SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf ·...

36
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN EVALUASI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MELALUI OUTSOURCING PADA VIVERE GROUP Disusun Oleh : Yelli Yulian K25161141 (Kelas E63) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS) PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Transcript of SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf ·...

Page 1: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

1

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

EVALUASI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MELALUI

OUTSOURCING PADA VIVERE GROUP

Disusun Oleh :

Yelli Yulian

K25161141

(Kelas E63)

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS)

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 2

1.2 Tujuan .................................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sistem Informasi .................................................................................... 4

2.2 Definisi Insourcing ............................................................................................... 6

2.3 Definisi Outsourcing ............................................................................................ 9

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Sistem Informasi Pada Vivere Group ................................................. 13

3.2 Keunggulan dan Kelemahan Software Outsourcing Sistem Informasi pada Vivere

Group ........................................................................................................................ 15

BAB IV Penutup ........................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan-perusahaan di dunia telah mengembangkan Sistem informasi (SI)

berbasis teknologi informasi (TI) untuk mendukung fungsi operasional dan fungsi

manajerialnya. SI merupakan bagian penting dari kegiatan operasional perusahaan,

perencanaan strategis, dan sering kali mempunyai peran vital terhadap keunggulan

kompetitif usaha. Dalam beberapa dekade terakhir, IT dikembangkan sebagai sebuah

sistem yang mampu memenuhi semua kebutuhan manusia baik sebagai individu

maupun sebagai anggota team dalam perusahaan. Dapat dibayangkan jika dalam

sebuah perusahaan semua aktifitasnya masih dikerjakan secara manual, produktifitas

perusahaan pasti menurun dan tertinggal jauh dengan perusahaan lain yang telah

menerapkan sistem IT dalam perusahaannya.

Tanpa bantuan teknologi IT, setiap pekerja akan disibukkan dengan aktifitas

input data yang berulang ulang setiap hari. Keputusan yang diambil juga tidak akan

cepat dan tepat untuk dilakukan karena data yang dimiliki masih berupa data mentah

yang perlu diolah lebih lanjut.Dalam mengembangkan teknologi informasi, suatu

perusahaan harus mempersiapkan sebuah team yang kuat yang memiliki latar

belakang dalam bidang IT seperti software dan hardware. Proses pembuatan yang

terkadang memakan waktu yang cukup lama membuat beberapa perusahaan enggan

untuk mengimplementasikan sebuah sistem informasi yang bagus untuk menunjang

opesional perusahaan. Sistem informasi saat ini tidak harus dilakukan oleh

perusahaan itu sendiri, banyak perusahaan – perusahaan yang bergerak sebagai

penyedia pembuat layanan sistem informasi yang biasa disebut dengan istilah IT

developer. Perusahaan hanya tinggal menyesuaikan sistem seperti apa yang ingin

dibangun dan perusahaan penyedia layanan akan mengimplementasikan sesuai

dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Page 4: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

4

Salah satu contoh perusahaan besar yang menggunakan sistem outsourcing dalam

penerapan sistem informasi adalah Vivere Group. Perusahaan Furniture yang

bergerka di bidang Kontraktor Interior, Mechanical Electrical services, furniture

manufacturing and components, office furniture, home furnishings and fixtures

tersebut menerapkan sistem outsourcing dalam penerapan sistem informasi serta

jaringan komunikasi dan database perusahaan, sehingga segala aktifitas yang terjadi

dalam Vivere Group tersebut sangat bergantung kepada sistem

informasi outsourcing. Dengan penerapan outsourcingsistem informasi tersebut

Vivere Group mampu menghadapi persaingan global dan bertahan sampai saat ini.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. untuk mengetahui kelebihan atau kekurangan jika sistem informasi

dikembangkan secara insourcing atau outsourcing.

2. Untuk mengetahui Penerapan Sistem Informasi di Vivere Group.

3. Untuk mengetahui Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem

Informasi di Vivere Group.

Page 5: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi

Menurut O’Brien, sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun

dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer

networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data)

yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk

organisasi.

Peran sistem informasi menurut O’brian adalah untuk menunjang kegiatan

bisnis operasional, menunjang manajemen dalam mengambil keputusan, dan

menunjang keunggulan strategi kompetitif organisasi. Sistem informasi

mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan

komunikasi), sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja, untuk mengelola

(menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan menyebarluaskan) informasi dalam

sebuah organisasi. Sistem Informasi pada sebuah organisasi, dapat digolongkan

menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Sistem pendukung operasional, (misalnya untuk mengefisienkan

transaksi bisnis, mengendalikan proses industri, mendukung komunikasi dan

kolaborasi) dan;

2. Sistem pendukung manajemen, (misalnya untuk menyediakan

laporan dan tampilan, dukungan langsung pada proses pengambilan

putusan).

