03 - Materi C
Transcript of 03 - Materi C
-
8/14/2019 03 - Materi C
1/21
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDA PANCASILA
Nomor : 007/KPTS/MUBES-VIII/PP/II/2009
TENTANG
PENGESAHAN MATERI - C
(POKOK-POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASI)
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila, setelah :
Menimbang : 1. Bahwa Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi organisasi Pemuda Pancasila di tingkat Nasional,yang diselenggarakan sekali dalam 5 (lima) tahun.
2. Bahwa Sidang Pleno V Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila
adalah alat kelengkapan untuk membahas segala rancangan materi
bahasan tentang Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi.
3. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan keputusan tentang Pengesahan
Materi - C (Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi) Musyawarah
Besar VIII Pemuda Pancasila.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila
hasil keputusan Musyawarah Besar VII Pemuda Pancasila tahun
2001.
2. Surat Keputusan MPN Pemuda Pancasila No. 644.A2/MPN-
PP/III/2008 tentang Pembentukan Panitia Pengarah (Steering
Committee) dan Panitia Pelaksana (Organizing Committee) MUBES
VIII Pemuda Pancasila.
Memperhatikan : 1. Keputusan Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila No.
01/KPTS/MUBES-VIII/PP/II/2009 tentang Jadwal Acara
Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila.2. Keputusan MUBES VIII Pemuda Pancasila No. 02/KPTS/MUBES-
VIII/PP/II/2009 tentang Tata Tertib Musyawarah Besar VIII Pemuda
Pancasila.
3. Keputusan MUBES VIII Pemuda Pancasila No. 03/KPTS/MUBES-
VIII/PP/II/2009 tentang Pimpinan Sidang Musyawarah Besar VIII
Pemuda Pancasila.
4. Saran-saran serta pendapat yang tumbuh dan berkembang dalam
permusyawaratan Sidang Pleno V pada tanggal 21 Pebruari 2009.
-
8/14/2019 03 - Materi C
2/21
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDAPANCASILA TENTANG PENGESAHAN MATERI - C (POKOK-
POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASI) MUSYAWARAH
BESAR VIII PEMUDA PANCASILA.
Pertama : Materi - C (Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi) hasil Sidang Pleno
V Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran, dan merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Hasil Kerja Sidang Materi - C (Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi)sebagaimana dimaksud pada diktum pertama, merupakan pedoman yang
mengikat bagi seluruh anggota Pemuda Pancasila dalam melaksanakan
misi perjuangan Organisasi Sosial Kemasyarakatan Pemuda Pancasila.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 22 Pebruari 2009
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDA PANCASILA
ttd. ttd.
(Naswan Gunawan) (Amran Bakir Nai)
Ketua / Anggota Sekretaris / Anggota
ttd. ttd. ttd.
(Drs. H. Zainal Arifin, MM.) (Khalid, S. Pdi.) (Frits Aronggear, S. Sos.)
Anggota Anggota Anggota
2
-
8/14/2019 03 - Materi C
3/21
Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila
Nomor : 007/KPTS/MUBES-VIII/PP/II/2009 tentang Pengesahan Materi C
(Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi)
POKOK-POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASIMUSYAWARAH VIII PEMUDA PANCASILA
PERIODE 2009 2014
I. PENDAHULUAN
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan tonggak sejarah bangsa sebagai
momentum terbentuknya itikad, ikhtiar dan identitas nasional atas dasar rasa senasib dan
sepenangunggan, persamaan budaya serta kesadaran menolak bentuk-bentuk penjajahan.
Semangat sumpah pemuda mendorong Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
1945. Kemerdekaan Indonesia direbut dan dipertahankan oleh seluruh rakyat Indonesiatanpa mempermasalahkan suku, agama, warna kulit dan golongan, melainkan kemerdekaan
yang dicita-citakan dengan tujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur, mencerdaskan
kehidupan bangsa, melindungi segenap tanah air Indonesia serta melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan perdamaian abadi.
Untuk mencapai tujuan kemerdekaan dibutuhkan kerjasama dan daya upaya yang
utuh dari semua pihak masyarakat diseluruh pelosok tanah air. Karenanya tujuan-tujuan
kemerdekaan perlu diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mencapai tujuan kemerdekaan dibutuhkan spirit dan prinsip-prinsip perjuangan
bangsa yang mengakar, luhur dan mampu mendorong kemajuan bangsa. Karenanya tujuan
kemerdekaan diyakini akan bisa dicapai hanya dengan Pancasila sebagai ideologi negara.
Pancasila merupakan ideologi negara-bangsa yang khas Indonesia dan diharapkan
menghasilkan perilaku nasional, menjadi kepribadian bangsa dan terimplementasi menjadi
kepribadian kelompok/individu masyarakat.
Pada masa kini dan masa depan adalah masa mengisi kemerdekaan sebagai
kelanjutan masa perjuangan fisik sebelumnya. Kemerdekaan yang telah diperebutkan dan
dipertahankan dengan pengorbanan besar itu perlu dikelola dan diisi dengan upaya-upaya
pembangunan nasional untuk mencapai kebebasan dan kemerdekaan yang hakiki yaitu
bebas dari kemiskinan, kemelaratan dan kebodohan (dalam pengertian yang luas). Dalam
pemikiran yang lebih formal kebebasan dan kemerdekaan bangsa mensyaratkan Indonesiayang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Pembangunan nasional sebagai pra-kondisi mencapai tujuan bangsa, sejatinya
mempersiapkan antara lain, pertama; konsistensi prinsip-prinsip ke-Indonesia-an sebagai
satu kesatuan politik, ekonomi dan hukum. Kedua; menumbuh-kembangkan toleransi,kerukunan dan kesetaraan. Ketiga; kepastian hukum, keempat; peningkatan perekonomian
rakyat, kelima; demokrasi dan partisipasi politik masyarakat, keenam; kualitas sumber daya
manusia bangsa yang kompeten dan mampu bersaing secara global.
Beranjak dari titik keberangkatan yang sama, selama hampir 50 tahun Pemuda
Pancasila telah hadir dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk selalu berjuangmewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan
mengejawantahkannya pada upaya-upaya pembangunan nasional. Kelahiran Pemuda
3
-
8/14/2019 03 - Materi C
4/21
Pancasila pada 28 Oktober 1959 memanglah dipersembahkan untuk mengabadikan
Pancasila dan melanggengkan NKRI. Meski terdapat kekurangan disana-sini, visi kelahiran
Pemuda Pancasila senantiasa ditunjukan melalui kiprahnya diberbagai tingkatan sosial dan
bidang persoalan.
Dimasa depan, khususnya 5 (lima) tahun kedepan, dengan tantangan sosial yang
berbeda, problem pembangunan nasional yang semakin kompleks serta tatanan dunia yangkian meng-global, Pemuda Pancasila semakin dituntut untuk menjalankan partisipasinya
berdasarkan pemahaman yang utuh dan tepat terhadap sejumlah persoalan dan fenomena
bangsa. Sehubungan itu Pemuda Pancasila sebagai organisasi sosial kemasyarakatan
berbasis publik terpanggil untuk menyusun dan menyampaikan pokok-pokok pemikirannya
terhadap sejumlah persoalan Nasional penting dibidang Ideologi-Politik, Ekonomi, Hukum
dan HAM, Hankamnas, Sosial-Budaya serta Hubungan Internasional, sebagai berikut :
II. IDEOLOGI & POLITIK
Salah satu agenda penting demokratisasi adalah mewujudkan tatanan pemerintahanyang bersih dan berwibawa. Suatu pemerintahan yang melayani masyarakat (public service)dan bebas dari praktek korupsi. Penyusunan kebijakan publik dalam tatanan seperti ini
wajib bersumber dari kepentingan masyarakat dengan memperhitungkan berbagai aspek-
aspek sosialpsikologis masyarakat pada tahap penerapannya. Saat ini penerapan azas
pemerintahan yang bersih dan berwibawa masih dirasakan belum maksimal. Kredibilitas
dan reputasi aparatur pemerintahan serta aparatur hukum secara umum dipandang belum
sesuai dengan itikad dan usaha mencapai pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Hal ini ditengarai karena reformasi birokrasi belum sepenuhnya terlaksana dalam era
demokratisasi saat ini. Sistem audit kegiatan pemerintah, sistem perpajakan untuk keperluan
pelayanan masyarakat ( public sevice), struktur, mekanisme, prosedur dan kebijakan pemerintahan yang efisien merupakan hal-hal yang perlu terus dikembangkan untuk
mereformasi birokrasi dan merealisasikan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (goodand clean government). Disamping itu, reformasi birokrasi secara khusus perlu diterapkanuntuk memberdayakan masyarakat pada tingkat akar-rumput di territorial. Dalam konteks
ini desain reformasi birokrasi perlu dilakukan dengan mengadakan instrumen-instrumen
pembangunan sektor pertanian, perikanan, perkebunan, kelautan hingga level kecamatan
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat pada level teritorial akar rumput.
