihan itu yang paling penting. Targetnya bagaimana itu

urusan sekian. Semua ekskul juga inginnya juara. Pokoknya kalau

ada event, kita baru mengikuti, jadi kondisional. Biasanya di

bidang olahraga, misalnya basket itu setiap 2 tahun sekali kita

ikut pospenas untuk eksternal. Jika internal kita di event-event

Page 114: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

98

tertentu, khutbatul ars dan milad pondok itu aja. Milad adanya di

semester 2. Jumlah santri di setiap ekskul kurang lebih 30 orang,

paling banyak di tari saman dan kolaborasi tari, basket, volley.

Santri putri sudah sampai tingkat Nasional pada ekskul basket.

6. Apakah semua kegiatan ekstrakurikuler sudah terlaksana di ponpes?

Jawab: Belum, masih ada beberapa ekskul yang belum terlaksana

contohnya ekskul di bidang keterampilan yaitu kristik, atau

merajut di media kain karena ada kendala satu dan berbagai

macam hal maka dari itu ekskul tersebut belum bisa terlaksana.

7. Apakah semua personil di ponpes terlibat dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Tidak, ya palingan hanya bagian yang bertanggung jawab saja

yaitu ekskul. Ustazah dengan yang bidang eksul, kan ngga sendiri

jadi sesuai dengan bagiannya masing-masing di struktural.

Misalkan ustazah kan kepala sub bagian ekskulnya. Di bagian

olahraga itu ada ustazah Annisa Rizqi, terus di bidang kesenian

dan keterampilan itu ada ustazah Hj. Juju Julaeha, Rosanni

Amelia dan Wala‟ul Uyuni. Karena ekskul ada di bawah bagian

pengasuhan, jadi koordinasinya dengan kepala bagian pengasuhan

karena beliau-beliau ini yang masih dalam satu lingkup. Bagian

pengasuhan ada 3 bagian lagi yaitu bagian disiplin, bagian ekskul

dan bagian kesehatan.

8. Apa peran Pembina ekstrakurikuler dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Pastinya pengawasan nomor satu, setiap sorenya saya keliling.

Setiap hari ada saja ekskul yang latihan jadi ganti-gantian. Yang

ekskul itu ada yang bantu ngawasin. Jadwal pastinya itu kegiatan

ekskul di hari jumat, memang itu kan waktunya ekskul terus senin

sampai kami situ latihan-latihan biasa palingan pengawasan dan

pengontrolan. Kalo dibawah ustazah baru mereka, ustazah juga

kadang ikut melihat, mengawasi, bawel juga kan. Kita harus

Page 115: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

99

akrab dengan setiap santri, agar mereka nyaman. Kalau kita jaga

jarak mau latihan juga pada takut jadi ya enjoy aja sama anak-

anak, apalagi mereka disini ngga ada orang tuanya ya istilahnya

jauh, kalau kitanya tegang kan mereka juga kasihan, biar sama-

sama enak dan biar santri ikut berpartisipasi dan ingin hadir

bukan sekedar event tetapi juga rutin dalam latihan.

9. Apa yang dievaluasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Yang di evaluasi adalah ketepatan santri dalam setiap

kehadirannya di ekskul masing-masing, dan kesungguhan mereka

mengikuti kegiatan ekskul.

10. Siapa yang melakukan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Ustazah dengan ustazah Ifat selaku kepala bagian pengasuhan

putri, beliau yang sering bertanya ke ustazah. Kemudian jika ada

temuan-temuan di lapangan langsung disampaikan ke ustazah,

jadi kondisional ketika terjadi temuan di lapangan maka saat itu

juga disampaikan. Jadi masih secara lisan, alasan beliau (ustazah

Ifat) masih kondisional. Pokoknya di jajaran bagian pengasuhan,

ustazah juga nitip pesan, tolong jika menemukan kejadian-

kejadian yang sekiranya kurang pas di kegiatan ekskul anak-anak

temuin ustazah langsung.

11. Kapan diadakan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Evaluasi diadakan setiap sebulan sekali bersama bagian

pengasuhan yaitu dengan ustazah Ifat, tetapi jika ustazah

menemukan kejadian yang kurang pas biasanya langsung

disampaikan ke saya.

12. Apakah ada laporan tertulis untuk kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Laporan dalam bentuk tulis belum ada, palingan laporan secara

lisan. Absen kehadiran ada di pengurus.

13. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Page 116: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

100

Jawab: Keberhasilannya kalau untuk lomba kan pasti setiap event

eksernal kita persiapan, kita biasanya dari pelatihnya langsung.

Kalau ada tanding atau perlombaan, kita wajibkan untuk datang,

nanti ditanya di situ bagaimana masukan dari pelatih selama

kegiatan ekskul berlangsung berhasil atau tidak. Jika kegagalan

berarti tidak sesuai dengan target yang diinginkan saja, kalau

tidak menang kan menjadi evaluasi bagi kita. Kadang kan

mainnya sembarangan, misalnya basket pelatihnya bilang takut

mainnya tidak sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan

ustazah.

14. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler untuk

santri?

Jawab: Manfaatnya paling penting yaitu supaya mereka tambah betah di

pondok, yang kedua yaitu menambah wawasan baru, teman dan

pengalaman baru, ketiga bakatnya bisa terwadahi dan terasah

dengan baik. Terlebih banyak santri yang meminta nambah untuk

kegiatan ekskul yang belum ada di pondok seperti taekwondo dan

karate. Belum bisa terealisasi karena pelatihnya tidak ada.

15. Apakah ada kegiatan ekstrakurikuler yang tidak terlaksana di ponpes?

Jawab: Ada, ekskul kristik bidang keterampilan yaitu merajut dengan

tempat kotak-kotak jadi kita melihat gambar ada nomornya

masing-masih terus benangnya dimasukkan sesuai dengan nomor.

16. Apa saja hambatan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

berasal dari santri, fasilitas untuk pembinaan dan pelatih?

Jawab: Ya kalau dari pelatihnya absen yakan berarti santri latihan tanpa

didampingi pelatih. Untuk fasilitas, kita sih belum punya tempat

khusus ya untuk latihan, tapi karena memang pak kiyai itu

maunya aula besar digunakan untuk latihan ya jadi tempat

serbaguna. Ustazah inginnya kalau untuk kesenian itu kaya di

tempat sanggar-sanggar tari ada ruangan sendiri yang ada kacanya

kan enak bisa terlihat gerakannya di kaca, itu belum terlaksana.

Page 117: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

101

Tempat untuk menaruh barang-barang elektronik dan penting

yang digunakan untuk ekskul itu di titipin di kantor pengasuhan,

kalau mau memakai di hari jumat tinggal bilang aja ke ustazah.

Pokoknya setiap hari jumat anak jangan ada yang dilarang untuk

ambil peralatan ekskul.

17. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Upaya untuk pelatih ya kita memaksimalkan dengan kakak kelas 6

(3 Aliyah) karena mereka yang bantu ngelatih karena sudah

pengalaman. Itu aja sih memaksimalkan pengurus. Jika ruangan

yang ada aja dipakai, aula kan lebar cuma kendalanya itu kalau

beberapa ekskul di gabung dan semuanya pakai musik kan jadi

berisik dan kurang kondusif jadi pusing dengernya. Tapi ya beliau

(kiyai) inginnya seperti itu, jadi semua kegiatan memakai

aulanya.

Mengetahui:

Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler Interviewer

Fera, SE Anis Purwanti

Page 118: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

102

Lampiran 6

Transkip Hasil Wawancara Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler Putra

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Ustad Rizky Permana Putra, S.Pd

Jabatan : Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler (Pembina)

Waktu : Sabtu, 10 Agustus 2019

Tempat : Ruang Bagian Pengasuhan Putra

1. Dalam program pembinaan, apa saja jenis kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Kegiatan ekstrakurikuler kurang lebih sama putri dan putra. Yang

membedakan itu ada beberapa saja, yang pertama itu di keputrian,

jadi ada kursus masak atau cooking class dan keterampilan yang

lain itu bedanya. Untuk bidang olahraga juga tidak semua jenis

olahraga yang di putra ada juga di putri, seperti sepak bola dan

futsal tidak ada di putri hanya badminton, basket, dan volley saja.

2. Apa saja fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Fasilitas alhamdulillah ya sudah cukup walaupun memang belum

bisa dikatakan 100% ya, kaya misalkan sepak bola sendiri

lapangan kita sudah ada, peralatannya juga. Untuk seni kita sudah

punya studio sendiri gitu kan untuk perawatan juga rutin dan

untuk peralatan yang rusak selalu ada back up dari pihak pondok.

3. Apakah kegiatan ekstrakurikuler di ponpes sudah tepat sasaran kepada

peserta didik/santri?

Jawab: Kalau tepat sasaran pastinya belum sampai pada tingkatan sangat

tepat sasaran hanya beberapa ekstrakurikuler yang memang sudah

mencapai target tapi itu juga tidak mencapai 70%, paling hanya

yang menjadi unggulan daar el-qolam 1 pasti ya seperti pramuka

dan marching band, di bidang olahraga seperti sepak takraw dan

futsal.

Page 119: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

103

4. Apakah ada pedoman untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di

ponpes?

Jawab: Kalau pedoman kegiatan ekstrakurikuler sama saja ya hanya

secara umum. Karena itu sifatnya rutinitas dan kondisional saja.

Jadi kegiatan ekstrakurikuler yang wajib dan sesuai jadwal kan

jumat, selebihnya setiap sore mereka latihan bebas tergantung

pelatihnya.

5. Apakah semua personil di ponpes terlibat dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Kalau untuk personalia tidak semua, ekstrakurikuler di pimpin

oleh kepala sub bagian ekstrakurikuler yaitu saya sendiri

kemudian di bawahnya ada unit-unitnya, ada unit olahraga ada

unit kesenian dan keterampilan mereka yang bertanggung jawab

terhadap kegiatan ekstrakurikuler di unitnya masing-masing.

Kalaupun ada sifatnya hanya mengawasi kegiatan saja tetapi tidak

semuanya. Jadi fungsinya unit-unit tersebut untuk melakukan

koordinasi.

6. Apa peran Pembina ekstrakurikuler dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Perannya sebagai pengawas kegiatan ekstrakurikuler secara umum

dan juga bertanggung jawab terhadap seluruh program kegiatan

ekstrakurikuler baik itu tahunan, bulanan, mingguan maupun

kegiatan hariannya menjadi tanggung jawab saya bagaimana

caranya untuk meningkatkan mutu dan prestasi ekstrakurikuler itu

sendiri di semua bidang.

7. Apa yang dievaluasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Yang di evaluasi adalah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

sesuai dengan target masing-masing unit, apakah sudah tercapai

atau belum, kesungguhan santri dalam melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler agar bisa maksimal ketika mengikuti latihan wajib

di hari jumat dan latihan rutin di sore hari.

Page 120: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

104

8. Siapa yang melakukan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Saya sebagai kepala sub bagian ekstrakurikuler bersama astatid

atau ustad di bagian unit olahraga, kesenian dan keterampilan dan

dengan bidang pengasuhan putra. Kemudian melaksanakan

evaluasi juga dengan santri.

9. Kapan diadakan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Evaluasi biasanya memang paling sering kita melakukan evaluasi

bulanan, yang pertama kita evaluasi dari tim astatid nya dulu baru

kemudian setelah dari astatid yaitu santri rentangnya sekitar dua

bulan kita kumpul sama santri pelaksanaannya secara lisan

sekaligus mengecek kira-kira key performance indicator (kpi) nya

itu sudah mencapai target atau belum, jika belum tercapai maka

kita harus melakukan sesuatu agar bisa mencapai target tersebut.

10. Apakah ada laporan tertulis untuk kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Laporan dalam bentuk tulis belum ada, hanya laporan secara lisan

dan absensi kehadiran santri dengan pelatih.

11. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Untuk ukuran keberhasilan yang paling utamanya di

ekstrakurikuler itu tidak harus anak-anak juara atau berhasil itu

hanya bagian dari selebrasi, yang terpenting adalah anak-anak

bisa mengikuti ekstrakurikuler dengan baik yang mengedepankan

akhlaknya sebagai santri karena kalau dari akhlaknya saja sudah

baik dan rapi, kemudian bertanding sudah sportif dan membawa

nama baik pesantren itu bisa dibilang ukuran keberhasilan kita.

Karena kan kita juga beberapa kali mengikuti perlombaan-

perlombaan di luar. Kalau kegagalannya adalah ketika santri

melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler justru bukannya bahagia

malah tertekan gitu, contohnya misalkan saya di ekstrakurikuler

yang harusnya saya senang, saya tertekan karena porsi latihannya,

karena tuntutannya harus begini harus begitu. Harusnya kan di

Page 121: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

105

ekstrakurikuler dimana dia senang disitu dia ikuti, jadi memang

kita lihat ada beberapa santri yang memang tidak bahagia, itu

salah satu alasan kita anggap gagal.

12. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler untuk

santri?

Jawab: Manfaatnya ya tentunya sebagai seorang santri di pondok kan

memang tidak ada hiburan secara khusus ya, tidak bisa nonton tv

bermain hp. Jadi manfaatnya ekstrakurikuler justru supaya santri

bisa lebih nyaman di pondok dan lebih enjoy untuk

mengekspresikan bakat dan minatnya utamanya mengisi waktu

karena ketika ekstrakurikuler tidak ada misalnya pas kegiatan

ujian itu keliatan santri mulai banyak yang bosen. Khususnya di

putra itu untuk mengisi kegiatan di sore hari dengan berolahraga

baik lari, bermain futsal dan kegiatan lainnya.

13. Apa saja hambatan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

berasal dari santri, fasilitas untuk pembinaan dan pelatih?

Jawab: Hambatan di ekstrakurikuler itu pelaksanaannya hari jumat ya,

jadi ada beberapa kendala di pelatih. Pelatih itu beberapa ada

yang kesulitan mengatur waktu kalau di hari jumat, karena kan

biasanya ekstrakurikuler itu di akhir pekan kebanyakan dan dihari

jumat itu memang agak sulit untuk pelatih. Terus hambatan yang

lain adalah mencari bibit regenerasi karena setiap tahun santri

yang masuk memiliki perbedaan karakter, misalnya tahun ini

santri kebanyakan mindat dan bakatnya di bola kemudian tahun

depan ternyata di sains.

Mengetahui:

Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler Interviewer

Rizky Permana P, S.Pd. Anis Purwanti

Page 122: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

106

Lampiran 7

Transkip Hasil Wawancara Pelatih Ekstrakurikuler Vokal dan Band

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Haris Royan

Kelas : Pelatih Ekstrakurikuler Vokal dan Band

Waktu : Rabu, 28 Agustus 2019

Tempat : Ruang Seni

1. Apa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diampu? Bagaimanakah

pelaksanaannya?

Jawab: Ekskul musik ya, tapi lebih spesifiknya vokal dan band.

Pelaksanaannya setiap hari jumat pagi. Untuk santri putri dilatih

kemampuan olah vokal dan bermain alat musik dengan

bermacam-macam jenis lagu. Kalau saya punya 5 poin pokok

materi lagu dari mulai lagu nasional, lagu religi, lagu daerah, lagu

pop/mainstream yang umum dan lagu bebas aja gitu kaya

berbagai kategori.

2. Apakah fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ekstrakurikuler sudah memadai?

Jawab: Kalau untuk yang band ada di level cukup dan baik, fasilitas yang

dipakai untuk band sendiri ya full set alat band dari mulai drum,

gitar, bass, keyboard sampai microfon untuk vokal. Pakai laptop

dan alat-alat multimedia yang lain. Ruangan berupa studio untuk

santri putra, untuk putri saya hanya melatih vokal kalau untuk

latihan hanya butuh pengeras suara, microfon dan gitar aja.