Menurut O’Brien (2005), tujuan dari banyak perusahaan saat ini adalah untuk

memaksimalkan nilai pelanggan dan bisnis perusahaan dengan menggunakan

teknologi informasi untuk mendukung para pegawai mereka dalam

Page 6: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

6

mengeimplementasikan proses bisnis kooperatif dengan para pelanggan,

pemasok, dan pihak lainnya. Oleh karena itu, keberhasilan sistem informasi

tidak seharusnya hanya diukur melalui efisiensi dalam hal meminimalkan

waktu, biaya, dan penggunaan sumber daya informasi. Keberhasilan juga

harus diukur dari efektivitas teknologi informasi dalam mendukung strategi

bisnis organisasi, memungkinkan proses bisnisnya, meningkatkan struktur

organisasi dan budaya, serta meningkatkan nilai pelanggan dan bisnis

perusahaan. Dilihat dari perspektif managerial, fungsi dari sistem informasi

adalah:

1. Minimalisasi Resiko

Kehadiran teknologi informasi diharapkan mampu membantu perusahaan

untuk mengurangi resiko bisnis yang ada, dapat pula menjadi sarana

untuk membantu manajemen untuk mengelola resiko. Salah satu contoh

resiko yang berkaitan dengan keuangan.

2. Pengurangan Biaya

Perbaikan, efisiensi dan optimalisasi berbagai divisi yang ada

diperusahaan merupakan salah satu fungsi teknologi informasi sebagai

katalisator dalam usaha perusahaan mengurani biaya operasional

perusahaan pada akhirnya dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Terdapat 4 cara teknologi informasi untuk mengurangi biaya yang kerap

keluar pada kegiatan operasional perusahaan, antara lain Eliminasi proses,

Simplikasi proses, Integrasi Proses dan Otomatisasi proses.

3. Value Adding

Tujuan akhir dari proses peningkatan nilai tambah suatu bisnis bukan

sekedar kepuasan pelanggan semata, tetapi juga menciptakan loyalitas

pelanggan. Sehingga konsumen bersedia menjadi pelanggan perusahaan

untuk jangka panjang.

4. Menciptakan Arena Bersaing Baru

Page 7: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

7

Perkembangan teknologi informasi ditandai pesatnya teknologi internet

yang telah menciptakan arena bersaing baru bagi suatu bisnis.yaitu

persaingan di dunia maya melalui konsep e-bussines, eprocurement, e-

commerce, e-commerce dan lain-lain.

Sistem Informasi dapat bersifat formal atau informal. Sistem Formal

bertumpu pada aturan yang tetap dan disepakati bersama mengenai data serta

prosedur yang digunakan untukmengumpulkan, menyimpan, mengolah,

menyebarkan dan menggunakan data tersebut, contohnya Sistem Informasi Bisnis.

Sistem Informal bertumpu pada kesepakatan secara tersirat (implisit) serta kebiasaan

yang tidak diatur secara jelas. Tidak ada kesepakatan informasi apa yang terlibat,

bagaimana menyimpan dan menyebarkan informasi tersebut, contohnya jaringan

gosip di kantor. Sistem Informasi yang bersifat formal dapat dijalankan secara

manual menggunakan kertas dan pensil.atau dengan bantuan computer menggunakan

hardware dan software.

2.2 Definisi Insourcing

Insourcing adalah pengoptimalan karyawan dalam perusahaan untuk

diperkerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu

sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya untuk memenuhi kepentingan bisnis

perusahaan. Insourcing bisa dalam bentuk bekerja di luar perusahaan secara fulltime,

fifty-fifty atau temporary yang pada akhirnya insourcing mengembangan proyek

dengan memanfaatkan spesialis IT dalam perusahaan tersebut. Insourcing merupakan

metode pengembangan sistem informasi yang hanya melibatkan sumber daya di

dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan.

Terdapat kelebihan dan kekurangan penerapan insourcing dalam perusahaan.

Keunggulan insourcing antara lain:

Page 8: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

8

1. Sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan

dan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan serta dokumentasi yang

disertakan lebih lengkap.

2. Biaya pengembangannya relatif lebih murah karena hanya melibatkan

pihak perusahaan.

3. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat

segera dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.

4. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)

terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh

karyawan perusahaan tersebut.

5. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab

untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.

6. Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data

lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.

7. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan dengan lebih

mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.

8. Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol.

9. Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif sebab sekaligus

menunjukkan kemandirian dalam berusaha dan menambah rasa percaya diri

perusahaan akan kemampuannya.

Page 9: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

9

10. Rasa ikut memiliki yang dimiliki oleh pihak karyawan sehingga dapat

mendukung pengembangan sistem yang sedang dijalankan dan tidak adanya

konflik kepentingan bila dibandingkan dengan outsourcing.

11. Cocok untuk pengembangan sistem dan proyek yang kompleks

12. Kedekatan departemen yang mengelola sistem informasi dengan end-user

sehingga akan mempermudah dalam mengembangkan sistem sesuai dengan

harapan.

13. Pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan sendiri

tanpa adanya intervensi dari pihak luar.

