IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

19
IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. SITI KHADIJAH KOTA BATU) SKRIPSI OLEH: NUNUK SETIYOWATI NPM. 21601014031 UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI 2020

Transcript of IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

Page 1: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR

(STUDI KASUS DI RA 11. SITI KHADIJAH KOTA BATU)

SKRIPSI

OLEH:

NUNUK SETIYOWATI

NPM. 21601014031

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

2020

Page 2: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

ABSTRAK

Setiyowati, Nunuk. 2020. Implementasi Media Bergambar (Studi Kasus Di RA.11

Siti Khadijah Kota Batu). Skripsi, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Malang. Pembimbing 1: Devi Wahyu Ertanti, SPd. M.Pd. Pembimbing 2: Mutiara Sari Dewi, M.Pd.

Kata Kunci : Implementasi, Media Bergambar, Pengaruh Penggunaan Gawai,

Anak Usia Dini, Pembelajaran Jenjang Usia Dini

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan anak-anak sepanjang hari,

karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Anak usia

dini tidak membedakan antara bermain, bekerja dan belajar. Anak-anak pada

umumnya sangat menikmati permainan dan akan terus melakukannya dimanapun

dan kapanpun mereka memiliki kesempatan, karena bermain adalah suatu

kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang sampai muncul kesenangan dan

kepuasan pada diri anak-anak.

Banyaknya anak usia dini terpapar pengaruh penggunaan gawai di

lembaga RA 11. Siti Khadijah Kota Batu, menjadikan peneliti termotivasi untuk

melakukan penelitian dengan tujuan dapat mengatasi keadaan tersebut.

Implementasi media bergambar dengan studi kasus, diharapkan menjadi solusi

yang baik bagi lembaga dan pendidik agar bisa menyajikan kegiatan belajar

mengajar yang sesuai dengan standart operasional prosedur yang ditetapkan.

Kreatifitas dan inovasi pendidik dalam menyajikan pembelajaran yang sesuai

dengan karakter dan kebutuhan anak usia dini mutlak dibutuhkan demi

tercapainya tujuan pendidikan bermakna dan menyenangkan.

Page 3: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

Upaya yang ditempuh peneliti dalam mengatasi pengaruh penggunaan

gawai pada anak usia dini dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis

penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus yang memusatkan pada satu objek

untuk dipelajari secara intensif sebagai suatu kasus yang harus segera dapat

ditemukan solusinya. Triangulasi data merupakan teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan data dari sumber valid melalui wawancara mendalam kepada

informan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data

menggunakan teknik analisis taksonomi melalui pengamatan secara terus menerus

untuk memperoleh data dan hasil penelitian yang akurat dan dapat dipercaya.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah, dapat di atasinya

pengaruh penggunaan gawai pada anak usia dini dengan implementasi media

bergambar. Aspek ketercapaian perkembangan kecerdasan anak usia dini menjadi

optimal dan lebih baik dalam kegiatan belajar sambil bermain dan bermain seraya

belajar yang disajikan pendidik melalui implementasi media bergambar dalam

kegiatan pembelajaran bermakna. Simpulan dan saran peneliti adalah, selain

inovasi dan kreativitas pendidik dalam penyajian pembelajaran, kerjasama

orangtua peserta didik dalam pola asuh juga sangat diperlukan agar anak usia dini

bisa tumbuh dan berkembang optimal memiliki kesiapan yang baik untuk bisa

melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya.

Page 4: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. KONTEKS PENELITIAN

Teknologi membuat anak-anak generasi alfa tidak mengenal proses.

Anak-anak selalu ingin dipuaskan dengan cepat dan apa yang diinginkan harus

segera didapatkan, akibatnya anak menjadi mudah bosan dan cenderung

egosentrisnya tidak terkontrol. Anak-anak generasi alfa merupakan generasi

milenial yang terlahir pada abad 21 rentanan tahun 2010-2025 yang membuat

kelahiran mereka langsung terpapar kecanggihan teknologi yang lekat dengan

kehidupan mereka. Orangtua generasi alfa didominasi oleh kelompok milenial

yang telah lebih dulu familiar dengan perkembangan teknologi.

Sikap anak yang identik selalu ingin tahu dan penasaran akan hal baru

dan bercampur dengan asupan informasi dari internet menimbulkan kekhawatiran

tersendiri, terutama dalam masa tumbuh kembang anak usia dini. Disisi lain gawai

memiliki berbagai fitur dan aplikasi menarik, bervariasi, interaktif dan fleksibel,

sehingga menambah daya tarik bagi setiap orang terutama bagi anak usia dini.

