PENYELAMATAN INFORMASI DOKUMEN/ARSIP DI ERA …
Transcript of PENYELAMATAN INFORMASI DOKUMEN/ARSIP DI ERA …
51Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Dtigital (Dhani Sugiharto)
PENYELAMATAN INFORMASI DOKUMEN/ARSIPDI ERA TEKNOLOGI DIGITAL
Dhani SugihartoArsiparis Arsip Nasional Republik Indonesia
ABSTRACTDocuments/archives preservation in today’s modern perspective tends to lead to how the public can access information on documents/archives that is able to integrate technology in it. Long-term preservation is a primary goal of the documents/archives preservation program. When it saved in different media, both documents and archives already in the form of a digital format or are still analog, this preservation work can involve a continuous process in transferring content from old media to new media. Digitalization of documents/archives is one way process to change from conventional in various shades and shapes into an electronic document/archives.
Keywords: Preservation, Documents, Archives, Digital, Digitalization
PENDAHULUANPenyelamatan dokumen/arsip saat ini mengarah pada cara menjaga agar masyarakat dapat mengakses informasi dokumen/arsip dengan mengintegrasikan teknologi. Hal ini merupakan peluang bagi institusi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik. Namun, peluang ini memerlukan investasi besar antara lain waktu, tenaga, dan biaya.
Tujuan utama program penyelamatan dokumen/arsip adalah pelestarian jangka panjang. Ketika pusat arsip memiliki koleksi media yang beragam, baik dalam bentuk digital maupun analog, pekerjaan pelestarian ini memerlukan proses berkesinambungan dalam memindahkan konten dari media lama ke media baru.
Risiko paling awal dalam menyimpan sebuah dokumen/arsip digital adalah memaksa untuk melakukan migrasi agar tetap dapat diakses. Contohnya, magneto optical disc atau kita lebih mengenalnya dengan disket. Media ini mampu menampung memori 1,4 MB dan populer sekitar tahun 1995 sampai 2003. Akan tetapi, saat ini sangat sulit ditemui toko yang menjual disket, bahkan sulit mendapatkan komputer baru yang dilengkapi fasilitas untuk membaca floppy disk. Hal ini menyulitkan dalam membaca data yang disimpan dalam disket sehingga perlu segera dipindahkan ke media yang lebih baru seperti flashdisk atau media lainnya.
52 BACA Vol. 31, No. 1, Agustus 2010 (51 - 64)
KEKHAWATIRAN: USANGNYA FORMAT SEBUAH DOKUMEN/ARSIP Setelah media yang digunakan mulai usang, diperlukan biaya tambahan yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, di antaranya biaya pemeliharaan, penggantian media ataupun suku cadang yang sulit didapatkan. Biaya ini meningkat seiring dengan peningkatan program penyesuaian format dokumen/arsip yang masih direncanakan.
Ketika menghadapi keadaan di atas kita sering kecewa saat melakukan program penyelamatan dokumen/arsip. Dalam arsip audio dan video, misalnya terdapat keusangan media menjelang akhir abad keduapuluh yaitu dari film celluloid menjadi video. Meskipun kebanyakan format secara fisik kuat, tetapi akses terhadap isi informasi yang disimpan pada format tertentu bisa menjadi masalah dalam beberapa dasa warsa. Munculnya jenis media digital semakin memperparah akses pada media lama, bahkan beberapa format yang digunakan saat ini, seperti CD, rekaman video DigiBeta, dan DVD, semuanya mempunyai siklus hidup terbatas.
ARTI PENTING PROGRAM PENYELAMATAN DOKUMEN/ARSIP Upaya penyelamatan dokumen/arsip bisa melalui berbagai cara di antaranya dengan upaya preventif dan kuratif. Upaya preventif dilakukan dalam bentuk penyediaan ruang penyimpanan yang memadai dan memenuhi syarat/standar gedung penyimpanan. Upaya ini merupakan perlindungan fisik dan nilai informasi dokumen/arsip terhadap bahaya dan gangguan. Artinya, upaya preventif dilakukan terhadap dokumen/arsip melalui pencegahan dan pelaksanaan standar penyimpanan yang efektif. Adapun penyelamatan dokumen/arsip secara kuratif dilaksanakan jika terdapat unsur perusak terhadap dokumen/arsip, misalnya dengan restorasi, duplikasi, atau digitalisasi.
