Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

10
Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle Melalui Web Portal Berbasis Ontologi Lailatul Hidayah, Umi Laili Yuhana, Diana Purwitasari Jurusan Teknik Informatika,Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: [email protected] , [email protected] , [email protected] Abstrak Pemanfaatan teknologi untuk kepentingan pendidikan bukan merupakan isu baru. Salah satunya yaitu Learning Management System(LMS). LMS ini telah banyak diterapkan di Indonesia. Selain sebagai manajemen perkuliahan, forum pengajar dan pelajar, LMS juga digunakan sebagai sumber referensi materi pembelajaran. Berbagai fasilitas dan kemudahan ditawarkan oleh LMS. Moodle, sebagai salah satu jenis LMS mempunyai penyimpanan materi kuliah yang telah diupload. Koleksi materi ini amat penting bagi para siswa. Penyusun mengusulkan sebuah sistem yang dapat menyajikan materi dari beberapa sistem berbasis Moodle dengan bantuan web service sehingga siswa cukup mengunjungi aplikasi yang berbasis web ini untuk dapat mengakses materi-materi dalam beberapa situs elearning. Materi-materi tersebut dikelompokkan berdasar standar klasifikasi tertentu agar memberi kemudahan kepada pengguna dalam pencarian. Sistem kolaborasi memanfaatkan plug-in web service dari Moodle yaitu OKTech Web Service Untuk uji coba digunakan standar klasifikasi dalam domain rekayasa perangkat lunak yaitu Software Engineering Body of Knowledge (SWEBOK). Mesin pencariannya dirancang dengan model sistem pencarian berbasis konteks dengan bantuan ontologi. Uji coba dilakukan dengan tiga server e-learning berbasis Moodle di lingkungan intranet Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Sistem yang diberi nama eduPortal ini telah dapat mengambil data dari beberapa e-learning dengan menggunakan teknologi web service sehingga dengan sistem ini seorang siswa akan dapat melihat materi dari beberapa e- learning. Dengan ontologi, aplikasi ini terbukti dapat memodelkan manajemen dokumen sesuai dengan SWEBOK dan mewujudkan sistem pencarian berbasis konteks. Kata kunci: Kolaborasi Moodle, Web Semantik, SWEBOK. I. Pendahuluan Media pembelajaran siswa sangat beragam dan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Moodle sebagai salah satu Learning Management System (LMS) telah banyak digunakan di sekolah-sekolah dan universitas sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Selain berperan sebagai sarana komunikasi pengajar dengan para murid atau mahasiswa, Moodle juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai sumber bacaan atau bahan lain yang berkaitan dengan materi pengajaran seperti jurnal atau artikel ilmiah. Para siswa dapat memanfaatkan bahan-bahan ini sebagai penunjang pembelajaran mereka. Namun terkadang situs sekolah/universitas mereka tidak menyediakan materi yang cukup lengkap sehingga siswa perlu mencari di situs lain. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, perlu kiranya sebuah web portal yang menyediakan materi pembelajaran yang didapat dari beberapa situs elearning. Dalam lingkup kuliah atau topik yang sama dimungkinkan bahwa dalam satu situs atau dalam hal ini satu sistem Moodle saja tidak cukup sebagai referensi. Materi yang disajikan untuk suatu kursus atau kuliah tertentu sering kali kurang lengkap. Dengan menggabungkan beberapa sistem Moodle diharapkan terwujudnya suatu kolaborasi yang dapat melengkapi materi yang kemudian ditampilkan dalam web ini. Kolaborasi ini dimungkinkan akan menghasilkan beberapa materi dalam jumlah yang cukup besar dan dari berbagai kursus atau mata kuliah dalam e-learning. Sebuah model sistem yang mengatur penyusunan penyimpanan dokumen pun diperlukan. Dokumen-dokumen materi tersebut perlu diklasifikasikan agar lebih mudah untuk dicari. Salah satu model penyimpanan data baru yaitu dengan basis data semantik. Model semantik membuat sistem mengenali jati diri sebuah objek. Dalam hal pencarian, sistem dimungkinkan memberikan pencarian berbasis konteks. Model ini membutuhkan ontologi dalam implementasinya. Ontologi yaitu sebuah spesifikasi eksplisit dari sebuah domain atau bidang tertentu. Ontologi membantu menjelaskan hubungan keterkaitan antara satu objek dengan objek lain. Dalam hal manajemen dokumen, hal ini sangat bermanfaat untuk membuat keterkaitan antara satu dokumen dengan dokumen lainnya.

Transcript of Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

Page 1: Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle Melalui Web Portal Berbasis

Ontologi Lailatul Hidayah, Umi Laili Yuhana, Diana Purwitasari

Jurusan Teknik Informatika,Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Pemanfaatan teknologi untuk kepentingan pendidikan bukan merupakan isu baru. Salah satunya yaitu Learning Management System(LMS). LMS ini telah banyak diterapkan di Indonesia. Selain sebagai manajemen perkuliahan, forum pengajar dan pelajar, LMS juga digunakan sebagai sumber referensi materi pembelajaran. Berbagai fasilitas dan kemudahan ditawarkan oleh LMS. Moodle, sebagai salah satu jenis LMS mempunyai penyimpanan materi kuliah yang telah diupload. Koleksi materi ini amat penting bagi para siswa. Penyusun mengusulkan sebuah sistem yang dapat menyajikan materi dari beberapa sistem berbasis Moodle dengan bantuan web service sehingga siswa cukup mengunjungi aplikasi yang berbasis web ini untuk dapat mengakses materi-materi dalam beberapa situs elearning.