Gawai memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia jika digunakan dengan

baik dan tepat, tetapi gawai juga memberikan dampak negatif khususnya bagi

anak usia dini jika digunakan tanpa adanya pengawasan orangtua.

Di era disrupsi ini anak-anak telah menjadi konsumen aktif, kebanyakan

orangtua dizaman milenial lebih memilih praktis dan instant dalam pola asuh

terhadap anak-anak mereka, asalkan anak mau sekolah, masuk kelas, diam tidak

membuat keributan orangtua akan dengan tenang dan bangga memberikan gawai

Page 5: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

2

pada anak-anak mereka. Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan mulai

tanggal 04 Nopember 2019 terdapat 11 peserta didik kelompok A dari jumlah 38

anak didik di lembaga RA. 11 Siti Khadijah Kota Batu telah terpapar penggunaan

gawai. Anak mulai rewel dan menangis ketika gawai kesayangannya tidak berada

dalam genggaman tangannya pada saat pergi kesekolah, di dalam kelaspun anak-

anak yang terbiasa dengan gawai tidak mau belajar bersama teman-teman dan

gurunya, mereka lebih cenderung bersikap egois tidak mau berinteraksi dan tidak

mau mengikuti aturan/disiplin kelas. Tentu hal ini menjadikan pembelajaran

belum bisa berjalan dengan baik

Dalam hal ini orangtua yang tidak memikirkan dan tidak mengetahui

berapa durasi waktu yang baik dalam anak menggunakan gawai dan kurang faham

pada fase tumbuh kembang anak usia dini tidak dapat melakukan banyak hal

selain menuruti keinginan anak. Padahal pada hakikatnya, anak belum saatnya

mengenal gawai, mereka masih memerlukan interaksi yang lebih luas dengan

lingkungan sekitarnya. American Academy of Pediatrics tahun 2016 telah

mengeluarkan pedoman yang merekomendasikan untuk anak usia 2 hingga 5

tahun hanya boleh menggunakan gawai tidak lebih dari 1 jam setiap harinya.

Idealnya anak mengenal gawai pada usia diatas 12 tahun (AAP, 2020).

Anak usia dini adalah aset masa depan suatu bangsa yang harus

diperhatikan dalam setiap tahap masa perkembangannya. Semua aspek

perkembangan yang ada pada anak usia dini tercantum dalam Kurikulum 2013,

Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standart Nasional Pendidikan

Anak Usia Dini meliputi kecerdasan moral agama, kecerdasan motorik,

Page 6: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

3

kecerdasan kognitif, kecerdasan sosial emosional, kecerdasan bahasa serta

kecerdasan seninya harus mendapatkan stimulus, tauladan dan pembiasaan yang

berulang, tegas dan konsisten. Orangtua yang bijak dan berfikir jauh kedepan

harus mau belajar dan mengetahui tentang berbagai keunikan dan karakter yang

dibutuhkan dalam fase tumbuh kembang anak usia dini agar anak usia dini benar-

benar menjadi generasi unggul yang siap menghadapi segala tantangan dan

perubahan zaman. Seperti dalam sebuah Hadits mengatakan:

Yang artinya: “Setiap anak dilahirkan ke dunia dalam keadaan fithrah (suci). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi”. (HR. Al-Baihaqi dan At-Thabrani).

Dalam hadits tersebut diterangkan bahwa setiap anak terlahir fitrah

(suci), fitrah manusia dimaknai dengan potensi-potensi yang dimiliki. Konsep

Fitrah dalam Islam ialah setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang baik

dari orang tuanya, sehingga anak tersebut dapat berguna bagi nusa dan bangsanya.

Demikian pula seperti teori “Tabula rasa” tentang anak usia dini yang

dikemukakan John Locke bahwa setiap anak dilahirkan seperti kertas putih yang

siap diisi dengan bermacam goresan tinta. Teori ini memandang bahwa pada saat

lahir anak tidak berdaya dan tidak memiliki apa-apa. Anak berada dan hidup di

dalam lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan dirinya.

Implementasi media bergambar dalam hal ini diharapkan dapat membantu anak

usia dini menuangkan imajinasinya secara maksimal dengan arahan dan

bimbingan guru dan orangtua.

