Download - PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

Transcript
Page 1: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

PALCOMTECH

SKRIPSI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN APLIKASI

NAGIOS SERVER BERBASIS LINUX PADA

PT. SRITRANG LINGGA INDONESIA

Diajukan Oleh :

1. YESTINUS SURANTO /012090087

2. AGUSTIO PRAYOGI /012090223

3. AHMAD EFENDI /012090232

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Komputar

PALEMBANG

2015

Page 2: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era digital ini, komunikasi menggunakan paket data sudah

menjadi salah satu kebutuhan utama khalayak umum, jadi tidak heran jika

kita bisa menemukan banyak jaringan komputer di berbagai tempat. Kita bisa

menemukan jaringan komputer di kantor-kantor, sekolah, mall, bandara, dan

tempat umum lainya. Dengan menjamurnya jaringan-jaringan komputer ini

maka diperlukan suatu monitoring jaringan pada setiap jaringan komputer

supaya pada jaringan-jaringan komputer tersebut dapat berjalan dengan

efektif dan optimal secara continue mengingat padatnya trafik yang ada

untuk dilayani oleh jaringan-jaringan komputer tersebut.

PT. Sritrang Lingga Indonesia merupakan perusahaan yang

mengembangkan industri karet Indonesia. PT. Sritrang Lingga Indonesia

adalah proyek join venture yang pertama antara Sri Trang Agro-Industry Plc

Thailand (STA) dan PT. Lingga Djaja dari Indonesia (LD) untuk

memproduksi Crumb Rubber (SIR20) untuk komoditas eksport. Jaringan PT.

Sritrang Lingga Indonesia memiliki dua buah server yaitu web server yang

berfungsi sebagai web database dan data server perusahaan sebagai pusat

data backup seluruh karyawan dan proxy server sebagai router gateway.

Kendala atau permasalahan yang sering dihadapi adalah belum adanya

fasiltas monitoring server atau jaringan yang dimiliki perusahaan. Jika suatu

Page 3: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

2

jaringan komputer sudah up dan dapat berjalan dengan baik maka pekerjaan

sudah selesai dan jaringan komputer dapat bekerja dengan baik. Padahal

setelah jaringan komputer tersebut sudah bisa berjalan dengan baik masih

harus dilakukan pemeliharaan atau maintenance untuk menjaga performa

jaringan, memastikan availability, dan improving performance. Oleh karena

itu, monitoring jaringan komputer sangat penting peranannya pada sebuah

jaringan komputer..

Monitoring jaringan komputer juga berfungsi sebagai tracker atau

system pertama yang digunakan untuk mencari dimana permasalahan yang

dialami suatu jaringan komputer apabila terjadi slow ataupun failing

components yang disebabkan oleh berbagai macam hal seperti overloaded,

crashed application servers, web servers dan other systems, permasalahan

koneksi network dan device, ataupun juga human error. Monitoring jaringan

komputer juga digunakan untuk memeriksa penggunaan bandwidth,

application performance, server performance. Selain itu, dengan adanya

monitoring jaringan komputer, administrator juga dapat membuat sebuah

database mengenai informasi-informasi penting yang bisa digunakan untuk

perencanaan pengembangan jaringan di masa depan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Penulis tertarik untuk membuat

tugas akhir dengan judul ”Perancangan dan implementasi sistem monitoring

jaringan menggunakan aplikasi Nagios Server berbasis Linux pada

PT. Sritrang Lingga Indonesia.“

Page 4: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, permasalahan pada penelitian ini adalah

”Bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring jaringan

menggunakan aplikasi Nagios Server berbasis Linux pada PT. Sritrang Lingga

Indonesia? ”

1.3 Ruang Lingkup

Agar permasalahan lebih terarah dan tidak menyimpang, maka perlu

adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah

1. Merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring jaringan

menggunakan aplikasi Nagios Server berbasis Linux Ubuntu server 12.04

LTS.

2. Memonitoring service yang berjalan di PT. Sritrang Lingga Indonesia,

seperti web database server dan server data ( LAN ) dan performa koneksi

proxy server.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk merancang server sistem monitoring jaringan menggunakan aplikasi

Nagios Server berbasis Linux pada PT. Sritrang Lingga Indonesia.

2. Untuk meminimalisasi permasalahan dan kerusakan pada jaringan

komputer di PT. Sritrang Lingga Indonesia.

Page 5: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

4

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah

1. Memahami cara kerja monitoring jaringan komputer serta mendapatkan

solusi pemecahan masalah dengan menggunakan aplikasi Nagios Server

2. Dengan monitoring jaringan komputer seorang admin dapat membuat sebuah

database mengenai informasi-informasi penting yang bisa digunakan untuk

perencanaan pengembangan jaringan di masa depan.

1.6 Sistematika Penulisan

Skripsi ini ditulis dalam Enam bab dan masing-masing bab terbagi dalam

sub-sub bab. Sistematika penulisan skripsi ini disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini Penulis akan menguraikan tentang latar

belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini menjelaskan tentang sejarah perusahaan, struktur

organisasi, wewenang dan tanggung jawab karyawan

perusahaan dan kegiatan kerja yang dilakukan.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan pembahasan mengenai landasan

teori yang berkaitan dengan pokok permasalahan dalam

penelitian.

Page 6: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

5

BAB IV METODE PENELITIAN

Dalam bab ini membahas waktu penelitian, jenis data, teknik

pengumpulan data dan Metode penelitian.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas mengenai hasil dari penelitian yang

telah dilakukan dan membahas mekanisme penelitian yaitu

implementasi, pengujian serta pengambilan data QoS

BAB IV PENUTUP

Menguraikan beberapa kesimpulan dari pembahasan masalah

serta memberikan saran yang bermanfaat.

Page 7: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Pada tahun 2005 didirikan PT. SRITRANG LINGGA

INDONESIA dengan tujuan utama untuk mengembangkan industri karet

Indonesia. Sri Trang Lingga Indonesia adalah proyek join venture yang

pertama antara Sri Trang Agro-Industry Plc Thailand (STA) dan

PT. Lingga Djaja dari Indonesia (LD) untuk memproduksi Crumb Rubber

(SIR20) untuk komoditas eksport. Join Venture ini malibatkan

pengalaman yang luas dari STA Group dalam industri pengolahan karet,

ditambah dengan pengetahuan lokal dari Lingga Djaja Group yang oleh

partner join venture diharapkan dapat membangun pabrik yang modern

dan canggih yang berada di wilayah Palembang. Lokasi pabrik berhadapan

dengan Sungai Musi dan memiliki total area seluas 40 ha. Pabrik di desain

dengan konsep efisien dengan tujuan utama sebisa mungkin memproduksi

SIR20 terbaik dan juga memberikan kesejahteraan bagi karyawan di

pabrik.

