Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

209

Transcript of Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

Page 1: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin
Page 2: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial (Bangkit dari Pandemi Covid-19)

Ega Rusanti, Nurfidhea Dwidelia, Devi Trisnawati, Rezkianti Hasan, Wulandari Noor Rasyid, M. Miftahul Hidayat, Almi

Salam, Nita Amriani, Ahmad Albar, Nur Aulia, Ainan Radiyah, dan Agung Taufiq Islam. H

Alauddin University Press

Page 3: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang:

Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

seluruh isi buku ini ke dalam bentuk apapun tanpa izin

tertulis dari penerbit

All Rights Reserved

Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial (Bangkit dari

Pandemi Covid19)

Penulis: Ega Rusanti, Nurfidhea Dwidelia, Devi Trisnawati, Rezkianti Hasan, Wulandari Noor Rasyid, M. Miftahul Hidayat, Almi Salam, Nita Amriani, Ahmad Albar, Nur Aulia, Ainan Radiyah, dan Agung Taufiq Islam. H Penyunting: Zaenal Abidin & Taufiq Mathar Penyelaras Akhir: Taufiq Mathar Desain Sampul: A. Khaidir Akbar Cetakan I: 2020 iii + 197 hlm.; 15,5 x 23 cm ISBN: 978-602-328-333-0

Alauddin University Press UPT Perpustakaan UIN Alauddin Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36 Romangpolong, Samata, Kabupaten Gowa Website: http://ebooks.uin-alauddin.ac.id/

Page 4: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

i

KATA PENGANTAR

Di saat pembatasan pergerakan manusia karena pandemi Covid-19, di saat itu pula kita dituntut untuk tetap berpikir, berkreatif, dan berinovasi pada situasi new normal saat ini. Fisik dapat dibatasi namun pikiran, khususnya dalam menuangkan gagasan ataupun ide tetap harus dipicu dan memberikannya ruang yang luas untuk terus bergerak. Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar tahun 2020 ini tetap melaksanakan beberapa lomba. Salah satunya ialah lomba penulisan karya tulis ilmiah, seperti esai.

Buku ini ialah produk dari lomba karya tulis esai ilmiah tersebut yang mana 12 orang pemenang/penulis esai merupakan mahasiswa yang masih aktif di UIN Alauddin Makassar. Meskipun berisi ragam konten dan konteks pada tiap esai yang mereka tuliskan, namun tetap pada tema yang sama seputar optimisme milenial di situasi pandemi saat ini. Maka dari itu judul buku ini, dengan kesepakatan bersama, ialah “Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial (Bangkit dari Pandemi Covid-19)”. Ke 12 tulisan ini tentu tidaklah dapat mewakili seluruh generasi milenial di Indonesia, namun setidaknya karya ini dapat menunjukkan semangat dan optimisme untuk tetap berkarya di situasi “pembatasan” saat ini, terkhusus milenial yang tentu saja akan menjadi pewaris pembangunan Negeri tercinta ini.

Dengan segala hormat, kami selaku panitia penanggung jawab lomba karya tulis esai ilmiah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan yang telah memberikan dukungan moral maupun materil sejak awal hingga terbitnya buku ini, terkhusus kepada Kepala Biro Adm. Umum, Perencanaan dan Keuangan yang sekaligus sebagai ketua Dies Natalis ke 55 ini, Drs. Alwan Suban, M.Ag. dan kepada kawan-kawan panitia lomba lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu di

Page 5: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

ii

sini, dan juga seluruh dewan juri yang merupakan editor jurnal Nasional.

Buku ini tentu tidak akan wujud tanpa ke-12 penulis esai itu sendiri. Maka dari itu, kami mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ega Rusanti, Nurfidhea Dwidelia, Devi Trisnawati, Rezkianti Hasan, Wulandari Noor Rasyid, M. Miftahul Hidayat, Almi Salam, Nita Amriani, Ahmad Albar, Nur Aulia, Ainan Radiyah, dan Agung Taufiq Islam. H. Semoga karya tulis yang kalian ciptakan ini dapat bermanfaat, baik buat diri sendiri maupun orang lain, dan tetap menjadi motivasi untuk terus berkarya tulis.

Wassalam.

Samata, November 2020 PJ Esai Ilmiah

Page 6: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

iii

Page 7: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

Menyambut Puncak Bonus Demografi di Tengah Pandemi: Bagaimana Nasib Generasi? 1

Media Pembelajaran Augmented Reality di Era Pandemi Covid-19 22

Peran Pemuda dan Budaya Literasi Masyarakat Indonesia 46

Indonesia dalam Genggaman Generasi Milenial Melawan Pandemi Covid-19 68

Konsep “5 To Be” untuk Diri Pemuda Indonesia dalam Upaya Memajukan Bangsa (Bangkit Dari Pandemi) 81

Merdeka Belajar dari Rumah: Inovasi atau Wacana 98

Kita adalah Penentu Perubahan 113

Penerapan Blended Learning dalam Membangkitkan Semangat Belajar Siswa/Mahasiswa di Tengah Pandemi Covid-19 125

Milenial Berdaya: Hadapi Pandemi dengan Kreativitas Berwirausaha 138

Hand Sanitizer Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Daun Dadap Serap Inkorporasi dari Aloe Vera sebagai Staterpack Wajib New Normal 155

Peran Pemuda Mewujudkan Wakaf Produktif sebagai Instrumen Pembangunan Berkelanjutan 172

Generasi Milenial Bermental Baja sebagai Modal Utama Bangkitnya Indonesia 188

Page 8: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin
Page 9: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

MENYAMBUT PUNCAK BONUS DEMOGRAFI DI TENGAH PANDEMI: BAGAIMANA NASIB GENERASI? Ega Rusanti (Program Studi Ekonomi Islam) 90100117007

Page 10: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

“Jikalau ada pemuda yang telah berusia 21-22 tahun

namun tidak berjuang, tidak memiliki cita-cita dan tidak

giat membangun bangsa dan tanah air, lebih baik

pemuda seperti ini kepalanya digunduli saja” Ir.

Soekarno-

1. PENDAHULUAN

erdengar seperti guyonan, tapi kata-kata yang pernah

dilontarkan presiden pertama Indonesia ini sebenarnya

merupakan tamparan keras bagi pemuda bangsa yang

hari ini masih saja duduk santai tak berbuat apa-apa dan tidak

berpikir untuk memajukan Indonesia. Pemuda selalu menjadi

objek menarik untuk dikaji. Sebab, pemuda memiliki jiwa

kerelaan untuk berkorban, api idealisisme yang tidak menuntut

ganjaran material dan jabatan hingga pada semangat membara

yang tidak pernah padam dalam menentang kekuasaan yang

tiran. Berkat pemuda, kapal besar bernama “Indonesia” akan

ditentukan langkahnya apakah maju, diam bahkan tenggelam

(Widyanto 2010).

Peran pemuda dalam memajukan bangsa, masih saja

selalu terbentur pada persoalan kuantitas dan kualitas. Kuantitas

yang besar belum berarti mampu mengalahkan kualitas

(Population Reference Bureau 2013). Hal ini memberikan

pandangan jika populasi pemuda yang besar dalam sebuah

Negara tidak menjamin apa-apa jika hanya sedikit pemuda yang

berkarya, profesional, mandiri serta berakhlak baik. Olehnya itu,

pemuda dititikberatkan pada dua syarat utama yakni:

kehadirannya tidak menambah masalah dan kehadirannya

mampu memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan

yang ada.

T

Page 11: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Perjuangan kaum pemuda telah dimulai sejak pergerakan

nasional merebut kemerdekaan hingga pada saat perubahan

generasi milenial saat ini. Pemuda tidak lagi dituntut membahu

senjata atau bambu runcing tapi di asah dengan kreatifitas dan

inovasi sebagai manusia modern yang akrab dengan

perkembangan teknologi. Pembangunan pemuda telah

tercantum sebagai agenda besar dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) demi menciptakan generasi

yang mandiri, tangguh dan mampu berdaya saing terutama saat

memasuki revolusi industri 4.0 dan bonus demografi (Astuti and

Soetarmiyati 2016).

Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini merupakan

momentum penting bagi pemuda untuk menunjukkan taringnya

sebagai kunci utama dalam memajukan Indonesia melalui

pencapaian dan strategi dalam mewujudkan peluang bonus

demografi. Bonus demografi diartikan sebagai suatu kondisi di

mana perekonomian didukung oleh tingkat produktivitas yang

lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi. Bonus

demografi ini ditandai dengan tingkat ketergantungan oleh

jumlah penduduk yang bukan atau tidak lagi dalam masa usia

produktif ( 0-14 tahun dan 65 tahun keatas) terhadap penduduk

yang masih tergolong usia kerja atau produktif (usia 15-64

tahun) semakin menurun (UNFPA 2018).

Indonesia diperkirakan akan menikmati masa puncak

bonus demografi di tahun 2020-2035 (Hayes and Setyonaluri

2015). Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan jika pada

tahun 2020 total keseluruhan penduduk Indonesia sejumlah

269,6 juta jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 135,34 juta

dan 134,27 juta jiwa perempuan. Sebanyak 84, 27 juta jiwa

tergolong sebagai penduduk usia non-ptoduktif atau setara

dengan 31,25 % dari total penduduk dan sebanyak 185,34 juta

Page 12: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

jiwa atau 68,74% sedang dalam usia produktif (Badan Pusat

Statistik 2019).

Gambar 1.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Indoensia Berdasarkan Kelompok

Umur Tahun 2020

Ket: Laki-Laki

Perempuan

Sumber: (Badan Pusat Statistik 2019)

Bonus demografi ini mampu menjadi sebuah peluang

untuk membangun perekonomian. Namun apabila kesempatan

ini tidak dimanfaatkan secara baik dan tidak diimbangi dengan

strategi yang tepat bonus demografi hanya akan menjadi sebuah

disaster (bencana)(Zhang and Gu 2020). Pemanfaatan bonus

demografi ini harus didukung dengan investasi dari segala

bidang terutama kesehatan, pendidikan, dan pembentukan

karakter untuk mencetak generasi yang produktif sebagai aset

utama dalam pembangunan negeri (shinta Puspasari, Dwitamari

Junita, Dedi Prasetyo Hartanto, Aditya Aprilliofany 2018).

Ada beberapa Negara di dunia yang telah berhasil

memanfaatkan bonus demografi sebagai titik balik dalam

membangun perekonomiannya. Korea dan Jepang contohnya,

Negara-negara Asia Timur ini memaksimalkan momentum

Page 13: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

bonus demografi dengan melakukan inovasi dan peningkatan

sumber daya manusia melalui layanan pendidikan dan

kesehatan yang memadai hingga dijuluki sebagai East Asian

Miracle. Sementara Negara-negara Eropa memusatkan strategi

pada perluasan tenaga kerja melalui investasi disektor industri

dan manufaktur untuk menyerap penduduk usia produktif yang

semakin meningkat (Africa Union Commission 2013). Namun

Negara bagian Amerika Latin tercatat gagal menjadikan bonus

demografi sebagai peluang melainkan berbalik menjadi bencana

akibat sistem pemerintah yang tidak memberikan regulasi yang

bijak serta maraknya praktek korupsi ditambah dengan pola

konsumsi yang meningkat sementara tabungan sangat kecil.

Akhirnya bonus demografi meningkatkan angka pengangguran

dan kesenjangan yang lebih luas di Negara ini(Fadayomi 2011).

Namun, berbagai strategi pembangunan pemuda yang

telah dirancang Indonesia dengan sedemikian rupa sejak

beberapa tahun silam mengalami hambatan dan tantangan yang

semakin kompleks akibat pandemi Covid-19 yang merebak tepat

di tahun 2020, tahun awal di mana harusnya Indonesia mulai

merasakan berkah demografi. Hingga Selasa, 27 Oktober 2020

total penderita virus corona di Indonesia tercatat sebanyak

394.454 orang dengan rerata statistik pertambahan sebanyak

3.000-4.000 orang setiap harinya (https://covid19.kemkes.go.id

2020). Akibatnya segala aktivitas mengalami keterbatasan,

termasuk akses pendidikan, kesehatan serta yang paling vital

adalah sektor perekonomian.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana

nasib generasi muda di tengah pandemi? Sementara bonus

demografi dan tekanan ekonomi sudah ada di depan mata

disaat yang sama. Pendidikan dan kesehatan yang menjadi

tumpuan utama pembangunan sumber daya manusia sebagai

modal utama Indonesia dalam menghadapi gejolak demografi

Page 14: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

ikut terguncang. Pendidikan formal yang semula menggunakan

sistem belajar tatap muka diganti menjadi sistem daring

sementara infrastruktur telekomunikasi belum sepenuhnya siap.

Akibatnya banyak siswa dan mahasiswa tak bisa lagi produktif

dan aktif belajar seperti biasanya. Belum lagi persoalan

ekonomi, banyaknya usaha yang gulung tikar serta maraknya

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan sehingga

tingkat pengangguran semakin banyak. Tercatat sebanyak 29

Juta pekerja mengalami dampak akibat corona, sebagian

berstatus dirumahkan dan sisanya mengalami PHK

(Hadiwardoyo 2020).

Sektor Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dan

pekerja sektor informal yang di dominasi oleh pemuda sebagai

pelaku utama juga ikut mengalami dampak yang cukup besar.

Dari total 60 Juta UMKM yang terdaftar, diperkirakan sebanyak

48,4% atau sekitar 30 Juta ikut terdampak. Selain itu, guncangan

ekonomi akibat pandemi juga ikut meningkatkan tindak

kriminalitas sebanyak 10% dari tahun sebelumnya(Chairani

2020). Berbagai situasi chaos ini semakin memberikan gambaran

bahwa usaha pemanfataan bonus demografi sedang

menghadapi hambatan yang lebih rumit dan berefek jangka

panjang bagi pembangunan generasi.

Tulisan ini akan mencoba memberikan strategi yang solutif

dari perspektif penulis mengenai persoalan arah pembangunan

pemuda sebagai kunci utama kesuksesan dan pemanfataan

bonus demografi di tengah pandemi saat ini. Pemuda hari ini

yang tergolong dalam generasi milenial, yang kasehariannya

dekat dengan teknologi serta memiliki inovasi dan kreativitas

yang semakin tinggi harusnya mampu mensiasati kendala dan

hambatan yang terjadi. Kondisi pandemi bahkan mungkin bisa

menjadi momen pengoptimalan dan bukti nyata revolusi 4.0

Page 15: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

untuk membangun perekonomian yang lebih mandiri,

terintegrasi dan mampu mengatasi krisis.

2. PEMBAHASAN

Indonesia dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan

akan menikmati bonus demografi yang akan membawa bangsa

ini menuju kejayaan. Namun, jika peluang ini tidak mampu

dioptimalkan bonus demografi hanya akan berbalik menjadi

bencana. Berbagai persoalan pelik yang mengikut pada laju

pertumbuhan penduduk terlihat jelas dengan meningkatnya

kesenjangan ekonomi masyarakat serta peningkatan

pertumbuhan ekonomi secara nasional (Sulastuti 2017). Kondisi

ini perlu menjadi perhatian utama pemerintah untuk mampu

memperbaiki permasalahan yang ada dengan membangun

sumber daya manusia yang berkualitas bagi pemuda-pemuda

sebagai tonggak harapan bangsa.

Dalam menghadapi bonus demografi, pemuda harus

dibangun dan dibentuk sebagai insan cerdas dan manusia yang

berkualitas sebagai aset utama. Olehnya itu perlu adanya

strategi agar pemuda Indonesia mampu bersaing dalam

memenuhi kebutuhan di masa industri 4.0 (Cooper et al. 2003).

Namun melihat kondisi hari ini, akibat pandemi covid-19 yang

belum juga berakhir perlu inovasi dan reformasi strategi baru.

Pemuda sebagai generasi milenial harus mampu menyesuaikan

diri di masa disrupsi teknologi dan persaingan pasar global di

tengah keterbatasan saat ini.

a. Flexible School dan Social Learning Selama Pandemi

Pendidikan merupakan salah-satu fokus utama yang harus

diperhatikan dalam membangun generasi yang berkualitas dan

berdaya saing kuat. Melalui sistem pendidikan yang mampu

mencerdeskan dan berakhlak mulia maka akan terbentuk kader-

kader harapan bangsa yang mampu diandalkan dalam

Page 16: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

memanfaatkan bonus demografi. Namun, ketika pandemi mulai

melanda sejak maret 2020 lalu, sistem pendidikan yang

digunakan untuk transfer ilmu biasanya dengan cara face-to-

face kini berujung pada kebijakan school from home yang

berbasis daring (Purwanto et al. 2020).

Tak hanya di Indonesia, beberapa Negara di dunia juga

ikut terdampak. Cina dan Amerika misalnya, sebagai salah-satu

Negara yang terdampak covid-19 terbesar harus melakukan

perombakan sistem pendidikan yang terpadu pada basis

teknologi (Onyema, Sen, and Alsayed 2020). Di Cina terdampak

pada 290 juta siswa namun pemerintah dengan sigap melakukan

penutupan sekolah dan menerapkan pembelajaran jarak

jauh(Purwanto et al. 2020). Kebijakan ini didukung oleh

infrastruktur telekomunikasi yang memang sudah mapan serta

karaktersitik penduduk yang patuh dengan protokol kesehatan

yang diterapkan.

Namun, Indonesia berada dalam situasi yang berbeda dari

kedua Negara tersebut. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) mencatat terdapat sebanyak 68 juta siswa di

Indonesia yang melakukan sekolah jarak jauh selama pandemi

(Purwanto et al. 2020). Tentunya dengan jumlah yang tidak

sedikit, perlu ada kesiapan baik dari segi teknologi maupun

tenaga pendidik yang menguasai sistem digitalisasi pendidikan.

Namun faktanya tidak demikian, beberapa kendala muncul

hanya beberapa saat setelah kebijakan ini dibuat, infrastruktur

digital yang tidak siap seperti ketersediaan jaringan internet

yang memadai belum sepenuhnya mampu menunjang transisi

pembelajaran ini. Belum lagi tidak semua siswa memiliki dan

mampu mengaplikasikan gawai atau perangkat pembelajaran.

Selain itu, nyatanya tenaga pendidik juga memiliki kendala yang

sama bahkan lebih parahnya mayoritas guru-guru sekolah di

daerah masih gagap teknologi (gaptek). Akibatnya, sulit untuk

Page 17: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

menemukan metode pembelajaran yang efektif dan cocok untuk

karakteristik masyarakat Indonesia. Siswa juga semakin hari

mengalami penurunan minat belajar akibat banyaknya kendala

yang tak berkesudahan.

Transisi pendidikan offline menuju online tidak mampu

diterapkan secara penuh dan optimal di Indonesia. Semakin

dibiarkan, sistem ini akan menjadi bukti kegagalan Indonesia

dalam membentuk pemuda dengan kualitas pendidikan tinggi

untuk menyambut bonus demografi. Olehnya itu, penulis

memberikan sebuah gagasan pembelajaran berbasis flexible

school dan sosial learning selama pandemi.

Ungkapan belajar di mana saja dan kapan saja sepertinya

mampu menggambarkan awal mula gagasan ini ada. Sekolah

bukan satu-satunya tempat untuk menimbah ilmu, sekolah

bukan kata yang terikat dalam sebuah tempat dan batasan

waktu. Setiap siswa berhak mendapatkan pengajaran yang layak

dan berkualitas meski di tengah keterbatasan. Krisis selama

pandemi memberikan kesempatan untuk melakukan revolusi

dan solusi inovatif untuk mengatasi kendala pendidikan yang

terjadi. Sekolah fleksibel ini tidak lagi menjadikan guru sebagai

tenaga pengajar utama namun lebih kepada segala sesuatu yang

berada dilingkungan siswa seperti orang tua, teman, bahkan

alam dan lingkungan sosialnya (Reimers and Innovation 2020).

Melalui sistem flexible school ini seorang siswa akan

menjadikan alam sebagai kelas tak terbatas dan kehidupan

sosial sebagai sebuah laboratorium yang tak akan pernah

kehabisan topik untuk dikaji. Seorang guru tidak lagi hanya akan

memberikan tugas secara online atau sekedar catatan buku

dihalaman sekian. Namun, secara bebas dan terkendali, siswa

diharapkan mampu mengeksplor dan menumbuhkan jiwa

kreatifitas dan inovasinya selama pembelajaran jarak jauh

berlangsung. Namun untuk tetap menjamin kualitas pendidikan

Page 18: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

meski dengan kurikulum dan sistem pengajaran secara fleksibel,

ada beberapa hal penting yang juga perlu disiapkan untuk

mematangkan konsep ini. Seperti: Menyediakan tutor dan

membentuk komunitas belajar, memberikan Pengawasan dan

instruksi pembelajaran yang terarah dan aman serta

ketersediaan media atau sarana pendukung pembelajaran.

Metode social Learning akan melengkapi sistem flexible

school yang tertuju pada pembelajaran dengan berorientasi

pada eksplorasi dan ekspresi siswa dalam memahami lingkungan

sekitar. Social Learning diartikan sebagai pemanfaatan media

sosial atau teknologi pendukung dalam pembelajaran yang

terstruktur layaknya sekolah formal(De Giusti 2020). Indonesia

dengan segala keterbatasan infrastruktur digitalnya mampu

menerapkan ini namun tidak secara merata tiap daerah. Perlu

ada penyesuaian dan sarana serta prasarana pendukung. Tenaga

pendidik juga perlu mendapatkan pelatihan pendidikan model

ini agar mempu memberikan metode yang efektif selama

pembelajaran jarak jauh berlangsung. Social leraning ini bisa

dilakukan dengan membuat ruang diskusi dan pembelajaran

dengan konten atau berita –berita melalui media sosial seperti

zoom, google classroom atau wahtsapp. Metode pembelajaran

ini juga harus didukung dengan kontrol sosial masyarakat sekitar

siswa untuk menekan tekanan psikologi dan ganguuan interaksi

secara personal yang biasanya sering terjadi pada pengguna

sosial media.

b. Pengembangan Skil melalui Pelatihan Kewirausahaan dan

Vocational Career

Memasuki bonus demografi generasi muda harus dibekali

dengan kemampuan menejerial, pengelolaan organisasi,

kecakapan teknologi dan penguasaan keahlian atau

keterampilan tertentu. Untuk mendorong kemajuan ekonomi

selama momentum ini pemuda perlu membekali diri dengan

Page 19: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

berbagai keterampilan yang sesuai dengan persaingan global

dan kebutuhan pasar tenaga kerja (Subhan 2018).

Pengembangan keterampilan ini bisa dilakukan melalui

pemberian pelatihan dan bimbingan kewirausahaan dalam

bidang ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif menjadi sektor andalan

generasi muda dalam membentuk usaha dalam tataran UMKM.

Pelatihan kewirausahaan dilakukan untuk mencetak

generasi muda yang mampu berdaya saing dan memberikan

kontribusi terhadap perekonomian nasional. Kontribusi nyata

yang telah diperlihatkan pemuda mislanya pada sektor UMKM.

Terdapat 64,2 Juta pelaku UMKM dan mampu menyerap tenaga

kerja 117 juta pekerja(Nasution, Erlina, and Muda 2020). Sektor

usaha yang dilakukan oleh generasi muda saat ini mayoritas

pada sektor ekonomi kreatif seperti wisata, produk lokal dan

inovasi sektor pertanian. Metode pemasaran dan produksinya

juga semakin bervariasi dengan pemanfaatan teknologi canggih.

Selama pandemi, proses pelatihan dan bimbingan

kewirausahaan terkhusus bagi pemuda juga ikut mengalami

hambatan. Awalnya, baik lembaga pemerintahan hingga

swadaya masyarakat secara rutin melakukan konseling dan

bimbingan kewirausahaan bagi pelaku UMKM. Namun karena

terbatasnya kegiatan secara luring membuat proses bimbingan

ini tidak berjalan secara optimal. Di tengah keterpurukan ini

pemuda sebagai generasi milenial harus mampu memanfaatkan

penggunaan teknologi sebagai penunjang utama untuk tetap

berinovasi. “Berkarya di tengah keterbatasan adalah suatu

bentuk kepahlawanan dalam wujud baru”.

Pelatihan kewirausahaan bisa dilakukan dengan web

seminar (webinar) yang membahas mengenai peluang dan

strategi usaha selama pandemi. Selain itu pemerintah maupun

lembaga swadaya terkait perlu memberikan kelas bimbingan

berjenjang untuk memastikan praktik keterampilan tetap

Page 20: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

mampu dijalankan sehingga bukan hanya pemberian teori

namun junga diimbangi dengan praktek lapangan untuk

mengasah keterampilan pemuda. Selain itu pemuda juga dapat

dibekali dengan keterampilan penggunaan teknologi informasi

sebagai media promosi dan penjualan produk mereka sehingga

mampu membuka peluang baru dan tidak terhambat oleh

batasan-batasan aktivitas yang timbul akibat pandemi seperti

keterbatasan akses ke pasar-pasar tradisional.

Selain membangun pemuda yang mampu berdaya saing

dalam pasar global melalui sektor kewirausahaan. Pemuda juga

perlu dibekali dengan mental preneurship yang kuat agar saat

terbentur dengan berbagai persoalaan pemuda tidak mudah

goyah dalam megembangkan karirnya (Olivia Fachrunnisa 2020).

Selama pandemi muncul sebuah kondisi global yang tak dapat

dihindari yakni “Career Shock”. Career Shock atau guncangan

karir dapat diartikan sebagai sebuah situasi kerentanan

perencenaan karir akibat suatu faktor yang diluar kendali

manusia (Williams and Metcalf 2020). Situasi ini cenderung

mendorong pemuda yang memilki mental persaingan yang

masih rentan akan mudah terperosok dan hilang arah dalam

berkarir. Apalagi selama pandemi semakin banyak struktur

perekonomian yang berubah, meningkatnya kasus PHK yang

mendorong pengangguran dan sulitnya menjaga stabilitas usaha

akibat dari ancaman resesi.

Olehnya itu, pemuda harus dibekali penguatan mental

melalui metode vocational career. Vocational career yang

dimaksud adalah memberikan pemahaman mengenai

manajemen karir, hingga pembentukan kematangan mental

pemuda sebelum memasuki dunia kerja. Selain itu melalui

sistem pendampingan ini pemuda diharapkan bisa lebih

mendalami keahlian dan minat mereka sehingga mampu

dioptimalkan dan diasah sebagai senjata utama meningkatkan

Page 21: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

produktivitas dikalangan pemuda di tengah tantangan pandemi

covid-19.

Dengan memberikan pelatihan kewirausahaan dan

diimbangi dengan vocational career untuk menjamin setiap

pemuda mampu berinovasi dan memiliki kestabilan mental yang

kuat dalam berdaya saing. Bonus demografi akan tetap bisa

menjadi berkah bagi Indonesia jika dimanfaatkan dengan cara

membangun sumber daya manusia yang berkualitas terutama

bagi pemuda sebagai kunci kemajuan Indonesia. Pemuda yang

kreatif akan mampu lebih produktif dan membuka peluang kerja

yang lebih besar. Oleh karena itu, masyarakat yang masih dalam

usia produktif akan mampu terserap dan tidak menjadi beban

Negara. Bonus demografi akan benar-benar mampu menjadi

titik balik kemajuan Indonesia jika pemuda tidak lagi hanya

menjadi pencari kerja namun juga pencipta lapangan kerja

melalui usaha yang dilakukan. Selain itu semangat berwirausaha

pemuda akan mampu mendorong investasi terutama pada

sektor ekonomi kreatif.

c. Peningkatan Investasi dan Perluasan Lapangan Kerja

Pandemi covid-19 yang melanda dunia sepanjang 2020 ini

telah memberikan dampak mengerikan terhadap iklim investasi

dunia termasuk Indonesia. Masyarakat cenderung sangat

selektif terhadap pilihan investasi bahkan pada keputusan untuk

menunda investasi hingga situasi kembali terkendali (Nasution,

Erlina, and Muda 2020). Selain itu investor besar dari luar

seperti Cina, terpaksa menunda waktu investasinya padahal Cina

termasuk Negara yang memberikan investasi terbesar di

Indonesia. Jika investasi mampu dioptimalkan maka akan

mendorong terciptanya lapangan kerja baru sehingga

meringankan beban pemerintah dalam menyerap usia produktif

di masa bonus demografi. Semakin banyak investasi yang

berjalan maka akan mampu menyerap tenaga kerja dan

Page 22: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

membuka usaha baru sehingga meningkatkan pertumbuhan

ekonomi (Falikhah 2017).

Bonus demografi mampu dioptimalkan jika Negara

tersebut memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan

ditopang dengan ketersediaan lapangan kerja yang mendukung

produktivitasnya(Umar 2020). Setiap satu masyarakat yang

tergolong usia produktif harus memiliki pekerjaan dan

mendapatkan pendapatannya sendiri sehingga tidak menjadi

tanggungan bahkan beban Negara. Namun, jika ketersediaan

lapangan kerja ini terbatas maka pemuda yang sedang

memasuki usia produktif hanya akan menjadi pengangguran.

Lebih miris lagi jumlah pengangguran terdidik semakin

meningkat, hal ini disebabkan karena lulusan universitas yang

semakin meningkat namun tidak semuanya rerserap dalam

dunia kerja (Maryati 2015). BPS mencatat selama tahun 2019

terdapat 6,82 Juta pengangguran terdidik yang tersebar di

Indoensia. Sempitnya lapangan kerja serta kurangnya

keterampilan yang dimiliki pemuda menjadi pemicu utama

masalah ini. Apalagi jika ditambahkan dengan pekerja

terdampak selama pandemi terjadi, pengangguran di Indonesia

pada tahun 2020 ini diperkirakan akan menyentuh angka 25 juta

orang (Hadiwardoyo 2020).

Pada faktanya masih banyak pemuda yang belum paham

bagaimana investasi memberi dampak yang luar biasa terhadap

perekonomian suatu bangsa. Akibatnya, pemuda umumnya

hanya terus melakukan konsumsi tanpa diiringi dengan investasi

dalam berbagai sektor yang mampu mereka kuasai. Padahal jika

dilihat, investasi di era revolusi 4.0 ini sudah sangat mudah

hanya dengan menggunakan platform investasi yang ada.

Investasi sektor pasar modal misalnya bisa dilakukan hanya

melalui gadget dan dengan modal yang tak besar pula. Bagi

pemuda yang ingin melakukan atau membuka usaha namun

Page 23: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

terkendala modal, platform reksadana atau crowdfunding bisa

menjadi pilihan. Ada banyak pilihan investasi yang bisa dilakukan

pemuda di zaman milenial ini mulai dari investasi yang beresiko

rendah hingga investasi resiko tinggi bagi pemuda yang percaya

premis “High Risk High Return”. Dengan melakukan investasi

pemuda mampu melatih diri untuk konsisten dan mengolah

keuangan dengan baik. Selain itu peningkatan investasi

khususnya dikalangan pemuda akan mendorong pertumbuhan

ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Selain itu, peningkatan lapangan kerja juga harus

difokuskan pada sektor yang dirasa mampu menopang generasi

muda serta distribusi ketersediaan yang merata di tiap daerah.

Terjadinya proses urbanisasi dan pemusatan pembangunan

infrastruktur juga turut menjadi pendorong tingkat

pengangguran dan ketidakmerataan pembangunan. Akibatnya

permasalahan ekonomi menjadi semakin kompleks dan tidak

terkendali jika hal ini terus terjadi (Umar 2020).

Di tengah kondisi krisis akibat pandemi saat ini, pemuda

sebaiknya lebih menggerakkan diri untuk menciptakan lapangan

pekerjaan daripada mencari pekerjaan yang terbatas jumlahnya.

Apalagi selama pandemi pemerintah mengeluarkan suntikan

investasi dan perbaikan ekonomi sebesar 35, 2 Triliun kepada

pelaku UMKM untuk tetap menjalankan usahanya dalam rangka

menyelamatkan perekonomian nasional. Hal ini sepatutnya

dapat dijadikan peluang bagi pemuda untuk melakukan

penguatan ekonomi dengan memanfaatkan teknologi dan

keterampilan yang dimiliki untuk membuka dan meningkatkan

usahanya sendiri.

d. Antisipasi Transisi Aging Population

Pemanfaatan bonus demografi memang perlu untuk

dioptimalkan sebagai momentum dalam menciptakan

perekonomian yang lebih matang(Edo 2015). Puncak bonus

Page 24: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

demografi di Indonesia akan berlangsung sepanjang tahun 2020-

2035 bukannlah waktu yang sebentar untuk membangun

kemajuan. Namun, setelah tahun 2035 Indonesia secara mutlak

akan mengalami kondisi aging population. Artinya, masyarakat

usia tua (65 tahun keatas) akan lebih banyak dari usia produktif.

Hal tersebut juga perlu mendapatkan perhatian khusus.

Bercermin dari kegagalan Amerika Latin pada tahun 1960-1990

gagal memanfaatkan bonus demografi akibat kebijakan yang

tidak strategis dan tidak adanya antisipasi terhadap transisi

aging (Ramdlaningrum, Chrisnahutama, and Djamhari 2019).

Sebelum memasuki masa transisi ini, Indonesia harus

memiliki perencanaan yang matang. Selama bonus demografi

berlangsung pemuda harus didorong untuk tetap produktif

dengan menciptakan lapangan pekerjaan di sektor ekonomi

kreatif dan padat karya yang mampu bertahan jangka panjang.

Hal ini menjadi momen abstraksi untuk menentukan ketahanan

perekonomian dan industrialisasi Indonesia sebelum usia non

produktif semakin melonjak.

Selain itu, antisipasi lain yang bisa dilakukan adalah

menghindari kebiasaan konsumerisme yang biasa dilakukan

pemuda ketika memiliki pendapatan sendiri. Karakteristik

pemuda yang umumnya menyukai kesenangan kerap kali

terbuai dengan sistem kapitalis yang mendorong konsumsi

berlebih. Konsumsi yang tinggi akan berdampak pada jumlah

tabungan atau investasi berkurang sehingga tak ada antisipasi

hari tua atau dana mendesak yang digunakan sewaktu-waktu

ketika pemuda tidak lagi produktif. Pemuda harus dibekali

dengan manajemen pengolalaan keuangan yang mumpuni

untuk mempersiapkan hari tua kelak. Sehingga saat tidak lagi

produktif, mereka telah menjadi lansia yang memiliki keuangan

dan investasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya

sendiri.

Page 25: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

3. KESIMPULAN

Pemuda menjadi pion utama dalam pembangunan

Nasional. Setiap pemuda berkewajiban untuk berkarya,

produktif dan memiliki cita-cita yang kuat untuk kemajuan

Indonesia. Bonus demografi menjadi momentum bagi generasi

muda untuk menunjukkan peranya sebagai pemegang kunci

kebangkitan bangsa. Sekarang Indonesia menyambut puncak

bonus demografi di mana usia produktif lebih besar daripada

usia non-produktif. Namun, momen seperti ini harus disambut

dengan berbagai persoalan yang lebih kompleks akibat pandemi

covid-19.

Kondisi perekonomian selama tahun 2020 ini mengalami

penurunan yang sangat drastis. Pengangguran meningkat dan

usaha banyak mengalami kebangkrutan. Belum lagi persoalan

pendidikan sebagai bentuk pembangunan sumber daya manusia

yang berkualitas harus terkendala akibat infrastruktur digital

yang belum siap. Lalu bagaimana nasib generasi kita dalam

rangka menyambut puncak bonus demografi sementara

pandemi belum berakhir?

Pemuda sebagai generasi milineal sudah seharusnya

mampu menjadikan momen ini sebagai waktu yang tepat untuk

melakukan revolusi ke arah pemanfaatan teknologi untuk

mengatasi masalah yang terjadi. Selain itu generasi muda juga

harus menyiapkan beberapa strategi untuk mewujudkan bonus

demografi sebagai sebuah anugraf bukan bencana. Strategi

tersebut penulis uraikan ke dalam beberapa poin yakni: (1)

Pelaksanaan sistem pendidikan dengan metode flexible school

dan social learning; (2) Peningkatan skill dengan pelatihan

kewirausahaan dan vocational career; (3) Peningkatan Investasi

dan perluasan lapangan kerja serta; (4) Antisipasi transisi aging

population.

Page 26: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

DAFTAR PUSTAKA

Africa Union Commission. 2013. “Initiating the Demographic Dividend.” COM : Africa Union Commission 14 (March).

Astuti, H., and N. Soetarmiyati. 2016. “Mengukur Peluang Dan Ancaman Bonus Demografi Terhadap Kualitas Sumberdaya Manusia Dalam Pembangunan Ekonomi Di Bandar Lampung.” Jurnal Bisnis Darmajaya 2 (1): 57–76.

Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Indonesia 2019 (Indonesian Statistics). Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Chairani, Ikfina. 2020. “Dampak Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Gender Di Indonesia.” Jurnal Kependudukan Indonesia Edisi Khus (Juli): 39–42.

Cooper, Richard N., David E. Bloom, David Canning, and Jaypee Sevilla. 2003. The Demographic Dividend: A New Perspective on the Economic Consequences of Population Change. Foreign Affairs. Vol. 82. https://doi.org/10.2307/20033592.

Edo, Kalvin. 2015. “Rekomendasi Kebijakan Untuk Optimalisasi Bonus Demografi Di Indonesia.” Jejaring Administrasi Publik 2 (Juli): 20–22.

Fadayomi, T. O. 2011. “The Demographic Bonus: How Prepared Is Africa for the Gains?” Etude de La Population Africaine 25 (2): 226–49. https://doi.org/10.11564/25-2-229.

Falikhah, Nur. 2017. “Bonus Demografi Peluang Dan Tantangan Bagi Indonesia.” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 16 (32). https://doi.org/10.18592/alhadharah.v16i32.1992.

Giusti, Armando De. 2020. “Policy Brief: Education during COVID-19 and Beyond.” Revista Iberoamericana de Tecnología En Educación y Educación En Tecnología, no. 26: e12. https://doi.org/10.24215/18509959.26.e12.

Hadiwardoyo, Wibowo. 2020. “Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19.” Baskara Journal of Business and Enterpreneurship 2 (2): 83–92. https://doi.org/10.24853/baskara.2.2.83-92.

Page 27: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Hayes, Adrian, and Diahhadi Setyonaluri. 2015. “Taking Advantage of The Demographic Dividend in Indonesia.” Policy Memo of UNFPA, no. April.

https://covid19.kemkes.go.id, Acsessed 27 Oct 2020. Maryati, Sri. 2015. “Dinamika Pengangguran Terdidik: Tantangan

Menuju Bonus Demografi Di Indonesia.” Economica 3 (2): 124–36. https://doi.org/10.22202/economica.2015.v3.i2.249.

Nasution, Dito Aditia Darma, Erlina Erlina, and Iskandar Muda. 2020. “Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Perekonomian Indonesia.” Jurnal Benefita 5 (2): 212. https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313.

Olivia Fachrunnisa, Diah Ayu Kusumaswati. 2020. SUSTAINABILITAS BISNIS : Pendekatan Manajemen Sumber Daya Insani Di MAsa PAndemi Covid-19. Semarang: Unissula Press.

Onyema, Edeh Michael, Shuvro Sen, and Alhuseen Omar Alsayed. 2020. “Impact of Coronavirus Pandemic on Education.” Journal of Education and Practice, no. June. https://doi.org/10.7176/jep/11-13-12.

Population Reference Bureau. 2013. “The Potential of Youth for a Demographic Dividend: Investing in Health, Education, and Job Creation.” International Conferencee on Family Planning 2 (November). https://www.usaid.gov/sites/default/files/documents/1864/EN-HLMM_Youth.pdf. Acsessed 27 Oct 2020

Purwanto, Agus, Rudy Pramono, Masduki Asbari, Priyono Budi Santoso, Laksmi Mayesti Wijayanti, Chi Hyun Choi, and Ratna Setyowati Putri. 2020. “Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online Di Sekolah Dasar.” EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling 2 (1): 1–12. https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/397. Acsessed 27 Oct 2020

Ramdlaningrum, Herni, Adrian Chrisnahutama, and Eka Afrina

Page 28: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Djamhari. 2019. “SEDIA PAYUNG SEBELUM RENTA: LANGKAH DINI ANTISIPASI LEDAKAN POPULASI LANSIA.” Prakarsa Policy Brief 15 (July).

Reimers, Fernando M, and Global Education Innovation. 2020. “A Framework to Guide an Education Response to the COVID-19 Pandemic of 2020.” OECD : Better Policies For Better Lives 4 (Special Issue): 1–40.

shinta Puspasari, Dwitamari Junita, Dedi Prasetyo Hartanto, Aditya Aprilliofany, Koko Anggi Purnomo. 2018. “Modal Manusia Indonesia Dalam Era Bonus Demografi.” Perpustakaan Nasional RI : Data Katalog Dalam Terbitan (KDT) Analisis Perekonomian Dan Bisnis Indonesia 1 (1): 1–37.

