Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute...

23
Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau Ambon) Artikel Ilmiah Peneliti: Hennie Tuhuteru (672009252) Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs. Yesaya Sandang, M.Hum. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga April 2015

Transcript of Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute...

Page 1: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada

Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web

(Studi Kasus: Pulau Ambon)

Artikel Ilmiah

Peneliti: Hennie Tuhuteru (672009252)

Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.

Yesaya Sandang, M.Hum.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

April 2015

Page 2: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada

Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web

(Studi Kasus: Pulau Ambon)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti: Hennie Tuhuteru (672009252)

Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.

Yesaya Sandang, M.Hum.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

April 2015

Page 3: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau
Page 4: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau
Page 5: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau
Page 6: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau
Page 7: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau
Page 8: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau
Page 9: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem

Informasi Pariwisata berbasis Web

(Studi Kasus: Pulau Ambon)

1) Hennie Tuhuteru, 2) Michael Bezaleel Wenas, 3) Yesaya Sandang

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]

Abstract

Ambon Island is one of the islands in the Maluku islands that since the first famous

for a variety of crops, beautiful natural scenery and local culture. According to statistics

the number of tourists who come generally in Maluku in 2012 is still dominated by

domestic tourists. The many attractions on the island of Ambon does not necessarily make

the tourists interested in visiting. This is due to limitations detailed information about

attractions that will be addressed. This research aims to design a travel route application

on a web-based tourism information system on the island of Ambon. The results of the

research is the application of a travel route who can help tourists in providing support

scheduling or planning a tour, and cost savings by minimizing the distance and / or time

required in a particular area on the island of Ambon.

Keywords: GIS, Ambon, Travel Route

Abstrak

Pulau Ambon merupakan salah satu pulau di kepulauan Maluku yang sejak dahulu

terkenal dengan berbagai hasil bumi, panorama alam yang indah dan kebudayaan

masyarakat setempat. Berdasarkan statistik jumlah wisatawan yang datang secara umum

di Maluku pada tahun 2012 masih didominasi oleh wisatawan domestik. Banyaknya

objek wisata di pulau Ambon tidak serta merta membuat para wisatawan tertarik untuk

berkunjung. Hal ini diakibatkan karena keterbatasan informasi secara rinci tentang objek

wisata yang akan dituju. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi rute perjalanan

wisata pada sistem informasi pariwisata berbasis web di pulau Ambon. Hasil dari

penelitian adalah aplikasi rute perjalanan wisata yang dapat membantu wisatawan dalam

memberikan dukungan penjadwalan atau perencanaan tur, dan penghematan biaya

dengan meminimalkan jarak tempuh dan/atau waktu yang dibutuhkan pada suatu daerah

khususnya di Pulau Ambon.

Kata Kunci: Sistem Informasi Geografis, Ambon, Rute Perjalanan

1) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya

Wacana 2) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana. 3) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

Page 10: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

1

1. Pendahuluan

Pulau Ambon merupakan salah satu pulau di kepulauan Maluku yang

sejak dahulu terkenal dengan berbagai macam hasil bumi, panorama alam dan

juga kebudayaan. Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi Maluku, lebih

berkembang jika dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Hal ini dapat dilihat

dari pembangunan dan populasi masyarakat yang bertambah tiap tahun.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, terjadi peningkatan laju

pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan dari tahun 2009 1,2% menjadi

21% pada tahun 2012[1]. Panorama alam dan kebudayaan yang dimiliki

menjadikan pulau Ambon sebagai salah satu tujuan wisata baik oleh para

wisatawan domestik maupun mancanegara. Berdasarkan statistik, wisatawan

domestik yang datang berkunjung pada tahun 2012 di Maluku sejumlah 62.900

orang, sedangkan wisatawan mancanegara berjumlah 17.820[2]. Sampai dengan

Tahun 2008 di Kota Ambon terdapat 39 objek wisata, berupa 24 objek wisata

alam dan 15 objek wisata budaya dengan penyebarannya yaitu untuk Kecamatan

Nusaniwe 12 objek wisata alam dan 2 objek wisata sejarah serta budaya.

Kecamatan Sirimau, 3 objek wisata alam dan 8 objek budaya dan sejarah.

Kecamatan Baguala 7 objek wisata alam dan Budaya dan 4 objek wisata sejarah.

Selain itu, sejumlah objek wisata di dua Kecamatan yaitu di Kecamatan Teluk

Ambon dan Kecamatan Leitimur Selatan sampai saat ini belum dikembangkan[2].