2.2 Profil Perusahaan

1. Integrasi, mencakup nilai disiplin, tanggung jawab, bisa dipercaya.

Page 8: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

7

2. Profesionalism, yang mencakup ilmu pengetahuan, keahlian dan

kopetensi di bidang profisional dalam menjalankan bisnis.

3. Excellent, (Terbaik), yang mencakup bahasa untuk pelayanan dan hasil

yang terbaik.

2.3 Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi di PT. Sritrang Lingga Indonesia (SLI) adalah :

1. Visi

Visi PT. Sritrang Lingga Indonesia Palembang yaitu :

a. Menjadi pilihan utama pelanggan dan mitra usaha

b. Menjadi Kebanggaan karyawan.

c. Menjadi satu besar perusahaan karet umum yang dikenal tingkat

regional.

2. Misi

a. Berusaha di bidang karet umum dengan memberikan pelayanan yang

terbaik, bereputasi, inovatif dan terpercaya.

b. Menyelenggarakan layan karet yang sangat berkualitas.

c. Menyelenggarakan pengembangan dan usaha yang sejalan dengan

menyelenggarakan pengolah proaktif dan andal guna meningkatkan

pelayanan pabrik dan kesejahteraan pegawai.

d. Menyelenggarakan tata kelola modern, transparan dan akuntabel.

e. Mengarahkan dan membantu karyawan mengembangkan secara

optimal.

Page 9: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

8

2.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan mempunyai peranan

yang sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, untuk

itulah struktur organisasi harus dirancang sesuai dengan tingkat kebutuhan

dan keadaan perusahaan. Dengan demikian struktur organisasi yang baik

dapat membagi seluruh tugas, wewenang dan tanggung jawab antar unit-

unit organisasi.

Adapun struktur organisasi PT. Sritrang Lingga Indonesia bisa

dilihat pada Gambar 2.1 :

Gambar 2.1 Struktur organisasi PT. Sritrang Lingga Indonesia

DIREKTUR

MANAGER ADMINISTRATOR

SUPERVISOR

DATA

MANAGER

HRD

SUPERVISOR

DATA

MANAGER

ENGINEERING

SUPERVISOR

DATA

SUPERVISOR

LAPANGAN

MANAGER

PRODUCTION

SUPERVISOR

DATA

SUPERVISOR

LAPANGAN

FACTORY

ENGINEERING

Page 10: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

9

2.5 Uraian Tugas Wewenang

1. Directur

Bertanggung jawab menyetujui pelaksanaan keputusan factory

engineering dan meng audit data setiap bulan nya .

2. Factory Engineering

Bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan dan semua langkah

yang akan di ambil, Melakukan pengawasan dan terhadap semua

manager.

3. Manager

Memiliki andil dalam memajukan perusahaan serta memberikan inovasi

terobosan baru pada setiap departemen.

4. Supervisor Lapangan

Bertanggung jawab semua yang terjadi di lapangan dan memberikan

arahan kepada semua karyawan yang sedang bekerja.

5. Supervisor Data

Bertanggung jawab atas semua dokumen perusahaan baik dokumen

masuk maupun keluar dan Menyiapkan, mengontrol dan mengawasi

semua dokumen masuk dan keluar departemen, Menyiapkan dokumen

ISO untuk audit, Menyiapkan dokumen dan mengontrol data-data

prepertive maintenance.

Page 11: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

10

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Landasan Teori

3.1.1 Jaringan Komputer

Menurut Herlambang (2008:1), jaringan komputer adalah

sekelompok otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi

melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi,

program aplikasi, dan perangkat keras seperti printer, dvd drive maupun

harddisk, serta memungkinkan saling berkomunikasi secara elektronik.

Adapun sejumlah potensi jaringan komputer, antara lain:

mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan, komunikasi,

mengintegrasikan data, perlindungan data dan informasi, sistem

terdistribusi dan keteraturan aliran informasi.

3.1.2 Terminologi Jaringan

Menurut Pratama (2014:32), Jaringan komputer bersifat

scalable yaitu dapat membesar dan mengecil sesuai kebutuhan. Ini

berarti bahwa sebuah jaringan komputer dapar diperluas untuk

menjangkau sebanyak mungkin pengguna diberbagai wilayah geografis

hingga dipersempit untuk dapat digunakan sebagai pribadi oleh satu

pengguna atau beberapa pengguna pada satu lokasi saja.

Page 12: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

11

a. Local Area Network (LAN)

LAN merupakan jaringan komputer terkecil untuk pemakaian

pribadi. Jaringan LAN dibatasi oleh area yang relatif kecil,

umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor pada

sebuah gedung atau tiap-tiap ruangan.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN,

misal antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan

MAN menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil

kedalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh jaringan

kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan

antara satu dengan lainnya.

c. Wide Area Network (WAN)

WAN merupakan gabungan dari LAN yang ruang lingkupnya

dapat saja satu lokasi atau dapat tersebar di beberapa lokasi di

seluruh dunia. Jaringan ini membutuhkan minimal satu server untuk

setiap LAN dan minimal dua server yang mempunyai lokasi yang

berbeda untuk membentuknya.

d. Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar

yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu

negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat

berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang

dinamis dan interaktif.

Page 13: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

12

3.1.3 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Herlambang (2008:10), topologi jaringan adalah

susunan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan,

baik secara fisik (riil) dan logis (virtual). Berikut adalah jenis-jenis

topologi jaringan :

1. Topologi Bus

Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan

di awal penggunaan jaringan komputer karena topologi yang paling

sederhana dibandingkan dengan topologi lainnya. Jika komputer

dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk

seperti barisan melalui satu single kabel maka sudah bisa disebut

menggunakan topologi bus.

Dalam topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang

dapat mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua

komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima oleh

komputer yang dituju, seperti gambar 3.1, karena hanya satu

komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka

jumlah komputer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja karena

semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak komputer akan

menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya unjuk

kerja jaringan akan menjadi lambat.

Page 14: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

13

Sumber: http://www.jaringankomputer.org

Gambar 3.1 Topologi Bus

2. Topologi Star

Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering

digunakan. Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link

harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua

simpul atau komputer yang dipilihnya. Simpul pusat disebut

dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut

dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi

yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi

jaringan.

Jika hub terganggu (rusak) maka semua node yang di

hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi. Node

adalah titik suatu koneksi atau sambungan dalam jaringan,

sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan

meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan hub.

Keuntungan menggunakan topologi star yaitu:

a. Fleksibelitas tinggi.

Page 15: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

14

b. Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak

menganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel

menuju hub.

c. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.

d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika

terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak

akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel

yang putus yang tidak dapat digunakan.

e. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi bus.

Kelemahan menggunakan topologi star, bila traffic data cukup

tinggi dan terjadi collision, semua komunikasi akan ditunda, dan

koneksi akan dilanjutkan/dipersilahkan dengan cara random ketika

hub mendeteksi tidak ada jalur yang sedang digunakan oleh node

lain, seperti gamabar 3.2 Topologi Star.