Subhan, Ahmad. 2018. “Peran Pemuda Dalam Pencapaian Jambi Emas 2015.” https://www.researchgate.net/publication/324719876. Acsessed 27 Oct 2020

Sulastuti, Dianita. 2017. “Membangun Generasi Berkualitas.” Media Keuangan Transparasi Informasi Kebijakan Fiskal XII (119): 5–54.

Umar, Muhammad Agus. 2020. “Bonus Demografi Sebagai Peluang Dan Tantangan Di Era Otonomi Daerah.” Genta Mulia 8 (2): 90–99.

UNFPA. 2018. “The Power of Choice: Reproductive Rights and the Demographic Transition.” The State of World Population 2018. https://www.unfpa.org/sites/default/files/pub-pdf/UNFPA_PUB_2018_EN_SWP.pdf on 13-07-2020. Acsessed 27 Oct 2020

Widyanto, Aloysius Bram. 2010. “Pemuda Dalam Perubahan Sosial.” Jurnal Historia Vitae 24 (2): 1–10.

Williams, Victoria, and Devon Metcalf. 2020. “Publication During the COVID-19 Pandemic.” Canadian Journal of Infection Control, no. April: 70–71. https://doi.org/10.36584/cjic.2020.006.

Zhang, Han, and Danan Gu. 2020. Demographic Dividend.

Page 29: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Encyclopedia of Gerontology and Population Aging. https://doi.org/10.1007/978-3-319-69892-2_1120-1. Acsessed 27 Oct 2020

Page 30: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

MEDIA PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY DI ERA PANDEMI COVID-19 Nurfidhea Dwidelia (Program Studi Pendidikan Matematika) 20700117002

Page 31: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

1. PENDAHULUAN

elakangan ini, ketika dunia dilanda musibah dengan

kehadiran Covid-19 membuat pemangku kebijakan

khususnya dalam bidang pendidikan di Indonesia harus

segera mengambil tindakan karena sangat berpengaruh

terhadap kelancaran proses pendidikan termasuk di sekolah-

sekolah. Covid -19 merupakan virus yang baru ditemukan, yang

dapat menular ke manusia dan siapa saja serta sangat

berbahaya. Sampai hari ini belum ada vaksin yang dapat

mencegah virus ini. Oleh karena itu, salah satu tindakan yang

dilakukan Kemendikbud dalam menangani permasalahan ini

adalah mengeluarkan surat edaran tentang penanganan dan

pencegahan Covid-19 di sekolah-sekolah. Menindak lanjuti

edaran tersebut beberapa pemerintah daerah mengeluarkan

kebijakan untuk meliburkan sekolah. Kebijakan yang dipilih

beberapa pemerintah daerah Indonesia tentu mendapatkan

dukungan dari Menteri Nadiem. Menteri Nadiem dalam

keterangan tertulisnya di Jakarta pada tanggal 15/03/2020 juga

menekankan bahwa “"Kemendikbud siap dengan semua

skenario, termasuk penerapan bekerja bersama-sama untuk

mendorong pembelajaran secara daring (dalam jaringan) untuk

para siswa". Berdasarkan hal tersebut pemanfaatan teknologi

dalam dunia pendidikan harus segera dilaksanakan.

Dalam situasi seperti saat ini, peran guru dalam

memanfaatkan teknologi sangat diperlukan, hal ini agar proses

belajar tetap berjalan di rumah. Salah satu media pembelajaran

yang sesuai dengan kondisi saat ini adalah media pembelajaran

yang berbasis teknologi atau berbasis android.

Media pembelajaran adalah komponen yang berbentuk

fisik yang bermanfaat bagi tenaga pendidik untuk

menyampaikan informasi agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai (Yaumi 2017). Banyak dari tenaga pendidik jaman

B

Page 32: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

sekarang yang masih menggunakan media pembelajaran

konvensional, di mana mereka hanya sekadar menyampaikan

informasi, menerangkan materi di papan tulis, dan memberikan

tugas untuk dikerjakan di rumah. Sedangkan peserta didik hanya

mendengarkan materi dan mengerjakan tugas yang diberikan.

Sehingga untuk menarik perhatian peserta didik di era industri

4.0, pada mata pelajaran yang diampuh sangatlah sulit terutama

pada materi bangun ruang di Sekolah Menengah Pertama. Hal

tersebut dikarenakan materi bangun ruang pada matematika

memuat banyak rumus yang agak sulit dipahami dan sulit diingat

oleh peserta didik di tingkatan Sekolah Menengah Pertama.

Menurut hasil penelitian yang relevan (Harsa K, Yusika R, &

Satria, 2016), siswa SMP merasa kesulitan dalam memahami

materi bangun ruang, karena tanpa alat peraga mereka hanya

mampu membayangkan saja atau mengimajinasikan sendiri

objek bangun ruang tersebut (Informatika, Widya, and Dharma

1997) . Sedangkan menurut Saefi M, Lukiati B, Suarsini E. di

dalam jurnal internasionalnya yang berjudul Students ’ Cognitive

Comprehension 2017, “Learning Media facilitate students to

learn wherever and whenever so that the frequency of student

learning can be higher graduate to high student retention”

(Saefi, Lukiati, and Suarsini 2017). Artinya, media pembelajaran

memfasilitasi siswa untuk belajar di mana pun dan kapanpun

sehingga frekuensi belajar siswa dapat lebih tinggi lulus ke

retensi siswa tinggi. Selain itu, menurut hasil observasi penulis di

lapangan, tenaga pendidik di SMP Pesantren Guppi Samata

sama sekali tidak menggunakan media pembelajaran apapun

pada mata pelajaran Matematika. Hal yang dilakukan ketika

proses belajar mengajar hanya menyampaikan materi lalu

memberikan tugas atau latihan di Sekolah dan pekerjaan rumah.

Oleh karena itu, di era industri 4.0 ini seluruh tenaga

pendidik dianggap perlu untuk memodifikasi atau meningkatkan

media pembelajaran yang digunakan selama proses

Page 33: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

pembelajaran khususnya di bidang studi Matematika pada

materi bangun ruang. Ini disebabkan karena peserta didik di era

ini adalah generasi millennial yang sangat dipengaruhi oleh

pesatnya perkembangan teknologi, sehingga untuk menarik

perhatian dan ketertarikan mereka diperlukan pula penerapan

pengembangan teknologi tersebut ke dalam proses belajarnya.

Kombinasi Augmented Reality dengan konsep pendidikan

salah satu contoh teknologi yang sering dikembangkan di era

industry 4.0 ini. Augmented Reality dengan konten pendidikan

dapat menciptakan aplikasi baru yang bermanfaat untuk

meninngkatkan daya tarik belajar mengajar bagi peserta didik.

Aplikasi yang berbasis Augmented Reality juga dianggap unggul

karena mampu dijalankan di android (Mehmet 2012).

Maka, peneliti ingin mengembangkan sebuah produk yang

menarik dan mudah digunakan baik itu oleh tenaga pendidik

maupun peserta didik. Produk yang dimaksud adalah sebuah

media pembelajaran aplikasi Calcu Card berbasis Augmented

Reality yang diterapkan pada platform android dan

menggunakan kartu sebagai alat bantu pendukung aplikasi.

Aplikasi ini diharapkan mampu meningkatkan minat belajar

peserta didik utamanya pada bidang studi Matematika materi

bangun ruang sisi lengkung. Melalui aplikasi Calcu Card berbasis

Augmented Reality dengan model pengembangan PIE. Konsep

yang diterima peserta didik akan lebih menarik dan

menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian khususnya

yang memiliki minat rendah pada mata pelajaran Matematika.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengambil

berinisiatif bahwa perlunya dilakukan pengembangan media

pembelajaran di era pandemic Covid-19 melalui Pengembangan

Media Pembelajaran Calcu Card Berbasis Augmented Reality

Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkug di mana pengembangan

Page 34: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

media tersebut dikhususkan bagi siswa Kelas IX SMP Pesantren

Guppi Samata.

2. PEMBAHASAN

Adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi

dunia pendidikan, seperti halnya adanya aturan pemerintah

yang mengharuskan proses pembelajaran yang biasanya

berlangsung di kelas diubah menjadi daring.

Guru maupun peserta didik tentu harus dapat beradaptasi

dengan konsep pembelajaran daring tersebut. Selama proses

pembelajaran secara daring tentu dibutuhkan media

pembelajaran yang mendukung. Seperti halnya media

pembelajaran berbasis android yang sangat membantu dalam

konsep pembelajaran jarak jauh.

Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar dan

dilengkapi dengan imbuhan pemdanan. Makna kata

pembelajaran dapat diperoleh dari kata dasarnya tersebut.

Dalam buku Hamdani berjudul Stategi Belajar Mengajar

(2011:20), ditemukan beberapa definisi belajar yang

dikemukakan oleh para ahli. Di antaranya menurut Cronbach,

belajar adalah menunjukkan perubahan dalam perilaku sebagai

hasil dari pengalaman. Tidak berbeda jauh degan pendapat dari

Crow and Crow, belajar adalah usaha untuk memperoleh

kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Kemudian, Hamdani

menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku

atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan (Hamdani 2011).

Belajar merupakan perubahan manusia yang relatif

permanen yang terbentuk dari pengalaman dan interaksi-

interaksinya dengan lingkungan. Perubahan yang dimaksud pada

pengertian belajar tersebut adalah perubahan internal yang

meliputi pengetahuan, mental, sikap, dan keterampilan.

Perubahan internal merujuk kepada perubahan dari dalam diri

Page 35: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

peserta didik yang belajar termasuk pikiran, perasaan, dan jiwa

yang terbentuk melalui pengalaman (Yaumi 2018).

Pembelajaran merupakan proses kompleks yang terjadi

pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia

masih bayi sampai keliang lahat nanti (Waristal 2008). Jadi dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu upaya

memperoleh perubahan dalam perilaku, pengetahuan, mental,

dan keterampilan sebagai hasil dari pengalaman.

Media memiliki sejarah yang tidak singkat, sebagai wadah

edukasi, wadah politik, wadah hiburan, dan sebagai wadah

aspirasi politik. Media mengalami modernisasi yang artinya

berubah dari tradisonal ke yang lebih maju (Sutirna 2018).

“Technology is growing rapidly, it can be seen from various

activities that have been supported by technology”(Susilowati et

al. 2018). Artinya, teknologi berkembang pesat, bisa dilihat dari

berbagai kegiatan yang telah didukung oleh teknologi.

“Now, as we enter a new world of global digital

communication, it is no surprise that there is a growing interest

in the relations between mobile technology and

learning”(Sharpes 2006), yang terjemahannya: Sekarang, ketika

kita memasuki dunia baru komunikasi digital global, tidak

mengherankan bahwa ada minat yang tumbuh dalam hubungan

antara teknologi seluler dan pembelajaran. “A theory of learning

must be based on contemporary accounts of practices that

enable successful learning”(Sharpes 2005). Maka, pembelajaran

bergerak harus memperhitungkan penggunaan teknologi pribadi

dan bersama di mana-mana. “At this point, we need to develop a

new ecology of learning, one which includes other forms of

learning into education and one which develops students who

are curious, creative, and capable”(Chan and Fung 2017).

Artinya pada titik ini, bagaimanapun kita pelu mengembangkan

ekologi baru pembelajaran ke dalam pendidikan yang

Page 36: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

mengembangkan siswa yang penasaran, kreatif, dan cakap.

“Mobile learning is an area that develops very quickly and has

been considered as the future of learning”(Drigas and Pappas

2004). Pembelajaran mobile adalah bidang yang berkembang

sangat cepat dan telah dianggap sebagai masa depan

pembelajaran “Mobile learning has growing visibility and

significance in higher education”(Traxler 2007). Artinya,

pembelajaran mobile memiliki visibilitas dan signifikansi yang

berkembang dalam pendidikan tinggi.

Menurut UNESCO (2006) telah terjadi beberapa tahap

perkembangan media, di antaranya terjadi karena

perkembangan teknologi, perkembangan sosial, perkembangan

ekonomi, dan globalisasi. Sejarah pekembangan media dalam

proses pembelajaran sendiri selalu berkaitan dengan sejarah

perkembangan konsep media dalam pendidikan.

Menurut Midun (2009) perkembangan media

pembelajaran dimulai pada abad ke-17, yaitu ketika aliran

realism muncul dalam pendidikan yang dipelopori oleh Johan

Amos C., yang tertera di dalam bukunya yang berjudul Orbis

Pictus. Aliran realism ini mendorong munculnya aliran visualisai

pembelajaran, yaitu aliran yang berpandangan bahwa

penggunaan gambar dapat memudahkan pesetradidik dalam

memahami istilah-istilah verbal yang sulit, serta memperjelas

apa yang diajarkan. Selanjutnya di tahun 1930-an, terdapat

gerakan “Audiovisual Education” yang muncul didukung dengan

ditemukannya radio, sejak saat itu di dalam pembelajaran

terdapat istilah Audio Visual Aids atau biasa disingkat AVA untuk

membantu guru menyampaikan pembelajaran menjadi lebih

konkret, tidak hanya melalui gambar/visual, Tetapi juga dengan

suara/audio.

Perkembangan juga terus berlanjut, pada tahun 1945

muncul berbagai macam nama dari AVA seperti “Audio Visual

Page 37: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Communications” yang memandang pendidikan sebagai proses

komunikasi, dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1952-an

munculah konsep “Instructional materials”. Puncak

perkembangan media pembelajaran terjadi tahun 1990-an yaitu

saat munculnya konsep “education technology” atau

”Instructional technology” yang dikembangkan oleh asosiasi

internasional Association of Educational Communication and

Technology (Karsidi 2018).

Miarso (2004) mengemukakan bahwa pembelajaran

adalah istilah yang memperlihatkan usaha pendidikan yang

dilakukan secara sengaja, dengan tujuan yang ditetapkan lebih

dulu sebelum proses tersebut dilaksanakan, serta

pelaksanaannya terkendali. (Dermawan 2016). “Learning media

is media practice on development, utilization, management and

evaluation learning process”(Ariani 2017). Artinya, Media

pembelajaran adalah media praktek pada pengembangan,

pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses belajar.

“Design learning that systematically develops, and evaluates

educational interventions (such as programs, teaching strategies

and materials, products and systems) as a solution for problems

in educational practice”(Hutchison and Mitchell 1973).

Media pembelajaran adalah segala bentuk peralatan fisik

yang secara terencana didesain untuk membangun interaksi dan

menyampaikan informasi. Peralatan fisik yang dimaksud

meliputi bahan cetak, multimedia, visual, audio, audio-visual,

dan Web. Peralatan fisik tersebut mesti secara sengaja

dirancang dan dikembangkan agar berkesesuaian dengan

kebutuhan peserta didik dan tujuan pembelajaran (Yaumi 2018)

. “The use of mobile phones can be applied as a medium of

learning through mobile devices or called mobile learning with

the aim of learning can be done anywhere”(Hapsari, Wibawanto,

and Sudana 2017). Artinya, penggunaan ponsel dapat

Page 38: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

diaplikasikan sebagai salah satu media pembelajaran melalui

perangkat mobile atau disebut mobile learning dengan tujuan

pembelajaran dapat dilakukan di mana saja.

Jadi kesimpulannya, media pembelajaran adalah suatu

media yang dikembangkan, dikelola, dan dimanfaatkan dengan

berbagai jenis tertentu yang digunakan kapan saja dan di mana

saja untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Williams (2003) menjelaskan macam-macam media dan

klasifikasinya sebagai alat komunikasi yang bisa digunakan dalam

aktivitas pembelajaran, sebagai berikut:

1. Jenis non-projectmedia atau tidak dapat diproyeksikan,

seperti diagram, model, bahan pameran atau display, dan

foto:

2. Jenis projected media misalnya, LCD;

3. Media audio seperti kaset, CD (compact disc), yang berisi

rekaman music, ceramah, rekaman kuliah;

4. Media gambar gerak atau media animasi, seperti DVD,

VCD, dan blue rays disc;

5. Pembelajaran berbaris komputer; dan

6. Multimedia dan jaringan komputer.

Selain itu, Heinich dkk (2005) juga menjelaskan klasifikasi

media yang digunakan untuk aktivitas pembelajaran yang terdiri

dari media cetak, media grafis dan display, media audio, motion

pictures, dan multimedia.

Media cetak adalah salah satu media yang sudah lama

dipakai sebagai sarana dalam kegiatan pembelajaran. Media

cetak juga memiliki sifat yang sangat fleksibel dan dipandang

sebagai jenis media yang relatif murah. Macam-macam media

Page 39: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

cetak yang berisi teks yakni meliputi brosur, buku, handout, dan

leaflet.

Media grafis dan display berfungsi sebagai alat untuk

menyampaikan informasi dan pengetahuan yang menarik bagi

penggunanya. Sama halnya dengan media cetak, media

pembelajaran ini juga memiliki jenis bermacam-macam mulai

dari benda asli yang biasa dikenal dengan istilah realia, sampai

kepada model dan replika atau benda tiruan.

Media audio adalah media yang efektif dan efisien

digunakan untuk menggapai tujuan pembelajaran yaitu melatih

kapabilitas penggunanya dalam memperoleh informasi dan

pengetahuan secara lisan dan komprehensif. Karena media ini

bisa dipakai untuk menberikan hampir seluruh jenis informasi

dan pengetahuan, maka beberapa ahli berpendapat bahwa

media audio adalah tepat untuk dipakai dalam pembelajaran

tentang seni dan kemampuan berbahasa.

Gambar bergerak atau motion pictures merupakan jenis

media yang mampu menyajikan gambar yang bergerak dan

memiliki unsur suara, contohnya yaitu media video dan film.

Media video dan film tersebut memiliki fitur-fitur yang luar biasa

sebagai sebuah alat untuk menyampaikan informasi atau

berkomunikasi melaui sebuah gambar.

Multimedia adalah hasil dari kemajuan teknologi digital

yang dapat membagikan banyak pengalaman belajar bagi

penggunanya. Multimedia dapat menyajikan pengetahuan dan

informasi secara komprehensif yang dipelajari oleh peserta didik

yakni dapat berupa teks , video, grafis, audio dan animasi secara

simultan (Pribadi 2017).

Penggunaan media pembelajaran memiliki fungsi

tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi

pembelajaran yang lebih efektif. Fungsi lainnya dari media

Page 40: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

pembelajaran adalah yang pertama media pembelajaran sebagai

salah satu komponen yang saling berhubungan dengan

komponen lainnya untuk menciptakan situasi belajar yang

diharapkan. Kedua, media pembelajaran dalam penggunaannya

harus relavan dengan komponen yang ingin dicapai dan

pembelajaran itu sendiri. Artinya, penggunaan teknologi dalam

pembelajaran harus melihat pada kompetensi dan bahan ajar.

Ketiga, media pembelajaran tidak berfungsi sebagai alat

hiburan. Keempat, teknologi pembelajaran bisa berfungsi untuk

mempercepat proses belajar, peserta didik dapat mengetahui

tujuan dan bahan ajar lebih cepat dan lebih mudah. Kelima,

media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas

proses pembelajaran. Keenam, media pembelajaran meletakkan

dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir. Oleh karena itu, dapat

mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

Empat alasan rasional mengapa media pembelajaran itu

penting untuk digunakan dalam pembelajaran, yakni

meningkatkan mutu pembelajaran, tuntunan pradigma baru,

kebutuhan pasar, dan visi pendidikan global (Yaumi 2017). Selain

itu, Media pembelajaran juga berfungsi sebagai Suplemen yang

artinya fungsi ini menjadikan e-learning sebagai sumber belajar

tambahan yang dapat memperkaya khasanah pengetahuan

pelajar (Huesin 2018).

Sedangkan, Internet and communication tecnology (ICT)

memiliki tiga fungsi utama yang dimiliki dalam kegiatan

pembelajaran, yaitu sebagai alat bantu pembelajaran ,misalnya

menganalisis dan mengolah data, sebagai ilmu pengetahuan

(science), dan bahan pembelajaran sekaligus sebagai perangkat

bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan

computer (Safei 2017).

Multimedia merupakan salah satu jenis media

pembelajaran. Media ini adalah gabungan dari penggunaan teks,

Page 41: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

animasi, suara, foto, video, dan gambar untuk penyajian

informasi. Multimedia adalah produk teknologi mutakhir yang

bersifat digital. Media ini dapat menciptakan pengalaman

belajar yang kaya dengan berbagai kreativitas (Usman 2002).

“Multimedia data mining is the process of converting low-level

huge volume of multimedia data into high-level knowledge

through interactive and iterative steps” (Hutchison and Mitchell

1973) Artinya pengembangan data multimedia adalah proses

mengubah volume besar data multimedia tingkat rendah

menjadi pengetahuan tingkat tinggi melalui langkah-langkah

interaktif dan berulang. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa

multimedia adalah suatu teknologi digital berupa tampilan visual

maupun audio yang menyajikan informasi dengan tujuan

tertentu.

Program multimedia ini digunakan untuk menyampaikan

informasi atau pesan melalui tayangan teks, animasi, video,

gambar suara, dan hyperlink secara terintegrasi. Teknologi

komputer dan digital yang berkembang pesat ini memungkinkan

pengguna media untuk memperoleh informasi dan pengetahuan

yang dibutuhkan dari berbagai maca, sumber secara

komprehensif. Program multimedia ini mampu menampilkan

gabungan kombinasi beberapa unsur tayangan menjadi suatu

tampilan pesan dan informasi yang dapat dipelajari secara

komprehensif oleh pemirsa (Pribadi 2017). “Pervasive learning

facilitated by mobile technologies or Multimedia offers flexibility

to learners in terms of community, autonomy, locationality and

relationality” (Rachel et al. 2006).

Dari pembelajaran multimedia, seorang pendidik bisa

mengetahui bahwa multimedia tersebut harus kaya akan proses

interaktif. Oleh karena itu, makna dari multimedia harus

bercirikan komunikasi dua arah (two way communication), drag

and drop, feedback langsung, input data, aktivitas fisik dan

Page 42: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

mental, mouse klik, mouse enter, masking, drawing , dan

selection (Dermawan 2016).

Prosedur pemanfaatan aplikasi Calcu Card berbasis

Augmented Reality terdiri dari perencanaan, implementasi, dan

evaluasi sesuai dengan komponen dari model pengembangan

PIE yang digunakan. Adapun uraian komponen-komponen dari

pemanfaatan aplikasi adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan

Seperti yang telah dijelaskan pada tahapan

pengembangan aplikasi, rancangan aplikasi Augmented Reality

ini menggunakan alat bantu Vuforia dan Blender. Mula-mula

marker didesain menggunakan aplikasi Canva, kemudian diinput

ke dalam Vuforia SDK. Di dalam Vuforia diberikan kunci tertentu

untuk dihubungkan ke Unity. Kemudian, objek 3D dibuat

menggunakan software blender lalu diekspor dan diinput ke

Unity. Di dalam Unity, marker dan objek dihubungkan

sedemikian rupa. Adapun rancangan program aplikasi dapat

dilihat pada gambar 2.

Gambar 1. Alur program aplikasi

Page 43: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Alur program aplikasi dimulai dengan tampilan menu

utama dengan tombol “start”. Saat pengguna menekan tombol

tersebut maka property dari AR Camera akan muncul.

Kemudian, pengguna menunjukkan kartu sebagai kode atau

marker. Program dari aplikasi secara otomatis akan

mengidentifikasi marker tersebut dan menampilkan render

objek 3D sesuai dengan kartu marker yang dtunjukkan. Setelah

itu, pengguna dapat keluar dari aplikasi dengan menekan

tombol “kembali” pada android masing-masing.

2. Implementasi

Hasil implementasi dari rancangan aplikasi di atas adalah

yang pertama tampilan marker dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Tampilan marker

No. Marker Penjelasan

1

Marker ini adalah marker karakteristik salah satu bangun ruang sisi lengkung yang berfungsi untuk menampilkan objek kerucut tiga dimensi.

2

Marker ini juga marker karakteristik yang dapat menampilkan objek bola tiga dimensi.

Page 44: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

3

Marker ini juga merupakan marker karakteristik yang sebagai kode untuk menampilkan objek tabung tiga dimensi.

4

Marker ini adalah marker yang dapat menampilkan rumus tiga dimensi dari bangun ruang kerucut.

5

Marker ini juga merupakan marker rumus tiga dimensi untuk bangun ruang bola.

6

Marker ini juga marker sebagai kode yang dapat menampilkan rumus dari bangun ruang tabung.

Page 45: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

7

Marker ini adalah kode soal latihan pertama untuk menampilkan jawaban akhir dari soal pertama tersebut.

8

Marker ini adalah marker soal kedua yang dapat menampilkan jawaban dari soal kedua tersebut.

9

Marker ini adalah kode marker soal ketiga yang berfungsi menampilkan jawaban dari soal ketiga tersebut.

10

Marker ini adalah kode soal keempat yang berfungsi untuk menampilkan jawaban akhir dari soal keempat tersebut.

Page 46: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

11

Marker ini adalah marker soal latihan kelima untuk menampilkan jawaban dari soal kelima tersebut.

Gambar 2. Tampilan menu utama

Menu utama pada aplikasi Calcu Card berbasis Augmented

Reality ini memiliki satu tombol yaitu tombol “start” berwarna

ungu yang berfungsi untuk masuk ke webcam sebagai AR

camera. Pada menu utama juga terdapat desain yang

bertuliskan “Bangun Ruang Sisi Lengkung” sebagai materi yang

berkaitan pada aplikasi ini. Selain itu, ada gambar empat persegi

panjang sebagai ciri khas yang terdapat pada marker aplikasi ini.

Kemudian yang terakhir dari implementasi adalah

tampilan objek 3D di android pengguna yang dapat dilihat pada

tabel 2.

Page 47: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Tabel 2. Tampilan objek 3D pada android pengguna

No. Marker Tampilan objek 3D

1 Marker karakteristik bangun ruang sisi lengkung

Page 48: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

2 Marker rumus bangun ruang sisi lengkung

Page 49: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

3 Marker soal latihan

Page 50: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

3. Evaluasi

Pada komponen ketiga (evaluasi) ini, terdiri dari tahap

validasi, tahap uji kepraktisan, dan tahap uji keefektifan produk

yang memiliki kriteria pengujian masing-masing sebagai alat

ukurnya. Serta pada tahap evaluasi ini akan ditunjukkan

kelebihan dan kekurangan dari produk atau program yang telah

diimplementasikan.

Setelah melakukan seluruh rangkaian uji validitas, uji

kepraktisan, dan uji keefektifan penulis juga telah melakukan uji

coba aplikasi di android dan menemukan kelebihan dan

keterbatasan pada media pembelajaran aplikasi Calcu Card.

Kelebihan media pembelajaran aplikasi Calcu Card adalah

sebagai media pembelajaran yang valid, praktis, dan efektif,

dapat menarik minat peserta didik untuk belajar matematika,

sebagai pengganti alat peraga 3D yang memiliki desain yang

baru, unik, dan menarik sehingga peserta didik lebih semangat

mempelajari materi bangun ruang sisi lengkung, memiliki

tampilan yang full colour untuk memperkuat daya tarik peserta

didik, mempermudah tenaga pendidik memberikan informasi

bentuk bangun ruang sisi lengkung, rumus dan latihan soal-soal,

dapat digunakan di mana pun dan kapan pun, mudah dibawa

kemana-mana, tidak memerlukan kuota internet, dan ukuran

aplikasi tidak terlalu besar.

Adapun keterbatasan media pembelajaran yang

ditemukan oleh penulis adalah sebagai berikut.

a. Objek 3D hanya akan muncul jika marker tertangkap oleh

kamera pengguna. Ketika sebagian dari pola marker tidak

sengaja tertutupi oleh sesuatu, maka objek 3D tidak akan

muncul.

b. Jarak dari kamera pengguna mempengaruhi proses

identifikasi marker dan ukuran objek. Semakin jauh jarak

Page 51: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

kamera ke marker maka semakin tidak terlihat pula objek

3D. Semakin dekat jarak kamera ke marker maka

semakin besar pula objek 3D yang muncul. Sehingga

jarak kamera agar menampilkan ukuran objek yang

optimal adalah sekitar 15-25 cm.

c. Kondisi gelap terang cahaya juga mempengaruhi

pengidentifikasian marker. Jika kondisi cahaya terlalu

gelap atau terlalu terang maka kamera akan sulit

memgenali pola dari marker.

d. Semakin banyak marker yang diinput pada aplikasi, maka

semakin besar ukuran aplikasi.

3. KESIMPULAN

Media pembelajaran yang dikembangkan pada penilitian

ini adalah media pembelajaran aplikasi Calcu Card berbasis

Augmented Reality yang dapat digunakan di platform android

tanpa kuota internet dan bersifat valid, praktis, dan efektif.

Media pembelajaran ini dirancang dan dibuat

menggunakan Unity 3D, Vuforia, Canva, dan Blender, serta

marker sebagai bahan untuk AR camera untuk medeteksi dan

menampilkan objek.

Objek yang ditampilkan dari media pembelajaran ini

adalah bangun ruang sisi lengkung, rumus luas permukaan dan

volumenya, serta soal-soal latihan yang berkaitan dengan

bangun ruang sisi lengkung.

Aplikasi Calcu Card berbasis Augmented Reality digunakan

sebagai alat peraga matematika khususnya mata pelajaran

bangun ruang sisi lengkung untuk meningkatkan minat peserta

didik dengan tampilan baru, unik, dan menarik. Media

pembelajaran ini diharapkan dapat membantu proses

pembelajaran daring selama era pandemic Covid-19.

Page 52: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Diana. 2017. “Indonesian Journal of Curriculum Aktualisasi Profesi Teknologi Pendidikan Di Indonesia” 5 (1): 1–9.

Chan, Will W K Ma Chi-keung, and Kar-wai Tong Heidi Fung. 2017. New Ecology for Education – Communication X.

Dermawan, Deni. 2016. “Mobile Learning Sebuah Aplikasi Teknologi Pembelajaran.” Jakarta: Grafindo.

Drigas, Athanasios S, and Marios A Pappas. 2004. “A R Eview Of M Obile L Earning A Pplications For M Athematics . A Review of Mobile Learning Applications for Mathematics .,” 18–23.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hapsari, Widya, Hari Wibawanto, and I Made Sudana. 2017. “Journal of Vocational and Career Education Pengembangan Mobile Learning Teknik Digital Bagi Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro” 2 (1).

Huesin, Hamdan. 2018. “Pembelajaran Berbasis Web Dengan Moodle.” Yogyakarta: Budi Utama.

Hutchison, David, and John C Mitchell. 1973. Lecture Notes in Computer Science. Lecture Notes in Computer Science. Vol. 9. https://doi.org/10.1016/0020-7101(78)90038-7.

Informatika, Teknik, Stmik Widya, and Cipta Dharma. 1997. “Pembelajaran Bangun Ruang Berbasis Augmented Reality Dengan Metode Marker Augmented Reality,” 19–24.

Karsidi, Ravik. 2018. “Media Pembelajaran Inovatif Dan Pengembangannya.” Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mehmet, Kasim dan Yasin Ozarslan. 2012. “Procedia, Social, and Behavioral Sciences.”

Pribadi, Benny A. 2017. Media Dan Teknologi Dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Rachel, S, Rachel Cobcroft, Stephen Towers, Judith Smith, and Axel Bruns. 2006. “Mobile Learning In Review: Opportunities And Challenges For Learners, Teachers, And Institutions,” 21–30.

Saefi, Muhammad, Betty Lukiati, and Endang Suarsini. 2017. “Students ’ Cognitive Comprehension” 5 (2): 57–63.

Safei, Muhammad. 2017. “Teknologi Pembelajaran.” Makassar: Uin Alauddin Press.

Sharpes, Mike. 2005. “Towards a Theory of Mobile Learning.”

Page 53: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis Ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

UK. ———. 2006. “A Theory of Learning for the Mobile Age.”

London. Susilowati, Tri, Kamarul Shukri, Mat The, Badlihisham Mohd

Nasir, Abdul Ghafar Don, and Miftachul Huda. 2018. “Learning Application of Lampung Language Based on Multimedia Software” 7: 175–81.

Sutirna. 2018. “Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran.” Yogyakarta: Budi Utama.

Traxler, John. 2007. “Defining, Discussing, and Evaluating Mobile Learning: The Moving Finger Writes and Having Writ… .” 8 (2).

Usman, Basyiruddin. 2002. “Media Pembelajaran.” Jakarta: Ciputra Pers.

Waristal, Bambang. 2008. “Teknologi Pembelajaran : Landasan Dan Aplikasinya.” Jakarta: Rineka Cipta.

Yaumi, Muhammad. 2017. Belajar Mengajar Dengan Media Dan Teknologi. UIN Alaudd. Makassar.

Page 54: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin
Page 55: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

PERAN PEMUDA DAN BUDAYA LITERASI MASYARAKAT INDONESIA

Devi Trisnawati (Jurusan Jurnalistik) 50500118025

Page 56: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

1. PENDAHULUAN

ebuah perkembangan sains dan teknologi yang semakin

dewasa ini, seakan menuntut sumber daya manusia untuk

lebih berkualitas. Dalam artian menuntut manusia yang

mampu memahami pengetahuan lalu mengaplikasikan

pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga

pengetahuan yang dimiliki juga bisa di pelajari dan dirasakan

oleh masyarakat lainnya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan

untuk menciptakan manusia yang berkualitas yakni dengan

meningkatkan kualitas pendidikan yang bersinergi.

Negara adalah sebuah badan tertinggi yang memiliki

kewenangan untuk mengatur kepentingan masyarakat luas serta

kewajibannya dalam mensejahterakan masyarakat. Negara yang

konon terbilang sebagai alat masyarakat dengan kepemilikan

kekuasaan untuk mengatur hubungan antara manusia yang

menyandang status warga negara. Di mana segala aturan yang

telah ditetapkan oleh suatu negara, akan menjadi kewajiban

bagi masyarakat untuk mematuhi aturan tersebut. Kewajiban

berpendidikan pun termasuk diantara dari beberapa aturan

yang tertera.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan

menyandang status kenegaraan yang menggunakan sistem

hukum. Hingga setiap warga negaranya diharuskan mematuhi

segala aturan yang tertera dalam dasar negara pancasila dan

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, di mana didalamnya

menganut berbagai aturan negara Indonesia.

Dalam sebuah negara, khususnya Negara Republik

Indonesia (RI) dengan berbagai keberagaman bagi bangsa

Indonesia merupakan sebuah keniscayaan. Sebuah negara yang

berada di garis Khatulistiwa dengan kekayaan budaya, adat,

suku, ragam bahasa, kekayaan laut serta tingkat SDA dan SDM

yang cukup terbilang tinggi. Namun keberagaman tersebut tidak

S

Page 57: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

membuat penghuni negara atau warga negara untuk untuk

berseturu akibat perbedaan ragam bahasa ataupun kebudayaan

dan segalanya. Sesuai dengan semboyan Negara Indonesia yakni

“Bhinneka Tunggal Ika” yang maknanya walaupun di Indonesia

memiliki keanekaragaman yang begitu melimpah namun pada

hakikatnya bangsa Indonesia tetaplah satu kesatuan yakni

Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Masyarakat

mengetahui sejarah berbagai budaya melalui pendidikan. Hal ini

menunjukkan betapa pentingnya pendidikan nasional di suatu

negara.

Diketahui bahwa tujuan diselenggarakannya pendidikan

nasional yakni agar negara mampu menciptakan manusia yang

berasaskan pancasila untuk membentuk manusia yang sehat

jasmani, rohani serta akal budinya. Selain itu memiliki

pengetahuan yang luas, keterampilan yang dapat

mengembangkan kreativitas serta mengembangkan kecerdasan

yang tinggi yang disertai budi pekerti luhur, mencintai bangsa

sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UUD 1945.

Diketahui bahwa Negara Indonesia menjajaki status

kemerdekaan yakni pada 17 Agustus 1945. Salah satu penopang

kemerdekaan Negara Indonesia ialah keberagaman yang dimiliki

oleh Negara Indonesia itu sendiri. Kala itu warga Negara

Indonesia mampu membuktikan bahwa dengan keberagaman

yang ada tak membuat kekuatan persatuan memudar begitu

saja, melainkan malah menambah kekuatan persatuan seluruh

warga negara Indonesia untuk selalu berusaha memperjuangkan

kemerdekaan RI. Hingga akhirnya diproklamasikanlah

kemerdekaan Indonesia dan berarti saat itu Bangsa Indonesia

telah merdeka secara formal.

Berbincang terkait kemerdekaan, Indonesia diakui telah

menjadi negara yang merdeka secara formal. Indonesia juga

telah dicanangkan sebagai salah satu negara dengan status

Page 58: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

negara berkembang. Salah satu faktor yang membuat Indonesia

berkembang yakni berperannya teknologi dalam kehidupan

masyarakat. Teknologi informasi mampu merubah segala

sesuatu dengan cepat. Perkembangan pesat teknologi di

Indonesia sangat relevan untuk negara berkembang yang

memiliki visi misi untuk memajukan negaranya, seperti halnya

Indonesia.

Kemajuan suatu negara juga tidak luput dari perjuangan

dari pemuda-pemudi yang ada dalam negara tersebut. Peran

pemuda sangat penting dalam memajukan negara. Diketahui

sebelumnya bahwa tujuan sebuah negara berdiri ialah untuk

mensejahterakan hidup masyarakat. Nah di sinilah peran

pemuda yang selalu memperjuangkan hak rakyat. Pemuda yang

termaksud bisa berasal dari berbagai kalangan, baik kalangan

mahasiswa, peserta didik, generasi milenial yang akan menjadi

generasi penerus bangsa yang maju dan bermartabat.

Seringkali terdengar suatu opini yang mengatakan bahwa

pemuda adalah agent of change. Pemuda adalah sebagai agen

perubahan. Pemuda Indonesia sangat memiliki peran besar

dalam memajukan Negara Indonesia. Banyak perubahan yang

bisa dilakukan oleh pemuda untuk Negara, termasuk juga dalam

perannya saat berkecimpung di lingkungan masyarakat ke arah

yang lebih baik. Seperti misalnya melalui upaya saling

memotivasi dengan mendorong adanya kemajuan di dalam

masyarakat, baik dalam bidang teknologi, kebudayaan ataupun

segalanya.

Pemuda Indonesia juga sering dijuluki sebagai pembangun

kesejahteraan dan kemajuan masyarakat di bidang pendidikan.

Seperti yang diketahui bahwa pendidikan adalah pondasi dari

segala hal. Sehebat apapun kita, pasti kita mendapatkan

segalanya setelah melalui program pendidikan. Karena tanpa

pendidikan, pemuda, masyarakat, kita semua akan kewalahan

Page 59: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

dalam menjalankan peran sebagai generasi penerus bangsa.

Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan pendidikan adalah satu

komponen terpenting yag perlu ditanamkan sejak usia dini

kepada para pemuda agar kelak, mereka bisa berinovasi untuk

membangkitkan Negara Indonesia dari Ketertindasan dari

berbagai pihak. Selain itu, mereka juga harus berpendidikan agar

mereka bisa meningkatkan serta meratakan mutu pedidikan di

Indonesia, terutama di daerah-daerah pelosok yang tak

tersentuh lansung oleh pihak aparat yang berwenang.

Hingga disitulah peran pemuda, membangkitkan

pemerintah dalam memeratakan pendidikan bagi seluruh rakyat

Indonesia. Disnilah bukti bahwa pendidikan tidak hanya bagi

mereka yang mampu, melainkan untuk seluruh rakyat Negara

Republik Indonesia. Pemuda menjadi pelopor bangsa juga

dikarenakan mereka adalah generasi milenial yang memiliki

semangat juang yang tinggi.

Beberapa kali terjadi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh

para pemuda-pemudi Indonesia dari berbagai kalangan, baik

kalangan intelektual ataupun tidak. Mereka bersatu

mengatasnamakan pemuda Indonesia yang akan selalu

menjunjung dan menuntut keadilan. Sering kali mereka

melakukan aksi demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi

rakyat. Di mana rakyat kecil selalu merasakan dampak dari

perbuatan para pemilik kekuasaan. Hingga para pemuda

Indonesia bersatu untuk turun dengan tujuan menjadi tangan

penyalur aspirasi masyarakat kepada para penguasa Negara.

Tepat pada tahun 2020, seluruh dunia saat ini tengah

diguncang oleh wabah besar (pandemi) Covid-19. Covid-19

adalah singkatan dari Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Covid-19 merupakan virus RNA strain tunggal positif, tidak

bersegmen dan tidak kasat mata. (Yuliana 2020). Diketahui

bahwa Virus corona adalah jenis virus baru yang berasal dari

Page 60: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Wuhan (China) pada tanggal 31 Desember 2019, yang

mengakibatkan terinfeksinya 90.308 orang per tanggal 2 Maret

2020 lalu.

Adanya virus ini membuat berbagai pihak merasa

dirugikan. Khususnya para buruh dan masyarakat lainnya dari

kelas menengah ke bawah. Mengapa demikian? Hal ini

dikarenakan banyaknya Pemutusan Hak Kerja (PHK) yang

dilakukan oleh para konglomerat kepada pekerjanya. Dengan

alasan perekonomian yang tersedak. Namun, sebenarnya itu

semua malah membuat para pekerja dan masyarakat kehilangan

akan rezeki untuk menafkahi keluarga.