Terbatasnya sumber informasi terperinci tentang objek wisata yang

terdapat di Pulau Ambon tersebut, menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya

objek wisata tidak dikenal atau tidak menarik bagi masyarakat. Ketika para

wisatawan datang ke suatu kota atau daerah, mereka tidak dapat mengunjungi

setiap tempat yang menarik karena waktu dan budget [3], sehingga diperlukan

informasi yang lengkap untuk membuat perencanaan perjalanan wisata.

Sistem informasi dapat dikembangkan dengan menggunakan pola

arsitektur model view controller (MVC). MVC memberikan keuntungan pada saat

pembuatan sistem, pemeliharaan sistem, maupun pengembangan sistem

selanjutnya. Hal ini karena bagian-bagian (model, view, dan controller) dari

sistem terpisah sehingga ketika satu bagian diubah, maka tidak mempengaruhi

bagian yang lain [4].

Untuk mengatasi masalah terbatasnya informasi tentang obyek wisata di

Pulau Ambon, dapat dikembangkan suatu sistem informasi geografis (GIS) yang

dilengkapi dengan fasilitas untuk perencanaan perjalanan wisata. Informasi

tentang lokasi obyek wisata ditampilkan dalam bentuk peta. Selain itu informasi

yang lain seperti deskripsi singkat lokasi wisata, foto-foto lokasi wisata juga

disediakan. Fasilitas perencanaan rute perjalanan wisata dapat memberikan

kemudahaan bagi wisatawan untuk mengatur perjalanan wisatanya.

Pengembangan sistem informasi tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan

arsitektur MVC, yang salah satunya disedikan oleh ASP.NET MVC. Arsitektur

MVC akan memberikan kemudahaan dalam hal pembaruan tampilan dan/atau

penambahan fitur.

Aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini memberikan informasi

yang terperinci mengenai lokasi wisata yang ada di pulau Ambon, menyediakan

Page 11: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

2

informasi lain seperti alamat hotel atau penginapan, lokasi kantor pemerintahan,

rumah sakir dan kantor polisi, travel agent, transportasi yang digunakan di pulau

Ambon, serta jarak dan waktu tempuh perjalanan antar objek wisata. Dengan

adanya aplikasi rute perjalanan wisata ini dapat membantu wisatawan dalam

memberikan dukungan penjadwalan atau perencanaan tur guna penghematan

biaya lewat minimalisasi jarak tempuh dan/atau waktu yang dibutuhkan di Pulau

Ambon.

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang dilakukan oleh Emanuel [5] membahas tentang

perancangan aplikasi perencanaan perjalanan di Kota Bandung dari satu tempat ke

tempat lain dengan menggunakan OpenStreetMap XML dan .Net Compact

Frame-work. Penelitian ini dibuat dengan tujuan membantu pengguna dalam

mencari tempat dan jalan di Kota Bandung serta informasi rute jalan yang dapat

ditempuh [5]. Mengacu pada penelitian tersebut, diketahui bahwa aplikasi

perencanaan perjalanan perlu dilengkapi dengan peta, sehingga pengguna dapat

memahami informasi secara visual. Pada penelitian tersebut ditemukan kelemahan

dalam implementasi sistem, yaitu aplikasi pencarian rute tersebut memiliki

masalah dalam hal kecepatan, karena diimplementasikan pada perangkat mobile

yang memiliki daya komputasi kecil. Berdasarkan masalah tersebut maka pada

penelitian yang ini, aplikasi dikembangkan dalam bentuk web, sehingga proses

komputasi didistribusikan pada server dan pada browser komputer pengguna.

Sistem informasi pariwisata sangat dibutuhkan oleh suatu daerah sebagai

penunjang dalam mempromosikan lokasi tujuan wisata di daerah tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Putra [6] membahas bagaimana pentingnya

pengembangan potensi wisata disuatu daerah khususnya di Salatiga, yang

didukung dengan pola perencanaan dan pengembangan yang menyeluruh dan

melibatkan pemanfaatan teknologi informasi. Dengan memanfaatkan e-tourism

dapat mendorong promosi serta penyediaan informasi secara lengkap bagi

wisatawan, seperti akomodasi, objek wisata, travel agent, serta event yang ada

sehingga membantu wisatawan untuk mengambil keputusan dalam melakukan

rencana perjalanan wisata menuju Salatiga. Diharapkan dengan adanya

perancangan dan implementasi e-tourism yang sudah dilakukan ini dapat

digunakan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan potensi wisata [6].