Sumber: http://www.jaringankomputer.org

Gambar 3.2 Topologi Star

Page 16: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

15

3. Topologi Tree

Topologi tree disebut juga topologi star-bus. Topologi tree

merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan

dengan topologi bus. Topologi tree digunakan untuk

menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar

LAN dilakukan via hub. Masing–masing hub dapat dianggap

sebagai akar (root) dari masing–masing pohon (tree). Topologi

tree dapat mengatasi kekurangan topologi bus yang disebabkan

persoalan broadcast traffic, dan kekurangan topologi star yang

disebabkan oleh keterbatasan kapasitas port hub.

Karakteristik yang dimiliki topologi tree mirip dengan

topologi bus dan star. Begitu juga dengan peralatan, kabel , dan

teknik pemasangannya. Walaupun disebut sebagai jaringan bus,

namun tidak selalu harus menggunakan kabel coaxial, bisa saja

menggunakan serat optik, wireless, atau jenis kabel yang lain. Pada

gambar 3.3 Topologi tree banyak digunakan untuk WAN.

Sumber: http://www.jaringankomputer.org

Gambar 3.3 Topologi Tree

Page 17: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

16

4. Topologi Ring

Topologi ring sangat berbeda dengan topologi bus. Sesuai

dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat

dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap

komputer terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada

komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan

dengan komputer pertama. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar

3.4 Topologi Ring.

Sumber: http://www.jaringankomputer.org

Gambar 3.4 Topologi Ring

5. Topologi Mesh

Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point

atau satu–satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke

komputer lain melalui kabel, bisa menggunakan kabel coaxial,

twisted pair, bahkan serat optik. Topologi mesh sangat jarang

diimplementasikan, selain sulit juga sangat boros kabel. Apabila

jumlah komputer semakin banyak maka instalasi kabel jaringan

Page 18: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

17

akan semakin rumit juga. Pada awalnya jaringan mesh

dikembangkan untuk keperluan militer, barang kali pusat kontrol

senjata nuklir menggunakan topologi pada gambar 3.5, apabila

salah satu atau beberapa kabel putus masih tersedia rute alternatif

melalui kabel yang lain.

Sumber: http://www.jaringankomputer.org

Gambar 3.5 Topologi Mesh

3.1.4 Pengertian Komputer Server dan Client

Menurut Syafrizal (2005:3), Server adalah perangkat keras

yang berfungsi untuk memberi layanan bagi komputer lainnya di

jaringan dan client yang juga hanya meminta layanan dari server

tersebut. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan

melakukan login terlebih dahulu ke server yang dituju. Server dapat

berupa sistem komputer yang khusus dibuat untuk keperluan tertentu,

seperti untuk penggunaan printer secara bersama (print server), untuk

hubungan eksternal LAN ke jaringan lain (communication server), dan

file server yakni disk yang digunakan secara bersama oleh beberapa

Page 19: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

18

client. Server ini tidak dapat digunakan sebagai client, karena baik

secara hardware maupun software, ia hanya berfungsi untuk mengelola

jaringan. Ada pula server yang berupa workstation dengan disk drive

yang cukup besar kapasitasnya, sehingga server tersebut dapat juga

digunakan sebagai workstation oleh user. Sedangkan Client adalah

sebuah workstation yang menggunakan fasilitas yang diberikan oleh

suatu server.

3.1.5 Linux Ubuntu Server

Menurut Hendri (2012:4), Ubuntu berasal dari bahasa afrika

yakni “Humanity to others” yang berarti “Kemanusian untuk

sesama”. Atas dasar itula diluncurkannya Linux Ubuntu yang dirilis

2004. Sistem operasi ini adalah turunan dari distro Debian. Ubuntu

sendiri dibuat dengan tujuan selalu gratis tanpa adanya biaya lisensi,

bersifat opensource dan siap untuk dipergunakan dalam kondisi yang

stabil. Ubuntu didukung oleh perusahaan bernama Canonical. Ltd

yang memiliki tujuan untuk membantu perkembangan, distribusi dan

promosi dari produk-produk yang bersifat open source. Perusahaan

ini bermarkas di Eropa dan dipimpin oleh Mark Shuttleworth. Sejak

pertama kali diluncurkan, ubuntu mendapat perhatian yang sangat

besar dari pengguna linux yang lain. Hal ini disebabkan karena

kestabilan yang dimiliki oleh ubuntu itu sendiri. Selain itu

kenyamanan dan kemudahan yang dimiliki ubuntu.

Page 20: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

19

Paket-paket software Ubuntu berasal dari paket linux Debian.

Ubuntu memakai format paket dan manajemen paket Debian (APT

dan Synaptic). Paket Debian dan Ubuntu seringkali tidak cocok. Paket

Debian sering kali perlu dibuat ulang dari source agar dapat dipakai

di Ubuntu, begitu juga sebaliknya. Ubuntu bekerja sama dengan

Debian untuk berusaha agar perubahan-perubahan sistem Ubuntu

mengarah kembali ke Debian, namun hal ini hampir tak terlaksana.

Penemu Debian, Ian Murdock, pernah berkata bahwa paket Ubuntu

berpotensi mengarah terlalu jauh dari Debian. Sebelum setiap rilis

Ubuntu, paket-paket diambil dari paket tidak stabil Debian dan

digabung dengan modifikasi Ubuntu. Sebulan sebelum perilisan,

pengambilan paket dihentikan dan kerja selanjutnya adalah

memastikan paket-paket yang sudah diambil bekerja dengan baik.

Ubuntu juga menawarkan sistem operasinya dalam edisi

server. Versi saat ini adalah Ubuntu 12.04 Long Term Support (LTS)

release, yang akan didukung hingga April 2017. Ubuntu 12.04 LTS

Server Edition mendukung arsitektur Intel x86 dan AMD64. Edisi

server menyediiakan fitur seperti file/print services, web hosting,

email hosting. Ada beberapa perbedaan antara edisi server dan edisi

desktop walaupun keduanya menggunakan repositori apt yang sama.

Perbedaan utamanya adalah, pada edisi server X window environment

tidak diinstall secara standar, walaupun antarmuka grafik dapat

diinstall secara manual seperti Ubuntu desktop.

Page 21: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

20

3.1.6 Network Management System (NMS)

Menurut Manai (2013:10), NMS adalah kependekan dari

Network Management System yaitu sistem untuk mengatur dan

memonitor untuk perangkat berbasis IP. Perangkat berbasis IP bisa

berupa router, swicthes, Loadbalancer atau perangkat jaringan

lainnya, tentunya perangkat server juga dan masih banyak lagi

perangkat berbasis IP yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Banyak keuntungan dan manfaat dengan mengimplementasikan

NMS. Salah satu keuntungan penerapan NMS adalah mengawasi dan

mencegah sesuatu yang tidak diharapkan atau kondisi abnormal.