Bukan hanya itu saja, melainkan sejak adanya wabah

pandemi Covid-19 ini, pola hidup masyarakat Indonesia juga

ditekankan untuk lebih baik dari pola hidup sebelumnya. Karena

virus Covid-19 ini tidak kasat mata sehingga kita harus berhati-

hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Melihat hal tersebut, para pemuda Indonesia pastinya

tidak hanya tinggal diam saja. Pastinya ia akan melakukan

sebuah inovasi, entah mereka melakukannya sendiri atau

mereka berkombinasi dengan pihak aparat kepemerintahan.

Pembahasan terkait itu akan diulas lebih lanjut dibagian

pembahasan esai.

Inovasi tercipta dari imajinasi pemuda-pemuda yang

kreatif. Pemuda kreatif yakni pastinya pemuda yang memiliki

banyak referensi terkait berbagai hal. Bagaimana bisa seorang

yang tidak pernah melakukan tindakan literasi, wawasannya

akan terbuka. Mungkin saja mereka berimajinasi namun tak

seluas imajinasi seorang literate. Seseorang mengungkap

semakin baik literasi informasi seseorang atau sekelompok

orang maka akan terus berkolerasi dengan kesejahteraannya.

Karena mereka bisa lebih kreatif dan produktif menghasilkan

sesuatu yang lebih baik, khususnya untuk Negara Indonesia.

Page 61: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Dalam essai ini, akan dibahas terkait bagaimana peran

pemuda dalam memajukan kesejahteraan negara dan penghuni

negara, khususnya masyarakat. Selain itu akan dibahas juga

terkait perpaduan antara peran pemuda dan juga peran dari

perkembangan ilmu teknologi serta tingkat literasi masyarakat

melalui teknologi informasi yang saat ini bisa dibilang menjadi

kunci utama dalam menjalani kehidupan masyarakat Indonesia

di Masa Pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Khususnya bagi pelajar, pengajar, pekerja Work From

Home (WFH) yang saat ini tengah menggunakan teknologi

dalam beraktivitas di kehidupan sehari-hari. Sehingga hampir

setiap hari warga negara Indonesia mengakses informasinya dari

gadget yang mereka miliki. Dan itu sangat menjadi kekhawatiran

apabila ada informasi yang belum diketahui secara jelas terkait

kebenarannya lalu diterima langsung tanpa masyarakat tersebut

mengkroscheck terlebih dahulu

2. PEMBAHASAN

Saat ini seluruh negara yang ada di penjuru dunia kini

sedang dilandai oleh musibah besar yakni Pandemi Covid-19.

Berbagai polemik menerjang hingga membuat perseturuan dan

kemerosotan berbagai bidang yang ada di suatu negara, salah

satunya Indonesia. Kemerosotan sangat dialami dalam bidang

ekonomi. Selama pandemi menghantui Negara Indonesia,

jumlah pengangguran semakin kian menambah.

Perlu diketahui bahwa masalah pertambahan jumlah

pengangguran baik di Negara Indonesia ataupun dunia yang

tengah akan memasuki era 5.0, di mana teknologi saat ini

digunakan untuk mengganti tenaga kerja manusia. Hal ini juga

memberikan dampak buruk bagi para tenaga pekerja, apalagi

ditambah dengan wabah yang sangat merugikan sektor

perekonomian suatu negara. Diduga dengan adanya revolusi 5.0

akan menyebabkan lebih dari 50 juta orang akan kehilangan

Page 62: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

pekerjaan atau bahkan hampir separuh dari total pekerja di

Indonesia.

Kaufman dan Hotchikss (1999), dirinya mengungkap

bahwa tingkat pengangguran menjadi salah satu tolak ukur

efisiensi dalam bidang perekonomian. Ketika jumlah

pengangguran meningkat atau melonjak tinggi maka beberapa

industri pastinya akan kewalahan. Perkiraan umunya kerugian

ekonomi pada huku, Okum yakni setiap presentase peningkatan

jumlah pengangguran sama dengan penurunan 2% dalam GNP.

(Handayani 2019)

Bahkan tercatat dalam data kepemerintahan, bahwa

akibat adanya virus Covid-19 jumlah tingkat pengangguran di

Negara Republik Indonesia bertambah sebanyak 3,7 Juta orang.

Hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi yang berhentinya

beberapa sektor akibat dilakukannya pembatasan sosial berskala

besar demi menekan penyebaran virus Covid-19.

Dikutip dari situs cyber Kompas.com (28/7), bahwa

Presiden Joko Widodo telah mengungkap bahwa semenjak

adanya Covid-19 yang melanda negara Indonesia, kenaikannya

lumayan tinggi. Jumlah kenalikan pengangguran sekitar 3,7 juta

orang perhitungan Bappenas, dan angka tersebut sudah sangat

terbilang sangat tinggi. Akibat adanya kenaikan pada jumlah

pengangguran tersebut maka itu akan menjadi salah satu

pertimbangan pemerintah untuk meningkatkan defisit fisikal

menjadi 5,2% dari yang sebelumnya 4,17% pada tahun 2020

mendatang.

Berbagai polemik tercipta setelah pandemi Covid-19

melanda berbagai negara di penjuru dunia, salah satunya yakni

Negara Indonesia sendiri. Dalam menanggapi adanya wabah

Covid-19 ini, pemerintah RI telah memutuskan untuk mengubah

tatanan kehidupan baru (New Normal). Kendati demikian, hal

Page 63: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

tersebut menuntut masyarakat untuk bisa beradaptasi oleh

situasi kehidupan di New Normal.

Bagaimana seseorang dengan mudah bisa beradaptasi

dengan keadaan baru New Normal? Yakni dengan bersikap atau

berperilaku kreatif dari sebelum-sebelumnya. Salah satu

perwujudan dari tingkat kreatif masyarakat yakni dengan

memperkaya budaya literasi pada masyarakat itu sendiri.

Sebelumnya kita harus mengetahui bagaimana

sebenarnya literasi dan apa pentingnya kita membudidayakan

tingkat literasi pada masyarakat. Literasi merupakan sebuah

kemampuan berbahasa yang dilakukan oleh seseorang, baik itu

menyimak, berbicara, membaca atau bahkan menulis, yang

tidak lain adalah untuk berkomunikasi dengan cara yang

berbeda. Teale & Sulbzy (1986) mengungkap bahwa secara

sempit literasi merupakan kemampuan membaca serta menulis.

Hampir senada dengan pendapat Grabe & Kaplan (1992) dan

Graff (2006), dirinya mengartikan bahwa literasi sebagai sebuah

kemampuan untuk membaca dan juga menulis (to read and

write). (Pujiono 2017)

Perlu diketahui pula, bahwa kemampuan membaca dan

menulis sangat diperlukan dalam membangun sikap kritis dan

juga tingkat kreatifitas terhadap beberapa fenomena kehidupan

yang sekiranya mampu menumbuhkan kehalusan budi

keteakawanan serta pula sebagai bentuk upaya dalam

melestarikan budaya bangsa Indonesia.

Sebuah sikap kritis dan kreatifitas mampu meminimalisir

adanya kesalahpahaman yang terjadi dalam kehidupan

masyarakat. Seorang yang memiliki jiwa kritis dan kreatif

memang memerlukan semangat membaca dan menulis agar

mampu berpikir secara rasional serta mengendepankan

kecakapan dalam menggali informasi ataupun menemukan

sebuah informasi.

Page 64: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Seperti saat sekarang ini, banyak terjadinya polemik berita

atau informasi-informasi yang beredar terkait Covid-19 yang

kebenarannya pun belum bisa dipastikan. Ruang publik tercipta

sebagai wadah agar masyarakat mampu menuliskan gambaran

apa yang terjadi hari kemarin, hari ini bahkan hari yang akan

datang.

Masing-masing orang memiliki hak untuk mengutarakan

opini atau pendapatnya, baik secara lisan ataupun tulisan

melalui berbagai media. Namun, perlu diketahui bahwa sebuah

opini merupakan sebuah perspektif seseorang yang

menuliskannya, siapapun yang membacanya tidak boleh

menerima langsung atau secara cuma-cuma tanpa mengulas

lebih mendalam tulisan yang disuguhkan tersebut. Karena setiap

opini kebenarannya bersikap perspektif penulis dan bisa saja

persepktif lain muncul dari pembaca.

Opini bukanlah sebuah fakta. Opini hanyalah sebuah

pendapat dan kebenarannya terletak pada perspektif

penulisnya. Sebuah opini merupakan tulisan yang subjektif dan

bukan objektif. Dengan demikian maka opini tidak sepatutnya

langsung diterima begitu saja. Pembaca perlu mengkaitkan atau

mempertimbangkan apakah opini tersebut sesuai dengan

realitas atau fakta yang terjadi dilapangan atau tidak. Maka dari

itu, sangat diperlukan pemikiran yang kritis dalam menanggapi

opini yang beredar.

Dan sebenarnya di sinilah letak pentingnya literasi, di

mana kita harus jeli melihat tulisan yang telah disajikan dan bisa

menganalogikakan tulisan tersebut, apakah tulisan tersebut

sesuai dengan realita yang ada, ataupun malah menyeleweng

dari realita yang ada. Dari tuisan tersebut akan menjelma dalam

logika pembaca hingga menghasilkan perspektif baru dari

pembaca yang bisa disalurkan melalui tulisan opini juga, untuk

terbit dalam ruang publik media.

Page 65: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Dengan demikian memang sangat penting bagi kita

masyarakat Indonesia untuk memperkaya budaya literasi

kepada masyarakat. Perlu diketahui pula bahwa masyarakat

yang tingkat literasinya maka otomatis masyarakat tersebut

akan memiliki kemampuan untuk memilih informasi, untuk

memahami informasi serta menerapkan informasi tersebut

dalam berbagai kegiatan, misalnya kegiatan dalam kehidupan

New Normal seperi saat ini. Di mana tentunya masyarakat

dituntut untuk melakukan sebuah kegiatan yang aman namun

juga produktif, hal ini untuk menciptakan percepatan pemulihan

sosial ekonomi yang saat ini tengah melanda Negara Indonesia.

Kegiatan literasi bisa dilakukan baik itu di kelas formal

ataupun tanpa kelas sekalipun. Karena pada dasarnya sebuah

kegiatan literasi ialah kegiatan yang bertujuan untuk

memperoleh keterampilan informasi. Keterampilan seseorang

dalam menemukan informasi ditunjukkan melalui bagaimana

seseorang tersebut mampu mengidentifikasi informas yang

dibutuhkan, kemampuan mengakses serta kemampuan dalam

mengevaluasi informasi yang ada secara efektif dan juga etis.

Setiap individu sebenarnya memiliki kemampuan dalam

mengontrol diri untuk melakukan kehidupan dengan sebaik-

baiknya. Kegiatan Literasi merupakan salah satu kegiatan yang

diharapkan bisa menjadi rutinitas kegiatan bagi masyarakat

Indonesia, tidak lain adalah untuk memajukan kehidupan Negara

Indonesia.

Berdasarkan riset World’s Most Literate Nations Ranked

yang telah dilakukan oleh pihak Central Connecticut State

University pada Maret 2016 lalu bahwa Negara Indonesia

dinyatakan sebagai negara yang menduduki peringkat ke-60 dari

61 negara terkait minat membaca. Negara Indonesia persis

berada dibawah Thailand yang berada di urutan 59 dan di atas

Bostwana yang berada di urutan terakhir yakni 61. Namun perlu

Page 66: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

diketahui bahwa jika dilihat dari segi infrastruktur untuk

mendukung literasi membaca, Negara Indonesia berada di atas

Negara-negara Eropa.

Dan fakta selanjutnya yakni, 60 Juta penduduk Indonesia

memiliki gadget bahkan menempati urutan kelima dunia

terbanyak memiliki gadget. Lembaga riset digital marketing

Emarketer telah memperkirakan bahwa pada tahun 2018 jumlah

pengguna aktif smartphone di Indonesia memiliki lebih dari 100

juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia menjadi

negara dengan pengguna aktif dalam menggunakan gadget

terbesar keempat di Dunia setelah China, India dan Amerika.

Dikutip dari Kominfo.go.id, Ironisnya walaupun Indonesia

tertinggal dalam tingkat minat baca, namun data wearesocial

per Januari 2017 lalu mengungkap bahwa orang Indonesia bisa

menatap layar gadget kurang lebih 9 jam perharinya. Hal ini

yang menyebabkan banyaknya warga Indonesia khususnya

pengguna gadget yang masih awam, karena mereka bisa

menjadi sasaran empuk untuk termakan oleh informasi hoaks

(palsu), provokasi, bahkan fitnah. Karena kecepatan jari untuk

mengshare atau meneruskan informasi melebihi kecepatan

otaknya. Terkadang orang langsung mengshare tanpa

mengetahui kebenaran fakta pada informasi tersebut.

Saat ini era semakin berkembang, melalui gadget kita

sudah bisa mengakses terkait berbagai informasi yang beredar.

Namun, di sini perlu adanya kejelian dan ketelitian seorang

pengguna gadget dalam memahami informasi. Seperti ulasan

yang sebelumnya telah dibahas, bahwa literasi adalah kunci atau

solusi dari kesalahan yang sering terjadi saat memperoleh

sebuah informasi.

Dengan demikian sekiranya pemerintah mampu

memberikan solusi terhadap masalah yang ada. Beberapa solusi

mungkin diantaranya ada salah satu cara yang efektif, seperti

Page 67: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

dengan membangun budaya literasi pada masyarakat Indonesia

serta menjembatani polarisasi itu.

Budaya literasi seharusnya diterapkan dari usia dini oleh

masyarakat Indonesia. Karena bisa dilihat di era sekarang ini,

anak-anak kecil sudah mulai bermain gadget dan pastinya

mereka mulai menggunakan media sosial, seperti facebook,

twitter, instagram, whatsapp, dan lainnya.

Telah diketahui bahwa saat ini kebanyakan informasi-

informasi palsu lebih banyak ditemukan di media sosial yang

telah disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung

jawab. Dengan demikian perlu adanya edukasi literasi yang

dilakukan kepada masyarakat khususnya anak usia dini dan

masyarakat awam lainnya, agar tidak mudah menerima

informasi secara mentah-mentah. Karena hal itu bisa saja

mempengaruhi sifat psikis kita dalam menjalani kehidupan

bermasyarakat. Bisa saja anak-anak usia dini terprovokasi atas

adanya informasi hoax yang beredar sehingga menyebabkan

adanya perseturuan antar sesamanya.

Dan untuk menghindari hal-hal seperti itu, kita bisa

membudidayakan kegiatan literasi sejak dini kepada masyarakat.

Karena semakin tinggi tingkat literasi seseorang maka dirinya

akan memiliki tingkat kepemahaman yang tinggi pula.

Perlu diketahui bahwa sejak musim pandemi Covid-19

melanda Negara Indonesia, beberapa perpustakaan ataupun

tempat membaca terbatasi. Hal ini terjadi karena untuk

menghindari penyebaran virus Corona. Namun tak perlu

khawatir, seiring berkembangnya teknologi, sudah banyak pula

buku-buku digital yang bisa diakses oleh berbagai masyarakat

Indonesia.

Dalam visi/misi memajukan sebuah negara sebenarnya

yang dibutuhkan hanyalah kreatifitasnya. Kreatifitas masyarakat

Page 68: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

sangat dibutuhkan, bahkan paling terpenting. Banyak sekali

karya yang dihasilkan oleh masyarakat khususnya pemuda

Indonesia. Namun sayangnya kebanyakan karya yang dihasilkan

adalah tiruan karya dari negara luar.

Dapat diambil contoh misalnya, saat ini setiap negara

tengah berlomba-lomba untuk menciptakan vaksin yang

digunakan untuk digunakan sebagai penangkal dari virus Covid-

19. Namun sayangnya masyarakat Indonesia hanya mampu

meniru bahan vaksin yang dibuat oleh negara lain. Tanpa

mereka menemukan bahannya sendiri.

Hal tersebut menjadi bukti bahwa belum mampu menjadi

leaders yang bisa menciptakan inovasi atau ide sendiri. Karena

mereka hanya ingin menjadi pengikut terhadap suatu inovasi

yang sudah ada yakni dengan menjadi followers. Paling tinggi

Indonesia bisa menyandang gelar fast followers namun belum

bisa menjadi leaders.

Itu tadi merupakan contoh kecil betapa jauhnya Indonesia

dari kata Maju. Karena diketahui sendiri bahwa masyarakat

Indonesia itu belum bisa menghasilkan karya sendiri. Dan

sebenarnya di sini kembali kepada poin sebelum-sebelumnya.

Bahwa untuk meningkatkan kreatifitas individu sangat dibtuhkan

ketekunan literasi. Literasi salah satu penopang agar masyarakat

memiliki daya pemikiran serta wawasan yang luas sehingga

mampu berkreasi lebih luas dibandingkan saat ini.

Dengan demikian inovasi baru sangat diperlukan, yakni

dengan membuat lembaga-lembaga yang sekiranya mampu

untuk bisa berpengaruh bagi kemajuan negara Indonesia. Di sini

perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan juga masyarakat

seperti para pemuda Indonesia, yang jiwanya masih muda dan

pemikirannya masih luas.

Page 69: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Sebenarnya kunci utama dari inovasi keberhasilan sebuah

lembaga yakni dengan adanya literasi, kerja sama lalu aktif. Kita

bisa saja membuat sebuah lembaga, organisasi atau komunitas

literasi, namun semua akan sia-sia tanpa adanya kerja sama

serta keaktifan dalam membangun sinergi lembaga tersebut.

Namun, penulis menemukan ada beberapa bahwa saat ini

peran pemuda sudah cukup terbilang sangat bagus. Beberapa

pemuda membangun komunitas dan bersinergi untuk

meningkatkan budaya literasi kepada berbagai kalangan,

khususnya masyarakat, pelajar yang berada dipelosok kota.

Salah satu komunitas yang termaksud yakni Gerakan

Sekolah Kaki Langit. Komunitas tersebut memiliki lebih dari 300

relawan pengajar yang berasal dari kalangan mahasiswa.

Komunitas tersebut berinovasi untuk menjadi relawan murni

atas inovasi mereka sendiri. Mereka melakukan tindakan

tersebut dengan sukarela. Kegiatan yang mereka lakukan yakni

memberikan pembelajaran kepada beberapa peserta didik yang

berada di pelosok tidak lain adalah untuk membangkitkan

sinergi untuk berliterasi.

Bukan hanya komunitas sekolah Kaki Langit saja yang

memiliki inovasi penuh dalam mendukung dan berupaya untuk

memajukan sistem pendidikan bangsa Indonesia dan budaya

literasi, melainkan masih banyak lagi. Khususnya di Sulawesi

Selatan, sudah banyak sekali komunitas baca seperti Komunitas

Literasi, Pecandu Aksara, Agupena, Guru untuk Bangsaku, Forum

Lingkar Pena (FLP), Pecinta Literasi Sulsel, Sureq Makassar,

Aksara Merdeka, dan yang pastinya masih banyak lagi.

Dengan demikian, gerakan literasi pun akan meningkat.

Memang sudah seharusnya pemuda-pemuda menyalakan api

literasi serta inovasi kepada generasi-generasi penerus bangsa

Indonesia. Melalui mereka seluruh masyarakat Indonesia

terutama mereka yang berada jauh dari kota, mereka harus tahu

Page 70: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

betapa pentingnya budaya literasi. Dengan demikian literasi

harus direvolusi agar mampu mencerdaskan masyarakat

khususnya generasi milenial. Selain itu juga perlu adanya

intervensi agar program akselerasi yang dicanangkan oleh

beberapa pemuda Indonesia bisa lebih cepat tercapai.

Memang sebenarnya perlu adanya pemahaman

paradigma bahwa tindakan literasi itu tidak hanya membaca dan

bahan bacaannya itu manual, melainkan seperti yang telah

dijelaskan pada paragraf sebelumnya bahwa saat ini telah

tercipta literasi digital. Di mana literasi tidak hanya sekedar

membaca dan menulis, melainkan juga keterampilan berpikir

dengan menggunakan sumber-sumber pengetahuan yang

berbentuk cetak, visual, digital atau bahkan auditori.

Beberapa sumber mengungkap bahwa selama ini yang

medapatkan akses pengetahuan hanya sebatas dari kalangan

pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pegawai perpustakaan dan

pihak-pihak tertentu lainnya. Nah, maka dari itu di sinilah peran

pemuda berkreasi. Dan pastinya mereka juga membutuhkan

dorongan dari kemendikbud untuk memulai gerakan literasi

dalam keluarga, sekolah dan juga gerakan literasi bagi

masyarakat yang dipelosok kota seperti yang dilakukan oleh

Komunitas Sekolah Kaki Langit.

Selain itu, perlu adanya perubahan pola pikir. Dalam artian

menjadikan literasi itu sebagai kebiasaan. Saat ini sudah ada

yang dinamakan literasi digital, maka sudah dipastikan tidak ada

lagi alasan untuk tidak melakukan literasi. Karena bahan literasi

sudah ada dan selalu berada dalam genggaman setiap

masyarakat.

Perkembangan sains dan teknologi yang semakin dewasa

ini, seakan menuntut sumber daya manusia untuk lebih

berkualitas. Dalam artian menuntut manusia yang mampu

memahami pengetahuan lalu mengaplikasikan pengetahuan

Page 71: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pengetahuan

yang dimiliki juga bisa di pelajari dan dirasakan oleh masyarakat

lainnya.

Saat ini pandemi semakin marak menghuni negara

Indonesia. Mau atau tidak mau kita sebagai masyarakat

Indonesia harus bisa beradaptasi atau bahkan menciptakan

sebuah inovasi agar kita bisa bangkit dari kepiluan wabah

pandemi Covid-19 ini. Di sinilah peran penting seorang pemuda

milenial dengan dedikasi dan tingkat intelektual membuktikan

bahwa mereka memiliki inovasi yang tinggi untuk

membangkitkan kembali negara Indonesia.

Bidang ekonomi dan pendidikan mengalami kemerosotan

sangat parah selama pandemi covid-19. Dampak covid-19

dampak ekonominya lebih terasa pada rakyat dari kalangan

menengah kebawah. Banyak dari kalangan pekerja harian di

putuskan hak kerjanya akibat pandemi covid-19 tersebut. Hal ini

membuat perhatian bagi kita masyarakat Indonesia, untuk

bagaimana mereka yang ter-PHK bisa bisa tetap menghidupi

keluarganya.

Di sinilah peran para pemuda intelektual untuk

memberikan semangat dan arahan berupa tindakan sosialisasi

terkait bagaimana mereka bisa bangkit dari pandemi Covid-19.

Yakni memberikan sosialisasi terkait pembelajaran bisnis.

Bahkan saat ini sudah banyak bisnis yang dilakukan dengan

melalui media sosial. Betapa mudahnya melakukan interaksi dan

transaksi yang saat ini dilakukan secara digital.

Dengan sosialisasi tersebut maka masyarakat sudah tidak

lagi terlalu sedih, dalam artian mereka masih bisa mendapatkan

hasil untuk kelangsungan hidup mereka. Dengan begitu mereka

kini telah memiliki kesibukan lagi, bahkan malah berkembang

dari sebelum-sebelumnya yakni dengan menggunakan

Page 72: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

kecanggihan teknologi. Di mana kreativitas berkembang yang

sejalan dengan kemampuan teknologi.

Melakukan usaha bisnis online juga butuh proses. Jika

ingin berhasil, harus sabar, telaten dan harus tetap

membudidayakan literasi. Kenapa literasi? karena dilakukan agar

kreativitas dalam berbisnis lebih berkembang, dan terus

menciptakan inovasi baru untuk maju.

Selanjutnya selain berdampak di bidang ekonomi, wabah

pandemi Covid-19 ini juga berdampak besar di bidang

pendidikan. Saat ini pelaksanaan pendidikan diharuskan untuk

dilakukan dari rumah. Mungkin saja pembelajaran ini terbilang

efisien namun beberapa pihak mengungkap bahwa

pembelajaran selama pandemi tidak lagi kondusif dan efektif jika

dibandingkan dengan metode pembelajaran sebelumnya.

Sebenarnya di sini para pelajar baik mahasiswa dituntut

untuk melakukan pembelajaran secara digital. Melakukan

literasi digital merupakan salah satu visi/misi dari dilakukannya

pembelajaran secara daring. Namun sayangnya, masih banyak

para pelajar yang tidak mampu beradaptasi memahami materi-

materi yang diberikan oleh pihak pengajar kepada para pelajar.

Hal ini menjadi bukti bahwa kurangnya budaya literasi

yang diterapkan di negara Indonesia. Hingga menyebabkan

beberapa pelajar belum bisa beradaptasi dengan teknologi

digital. Dan harusnya ini menjadi perhatian khusus bagi seluruh

pihak agar tetap melakukan sosialisasi terkait bagaimana literasi

digital melalui kecanggihan teknologi yang ada.

Dalam keadaan yang sekarang dipastikan literasi itu

meningkat. Namun, bisa juga cenderung malah menurunkan

tingkat literasi. Mengapa penulis mengatakan demikian, karena

di Keadaan yang sekarang pastinya masyarakat lebih

berkecimpung di dunia maya. Dalam artian lebih banyak

Page 73: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

menghabiskan waktu untuk menggunakan gadget dan

melakukan literasi digital melalui buku e-digital atau beberapa

jurnal yang menganut dari beberapa referensi.

Lalu, mengapa penulis tadi juga mengatakan bahwa

dikondisi pandemi seperti ini malah menurunkan tingkat literasi

masyarakat. Karena sebagai contoh kasus selama pandemi

Covid-19, begitu banyak informasi-informasi hoaks yang

disediakan oleh media khususnya di media sosial dan juga

beberapa media online yang belum atau tidak terverifikasi oleh

dewan pers. Sehingga melihat banyaknya informasi palsu yang

disediakan oleh media tersebut membuat masyarakat malah

enggan untuk mempercayai informasi yang beredar di media

online. Sehingga dengan begitu maka tingkat literasi pun akan

menurun. (Abd. Majid 2019)

Terlihat jelas bahwa di sini yang sangat dibutuhkan adalah

tindakan untuk berliterasi, berinteraksi serta bersoialisasi, agar

tidak timbul kesalahpaham atau tindakan yang kurang solutif

dalam menerima serta memahami informasi yang simpang siur

dalam media massa.

3. KESIMPULAN

Dunia saat ini tengah mengalami ujian terberat yakni

adanya wabah pandemi Covid-19. Negara Indonesia salah satu

wilayah dengan total kasus Covid-19 yang lumayan tinggi.

Dengan adanya wabah Covid-19 menyebabkan terjadinya

kemerosotan serta menurunnya aset Indonesia khususnya

dalam bidang ekonomi dan juga bidang pendidikan.

Dalam bidang ekonomi yakni banyaknya masyarakat atau

kaum pekerja (buruh) yang harus terpaksa di Pemutusan Hak

Kerja (PHK). Ha ini dikarenakan sistem perekonomian yakni

tingkat ekspor dan impor yang terhenti akibat adanya wabah

Covid-19.

Page 74: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Lalu bidang pendidikan juga. Hal ini dikarenakan sistem

yang pendidikan yang tidak stabil karena selama pandemi Covid-

19 melanda para pelajar, mahasiswa dan para pengajar di

haruskan untuk melakukan sharing pembelajaran melalui dari

jaringan (daring). Sangat banyak polemik yang muncul selama

dilakukannya proses pembelajaran daring tersebut.

Beberapa terkendala masalah jaringan, karena tidak

semua masyarakat terjangkau oleh jaringan apalagi yang tinggal

dipelosok. Lalu banyak juga pelajar yang tidak memiliki gadget

untuk bisa melakukan pembelajara daring. Bahkan ada juga yang

belum mengetahui cara-cara penggunaan aplikasi pembelajaran

online, tidak bisa membaca buku karena perpustakaan sekolah

tidak tersedia selama pandemi dan masih banyak lagi masalah-

masalah lainnya. Pembelajaran daring memanglah efisien

namun sayangnya tidak seefektif pada saat melakukan

pembelajaran secara tatap muka di Sekolah.

Selama pandemi Covid-19 seluruh masyarakat hanya

dianjurkan untuk di Rumah saja. Hal ini harus kita jadikan

sebagai tantangan terbesar terkait bagaimana agar kita bisa

bangkit dari kepiluan selama pandemi Covid-19. Dalam artian

masyarakat harus berkreasi agar kedepannya bisa lebih baik

daripada hari ini. Cara paling tepat yakni dengan menerapkan

budaya literasi. Dengan meningkatkan budaya literasi maka

dipastikan tingkat kreativitas suatu individu juga akan meningkat

pula, karena inovasi tersebut didukung oleh ide-ide yang

dihasilkan dari wawasan hasil bacaan masyarakat itu sendiri.

Dalam keadaan yang sekarang dipastikan literasi itu

meningkat. Namun, bisa juga cenderung malah menurunkan

tingkat literasi. Mengapa penulis mengatakan demikian, karena

di Keadaan yang sekarang pastinya masyarakat lebih banyak

menghabiskan waktu untuk menggunakan gadget dan

melakukan literasi digital melalui buku e-digital atau beberapa

Page 75: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

jurnal yang menganut dari beberapa referensi. Selanjutnya,

mengapa penulis juga mengatakan bahwa saat ini tingkat literasi

masyarakat malah menurun? Hal ini karena selama pandemi

Covid-19, begitu banyak informasi-informasi hoaks yang

disediakan oleh media massa. Sehingga hal ini membuat

masyarakat malah enggan untuk mempercayai informasi yang

beredar di media online. Sehingga dengan begitu maka tingkat

literasi pun akan menurun.

Sistem pendidikan di Indonesia memang belum sempurna

namun di sinilah peran pemuda dalam memajukan bangsa

Indonesia. Bagaimana caranya? Yakni dengan menciptakan

sebuah inovasi, agar inovasi tersebut kelak bisa memunculkan

inovasi-inovasi lainnya yang sekiranya lebih kreatif dan maju.

Seperti dengan adanya komunitas, organisasi atau bahkan

individu yang membuat sebuah program inovasi seperti lapak

baca, atau taman buku, dan lainnya. Pastinya itu akan

meningkatkan literasi masyarakat. Dan hal itu pasti bisa ditiru

oleh generasi-generasi selanjutnya hingga akhirnya bisa tercipta

sebuah generasi milenial yang hadir dengan inovasi-inovasi

unggulannya.

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Majid, S.,Sos.M.Si. “Fenomena Penyebaran Hoax dan Literasi Bermedia Sosial Lembaga Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia.” Jurnal Komodifikasi, 2019: 228-239.

Handayani, Herniwati Retno. “Analisis pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan, Upah Minimum, Dan PDRB Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Barat.” Diponegoro Journal of Economics, 2019: 159-160.

Pujiono, Esti Swatika Sari & Setyawan. “Budaya Literasi di Kalangan Mahasiswa FBS UNY.” Journal Litera, 2017: 106.

Page 76: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Yuliana. “Corona Virus Diseases (Covid-19): Sebuah Tinjauan Literatur.” Journal, 2020: 188-189.

Page 77: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin
Page 78: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

INDONESIA DALAM GENGGAMAN GENERASI MILENIAL MELAWAN PANDEMI COVID-19

Rezkianti Hasan (Program Studi Pendidikan Matematika) 20700117009

Page 79: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

1. PENDAHULUAN

enyebaran Covid-19 telah menyita perhatian banyak

orang di seluruh dunia. Penyebaran Covid-19 yang sangat

cepat telah mengubah kebiasaan dalam kehidupan

sehari-hari, mulai dari keharusan mencuci tangan menggunakan

sabun, memakai masker saat keluar rumah, dan menjaga jarak

sesama manusia.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health

Organization) menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi

global. Termasuk salah satu Negara yang paling rentan di

Indonesia, di mana angka korban yang semakin bertambah

seiring dengan penyebaran dan penularan yang semakin cepat.

Pandemi Covid-19 di Cina pada Januari 2020 mulanya

hanya dianggap sebagai masalah lokal (meskipun dampak

ekonomi globalnya diakui segera). Penyebaran virus ke berbagai

daerah lain dunia pada bulan Februari dan Maret 2020 mulai

menjadi masalah besar (BBC 2020). Tidak butuh waktu lama,

virus ini terus menyebar dan ratusan orang meninggal dunia

karenanya. Pihak medis selaku garda terdepan penanggulangan

pasien positif Covid-19 merasa semakin kesulitan karena

lonjakan jumlah penderita yang tidak sepadan dengan jumlah

tenaga medis (Boer, Pratiwi and Muna 2020).

Menghentikan penyebaran Covid-19 merupakan

kewajiban yang tidak hanya dibebankan oleh pemerintah atau

kelompok kepentingan, namun secara lebih luas, peran

masyarakat dari beragam profesi, latar belakang agama hingga

usia menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan bersama.

Salah satunya yang saat ini sangat ditunggu perannya ialah

generasi masa kini atau sering disebut sebagai generasi

milenial (Esaunggul 2020).

P

Page 80: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Menurut Yoswohadi dalam Katon dan Yuniati (2020),

rentang usia generasi milenial diantara tahun 1980 hingga tahun

2000. Mereka disebut generasi milenial karena merekalah

generasi yang hidup di pergantian milenium. Selanjutnya (Lima

2020) mengungkapkan bahwa sekte-sekte milenial memang

seringkali terasa pantas untuk diolok-olok, tetapi ada juga hal

yang dapat kita kagumi dan pelajari dari etos kerja dan hidup

kaum milenial. Lebih lanjut oleh (Lima 2020), bahwa apa yang

fokus bagi kaum milenial dalam menghidupi waktu-waktu ini

dan memiliki kejernihan untuk membuang apa yang kurang

berharga, mungkin patut untuk dipelajari.

Jika ditinjau dari segi sejarah, kaum muda atau kalangan

milenial selalu menjadi yang terdepan, terutama di saat krisis.

Menjadi bagian penting dari arus besar kepedulian sosial dan

mengupayakan hadirnya solusi. Selama pandemi Covid-19,

generasi milenial harus memberikan kontribusinya sendiri,

terutama dalam hal pentingnya memberikan informasi dan

edukasi kepada masyarakat tentang dampak pandemi dan

melaksanakan protokol kesehatan untuk memutus rantai

penularan Covid-19. Bukan justru menambah masalah,

sehingga beban menjadi lebih berat.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Mukhtar dalam Boer,

Pratiwi, dan Muna (2020) bahwa munculnya wabah Covid-19

memunculkan dampak kepanikan, karena untuk mengantisipasi

virus ini berhadapan dengan berbagai aspek kehidupan. Selain

itu, dampak kesehatan dan krisis ekonomi juga ikut menyasar

generasi milenial. Namun terlepas dari hal tersebut, adanya

kontribusi dari kaum muda Indonesia yang dikenal sebagai

generasi pantang menyerah sangat dinanti untuk ikut menekan

pandemi Covid-19.

2. PEMBAHASAN

Page 81: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama

kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei. Sumber penularan

kasus ini masih belum diketahui pasti, tetapi kasus pertama

dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Tanggal 18 Desember

hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat

dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Sejak 31

Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat

pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak

sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai

provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.

(Susilo 2020).

Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 termasuk

dalam genus betacoronavirus. Hasil analisis filogenetik

menunjukkan bahwa virus ini masuk dalam subgenus yang sama

dengan coronavirus yang menyebabkan wabah Severe Acute

Respiratory Illness (SARS) pada 2002-2004 silam, yaitu

Sarbecovirus. 15 Atas dasar ini, International Committee on

Taxonomy of Viruses mengajukan nama SARS-CoV-2.

Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia

menjadi sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi

lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik

terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin. Selain

itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel pada aerosol

(dihasilkan melalui nebulizer) selama setidaknya 3 jam.

Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan

telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara

dan teritori lainnya.5 Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan

COVID-19 sebagai pandemik.6 Hingga tanggal 29 Maret 2020,

terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh

dunia.5 Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus

dengan positif COVID-19 dan 136 kasus kematian (Susilo 2020).

Page 82: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Kasus pertama Virus Corona pertama kali di umumkan

langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Presiden pada tanggal 2

Maret 2020 dengan adanya kasus dua orang yang terinfeksi.

Perkembangan virus ini cukup pesat sehingga kasus orang yang

positif terinfeksi setiap hari semakin bertambah, baik jumlahnya

maupun daerah yang terdampak virus. Bermula dari Jakarta

sebagai episentrum atau pusat penyebaran hingga menyebar ke

seluruh provinsi di Indoesia atau sebanyak 34 provinsi. Sampai

saat ini data kasus positif Corona ini disampaikan oleh juru

bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 dr. Achmad

Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di

YouTube BNPB. Data ini dikumpulkan hingga pukul 12.00

WIB. Dari 17.514 kasus positif, 4.129 pasien sembuh dan 1.148

meninggal dunia (KPCPEN 2020).

Adanya krisis Covid-19 menjadi semakin mudah untuk

diprediksi. Apa yang selama ini ada di benak masyarakat yang

dipandang sebagai “masalah Cina” kemudian menjadi “masalah

Italia” hingga berlanjut menjadi masalah bagi seluruh dunia. Di

mana awalnya pemerintah meremahkan penyebaran penyakit

ini hingga kemudian sampai kepada transmisi komunitas yang

berkelanjutan.

Baldwin dan Mauro (2020) menjelaskan bahwa adanya

pandemi Covid-19 menjadikan negara-negara mengeluarkan

kebijakan-kebijakan yang ketat, seperti penutupan kantor dan

sekolah dan sejenisnya. Ini pasti mengarah ke kesulitan ekonomi

yang hampir segera, yang kemudian menyebabkan pemerintah

mengusulkan langkah-langkah anti resesi semakin berani.

Langkah-langkah ini mengadopsi pola di Eropa dan

penampilannya diatur menjadi pola di AS dan banyak negara

lain. Semua ini karena sifat dari virus sangat menular, dan

implikasi yang tak terhindarkan dari penyebarannya yang

eksplosif selama 'fase akselerasi' epidemic.

Page 83: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Pandemi Covid-19 saat ini, pada dasarnya, adalah krisis

kesehatan dengan onsetnya yang tiba - tiba, transmisi siap dan

potensi untuk membunuh, dan kurangnya vaksin saat ini untuk

melawan dampaknya.

a. Tantangan Generasi Milenial

Tren Istilah kamu muda Milenial sangat populer pada

kurun dua tahun terakhir. Sebelum mengupas lebih jauh

tantangan yang menyelimutinya, perlu dilihat katagori seperti

apa sesungguhnya yang dimaksud kamum muda millinel. Dilihat

dari sisi kohor (kelompok umur), yang dimaksud generasi

milineal adalah individu yang mempunyai rentang waktu lahir

pada 1982-1996. Dirilis dari The New York Time, Pew Research

Center (Republika.co.id 2020) generasi milineal merupakan

generasi yang lahir dimasa mulai hadirnya teknologi dan

komputerisasi.

Menurut generasi milineal ditandai dengan dengan gaya

hidup cyber. Kehidupan sehari-hari diselimuti dengan habit

berselancar di dunia maya. Mereka banyak menghabiskan waktu

untuk beraktivitas daring (dalam jaringan), dengan berselacar di

media sosial seperti streaming, dan relasi media sosial lainnya

(Aji R. H., 2020).

Apabila ditinjau dari sisi budaya dan karakter bangsa

Indonesia, sesungguhnya generasi milenial merupakan generasi

yang dipundaknya ada tanggung jawab melestarikan nilai

identitas bangsa yang merupakan identitas nasionalisme bangsa

Indonesia. Adanya kebiasaan untuk membangun relasi

kekluargaan dan semangat kegotong royongan menggunakan

jaringan (daring) merupakan ciri khas generasi millennial bangsa

Indonesia. Di mana identitas kebangsaan Indonesia adalah

semangat gotong royong dan rasa hormat menghormati.

Page 84: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Menurut Aji (2020) dalam perspektif adat istiadat

Indonesia, interaksi langsung dalam menghormati kepada sosok

yang lebih tua, lebih alim (lebih berilmu), maka nilai keseharian

yang dibangun dalam berelasi yakni berjabat tangan dan atau

disertasi mencium tangan sosok yang lebih tua atau berilmu.

Salah satu case ini mulai pudar dengan kondisi penduduk

milineal yang sangat akrab berinteraksi sosial dengan daring.

Belum lagi jiwa kegotong royongan, tenggang rasa, dan rasa

empati sebagai fenomena affektif terhadap sesama Bangsa

Indonesia. Sehingga hal inilah yang menjadi tantangan bagi

generasi milenial, mereka harus segera dibekali nila-inilai tradisi

dan karakter bangsa seiring dengan semangat patriotisme dan

nasionalisme sebagai bangsa Indonesia.

b. Peran Generasi Milenial di Era Pandemi Covid-19

Generasi milenial pada hakikatnya sudah mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi digital.