Sehingga reformasi birokrasi dilakukan secara menyeluruh bukan saja pada level puncak
(elit) pemerintahan. Pemuda Pancasila memandang bahwa konsep-konsep reformasi
birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa masih harusdiperjuangkan dimasa depan bagi kemaslahatan bangsa.
Disadari atau tidak, gerakan reformasi yang sudah menjatuhkan rejim orde baru
mengakibatkan berkurangnya pengaruh Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara.
Reinkarnasi politik aliran dan penerapan peraturan-peraturan primordial/sectarian adalah
pemandangan nyata diantara fenomena yang lainnya tentang berkurangnya pengaruh
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Sebetulnya, sebagai introspeksi terhadap
praktek Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dimasa orde baru memang terdapat
beberapa persoalan serius seperti, kesatu; pada tataran praktis Pancasila tidak diamalkan
bahkan seringkali diselewengkan tak terkecuali oleh para pemimpin negara, sehingga hanya
dianggap berlaku pada level formal, berakibat mengurangi keampuhan dan kewibawaannya.Kedua; monopoli penafsiran Pancasila secara sepihak berakibat hilangnya rasa memiliki
(sense of belonging) masyarakat terhadap Pancasila.
4
-
8/14/2019 03 - Materi C
5/21
Pada masa kini, dimana demokratisasi Indonesia diselenggarakan dalam situasi
global serta derasnya arus informasi dan teknologi mutakhir, penguatan terhadap nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan ideologi negara memerlukan pendekatan
yang berbeda dengan dimasa lampau. Nilai-nilai Pancasila perlu dikembangkan secara lebih
aplikatif, tidak formalistik dan interaktif, dengan pola-pola implementasi yang variatif.
Namun satu hal penting, Pemuda Pancasila memandang bahwa penguatan Pancasilasebagai ideologi negara perlu dilaksanakan dengan lebih memperlakukannya sebagai nilai-
nilai pendidikan dan kepemimpinan (leadership), kemudian setelah itu, baru dapat
menumbuhkan komitmen politik masyarakat secara meluas. Pemuda Pancasila memandang
penting kolaborasi seluruh elemen masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila
dalam lingkungan sosial yang berubah, sehingga dapat membangkitkan pengaruhnya
sebagai pandangan hidup bangsa dan ideologi negara. Dengan begitu diyakini ideologi
Pancasila akan berperan besar membentuk kesamaan perilaku atau nation character
buildingsebagaimana yang diharapkan para pendiri bangsa.
Pada bagian lain, amandemen UUD 1945 yang telah mengubah struktur, mekanisme
dan prosedur kenegaraan perlu mendapatkan evaluasi kritis lebih lanjut. Amandemen UUD1945 yang ditujukan untuk membentuk sistem negara demokratis sesuai prinsip-prinsip
trias politika, supremasi hukum, kabinet presidensil dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila, pada prakteknya memunculkan
sejumlah persoalan dilematis. Kompleksitas dan polemik seputar perombakan mendasar
ketatanegaraan oleh amandemen UUD 1945 menyebabkan banyak suara termasuk di
internal Pemuda Pancasila yang menghendaki kembali kepada sistem UUD 1945 asli.
Meski kekuasaan eksekutif pada masa orde baru dirasakan sangat kuat, maka
sebaliknya pada saat ini (pasca amandemen) gerak langkah eksekutif justru memerlukan
banyak sekali persetujuan ataupun rekomendasi legislatif yang berisikan kekuatan-kekuatan
partai politik, seperti yang terjadi pada kabinet parlementer. Padahal Presiden selaku kepala
eksekutif secara full-legitimate telah dipilih langsung. Hal ini bisa terlihat pada kasus
pengangkatan Panglima TNI, Kapolri, maupun pengambilan kebijakan-kebijakan
pemerintahan lainnya.
Selain itu, dalam konteks pemilihan kepala daerah yang dikelompokkan sebagai
rejim pemilu dan bukan rezim pemerintahan, telah melahirkan sistem pemilihan kepala
daerah secara langsung. Tak bisa dipungkiri sistem pemilihan kepala daerah langsung
mengakibatkan konflik elit politik berpeluang masuk kedalam ruang-ruang interaksi
masyarakat umum/lapis bawah. Hal ini terlihat pada kasus-kasus pertikaian antar simpatisan
kandidat politik diberbagai moment pilkada langsung yang telah menghambat jalannyapembangunan daerah.
Dalam hal ini Pemuda Pancasila memandang bahwa Pemilihan Kepala Daerah
khususnya Gubernur/Kepala Daerah tingkat Propinsi perlu dikembalikan dalam
posisinya semula sebagai rejim pemerintahan. Pemuda Pancasila juga memandang
bahwa konstitusi negara pasca amandemen perlu diimplementasikan dengan penuh
kehati-hatian dan kecermatan agar tidak menyimpang dari paradigma dan spirit
yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 itu sendiri.
Di bagian lain, sistem dan praktek politik demokrasi elektoral yang diterapkan saat
ini dirasakan belum berkorelasi signifikan dengan pencapaian kesejahteraan sosial yangdiharapkan. Meski seleksi pejabat politik dilakukan secara demokratis, namun kerap kali
produk politik dan kebijakan publik yang dihasilkan berbagai institusi politik/pemerintahan
5
-
8/14/2019 03 - Materi C
6/21
tidak sejalan (akuntabel) dengan kebutuhan masyarakat. Pengingkaran terhadap amanat
aspirasi masyarakat akan masih mungkin terus berlangsung, menginggat tidak adanya
sanksi politik bagi para pejabat politik yang ingkar dengan komitmen politiknya ketika
pemilihan dan sudah terpilih. Satu-satunya sanksi politik sanksi politik yang mungkin
dilakukan masyarakat hanyalah vonis pilihan ketika periode eleksi berikutnya.
Sistem dan praktek demokrasi elektoral belum terlihat maksimal memberikankepemimpinan yang berkualitas. Pasalnya, praktek demokrasi elektoral baru
mengembangkan sosialisasi politik secara simbolik dan belum pada tahap substansi. Dalam
hal ini demokrasi baru berjalan secara prosedural dan belum substansi, bahkan kadangkala
praktek demokrasi elektoral masih dibarengi dengan praktek menjajakan pengaruh (politik
uang). Oleh sebab itu Pemuda Pancasila memandang aspek-aspek etik politik serta
edukasi dan sosialiasi politik-substansi perlu menjadi concern semua pihak baik
lembaga pemerintah, partai politik, ormas, dan media massa. Dengan demikian
diharapkan akan mencetak elit-elit politik yang merakyat dan membentuk
masyarakat yang kritis melaksanakan partisipasi politiknya.
Sejalan dengan pemikiran tersebut di atas, Pemilu merupakan momentum dan sarana
demokrasi yang perlu disoroti. Pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden perlu
mengadopsi prinsip-prinsip sistem presidensil sebagai pilihan sistem pemerintahan yang
cocok dengan bentuk negara kesatuan dalam cakupan wilayah kepulauan yang begitu luas.
Prinsip kedaulatan rakyat dalam sistem presidensil mewajibkan adanya kebebasan
berserikat dan berpolitik sesuai dengan pendirian dan paradigma politik yang berkembang
dalam kehidupan masyarakat. Namun, fragmentasi politik yang bisa menyebabkan
kemandegan pembangunan nasional dan instabilitas politik bukanlah kehendak dan
kebutuhan masyarakat. Penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan eksekutif/presiden
perlu mengokohkan sistem perpolitikan nasional yang telah disepakati dalam suasana stabil
dan minim fragmentasi.
Sehubungan itu, meski masih perlu dicermati lebih lanjut, Pemuda Pancasila
memandang penting waktu penyelenggaraan pemilihan presiden yang dilaksanakan
sebelum atau bersamaan dengan pemilihan legislatif. Pemilihan presiden/eksekutif
yang dilaksanakan sebelum atau bersamaan dengan pemilihan legislatif akan lebih
cocok dengan sistem presidensil serta akan menciptakan sebuah koalisi kekuatan
politik yang lebih permanen dilevel pemerintahan dan legislatif.
III. EKONOMI
Pemberdayaan ekonomi masyarakat secara umum harus dirumuskan sebagai suatu
sistem perekonomian nasional yang partisipatif dan memberikan keadilan bagi seluruhlapisan masyarakat dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi nasional, berupa
persmaan peluang dan kesempatan berusaha, tanpa membunuh usaha besar namun tidak
menginjak usaha kecil. Pemahaman ini bersumber dari nilai-nilai Pancasila, tetap
mengindahkan motivasi ekonomi meraup keuntungan tetapi tidak membenarkan adanya
predator-predator ekonomi yang saling memangsa satu-sama lain. Tekad pembangunan
ekonomi nasional selayaknya ditujukan untuk mewujudkan kemerataan sosial tanpa adanya
ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial.
Mayoritas masyarakat Indonesia adalah golongan ekonomi kecil dan menengah yang
membutuhkan suatu perekonomian kerakyatan dengan kekuatan dari bawah yang menjadi
kekuatan ekonomi nasional. Sesuai dengan realitas sosial masyarakat Indonesia makasepatutnya ekonomi kerakyatan diposisikan sebagai dynamo pembangunan ekonomi
nasional dan sekaligus simbol perlambang kedaulatan rakyat
6
-
8/14/2019 03 - Materi C
7/21
.