NMS dapat memberitahukan sedini mungkin (early detection). NMS

akan mendefinisikan nilai ambang tertentu (threshold) untuk

mentrigger alert.

Aplikasi NMS bertugas untuk melakukan pengaturan dan

pembacaan informasi perangkat jaringan. Sebuah kondisi harus

dipenuhi yaitu koneksi harus terbangun. Dan server NMS harus bisa

menjangkau perangkat client. Untuk menguji koneksi server ke tiap

client kita akan gunakan ICMP atau lebih dikenal dengan ping. Kita

pastikan untuk lapisan fisik tidak ada masalah. Maka hasil uji ICMP

akan memberitahukan bahwa client Up dan sebaliknya jika ICMP

tidak berhasil output dari NMS menampilkan Down. Ada 2

kemungkinan jika NSM menyatakan outputnya Down, pertama

perangkat client benar-benar mati/shutdown. Kemungkinan kedua

Page 22: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

21

adalah adanya masalah layer fisik tadi yaitu pengkabelan kurang baik

dan tidak tersambung secara benar.

Metode yang kedua adalah dengan menggunakan protokol.

Protokol standar monitoring ini bekerja di layer 5 dalam standar 7

layer OSI dengan menggunakan port 161 (UDP). Informasi yang

dikumpulkan tidak hanya dapat menampilkan status Up/Down.

Beberapa contoh informasi penting lainnya dapat diketahui seperti

utilitas dari CPU (CPU utilization), memory (memory utilization),

informasi vendor pembuat tipe perangkat, trafik yang terbaca untuk

setiap port, status port (up/down) dan versi sistem operasi.

Cara kerja NMS adalah cukup sederhana untuk mendapatkan

informais perangkat client dari sisi server NMS melakukan query

dengan menggunakan protokol SNMP. Quey yang dilakukan server

NMS yaitu dengan mengirimkan permintaan OID (Object Identifiers)

tertentu ke perangakt jaringan/Server. Syarat lain yang harus dipenuhi

adalah

1. Service SNMP aktif pada perangakt jaringan

2. Community string harus sama

3. Versi SNMP harus sama

4. IP Address Client

Jika syarat diatas terpenuhi maka setiap permintaan dari sisi server

akan direspon oleh client. Hasil query tadi akan ditampilkan olek

aplikasi server NMS dalam bentuk bacaan angka ataupun diolah dan

ditampilkan grafiknya. Namun jika salah satu syarat di atas tak

Page 23: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

22

dipenuhi maka server monitoring akan memberikan pesan SNMP

error. Komunikasi dari sisi aplikasi (layer 5) dapat dikatakan gagal.

3.1.7 Nagios Monitoring

Menurut Barth (2008:21), Simple Network Management

Protocol (SNMP) adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP.

Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang

dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan

TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk

menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan

perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari

mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi. Model umum

yang digunakan SNMP adalah adanya network management station

(NMS) yang mengirim request kepada SNMP agent. Terdapat dua jenis

NMS, yaitu hardware dan software. Nagios adalah salah satu software

NMS.

Nagios merupakan sebuah sistem dan aplikasi monitoring

jaringan yang diciptakan oleh Ethan Galstad (http://nagios.org). Nagios

mengawasi host-host dan servis yang telah ditetapkan, memberi

peringatan jika keadaan memburuk, dan memberi tahu kapan keadaan

tersebut membaik. Nagios dijalankan dalam Linux. Keistimewaan

Nagios :

1. Memonitoring servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING)

Page 24: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

23

2. Memonitoring sumber-sumber host (load prosesor, penggunaan

disk)

3. Desain plugin yang sederhana, yang mengijinkan pengguna untuk

lebih mudah menggunakan pemeriksaan terhadap servisnya

4. Pemberitahuan ketika terjadi masalah pada servis atau host dan

mendapatkan pemecahannya (lewat email, pager, atau metode user-

defined)

5. Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama

servis/host berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah

6. Perputaran file log yang otomatis

7. Mendukung implementasi monitoring dengan host yang berlebih

8. Web interface yang menarik untuk melihat status network, urutan

masalah dan pemberitahuan, log file.

Satu- satunya persyaratan untuk menjalankan nagios adalah

harus dijalankan pada Linux (atau variasi UNIX) dan pada C compiler.

Mungkin setelah itu akan diinginkan konfigurasi TCP/IP, sebagai servis

cek yang akan ditampilkan pada jaringan. Tidak ada syarat untuk

menggunakan CGI pada Nagios. Tapi jika ingin menggunakannya

maka harus menginstal beberapa software seperti :

1. Sebuah web server (disarankan Apache)

2. Thomas Boutell gd library versi 1.6.3 atau yang lebih tinggi

(dengan statusmap dan trends CGIs).

Page 25: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

24

3.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 3.1 Hasil Penelitian Terdahulu(1)

Judul

Penelitian

Sistem monitoring jaringan dengan protokol SNMP

menggunakan piranti Bergerak

Nama

Penulis Ary M.Shiddiq dan Andhika Panji Nugraha

Tahun 2011

Hasil

Router memegang peranan yang sangat penting dalam jaringan

komputer, sehingga kondisinya harus dipantau untuk mengetahui

sejak dini jika kerusakan terjadi pada router tersebut. Sehingga

tidak mengganggu stabilitas jaringan. Untuk memudahkan

administrator jaringan dalam memantau kondisi router, maka

diperlukan suatu sistem peringatan dini yang dapat diakses lebih

mudah dan cepat, yaitu melalui piranti yang selalu dibawa oleh

administrator, yaitu handphone. Penelitian ini penulis tentang

pembangunan suatu sistem manajemen jaringan secara online

berbasis PHP dan protokol Simple Network Management

Protocol (SNMP) menggunakan handphone dengan sistem

operasi Android. Sistem ini memanfaatkan parameter MIB untuk

mendapatkan kondisi teraktual dari router yang dipantau.

Apabila terdapat suatu kondisi yang mengkhawatirkan, sistem

akan menginformasikan kepada pengguna/admin. Hasil uji coba

menunjukkan bahwa sistem ini dapat menampilkan objek-objek

yang dimonitor pada handphone dengan baik. Hal ini

ditunjukkan dengan berfungsinya sistem monitor dengan baik

dan informasi yang ditampilkan adalah akurat dan aktual.