Sehingga dalam menghadapi pandemic Covid-19 generasi

millennial diharapkan mampu memberikan edukasi terhadap

masyarakat terutama bagi merekayang tertinggal informasi

tentang perkembangan terkini kondisi Covid-19. Generasi

Milenial juga diharapkan mampu menangkal berita hoax yang

mampu memecah belah bangsa Indonesia disaat seluruh

elemen harus bersatu dan bergotong royong dalam menghadapi

masa pandemi Covid-19.

Munculnya berbagai inovasi yang meruakan hasil dari

pemikiran gereasi muda millennial sangatlah diharapkan dalam

hal mempercepat penanganan Covid-19, khususnya pada era

new normal seperti sekarang ini. Segala kegiatan dari berbagai

sektor dituntut untuk menerapkan sistem baru yang

mengadopsi pemanfaatan hasil dari perkembangan teknologi

dan juga penerapan protokol kesehatan dengan tingkat

kedisiplinan yang tinggi.

Page 85: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Indonesia telah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah yang padat penduduk.

Namun, angka yang terinfeksi masih meningkat. Masih

banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi peraturan PSBB

dinilai sebagai salah satu penyebab. Dalam menangani kasus

Covid-19 ini yang menjadi garda terdapat adalah para dokter

dan tenga medis, namun untuk mengatasi permasalahan yang

terjadi saat ini harus dari semua elemen di masyarkat termasuk

para generasi muda. Semua warga negara Indonesia punya

peran dan punya tugas dalam membantu menghadapi Covid-19,

begitu pula untuk generasi muda. Peran generasi muda ini

sangat besar, diharapkan para generasi muda bisa berperan

sebagai agent of change. Maka di sinilah peran generasi muda,

sebagai sosok yang muda, yang dinamis, yang penuh energi,

yang optimis, diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan

yang bergerak dan berusaha untuk bisa ikut membantu

pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Salah satunya hal yang diajurkan pemerintah untuk

memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan tetap di

rumah (stay at home), menjaga jarak dan fisik serta

menggunakan masker dan sering cuci tangan dengan sabun atau

bergabung sebagai relawan Covid-19 baik secara swadaya

maupun bergabung dengan BNPB.

Generasi milenial diharapkan untuk menjadi agent of

change, yaitu pihak yang mendorong terjadinya transformasi

dunia ini ke arah yang lebih baik melalui efektifitas, perbaikan

dan pengembangan. Melalui teknologi, gencarkan, ajak dan

galakan edukasi semasif mungkin. Himbau sesering mungkin

tindakan-tindakan pencegahannya. Jelaskan dan ingatkan selalu

pentingnya stay at home. Jadilah relawan bagi sekitar yang

membutuhkan dukungan makanan dan obat dengan tetap

menjaga prinsip pembatasan sosial. Minta bantuan keluarga,

Page 86: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

teman, dan tetangga untuk membantu atau gunakan layanan

online, Hubungi RT/RW setempat. Penting untuk dapat

menghubungi dan minta tolong orang lain untuk mengatur

pengiriman makanan, obat dan kebutuhan lainnya, serta ikut

memperhatikan kondisi fisik dan mental anda. Cari dukungan

dari teman, keluarga, dan jaringan sosial lainnya. Usahakan

untuk tetap kontak dengan orang di sekitar anda melalui telepon

dan platform media sosial. Menurut data Badan Pusat Statistik

(BPS), jumlah pemuda Indonesia mencapai 64,19 juta jiwa.

Dengan jumlah pemuda yang sangat banyak, seharusnya kita

memberikan kontribusi yang lebih dalam memerangi Covid-19.

Pandemi Covid-19 berdampak cukup parah pada sektor

ekonomi dan sosial pemuda yang ada di seluruh dunia. Pemuda

tergolong pada kelompok yang sangat rentan akibat gangguan

pandemi ini. Selain kehilangan pekerjaan, peluang ekonomi,

kesehatan dan pendidikan merupakan beberapa faktor yang

jelas terdampak pada fase penting kehidupan mereka. Apalagi

dengan fakta orang muda yang lebih cenderung menganggur

atau dalam konteks di Indonesia cenderung menjadi pekerja

outsourching, membuat mereka rentan terhadap pengaturan

kerja bahkan hingga PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Kondisi

inilah yang membuat mayoritas pekerja muda tidak memiliki

perlindungan sosial yang layak atau tidak memadai. Pada saat

yang bersamaan, orang-orang muda sebenarnya mampu

merespons atas kondisi krisis yang mereka hadapi. Melalui

berbagai macam gerakan, diantaranya tuntutan terhadap

perlindungan kesehatan masyarakat, perbaikan birokrasi

pelayanan publik, kesukarelaan, dan berbagai macam kreativitas

inovasi. Semangat inilah yang secara harakah (movement)

semestinya mengambil inspirasi dari gerakan kebangkitan

Nasional.

Page 87: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Kaum muda Indonesia tentu diharapkan mengambil suatu

kunci harakah yang berbeda dengan pemuda lain di dunia.

Keunggulan pemuda Indonesia dengan jumlah yang cukup

besar, melebihi rata-rata jumlah pemuda yang ada di negara lain

di dunia. Pemuda Indonesia diharapkan mampu membuktikan

effort dan etos di tengah pandemi ini, dengan tetap sebagai

kontributor utama dari bonus demografi Indonesia. Diharapkan

pemulihan inklusif dan pencapaian tujuan pembangunan

berkelanjutan selama periode aksi dalam melawan pandemi

Covid-19 ini terus terjaga. Pemuda Indonesia diharapkan untuk

terus berpacu dalam merespons pemulihan ekonomi dan

kesejahteraan dalam melindungi hak-hak asasi manusia bagi

keberlangsungan kemajuan semua anak muda Indonesia.

Sekarang saat paling tepat bagi pemuda Indonesia untuk

melakukan perjuangan dalam melindungi negara tercinta dan

sebagai relawan yang kuat dalam memutus mata rantai pandemi

Covid-19.

c. Indonesia di Tangan Generasi Milenial Melawan Pandemi

Covid-19

Sebelum dilanda wabah pandemi Covid-19, pada

hakikatnya Indonesia termasuk negara yang rentan akan

kemiskinan. Menurut laporan BPS pada Maret 2019, tercatat

9,41 persen angka kemiskinan di Indonesia. Salah satu faktornya

disebabkan oleh persoalan upah. Hal ini sesuai dengan catatan

Bappenas RI tahun 2019, bahwa pekerja pada sektor informal

adalalah 57,27%, lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja pada

sektor formal sebesar 42,73%. Kondisi ini diperparah dengan

dampak pandemi Covid-19 yang meluluhlantahkan hampir

semua sektor ekonomi. Prediksi pemerintah, jumlah

pengangguran akibat dampak Covid-19 bisa mencapai 5.2 juta

orang (Aji R. H., 2020).

Page 88: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Dengan demikian, apabila kita melihat problematika

kemiskinan bangsa Indonesia sebelum datangnya pandemi yang

kemudian dihantam oleh wabah virus korona maka semakin

memperjelas bahwa pertumbuhan perekonomian di Indonesia

akan mengalami kontraksi yang kuat.

Kaum muda Indonesia tentu diharapkan mengambil suatu

kunci harakah yang berbeda dengan pemuda lain di dunia.

Keunggulan pemuda Indonesia mempunyai jumlah yang

melebihi jumlah pemuda yang ada di negara-negara lain di

dunia. Pemuda Indonesia diharapkan mampu membuktikan

effort dan etos di tengah Pandemi ini, dengan tetap sebagai

kontributor utama dari Bonus Demografi Indonesia. Sehingga

pemulihan inklusif dan pencapaian tujuan pembangunan

berkelanjutan selama periode aksi dalam melawan Pandemi

Covid-19 ini terus terjaga. Pemuda Indonesia diharapkan dunia

untuk terus berpacu dalam merespons pemulihan ekonomi dan

kesejahteraan dalam melindungi hak-hak asasi manusia bagi

keberlangsungan kemajuan semua anak muda Indonesia.

Sekarang saat paling tepat bagi pemuda Indonesia untuk

melakukan perjuangan dalam melindungi negara tercinta dan

sebagai relawan yang kuat dalam memutus mata rantai Pandemi

Covid-19.

3. KESIMPULAN

Kemunculan Covid-19 telah memberikan banyak pengaruh

terhadap berbagai bidang kehidupan, khususnya dalam bidang

ekonomi dan sosial. Penyebaran covid-19 yang semakin cepat

mengharuskan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan baru

terhadap berbagai sektor.

Pandemi Covid-19 berdampak cukup parah pada sektor

ekonomi dan sosial pemuda yang ada di seluruh dunia. Pemuda

tergolong pada kelompok yang sangat rentan akibat gangguan

pandemi ini. Selain kehilangan pekerjaan, peluang ekonomi,

Page 89: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

kesehatan dan pendidikan merupakan beberapa faktor yang

jelas terdampak pada fase penting kehidupan mereka.

Generasi milenial sebagai kaum muda yang diyakini

mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi

diharapkan turut mengambil peran dalam menekan penyebaran

Covid-19. Kegiatan mengedukasi masyarakat mengenai

pentingnya pengikuti protokol kesehatan serta menepis

penyebaran hoax yang mampu memecah belah bangsa

Indonesia disaat seluruh elemen harus bersatu dan bergotong

royong dalam menghadapi masa pandemi Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA Aji, R. H. "Kebangkitan Nasional: Pemuda Melawan Pandemi

Global." Buletin Hukum dan Keadilan, 2020. Baldwin, R, and B. W. Mauro. MItigating the Covid Economic

Crisis: Act Fast and Do Whatever It Takes. A VoxEU.org Book CEPR Press, 2020.

BBC. Coronavirus: Greatest Test Since World War Two, Says UN Chief. BBC News, 2020.

Boer, Kheyene Molekandella Boer, Mutia Rahmi Pratiwi Pratiwi, and Nalal Muna. "Analisis Framing Pemberitaan Generasi Milenial dan Pemerintah Terkait Covid-19 di Media Online." Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi 4, no. 1 (2020): 85-104.

Dahl, Robert. Perihal Demokrasi. Jakarta: Yayasn Obor, 2001. Esaunggul. Mengintip Peran Milenial dalam Mengatasi Pandemi

COVID-19, Bahkan Bisa Sambil Rebahan! Mei 8, 2020. https://www.esaunggul.ac.id/mengintip-peran-milenial-dalam-mengatasi-pandemi-covid-19-bahkan-bisa-sambil-rebahan/ (accessed November 2, 2020).

Katon, Firman, and Ulfa Yuniati. "Fenomena Cashless Society dalam Pandemi Covid-19 (Kajian Interaksi Simbolik Pada Generasi Milenial)." Jurnal Signal 8, no. 2 (2020): 89-214.

Page 90: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

KPCPEN. Situasi Virus COVID-19 di Indonesia. 2020. https://covid19.go.id/ (accessed November 1, 2020).

Lima, Jadi Sempurna. "Milenialisme dan Covid-19." Jurnal Agama dan Masyarakat 7, no. 2 (2020): 123-147.

Makassar, Badan Statistik. Badan Statistik Makassar. Makassar, 2018.

Nimmo, Dan. Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan dan Media. Bandung: Remadja Rosdakarya, 1989.

Republika.co.id. The New York Time, Pew Research Center. 2020. www.republika.co.id.

Susilo, Adityo. "Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini." Jurnal Penyakit dalam Indonesia 7, no. 1 (2020).

Page 91: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

KONSEP “5 TO BE” UNTUK DIRI PEMUDA INDONESIA DALAM UPAYA MEMAJUKAN BANGSA (BANGKIT DARI PANDEMI) Wulandari Noor Rasyid (Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris) 20400116031

Page 92: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

1. PENDAHULUAN

eberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 28 Oktober

2020, bangsa kita memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Sebuah momen peringatan yang selalu mendorong kaum

muda bangsa untuk kembali mengobarkan api semangat untuk

memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negeri

kita, Indonesia. Hanya saja berbeda dari 28 Oktober di tahun

sebelumnya, tahun ini kita memperingati Hari Sumpah Pemuda

dalam belenggu COVID-19.

Sebagaimana yang kita sadari, sudah hampir satu tahun ini

dunia diguncangkan dengan mewabahnya coronavirus disease

atau akrab disebut dengan COVID-19. Sejauh ini, belum ada data

pasti kapan virus ini akan berakhir. Bahkan, sebelumnya,

berdasarkan informasi dari health.detik.com, sudah ada 6

prediksi di tahun 2020 ini tentang akhir dari wabah Corona,

namun kondisi yang dihadapi justru membantah prediksi

tersebut. Adapun di antara ke-enam prakiraan tersebut, tersisa

satu yang tentu menjadi harapan semua manusia di penghujung

tahun ini bahwa COVID-19 ini akan usai di akhir 2020

sebagaimana yang diprediksi oleh kepala negara Indonesia, Joko

Widodo (Mahardhika 2020).

Sejak pandemi COVID-19 menyerang sebagian besar

negara di dunia termasuk Indonesia, pemerintah telah

melakukan upaya untuk terus menekan angka penyebaran

wabah tersebut, seperti aturan pembatasan kontak fisik,

karantina wilayah, hingga lockdown (Nurkholis 2019). Upaya ini

dilakukan mengingat belum adanya obat untuk mengatasi virus

tersebut dan juga pemberlakuan vaksin masih belum mendapat

izin dan efikasinya (Hastuti 2020). Dengan adanya peraturan

yang dibuat pemerintah terkait COVID-19 menyebabkan

terjadinya perubahan pada berbagai sektor kehidupan, seperti

ekonomi, pendidikan, pariwisata, komunikasi, maupun interaksi

B

Page 93: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

(Farah dan Nasution 2020). Dalam hal ini, kehidupan dunia

pendidikan menjadi salah satu isu yang terus disoroti sebagai

sektor yang tak luput dari efek pandemi saat ini. Kekhawatiran

muncul di kalangan generasi milenial terutama mereka yang

sedang menempuh proses pendidikan yang harus dijalani di

tengah situasi genting seperti ini. Wajar saja, sebab pendidikan

merupakan pintu masa depan pemuda milenial dan investasi

besar suatu bangsa karena menjadi kunci utama terciptanya

negara yang maju, sejahtera, dan mendunia (Yudhoyono 2020).

Menilik kondisi generasi milenial dalam dunia pendidikan

tentunya menjadi sebuah isu yang membutuhkan perhatian.

Adanya perubahan dalam skenario pendidikan di masa pandemi

menyebabkan timbulnya pertanyaan di kalangan masyarakat

terkait seperti apa kualitas pendidikan yang ada saat ini setelah

perubahan yang terjadi. Menurut Pengamat Pendidikan

Perguruan Taman Siswa, Darmaningtyas, yang dikutip dari

medcom.id (I. P. Putra 2020), dunia pendidikan mengalami

penurunan dari segi kualitas sejak adanya pandemi. Hal ini

disebabkan tidak optimalnya proses pembelajaran yang

mengandalkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di mana sekolah

maupun perguruan tinggi memerlukan fasilitas teknologi yang

lengkap seperti laptop, smartphone beserta aplikasi atau

software penunjang kegiatan pembelajaran dan tentu saja

koneksi jaringan yang baik.

Adanya teknologi yang menjadi opsi agar proses

pendidikan formal dapat tetap terjadi tidak begitu saja membuat

semuanya menjadi mudah. Salah satu contohnya, sejak proses

pembelajaran dilakukan secara daring (Dalam Jaringan), tidak

sedikit pihak baik dari pelajar maupun pendidik itu sendiri

mengalami koneksi yang tidak mendukung atau bahkan tidak

memiliki akses internet bagi mereka yang tinggal di daerah

pedalaman. Hal ini tentu menghambat terlaksananya jadwal

Page 94: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

pembelajaran dan tentunya berpengaruh pada ketuntasan

materi yang harus diselesaikan (I. P. Putra 2020).

Selain itu, para lulusan perguruan tinggi di tahun 2020 ini

juga tak luput dari rasa cemas tentang nasib mereka setelah

lulus di mana pada umumnya mereka akan mulai mencari kerja.

Sementara di tengah kondisi pandemi seperti ini justru banyak

pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) di

mana tidak sedikit menimpa pekerja yang berada di usia

produktif, yakni 18-24 tahun dengan persentase 67% (Lidyana

2020).

Problema yang terjadi dalam kehidupan generasi milenial

di masa pandemi seperti ini tidak lantas membuat kita terhenti

dan berdiam diri pada titik ini. Kita perlu menyadari kembali

akan peran kita sebagai pemuda generasi milenial yang

diharapkan oleh bangsa untuk memajukan negeri ini. Kita juga

harus meyakini bahwa wabah ini akan menemui titik akhirnya

dan para pemuda milenial semestinya telah siap untuk bangkit

dan memperjuangkan kemajuan bangsa. Kesiapan tersebut

tentunya perlu dibarengi dengan upaya membangun potensi

yang terkonsep dalam diri masing-masing dan dengan bercermin

pada pengalaman hidup yang telah dilewati selama hampir satu

tahun dalam ancaman COVID-19.

2. PEMBAHASAN

Generasi milenial merupakan kelompok masyarakat yang

lahir dalam rentang tahun 1980 sampai pada tahun 2000.

Mereka yang tergolong pada generasi ini digambarkan sebagai

orang-orang yang mengalami masa di mana terjadi peningkatan

dari sisi komunikasi, penggunaan media dan teknologi digital

(Kemenpppa dan BPS 2018). Adanya perkembangan tersebut

menjadikan kehidupan masyarakat milenial terasa lebih mudah

dalam hal menjangkau sesuatu yang jauh, seperti proses

kegiatan pembelajaran yang sebelumnya hanya terjadi pada

Page 95: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

satu titik di mana semua pelajar maupun pengajar harus berada

pada tempat dan waktu yang sama. Kini tidak lagi dibatasi

dengan hal demikian. Di mana pun dan kapan pun, proses

pembelajaran bisa saja dilaksanakan.

Tidak hanya pendidikan, sisi lain kehidupan generasi

milenial juga dimanjakan dengan perkembangan teknologi,

seperti kegiatan jual beli, komunikasi, memesan jasa

transportasi dan menikmati dunia hiburan yang dapat dilakukan

secara online. Fenomena ini lantas memunculkan karakter diri

yang mencerminkan sosok kaum milenial sebagai sosok yang

kreatif, inovatif, dan produktif. Mereka cenderung dipengaruhi

dan didukung oleh kecanggihan teknologi dalam beraktifitas

sehari-hari, sehingga terjadi perubahan dalam pola hidup, cara

berpikir, dan juga hubungan di antara masyarakat (Achmad W,

et al. 2019).

Kemajuan dalam kehidupan di era milenial yang ditandai

dengan pesatnya perkembangan di bidang teknologi dipercaya

merupakan bentuk inovasi yang bersumber dari pendidikan dan

akan mendukung kemajuan bangsa sebagaimana yang di

sampaikan oleh Yusuf Kalla pada peringatan Hari Kebangkitan

Teknologi Nasional, 28 Agustus 2019 (Rikin 2019). Salah satu

contoh inovasi yang dilakukan di negeri kita ini adalah dengan

munculnya aplikasi ojek online yang dikembangkan oleh Nadiem

Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia) yang

membantu mobilitas masyarakat dengan mengandalkan

smartphone. Hal ini tak hanya sekedar memudahkan dari segi

pelayanan jasa transportasi, namun juga menjadi sebuah

lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang bisa membantu

peningkatan kesejahteraan hidup mereka.

Sejatinya, fenomena perkembagan teknologi yang terus

terjadi di mana hal ini dipercaya akan mempengaruhi

peningkatan mutu suatu bangsa berawal dari tangan-tangan

Page 96: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

kreatif dan inovatif yang senantiasa melakukan pembaruan.

Adanya konsep karakter ini tentunya menjadi sebuah nilai yang

penting untuk dimiliki para generasi milenial. Mengapa harus

mereka? karena kaum milenial yang saat ini menjadi titik

harapan bangsa. Mereka adalah masyarakat yang banyak

berperan untuk masa depan Indonesia (Santoso 2017). Apa yang

mereka lakukan hari ini sudah seharusnya memiliki banyak nilai

positif yang akan berdampak pada diri para generasi milenial

sendiri dan secara otomatis membawa kemajuan pada bangsa

ini. Namun, dalam hal menggenggam harapan bangsa terutama

dalam kondisi yang tidak sepenuhnya normal saat ini, selain

konsep kreatif dan inovatif, para generasi milenial juga perlu

untuk memperhatikan “5 Konsep To Be” dalam memberdayakan

dirinya sebagai anak bangsa yang akan memajukan Indonesia.

Konsep 5 to be yang dimaksud pada essai ini tidak merujuk

pada “To Be” yang terdapat pada pelajaran Bahasa Inggris.

Konsep di bawah ini bermakna pada 5 konsep diri untuk menjadi

(To Be) pribadi yang bernilai positif dan diharapkan mampu

membawa kesuksesan pada kehidupan yang dijalani saat ini.

Menjadi Melek Teknologi

Kehidupan dijalani oleh manusia semakin berkembang dan

berusaha maju ke masa depan. Bermula dari ilmu pengetahuan,

serangkaian perubahan pun terjadi dan menuntut semua orang

untuk mampu beradaptasi. Hadirnya teknologi yang bersifat

serba guna menjadi salah satu contoh perkembangan sisi

kehidupan manusia yang perlu diperhatikan. Hal ini disebabkan

karena kemunculannya bukan tanpa alasan dan manfaat. Kita

mampu merasakan sendiri bagaimana campur tangan teknologi

dalam berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan

budaya. Terlebih di saat pandemi tengah menyerang dunia saat

ini, ketergantungan kita terhadap teknologi semakin terlihat

pada semua bidang tersebut.

Page 97: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Menyinggung kembali pada proses pendidikan yang

mengandalkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di semua jenjang

pendidikan sebagaimana yang diberlakukan oleh Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan pada surat edaran nomor 4 tahun

2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat

Coronavirus Disease (COVID-19). Kegiatan belajar formal yang

sebelumnya dilaksanakan di gedung sekolah maupun

universitas, kini dialihkan di rumah masing-masing. Dalam hal ini

tentu yang menjadi kebutuhan utama pihak yang menjalankan

proses pendidikan adalah fasilitas teknologi. Semua orang yang

terlibat dalam proses tersebut dituntut paham untuk

mengoperasikan benda seperti laptop, smartphone, dan aplikasi

serta software yang digunakan pada kegiatan pembelajaran.

Sejumlah aplikasi maupun software seperti zoom, google

meet, google classroom, rumah belajar, Ruangguru, dan Quipper

dimanfaatkan para pelajar dan pendidik untuk bisa tetap

melaksanakan proses pembelajaran dari rumah. Bahkan

serangkaian aplikasi tersebut, beberapa di antaranya merupakan

kerjasama dengan Kementrian Pendikan dan Kebudayaan. Dari

sini, kita bisa melihat bagaimana teknologi telah bekerja untuk

membantu salah satu sisi penting kehidupan manusia.

Para generasi milenial sudah sepatutnya tidak lagi menjadi

gagap terhadap teknologi, justru perlu untuk terus menyadari

perkembangan yang terjadi. Bahkan dengan semangat juang

untuk memajukan bangsa, terbuka peluang besar untuk

berkontribusi dengan memanfaatkan zaman yang menuntut kita

melek akan teknologi. Seperti contoh yang sangat menginspirasi

dari anak bangsa Indonesia, Belva Devara dan Iman Usman yang

telah mencetus lahirnya platform belajar “Ruang Guru”. Hal ini

tentunya sangat membanggakan Indonesia karena telah

memperluas akses pendidikan di negeri kita, sehingga

menjadikan kegiatan belajar dapat dilaksanakan di mana pun

Page 98: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

dan kapan pun (Ruangguru 2014). Sekali lagi dalam hal ini perlu

digaris bawahi tentang bagaimana generasi milenial harus

menjadi sosok yang paham dalam memanfaatkan teknologi

dengan bijak agar pengaruh positif dapat tercapai secara

meluas.

Menjadi Kritis dalam Berpikir

Istilah beripikir kritis telah didefinisikan oleh beberapa

tokoh, salah satunya John Dewey (dalam (Sihotang 2017)) yang

mengungkapkan bahwa berpikir kritis adalah reaksi terhadap

informasi yang diterima dengan mempertimbangkannya secara

aktif dan teliti. Hal ini dilakukan bukan dengan maksud untuk

menolak atau mencari kesalahan pada sebuah informasi

tersebut. Namun, lebih jauh berpikir kritis mengarahkan

seseorang untuk menelusuri sesuatu secara mendalam bahkan

dengan menggunakan metode-metode berpikir yang disertai

dengan refleksi agar validitas sebuah informasi dapat mencapai

sebuah kesimpulan (Sihotang 2017).

Kemampuan dalam berpikir kritis menjadi sebuah hal yang

penting terutama di masa yang telah meng-global dengan

kemajuan teknologi. Semua orang dapat menjangkau informasi

dengan mudah tentang apapun yang ada di penjuru dunia dan

begitu pun dalam berinteraksi dengan masyarakat dalam dan

luar negeri. Informasi yang bertebaran baik pada mesin

pencarian maupun yang muncul pada media sosial dengan

mudah mendapatkan tanggapan dari siapa saja yang melihat

dan membacanya. Kolom komentar pun menjadi sasaran untuk

mengekspresikan respon mereka terhadap informasi tersebut.

Kesempatan itu dimanfaatkan untuk menunjukkan pro dan

kontra masyarakat dalam argumen masing-masing. Peristiwa ini

seringkali terjadi dalam kehidupan sosial kita di dunia maya di

mana masyarakat cenderung atau dengan mudahnya memberi

Page 99: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

tanggapan secara langsung bahkan tanpa menelusuri secara

cermat tentang informasi tersebut.

Dalam hal memperoleh informasi, sudah sepatutnya kita

menjadi lebih aktif untuk mengetahui seperti apa sesungguhnya

pengetahuan yang kita dapatkan itu. Kita perlu menelusuri,

bahkan memahami kebenaran dari sesuatu tersebut. Tidak

menutup kemungkinan apa yang kita yakini benar adalah

sesuatu yang salah atau sering juga disebut hoax. Informasi

seperti ini seringkali menjebak bahkan meresahkan masyarakat

karena terkadang menyebabkan terjadinya perilaku yang salah

akibat mempercayai sebuah kabar yang sebelumnya dianggap

benar. Seperti yang terjadi saat ini di mana tak sedikit yang

menganggap bahwa penyakit COVID-19 ini tidak ada, sehingga

mereka yang meyakini hal tersebut mengabaikan protokol

kesehatan yang berlaku, misalnya menggunakan masker.

Kasus lainnya terjadi di Semarang, Jawa Tengah, saat

gencarnya mahasiswa dan buruh melakukan aksi demo yang

menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law. Di antara demonstran

tersebut, diyakini ada sekumpulan provokator yang merupakan

siswa SMK. Saat dikunjungi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar

Pranowo, di Mapolrestabes Semarang, para siswa tersebut

mengaku hanya ikut-ikutan aksi demo tersebut tanpa

mengetahui tuntutan dalam demonstrasi tersebut (Romadhoni

2020).

Peristiwa yang terjadi di atas menunjukkan kurangnya

kemampuan dan keinginan untuk berpikir secara kritis.

Sementara kita perlu menyadari bahwa hal ini penting untuk

menjaga diri kita sendiri dari isu-isu yang belum jelas asal dan

kebenarannya. Selain itu, pentingnya berpikir kritis dalam

memperoleh informasi dilakukan untuk menjaga kedamaian di

negeri kita ini. Maka sebagai pemuda generasi milenial, kita

perlu melatih diri kita untuk terus berpikir dan menentukan

Page 100: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

sesuatu dengan bijak dan cermat agar bangsa kita tetap terjaga

dari perpecahan antar masyarakatnya sendiri yang disebabkan

karena ketidakmampuan untuk menyikapi isu-isu dengan baik.

Menjadi Kreatif

Perubahan dalam kehidupan yang dialami manusia

senantiasa berjalan dan menuntut kita untuk mampu

menyesuaikan diri dengan pembaruan yang ada di sekitar kita.

Hal ini menyebabkan kita harus mampu menyikapi sejumlah

persoalan dan tugas dalam kehidupan ini dengan cara yang baru

pula. Di sinilah letak kreativitas pada diri seseorang diperlukan.

Bagaimana seorang individu mampu melahirkan gagasan atau

ide yang sifatnya adaptif atau sesuai dengan kondisi nyata untuk

dapat dijadikan solusi pada permasalahan yang ingin

dipecahkan.

Penerapan karakter kreatif ini juga penting untuk

diterapkan dalam menjalani kehidupan di berbagai bidang.

Disebabkan karena alasan ini, dunia pendidikan sebagai pijakan

awal para generasi diharapkan mampu untuk merespon

tuntutan global dengan menghadirkan nilai fleksibilitas dan

adaptif dalam prosesnya (Fachruddin 2017). Mereka yang

menempuh pendidikan terutama yang bersifat formal perlu

untuk dibekali dengan pengetahuan serta keterampilan yang

mampu diaplikasikan dalam konteks kehidupan yang dinamis ini.

Kreativitas yang dimiliki seseorang akan mendorong

individu tersebut untuk melakukan sesuatu yang baru hingga

sampai pada sebuah inovasi. Kemampuan seperti ini tidak akan

mudah menghentikan seseorang pada kondisi yang dianggap

sulit atau menantang. Seperti di masa pandemi seperti ini, kita

melihat banyak pekerja yang mengalami PHK atau bahkan

seorang lulusan perguruan tinggi terkadang harus menunggu

waktu lama untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Di saat jiwa

kreativitas itu ada dalam diri seseorang, maka ia akan senantiasa

Page 101: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

berpikir kreatif dan memutar otak bagaimana dia harus

menyikapi kondisi yang dihadapinya saat ini. Terdapat ide dan

upaya yang berusaha untuk mereka hadirkan agar roda

kehidupan dapat melaju pada perkembangan yang positif. Hal

tersebut ditunjukkan bisa dengan contoh membangun usaha

atau bisnis mandiri yang akhirnya menjadi lapangan kerja untuk

orang banyak.

Menjadi Terbuka dengan Pengalaman Baru

Sejalan dengan dibutuhkannya nilai kreativitas dalam diri

generasi milenial, maka kita akan diarahkan pada tantangan

untuk terbuka dengan sesuatu hal yang baru atau di luar dari

apa yang sudah menjadi biasa dalam kehidupan kita. Menurut

Suharnan (dalam (Putra dan Pratitis 2014)), orang yang memiliki

karakter kreatif senantiasa mencoba hal yang baru dan terbuka

dalam menerima informasi baik dari bersumber dari lingkungan

sekitar maupun dari pengalaman pribadi. Dengan begitu, kita

menyadari bahwa untuk menjadi kreatif, salah satu unsur yang

mendukungnya adalah kemauan dan kesediaan untuk mencoba

hal baru, baik dalam hal gagasan atau tindakan (Putra dan

Pratitis 2014).

Keberanian untuk melakukan eksplorasi pada pengalaman

baru tidak hanya menuntun seseorang untuk menjadi kreatif.

Sebagaimana informasi yang terdapat pada idntimes.com (Lubis

2019), seseorang dapat menambah wawasan dan

pengetahuannya melalui berbagai macam aktifitas yang belum

pernah dilakukan sebelumnya. Akhirnya sesuatu yang tidak

pernah mereka ketahui sebelumnya menjadi hal baru yang

menambah informasi dan pengetahuan.

Kesempatan di era milenial seperti ini sangat terbuka bagi

siapa pun untuk mencari pengalaman baru. Misalnya saja, ajang

kompetisi atau lomba kini tidak lagi sebatas di satu tempat saja

pelaksanaannya. Semua orang dapat ikut serta dari mana saja

Page 102: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

sebab pelaksanaannya dilakukan dan dipromosikan secara

daring. Kegiatan tersebut dapat berupa komepetisi menulis

essay, desain grafis, fotografi, dan sebagainya. Kegiatan yang

identik dengan kaum muda milenial seperti ini menjadi sesuatu

hal yang bermanfaat dan dapat bernilai positif. Selain itu,

pengalaman keikutsertaan dalam ajang kompetisi juga mampu

memperluas pengetahuan dan mengasah kemampuan lebih

jauh lagi.

Menjadikan Nilai-Nilai Agama sebagai Landasan dalam

Kehidupan

Kehidupan di era milenial semakin modern dengan

kecenderungan terhadap teknologi digital. Hal ini membawa

para generasinya menjadi sosok yang mengasumsikan

kehidupan sebagai sesuatu yang berada dalam kendali akal,

panca indera, dan materi yang disertai dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi canggih. Konsep ini lantas

mempengaruhi pola pikir manusia dan menganggap bahwa

kehidupan kini jadi lebih mudah, masalah pun lebih mudah pula

dipecahkan (Nata 2018). Dengan kekuatan pada sentuhan jari

terhadap layar smartphone, maka apa pun dapat dengan cepat

dilakukan, seperti memesan makanan, membeli kebutuhan

sehari-hari, dan memesan layanan jasa.

Namun terlepas dari kemudahan yang didapatkan dengan

adanya teknologi canggih, kita lupa akan permasalahan moral

yang masih terus mengikuti laju perkembangan zaman.

Kecanggihan teknologi bukan saja digunakan untuk membantu

pekerjaan sehari-hari, namun juga dimanfaatkan dalam

melakukan tindakan kejahatan oleh sebagian orang. Penipuan

tidak jarang terjadi ketika seseorang melakukan transaksi jual

beli secara online di mana barang yang dibeli tidak sesuai

dengan gambar yang ditunjukkan sebelumnya atau justru

barang tersebut tidak pernah sampai ke pihak yang membeli.

Page 103: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Tindakan tidak terpuji lainnya juga terjadi melalui aplikasi ojek

online untuk memesan makanan. Ketika pengendara ojek

tersebut bermaksud mengantarkan pesanan, ia justru tidak

menemukan orang yang memesan tersebut. Kasus ini disebut

sebagai order fiktif.

Perbuatan tidak bermoral yang marak terjadi hingga hari

ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi yang mendukung

kehidupan manusia bukan sebuah hal yang mampu mengatasi

masalah yang menyangkut nilai moral manusia. Hal ini

disebabkan karena kecerdasan akal, panca indera, ilmu

pengetahuan dan teknologi sejatinya bersifat sebagai alat yang

memang di sebagian sisi kehidupan manusia memberikan

manfaat. Namun, dalam hal pemecahan masalah moral, kita

membutuhkan pendidikan agama sebagai landasan terhadap

hidup yang di jalani sepanjang masa. Adanya nilai-nilai agama

yang ditanamkan dalam diri seseorang dimaksudkan untuk

dapat menyeimbangkan kehidupan duniawi manusia dengan

kehidupan yang berkenaan dengan Tuhannya. Sehingga dalam

berperilaku, seseorang tidak mudah merasa bebas begitu saja

dalam melakukan tindakan yang dianggap tidak benar.

Proses pendidikan yang dilakukan oleh manusia sudah

sepatutnya menanamkan nilai-nilai islam sebagai seorang

muslim yang akan menghadapi arus perubahan zaman. Dalam

hal ini, pendidikan islam memiliki potensi dalam menghadapi era

milenial. Dengan karakter pendidikan islam yang holistik,

komprehensif, progresif dan responsif, hal ini mampu

menghasilkan seorang individu muslim yang siap menghadapi

modernitas dan kecanggihan di era milenial (Nata 2018).

Demikian yang menjadi prioritas dalam membekali diri bukan

hanya ilmu pengetahuan modern dan kemampuan teknologi.

Sangat penting bagi generasi milenial muslim untuk memahami

dan mengamalkan nilai-nilai agama untuk bisa mengarahkan

Page 104: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

kehidupannya sebagai individu yang bijak dalam menyikapi

setiap kondisi yang terjadi.

3. KESIMPULAN

Hidup di tengah era milenial dengan ancaman pandemi

COVID-19 memang bukan perkara yang mudah. Pergerakan

masyarakat di lingkungan umum sangat dibatasi bahkan dalam

melakukan aktifitas utama seperti sekolah, kuliah, dan bekerja

yang kini harus dilakukan di rumah. Serangkaian tantangan pun

dihadapkan pada kehidupan manusia seperti kecakapan dalam

menggunakan teknologi agar kegiatan di atas dapat tetap

berjalan. Namun, tidak sedikit masyarakat merasa kesulitan

untuk menghadapi kondisi seperti ini.

Sebagai generasi milenial, tantangan dan kesulitan yang

dihadapi saat ini harus mampu dilalui dengan upaya maksimal

dari diri masing-masing. Hal ini perlu disikapi dengan semangat

juang untuk memajukan bangsa kita yang dimulai dari

memajukan diri kita sendiri terlebih dahulu. Adapun “5 Konsep

To Be” mengarahkan para generasi milenial untuk memiliki

potensi menjadi (To Be) seseorang yang melek teknologi, kreatif,

berpikir kritis, terbuka dengan pengalaman baru, dan

mengamalkan nilai-nilai agama dalam dirinya. Hal ini diharapkan

mampu mencapai kualitas diri yang baik di masa yang semakin

maju saat ini.

Sebagai saran, masih banyak hal lain yang dapat ditelusuri

sebagai jalan untuk mengembangkan potensi diri yang bisa

dilakukan dengan memperbanyak eksplorasi pada dunia literasi.

Sebab 5 konsep di atas hanya sebagian dari banyaknya potensi

yang bisa ditemukan.

Page 105: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

DAFTAR PUSTAKA

Achmad W, R Willya, Marcelino Vincentius Poluakan, Didin Dikayuana, Herry Wibowo, dan Santoso Tri Raharjo. “POTRET GENERASI MILENIAL PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.” Jurnal Pekerjaan Sosial, 2019.

Fachruddin, Fuad. “PENGEMBANGAN DAYA KREATIF (CREATIVE POWER) MELALUI DUNIA SEKOLAH.” Sukma : Jurnal Pendidikan, 2017.

Farah, Bilqis, dan Robby Dariws Nasution. “Analisis Perubahan Orientasi Pola Hidup Mahasiswa Pasca Berakhirnya Masa Pandemi Covid-19.” Noken, 2020.

Hastuti, Rahajeng Kusumo. CNBC Indonesia. 30 October 2020. https://www.cnbcindonesia.com/news/20201030084433-4-198028/kapan-puncak-pandemi-covid-19-di-indonesia-ini-prediksinya (diakses November 2, 2020).

Kemdikbud. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 24 Maret 2020. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/mendikbud-terbitkan-se-tentang-pelaksanaan-pendidikan-dalam-masa-darurat-covid19 (diakses November 2, 2020).

Kemenpppa, dan BPS. STATISTIK GENDER TEMATIK: PROFIL GENERASI MILENIAL INDONESIA. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2018.

Lidyana, Vadhia. Detikfinance. 7 October 2020. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5203509/anak-muda-paling-banyak-kena-phk-saat-pandemi (diakses November 2, 2020).

Lubis, Mia. idn times. 7 November 2019. https://www.idntimes.com/life/inspiration/mia-rianti-lubis-1/keuntungan-jika-kamu-suka-mencoba-hal-baru-c1c2/5 (diakses November 3, 2020).

Mahardhika, Anjar. Detik Health. 6 Mei 2020. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-

Page 106: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

5004466/kapan-wabah-corona-di-indonesia-berakhir-ini-6-prediksi-yang-pernah-dibuat (diakses November 1, 2020).

Nata, Abuddin. “PENDIDIKAN ISLAM DI ERA MILENIAL.” Conciencia, 2018.

Nurkholis. “Dampak Pandemi NovelCorona Virus Disease (Covid-19) Terhadap Psikologi dan Pendidikan Serta Kebijakan Pemerintah.” Jurnal PGSD, 2019.

Putra, Ilham Pratama. Medcom.id. 1 Juli 2020. https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/wkBYazBb-pengamat-kualitas-pendidikan-turun-selama-pandemi (diakses November 2, 2020).

Putra, Paksi Caponti, dan Niken Titi Pratitis . “Hubungan Antara Keterbukaan Terhadap Pengalaman Dan Efikasi Diri Dengan Kreativitas.” Persona : Jurnal Psikologi Indonesia, 2014.

Rikin, Ari Supriyanti. Berita Satu. 28 Agustus 2019. https://www.beritasatu.com/iman-rahman-cahyadi/nasional/571994/wapres-dasari-kemajuan-bangsa-dengan-iptek-dan-inovasi (diakses November 2, 2020).

Romadhoni, Budi Arista. Suarajawatengah.id. 8 Oktober 2020. https://jateng.suara.com/read/2020/10/08/100540/demo-tolak-uu-cipta-kerja-di-semarang-yang-bikin-rusuh-ternyata-anak-smk?page=all (diakses November 8, 2020).

Ruangguru. Ruangguru. 2014. https://ruangguru.com/general/about?utm_source=bimbelrg&utm_medium=referral&utm_campaign=footer (diakses November 2, 2020).

Santoso, Handoko. “PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENYIAPKAN GENERASI INDONESIA BERKEMAJUAN.” Seminar Nasional Pendidikan, 2017.