Materi-materi tersebut dikelompokkan berdasar standar klasifikasi tertentu agar memberi kemudahan kepada pengguna dalam pencarian. Sistem kolaborasi memanfaatkan plug-in web service dari Moodle yaitu OKTech Web Service Untuk uji coba digunakan standar klasifikasi dalam domain rekayasa perangkat lunak yaitu Software Engineering Body of Knowledge (SWEBOK). Mesin pencariannya dirancang dengan model sistem pencarian berbasis konteks dengan bantuan ontologi.

Uji coba dilakukan dengan tiga server e-learning berbasis Moodle di lingkungan intranet Teknik Informatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Sistem yang diberi nama eduPortal ini telah dapat mengambil data dari beberapa e-learning dengan menggunakan teknologi web service sehingga dengan sistem ini seorang siswa akan dapat melihat materi dari beberapa e-learning. Dengan ontologi, aplikasi ini terbukti dapat memodelkan manajemen dokumen sesuai dengan SWEBOK dan mewujudkan sistem pencarian berbasis konteks.

Kata kunci: Kolaborasi Moodle, Web Semantik, SWEBOK.

I. Pendahuluan Media pembelajaran siswa sangat beragam dan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Moodle sebagai salah satu Learning Management System (LMS) telah banyak digunakan di sekolah-sekolah dan universitas sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Selain berperan sebagai sarana komunikasi pengajar dengan para murid atau mahasiswa, Moodle juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai sumber bacaan atau bahan lain yang berkaitan dengan materi pengajaran seperti jurnal atau artikel ilmiah. Para siswa dapat memanfaatkan bahan-bahan ini sebagai penunjang pembelajaran mereka. Namun terkadang situs sekolah/universitas mereka tidak menyediakan materi yang cukup lengkap sehingga siswa perlu mencari di situs lain. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, perlu kiranya sebuah web portal yang menyediakan materi pembelajaran yang didapat dari beberapa situs elearning. Dalam lingkup kuliah atau topik yang sama dimungkinkan bahwa dalam satu situs atau dalam hal ini satu sistem Moodle saja tidak cukup sebagai referensi. Materi yang disajikan untuk suatu kursus

atau kuliah tertentu sering kali kurang lengkap. Dengan menggabungkan beberapa sistem Moodle diharapkan terwujudnya suatu kolaborasi yang dapat melengkapi materi yang kemudian ditampilkan dalam web ini. Kolaborasi ini dimungkinkan akan menghasilkan beberapa materi dalam jumlah yang cukup besar dan dari berbagai kursus atau mata kuliah dalam e-learning. Sebuah model sistem yang mengatur penyusunan penyimpanan dokumen pun diperlukan. Dokumen-dokumen materi tersebut perlu diklasifikasikan agar lebih mudah untuk dicari. Salah satu model penyimpanan data baru yaitu dengan basis data semantik. Model semantik membuat sistem mengenali jati diri sebuah objek. Dalam hal pencarian, sistem dimungkinkan memberikan pencarian berbasis konteks. Model ini membutuhkan ontologi dalam implementasinya. Ontologi yaitu sebuah spesifikasi eksplisit dari sebuah domain atau bidang tertentu. Ontologi membantu menjelaskan hubungan keterkaitan antara satu objek dengan objek lain. Dalam hal manajemen dokumen, hal ini sangat bermanfaat untuk membuat keterkaitan antara satu dokumen dengan dokumen lainnya.

Page 2: Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

II. Kolaborasi Moodle sebagai Penyedia Materi E-learning

2.1 E-learning E-learning yang merupakan kependekan dari electronic learning, telah dikenal cukup luas di Indoensia. E-learning adalah pembelajaran (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau internet[1]. E-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan menggunakan teknologi Internet (biasanya melalui LMS). Peran siswa dalam pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas. Kemudian tugas dievaluasi oleh guru. Sebaliknya, e-learning 2.0 memiliki penekanan pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial (social networking) seperti blog, wiki, podcast dan Second Life. Fenomena ini juga telah disebut sebagai Long Tail learning. Moodle adalah salah satu CMS (Content Management System) yang mengkhususkan diri untuk pembelajaran jarak jauh (eLearning). CMS (Content Management System) adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola dan memfasilitasi proses pembuatan, pembaharuan, dan publikasi content secara bersama (collaborative content management). Content mengacu pada informasi dalam bentuk teks, grafik, gambar maupun dalam format-format lain yang perlu dikelola dengan tujuan memudahkan proses pembuatan, pembaharuan, distribusi, pencarian, analisis, dan meningkatkan fleksibilitas untuk ditransformasikan ke dalam bentuk lain. Terminologi CMS sendiri cukup luas, di antaranya mencakup software aplikasi, database, arsip, workflow, dan alat bantu lainnya yang dapat dikelola sebagai bagian dari mekanisme jaringan informasi suatu perusahaan maupun global. Sebagai sebuah e-Learning CMS (Content Management System), Moodle sering juga disebut sebagai Learning Management Systems (LMS) atau Virtual Learning Environments (VLE), sebuah aplikasi yang dibuat untuk membantu pelaksanaan belajar secara virtual

2.2 Kolaborasi E-learning

Sebagai tempat penyimpanan materi, e-learning amat potensial sebagai rujukan pencarian. Terwujudnya suatu kolaborasi e-learning akan memperkaya referensi terutama mengenai kursus-kursus yang ada. Dengan demikian pengguna dimudahkan dalam mencari materi karena cukup mengunjungi sistem kolaborasi tersebut. Suatu bahan referensi bukan hanya milik suatu e-learning tapi juga terdapat dalam sistem kolaborasi sehingga dalam kursus yang sama, setiap e-learning dapat saling melengkapi referensi. Lebih jauh lagi,

dengan adanya penataan dokumen sesuai standar klasifikasi tertentu pengguna akan merasa lebih mudah dalam melihat materi.