Temuan pada penelitian tersebut adalah pentingnya sarana informasi pariwisata

untuk mengembangkan potensi wisata. Salah satu bentuk sarana yaitu e-tourism.

Putra memberikan saran pada penelitiannya, bahwa informasi pada web harus

sering diperbaharui, dengan tujuan untuk menarik perhatian wisatawan.

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait Sistem Informasi

Pariwisata dan Aplikasi Perencanaan Perjalanan, maka akan dilakukan penelitian

yang membahas tentang perancangan aplikasi rute perjalanan wisata pada sistem

informasi pariwisata berbasis web di daerah pulau Ambon. Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam mengatur rencana perjalanan

wisata di pulau Ambon sesuai dengan kebutuhan wisatawan masing-masing atau

ingin mencari informasi tentang lokasi wisata, akomodasi, kantor pemerintahan,

Page 12: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

3

rumah sakit dan kantor polisi, serta transportasi dan travel agent yang ada di pulau

Ambon, serta membantu pemerintah daerah dalam mempromosikan daerah tujuan

wisata di pulau Ambon. Perbedaan dengan perancangan sebelumnya adalah

aplikasi rute perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata memberikan

informasi rencana perjalanan wisata di pulau Ambon yang dapat diatur sesuai

dengan keinginan wisatawan. Rencana perjalanan yang diatur sudah termasuk rute

perjalanan, jarak dan waktu tempuh dari tempat penginapan atau hotel sebagai

titik awal menuju ke lokasi wisata hingga balik lagi ke titik awal.Sistem informasi

adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa

sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling

mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang

menerimanya[7]. Secara umum, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-

orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang

ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi

rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap

kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu

dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Pariwisata atau tourism adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk

rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini.

Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud

dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha,

Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk rekreasi atau liburan, dan juga

persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini[6].

Aplikasi rute perjalanan wisata pada Sistem Informasi Pariwisata

merupakan aplikasi atau sistem yang dapat mengatur rencana rute perjalanan

wisata sesuai dengan kategori wisata yang diinginkan oleh seorang wisatawan di

suatu daerah. Selain memilih sesuai kategori, wisatawan juga dapat melihat waktu

dan jarak tempuh perjalanan wisata, serta mengganti lokasi daerah wisata sesuai

dengan yang diinginkan. Dengan adanya aplikasi rute perjalanan wisata, seorang

wisatawan dapat dengan mudah mengatur rencana perjalanan wisata di suatu

daerah, terutama untuk wisatawan yang belum pernah mengunjungi daerah

tersebut[8].

Google Direction Service adalah layanan yang disediakan oleh Google.

Direction Service bekerja dengan cara memberikan perkiraan arah perjalanan dari

satu titik ke titik yang lain dengan menggunakan berbagai metode transportasi.

Objek ini berkomunikasi dengan Layanan Google Maps API Arah yang menerima

permintaan arah dan mengembalikan hasil dihitung. Direction Service dapat

menentukan asal-usul dan tujuan baik dalam bentuk string teks (misalnya

"Chicago" atau "Darwin, NSW, Australia") atau dalam bentuk angka koordinat.

Hasil yang diberikan oleh Direction Service divisualisasikan dalam Google Map

[9].

Google Distance Matrix API adalah sebuah layanan yang disediakan oleh

Google, yang menyediakan perhitungan jarak dan waktu dari sekumpulan (lintang

dan bujur lokasi) lokasi awal lokasi tujuan. Informasi yang diberikan adalah

Page 13: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

4

rekomendasi rute perjalanan diantara titik awal dan titik akhir. Untuk dapat

menggunakan layanan ini, diperlukan API Key, yang dapat diperoleh gratis

melalui halaman Google Developers Console. [10]

3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang

terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan

data, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem, dan (4) Pengujian sistem

dan analisis hasil pengujian.

Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem Meliputi Perancangan Proses (UML)

Implementasi Sistem

Pengujian Sistem dan Analisis Hasil Pengujian

Gambar 1Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tahap pertama: analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan

analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasi rute

perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata serta mengidentifikasi masalah

yang ditemukan dalam melakukan perjalanan wisata di pulau Ambon. Data rute

perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata merupakan data yang diolah

oleh seorang administrator, dan user/pengunjung yang dapat melihat dan

merancang perjalanan wisata berupa pemilihan hotel atau penginapan dan

mengatur rute perjalanan wisata sesuai kategori wisata yaitu, wisata alam, wisata

kuliner, wisata sejarah & budaya, wisata religi, dan souvenir & gift shop.