Dalam ekonomi kerakyatan dimaksud, proses industrialisasi perlu dimulai dari
potensi pedesaan yang umumnya adalah potensi pertanian, perkebunan dan kelautan. Dari
ketiga sektor tersebut Pemuda Pancasila menitikberatkan sektor pertanian selaku sektor
perekonomian yang sesuai dengan ciri bangsa dan negara agraris. Secara khusus Pemuda
Pancasila menyerukan kepada pemerintah untuk menerapkan kebijakan yangberpihak kepada para petani Indonesia, mulai dari penyediaan pupuk murah,
kepemilikan aset/tanah, pembangunan sarana irigasi yang tepat-guna serta tidak
ragu-ragu untuk melakukan proteksi terbatas terhadap beberapa produk petani
Indonesia. Proteksi terbatas dimaksud dapat berupa pembatasan kebijakan impor
maupun wilayah pemasaran komiditi pertanian.
Proses industrialiasi ditingkat pedesaan akan mengembangkan aktifitas ekonomian
ditingkat pedesaan dan menumbuhkannya menjadi suatu kota dan akan bersinergi dengan
kehidupan ekonomi kota yang sudah ada. Namun, pengembangan industri rakyat sulit
dilakukan jika tidak meningkatkan akses masyarakat kepada asset-asset produktif terutama
dalam hal pemberian kredit lunak, pemilikan/penggunaan tanah dan laut bagi para petanidan nelayan termasuk kepemilikan/penggunaan saham bagi para buruh/pekerja dalam suatu
perusahaan. Dengan kata lain, pertimbangan kredit perbankan kepada industri rakyat
sebaiknya tidak berdasarkan agunan melainkan prospek kegiatan usaha. Begitu pula dengan
penentuan suku bunga pinjaman agar disesuaikan dengan kondisi riil masyarakat dan tidak
mengeksploitasi keuntungan usaha ekonomi rakyat. Pemuda Pancasila memandang penting
adanya sinergi atau kemitraan antara pengusaha besar dan industri rakyat dalam rangka
pelaksanaan ekonomi kerakyatan dan pembinaan industri rakyat itu sendiri.
Dalam hal ini Pemuda Pancasila beranggapan pemerintah perlu mewajibkan
kalangan pengusaha/industri besar baik modal asing maupun domestik untuk
mengalihkan sebagian proses produksi ataupun distirbusinya kepada industri rakyat.
Dengan demikian pengusaha kecil dan menengah dapat belajar memproduksi dan
memasarkan barang-barang sesuai prinsip-prinsip manajemen modern dan
kebutuhan pasar. Disamping ituPemuda Pancasila memandang pentingnya ketegasan
pemerintah pusat dan lokal untuk menghapus peraturan dan pungutan yang telah
menghambat pertumbuhan industri rakyat serta menyederhanakan proses-proses
perijinan usaha.
Pada bagian lain perwujudan pembangunan ekonomi berwawasan kerakyatan adalah
dengan mengoptimalkan pengaruh dan eksistensi koperasi. Dalam hal ini koperasi dilihat
sebagai perkumpulan kalangan produsen dan konsumen terbesar (petani, nelayan,buruh/pekerja) untuk meningkatkan kesejahteraan bersama melalui aktifitas penjualan
produksi dan pembelian kebutuhan. Koperasi bukanlah kumpulan modal kalangan tersebut
seperti halnya sebuah badan usaha swasta melainkan badan usaha milik petani dan nelayan
yang mampu memproduksi dan memasarkan sendiri produknya secara langsung ke pasar,
serta membeli kebutuhannya sendiri secara langsung dari pasar lain. Sedangkan kopersi
buruh/pekerja mampu diposisikan untuk bermitra dengan pemilik perusahaan mendapatkan
kredit modal bank yang disertakan dalam bentuk saham untuk pengembangan usaha
diperusahaan setempat. Koperasi buruh/pekerja sekaligus menyediakan kebutuhan pokok
anggotanya yang langsung dibeli dari pasar atau produsen lain.
Pondasi koperasi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat banyak (petani, nelayandan buruh/pekerja) dimaksudkan agar masyarakat banyak tersebut terhindar dari praktek
eksploitasi (oleh rentenir, tengkulak dan pemodal). Masyarakat banyak tersebut merupakan
7
-
8/14/2019 03 - Materi C
8/21
kelompok produsen yang sekaligus adalah konsumen, karenanya semestinya koperasi
mampu atau terfasilitasi untuk mengakses langsung pasar/konsumen dan meningkatkan
keuntungan anggota. Pada prakteknya perkoperasian nasional menjadi kepanjang-tanganan
swasta dan pemeritah untuk meraih pasar secara lebih terjamin. Hal ini ditenggarai akan
mengakibatkan ketergantungan koperasi terhadap peran swasta dan pemerintah serta
menurunkan kapasitas koperasi menjadi alat pemasaran langsung produk-produk
anggotanya. Bahkan menyusutkan kapasitas koperasi untuk mengurangi dominasi rentenirdan tengkulak.
Pemuda Pancasila memandang penting perlunya konsistensi sikap para anggota
koperasi untuk mengaplikasikan pendirian dari, oleh dan untuk anggota. Pemuda
Pancasila memandang penting pemerintah dalam hal ini departemen koperasi untuk
menciptakan kerjasama antar koperasi memperbesar keberhasilan konsep koperasi
sebagai bangunan usaha bersama yang modern, mampu berkembang dan bersaing.
Pemuda Pancasila juga memandang penting peranan Bank-Bank pemerintah untuk
aktif melakukan pembinaan kepada koperasi daripada sekedar menunggu
pengembalian kredit. Mengembangkan koperasi sebagai suatu badan usaha yang
memproduksi barang sekaligus sebagai pasar/konsumen pemakai, berarti tidakmemberikan keuntungan kepada swasta. Terkecuali untuk barang dan jasa yang
belum mampu diproduksi/dipasarkan langsung ke konsumen oleh koperasi. Dengan
demikian koperasi diharapkan mampu tumbuh, mandiri dan kokoh sebagai soko guru
ekonomi bangsa.
Pada bagian lain kegagalan sejumlah BUMN sebagai pelaku perekonomian nasional
akan mengurangi kepercayaan publik terhadap kinerja pengelolaan ekonomi oleh
pemerintah menginggat adanya struktur modal BUMN yang diperoleh dari pendapatan
pajak masyarakat. BUMN-BUMN yang merugi terpaksa dikelola oleh negara dengan
memanfaatkan APBN dan otomatis menambah beban keuangan negara selanjutnya
masyarakat. Fenomena pengelolaan BUMN juga perlu disoroti dari aspek kepemilikannya.
Meskipun pengelolaan BUMN ditujukan untuk mencapai target-target pendapatan dan
belanja negara dalam APBN, tapi hal yang perlu dicermati adalah kepemilikan BUMN
sebagian besar telah beralih keperusahaan-perusahaan asing. Dengan struktur modal yang
diperoleh dari pendapatan pajak masyarakat namun kepemilikan mayoritas di sejumlah
BUMN oleh perusahaan asing merupakan gambaran yang ironis dengan gagasan ekonomi
kebangsaan/kerakyatan. Namun tentu saja hal ini tidak bisa disikapi secara sederhana,
menginggat kompleksitas tantangan dan persoalan ekonomi global yang selalu mengiringi
perjalanan bangsa. Terlepas dari target-target APBN yang hendak dicapai, Pemuda
Pancasila memandang pentingnya penerapan target APBN yang realistis dan
workable yang bisa diperoleh dari upaya menggenjot BUMN. Dalam hal ini,betapapun pentingnya peran BUMN terhadap struktur keuangan negara, Pemuda
Pancasila memandang bahwa siapapun pemerintahan (eksekutif dan legislatif) tidak
boleh atau tidak patut sekali-kali menjadikan insitusi pelayanan masyarakat (public
service organization) seperti Bulog, Rumah Sakit, Sekolah, dan lainnya selaku BUMN
dikemudian hari.
8
-
8/14/2019 03 - Materi C
9/21
IV. HUKUM & HAM
Penegakkan hukum tidak dapat dilepaskan dari upaya menghadirkan rasa keadilan
dalam proses hukum. Dalam UUD 1945 dengan tegas dinyatakan bahwa penegakkan
hukum merupakan wilayah lembaga yudikatif dan secara umum dikenal sebagai
Mahkamah Agung Republik Indonesia. Dimana sesuai prinsip-prinsip trias politica bahwalembaga yudikatif harus bebas dari pengaruh apapun atau siapapun agar lembaga tersebut
dapat melakukan penegakkan hukum secara murni dan mendekati rasa keadilan.
Dalam pelaksanaannya di Indonesia institusi para penegak hukum (Hakim, Polisi dan
Jaksa) mendapatkan legalisasi dari Surat Keputusan Presiden. Hal ini ditenggarai
merupakan celah intervensi lembaga eksekutif dan legislatif terhadap institusi peradilan
dan hukum di Indonesia yang membuka peluang terjadinya penegakkan hukum secara
tebang pilih.