Sihotang, Kasdin. “Berpikir Kritis: Sebuah Tantangan dalam Generasi Digital.” Respons, 2017.

Page 107: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Yudhoyono, Agus Harimurti. Media Indonesia. 8 Mei 2020. https://mediaindonesia.com/read/detail/311137-pendidikan-indonesia-di-tengah-pandemi-covid-19 (diakses November 2, 2020).

Page 108: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

MERDEKA BELAJAR DARI RUMAH: INOVASI ATAU WACANA

M. Miftahul Hidayat (Program Studi Bimbingan Dan Penyuluhan Islam) 50200118002

Page 109: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

1. PENDAHULUAN

erkuliahan berbasis online bukanlah hal yang baru dalam

sistem pendidikan terutama bagi indonesia, melainkan

suatu sistem yang terjadi berlandaskan keinginan

Indonesia dalam pengembangan teknologi informasi. Tentunya

di era pandemi ini mahasiswa di tuntut agar dapat beradaptasi

dengan teknologi. Namun, realitas yang terjadi di lapangan tidak

sesuai ekspektasi. Yaitu pembelajaran yang dilakukan melalui

daring atau media digital tidak semua berjalan lancar. Metode

pengajaran yang dilakukan melalui basis virtual dan kemampuan

para dosen untuk menyampaikan materinya dengan baik dan

kemudahan para mahasiswa untuk menangkap materi yang

diberikan.

Perkuliahan online menjadi solusi yang utama di masa

pandemi ini untuk mencegah penularan virus corona. Ini bukan

hanya dilakukan oleh negara Indonesia melainkan di seluruh

penjuru dunia melakukan kegiatan belajar mengajar melalui

sistem digital. Perkembangan teknologi yang semakin canggih

membuat sistem pengajarannya dapat ditransmisikan dengan

cara yang efektif.

Namun, kendala yang begitu nyata dalam sistem

perkuliahan ini terjadi pada akses jaringan. Penetrasi dan

pemerataan jaringan internet di indonesia yang belum merdeka.

seperti yang dikatakan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan

Pos dan Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika,

Ahmad M. Ramli bahwa sebanyak 12. 548 desa di Indonesia

belum tersentuh oleh sinyal internet. (desa belum tersentuh

sinyal internet 2020).

Hal ini tentunya berdampak pada proses perkuliahan

daring. Efektivitas dan penerimaan materi pengajaran selama

pandemi tidak dapat dipahami dengan baik. Kebutuhan pada

P

Page 110: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

akses jaringan ini menjadi tolak ukur pada maksimal atau

tidaknya suatu sistem perkuliahan daring. Selain itu, kesadaran

dari dosen dan mahasiswa dalam kelancaran proses pemberian

maupun penerimaan materi yang diberikan. Walaupun jaringan

internet dan fasilitas lengkap, akan tetapi ketidaksungguhan dari

keduanya atau salah satunya akan membuat dalam sistem

daring darurat selama pandemic covid-19 tidak efektif.

Kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi para dosen

dan mahasiswa menghadirkan suatu konsep yang diharapkan

oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim

tentang Merdeka belajar yaitu kemerdekaan berpikir bagi para

pengajar (Dosen) maupun Mahasiswa. Namun merdeka belajar

di masa pandemi ini seolah berubah menjadi liburan bagi

sebagian pengajar maupun mahasiswa. Perkuliahan yang hanya

di isi oleh tugas pada setiap pertemuan akan membuat jenuh

mahasiswa tanpa adanya interaksi yang terjadi pada proses

perkuliahan daring tersebut.

Kesiapan dan kesedian pengajar (dosen) dalam

beradaptasi dengan media digital untuk memberikan materi

pengajarannya. Serta semangat dari mahasiswa untuk mengikuti

kuliah daring selama pandemi covid-19. Selain itu, Kegagapan

dan kekakuan dosen dan mahasiswa dalam mengoperasikan

media digital menjadi pengaruh yang sangat penting dalam

penerapan sistem daring.

Kreatifitas dan metode pengajaran dari pendidik sangatlah

penting dalam perkuliahan jarak jauh. Proses pemberian materi

yang baik dan inovatif dapat memberikan dorongan psikologis

pada setiap mahasiswa agar semangat mengikuti perkuliahan.

Pendidik juga harus memahami kondisi psikologis sosial

mahasiswa dalam era pandemi ini. Dalam hal ini, tidak semua

mahasiswa memiliki fasilitas dan akses jaringan kemudahan

untuk akses jaringan dan aplikasi yang digunakan dalam

Page 111: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

perkuliahan. Melihat kondisi perekonomian masyarakat di masa

pandemi sangat memprihatinkan, maka tantangan bagi pendidik

untuk memberikan inovasi dalam media pembelajaran.

Di balik adanya hambatan atau tantangan berat (Threat)

bagi pendidikan tinggi di masa dan pasca pandemi covid-19,

pasti ada kesempatan atau peluang (Opportunity), untuk

munculkan solusi yang terbaik dalam menghadapi kenyataan

pandemik covid-19, sepanjang mampu menggunakan potensi

kreatif dari sumber daya yang ada. (wahab 2020)Dengan

demikian, merdeka belajar di tengah pandemi inovasi atau

hanya sekedar wacana semata?

2. PEMBAHASAN

Merdeka belajar di Rumah: “Inovasi atau Wacana?”

Dilihat dari kondisi Indonesia, dampak pandemi sangat

berpengaruh besar terhadap sektor perekonomian, sosial

terutama pada pendidikan. Secara global seluruh siswa dan

mahasiswa mengalami gangguan belajar, yang hingga saat ini

sulit diprediksi kapan berakhirnya. Demi mengurangi resiko

penyebaran virus covid-19, pemerintah kemudian membuat

kebijakan yaitu physical distancing yang diantaranya para

peserta didik dimulai dari TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan

tinggi belajar dari rumah. Guru, dosen, siswa dan mahasiswa

serta melibatkan orang tua, dengan pendampingan anak yang

masih dini untuk berinteraksi dengan teknologi. pendidikan

berbasis online atau E-learning menjadi strategi baru dalam

pendidikan, kita dipaksa bergerak cepat, dituntut agar

beradaptasi dengan media digital serta kreatifitas dan mandiri di

tengah pandemi. Oleh karena itu, pemerintah kemudian

membuat kebijakan dalam bidang pendidikan dengan konsep

merdeka belajar.

Page 112: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Jargon merdeka belajar dari rumah di tengah pandemi

yang merupakan upaya Menteri Pendidikan dan kebudayaan

untuk melahirkan generasi-generasi yang berpikir kritis dan

kreatif dalam dunia pendidikan. Merdeka belajar merupakan

proses pembelajaran secara alami untuk mencapai

kemerdekaan. Diperlukan belajar merdeka terlebih dahulu

karena bisa jadi masih ada hal-hal yang membelenggu rasa

kemerdekaan, rasa belum merdeka dan ruang gerak yang

sempit untuk merdeka. Esensi merdeka belajar adalah menggali

potensi terbesar guru dan siswa untuk berinovasi dan

meningkatkan kualitas pelajarn secara mandiri. Mandiri bukan

hanya mengikuti proses birokrasi pendidikan, tapi benar-benar

inovasi pendidikan (Prayogo 2020).

Namun, seiring berjalannya proses perkuliahan daring

merdeka belajar dari rumah seakan berubah makna menjadi

merdeka dari belajar. Fenomena dan realitas yang terlihat,

proses perkuliahan yang terjadi justru tidak sesuai dengan

tujuan dan esensi pendidikan. Semangat belajar dari rumah

hanya berlangsung beberapa pekan, bebas dan merdeka dari

belajar menjadi zona nyaman selama perkuliahan daring. hal ini

tentunya tidak terlepas dari pembangunan ekosistem

pendidikan yang berbasis pada teknologi yang belum merata.

Sehingga akan berdampak pada pendidikan yang kurang

berkualitas.

Institusi pendidikan seperti SD-SMA hingga pada jenjang

yang lebih tinggi, seperti Perguruan Tinggi (PT), di hadapakan

pada sistem belajar atau kurikulum yang diubah dalam

pembelajaran jarak jauh. Perkuliahan daring dengan video-

converence seperti aplikasi Zoom, Google Meet, Classroom dan

aplikasi-aplikasi lain yang dianggap efektif untuk menyampaikan

materi kuliah. Dalam sistem perkuliahan proses penilaian dan

pemberian tugas melalui online. Para Dosen atau Mahasiswa di

Page 113: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

harapkan agar dapat menggunakan media digital untuk

mewujudkan komuniti pembelajaran, menyampaikan materi

pengajaran dan mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan. Jika

tidak, maka proses perkuliahan menjadi terhambat.

Di tengah situasi pandemi covid-19 proses pembelajaran

secara daring di era merdeka belajar tentu tidak diharapkan

terjadi degradasi transfer nilai dan materi. Segala aktivitas

perkuliahan di alihkan ke serba online, mulai dari absensi,

penyampaian materi, ulangan harian, sampai pada ujian akhir

semester berbasis online.

Akan tetapi, fenomena yang terjadi di lapangan

memperlihatkan dampak negatif yang tak terelakkan. Untuk

kondisi negara-negara berkembang seperti Indonesia,

penutupan sekolah dan kampus langsung berdampak pada

pelajar dan mahasiswa dengan ekonomi yang lemah, terutama

di daerah terpencil yang terbatas dengan akses jaringan

internet. Kondisi ini makin diperburuk dengan ketidaksiapan

SDM pengelola lembaga pendidikan. (Aji 2020) Hanya sebagian

besar yang dapat menikmati kuliah online ini, Hanya sebagian

dari mahasiswa yang dapat merdeka belajar dari rumah. Tidak

semua dari mereka memiliki handphone dan laptop. Jika pun

ada yang punya ia tetap kesulitan untuk mengikuti proses

perkuliahan disebabkan susahnya akses jaringan.

Kesadaran dan arahan yang jelas para pendidik untuk

memberikan bimbingan agar tercipta semangat dalam mengikuti

proses belajar. Perkuliahan yang setiap harinya hanya diisi

dengan tugas yang menumpuk akan membuat pelajar maupun

mahasiswa jenuh dan stress. Di sisi lain, keseriusan dan

kemauan yang besar terhadap mahasiswa juga merupakan

tuntutan yang lain. Namun, kedua hal di atas tak terlepas dari

pentingnya kuota data dan akses internet. Kebijakan universitas-

universitas dengan memberikan kuota belajar di masa pandemi

Page 114: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

ini menjadi tuntutan besar bagi mahasiswa. Beberapa

universitas menerima bantuan dari PT XL Axiata Tbk dan PT

lainnya, untuk memenuhi keperluan kuliah jarak jauh selama

pandemi covid-19. Begitu pula dengan bantuan kuota dari

pemerintah. Tentunya, ini sangat membantu mahasiswa dan

pelajar dalam mengikuti proses perkuliahan daring.

Dasarnya adalah ketersediaan semua informasi yang

relevan secara real time melalui jaringan dengan

menghubungkan orang, benda dan sistem dioptimalkan,

terorganisir secara mandiri dan penciptaan nilai lintas dan

jaringan yang dapat sesuai dengan berbagai kriteria, seperti

biaya, ketersediaan dan sumber daya. ((ED) 2016) Maka, hal ini

jika mendapat perhatian yang besar dari pihak-pihak yang

berwenang dapat membantu keefektivan dalam perkuliahan

jarak jauh. Dikarenakan keterbatasan biaya pulsa internet dan

akses yang menghubungkan mahasiswa dengan dosen. Lalu,

apakah memberikan bantuan subsidi kuota bagi pelajar dan

mahasiswa dapat menjawab problem di tengah pandemi? Dari

fenomena yang terlihat, subsidi kuota yang diberikan oleh

universitas maupun pemerintah sangat membantu kelancaran

dan meringankan beban pelaksanaan pembelajaran daring

sehingga tujuan dan cita-cita pendidikan tercapai dengan

mempertahankan kualiatas pendidikan.

Akan tetapi, di sisi lain bantuan kuota ini hanya dapat

dinikmati oleh mahasiswa yang dapat terhubung dengan akses

internet. Jaringan internet yang belum memadai di daerah

tempat tinggal, terkadang tidak stabil, lemah karena letak

tempat tinggal yang berada jauh dari perkotaan. Hasil riset dari

ISEAS-Yusof Ishak Institute, yang dirilis pada 21 Agustus lalu,

menjelaskan ketimpangan nyata di dunia pendidikan Indonesia

selama musim pandemi covid-19. Hampir 69 juta pelajar

kehilangan akses pendidikan dan pembelajaran saat pandemi.

Page 115: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

Namun, di sisi lain, banyak kelompok pelajar dari keluarga

mapan lebih mudah belajar dari jarak jauh. (Prabowo 2020) Ini

implikasi yang nyata dari ketimpangan.

Maka hal ini menjadi perhatian khusus pada kebijakan

pemerintah untuk melihat lebih luas kondisi pendidikan dalam

era pandemi. Misalnya, infrastruktur seperti jaringan yang

memadai. Kesiapan pemerintah Indonesia di pertanyakan dalam

hal ini. Karena salah satu penyebab utama kurangnya sumber

daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur

telekomunikasi dan perangkat hukum yang mengaturnya.

(Pujilestari, 2020) Kekurangan pada hal pengadaan infrasturktur

teknologi komunikasi, multimedia, dan informasi yang

merupakan prasyarat terselenggaranya proses perkuliahan yang

berbasis pada teknologi. Begitu pula dengan penetrasi komputer

yang masih minim.

Paradigma sekarang yang terjadi yaitu setting manapun

adalah tempat belajar, namun hal ini diperuntukkan pada

realitas bahwa proses perkuliahan daring serba teknologi. Hal ini

jelas di dalam pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang sistem pendidikan Nasional, “Setiap warga negara

mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan.”

Maka semua dosen dan mahasiswa harus memperoleh

perlakuan yang sama dalam hal ini pendidikan. Memberikan

materi pembelajaran dan pemahaman walaupun di tengah

kondisi perkuliahan jarak jauh.

Pokok permasalahan bagi peserta didik tersebut

bermuara pada perubahan lingkungan dari offline ke online

sehingga dibutuhkan hal-hal yang harus menarik minat belajar

online peserta didik melalui penciptaan lingkungan belajar yang

positif; dan membangun komunitas belajar, memberikan umpan

balik yang konsisten secara tepat waktu dan menggunakan

Page 116: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

tekonologi yang tepat untuk mengirimkan konten yang tepat.

(Chakraborty 2013).

Dengan perubahan yang terjadi pada proses perkuliahan

yang semula tatap muka, berubah menjadi online maka

perguruan tinggi terpaksa melakukan opsi darurat yang telah

merubah menjadi sistem utama dalam proses mengajar. Hal ini

perlu perhatian khusus dari pendidik atau dosen dalam

memberikan bimbingan dan meningkatkan semangat belajar

mahasiswa. Perubahan paradigma pembelajaran konvensional

ke daring, walaupun tidak sulit, akan tetapi memerlukan waktu

yang lama. Sebab hal tersebut berhubungan dengan perubahan

padigma budaya akademik. (Astini 2020) Perubahan budaya

akademik yang meliputi proses perkuliahan yang dilakukan

secara online, serta menyangkut aspek nilai, sikap, pengetahuan

dan keterampilan.

Idealnya, adanya perubahan kebijakan yang menyangkut

paradigma pembelajaran ini dijadikan sebagai momentum bagi

para mahasiswa untuk bebas dan kritis mencari informasi

pengetahuan secara digital. Demikian pula, kesempatan belajar

bisa leluasa, karena tidak terikat oleh kehadiran tatap muka

(Bauer 2005).

Namun, realitasnya justru sebaliknya. Dengan adanya

perubahan yang mendadak dalam sistem perkuliahan terjadi

ketidaksiapan dalam hal prasarana dan fasilitas serta kejenuhan

mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran secara

internal yang berkaitan dengan keterampilan memperoleh

informasi, atau transfer nilai.

Lalu seberapa optimal konsep merdeka belajar dari rumah

melalui daring ini berpengaruh terhadap para mahasiswa? dari

realitas yang terlihat, semangat belajar hanya berlangsung pada

awal-awal perkuliahan. Jika perkuliahan daring berlangsung

dalam waktu yang cukup lama dengan segala kendala yang

Page 117: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

dihadapinya maka muncul kejenuhan dalam proses belajar. Dan

apabila kejenuhan ini tidak segera diatasi maka akan

menyebabkan tidak efektifnya proses pemberian materi yang

berujung pada terhambatnya proses belajar-mengajar. Hal ini

berlaku pada pengajar dan mahasiswa sebagai aktor utama

dalam proses perkuliahan.

Tantangan terhadap pendidikan di masa pandemi covid-19

dalam perubahan sistem perkuliahan. Kesulitan-kesulitan yang

dihadapi mahasiswa untuk melakukan riset lapangan, kesulitan

melakukan bimbingan sehingga mereka terhambat untuk lulus

tepat waktu dan kondisi ini juga tidak menuntut kemungkinan

akan menambah jumlah mahasiswa yang drop out (DO). Tentu

saja, kebijakan-kebijakan pemerintah dan universitas menjadi

harapan mahasiswa di tengah pandemi ini. Meskipun begitu,

kondisi ini menuntut para Dosen agar memiliki pemikiran yang

positif, kreatif dan inovatif yang dapat membantu menerapkan

media pembelajaran daring, sehingga menghasilkan capaian

pembelajaran yang tetap berkualitas.

Membangun budaya mutu pendidikan harus diawali dari

kesiapan seorang dosen, peran dosen menjamin terciptanya

pembelajaran yang efektif yang dapat meningkatkan mutu

perguruan tinggi. Dosen mempunyai tugas penting dalam

mentransformasikan ilmu pengetahuannya kepada mahasiswa.

dosen harus mampu berfikir kreatif dan adaptif, tidak hanya

sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator dan evaluator.

Dosen harus kreatif dan komunikatif dalam mengembangkan

inovasi pembelajaran yang dapat memotivasi mahasiswa dalam

berpikir dan berpendapat. (Stefani Lily Indarto, Merdeka kreatif

di era pandemi covid-19 : suatu pengantar 2020) Hal ini dapat

dilihat dari kemampuan dosen berinovasi dan kreatif dalam

menyampaikan materi, metode perkuliahan, penilaian dan

aplikasi yang digunakan saat perkuliahan. Sehingga dapat

Page 118: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

memotivasi mahasiswanya dalam mengikuti pembelajaran

online.

Ketertarikan mahasiswa dalam mengikuti proses

pembelajaran ini tergantung pada kenyamanan, kemampuan

dosen berinovasi dan menciptakan interaksi antara dosen dan

mahasiswa agar budaya intelektual dalam perkuliahan seperti

diskusi, tetap berjalan meski melalui daring. ketertarikan

mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan online dari 148

responden tersebut, terdapat 2, 70% responden yang menjawab

bahwa kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran online,

31,0% responden menjawab cukup tertarik untuk mengikuti

pembelajaran online, sedangkan 66,22% menjawab sangat

tertarik untuk mengikuti pembelajaran online. (Stefani Lily

Indarto, Merdeka kreatif di era pandemi covid-19: suatu

pengantar 2020) Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kesadaran

keduanya akan pentingnya keberlangsungan pendidikan di era

pandemi.

Fenomena ini tidak terlepas dari fasilitas dan akses

jaringan yang secara langsung menghubungkan mahasiswa dan

dosen. Sehingga bukan hanya inovasi dan kreativitas yang

menjadi pendukung terciptanya kemajuan dalam bidang

pendidikan namun kesadaran dan kemampuan untuk

mengetahui kondisi-kondisi dan problem yang harus nya diatasi

sehingga pendidikan di indonesia tidak mengalami kesenjangan

dan ketimpangan.

Hemat penulis, merdeka belajar dari rumah di masa

pandemi adalah sebuah inovasi sekaligus wacana. Mengapa

demikian? Dapat dikatakan sebagai inovasi jika para dosen

mampu kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran dan

menciptakan kenyamanan dalam proses perkuliahan sehingga

mendorong semangat dan memotivasi mahasiswa untuk

mengikuti dan aktif dalam pembelajaran. Sementara di sisi lain,

Page 119: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

dapat dikatakan sebagai wacana jika merdeka belajar hanya

dapat dinikmati oleh sebagian mahasiswa dan sebagian yang

lainnya hanya menikmati sebagai judul belaka. Hal ini terbukti

dari keluhan mahasiswa akibat tidak meratanya akses jaringan

dan banyaknya dosen yang kebingungan dalam mengoperasikan

media digital seperti video-converence dan metode perkuliahan

hening yang hanya diisi tugas pada setiap pertemuan tanpa

adanya interaksi yang terjadi selama perkuliahan. Sehingga tidak

menuntut kemungkinan terjadi degradasi transfer nilai dan

materi selama perkuliahan daring.

Tentunya aspek-aspek penentu keberhasilan pendidikan di

suatu perguruan tinggi maupun kemajuan pendidikan secara

universal di Indonesia tidak hanya didasarkan pada dosen dan

mahasiswa saja. Tanggung jawab pemerintah yang merupakan

kepala dari semua tubuh pendidikan di Indonesia untuk

menjawab dan mengatasi problem yang sangat krusial di masa

pandemi. sehingga merdeka belajar bukan hanya sebagai slogan

belaka namun tereaalisasikan sebagai upaya untuk memajukan

pendidikan yang mampu bersaing dengan bangsa asing. Namun,

situasi sekarang sangat memberikan beban dan kesulitan

kepada mahasiswa dalam memahami dan mengikuti materi

yang diberikan secara online. Ini diakibatkan karena tidak

meratanya akses jaringan di pelosok desa yang jauh dari

perkotaan yang membuat pengalaman perkuliahan daring

selama pandemi terasa membosankan dan bahkan berdampak

pada cacatnya cita-cita pendidikan dan bangsa. Seperti pada

Alinea IV Pembukaan UUD 1945 yang diantaranya menyatakan

bahwa Pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi

segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum

dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini didasarkan pada

ketidakseriusan pemerintah dalam hal ini pemerataan akses

jaringan di pelosok-pelosok yang berakibat pada

ketidakikutsertaan mahasiswa dalam proses perkuliahan daring.

Page 120: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Bantuan subsidi kuota hanya dapat dirasakan oleh mahasiswa

yang bermukim atau dekat dengan perkotaan sedangkan

mahasiswa yang sulit untuk mendapatkan akses jaringan akan

mendapatkan resiko terhambatnya materi dan tidak menuntut

kemungkinan sebagian mahasiswa terpaksa mengulang di

semester berikutnya karena tidak memenuhi absensi

perkuliahan selama perkuliahan online. hal ini nyata ketika dunia

pendidikan berhadapan dengan situasi pandemi. Ketidaksiapan

fasilitas sarana dan prasana serta sumber daya manusia yang

dituntut bertransformasi jadi pembelajar mandiri dalam waktu

semalam. Ini membuktikan ketidaksiapan lembaga pendidikan

untuk melaksanakan sistem perkuliahan online. jika itu tetap

terjadi, maka Merdeka belajar hanya sebagai gaya lama

pendidikan.

3. KESIMPULAN

Perkuliahan daring di tengah pandemi covid-19

merupakan gaya baru yang dirasakan mahasiswa dan pelajar

lainnya. Ketersediaan software (perangkat lunak), website, akses

internet, listrik, gadget, dan komputer menjadi ciri khas

implementasi model ini. (Sendler t.thn.) Tantangan dan

pemanfaatan teknologi pada proses pendidikan merupakan

peluang baru dalam kemajuan pendidikan. Kondisi pandemi

yang mendorong terjadinya suatu perubahan dan menciptakan

kesadaran untuk memiliki pikiran positif, kreatif, kritis dan

inovatif dalam perkembangan zaman.

Lyn Has menegaskan bahwa pendidikan itu harus

demokratis, yakni pendidikan untuk semua. (Rosyada 2004) Ini

membuktikan pentingnya pendidikan terhadap kemajuan suatu

bangsa.

Ditinjau dari berbagai aspek, covid-19 merupakan sebuah

musibah yang memberi dampak negatif kepada semua sektor

kehidupan manusia termasuk dalam dunia pendidikan. Namun

Page 121: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAN/UIN Alauddin Makassar

tiidak dapat dipungkiri bahwa pandemi covid-19 memberi

dorongan dan kesempatan bagi lembaga pendidikan untuk

melek teknologi dan percepatan transformasi digital pendidikan

indonesia. Wacana dan ketertinggalan yang sebelumnya

disosialisasikan tentang Industri 4.0 di berbagai lembaga

pendidikan maka, di tengah pandemi covid-19 juga memberi

dampak pada kemajuan yang luar biasa pada transformasi digital

di era pendidikan 4.0.

DAFTAR PUSTAKA

(ED), Ulrich Sendler. The Internet of Things: Industire 4.0 Uleashed. Regensburg, Germany: Zweigniederlassung, 2016.

Aji, RHS. “dampak covid-19 pada pendidikan di indonesi: sekolah,keterampilan dan proses pembelajaran.” jurnal salam, 2020: 7.

Astini, Suni. “Tantangan dan peluang pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran online masa covid-19.” Jayapangus Press, 2020: 7.

Bauer. “Toward Technology Integration in the school: why it isn't happening.” 2005: 13.

Chakraborty. “Strenghening student engagement: whatdo studemt want in online cuorses?” European journal of Training and Development, 2013: 11. “desa belum tersentuh sinyal internet.” tempo, 2020: 5.

Prabowo, Haris. “Pandemi covid-19 menunjukkan ketimpangan pendidikan di Indonesia.” www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/pandemi-covid-19-menunjukkan-ketimpangan-di-Indonesia-f34d, 9 oktober 2020: 1.

Prayogo. “Peluang reformasi pendidikan di tengah pandemi covid-19.” Http://www. Y.Prayogo. kalderanews. com/2020/05 peluang-reformasi-pendidikan-di-tengah-pandemi-covid-19-begini-kata-mendikbud, 26 oktober 2020: 5.

Page 122: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Pujilestari, Yulita. “Dampak positif pembelajaran on;ine dalamsistem pendidikan Indonesia pasca pandemi covid-19.” Journal Uinjkt.ac.id, 2020: 6.

Rosyada, Dede. Paradigma pendidikan Demokratis. Jakarta: Kencana, 2004.

Sendler, Ulrich. “The Internet of Things.” Industrie 4.0 Unleashed, 31-33.

Stefani Lily Indarto, dkk. Merdeka kreatif di era pandemi covid-19 : suatu pengantar. kendari: Green Press, 2020.

---------. Merdeka kreatif di era pandemi covid-19: suatu pengantar. Kendari: Green Press, 2020. wahab. “tantangan dan keempatan pendidikan era covid-19.”

http.Arbaswedan.id/tantangan-dan-kesempatan-pendidikan-era-covid-19/, 2020: 1.

Page 123: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

KITA ADALAH PENENTU PERUBAHAN

Almi Salam (Program Studi Ilmu Politik) 30600119113

Page 124: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

"We are the golden generation in the world. I, you and we are all young generation, it's the key of revolution industry 4.0. Kehidupan bukan hanya siapa yang harum di telinga masyarakat, but the thing is bagaimana cara kita semua harus mempersatukan tekad dan gagasan dalam suatu bentuk kontribusi untuk negara, bangsa dan masyarakat".

Salam persatuan Almi Salam

1. PENDAHULUAN

ada era globalisasi sekarang ini, atau zaman modern ini

ilmu pengetahuan dan tegnologi semakin berkembang

pesat apalagi dengan semakin banyaknya alat pendukung

yamg semakin canggih pula dan yang paling utama ialah kaum

milenial yang semakin menguasai era modern ini. Revolusi

industri 4.0 memberikan dampak yang begitu besar bagi

kehidupan generasi milenial serta fungsi sosialnya di kehidupan

nyata. Namun disamping kemajuan tersebut ada duka

mendalam yang dirasakan seluruh umat manusia di bumi ini

dengan adanya wabah penyakit covid-19 atau wabah virus

corona yang meyerang seluruh lapisan masyarakat.

Wabah corona ini atau covid-19 ini sangat

menggemparkan dunia di awal tahun 2020 dengan kejadian

infeksi berat dengan penyebab yang belum di ketahui, kejadian

ini bermula dari laporan negara China kepada WHO (World

Healt Organization) yang memberikan data bahwa ada 44 pasien

pneumonia yang berat di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Dugaan awal dari ialah karena pasar basah yang menjual ikan,

hewan laut dan berbagai hewan lainnya. Beberapa bulan setelah

pengamatan dan penelitian, wabah ini kian menular secara

P

Page 125: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

pesat bahkan ada negara yang sudah tak sanggup menampung

mayat dari korban covid-19 ini.

Melihat keadaan di beberapa bulan ini, pada tahun 2020

ini membuat negara lumpuh total hampir di segala bidang. Hal

ini membuat perekonomian negara hampir diseluruh penjuru

bumi ini turun drastis, dari hasil pengamatan saya beberapa

bulan ini baik melalui media eletronik maupun media lainnya

bisa dikatakan bahwa tidak ada satu pun sistem di masing-

masing negara yang berjalan sebagai mana mestinya.

Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin

meningkatanya korban wabah ini, timbul berbagai perspektif

dalam masyarakat bahwa apakah penyakit atau wabah ini

memang ada atau hanya sebuah rekayasa semata untuk

mengkamuflase kebijakan pemerintah tentang protokol

kesehatan atau pun tentang era new normal. Kita sebagai

generasi milenial atau generasi penerus bangsa di masa yang

bisa dibilang pengetahuan adalah segalanya, bagaimana kita

menyikapi wabah ini dalam artian apa konstribusi yang bisa kita

berikan kepada bangsa dan negara kita terhadap wabah ini. Apa

yang perlu kita perbuat atau langkah dan solusi apa yang bisa

kita sumbangkan dalam artian obat apa yang dapat kita berikan

Page 126: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

agar penyakit negeri kita tercinta ini dapat berangsur-angsur

sembuh dalam rongga kehidupan masyarakat. Semua ini adalah

sebuah kegelisahan yang perlu di selesaikan agar ini semua bisa

cepat berlalu dan kehidupan bermasyarakat dapat kembali

dengan semula.

Hal yang paling penting di sini, ialah bagaimana kita bisa

bangkit dari pandemi covid-19 ini, sebab sekarang ini kita bagai

berada dalam sebuah rawa terdalam yang sangat gelap dan

sebuah cahaya yang kita nantikan adalah sebuah obat yang tiada

lain tiada bukan adalah perubahan.

2. PEMBAHASAN

Membahas ataupun menelaah tentang penyakit maupun

wabah yang melanda negara di seluruh dunia terutama

Indonesia, kita tidak dapat lepas dari bayang-bayang korban

yang silih berganti berjatuhan setiap harinya. Korban yamg

terkena maupun terancam terkena penyakit in tidak hanya dari

kalangan tua tapi hampir seluruh lapisan masyarakat. Saya,

kalian dan kita semua adalah objek dari serangan wabah

penyakit ini.

Semua masyarakat yang terpuruk di masa pandemi ini

terutama kita generasi milenial, harus berusaha menemukan

solusi apa yang dapat membantu kita lepas dari pandemi ini dan

agar kita semua bisa bangkit. Peran kaum milenial saat ini sangat

diperlukan, kita tidak boleh hanya mengandalkan pemerintah

saja, tetapi kita harus bekerja sama agar semua ini cepat berlalu.

Dalam masyarakat sekarang ini, banyak timbul pertanyaan

di benak mereka ataupun kegelisahan mereka, dari hasil

pengamatan yang saya lakukan banyak dari masyarakat yang

menganggap bahwa wabah ini hanya sebuah rekayasa semata.

Bisa saya ambil sampel di kampung saya sendiri banyak dari

masyarakat di kampung saya yang seakan bingung apakah

Page 127: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

wabah ini memang ada atau hanya rekayasa semata. Dari setiap

kami bermusyawarah di setiap kesempatan apabila membahas

masalah wabah ini pasti banyak masyarakat yang mangatakan

bahwa penyakit ini sebenarnya tidak ada dan ada pula

masyarakat yang mengatakan bahwa wabah ini memang ada.

Dua perspektif masyarakat ini masing-masing memiliki

alasan tersendiri. Masyarakat yang mengatakan bahwa penyakit

atau wabah covid-19 ini tidak ada atau hanya rekayasa semata,

memiliki pandangan bahwa jika memang wabah ini ada

mengapa mall dan tempat keramaian yang lain di buka

sedangkan tempat ibadah ditutup. Okelah, kalau pasar tidak

ditutup karena di sana menjual bahan pokok sehari-hari, tetapi

mengapa mall yang notabennya hanya tempat belanja biasa

atau tempat hura-hura malah dibuka padahal tempat ini adalah

tempat keramaian yamg dapat memicu penularan covid-19 ini,

sedangkan tempat peribadatan, seperti masjid dan gereja

ditutup. Tentu, sebagian orang tidak menerima dengan akal

sehat ataupun logika yang katanya pemerintah ingin agar wabah

ini tak tertular, akan tetapi dengan adanya kebijakan ini malahan

akan menimbulkan penularan yang signifikan setiap harinya

inilah yang menimbulkan perspektif masyarakat bahwa berarti

wabah ini hanya rekayasa semata.

Sedangkan masyarakat yang mengatakan bahwa wabah

covid-19 ini memang ada, memiliki pandangan bahwa wabah ini

memang betul ada sebab tidak mungkin pemerintah mau

membuang waktu dan tenaga hanya untuk membohongi

msyarakatnya dan bukti peningkatan pun selalu di-update di

media baik itu elektronik maupun media yamg lain.

Hal yang menjadi fokus utama selain dari kedua

pandangan di atas, ialah setelah beberapa bulan atau hampir

sekitar 1 tahun wabah ini merongrong negeri kita, masalah pun

timbul satu persatu di masyarakat, mulai dari angka

Page 128: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

pengangguran yang meningkat, perekonomian yang merosot,

banyaknya perusahaan yang gulung tikar, banyaknya tindak

kekerasan terhadap anak dan kaum hawa serta tidak efektifnya

pembelajaran dalam dunia pendidikan dan masih banyak lagi

masalah lain yang ditimbulkan oleh wabah covid-19 ini. Dari

semua problema ini saya akan membahas beberapa di

antaranya.

Berbicara tentang dampak dari covid-19 ini, yang paling

pertama yang akan saya bahas ialah meningkatnya angka

pengangguran di negara kita mengapa hal ini terjadi, sebab

dengan timbulnya covid-19 ini, banyak karyawan yang di PHK

(pemutusan hubungan kerja) dari tempat kerjanya baik itu

karena memang adanya pengurangan besar-besaran untuk

meminimalisir keuangan perusahaan ataupun karena memang

perusahaan sedang di ujung tanduk atau terancam gulung tikar.

Hal kedua yaitu, perekonomian yang semakin merosot

baik itu ekonomi mikro masyarakat itu sendiri maupun dalam

eknomi makro pada tingkat perekonomian negara. Dapat

dikatakan selama pandemi ini negara mengalami kekurangan

pendapatan devisa baik dari dalam maupun luar, ini disebabkan

pemerintah, di satu sisi membuat kebijakan yang harus

mencegah penularan wabah, di sisi lain menutup/membatasi

hampir semua semua akses pendapatan devisa, seperti pada

sektor industri/perdagangan dan pariwisata. Dampaknya,

masyarakat pun mengalami hal kurangnya pemasokan bahan

baku yang dapat digunakan untuk membuat barang produksi,

baik itu yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Hal ini

semakin parah, karena daya beli masyarakat pun rendah

dikarenakan sebagian besar dari mereka telah dirumahkan.

Hal ketiga yaitu, banyaknya tindak kekerasan selama

pandemi covid-19 ini terhadap anak-anak dan kaum hawa atau

perempuan. Hal ini terjadi karena tingkat stress dalam lingkup

Page 129: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

keluarga yang begitu tinggi terpicu tidak lain karena waktu di

rumah bisa dibilang 24 jam penuh dan kurangnya refreshing

karena tempat wisata yang ditutup selama masa pandemi atau

masa stay at home di mana semua dikerjakan di rumah baik itu

pekerjaan kantor sampai dengan belajar pun dilakukan di rumah,

ini adalah pemicu dari stress yang berlebihan serta kurangnya

rileksasi terhadap otak setelah bergelut seharian atau bahkan

berbulan-bulan. Nah, hal inilah yang bisa memicu kekerasan

meningkat dalam rumah tangga.

Selain ketiga masalah di atas ada juga masalah lain yakni di

dunia pendidikan di mana banyak siswa-siswi yang mengangap

bahwa belajar di rumah tidak begitu efektif. Mengapa demikian,

sebab pertama karena kendala jaringan yang terbatas apalagi

mereka yang berada di pelosok desa. Contoh nyatanya, saya

ambil diri saya sendiri di mana saya sangat susah dalam

mendapatkan jaringan yang memadai untuk proses perkuliahan

online ini, terkadang saya harus ke sawah atau kebun orang agar

dapat mengikuti pelajaran. Selain itu terkadang dalam proses

perkuliahan ada gambar tapi tak ada suara, terkadang juga saat

dosen menjelaskan suaranya putus-putus ataupun akun saya

yang keluar masuk disebabkan jaringan tidak baik. Hal inilah

yang membuat saya menganggap bahwa pemberian materi

dalam proses perkuliahan online ini tidak terlalu efektif.

Semua masalah di atas adalah beberapa dampak negatif

yang ditimbulkan dari sekian banyak dampak negatif dari

pandemi covid-19 ini. Namun demikian, di balik semua dampak

negatif tersebut, terselip juga dampak positif di mana dengan

stay at home atau melakukan segala sesuatunya di rumah, maka

waktu kebersamaan dengan keluarga tercinta lebih banyak,

terkhusus bagi para pekerja yang pada situasi normal hanya

mempunyai libur satu atau dua hari dalam seminggu atau

bahkan tidak ada waktu untuk keluarga. Ini bisa mengobati atau

Page 130: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

membayar waktu kebersamaan yang terbuang demi mencari

sesuap nasi bagi keluarga tercinta serta interaksi dalam keluarga

pun semakin intensif. Yang paling penting ialah setidaknya orang

tua yang tadinya hanya mempercayakan segala sesuatu tentang

anak-anak mereka baik itu tentang belajar maupun kebutuhan

mereka yang lainnya kepada pengasuh maupun asisten rumah

tangga dikarenakan kesibukan dalam bekerja, kini dapat mereka

pantau sendiri maupun persiapkan sendiri serta dapat melihat

dengan lebih cermat bagaimana atau apa yang anak mereka

lakukan setiap harinya di rumah. Ini merupakan hikmat besar

dari adanya wabah pandemi covid-19.

Selain itu, selama pandemi ini berlangsung ada beberapa

masyarakat atau para pebisnis yang mendapatkan lahan baru

dalam memulai usaha di mana mereka memanfaatkan teknologi

yang canggih dan kebutuhan masayarakat yang sedang stay at

home, salah satunya ialah aplikasi belajar yang sedang menjadi

trending topik yaitu zoom dan google meet yang menjadi

aplikasi perkuliahan paling diminati dosen, siswa sampai

mahasiswa dan para karyawan untuk melakukan pembelajaran

ataupun meeting secara daring. Sehingga para pemilik ataupun

owner dari beberapa apalikasi tersebut mendapatkan

keuntungan dari pandemi covid-19. Jadi, tidak hanya dampak

negatif yang ditimbulkan dari pandemi ini, tetapi ada juga

secercah cahaya positif yang diberikan walaupun bisa dikatakan

dampak pada sisi lainnya sangat besar.

Setelah semua penjelasan di atas tentang wabah pandemi

covid-19 baik dari segi dampak yang ditimbulkan maupun dari

pandangan masyarakat kita hanya perlu memberikan suatu

solusi dalam betuk konstribusi kita dalam menghadapi wabah ini

agar dunia lekas “sembuh”.

Saya, kalian dan kita semua generasi milenial atau generasi

penerus bangsa yang lebih memiliki sedikit pengetahuan

Page 131: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

dibanding masyarakat awam harus menjadi kunci pintu

perubahan, pada genggaman kita semua inilah negara dapat

lekas sembuh dan bangkit dari pandemi ini. Yang paling utama

adalah kita semua harus bekerja sama dalam mengembalikan

stabilitas sosial negeri ini, memang tidak akan mudah tapi kita

harus percaya bahwa kita bisa sebagaimana sumpah atau ikrar

pemuda yang telah kita janjikan dalam sumpah pemuda 28

Oktober setiap tahunnya. Sumpah atau janji ini tidak hanya kita

lafalkan maupun kumandangkan di setiap tahunnya, tapi harus

kita wujudkan (action) dalam kehidupan sehari-hari.