III. Pemodelan Sistem untuk Kolaborasi Moodle 3.1 Web Service

Web service merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk memungkinkan interaksi interopable mesin-ke-mesin melalui jaringan[4]. Web Service memiliki antar muka yang dideskripsikan dalam format yang dapat diproses oleh mesin (secara spesifik : WSDL / Web Service Definition Language). Sistem lain berinteraksi menggunakan pesan SOAP (Simple Object Access Protocol) yang biasanya dibawa dengan protokol HTTP dengan format XML serialisasi

Dengan menggunakan Web Service, aplikasi Anda dapat mempublikasikan fungsinya atau pesan ke seluruh dunia. Web services menggunakan XML untuk membentuk dan untuk memecahkan kode data, dan SOAP untuk mengangkut itu (menggunakan protokol terbuka).

Dalam melaksanakan fungsionalitasnya, web service mempunyai beberapa komponen, yaitu :

• SOAP (Simple Object Access Protocol)

SOAP adalah sebuah protokol untuk mengakses Web Service. Bagi sebuah aplikasi, kemampuan untuk berkomunikasi dengan program-program di internet sangat penting

• UDDI (Universal Description, Discovery and Integration)

UDDI adalah layanan direktori di mana perusahaan dapat mendaftar dan mencari Web Service.

UDDI singkatan dari Universal Description, Discovery and Integration. UDDI merupakan sebuah direktori untuk menyimpan informasi tentang web service. UDDI merupakan sebuah direktori web service yang dijelaskan oleh WSDL. UDDI berkomunikasi via SOAP dan dibangun ke dalam platform Microsoft NET.

UDDI menggunakan World Wide Web Consortium (W3C) dan Internet Engineering Task Force (IETF) Internet standar seperti XML, HTTP, dan protokol DNS.

UDDI menggunakan WSDL untuk menggambarkan interface ke web layanan. Selain itu, fitur program lintas platform dibahas dengan mengadopsi SOAP, dikenal sebagai Protokol XML spesifikasi pesan yang ditemukan di situs Web W3C.

Page 3: Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

• WSDL (Web Services Description Language)

WSDL merupakan singkatan dari Web Services Description Language. WSDL merupakan sebuah dokumen XML.dan digunakan untuk menggambarkan layanan Web service. WSDL juga digunakan untuk mencari web service. Ini menentukan lokasi layanan dan operasi (atau metode) pelayanan yang dideskripsikannya.

Dalam penggunaan web service di Moodle, terdapat suatu plug-in yang siap pakai. Dalam modul ini telah tersedia beberapa contoh fungsi untuk mengambil data dari situs Moodle. Modul ini bernama OKTech Web Services[7]. Modul yang dikembangkan dengan teknologi NuSOAP ini telah mencapai versi rilis 1.6.5 sejak diluncurkan pada tahun 2006

3.2 Web Semantik

Web semantik mendeskripsikan objek dengan cara yang dapat dimengerti oleh komputer sehingga komputer bukan hanya mengenali suatu objek sebagai teks tetapi juga mengerti hakikat atau arti dari objek tersebut. Web semantik menjelaskan hubungan antar objek (seperti misalnya A bagian dari B dan Y adalah anggota Z) dan sifat atau properti dari objek (seperti ukuran, berat, usia, dan harga). Istilah web semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web[2]

3.3 Ontologi Ontologi, secara filosofis, dapat diartikan sebagai ilmu untuk menjadi atau menjelaskan tentang eksistensi

sesuatu. Neches dan rekannya (1991) memberikan definisi awal tentang ontologi yaitu: “Sebuah ontologi merupakan definisi dari pengertian dasar dan relasi vocabulary dari sebuah area sebagaimana aturan dari kombinasi istilah dan relasi untuk mendefinisikan vocabulary”[5]

Web Ontologi Language (OWL) adalah suatu bahasa yang dapat digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang bukan sekedar menampilkan informasi tersebut pada manusia, melainkan juga yang perlu memproses isi informasi. Ontologi sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk mendeskripsikan arti dan relasi dari istilah-istilah. Deskripsi tersebut berisi classes, properties, dan instances. Deskripsi ini dapat membantu sistem komputer dalam menggunakan istilah-istilah tersebut dengan cara yang lebih mudah.

3.4 Latent Semantic Analysis (LSA) Metode ini berperan sebagai pembangkit rekomendasi klasifikasi dokumen ke dalam suatu kategori. Lebih lengkap mengenai materi ini dijelaskan pada Yuniar, 2010[3]

3.5 Analisis Sistem ini diberi nama “EduPortal” yang merupakan kependekan dari Education Portal. Diberi nama demikian karena sistem ini merupakan sebuah portal atau pintu akses ke materi-materi pembelajaran atau edukasi ke situs-situs pembelajaran elektronik yang telah terdaftar sebelumnya, untuk selanjutnya disebut sebagai situs moodle anggota.