Tabel 3.2 Hasil Penelitian Terdahulu(2)

Judul

Penelitian

Analisis dan Implementasi Sistem Monitoring Lalu Lintas

paket data internet menggunakan Cacti, JFFNMS dan The

Dude

Nama

Penulis Goeritno

Tahun 2013

Hasil

Agar jaringan komunikasi lalu lintas paket data bekerja secara

optimal dibutuhkan Network Management System pada jaringan

komunikasi tersebut. Perangkat monitoring merupakan salah

satu bagian dari Network Management System yang berfungsi

Page 26: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

25

untuk menampilkan besarnya lalu lintas data yang melewati

sebuah jaringan. Pada tugas akhir ini, tiga piranti monitoring

jaringan: Cacti, Just For Fun Network Management System

(JFFNMS), dan The Dude diterapkan untuk monitoring dengan

mengambil study kasus pada jaringan data PT. Lintas Data

Prima ke UMS. Kemudian ketiga buah piranti tersebut

dibandingkan meliputi : unjuk kerja dan fasilitas-fasilitas yang

dimilikinya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan

the dude berguna untuk mengamati servis ping yang berjalan

pada paket data jaringan komunikasi, sedangkan cacti dan jffnms

dapat memonitoring repository melalui browser dengan fitur

report, guna mengetahui terdapat ada atau tidaknya packet loss.

Page 27: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

26

3.3 Kerangka Penelitian

Hasil yang diinginkan

1. Untuk mendapatkan hasil rancangan dan implementasi server

sistem monitoring jaringan menggunakan aplikasi Nagios Server

berbasis Linux pada PT. Sritrang Lingga Indonesia.

2. Untuk meminimalisasi permasalahan dan kerusakan pada jaringan

komputer di PT. Sritrang Lingga Indonesia

Landasan Teori

1. Implementasi Jaringan Komputer

2. Linux Ubuntu Server

3. Network Management System (NMS)

4. Nagios Monitoring

Metode Penelitian Action Research

1. Diagnosing

2. Action Planning

3. Action Taking

4. Evaluating

5. Learning

Permasalahan

Jaringan PT. Sritrang Lingga Indonesia memiliki tiga buah server yaitu

web server yang berfungsi mengendali web database perusahaan , data

server sebagai pusat data backup seluruh karyawan dan proxy server

sebagai router gateway. Kendala atau permasalahan yang sering

dihadapi adalah belum adanya fasiltas monitoring server atau jaringan

yang dimiliki perusahaan. Jika suatu jaringan komputer sudah up dan

dapat berjalan dengan baik maka pekerjaan sudah selesai dan jaringan

komputer dapat bekerja dengan baik. Padahal setelah jaringan

komputer tersebut sudah bisa berjalan dengan baik masih harus

dilakukan pemeliharaan atau maintenance untuk menjaga performa

jaringan, memastikan availability, dan improving performance. Oleh

karena itu, monitoring jaringan komputer sangat penting peranannya

pada sebuah jaringan komputer. Monitoring jaringan komputer adalah

sebuah tugas yang dilakukan oleh seorang administrator jaringan

komputer untuk menciptakan trafik jaringan komputer yang lancar,

efektif, dan optimal secara continue selama jaringan komputer tersebut

aktif sehingga bisa mendatangkan profit ataupun menghemat

pengeluaran untuk maintenance jaringan komputer di tempat tersebut.

Page 28: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

27

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di PT. Sritrang Lingga Indonesia di Jl. TPA2, RT.26

dan 29, Palembang Indonesia

4.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis di mulai dari bulan

April 2015 sampai dengan bulan Juli 2015.

4.2 Jenis Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan oleh Penulis adalah sebagai

berikut.

4.2.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama

(biasanya dapat melalui angket, wawancara, jajak pendapat dan lain-lain)

atau bukan berasal dari data yang telah ada. (Hidayat, 2011:73).

4.2.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua

(biasanya diperoleh melalui badan/instansi yang bergerak dalam proses

Page 29: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

28

pengumpulan data, baik oleh instansi pemerintahan maupun swasta)

(Hidayat, 2011:73).

4.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Hidayat (2011:73). Dalam melakukan pengumpulan data, penulis

menggunakan beberapa cara yaitu :

a. Observasi (pengamatan).

Untuk mendapatkan data-data yang jelas tentang penelitian ini, penulis

langsung mengambil data pada objek yang diteliti dalama hal ini hasil

monitoring pada server di PT. Sritrang Lingga Indonesia

b. Wawancara

Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data melalui tanya jawab

langsung kepada karyawan yang berwenang dalam hal ini pada bagian IT

PT. Sritrang Lingga Indonesia.

c. Studi Pustaka

Data yang diperoleh melalui daftar pustaka, buku dan literatur-literatur yang

berhubungan dengan masalah yang sedang penulis buat dan diambil dalam

bentuk yang sudah jadi atau publikasi serta data yang penulis dapatkan dari

pengetahuan teoritis dan melalui materi perkuliahan.

4.4 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

deskriptif. Menurut Mardalis (2009:26), penelitian deskriptif bertujuan untuk

mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku di dalamnya terdapat upaya

Page 30: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

29

medeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi

yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif

bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini,

dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak

menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya

mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang

diteliti.

4.5 Teknik Pengembangan

Menurut Kock (2007:45), Metode Action Research merupakan penelitian

tindakan. Pendekatan ini dilakukan sendiri oleh peneliti yang bertujuan untuk

mengembangkan metode kerja yang paling efisien. Metode Action research

dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu :

a. Tahap pertama (diagnosing)

Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi kendala atau permasalahan yang

sering dihadapi adalah belum adanya fasiltas monitoring server atau

jaringan yang dimiliki perusahaan di PT. Sritrang Lingga Indonesia. Jika

suatu jaringan komputer sudah up dan dapat berjalan dengan baik maka

pekerjaan sudah selesai dan jaringan komputer dapat bekerja dengan baik.

Padahal setelah jaringan komputer tersebut sudah bisa berjalan dengan

baik masih harus dilakukan pemeliharaan atau maintenance untuk

menjaga performa jaringan, memastikan availability, dan improving

performance. Oleh karena itu, monitoring jaringan komputer sangat

penting peranannya pada sebuah jaringan komputer.

Page 31: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

30

b. Tahap kedua (action planning)

Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan

menyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang

ada, pada tahap ini penulis memasuki tahapan persiapan kebutuhan

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta

perancangan topologi jaringan untuk menentukan posisi monitoring server

yang akan diimplementasikan.

c. Tahap ketiga (action taking)

Peneliti melakukan rencana tindakan dengan melakukan implementasi

sistem monitoring jaringan menggunakan aplikasi Nagios Server berbasis

Linux Ubuntu server 12.04 LTS di PT. Sritrang Lingga Indonesia

d. Tahap keempat (evaluating)

Setelah mendapatkan hasil monitoring jaringan maka di lakukan analisis

hasil monitoring sebagai bahan evaluasi hasil penelitian yang didapat.

e. Tahap kelima (learning / reflecting)

Setelah semuanya selesai, maka tahap akhir adalah peneliti melaksanakan

review tahap demi tahap kemudian penelitian ini dapat berakhir. Hasilnya

juga mempertimbangkan untuk tindakan kedepan seperti gamabar 4.1.