Beberapa faktor harus diperhatikan dalam penegakkan hukum antara lain; sistim
hukum negara, SDM penegak hukum, sistem pendidikan penegak hukum dan lain-lain.Saat ini ditengah-tengah masyarakat banyak sekali terjadi penyimpangan-penyimpangan
yang dilakukan aparat penegak hukum. Selain karena adanya celah sistemik namun
penyimpangan ini juga tidak dapat dilepaskan dari moral dan mentalitas para penegak
hukum sebagai faktor dominan. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya aparat hukum yang
disidangkan karena terlibat kasus-kasus korupsi. Dalam hal penegakkan hukum ini
Pemuda Pancasila memandang pentingnya kemandirian lembaga-lembaga peradilan
hakim, polisi dan jaksa dari berbagai intervensi kekuasaan. Termasuk pembentukan
komisi yudisial melalui mekanisme fit & proper testyang ditenggarai rentan dengan
intervensi fraksi-fraksi kekuatan politik di parlemen.
Karena itu, meski masih perlu didiskusikan, Pemuda Pancasila memandang
penting agar dimasa depan institusi kepolisian berada sepenuhnya dalam domain
publik, dimana pembentukan instansi kepolisian disesuaikan dengan nuansa dan
kondisi lokal setiap wilayah serta pimpinan jawatan kepolisian tersebut dipilih
melalui komisi kepolisian. Komisi kepolisian dimaksud terdiri atas tokoh-tokoh
masyarakat lokal yang kredibel dan bereputasi positif.
Secara khusus mengenai upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, Pemuda
Pancasila memandang bahwa korupsi akan berujung pada rontoknya ketahanan
nasional dan menyengsarakan kehidupan masyarakat. Kejahatan korupsi harus
ditindak secara khusus, tanpa pandang bulu diperlakukan sebagai musuh negaradan masyarakat ( public and state enemy), dan divonis seberat-beratnya untuk
menghasilkan efek-jera. Pemberantasan korupsi dilakukan secara merata terhadap
semua kasus yang telah memiliki bukti-bukti hukum memadai, sehingga tidak
terkesan tebang pilih apalagi menjadi alat politik kekuasaan. Disamping itu,
pencegahan korupsi perlu dilakukan secara komprehensip lintas sektoral.Berbagai
kebijakan-kebijakan yang tumpang tindih ataupun bercelah korusi tidak boleh
dibiarkan dan diratifikasi sesuai situasi dan kondisi peruntukannya. Pendidikan dan
pembinaan mental tolak korupsi perlu ditanamkan sedini mungkin diberbagai
institusi sosial pendidikan/agama, sehingga sikap menolak korupsi diharapkan akan
menjadi watak kepribadian bangsa.
9
-
8/14/2019 03 - Materi C
10/21
Hak asasi manusia (HAM) merupakan persoalan yang sangat prinsip bagi kehidupan
manusia disemua negara. Kebebasan mengeluarkan pendapat dan berserikat sebagai salah
satu unsur HAM dilindungi oleh UUD 1945. HAM perlu ditinjau tidak hanya dari satu
aspek tetapi seluruh aspek kehidupan bangsa baik politik, sosial-budaya dan sebagainya.
Pemuda Pancasila memandang bahwa meski substansi HAM berlaku universal dan
bisa terdapat kesamaan diantara bangsa-bangsa didunia namun penerapan HAM di
Indonesia perlu memperhatikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Sejalan denganpenegakkan hukum, Pemuda Pancasila memandang upaya penegakkan HAM tidak
boleh dijadikan senjata politik kelompok tertentu. Tetapi pada pihak lain, birokrasi
dan aparatur pemerintah wajib menyediakan saluran-saluran pelaksanaan HAM
dan penegakkan hukum terhadap pelanggaran HAM untuk menghadirkan rasa
keadilan dan menjaga keseimbangan kehidupan sosial antara kepentingan individu
dan kepentingan kelompok.
V. HANKAMNAS
Di bidang pertahanan dan keamanan nasional terdapat sejumlah persoalan seriusterkait potensi ancaman yang berasal dari dalam dan luar negeri. Potensi ancaman dari luar
negeri yang terdekat dengan Indonesia berasal dari negara-negara tetangga seperti
Australia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini dan Timor Lorosae. Bentuk ancaman
dimaksud adalah segala tindakan negara tetangga yang secara langsung maupun tidak
langsung berpotensi menganggu sistem pertahanan Indonesia.
Dalam hal ini Pemuda Pancasila memandang agar pemerintah hendaknya
mengembangkan kebijakan politik luar negeri yang efektif menekan konflik bilateral dan
regional dengan negara-negara tetangga. Tentunya kebijakan tersebut wajib berpegang
pada prinsip menjaga posisi tawar, kemandirian, kehormatan dan kemerdekaan Indonesia
sebagai negara berdaulat.
Secara khusus Pemuda Pancasila menyoroti perlunya strategi dan tindakan segera
Pemerintah dan DPR menuntaskan persoalan penetapan batas-batas negara sesuai hukum
internasional yang berlaku tanpa harus merugikan bangsa Indonesia. Penamaan pulau-
pulau terluar yang belum rampung misalnya agar segera dilaksanakan sehingga dapat
berkontribusi memperkuat posisi tawar Indonesia dalam penetapan batas-batas negara
tersebut. Persoalan batas-batas negara ini merupakan persoalan krusial, menjadi pertaruhan
seluruh bangsa dan simbol kewibawaan pemerintah Indonesia. Kelalaian pemerintah
menuntaskan masalah ini akan berakibat kehilangan sumber daya dan berpotensi
mengakarkan infiltrasi asing dalam kehidupan masyarakat.
Di samping itu, penjagaaan terhadap wilayah-wilayah perbatasan perlu mendapatkan
perhatian serius semua pihak baik pemerintah, DPR, pemerintah lokal, maupun kelompok-
kelompok masyarakat. Pemuda Pancasila memandang perlu ada penanggulangan khusus
untuk meningkatkan kewaspadaan diwilayah perbatasan. Lemahnya pengawasan
diwilayah perbatasan darat dan kawasan perairan akan menyuburkan aktifitas illegal,
penyelundupan, pencurian sumber daya alam, bahkan berpotensi menguntungkan kegiatan
terorisme. Sebagai wacana yang masih terus berkembang, Pemuda Pancasila memandang
pentingnya pemberdayaan wilayah perbatasan sebagai salah satu wilayah transmigrasi dan
terkategori sebagai wilayah pesisir yang perlu diprogramkan dalam kebijakan
pembangunan nasional dimasa depan. Pemberdayaan wilayah perbatasan tersebut jugaditujukan untuk meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan terhadap gangguan
pertahanan dan keamanan nasional.
10
-
8/14/2019 03 - Materi C
11/21
Di bidang keamanan, potensi ancaman berasal dari kondisi internal bangsa yang
antara lain; separatisme atau gerakan menuntut pemisahan diri dari NKRI yang berpotensi
terjadi di Aceh dan Papua. Konflik horizontal bernuansa primordial maupun politis.
Kejahatan terorisme dan tindakan kriminal. Menyangkut penanggulangan separatisme dan
konflik horizontal Pemuda Pancasila menghimbau agar pemerintah mengutamakan
pendekatan persuasi kultur dan penegakkan hukum secara optimal sebelum mengambiltindakan represif (bila diperlukan). Mengenai terorisme, Pemuda Pancasila memandang
perlunya pembinaan khusus terhadap daerah dan kelompok yang dianggap berpotensi
radikal atau berperilaku teroris. Pemuda Pancasila memandang terorisme adalah kejahatan
kemanusiaan yang perlu dicegah dan diberantas. Karenanya pelaku teror harus ditindak
seberat-beratnya bila perlu divonis hukuman mati. Tetapi hukuman mati saja tidak cukup
(sebab kadang justru sebaliknya bisa menyuburkan terorisme), perlu ditindaklanjuti
dengan tindakan edukasi dan sosialisasi yang mengugurkan ajaran/pengaruh terorisme.
Sehubungan dengan upaya mengatasi bermacam gangguan hankamnas Pemuda
Pancasila menganggap penting adanya komponen cadangan yang terdiri atas kelompok
warga sipil setelah dibina dan dididik dengan metoda dan pola tertentu. Pemuda Pancasilamemandang adanya komponen cadangan adalah sesuai dengan prinsip pertahanan
keamanan nasional yang demokratis, mengutamakan partisipasi rakyat sebagai kekuatan
utama pertahanan-keamanan nasional dalam sistem pertahanaan keamanan rakyat semesta
(hankamrata). Pendidikan dan pelatihan komponen cadangan yang terdiri atas warga
sipil/kelompok pemuda tersebut sekaligus juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana
membentuknation character building. Namun begitu pendidikan dan pelatihan komponencadangan harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, mengadaptasikan nilai-nilai
HAM dan demokrasi, untuk mewujudkan suatu civil society yang maju dan demokratis
berdasarkan Pancasila. Dengan kata lain, pendidikan dan pelatihan komponen cadangan
merupakan salah satu sarana mewujudkan masyarakat Pancasila yang maju dan
demokratis.