3. Apakah ada pedoman untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

saudara ampu di ponpes?

Jawab: Pedoman untuk saya pribadi gitu ya ada target tertentu,

bentuknya semacam kisi-kisi/silabus berupa handout yang saya

buat sendiri dan saya juga yang pegang. Handout ini sudah ditulis

Page 123: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

107

sejak lama bukan hanya berlaku di darqo aja yang saya ampu.

Tetapi memang para pembina dan pembimbing sudah

mengetahui, karena kan kita konsultasikan juga, ini metode dan

cara kerja saya jadi mohon diketahui supaya mempermudah

pelaksanaan. Sebenarnya disitu inisiatif saya sendiri, untuk disisi

itu harus diakui kita lemah artinya belum ada semacam saling

silang antara pembina pembimbing dari pihak pondok atau tuan

rumah dengan pelatih, seringkali bebas saja gitu pelaksanaannya.

4. Apakah ada target yang ditentukan di setiap kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Untuk target secara umum pencapaian setiap pertemuan pasti ada,

kalau perlombaan band dalam sejarah pondok modern darqo itu

belum pernah ya ikut kompetisi-kompetisi, jadi terbilang minim

tidak seperti ekskul olahraga dan pramuka yang ikut lomba dan

partisipasi di kegiatan luar. Kalau untuk vokal dan band belum,

mungkin masih akan ke arah sana, utamanya hanya pada kegiatan

internal pondok walaupun sebenarnya tidak terbatas pada

kegiatan itu dan masih bisa diperluas.

5. Apa peran Pelatih ekstrakurikuler selain memberikan pelatihan dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Kalau saya sebagai pelatih lebih menekankan ke keterampilan soft

skil dalam bentuk ekskul itu murni bagian dari pendidikan soft

skil untuk santri, yang jelas saya bertanggung jawab juga terhadap

kesantrian, ikut mengambil bagian dari sisi character building,

melatih otak kanan gitu ya.

6. Apa yang dievaluasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Evaluasi dari saya ke pihak pondok sudah cukup baik, dari mulai

perhatian, welcoming. Untuk ajakan seperti kita sama-sama

memperdalam dalam lagi walaupun serius tapi santai ya ekskul

itu, cuma maksudnya masih banyak yang bisa digali, ekskul itu

bisa besar sebagai bagian dari pendidikan juga jadi itu yang

mungkin masih kurang diperhatikan. Kesan cuek nya masih ada

Page 124: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

108

ya, cuek bukan dalam arti tidak peduli tapi agak lebih asyik kalau

kita bisa lebih dalam dan lebih dikembangkan, kita seriusi gitu

intinya.

7. Kapan diadakan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Kalau untuk waktunya itu saya terbilang minim, jadi mungkin

karena salah satu gaya ekskul disana barangkali ya memberikan

peluang atau kreativitas yang seluas-luasnya bagi pelatih

sementara menurut saya ada hal-hal tertentu yang semestinya di

klop gitu ya.

8. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Keberhasilan bisa dari sisi soft skil atau kemampuan dia dalam

bidang seni itu diukur dari performanya ya di atas panggung,

nomor satu sih kepercayaan diri santri ketika tampil. Untuk

kegagalan, lebih ke spirit nya pertama kita numbuhin semangat ya

sebagai pemantik, tapi kalau ternyata yang kita pantik gitu tidak

kunjung terpancing itu mungkin definisi gagal menurut saya itu

aja sederhananya bukan dari hasil. Kehadiran santri itu

problemnya soal disiplin ada yang kadang hadir kadang tidak dan

tanpa keterangan yang jelas dan sejenisnya. Walaupun saya juga

sudah membangun dan berusaha menanamkan kedisiplinan,

mungkin dari sisi itu ya masih menjadi pr bagi saya.

9. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler untuk

santri?

Jawab: Bicara generalnya, sebenarnya ekstrakurikuler vokal dan band ini

awal mulainya saya sendiri yang memprakarsai. Jadi saya tahu

persis proses dan naik turunnya roda organisasi. Saya melatih

disini sudah tahun ke 4, kalau menurut saya jika biacara manfaat

pasti banyak banget baik langsung maupun tidak langsung. Yang

jelas ekskul merupakan bagian dari pendidikan dan pembinaan

santri dalam bentuk soft skil walaupun tidak berkaitan dengan sisi

Page 125: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

109

pembelajaran di kelas tapi keududukannya juga menentukan,

karena di dalam ekskul idealnya terangkum berbagai nilai

misalnya nilai kebersamaan, kecerdasan emosional dengan

berkelompok jadi empatinya terbangun, sarana untuk

menyalurkan minat dan bakat juga belajar bertanggung jawab.

Kalau di sisi minat dan bakat saya merasa kegiatan ini sebagai

pembekalan awal untuk santi, kemudian mereka yang memang

tertarik ketika lulus dan ingin melanjutkan setidaknya sudah ada

bekal minimum yang dia punya.

10. Apa saja hambatan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

berasal dari santri, fasilitas untuk pembinaan dan pelatih?

Jawab: Terkait hambatan itu sebenarnya murid bagaimana gurunya, jadi

kalo untuk di putri itu hambatannya dari dua sisi. Pertama dari

internal santri, dari diri santri biasanya cuma kemalasan aja yang

jadi kendala terbesar. Kedua untuk eksternal ya dari sisi kegiatan

atau ada agenda yang menandingi seperti mudhifah kan di tengok

orang tua ya itu juga termasuk problem dan saya juga sudah

berupaya membuat kesepakatan bersama belum lagi yang lainnya.

11. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Yang pertama tentu bukan upaya, kita hadapi dengan sabar dan

tabah dulu aja ya dan keep fight. Terus mencari cara dan solusi,

serta menjalin komunikasi yang lebih intens dan meaningful

dengan santri.

Mengetahui:

Pelatih Ekstrakurikuler Vokal dan Band Interviewer

Haris Royan Anis Purwanti

Page 126: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

110

Lampiran 8

Transkip Hasil Wawancara Pelatih Ekstrakurikuler Tari

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Cahya Syifaunasi

Kelas : Pelatih Ekstrakurikuler Tari

Waktu : Jumat, 26 Juli 2019

Tempat : Aula Ponpes Daar el-Qolam 1

1. Apa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diampu? Bagaimanakah

pelaksanaannya?

Jawab: Tari tradisional sama tari saman. Tari tradisional itu adalah tari-

tarian yang berasal dari daerah-daerah yang berada di Indonesia

sedangkan tari saman adalah tari khusus yang berasal dari Aceh

dan biasanya ditarikan oleh 15-20 orang penari. Tari saman

sendiri biasa latihan dengan pelatih hari jumat pagi dan latihan

biasa atau latihan rutin setiap senin, selasa dan rabu sore. Kalau

untuk tari tradisional itu sama jumat dengan pelatih, latihan rutin

hari senin dan rabu.

2. Apakah fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ekstrakurikuler sudah memadai?

Jawab: Iya sudah seperti speaker buat kita latihan bagian kesenian itu

pakai speaker untuk tari tradisional, sedangkan tari saman hanya

membutuhkan gendang karena mereka ada yang nyanyi sendiri

dari pelatih juga penarinya ikut menyanyi. Kalau untuk

tempatnya, kita nyari yang luas disini soalnya deket sama ruangan

bagian kesenian juga di aula aja.

3. Apakah ada pedoman untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

saudara ampu di ponpes?

Page 127: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

111

Jawab: Belum ada, ngajarinnya cuma latihan langsung aja ke gerakannya

dari awal yang mau belajar nanti bertahap sampai bisa. Kalau

untuk pedoman khusus secara tertulis belum ada.

4. Apakah ada target yang ditentukan di setiap kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Target biasanya kita lebih pada acara yang di pondok soalnya itu

kan yang pasti untuk tampil, kalau di luar kan kita nunggu

informasi dari ustazah apakah itu undangan atau ada event

perlombaan. Kalau untuk acara pondok kan sudah pasti dan ada

tanggalnya dan acaranya dimulainya kapan jadi kita sudah tahu

dan bisa persiapan, di luar kan kita belum tahu pastinya. Sejauh

ini tari saman banyak tampil di acara atau event internal pondok

saja seperti malam seni santri (mss) atau milad pondok.

5. Apa peran Pelatih ekstrakurikuler selain memberikan pelatihan dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Selain melatih saya juga ikut belajar sama dengan yang lain,

hanya saja sebagai pelatih lebih membimbing.

6. Apa yang dievaluasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Buat kehadiran yang suka telat, yang tidak datang tanpa

keterangan biasanya itu yang dievaluasi kalau misalnya mau tidak

datang ekskul itu harusnya izin soalnya disini itu semuanya harus

sesuai dengan waktu. Mulai harus tepat waktu, selesai juga tepat

waktu pokoknya disini harus sesuai dengan waktu. Jika untuk

perlombaan evaluasinya ketika tidak menang, namanya lomba

pasti ada yang menang dan kalah jadi kita terima saja berarti ada

yang kurang di kita dan dijadikan pembelajaran untuk

kedepannya. Latihan lagi biar lebih serius lagi.

7. Kapan diadakan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Setiap seminggu sekali hari jumat, santri dan saya melakukan

evaluasi setelah latihan. Selama seminggu apakah ada

peningkatan dalam keaktifan anggota misalnya datang tepat

Page 128: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

112

waktu, kehadirannya, juga untuk kekompakan gerakan tari sudah

baik atau masih ada yang kurang dan sebagainya.

8. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes ?

Jawab: Keberhasilannya tuh kalau kita sudah tampil maksimal dan bikin

orang lain suka sama penampilan kita. Kegagalan itu apabila kita

udah bener-bener salah total kaya misalnya kostum dari topinya

ada yang jatoh, songket ada yang copot kadang ada yang

disorakin itu menurut kita udah gagal, ada yang harus dievaluasi

dan perlu belajar lagi untuk kedepannya agar lebih baik.

9. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler untuk

santri?

Jawab: Yang pertama itu melatih kekompakan, dalam saman itu kan kita

harus sama dalam setiap gerakan, dari gerakan pertama kedua

maupun selanjutnya, juga dalam ketukannya itu dimulainya dari

kekompakan. Menyatukan pemikiran dan harus tetap konsentrasi

biar gerakannya tuh bener-bener sama terus rapi. Yang kedua

lebih bahagia aja karena kan sesama anak saman ketika lagi nari

sambil nyanyi, pastinya mengisi waktu luang untuk santri agar

mereka tidak bosan dan tidak kepikiran untuk pulang kerumah

jadi happy.

10. Apa saja hambatan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

berasal dari santri, fasilitas untuk pembinaan dan pelatih?

Jawab: Hambatan itu biasanya dari santri yang datangnya sering telat,

terus tidak datang tanpa keterangan, kalau untuk pelatih biasanya

ada yang sakit, jadi yang biasanya ngajar ber 3 atau 4 dikurangi

karena ada yang tidak bisa hadir dan pelatih lainnya kewalahan

karena saman banyak gerakannya. Kalau untuk fasilitas kita

masih menggunakan aula dan latihannya bareng dengan tari

tradisional jadi terkadang hanya kurang kondusif. Selebihnya kita

Page 129: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

113

focus kepada tarian masing-masing dan menghafal gerakan yang

jenisnya banyak juga bermacam-macam.

11. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Untuk hambatan dari santri solusinya itu diingatkan terkait

kedisiplinan waktu mereka selama latihan biar mereka paham dan

tidak mengulangi lagi, terutama yang tidak hadir tanpa keterangan

jadi kita tidak tahu kalau dia serius atau tidak mau latihan. Kalau

untuk pelatih biasanya dibantu anak kelas 6 yang sudah bisa

melatih untuk membimbing adik-adiknya. Jadi saya tidak

sendirian masih ada yang membantu untuk melatih, tari saman

selain peminatnya banyak gerakannya juga cukup sulit jika masih

baru atau di awal mengajarkan.

Mengetahui:

Pelatih Ekstrakurikuler Tari Interviewer

Cahya Syifaunasi Anis Purwanti

Page 130: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

114

Lampiran 9

Transkip Hasil Wawancara Pelatih Ekstrakurikuler Hadroh

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Nur Ramadhan

Kelas : Pelatih Ekstrakurikuler Hadroh

Waktu : Jumat, 26 Juli 2019

Tempat : Gedung Al-Mansyur

1. Apa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diampu? Bagaimanakah

pelaksanaannya?

Jawab: Hadroh putri. Jadi hadroh putri itu sebenernya dulu belum ada,

kemudian pada tahun 2016 hadroh putri mulai dibangun karena

tertarik dengan kesenian di santri putra. Di santri putra ada

berbagai macam kesenian seperti hadroh, marawis, gambus.

Berdasarkan hal tersebut adanya ketertarikan dari santri putri

membuat saya diminta untuk melatih, yang tadinya saya melatih

di putra jadi dipindah ke putri. Kegiatan ekskul hadroh putri

dilaksanakan setiap hari jumat bersama saya, mungkin santri

memiliki jam-jam latihan tersendiri setiap minggunya bisa satu

minggu dua sampai tiga kali.

2. Apakah fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ekstrakurikuler sudah memadai?

Jawab: Alhamdulillah sampai sekarang sarana dan prasarana sudah cukup

memadai, kalau kekurangan kita hanya di moderenisasi dan

penambahan peralatan hadroh, misalnya ada organ tunggal, ada

alat-alat gamelannya. Tapi untuk saat ini masih murni hadroh

dengan peralatan yang ada.

3. Apakah ada pedoman untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

saudara ampu di ponpes?

Page 131: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

115

Jawab: Ada, untuk hadroh kita ada silabus hanya saja dipegang ustad

bagian kesenian. Cuma kurang tau sekarang dimana.

4. Apakah ada target yang ditentukan di setiap kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Targetnya cukup ada di setiap perform atau penampilan, kita

hanya tampil di acara-acara internal pondok saja. Kalau untuk

tampil dan perlombaan eksternal kita belum ada soalnya kan

hadroh putri masih baru jadi diluar juga jarang hadroh putri,

walaupun ada kita jarang nemuin. Tapi kalau di putra sering

nemuin, kita ikut festival di daerah Rangkas.

5. Apa peran Pelatih ekstrakurikuler selain memberikan pelatihan dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Peran sebagai pelatih selain memberikan latihan keterampilan

juga saya sharing pengalaman dan wawasan di luar mengenai

hadroh, mungkin ada santri-santri yang bertanya kak di luar ada

kabar apa ya intinya sesuatu yang ngga ada di dalem pondok. Ya

namanya juga santri tidak kenal dengan alat elektronik dan media

sosial jadi saya bantu kasih informasi.

6. Apa yang dievaluasi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Yang di evaluasi adalah materi pada saat latihan, misalkan

minggu ini saya mengajarkan dasar-dasar/tutorial cara main

hadroh, jadi santri harus belajar mulai dari dasar. Selanjutnya

dikembangkan variasi-variasi hadrohnya. Jadi ngga mungkin

kalau anak hadroh tidak tahu dasarnya bisa tampil, tetapi kalau

sudah belajar dasarnya dan paham tinggal diarahin aja harus

ngapain, seperti apa jadi mereka bisa tampil bagus

7. Kapan diadakan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Setiap hari jumat siang setelah latihan kita evaluasi, jadi targetnya

sih ada. Kemudian kita lakukan evaluasi terkait pelaksanaan

latihan di setiap minggunya.

8. Apakah ada laporan tertulis untuk setiap kegiatan ekstrakurikuler yang

sudah terlaksana?

Page 132: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

116

Jawab: Laporan hanya dalam bentuk absen pelatih dan isi materi setiap

pertemuan.

9. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Ukuran kegagalan itu ada di waktu ya, yang harusnya

memberikan dan menyampaikan materi dasar dengan target satu

bulan atau empat kali pertemuan cukup tapi kalau misalkan lebih

dari sebulan saya menyampaikan materi dasarnya anak hadrohnya

masih belum bisa itu berarti kegagalan buat saya sebagai pelatih.

Walaupun emang setiap santri beda-beda ya bakatnya, ada yang

bakatnya music, melukis dan segala macam ya mungkin dari situ

juga berpengaruh. Kalau untuk keberhasilan dinilai dari perform,

kadang kan sama ustazah yang bagian keseniannya di seleksi dulu

setiap ekskul, ini layak tampil atau tidak. Alhamdulillah yang

sebelum-sebelumnya tampil anak tari saman, sekarang anak

hadroh juga ditampilkan setiap acara wisuda santri.

10. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler untuk

santri?

Jawab: Buat santri terutama santri baru itu yang sebelumnya ngga tau

sholawatan atau yang belum menyukai sholawatan. Di hadroh

kita belajar sekaligus sholawatan setiap kali latihan, jadi mereka

saya wajibkan memang menyukai sholawat.

11. Apa saja hambatan dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang

berasal dari santri, fasilitas untuk pembinaan dan pelatih?

Jawab: Kalau hambatan dari santrinya itu ketika hari jumat pas jadwal

latihan, santri juga terkadang banyak kegiatan seperti bersih-

bersih di rayon atau lagi kena hukuman ustazah. Absen mereka

jadi bolong-bolong gitu jadi ada yang ngga hadir. Setiap

pertemuan tidak full hadir pasti ada saja yang tidak hadir. Hari ini

sekarang sih hampir 100% mungkin karena banyak santri baru

Page 133: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

117

jadi ramai, kemarin- kemarin sih habis libur kan biasanya sih

sekitar 11 sampai 15 orang.

12. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?

Jawab: Ada pihak pengurus, jadi walaupun saya tidak hadir mereka tetap

latihan juga mencari cara bagaimana melengkapi kekurangan

yang ada di ekskul ini kita juga ada koordinasi antara pelatih,

pembimbing dan Pembina, komunikasi kita melalui whatss app.

Mengetahui:

Pelatih Ekstrakurikuler Hadroh Interviewer

Nur Ramadhan Anis Purwanti

Page 134: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

118

Lampiran 10

Transkip Hasil Wawancara Ketua ISMI

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Nabila Putri Audinsyah

Kelas : XII IPA A

Waktu : Jumat, 26 Juli 2019

Tempat : Ruang ISMI

1. Bagaimana latar belakang ISMI dan seperti apa struktur kepengurusan

ISMI?

Jawab: ISMI itu kependekan dari (Ikatan Santri Madrasatul Muallimin

Al-Islamiyah) yang berawal dari ustazah yang mempercayai

santri untuk menjadi pengurus, jadi kita disini pengurusnya

disebut ISMI yang di dalamnya meliputi santri kelas 6 (XII

Madrasah Aliyah). Selain menjadi pengurus, kita juga berdisiplin,

pengurus langsung berkoordinasi dengan ustazah, kalau santri ke

kita, kita diberikan amanah untuk mengurus santri dari kelas 1

(MTs) sampai kelas 5 (XI MA) dan memberikan arahan. Struktur

kepengurusan ISMI terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, dan

bagian-bagian khusus yaitu ada bagian bahasa, bagian pengajaran,

bagian ibadah, bagian kesehatan, bagian keamanan, CID, bagian

kesenian, bagian keterampilan, bagian PTQ, bagian ketertiban

umum, bagian olahraga, bagian perpustakaan, bagian sarana dan

prasarana dan ketua rayon

2. Seberapa besar peran ISMI dalam kegiatan pembinaan santri, baik

kegiatan ekstrakurikuler maupun kokurikuler?

Jawab: Sangat besar ka, soalnya disini ISMI itu tangan kanannya ustazah,

jadi kita disini mengurus santri dari kelas 1 sampai 6, dari

kedisiplinan, bahasa kita yang ngurus. Kemudian nanti ustazah

yang memberi kontrol bagaimana perkembangannya, apa yang

kurang dan harus diperbaiki kalau misalkan ada yang melanggar

Page 135: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

119

kita juga punya hak untuk menegur. Di kegiatan ekstrakurikuler

kita ada pengurus di masing-masing bidang, ada bidang olahraga

yang terdiri dari basket, badminton, voli, ilmu bela diri terus ada

pramuka setiap hari kamis. Kalau bagian kesenian itu meliputi

hadroh, nasyid, vokal, tari saman dan tari tradisional dan di

keputrian itu ada beauty class, cooking class, serta kreatifitas.

Kegiatan kokurikuler itu ISMI juga ada perannya, disini juga ada

bagian pengajaran. Untuk kegiatan kokurikuler itu ada amaliyah

al-tadris untuk kelas 6, jadi sebelum wisuda harus ikut amaliyah

al-tadris atau praktek mengajar, kalau penelitian ilmiah itu juga

untuk santri kelas akhir membuat tulisan dengan metode ilmiah,

pembinaan bacaan Al-Qur‟an setiap hari setelah shalat magrib

kecuali hari hari minggu dan hari kamis itu kit abaca Al-Kahfi

dan Yasin. Terus kita harus disiplin dalam penggunaan bahasa

Arab dan bahasa Inggris untuk percakapan atau komunikasi di

pondok seminggu 2 kali bergantian. Setiap sorenya juga ada

bimbingan khusus bahasa Arab dan bahasa Inggris jika ada yang

berminat. Tahfid Al-Qur‟an itu kita minimal harus hafal juz 30

yang terdapat surat-surat pendek. Saya dan pengurus lainnya

hanya membantu memberikan pengawasan kepada santri yang

lain untuk beberapa kegiatan yang sifatnya rutinitas di kehidupan

asrama.

3. Apa saja fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ISMI di ponpes?

Jawab: Di ruang ISMI kita ada meja, kursi, lemari, komputer, ruang

informasi untuk memanggil ketika santri dijenguk, ada kipas

angin dan kamar mandi juga. Terus kita punya taplak meja khusus

dan sound system untuk tamu dari luar negeri seperti Jepang,

China. Kalau untuk fasilitas sudah mencukupi sih ka.

Page 136: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

120

4. Siapa saja yang menyusun atau merencanakan kegiatan ISMI?

Jawab: Tergantung jenis kegiatannya ka, jadi ustazah sebagai

pembimbing mengumpulkan kita pengurus untuk menentukan

siapa saja yang akan jadi ketua pelaksana, wakil, sekretarisnya

kemudian selanjutnya di komunikasikan dengan panitia kegiatan

dan nanti kita yang buat acaranya dan menyampaikan kepada

ustazah jika sudah ada hasil lalu nanti disetujui atau tidak.

Misalnya kegiatan malam seni santri (mss) kita mengumpulkan

panitianya siapa saja kita buat acaranya seperti apa, nah kalau

saya sendiri sebagai ketua ISMI hanya memantau dan mengontrol

kegiatan tersebut dibantu juga dengan ustazah di bagian

pengasuhan.

5. Apa peran Ketua ISMI dalam kegiatan pelaksanaan dan evaluasi kinerja

ISMI?

Jawab: Sebagai pembimbing, jadi untuk kegiatan evaluasi saya yang

membimbing langsung. Misalnya di bagian keamanan kita sudah

melaksanakan program kerja apa saja kemudian apa yang kurang

dan perlu diperbaiki selama 1 tahun ini terus kalau misalkan

kegiatan saya juga pernah menjadi ketua pelaksana di acara

Konsulat PPKA jadi ada lomba-lomba antar konsulat dari Banten,

Jakarta, Tangerang, Sumatera, dan lain-lain. Evaluasi di awal

kepengurusan dilaksanakan sebulan sekali, nah kesininya saya

melihat dulu disesuaikan dengan kebutuhan dan akhir-akhir ini itu

dua bulan sekali. Jadi evaluasi dilakukan dalam bentuk per bagian

yang sudah ditentukan, misalnya bagian keamanan dengan bagian

keamanan nanti saya hadir dan mengontrol kegiatan tersebut.

Kalau secara formal, evaluasi dilakukan langsung oleh ustazah

yang berada di bagian pengasuhan jadi kita siding bersama

dengan ustazah bagian pengasuhan, ustazah fera bagian ekskul

dan bagian kesehatan, kita diskusi bareng-bareng apa saja yang

Page 137: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

121

sudah dilakukan selama 2-3 bulan ini, apa yang kurang dan harus

diperbaiki.

6. Apakah kegiatan ISMI di ponpes sudah tepat sasaran kepada peserta

didik/santri?

Jawab: Alhamdulillah sudah ka, kaya misalkan disiplin disini kan kalau

yang putri memakai rok harus pakai dalaman celana panjang

(legging), kemudian ketika pakai kerudung juga harus pakai

daleman, di hari jumat kita pakai batik, kalau izin pulang atau

mudhifah kita wajb pakai seragam jadi ngga pakai baju bebas,

bahasa juga dikontrol setiap harinya. Jadi intinya kegiatan ISMI

juga memang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi santri

putri terkait dengan disiplin, kesehatan juga kegiatan ekskul untuk

menyalurkan minat dan bakat santri.

7. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ISMI di ponpes?

Jawab: Seluruh pengurus ISMI beserta ustazah yang berada di bawah

bagian pengasuhan.

8. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan ISMI di

ponpes ?

Jawab: Kalau kegagalan itu ketika ada berbagai macam aturan yang

dilanggar oleh anggota, contohnya kita mendengar anggota ada

yang bicara kasar atau ngomong „gue‟ dan „lu‟ seperti itu, terus

ketika kita melihat ada yang makan sambil berdiri karena tidak

boleh makan dan minum sambil berdiri, keluar dari kamar tidak

pakai kerudung. Jadi kita merasanya mendidik mereka kurang dan

kita harus lebih perhatian juga tegas. Untuk keberhasilan pasti

dilihat dari anggota yang melaksanakan seluruh tata tertib dalam

hal kedisiplinan serta berpartisipasi dalam kegiatan.

9. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ISMI untuk santri?

Jawab: Banyak sih ya kak manfaatnya, hampir 1 tahun ini saya menjabat

sebagai pengurus ya terutama di ISMI itu melatih kepemimpinan,

bukan hanya memimpin diri sendiri tapi juga orang lain, melatih

Page 138: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

122

kesabaran, kekompakkan juga karena setiap ada event atau

kegiatan kita bekerja sama. Saya juga harus lebih disiplin karena

mengatur dia angkatan sendiri dan memberi contoh kepada

anggota, jadi lebih paham mana yang baik dan kurang baik,

terlatih untuk menjadi orang yang lebih dewasa. Anggota juga

bisa lebih disiplin dan mengikuti kegiatan-kegiatan pondok

dengan baik

10. Apa saja hambatan dalam melaksanakan kegiatan ISMI?

Jawab: Ketika kita memiliki kreatifitas, tetapi kita kurang bisa

menyalurkan ke kegiatan tertentu, jadi kegiatan yang dibuat harus

disesuaikan dengan kebutuhan dan dilihat manfaat yang baik dari

kegiatan tersebut ngga bisa asal-asalan.

11. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada dalam

pelaksanaan kegiatan ISMI?

Jawab: Lebih banyak evaluasi, bagaimana caranya setiap acara lebih baik

di depan pemimpin pondok dan juga melakukan rapat rutin

dengan pengurus ISMI.

Mengetahui:

Ketua ISMI Interviewer

Nabila Putri Audinsyah Anis Purwanti

Page 139: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

123

Lampiran 11

Transkip Hasil Wawancara Santri 1

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Syafira Fariha

Kelas : XII IPA B

Waktu : Jumat, 26 Juli 2019

Tempat : Halaman Asrama Putri

1. Jenis kegiatan ekstrakurikuler apakah yang paling diminati/sebaliknya?

Jawab: Disini ekskul yang paling diminati menurut saya tari saman dan

paskibra. Kalau tari saman itu sering ditampilkan di event internal

pondok, sedangkan paskib juga harus orang-orang yang tinggi

kalau yang pendek lebih ke pasukan khusus. Yang paling sedikit

peminatnya itu menurut saya ekskul badminton.

2. Apakah kamu mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler? Jika iya

adakah kelebihan dan kekurangan dalam ekstrakurikuler tersebut?

Jawab: Iya, aku ikut ekskul nya tari saman selain saman ada keputrian.

Saya bisa bagi waktu walaupun ikut 2 ekskul tapi sekarang lebih

fokus dan udah lama di tari saman. Jumlah penarinya itu sekitar

12-18 orang tergantung nanti pas mau tampil di acara dilihat yang

paling siap dan udah hafal gerakan dengan baik. Kalau saman itu

kelebihannya bisa menyalurkan bakat misalnya yang suka nari,

jadi ada tambahan kemampuan gitu bisa berbagai macam

gerakan. Kekurangannya itu mungkin lebih ke tempat ya kak

karena kita latihannya di aula bareng sama yang tari tradisional

terus kurang gerakan tambahan atau variasi karena kan kita harus

kompak.

3. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler dan

kokurikuler dalam kegiatan pembinaan santri?

Page 140: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

124

Jawab: Manfaat mengikuti ekskul saman adalah kita jadi lebih tau banyak

hal, di saman kita jadi tau tarian daerah dari Aceh dan juga

menghafal lagunya karena ketika menari kan sambil menyanyikan

lagunya di beberapa gerakan tertentu. Terus juga melatih

kekompakkan antar penarinya ka jadi kita bisa semakin semangat

latihan dan akrab satu sama lain. Kalau satu ada yang salah kan

pasti mengganggu yang lainnya jadi kita harus bener-bener jaga

kekompakkan.

4. Apa saja fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ekstrakurikuler? Apakah sudah memadai?

Jawab: Kalau di saman itu baju/kostum tari, gendang, terus tempatnya di

aula dan untuk naro barang-barang kita ada di ruangan art dan

kesenian.

5. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler?

Jawab: Pengurus bagian art dan kesenian, ustazah bagian art dan

kesenian dan santri yang ikut ekskul. Kalau misalkan kegiatan

kokurikuler itu ada bagian pengajaran untuk piket dan pengurus

bagian keamanan untuk mengontrol kegiatan misalnya hafalan,

karena kan hafalan itu biasanya ada ustazah-ustazahnya.

6. Apa peran Pembina ekstrakurikuler dalam pelaksanaan kegiatan?

Jawab: Perannya itu membimbing terus mengoreksi kekurangan dan ikut

memantau kegiatan. Membantu juga misalkan saman butuh

gendang karena gendangnya rusak itu kita sampaikan ke ustazah

fera. Jadi ya ustazah fera membantu menyelesaikan masalah atau

hambatan yang ada di ekskul kita masing-masing.

7. Apakah ada pedoman (tata tertib dan absen) untuk melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Absen ada, biasanya di bagian kesenian. Anak ISMI di ketua

bagian kesenian.

8. Apa hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan

kokurikuler?

Page 141: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

125

Jawab: Hasilnya kita menjadi orang yang lebih kreatif, kalau untuk tari

saman sih hasil yang dicapai ketika berhasil tampil dengan baik di

setiap event. Kalau untuk kegiatan kokurikuler kan setiap hari ya

ka jadi buat tambahan ilmu dan wawasan selama di pondok selain

akademik, biar semakin banyak juga pengalamannya dengan

mengikuti banyak kegiatan.

9. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Berhasil itu ketika narinya bisa kompak, terus gerakannya pakai

power jadi semangat dan keliatan ceria jadi penonton bisa ikut

senang melihat kita tampil. Kalau kegagalannya itu yang datang

latihan sedikit dan pada telat, sama ketika tampil kurang senyum

terus salah gerakan.