Dalam berbagai seminar dan workshop yang diselenggarakan organisasi kearsipan nasional dan internasional sering disinggung upaya digitalisasi (transfer dari media analog ke media digital) sebagai salah satu solusi yang tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan oleh:
53Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Dtigital (Dhani Sugiharto)
1. Keusangan perangkat media a n a l o g a k a n m e n j a d i k a n penyimpanan dan perawatan dokumen/arsip lebih mahal. Preservasi dokumen/arsip akan lebih ringan jika dilakukan transfer ke bentuk digital dan orisinalnya tetap disimpan dalam format aslinya.
2. K e t e r s e d i a a n p e r a n g k a t pendukung baik suku cadang, a la t baca , maupun media penyimpannya sudah sangat sulit dijumpai ketika pabrik sudah tidak memproduksi peralatan lama.
DIGITALISASI DOKUMEN/ARSIPDigitalisasi dokumen/arsip adalah salah satu cara proses mengubah dokumen/arsip konvensional ke dalam berbagai bentuk dan media menjadi dokumen/arsip elektronik/digital. Program digitalisasi dokumen/arsip dilaksanakan sebagai upaya mempertahankan aksesibilitas sehingga dapat memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat.
D o k u m e n / a r s i p d i g i t a l d a p a t dicetak, digunakan untuk keperluan
dokumentasi, penelitian, dan publikasi yang tertaut secara on-line sehingga dapat diakses lebih luas oleh masyarakat. Kemudian, untuk mengidentifikasi keberadaan dokumen/arsip yang memiliki relevansi informasi di semua dokumen/arsip organisasi, diperlukan suatu sistem informasi dokumen/arsip yang menghubungkan kesatuan fail secara keseluruhan.
Informasi tentang fail yang sudah dialihmediakan dalam bentuk digital akan lebih efektif jika disertai tayangan gambar digital dari dokumen/arsip. Keberadaan citra digital dari sebuah fail sebagai kebutuhan publik dalam sistem akan sangat membantu bagi pengguna dalam memperoleh dokumen/arsip yang lengkap, cepat, tepat, mudah, dan murah.
Dokumen/arsip digital dibedakan menjadi dua. Pertama, dokumen/arsip yang disimpan secara permanen dalam server. Kedua, dokumen lain yang khusus untuk pelayanan, yakni fail dengan dot per inch (dpi) rendah disimpan dalam server yang terhubung dengan jaringan yang bisa diakses masyarakat luas.
54 BACA Vol. 31, No. 1, Agustus 2010 (51 - 64)
Dalam melaksanakan digitalisasi harus mempertimbangkan medianya, yaitu
No Jenis Dokumen/arsip Analog Proses Digitalisasi Peralatan
1. Foto Scanning Flatbed Scanner atau kamera set pada meja flatbed
2. Peta Scanning Scanner khusus peta atau kamera set pada meja flatbed
3. Kertas Scanning Flatbed Scanner atau kamera set pada meja flatbed
4. Mikrofilm dan Mikrofiche Scanning Digital microfilm scanner
5. Kaset audio Digital Recording Komputer, Digital Audio Recorder
6. Kaset Video Digital Recording Komputer, Direct VCD/DVD Recorder
7. Kaset Video Digital Recording Komputer, Direct VCD/DVD Recorder
Tabel 1. Proses Digitalisasi Dokumen dan Peralatan yang Digunakan
Tabel 2. Ukuran Fail Film Digital Hasil Digitalisasi (Tanpa Kompresi)
Sumber: The Film Preservation Guide, www.avpreserve.org
gambar tetap (still image) dan gambar bergerak (moving image).
DIGITALISASI FILM KE VIDEO
Khusus untuk digitalisasi film dan video akan menghasilkan data yang sangat besar. Tabel 2 menunjukkan
data kebutuhan hard disk untuk mengalihmediakan film menjadi format digital.
55Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Dtigital (Dhani Sugiharto)
yang bernilai tinggi seperti film, bisa langsung didigitalkan untuk menjaga kualitas film asli tidak turun (warna, rasio kontras, dan rasio aspek).
Ukuran kualitas dan fungsionalitas jenis dokumen/arsip digital yang disimpan dalam server penyimpanan dokumen/arsip digital, antara lain:
1. Dokumen/arsip Gambar Statika. Kejelasan, dukungan untuk
resolusi gambar tinggi,b. Pemeliharaan warna, duku-
ngan untuk warna penuh,c. Dukungan untuk efek grafis
dan tipografi.2. Dokumen/arsip Rekaman Sua-
raa. Fidelity, dukungan bagi
resolusi audio yang tinggi,b. Dukungan untuk beberapa
format arsip,c. Dukungan untuk akses agar
bisa diunduh.3. Dokumen/arsip Tekstual
a. Dukungan untuk integritas struktur dokumen dan navigasi,
b. Dukungan untuk integritas tata letak, jenis huruf, dan fitur desain,
c. Dukungan untuk kom-presi (rendering) untuk
Saat ini, ada dua cara untuk mentransfer film menjadi digital.
