03 - Materi C

download 03 - Materi C

of 21

Transcript of 03 - Materi C

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    1/21

    KEPUTUSAN

    MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDA PANCASILA

    Nomor : 007/KPTS/MUBES-VIII/PP/II/2009

    TENTANG

    PENGESAHAN MATERI - C

    (POKOK-POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASI)

    Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

    Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila, setelah :

    Menimbang : 1. Bahwa Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila sebagai pemegang

    kekuasaan tertinggi organisasi Pemuda Pancasila di tingkat Nasional,yang diselenggarakan sekali dalam 5 (lima) tahun.

    2. Bahwa Sidang Pleno V Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila

    adalah alat kelengkapan untuk membahas segala rancangan materi

    bahasan tentang Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi.

    3. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan keputusan tentang Pengesahan

    Materi - C (Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi) Musyawarah

    Besar VIII Pemuda Pancasila.

    Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila

    hasil keputusan Musyawarah Besar VII Pemuda Pancasila tahun

    2001.

    2. Surat Keputusan MPN Pemuda Pancasila No. 644.A2/MPN-

    PP/III/2008 tentang Pembentukan Panitia Pengarah (Steering

    Committee) dan Panitia Pelaksana (Organizing Committee) MUBES

    VIII Pemuda Pancasila.

    Memperhatikan : 1. Keputusan Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila No.

    01/KPTS/MUBES-VIII/PP/II/2009 tentang Jadwal Acara

    Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila.2. Keputusan MUBES VIII Pemuda Pancasila No. 02/KPTS/MUBES-

    VIII/PP/II/2009 tentang Tata Tertib Musyawarah Besar VIII Pemuda

    Pancasila.

    3. Keputusan MUBES VIII Pemuda Pancasila No. 03/KPTS/MUBES-

    VIII/PP/II/2009 tentang Pimpinan Sidang Musyawarah Besar VIII

    Pemuda Pancasila.

    4. Saran-saran serta pendapat yang tumbuh dan berkembang dalam

    permusyawaratan Sidang Pleno V pada tanggal 21 Pebruari 2009.

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    2/21

    M E M U T U S K A N :

    Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDAPANCASILA TENTANG PENGESAHAN MATERI - C (POKOK-

    POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASI) MUSYAWARAH

    BESAR VIII PEMUDA PANCASILA.

    Pertama : Materi - C (Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi) hasil Sidang Pleno

    V Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila adalah sebagaimana

    tercantum dalam lampiran, dan merupakan satu kesatuan yang tak

    terpisahkan dari keputusan ini.

    Kedua : Hasil Kerja Sidang Materi - C (Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi)sebagaimana dimaksud pada diktum pertama, merupakan pedoman yang

    mengikat bagi seluruh anggota Pemuda Pancasila dalam melaksanakan

    misi perjuangan Organisasi Sosial Kemasyarakatan Pemuda Pancasila.

    Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di : Jakarta

    Pada tanggal : 22 Pebruari 2009

    PIMPINAN SIDANG

    MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDA PANCASILA

    ttd. ttd.

    (Naswan Gunawan) (Amran Bakir Nai)

    Ketua / Anggota Sekretaris / Anggota

    ttd. ttd. ttd.

    (Drs. H. Zainal Arifin, MM.) (Khalid, S. Pdi.) (Frits Aronggear, S. Sos.)

    Anggota Anggota Anggota

    2

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    3/21

    Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila

    Nomor : 007/KPTS/MUBES-VIII/PP/II/2009 tentang Pengesahan Materi C

    (Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi)

    POKOK-POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASIMUSYAWARAH VIII PEMUDA PANCASILA

    PERIODE 2009 2014

    I. PENDAHULUAN

    Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan tonggak sejarah bangsa sebagai

    momentum terbentuknya itikad, ikhtiar dan identitas nasional atas dasar rasa senasib dan

    sepenangunggan, persamaan budaya serta kesadaran menolak bentuk-bentuk penjajahan.

    Semangat sumpah pemuda mendorong Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus

    1945. Kemerdekaan Indonesia direbut dan dipertahankan oleh seluruh rakyat Indonesiatanpa mempermasalahkan suku, agama, warna kulit dan golongan, melainkan kemerdekaan

    yang dicita-citakan dengan tujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur, mencerdaskan

    kehidupan bangsa, melindungi segenap tanah air Indonesia serta melaksanakan ketertiban

    dunia berdasarkan perdamaian abadi.

    Untuk mencapai tujuan kemerdekaan dibutuhkan kerjasama dan daya upaya yang

    utuh dari semua pihak masyarakat diseluruh pelosok tanah air. Karenanya tujuan-tujuan

    kemerdekaan perlu diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Untuk mencapai tujuan kemerdekaan dibutuhkan spirit dan prinsip-prinsip perjuangan

    bangsa yang mengakar, luhur dan mampu mendorong kemajuan bangsa. Karenanya tujuan

    kemerdekaan diyakini akan bisa dicapai hanya dengan Pancasila sebagai ideologi negara.

    Pancasila merupakan ideologi negara-bangsa yang khas Indonesia dan diharapkan

    menghasilkan perilaku nasional, menjadi kepribadian bangsa dan terimplementasi menjadi

    kepribadian kelompok/individu masyarakat.