Mengetahui:

Santri Interviewer

Syafira Fariha Anis Purwanti

Page 142: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

126

Transkip Hasil Wawancara Santri 2

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Narasumber : Putri Adzilla Malik

Kelas : XI IPA B

Waktu : Jumat, 26 Juli 2019

Tempat : Ruang ISMI

1. Jenis kegiatan ekstrakurikuler apakah yang paling diminati/sebaliknya?

Jawab: Ekskul basket yang diminati kalau yang kurang peminatnya

menurut saya itu ekskul ilmu bela diri.

2. Apakah kamu mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler? Jika iya

adakah kelebihan dan kekurangan dalam ekstrakurikuler tersebut?

Jawab: Iya ekskul basket, kelebihannya basket putri lebih sering

pengiriman atau mengikuti lomba di eksternal. Kalau

kekurangannya itu di lapangan basket. Kita kan di basket ada 17

orang jumlahnya.

3. Apakah manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler dan

kokurikuler dalam kegiatan pembinaan santri?

Jawab: Kalau ekskul basket itu bikin langsing, lebih sehat dan pastinya

banyak pengalaman karena saya juga pernah menang lomba

basket di al-mizan juara 1, Islamic village juara 3 tahun 2018 dan

porkab. Untuk kegiatan kokurikuler manfaatnya itu menambah

pengetahuan, memperluas kemampuan.

4. Apa saja fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan untuk

mendukung kegiatan ekstrakurikuler? Apakah sudah memadai?

Jawab: Bola basket, ring, dan lapangan. Kalau baju, kita pake baju basket

yang dari pelatih untuk anggota yang sudah lama, kalau untuk

anak kelas 1 pakai baju olahraga darqo. Menurut saya fasilitasnya

sudah memadai cuma kurangnya di lapangan yang masih aspal

dan masih kasar.

5. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler?

Page 143: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

127

Jawab: Kalau di ekskul itu pelatih, anggota ekskul, ustazah annisa dan

ustazah fera sebagai kasubag ekskul. Kegiatan kokurikuler ada

ustazahnya di bidang masing-masing.

6. Apa peran Pembina ekstrakurikuler dalam pelaksanaan kegiatan?

Jawab: Sebagai pemimbing dan penanggung jawab, jika ada hal-hal yang

kurang atau dibutuhkan pasti konfirmasi ke ustazah Fera nanti

ustazah fera kasih solusi dan bantuan.

7. Apa hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan

kokurikuler?

Jawab: Saya jadi lebih sehat dan jarang sakit, karena kan olahraga ya

latihannya juga rutin, dari hari senin sampai kami situ sore kalau

jumat pagi sama pelatih karena memang jadwal ekskul hari jumat.

8. Apa ukuran keberhasilan dan ukuran kegagalan dalam kegiatan

ekstrakurikuler di ponpes?

Jawab: Kalau ukuran keberhasilan itu diliat dari kita waktu menang

lomba, kan basket banyak ikut lomba. Kalau gagal atau ga juara

ya berarti kita mainnya ada kekurangan dan harus diperbaiki

teknik permainannya biar lebih baik dari sebelumnya. Kita juga

sering ikut pospenas itu pekan olahraga pesantren jadi lebih

sering di kegiatan yang diadain pondok pesantren, pernah juga si

di Nasional tapi waktu saya masih kelas 1. Intinya kita saling

mengajarkan aja waktu latihan. Berbagi ilmu sama materi yang

sudah kita pelajari.

Mengetahui:

Santri Interviewer

Putri Adzilla Malik Anis Purwanti

Page 144: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

128

Lampiran 12

Struktur Organisasi Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

Page 145: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

129

Lampiran 13

Struktur Manajemen Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

STRUKTUR PERSONALIA

MADROSATUL MU'ALLIMIN AL-ISLAMIYAH (MMI)

PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM 1

PENGASUH PESANTREN : Drs. KH. Ahmad Syahiduddin

: Dra. Hj. Enah Huwaenah

: Drs. KH. Moh. Mahdi

: Drs. KH. Hatim Fannani

MAJELIS TAUSIYAH : Drs. Taftazani

: Drs. Ubaidillah Asnawi

: Drs. Muhamad Wahyuni Nafis, MA

: Ismatu Rapi, Ph.D

: H. Ferdinal Lafendry, M.M., M.Pd.

: Aan Rukmana, MA

PEMIMPIN PESANTREN : KH. Nahrul Ilmi Arif, S. Ag

WAKIL PEMIMPIN PESANTREN : Drs. H. Encep Abdul Aziz

TATA USAHA DAN PRANATA

PONDOK

1). Sekretaris Pondok : Ahmad Idrus, S. Pd

Anggota : Azizsam, S. Pd

: Khotibul Umam

2). Kepala Keuangan : H. Ahmad Ali Mudzakir, M.Pd.

Anggota : Miky Dian Fanany, S.Pd.I

: Ade Hidayat, S.Pd.

: Mohamad Faturohman, S.Pd

: Haerul Kahfi

: Imas Permasi, S.Pd.

: Rossani Amelia

3). Kepala Sarana dan Prasarana : H. Kasidin, S.Pd.

Anggota : Ahmad Faiq Mu'tasim Billah, S.Pd.

: Didi Setiawan, S.Pd.

: Muhammad Alhaqi Annajili

Page 146: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

130

4). Kepala Marching Band : Muhamad Azka Al Fuadi

Anggota : Andini Putri Jayanti

: Anisa Az-zahrawani

5). Kepala Majelis Guru : Muhammad Faiz Taqiuddin, S.E

Anggota : Dede Suwanto Wijaya, S.Pd.

6). Kepala Pengembangan SDM : Dr. H. Asmaul Husna, M. Pd

Anggota : H. Sholeh Umar Harahap, S. Ag

Hj. Ifat Faridah Millah, M. H

Drs. H. Irawan, M. Pd.

7). Majelis Pembimbing Kelas 6 : Kepala MA Daar el-Qolam

: Kepala Bagian pengajaran

: Kepala bagian pengasuhan PA/PI

: Wali-Wali Kelas 6

8). Kepala Bagian IT : Novry Haryono, M. Pd

Anggota : Muhammad Setiawan, S. Pd

: Mahfuddin, S. Kom

: Ahmad Faiq Mu'tasim Billah, S. Pd

: Ahmad Zahid Ali, SE

: Fahmi Azizi Al-Ghifari, S. T.

ADMINISTRASI SEKOLAH

1). Kepala MTs Daar El- Qolam : Mumung Ma'mun Nawawi, MM

(a). Wakil Kepala MTs Daar El-

Qolam :

Waska, S. Pd

(b). Sekertaris MTs : Ferry Suhanda Mukhlis, M.Pd

Anggota : Madhan Syafiq, S.Si

Mahmuddin, S.Pd.

2). Kepala MA Daar El-

Qolam/University Center : H. Ahmad Ali Mudzakir, M.Pd

(a). Wakil Kepala MA Daar El-

Qolam : Abdurrohman, M.Pd

(b). Sekertaris MA : Suswanto, S.Pd.

Anggota : Ahmad Zahid Ali, SE

: Mohamad Fahmi, S.Pd.

(c). Kepala Layanan Pendukung

Pembelajaran MTs/MA : Drs. H. Irawan, M.Pd.

Page 147: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

131

(1). Perpustakaan Putri : Dwi Septiyana, S.Pd.

: Hj. Sa'adah, S. Pd

(2). Perpustakaan Putra : Muhammad Anshorullah

: Nana Suhana, S. Pd

(3). Laboratorium : Feri Purwanto, S.Pd.

: Imas Permasi, S.Pd.

: Nana Suhana, S.Si.

KEPALA BAGIAN PENGAJARAN : Dr. H. Asmaul Husna, M.Pd

Kepala Sub-Bagian KBM : Deni Humaedi, S.Pd.I

Anggota : H. Asef Yusuf Sy, S.Mn. M.Pd.

: Syaiful Anwar, S.Pd

: Ahmad Yani, S.Pd

: Novri Haryono, M.Pd.

: Tia Setiadin, S.Pd.

: Fikri Ali

: Farhan Fakhir

: Rakha Aditya Baidhowi

: Umar

: Khotibul Umam

Kepala Sub-Bagian Kurikulum dan

I'dad : Tamami Apif, S.Pd.I

Anggota : Drs. H. Irawan, M.Pd.

: Abdurrohman, M. Pd.

: Sandi Afrial, S.Pd.I.

: Muhammad Setiawan, S.Pd.

Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler : Nurofiq, S. Si

Anggota : Feri Purwanto, S.Pd.

: Fera, S.E.

: Awalia Arfan, M.Pd.

Kepala Sub-Bagian Kitab Salafi : Arif Rahman, S. Th. I

Anggota : Afifuddin

: Nina Mariatul Ulfah, S. Ag

: Indah Sari

KEPALA BAGIAN PENGASUHAN : H. Soleh Umar Harahap, S. Ag

Page 148: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

132

PUTRA

Kepala Sub-Bagian Disiplin : H. Ahmad Gunawan, S.Ag.

Anggota : Hermanto, S.Ag

: Edison, SE

: Ahmad Nahrowi, S.Pd.I.

: Ahmad Taufix, S. Pd

: Fahrur Rozi, S.Pd.

: Zulkarnein Nasution

: Ikhsan Islah

Kepala Sub-Bagian Asrama : Firdaus, S.Pd.I

Wali Rayon Al-Fatah : Ahmad Taufix, S. Pd

Wali Rayon Indonesia : Fahrur Rozi, S.Pd.

Umar

Wali Rayon As-Saudi : Mohamad Faturohman, S.Pd

Rakha Aditiya Baidhlowi

Wali Rayon Jumarot : Didi Setiawan, S. Pd.

Khotibul Umam

Wali Rayon Al-Kahfi : Ir. Suherman

Faisal Mahliansah

Wali Rayon Baitul Arqom : Baharuddin Yusuf

Muhammad Alhaqi Annajili

Wali Rayon Baitul Ridho : Wakhid Hasyim, M.Pd

Mahmuddin, S. Pd.

Wali Rayon An-Najah : Ahmad Nahrowi, S. Pd.I.

Kepala Sub-Bagian Ekstrakulikuler : Rizky Permana Putra, S.Pd.

Unit Olahraga : Mahfuddin, S. Kom.

Anggota : Irvan Muzaki, S. Pd.

Unit Kesenian & Keterampilan : Ahmad Idrus, S. Pd.

Anggota : Ahmad Zahid Ali, SE.

Kepala Sub-Bagian Kesehatan : Wakhid Hasyim, M.Pd.

Anggota : Fahmi Nurul Iman, S.Pd.

KEPALA BAGIAN PENGASUHAN

PUTRI : Hj. Ifat Faridah Millah, M. H

Kepala Sub-Bagian Disiplin : Yeni Ratnapuri, S.Pd.I.

Anggota : Risca Rosdiana, S.Pd.

: Faozah

: Yopi

Page 149: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

133

: Dina Munawaroh, S.Pd.

: Siti Sutikah

Kepala Sub-Bagian Asrama : Qurratu Ainin, S.Pd.

Wali Rayon Mastufah 1 : Faozah

Wali Rayon Mastufah 2 : Ratu Ayu Fembayun, S.Pd.I

Wali Rayon Khodijah : Rini Oktavia, S.Pd

Wali Rayon Rifa'i 1 & 2 : Yopi

Wali Rayon Rifa'i 3 & 4 : Rosanni Amelia

Wali Rayon Rifa'i 5 : Hj. Juju Julaeha, S.Pd

Wali Rayon Masyitoh 1 : Ita Puspita Ariani, S.Pd

Samrotul Fuadah

Wali Rayon Masyitoh 2 : Nabilla Anjani

Annisa Rizki Amaliah

Wali Rayon Masyitoh 3 : Siti Sutikah

Hj. Sa'dah, S. Pd.

Wali Rayon An-Nashr : Dina Munawaroh, S.Pd.

Mutoharoh Febriyanti

Wali Rayon Umul Mu'minin : Yeni Ratnapuri, S.Pd.I.

Kepala Sub-Bagian Ekstrakurikuler : Fera, SE

Unit Olahraga : Annisa Rizki Amaliah

: Walaul Uyuni

Unit Kesenian dan Keterampilan : Hj. Juju Julaeha, S.Pd

Rossani Amelia

Kepala Sub-Bagian Kesehatan Putri : Risca Rosdiana, M.Pd.

Anggota : Evah Musrifah

KEPALA BAGIAN BAHASA

PUTRA : Khoirunnasihin, S. Pd

Kepala Sub-Bagian Bahasa Arab : Wari, B.A

: Heru Mahbarullah, Lc.

: Fikri Ali

: Didi Setiawan, S. Pd

: Muhammad Alhaqi Annajili

Kepala Sub-Bagian Bahasa Inggris : Sandi Afrial, S. Pd. I

: Syaiful Anwar, S.Pd.

: Muhammad Azka Al-Fuadi

: Baharuddin Yusuf

Page 150: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

134

: Rakha Aditiya Baidhlowi

Kepala Sub-Bagian Muhadoroh : Ahmad Idrus, S.Pd.

: Mohamad Faturohman, S. Pd

: Ahmad Yani, S. Pd

: Ahmad Taufix, S.Pd.

: Khotibul Umam

KEPALA BAGIAN BAHASA PUTRI : Maryam Ul-Ardly, M. Pd

Kepala Sub-Bagian Bahasa Arab : Narsiah, SE

: Qorinah, S.Pd.I

: Silvia Agustin, S. Pd.

Kepala Sub-Bagian Bahasa Inggris : Siti Maryam, S.Pd.I

: Sulistiana, S. Pd.

: Yunita Rifianti, S.Pd.

: Cici Khoirunnisa, S. Pd.

Kepala Sub-Bagian Muhadoroh : Muflihatunnisa S.Pd.I

: Robiatul Adawiyah, S.Pd.I

: Chandra Nuruliana, S. Pd.

KEPALA BAGIAN LPTQ DAN

PEMBINAAN IBADAH PUTRA : H. Ahmad Bahruddin, S. Ag

Kepala Sub-Bagian LPTQ Putra : Feri Purwanto, S.Pd.

Anggota : Faisal Mahliansah

: Mohamad Fahmi, S.Pd.

Kepala Sub-Bagian membaca Al-

Qur'an Setelah Magrib : Wari, BA

Anggota Cecep Husni Mubarok, S. Fil

: Wawan Setiawan, S. Pd

: Muhammad Anshorullah

: Eka Setia Yudha, S. Pd

Kepala Sub-Bagian Tatalaksana

Ibadah Ritual : Ahmad Sarmawi, S.Ag

Anggota Samsul Ramli, S.H.I

H. Heri Irawan, S.Pd

Madhan Syafiq, S.Si

Gufron Syarif, S.E

Page 151: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

135

Mahmuddin, S.Pd.

Umar

Kepala Sub-Bagian Pembinaan

Ibadah : Afifuddin

Anggota : Irvan Mudzaki, S. Pd

: Baharuddin Yusuf

: Andri Setiawan, S.Pd.

KEPALA BAGIAN LPTQ DAN

PEMBINAAN IBADAH PUTRI : Maesaroh, S. Ag. MM

Kepala Sub-Bagian LPTQ Putri : Eka Kurniasih, S.Pd.I

Anggota : Ratih Haznia, S. Pd.I

Kepala Sub-Bagian Membaca Al-

Qur'an Setelah Magrib : Navida Handayani, S.Pd.