Inilah saatnya para pemuda bangkit. Kita ini adalah

penentu dari awal perubahan negara kearah yang lebih baik

kedepannya. Hal yang harus kita lakukan di masa pandemi ini,

ialah memberikan pengertian dan pemahaman bagi masyarakat

bahwa pandemi ini memang pada dasarnya ada dan itu tak

dapat sepelekan dan hanya dianggap permainan pemerintah

semata. Wabah ini ada itulah sebabnya kita tetap harus

mematuhi segala ketentuan protokol kesehatan agar penularan

tidak meningkat dan dapat berkurang. Selain itu, sebagai

generasi yang tumbuh di era kecanggihan tegnologi yang begitu

pesat kita juga harus memanfaatkan tegnologi tersebut dalam

menyuarakan argumen ataupun pendapat kita, sebagai seorang

yang lebih berpendidikan kita harus mewakili masyarakat awam

dalam berargumen kepada pemerintah, bahwa pemerintah

sebagai pemimpin negara harus memberikan data yang akurat

tentang korban pandemi ini serta pemerintah harus

memberikan bantuan yang merata bagi seluruh masyarakat

kelas bawah sampai menengah jangan hanya setengah-tengah

dalam memberikan bantuan sebab kita semua adalah korban.

Serta yang utama dari dunia medis pemerintah juga harus tegas

dimana masyarakat yang hanya sakit flu biasa ataukah

masyarakat yang sudah berpuluh-puluh tahun sakit apabila

datang ke rumah sakit di masa pandemi langsung dinyatakan

Page 132: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

positif covid-19 inikan tidak lucu dan malahan ini akan

menimbulkan kegelisahan dan ketakutan dalam masyarakat

apabila ingin berobat.

Dalam menghadapi wabah ini kita harus ekstra teliti dan

kita harus menjadi garda terdepan yang dalam artian kita harus

saling bahu-membahu dalam menghadapi wabah ini. Ada

beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai generasi milenial

yang paham akan tegnologi serta kecepatan media sosial dalam

hal membangkitkan seluruh lapisan masyarakat dari

keterpurukan akibat pandemi ini, jangan salah paham dengan

menganggap bahwa hanya tenaga medislah yamg harus menjadi

garda terdepan dalam mengatasi covid-19 ini seluruh lapisan

masyarakat harus bekerja sama agar semua ini dapat kita lalui.

Adapun hal yang dapat kita lakukan ialah, kita harus

memanfaatkan fasilitas tegnologi yang canggih dengan

membuat suatu ladang bisnis ataupun lapangan pekerjaan bagi

masyarakat yang terkena phk akibat pandemi ini salah satu

contohnya ialah melihat apa yang sedang tren ataupun populer

di masyarakat saat ini kita bisa ambil sampel kopi dalgona yang

di masa new normal ini sedang tren, nah kita dapat menjadikan

in suatu ladang bisnis bagi masyarakat yang betul-betul ingin

berbisnis tanpa melanggar kebijakan pemerintah, caranya ialah

dengan membuat suatu aplikasi yamg dapat menerima pesanan

dan mengirimkannya dimana masyarakat dapat mengakses kopi

ini dengan mudah dan tetap di rumah. Nah inikah salah satu

usaha yang tetap mematuhi protokol kesehatan.

Selain dari itu kita pemuda harus menjadi agent of change

dimana kita harus menjadi pengingat ataupun pendorong

terealisasinya suatu perubahan negeri ini ke arah yang lebih baik

dan bangkit dari pandemi ini, kita harus gencar dan aktif dalam

memberikan motivasi ataupun ajakan edukasi serta gerakan

pencegahan. Hal ini dapat dilakukan melalui efektifitas kita

Page 133: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

terhadap setiap ajakan edukasi, langkah perombakan atau

perbaikan kita dalam hal pemahaman ataupun perspektif

masyarakat dan konstribusi kita dalam hal pengembangan

lingkungan masyarakat.

Semua penjelasan di atas adalah beberapa peran atau hal

yang dapat dilakukan generasi muda atau milenial di masa

pandemi ini, sebab walaupun yang kita lakukan adalah hal kecil,

tetapi semua itu akan menjadi besar dan beratti apabila kita

bersatu apalagi jumlah pemuda yang bisa dibilang sangat banyak

di Indonesia saat ini. Dengan jumlah kita yang banyak ini, kita

harus membuat negeri ini bangkit, ditangan kitalah kunci dari

suatu perubahan harus terealisasi dan bertransformasi kearah

yang jauh lebih baik.

3. KESIMPULAN

Setelah semua pemaparan dan penjelasan yang saya

jabarkan diatas, mengenai peran dan konstribusi dari generasi

muda atau milenial di masa pandemi covid-19 ini, dapat ditarik

ataupun diambil suatu kesimpulan bahwa peran dan konstribusi

pemuda sangat penting bagi bangkitnya suatu transformasi

perubahan negara kearah yang labih baik lagi. Sebab dengan

jumlah pemuda Indonesia yang tak sedikit pasti kita bisa

membawa suatu perubahan denga adanya kerja sama diantara

kita semua.

Intinya kita semua harus memberikan konstribusi yang

begitu gencar dalam hal mengajak dan mengingatkan

masyarakat tentang pencegahan serta tentang mendisiplinkan

diri terhadap protokol kesehatan agar ini semua dapat segera

pulih dari pademi covid-19. Ini semua tiada lain demi kebaikan

kita semua jadi kita generasi muda tidak boleh bosan ataupun

jenuh terhadap hal ini, sebab kalau bukan kita siapa lagi karena

kita perubahan ada di tangan kita. Jadi kita sebagai generasi

Page 134: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

muda aharus menjadi tolak ukur bangkitanya negara maupun

masyarakat dari pandemi covid-19 ini.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad W, R. Willya, Marcelino Vincentius poluakan, Didin Dikayuana, Herry Wibowo dan Santoso Tri Raharjo. "POTRET GENERASI MILENIAL PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0". Jurnal Pekerjaan Sosial, 2019: 187-197.

Azmi, Roma Doni dan Rizqon Halal Syah Aji. "KEBANGKITAN NASIONAL PEMUDA MELAWAN PANDEMI GLOBAL". Adalah Buletin Hukum dan Keadilan, 2020. Vol 4 No 1: 179-188.

Handayani, Diah, Dwi Rendra Hadi, Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan dan Heldy Agustin. "PENYAKIT VIRUS CORONA 2019". Jurnal Respirologi Indonesia, 2020: 119-129.

Yuliana. "WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE (CORONA VIRUS DISEASES / COVID-19)". Jurnal Literatur, 2020: 187-192.

Page 135: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

PENERAPAN BLENDED LEARNING DALAM MEMBANGKITKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA/MAHASISWA DI TENGAH PANDEMI COVID 19 Nita Amriani (Program Studi Studi Agama-Agama) 30500118077

Page 136: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

1. PENDAHULUAN

endidikan merupakan salah satu unsur yang sangat

fundamental untuk menunjang perkembangan kerakter

siswa/mahasiswa yang kelak akan menjadi nahkoda

penerus bangsa. Sudah sepantasnya Negara menyediakan

sarana yang memadai agar kenyamanan dapat di rasakan

sehingga dalam menyalurkan ide-ide atau aspirasi tidak

terbengkalai. Pendidikan juga penting untuk membentuk

karakter individu terkhusus ketika menghadapi tantangan-

tatangan di masa yang akan datang. Bukan hanya kesempatan

memperoleh hidup yang lebih layak tapi kesempatan untuk

menjadi insan yang percaya diri, mampu memberikan

konstribusi terhadap masyarakat dan perekonomian Bangsa.

Namun apa jadinya jika sarana tersebut tidak di peroleh

secara maksimal? akankah ini mempengaruhi kualitas individu

kelak? Pertanyaan ini sudah menjadi sesuatu yang tidak asing

lagi, apalagi akhir-akhir ini sering di gaungkan suara yang senada

sejak pandemi merajalela. Pandemi memaksa kita untuk

membuka mata agar mampu beradaptasi dengan hal-hal yang

baru termasuk dalam pempertahankan stabilitas pendidikan.

Sejak pandemi covid 19 berkecamuk, masyarakat dunia di

repotkan oleh kebijkan pemerintah agar aktivitas lebih di

dominasi di laksanakan di rumah. Tak terkecuali dengan proses

belajar mengajar yang awalnya di laksanakan di institusi-institusi

yang telah ditentukan berubah alur ke rumah masing-masing.

Organisasi PBB yang mengurusi pendidikan dan budaya UNESCO

sejak Maret 2020 menyebutkan terdapat 102 negara yang

menutup institusi pendidikan dengan total terdampak mencapai

1,25 milyar anak dan remaja. Sedangkan di Indonesia sendiri

menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan atau

Kemendikbud mengungkap angka yang terdampak dan terpaksa

belajar dari rumah mencapai 68 juta jiwa.

P

Page 137: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Keadaan ini tentu berdampak pada sisitem pendidikan di

Indonesia. Ragam macam solusi yang tawarkan oleh pemerintah

menimbulkan pro kontra dalam ini kehidupan masyarakat.

Pasalnya secara mental mahasiswa tidak memiliki kesiapan

untuk menyambut perubahan-berubahan sosial yang

berlangsung secara massif di tengah pandemi. Meskipun e-

learning atau kuliah online menjadi solusi untuk menjalakan

roda pendidikan di tengah wabah Corona yang semakin

berjangkit di Indonesia.

Model belajar e-learnig atau kuliah online bukanlah

momok yang menyulitkan bagi negara-negara yang sudah

menerapakan kebijakan jauh sebelum pandemi, sebut saja

Institusi-Institusi pendidikan di Amerika Serikat yang secara

kualitas pendidikan tidak perlu di ragukan lagi. Seperti Harvard

University dan The Ohio State University. Lantas bagaimana

dengan Indonesia? Yang notabenenya hampir seluruh aktivitas

belajar mengajar yang dilaksankan secara kovensional. Namun

akibat wabah ini memaksa kita agar mampu mengakomodasi

secara total segala dinamika pendidikan di Indonesia.

Hingga saat ini tidak bisa dinafikkan masih banyak

keluhan-keluhan yang di lontarkan siswa/mahasiswa terkait

sistem kuliah online yang sudah dilaksanakan kurang lebih

sembilan bulan lamanya. Mulai dari dosen dan siswa/mahasiswa

yang masih terbilang gagap terhadap teknologi, tolak ukur

pemahaman siswa/mahasiswa terhadap materi yang di

sampaikan tidak di ketahui dengan pasti, kurangnya feedback

antara siswa/mahasiswa dan dosen, belum lagi tugas tanpa

henti diberikan oleh guru/dosen kepada siswa/mahasiswa. Baru-

baru ini kita di kagetkan dengan aksi seorang siswa yang nekat

mengakhiri hidupya dengan meminum racun serangga akibat

tugas yang menumpuk. Dapat dibayangkan betapa tertekannya

mental dan psikologisnya. Kita harus menyadari setiap

Page 138: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

siswa/mahasiswa memiliki kapasistas dalam menerima dan

memahami suatu pelajaran tertentu.

Begitu banyak tragedi-tragedi yang menguji kesabaran,

menguji sisi kemanusiaan dan nasionalisme terhadap bangsa.

Fenomena ini masih mengambarkan jika tekanan mental yang di

rasakan siswa/mahasiswa terhadap kuliah online masih terbilang

tinggi. Meskipun benar jika pemerintah sudah menyediakan

kuota gratis yang bisa di peroleh secara percuma oleh

siswa/mahasiswa namun nyatanya masih banyak yang belum

menikmati kebijakan kuota gratis tersebut di karenakan tidak

terdaftarnya nomor ponsel siswa/mahasiswa di Kemendikbud.

Beberapa hal yang mendasari situasi ini dikarenakan institusi-

institusi pendidikan belum mengirim nomor siswa/mahasiswa ke

Kemendikbud. Kebijakan pemerintah nyatanya tidak dirasakan

oleh seluruh pihak yang memiliki hak untuk memperoleh

kebijakan tersebut.

E-learning atau kuliah online sebagai satu-satunya solusi

untuk menjalankan roda pendidikan Indonesia terbilang masih

kurang efektif. Hal ini dikarenakan ada aspek pembelajaran yang

tidak bisa disampaikan hanya dengan pembelajaran online.

Walaupun tidak bisa diellakan jika kebijakan ini memberikan

warna dan dampak yang positif bagi metode pembelajaran di

Indonesia karena selama ini kita hanya mengenal proses belajar

mengajar secara laring. Maka penulis ingin menawarkan solusi

untuk meningkatkan kembali daya semnagat para

siswa/mahasiswa yang secara mental dan fisik sudah megalami

kebosanan. Adapun solusi penulis dalam membangkitkan

kembali semangat siswa/mahasiswa dengan menerapkan

metode Blended Learning sebagai awal transformasi pendidkan

Indonesia yang menglobal.

Metode blended learnig adalah metode belajar yang

dilakukan dengan mengkombinasikan antara kuliah online dan

Page 139: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

kuliah konvesional. Metode ini pada dasarnya lebih

mendominasi proses belajar mengajar yang dilakukan secara

olinne dari pada kuliah secara luring. Dalam hemat penulis

metode ini sangat cocok untuk menunjang pendidikan di

Indonesia agar bangkit dari situasi yang mencekam ini.

Dalam Blendded Learning terdapat sebuah model flipped

classroom. Flipped Clasroom merupakan model pembelajaran di

mana mahasiswa melakukan model pembelajaran tatap muka

dengan dosen untuk praktik. Sedangkan selebihnya dosen

menyususun materi terlebih dahulu kemudian diserahkan

kepada mahasiswa yang akan di diskusikan secara daring.

Dengan adanya metode ini bisa mengefisienkan waktu dan

semangat mahasiswa bisa kembali bangkit di tengah pandemi.

Selain itu dalam penerapan metode ini, terdapat satu mata

kuliah yang khusus dilakukan secara konvensional agar interaksi

sosial dapat bisa terjalin dengan baik. Metode ini

memungkinkan akan mengembangkan kemampuan

siswa/mahasiswa karena memiliki waktu yang lebih banyak.

Sehingga mereka yang memiliki kegemaran lain seperti meneliti,

menulis, berwirausaha bisa dilaksanakan tanpa harus

terbengkalai.

Penelitian blendded learing dalam perguruan tinggi masih

terbilang sedikit. Terutama untuk model flipped classroom

sendiri belum ada yang membahsanya. Salah satu penelitian

yang pernah dilakukan oleh Nita Rustianti seorang Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “Penerapan

Blendded Learning Dalam penguasaan Huruf Hiragana”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara kemampuan penguasaan huruf Hiragana

kelas eksprimen yang menggunakan model blendded learning

dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran

yang konvensional. Akan tetapi hasil ujian akhir yang

Page 140: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

dilaksanakan selama tiga bulan setelah posttest menunjukkan

nilai rata-rata yang menerapkan kelas eksprimen jauh lebih

tinggi. Hal ini menunjukkan jika metode blenddend learning

efektif.

Oleh karena itu penulis mengajukan metode ini sebagai

salah satu cara untuk membangkitkan kembali semangat

mahasiswa di tengah pandemi khususnya dalam dunia

pendidikan. Agar proses belajar mengajar selama pandemi tidak

terbilang membosankan dan yang paling terpenting interaksi

sosial juga tetap berjalan tentunya dengan memperhatikan

protokol kesehatan.

2. PEMBAHASAN

Model Flipped Classroom adalah bentuk pembelajaran

blended learning yang mengabungkan antara pembelajaran

sinkron dengan pembelajaran mandiri askinkron. Pembelajaran

sinkron terjadi secara tatap muka kelas di mana seorang

siswa/mahasiswa akan berinterkasi langsung dengan seorang

pengajar dan teman sekelas serta terjadi umpan balik pada saat

yang sama. Sedangkan pembelajaran asinkron adalah

pembelajaran yang lebih mandiri yang di mana prosesnya

melalui media pada platform digital. Siswa/mahasiswa dapat

mengakses pelajaran kapan dan di mana saja. Siswa/mahasiswa

bisa menaruh pertanyaan melalui kolom komentar, berbagi ide

atau pemahaman mereka terhadap materi yang diperoleh

kepada pengajar atau teman kelas. Sedangkan umpan balik tidak

diterima pada saat yang sama. Model pembelajaran seperti ini

lebih berpusat pada aktifitas siswa/mahasiswa (Student Center

Learning).

Page 141: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Gambar 1. Flipped Classroom Model Sumber gambar: www.blendedlearning.org

Metode flipped classroom ini dibagi menjadi tiga yaitu

sebelum kelas dimulai (pre-class), saat kelas di mulai (in-class)

dan setelah kelas berakhir (out of class). Sebelum kelas dimulai

diharapkan siswa/mahasiswa sudah mengingat (remembering)

dan mengerti (understanding) materi. Sehingga ketika kelas

dimulai siswa/mahasiswa sudah dapat mengaplikasikan

(applying) dan menganalisis (analyzing) materi melalui berbagai

kegiatan interaktif dikelas, kemudian dilanjutkan dengan

mengevaluasi (evaluating) dan tugas yang berbasis project

setelah kelas berakhir (creating). Rangkaian di atas merupakan

kaitan antara flipped classroom dengan Bloom’s Taxonomy yang

terdiri dari beberapa bagian yaitu remembering, Applying,

Analyzing, evaluating dan creating.

Page 142: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Gambar 2. Hubungan Bloom’s Taxonomy and Flipped Classroom

Penerapan blended learning tentu tidak dapat terlepas

dari komponen-komponen tertentu sehingga memperoleh hasil

yang maksimal. Dengan kata lain blended learning ini bukan

hanya pada penggumaan aplikasi saja tetapi memerlukan

sebuah perencaaan (planning), pelaksanaan (doing), evaluasi

(evaluating) dan perencanaan ulang (replanning).

Perencanaan ini sangat diperlukan tidak hanya pada level

institusi tetapi juga pada pengajar. Pada level perencanaan

institusi meliputi perencanaan pada aspek kebijakan dan

peraturan akdemik, pendanaan, sumber daya manusia dan

ketersediaan insfrastruktur. Sementara guru/dosen harus

menyiapkan perencanaan termasuk dalam hal desain

pembelajaran dan media pembelajaran. Secara umum proses

implementasi blended learning meliputi proses perancangan

pembelajaran (learning design), penyediaan konten/media

pembelajaran (content production), dan penyampaian

konten/media pembelajaran (content delivery).

Desain pembelajaran (Learning Design)

Desain pembelajaran sangat penting untuk menarik

perhatian siswa/mahasiswa dalam mempelajari materi yang di

ajarkan oleh guru/dosen. Tidak hanya di kelas online tapi juga

Page 143: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

kelas tatap muka. Desain pembelajaran dirancang semenarik

dan sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan pembelajaran

yaitu pembelajaran, strategi pembelajaran, analisa

pembelajaran, bahan ajar dan penilaian hasil pembelajaran.

Produksi Konten (Content Production)

Pada tahap ini seorang pengajar diharapkan dapat

mengembangkan media pembelajaran sehingga memudahkan

mahasiswa memahami materi yang hendak di sampaikan dalam

proses belajar. Media pembelajaran tersebut dapat berupa

modul, video, audio, dan lainya. Selain itu pengajar juga bisa

memanfaatkan media yang sudah tersedia seperti youtube,

vimeo, dan layanan penyedia konten lainnya.

Berikut beberapa tips dalam membuat media

pembelajaran dalam bentuk video yaitu:

1. Pastikan pengajar membuat naskah (skript) terlebih

dahulu sebelum membuat video,

2. Buatlah video durasi 3-8 menit,

3. Jika mengguakan slide ketika presentasi usahakan tidak

mencolok,

4. Jangan menggunakan teks yang berlebihan,

5. Gunakan penjelasan audio untuk memudahkan

memahami kosep-konsep,

6. Jika memungkinkan sebaiknya menggunakan aplikasi

seperti vidioscribe, powtoon, prezzi atau go anime,

7. Gunakan bahasa yang dipahami serta perhatikan intonasi

suara.

Disain Pembelajaran Berbasis Blended Learning

Yang perlu diperhatikan saat penerapan Blended learning

adalah perancangan capaian pembelajaran. Sering kali kita

Page 144: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

menemukan sebuah paradigma jika sudah meletakkan bahan

ajar online maka kita telah menerapkan pembelajaran

daring/kuliah online. Paradigma ini adalah suatu kekeliruan

karena pada dasarnya penerapan kuliah online tidak hanya

menyediakan konten pembelajaran secara online tapi juga utuk

mengembangkan potensi siswa/mahasiswa sesuai dengan

capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran.

Perancangan pembelajaran sangat tergantung pada

capaian yang di harapkan dari proses pembelajaran. Bloom

taxoomi menjadi salah satu standarisasi yang dapat digunakan

dalam menyusuaikan antara capaian pembelajaran dan

rancangan pembelajaran.

Gambar 3. Piramida Taksomi Bloom Sumber: Buku blended learning: konsep dan penerpanya

Tiga level pertama (terbawah) merupakan Lower Order

Thinking Skills, sedangkan tiga level berikutnya Higher Order

Thinking Skill. Namun demikian pembuatan level ini bukan

berarti bahwa lower level tidak penting. Justru lower order

thinking skill ini harus di lalui dulu untuk naik ke tingkat

berikutnya.

Dalam penerapan blended learning takstomi Bloom dapat

di jadikan acuan dalam pengembagan bahan ajar dan aktivitas

Page 145: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

pembelajaran. Berdasarkan gambar di atas strategi

pengembangan sangat penting dalam pengimplementasian

blended learning. Desain blended learning yang baik harus

memperhatikan pemilahaan serta pengaturan dari aktivitas-

aktivitas dan tugas-tugas serta dapat mengatasi kendala-kendala

yang ada pada pembelajaran tatap muka.

Setelah membuat capaian pembelajaran. Perlu adanya

penentuan alokasi waktu dalam menentukan aktivitas kuliah

online dan tatap muka. Ada beberapa model yang dapat kita

gunakan dalam pengimplementasian model blended learning

yaitu model blended learning persial, model blended learing

penuh dan alternative model blended learning. Namun kali ini

saya hanya akan menggunakan model blended learning persial.

Tabel 1. Model Blended Learning Parsial

Pertemuan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Tatap Muka Aktivitas Tatap Muka

Adapun mekanisme yang bisa dilakukan adalah:

1. Di awal bulan tanggal 1,2,3 kuliah dilangsungkan

pembelajaran secara konvensional

2. Ini cocok untuk jurusan Soshum yang notabenenya tidak

melakukan praktik di laboratorium

3. Untuk jurusan saintek yang biasaya sering bersentuhan

dengan laboratorium bisa mencari jadwal kuliah tatap

muka sesuai dengan jadwal kuliah yang tentukan. Tetapi

jumlah pertemuan tatap muka tetap sama dengan

Soshum.

Page 146: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

4. Di pertengahan bulan tepatnya tanggal 15 dan 16 kelas

di laksankan kembali secara konvensioal

5. Memastikan ada satu mata kuliah yang dilakukan secara

konvensional dengan mendiskusikan kembali mata kuliah

yang dilaksanakan selama daring

6. Sedangkan selebihnya kuliah dilaksanakan secara online.

Model blended learning di atas lebih berfokus pada

pembelajaran online dari pada tatap muka. Model ini sangat

cocok untuk kondisi saat ini di mana kita lebih banyak

melakukan aktivitas di rumah. Jika kita mengamati tabel di atas

sebanyak 16 kali pertemuan yang dilakukan namun dalam

kurung waktu sebanyak 11 kali diadakan kuliah secara online

selebihnya dilaksanakan secara konvensioal sebanyak 5 kali.

Dalam artian di sini selama sebulan kita bisa melakukan kulaih

tatap muka sebanyak 9-10 kali.

3. KESIMPULAN

Walaupun model ini lebih banyak menggunakan kelas

online akan tetapi di harapkan bisa membantu siswa/mahasiswa

untuk melawan rasa penat selama kelas daring dilaksanakan.

Pasalnya untuk memperoleh hasil yang diharapkan seorang

guru/dosen tidak hanya bergantung pada kelas online saja. Kelas

tatap muka sangat diperlukan untuk menjalin hubungan sosial,

memberikan motivasi, dan membangun nilai-nilai yang

diharapkan diluaran pembelajaran. Oleh sebab itu

menggunakan metode blended learning di tengah pandemi

dengan menggabungkan kelas online dan kelas tatap muka

untuk mengatasi kekurangan kelas online selama ini. Dengan

sinergi yang baik dan perencanaan yang matang diharapkan

siswa/mahasiswa memperoleh hasil belajar yang maksimal serta

nyaman.

Page 147: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Dengan demikian penulis berharap penerapan blended

learing bisa menjadi solusi untuk sistem pendidikan di Indonesia

di tengah pandemi. Selain itu sistem ini juga bisa diterapkan

pada masa normal. Baik itu masa pandemi maupun setelah

pandemi. Sebagaimana diketahui saat ini negara-negara maju

terkhusus di bidang pendidikan menggunakan konsep blended

learning dalam menunjang sistem pendidikan mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Hondoko, Waskito. Blanded Learning: Konsep dan Penerapanya. Cet. I; Padang: Lembaga Pengembangan Tekologi dan Komunikasi (LPTKI) Universitas Andalas, 2018.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/14/120000765/corona 421-juta-pelajar-di-39-negara-belajar-di-rumah-kampus-dindonesia. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2020.

https://bau.uma.ac.id/manfaat-kelas-online-dalam-perkuliahan/ Diakses pada tanggal 22 Oktober 2020.

Sari, M. Blended Learning, Model Pembelajaran Abad ke-21 di Perguruan Tinggi. Padang: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bojol.

Page 148: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

MILENIAL BERDAYA: HADAPI PANDEMI DENGAN KREATIVITAS BERWIRAUSAHA

Ahmad Albar (Program Studi Fisika) 60400116032

Page 149: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

139 | Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

1. PENDAHULUAN

emasuki awal tahun 2020 dunia dihebohkan dengan

kemunculan dan penyebaran wabah virus jenis baru

yang dikenal dengan nama Corona Virus Disease

(Covid-19) (Phan, et al. 2020). Hal ini mulai diketahui berawal

dari laporan Negara China kepada World Health Organization

(WHO) tentang terdapatnya 44 pasien pneumonia berat di

wilayah Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir desember

2019 (Handayani, et al. 2020) Dugaan awal sumber penyakit ini

terkait dengan pasar basah di wilayah tersebut yang menjual

berbagai jenis hewan, dan kemudian pada 10 januari 2020

penyebab utamanya mulai diketahui dan mulai teridentifikasi

yaitu virus corona baru dan diberi nama sementara yaitu 2019

novel Coronavirus (2019-nCov) lalu pada tanggal 11 Februari

2020 WHO mengumumkan nama baru yaitu Coronavirus

Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute

Respiratory SyndromeCoronavirus-2 (SARS-CoV-2) (World Helath

Organization 2020).

Sejak pengumuman tentang kasus pertama di wilayah

Kota Wuhan terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan di

Negara China di mana pada tanggal 30 Februari 2020 WHO

menetapkan Covid-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan

Mayarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/ Public Health

Emergency of International Concern (PHEIC) atau lebih kita kenal

dengan sebutan pandemi (Kementrian Kesehatan, 2020) , dan

pertanggal itupula telah terkonfirmasi 7.818 pasien dari Negara

China telah terinfeksi dan 82 kasus dari berbagai Negara diluar

Negara China (World Helath Organization 2020).

Penyebaran dari virus ini sendiri dianggap cukup cepat dan

menjadi permasalahan serius yang dalam penyebarannya tidak

memandang usia maupun jenis kelamin (Wulandari, et al. 2020),

sehingga tidak heran jika penyebaran virus ini ditakuti oleh

M

Page 150: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

semua Negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia, pertanggal

19 Oktober 2020 jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-

19 ini mencapai 365.240 dengan kasus kematian sebanyak

12.617 yang tersebar ke-34 Provinsi (Kementrian Kesehatan,

Infeksi Emerging 2020) .

Melihat dampak nyata yang ditimbulkan oleh virus ini

terhadap kesehatan membuat pemerintah Indonesia khususnya

mengambil berbagai kebijakan dalam rangka mengurangi resiko

penyebaran Covid-19 ini seperti penetapan pembatasan

sosial(Social Distancing) serta dikeluarkannya Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan

Sosial Berskala Besar (PSBB) (Ilham, Muttaqin, Idris, & Suryanti,

2020) yang mengatur tentang pembatasan kegiatan tertentu

para masyarakat pada suatu daerah yang disinyalir terinfeksi

Covid-19 untuk mencegah terjadinya penyebaran virus,

pembatasan kegiatan meliputi kegiatan keagamaan, kegiatan

perekonomian, kegiatan pendidikan serta kegiatan sosial dan

budaya lainnya (Pradana, Casman, & Nur'aini, 2020) . hadirnya

kebijakan tersebut diikuti dengan viralnya tagar #Dirumahaja

diberbagai sosial media sebagai sebuah bentuk kepedulian sosial

semua elemen masyarakat serta bentuk ajakan dalam menjaga

kekompakan secara bersama-sama melawan penyebaran

pandemi Covid-19 di Negara Indonesia (Ilham, Muttaqin, Idris, &

Suryanti, 2020).

Di sisi lain dampak dari kehadiran virus ini bukan hanya

dari sektor kesehatan baik fisik maupun mental namun juga

pada bidang-bidang lain seperti pendidikan, ekonomi, bahkan

sampai pada ranah politik diIndonesia sehingga tidak heran

ketika ketakutan yang luar biasa timbul di tengah-tengah

masyarakat. Jika ditinjau dari segi agama, Al-Qur’an kitab suci

umat islam telah menyebutkan bahwa:

Page 151: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

“Dan Sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu,

dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan

buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-

orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa

musibah, mereka akan mengucapkan: “Inna lillahi wa innaa ilaihi

raaji’uun” (QS. Al-Baqarah/2:155-156).

Dari terjemahan ayat al-Qur’an di atas dapat kita tarik

sebuah kesimpulan bahwa musibah-musibah yang menimpa kita

merupakan sebuah bentuk cobaan yang diturunkan kepada

manusia, kehadiran wabah ini menyebabkan ketakutan yang

luar biasa, seperti kekurangan harta dan lain sebagainya, namun

kita harus tetap sabar menghadapi kenyataan yang ada

(Rohmah 2020) salah satu ketakutan yang sedang melanda

selain dari sektor kesehatan adalah dari sektor perekonomian.

Pandemi virus corona menyebabkan hilangnya nyawa

dalam skala besar dan penderitaan manusia yang parah secara

global. Ini adalah krisis kesehatan masyarakat terbesar dalam

sejarah dunia, selain menimbulkan permasalahan dari segi

kesehatan namun juga telah menimbulkan krisis ekonomi besar,

dengan berhentinya produksi di berbagai negara-negara yang

terkena dampak, jatuhnya tingkat konsumsi dan hilangnya

kepercayaan masyarakat, dan jatuhnya ursa saham yang

berujung kepada ketidakpastian yang meningkat.3 Sementara di

seluruh dunia, Jumlah COVID-19 terus meningkat (OECD 2020).

pada tataran ekonomi global dampak dari pandemik covid-19

cukup signifikan terhadap perekonomian, yang akan

menghentikan usaha hampir 24 juta orang di Asia Timur dan

Pasiik, bahkan dengan mempertimbangkan berbagai garis

kemiskinan, jumlah orang yang hidup dalam garis kemiskinan

ekstrim akan meningkat hingga 922 Juta diseluruh dunia karena

pandemi ini (Strohecker 2020).

Page 152: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Berdasarkan data dari Bankruptcydata ada 20 perusahaan besar

yang bangkrut karena kehadiran Covid-19 (Shen 2020).

Di Indonesia sendiri terdapat berbagai perusahaan yang

juga mengalami kerugian selama pandemi ini terutama pada

sektor industri hotel, restoran, tekstil, sektor transportasi darat

dan berbagai sektor lainnya, maka tidak heran jika pertanggal 29

mei 2020, sekitar 3 bulan sejak Corona teridentifikasi di

Page 153: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Indonesia tercatat ada 6 juta orang yang kena dampak

pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perumahan akibat

pandemi Corona (Rahma, 2020), sehingga menghasilkan

pengangguran yang cukup banyak.

Maka dari itu diperlukan langkah yang tepat mengatasi

permasalahan ini, salah satu yang ditunggu aksinya adalah para

generasi milenial, di mana diketahui bahwa generasi milenial

(muda) memiliki keunggulan dibandingkan generasi-generasi

lainnya, yang pada umumnya generasi milenial memiliki tingkat

kreatitas tinggi, mempunyai idealisme kuat yang disertai dengan

kemampuan melek terhadap perkembangan teknologi, idealnya

kemampuan tersebut harus diberdayakan untuk mengatasi

dampak yang ditimbulkan dari pandemi ini, sehingga mampu

merepresentasikan bahwa semangat pancasila masih terpatri

dalam jiwa generasi milenial (Nanggala 2020).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,

maka dari itu esai dengan judul Milenial Berdaya: Hadapi

Pandemi dengan Kreativitas Berwirausaha, ditulis dengan

harapan masyarakat mampu bangkit dari keterpurukan karena

pandemi dengan mengetahui berbagai macam wirausaha yang

bisa dilakukan oleh masyarakat serta tips-tips agar wirausaha

bisa berkembang meski di tengah pandemi seperti sekarang ini.

2. PEMBAHASAN

Indikator keberhasilan suatu daerah atau wilayah salah

satunya ditinjau dari segi perekonomian, di mana pertumbuhan

perekonomian tersebut selaras dengan meningkatnya jumlah

entrepreneur yang biasanya dimulai dari usaha-usaha mikro dan

kemudian akan berkembang menjadi usaha makro. namun

dalam keadaan pandemi seperti sekarang ini sangat membatasi

ruang gerak perekonomian, walaupun demikian beberapa

perusahaan mendapatkan keuntungan dengan adanya Covid-19

Page 154: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

ini, beberapa perusahaan yang mengalami peningkatan antara

lain:

Pertama, perusahaan video game, selama social

distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

ditetapkan kita diharuskan untuk tetap tinggal di rumah, dan

mengurangi aktifitas diluar rumah, maka dari itu banyak orang

yang memilih main game untuk menghabiskan waktu dan

menghilangkan stress (Kriz 2020). Maka tidak heran pengguna

video game meningkat pesat selama pandemi, Nintendo, salah

satu perusahaan video game mengalami keuntungan besar,

dalam periode waktu dari April sampai Juni mendapatkan

kenaikan laba 427 % menjadi 144 miliar yen ($ 1.3 miliar), dan

keuntungan yang didapatkan pada tahun ini menjadi

keuntungan yang paling besar didapatkan sejak tahun 2008

(Nagumo 2020).

Kedua, perusahaan penghasil alat pelindung diri (APD) ,

kebutuhan akan alat-alat pelindung diri selama pandemi ini

meningkat drastis, penggunaan alat-alat pelindung diri ini

merupakan salah satu upaya dalam pencegahan penyebaran

virus. Salah satu perusahaan penghasil alat-alat pelindung diri

yaitu 3M (MMM) menuai pendapatan kuartal pertama sebesar

2.7% menjadi $ 8.08 miliar yang sebelumnya diperkirakan hanya

sampai $ 7.91 miliar (Vats 2020).

Ketiga, perusahaan telekomunikasi, tidak dapat dipungkiri

bahwa kebutuhan akan akses internet di tengah pandemi

meningkat tajam, hal ini dikarenakan kebutuhan manusia untuk

bisa tetap berkomunikasi dengan orang lain yang mempunyai

jarak yang cukup jauh, salah satu perusahaan yang menangani

masalah akses telekomunikasi di Indonesia yaitu PT

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom,

perusahaan ini mengaku mengalami peningkatan trafik

penggunaan internet sebesar 15.6% selama periode kurang

Page 155: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

lebih dua pekan yaitu pada periode 15 maret sampai 1 April

2020. Trafik internet Telkom pada periode tersebut naik dari

yang sebelumnya 8.3 terabbits per second (Tbps) menjadi 9.8

Tbps. (Aldin 2020).

Beberapa data di atas menunjukan bahwa pandemi ini

juga mampu membawa keuntungan pada sektor ekonomi

namun terbatas pada beberapa perusahaan. Kemampuan untuk

melihat peluang usaha di tengah pandemi ini sangat diperlukan,

terutama bagi masyarakat yang memang memiliki modal,

kemampuan management yang baik serta relasi yang memadai,

sehingga mampu membantu pemerintah dalam mengurangi

jumlah pengangguran melalui lapangan pekerjaan yang baru

melalui perusahaan baru, namun terlepas dari hal tersebut tidak

dapat kita sangkal bahwa tidak semua orang memiliki modal

yang cukup, kemampuan management yang baik serta relasi

bisnis dalam membangun perusahaan (Rohmah 2020) maka dari

itu kehadiran kaum milenial sangat diperlukan, kemampuan

berfikir kreatif yang dimiliki ini harus disalurkan dengan baik

untuk membantu permasalahan yang sedang menimpa kita.

Melalui tulisan ini penulis mencoba merangkum beberapa

bisnis wirausaha yang bisa dilakukan oleh pebisnis pemula, yang

dianggap mampu menghasilkan keuntungan yang menjanjikan

walaupun di tengah pandemi seperti sekarang ini dengan tetap

memperhatikan protocol kesehatan yang harus dipatuhi,

sehingga tidak perlu mencari lapangan pekerjaan tapi membuat

lapangan pekerjaaan itu sendiri.

Pertama, bisnis tanaman hias, bisnis ini mulai banyak

digandrungi saat pandemi seperti sekarang ini, ketika kita

diharuskan untuk tetap di rumah dan Work From Home (Bekerja

dari rumah), bisnis ini cukup menjanjikan dikarenakan kita bisa

melakukannya di rumah dan tetap dengan memperhatikan

protokol kesehatan yang telah ditetapkan, berbagai jenis

Page 156: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

tanaman hias yang cukup memumpuni untuk mendukung bisnis

ini yaitu Aglonema di mana harganya berkisar antara Rp 50.000

hingga Rp 1.000.000, selanjutnya Monstrea, tanaman ini

merupakan salah satu tanaman hias yang cukup langka, dan

pernah dilelang hingga terjual seharga Rp 79.7 Juta (Dewi 2020),

harga yang cukup fantastis untuk sebuah tanaman hias, selain

itu masih banyak jenis tanaman hias lainnya yang bisa

dibudidayakan dan dijadikan lahan bisnis selama pandemi.

Karena bisnis tanaman hias ini perlahan banyak diminati

oleh berbagai pengusaha maka bagi masyarakat yang ingin

terjun keusaha seperti ini diharapkan memiliki ciri khas dan

keunikan tersendiri maka dari itu kreativitas sangat diperlukan,

beberapa tips yang bisa dilakukan diantaranya yaitu,

menggunakan media tanam yang unik dan tentunya tetap

memperhatikan kesesuaian media tanam dengan

tanamannya,hal ini dikarenakan salah satu hal yang menarik

minat pembeli adalah kesesuaian tersebut, selanjutnya yaitu

dalam proses pemasarannya menggunakan media online,

dimasa seperti sekarang ini media online merupakan salah satu

media pemasaran yang cukup efektif, hal ini dikarenakan

pengguna internet di Indonesia mencapai 175.4 juta orang

sekitar 64% dari total penduduk Indonesia, sehingga

penggunaan media online sangat diperlukan untuk memajukan

bisnis seperti ini (KumparanTECH 2020).

Selain membantu dalam segi perekonomian bisnis

tanaman hias ini juga dapat membantu dalam segi kesehatan

seperti bunga lavender (lavandula angustifolia) yang mampu

memberikan efek menenangkan dan membantu meringankan

sakit kepala, bunga kamomil (matricaria chamomilia) yang

dapat membantu dalam mengurangi kecemasan dan

mengurangi rasa strees (Djimantoro and Demetrius 2014), hal

Page 157: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

seperti ini sangat dibutuhkan dimasa seperti ini untuk

memperbaiki mental masyarakat.

Kedua, bisnis makanan dan minuman rumahan, makanan dan

minuman merupakan kebutuhan primer setiap manusia yang

kehadirannya sangat diperlukan mau atau tidak kita tetap

memerlukannya namun tidak dapat dipungkiri dampak yang

ditimbulkan dari pandemi ini cukup besar, salah satunya sektor

bisnis yang berkaitan dengan food and beverages yang hampir

seluruhnya terkena dampak, di mana bisnis restoran menjadi

sektor terparah pertama disusul restoran cepat saji dan layanan

pesan antar, hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini,

(Potia and Dahiya 2020):

Berdasarkan survey lembaga McKinsey di atas terlihat

bahwa restoran bisnis restoran mengalami penurunan sebesar -

70, hal ini tentunya disebabkan oleh pembatasan interaksi

sosial, selain itu konsumen lebih cenderung menghindari

interaksi dengan orang lain terutama ditempat umum

(Kurniawan, Wahyu and Nurbaya 2020), walaupun secara umum

masyaraat memiliki minat yang lebih tinggi untuk melakukan

interaksi di restoran maupun kafe, namun pandemi covid-19

Page 158: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

memberikan ancaman tersendir yang memaksa kita untuk tidak

melakukan interaksi tatap muka demi mengurangi potensi

penyebaran virus (Kim and Lee 2020).