Gambar 4.1 Action Research Model

Page 32: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

31

4.6 Teknik Pengujian

Teknik pengujian yang digunakan pada penelitian ini dengan

mengamati status service dan ping test pada masing-masing server yaitu

proxy server dan web data server. Adapun pengamatan atau monitoring

dengan menggunakan aplikasi monitoring nagios server berbasis web berupa

tampilan berbentuk status grafik performansi pada masing-masing server atau

host yang dimonitoring. Permasalahan yang sering dialami suatu jaringan

komputer adalah sering terjadinya failing components yang disebabkan oleh

berbagai macam hal seperti overloaded, crashed application servers, web

servers dan permasalahan koneksi network dan device, ataupun juga human

error. Monitoring jaringan komputer juga digunakan untuk memeriksa

penggunaan application performance dan server performance.

Page 33: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

32

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil

5.1.1 Analisis

5.1.1.1 Analisis Kebutuhan

Kebutuhan akan adanya fasiltas monitoring server atau

jaringan sangat diutamakan dalam sebuah perusahaan yang

menerapkan sistem jaringan komputer. Jika suatu jaringan

komputer yang telah berjalan dengan baik masih harus

dilakukan pemeliharaan atau maintenance untuk menjaga

performa jaringan, memastikan availability, dan improving

performance. Oleh karena itu, monitoring jaringan komputer

sangat penting peranannya pada sebuah jaringan komputer.

Monitoring jaringan komputer juga berfungsi sebagai

tracker atau system pertama yang digunakan untuk mencari

dimana permasalahan yang dialami suatu jaringan komputer

apabila terjadi slow ataupun failing components yang

disebabkan oleh berbagai macam hal seperti overloaded,

crashed application servers, web servers dan other systems,

permasalahan koneksi network dan device, ataupun juga

human error. Monitoring jaringan komputer juga digunakan

untuk memeriksa penggunaan bandwidth, application

Page 34: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

33

performance, server performance. Selain itu, dengan adanya

monitoring jaringan komputer, administrator juga dapat

membuat sebuah database mengenai informasi-informasi

penting yang bisa digunakan untuk perencanaan

pengembangan jaringan di masa depan.

5.1.1.2 Analisis Permasalahan

1. Bagaimana merancang monitoring jaringan berbasis

aplikasi Nagios Server dengan menggunakan sistem

operasi Linux Ubuntu Server 12.04 LTS di PT. Sritrang

Lingga Indonesia ?

2. Bagaimana mengimplementasikan sistem monitoring

jaringan menggunakan aplikasi Nagios Server berbasis

Linux pada PT. Sritrang Lingga Indonesia ?

3. Bagaimana mendapatkan hasil atau capture monitoring

jaringan yang dapat dijadikan sebagai data analisis

jaringan ?

5.1.1.3 Analisis topologi yang ada sekarang

Topologi yang sedang berjalan di PT. Sritrang

Lingga Indonesia Palembang menggunakan topologi star

dan sudah mengunakan koneksi internet langsung ke

Internet Service Provider (ISP) Speedy dengan bandwidth

sebesar 1 Mbps. Modem yang digunakan terhubung

Page 35: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

34

langsung ke server proxy dan komputer client melalui

perantara sebuah switch hub 16 port. IP address

menggunakan jenis IP Static yang diberi secara manual

pada masing-masing client menggunakan kelas C serta

network 192.168.10.0/24 dengan subnet mask

255.255.255.0. Adapun Gambar 5.1 merupakan topologi

yang sedang berjalan di PT. Sritrang Lingga Indonesia .

PROXY SERVER WEB DATABASE (DATA SERVER)

MODEM

SWITCH

INTERNET

IP : 192.168.0.1NET: 255.255.255.0

ETH0 IP : 192.168.0.2NET: 255.255.255.0 IP : 192.168.1.102

NET: 255.255.255.0

IP : 192.168.1.3NET: 255.255.255.0

IP : 192.168.1.4NET: 255.255.255.0

ETH1: IP : 192.168.1.101

NET: 255.255.255.0

IP : 192.168.1.5NET: 255.255.255.0

IP : 192.168.1.6NET: 255.255.255.0

IP : 192.168.1.7NET: 255.255.255.0

Gambar 5.1 Topologi Jaringan yang sedang berjalan

5.1.2. Desain

5.1.2.1. Desain topologi jaringan yang diusulkan

Topologi yang diusulkan di PT. Sritrang Lingga Indonesia

Palembang masih sama dengan topologi yang sedang berjalan

yaitu menggunakan topologi star dan koneksi internet langsung

ke Internet Service Provider (ISP) Speedy dengan bandwidth

Page 36: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

35

sebesar 1 Mbps. Modem yang digunakan terhubung langsung ke

server proxy dan komputer client melalui perantara sebuah

switch hub 16 port. IP address menggunakan jenis IP Static

yang diberi secara manual pada masing-masing client

menggunakan kelas C serta network 192.168.1.0/24 dengan

subnet mask 255.255.255.0.

Hanya perbedaannya ditambah sebuah server monitoring

dengan menggunakan aplikasi monitoring Nagios Server

berbasis Linux Ubuntu Server 12.04 LTS yang terhubung

langsung pada switch hub dengan menggunakan kabel UTP.

Penelitian ini akan melakukan proses konfigurasi dan proses

monitoring pada server proxy dan server data yang terhubung

pada jaringan komputer di PT. Sritrang Lingga Indonesia.

Adapun pada Gambar 5.2 merupakan topologi yang diusulkan

di PT. Sritrang Lingga Indonesia agar server pada jaringan dapat

berjalan sesuai dengan ketersediaan dan dapat lebih cepat dan

mudah mengetahui permasalahan yang terjadi sehingga dapat

diselesaikan.

Page 37: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

36

PROXY SERVER WEB DATABASE (DATA SERVER)

MODEM

SWITCH

INTERNET

IP : 192.168.0.1NET: 255.255.255.0

ETH0 IP : 192.168.0.2NET: 255.255.255.0 IP : 192.168.1.102

NET: 255.255.255.0

IP : 192.168.1.3NET: 255.255.255.0

IP : 192.168.1.4NET: 255.255.255.0

ETH1: IP : 192.168.1.101

NET: 255.255.255.0

IP : 192.168.1.5NET: 255.255.255.0

IP : 192.168.1.6NET: 255.255.255.0

IP : 192.168.1.7NET: 255.255.255.0

NAGIOS SERVERIP : 192.168.1.250

NET: 255.255.255.0

Gambar 5.2 Topologi perancangan jaringan

5.1.2.2 Teknologi Jaringan

Teknologi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan Perangkat Keras ( Hardware )

Perangkat Keras yang digunakan dalam membangun sebuah

server monitoring jaringan menggunakan perangkat

komputer rakitan dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Komputer Server Monitoring

Prosesor Core2Duo, Memory DDR2 1 GB, HDD

Western Digital 500Gb.

b. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Merupakan kabel penghubung antar perangkat jaringan

komputer.

c. Laptop sebagai Client monitoring

d. Switch

Page 38: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

37

Merupakan sebuah perangkat konsentrator jaringan

yang digunakan sebagai jembatan yang

menghubungkan antar perangkat jaringan komputer.