Anggota : Sri Setiawardhini, S.Si

: Walaul Uyuni

Kepala Sub-Bagian Tatalaksana

Ibadah Ritual : Wiwin Juniwati, S.Pd.I

Anggota : Umi Fikria, S. H. I

: Nabilla Anjani

: Evah Musrifah

: Sulistiawati

: Indah Sari

: Siti Rukiah Nurfitiani

: Mutoharoh Febriyanti

Kepala Sub-Bagian Pembinaan

Ibadah : Hj. Yumiati, S.E

Anggota : Nina Mariatul Ulfah, S.Ag

: Rinayanti

: Dede Arsy

Page 152: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

136

Lampiran 14

Struktur Kurikulum Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

Struktur Kurikulum Program 6 Tahun

No Pelajaran Kelas & Jumlah Jam Pelajaran Tiap Darqo

1 2 3 4 IPA 4 IPS 5 IPA 5 IPS 6 IPA 6 IPS

Kurikulum Pesantren

1 Bahasa Arab 1 8

2 Insya

2 2 2 2 2 2 2 2

3 Imla 1 1 1

4 Mutholaah 2 2 2 1 1 1 1 1 1

5 Nahwu

3 3 2 2 2 2 2 2

6 Shorof

1 1

7 Tamrin Lughah

1 1 1 1 1 1 1 1

8 Mahfuzhat 1 1 1 1 1 1 1

9 Balaghah

1 1 1 1 1 1

10 Tarikh Adab Lughah

11 Mantiq

1 1

12 Aqoid 2 2 2 2 2 2 2 2 2

13 Quran Tajwid 1 1

14 Tafsir 2 2 2 2 2 2 2 2 2

15 Hadits 2 2 2 2 2 2 2 2 2

16 Fiqih 2 2 2 2 2 2 2 2 2

17 Faraidl

1

18 Ushul Fiqh

1 1 1 1 1 1 1

19 Musthalah Hadits

1 1 1 1

20 Tarikh Islam 1 2 1 1 1 1 1 1 1

21 Tarbiyah

1 1 1 1 1 1

SUB JUMLAH 22 22 22 19 19 20 20 20 20

Kurikulum Nasional

22 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 2 2 3 3

23 Bahasa Inggris 4 4 4 3 3 3 3 3 3

24 Matematika 4 4 4 3 3 3 3 4 4

25 Pkn 1 1 1 1 1 1 1 1 1

26 IPA Terpadu 3 3 3

27 Biologi

2 1 2 1 3

28 Fisika

3

3

3

29 Kimia

3

2

2

30 IPS Terpadu 2 2 2

31 Sejarah

1 1 1 1 1 1

32 Ekonomi

1 3 1 3

3

33 Geografi

3

2

3

34 Sosiologi

2

2

2

35 Komputer 1 1 1 1 1 1 1 1 1

36 Khath 1 1

37 Reading 1

38 Grammar

1 1 1 1 1

39 Muhadharah 1 1 1 1 1 1 1 1 1

40 Pramuka/Keputrian

1 1 1 1 1 1

SUB JUMLAH 20 20 20 23 23 22 22 22 22

JUMLAH MAPEL 42 42 42 42 42 42 42 42 42

Page 153: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

137

Lampiran 15

Kalender Pendidikan Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

KALENDER PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DAAR EL QOLAM GINTUNG, JAYANTI, TANGERANG, BANTEN TAHUN PELAJARAN 2019-2020

SEMESTER I

NO HARI, TANGGAL, BULAN KEGIATAN

1 Sabtu - Ahad, 15-16 Juni 2019 / 11 - 12 Syawal 1440 H

Kedatangan Santri Pasca Libur Semester Akhir & Libur Lebaran

2 Senin, 17 Juni 2019 / 13 Syawal 1440 H Awal KBM Semester 1 Tahun Ajaran 2019-2020

3 Ahad, 23 Juni 2019 / 19 Syawal 1440 H Kedatangan Santri Baru

4 Selasa, 25 Juni 2019 / 21 Syawal 1440 H Pembagian Rapot dan Pengukuhan Bintang Pelajar Semester Akhir TP. 2018-2019

5 Senin - Kamis, 01 - 04 Juli 2019 / 27 Syawal - 1 Dzul-Qa'dah 1440 H

Kegiatan Pekan Olahraga dan Seni

6 Jum'at, 05 Juli 2019 / 02 Dzul-Qa'dah 1440 H

Gladi Kotor Pekan Perkenalan (Khutbatul Arsy)

7 Sabtu, 06 Juli 2019 / 03 Dzul-Qa'dah 1440 H

Gladi Bersih Pekan Perkenalan (Khutbatul Arsy)

8 Ahad, 07 Juli 2019 / 04 Dzul-Qa'dah 1440 H Apel Pekan Perkenalan (Khutbatul Arsy)

9 Senin - Selasa, 08 - 09 Juli 2019 / 05-06 Dzul-Qa'dah 1440 H

Ceramah Pekan Perkenalan (Khutbatul Arsy)

10 Kamis, 18 Juli 2019 / 15 Dzul-Qa'dah 1440 H

Malam Seni Santri

11 Sabtu, 27 Juli 2019 / 24 Dzul-Qa'dah 1440 H

Silaturrahim Wali Santri Kelas 1 & 1 Ext Daar el-Qolam 3 Kampus Dza' Izza

12 Ahad, 28 Juli 2019 / 25 Dzul-Qa'dah 1440 H Silaturrahim Wali Santri Kelas 1 Daar el-Qolam 2 & 4

13 Ahad, 04 Agustus 2019 / 03 Dzul-Hijjah 1440 H

Silaturrahim Wali Santri Kelas 1 Daar el-Qolam 1

14 Sabtu, 10 Agustus 2019 / 09 Dzul-Hijjah 1440 H

Puasa Arafah

15 Ahad, 11 Agustus 2019 / 10 Dzul-Hijjah 1440 H

Hari Raya Idul Adha 1440 H

16 Kamis, 15 Agustus 2019 / 14 Dzul-Hijjah 1440 H

Pergantian Pengurus Daar el-Qolam 4

17 Jum'at, 16 Agustus 2019 / 15 Dzul-Hijjah 1440 H

Gladi Bersih Upacara Kemerdekaan

18 Sabtu, 17 Agustus 2019 / 16 Dzul-Hijjah 1440 H

Upacara Kemerdekaan RI ke-74

Page 154: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

138

19 Kamis, 22 Agustus 2019 / 21 Dzul-Hijjah 1440 H

Pergantian Pengurus Daar el-Qolam 1

20 Kamis, 29 Agustus 2019 / 28 Dzul-Hijjah 1440 H

Pergantian Pengurus Daar el-Qolam 2 & 3

21 Ahad, 01 September 2019 / 01 Muharram 1441 H

Peringatan Tahun Baru Islam 1441 H

22 Sabtu, 21 September 2019 / 21 Muharram 1441 H

Silaturrahim Wali Santri Kelas 3 Daar el-Qolam 3 Kampus Dza' Izza

23 Ahad, 22 September 2019 / 22 Muharram 1441 H

Silaturrahim Wali Santri Kelas 3 Daar el-Qolam 1

24 Ahad, 29 September 2019 / 29 Muharram 1441 H

Silaturrahim Wali Santri Kelas 3 Daar el-Qolam 2 & 4

25 Selasa, 22 Oktober 2019 / 23 Shafar 1441 H

Peringatan Hari Santri Nasional

26 Sabtu, 09 November 2019 / 12 Rabi'ul Awwal 1441 H

Peringatan Mulid Nabi Muhammad SAW

27 Rabu, 13 November 2019 / 16 Rabi'ul Awwal 1441 H

Akhir KBM Semester I

28 Kamis - Jum'at, 14 - 15 November 2019 / 17 - 18 Rabi'ul Awwal 1441 H

Musamahah Ujian Lisan Semester 1

29 Sabtu - Kamis, 16 - 21 November 2019 / 19 - 24 Rabi'ul Awwal 1441 H

Ujian Lisan Semester 1

30 Jum'at, 22 November 2019 / 25 Rabi'ul Awwal 1441 H

Musammahah Ujian Tulisan Semester 1

31 Sabtu, 23 November - Rabu, 04 Desember 2019 / 26 Rabi'ul Awwal - 07 Rabi'ul Tsani 1441 H

Ujian Tulisan Semester 1

32 Rabu - Ahad, 04 - 15 Desember 2019 / 08 - 18 Rabi'ul Tsani 1441 H

Libur Semester 1

33 Kamis - Sabtu, 05 - 14 Desember 2019 / 08 - 17 Rabi'ul Tsani 1441 H

Ujian Kelas Akhir Semester 1

34 Sabtu, 14 Desember 2019 / 17 Rabi'ul Tsani 1441 H

Kedatangan Santri Kelas 5 & 2 Ext

35 Ahad, 15 Desember 2019 / 18 Rabi'ul Tsani 1441 H

Kedatangan Santri Kelas 1 - 4, & 1 Ext

36 Senin, 16 Desember 2019 / 19 Rabi'ul Tsani 1441 H

Awal KBM Semester II

Page 155: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

139

Lampiran 16

Data Tenaga Pendidik Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1

TENAGA PENDIDIK

PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM 1 Tenaga pendidik Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 adalah sebagai berikut:

NO NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR MATERI YANG DIAMPU

1 Drs. H. M. Mahdi S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

2 Drs. H. Hatim Fannani S1, STAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

3 Dra. Hj. Enah Huwaenah S1, IAIN Jakarta Dirasah Islamiyah

4 Drs. H. Surothul Ulum S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

5 Drs. H. Sirojul M, M.Pd. S2, UHAMKA, Jakarta Dirasah Islamiyah

6 H. Cece Suhria KMI Darussalam Gontor Dirasah Islamiyah

7 H. Agus Tahrir Masduqi KMI Darussalam Gontor Dirasah Islamiyah

8 Drs. H. Edi Asnawi S1, IAIN SMHB, Serang Bahasa Inggris

9 Drs. H. Encep Abdul Aziz S1, IAIN SMHB, Serang Sosiologi

10 H. Sholeh Umar H, S.Ag S1, IAIN Dirasah Islamiyah

11 Drs. Ahmad Syatibi S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

12 H. Nahrul Ilmi Arief, S.Ag S1, IAIB Serang, Serang Dirasah Islamiyah

13 Ahmad Gunawan, S.Ag S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

14 H. Chamdan Widadi, S.Ag S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

15 Nina Mariatul Ulfah, S.Ag S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

16 Drs. H. Masnun Hasan S1, IPD Gontor Dirasah Islamiyah

17 H. Ahmad Bahruddin, S.Ag S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

18 H. Asmaul Husna, M.Pd S2, UHAMKA, Jakarta Dirasah Islamiyah

19 H. A. Ali Mudzakir, M.Pd. S2, UHAMKA, Jakarta Dirasah Islamiyah

20 Maryam Ul-Ardly, M.Pd S2, UNTIRTA, Serang Dirasah Islamiyah

21 Deni Humaedi, S.Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

22 Drs. H. Irawan, M.Pd. S2, UNTIRTA, Serang Kimia

23 H. Heri Irawan, S.Pd S1, IKIP, Bandung Kimia

24 H. Asef Yusuf Sy, M.Pd. S2, UNTIRTA, Serang Geografi

25 Abdullah Wahid, S.Ag S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

26 Ahmad Sarmawi, S.Ag S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

27 Hermanto, S.Ag S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

28 Kasidin, S.Pd S1, Univ. Muhammadiyah PWT Biologi

29 Drs. H. Habib Maksudi S1, IAIN Jogjakarta Matematika

30 Bahruddin Tb, M.Pd. S2, UNTIRTA, Serang Dirasah Islamiyah

31 Hj. Yumiati, S.E S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

32 Wiwin Juni Wati, S.Pd.I S1, STAI Salahudin Dirasah Islamiyah

33 Maesaroh, S.Ag, MM S2, IMMI Jakarta Dirasah Islamiyah

34 Ir. Suherman S1, Univ. Pekalongan Biologi

35 Edison, S.E. S1, La Tansa Mashiro, Lebak Komputer

36 Hj. Juju Julaeha, S.Pd S1, UT Jakarta Matematika

37 Abdurrohman, M.Pd S2, UNTIRTA, Serang Dirasah Islamiyah

38 Yusuf Widiyanto, M. Kom S2, ERESA Jakarta Komputer

39 Hj. Lelah Jumislah, S.Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Lebak Materi Pesantren

40 Drs. Teruna Kusnandar S1, IKIP, Jakarta Matematika

41 Khoirunnasihin, S.Pd.I S1, STAI Babunnajah Menes Dirasah Islamiyah

42 Suhaimi B, S.Pd.I S1, STAI Babunnajah Menes Dirasah Islamiyah

43 Yeni Ratnapuri, S.Pd.I S1, STAIN, Serang Dirasah Islamiyah

44 Umi Fikria, S. H. I S1, STAIN, Serang Dirasah Islamiyah

45 Nurazizah, M.Pd. S2, UNTIRTA, Jkarta Dirasah Islamiyah

46 Tamami Apif, S.Pd.I S1, STAIN, Serang Dirasah Islamiyah

47 Eka Kurniasih, S.Pd.I S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

48 Mumung Ma'mun N, M.M S2, UHAMKA, Jakarta Ekonomi

Page 156: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

140

NO NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR MATERI YANG DIAMPU

49 Robiatul Adawiyah, S.Pd.I S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

50 Hj. Ifat Faridah M, M. Hum S2, Muhammadiyah Jakarta Bahasa inggris

51 Arif Rahman, S. Th. I S1, UIN, Jakarta Dirasah Islamiyah

52 Cucu Mulyati, S. Pd S1, UPI, Bandung Bahasa Indonesia

53 Ferry Suhanda M, M.Pd. S2, UNTIRTA, Serang Ekonomi

54 Muflihatunnisa S.Pd.I S1, IAIN SMHB, Serang Bahasa inggris

55 Gufron Syarif, S.E S1, La Tansa Mashiro, Lebak Ekonomi

56 Jamalul Laili A, S.E S1, La Tansa Mashiro, Lebak Ekonomi

57 Novri Haryono, M.Pd. S2, UNTIRTA, Serang Dirasah Islamiyah

58 Hj. Mas S. F, M.Pd. S2, UNTIRTA, Serang Bahasa Indonesia

59 Fera, S.E S1, La Tansa Mashiro, Lebak Ekonomi

60 Cecep Husni M, S. Fil. I S1, IAIN SMHB, Serang Sejarah

61 Ahmad Nahrowi, S. Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Serang Dirasah Islamiyah

62 Nyayu A. N. F., S. Pd.I S2, UNTIRTA, Serang Dirasah Islamiyah

63 Ratih Haznia, S. Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

64 Sandi Afrial, S. Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

65 Nana Suhana, S.Si. S1, UPI, Bandung Matematika

66 Siti Maryam, S.Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

67 Eka Meka Taurisia, S.H.I S1, IAIN SMHB, Serang Bahasa inggis

68 Vera H, S.E S1, UNTIRTA, Serang Ekonomi

69 Muhammad Faiz Ta, S.E S1, Jayabaya, Jakarta Ekonomi

70 Hj. Sa'adah, S. Pd. S1, UNTIRTA, Serang B. Indonesia

71 Mahfuddin, S.Kom S1, UNSERA, Serang Dirasah Islamiyah

72 Firdaus, S.Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Lebak Fiqih

73 Miky Dian Fanany, S.Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

74 Musyarofah, M.Pd. S2, UNTIRTA, Serang, Serang Dirasah Islamiyah

75 Nurwahidatul J, S.Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Serang Dirasah Islamiyah

76 Dwi Septiyana, S. Pd S1, UPI Bandung B. Indonesia

77 E. Silfana K, A. Md. Kom. S1, STMIK Global Komputer

78 H. Ishak Fariz, S.Pd S1, STKIP, Lebak B. inggris

79 Ahmad Zainuddin, S.Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Serang Dirasah Islamiyah

80 Imam Muttaqien, S.Pd S1, Univ. Muhammadiyah PWT Biologi

81 Milda Ariyanto, M.Pd. S2, UNTIRTA, Serang Biologi

82 Nurofiq. S.Si S1, UNNES, Semarang Fisika

83 Drs. Zulnayedi, M.Pd S2, UNTIRTA, Serang Bahasa Indonesia

84 Samsul Ramli, S.H.I S1, UIN, Bandung Bahasa Indonesia

85 Ade Putra P, S.Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Lebak Bahasa inggris

86 Sri Setiawardhini, S.Si S1, UNNES, Semarang Fisika

87 Qorinah, S.Pd.I S1, ISID, Gontor Dirasah Islamiyah

88 Khairil Anwar, S.Pd. S1, UNTIRTA, Serang Matematika

89 Fahrur Rozi, S.Pd S1, Univ. Muhammadiyah PWT Matematika

90 Yunita Rifianti, S.Pd. S1, Univ. Muhammadiyah PWT Bahasa inggris

91 Suswanto, S.Pd. S1, UNNES, Semarang Ekonomi

92 Narsiah, S.E S1, La Tansa Mashiro, Lebak Akuntansi

93 Riska Galbina, S.E S1, La Tansa Mashiro, Lebak Akuntansi

94 M. Haekal, S.E S1, La Tansa Mashiro, Lebak Ekonomi

95 Muhammad Bilal S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

96 Feri Purwanto, S.Pd. S1, UNNES, Semarang Fisika

97 Aditya Nugraha, S.Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

98 Wakhid Hasyim, S.Pd.I S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

99 Muhammad S, S.Pd. S1, UNNES, Semarang Matematika

100 Dedi Haeruzi, M.Ag S2, UIN, Bandung Dirasah Islamiyah

101 Anjar Pawestri, S.Pd. S1, UNY, Yogyakarta Bahasa Indonesia

102 Irvan Muzaki, S.Pd. S1, UNNES, Semarang Fisika

103 Ahmad Idrus, S.Pd. S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

104 Misbahul Munir, S.Pd. S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

105 Ahmad Hafiz, S.Pd. S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

106 Didi Setiawan, S.Pd. S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

107 Syaiful Anwar, S.Pd. S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

Page 157: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

141

NO NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR MATERI YANG DIAMPU

108 Hidayatullah, S.E. S1, La Tansa Mashiro, Lebak Ekonomi

109 Ahmad Yani, S.Pd. S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

110 Nur Habibah Junaedi, S.E. S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

111 Ijah Faizah, S.Pd. S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

112 Rini Oktavia, S.Pd. S1, UIN, Jakarta Dirasah Islamiyah

113 Madhan Syafiq, S.Si S1, UNY, Yogyakarta Fisika

114 Noviana Isnaeni H, S.Pd. S1, Univ. Muhammadiyah PWT Matematika

115 Vera Rahayu, S.Pd. S1, UIN SGD, Bandung Fisika

116 Tia Setiadin, S.Pd. S1, UIN SGD, Bandung Matematika

117 Ade Hidayat, S.Pd. S1, UIN SGD, Bandung Matematika

118 Awalia Arfan, S.Pd. S1, UNNES, Semarang Geografi

119 Risca Rosdiana, S.Pd. S1, UIN SGD, Bandung Fisika

120 Eka Setya Yudha, S.Pd. S1, UNTIRTA, Serang B. Indonesia

121 Mohamad Faturohman S1, La Tansa Mashiro, Lebak Dirasah Islamiyah

123 Dina Munawaroh, S.Pd. S1, UIN SGD, Bandung Dirasah Islamiyah

124 Dwi Yulianto, S.Pd. S1, UNTIRTA, Serang Matematika

125 Navida Handayani, S.Pd. S1, UIN, Jakarta Sejarah

126 Qurratu Ainin, S.Pd. S1, STKIP, Bandung Bahasa Indonesia

127 Khaerul Anam, S.Th.I S1, ISID, Gontor Dirasah Islamiyah

128 Heru Mahbarullah, Lc S1, al-Azhar, Kairo Dirasah Islamiyah

129 Putakah, S.Pd. S1, UNTIRTA, Serang B. Indonesia

130 Imas Permasi, S.Pd. S1, UNNES, Semarang Biologi

131 Ratu Ayu F, S.Pd.I S1, IAIN SMHB, Serang Dirasah Islamiyah

132 Mahmuddin, S.Pd. S1, UNTIRTA, Serang Biologi

133 Mohamad Fahmi, S.Pd. S1, UIN, Bandung Biologi

134 Dede Suwanto W, S.Pd. S1, UNTIRTA, Serang Biologi

135 Ita Puspita Ariani, S.Pd S1, UIN, Bandung Matematika

136 Fahmi Nurul Iman, S.Pd. S1, UIN, Bandung Fisika

137 Andri Setiawan, S.Pd. S1, UIN, Bandung Kimia

138 Belva Jerry, M.Pd. S2, UNTIRTA Materi Pesantren

139 Lailatul Badriyah, S.Pd.I S1, ISID, Gontor Materi Pesantren

140 A. Faiq Mu'tasim B, S.Pd. S1, UPI, Bandung Materi Pesantren

141 A. Harismawan M, S.Pd. S1, UPI Bandung Materi Pesantren

142 Fariz Fauzi Arief, S.I.P. S1, UNPAD Sosiologi

Page 158: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

142

Lampiran 17

Pedoman Umum Kegiatan Ekstrakurikuler Pondok Pesantren Daar el-Qolam

PEDOMAN UMUM

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SANTRI

PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Definisi

Dalam pedoman umum kegiatan ekstrakurikuler Pondok Pesantren Daar el-

Qolam ini yang dimaksud dengan:

1. Pedoman adalah seperangkat aturan yang menjadi rujukan bagi kegiatan maupun tindakan yang dilakukan oleh orang maupun kelompok.

2. Santri adalah anggota masyarakat yang terdaftar sebagai peserta didik dan sedang mengikuti proses pendidikan, pengajaran dan pengasuhan di Pondok Pesantren Daar el Qolam.

3. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pembinaan santri di luar jam pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat santri

4. Anggota ekstrakurikuler adalah santri yang berminat pada salah satu kegiatan ekstrakurikuler dan terlibat dalam pembinaan setelah melalui proses pendaftaran.

5. Pembina ekstrakurikuler adalah seorang yang memiliki minat dan pengetahuan, kepemimpinan, kemampuan manajerial yang didedikasikan untuk kepentingan pembinaan dan pengembangan ekstrakurikuler.

6. Pelatih ekstrakurikuler adalah seorang yang menangani proses

kepelatihan yang terlibat secara langsung untuk mencapai target kemampuan anggota yang terukur.

7. Hak santri adalah kebutuhan yang melekat pada diri seseorang untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu.

8. Kewajiban santri adalah sesuatu yang dilekatkan kepada seseorang atau seluruh untuk dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Page 159: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

143

Pasal 2

Maksud

Maksud diberlakukannya pedoman umum kegiatan ekstrakuri-kuler Pondok

Pesantren Daar el- ini adalah:

1. Menegakkan disiplin dalam kegiatan ekstrakurikuler Pondok Pesantren Daar el-Qolam.

2. Menanamkan akhlak mulia dalam setiap kegiatan ektraku-rikuler. 3. Memberikan landasan dan panduan kepada santri dalam kegiatan

ekstrakurikuler.

Pasal 3

Tujuan

Tujuan diberlakukannya pedoman umum kegiatan ekstrakuri-kuler Pondok

Pesantren Daar el-Qolam ini adalah untuk:

1. Terciptanya suasana yang kondusif bagi keberlangsungan kegiatan ekstrakurikuler di Pondok Pesantren Daar el-Qolam.

2. Terciptanya generasi muda yang handal, sehat dan berintegritas tinggi.

BAB III

ASAS, JENIS DAN BIDANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Pasal 4

Asas

Asas dari kegiatan ekstrakurikuler Pondok Pesantren Daar el-Qolam ini

adalah untuk:

1. Asas pengembangan yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas santri sesuai dengan potensi, bakat dan minat.

2. Asas sosial yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial santri.

3. Asas rekreatif yaitu mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan santri yang menunjang proses perkembangan.

4. Asas persiapan karir yaitu untuk mengembangkan kesiapan karir santri pada masa depan.

Page 160: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

144

Pasal 5 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Pondok Pesantren Daar el-Qolam

adalah sebagai berikut:

1. Krida yaitu kegiatan santri yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan dasar kepemimpinan santri meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar

Kepemimpinan Siswa (LDKS), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA). 2. Karya ilmiah yaitu kegiatan santri yang bertujuan untuk meningkatkan

pola pikir santri dalam ilmu pengetahuan santri meliputi Kegiatan Ilmiah

Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan akademik. 3. Latihan atau lomba pengembangan bakat dan prestasi yaitu kegiatan

santri yang ditujukan untuk mengembangkan skill dan kemampuan santri meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, keilmuan dan keagamaan.

Pasal 6

Co-Curriculum dan Ekstrakurikuler

Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Pondok Pesantren Daar el-Qolam

adalah sebagai berikut:

1. Co-curriculum yang meliputi: a. Marching band, atau pramuka atau keputrian;

b. Muhadharah; c. Hafalan al-Quran yakni juz ketigapuluh, Yasin, al-Rahman, al-Waqiah, al

Mulk) dan tatacara tahlil (kaifiyatuttahlil);

d. Community service yakni melakukan kerja sosial selama 5 (lima) jam untuk Kelas 3 dalam satu tahun ajaran;

e. Reading passport yakni membaca 3 buku/tahun dengan ketentuan 2 (dua) buku ditentukan oleh pesantren dan 1 (satu) buku dipilih oleh santri.

2. Bidang Ekstrakurikuler yang meliputi: a. Bidang olahraga yaitu futsal, sepak bola, bola voli, bola basket,

badminton, sepak takraw, dan silat; b. Bidang kesenian yaitu band, marawis, hadrah, qasidah, klanting,

angklung, JMQ (jam’iyyatul qurra), theater, seni rupa dan nasyid; c. Bidang keputrian yaitu tata boga, tata rias dan hasta karya. d. Bidang keilmuan dan keagamaan yaitu robotik (droid), Kelompok

Ilmiah Santri, Tim Olimpiade dan Lomba, jurnalistik, JHQ (jam‘iyyatul huffadz Quran), Kursus Bahasa Inggris dan Kursus Bahasa Arab, IT Community

Page 161: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

145

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN SANTRI

Pasal 7

Hak Santri

Santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam mempunyai hak dalam

ekstrakurikuler antara lain:

1. Memilih dan menentukan bidang ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat; setiap santri hanya diperbolehkan memilih satu kegiatan ekstrakurikuler.

2. Mendapatkan bimbingan dan pelatihan. 3. Mendapatkan fasilitas yang disiapkan oleh Pondok Pesantren Daar el-

Qolam. 4. Mendapatkan kenyamanan selama kegiatan ekstrakurikuler. 5. Mendapatkan kesempatan untuk ikut ber peran aktif dalam

pengembangan Pondok melalui kegiatan ekstrakurikuler. 6. Mendapatkan penilaian (raport) sebagai penunjang akademik. 7. Mendapatkan penghargaan jika menjuarai atau memenangi lomba atau

kompetisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 8 Kewajiban Santri

Santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam mempunyai kewajiban dalam

ekstrakurikuler antara lain:

1. Menggunakan bahasa resmi (Arab dan Inggris) yang baik dan santun

selama kegiatan ekstrakurikuler. 2. Menjaga ketenangan ketertiban selama kegiatan ekstrakurikuler. 3. Menghentikan kegiatan ekstrakurikulaer pada pukul 17.00 WIB pada hari

biasa pukul 10.00 WIB dan 13.30–15.00 WIB pada hari Jumat 4. Memiliki pakaian dan perlengkap yang sudah ditentukan di bidang

ekstrakurikuler masing-masing. 5. Menjaga fasilitas kegiatan yang disiapkan pondok. 6. Datang tepat waktunya. 7. Meminta izin apabila berhalangan.

Pasal 9

Sanksi-Sanksi

1. Santri yang tidak hadir dalam latihan 1-3 kali tanpa keterangan, maka akan mendapatkan sanksi teguran atau tidak diikutsertakan dalam turnamen.

Page 162: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

146

2. Santri yang tidak hadir dalam latihan 4 kali tanpa keterangan, maka akan mendapatkan sanksi dinonaktifkan dari kegiatan ekstrakurikuler.

3. Santri yang latihan melebihi batas yang ditentukan, maka akan mendapatkan sanksi teguran.

4. Santri yang berkata tidak sopan pada latihan, maka akan mendapatkan sanksi teguran.

5. Santri yang merusak fasilitas ekstrakurikuler secara sengaja dalam latihan, maka akan mendapatkan sanksi penggantian barang yang dirusak.

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN PEMBINA DAN PELATIH

Pasal 10

Hak Pembina

Pembina Pondok Pesantren Daar el-Qolam mempunyai hak dalam

ekstrakurikuler antara lain:

1. Mendapatkan fasilitas yang mendukung pelaksanaan kegiatan seperti, kaos olahraga, sepatu dan lain-lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Mendapatkan penilaian pada soft kompetensi bidang pengawasan ekstrakurikuler untuk kepentingan sistem penggajian (salary system).

3. Mendapatkankan intensif tambahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 11

Kewajiban Pembina

Pembina Pondok Pesantren Daar el-Qolam mempunyai kewajiban dalam

ekstrakurikuler antara lain :

1. Melakukan pengecekan terhadap santri dan pelatih dalam bentuk absensi serta melaporkannya kepada koordinator ekstrakurikuler secara regular.

2. Membantu pelatih kegiatan dalam membuat rencana program kegiatan jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Menegur santri apabila melampaui batas waktu latihan. 4. Memberi masukan dan motivasi kepada santri sesuai dengan kemampuan. 5. Membantu santri untuk ikut memelihara dan merawat barang inventaris

pondok yang digunakan. 6. Memberikan sanksi kepada santri yang melanggar disiplin.

Pasal 12

Hak Pelatih

Page 163: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

147

Pelatih Pondok Pesantren Daar el-Qolam mempunyai hak dalam

ekstrakurikuler antara lain:

1. Mendapatkan honorarium atau uang saku sesuai denga ketentuan yang berlaku.

2. Mendapatkan penghargaan dari Pondok apabila berhasil mengembangkan kemampuan dan bakat santri seperti menjadi juara dalam suatu pertandingan atau perlombaan.

Pasal 13

Kewajiban Pelatih

Pelatih Pondok Pesantren Daar el-Qolam mempunyai kewajiban dalam

ekstrakurikuler antara lain:

1. Menandatangani dan menyetujui isi kontrak kerja. 2. Menjaga sikap dan akhlak dalam melatih santri serta mentaati aturan

dan sunah-sunah Pondok, 3. Menanamkan disiplin kepada santri. 4. Membuat program kerja berkordinasi dengan pembimbing kegiatan

ekstrakurikuler masing-masing. 5. Membuat target-target capaian berkordinasi dengan pembimbing

kegiatan ekstrakurikuler masing-masing. 6. Memberikan latihan secara baik dan professional sesuai dengan target

yang disepakati.

7. Mengevaluasi hasil dari latihan santri dan memberikan nilai (raport) pencapaian santri setiap satu semester sekali.

Pasal 14

Sanksi Pembina

1. Ketidakhadiran pembina tanpa izin Bagian terkait dalam pengawasan 1-kali maka akan mendapatkan sanksi teguran.

2. Ketidakhadiran Pembina tanpa izin dalam pengawasan 4 s.d 6 kali maka akan mendapatkan teguran dan dihapus hak fasilitas yang tertera pada bab VI pasal 10 ayat 1.