    Pada masa kini dan masa depan adalah masa mengisi kemerdekaan sebagai

    kelanjutan masa perjuangan fisik sebelumnya. Kemerdekaan yang telah diperebutkan dan

    dipertahankan dengan pengorbanan besar itu perlu dikelola dan diisi dengan upaya-upaya

    pembangunan nasional untuk mencapai kebebasan dan kemerdekaan yang hakiki yaitu

    bebas dari kemiskinan, kemelaratan dan kebodohan (dalam pengertian yang luas). Dalam

    pemikiran yang lebih formal kebebasan dan kemerdekaan bangsa mensyaratkan Indonesiayang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

    Pembangunan nasional sebagai pra-kondisi mencapai tujuan bangsa, sejatinya

    mempersiapkan antara lain, pertama; konsistensi prinsip-prinsip ke-Indonesia-an sebagai

    satu kesatuan politik, ekonomi dan hukum. Kedua; menumbuh-kembangkan toleransi,kerukunan dan kesetaraan. Ketiga; kepastian hukum, keempat; peningkatan perekonomian

    rakyat, kelima; demokrasi dan partisipasi politik masyarakat, keenam; kualitas sumber daya

    manusia bangsa yang kompeten dan mampu bersaing secara global.

    Beranjak dari titik keberangkatan yang sama, selama hampir 50 tahun Pemuda

    Pancasila telah hadir dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk selalu berjuangmewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan

    mengejawantahkannya pada upaya-upaya pembangunan nasional. Kelahiran Pemuda

    3

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    4/21

    Pancasila pada 28 Oktober 1959 memanglah dipersembahkan untuk mengabadikan

    Pancasila dan melanggengkan NKRI. Meski terdapat kekurangan disana-sini, visi kelahiran

    Pemuda Pancasila senantiasa ditunjukan melalui kiprahnya diberbagai tingkatan sosial dan

    bidang persoalan.

    Dimasa depan, khususnya 5 (lima) tahun kedepan, dengan tantangan sosial yang

    berbeda, problem pembangunan nasional yang semakin kompleks serta tatanan dunia yangkian meng-global, Pemuda Pancasila semakin dituntut untuk menjalankan partisipasinya

    berdasarkan pemahaman yang utuh dan tepat terhadap sejumlah persoalan dan fenomena

    bangsa. Sehubungan itu Pemuda Pancasila sebagai organisasi sosial kemasyarakatan

    berbasis publik terpanggil untuk menyusun dan menyampaikan pokok-pokok pemikirannya

    terhadap sejumlah persoalan Nasional penting dibidang Ideologi-Politik, Ekonomi, Hukum

    dan HAM, Hankamnas, Sosial-Budaya serta Hubungan Internasional, sebagai berikut :

    II. IDEOLOGI & POLITIK

    Salah satu agenda penting demokratisasi adalah mewujudkan tatanan pemerintahanyang bersih dan berwibawa. Suatu pemerintahan yang melayani masyarakat (public service)dan bebas dari praktek korupsi. Penyusunan kebijakan publik dalam tatanan seperti ini

    wajib bersumber dari kepentingan masyarakat dengan memperhitungkan berbagai aspek-

    aspek sosialpsikologis masyarakat pada tahap penerapannya. Saat ini penerapan azas

    pemerintahan yang bersih dan berwibawa masih dirasakan belum maksimal. Kredibilitas

    dan reputasi aparatur pemerintahan serta aparatur hukum secara umum dipandang belum

    sesuai dengan itikad dan usaha mencapai pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

    Hal ini ditengarai karena reformasi birokrasi belum sepenuhnya terlaksana dalam era

    demokratisasi saat ini. Sistem audit kegiatan pemerintah, sistem perpajakan untuk keperluan

    pelayanan masyarakat ( public sevice), struktur, mekanisme, prosedur dan kebijakan pemerintahan yang efisien merupakan hal-hal yang perlu terus dikembangkan untuk

    mereformasi birokrasi dan merealisasikan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (goodand clean government). Disamping itu, reformasi birokrasi secara khusus perlu diterapkanuntuk memberdayakan masyarakat pada tingkat akar-rumput di territorial. Dalam konteks

    ini desain reformasi birokrasi perlu dilakukan dengan mengadakan instrumen-instrumen

    pembangunan sektor pertanian, perikanan, perkebunan, kelautan hingga level kecamatan

    untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat pada level teritorial akar rumput.

    Sehingga reformasi birokrasi dilakukan secara menyeluruh bukan saja pada level puncak

    (elit) pemerintahan. Pemuda Pancasila memandang bahwa konsep-konsep reformasi

    birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa masih harusdiperjuangkan dimasa depan bagi kemaslahatan bangsa.

    Disadari atau tidak, gerakan reformasi yang sudah menjatuhkan rejim orde baru

    mengakibatkan berkurangnya pengaruh Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara.

    Reinkarnasi politik aliran dan penerapan peraturan-peraturan primordial/sectarian adalah

    pemandangan nyata diantara fenomena yang lainnya tentang berkurangnya pengaruh

    Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Sebetulnya, sebagai introspeksi terhadap

    praktek Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dimasa orde baru memang terdapat

    beberapa persoalan serius seperti, kesatu; pada tataran praktis Pancasila tidak diamalkan

    bahkan seringkali diselewengkan tak terkecuali oleh para pemimpin negara, sehingga hanya

    dianggap berlaku pada level formal, berakibat mengurangi keampuhan dan kewibawaannya.Kedua; monopoli penafsiran Pancasila secara sepihak berakibat hilangnya rasa memiliki

    (sense of belonging) masyarakat terhadap Pancasila.