VI. SOSIAL DAN BUDAYA
Saat ini dirasakan masih kurangnya karya-karya intelektual bangsa. Masyarakat
Indonesia cenderung mengkonsumsi karya intelektual bangsa lain. Padahal kekayaan
sumber daya alam bangsa perlu dikelola oleh bangsa kita sendiri dengan menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sudah saatnya bangsa Indonesia mengelola kekayaan alamnya
sendiri dengan tenaga-tenaga sumber daya manusia bangsa yang professional dan terampil.
Tidak lain hal ini harus ditempuh melalui pengembangan kualitas pendidikan bangsa
dengan melalukan perluasan penyediaan sarana dan pra-sarana pendidikan sekolahmaupun luar sekolah, pengembangan kurikulum serta peningkatan fasilitas/honor
guru/pengajar. Dalam hal pendidikan nasional Pemuda Pancasila memandang bahwa
penyelenggaraan pendidikan nasional selayaknya diarahkan untuk membentuk masyarakat
modern berbudi pekerti luhur, suatu masyarakat yang sadar iptek dengan integritas
kebangsaan dan moral keagamaan yang baik. Untuk mengantisipasi fenomena outsourcing
tenaga kerja asing, pengembangan produk-produk alam dan manufaktur pemerintah dan
seluruh masyarakat perlu menciptakan suasana belajar dan mengajar yang dinamis.
Semangat belajar harus ditumbuhkan bersama oleh semua komponen bangsa dan disatu
sisi pemerintah wajib memfasilitasi semangat belajar masyarakat. Peningkatan
keterampilan dan keahlian sumber daya manusia melalui pendidikan merupakan
kebutuhan mutlak bangsa untuk mampu bersaing dalam iklim kompetisi global dimasadepan.
11
-
8/14/2019 03 - Materi C
12/21
Pada arah lain, kesenian sebagai produk budaya juga adalah kekayaan bangsa dan
negara Indonesia. Sejalan dengan pendidikan, kesenian dan nilai-nilai luhur kebudayaan
bangsa perlu diperkenalkan dan disosialisasikan agar tidak tergerus oleh arus informasi
global dan budaya bangsa-bangsa lain. Pasalnya tidak bisa dipungkiri revolusi teknologi
cenderung mendorong pembaruan antara kultur lokal dengan kultur global dan pada taraf
yang mengkhawatirkan kecenderungan tersebut dapat mengaburkan budaya lokal.
Karenanya berbagai kesenian dan artefak budaya sebagai asset nasional bukan saja perludisosialisasikan ditengah-tengah kehidupan masyarakat, namun dalam era global saat ini
karya kesenian dan artefak budaya perlu mendapatkan proteksi hukum. Pemuda Pancasila
memandang pemerintah dan seluruh pelaku hukum ditanah air perlu bersatu padu untuk
melakukan proteksi hukum terhadap karya kesenian dan artefak budaya bangsa melalui
produk-produk hukum (HAKI, dll) yang kuat dan memadai dimata hukum internasional.
Dengan demikian diharapkan peristiwa serupa reog ponorogo atau lagu-lagu melayu yang
menjadi kontroversi antara pemerintah republik Indonesia dengan Malaysia tidak terulang
kembali serta karya seni dan budaya bangsa terlindungi dari praktek manipulasi asing.
Lebih dari itu dengan proteksi hukum yang kuat dan memadai terhadap karya kesenian dan
artefak budaya bangsa diharapkan dapat menunjang devisa negara melalui industri
pariwisata.
Sebagai bagian integral, bidang kesehatan masyarakat dan kesehatan bangsa
merupakan pilar utama pembangunan kesejahteraan sosial. Masyarakat yang sehat akan
menciptakan produktifitas dan daya tahan nasional. Kesehatan masyarakat merupakan ujud
tanggung-jawab pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum. Berkembangnya
berbagai jenis penyakit baru maupun mewabahnya penyakit lama menyisakan tantangan
besar pembangunan nasional dimasa depan. Disatu sisi, keberadaan industri farmasi yang
mengadakan obat-obatan terlihat berpihak kepada kepentingan modal daripada
masyarakat. Penerapan undang-undang mal-praktek yang masih sulit karena kurangnya
sosialisasi dan kurangnya perhatian para pelaku hukum. Oleh sebab itu Pemuda Pancasila
memandang bahwa kondisi kesehatan merupakan tanggung-jawab pemerintah bukan saja
dalam konteks memajukan kesejahteraan umum tetapi juga dalam konteks melindungi
warga-masyarakatnya. Pasalnya, praktek kolaborasi antara pelaku kesehatan, pihak rumah
sakit dan industri farmasi telah mengakibatkan tingginya biaya perobatan. Disamping itu
keberadaan industri farmasi yang sepenuhnya didominasi swasta perlu dilihat secara kritis.
Pemuda Pancasila menganggap penting adanya reformasi sektor kesehatan untuk
mengadakan obat-obatan dan biaya pengobatan murah bagi masyarakat. Pemerintah perlu
memperkuat dan membangun institusi farmasi nasional yang memproduksi obat-obat
untuk masyarakat, tidak didominasi swasta bahkan sebaiknya tidak dikategorikan sebagai
BUMN karena lebih merupakan public service organization (PSO). Pemerintah perlu
menghilangkan praktek sindikasi / kartel / oligopoly industri farmasi dan konspirasiindustri farmasi dengan pelaku kesehatan, agar mendukung ketersediaan obat-obatan yang
terjangkau masyarakat. Pemuda Pancasila memandang praktek konspirasi disektor
kesehatan adalah tindakan tidak berperikemanusiaan. Selain itu, Pemerintah bersama-sama
seluruh komponen masyarakat perlu lebih aktif menanggulangi kasus-kasus kejahatan
kesehatan sesuai tanggung-jawabnya melindungi warga-negara. Sosialisasi terhadap
undang-undang mal-praktek perlu dilakukan secara lebih intensif.
Pada bagian lain, pendidikan nasional merupakan dimensi kehidupan bangsa yang
penting. Bangsa yang maju dan kokoh adalah bangsa dengan kualitas sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terampil,
berintegritas kebangsaan dan mempunyai etos kerja yang baik. Sebagaimana amanat UUD1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dari segala aspek kehidupannya, maka
pendidikan nasional sepatutnya diarahkan pada upaya membentuk masyarakat modern
12
-
8/14/2019 03 - Materi C
13/21
yang berbudi pekerti luhur. Suatu keadaan dimana masyarakat Indonesia semakin sadar
dan mampu mengadopsi iptek dalam kehidupan mereka secara efisien dan efektif, serta tak
kalah pentingnya mempunyai integritas kebangsaan (nasionalisme) yang tinggi.
Disamping itu, pendidikan nasional diselenggarakan untuk mengadakan sejumlah
kompetensi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan nasional diberbagai sektor
pembangunan.
Disadari selama bangsa ini merdeka, kita baru mengkonsumsi hasil karya intelektual
negara lain dan belum banyak hasil karya intelektual bangsa kita yang bisa dipergunakan
untuk mengerakkan sektor-sektor pembangunan nasional. Kemutakhiran iptek yang
dipergunakan pada berbagai industri belum sepenuhnya dapat dialihkan atau diadopsi
karena keterbatasan kualitas sumber daya manusia. Bahkan masih banyak sumber daya
alam belum dapat dikerjakan oleh putra bangsa secara maksimal karena keterbatasan
kompetensi.
Bersamaan dengan latar belakang itu, Pemuda Pancasila memandang penting
penyelenggaraan pendidikan nasional yang berbasis kompetensi. Dalam hal ini kompetensi
masyarakat dibentuk untuk menyediakan keterampilan dan keahlian yang dibutuhkandalam berbagai sektor kehidupan masyarakat khususnya sektor pertanian, peternakan,
perikanan, kelautan, pertambangan dan perekonomian. Pendidikan nasional yang berbasis
kompetensi perlu juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mengelola
potensi-potensi ditingkat lokal. Pada konteks ini pendidikan nasional perlu memperhatikan
potensi sumber daya alam dan nuansa masyarakat ditingkat lokal. Pendidikan nasional
berbasis kompetensi lokal diharakan dapat menciptakan keselarasan materi pendidikan
dengan kondisi dan potensi lokal baik dibidang pertanian, peternakan, perikanan, kelautan,
pertambangan maupun perekonomian. Selain itu pendidikan nasional berbasis kompetensi
lokal akan mencegah pergerakan masyarakat ke kota (urbanisasi) dan menunjang
pertumbuhan desa seiring pemikiran industrialisasi pedesaan.