Page 7: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

4

Gawai memang memiliki dampak negatif bagi tumbuh kembang anak

usia dini, meski memang ada dampak positifnya. Dampak negatif dan positif bagi

anak usia dini yang menggunakan gawai di lembaga PIAUD RA.11 Siti Khadijah

Kota Batu yaitu; dampak negatif antara lain merusak mata/radiasi emisi, perilaku

agresif dan menyendiri, minat belajar rendah, prestasi dan kreativitas menurun,

sulit berinteraksi dengan orang disekitarnya, mengganggu pendengaran dan

mengganggu saat istirahat, sedangkan dampak positif antara lain memperkaya

imajinasi, mencari informasi, menambah pengetahuan dan teman, serta

mengetahui cara belajar menggunakan metode-metode baru. Pada akhirnya anak

yang akan menjadi korban dampak negatif bila penggunaan gawai tanpa

pendampingan dari orangtua (Republika, 2019).

Melihat berbagai dampak negatif positif dari pengaruh penggunaan

gawai tersebut, menunjukkan bahwa implementasi media bergambar sangat

dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan tumbuh kembang dan peningkatan

segala aspek perkembangan yang ada pada anak usia dini. Peneliti dalam hal ini

menekankan penggunaan media bergambar yang efektif dan maksimal akan

membantu anak usia dini dalam meningkatkan kreatifitas dan daya imajinasi anak

usia dini untuk mengurangi dan meminimalisir pengaruh penggunaan gawai.

Media bergambar yang peneliti gunakan dalam bentuk kartu bergambar

yang telah peneliti sesuaikan dengan tema pembelajaran, tingkat kebutuhan dan

kemampuan setiap anak usia dini sekaligus menyenangkan anak usia dini dalam

bermain dan menggunakannya. Kartu bergambar tersebut antara lain berbentuk;

kartu huruf dan angka, kartu hijaiyah dan angka, kartu perlengkapan beribadah,

Page 8: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

5

kartu perlengkapan sekolah dan belajar anak, kartu perlengkapan makan/mandi,

kartu gambar hewan dan tumbuhan berikut gambar visual dan warna yang cerah

yang mendukung kartu-kartu tersebut untuk menarik minat belajar anak usia dini.

Harapan dengan adanya implementasi media bergambar yang peneliti

sajikan, akan sangat membantu bagi semua orangtua dalam pola asuh bagi anak-

anak untuk meminimalisir dalam pengaruh penggunaan gawai, terutama bagi

orangtua akan menambah wawasan dan dapat mengarahkan ke arah yang lebih

positif dalam proses tumbuh kembang anak usia dini. Disisi lain peran media

bergambar akan sangat membantu kreativitas anak dalam berimajinasi, serta

meningkatkan kemampuan gerak motorik halus kasar dan perkembangan kognitif

anak akan lebih optimal.

B. FOKUS PENELITIAN

Dari uraian konteks penelitian ini, dapat dirumuskan fokus penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi media bergambar agar bisa mengatasi pengaruh

penggunaan gawai pada anak usia dini?

2. Bagaimana meningkatkan implementasi media bergambar dalam upaya

mengatasi pengaruh penggunaan gawai pada anak usia dini?

3. Bagaimana aspek ketercapaian perkembangan kecerdasan anak usia dini

dengan implementasi media bergambar?

Page 9: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

6

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan fokus penelitian, maka tujuan penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Mendeskripsikan implementasi media bergambar agar bisa mengatasi

pengaruh penggunaan gawai pada anak usia dini.

2. Mendeskripsikan peningkatan implementasi media bergambar dalam upaya

mengatasi pengaruh penggunanan gawai pada anak usia dini.

3. Mendeskripsikan aspek ketercapaian peningkatan perkembangan kecerdasan

anak usia dini melalui implementasi media bergambar.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Hasil penelitian ini banyak sekali kegunaannya, baik bagi orangtua, anak

usia dini, masyarakat dan seluruh pelaku pendidikan agar dapat berjalan

beriringan menciptakan dan menyiapkan generasi yang tangguh dan unggul di

masa yang akan datang.

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu

pengetahuan dan wawasan khususnya orangtua. Serta menambah referensi

masyarakat dalam memahami permasalahan pengaruh penggunaan gawai

pada anak usia dini.

2. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pembelajaran dan menambah pengetahuan lebih luas dengan implementasi

media bergambar dalam upaya mengatasi pengaruh penggunaan gawai pada

Page 10: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

7

anak usia dini dengan pengawasan orang tua, serta menambah ilmu

pengetahuan bagi para pembaca.