    4

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    5/21

    Pada masa kini, dimana demokratisasi Indonesia diselenggarakan dalam situasi

    global serta derasnya arus informasi dan teknologi mutakhir, penguatan terhadap nilai-nilai

    Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan ideologi negara memerlukan pendekatan

    yang berbeda dengan dimasa lampau. Nilai-nilai Pancasila perlu dikembangkan secara lebih

    aplikatif, tidak formalistik dan interaktif, dengan pola-pola implementasi yang variatif.

    Namun satu hal penting, Pemuda Pancasila memandang bahwa penguatan Pancasilasebagai ideologi negara perlu dilaksanakan dengan lebih memperlakukannya sebagai nilai-

    nilai pendidikan dan kepemimpinan (leadership), kemudian setelah itu, baru dapat

    menumbuhkan komitmen politik masyarakat secara meluas. Pemuda Pancasila memandang

    penting kolaborasi seluruh elemen masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila

    dalam lingkungan sosial yang berubah, sehingga dapat membangkitkan pengaruhnya

    sebagai pandangan hidup bangsa dan ideologi negara. Dengan begitu diyakini ideologi

    Pancasila akan berperan besar membentuk kesamaan perilaku atau nation character

    buildingsebagaimana yang diharapkan para pendiri bangsa.

    Pada bagian lain, amandemen UUD 1945 yang telah mengubah struktur, mekanisme

    dan prosedur kenegaraan perlu mendapatkan evaluasi kritis lebih lanjut. Amandemen UUD1945 yang ditujukan untuk membentuk sistem negara demokratis sesuai prinsip-prinsip

    trias politika, supremasi hukum, kabinet presidensil dalam bingkai Negara Kesatuan

    Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila, pada prakteknya memunculkan

    sejumlah persoalan dilematis. Kompleksitas dan polemik seputar perombakan mendasar

    ketatanegaraan oleh amandemen UUD 1945 menyebabkan banyak suara termasuk di

    internal Pemuda Pancasila yang menghendaki kembali kepada sistem UUD 1945 asli.

    Meski kekuasaan eksekutif pada masa orde baru dirasakan sangat kuat, maka

    sebaliknya pada saat ini (pasca amandemen) gerak langkah eksekutif justru memerlukan

    banyak sekali persetujuan ataupun rekomendasi legislatif yang berisikan kekuatan-kekuatan

    partai politik, seperti yang terjadi pada kabinet parlementer. Padahal Presiden selaku kepala

    eksekutif secara full-legitimate telah dipilih langsung. Hal ini bisa terlihat pada kasus

    pengangkatan Panglima TNI, Kapolri, maupun pengambilan kebijakan-kebijakan

    pemerintahan lainnya.

    Selain itu, dalam konteks pemilihan kepala daerah yang dikelompokkan sebagai

    rejim pemilu dan bukan rezim pemerintahan, telah melahirkan sistem pemilihan kepala

    daerah secara langsung. Tak bisa dipungkiri sistem pemilihan kepala daerah langsung

    mengakibatkan konflik elit politik berpeluang masuk kedalam ruang-ruang interaksi

    masyarakat umum/lapis bawah. Hal ini terlihat pada kasus-kasus pertikaian antar simpatisan

    kandidat politik diberbagai moment pilkada langsung yang telah menghambat jalannyapembangunan daerah.

    Dalam hal ini Pemuda Pancasila memandang bahwa Pemilihan Kepala Daerah

    khususnya Gubernur/Kepala Daerah tingkat Propinsi perlu dikembalikan dalam

    posisinya semula sebagai rejim pemerintahan. Pemuda Pancasila juga memandang

    bahwa konstitusi negara pasca amandemen perlu diimplementasikan dengan penuh

    kehati-hatian dan kecermatan agar tidak menyimpang dari paradigma dan spirit

    yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 itu sendiri.

    Di bagian lain, sistem dan praktek politik demokrasi elektoral yang diterapkan saat

    ini dirasakan belum berkorelasi signifikan dengan pencapaian kesejahteraan sosial yangdiharapkan. Meski seleksi pejabat politik dilakukan secara demokratis, namun kerap kali

    produk politik dan kebijakan publik yang dihasilkan berbagai institusi politik/pemerintahan

    5

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    6/21

    tidak sejalan (akuntabel) dengan kebutuhan masyarakat. Pengingkaran terhadap amanat

    aspirasi masyarakat akan masih mungkin terus berlangsung, menginggat tidak adanya

    sanksi politik bagi para pejabat politik yang ingkar dengan komitmen politiknya ketika

    pemilihan dan sudah terpilih. Satu-satunya sanksi politik sanksi politik yang mungkin

    dilakukan masyarakat hanyalah vonis pilihan ketika periode eleksi berikutnya.

    Sistem dan praktek demokrasi elektoral belum terlihat maksimal memberikankepemimpinan yang berkualitas. Pasalnya, praktek demokrasi elektoral baru

    mengembangkan sosialisasi politik secara simbolik dan belum pada tahap substansi. Dalam

    hal ini demokrasi baru berjalan secara prosedural dan belum substansi, bahkan kadangkala

    praktek demokrasi elektoral masih dibarengi dengan praktek menjajakan pengaruh (politik

    uang). Oleh sebab itu Pemuda Pancasila memandang aspek-aspek etik politik serta

    edukasi dan sosialiasi politik-substansi perlu menjadi concern semua pihak baik

    lembaga pemerintah, partai politik, ormas, dan media massa. Dengan demikian

    diharapkan akan mencetak elit-elit politik yang merakyat dan membentuk

    masyarakat yang kritis melaksanakan partisipasi politiknya.