Perguruan tinggi berada digaris terdepan dalam pengembangan sumber daya
manusia. Perguruan tinggi harus menjadi pelopor kehidupan akademis dengan orientasi
penelitian dan pengabdian masyarakat. Perguruan tinggi diselenggarakan untuk mencetak
pemikir dan pengerak kehidupan masyarakat, yang produktif menghasilkan gagasan,
inisiatif, karsa dan karya sebagai ujud kontribusinya bagi pembangunan nasional. Pada sisi
lain, perguruan tinggi juga diharapkan menghasilkan suatu angkatan kerja yang memadai
dan kompeten. Dalam hal upaya membentuk angkatan kerja yang berkualitas,
sesungguhnya bukan saja menjadi peran perguruan tinggi, tetapi perlu lebih diperankan
oleh penyelenggaraan sekolah menengah yang berbasis kompetensi lokal dan dengan
sendirinya akan membantu perguruan tinggi menjalankan perannya secara maksimalmencetak angkatan kerja yang berkompeten. Melalui penyelenggaraan sekolah menengah
yang disesuaikan dengan kebutuhan, potensi dan nuansa lokal diharapkan akan
membentuk suatu angkatan kerja yang termotivasi dan berkemampuan mengerakkan
perekonomian pedesaan.
Pemuda Pancasila memandang perlu penyelenggaraan pendidikan sekolah
menengah atas yang tidak menyamaratakan kondisi masyarakat tetapi memperhatikan
potensi, kebutuhan dan nuansa lokal. Hal itu dapat dilakukan dengan mengadakan sekolah
menengah atas dibidang pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, pertambangan dan
perekonomian. Dengan demikian penyelenggaraan sekolah menengah atas dapat turut
berperan optimal menyediakan sumber daya manusia siap kerja tanpa harus melaluiperguruan tinggi dan dengan sendirinya memberikan kemudahan serta mengurangi beban
biaya pendidikan bagi masyarakat.
13
-
8/14/2019 03 - Materi C
14/21
Dari sudut fasilitas, tak bisa dipungkiri bahwa upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia harus diupayakan melalui perluasan penyediaan pra-sarana dan sarana
pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Penyelenggaraan APBN perlu memprioritaskan
pelaksanaan pendidikan nasional sebagai investasi nasional yang vital bagi masa depan
bangsa. Fasilitas pendidikan nasional wajib diadakan secara merata baik vertical
(pedesaan-perkotaan serta masyarakat kelas ekonomi bawah-menengah-atas) maupunhorizontal (diseluruh pelosok tanah air). Pendidikan yang murah dan terjangkau sejatinya
adalah hak masyarakat dan kewajiban pemerintah demi menjaga masa depan bangsa.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, hal-hal mengenai peningkatan kesejahteraan
pendidik/guru, program beasiswa dan program transfer teknologi merupakan aktifitas
pokok yang harus dikembangkan oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah dapat
menarik keterlibatan swasta termasuk investor asing, misalnya dengan mengeluarkan
ketentuan transfer-teknologi dan kewajiban membangun sekolah-sekolah masyarakat
terhadap investasi asing sesuai bidang dan wilayah investasinya.
VII. HUBUNGAN INTERNASIONAL
Indonesia sebagai bangsa dan negara yang bergaul dan terbuka dengan negara
dan bangsa-bangsa lain didunia mempunyai kewajiban dan misi universal untuk
menciptakan dunia global yang lebih baik, terutama turut berperan aktif menjaga
perdamaian dunia, hak asasi manusia dan mengurangi kerusakan lingkungan hidup.
Keterlibatan Indonesia dalam wadah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun
1948 mencerminkan kesadaran bangsa dan negara Indonesia untuk memperjuangkan
perdamaian dan keadilan dalam tatanan dunia.
Di sisi lain dunia internasional kini telah berkembang dalam tatanan dunia
yang baru. Dominasi suatu negara atau bangsa terhadap negara atau bangsa lain
tidak saja dilakukan dengan penguasaan fisik bersenjata melainkan melalui sistem
hegemoni informasi, dominasi ilmu pengetahuan dan teknologi, penguasaan
teknologi kesehatan, dan penguasaan bursa saham-saham perdagangan. Kesemua hal
tersebut menjadi insentif adanya bentuk-bentuk penjajahan baru melalui sistem
ekonomi kapitalisme global dan hukum internasional.
Tekad untuk membebaskan umat manusia didunia dari rasa takut,
keterbelakangan, kemiskinan dan penindasan pada masa kini perlu ditinjau secara
kritis. Sebabnya, kerjasama antara negara maju dengan negara berkembang/miskindiordinasi oleh modal dan teknologi negara maju terhadap negara
berkembang/miskin. Audit global terhadap penyelenggaraan hak asasi manusia,
demokrasi, kelestarian lingkungan hidup cenderung lebih ofensif ke negara-negara
berkembang/miskin ketimbang negara-negara maju.
PBB semestinya memberikan peran yang lebih baik kepada negara-negara
berkembang/miskin untuk menjaga perdamaian dunia dan merumuskan
kesepakatan-kesepakatan PBB. Sehingga keputusan-keputusan PBB dapat
mengakomodir keanekaragaman sistem sosial dan budaya suatu bangsa serta
mengindahkan etika politik untuk menjaga kedaulatan ekonomi dan politik negara-
negara berkembang/miskin.
14
-
8/14/2019 03 - Materi C
15/21
Pemuda Pancasila memandang kebijakan diplomasi dan hubungan
internasional perlu dilaksanakan dengan memperhatikan kesatu; menciptakan
hubungan saling menguntungkan berupa kerjasama ekonomi serta kerjasama
dibidang iptek, telekomunikasi dan transportasi. Kedua; politik diplomasi
pemerintah perlu dikerahkan untuk menjaga batas-batas negara dan wilayah
perbatasan negara kesatuan republik Indonesia. Ketiga; membangun
kerjasama antar kelompok masyarakat diantara bangsa-bangsa dan negaramenjaga ekosistem global khususnya antisipasi pemanasan global (global
warming), penangulangan terorisme dan peredaran narkoba.
Namun demikian Pemuda Pancasila menghimbau agar pemerintah dan
masyarakat Indonesia harus kritis menyikapi fenomena kapitalisme global yang
terkandung dalam wadah world trade organization. Dalam hal ini Pemuda Pancasila
meyakini bahwa sesungguhnya kapitalisme global telah menjadi penyebab berbagai
kerusakan lingkungan hidup, kemiskinan, kebodohan, pelanggaran HAM dan
pengingkaran nilai-nilai demokrasi di dunia.
VIII. REKOMENDASI
Menanggapi latar belakang dan pemahaman situasi nasional bangsa dan
masyarakat khususnya dimasa 5 (lima) tahun kedepan tersebut, sebagaimana telah
dipaparkan sebelumnya Musyawarah Besar ke VIII Pemuda Pancasila
merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pemuda Pancasila memandang bahwa penguatan Pancasila sebagai ideologi
negara perlu dilaksanakan dengan lebih memperlakukan Pancasila sebagai
nilai-nilai pendidikan dan kepemimpinan (leadership), kemudian setelah itu,
dikembangkan untuk menumbuhkan komitmen politik masyarakat secara
meluas. Pemuda Pancasila memandang penting kolaborasi seluruh elemen
masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sosial
yang berubah, sehingga dapat membangkitkan pengaruhnya kembali sebagai
pandangan hidup bangsa dan ideologi negara. Dengan begitu diyakini ideologi
Pancasila akan berperan besar membentuk kesamaan perilaku atau nation
character buildingsebagaimana yang diharapkan para pendiri bangsa.
2. Pemuda Pancasila memandang bahwa konsep-konsep reformasi birokrasi untuk
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa masih harus
diperjuangkan dimasa depan bagi kemaslahatan bangsa. Sistem audit kegiatanpemerintah, sistem perpajakan untuk keperluan pelayanan masyarakat (public
service), struktur, mekanisme, prosedur dan kebijakan pemerintahan yang
efisien merupakan hal-hal yang perlu terus diperjuangkan untuk mereformasi
birokrasi dan merealisasikan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good
and clean government). Selain itu, reformasi birokrasi secara khusus perlu
diterapkan untuk memberdayakan masyarakat pada tingkat akar-rumput di
territorial. Dalam konteks ini, desain reformasi birokrasi perlu dilakukan
dengan mengadakan instrumen-instrumen pembangunan sektor pertanian,
perikanan, perkebunan, kelautan hingga level kecamatan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat pada level teritorial akar rumput. Sehingga
reformasi birokrasi dirasakan secara menyeluruh bukan saja pada level puncak(elite) pemerintahan.
15
-
8/14/2019 03 - Materi C
16/21
3. Pemuda Pancasila memandang bahwa pemilihan kepala daerah khususnya
Gubernur/Kepala Daerah tingkat propinsi perlu dikembalikan dalam posisinya
semula sebagai rejim pemerintahan (bukan tergolong rejim pemilu).
4. Pemuda Pancasila memandang praktek demokrasi politik saat ini baru bekerja
pada level prosedural dan simbolik. Karenanya aspek-aspek etik, edukasi dan
sosialiasi politik-substansi perlu menjadi concern semua pihak baik lembaga pemerintah, partai politik, ormas, dan media massa. Dengan demikian
diharapkan akan mencetak elit-elit politik yang merakyat dan membentuk
masyarakat yang kritis melaksanakan partisipasi politiknya.