Melihat keterbatasan seperti ini seharusnya tidak

membuat kita patah semangat seharusnya sebagai seorang

milenial harus melihat peluang yang ada seperti bisnis makanan

rumahan walaupun bisnis ini tidak terbilang baru namun sangat

cocok untuk masa-masa seperti ini, terlebih melihat keadaan

konsumen yang mengalami peningkatan perhatian terhadap

pengolahan, penyajian, pengemasan hingga pengantaran

makanan maupun minuman yang tentunya harus sesuai dengan

standar kesehatan yang telah ditentukan pemerintah (De Freitas

and Stedefeldt 2020).

Untuk bisnis makanan dan minuman rumahan bisa

dilakukan dengan bekerjasama dengan aplikasi pengantar

makanan seperi go food, grab food dan aplikasi lain yang

memiliki tujuan yang sama, selain itu untuk meningkatkan rasa

kepercayaan konsumen, bisa dengan melakukan pengiklanan

produk melalui media online. Selain bisnis makanan siap saji,

bisnis rumahan seputar makanan dan minuman juga bisa

disampingkan dengan makanan olahan yang dibekukan, di mana

masyarakat cenderung lebih memilih makanan yang praktis,

cepat saji dan tentunya enak, makana olahan yang dibekukan

atau Frozen food yang banyak dijumpai seperti nugget, sosis dan

bakso (Jufri 2016) Bisnis ini tentunya sangat menjanjikan jika

ditekuni dengan baik selain itu bisa menjadi solusi untuk

menghasilkan uang, terutama bagi karyawan yang terkena

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun pengangguran.

Ketiga, bisnis masker dan hand sanitizer, sebelum

pandemi melanda, harga dan kebutuhan kedua barang ini

terbilang cukup murah dan cukup gampang untuk ditemui dan

tak pernah terpikirkan untuk selalu memakai kedua barang ini,

Page 159: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

namun setelah virus Covid-19 mulai menyebar, maka hukum

supply demand berlaku, di mana semakin meningkatnya

kebutuhan dan kelangkaan akan barang tersebut maka harganya

pun akan meningkat dari harga biasanya., seiring dengan hal

tersebut ketersediaan hand sanitizer dan masker kain sangat

sulit untuk dijumpai walaupun ada terkadang tidak sesuai

dengan standar yang ada.

Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk masker

kain sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8914:2020,

yaitu setidaknya terdiri dari dua lapis kain dan dapat dicuci

beberapa kali (washable), sehingga meningkatkan daya efisiensi

filtrasi ati tingkat penyaringan partikel (Nurfitriyana and

Pamungkas 2020), sedangkan untuk hand sanitizer berdasarkan

standaar dari Worl Health Organization (WHO) bahwa yaitu

pembuatan hand sanitizer bisa dengan menggunakan bahan

alkohol 96%, gliserol 98%, H2O2 3% dan akuades, di mana

bahan-bahan di atas berfungsi sebagai antimikroba dan dengan

tetap menjaga kelembaban kulit yang berassal dari kandungan

gliserol (World Health Organization 2010).

Melihat keadaan seperti sekarang ini bahwa masih banyak

masyarakat umum yang melaksanakan kegiatan dan aktivitas

diluar rumah sehingga menjadi target yang pas untuk

pemasaran dari Hand Sanitizer dan masker, namun sebelum

terjun ke bisnis yang satu ini diharapkan agar memahami

terlebih dahulu tentang standar yang ada agar tidak hanya

membantu dari segi perekonomian namun juga membantu

pemerintah dalam mengatasi penyebaran virus Covid-19.

Begitu banyak bisnis dan peluang usaha yang bisa

dilakukan di tengah pandemi seperti sekarang ini, selain

membantu finansial juga bisa membuka lapangan pekerjaan

yang baru, namun ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh

Page 160: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

seorang pebisnis sebelum terjun ke dunia bisnis di antaranya

yaitu:

Pertama, kreatif dan inovatif, sebagai seorang pebisnis

anda dituntut untuk memiliki sifat kreatif dan inovatf hal ini

berfungsi untuk pengembangan dari usaha yang ada, dan

tentunya dengan daya fikir yang kreatif dan inovatif mampu

menghasilkan prduk baru yang tentunya berbeda dengan

produk yang sudah ada sehingga mampu meningkatkan daya

minat konsumen.

Kedua, memiliki komitmen yang tinggi, komitmen yang

tinggi, jelas, terarah dan beriontasi pada kemajuan, sifat ini

harus dimiliki oleh seorang yang akan terjun kedunia bisnis

sehingga mampu menghadapi dan menyelesaikan persoalan-

persoalan yang hadir dalam dunia bisnis yang dijalani.

Ketiga, realistis, dalam dunia bisnis sifat realistis sangat

diperlukan sehingga dalam menetapkan keputusan memang

sesuai dengan realita/fakta yang ada dilapangan. (Soegoto

2009).

Keempat, melek teknologi, di masa seperti sekarang ini di

mana kebijakan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Besar

Berskala (PSBB) mengharuskan masyarakat untuk tetap tinggal

di rumah sehingga kebanyakan pekerjaan dilakukan secara

online, sehingga membuka peluang pebisnis untuk menarik

konsumen sebanyak-banyaknya melalui teknologi yang ada.

3. KESIMPULAN

Di tengah keterpurukan ekonomi yang ada seperti

sekarang ini kemampuan untuk melihat peluang usaha sangat

diperlukan, namun harus tetap diikuti dengan menjaga protokol

kesehatan yang ada, baik usaha yang berskala besar sampai

usaha yang berskala kecil, sehingga mampu membantu

pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan juga

Page 161: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

mampu secara perlahan membantu dalam mejaga stabilitas

ekonomi yang mulai terpuruk dengan kontribusi milenial dalam

membangun kreativitas berwirausaha dapat menjadi solusi bagi

masyrakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Maka dari itu diharapkan bahwa pandemi yang ada

sekarang tidak menjadi hambatan untuk kemudian tetap

berdiam diri dan mengalah pada keadaan, namun harus menjadi

sebuah pemantik agar kiranya tetap bisa berusaha dan bisa

bangkit dari keterpurukan., tetapi harus diingat bahwa sebelum

terjun kedunia bisnis seorang calon pebisnis harus memiliki sifat

yang diperlukan agar mampu bertahan dan berkembang dalam

dunia bisnis.

DAFTAR PUSTAKA

Aldin, Ihya Ulum. Katadata. 27 Mei 2020. https://katadata.co.id/ekarina/finansial/5ecdde5b6d588/beberapa-perusahaan-publik-kebal-dan-raih-untung-saat-pandemi-covid-19 (accessed Oktober 21, 2020).

De Freitas, Rayane Stephanie Gomes, and Elke Stedefeldt. “COVID-19 pandemic underlines the need to build resilience in commercial restaurants’ food safety.” Food Research International, 2020: 1-3.

Dewi, Retia Kartika. Kompas.com. 29 September 2020. https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/29/100500465/3-tanaman-hias-yang-harganya-melonjak-di-tengah-pandemi-covid-19-apa-saja?page=all (accessed Oktober 21, 2020).

Djimantoro, Michael Isnaeni, and Yolanda Demetrius. “Penggunaan Tanaman Hias Untuk Meningkatkan Fasilitas Terapi Anak.” ComTech, 2014: 75-85.

Handayani, Diah, Dwi Rendra Hadi, Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan, and Heidy Agustin. “Penyakit Virus Corona

Page 162: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

2019.” Jorunal of The Indonesian Society of Respirology, 2020: 119-129.

Ilham, M. Zaenul Muttaqin, Usman Idris, and Made Selly Dwi Suryanti. “Kondisi Pengusaha Muda Indonesia Di Tengah Pandemi Covid-19 (Work From Home dan Strategi Survive).” Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya, 2020: 59-68.

Jufri, Ramadhan. Studi Kelayakan Bisnis Industru Kecil Menengah (IKM) Samara. Thesis (Diploma), Padang: Universitas Andalas, 2016.

Kementrian Kesehatan. Infeksi Emerging. 13 2 2020. https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-terkini-perkembangan-novel-coronavirus-covid-19-13-februari-2020/#.X47LYO2RXDc (accessed Oktober 20, 2020).

Kementrian Kesehatan. Situasi Terkini Perkembangan Coronavirus Disease (COVID-19) 20 Oktober 2020. 20 10 2020. https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-terkini-perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-20-oktober-2020/#.X47JCu2RXDc (accessed Oktober 20, 2020).

Kim, Jungkeun, and Jacob C. Lee. “Effects of COVID-19 on preferences for private dining facilities in restaurants.” Journal of Hospitality and Tourism Management, 2020: 67-70.

Kriz, Willy C. “Reflecting on Gaming in the Time of Pandemic Crisis.” Simulation & Gaming, 2020: 403-410.

KumparanTECH. Kumparan. 21 Januari 2020. https://kumparan.com/kumparantech/riset-64-penduduk-indonesia-sudah-pakai-internet-1ssUCDbKILp/full (accessed Oktober 21, 2020).

Kurniawan, Cahya Nova, Ellyn Eka Wahyu, and Siti Nurbaya. “Review Integratif Mengenai Pandemi Covid-19 dan Dampaknya Terhadap Industri Minuman Kopi.” SENABISMA, 2020: 21-30.

Page 163: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Nagumo, Jada. NikkeiAsia. 6 August 2020. https://asia.nikkei.com/Business/Media-Entertainment/Nintendo-hits-record-as-world-plays-games-during-pandemic-lockdown (accessed Oktober 21, 2020).

Nanggala, Agil. “Peran Generasi Muda Dalam Era New Normal.” WIDYA WACANA: JURNAL ILMIAH, 2020: 81-92.

Nimmo, Dan. Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan dan Media. Bandung: Remadja Rosdakarya, 1989.

Nurfitriyana, Dewi, and Ario W. Pamungkas. Good Doctor. 25 September 2020. https://www.gooddoctor.co.id/tips-kesehatan/covid-19/catat-ini-3-standar-sni-terkait-masker-kain-yang-tepat-untuk-cegah-covid-19/ (accessed Oktober 22, 2020).

OECD. Coronavirus (COVID-19): SME Policy Responses. 15 July 2020. https://read.oecd-ilibrary.org/view/?ref=119_119680-di6h3qgi4x&title=Covid-19_SME_Policy_Responses (accessed Oktober 20, 2020).

Phan, Lan T, Thuong V Nguyen, Quang C Luong, Thinh V Nguyen, and Hieu T Nguyen. “Importation ang Human-to-Huan Transmission of a Novel Coronavirus in Vietnam.” The England Journal of Medicine, 2020.

Potia, Ali, and Kapil Dahiya. Optimistic, digital, generous: COVID-19’s impact on Indonesian consumer sentiment. McKinsey & Company, 2020.

Pradana, Anung Ahadi, Casman, and Nur'aini. “Pengaruh Kebijakan Social Distancing pada Wabah Covid-19 Terhadap Kelompok Rentan di Indonesia.” Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 2020: 61-67.

Rahma, Athika. Liputan6. 29 Mei 2020. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4266251/kadin-6-juta-orang-kena-phk-dan-dirumahkan-selama-pandemi-corona (accessed Oktober 10, 2020).

Rohmah, Siti Ngainnur. “Adakah Peluang Bisnis di Tengah Kelesuan Perekonomian Akibat Pandemi Coronavirus

Page 164: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Covid-19?” ADALAH : Buletin Hukum dan Keadilan, Vol 4, No.1 , 2020: 63--74.

Shen, Lucinda. The 20 biggest companies that have filed for bankruptcy because of the coronavirus pandemic. 29 june 2020. https://fortune.com/2020/06/29/companies-filing-bankruptcy-2020-during-coronavirus-pandemic-covid-19-economy-industries/ (accessed Oktober 10, 2020).

Soegoto, Eddy Soeryanto. Enterpreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009.

Strohecker, Karin. World Economic Forum. 2020. https://www.weforum.org/agenda/2020/04/coronavirus-crisis-could-plunge-half-a-billion-people-into-poverty-oxfam (accessed Oktober 20, 2020).

Vats, Rachit. Reuters. 28 April 2020. https://www.reuters.com/article/us-3m-results-idUSKCN22A1IJ (accessed Oktober 21, 2020).

World Health Organization. “Guide to local production: WHO-recommended handrub formulations.” April 2010: 1-9.

World Helath Organization. WHO-Timeline-Covid-19. 27 April 2020. http://www.who.int/news/item/27-04-2020-who-timeline---covid-19 (accessed Oktober 20, 2020).

Wulandari, Anggun, et al. “Hubungan Karakteristik Individu dengan Pengetahuan tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 pada Masyarakat di Kalimantan Selatan.” The Indonesian Journal of Public Health, 2020: 42-46.

Page 165: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

HAND SANITIZER RAMAH LINGKUNGAN BERBAHAN DASAR DAUN DADAP SERAP INKORPORASI DARI ALOE VERA SEBAGAI STATERPACK WAJIB NEW NORMAL

Nur Aulia (Program Studi Fisika) 60400118004

Page 166: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

1. PENDAHULUAN

andemi corona virus atau virus corona (Covid-19) sangat

meresahkan masyarakat dunia. Berdasarkan laman World

o meteres tanggal 26 oktober 2020 terdapat 43,3 juta

terinfeksi Covid-19 dan kematian sebanyak 1.158.715 orang. Di

Indonesia, hingga tanggal 26 oktober 2020 telah dilaporkan

sebanyak 389.712 kasus terinfeksi Covid-19 dengan kematian

sebanyak 13.299 orang. pemerintah meminta seluruh

pemerintah dan jajaran serta seluruh kegiatan baik proses

belajar mengajar untuk sementara diliburkan. Antisipasi

pemerintah akan penyebaran dan pandemi Covid-19 ini cukup

besar. Oleh karena itu, anjuran untuk menjaga kesehatan serta

hidup sehat harus menjadi acuan seluruh rakyat Indonesia

termasuk mencuci tangan, menggunakan masker, dan

senantiasa menggunakan hand sanitizer (pembersih tangan)

antiseptik.

Seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19,

menyebabkan masyarakat lebih menjaga kebersihan tangan

sehingga permintaan akan hand sanitizer semakin meningkat

yang menyebabkan produsen tidak mampu mengantisipasi

permintaan akan tingginya kebutuhan hand sanitizer. Sehingga

perlu adanya sebuah produksi hand sanitizer yang

memanfaatkan bahan-bahan yang mudah diperoleh di alam

serta aman bagi manusia untuk pemakaian rutin.

Pada penelitian sebelumnya oleh Abdul Aji, et al., 2013,

“Formulasi Ekstrak Daun Kemangi dan Gel Lidah Buaya sebagai

Hand Sanitizer Organik”, formulasi 50% ekstrak kemangi dan

50% formulasi gel lidah buaya, diperoleh hasil bahwa produk

hand sanitizer organik ini memiliki keefektifan yang sama

dengan produk yang telah beredar di pasaran yaitu 83,05%

dalam menurunkan angka kuman pada tangan khususnya

Staphylococcus aureus dan E.Coli.

P

Page 167: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan

tumbuh-tumbuhan yang memiliki banyak manfaat, khsusnya

dalam bidang kesehatan. Tercatat hanya ada lebih dari 7000

spesies tanaman yang dijadikan obat jamu pada saat sekarang

ini, seperti tanaman dadap serap yang memiliki kandungan

saponin, flavonoida, polifenol, tannin, dan alkaloida, di mana

kandungan zat-zat tersebutlah yang membuat tanaman Dadap

Serep memiliki fungsi sebagai antimikroba, antiinflamasi,

antipiretik, serta antimalaria.

Melihat potensi tanaman dadap serap dan aloe vera yaitu

memiliki kandungan flavonoid, polifenol, saponin, tannin dan

alkaloida, maka sangat menarik untuk dilakukan penelitinian

lebih lanjut untuk mengetahaui apakah tanaman dadap serap

yang dicampur dengan aloe vera mampu menjadi hand zanitiser

yang ramah lingkungan dengan harga terjangkau yang bahannya

terdapat disekeliling masyarakat.

Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk

hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam menjaga

kesehatan tubuh, memelihara kebersihan tangan merupakan hal

yang sangat penting. Dalam aktivitas sehari-hari tangan

seringkali terkontaminasi dengan mikroba, sehingga tangan

dapat menjadi perantara masuknya mikroba kedalam tubuh.

Salah satu cara yang paling sederhana dan paling umum

dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan adalah dengan

mencuci tangan.

Badan kesehatan dunia WHO menyatakan bahwa tangan

merupakan jalur utama masuknya kuman penyakit kedalam

tubuh. Oleh sebab itu, selain melakukan gaya hidup sehat,

kebiasaan mencuci tangan dengan sabun akan mengurangi dan

mencegah timbulnya penyakit.

Page 168: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kementrian

Kesehatan RI, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah

menetapkan tahun 2008 sebagai tahun Sanitasi Internasional

dan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun

Sedunia (HCTPS). Hari cuci tangan pakai sabun sedunia adalah

sebuah kampanye global yang dicanangkan oleh PBB

bekerjasama dengan organisasi-organisasi lainnya baik pihak

pemerintah maupun swasta untuk menggalakkan perilaku

mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai upaya

untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan

terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan

kualitas hidup manusia.

Berbagai macam jenis mikroorganisme seperti virus,

bakteri dan jamur menempel pada tangan setiap harinya melalui

kontak fisik dengan lingkungan, dan diantaranya dapat

menyebabkan berbagai penyakit. Untuk itu mikroorganisme ini

perlu dimusnahkan atau dicegah penyebarannya, salah satu cara

yang paling mudah dan tepat adalah dengan cara mencuci

tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir. Jika

air bersih tidak tersedia, dapat juga digunakan sediaan

pembersih tangan berbasis alkohol atau mengandung

antibakteri yang dikenal dengan hand sanitizer.

Era modern seperti saat ini di mana masyarakat disibukkan

dengan berbagai kegiatan serta jadwal yang padat membuat

masyarakat ingin serba praktis dalam membersihkan tangan.

Dalam kondisi tertentu, orang susah mencari air ataupun sabun

pembersih tangan. Keberadaan sabun dan air terkadang tidak

sesuai dengan yang diinginkan. Air yang tersedia terkadang tidak

bersih, berbau, serta keluar dari keran yang sudah berkarat.

Selain itu sabun yang digunakan bersama-sama, terkadang

menimbulkan kekhawatiran atas kebersihan dan kesehatan

pengguna sebelumnya.

Page 169: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Pembersihan tangan dengan mengunakan bahan

antiseptik mulai dikenal sejak awal abad 19. Perkembangan

masyarakat saat ini terutama yang berdomisili di daerah

perkotaan, menuntut manusia dengan berbagai kesibukan untuk

bergerak cepat dan menggunakan waktu seefisien mungkin.

Tuntutan zaman yang demikian mengharuskan manusia untuk

menjaga kesehatannya agar terhindar dari penyakit dengan cara

yang tidak dapat menghambat gerak dan tidak mengurangi

efisiensi waktunya.

Hand sanitizer merupakan suatu produk sediaan cair yang

penggunaannya tanpa menggunakan air. Produk ini berfungsi

sebagai pemberi aroma yang sehat dan segar pada tangan

sekaligus dapat membunuh kuman, yang saat ini banyak

digemari oleh masyarakat untuk pemeliharaan kebersihan dan

kesehatan tangan, serta mencegah pencemaran kuman pada

saat hendak konsumsi makanan. sehingga sangat potensial

untuk dikembangkan menjadi suatu produk.

Beberapa sediaan hand sanitizer dapat dijumpai di

pasaran dengan cara pemakaiannya cukup sederhana dan cepat

yaitu dengan diteteskan pada telapak tangan, kemudian

diratakan pada permukaan tangan. Namun biasanya banyak

mengandung alkohol dan antiseptik berupa bahan kimia sintetis

yang harganya relatif mahal dan sering menimbul masalah

kesehatan kulit, misalnya kulit menjadi kering (terjadi

penurunan kelembapan kulit normal) (Retnosari, 2007).

Bahan aktif dari sediaan hand sanitizer yang ada di

pasaran adalah senyawa golongan alkohol (etanol, propanol,

isopropanol) dengan konsentrasi beragam dari 50 hingga 70%.

Alkohol efektif digunakan sebagai antiseptik karena memiliki

kemampuan bakteriosidal terhadap berbagai jenis bakteri,

namun tidak terhadap virus dan jamur. Akan tetapi alkohol

dapat melarutkan lapisan lemak dan sebun pada kulit, serta

Page 170: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

mengakibatkan kekeringan dan iritasi pada pemakaian berulang

terhadap kulit.Selain itu alkohol juga memiliki sifat mudah

terbakar (Retnosari dan Isadiartuti, 2006).

Hand sanitizer yang merupakan antiseptik pembersih

tangan hadir sebagai jalan keluar dari permasalahan tersebut.

Namun beberapa jenis gel antiseptik pembersih tangan (hand

sanitizer) di pasaran masih menggunakan alkohol dengan

konsentrasi ± 50% sampai 70% sebagai bahan antibakterinya.

Penggunan alkohol dalam pembersih tangan dirasa kurang aman

terhadap kesehatan karena alkohol merupakan pelarut organik

yang dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit yang

berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi mikroorganisme.

Alkohol juga mudah terbakar dan pada pemakaian berulang

menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit.

Bahan alternatif lain sebagai pengganti alkohol menurut

(WHO, 2009) adalah triklosan, ethanol, glycerol, hydrogen

peroxide dan benzalkonium chloride. Bahan alternatif tersebut

adalah bahan kimia yang memiliki sebagian besar sifat

antibakteri (membunuh atau memperlambat) pertumbuhan

bakteri yang terdapat pada kulit. Selain dari bahan kimia,

terdapat pula bahan alami yang dapat menjadi alternatif

pengganti alkohol antara lain saponin, flavonoida, tannin, lignin.

Meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan

bahan alam atau back to nature ditanggapi dengan banyaknya

produk-produk topikal berbahan aktif tanaman untuk perawatan

kesehatan, kosmetik, dan pencegahan penyakit. Hand sanitizer

yang berasal dari bahan alam lebih aman digunakan, tidak

mengandung zat kimia berbahaya, tidak merusak pernafasan,

dan aman untuk anak-anak.

Berbagai tanaman diketahui mengandung berbagai zat

aktif yang mempunyai potensi untuk menghambat

pertumbuhan bakteri yaitu saponin, flavonoid dan minyak atsiri

Page 171: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

dan memiliki bau yang khas dan tajam. Oleh karena itu

kemungkinan berbagai tumbuhan mempunyai aktivitas

antibakteri dan dapat diformulasikan ke dalam sediaan hand

sanitizer.

Gambar 1: Tanaman Dadap Serap

Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Spesies : Erythrina subumbrans

Dadap serap merupakan tanaman legum pohon, tumbuh

tinggi agak bengkok, ketinggian mencapai 15-22 m dengan

diameter batang 40-100 cm, sistem perakaran dalam. Kulit

batang berwarna hijau, batang yang tua bercampur garis-garis

kecoklatan, cabang tumbuh lurus ke atas membentuk sudut 45°.

Daunnya beranak tiga helai, berbentuk delta atau gemuk bundar

ujung agak meruncing, bagian bawah daun membundar, bila

diremas terasa lunak ditangan. Ukuran panjang tangai daun 10-

20,5 cm. Panjang daun 9-19 cm; dan lebar daun 6-17 cm. Daun

Page 172: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

atas berukuran lebih besar daripada kedua daun penumpu.

Bungannya tumbuh diantara ketiak daun, daun mahkota

bunganya berwarna merah kekuningan, berbentuk terompet.

Polongnya berukuran kecil, berbentuk sabit, berisi 4-8 biji per

polong (Purwanto, 2007).

Tanaman Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq)

(famili papilonaceae) merupakan tanaman yang memiliki banyak

sekali khasiat sebagai obat tradisional, namun tidak banyak

masyarakat Indonesia yang mengetahuinya. Daun Tanaman

Dadap Serep berkhasiat sebagai obat demam bagi wanita

(demam nifas), pelancar ASI, perdarahan bagian dalam, sakit

perut, mencegah keguguran, serta kulit batang digunakan

sebagai pengencer dahak (Revisika, 2011).

Uji fitokimia dari berbagai bagian pada tanaman ini juga

dilaporkan memiliki kandungan saponin, flavonoida, polifenol,

tannin, dan alkaloida, di mana kandungan zat-zat tersebutlah

yang membuat tanaman Dadap Serep memiliki fungsi sebagai

antimikroba, antiinflamasi, antipiretik, serta antimalaria

(Desianti, 2007).

Tanaman dadap serap memiliki kandungan senyawa

boaktif seperti alkaloid, flavonoid, isoflavonoid, saponin dan

lektin. Flavonoid dan isoflavonoid yang terkandung dalam

tanaman dadap merupakan senyawa bioaktif yang menarik

perhatian para peneliti karena selain memiliki struktur senyawa

yang baru, senyawa bioaktif tersebut juga menunjukkan potensi

sebagai senyawa antimikroba (Rasooli,2011).

Isoflavan isoflavone isoflavanone

Page 173: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Isoflavan-3-ene isoflavanol 3-arylcoumarin

Gambar 2. Beberapa struktur senyawa isoflavonoid Sumber: Samata dan Das, 2011

Penelitian oleh Retno Wuriyatmi, 2016, “Perbandingan

Efektifitas Handrub Aseptic Gel Dan Formula Terhadap

Penurunan Angka Kuman Pada Tangan Di RSUD Ajibarang Tahun

2016 “, efektivitas handrub aseptic gel dalam menurunkan

angka kuman pada tangan sebesar 81,04% dan efektifitas

handrub formula sebesar 90,17%.

Gambar 3. Aloe Vera

Aloe vera merupakan familia dari Liliaceae. Jenis yang

banyak dikembangkan di Asia, termasuk Indonesia, adalah Aloe

Chinensis Baker, yang berasal dari Cina, tetapi bukan tanaman

asli Cina. Jenis ini di Indonesia sudah ditanam secara komersial

di Kalimantan Barat dan lebih dikenal dengan nama lidah buaya

pontianak, yang dideskripsikan oleh Baker pada tahun 1877. Gel

Aloe vera memiliki kandungan saponin, flavonoid, tanin dan

polifenol yang mempunyai aktivitas sebagai antiseptik (T. Y.

Hendrawati, 2015).

Page 174: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Gel lidah buaya mengandung 17 asam amino yang penting

bagi tubuh. Kandungan dalam lidah buaya menyebabkan

tanaman ini menjadi tanaman multikhasiat. Kandungan tersebut

berupa aloin, emodin, resin, lignin, saponin, antrakuinon,

vitamin, mineral, dan lain sebagainya. Aloe vera dapat

digunakan dalam industri dengan diolah menjadi gel, serbuk,

ekstrak (Ismiyati, et al ,2017).

Saponin mempunyai kemampuan sebagai pembersih

sehingga efektif untuk menyembuhkan luka terbuka, sedangkan

tanin dapat digunakan sebagai pencegahan terhadap infeksi luka

karena mempunyai daya antiseptik dan obat luka bakar.

Flavonoid dan polifenol mempunyai aktivitas sebagai antiseptik

(Harborne, 1987).

Dalam penelitian Dyanti Warrahmah Dewi, 2016, tentang

pemanfaatan infusa Aloe vera sebagai antiseptik pembersih

tangan terhadap jumlah koloni kuman. Didapatkan inusa lidah

buaya pada konsentrasi 150%, 250%, dan 350% dapat

mengurangi jumlah koloni kuman pada telapak tangan

responden. Dalam penelitian Nur Alim Natsir, 2013, tentang

pengaruh ekstrak daun lidah buaya (Aloe vera) dalam

penghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

Didapatkan ekstrak daun lidah buaya berpengaruh sangat nyata

terhadap daya hambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.

Lidah buaya (aloe vera), telah dikenal oleh masyarakat

sebagai pelembab alami. Selain itu, beberapa keunggulan dari

lidah buaya yang dirangkum Wijaya (2013) dalam penelitiannya

yaitu daging dari tanaman lidah buaya mengandung saponin dan

flavonoid, di samping itu juga mengandung tanin dan polifenol.

Saponin ini mempunyai kemampuan sebagai pembersih

sehingga efektif untuk menyembuhkan luka terbuka, sedangkan

tanin dapat digunakan sebagai pencegahan terhadap infeksi luka

karena mempunyai daya antiseptik dan obat luka bakar.

Page 175: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Flavonoid dan polifenol mempunyai aktivitas sebagai antiseptik.

Dalam lidah buaya ini flavonoid berfungsi sebagai antibakteri,

antioksidan, dan dapat menghambat pendarahan pada kulit.

Tanin mempunyai daya antiseptik yaitu mencegah kerusakan

yang disebabkan bakteri atau jamur berfungsi sebagai astringen

yang dapat menyebabkan penutupan pori-pori kulit,

menghentikan pendarahan yang ringan. Polifenol merupakan

senyawa turunan fenol yang mempunyai aktivitas sebagai

antioksidan. Steroid sebagai anti inflamatory, bersifat antiseptik

dan penghilang rasa sakit. Kegunaan lain dari lidah buaya adalah

memiliki zat surfaktan dan terbuti memiliki daya pembersih yang

lebih baik dibandingkan air (Fadhilah et al, 2013).

Khasiat dari kedua bahan tersebut yaitu daun dadap serap

dan aloe vera dapat diolah menjadi hand zanitiser dengan kadar

alkohol/etanol maupun isoprofil dalam jumlah minim sehingga

ketersediaan hand sanitiser lebih banyak.

Secara analisis situasi pembuatan hand zanitiser sebagai

berikut

Tabel 1. Analisis Situasi

Komponen Prospek

Bahan Baku

Bahan baku utama adalah daun dadap serap dan aloe vera serta alkohol. Ketiga bahan ini mudah dijumpai dalam lingkungan sekitar. Ketersediaan alkohol saat ini sangat minim bahkan untuk pemasarannya dibatasi, sehingga dengan adanya kombinasi bahan herbal akan mengatasi permasalahan tersebut

Pokok Usaha Usaha ini ada karena kebutuhan akan hand sanitizer meningkat

Page 176: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

seiring dengan merebaknya pandemi covid-19. Hand sanitizer yang diproduksi merupakan kombinasi alkohon dan herbal.

Teknik Pemasaran Pemasaran dapat dilakukan secara online dan offline.

Manfaat dari hand sanitizer yaitu untuk mensosialisasikan

dan memperkenalkan untuk hidup bersih melalui penggunaan

hand sanitizer dengan menggunakan bahan alami yang lebih

aman dan praktis sebagai alternatif kegiatan bersih tangan

selain menggunakan air agar terhindar dari berbagai bakteri

atau virus akibat mobilitas serta aktivitas masyarakat yang tinggi.

Selain itu, diharapkan masyarakat untuk menanam tanaman

herbal yang berguna bagi kesehatan.

Tabel. 2 Spesifikasi Teknik Hand Sanitizer

No Komponen Target Inovasi Produk

Realisasi

1 Peningkatan Mutu Produk

Produk hand sanitizer yang beredar dipasaran sebagian mengandung bahan kimia berupa alkohol sehingga perlu ditambahkan daun dadap serap dan aloe vera. Produk ini, mengkombinasikan alkohol dengan bahan herbal berupa daun dadap serap dan aloe vera yang memiliki daya anti septik tinggi dalam

Page 177: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

menangkal bakteri atau virus. Bahan utama dalam produk ini adalah Alkohol, daun dadap serap dan aloe vera dan air dengan perbandingan herbal 2:1 dan 5:1

2 Pengemasan Produk

Produk dikemas dengan botol pump maupun semprot dengan kapasitas 100 ml dan 50 ml (Praktis)

3 Diferensiasi

Diferensiasi akan memberikan aroma pada produk dengan tambahan ekstrak bunga melati.

Keunggulan dari produk hand sanitizer ini adalah:

1. Mengkombinasi antara tanaman dan bahan kimia

(alkohol).

2. Mengandung bahan herbal yang memiliki kandungan

antiseptik alami yaitu daun dadap serep dan aloe vera.

3. Mengurangi kadar penggunaan alkohol pada hand

sanitizer yang berdera dipasaran.

4. Produk ini lebih praktis dan terjangkau dibandingkan

hand sanitizer lainnya.

5. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang

pengolahan tanaman.

Page 178: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

6. Meningkat perekonomian masyarakat dan membuka

lapangan pekerjaan.

Kebutuhan akan hand sanitizer saat ini meningkat tajam.

Masyarakat berlomba-lomba untuk menemukan, membeli dan

menyediakan hand sanitizer baik di rumah, kantor maupun

tempat fasilitas umum lainnya dalam mengantisipasi virus

corona (covid-19). Persediaan akan alkohol sebagai satu-satunya

zat kimia yang aman dalam pembuatan hand sanitizer semakin

terbatas dan mahal. Oleh karena itu perlu sebuah inovasi hand

sanitizer yang mengandung bahan herbal dan praktis. Dengan

memanfaatkan tanaman di sekitar masyarakat, memberikan

kemudahan dalam produksi hand sanitizer. Masyarakat juga

melakukan pembudidayaan tanaman herbal sehingga

persediaan bahan baku terjamin.

Prospek hand sanitizer sangat tinggi karena masyarakat

mulai menuadari betapa pentingnya hand zanitiser mampu

mencegah bakteri dan menjaga kebersihan diri akibat aktivitas

dan interaksi dengan orang lain. Seiring adanya pandemi covid-

19 semakin meningkatkan penggunaan hand sanitizer

dikalangan masyarakat. Sehingga, prospek dari hand sanitizer

sangat baik, tidak hanya untuk pemakain pribadi, tetapi dapat

digunakan disegala tempat khususnya yang berkenaan dengan

mobilitas interaksi tinggi, seperti sekolah dan fasilitas umum

lainnya. Apalagi masyarakat akan lebih memilih hand sanitizer

herbal karena bahannya yang tidak menimbulkan efek samping

seperti hand sanitizer lainnya.

Handsanitizer ini dibuat dari Daun dadap serap dan lidah

buaya. Bentuk produk yang dilakukan adalah hand sanitizer

herbal dikombinasikan dengan alkohol dengan kadar rendah.

Produk hand sanitizer ini akan lebih berkembang, jika didukung

peran pemerintah untuk melirik Usaha Skala Kecil Masyarakat

Page 179: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

khususnya inovasi produk ini dalam bentuk permodalan untuk

menjamin keberlangsungan produksi. Selain itu, legalitas produk

akan lebih menguntungkan dan menjamin proses penjualan

pada skala yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

"Efek Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep (Folia Erythrina Lithosperma) Terhadap Mencit Jantan Galur DDY.". 2020. 123Dok.Com. https://123dok.com/document/yd7lxkgy-antipiretik-ekstrak-etanol-erythrina-lithosperma-terhadap-mencit-jantan.html. , accessed 29 Oktober 2020

Fadhilah, A.P., Ma’ruf, W.F., Dan Rianingsih, L. Efektivitas Lidah Buaya (Aloe Vera) Di Dalam Mereduksi Formalin Pada Fillet Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forsk) Selama Penyimpanan Suhu Dingin. Jurnal Pengolahan Dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 2(3): 21-30.2013. https://www.researchgate.net/publication/340870261_Hand_Sanitizer_Arola_Berbahan_Herbal_Arola_Hand_Sanitizer_Made_from_Herbsv , accessed 29 Oktober 2020.

Harbone, R., 1987. Metode Fitokimia Penuntun dan Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, diterjemahkan oleh Padmawinata, K dan Soediro. Edisi III, ITB, Bandung. https://onesearch.id/Record/IOS2862.UNMAL000000000001795 ,accessed 28 Oktober 2020.

Ismiyati, T.Y. Hendrawati dan Ratri Ariatmi Nugrahani. 2017. Pelatihan Budidaya Dan Pengolahan Aloe Vera Menjadi Bahan Tambahan Makanan dan Lotion di Aisyiah Kota Depok. Jurnal Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Jakarta. https://www.researchgate.net/publication/334439029_PELATIHAN_BUDIDAYA_DAN_PENGOLAHAN_ALOE_VERA_

Page 180: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

MENJADI_BAHAN_TAMBAHAN_MAKANAN_DAN_LOTION_DI_AISYIAH_KOTA_DEPOK, accessed 25 Oktober 2020

Purwanto, I., Mengenal Lebih Dekat Leguminosaee, Kanisius, Yogyakarta, pp. 77-78. 2007.

Rasooli, I., Bioactive Compounds in Phytomedicine, InTech, Croatia, pp. 163-179,2011, https://onlinelibrary.wiley.com/doi/book/10.1002/9781118733103, accessed 27 Oktober 2020

Retno, S., Isadiartuti, D. Uji efektifitas sediaan gel antiseptic tangan yang mengandung etanol dan triklosan. 2005. Majalah Farmasi Airlangga, https://www.researchgate.net/publication/242661019_Studi_efektivitas_sediaan_gel_antiseptik_tangan_ekstrak_daun_sirih_Piper_betle_Linn_Antiseptic_activity_evaluation_of_piper_leave_from_Piper_betle_Linn_extract_in_hand_gel_antiseptic_preparation, accessed 28 oktober 2020.

Revisika. Efektifitas Daun Dadap Serep (Erythirna Subumbrans (Hask.) Merr) Sebagai Penyembuh Luka Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus Strain Wistar). Skripsi. Malang: Jurusan Biologi F-MIPA, Universitas Muhammadiyah Malang, 2011. http://eprints.umm.ac.id/30618/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-revisika06-21755-PENDAHUL-N.pdf, accessed 29 Oktober 2020

Samanta, A.,Das, G., Das, S.K., Roles of Flavonoids in Plants, Int J Pharm Sci Tech, Vol-6, 12-28, 2011, https://www.researchgate.net/publication/279499208_Roles_of_flavonoids_in_Plants, accessed 31 Oktober 2020.

T.Y. Hendrawati. Aloe Vera Powder Properties Produced from Aloe Chinensis Baker, Pontianak, Indonesia. Journal of Engineering Science and Technology Special Issue on SOMCHE 2014 & RSCE 2014 Conference, January (2015) 47 – 59. School of Engineering, Taylor’s University, 2015, https://www.researchgate.net/publication/282176860_

Page 182: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

PERAN PEMUDA MEWUJUDKAN WAKAF PRODUKTIF SEBAGAI INSTRUMEN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Ainan Radiyah (Program Studi Ekonomi Islam) 90100118016

Page 183: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

IndonesiaMaju di TanganGenerasiMilenial (BangkitdariPandemi Covid-19)

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

1. PENDAHULUAN

Ask not what your country can do for you, but ask

what you can do for your country”. Yang artinya

“Jangan tanyakan apa yang negara berikan

kepadamu, tapi tanyakan apa yang bisa kau berikan untuk

negaramu” John F Kennedy. Quote dari mantan Presiden

Amerika Serikat tersebut menantang seorang mahasiswi

Universitas Islam Negeri yang terdaftar namanya secara

administrasi.

Mahasiswa adalah pemuda atau generasi selanjutnya yang

akan mewarisi estafet perjuangan bangsa. Mahasiswa

merupakan insan cerdas inovatif yang selalu bergerak dinamis.

Mahasiswa bukan hanya penggerak dan pejuang tetapi

seseorang yang sadar akan perannya sebagai agent of change,

social control dan iron stock. Namun pada kenyataannya,

Mahasiswa kehilangan kejayaannya. Mereka kehilangan

predikatnya yang Rasional, analisis, Kritis dan universal.

Mahasiswa seharusnya tidak anarkis dan apatis, tidak hanya

mengkritik tanpa berpikir kritis, demonstrasi tanpa solusi,

merasa benar tapi berpikir tanpa nalar. Memang benar kata Ir.

Soekarno, 1000 orang tua bisa mengangkat Semeru, tetapi 10

pemuda bisa menggoncangkan dunia. Mahasiswa adalah

pemuda unggul bangsa Indonesia yang pada eranya sekarang di

sebut-sebut sebagai Generasi Milenial.

Mahasiswa juga pemuda atau generasi selanjutnya yang

akan melanjutkan tujuan dan cita-cita leluhur bangsa seperti

yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 yaitu “melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

Page 184: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

sosial”. Salah satu yang sangat ditekankan dari tujuan bangsa

adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Kesejahteraan

umum yang dimaksud yakni masyarakat merasa sejahtera,

aman, tentram dan terpenuhi kebutuhannya. Hal ini tentunya

berkaitan erat dengan sektor Perekonomian yang di mana

masyarakat belum bisa dikatakan sejahtera bila masih belum

terpenuhi kebutuhannya secara umum, baik dibidang Ekonomi

maupun pendidikan.

Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia secara

faktual telah melipatgandakan jumlah penduduk miskin dari

±25 juta jiwa pada akhir tahun 1997 menjadi ±100 juta jiwa

di Tahun 1999. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Angka

kemiskinan mengalami peningkatan sebesar 26,42 juta jiwa atau

setara dengan 9,87% per Maret 2020 (B. P. Indonesia 2020).

Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat, tapi

nyatanya tidak mengurangi angka kemiskinan yang ada. Badan

Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan penduduk miskin sebagai

penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah

garis kemiskinan. Garis kemiskinan yang dimaksud adalah

masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang

dan pangannya.