Administrator

User

eduPortal

Oracle Text

Ontology

E-learning B

Context search

Content search

Tag Recommender

Javazoom upload beanWeb

service

Temporary database

Education material

Education material

Keyword(s)

Result search

Html requestresponse

Education material

Proses upload

Proses download

Proses pencarian

E-learning CE-learning A

Page 4: Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

Gambar 1 Arsitektur Sistem eduPortalTerdapat beberapa sistem e-learning berbasis Moodle. Dalam hal ini diwakili oleh beberapa komputer server. Dalam Gambar 1, diwakili oleh e-learning A,B dan C. E-learning A, B, dan C bergabung menjadi anggota dalam sistem eduPortal. Dengan mengakses eduPortal, seorang pengguna dapat mengakses e-learning A, B, dan C sekaligus. Hal ini akan berbeda jika pengguna langsung mengakses salah satu e-learning. Dalam Gambar 1 dicontohkan pengguna mengakses e-learning C. Jika langsung mengakses e-learning C, seorang pengguna tentu tidak dapat mengakses e-learning lainnya dalam waktu yang bersamaan.

Arsitektur sistem EduPortal dapat dilihat pada Gambar 1. Arsitektur pada Gambar 1 menggambarkan sistem eduPortal secara garis besar. Seorang user atau pengguna dapat mengakses materi-materi dari e-learning lain melalui sistem eduPortal. Elearning lain diambil datanya secara berkala oleh cron job, suatu media penjadwalan suatu tugas. Data tersebut disimpan sementara di dalam temporary database. Setiap kali cron job berjalan, data sementara itu akan dihapus dan diganti dengan data baru dari hasil pekerjaan cron job. Admin eduPortal mempunyai peran penting dalam sisi manajemen dokumen dari aplikasi eduPortal ini.Sementara data mengenai kursus dari berbagai elearning yang diakses pengguna itu bersifat sementara, Admin mempunyai peran dalam mengupdate basis data eduportal yang menyimpan struktur ontologi..

Secara garis besar, kebutuhan yang hendak dipenuhi oleh keberadaan sistem EduPortal ini sebagai berikut :

- Fungsi mengakses materi pembelajaran dari beberapa situs Moodle

- Fungsi mengupdate basis data untuk kolaborasi sistem portal setiap selang waktu tertentu

- Fungsi Mencari dokumen yang relevan dengan kata kunci tertentu

- Fungsi Menampilkan judul dan ringkasan dokumen-dokumen terbaru dari beberapa situs berbasis moodle

- Fungsi Menampilkan judul dan ringkasan dokumen-dokumen dengan kategori tertentu dari beberapa situs berbasis moodle

- Fungsi pendaftaran anggota

IV. Implementasi Purwarupa Kolaborasi Moodle

4.1. Oracle Text

Dalam peng-implementasian sistem ini, Oracle Text memegang peranan yang sangat penting. Oracle Text, teknologi temu kembali informasi yang terintegrasi dari Oracle[8], merupakan bagian dari edisi Oracle11g

Standard dan Enterprise. Oracle Text menggunakan SQL standar untuk mengindekskan, mencari dan menganalisa teks dan dokumen yang disimpan dalam basis data Oracle, dalam file-file dan di Web. Oracle Text dapat melakukan analisa linguistik terhadap dokumen-dokumen. ; mencari teks menggunakan berbagai macam strategi termasuk pencarian kata kunci, queri kontekstual, operasi-operasi Boolean, pencocokkan pola, queri-queri bertema tercampur, pencarian HTML/XML berdasar bagian, dll[6]. Oracle Text sangat baik untuk queri-queri tercampur misalnya hal-hal yang melibatkan atribut relasional terstruktur seperti layaknya teks. Oracle Text dapat menghasilkan berbagai macam format hasil pencarian antara lain teks tanpa format, HTML yang dilengkapi dengan penandaan pada kata-katanya, dan juga format dokumen asli. Oracle Text mempunyai fasilitas untuk berbagai macam bahasa dan menggunakan teknologi pemberian rangking secara relevan yang canggih untuk meningkatkan kualitas pencarian. Oracle Text menawarkan solusi yang lengkap bagi masalah pencarian teks. Oracle Text telah tersedia dalam paket baik Oracle11g edisi standar maupun edisi Enterprise. Bagi pengguna basis data Oracle, dengan Oracle Text mereka tak perlu lagi membeli dan mengintegrasikan sistem lain sebagai pencarian teks. Oracle Text menyediakan pengindeksan khusus untuk aplikasi pengolah teks yang sudah umum seperti pencarian di web, katalog bisnis online, klasifikasi dokumen, penyimpanan teks dalam jumlah besar (warehouse, libraries) Oracle Text dapat menyaring dan meng-ekstrak isi dari beberapa format dokumen yang berbeda. Ia mendukung banyak tipe format dokumen termasuk di dalamnya dokumen Office, PDF, HTML dan XML. Oracle Text menawarkan sekumpulan fitur multibahasa. Fitur ini memungkinkan pencarian dalam bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Jerman, Jepang, Korea, Cina yang tradisional dan yang standar.