Kelemahan insourcing adalah :

1. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai

teknologi informasi.

2. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer

sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.

3. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena

konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari

sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.

4. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem

informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.

5. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu

perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang

teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date).

6. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat

menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan

Page 10: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

10

kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan

(ditanggung sendiri).

7. Perlu waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena harus dimulai

dari nol.

8. Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaran

pengembangan memahami mereka dan seringkali hal ini membuat para

pengembang merasa putus asa.

9. Batasan biaya dan waktu yang tidak jelas karena tidak adanya target yang

ditetapkan sehingga sulit untuk diprediksi oleh perusahaan.

10. Perubahan budaya yang sulit jika diatur oleh karyawannya sendiri.Organisasi

biasanya memilih untuk melakukan insourcing antara lain dalam rangka

mengurangi biaya tenaga kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas dengan

outsourcing kemudian memilih insourcing sebagai penggantinya.

2.3 Definsi Outsourcing

Outsourcing merupakan penyerahan tugas atau pekerjaan yang

berhubungan dengan operasional perusahaan ataupun pengerjaan proyek kepada

pihak ketiga atau perusahaan ketiga dengan menetapkan jangka waktu tertentu dan

biaya tertentu dalam proses pengembangan proyeknya.

Menurut O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to

Information Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah

barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang

dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya

dengan Teknologi Informasi(“TI”), outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi

TI secara luas dengan mengontrak penyedia layanan eksternal. Atau dapat

dikatakan bahwa outsourcing merupakan pemindahan atau pengalihan tanggung

jawab kepada pihak ke dua dalam hal ini adalah tenaga kerja.

Aplikasi IT outsourcing di suatu perusahaan antara lain mencakup layanan

sebagai berikut:

Page 11: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

11

• Pemeliharaan aplikasi (Applications maintenance)

• Pengembangan dan implementasi aplikasi (Application development and

implementation)

• Data centre operations

• End-user support

• Help desk

• Dukungan teknis (Technical support)

• Perancangan dan desain jaringan

• Network operations

• Systems analysis and design

• Business analysis

• Systems and technical strategy

Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa saja

yang dilakukan dalam lewat caraout–sourcing

Melalui out–sourcing, perusahaan dapat membeli sistem informasi yang

sudah tersedia, atau sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. Perusahaan

Page 12: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

12

juga dapat meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi sistem yang sudah

ada. Perusahaan juga dapat membeli software dan meminta perusahaan outsource

untuk memodifikasi software tersebut sesuai keinginan perusahaan. Dan juga

lewat out–sourcing perusahaan dapat meminta untuk mengembangkan sistem

informasi yang benar-benar baru atau pengembangan dari dasar.

Berikut ini merupakan gambaran proses yang terjadi pada pendekatan out–sourcing.

Terdapat kelebihan dan kekurangan penerapan outsourcing dalam

perusahaan. Keunggulan outsourcing antara lain:

1. Biaya menjadi lebih murah karena perusahaan tidak perlu membangun sendiri

fasilitas SI dan TI.

2. Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang SI/TI.

3. Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan

mengembangkan bisnis intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan

pengerjaannya melalui outsourcing.

Page 13: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

13

4. Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian dari perusahaan outsource dalam

mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.

5. Mempersingkat waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih

sekaligus untuk saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan

perusahaan.

6. Fleksibel dalam merespon perubahan SI yang cepat sehingga perubahan

arsitektur SI berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena

perusahaan outsource SI pasti memiliki pekerja TI yang kompeten dan

memiliki skill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru dapat menjadi

competitive advantage bagi perusahaan outsource.

7. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.

Kelemahan dari Outsourcing:

1. Kehilangan kendali terhadap SI dan data karena bisa saja pihak outsourcer

menjual data dan informasi perusahaan ke pesaing.

2. Adanya perbedaan kompensasi dan manfaat antara tenaga kerja internal

dengan tenaga kerja outsourcing.

3. Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan karena pihak outsourcer

tidak dapat diharapkan untuk menyediakan semua kebutuhan perusahaan

karena harus memikirkan klien lainnya juga.

4. Jika menandatangani kontrak outsourcing yang berjangka lebih dari 3 tahun,

maka dapat mengurangi fleksibilitas seandainya kebutuhan bisnis berubah

atau perkembangan teknologi yang menciptakan peluang baru dan adanya

penurunan harga, maka perusahaan harus merundingkan kembali kontraknya

dengan pihak outsourcer.

5. Ketergantungan dengan perusahaan pengembang SI akan terbentuk karena

perusahaan kurang memahami SI/TI yang dikembangkan pihak outsourcer

sehingga sulit untuk mengembangkan atau melakukan inovasi secara internal

di masa mendatang.