1. Transfer secara langsung, real-time dari Telecine ditransfer ke kaset video. Di masa lalu, masalah utama dari transfer Telecine adalah standar kontras warna hasil reproduksi, keselarasan teknologi, dan keterampilan operator. Tetapi, pada saat ini kinerja Telecine secara umum sudah lebih baik terutama pada titik kualitas yang cukup untuk menyesuaikan dengan kualitas asli (sehubungan dengan warna dan kontras). Sekarang ini tidak hanya dalam kualitas definisi standar (720x575, 625 baris), tetapi dalam video definisi tinggi (kualitas HD).
2. D i g i t a l i s a s i d e n g a n f i l m s c a n n e r r e s o l u s i t i n g g i dan transfer ke kaset data. Hal ini dimungkinkan untuk memindai f i lm ke televisi nonformat digital pada setiap resolusi yang diinginkan dari kualitas 2k ke 4k. Hal ini terutama dimanfaatkan untuk efek khusus dan pembuatan sinema elektronik. Kebutuhan khusus untuk dokumen
56 BACA Vol. 31, No. 1, Agustus 2010 (27 - 51)
matematika, rumus, dia-gram, dll.
4. Dokumen/arsip citra bergeraka. Didukung untuk gambar
resolusi tinggi,b. Fidelity, dukungan bagi
resolusi audio yang tinggi,c. Dukungan untuk beberapa
saluran suara.
Segala bentuk penyimpanan dalam berbagai media, baik magnetik, optik, maupun gambar statis, menyesuaikan pada perkembangan teknologi. Namun, produsen pun tidak mampu menjamin kelangsungan media dalam jangka waktu lama. Proses ini mengharuskan para praktisi kearsipan bekerja sama dengan praktisi IT untuk menganalisis perubahan teknologi dengan sebuah cetak biru perencanaan jangka panjang dalam rangka digitalisasi dokumen/arsip.
Berikut ini adalah beberapa format media penyimpanan dokumen/arsip dalam bentuk digital, dan beberapa komponen penyimpanan IT.
1. Hard Disk DrivesAda dua perihal penting dalam perubahan teknologi hard disk, yaitu kapasitas dan biaya. Kapasitas meningkat sangat cepat pada suatu titik
harga tertentu. Namun, untuk kapasitas yang diberikan, harga turun dengan cepat juga. Kadang-kadang biaya yang lebih rendah juga menyebabkan keandalan lebih rendah, tetapi dalam sistem bergantung pada biaya rendah, dan kapasitas penyimpanan yang tinggi. Risiko tersebut membawa keandalan yang lebih rendah dan diimbangi dengan ke-tahanan dan keinginan banyak orang terhadap penyimpanan yang lebih murah. Dalam perkembangannya, sis-tem ini dapat memiliki cakram hard disk yang lebih kecil diganti dengan cakram yang lebih besar tanpa menyebabkan gangguan terlalu banyak.
2. Magnetic Tape (Linear Tape Open /LTO)Perkembangan pita magnetis tampak relatif lambat diban-dingkan dengan teknologi hard disk selama lima tahun terakhir. Format pita magnetis cenderung eksklusif dengan standar dari masing-masing produsen dan sebagian besar merupakan format yang tidak kompatibel. Instalasi pita magnetis akan
57Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Dtigital (Dhani Sugiharto)
mencakup penyimpanan oto-matis seperti sebuah sistem robotik, ditambah sebuah bank kecil yang bisa merekam dan perangkat pemutarnya. Perubahan format pita magnetis yang diakibatkan kemajuan teknologi sangat mengganggu para praktisi kearsipan digital. Misalnya, perubahan dari fail digital ke pita linear format.
3. Optical DisksMedia optical disc merupakan sebuah cakram yang memuat data-data digital dan dapat dibaca menggunakan sinar laser melalui media optik. Media ini bisa menjadi solusi praktis dibandingkan hard disk atau kaset tape. Optical disk menawarkan platform dokumen/arsip dengan ke-mampuan write dan read (WORM (g)). Media ini mampu menyimpan informasi selama bertahun-tahun.