3. Ketidakhadiran Pembina tanpa izin dalam pengawasan 7 kali, maka akan dikurangi penilaian pada soft kompetensi bidang pengawasan

ekstrakurikuler. 4. Ketidakhadiran Pembina tanpa izin dalam pengawasan 8 kali maka akan

dihapus hak insentif tambahan sebagaimana yang tertera pada bab VI pasal 10 ayat 3.

5. Ketidakhadiran Pembina tanpa izin dalam pengawasan 9 kali, maka akan dinonaktifkan dari tugas Pembina ekstrakurikuler.

Page 164: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

148

Pasal 15

Sanksi Pelatih

1. Ketidakhadiran pelatih dalam latihan tanpa atau dengan konfirmasi, maka hak honoriumnya per pertemuan tidak berlaku.

2. Ketidakhadiran pelatih dalam latihan 1-2 kali tanpa konfirmasi, maka akan mendapatkan sanksi teguran.

3. Ketidakhadiran pelatih dalam latihan 3 kali tanpa konfirmasi, maka akan mendapatkan sanksi teguran dan hak penghargaan yang tercantum dalam bab VI pasal 12 ayat 2 tidak diberikan.

4. Ketidakhadiran pelatih dalam latihan 4 kali tanpa konfirmasi, maka akan dinonaktifkan dari pelatih ekstrakurikuler.

BAB VI

REKRUITMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Pasal 16

Prinsip dan Mekanisme Rekrutmen

1. Seluruh santri diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan co-curriculum di Pondok Pesantren Daar el-Qolam sesuai dengan minat dan bakat.

2. Rekrutmen ekstrakurikuler dilaksanakan setahun sekali pada setiap tahun ajaran baru.

3. Setiap santri memilih 1 ekstrakurikuler wajib dan 1 ekstrakurikuler

pilihan. 4. Ekstrakurikuler wajib adalah Pramuka, keputrian atau Marching

Band. 5. Ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan-kegiatan sebagaimana

dijelaskan dalam Pasal 6. 6. Santri yang dinyatakan lulus tes kegiatan Marching Band tidak

diikutsertakan untuk mengikuti kegiatan Pramuka dan keputrian. Mereka yang tidak lulus tes kegiatan Marching Band wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dan keputrian.

7. Pendaftaran ekstrakurikuler santri baru dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut:

8. Mengisi formulir yang telah disiapkan;

9. Menyerahkan persyaratan adminitratif yaitu foto ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar.

10. Santri yang sudah terdaftar di masing-masing ekstrakurikuler dapat langsung mengikuti kegiatan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

11. Waktu pelaksanaan latihan kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:

a. Sabtu-Kamis pukul 16.00-17.00 WIB;

Page 165: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

149

b. Jumat pukul 08.00-10.00 WI dan 16.00-17.00 WIB.

Lampiran 18

Kode Etik Pengasuhan Pondok Pesantren Daar el-Qolam

KODE ETIK SANTRI

DALAM JALUR PENGASUHAN

PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Definisi

Dalam kode etik santri dalam jalur pengasuhan Pondok Pesantren Daar el-

Qolam ini yang dimaksud dengan:

1. Kode etik adalah aturan yang berkenaan dengan sikap, perkataan, perbuatan dan penampilan seseorang atau kelompok.

2. Santri adalah anggota masyarakat yang terdaftar sebagai peserta didik dan sedang mengikuti proses pendidikan, pengajaran dan pengasuhan di Pondok Pesantren Daar el-Qolam.

3. Jalur pengasuhan adalah sistem pembinaan kedisiplinan santri sebagai bagian dari penerapan nilai-nilai Panca Jiwa dan Motto Pondok Pesantren dalam kehidupan berasrama, berorganisasi, pengembangan diri dan pendidikan karakter.

4. Hak santri adalah kebutuhan yang melekat pada diri seseorang untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu.

5. Kewajiban santri adalah sesuatu yg dilekatkan kepada seorang atau seluruh untuk dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

6. Halangan syar’i adalah rintangan dan gangguan sehingga suatu rencana atau kewjiban tidak dapat terlaksana.

7. Pakaian shalat adalah seperangkat pakaian terdiri atas baju koko tangan panjang atau jubah berwarna putih, peci baik berwarna putih maupun hitam, dan kain sarung untuk santriwan; mukena berwarna putih dan tidak transparan untuk santriwati.

8. Perlengkapan shalat adalah terdiri atas sajadah, al-Qur’an, dan sandal dan tempat sandal.

9. Tugas pesantren adalah tugas yang diberikan kepada santri oleh pihak terkait di pesantren dalam rangka menanamkan rasa tanggung jawab kepada santri.

Page 166: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

150

10. Pakaian olah raga adalah pakaian olah raga resmi dan harian (training, baju kaos, sepatu olahraga).

11. Pakaian harian adalah pakaian yang digunakan santri setiap hari diluar jam formal yaitu celana panjang (bahan), baju kaos berkerah, baju kemeja atau batik untuk santriwan; baju kurung, rok, dan celana panjang bahan untuk santriwati.

12. Pakaian tidur adalah pakaian yang digunakan santri diluar jam formal ketika hendak tidur yaitu celana panjang dan kaos untuk santriwan; daster/longdress berlengan panjang dan wajib memakai celana panjang untuk santriwati.

13. Asrama adalah bangunan tempat tinggal para santri terdiri atas beberapa kamar dan dipimpin oleh seorang kepala asrama.

14. Penugasan edukatif adalah penugasan kerja yang berbasis pelajaran seperti menulis kosa kata (mufradat), mengarang, membersihkan kamar mandi, menghapal ayat-ayat al-Qur’an, atau membangunkan para santri untuk shalat subuh.

15. Intimidasi adalah ancaman secara fisik maupun mental yang dilakukan oleh seseorang kepada yang lain.

16. Asusila adalah berhubungan badan dan/atau hal-hal yang menjurus pada pornografi dan pornoaksi dengan lawan jenis atau sesama jenis.

17. Berkhalwat adalah berduaan dengan lawan jenis di ruang tertutup. 18. Alat elektronik adalah termasuk handphone, aneka peralatan game,

radio, tape recorder, alat teropong, kamera, dsb. 19. Senjata tajam dan senjata api adalah termasuk barangbarang yang

bisa menciderai seperti pisau, cutter, pedang, golok, kapak, keris, dan pistol.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2 Maksud

Maksud diberlakukannya kode etik santri dalam jalur pengasuhan Pondok

Pesantren Daar el-Qolam ini adalah untuk:

1. Menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam dalam kehidupan bersama di Pondok Pesantren Daar el-Qolam.

2. Menanamkan akhlak mulia dalam kehidupan santri. 3. Memberikan landasan dan panduang kepada santri untuk bersikap,

berkata dan berprilaku yang santun.

Pasal 3

Tujuan

Page 167: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

151

Tujuan diberlakukannya kode etik santri dalam jalur pengasuhan Pondok

Pesantren Daar el-Qolam ini adalah untuk:

1. Terciptanya suasana yang kondusif bagi berlangsungnya proses belajar mengajar dan kehidupan bersama di Pondok Pesantren Daar el-Qolam.

2. Terpeliharanya harkat, martabat, kewibawaan Pondok Pesantren Daar el-Qolam sebagai lembaga pendidik Islam.

3. Menciptakan generasi muda Muslim yang berakhlah mulia, unggul dan berintegritas tinggi.

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN SANTRI

Pasal 4

Hak Santri dalam Jalur Pengasuhan

Santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3 mempunyai hak dalam jalur

pengasuhan antara lain:

1. Berhak mendapatkan fasilitas kamar atau tempat tinggal yang layak dan memenuhi ketentuan/komponen sebagai berikut:

2. Jumlah penghuni anggota setiap kamar dalam asrama maksimal 12 (dua belas) orang;

3. Mendapatkan tempat tidur (ranjang) masing-masing sesuai standar

pesantren; 4. Tersedianya penerangan yang memadai di dalam setiap kamar

asrama;

5. Tersedianya kamar mandi yang baik; 6. Tersedianya air yang cukup untuk mandi, cuci dan kakus (MCK) yang

ditampung dalam bak mandi; 7. Tersedianya tempat sepatu masing-masing depan kamar asrama; 8. Berhak mendapatkan kenyamanan asrama dan memenuhi ketentuan/

komponen sebagai berikut: 9. Terdapatnya pembagian tugas piket yang terjadwal dengan adil sesuai

ketentuan Bagian Pengasuhan. Seluruh anggota asrama berhak mendapat giliran untuk piket asrama;

10. Barang tersimpan di dalam lemari aman; 11. Tidak terjadi kekerasan atau bullying baik secara fisik, verbal dan

emosional; 12. Berhak mendapatkan pembimbingan dan perlakuan yang sama tanpa

diskriminasi berdasarkan jenjang, kelas sosial, warna kulit atau asal suku.

Page 168: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

152

13. Berhak untuk mendapatkan izin pulang sementara atau izin keluar Pondok sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 5

Kewajiban Santri dalam Jalur Pengasuhan di Asrama

Santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam mempunyai kewajiban dalam

pengasuhan di dalam asrama antara lain:

1. Wajib menggunakan bahasa resmi (Arab dan/atau Inggris) yang baik dan santun dalam pergaulan sehari-hari di asrama;

2. Wajib menjaga ketenangan di asrama dengan tidak membuat

kegaduhan dalam bentuk apapun; 3. Wajib menjaga kebersihan kamar dan lingkungan asrama. Asrama

dinyatakan bersih jika memenuhi ketentuan/ komponen sebagai berikut: a. Terbebas dari sampah berserakan; b. Lantai tidak kotor dan terbebas noda; c. Tidak beraroma kurang sedap; d. Tidak ada gantungan baju / apapun juga di ranjang (tempat tidur) e. Wajib menjaga kebersihan bak penampung air di asrama terbebas

dari lumut. f. Wajib meletakkan pakaian kotor masing masing pada tempatnya

dan tidak meletakkan berserakan di asrama dan/ atau di kamar mandi.

g. Wajib mengangkat jemuran paling lambat pukul 17.00 WIB (kecuali untuk baju olahraga yang dipakai saat sore pada hari yang sama).

4. Wajib menjaga kerapihan asrama dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Ranjang yang ada tersusun sesuai formasi yang telah ditentukan;

b. Kasur dan bantal harus bersprei/bersarung dan rapi; c. Tidak meletakkan barang apapun di atas lemari; d. Tidak mengeluarkan ranjang tanpa seizin pengasuhan; e. Tidak meletakan barang apapun di bawah ranjang. f. Wajib menjaga ketertiban dan keamanan asrama dengan

memenuhi ketentuan/komponen sebagai berikut: g. Lemari selalu dalam keadaan terkunci; h. Tidak menyimpan uang lebih dari Rp 50.000 di dalam lemari

masing-masing; i. Tidak membawa barang atau pakaian berbahan jeans, bergambar

partai/produk tertentu atau bertuliskan hal yang tidak mendidik.

Page 169: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

153

j. Tidak menyimpan alat olahraga didalam kamar kecuali raket badminton, bet tenis meja.

k. Wajib masuk ke kamar asrama pada pukul 22.00 WIB dan dilakukan absensi.

l. Wajib istirahat/tidur paling lambat pada pukul 23.00 WIB. m. Wajib bangun tidur untuk bersiap shalat subuh 30 menit sebelum

adzan. n. Wajib tidur pada tempat tidur masing-masing yang telah

disediakan, kecuali bagi mereka yang sedang sakit dan diperbolehkan untuk tinggal Sementara di Bagian Kesehatan

Pondok dengan syarat mendapat rekomendasi dari bagian yang

berwenang). o. Wajib memiliki pakaian dan perlengakan shalat, pakaian dan

perlengkapan olehraga sesuai dengan ketentuan, pakaian sekolah dan perlengkapan sekolah, dan pakaian harian yang cukup.

p. Wajib memberikan tanda (seperti nama atau inisial) pada barang milik pribadi.

q. Wajib menggunakan barang milik pribadi dan tidak meminjamkannya) kepada orang lain (termasuk pakaian).

r. Wajib menggunakan celana panjang saat tidur. s. Wajib menggunakan piring dan alat makan lainnya milik sendiri.

Pasal 6

Kewajiban Santri dalam Jalur Pengasuhan di Sekitar/Luar Asrama

Santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam mempunyai kewajiban dalam

pengasuhan di sekita/luar asrama antara lain:

1. Wajib menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan lingkungan asrama dan pesantren.

2. Wajib mendapatkan ijin dari bagian terkait dalam hal kegiatan organisasi atau kelompok.

3. Wajib menggunakan laptop pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.

4. Wajib menjauhi kawasan asrama putri (bagi santri putra) atau asrama putra (bagi santri putri) kecuali dengan sepengetahuan dan/atau izin

dari bagian yang berwenang. 5. Wajib menggunakan pakaian yang pantas sesuai dengan kegiatan dan

atau ketentuan yang berlaku.

Pasal 7

Kewajiban Santri dalam Jalur Pengasuhan di Masjid

Page 170: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

154

Santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam mempunyai kewajiban dalam

pengasuhan di masjid antara lain:

1. Wajib menjaga ketertiban, kebersihan dan adab di masjid untuk beribadah atau kegiatan lain seperti pengarahan umum atau perlombaan tilawah al-qur’an.

2. Wajib mengikuti shalat bejamaah lima waktu, kecuali bagi mereka yang berhalangan dengan alasan yang dibenarkan secara syar’i atau mendapatkan tugas dari Pondok dengan persetujuan pihak terkait.

3. Wajib memakai alas kaki/sandal dan membawa tas sandal ketika berangkat ke masjid.

4. Wajib menggunakan pakaian ke masjid sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Wajib berada di dalam mesjid sebelum shalat dilaksanakan selambat-lambatnya: a. 20 menit sebelum adzan shalat Maghrib; b. 5 menit sebelum iqamah shalat Isya; c. 10 menit sebelum adzan shalat Subuh; d. 5 menit sebelum iqamah atau 5 menit setelah adzan shalat Zuhur;

e. 5 menit sebelum iqamah atau 5 menit setelah adzan shalat Ashar. 6. Wajib membawa al-Qur’an ke masjid pada setiap shalat lima waktu

berjama'ah kecuali ketika shalat ashar. 7. Wajib membaca al-Qur’an setelah shalat lima waktu kecuali setelah

shalat Ashar.

8. Wajib tetap berada di masjid sampai pembacaan al-Qur’an selesai (kecuali ada pemberitahuan atau perintah dari pihak yang berwenang untuk kembali ke kamar).

9. Wajib melaksanakan shalat sunnah qobliyah dan ba’diyah sesuai dengan ketentuan hukum syar’i.

BAB IV

JENIS TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI

Pasal 8

Jenis Tindakan Disiplin

Jenis tindakan disiplin yang dapat diterapkan pada setiap pelanggaran dalam

jalur pengasuhan terdiri atas:

1. Tidak boleh mengikuti kegiatan tertentu. 2. Tidak berhak mendapatkan pelayanan.

Pasal 9

Jenis Sanksi

Page 171: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

155

Jenis sanksi yang dapat diterapkan pada setiap pelanggaran dalam jalur

pengasuhan terdiri atas:

1. Mendapat teguran lisan maupun tertulis. 2. Mendapat hukuman dalam bentuk penugasan yang bersifat mendidik. 3. Mendapat pembatasan akses dan fasilitas. 4. Membuat perjanjian tertulis yang ditandatangani bersama orang tua. 5. Mendapat hukuman langsung seperti botak atau jemur. 6. Membayar ganti rugi atau denda sesuai dengan nilai kerugian

terhadap akibat yang ditimbulkan dari penganggaran yang dilakukan seperti dalam perusakan fasilitas.