    Sejalan dengan pemikiran tersebut di atas, Pemilu merupakan momentum dan sarana

    demokrasi yang perlu disoroti. Pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden perlu

    mengadopsi prinsip-prinsip sistem presidensil sebagai pilihan sistem pemerintahan yang

    cocok dengan bentuk negara kesatuan dalam cakupan wilayah kepulauan yang begitu luas.

    Prinsip kedaulatan rakyat dalam sistem presidensil mewajibkan adanya kebebasan

    berserikat dan berpolitik sesuai dengan pendirian dan paradigma politik yang berkembang

    dalam kehidupan masyarakat. Namun, fragmentasi politik yang bisa menyebabkan

    kemandegan pembangunan nasional dan instabilitas politik bukanlah kehendak dan

    kebutuhan masyarakat. Penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dan eksekutif/presiden

    perlu mengokohkan sistem perpolitikan nasional yang telah disepakati dalam suasana stabil

    dan minim fragmentasi.

    Sehubungan itu, meski masih perlu dicermati lebih lanjut, Pemuda Pancasila

    memandang penting waktu penyelenggaraan pemilihan presiden yang dilaksanakan

    sebelum atau bersamaan dengan pemilihan legislatif. Pemilihan presiden/eksekutif

    yang dilaksanakan sebelum atau bersamaan dengan pemilihan legislatif akan lebih

    cocok dengan sistem presidensil serta akan menciptakan sebuah koalisi kekuatan

    politik yang lebih permanen dilevel pemerintahan dan legislatif.

    III. EKONOMI

    Pemberdayaan ekonomi masyarakat secara umum harus dirumuskan sebagai suatu

    sistem perekonomian nasional yang partisipatif dan memberikan keadilan bagi seluruhlapisan masyarakat dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi nasional, berupa

    persmaan peluang dan kesempatan berusaha, tanpa membunuh usaha besar namun tidak

    menginjak usaha kecil. Pemahaman ini bersumber dari nilai-nilai Pancasila, tetap

    mengindahkan motivasi ekonomi meraup keuntungan tetapi tidak membenarkan adanya

    predator-predator ekonomi yang saling memangsa satu-sama lain. Tekad pembangunan

    ekonomi nasional selayaknya ditujukan untuk mewujudkan kemerataan sosial tanpa adanya

    ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial.

    Mayoritas masyarakat Indonesia adalah golongan ekonomi kecil dan menengah yang

    membutuhkan suatu perekonomian kerakyatan dengan kekuatan dari bawah yang menjadi

    kekuatan ekonomi nasional. Sesuai dengan realitas sosial masyarakat Indonesia makasepatutnya ekonomi kerakyatan diposisikan sebagai dynamo pembangunan ekonomi

    nasional dan sekaligus simbol perlambang kedaulatan rakyat

    6

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    7/21

    .

    Dalam ekonomi kerakyatan dimaksud, proses industrialisasi perlu dimulai dari

    potensi pedesaan yang umumnya adalah potensi pertanian, perkebunan dan kelautan. Dari

    ketiga sektor tersebut Pemuda Pancasila menitikberatkan sektor pertanian selaku sektor

    perekonomian yang sesuai dengan ciri bangsa dan negara agraris. Secara khusus Pemuda

    Pancasila menyerukan kepada pemerintah untuk menerapkan kebijakan yangberpihak kepada para petani Indonesia, mulai dari penyediaan pupuk murah,

    kepemilikan aset/tanah, pembangunan sarana irigasi yang tepat-guna serta tidak

    ragu-ragu untuk melakukan proteksi terbatas terhadap beberapa produk petani

    Indonesia. Proteksi terbatas dimaksud dapat berupa pembatasan kebijakan impor

    maupun wilayah pemasaran komiditi pertanian.

    Proses industrialiasi ditingkat pedesaan akan mengembangkan aktifitas ekonomian

    ditingkat pedesaan dan menumbuhkannya menjadi suatu kota dan akan bersinergi dengan

    kehidupan ekonomi kota yang sudah ada. Namun, pengembangan industri rakyat sulit

    dilakukan jika tidak meningkatkan akses masyarakat kepada asset-asset produktif terutama

    dalam hal pemberian kredit lunak, pemilikan/penggunaan tanah dan laut bagi para petanidan nelayan termasuk kepemilikan/penggunaan saham bagi para buruh/pekerja dalam suatu

    perusahaan. Dengan kata lain, pertimbangan kredit perbankan kepada industri rakyat

    sebaiknya tidak berdasarkan agunan melainkan prospek kegiatan usaha. Begitu pula dengan

    penentuan suku bunga pinjaman agar disesuaikan dengan kondisi riil masyarakat dan tidak

    mengeksploitasi keuntungan usaha ekonomi rakyat. Pemuda Pancasila memandang penting

    adanya sinergi atau kemitraan antara pengusaha besar dan industri rakyat dalam rangka

    pelaksanaan ekonomi kerakyatan dan pembinaan industri rakyat itu sendiri.

    Dalam hal ini Pemuda Pancasila beranggapan pemerintah perlu mewajibkan

    kalangan pengusaha/industri besar baik modal asing maupun domestik untuk

    mengalihkan sebagian proses produksi ataupun distirbusinya kepada industri rakyat.