4.2. Perancangan

Perancangan Diagran Kelas Aplikasi ini terdiri atas kelas-kelas yang tergabung dalam lima paket,antara lain : 1. ResourceDownload

Paket ini terdiri atas kelas-kelas yang menangani masalah download

2. DataProcessing Paket ini merupakan paket utama dan menangani sebagian besar proses dalam aplikasi ini. Perincian terdapat di lampiran A

3. Upload Seperti namanya, paket ini menangani masalah upload.

4. Svd

Page 5: Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

Paket ini khusus menangani masalah pembangkit rekomendasi kategori saat admin meng-upload file materi.

5. ConnectionPackage Paket ini berperan sebagai konektor dengan basis data.

Perancangan Model Data a. Model Data Kolaborasi E-learning Informasi yang didapat dari berbagai situs e-learning disimpan dalam suatu model tabel relasional. Model ini terdiri dari 2 tabel yaitu tabel course dan tabel e-learning. Tabel course menyimpan informasi mengenai kursus-kursus yang ada sedangkan tabel e-learning menyimpan detail informasi setiap e-learning anggota. Informasi ini didapat melalui web service. b. Model Data Ontology Dalam hal model data yang dalam hal ini menggunakan ontology, terdapat 3 jenis objek dalam pemodelan tersebut yaitu :

a. Object Property Object Property yang dimiliki model ini antara lain is_subcategory_of, has_subcategory, is_about, is_described_in, talks_about, dan has_articles.

b. Class Class yang dimiliki oleh model ini antara lain Concept, Keywords, dan Reference. Class (Kelas) Concept menyatakan nama-nama kategori dan subkategori dalam klasifikasi yang dalam hal ini menggunakan SWEBOK. Kelas Keywords menyatakan kata kunci dari setiap kategori. Dalam implementasinya kelas ini akhirnya belum dapat dipakai karena kesulitan menentukan kata kunci yang benar-benar relevan untuk setiap kategori. Kelas Reference menyatakan dokumen yang diklasifikasikan.

c. Data Type Property Data Type Property yang dimiliki oleh model ini antara lain written_by, made_in_year, has_title, dan has_summary.

Seperti dapat dilihat pada Gambar 3, ketiga jenis objek tersebut direpresentasikan dengan elips dan terletak paling atas. Individu dari masing-masing jenis objek tersebut dihubungkan dengan elips objek melalui lingkaran bertuliskan t untuk type. Lingkaran bertuliskan d untuk domain yang berarti yang dihubungkannya merupakan individu dan individu domainnya.Sebagai contoh ‘talks_about’ dihubungkan dengan ‘Reference’ oleh lingkaran d dengan arah panah menuju ‘Reference. Ini berarti ‘talks_about’ mempunyai domain yaitu ‘Reference’.

Lingkaran bertuliskan r untuk range berarti yang dihubungkannya merupakan individu dan individu yang menjadi range-nya. Lingkaran bertuliskan d untuk domain yang berarti yang dihubungkannya merupakan individu dan individu domainnya.Sebagai contoh ‘talks_about’ dihubungkan dengan ‘Reference’ oleh lingkaran d dengan arah panah menuju ‘Reference. Ini berarti ‘talks_about’ mempunyai domain yaitu ‘Reference’ Lingkaran bertuliskan r untuk range berarti yang dihubungkannya merupakan individu dan individu yang menjadi range-nya

Perancangan Use Case Actor Sistem EduPortal memiliki 4 buah aktor. Setiap aktor memiliki tugas dan hak masing-masing. Terdapat beberapa jenis aktor dengan hak yang berbeda pada sistem eduPortal ini, yaitu antara lain : 1. Administrator 2. Pengguna yang terdaftar di sistem eduPortal (memiliki

eduId). EduId merupakan sebutan untuk keanggotaan dalam sistem eduPortal ini.

3. Pengguna yang memiliki akun di sistem Moodle 4. Non-Pengguna

Seorang pengguna dapat berperan menjadi aktor nomor dua dan tiga. Hal ini berlaku ketika seorang pengguna yang telah memiliki eduId menggunakan id tersebut untuk log in ke dalam Moodle tertentu melalui eduPortal. Keanggotaan terhadap suatu Moodle bersifat terpisah yang artinya seorang pengguna yang telah terdaftar di suatu Moodle tertentu belum tentu terdaftar di Moodle yang lain. Jika pengguna memiliki eduId, ia dapat menggunakannya untuk mendaftar ke dalam Moodle yang diinginkan. Hal ini dilakukan melalui proses yang dalam sistem eduPortal ini disebut enrol. Ia dapat mendaftar ke beberapa kursus dengan satu informasi identitas yaitu eduId. Inilah keuntungan dari menggunakan eduId sehingga pengguna tidak perlu berkali-kali login setiap ingin memasuki kursus yang berbeda asalkan eduIdnya telah terdaftar dalam situs asal kursus tersebut. Pendaftaran ini dapat dilakukan dari sistem eduPortal ini dalam menu enrol yang akan dijelaskan dalam bagian lain buku ini

Use case Fungsionalitas system digambarkan oleh use case dalam Gambar 3. Dalam Gambar 3 dapat dilihat hak setiap jenis pengguna. Pengguna dengan eduId atau terdaftar dalam basis data sistem mempunyai hak untuk melakukan pendaftaran ke kursus, mengakses materi yang berasal dari e-learning, menampilkan ringkasan materi dari kategori tertentu dan juga file utuhnya, serta melakukan pencarian. Pengguna yang tidak terdaftar hamper sama haknya dengan yang terdaftar tetapi dia tidak dapat menampilkan file utuh dan tidak dapat mengakses materi dari e-learning. Selain admin, dalam Gambar 3 terdapat satu peran lagi yaitu pengguna dengan akun di Moodle tertentu. Dia merupakan pengguna yang

Page 6: Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

tidak terdaftar dalam basis data sistem eduPortal tetapi memliki login di sistem e-learning. Haknya hampir sama dengan pengguna yang terdaftar tetapi tidak dapat menampilkan file utuh. Admin bertugas untuk memberikan

persetujuan pendaftaran anggota baru, mengupload file ke dalam manajemen dokumen, menangani registrasi e-learning baru, serta melakukan download terhadap materi dari e-learning.