2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Adapun kebutuhan perangkat lunak yang digunakan

adalah sebagai berikut:

a. Linux Ubuntu Server 12.04 LTS

Linux Ubuntu Server 12.04 LTS 5 akan digunakan

sebagai sistem operasi server monitoring.

b. Windows 7 Profesional

Merupakan sistem operasi monitoring pada komputer

client (Laptop).

c. Nagios Server

Merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang

digunakan sebagai server monitoring jaringan.

d. Google Chrome

Merupakan browser yang berfungsi untuk melihat hasil

monitoring dan mencapture hasil pengamatan.

5.1.3 Simulasi Implementasi

Pada tahapan implementasi ini, penulis melakukan installasi sistem

operasi monitoring server yaitu Linux Ubuntu Server 12.04 LTS, setelah

selesai dilanjutkan dengan melakukan konfigurasi ip address pada server

Page 39: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

38

monitoring nagios server pada file /etc/network/interface dengan

menggunakan editor pico seperti pada Gambar 5.3 dibawah ini. Setelah itu

sisipkan ip address pada interface eth0 yaitu 192.168.1.250. Setelah

mengubah ip address kemudian restart service network dengan cara

/etc/init.d/networking restart. Kemudian cek ip address pada gambar 5.3

yang telah di setting dengan menggunakan perintah ifconfig, pastikan ip

address yang tampil pada eth0 sesuai yang telah di setting.

Gambar 5.3 Konfigurasi IP address Server Monitoring

Installasi paket apache web server dan server monitoring nagios

server dengan menggunakan perintah apt-get install kemudian konfigurasi

file monitoring nagios server dengan menggunakan editor pico pada file

/etc/nagios3/conf.d/localhost_nagios2.cfg Pada file localhost_nagios2.cfg,

konfigurasi yang dibutuhkan adalah pada bagian define host dimana pada

bagian tersebut masukkan generic-host pada baris use disesuaikan dengan

template yang terinstall pada nagios server, kemudian pada bagian

Page 40: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

39

hostname dan alias sisipkan nama hostname server atau host yang akan

dimonitoring oleh nagios server dan pada bagian address merupakan

alamat atau ip address server atau host yang akan dimonitor, pada kasus

ini penulis akan memonitor server yang terdapat pada PT. Sritrang Lingga

Indonesia dimana perusahaan tersebut memiliki dua buah server yaitu

proxy server dan web data server dengan ip address 192.168.1.101 / 32

dan 192.168.1.102/32 dengan menggunakan network kelas C dengan

default subnetmask 255.255.255.0 seperti pada Gambar 5.4

Gambar 5.4 Konfigurasi file nagios_localhost

Konfigurasi hostgroup monitoring yaitu melakukan konfigurasi

pada file /etc/nagios3/conf.d/hostgroup_nagios2.cfg dengan menggunakan

editor pico. Konfigurasi dilakukan pada bagian define hostgroup, pada

bagian ini penulis melakukan monitoring dengan memasukkan hostname

atau server yang dimonitoring berdasarkan layanan service yang

Page 41: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

40

dimilikinya. Untuk service web server yaitu http server, nama host yang

akan monitor yaitu localhost, dataweb dan server proxy, untuk monitoring

layanan remote ssh-servers nama host yang akan dimonitoring yaitu

localhost, dataweb dan server proxy, serta service terakhir yang akan

dimonitoring adalah koneksi berupa ping tes yang menggunakan protocol

icmp seperti pada Gambar 5.5 dibawah ini

Gambar 5.5 Konfigurasi file nagios_hostgroups

Konfigurasi service yang akan dimonitoring yaitu pada file

/etc/nagios3/conf.d/services_nagios2.cfg, dimana pada file tersebut akan

mendefinisikan pada bagian service apa saja yang akan dimonitoring oleh

server nagios. Adapun service yang akan dimonitoring yaitu http-servers,

ssh-servers dan ping-servers pada masing-masing host atau server, seperti

pada Gambar 5.6 dibawah ini.

Page 42: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

41

Gambar 5.6 Konfigurasi file nagios_services

Konfigurasi apache web server pada server monitoring yaitu pada

file /etc/nagios3/apache2.conf, sisipkan folder document nagios serta

konfigurasi pada bagian authentifikasi dengan menyisipkan authtype basic

dan authuserfile pada file /etc/nagios3/htpasswd.users seperti pada

Gambar 5.7

Page 43: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

42

Gambar 5.7 Konfigurasi web server apache

Membuat login dan password untuk melakukan monitoring via web

rowser dengan menggunakan perintah htpasswd pada file

/etc/nagios3/htpasswd.users, dimana penulis menggunakan user login

nagiosadmin untuk login ke server nagios seperti pada Gambar 5.8

Gambar 5.8 Membuat user dan password monitoring

Page 44: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

43

Restart service apache web server yang terdapat pada server

monitoring serta nagios server dengan menggunakan perintah

/etc/init.d/apache2 restart dan /etc/init.d/nagios3 start. Kemudian buka

browser pada komputer client dengan memasukkan ip address server

nagios, akan muncul tampilan seperti pada Gambar 5.9, masukkan user

login: nagiosadmin beserta password yang telah dikonfigurasi

sebelumnya.

Gambar 5.9 Tampilan login nagios monitoring

Gambar 5.10 Monitoring nagios via browser

Page 45: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

44

Pada Gambar 5.11 merupakan gambar hasil status server yang

dimonitoring. Dari hasil tersebut dapat diamati status server dataweb ,

localhost ( Server Nagios) dan server proxy dapat dimonitoring dengan

sangat baik dalam arti server atau host dapat terdeteksi oleh server nagios,

dimana status masing-masing yang dimiliki server yaitu UP berarti status

server dalam kondisi baik, pada gambar tersebut dapat terlihat dimana

status ping OK untuk ketiga server tersebut dengan persentase packet loss

yaitu 0% artinya tidak ada persentase paket data yang hilang dan

parameter delay atau latency rata-rata ±1 ms.

Gambar 5.11 Hasil kondisi status server saat di monitoring

Gambar 5.12 Hasil status server dalam bentuk map

Page 46: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

45

Pada hasil Gambar 5.13 status detail host dataweb, dimana status

current load dengan status OK, dengan attempt 1x uji coba. Waktu rata–rata

yang dibutuhkan untuk memproses data nagios yang berhubungan dengan

host ‘dataweb’ adalah 0.00s, 0.02s, 0.05s dengan durasi selama 1d 10h 0m.