    Dengan demikian pengusaha kecil dan menengah dapat belajar memproduksi dan

    memasarkan barang-barang sesuai prinsip-prinsip manajemen modern dan

    kebutuhan pasar. Disamping ituPemuda Pancasila memandang pentingnya ketegasan

    pemerintah pusat dan lokal untuk menghapus peraturan dan pungutan yang telah

    menghambat pertumbuhan industri rakyat serta menyederhanakan proses-proses

    perijinan usaha.

    Pada bagian lain perwujudan pembangunan ekonomi berwawasan kerakyatan adalah

    dengan mengoptimalkan pengaruh dan eksistensi koperasi. Dalam hal ini koperasi dilihat

    sebagai perkumpulan kalangan produsen dan konsumen terbesar (petani, nelayan,buruh/pekerja) untuk meningkatkan kesejahteraan bersama melalui aktifitas penjualan

    produksi dan pembelian kebutuhan. Koperasi bukanlah kumpulan modal kalangan tersebut

    seperti halnya sebuah badan usaha swasta melainkan badan usaha milik petani dan nelayan

    yang mampu memproduksi dan memasarkan sendiri produknya secara langsung ke pasar,

    serta membeli kebutuhannya sendiri secara langsung dari pasar lain. Sedangkan kopersi

    buruh/pekerja mampu diposisikan untuk bermitra dengan pemilik perusahaan mendapatkan

    kredit modal bank yang disertakan dalam bentuk saham untuk pengembangan usaha

    diperusahaan setempat. Koperasi buruh/pekerja sekaligus menyediakan kebutuhan pokok

    anggotanya yang langsung dibeli dari pasar atau produsen lain.

    Pondasi koperasi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat banyak (petani, nelayandan buruh/pekerja) dimaksudkan agar masyarakat banyak tersebut terhindar dari praktek

    eksploitasi (oleh rentenir, tengkulak dan pemodal). Masyarakat banyak tersebut merupakan

    7

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    8/21

    kelompok produsen yang sekaligus adalah konsumen, karenanya semestinya koperasi

    mampu atau terfasilitasi untuk mengakses langsung pasar/konsumen dan meningkatkan

    keuntungan anggota. Pada prakteknya perkoperasian nasional menjadi kepanjang-tanganan

    swasta dan pemeritah untuk meraih pasar secara lebih terjamin. Hal ini ditenggarai akan

    mengakibatkan ketergantungan koperasi terhadap peran swasta dan pemerintah serta

    menurunkan kapasitas koperasi menjadi alat pemasaran langsung produk-produk

    anggotanya. Bahkan menyusutkan kapasitas koperasi untuk mengurangi dominasi rentenirdan tengkulak.

    Pemuda Pancasila memandang penting perlunya konsistensi sikap para anggota

    koperasi untuk mengaplikasikan pendirian dari, oleh dan untuk anggota. Pemuda

    Pancasila memandang penting pemerintah dalam hal ini departemen koperasi untuk

    menciptakan kerjasama antar koperasi memperbesar keberhasilan konsep koperasi

    sebagai bangunan usaha bersama yang modern, mampu berkembang dan bersaing.

    Pemuda Pancasila juga memandang penting peranan Bank-Bank pemerintah untuk

    aktif melakukan pembinaan kepada koperasi daripada sekedar menunggu

    pengembalian kredit. Mengembangkan koperasi sebagai suatu badan usaha yang

    memproduksi barang sekaligus sebagai pasar/konsumen pemakai, berarti tidakmemberikan keuntungan kepada swasta. Terkecuali untuk barang dan jasa yang

    belum mampu diproduksi/dipasarkan langsung ke konsumen oleh koperasi. Dengan

    demikian koperasi diharapkan mampu tumbuh, mandiri dan kokoh sebagai soko guru

    ekonomi bangsa.

    Pada bagian lain kegagalan sejumlah BUMN sebagai pelaku perekonomian nasional

    akan mengurangi kepercayaan publik terhadap kinerja pengelolaan ekonomi oleh

    pemerintah menginggat adanya struktur modal BUMN yang diperoleh dari pendapatan

    pajak masyarakat. BUMN-BUMN yang merugi terpaksa dikelola oleh negara dengan

    memanfaatkan APBN dan otomatis menambah beban keuangan negara selanjutnya

    masyarakat. Fenomena pengelolaan BUMN juga perlu disoroti dari aspek kepemilikannya.

    Meskipun pengelolaan BUMN ditujukan untuk mencapai target-target pendapatan dan

    belanja negara dalam APBN, tapi hal yang perlu dicermati adalah kepemilikan BUMN

    sebagian besar telah beralih keperusahaan-perusahaan asing. Dengan struktur modal yang

    diperoleh dari pendapatan pajak masyarakat namun kepemilikan mayoritas di sejumlah

    BUMN oleh perusahaan asing merupakan gambaran yang ironis dengan gagasan ekonomi

    kebangsaan/kerakyatan. Namun tentu saja hal ini tidak bisa disikapi secara sederhana,

    menginggat kompleksitas tantangan dan persoalan ekonomi global yang selalu mengiringi

    perjalanan bangsa. Terlepas dari target-target APBN yang hendak dicapai, Pemuda

    Pancasila memandang pentingnya penerapan target APBN yang realistis dan

    workable yang bisa diperoleh dari upaya menggenjot BUMN. Dalam hal ini,betapapun pentingnya peran BUMN terhadap struktur keuangan negara, Pemuda

    Pancasila memandang bahwa siapapun pemerintahan (eksekutif dan legislatif) tidak

    boleh atau tidak patut sekali-kali menjadikan insitusi pelayanan masyarakat (public

    service organization) seperti Bulog, Rumah Sakit, Sekolah, dan lainnya selaku BUMN

    dikemudian hari.