Gambar 2 Pemodelan Data Ontologi

Implementasi Web Service Web Service yang digunakan pada sistem eduPortal yaitu OKTech Web Service, sebuah plug in dari Moodle yang telah cukup lama dikembangkan. Plug ini menggunakan teknologi NuSOAP sebagai dasar pengembangannya.

Dalam hal ini yang bertindak sebagai server yaitu situs elearning yang akan bergabung sedangkan sistem eduPortal menjadi klien. Jadi sistem eduPortal ini merupakan klien dari banyak server situs eLearning.

Langkah-langkah pengimplementasiannya yaitu :

1. Mendownload versi terbaru dari OKTech ini di http://cipcnet.insa-lyon.fr/Members/ppollet/public/moodlews

2. Mengekstrak paket tersebut. 3. Menduplikasi folder wspp dari paket tersebut dan

meletakkannya pada direktori elearning dalam hal ini Moodle. (Sebelumnya sudah terinstal Apache atau web server lainnya dengan Php5 yang sudah mendukung implementasi SOAP).

4. Memastikan bahwa WSDL yang terdapat pada paket bekerja yaitu dengan membuka link berikut : http://yourmoodle/wspp/wsdl_pp.php. Tentu saja dengan mengganti ‘yourmoodle’ di sini dengan alamat moodle asli. Akan ada dialog box dengan pertanyaan apakah akan mengunduh sebuah file (moodlews.wsdl). Pertanyaan ini dapat diabaikan karena file tersebut tidak dibutuhkan

Gambar 3 Diagram Use Case Eduportal

5. Mengganti file auth.php.dist pada direktori ‘Client’ menjadi auth.php dan mengubah

Page 7: Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

username dan password yang ada pada file tersebut sesuai dengan username dan password situs elearning bersangkutan.

6. Menjalankan ‘php ../wsdl2php.php http://yourmoodle/wspp/wsdl_pp.php’ dari command prompt

7. Mengetes web service dengan membuka link berikut : http://yourmoodle/wspp/clients/ws_course_xls.php?courseid=2&roleid=5Hal ini akan memunculkan sebuah dialog box untuk mendownload sebuah file bertipe .xls

8. Jika semua tes berjalan lancar, saatnya mengatur koneksi klien yaitu sistem eduPortal ini. Untuk itu kemudian digandakan sebuah file bernama wsdl2php.php dalam folder wspp. File tersebut diletakkan di klien.

Langkah berikutnya yaitu menjalankan script ‘php wsdl2php.php http://yourmoodle/wspp/wsdl_pp.php’ . Ini akan menghasilkan fungsi-fungsi yang dapat digunakan untuk merequest data dari server dan juga MoodleWS.php dengan URI yang tepat sama dengan moodle yang menjadi server.

Pencarian Konteks melalui Ontologi

Konteks dokumen dicari lewat ontologi yang telah dibuat sebelumnya. Asumsi yang digunakan yaitu bahwa dokumen yang judulnya mengandung keyword yang dicari kemungkinan besar kategorinya merupakan konteks dari kata kunci tersebut. Begitu juga dengan judul kategori yang mengandung kata kunci , kategori tersebut diasumsikan merupakan konteks dari kata kunci tersebut.

Querynya sebagai berikut :

1. Mencari resource yang judulnya mengandung kata yang dicari untuk kemudian diambil context/konsepnya :

SELECT konsep FROM TABLE(SDO_RDF_MATCH('(?y :has_title ?x)(?y :is_about ?konsep)' ,SDO_RDF_Models('educationPortal'), null, SDO_RDF_Aliases(SDO_RDF_Alias('', 'http://www.elearningPortal.com/elearning.owl#')), null)) where x like '%system%' or x like '%System%'

Dalam contoh digunakan kata ‘system’ sebagai kata kunci pencarian.

2. Mencari kategori yang judulnya mengandung kata yang dicari :

SELECT konsep FROM TABLE(SDO_RDF_MATCH('(?konsep rdf:type :Concept)', SDO_RDF_Models('educationPortal'), null, SDO_RDF_Aliases( SDO_RDF_Alias('',

'http://www.elearningPortal.com/elearning.owl#')), null)) where konsep like '%Requirement%' or konsep like '%requirement%'

Query tersebut memeriksa kemiripan kata kunci dengan judul kategori.