Kemudian pengumpulan data dilakukan dengan melihat data-data dan brosur yang

diperoleh dari Dinas Pariwisata Kota Ambon serta mengumpulkan data dengan

mencari, membaca dari situs internet serta sumber-sumber referensi lain yang

relevan dengan penelitian yaitu mengenai perancangan aplikasi rute perjalanan

wisata pada sistem informasi pariwisata di pulau Ambon; Tahap kedua:

perancangan sistem, yaitu setelah mendapatkan data, dilakukan perancangan

sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan diagram Unified

Modelling Language (UML) yang bertujuan untuk menggambarkan secara jelas

alur yang ada pada aplikasi yang dibangun. Perancangan proses menggunakan

Unified Modelling Language (UML) meliputi use case diagram, activity diagram,

sequence diagram, dan class diagram; Tahap ketiga: mengimplementasikan hasil

perancangan sistem, membangun sistem berdasarkan proses yang telah

Page 14: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

5

didefenisikan pada tahap perancangan, yaitu membangun aplikasi/program sesuai

dalam bentuk aplikasi web. Tahap keempat: pengujian sistem, yaitu akan

dilakukan pengujian untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai

dengan yang diharapkan dan tidak ada error, jika belum sesuai maka akan

dilakukan perbaikan. Pengujian meliputi blackbox testing dan User Acceptance

Test (UAT). [11].

Gambar 2 Use-case Diagram Sistem

Gambar 2 menunjukan use-case diagram dari aplikasi rute perjalanan

wisata pada sistem informasi pariwisata. Use-case diagram tersebut mempunyai

dua aktor yaitu administrator dan user. Aktor admin dapat mengolah data lokasi

dan kategori wisata seperti menambah data, mengubah data dan menghapus data.

Sedangkan aktor user, dapat melihat data lokasi dan membuat plan atau rencana

rute perjalanannya.

Page 15: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

6

Gambar 3 Activity Diagram User

Gambar 3 menunjukan activity diagram user, menjelaskan proses user

mengakses halaman web, kemudian sistem menampilkan halaman utama. Setelah

itu, user memilih kategori wisata dan sistem akan menampilkan lokasi dan rute

perjalanan yang disarankan. User kemudian memilih atau mengganti lokasi wisata

yang diinginkan dan mencetak rute perjalanan wisatanya.

Gambar 4 Sequence Diagram User

Gambar 4 menunjukkan sequence diagram yang dilakukan oleh user untuk

membuat rencana perjalanan wisata. User dapat memilih lokasi dengan

mengirimkan request ke UI, dan diteruskan ke controller lalu ke entity, kemudian

mengirim data lokasi untuk ditampilkan kepada user.

Page 16: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

7

Gambar 5 Class Diagram Sistem

Gambar 5 menunjukkan class diagram yang digunakan di dalam sistem.

Class-class tersebut merupakan perwakilan dari tabel-tabel yang ada di dalam

database. Class Lokasi mewakili entitas tabel lokasi, dengan atribut-atribut seperti

nama, keterangan, lat, lng, dan seterusnya. Demikian pula dengan class Kategori.

Kedua class tersebut merupakan class entitas. Class entitas terhubung dengan satu

atau lebih class controller. Sebagai contoh adalah class Lokasi terhubung dengan

class LokasiControl. Classcontroller menyediakan fungsi-fungsi untuk mengolah

data entitas, sekaligus menghubungkan dengan class boundary. Class boundary

pada gambar 5, salah satunya adalah class LokasiUI. Class Lokasi UI merupakan

class yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Class ini bertugas untuk

menampilkan data dan menerima input dari pengguna.

Page 17: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

8

Gambar 6 Relasi Tabel

Gambar 6 menunjukkan tabel yang digunakan oleh sistem untuk

menyimpan data. Terdapat tiga tabel yaitu tabel lokasi yang menyimpan data-data

lokasi wisata dan penginapan, tabel kategori yang menyimpan kategori-kategori

wisata, dan tabel foto yang menyimpan data foto untuk tiap obyek wisata.