    8

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    9/21

    IV. HUKUM & HAM

    Penegakkan hukum tidak dapat dilepaskan dari upaya menghadirkan rasa keadilan

    dalam proses hukum. Dalam UUD 1945 dengan tegas dinyatakan bahwa penegakkan

    hukum merupakan wilayah lembaga yudikatif dan secara umum dikenal sebagai

    Mahkamah Agung Republik Indonesia. Dimana sesuai prinsip-prinsip trias politica bahwalembaga yudikatif harus bebas dari pengaruh apapun atau siapapun agar lembaga tersebut

    dapat melakukan penegakkan hukum secara murni dan mendekati rasa keadilan.

    Dalam pelaksanaannya di Indonesia institusi para penegak hukum (Hakim, Polisi dan

    Jaksa) mendapatkan legalisasi dari Surat Keputusan Presiden. Hal ini ditenggarai

    merupakan celah intervensi lembaga eksekutif dan legislatif terhadap institusi peradilan

    dan hukum di Indonesia yang membuka peluang terjadinya penegakkan hukum secara

    tebang pilih.

    Beberapa faktor harus diperhatikan dalam penegakkan hukum antara lain; sistim

    hukum negara, SDM penegak hukum, sistem pendidikan penegak hukum dan lain-lain.Saat ini ditengah-tengah masyarakat banyak sekali terjadi penyimpangan-penyimpangan

    yang dilakukan aparat penegak hukum. Selain karena adanya celah sistemik namun

    penyimpangan ini juga tidak dapat dilepaskan dari moral dan mentalitas para penegak

    hukum sebagai faktor dominan. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya aparat hukum yang

    disidangkan karena terlibat kasus-kasus korupsi. Dalam hal penegakkan hukum ini

    Pemuda Pancasila memandang pentingnya kemandirian lembaga-lembaga peradilan

    hakim, polisi dan jaksa dari berbagai intervensi kekuasaan. Termasuk pembentukan

    komisi yudisial melalui mekanisme fit & proper testyang ditenggarai rentan dengan

    intervensi fraksi-fraksi kekuatan politik di parlemen.

    Karena itu, meski masih perlu didiskusikan, Pemuda Pancasila memandang

    penting agar dimasa depan institusi kepolisian berada sepenuhnya dalam domain

    publik, dimana pembentukan instansi kepolisian disesuaikan dengan nuansa dan

    kondisi lokal setiap wilayah serta pimpinan jawatan kepolisian tersebut dipilih

    melalui komisi kepolisian. Komisi kepolisian dimaksud terdiri atas tokoh-tokoh

    masyarakat lokal yang kredibel dan bereputasi positif.

    Secara khusus mengenai upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, Pemuda

    Pancasila memandang bahwa korupsi akan berujung pada rontoknya ketahanan

    nasional dan menyengsarakan kehidupan masyarakat. Kejahatan korupsi harus

    ditindak secara khusus, tanpa pandang bulu diperlakukan sebagai musuh negaradan masyarakat ( public and state enemy), dan divonis seberat-beratnya untuk

    menghasilkan efek-jera. Pemberantasan korupsi dilakukan secara merata terhadap

    semua kasus yang telah memiliki bukti-bukti hukum memadai, sehingga tidak

    terkesan tebang pilih apalagi menjadi alat politik kekuasaan. Disamping itu,

    pencegahan korupsi perlu dilakukan secara komprehensip lintas sektoral.Berbagai

    kebijakan-kebijakan yang tumpang tindih ataupun bercelah korusi tidak boleh

    dibiarkan dan diratifikasi sesuai situasi dan kondisi peruntukannya. Pendidikan dan

    pembinaan mental tolak korupsi perlu ditanamkan sedini mungkin diberbagai

    institusi sosial pendidikan/agama, sehingga sikap menolak korupsi diharapkan akan

    menjadi watak kepribadian bangsa.

    9

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    10/21

    Hak asasi manusia (HAM) merupakan persoalan yang sangat prinsip bagi kehidupan

    manusia disemua negara. Kebebasan mengeluarkan pendapat dan berserikat sebagai salah

    satu unsur HAM dilindungi oleh UUD 1945. HAM perlu ditinjau tidak hanya dari satu

    aspek tetapi seluruh aspek kehidupan bangsa baik politik, sosial-budaya dan sebagainya.

    Pemuda Pancasila memandang bahwa meski substansi HAM berlaku universal dan

    bisa terdapat kesamaan diantara bangsa-bangsa didunia namun penerapan HAM di

    Indonesia perlu memperhatikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Sejalan denganpenegakkan hukum, Pemuda Pancasila memandang upaya penegakkan HAM tidak

    boleh dijadikan senjata politik kelompok tertentu. Tetapi pada pihak lain, birokrasi

    dan aparatur pemerintah wajib menyediakan saluran-saluran pelaksanaan HAM

    dan penegakkan hukum terhadap pelanggaran HAM untuk menghadirkan rasa

    keadilan dan menjaga keseimbangan kehidupan sosial antara kepentingan individu

    dan kepentingan kelompok.