Page 14: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

14

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Sistem Informasi Vivere Group

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam interior design

dan furniture terbesar di Indonesia, Vivere Group meningkatkan daya saing

bisnisnya dengan menggunakan suatu sistem informasi yang

mengitegrasikan seluruh aktifitas bisnis perusahaan yang disebut

dengan Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem informasi ini

meupakan kunci dari segala aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh

Vivere Group mulai dari absen pegawai, komunikasi, transaksi perusahaan,

hingga cuti dan gaji pegawai terintegrasi oleh sistem ini. Kurangnya sumber

daya Vivere Group dalam pengadaan sistem ERP membuat perusahaan

tersebut melakukan outsourcing sistem informasi ERP. Dalam penerapan

outsourcing tersebut PT. Pertamina menggunakan software MySAP sebagai

program ERP mereka.

MySAP merupakan salah satu aplikasi praktis ERP yang terbesar di

dunia. Saat ini penggunaan sistem ERP dengan label MySAP di terapkan

hampir disemua perusahaan negara di Indonesia. MySAP dipilih oleh Vivere

Group sebagai outsourcing sistem informasi berupa ERP karena kemudahan

dan kepraktisan penggunaannya bagi karyawan Vivere Group.

Kebijakan Vivere Group dalam melakukan outsourcing sistem

informasi ERP berupa MySAP dilakukan dengan pembayaran loyalti untuk

subscribe atau berlangganan software MySAP yang dihitung bedasarkan

pada jumlah akun setiap tahunnya. Jumlah akun tersebut merupakan jumlah

total karyawan Vivere Group yang terkait dengan aktifitas internal dan

eksternal perusahaan, sehingga perusahaan harus menyediakan anggaran

Page 15: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

15

dana yang cukup besar setiap tahunnya untuk membayar loyalti sistem

informasi ERP tersebut.

Keterbatasan kemampuan dan sumber daya Vivere Group dalam

pengadaan sistem informasi ERP tersebut membuat Vivere Group bergantung

kepada software MySAP sebagai tulang punggung segala aktifitas transaksi

perusahaan. Untuk itu Vivere Group dengan divisi khusus IT-nya yang dikenal

dengan Virago terus mengembangkan berbagai metode sistem ERP pribadi

perusahaan sehingga kedepannya didapat sistem ERP yang paling cocok

dengan kegiatan Vivere Group tanpa harus berlangganan dan membayar loyalti,

namun rencana tersebut masih sebatas tingkat pengembangan.

Untuk meminimalkan biaya berlangganan MySAP, Vivere Group

melalui divisi Virago mengupayakan sistem ID internet. Dengan sistem tersebut

satu akun dalam MySAP dapat digunakan oleh beberapa karyawan dalam satu

divisi, sehingga anggaran biaya berlangganan MySAP tahunan yang dikeluarkan

Vivere Group dapat diminimalkan.

3.2 Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di Vivere

Group

Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di Vivere Group

memberi dampak positif dan negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak

positif dari outsourcing sistem informasi tersebut adalah:

1. Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP

tersebut membuat data – data perusahaan menjadi terorganisir dan

terintegrasi satu sama lain, sehingga mempermudah segala aktifitas yang

berhubungan dengan pengolahan data, transaksi perusahaan, dan monitoring

serta evaluasi kegiatan perusahaan.

2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem

informasi maka Vivere Group dapat lebih memfokuskan kegiatan

Page 16: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

16

perusahaannya pada kompetensi inti perusahaan tanpa harus lebih banyak

memikirkan sistem informasi perusahaan.

3. Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan

hal yang sangat penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai

sistem informasi yang mengintegrasikan data tersebut maka komunikasi dan

transaksi perusahaan sudah bersifat papper-less atau sudah tidak lagi

menggunakan kertas, sehingga data-data dan rahasia perusahaan akan

tercatat dan terekam secara digital, sistem keamanan data yang disimpan

juga dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih sulit untuk diakses

maupun diretas oleh pihak luar.

4. Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem

informasi mempermudah Vivere Group dalam menghadapi persaingan

global, hal ini dikarenakan perkembangan sistem informasi outsourcing yang

diterapkan oleh Vivere Group (MySAP) merupakan sistem informasi yang

banyak digunakan di seluruh dunia, sehingga teknologi yang dimiliki Vivere

Group merupakan teknologi dengan standar dunia.

Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing

sistem informasi di Vivere Group, namun masih terdapat beberapa kelemahan

dari outsourcing sistem informasi tersebut, diantaranya adalah:

1. Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di

Vivere Group merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode

waktu per tahun. Perhitungan pembayarannya pun dihitung berdasarkan

jumlah akun atau ID yang digunakan. Banyaknya jumlah pegawai Vivere

Group membuat biaya berlangganan sistem informasi tersebut menjadi

mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan.

2. Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing:

Segenap kemudahan yang diberikan dari outsourcing sistem informasi

Page 17: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

17

membuat seluruh aktifitas bisnis dan komunikasi perusahaan bergantung

kepada sistem informasi tersebut. Ketergantungan tersebut dapat memberi

dampak negatif bagi perusahaan, karena bila terjadi gangguan sistemik pada

perusahaan outsourcing yang mampu merusak jaringan dari sistem tersebut

maka aktifitas kerja dan transaksi perusahaan dapat terhenti, dan data-data

perusahaan juga akan terancam keamanannya.

3. Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing

sistem informasi ERP seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh

dunia, padahal kebutuhan sistem ERP tiap perusahaan berbeda-beda, dengan

outsourcing sistem informasi tersebut Vivere Group harus mengatur ulang

alur kerja perusahaan menyesuaikan dengan sistem ERP outsourcing.

Page 18: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

18

BAB IV

PENUTUP

Sistem Infomasi Perusahaan adalah sistem berbasis komputer yang dapat

melaksanakan semua tugas standar bagi seluruh unit organisasi secara terintegrasi

dan koordinasi. Sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah

sistem yang memampukan manajemen berbagai proses internal organisasi.

Outsourcing sistem informasi yang digunakan oleh Vivere Group adalah sistem

informasi ERP yaitu MySAP. Sistem informasi tersebut digunakan untuk

mengatur setiap aktifitas kerja dan transaksi perusahaan. Dalam kontrak kerjanya

pembayaran outsourcing sistem informasi tersebut dilakukan tiap tahun dengan

membayar loyalti untuk setiap ID atau akun yang digunakan.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari penerapan outsourcing sistem

informasi di Vivere Group, beberapa kelebihannya diantaranya adalah:

1. Data perusahaan terintegrasi sehingga mempermudah karyawan dalam menjalankan

aktivitas kinerja harian.

2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus

3. Keamanan data lebih terjamin

4. Mempermudah persaingan di pasar global

Beberapa kelemahan dari penerapan outsourcing sistem informasi di Vivere

Group diantaranya adalah:

1. Menaikan anggaran perusahaan

2. Ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing

Page 19: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

19

DAFTAR PUSTAKA

O’Brien, J and Marakas, G. 2008. Management Information System. 8 th

edition. Mc.Graw Hill International Edition.

http://www.vivere.co.id/page/aboutus/12/3/company-highlights

Sutabri T, 2005. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Pak Pid. 2010. Selfsourcing, Insourcing dan

Outsourcing. http://pakpid.wordpress.com/2010/01/05/self-sourcing-in-

sourcing-and-out-sourcingdiakses tanggal 03/02/2017

. http://bobit48e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/02/07/penerapan-insourcing-

outsourcing-dan-co-sourcing-dalam-pengelolaan-sistem-informasi-di-

perusahaan/ diakses tanggal 03/02/2017.

http://reza51.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/03/20/penerapan-outsourcing-

sistem-informasi-di-pt-pertamina diakses tanggal 03/02/2017.

Page 20: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

1

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

ANALISIS URGENSI MAINTENANABILITY SOFTWARE DI

SUATU PERUSAHAAN

Disusun Oleh :

Yelli Yulian

K25161141

(Kelas E63)

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS)

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 21: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 2

1.2 Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi ......................................................................................... 3

2.2 Maintenance dalam Sistem Informasi ....................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Urgensi Maintenance Software ................................................................ 10

3.2 Manfaat Penting Maintenance Software dalam Sistem Informasi ...... 13

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 19

4.2 Saran .......................................................................................................... 15

Daftar Pustaka

Page 22: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi saat ini

dilatarbelakangi oleh kemajuan teknologi khususnya pada bidang IT, sehingga

harus didukung dengan penerapan sistem informasi yang lebih baik. Sistem

informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi teratur dari

seluruh elemen yang ada, baik individu,hardware, software maupun jaringan

komunikasi, untuk meyediakan informasi yang berguna dalam mendukung

kegiatan operasional dan fungsi pengambilan keputusan dari sebuah organisasi.

Perusahaan atau organisasi yang tidak ingin ketinggalan dengan

perkembangan jaman dan teknologi tentu akan tetap mengikuti semua

perkembangan yang terjadi di bidang teknologi ini. Perusahaan juga ingin tahu

kelayakan sistem yang mereka gunakan dan kapan waktu mengganti dengan

yang baru. Tapi di balik semua itu, biaya juga menjadi pertimbangan mereka.

Untuk dapat selalu mengikuti perkembangan teknologi yang ada, sebuah

perusahaan memiliki Sistem Informasi Manajemen yang terintegrasi. Software

maintenance menjadi salah satu bagian dari integrasi sistem manajemen dalam

perusahaan atau organisasi. Sistem maintenance di suatu perusahaan terkadang

tidaklah murah, oleh karena itu seringkali perusahaan atau organisasi sering

mengabaikan masalah maintenance ini. Padahal apabila perusahaan atau

organisasi tersebut mengerti teknologi apa yang paling dibutuhkan perusahaan

maka masalah biaya atau cost maintenance dapat ditekan.