7. Skorsing. 8. Pemberhentian permanen atau dikeluarkan dari Pondok.

BAB V

PELAKSANAAN TINDAKAN DISIPLIN

Pasal 10

Busana dan Penampilan

Aturan busana dan penampilan santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam

antara lain:

1. Berpakaian sopan dan rapi, tidak diperkenankan memakai pakaian yang melanggar kesantunan.

2. Santriwan harus mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

3. Tidak diperkenankan memakai pakaian atau celana berbahan jeans; malam dan/atau kumpul non-resmi yang diadakan oleh Pondok;

4. Wajib menggunakan pakaian jubah putih, peci putih dan bersarung ketika menunaikan shalat Jum’at;

5. Wajib menggunakan koko berlengan panjang ketika menunaikan shalat lima waktu;

6. Wajib menggunakan baju koko putih, peci hitam dan bersarung saat shalat malam selasa dan malam Jum’at;

7. Wajib menggunakan kemeja atau batik ketika belajar;

8. Wajib menggunakan kaos yang berkerah dan celana panjang ketika

waktu istirahat dan santai; 9. Wajib menggunakan pakaian olahraga saat olahraga; 10. Wajib menggunakan ID Card pada saat keluar asrama Kecuali waktu

olah raga dan shalat di Mesjid 11. Santriwan tidak diperkenankan memakai pakaian atau celana

ketat/celana model botol atau pensin atau begi.

Page 172: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

156

12. Santriwan dan santriwati tidak diperkenankan membuat pakaian seragam organisasi dan/atau kelompok tertentu tanpa seizin Bagian Pengasuhan Pondok.

13. Santriwan tidak diperkenankan berambut panjang (gondrong) dan menggunakan antingdan asesoris lain seperti gelang, bando atau jepit rambut yang bertentangan dengan norma agama dan kesopanan.

14. Santriwati putri harus mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:

15. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat atau tipis atau transparan;

16. Wajib mengenakan mukena berwarna putih dan tidak transparan

ketika sholat; 17. Wajib mengenakan baju atasan (batasan panjang sampai 5 cm di atas

lutut) jika memakai rok; 18. Wajib mengenakan baju panjang sampai dibawah lutut minimal 5 cm

jika memakai celana panjang; 19. Baju olahraga tidak ketat, diperbolehkan memakai kerudung instan

(bergo) ketika olahraga; 20. Wajib mengenakan baju lengan panjang sampai pergelangan tangan; 21. Wajib menggunakan dalaman topi ketika menggunakan jilbab; 22. Wajib menggunakan dalaman rok/celana leging ketika menggunakan

rok dan gamis; 23. Wajib menggunakan kerudung bersegi empat tanpa variasi;

24. Wajib mengancingkan lengan baju secara rapi jika berlengan-kancing; 25. Wajib menggunakan baju putih kurung panjang maksimal sejengkal

di atas lutut, berkaos-dalam putih, rok putih dan/atau hitam berbentuk A, dan berjilbab putih berbahan katun saat pergi ke sekolah;

26. Wajib memakai pakaian yang bukan berbahan kaos atau jeans ketika

bersantai; 27. Tidak diperkenankan menggunakan kerudung instan (bergo) ketika

pergi ke sekolah maupun bersantai di luar asrama. 28. Santriwati tidak diperkenankan memakai baju bermanset dan

berbahan sifon. 29. Santriwati harus mengenakan baju putih kurung sampai lutut, celana

hitam ketika menjalankan tugas sebagai penjaga tamu (harisah).

30. Santriwan dan santriwati tidak diperkenankan memakai jam tangan berbentuk gelang bertali serta jam tangan multifungsi (sebagai handphone)

Pasal 10

Page 173: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

157

Penegakan Disiplin

Pengurus Pondok Pesantren Daar el-Qolam dapat menegakkan disiplin

dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Santri yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku akan dikenakan tindakan disiplin sebagaimana yang diatur dalam Pasal 9.

2. Penegakan disiplin dilakukan oleh Bagian Pengajaran atau pihak yang terkait.

Pasal 11

Jenis Pelanggaran

Santri di Pondok Pesantren Daar el-Qolam tidak dibenarkan untuk

melakukan perbuatan sebagaimana disebut di bawah ini baik di dalam

maupun di luar asrama:

1. Melanggar ketentuan busana dan penampilan sebagaimana diatur dalam Pasal 10.

2. Mengucapkan kata-kata tidak sopan, kotor, mengganggu perasaan orang lain dan menimbulkan permusuhan.

3. Melakukan fitnah, provokasi dan agitasi. 4. Melakukan intimidasi dan kekerasan mental (bullying). 5. Berkelahi.

6. Melakukan perusakan dan vandalisme sarana dan prasarana Pondok. 7. Berjudi. 8. Membawa dan menggunakan senjata tajam atau senjata api. 9. Membawa atau memiliki atau menyimpan atau menyebarkan atau

memperdagangkan atau mengunakan narkotika dan obat-obatan terlarang.

10. Membawa atau memiliki atau menyimpan atau menyebarkan atau memperdagangkan atau mengunakan bahan peledak.

11. Mengkonsumsi minuman keras. 12. Meninggalkan pondok tanpa izin. 13. Merokok.

14. Mengambil hak orang lain atau mencuri.

15. Berkhalwat. 16. Melakukan pergaulan bebas atau asusila. 17. Terlibat organisasi terlarang. 18. Membawa atau menyimpan barang elektronik (selain laptop yang

terdaftar). 19. Menggunakan laptop yang terdaftar tidak pada waktu yang

ditentukan.

Page 174: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

158

20. Tidak ikut shalat berjama’ah tanpa izin dari bagian yang terkait. 21. Menghina pondok atau bagian-bagian atau intitusi yang ada dalam

Pondok. 22. Terlambat kembali ke Pondok tanpa alasan yang dibenarkan atau

tanpa konfirmasi. 23. Tidur di kamar lain atau ranjang orang lain. 24. Membuat perkumpulan ilegal (gank). 25. Mandi bersama berdua atau lebih dalam satu kamar mandi. 26. Berbohong sedang menstruasi (bagi santriwati). 27. Melakukan transaksi jual beli/berdagang antar santri.

28. Perbuatan-perbuatan lain yang dilarang oleh perundangan yang

berlaku di Indonesia. 29. Bermain Kartu dan atau sejenisnya dam 30. Menarik iuran diluar iuran wajib tanpa izin dari bagian pengasuhan. 31. Mengadakan acara ulang tahun.

Pasal 12

Sanksi Pelanggaran

Santri di Pondok Pesantren Daar el-Qolam melakukan jenis pelanggaran

sebagaimana termaktub dalam Pasal 11 akan mendapatkan sanksi sebagai

berikut:

No Jenis Pelanggaran Sanksi-Sanksi

1 Melanggar ketentuan busana dan penampilan sebagaimana diatur dalam Pasal 10

Penugasan edukasi

2 Mengucapkan kata-kata tidak sopan, kotor, menganggu perasaan orang lain dan menimbulkan permusuhan.

1 kali : Penguasaan edukatif

2 kali :

Perjanjian orang tua dan penugasan edukatif

3 Melakukan fitnah, provokasi dan agitasi

1 kali :

Perjanjian orang tua dan penugasan edukatif

2 kali : Diberhentikan

4 Melakukan intimidasi dan kekerasan mental (bullying)

1 kali :

Perjanjian orang tua dan penugasan edukatif

2 kali : Diberhentikan

5 Berkelahi 1 kali

:

Perjanjian orang tua dan dibotak (untuk santriwan) Perjanjian orang tua dan penugasan edukatif (untuk santriwati)

2 kali : Diberhentikan

6 Melakukan perusakan dan vandalisme sarana dan prasarana Pondok

1 kali :

Perjanjian orang tua dan denda penggantian

2 kali : Diberhentikan

7 Berjudi Diberhentikan

8 Membawa dan menggu- Diberhentikan

Page 175: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

159

No Jenis Pelanggaran Sanksi-Sanksi

nakan senjata tajam atau senjata api

9 Membawa atau memiliki atau menyimpan atau menyebarkan atau memperdagangkan atau mengunakan narkotika dan obat-obatan terlarang

Diberhentikan

10 Membawa atau memiliki atau menyimpan atau menyebarkan atau memperdagangkan atau mengunakan bahan peledak

Diberhentikan

11 Mengkonsumsi minuman keras Diberhentikan

12 Meninggalkan pondok tanpa izin (kabur)

1 kali : perjanjian orang tua dan penugasan edukatif

2 kali : Diberhentikan

13 Merokok 1 kali : Perjanjian orang tua dan penugasan edu- katif

2 kali : Diberhentikan

14 Mengambil hak orang lain atau mencuri

1 kali : perjanjian orang tua dan penugasan edu- katif

2 kali : Diberhentikan

15 Berkhalwat 1 kali : perjanjian orang tua dan penugasan edu- katif

2 kali : Diberhentikan

16 Melakukan pergaulan bebas atau asusila

Diberhentikan

17 Terlibat organisasi terlarang Diberhentikan

18 Membawa atau menyimpan barang elektronik (selain laptop yang terdaftar)

1 kali : Diguyur air, pemanggilan orang tua dan penugasan edukatif

2 kali : perjanjian orang tua dan penugasan edu- katif

3 kali : Diberhentikan

19 Menggunakan laptop yang terdaftar tidak pada waktu yang ditentukan

1 kali : Dilarang menggunakan laptop selama 3 bulan

2 kali : Diguyur air, pemanggilan orang tua dan penugasan edukatif

3 kali : Dilarang membawa laptop, guyur air dan perjanjian orang tua

20 Tidak ikut shalat berjama’ah tanpa izin atau dispensasi yang dibenarkan

1 kali : Penugasan edukatif

2 kali : Penugasan edukatif dan pemanggilan orang tua

3 kali : Penugasan edukatif, dibotak dan pemanggilan orang tua (untuk santriwan) Penugasan edukatif dan pemanggilan orang tua (untuk santriwati)

Page 176: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

160

No Jenis Pelanggaran Sanksi-Sanksi

4 kali : Skorsing selama 2 bulan dan perjanjian orang tua

5 kali : Diberhentikan

21 Menghina Pondok atau bagian-bagian atau institusi yang ada dalam Pondok

Diberhentikan

22 Terlambat kembali ke Pondok tanpa alasan

1 harI : Penugasan edukatif selama 3 hari

2 hari : Penugasan edukatif selama 6 hari

3 hari : Potong rambut pendek atau jemur (untuk santriwan)

Jemur dan penugasan edukatif (untuk santriwati)

4 hari : Dibotak atau jemur (untuk santriwan) Diguyur dan jemur (untuk santriwati)

5 hari : Diberhentikan

23 Tidur di kamar lain atau ranjang orang lain

1 kali : Nasehat dan tanda tangan wali asuh asrama

2 kali : Tanda tangan wali asuh dan penugasan edukatif

3 kali : Diguyur air dan tanda tangan wakil direktur 3 bagian pengasuhan

24 Membuat perkumpulan ilegal 1 kali : Penugasan edukatif dan diguyur air

2 kali : Perjanjian orang tua dan penugasan edukatif

25 Mandi bersama berdua atau lebih dalam satu kamar mandi

1 kali : Nasehat dan tanda tangan wali asuh asrama

2 kali : Tanda tangan wali asuh dan penugasan edukatif

26 Berbohong sedang menstruasi (bagi santriwati)

1 kali : Diguyur air, penugasan Edukatif

2 kali : Diguyur air, penugasan, perjanjian orang tua

27 Melakukan transaksi jual beli/berdagang antar-santri

1 kali : Perjanjian dengan orang tua

2 kali : Diberhentikan

28 Bermain kartu remi atau sejenisnya

1 Kali : Pemanggilan orang tua dan tugas edukatif

2 Kali : Perjanjian oang tua dan tugas edukatif

3 Kali : Perjanjian orang tua dan skorsing 10 hari

4 kali : Diberhentikan

29 Menarik iuran diluar iuran wajib tanpa izin dari bagian Pengasuhan

1 Kali : Perjanjian dan dipanggil orang tua

2 Kali : Diberhentikan

30 Menonton film atau membaca 1 kali : Botak dan tugas edukatif

Page 177: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

161

No Jenis Pelanggaran Sanksi-Sanksi

buku non edukatif/porno 2 kali : Pemanggilan orang tua botak dan tugas edukatif

3 kali : Perjanjian orang tua, botak dan tugas edukatif

4 kali : Botak dan skorsing

5 kali : Diberhentikan

31. Perbuatan-perbuatan lain yang dilarang oleh perundangan yang berlaku di Indonesia

Diputuskan sesuai dengan sanksi yang berlaku

32. Tidak mengikuti mengaji al-Qur’an kelompok setelah maghrib dan setelah shalat asar pada bulan ramadhan

1 Kali : Penugasan eduktif

2 Kali : Hafalan al-Qur’an

3 Kali : Perjanjian orang tua

33. Berbelanja online 1 Kali : Penugasan eduktif

2 Kali : Pemanggilan orang tua

3 Kali : Perjanjian orang tua

34. Dijenguk pada di luar waktu yang ditentukan

1 Kali : Penugasan eduktif

2 Kali : Pemanggilan orang tua

35. Menyalahi izin pulang dari pengasuhan

1 Kali : Penugasan eduktif

2 Kali : Pemanggilan orang tua

3 Kali : Diberhentikan

36. Mengecat rambut 1 Kali : Penugasan eduktif

2 Kali : Pemanggilan orang tua

Page 178: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

162

Lampiran 19

Program Kerja/KPI Bidang Pengasuhan Putri

Page 179: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

163

Page 180: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

164

Page 181: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

165

Lampiran 20

Program Kerja/KPI Bidang Pengasuhan Putra

Page 182: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

166

Page 183: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

167

Page 184: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

168

Page 185: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

169

Lampiran 21

Surat Perjanjian Tertulis Santri

Page 186: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

170

Page 187: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

171

Page 188: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

172

Lampiran 22

Pendanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Page 189: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

173

Lampiran 23

Surat Bimbingan Skripsi

Page 190: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

174

Lampiran 24

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 191: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

175

Lampiran 25

Surat Keterangan Penelitian

Page 192: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

176

Lampiran 26

Lembar Uji Referensi

Page 193: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

177

Page 194: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

178

Page 195: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

179

Page 196: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

180

Page 197: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

181

Lampiran 27

Hasil Dokumentasi

Page 198: IMPLEMENTASI PEMBINAAN PESERTA DIDIK DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48057...ii ABSTRAK Anis Purwanti (NIM 11150182000081), Implementasi Pembinaan Peserta

182

Lampiran 28

Biodata Penulis

Biodata Penulis

Anis Purwanti, lahir di Klaten 19 Juni

1997. Anak pertama dari 2 bersaudara dari

pasangan Bapak Sarsono dan Ibu Kaminah.

Email penulis yaitu

[email protected].

Penulis menempuh pendidikan dasar di

SDN Gandasari 1, kemudian melanjutkan

di SMP PGRI Jatiuwung dan pendidikan

menengah di SMAN 15 Kota Tangerang

Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Saat ini

penulis merupakan mahasiswi di Jurusan

Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2015-2019 dan lulus

dengan menyandang gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd). Penulis pernah aktif

dalam organisasi intra kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Manajemen Pendidikan, Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(SEMA-FITK) dan organisasi ekstra kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Islam

(HMI) Cabang Ciputat dan Ikatan Mahaiswa Manajemen/Administrasi

Pendidikan dan Manajemen Pendidikan Islam Seluruh Indonesia (IMMAPSI)

serta beberapa aktivitas lainnya. Dengan semangat dan motivasi untuk terus

belajar, berusaha dan memperbaiki diri, penulis akhirnya telah menyelesaikan

skripsi ini. Semoga dengan adanya karya ini mampu memberikan kontribusi

positif bagi dunia pendidikan. Aamiin ya Rabbal aalamiin.