E. DEFINISI OPERASIONAL

Kesalahan dalam menafsirkan dan memahami istilah-istilah yang ada

bisa saja terjadi, oleh karena itu peneliti perlu memberi penegasan serta penjelasan

dari istilah-istilah yang berkaitan dengan judul penelitian sebagai berikut:

1. Implementasi Media Bergambar

Suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang disusun secara

matang dan terperinci.

2. Media Bergambar

Alat visual yang bisa dilihat dan diraba serta tidak mempunyai unsur suara

(audio), yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan berfungsi untuk

menyampaikan pesan sekaligus sebagai sarana pembelajaran yang

diberikan guru kepada siswanya.

3. Pengaruh Penggunaan Gawai

Segala akibat atau hasil dari penggunaan gawai yang berakibat positif dan

negatif bagi tumbuh kembang anak usia dini.

4. Anak Usia Dini

Anak yang berada pada rentanan usia 0-6 tahun atau disebut golden age dan

berada dalam masa kritis. Arti kritis adalah sangat mempengaruhi

keberhasilan pada masa berikutnya, apabila masa kritis tidak memperoleh

rangsangan yang tepat dalam bentuk latihan atau proses belajar maka

diperkirakan anak akan mengalami kesulitan pada masa-masa perkembangan

Page 11: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

8

berikutnya. Sedangkan hakikat anak usia dini adalah individu yang unik

dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik,

kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus dan

sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak usia dini.

5. Pembelajaran Jenjang Usia Dini

Upaya pembinaan yang dilakukan secara sadar ditujukan dan dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan

dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan selanjutnya. Jenjang pendidikan anak usia dini

diselenggarakan melalui jalur pendidikan nonformal (KB,SPS,TPA) pada

usia 2-4 tahun, formal (TK/RA) pada usia 4-6 tahun, dan

informal/pendidikan dimulai dari keluarga sejak usia dalam kandungan

(1000 HPK/Hari Pertama Kelahiran) sampai dengan seterusnya.

Dirjen PAUD, Harris Iskandar menyatakan bahwa keluarga merupakan

salah satu pilar penting dalam tri sentra pendidikan (rumah, sekolah,

masyarakat) yang berperan penting dalam membentuk generasi emas yang

berkarakter dan berbudaya prestasi dimasa yang akan datang.

Page 12: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

BAB VI

PENUTUP

A. Temuan pokok

Berdasarkan uraian yang telah peneliti paparkan di atas, maka temuan

pokok dari penelitian ini adalah; anak usia dini terpapar pengaruh penggunaan

gawai banyak disebabkan oleh pola asuh orangtua dirumah. Orangtua berpendapat

bahwa anak yang menggunakan dan dapat dengan mudah bisa mengoperasikan

gawai dizaman sekarang adalah anak modern yang tidak ketinggalan zaman,

karena apapun bisa didapat dan dikerjakan dari aplikasi yang ada pada gawai.

Anak usia dini yang sudah bisa mengoperasikan gawai adalah anak milenial yang

pandai dalam pandangan orangtuanya.

Banyak orangtua yang mengesampingkan aspek perkembangan yang ada

pada anak usia dini, dikarenakan orangtua yang terlahir diabad milenial ini telah

terlebih dahulu terpapar dan familiar dengan penggunaan gawai. Sehingga dengan

alasan tersebut maka orangtua kebanyakan pekerja aktif dengan sendirinya akan

menggunakan gawai sebagai permainan tanpa kontrol atas pengasuhan anak

mereka yang banyak dititipkan kepada kedua orangtunya (kakek/nenek). Waktu

yang dimiliki orangtua bersama anaknya sangatlah minim dan bisa dikatakan

hampir tidak ada.

Berbagai fakta temuan pokok masalah di atas telah menjelaskan bahwa

anak usia dini terpapar penggunaan gawai bukanlah keinginan anak sendiri, anak

hanya mengerjakan dari kebiasan yang telah mereka terima dari kebiasaan sehari-

hari yang dilihat, dirasakan dan dikerjakan. Lingkungan disekitar anak usia

dinilah yang menjadikan terbentuknya suatu karakter pada anak, pola asuh dan

Page 13: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

lingkungan sekitar adalah faktor penentu paling dominan atas semua

perkembangan yang terjadi pada anak usia dini.