1.2 Tujuan

Mengetahui urgensi maintenance dalam software dan sistem informasi dalam

sebuah perusahaan serta strategi dan langkah-langkah pembangunannya yang

bermanfaat bagi perusahaan

Page 23: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi

Menurut O’Brien, sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun

dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer

networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data)

yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk

organisasi.

Peran sistem informasi menurut O’brian adalah untuk menunjang kegiatan

bisnis operasional, menunjang manajemen dalam mengambil keputusan, dan

menunjang keunggulan strategi kompetitif organisasi. Sistem informasi

mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan

komunikasi), sumber data serta kebijakan dan prosedur kerja, untuk mengelola

(menyimpan, mengakses kembali, mengubah dan menyebarluaskan) informasi dalam

sebuah organisasi. Sistem Informasi pada sebuah organisasi, dapat digolongkan

menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Sistem Informasi Untuk Operasi Bisnis

Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang

digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi

bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial,

dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.

Transaction Processing Systems

Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi

manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem

proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat

dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian,

Page 24: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

5

dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk

untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat

pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order

pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga

memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih

lanjut oleh SIM.

Process Control Systems

Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang

mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi.

Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya

mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.

Office Automation Systems

Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan,

dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik.

Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik

(electronic mail),teleconferencing, dan lain-lain.

2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.

Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system)

adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat

waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para

manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan

penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem

informasi yang efektif dan efisien oleh karena:

Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari

pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan

keputusan manajemen (management decision making).

Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan

untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi

Page 25: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

6

pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak

sebagai proses yang berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

1. Information Reporting Systems

Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk

bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan

keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi

internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems.

Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1)

berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi

pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan

analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan

produk.

2. Decision Support Systems

Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dariinformation

reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif,

sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan

database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi

manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik

memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk

peramalan penjualan atau keuntungan.

3. Executive Information Systems

Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk

kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem

informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang

mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam

menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus

mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).

Page 26: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

7

3. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung

tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan

sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk

melawan kekuatan persaingan yang berupa (1) persaingan dari para pesaing yang

berada di industri yang sama, (2) ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari

produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan

tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus

diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran yang mengarah

kepada competitive advantage strategies.

Menurut O’Brien (2010), tujuan dari banyak perusahaan saat ini adalah untuk

memaksimalkan nilai pelanggan dan bisnis perusahaan dengan menggunakan

teknologi informasi untuk mendukung para pegawai mereka dalam

mengeimplementasikan proses bisnis kooperatif dengan para pelanggan, pemasok,

dan pihak lainnya. Oleh karena itu, keberhasilan sistem informasi tidak seharusnya

hanya diukur melalui efisiensi dalam hal meminimalkan waktu, biaya, dan

penggunaan sumber daya informasi. Keberhasilan juga harus diukur dari efektivitas

teknologi informasi dalam mendukung strategi bisnis organisasi, memungkinkan

proses bisnisnya, meningkatkan struktur organisasi dan budaya, serta meningkatkan

nilai pelanggan dan bisnis perusahaan. Dilihat dari perspektif managerial, fungsi dari

sistem informasi adalah:

1. Minimalisasi Resiko

Kehadiran teknologi informasi diharapkan mampu membantu perusahaan

untuk mengurangi resiko bisnis yang ada, dapat pula menjadi sarana

untuk membantu manajemen untuk mengelola resiko. Salah satu contoh

resiko yang berkaitan dengan keuangan.

2. Pengurangan Biaya

Page 27: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

8

Perbaikan, efisiensi dan optimalisasi berbagai divisi yang ada

diperusahaan merupakan salah satu fungsi teknologi informasi sebagai

katalisator dalam usaha perusahaan mengurani biaya operasional

perusahaan pada akhirnya dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Terdapat 4 cara teknologi informasi untuk mengurangi biaya yang kerap

keluar pada kegiatan operasional perusahaan, antara lain Eliminasi proses,

Simplikasi proses, Integrasi Proses dan Otomatisasi proses.

3. Value Adding

Tujuan akhir dari proses peningkatan nilai tambah suatu bisnis bukan

sekedar kepuasan pelanggan semata, tetapi juga menciptakan loyalitas

pelanggan. Sehingga konsumen bersedia menjadi pelanggan perusahaan

untuk jangka panjang.

4. Menciptakan Arena Bersaing Baru

Perkembangan teknologi informasi ditandai pesatnya teknologi internet

yang telah menciptakan arena bersaing baru bagi suatu bisnis.yaitu

persaingan di dunia maya melalui konsep e-bussines, eprocurement, e-

commerce, e-commerce dan lain-lain.

2.2. Maintenance Sistem Informasi

Pemeliharaan Sistem adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang

dilakukan untuk menjaga suatu sistem dalam atau memperbaikinya sampai suatu

kondisi yang diharapkan. Pemeliharaan atau maintainability sistem dapat

digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:

1. Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu

tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi

kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya

pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan

Page 28: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

9

tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau

malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

2. Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam

lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.

Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus

terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Umumnya pemeliharaan adatif ini

baik dan tidak dapat dihindari.

3. Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)

Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas

(kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk

memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal. Ketika membuat

perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan

kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa,

memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi.

4. Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem

untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemeliharaan

sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan

kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara

tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas

sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk

memeliharanya dalam waktu dekat.

2.3. Software Maintenance

Maintainability adalah usaha yang diperlukan untuk menemukan dan

memperbaiki kesalahan (error) dalam software. Maintanability juga disebut sebagai

pemeliharaan sistem. Dimana setelah sebuah software berhasil dikembangkan dan

diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan

Page 29: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

10

hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang dan dikembangkan

dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan.

Menurut McCall (1977) kriteria yang mempengaruhi

kualitas software terbagi menjadi tiga aspek penting yaitu :

1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations).

2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision)

3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (Product

Transition).

Dengan beragamnya tujuan perawatan perangkat lunak, maka jenis

perawatan perangkat lunak dapat dibagi menjadi empat pula, yaitu perawatan

perbaikan (correction), perawatan peningkatan kinerja (improvement), perawatan

penyesuaian (adaptation), dan perawatan pencegahan (prevention). Akan tetapi,

secara umum, jenis perawatan perangkat lunak dapat dikelompokkan kedalam dua

kategori besar, yaitu perawatan perbaikan (correction) dan perawatan peningkatan

(enhancement). Perawatan jenis kedua mencakup perawatan improvement,

adaptation, dan prevention.

Page 30: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

11

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Urgensi Maintenance Software

Urgensi maintainability dari suatu software adalah pentingnya

perawatan/pemeliharaan dan pengembangan suatu software. Tujuannya adalah

agar software selalu dalam keadaan siap pakai. Dalam waktu tertentu tidak menutup

kemungkinan software mengalami kerusakan atau perlu disempurnakan lagi disitulah

pentingnya maintainability. Kegiatan pemeliharan perangkat lunak (software)

terjadi karena adanya asumsi yang salah pada saat uji coba yaitu kesalahan

tersembunyi pada perangkat lunak yang cukup besar.

Maintenance software perlu memperhatikan beberapa karakteristik:

Page 31: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

12

Terdapat tiga alasan pentingnya pemeliharaan sistem atau system

maintenance :

1. Memperbaiki Kesalahan (Correcting Errors)

Maintenance dilakukan untuk mengatasi kegagalan dan permasalahan yang muncul

saat sistem dioperasikan. Sebagai contoh, maintenace dapat digunakan untuk

mengungkapkan kesalahan pemrograman (bugs) atau kelemahan selama proses

pengembangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem, sehingga kesalahan

tersebut dapat diperbaiki.

2. Menjamin dan Meningkatkan Kinerja Sistem (Feedback Mechanism)

Kajian pasca implementasi sistem merupakan salah satu aktivitas maintenance yang

meliputi tinjauan sistem secara periodik. Tinjauan periodik atau audit sistem

dilakukan untuk menjamin sistem berjalan dengan baik, dengan cara memonitor

sistem secara terus-menerus terhadap potensi masalah atau perlunya perubahan

terhadap sistem. Sebagai contoh, saat user menemukan errors pada saat sistem

digunakan, maka userdapat memberi umpan balik atau feedback kepada spesialis

informasi guna meningkatkan kinerja sistem. Hal ini yang menjadikan system

maintenance perlu dilakukan secara berkala, karena system maintenance akan

Page 32: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

13

senantiasa memastikan sistem baru yang di implementasikan berjalan dengan baik

dan sesuai dengan tujuan penggunaanya melalui mekanisme umpan balik.

3. Menjaga Kemutakhiran Sistem (System Update)

Selain sebagai proses perbaikan kesalahan dan kajian pasca implementasi, system

maintenance juga meliputi proses modifikasi terhadap sistem yang telah dibangun

karena adanya perubahan dalam organisasi atau lingkungan bisnis. Sehingga, system

maintenance menjaga kemutakhiran sistem (system update) melalui modifikasi-

modifikasi sistem yang dilakukan. Secara singkat, system maintenance menjadi

penting karena padasystem maintenance terjadi usaha perbaikan secara berkelanjutan

untuk mempertemukan kebutuhan oranisasi terhadap sistem dengan kinerja sistem

yang telah dibangun. Software maintenance yang efektif dilakukan dengan teknik

yang spesifik atau khusus untuk maintenance.

Model proses maintenance sebuah perangkat lunak dideskripsikan dalam

maintenance standar IEEE 1219 [IEEE 1219] dan ISO/IEC 14764 [ISO14764]. Pada

IEEE 1219 [IEEE 1219] kegiatan maintenance perangkat lunak dimulai pada saat

tahap pemakaian perangkat lunak. Aktivitas maintenance perangkat lunak ISO / IEC

14764 yang utama dapat dibagi menjadi beberapa proses :

1. Proses Implementasi:

Membuat rencana maintenance dan prosedur-prosedurnya.