4. RoboticsRobotik adalah server yang mampu menggerakkan pita magnetis secara otomatis, sesuai perintah, yang merupakan me-dia penyimpanan untuk fungsi membaca/menulis.
TAHAPAN DIGITALISASIDalam proses digitalisasi dokumen/ars ip , hal per tama yang harus diperhatikan adalah keaslian dokumen/arsip harus dijaga keutuhannya, kelengkapan informasi, dan juga metadata yang menyertainya. Dalam proses ini diperlukan perencanaan yang matang, di antaranya beberapa hal berikut.
1. Kebijakan DigitalisasiHarus membuat keputusan tentang program pelaksanaan digitalisasi untuk semua dokumen/arsip statis dengan perencanaan jangka panjang, mengingat keseluruhan koleksi dokumen/arsip sangat besar yang harus dibagi dalam periode beberapa tahun. Di-gitalisasi dokumen/arsip di-mulai dari:a). Membuat efisiensi do-
kumen/arsip untuk ter-sedianya sumber/bahan dalam bentuk digital (se-perti gambar, audio, dan teks) dan metadata yang mendeskripsikannya.
b). Sesuai konsep Open Archival Information
58 BACA Vol. 31, No. 1, Agustus 2010 (51 - 64)
System (OAIS), setiap dokumen/arsip yang ter-cipta harus disertakan informasi yang terkan-dung, yaitu metadata dokumen/arsipnya, yang menerangkan tentang ka-pan tercipta, pencipta, peralatan yang digunakan dalam menciptakannya, dan lain sebagainya.
c). Mengimplementasikan infrastruktur untuk me-nentukan bahwa data elektronik telah diatur dan diselamatkan.
d). Mengimplementasikan fasilitas pencarian da-
lam sebuah perangkat lunak aplikasi yang me-mungkinkan pengguna dapat mengidentifikasi, mendapatkan, dan mene-mukan kembali dokumen/arsip digital.
Pada contoh strategi digitalisasi untuk CD audio, penanganan cakram sebagai data sangat disukai pengguna dokumen/arsip karena berbagai alasan.
a) Akurasi
Hasil akan lebih akurat
mendekati aslinya.
b) Kecepatan
Migrasi dari disk men-
jadi fail lain dapat dilaku-
Gambar 1 . Konsep OAIS (Open Archival Information System)
59Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Dtigital (Dhani Sugiharto)
kan lebih cepat daripada
memutarnya secara real-
time.
c) Workflow
Lebih baik membuat
fail digital di satu mesin
dan sekaligus memutar
fail yang lain, untuk
tindakan tunggal, tetapi
dapat mengkoordinasikan
seluruh transfer.
d) Integritas
Rekaman digital yang
terdapat pada disk atau
kaset hanya dapat disalin
secara manual. Goresan
atau kerusakan lainnya pada
objek-objek ini mencegah
akurasi pembacaan sehingga
perangkat yang ada di
pasaran dapat mencoba
untuk menyembunyikan
data hilang, gagal proses,
atau lainnya.
2. Analisis dan kajian mengenai
gap (kesenjangan) antara
sistem yang sudah berjalan dan
sistem yang dirancang. Kajian
analisis gap sangat diperlukan
untuk membuat pemetaan
terhadap kekurangan sistem
yang ada dan sistem yang
sedang berjalan. Kemudian
dicari langkah-langkah stra-
tegis guna mengetahui dan
membandingkan dengan stan-
dar yang sudah dirancang.
3. Pembuatan Master Plan
Setiap langkah digitalisasi harus
dimulai dengan pembuatan
master plan sebagai acuan
utama dalam melaksanakan
program. Master plan ini ber-
isikan kebijakan, perencanaan,
pendanaan, pedoman-pedo-
man operasional (SOP) dan
hal teknis lainnya. Hal ini
sangat membantu bila ada
permasalahan dalam pel-
aksanaan kegiatan, dan perlu
melihat kembali acuan utama
tesebut.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan
master plan.a. Menentukan prioritas
preservasi dokumen/arsip. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apa yang perlu dilakukan, pihak-pihak yang harus
60 BACA Vol. 31, No. 1, Agustus 2010 (51 - 64)
dilibatkan, dan berapa banyak biaya yang dibutuhkan.
b. M e m p e r t i m b a n g k a n aspek-aspek operasional dalam rangka penye-lamatan dokumen /arsip, dengan fokus pada rincian tentang bagaimana pelestarian akan dilakukan dari hari ke hari.
c. Perlunya mendefinisikan proses, struktur model sistem data, tujuan, sasaran program dan skedul pelaksanaan.
d. Dalam implementasinya, perlu transformasi model untuk aplikasi program, dan membuat antarmuka antara sistem dan pengguna dokumen/arsip.