Status current users dengan status OK, dengan attempt 1x uji coba dan

jumlah user yang login adalah 2 user. Status http dengan status OK,

dengan attempt 1x uji coba. Dengan waktu respon sebesar 452 bytes dalam

waktu 0.004 detik. Status ping dengan status OK, dengan attempt 1x

ujicoba, dengan persentase packet loss sebesar 0% dan delay sebesar 1.46

ms. Status Disk Space dengan status OK dalam arti kapasitas harddisk

server memiliki sisa kapasitas harddisk yang cukup memadai untuk

menjalankan aplikasi server. Status SSH dengan status OK,

dengan attempt 1x uji coba. Status total processes dengan status OK,

dengan attempt 1x ujicoba. Total prosesnya adalah sebanyak 85 proses.

Gambar 5.13 Hasil status detail server dataweb

Page 47: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

46

Pada hasil Gambar 5.14 diperoleh status detail host proxy, dimana

status current load dengan status OK, dengan attempt 1x uji coba. Waktu

rata–rata yang dibutuhkan untuk memproses data nagios yang berhubungan

dengan host ‘proxy’ adalah 0.00s, 0.02s, 0.05s dengan durasi selama 1d 10h

0m. Status current users dengan status OK, dengan attempt 1x uji coba dan

jumlah user yang login adalah 2 user. Status ping dengan status OK,

dengan attempt 1x ujicoba, dengan persentase packet loss sebesar 0% dan

delay sebesar 1 ms. Status Disk Space dengan status OK dalam arti

kapasitas harddisk server memiliki sisa kapasitas harddisk yang cukup

memadai untuk menjalankan aplikasi server. Status SSH dengan status OK,

dengan attempt 1x uji coba. Status total processes dengan status OK,

dengan attempt 1x ujicoba. Total prosesnya adalah sebanyak 86 proses.

Gambar 5.14 Hasil detail status server proxy

Pada layanan service untuk proses secara keseluruhan untuk server

dataweb dengan ip address 192.168.1.102 memiliki status informasi OK

Page 48: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

47

dengan 74 proses dengan nilai delay atau latency sebesar 0.233 ms dengan

waktu pengukuran 0.026 second seperti pada Gambar 5.15

Gambar 5.15 Hasil status server dataweb

Sedangkan pada layanan service untuk proses secara keseluruhan

untuk server proxy dengan ip address 192.168.1.101 memiliki status

informasi OK dengan 74 proses dengan nilai delay atau latency sebesar

0.195 ms dengan waktu pengukuran 0.050 second seperti pada Gambar

5.16

Page 49: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

48

Gambar 5.16 Hasil status server proxy

Pada Gambar 5.17 yang menampilkan semua service atau layanan

Host Groups, dimana pada server dataweb memiliki 6 buah service yang

aktif dengan status UP, pada server localhost (nagios server) juga

memiliki 6 service yang aktif dengan status UP serta terakhir server proxy

memiliki 5 service yang aktif dengan status UP.

Page 50: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

49

Gambar 5.17 Hasil status all server

Pada Gambar 5.18 merupakan hasil monitoring untuk rentang

waktu pengecekan service dan host yang sedang aktif dengan 5 durasi

pengukuran yaitu dibawah 1 menit, dibawah 5 menit, dibawah 15 menit

dan dibawah 1 jam serta saat program nagios pertama kali aktif atau start

sehingga dapat diketahui lebih dini jika suatu terjadi permasalahan pada

server yang dimonitoring.

Page 51: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

50

Gambar 5.17 Hasil status performance information

Pada Gambar 5.18 merupakan hasil status dimana ada terdapat 2

permasalahan yaitu permasalaham pertama adalah dimana terdapat pada server

dataweb dimana status server dalam kondisi baik tetapi ada salah satu service

pada server tersebut mengalami status down atau critical (connection refused)

sedangkan pada permasalahan kedua, dimana host atau mesin server proxy

mengalami status down alias koneksi terputus dari jaringan hal ini dapat dilakukan

analisis apakah hanya koneksi yang terputus atau mesin server mengalami mati

total.

Gambar 5.18 Hasil status server dan service yang bermasalah

Page 52: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

51

Gambar 5.19 Tampilan status server proxy yang sedang down

Gambar 5.20 Tampilan status down pada server proxy dan service http

5.2 Pembahasan

Dari hasil implementasi dan pengamatan hasil monitoring

menggunakan Nagios Server di Jaringan PT. Sritrang Lingga Indonesia

yang sebelumnya memiliki kendala atau permasalahan dimana belum

adanya fasiltas monitoring server atau jaringan yang dimiliki perusahaan.

Hasil implementasi berjalan dan berfungsi dengan sangat baik dimana

server monitoring nagios server dapat memonitoring kondisi kedua buah

server yang terdapat di perusahaan dengan sangat baik dan akurat dimana

Page 53: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

52

server yang dimonitoring adalah web server yang berfungsi mengendali web

database dan data server perusahaan sebagai pusat data backup seluruh

karyawan dan proxy server sebagai router gateway. Implementasi

monitoring juga berfungsi sebagai pemeliharaan atau maintenance untuk

menjaga performa server atau jaringan, memastikan availability, dan

improving performance. Oleh karena itu, monitoring jaringan komputer

sangat penting peranannya pada sebuah jaringan komputer.

Sistem monitoring Nagios Server dapat mengawasi host-host dan

servis yang telah ditetapkan, memberi peringatan jika keadaan memburuk,

dan memberi tahu kapan keadaan tersebut membaik. Hasil implementasi

Nagios diperoleh beberapa keunggulan yaitu

1. Dapat memonitoring berbagai servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP,

PING, dan lain-lain)

2. Memonitoring sumber-sumber host (load prosesor, penggunaan disk,

dan lain-lain)

3. Desain plugin yang sederhana, yang mengijinkan pengguna untuk lebih

mudah menggunakan pemeriksaan terhadap servisnya

4. Pemberitahuan ketika terjadi masalah pada servis atau host.

5. Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama

servis/host berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah.

6. Perputaran file log yang otomatis

7. Web interface yang menarik untuk melihat status network, urutan

masalah dan pemberitahuan, log file.

Page 54: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

53

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil perancangan dan mengimplementasikan sistem monitoring

jaringan di PT. Sritrang Lingga Indonesia menggunakan aplikasi

Nagios Server berbasis Linux Ubuntu server 12.04 LTS berhasil

dengan sangat baik.

2. Hasil monitoring terhadap dua buah server yang berjalan di PT.

Sritrang Lingga Indonesia yaitu web data server ( LAN ) dan performa

proxy server memiliki status performa yang baik dimana hasil

monitoring menunjukkan semua status monitoring dalam kondisi UP.

3. Dengan adanya monitoring jaringan komputer di PT. Sritrang Lingga

Indonesia, administrator dapat mengumpulkan informasi-informasi

penting yang bisa digunakan untuk perencanaan pengembangan

jaringan di masa depan.

6.2 Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan untuk penelitian yang akan

datang dapat diterapkan pada perusahaan atau instansi yang memiliki skala

jaringan yang lebih besar yang memiliki jumlah server atau host yang

lebih banyak serta dapat memonitor melalui jaringan WAN atau VPN.

Page 55: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN …

53