    V. HANKAMNAS

    Di bidang pertahanan dan keamanan nasional terdapat sejumlah persoalan seriusterkait potensi ancaman yang berasal dari dalam dan luar negeri. Potensi ancaman dari luar

    negeri yang terdekat dengan Indonesia berasal dari negara-negara tetangga seperti

    Australia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini dan Timor Lorosae. Bentuk ancaman

    dimaksud adalah segala tindakan negara tetangga yang secara langsung maupun tidak

    langsung berpotensi menganggu sistem pertahanan Indonesia.

    Dalam hal ini Pemuda Pancasila memandang agar pemerintah hendaknya

    mengembangkan kebijakan politik luar negeri yang efektif menekan konflik bilateral dan

    regional dengan negara-negara tetangga. Tentunya kebijakan tersebut wajib berpegang

    pada prinsip menjaga posisi tawar, kemandirian, kehormatan dan kemerdekaan Indonesia

    sebagai negara berdaulat.

    Secara khusus Pemuda Pancasila menyoroti perlunya strategi dan tindakan segera

    Pemerintah dan DPR menuntaskan persoalan penetapan batas-batas negara sesuai hukum

    internasional yang berlaku tanpa harus merugikan bangsa Indonesia. Penamaan pulau-

    pulau terluar yang belum rampung misalnya agar segera dilaksanakan sehingga dapat

    berkontribusi memperkuat posisi tawar Indonesia dalam penetapan batas-batas negara

    tersebut. Persoalan batas-batas negara ini merupakan persoalan krusial, menjadi pertaruhan

    seluruh bangsa dan simbol kewibawaan pemerintah Indonesia. Kelalaian pemerintah

    menuntaskan masalah ini akan berakibat kehilangan sumber daya dan berpotensi

    mengakarkan infiltrasi asing dalam kehidupan masyarakat.

    Di samping itu, penjagaaan terhadap wilayah-wilayah perbatasan perlu mendapatkan

    perhatian serius semua pihak baik pemerintah, DPR, pemerintah lokal, maupun kelompok-

    kelompok masyarakat. Pemuda Pancasila memandang perlu ada penanggulangan khusus

    untuk meningkatkan kewaspadaan diwilayah perbatasan. Lemahnya pengawasan

    diwilayah perbatasan darat dan kawasan perairan akan menyuburkan aktifitas illegal,

    penyelundupan, pencurian sumber daya alam, bahkan berpotensi menguntungkan kegiatan

    terorisme. Sebagai wacana yang masih terus berkembang, Pemuda Pancasila memandang

    pentingnya pemberdayaan wilayah perbatasan sebagai salah satu wilayah transmigrasi dan

    terkategori sebagai wilayah pesisir yang perlu diprogramkan dalam kebijakan

    pembangunan nasional dimasa depan. Pemberdayaan wilayah perbatasan tersebut jugaditujukan untuk meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan terhadap gangguan

    pertahanan dan keamanan nasional.

    10

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    11/21

    Di bidang keamanan, potensi ancaman berasal dari kondisi internal bangsa yang

    antara lain; separatisme atau gerakan menuntut pemisahan diri dari NKRI yang berpotensi

    terjadi di Aceh dan Papua. Konflik horizontal bernuansa primordial maupun politis.

    Kejahatan terorisme dan tindakan kriminal. Menyangkut penanggulangan separatisme dan

    konflik horizontal Pemuda Pancasila menghimbau agar pemerintah mengutamakan

    pendekatan persuasi kultur dan penegakkan hukum secara optimal sebelum mengambiltindakan represif (bila diperlukan). Mengenai terorisme, Pemuda Pancasila memandang

    perlunya pembinaan khusus terhadap daerah dan kelompok yang dianggap berpotensi

    radikal atau berperilaku teroris. Pemuda Pancasila memandang terorisme adalah kejahatan

    kemanusiaan yang perlu dicegah dan diberantas. Karenanya pelaku teror harus ditindak

    seberat-beratnya bila perlu divonis hukuman mati. Tetapi hukuman mati saja tidak cukup

    (sebab kadang justru sebaliknya bisa menyuburkan terorisme), perlu ditindaklanjuti

    dengan tindakan edukasi dan sosialisasi yang mengugurkan ajaran/pengaruh terorisme.

    Sehubungan dengan upaya mengatasi bermacam gangguan hankamnas Pemuda

    Pancasila menganggap penting adanya komponen cadangan yang terdiri atas kelompok

    warga sipil setelah dibina dan dididik dengan metoda dan pola tertentu. Pemuda Pancasilamemandang adanya komponen cadangan adalah sesuai dengan prinsip pertahanan

    keamanan nasional yang demokratis, mengutamakan partisipasi rakyat sebagai kekuatan

    utama pertahanan-keamanan nasional dalam sistem pertahanaan keamanan rakyat semesta

    (hankamrata). Pendidikan dan pelatihan komponen cadangan yang terdiri atas warga

    sipil/kelompok pemuda tersebut sekaligus juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana

    membentuknation character building. Namun begitu pendidikan dan pelatihan komponencadangan harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, mengadaptasikan nilai-nilai

    HAM dan demokrasi, untuk mewujudkan suatu civil society yang maju dan demokratis

    berdasarkan Pancasila. Dengan kata lain, pendidikan dan pelatihan komponen cadangan

    merupakan salah satu sarana mewujudkan masyarakat Pancasila yang maju dan

    demokratis.