5. Pemuda Pancasila memandang penting waktu penyelenggaraan pemilihan
presiden yang dilaksanakan sebelum atau bersamaan dengan pemilihan
legislatif. Pemilihan presiden/eksekutif yang dilaksanakan sebelum atau
bersamaan dengan pemilihan legislatif akan lebih cocok dengan sistem
presidensil serta akan menciptakan sebuah koalisi kekuatan politik yang lebih
permanen dilevel pemerintahan dan legislatif.
6. Pemuda Pancasila menyerukan kepada pemerintah untuk menerapkan
kebijakan yang berpihak kepada para petani Indonesia, mulai dari penyediaan
pupuk murah, kepemilikan aset/tanah, pembangunan sarana irigasi yang tepat-
guna serta tidak ragu-ragu untuk melakukan proteksi terbatas terhadap
beberapa produk petani Indonesia. Proteksi terbatas dimaksud dapat berupa
pembatasan kebijakan impor maupun wilayah pemasaran komiditi pertanian.
7. Pemuda Pancasila beranggapan pemerintah perlu mewajibkan kalangan
pengusaha/industri besar baik modal asing maupun domestik untuk
mengalihkan sebagian proses produksi ataupun distribusinya kepada industri
rakyat. Dengan demikian pengusaha kecil dan menengah dapat belajar
memproduksi dan memasarkan barang-barang sesuai prinsip-prinsip
manajemen modern dan kebutuhan pasar. Disamping itu Pemuda Pancasila
memandang pentingnya ketegasan pemerintah pusat dan lokal untuk
menyederhanakan proses-proses perijinan usaha serta menghapus peraturan dan
pungutan yang telah menghambat pertumbuhan industri rakyat.
8. Pemuda Pancasila memandang penting pemerintah dalam hal ini departemen
koperasi untuk menciptakan kerjasama antar koperasi, guna memperbesar
keberhasilan konsep koperasi sebagai bangunan usaha bersama yang modern,
mampu berkembang dan bersaing. Pemuda Pancasila juga memandang pentingperanan Bank-Bank Pemerintah untuk aktif melakukan pembinaan kepada
koperasi daripada sekedar menunggu pengembalian kredit. Dalam perspektif
Pemuda Pancasila, mengembangkan koperasi sebagai suatu badan usaha yang
memproduksi barang sekaligus sebagai pasar/konsumen pemakai, berarti tidak
memberikan keuntungan kepada swasta. Terkecuali untuk barang dan jasa yang
belum mampu diproduksi/dipasarkan langsung ke konsumen oleh koperasi.
Dengan demikian koperasi diharapkan mampu tumbuh, mandiri dan kokoh
sebagai soko guru ekonomi bangsa.
16
-
8/14/2019 03 - Materi C
17/21
9. Terlepas dari target-target APBN yang hendak dicapai, Pemuda Pancasila
memandang pentingnya penerapan target APBN yang realistis dan workableyang bisa diperoleh dari upaya menggenjot BUMN. Dalam hal ini, betapapun
pentingnya peran BUMN terhadap struktur keuangan negara, Pemuda Pancasila
memandang bahwa siapapun pemerintahan (eksekutif dan legislatif) tidak bolehatau tidak patut sekali-kali menjadikan insitusi pelayanan masyarakat (public
service organization) seperti Bulog, Rumah Sakit, Sekolah, dan lainnya selaku
BUMN dikemudian hari.
10. Pemuda Pancasila memandang pentingnya kemandirian lembaga-lembaga
peradilan hakim, polisi dan jaksa dari berbagai intervensi kekuasaan. Pemuda
Pancasila memandang bahwa korupsi akan berujung pada rontoknya ketahanan
nasional dan menyengsarakan kehidupan masyarakat. Kejahatan korupsi harus
ditindak secara khusus, tanpa pandang bulu diperlakukan sebagai musuh negara
dan masyarakat (public and state enemy), dan divonis seberat-beratnya untuk
menghasilkan efek-jera. Pemberantasan korupsi dilakukan secara merataterhadap semua kasus yang telah memiliki bukti-bukti hukum memadai,
sehingga tidak terkesan tebang pilih apalagi menjadi alat politik kekuasaan.
Disamping itu, pencegahan korupsi perlu dilakukan secara komprehensip lintas
sektoral. Berbagai kebijakan-kebijakan yang tumpang tindih ataupun bercelah
korupsi tidak boleh dibiarkan dan diratifikasi sesuai situasi dan kondisi
peruntukannya. Pendidikan dan pembinaan mental tolak korupsi perlu
ditanamkan sedini mungkin diberbagai institusi sosial pendidikan/agama,
sehingga sikap menolak korupsi diharapkan akan menjadi watak kepribadian
bangsa.
11. Pemuda Pancasila memandang bahwa meski substansi HAM berlaku universal
dan bisa terdapat kesamaan diantara bangsa-bangsa didunia namun penerapan
HAM di Indonesia perlu memperhatikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Sejalan dengan penegakkan hukum, Pemuda Pancasila memandang upaya
penegakkan HAM tidak boleh dijadikan senjata politik kelompok tertentu.
Tetapi pada pihak lain, birokrasi dan aparatur pemerintah wajib menyediakan
saluran-saluran pelaksanaan HAM dan penegakkan hukum terhadap
pelanggaran HAM untuk menghadirkan rasa keadilan dan menjaga
keseimbangan kehidupan sosial antara kepentingan individu dan kepentingan
kelompok.
12. Pemuda Pancasila memandang perlu ada penanggulangan khusus untukmeningkatkan kewaspadaan diwilayah perbatasan. Lemahnya pengawasan
diwilayah perbatasan darat dan kawasan perairan akan menyuburkan aktifitas
illegal, penyelundupan, pencurian sumber daya alam, bahkan berpotensi
menguntungkan kegiatan terorisme. Sebagai wacana yang masih terus
berkembang, Pemuda Pancasila memandang pentingnya pemberdayaan
wilayah perbatasan sebagai salah satu wilayah transmigrasi dan terkategori
sebagai wilayah pesisir yang perlu diprogramkan dalam kebijakan
pembangunan nasional dimasa depan. Pemberdayaan wilayah perbatasan
tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan
terhadap gangguan pertahanan dan keamanan nasional.
17
-
8/14/2019 03 - Materi C
18/21
13. Pemuda Pancasila memandang terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang
perlu dicegah dan diberantas. Karenanya pelaku teror harus ditindak seberat-
beratnya bila perlu divonis hukuman mati. Tetapi hukuman mati saja tidak
cukup (sebab kadang justru sebaliknya bisa menyuburkan terorisme), perlu
ditindaklanjuti dengan tindakan edukasi dan sosialisasi yang mengugurkan
ajaran/pengaruh terorisme.
14. Pemuda Pancasila memandang pemerintah dan seluruh pelaku hukum ditanah
air perlu bersatu padu untuk melakukan proteksi hukum terhadap karya
kesenian dan artefak budaya bangsa melalui produk-produk hukum (HAKI, dll)
yang kuat dan memadai dimata hukum internasional. Dengan demikian
diharapkan peristiwa serupa reog ponorogo atau lagu-lagu melayu yang
menjadi kontroversi antara pemerintah republik Indonesia dengan Malaysia
tidak terulang kembali serta karya seni dan budaya bangsa terlindungi dari
praktek manipulasi asing. Lebih dari itu dengan proteksi hukum yang kuat dan
memadai terhadap karya kesenian dan artefak budaya bangsa diharapkan dapat
menunjang devisa negara melalui industri pariwisata.
15. Pemuda Pancasila berprinsip kondisi kesehatan merupakan tanggung-jawab
pemerintah bukan saja dalam konteks memajukan kesejahteraan umum tetapi
juga dalam konteks melindungi warga-masyarakatnya. Pemuda Pancasila
menganggap penting adanya reformasi sektor kesehatan untuk menyediakan
obat-obatan dan biaya pengobatan murah. Pemerintah perlu memperkuat dan
membangun institusi farmasi nasional yang memproduksi obat-obat untuk
masyarakat, tidak didominasi swasta, bahkan sebaiknya tidak dikategorikan
sebagai BUMN karena lebih merupakan public service organization (PSO).
Pemerintah perlu menghilangkan praktek sindikasi / kartel / oligopoly industri
farmasi dan konspirasi industri farmasi dengan pelaku kesehatan, agar
mendukung ketersediaan obat-obatan dan biaya pengobatan yang terjangkau
masyarakat. Pemuda Pancasila memandang praktek konspirasi disektor
kesehatan adalah tindakan tidak berperikemanusiaan. Pemerintah bersama-
sama seluruh komponen masyarakat perlu lebih aktif menanggulangi kasus-
kasus kejahatan kesehatan sesuai tanggung-jawabnya melindungi warga-
negara. Selain itu, sosialisasi terhadap undang-undang mal-praktek perlu
dilakukan secara lebih intensif.