Kemampuan masyarakat miskin dalam mencukupi

kebutuhan utama yaitu makanan menjadi hal yang krusial.

Semua pihak harus memikirkan solusinya, tidak hanya

pemerintah. Kemiskinan ini juga bukan hanya berdampak pada

pendidikan, moralitas sosial dan kesehatan seseorang, tetapi

juga berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di

suatu Negara dan berdampak pada tingginya tingkat kekerasan

dan kriminalitas (Suci Rahmalia 2019). Hal ini tentunya menjadi

masalah serius yang harus dihadapi oleh Indonesia.

Salah satu Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

Page 185: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

IndonesiaMaju di TanganGenerasiMilenial (BangkitdariPandemi Covid-19)

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah memajukan

kesejahteraan umum (d. K. Indonesia 2010). Kesejahteraan

umum dalam hal ini bukan hanya dalam segi ekonomi tapi juga

fasilitas umum seperti infstruktur untuk pembangunan

berkelanjutan. Demi mencapai tujuan tersebut, perlu

dikembangkan potensi yang memiliki manfaat ekonomis,

termasuk dalam hal pranata keagamaan dari setiap agama.

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, Indonesia di huni

oleh mayoritas penduduk beragama Islam 87.18% (Wikipedia

2010). Religiusitas Muslim di Indonesia juga cukup baik, terbukti

dengan banyaknya umat Islam yang menunaikan ibadah haji tiap

tahun dan umrah. Jumlah Muslim dan religiusitas masyarakat

tersebut seharusnya memberikan korelasi dan efek positif

terhadap persoalan wakaf di Indonesia.

Agama Persentase Populasi berdasarkan sensus penduduk 2010

Islam 87,18%

Kristen Protestan 6,96%

Katolik 2,91%

Hindu 1,69%

Buddha 0,72%

Kong Hu Cu 0,05%

Tidak menjawab 0,06%

Tidak ditanya 0,32%

Page 186: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Agama Islam mengajarkan bahwa di dalam harta kita,

terdapat harta orang lain, karenanya Ziswaf berperan penting

dalam pendapatan Negara khusunya di Negara- negara Islam.

Ziswaf yang juga paling berpotensi bagi Indonesia selain Zakat

adalah Wakaf. Selama ribuan tahun, masyarakat sudah terlanjur

mengidentikkan wakaf hanya dalam bentuk tanah, dan benda

bergerak yang sifat bendanya tahan lama. Karenanya Undang-

Undang No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf diproyeksikan dan di

titik beratkan sebagai sarana rekayasa sosial (Adiput 2020),

melakukan perubahan-perubahan pemikiran, sikap dan perilaku

umat Islam agar searah dengan semangat UU. Wakaf

merupakan salah satu sumber dana yang memiliki potensi dalam

pengembangan ekonomi umat (Munir 2013). Wakaf sangat erat

hubungannya dengan kegiatan sosial seperti halnya kegiatan

sosial yang lain. Bahkan wakaf bisa dijadikan sebagai dana abadi

umat yang memberikan manfaat dalam mensejahterakan

masyarakat (Medias 2017). Potensial dari wakaf sangat besar,

melihat Indonesia sebagai Negara Muslim terbesar dunia.

Menurut hasil sensus penduduk tahun 2010 (Na’im 2011).

Salah Satu wakaf yang jika di berdayakan, akan

memberikan dampak yang besar bagi pembangunan adalah

wakaf produktif. Wakaf Produktif merupakan Wakaf yang

pemanfaatannya secara langsung dan hasilnya dapat di

manfaatkan untuk pembangunan berkelanjutan baik di bidang

kesehatan, pendidikan, dan sosial. Study Coomperatif

menunjukkan, Keberhasilan negara-negara Muslim adalah bukti

bahwa wakaf mampu memberikan kontribusi dalam mengurai

masalah perekonomian di sebuah negara Malaysia punya

menara immara wakaf, Turki dengan wakaf tunainya, mesir

dengan wakaf obligasinya dan bahkan Amerika dengan

Apartemen senilai 98 juta (Fuadi 2018). Hal ini tentunya dapat

dijadikan rujukan untuk Indonesia.

Page 187: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Keberhasilan Wakaf di beberapa negara, baik negara

muslim maupun sekuler sekalipun, telah membuktikan bahwa

wakaf memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan.

Hasilnya pun banyak memberikan manfaat dan kontribusi dalam

mewujudkan kemandirian ekonomi serta pembangunan

berkelanjutan bagi suatu negara. Pembangunan berkelanjutan

merupakan pembangunan suatu negara dalam menciptakan

kemakmuran ekonomi, sarana dan prasarana atau fasilitas

umum untuk kesejahteraan penduduknya (Rifyal Zuhdi Gultom

2020). Dalam upaya menciptakan kemakmuran ekonomi di

butuhkan suatu instrumen yang dapat mewujudkan cita-cita

bangsa tersebut.

Wakaf tentunya dapat diperhitungkan sebagai instrumen

ekonomi Islam dalam sebuah negara. Pusat penelitian CSRC UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2003 melakukan

penelitian terkait dengan potensi wakaf produktif di Indonesia.

Hasilnya penelitian mengungkapkan bahwa tanah wakaf yang

teridentifikasi di Indonesia seluas 154 ha oleh Kementerian

Agama, yang dapat diperkirakan mempunyai nilai uang sekitar

590 triliun rupiah. Mengutip Data Kementerian Agama Republik

Indonesia pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa, luas tanah

wakaf di Indonesia sebesar 48.812,62 ha yang tersebar di

348.916 lokasi. Dari luas tanah wakaf tersebut, sebanyak 44,99%

digunakan untuk membangun masjid, 28,23% untuk mushalla,

10,59% sekolah, 8,40% untuk sosial lainnya, 4,59% untuk

makam dan sisanya sebesar 3,21% untuk pesantren (Wakaf

n.d.). Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Muslim

di Indonesia untuk berwakaf sudah baik. Aset wakaf tersebut

jika dikelola dan dimanfaatkan lebih baik, utamanya yang

memiliki nilai ekonomis tentunya akan memberikan output

yang bermanfaat untuk umat. Manfaat yang dapat diperoleh

dari wakaf dapat berupa bantuan pendidikan, pengentasan

kemiskinan, penyediaan rumah murah bagi rakyat yang tidak

Page 188: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

mampu, dan juga bantuan kesehatan (Furqon, “Model-Model

Pembiayaan Wakaf Tanah Produktif 2016) Maka sangat jelas

Ziswaf Khususnya Wakaf produktif ini merupakan aset yang

nyata jika diberdayakan.

Potensi wakaf di Indonesia sendiri dengan jumlah umat

Muslim yang dermawan diperkirakan sebesar 10 juta jiwa

dengan rata-rata penghasilan Rp. 500.000,00 hingga Rp.

10.000.000,00 maka paling tidak akan terkumpul dana sekitar 3

triliun per tahun dari dana wakaf. Angka tersebut tentunya

sangat fantastis untuk diberdayakan untuk ekonomi ummat dan

pembangunan Infastruktur. Dana yang terkumpul nantinya akan

di alihkan ke hal-hal yang produktif untuk pembangunan

berkelanjutan Indonesia. Namun istilah wakaf masih belum

familiar di tengah masyarakat khususnya atau harta tidak

bergerak, seperti bangunan dan tanah yang diperuntukkan

hanya untuk tempat ibadah, kuburan, pondok pesantren, rumah

yatim piatu dan pendidikan. Pemanfaatan harta wakaf masih

pada hal-hal yang bersifat fisik, sehingga tidak memberikan

dampak ekonomi secara nyata terhadap kemaslahatan ummat.

Banyaknya harta wakaf yang ada nyatanya belum mampu

mengatasi masalah kemiskinan (Kurniawan 2013).

Dalam Teori Ekonomi pembangunan di sebutkan bahwa

tujuan utamanya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup

penduduk di negara-negara yang sedang berkembang, dengan

memecahkan masalah-masalah utamanya, yakni kemiskinan,

pengangguran dan pemerataan (Aedy 2011). Setelah melihat

potensi wakaf di Indonesia dan dengan melihat juga tingkat

kemiskinan di Indonesia, maka penting untuk membahas lebih

lanjut bagaimana wakaf dapat digunakan sebagai instrumen

dalam pembangunan berkelanjutan dan peran pemuda

kemudian dalam mewujudkan potensial wakaf produktif,

sehingga wakaf mampu membantu masyarakat miskin dalam

Page 189: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

mencukupi kebutuhan utamanya dan mengurangi angka

kemiskinan di Indonesia di era new normal ini. Karenanya,

potensi yang sangat luar biasa ini akan terwujud hanya jika

ummat muslim di indonesia khususnya Pemuda sadar akan

perannya dan pentingnya wakaf untuk di berdayakan

sebagaimana mestinya.

2. PEMBAHASAN

a. Teori Pembangunan

Wacana pembangunan berkelanjutan muncul pertama kali

oleh Malthus (1798) yang resah akan tidak seimbangnya

ketersediaan lahan dan pertumbuhan penduduk di Inggris.

Wacana mengenai pembangunan berkelanjutan pun akhirnya

terus berkembang hingga World Commission on Environment

and Development (1987) dan menetapkan bahwa

pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang

memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan

hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.

Konsep yang di tawarkan pembangunan berkelanjutan

memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan

dalam memenuhi segala kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Konsep dan istilah dari pembangunan berkelanjutan ternyata

juga dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi pada

tahun 1992. Isinya memiliki dua gagasan penting yaitu

(Belajar n.d.).

1) Gagasan kebutuhan dengan mementingkan

kesejahteraan dan kebutuhan kaum miskin.

2) Gagasan keterbatasan yaitu sumber daya alam memiliki

porsinya masing–masing sehingga pengelolaannya perlu

diperhatikan agar dapat digunakan unuk masa kini hingga

masa yang akan datang (Belajar n.d.).

Page 190: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Di lain sisi, Berbeda dengan Kementerian Lingkungan

Hidup (1990) yang menjelaskan bahwa istilah dan konsep

pembangunan berkelanjutan hakikatnya berorientasi pada

ekonomi. Konsep pembangunan berkelanjutan juga di

utarakan oleh Sutamihardja (2004), menurutnya pembangunan

berkelanjutan meliputi pemerataan, pengamanan kelestarian,

pengelolaan sumber daya alam, kesejahteraan masyarakat,

dan pertahanan kualitas kehidupan manusia masa kini

hingga masa yang akan datang (Belajar n.d.).

b. Potensi Wakaf Produktif

Wakaf produktif adalah wakaf yang harta atau benda

benda yang diwakafkan dipergunakan dalam kegiatan produksi

yang kemudian menghasilkan, dan hasilnya dimanfaatkan

sebagaimana mestinya. Contoh dari wakaf produktif adalah

wakaf tanah yang digunakan untuk bercocok tanam, mata air

untuk dijual airnya seperti mata air zam-zam, jalan atau

jembatan untuk dimanfaatkan sebagai jasa penyeberangan dan

ongkosnya diambil dari orang yang memakai jasa tersebut

kemudian dananya akan di produktifkan kembali. Jika Wakaf

produktif dikelola dengan profesional maka akan menghasilkan

dan keuntungannya dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan

wakaf (Fuadi 2018).

Salah satu bentuk wakaf produktif juga adalah wakaf

uang. Wakaf uang adalah wakaf yang di berikan seseorang,

kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk

uang tunai (Mardani 2015). Wakaf uang di canang-canangkan

lebih strategis dan bernilai lebih produktif dibanding wakaf-

wakaf lainnya. Hal ini di akibatkan uang sebagai alat beli/alat

tukar dan modal lebih dibutuhkan masyarakat daripada harta

atau benda tidak bergerak seperti tanah (Karim 2015).

Wakaf uang juga dapat dimanfaatkan sebagai dana

dalam meningkatkan infrastuktur untuk percepatan

Page 191: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

pembangunan, atau stuktur sosial di dalam proses

pembangunan dengan berperan aktif dalam sektor kesehatan,

pendidikan, investasi pelayanan publik dan mengambil alih

anggaran investasi pemerintah sehingga memperkuat

keuangan negara. Dalam mewujudkan percepatan

pembangunan infrastuktur, tentunya diperlukan wakaf tunai

(wakaf uang) yang dikelola secara produktif. Wakaf uang yang

produktif tersebut bersifat fleksibel sehingga mudah untuk

diterapkan ke hal-hal yang sifatya produktif seperti

pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana seperti jalan

tol, membangun gedung ataupun lapangan sepakbola untuk

disewakan, perbaikan di bidang pertanian dan perikanan

ataupun rumah sakit milik pemerintahan. Dari banyaknya

proyek- proyek tersebut nantinya akan menghasilkan

keuntungan yang sangat besar apabila dikekola dengan baik.

Karenanya, Jumlah masyarakat muslim yang tersebar terutama

di Indonesia merupakan aset besar dalam penghimpunan dan

pengembangan dana wakaf uang. Jika wakaf uang

diimplementasikan dengan baik, maka akan menghasilkan

dana potensial yang dapat di manfaatkan bagi kemaslahatan

umat.

Menurut asumsi (Nafis 2011), jika saja ada 20 juta umat

muslim di Indonesia dan bersedia mewakafkan uang senilai Rp.

100.000,00 setiap bulan, maka akan terkumpul dana sejumlah

Rp. 24 triliun per tahunnya. Jika saja 50 juta orang umat muslim

yang berwakaf, maka per tahunnya akan terkumpul dana wakaf

sebesar Rp60 triliun. Jika saja sebanyak 1 juta umat Muslim

yang mewakafkan dananya sebesar Rp. 100.000,00 setiap

bulannya, maka akan diperoleh dana wakaf sebesar Rp. 100

miliar per bulannya (Rp. 1,2 triliun setiap tahun). Berdasakan

Nasution (Nasution 2006), potensi wakaf di Indonesia melihat

jumlah umat Muslim yang dermawan diperkirakan sebanyak 10

juta jiwa dengan rata-rata penghasilan Rp500.000,00 hingga

Page 192: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

dengan Rp. 10.000.000,00 maka setidaknya akan terhimpun

dana sekitar 3 triliun setiap tahun nya dari dana wakaf. Asumsi

lainnya:

1) Bila saja umat muslim yang berpenghasilan

sebanyak Rp. 500.000,00 sejumlah 4 juta orang dan

setiap bulannya masing-masing bersedia berwakaf

sebesar Rp. 5.000,00 maka setiap tahunnya akan

terkumpul dana sebanyak Rp. 240.000.000.000,00.

2) Bila saja umat muslim yang berpenghasilan dari Rp.

1.000.000,00 hingga Rp. 2.000.000,00 sejumlah 3 juta

orang dan setiap bulannya masing-masing bersedia

berwakaf Rp. 10.000,00 maka setiap tahunnya akan

terkumpul dana sebesar Rp. 360.000.000.000,00.

3) Bila saja umat muslim yang berpenghasilan atau

berpendapatan mulai Rp. 2.000.000,00 hingga Rp.

5.000.000,00 sejumlah 2 juta orang dan setiap

bulannya masing-masing besedia berwakaf sebesar

Rp. 50.000,00 per bulannya, maka setiap tahun

terkumpul dana sebanyak Rp. 1.200.000.000.000,00.

4) Bila saja umat muslim yang berpenghasilan mulai dari

Rp. 5.000.000,00 hingga Rp. 10.000.000,00 sejumlah 1

juta orang dan setiap bulannya masing-masing

bersedia berwakaf sebesar Rp. 1.200.000,00 maka

setiap tahunnya akan terkumpul dana sebesar Rp.

1.200.000.000.000,00.

c. Peran Pemuda

Jika melihat dari potensialnya wakaf diberdayakan

Indonesia, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dana

potensial tersebut nyatanya belum terealisasikan bahkan belum

menyentuh 50% dari dana yang di perkirakan. Terdapat banyak

sekali kendala jika ingin mewujudkan. Karenanya diperlukan

Page 193: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

peran pemuda untuk turut andil mengawal pelaksanaan

wakaf produktif dengan menempuh beberapa strategi yaitu:

1) Membentuk Komunitas atau organisasi perwakafan

Dengan organisasi atau pembentukan komunitas

tentunya akan memudahkan pemuda pemudi khusunya

penggerak ekonomi keummatan untuk terus

mendakwahkan ekonomi islam khususnya di bidang

wakaf.

2) Peran Pemuda sebagai Frontliners

Kurangnya sosialisasi wakaf produktif yang dilakukan

pemerintah, lembaga wakaf, maupun kiyai kepada

masyarakat. Ternyata masih banyak lini masyarakat yang

belum paham tentang konsep wakaf produktif.

Pemahaman mereka akan wakaf masih pada taraf wakaf

yang tidak bergerak seperti tanah, kuburan, dan masjid.

Sehingga saat LKS-PWU memperkenalkan produk wakaf

uang, masyarakat masih bingung, bimbang dan bertanya-

tanya akan keabsahannya (Zamhari 2011). Fuadi juga

menyebutkan dalam penelitiannya bahwasanya sosialisasi

sebenarnya sangat memengaruhi minat nasabah bank

syariah untuk berwakaf uang. lanjutnya, hal ini

dikarenakan pengetahuan dan dorongan dari seseorang

yang dianggap penting akan memberikan motivasi

tersendiri terhadap seseorang lainnya untuk melakukan

suatu aktivitas tertentu (Fuadi 2018). Jika kemudian telah

banyak organisasi atau komunitas untuk mengawal

proses pelaksanaan wakaf, maka akan sangat mudah

untuk mensosialisasikan kepada masyarakat dan pemuda

tentunya sebagai garda terdepan untuk menyampaikan

segala bentuk kebijakan atau aturan-aturan perwakafan

baik itu dari pemerintah atau kebijakan dari lembaga

wakaf Indonesia.

Page 194: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

3) Menyediakan Literasi wakaf untuk masyarakat

Jika kemudian sosialisasi telah dilakukan, tidak akan

cukup jika tidak di barengi degan meningkatkan indeks

literasi tentang wakaf itu sendiri yang dapat di akses

masyarakat di manapun dan kapan pun. Karena tidak

semua masyarakat bisa mengakses sosialisasi – sosialisasi

yang diadakan oleh pemerintah atau organisasi

kepemudaan. Dengan pemuda atau para Ekonom

Rabbani memperbanyak literasi, maka akan memudahkan

masyarakat untuk mempelajari lebih lanjut tentang

wakaf.

4) Berkerja sama dengan pemerintah dan lembaga wakaf

Peran pemerintah tentunya sangat penting dalam

pengambilan keputusan suatu Negara mulai dari regulasi

misalkan. Regulasi wakaf sendiri memang sudah ada

namun, belum secara nyata mendukung pemberdayaan

wakaf produktif ini di Indonesia, karenanya tentunya

diperlukan peran pemuda untuk kemudian memberikan

aspirasi kepada pemerintah.

5) Memberdayakan para pemuda dengan pelatihan

Salah satu kendala pelaksanaan wakaf di Indonesia adalah

kurangnya nadzir yang professional dan kurangnya

proyek andalan wakaf, sehingga masyarakat kurang

tertarik mengenai konsep wakaf produktif ini. Karenanya

di butuhkan pelatihan untuk pemuda pemudi yang

nantinya akan di tempatkan untuk menjadi nadzir.

Dengan adanya pelatihan tersebut, diharapkan pemuda

atau nadzir-nadzir dapat lebih memahami fungsi dan

tugasnya.

Page 195: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

6) Gerakan Wakaf tunai 10.000

Jumlah ummat muslim di provinsi Sulawesi selatan

sendiri sebesar 7.200.938 jiwa (penduduk 2010). Jika saja,

umat muslim di provinsi Sulawesi selatan bersedia

mewakafkan uangnya ke lembaga wakaf sebesar Rp.

10.000 per bulannya saja, maka setidaknya akan

diperoleh dana sebesar 72 Milliar per bulan. Ini

merupakan angka yang fantastik untuk kemudian di

terapkan. Dengan uang 72 Millar tersebut, dapat di

gunakan untuk membangun saran prasarana yang

kemudian bukan hanya di manfaatkan secara langsung,

namun juga hasilnya dapat di produktifkan kembali yang

kemudian akan mencapai taraf pembangunan

berkelanjutan.

3. KESIMPULAN

Peran pemuda sangat besar dalam mengawal segala

bentuk kebijakan dalam suatu Negara, tak terkecuali dari

segi aspek ekonomi. Sehingga kemudian, bagaimana peran

pemuda khususnya di era millennial ini untuk memanfaatkan

dan mengambil segala bentuk potensi dan peluang yang ada.

Wakaf bukan hanya suatu bentuk strategi untuk mengentaskan

kemiskinan dan permasalahan pembangunan, tetapi sebagai

bentuk kepatuhan terhadap Allah swt sebagai umat muslim.

Karenanya sudah seharusnya umat muslim menjalankan

kewajibannya. Secara historis di zaman Khalifa King Abdul Azis

ternyata pada saat itu warganya sangat sejahtera hanya

dengan pemanfaatan Ziswaf yaitu Zakat. Karenanya, tidak

menutup kemudian konsep tersebut bisa berhasil dan terulang

di Indonesia. Hal ini tidak akan terwujud tanpa peran yang

nyata dari pemerintah, lembaga wakaf dan tentunya tak

terlepas dari peran pemuda dan penggerak ekonomi robbani.

Page 196: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

DAFTAR PUSTAKA

Adiput. "UU 41 tahun 2004 tentang Wakaf." https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-41-2004-wakaf, 2020: 1.

Aedy, Hasan. Teori Dan Aplikasi Ekonomi Pembangunan Perspektif Islam, Sebuah Studi Komparasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

Belajar, Studio. "Pengertian Pembangunan Berkelanjutan." https://www.studiobelajar.com/pembangunan-berkelanjutan/.

Fuadi, Nasrul Fahmi Zaki. "Wakafsebagai Instrumen Ekonomi Pembangunan Islam." Economica: Jurnal Ekonomi Islam – Volume 9, Nomor 1 ISSN: 2085-9325 (print); 2541-4666 (online), 2018: 151 - 177.

Furqon, Ahmad. "“Model-Model Pembiayaan Wakaf Tanah Produktif." Economica: Jurnal Ekonomi Islam 5 (1): 1., 2016.

Furqon, Ahmad. "Model-Model Pembiayaan Wakaf Tanah Produktif." Economica: Jurnal Ekonomi Islam 5 (1): 1. https://doi.org/10.21580/ economica.2014.5.1.760, 2016.

Furqon, Ahmad. "Wakaf Sebagai Solusi Permasalahan-Permasalahan Dunia Pendidikan Di Indonesia." Jurnal Hukum Islam, 2016. Indonesia, Badan Pusat Statistik. "Persentase Penduduk Miskin Maret 2020 naik menjadi 9,78 persen." https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/07/15/1744/persentase- penduduk-miskin-maret-2020-naik-menjadi-9-78- persen.html#:~:text=Pada%20Maret%202020%2C%20secara%

20rata,%2D%2Frumah%20tangga%20miskin%2Fbulan., 2020:

1. Indonesia, dwisatriaws Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik. "Artikel Hukum [Umum - General]." http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/umum/63-rancangan- peraturan/rancangan-peraturan-pemerintah/2301-rancangan-undang- undang-tentang-aparatur-sipil- negara.html#:~:text=Tujuan%20Nasional%20seperti%20tercantum%20d alam,perdamaian%20abadi%2C%20dan%20keadilan%20s, 2010: 1.

Karim, Adiwarman A, and Oni Sahroni. Maqashid Bisnis Dan Keuangan Islam: Sintesis Fikih Dan Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Page 197: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

Kurniawan, Muhammad. "Wakaf Produktif Dan Pemberdayaan

Ekonomi Umat." ASAS JURNAL HUKUM DAN EKONOMI ISLAM Vol 5, No 1 , 2013:43.

Mardani, Dr. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2015.

Medias, Fahmi. "Wakaf Produktif Dalam Perspektif Ekonomi Islam." La_Riba 4 (1) https://doi.org/10.20885/lariba.vol4.iss1.art5., 2017: 71-86.

Munir, Zainal Arifin. "REVITALISASI MANAJEMEN WAKAF SEBAGAI PENGGERAK."https://media.neliti.com/media/publications/23663-ID- revitalisasi-manajemen-wakaf-sebagai-penggerak-ekonomi- masyarakat.pdf, 2013: 1-10.

Na’im, Akhsan, and Hendry Syaputra. -kewarganegaraan-suku-bangsa- agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.pdf. Jakarta: Katalog BPS, 2011.

Nafis, M. Cholil. "Aplikasi Wakaf Uang Di Indonesia." Al-Awqaf: Jurnal Wakaf Dan Ekonomi Islam 4 (2), 2011: 37–50.

Nasution, Mustafa Edwin. Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam Peluang Dan Tantangan Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Umat. Depok: PSTTI- UI., 2006.

Ardi La Madi Sensus. "Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Provinsi Sulawesi Selatan." http://ardi- lamadi.blogspot.com/2013/07/jumlah-penduduk-berdasarkan-agama- di_8328.html, 2010.

Rifyal Zuhdi Gultom, Annisa Qadarusman Tini. "Pembangunan Infrastruktur dalam Islam: Tinjauan Ekonomi dan Sosial ." Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(02), 2020, 203-211 Available at http://jurnal.stie- aas.ac.id/index.php/jie, 2020: 1-9.

Suci Rahmalia, dkk. "PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGANGGURAN , DAN KEMISKIAN." Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan, Volume 1, Nomor 1, 2019: Hal 21-36.

Wakaf, Direktorat Pemberdayaan. "Jumlah Tanah Wakaf Seluruh Indonesia. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam." Departemen Agama Republik Indonesia. n.d.

Wikipedia. "Sensus Penduduk Indonesia 2010. https://id.wikipedia.org/wiki/Sensus_Penduduk_Indonesia_2010#:~:text=Menurut%20publikasi%20BPS%20pada%20bulan,1%2C49%0persen%20per%20tahun., 2010: 1.

Page 198: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Zamhari, Arif. "“Implementasi Lembaga Keuangan Syariah Dalam Pengembangan Wakaf Uang Di Indonesia." Pengembangan Wakaf Uang Di Indonesia.” Al-Awqaf: Jurnal Wakaf Dan

Ekonomi Islam 4 (2), 2011:51-60.

Page 199: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

GENERASI MILENIAL BERMENTAL BAJA SEBAGAI MODAL UTAMA BANGKITNYA INDONESIA

Agung Taufiq Islam. H (Program Studi Pendidikan Agama Islam) 2010119026

Page 200: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

1. PENDAHULUAN

erlabuhnya hiruk pikuk kehidupan adalah cerminan dari

waktu dan zaman yang terus saja berubah. Era milenial

mendorong kita untuk terus beradaptasi dengan

pergeseran zaman yang begitu cepat. Dalam pergeseran

tersebut banyak hal yang perlu dipersiapkan, bukan hanya

monoton pada teknologi dan informasi saja. terlebih lagi dari

sumber daya manusia. Generasi muda adalah modal yang perlu

disiapkan mulai sekarang. Banyak hal genting kedepannya telah

tersaji untuk mereka. Problema seperti hoax, isu politik, adu

domba atas perbedaan pendapat, food, dan fashion, telah

menjadi makanan keseharian sejak lama. "Hoax itu pembunuhan

karakter yang berbeda dengan kritik. Kalau kritik silakan, tapi

kalau hoax saya anti, karena merupakan manipulasi,

kecurangan, yang dapat menjatuhkan orang lain," ujar

Komarudin dalam acara Deklarasi Masyarakat Anti Hoax di

Jakarta, Minggu (8/1). Sebagaimana yang di ucapkan

Komaruddin bahwan hoax itu pembunuh karakter, tapi harus

juga diketahui bahwa sekalipun hoax itu pembunuh karakter

bagi mereka yang bermental baja hoax bukanlah apa-apa,

bahkan dianggap seperti iklan di tv.

Dengan lancarnya informasi dan diikuti oleh perubahan

zaman yang gesit menunjang problema itu hingga menjamur

dan seakan tak punya solusi, padahal peluang besar terhadap

masalah tersebut telah di dapat melalui mental pemuda

milenial. Pemikiran pemuda bahkan banyak mengubah tatanan

hidup negara untuk lebih efisien dan tenang menghadapi

problema yang tengah dihadapi. Salah satunya dalam sejarah

dulu, pemuda Indonesia memegang peran penting dalam

memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui organisasi

pergerakan, ide dan gagasan mereka. Lahirnya gerakan pemuda

Indonesia berawal dari kebijakan politik etis yang menyadarkan

B

Page 201: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

orang-orang pribumi terhadap nasionalisme. Momen ini yang

menjadi titik awal semangat para pemuda untuk bersatu

memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Mentalitas pemuda yang labil tidak termasuk dari modal

utama kebangkitan bangsa. Beberapa dari mereka mudah

tumbang hanya karena masalah kecil seperti diputuskan pacar.

Negara tidak membutuhkan mereka dengan model seperti itu.

Generasi muda sekarang kerap kali menggoyahkan harapan

tersebut. Padahal di pundak mereka telah ditunggangi beban

yang berat perihal nasib Indonesia yang akan datang. Mentalitas

pemuda generasi Milenial menjadi permasalahan yang urgent

untuk dibahas dan perlu dipertimbangkan. Jangan sampai

Indonesia kehabisan harapan jika pemuda terlanjur apatis

perihal negara. Bukan maksud melebih-lebihkan atau

menakutkan tapi memang kenyataannya begini.

Berbicara tentang generasi milenial seakan tak pernah

habis. tatkala kita disuguhkan untuk membahas hal itu maka,

seketika kita akan terbayang mereka dengan wajah muda, badan

tegap, dan penuh energi. Dengan pembawaan yang seperti itu,

tak salah lagi jika pemuda bisa menjadi garis terdepan atau

bahkan ujung tombak dari suatu solusi. Karena dengan

partisipasi yang benar dan semangat juang dari mereka, masalah

apapun dapat teratasi. Peran penting telah tercatat dalam

sejarah perjuangan bangsa indonesia yang di mulai dari

pergerakan budi utomo tahun 1908, sumpah pemuda 1928,

proklamasi kemerdekaan 1945, pergerakan pemuda, pelajar,

dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan

mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan orde

baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa

Indonesia memasuki reformasi. Sejara ini menjadi salah satu

bukti bahwa pemuda selama ini mampu berperan aktif sebagai

Page 202: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

pionir dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan

bangsa.

Pemuda tidak dapat dibatasi pada umur saja, tapi juga

tentang jiwa, semangat, dan pemikiran. Namun, pada dasarnya

seorang pemuda adalah mereka dengan umur 18 tahun sampai

dengan 35 tahun (RUU Kepemudaan). Pada umur yang seperti

itu akan terjadi progres yang sangat berarti untuk masa

depannya. Dengan dimulainya pencarian jati diri, mencoba hal

yang baru, dan tertarik akan tantangan. Di usia awal seorang

pemuda mungkin saja mereka akan mendapat gelar sebagai

mahasiswa. Menjadi seorang mahasiswa adalah sebuah

kebanggaan tersendiri bagi sebagian orang, terlebih lagi

teruntuk mereka yang bernama pamuda.

Mahasiswa dalam sejarahnya telah terukir indah akan

perjuangannya dalam sejarah. Salah satunya adalah dengan

lahirnya gerakan mahasiswa 1998 yang menjadi patron baik

demi bangkitnya Indonesia. gerakan mahasiswa 1998 telah

belajar banyak dari gerakan 1966 dengan mengubah pola

gerakan dari kekuatan ekslusif ke inklusif dan menjadi bagian

dari kekuatan rakyat. Sasaran dari tuntutan “Reformasi” gerakan

mahasiswa dan kelompok-kelompok lain yang beroposisi

terhadap rezim Orde Baru, antara lain adalah perubahan

kepemimpinan nasional. Soeharto harus diruntuhkan dari

kekuasaan, tidak akan ada reformasi selama Soeharto masih

berkuasa. Namun demikian, kenyataan menunjukkan suara-

suara kritis yang menuntut perubahan, tidak mendapatkan

jawaban sebagaimana yang diharapkan dari rezim yang

berkuasa, terlebih oleh Golongan Karya (Golkar) yang dengan

enteng mencalonkan kembali Soeharto. Berbagai kontroversi

kemudian timbul dimasyarakat, berkenaan dengan pengalihan

kekuasaan ini. mereka hanya dipersatukan oleh isu utama

perlunya Soeharto dipaksa untuk mengundurkan diri. Soal yang

Page 203: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

terjadi kemudian, agaknya tidak jauh dari antisipasi mahasiswa

dan pro reformasi.

Tetapi bagaimanapun, mahasiswa 1998 melalui

perjuangannya telah memberikan sesuatu hal yang monumental

bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan tatanan kenegaraan

yang lebih baik di masa depan.

Satu hal yang harus diingat, Reformasi Total merupakan

sebuah proses yang tidak sekali jadi, tetapi membutuhkan waktu

dan partisipan yang tak sedikit. Melalui peristiwa ini sudah dapat

memberi gambaran kepada kita bahwa peran mahasiswa sangat

penting demi sebuah perubahan untuk Indonesia gemilang.

Makanya, tak heran jika seorang pemuda dikatakan sebagai

Agent of Change. Sebuah harapan pebar terhadap perubahan

dan kebangkitan bangsa pastinya akan terjai di tangan pemuda.

Entah itu perubahan menuju sisi yang baik atau bahkan

sebaliknya, perubahan menuju sisi yang lebih buruk. Karena

waktu pasti akan bergulir dan tibalah masanya generasi muda

Gambar 1. Pergerakan Mahasiswa 1998

Page 204: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

yang akan memegang penuh control dari negeri ini. apalagi yang

bisa diharapkan sebuah Negara selain generasi yang mereka

miliki?

Mahasiswa yang dalam artiannya adalah pemuda generasi

bangsa sebagai Agent of Change perlu diperhatikan dalam

segala aspek yang dapat menunjang keberlangsungan masa

depan bangsa. Tantangan telah tersedia hangat untuk mereka.

Mulai dari hoax, Isu politik, dan termasuk juga revolusi industri

yang terus saja menjamur akhir-akhir ini menjadi misi utama

agar tercapainya regenerasi yang lebih progress ke arah positif

kelak.

Jika dipandang dari segi pendidikan walau masih banyak

kekurangan yang dalam artiannya belum sempurna namun, itu

sudah cukup sebagai bekal intelektual dalam mengarungi

perubahan yang di maksud tadi. Pendidikan yang diemban

cukup lama dibangku sekolah sudah mencakup pembelajaran

yang universal di bidang sosial, politik dan ekonomi.

Pendidikan yang sudah dianggap cukup, nyatanya belum

mampu menyelesaikan problem yang tengah dihadapi oleh

pemimpin negeri ini. Karena kita kekurangan salah satu aspek

penting yang sangat urgent yaitu mentalitas personal seorang

pemimpin. Soal kepemimpinan semua orang sudah tahu betapa

pentingnya posisi yang satu ini.

Seorang pemimpin agaknya harus mengantongi solusi

yang satu ini, yakni mental baja. Seorang dengan mental baja

akan tetap berdiri walau sendiri atas keputusan yang

dianggapnya benar. Badai topan mungkin saja akan menjadi

sarapannya di pagi hari. Bergaul dengan siapa saja tanpa

mementingkan gengsi. Tetap lahap makan siang walau di

warung kaki lima.

Page 205: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

Sebut saja namanya Dahlan Iskan. Dalam buku Dahlan

Islan Sang Pendobrak diceritakan dengan gamblang perihal

karakter dan mental seorang Dahlan iskan. Ketika menjabat

sebagai mentri BUMN, Dahlan Iskan mampu menolak mentah-

mentah rayuan dunia selebritis seperti gaya hidup huru-hara,

bermanja-manja dengan kesusahan, berpemampilan elitis, dan

seterusnya. Dahlan memastikan dirinya tidak butuh dengan

segala kesenangan seperti itu. Dia sudah puas dengan melihat

perusahaannya berjalan lancar dan terus maju ke depan.

Dalam satra Yunani kuno, digambarkan bahwa sosok anak

zaman adalah “satria yang entah datang dari mana menyeruak

ke tengah-tengah pertempuran menghancur leburkan pasukan

mendol dan memakan daging manusia. Satria itu mereka sebut

Si Putra Gothic. Artinya satria yang datang dari cela-cela

kegelapann karena dia bukan berasal dari keluarga berdarah

biru kerajaan”.

Dahlan Iskan dalam buku tersebut disebutkan sebagai

anak zaman. Yang berarti orang yang jiwanya tidak mati diimpit

keadaan dan tidak hanyut dimakjakan kesuksesan, itu ibarat

Gambar. 2 Dahlan Iskan

Page 206: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

permata yang tidak kehilangan cahayanya walaupun dipendam

di dalam perut bumi.

Mereka yang bermental sebagai anak zaman sejatinya

adalah orang-orang dengan mental baja. Tetap bertahan dengan

kesengsaraan dan tetap sederhana di tengah gelimangan

kemewahan. Sederhana di tengah gelimangan kemewahan

bukan berarti tidak mensyukuri pemberian dari yang maha

kuasa. Tapi lebih daripada itu, mereka justru lebih menghargai

pemberian dari tuhan dengan memakainya secara sederhana.

Mental baja sebagai modal utama yang harus dimiliki

pemuda masa kini dikarenakan banyak hal urgen di dalamnya.

Bukan hanya sekedar memiliki masa depan yang menjanjikan,

tapi lebih dari pada itu. Bermental baja membuat seseorang

lebih tenang menjalani hidup di atas pilihannya sendiri.

Pergerakan zaman begitu cepat dan tak disangka-sangka.

Banyak saja hal baru yang akan kita temui di zaman yang

mendatang nanti. Pergejolakan itu cenderung membuat

pemuda terlena dan mengikuti arus begitu saja. Sekedar gengsi

melupakan hal pokok, atau bahkan lebih parah jika melakukan

tantangan hanya untuk mendapat predikat viral, terkenal, hits,

atau yang lainnya.

Pemuda yang dibekali dengan mental baja dan pendidikan

yang memadai menjadi harapan baru untuk Indonesia yang lebih

gemilang. Meski masih banyak yang dibutuhkan negeri ini, tapi

taka da lagi yang lebih penting dibandingkan dengan generasi

penerus bangsa.

Dalam kehidupan sosial terutama di lingkungan sekitar

mental baja itu dapat di asah. Memberikan kesadaran

terkaitbaik buruknya gejolak perubahan zaman adalah salah

satunya. Ungkapan yang menyebutkan “terbentur, terbentur,

terbentuk” benar adanya. Dengan banyaknya masalah yang di

Page 207: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Indonesia Maju di Tangan Generasi Milenial

hadapi di masa muda dapat membentuk mental baja dengan

sendirinya.

Negeri ini butuh orang yang berani melawan ganasnya

virus korupsi yang sudah merasuk ke segala lini kehidupan. Kalau

perlu, harus ada yang berani melempar wajah koruptor dengan

air comberan. Tidak peduli para koruptor itu marah, akan

manuntut balik atau bahkan menggunakan partainya untuk

ngebukin kita.

Persetan dengan semua itu. Sebab, para koruptor di

negeri ini sudah membuat sendiri aturan main yang

membetengi diri mereka hingga menjadi imun dan selalu

melindungi segala ulah mereka. Seorang wrartawan Irak saat

melemparkan sepatunya ke wajah George W. Bush, berkata,

“apapun ucapan Bush, dialah penjahat yang sesungguhnya.

Sebab, dia telah membuat hancur sebuah negara merdeka.

Mengubah masa depan adalah tugas kita bersama.

Pemerintah dan rakyat harus satu tekad, bersama-sama bekerja

keras meraih masa depan bangsa yang makmur dan sejahtra

lahir dan batin. Tanpa kerja keras yang stimulan, mustahil

kemakmuran dan kesejahteraan bisa kita raih.

Oleh karena itu, sebagai seorang pemuda, persiapkanlah

mental itu sebaik mungkin, sedini mungkin, sekuat mungkin. Kita

belum tahu, tantangan apa lagi yang akan disuguhkan untuk kita

di masa yang akan datang. Pemuda dengan potensi terbesar dan

rasa ingin tahu yang tiada tanding menjadi peluang memberikan

stimulant yang sempurna untuk mendapatkan mental baja yang

dimaksud.

Page 208: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin

| Dies Natalis ke-55 IAIN/UIN Alauddin Makassar

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Solihin. 2013. Dahlan Islan Sang Pendobrak. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Kavtania. 2015. Pergerakan mahasiswa dari masa ke masa. [internet]. https://kavtania.blogspot.com/2015/05/pergerakan-mahasiswa-dari-masa-ke-masa.html.

Ummi maulidatul. 2019. Pentingnya Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Kemajuan Bangsa Indonesia. [internet]. https://www.kompasiana.com/ummimaulidatul/5cceac9c95760e633d741096/pentingnya-peran-pemuda-dan-mahasiswa-untuk-kemajuan-bangsa-indonesia?page=all#section1.

Page 209: Indonesia Maju di Milenial - UIN Alauddin