3. Berikutnya setelah pengguna memilih konteks, diperlukan suatu query untuk mengambil dokumen dengan kata kunci yang dicari dan terdapat dalam konteks atau kategori yang dipilih oleh pengguna.

select document_id, file_name, summary from content_repository where contains(text,'"+searchWord+"') > 0 and file_name in (SELECT substr(y,46) FROM TABLE(SDO_RDF_MATCH('(?y :is_about ?x)' ,SDO_RDF_Models('educationPortal'), null, SDO_RDF_Aliases(SDO_RDF_Alias('', 'http://www.elearningPortal.com/elearning.owl#')), null) where upper(x) like upper('%"+context+"'))

Query ini dijalankan saat pengguna telah memilih kategori yang dimaksud. Dengan Contain,dicari dokumen yang mengandung kata kunci dan berada di dalam kategori pilihan pengguna.

Implementasi Antar Muka

Berikut ini ditunjukkan beberapa implementasi antar muka dari fungsi-fungsi utama dalam sistem eduPortal.

Dalam Gambar 4 terlihat daftar berbagai macam kursus yang diambil dari beberapa situs e-learning melalui web service. Dalam gambar tersebut dapat dilihat e-learning asal dari masing-masing kursus serta deskripsi singkat kursus. Setelah memilih salah satu kursus, akan ditampilkan daftar materi dari kursus tersebut jika pengguna telah login.

Melakukan Pencarian

Untuk melakukan pencarian, pengguna memasukkan keyword yang diinginkan kemudia sistem akan mencari konteks yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Jikalau ditemukan maka akan muncul daftar konteks yang sesuai seperti ditunjukkan oleh Gambar 5. Dalam tampilan tersebut ditunjukkan juga kategori-kategori di atas kategori yang dianggap konteks oleh sistem. Hal ini untuk menunjukkan posisi kategori tersebut dalam pengklasifikasian berdasar SWEBOK.

Kemudian pengguna memilih salah satu konteks yang paling sesuai dengan yang diinginkan dan sistem akan mencari dokumen dalam konteks tersebut dan mengandung kata yang dicari.

V. Uji Coba

Page 8: Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

Lingkungan Uji Coba

Uji coba dilakukan dengan menggunakan perangkat keras sebagai berikut.

a. Komputer Server Website Komputer yang digunakan sebagai server website mempunyai spesifikasi sebagai berikut : • Tipe : Desktop PC • Processor : Pentium® Dual Core • RAM : 1,99 Gb • IP Public : 202.46.129.90 b. Komputer Server Database

Komputer yang digunakan sebagai server database Oracle Text mempunyai spesifikasi sebagai berikut : • Tipe : Desktop PC • Processor : Intel Core2Duo • RAM : 2 G c. Komputer Client Dalam uji coba ini digunakan 3 client dengan perincian dalam tabel 1. Pengujian menggunakan akun eduId. EduId yaitu sebutan untuk akun dalam sistem eduPortal. Seorang pengguna yang telah mendaftar berarti telah memiliki akun eduId.

Gambar 4 Daftar Kursus

Gambar 5 Daftar Konteks Hasil Pencarian

Beberapa di antara uji coba yang dilakukan yaitu : 1. Uji Coba Mengakses Materi yang Berasal

dari Situs Elearning Skenario : Nina, seorang user yang mempunyai akun eduId dan telah mendaftar ke suatu kursus, ingin mengakses materi dari mata kuliah Sistem Operasi yang terdapat pada Universitas C

Gambar 4 menunjukkan daftar kursus. Daftar ini ditampilkan ketika pertama kali halaman eduPortal dibuka. Jika sedang berada pada halaman lain dalam sistem eduPortal, daftar ini dapat ditampilkan dengan memilih menu Home.

Setelah memilih salah satu kursus, tampilan selanjutnya tergantung dari kondisi pengguna. Jika

Page 9: Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

ia sudah log in dengan akun eduId, sistem akan mengecek akunIdnya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengecek apakah akun ini telah terdaftar dalam kursus yang dituju. Jika belum, maka sistem akan memunculkan pesan peringatan.

Tabel 1 Lingkungan Uji Coba

IP 10.151.35.7

Processor Pentium® Dual Core

RAM 1,99 Gb Nama situs e-learning Universitas C Jumlah kursus 4

Perincian Kursus Nama Kursus Jumlah Materi Basis Data Lanjut 11 Sistem Operasi 11 Organisasi Komputer 10 Pengolahan Citra Digital 11

IP 10.151.34.25 Processor Intel Core2Duo RAM 1,96 GB Nama situs e-learning Universitas B Jumlah kursus 4

Perincian Kursus Nama Kursus Jumlah Materi

Riset Operasi 11 Statistika Komputasional I 11 Aljabar Linear 11 Jaringan Komputer 8

IP 10.151.34.26 Processor Intel Core2Duo RAM 1,96 GB Nama situs e-learning Universitas A Jumlah kursus 5

Jika akun terdeteksi sudah terdaftar di kursus, maka sistem akan memberikan tawaran kepada pengguna untuk menggunakan eduIdnya untuk masuk ke dalam kursus bersangkutan. Jika pengguna memilih ‘Yes’ maka daftar materi dalam kursus langsung ditampilkan. Jika pengguna memilih ‘No’, sistem akan menampilkan halaman login dari Moodle bersangkutan. Jika pada awal saat proses pemunculan halaman awal pengguna terdeteksi belum log in maka sistem akan menampilkan petunjuk alternatif cara mengakses kursus tersebut.