16. Pemuda Pancasila memandang penting penyelenggaraan pendidikan nasional
yang berbasis kompetensi. Kompetensi masyarakat dibentuk untuk
menyediakan keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan dalam berbagaisektor kehidupan masyarakat khususnya sektor pertanian, peternakan,
perikanan, kelautan, pertambangan dan perekonomian. Pendidikan nasional
yang berbasis kompetensi perlu ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat mengelola potensi-potensi ditingkat lokal. Pada konteks ini
pendidikan nasional perlu memperhatikan potensi sumber daya alam dan
nuansa masyarakat ditingkat lokal. Pendidikan nasional berbasis kompetensi
lokal diharakan dapat menciptakan keselarasan materi pendidikan dengan
kondisi dan potensi lokal baik dibidang pertanian, peternakan, perikanan,
kelautan, pertambangan maupun perekonomian. Selain itu pendidikan nasional
berbasis kompetensi lokal akan mencegah pergerakan masyarakat ke kota
(urbanisasi) dan menunjang pertumbuhan desa seiring pemikiran industrialisasipedesaan.
18
-
8/14/2019 03 - Materi C
19/21
Pemuda Pancasila memandang perlu penyelenggaraan pendidikan sekolah
menengah atas yang tidak menyamaratakan kondisi masyarakat tetapi
memperhatikan potensi, kebutuhan dan nuansa lokal. Hal itu dapat dilakukan
dengan mengadakan sekolah menengah umum (smu) dibidang pertanian,
peternakan, perikanan, kelautan, pertambangan dan perekonomian. Dengan
demikian penyelenggaraan sekolah menengah umum (smu) dapat turutberperan optimal menyediakan sumber daya manusia siap kerja tanpa harus
melalui perguruan tinggi dan dengan sendirinya memberikan kemudahan serta
mengurangi beban biaya pendidikan bagi masyarakat.
Lebih lanjut Pemuda Pancasila menganggap bahwa pendidikan nasional adalah
investasi vital bagi masa depan bangsa. Karenanya, penyelenggaraan
pendidikan nasional perlu mendapatkan dukungan APBN secara maksimal
sesuai amanat konstitusi dan wajib diadakan secara merata baik vertikal
(pedesaan-perkotaan serta untuk kelas ekonomi bawah-menengah-atas) maupun
horizontal (diseluruh pelosok tanah air). Pendidikan yang murah dan terjangkau
adalah hak masyarakat dan kewajiban pemerintah demi menjaga masa depanbangsa. Hal-hal mengenai peningkatan kesejahteraan pendidik/guru, program
beasiswa dan program transfer teknologi merupakan aktifitas pokok yang harus
dikembangkan oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah dapat menarik
keterlibatan swasta termasuk investor asing, misalnya dengan mengeluarkan
ketentuan transfer-teknologi dan kewajiban membangun sekolah-sekolah
masyarakat terhadap investasi asing sesuai bidang dan wilayah investasinya.
17. Pemuda Pancasila memandang kebijakan diplomasi dan hubungan
internasional perlu dilaksanakan dengan memperhatikan kesatu; menciptakanhubungan saling menguntungkan berupa kerjasama ekonomi serta kerjasama
dibidang iptek, telekomunikasi dan transportasi. Kedua; politik diplomasipemerintah perlu dikerahkan untuk menjaga batas-batas negara dan wilayah
perbatasan negara kesatuan republik Indonesia.Ketiga; membangunkerjasama
antar kelompok masyarakat diantara bangsa-bangsa dan negara untuk menjaga
ekosistem global khususnya antisipasi pemanasan global ( global warming),
penangulangan terorisme dan peredaran narkoba.
18. Dinamika perkembangan situasi dan kondisi politik saat ini menunjukkan
pergeseran fenomena sosial-politik nasional yang cenderung menjadikan rekam
jejak dan citra perorangan sebagai faktor menentukan. Dalam dinamika situasi
dan kondisi perpolitikan nasional tersebut, organisasi sosial kemasyarakatanPemuda Pancasila dituntut untuk mampu menjadi tempat bersemainya para
kader-kader bangsa. Dan organisasi sosial kemasyarakatan Pemuda Pancasila
perlu menjadi wahana strategis pembinaan dan pengabdian masyarakat.
Beberapa fungsi dan peran organisasi sosial kemasyarakatan Pemuda Pancasila
yang antara lain menjadi Motivator dan Dinamisator beragam lapisan
masyarakat mencapai tujuan pembangunan nasional, Komunikator
mengabadikan nilai-nilai kepemimpinan Pancasila, Motor penggerak
masyarakat membangun ketahanan nasional merupakan fungsi dan peran
organisasi yang menjadi acuan pertimbangan menjalankan partisipasi
politiknya. Sesuai makna kelahirannya, diyakini bahwa lembaga, kader dan
anggota Pemuda Pancasila merupakan asset bangsa. Karenanya denganmemahami berbagai situasi nasional secara kelembagaan Pemuda Pancasila
tidaklah berpolitik. Tetapi Pemuda Pancasila memiliki keterpanggilan moril
19
-
8/14/2019 03 - Materi C
20/21
untuk menempatkan kader-kader terbaiknya terlibat aktif dalam institusi politik
(legislatif dan eksekutif) melalui berbagai instrumen demokrasi/partai politik
yang sesuai dengan nilai-nilai perjuangan Pemuda Pancasila sebagai bentuk
partisipasi politik Pemuda Pancasila. Tidak kalah pentingnya, Pemuda
Pancasila juga perlu mempertimbangkan kesadaran politik anggotanya sebagai
hak eksklusif warga negara yang semakin menjadi keyakinan luas masyarakat
dewasa ini.
19. Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut Pemuda Pancasila melalui
Musyawarah Besar VIII ini akan melaksanakan partisipasi politiknya dalam
pemilu legislatif dan presiden/eksekutif untuk mendukung konsep dan
pemikiran nasionalisme-kebangsaan berdasarkan Pancasila serta
merekomendasikan kepada segenap jajaran, kader dan anggota Pemuda
Pancasila untuk mendukung partai-partai politik yang mengusung konsep dan
pemikiran kebangsaan-Pancasila sesuai pencerminan pendirian dan perjuangan
organisasi. Secara khusus, Pemuda Pancasila memandang pemilihan presiden
merupakan momentum meretas jalan menuju solusi-solusi nasional dan bukan
sekedar kemewahan demokrasi. Karenanya, dalam Pemilu Presiden/eksekutifPemuda Pancasila perlu memberikan dukungan kepada kandidat calon presiden
yang dipandang mampu mengimplementasikan konsep nasionalisme
kebangsaan tadi kedalam rencana-rencana kebijakan pembangunan nasional
dibidang ekonomi, hukum, sosial-budaya, hankamnas dan diplomasi
internasional secara konkrit.
20
-
8/14/2019 03 - Materi C
21/21
REKOMENDASI INTERNAL
1. Keputusan Rapat Pimpinan Paripurna Pemuda Pancasila tahun 2003 :
Bahwa Partai Patriot Pancasila adalah Partai Politik yang dilahirkan Pemuda
Pancasila dan merupakan satu-satunya alat politik Pemuda Pancasila yang
diamanahkan oleh MUBESLUB Pemuda Pancasila Tahun 1999 untukmewujudkan cita-cita Organisasi yang dideklarasikan pada tanggal 1 Juni 2001 di
Jakarta. Hak-hak politik Anggota Pemuda Pancasila tetap sesuai dengan
ketentuan-ketentuan organisasi baik hasil MUBESLUB Tahun 1999, MUBES VII
dan RAPIMPUR Pemuda Pancasila Tahun 2003.
2. Keputusan Rapat Kerja Nasional Pemuda Pancasila tahun 2005
a. Meningkatkan peran serta Pemuda Pancasila dalam setiap kegiatan Politik
dan Kenegaraan dengan menyalurkan aspirasi politik melalui Partai Patriot
Pancasila.
b. Meningkatkan peran serta Pemuda Pancasila dalam setiap kegiatan Politik
dan Kenegaraan dengan menyalurkan aspirasi politik melalui Partai Patriot
Pancasila, dengan tidak mengurangi hak-hak politik anggota Pemuda
Pancasila sesuai dengan ketentuan Mubeslub tahun 1999, Mubes VII tahun
2001 dan Rapimpur tahun 2003.
c. Anggota Pemuda Pancasila tidak diperbolehkan merangkap
keanggotaannya di dalam OKP / Ormas lain kecuali kecuali di PPM, FKPPI
dan Forum Keluarga Besar Putra Putri POLRI.
3. Keputusan Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila Tahun 2009
Aspirasi Politik Pemuda Pancasila harus disalurkan melalui Partai Patriot baiksecara institusi maupun secara individu.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 2 Pebruari 2009
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDA PANCASILA
ttd. ttd.
(Naswan Gunawan) (Amran Bakir Nai)
Ketua / Anggota Sekretaris / Anggota
ttd. ttd. ttd.
(Drs. H. Zainal Arifin, MM.) (Khalid, S. Pdi.) (Frits Aronggear, S. Sos.)
Anggota Anggota Anggota
21