4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil perancangan, maka dilakukan implementasi dalam

bentuk aplikasi berbasis web.

Gambar 7 Rute Perjalanan Wisata yang Disarankan oleh Sistem

Page 18: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

9

Gambar 8Keterangan Rute Perjalanan per Kategori Wisata

Gambar 7 menunjukkan peta lokasi wisata dengan kategori yang dipilih

yaitu “Kuliner”. Lokasi-lokasi wisata dihubungkan dengan jalur yang merupakan

rute yang direkomendasikan oleh sistem. Gambar 8 menunjukan detail keterangan

tiap-tiap lokasi wisata.

Gambar 9 Tampilan Akomodasi

Gambar 9 menunjukkan tampilan halaman akomodasi. Halaman ini

menampilkan data-data hotel dan penginapan berserta lokasinya pada peta.

Page 19: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

10

Gambar 10 Tampilan Destinasi

Gambar 10 menunjukkan tampilan halaman destinasi. Halaman ini

menampilkan data-data lokasi wisata per kategori, serta lokasinya pada peta.

Gambar 11 Tampilan Travel dan Transportasi

Gambar 11 menunjukkan tampilan halaman informasi tentang travel dan

transportasi. Halaman ini memberikan informasi mengenai transportasi menuju

Ambon, transportasi yang tersedia ketika untuk berkeliling Ambon, dan agen-agen

perjalanan yang dapat dihubungi.

Kode Program 1 Perintah untuk Menampilkan Peta Dengan Google Maps API 1. var map;

2. function initialize() {

3. directionsDisplay = new google.maps.DirectionsRenderer();

4. geocoder = new google.maps.Geocoder();

Page 20: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

11

5. var myOptions = {

6. center: new google.maps.LatLng(-3.632502, 128.249745),

7. zoom: 11,

8. panControl: true,

9. zoomControl: true,

10. mapTypeControl: true,

11. scaleControl: true,

12. streetViewControl: false,

13. overviewMapControl: false

14. };

15. map = new google.maps.Map(

16. document.getElementById("map-canvas"), myOptions);

17. }

Kode Program 1 merupakan perintah untuk menampilkan peta dengan

menggunakan Google Maps API. Perintah ditulis dengan menggunakan bahasa

pemrograman JavaScript

Kode Program 2 Perintah untuk Menampilkan Rute Perjalanan 1. var directionsDisplay;

2. var directionsService = new google.maps.DirectionsService();

3. function showRoute(start, end, waypoints) {

4. var request = {

5. origin: start,

6. destination: end,

7. waypoints: waypoints,

8. travelMode: google.maps.TravelMode.DRIVING

9. };

10. 11. directionsService.route(request, function (result, status) {

12. if (status == google.maps.DirectionsStatus.OK) {

13. directionsDisplay.setDirections(result);

14. directionsDisplay.setMap(map);

15. }

16. });

17. return false;

18. }

Kode Program 2 merupakan perintah untuk menampilkan rute perjalanan

wisata yang terdiri dari beberapa titik (baris perintah ke 7). Rute dibentuk dengan

menggunakan layanan Google Direction (baris 11-14). Rute ini kemudian

ditampilkan melalui variabel directionDisplay (baris 13-14).

Pengujian sistem dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil

implementasi. Blackbox Testing, dilakukan untuk mengetahui bahwa semua

fungsi dan fitur pada sistem bekerja dengan tepat. Pengujian dilakukan dengan

cara melihat fungsi-fungsi pada sistem, kemudian membandingkan hasil

pengujian dengan hasil yang diharapkan. Hasil dari blackbox testing ditampilkan

pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Blackbox Testing

Test

ID

Deskripsi Hasil yang Diharapkan Hasil yang

Diberikan Sistem

1. User memilih

lokasi hotel

sebagai titik awal

Pada peta dimunculkan

lokasi hotel yang dipilih

Sesuai yang

diharapkan.

2. User memilih

kategori wisata

Pada peta dimunculkan

titik-titik wisata yang

sesuai dengan kategori

terpilih.

Sesuai yang

diharapkan.

Page 21: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

12

Pada bagian bawah peta

ditampilkan detail lokasi-

lokasi wisata.

rute perjalanan wisata

otomatis ditampilkan

3. User mengubah

susunan lokasi

wisata

Rute perjalanan wisata di

peta disesuaikan secara

otomatis

Sesuai yang

diharapkan.