B. Kesimpulan

Pribadi anak usia dini terbentuk dari pola asuh dan lingkungan tempat

tinggal anak usia dini. Berbagai faktor yang mempengaruhi bagi tumbuh

kembangnya sangat berperan besar untuk kelangsungan fase perkembangan yang

optimal. Anak usia dini di era disrupsi ini banyak sekali terpapar pengaruh

penggunaan gawai, orangtua yang sadar dan peduli atas tahapan tumbuh kembang

anak usia dini pasti mampu untuk menggunakan gawai sebagai fungsi seharusnya.

Penerapan alat permainan edukatif media bergambar dalam hal ini berbentuk

kartu gambar visual adalah upaya untuk meminimalisir dampak dan pengaruh

negatif dari gawai pada anak usia dini.

Berbagai rangsangan baik yang didapat anak usia dini dari lingkungan

sekitar tempat anak usia dini tinggal sangat penting untuk menstimulus berbagai

potensi dan semua aspek tumbuh kembang yang ada. Hal ini tergantung dari

kesadaran orangtua sebagai guru pertama anak di rumah dalam menyajikan

suasana lingkungan pendidikan yang baik dan mendukung untuk tumbuh

kembang anak usia dini.

Gawai pada dasarnya sangat membantu dalam kehidupan manusia.

Karena dari gawai, antar individu satu dengan individu yang berjauhan bisa

berkomunikasi dan saling memberi kabar, untuk memperoleh pengetahuan baru

yang kurang dimengertipun informasi bisa didapat dari gawai. Berada ditangan

Page 14: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

yang bertanggungjawab gawai banyak dampak positifnya, wawasan baru dalam

segala bidang kehidupan manusia bisa terakses dengan mudah hanya dengan

sekali tekan pada salahsatu tombol gawai. Penggunaan dari aplikasi yang

bermanfaat dapat memberikan akses kemudahan bagi penggunanya.

Sedangkan dampak negatif dari gawai sudah banyak berpengaruh bagi

penggunanya, tanpa terkecuali bagi anak usia dini. Perilaku agresif, pasif, egois,

gangguan belajar, sulit mengendalikan diri dalam bersosialisasi, sulit

berkomunikasi bahkan sampai gangguan pada mata hingga menyebabkan

kebutaan dan obesitas adalah salah satu dari sekian banyak akibat pengaruh

penggunaan gawai yang tidak bertanggung jawab. Peran orangtua, pendidik,

lingkungan dan masyarakat hendaknya dapat bersikap bijak dengan mendukung

dalam semua upaya PAUD untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang

mandiri, berkarakter dan berkepribadian luhur.

C. Saran

Pengaruh penggunaan gawai pada anak usia dini agar dapat diminimalisir

pengaruh negatifnya, peneliti menyarankan beberapa alternatif yang harus

dilakukan oleh semua pelaku komponen pendidikan terutama orangtua,

diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Mengurangi intensitas penggunaan gawai secara bertahap,

menggunakan gawai ketika memang diperlukan saja.

2. Melakukan kegiatan yang tidak menggunakan gawai, menghargai

waktu berkumpul bersama keluarga/saudara dan teman.

Page 15: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

3. Membuang aplikasi/konten yang dapat membuat ketagihan.

4. Mengurangi notifikasi pada gawai, mengatur notifikasi hanya untuk

memunculkan pesan penting saja.

5. Memanfaatkan kreatifitas dan inovasi diri sendiri untuk berkreasi

menciptakan kegiatan yang melibatkan fisik motorik yang bermanfaat

bagi kesehatan tubuh/olahraga.

6. Selalu berfikiran positif, menggunakan waktu untuk beribadah dan

melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan

semua orang.

7. Penggunan gawai pada anak usia dini tidak dilarang namun harus

dibatasi.

8. Selalu bersyukur dan berterimakasih kepada Alloh SWT atas segala

karunia yang telah diberikan.

Page 16: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

DAFTAR RUJUKAN

AAP. (2020). Gawai sebagai sarana informasi dan komunikasi. Copyright 2020.

American Academy of Pediatrics. All rights reserved.

(Online) , (https://sains.kompas.com/read/2019/04/26/130106123/hai-

orangtua-perlajari-pedoman-baru-who-untuk-batasan-gadget-bagi-

anak-balita), diakses 12 Pebruari 2020 pukul 09.15 WIB.

Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi

VI hal. 134. Jakarta: PT Rineka Cipta

, (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

Depdiknas, KBBI, Balai Pustaka, Jakarta, (2005; 329). Fungsi sosial media

bergambar. (Online),

(https://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesia),

diakses Rabu 06 Nopemnber 2019, 23:00 WIB.

Dirjen PAUD, Iskandar. H. (2019). Keluarga Merupakan Pilar Penting Tri Sentra

Pendidikan.REPUBLIKA.co.id (Online) ,

(https://nasional.republika.co.id/berita/q0k4bj349/kemendikbud-

pendidikan-keluarga-harus-relevan-dengan-zaman) , di akses Rabu 06

Nopember 2019, 23:54 WIB

Hapidi, D. (2013), dalam Subana, (1998). Manfaat media bergambar.

(http://desihapidi.blogspot.com/2013/01/media-gambar-realita-dan-

model.html), diakses Rabu 10 Maret 2020, 23:59 WIB.

Haryana, D. (2019). Republika.CO.ID, Jakarta. Pendiri Yayasan Jiwa Semai

Amini (SEJIWA). (Online), (https://www.republika.co.id/berita/gaya-

hidup/parenting/19/10/09/pz3p1i328-bahaya-anak-gunakan-gawai-

tanpa-pendampingan) di akses Rabu 10 Maret 2019, 23:59 WIB.

Page 17: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

Haryoko, Sapto (2009). Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4. ISSN 2354-

614X.185. (Online),

(https://scholar.google.co.id/citations?user=C0PKDOcAAAAJ&hl=id

), diakses Sabtu 14 Maret 2020, 16:45 WIB.

Hasan, A. P. (2006). Psikologi Perkembangan Islami (Cet 1). Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Kompri, (2015: 227). Motivasi Pembelajaran Perspektif guru dan siswa.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Kompasiana, (2019). Anak Usia Dini Terpapar Penggunanan Gawai.

(Online),

(https://www.kompasiana.com/vernandaekahardianto9922/5e083c8dd

541df75e40d12c5/penggunaan-gawai-pada-anak-bermanfaat-atau-

berbahaya), di akses Sabtu 14 Maret 2020, 17:00 WIB.

Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT

RINEKA CIPTA

Nopalwiyanita, (2014). Depdiknas, USPN. (2004: 4). Jenjang Pendidikan Anak

Usia Dini Yang Diselenggarakan Pada Jalur Formal, Nonformal Dan

Informal. (Online),

(http://nopawilyanita.blogspot.com/2014/02/pendidikan-anak-usia-

dini-paud-dan.html), diakses Sabtu 14 Maret 2020, 17:05 WIB.

Prastiti, W. D. (2008). Psikologi anak usia dini. Jakarta: PT Indeks

Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standart Nasional Pendidikan

Anak Usia Dini. (Online),

(https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud137-

Page 18: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

2014StandarNasionalPAUD.pdf, diakses Rabu 06 Nopember 2019,

23:49 WIB.

Sadiman, A. (2003: 25). Media Pendidikan dan Syarat media bergambar Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Santi, D. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini Antara Teori dan Praktik. Jakarta:

PT Indeks

Semiawan, C. R (2008). Belajar Dan Pebelajaran Prasekolah Dan Sekolah

Dasar. Cet. II.Jakarta: PT Indeks.

, C. R. (2010). Kreativitas Keberbakatan Mengapa, Apa Dan

Bagaimana. Jakarta: PT indeks.

Sudjana, N., & Ahmad Rivai, (2010: 4). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo Offset

Sugiyono, (2007: 274). Triangulasi Dalam Pengujian Kredibilitas

(Online),

(http://etheses.uinmalang.ac.id/2511/7/09510124_Bab_3.pdf), diakses

, (2009). Karakteristik Anak Usia Dini.

(Online), (http://digilib.unila.ac.id/10526/23/BAB%20III.pdf), diakses

Senin 23 Maret 2020, 09:20 WIB.

, (2010). Metode penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: PT Indeks.

Page 19: IMPLEMENTASI MEDIA BERGAMBAR (STUDI KASUS DI RA 11. …

Sujiono, Y. N. (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT

Indeks.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Tentang pendidikan Anak Usia Dini Usia 0-6

Tahun. Jakarta: Sinar Grafika.

Santrock, J. W. (2012). Life Span Develepoment. Perkembangan Masa Hidup.

(Jilid I). Erlangga: PT Gelora Aksara Pratama.

.

Sugiyono, (2005: 89-90).Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: C.V

Alfabeta.