Terdapat beberapa alternatif cara mengakses kursus jika pengguna belum login, yaitu : 1) Jika sudah memiliki akun eduId sebelumnya,

pengguna bisa menggunakannya untuk login 2) Jika belum memiliki akun eduId, pengguna

dapat mendaftarkan diri lewat menu register 3) Jika tidak ingin menggunakan eduId, pengguna

dapat masuk ke dalam kursus dengan akun pada Moodle tempat kursus tersebut.

Setelah melihat-lihat daftar materi, pengguna dapat menyaksikan filenya secara penuh dengan cara menge-klik judul materi tersebut. Jika file bertipe pdf, maka itu berarti sistem langsung menampilkan file tersebut di halaman eduPortal.Jika filenya bukan bertipe pdf, sistem akan menampilkan pilihan cara download. Hasil detail uji coba disajikan melalui Tabel 2.

Tabel 2 Uji Coba Melakukan Pencarian

2. Uji Coba Melakukan Pencarian Skenario : pengguna mencari dokumen relevan dengan kata kunci ‘requirement’ Kata kunci diketik dalam sebuah formulir cari Hasil uji coba disajikan melalui Tabel 2

Setelah memasukkan kata kuncinya, berikutnya menge-klik Search atau menekan enter. Jika terdapat

konteks yang sesuai dengan hasil, maka akan tampak seperti ditunjukkan oleh Gambar 6.

Dalam Gambar 6 tampak bahwa ada 2 konteks yang mungkin sesuai dengan kata kunci yang dicari yaitu ‘Acceptance Tests’ dan ‘Architectural Design and Requirement’. Pengguna kemudian memilih salah satu dari kedua kategori tersebut untuk ditampilkan

Page 10: Implementasi Purwarupa Kolaborasi Di Antara Sistem Moodle ...

dokumen-dokumen yang bersesuaian dengan konteks tersebut dan mengandung kata yang dicari.

Gambar 6 daftar dokumen hasil pencarian

Uji coba terhadap use case dalam sistem telah dapat mengeluarkan hasil sesuai yang diharapkan. Dengan demikian sistem ini telah terbukti dapat berfungsi dengan baik tetapi hanya dalam lingkup uji coba yaitu lingkungan intranet Teknik Informatika. Perincian lingkup uji coba dapat dilihat pada tabel 1.

Sistem ini belum diujicoba di dalam sistem e-learning nyata. Hal ini disebabkan oleh kendala teknis dalam proses penggabungan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh administrator e-learning yang akan bergabung termasuk salah satunya meletakkan beberapa file di dalam folder tertentu di e-learning yang akan bergabung. Hal ini membuat peran administrator e-learning sangat penting.

VI. Simpulan dan Saran

Simpulan

Dari hasil pengamatan selama perancangan, implementasi, dan proses uji coba perangkat lunak yang dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasar uji coba 1 sistem eduPortal telah dapat mengambil data dari beberapa e-learning dengan menggunakan teknologi web service 2. Dengan bantuan ontologi, aplikasi ini telah terbukti dapat memodelkan manajemen dokumen sesuai dengan SWEBOK. Hal ini didukung oleh hasil uji coba. 3. Terwujudnya suatu sistem pencarian seperti ditunjukkan oleh hasil uji coba 2 membuktikan bahwa dengan ontologi dapat dimodelkan suatu sistem pencarian berbasis konteks.

Saran Setelah melakukan perancangan dan pembuatan perangkat lunak ini, ada beberapa ide yang masih perlu diterapkan kedalam sistem, antara lain :

1. Suatu sistem kolaborasi dan manajemen yang lebih terintegrasi dengan update file yang real time. Hal ini tentunya dilengkapi dengan pengaturan hak akses yang sesuai

2. Suatu modul klasifikasi yang dapat langsung ditanam dalam learning berbasis Moodle sebagai suatu plug-in sehingga data dapat diklasifikasikan dulu sebelum ditarik ke sistem portal.

3. Penggunaan fungsi-fungsi yang lebih kompleks dalam web servis Moodle akan memungkinkan terwujudnya suatu kolaborasi elearning yang tidak hanya mengenai materi saja tetapi juga keterlibatan dalam ujian dan penugasan

VII.Pustaka [1] Deden. 2007. E-learning dengan Moodle Bagian 01.

URL : http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/12/e-learning-dengan-moodle-modular-object-oriented-dynamic-bag-01/. 8 Juni 2010

[2] Handayani, Ruktin. 2009. Penerapan Travel Planing Dan Context Aware Information Services Berbasis Web Semantik Untuk Sistem Pariwisata di Indonesia.Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Jurusan Teknik Informatika

[3] Yuniar, Esti. 2010. Pembangkit Anotasi Dengan Pendekatan Semantik Pada Materi E-Learning. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Jurusan Teknik Informatika

[4] 2010. Web Services Tutorial.URL : http://w3schools.com/webservices/default.asp. 20 Juni 2010

[5] Wiley, “Semantic Web Tecnologies” [6] Mc. Gregor, Colin. 2003. Oracle Text Application

Developer’s Guide.URL: http://download.oracle.com/docs/cd/B10500_01/text.920/a96517/toc.htm. 2 Maret 2010

[7] Pollet,Patrick. 2010. OKTech Web Services. URL : http://cipcnet.insa-lyon.fr/Members/ppollet/public/moodlews/. 15 Juni 2010

[8] Mc. Gregor, Colin. 2002. Oracle Text’s Reference. URL : http://download.oracle.com/docs/cd/B10501_01/text.920/a96518.pdf. 2 Maret 2010