Setelah itu, dukungan sistem pengelolaan informasi dan dokumentasi, serta pelayanan secara cepat, tepat, dan akurat merupakan tuntutan yang tak terelakkan lagi dewasa ini. Hal ini seiring dengan munculnya budaya elektronik dan telah terjadi ledakan informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, di mana informasi yang dihasilkan begitu banyak dan tersebar,
baik dalam bentuk elektronik
maupun tulisan, namun
tidak terdokumentasikan
secara terpadu sehingga
sulit untuk diakses. Proses
pendokumentasian dokumen/
arsip dilakukan melalui
proses pengolahan baik secara
manual maupun elektronik
sehingga menghasilkan produk
kegiatan dokumentasi berupa
pangkalan data (database)
dokumen/arsip. Program apli-
kasi perangkat lunak yang
digunakan dalam pembuatan
pangkalan data hendaknya
didukung oleh kelengkapan
fungsi-fungsi kearsipan de-
ngan tidak menghilangkan
metadata dokumen/arsipnya.
Selain itu, perlu didukung
oleh kebijakan pimpinan dan
mampu menunjang tingginya
lalu lintas data.
4. PendanaanProgram yang sudah disusun harus disertai anggaran yang dibutuhkan. Anggaran digitalisasi harus disesuaikan
61Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Dtigital (Dhani Sugiharto)
dengan analisis kebutuhan sistem, ketersediaan peralatan dan media penyimpanan. Peralatan menjadi sangat pen-ting karena menjadi faktor utama penyedot terbanyak alokasi anggaran.
5. Pelatihan Kompetensi StafPelatihan kompetensi staf sangat dibutuhkan untuk menjamin bahwa sebuah alat yang dibeli dengan sangat mahal mampu berfungsi dan dioperasikan, terutama pelatihan peralatan dan mesin, pelatihan achieve motivation, pelatihan keorganisasian, dan pelatihan religius. Kemudian
dibuat pemetaan mengenai
Table 3. Contoh Matriks Kompetensi Personil
kompetensi dengan membuat
matriks yang menerangkan
kompetensi dan keahlian
masing-masing staf.
6. Pembuatan Pedoman (SOP)
Pembuatan pedoman diper-
lukan untuk mengawal dan
mempermudah pengoperasian
sistem maupun peralatan yang
digunakan.
7. Pelaksanaan
Pelaksanaan proyek pelestarian
dan digitalisasi dokumen/arsip
membutuhkan waktu lebih dari
10 atau 20 tahun, jelas penting
untuk berpikir tentang keadaan
yang mungkin akan berubah
seiring waktu. Dokumen/arsip
tidak mungkin dalam posisi
62 BACA Vol. 31, No. 1, Agustus 2010 (51 - 64)
yang sama dalam waktu lima
tahun ke depan, apalagi sepuluh
tahun mendatang atau lebih.
PENYIMPANAN DOKUMEN/AR-SIP DIGITAL DALAM SERVER STORAGE Sistem penyimpanan dokumen/arsip digital (server storage) diciptakan untuk dapat mengatur aksesibilitas terhadap perangkat penyimpan data fisik jika memang sistem dirancang tanpa campur tangan manusia. Untuk menampung hasil digitalisasi dalam skala yang sangat besar menggunakan sistem penyimpanan data digital LTO yang menggunakan kaset dan dapat dilepas otomatis. Sistem ini dapat mengakses perangkat penyimpanan apapun setiap saat untuk pemutaran atau merekamnya. Dalam tingkatan otomasi sistem ini, perangkat robotik akan selalu aktif memeriksa kualitas media yang berada di luar kemampuan manusia dan menawarkan keuntungan yang sangat besar untuk ketahanan dan aksesibilitas dokumen/arsip kepada publik terhadap kualitas pelayanan dari waktu ke waktu.
Pertimbangan terhadap kesesuaian format digital tertentu untuk tujuan melestarikan informasi digital sebagai sumber otentik bagi generasi mendatang
akan bermanfaat untuk mendefinisikan faktor-faktor penting yang memengaruhi berlangsungnya proses digitalisasi dokumen/arsip.