Membuat prosedur untuk permintaan perubahaan / modifikasi perangkat

lunak (Modification Requests).

Implementasi proses CM.

2. Proses pengenalan masalah dan modifikasi:

Melakukan analisis.

Menentukan masalah.

Membuat opsi / pilihan untuk mengimplementasikan modifikasi.

Membuat dokumentasi.

Melakukan proses “pendekatan” untuk opsi / pilihan implementasi.

Melakukan modifikasi

Page 33: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

14

Melakukan analisa yang detail.

Mengembangkan , mengkoding, dan mengetes perubahan yang dilakukan.

3. Review Maintenance :

Mempersiapkan modifikasi

Memastikan migrasi sesuai dengan ISO / IEC 12207.

Membangun rencana migrasi.

Memberitahu user tentang rencana migrasi.

Melakukan operasi yang pararel.

Memberitahu user bahwa migrasi telah dimulai.

Review migrasi.

Memastikan data yang lama dapat diakses.

4. Software Retirement :

Membuat rencana retirement.

Memberitahu user tentang rencana retirement.

Melakukan operasi paralel.

Memberitahu user bahwa retirement telah dimulai.

Memastikan data yang lama dapat diakses

3.2 Manfaat Penting Maintenance Software dalam Sistem Informasi

Selain itu, urgensi dari pemeliharaan sistem atau system maintenance dalam

suatu organisasi/ perusahaan adalah sebagai berikut:

Mengurangi pengeluaran dalam bidang investasi teknologi.

Membantu perusahaan memecahkan masalah dengan tetap mengikuti

perubahan lingkungan dan prosedur yang terjadi.

Efektivitas biaya.

Menghindari kerugian yang diakibatkan oleh munculnya kesalahan pada

perangkat lunak yang berakibat pada pengguna terakhir. Biaya yang

Page 34: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

15

dikeluarkan akan lebih sedikit jika dilakukan pendektesian awal terhadap

kesalahan yang terjadi pada perangkat lunak tersebut.

Efisiensi waktu

Dilakukannya pengujian terhadap perangkat lunak akan menghindari

perusahaan dari resiko kerugian yang terjadi dan waktu yang lebih lama

untuk melakukan perbaikan terhadap perangkat lunak tersebut.

Fokus pada pengembangan bisnis.

Perangkat lunak yang tidak memiliki kesalahan (bug) akan memaksimalkan

kinerja dari perusahaan dengan mendukung kegiatan bisnis lebih baik dan

mendukung penyelesaian masalah lebih cepat dengan penggunaan perangkat

lunak tersebut.

Peningkatan loyalitas pelanggan.

Membuat software tersebut menjadi kategori software berkualitas.

Mengambil peluang bisnis yang ada, dengan maintenance software atau

sistem informasi, akan mengevaluasi sistem yang ada dan memodifikasinya,

bila sebuah sistem usang atau rusak maka organisasi tidak akan dapat

mengambil peluang bisnis yang ada dengan proses yang efektif dan efisien.

Menjaga agar software tidak menjadi usang.

Keusangan software atau sistem informasi akan merugikan organisasi,

organisasi menjadi tidak optimal dalam memanfaatkan software pun

menghasilkan kinerja yang tidak optimal, sehingga proses maintenance

menjaga hal ini agar keusangan tidak terjadi.

Page 35: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

16

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Proses maintenance (pemeliharaan) software terhadap sistem informasi

merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan. Hal tersebut perlu dilakuan

untuk menjaga keberlangsungan proses informasi dalam sebuah bisnis atau

perusahaan agar dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya proses maintenance

yang dilakukan secara rutin dan berkala, perusahaan dapat dengan mudah melakukan

penyesuaian terhadap lingkungan bisnis yang terus berkembang dan memanfaatkan

peluang bisnis yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan

4.2 Saran

Sebaiknya setiap perusahaan selalu menyadari akan pentingnya software

maintenance.Selain itu, sumberdaya di bidang IT harus selalu tersedia, karena

pemeliharan sebuah sistem informasi perusahaan yang merupakan jaringan komputer

sebagian besar sangat bergantung kepada ketersediaan sumber daya di bidang

teknologi informasi / IT yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan

sistem informasi yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 36: SISTEM INFORMASI MANAJEMENlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/tugas-yelli-yulian.pdf · mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi (hardware, software dan jaringan komunikasi),

17

DAFTAR PUSTAKA

O’ Brien, James, 2010. Introduction to Information System. McGraw. Hill, New

York.

http://izzan52.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/10/06/sistem-informasi-

manajemen-urgensi-maintenance-software-dalam-pembangunan-sistem-

informasi/ diakses pada tanggal 03/02/2017

http://iphenimnus.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html

diakses tanggal 03/02/2017