4. User mengganti

salah satu lokasi

wisata dengan

wisata yang lain

Rute perjalanan wisata

diperbarahui

Seusai yang

diharapkan

Berdasarkan hasil blackbox testing pada Tabel 1, disimpulkan bahwa

fungsi-fungsi pada sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian kedua yang dilakukan terhadap aplikasi sistem berupa User

Acceptance Test (UAT) untuk mengetahui sejauh mana aplikasi ini mencakup

kebutuhan user, pada tahapan ini diminta tanggapan user tentang aplikasi sistem

informasi ini sebagai bahan evaluasi. Berikut ini adalah hasil prosentasi dari

kuesioner yang telah dibagikan pada 30 orang responden. Hasil pengujian

ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Pengujian Pengguna

No Pertanyaan Jumlah

1 Aplikasi sistem rute perjalanan wisata ini mudah

digunakan atau dioperasikan.

a. setuju

b. ragu-ragu

c. tidak setuju

27

3

0

2 Sistem rute perjalanan wisata memberikan

informasi yang bermanfaat.

a. setuju

b. ragu-ragu

c. tidak setuju

27

2

1

3 Sistem rute perjalanan wisata ini dapat

mempromosikan wisata-wisata di Pulau Ambon.

a. setuju

b. ragu-ragu

c. tidak setuju

30

0

0

4 Tampilan aplikasi sistem rute perjalanan

wisataini menarik.

a. setuju

b. ragu-ragu

c. tidak setuju

30

0

0

Page 22: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

13

5 Keseluruhan aplikasi sistem rute perjalanan

wisataini bagus.

a. setuju

b. ragu-ragu

c. tidak setuju

26

4

0

Hasil kuesioner menujukkan bahwa aplikasi rute perjalanan wisata pada

sistem informasi pariwisata ini dapat diterima oleh user.

5. Simpulan

Berdasarkan perancangan dan pengujian diperoleh kesimpulan yaitu: (1)

aplikasi rute perjalanan wisata pada Sistem Informasi Pariwisata berbasis web

dapat dikembangkan dengan menggunakan teknologi ASP.Net MVC; (2)

Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi rute perjalanan wisata dapat bekerja sesuai

dengan rancangan yang telah dibuat, dan dapat diterima oleh pengguna. Saran

yang dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut adalah: (1)

Aplikasi rute perjalanan wisata dapat dikembangkan dalam bentuk aplikasi mobile

(Android, iOS, dll).

Page 23: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem ...€¦ · Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata. pada . Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web (Studi Kasus: Pulau

14

6. Daftar Pustaka

[1]. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2013. Proyeksi Penduduk

Indonesia 2010-2035. Jakarta: Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia.

[2]. BPS Kota Ambon 2014. Kota Ambon dalam Angka. Badan Pusat Statistik

Kota Ambon

[3]. Pan, B. In press. Developing Web-Based Tourist Information Tools Using

Google Map 2 Recent Developments on Ubiquitous Computing and

Mapping.

[4]. Touselak, M. 2012. Aplikasi Rencana Studi Menggunakan Metode Model

View Controller (Studi Kasus: FTI UKSW). Program Studi Teknik

Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya

Wacana

[5]. Emanuel, A. W. R. & Wiraguna, A. 2011. Aplikasi Perencanaan

Perjalanan Kota Bandung dengan Memanfaatkan OpenStreetMap XML

dan. NET Compact Framework di PDA dengan Teknologi Pencarian Rute

Algoritma A*. Jurnal Informatika 3, pp–1.

[6]. Putra, C., Iriani, A. & Manuputty, A. D. 2011. Perancangan dan

Implementasi E-Tourism pada Sistem Informasi Pariwisata Salatiga.

[7]. Mulyanto, A. 2009. Sistem Informasi: Konsep & Aplikasi.

[8]. Pan, B., Crotts, J. C. & Muller, B. 2007. Developing web-based tourist

information tools using google map. Information and Communication

Technologies in Tourism 2007 , 503–512.

[9]. Google Developers 2012. Direction Service.

https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/directions.

Diakses tanggal 1 Mei 2012.

[10]. Google Developers 2015. Google Maps Distance Matrix API.

https://developers.google.com/maps/documentation/distancematrix/.

Diakses pada 4 April 2015

[11]. Beizer, B. & Vinter, O. 1990. Software testing techniques: Bug Taxonomy

and Statistics (Amended Appendix). Appendix