METADATA DOKUMEN/ARSIPMetadata adalah data-data yang menerangkan tentang dokumen/arsip sebagai salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan. Sebuah fail digital akan lebih mudah diidentifikasi baik fisik maupun data yang menyertainya untuk mempertahankan autentifikasinya dalam jangka panjang dan menjadikan data sebagai informasi yang berguna atau memahami konteksnya. Fail digital yang berisi metadata deskriptif dasar (judul, tema, keterangan, dan tanggal diciptakan), serta metadata teknis dan administratif yang berkaitan dengan penciptaan dan tahap-tahap awal siklus hidupnya akan lebih mudah dikelola dan dipantau integritas dan kegunaannya, serta untuk mentransfer metadata tersebut dari satu sistem dokumen/arsip kepada sistem penerusnya. Metadata seperti itu juga akan memungkinkan para pengguna dokumen/arsip memahami bagaimana dan apa yang mereka lihat berhubungan dengan objek yang dilihat dan digunakan dalam lingkungan teknis aslinya.
63Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Dtigital (Dhani Sugiharto)
Metadata mengenai fail digital biasanya diklasifikasikan dalam tiga kategori.
1. Metadata deskriptif, mengenai
isi dan bentuk fail digital.
2. Metadata administratif, menge-
nai sejarah terjadinya dan
kebijakan yang berhubungan,
terutama informasi dan data
pembuatannya, pengawasan
kualitas, hak, dan preservasinya.
3. Metadata struktural, yaitu
dokumen informasi mengenai
struktur dan hubungan antar-
sumber daya.Hal penting yang perlu diperhatikan terkait metadata terutama pada dokumen/arsip video digital, misalnya:
1. Keaslian
Dalam video digital sudah
pasti terdapat metadata untuk
setiap frame yang direkam
pada tempatnya dalam rantai
produksi. Ketidakkonsistenan
dalam kode urutan waktu
dan informasi kamera video
tape recorder (VTR) yang
terjadi selama melakukan pe-
rekaman atau mengedit dapat
diidentifikasi dan dilacak.
2. Identifikasi error (kesalahan)
Sebagaimana ditunjukkan se-
belumnya, kesalahan atau ke-
gagalan yang terjadi selama
pemutaran dapat dikodekan
secara permanen ke pusat data. Data ini dapat dianalisis sebagai penyebab dan solusi yang mungkin untuk menentukan apakah transfer dibenarkan atau untuk mengidentifikasi isu-isu potensial dalam alur kerja.
3. EfisiensiSelama digitalisasi, kontrol kualitas harus selektif dan terfokus.
4. IntegritasAdapun hubungan antarmuka yang dirancang khusus untuk data digital, yang memungkinkan sebuah video digital tanpa kompresi masih
membawa data aslinya.
KESIMPULANDalam mencapai tujuan penyelamatan dokumen/arsip melalui digitalisasi harus tetap mengacu pada prinsip-prinsip preservasi dan mampu menyesuaikan dengan teknologi yang lebih baru, yaitu dengan:
1. Mempertahankan data dalam ben-
64 BACA Vol. 31, No. 1, Agustus 2010 (51 - 64)
tuk aslinya tanpa pengkodean baru, yang bisa mengakibatkan hilangnya metadata atau kehilangan keaslian generasi digital.
2. Khusus data audio dan video patut
mempertahankan kode waktu,
metadata, dan isi informasi.
3. Kemampuan untuk meniru ke-
sesuaian dengan rekaman asli dan
pemeliharaan media dokumen/
arsip aslinya.
4. Kemampuan untuk secara efektif
mengidentifikasi pendeteksian
atau bahkan penyembunyian
kesalahan dan jenis lain sambil
mempertahankan kualitas doku-
men/arsip digital.
5. Kemampuan perangkat lunak
untuk menghasilkan metadata
yang mampu menangkap
secara otomatis kelengkapan isi
informasinya.
6. Kemampuan menjaga efisiensi
dalam digitalisasi dan proses
setelah terdigitalisasi sehingga
lebih hemat waktu dan biaya.
7. Kemampuan dalam mengurangi
kapasitas penyimpanan dengan
tetap mempertahankan kualitas
sebaik mungkin dan persyaratan
bandwidth (lebar transfer data)
untuk transfer atau mengakses
data.
SUMBER DAN BAHANhttp://prestospace-sam.ssl.co.uk/index.html
http://www.filmpreservation.org/
http://www.avpreserve.com/avpsresources/