    VI. SOSIAL DAN BUDAYA

    Saat ini dirasakan masih kurangnya karya-karya intelektual bangsa. Masyarakat

    Indonesia cenderung mengkonsumsi karya intelektual bangsa lain. Padahal kekayaan

    sumber daya alam bangsa perlu dikelola oleh bangsa kita sendiri dengan menerapkan ilmu

    pengetahuan dan teknologi. Sudah saatnya bangsa Indonesia mengelola kekayaan alamnya

    sendiri dengan tenaga-tenaga sumber daya manusia bangsa yang professional dan terampil.

    Tidak lain hal ini harus ditempuh melalui pengembangan kualitas pendidikan bangsa

    dengan melalukan perluasan penyediaan sarana dan pra-sarana pendidikan sekolahmaupun luar sekolah, pengembangan kurikulum serta peningkatan fasilitas/honor

    guru/pengajar. Dalam hal pendidikan nasional Pemuda Pancasila memandang bahwa

    penyelenggaraan pendidikan nasional selayaknya diarahkan untuk membentuk masyarakat

    modern berbudi pekerti luhur, suatu masyarakat yang sadar iptek dengan integritas

    kebangsaan dan moral keagamaan yang baik. Untuk mengantisipasi fenomena outsourcing

    tenaga kerja asing, pengembangan produk-produk alam dan manufaktur pemerintah dan

    seluruh masyarakat perlu menciptakan suasana belajar dan mengajar yang dinamis.

    Semangat belajar harus ditumbuhkan bersama oleh semua komponen bangsa dan disatu

    sisi pemerintah wajib memfasilitasi semangat belajar masyarakat. Peningkatan

    keterampilan dan keahlian sumber daya manusia melalui pendidikan merupakan

    kebutuhan mutlak bangsa untuk mampu bersaing dalam iklim kompetisi global dimasadepan.

    11

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    12/21

    Pada arah lain, kesenian sebagai produk budaya juga adalah kekayaan bangsa dan

    negara Indonesia. Sejalan dengan pendidikan, kesenian dan nilai-nilai luhur kebudayaan

    bangsa perlu diperkenalkan dan disosialisasikan agar tidak tergerus oleh arus informasi

    global dan budaya bangsa-bangsa lain. Pasalnya tidak bisa dipungkiri revolusi teknologi

    cenderung mendorong pembaruan antara kultur lokal dengan kultur global dan pada taraf

    yang mengkhawatirkan kecenderungan tersebut dapat mengaburkan budaya lokal.

    Karenanya berbagai kesenian dan artefak budaya sebagai asset nasional bukan saja perludisosialisasikan ditengah-tengah kehidupan masyarakat, namun dalam era global saat ini

    karya kesenian dan artefak budaya perlu mendapatkan proteksi hukum. Pemuda Pancasila

    memandang pemerintah dan seluruh pelaku hukum ditanah air perlu bersatu padu untuk

    melakukan proteksi hukum terhadap karya kesenian dan artefak budaya bangsa melalui

    produk-produk hukum (HAKI, dll) yang kuat dan memadai dimata hukum internasional.

    Dengan demikian diharapkan peristiwa serupa reog ponorogo atau lagu-lagu melayu yang

    menjadi kontroversi antara pemerintah republik Indonesia dengan Malaysia tidak terulang

    kembali serta karya seni dan budaya bangsa terlindungi dari praktek manipulasi asing.

    Lebih dari itu dengan proteksi hukum yang kuat dan memadai terhadap karya kesenian dan

    artefak budaya bangsa diharapkan dapat menunjang devisa negara melalui industri

    pariwisata.

    Sebagai bagian integral, bidang kesehatan masyarakat dan kesehatan bangsa

    merupakan pilar utama pembangunan kesejahteraan sosial. Masyarakat yang sehat akan

    menciptakan produktifitas dan daya tahan nasional. Kesehatan masyarakat merupakan ujud

    tanggung-jawab pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum. Berkembangnya

    berbagai jenis penyakit baru maupun mewabahnya penyakit lama menyisakan tantangan

    besar pembangunan nasional dimasa depan. Disatu sisi, keberadaan industri farmasi yang

    mengadakan obat-obatan terlihat berpihak kepada kepentingan modal daripada

    masyarakat. Penerapan undang-undang mal-praktek yang masih sulit karena kurangnya

    sosialisasi dan kurangnya perhatian para pelaku hukum. Oleh sebab itu Pemuda Pancasila

    memandang bahwa kondisi kesehatan merupakan tanggung-jawab pemerintah bukan saja

    dalam konteks memajukan kesejahteraan umum tetapi juga dalam konteks melindungi

    warga-masyarakatnya. Pasalnya, praktek kolaborasi antara pelaku kesehatan, pihak rumah

    sakit dan industri farmasi telah mengakibatkan tingginya biaya perobatan. Disamping itu

    keberadaan industri farmasi yang sepenuhnya didominasi swasta perlu dilihat secara kritis.

    Pemuda Pancasila menganggap penting adanya reformasi sektor kesehatan untuk

    mengadakan obat-obatan dan biaya pengobatan murah bagi masyarakat. Pemerintah perlu

    memperkuat dan membangun institusi farmasi nasional yang memproduksi obat-obat

    untuk masyarakat, tidak didominasi swasta bahkan sebaiknya tidak dikategorikan sebagai

    BUMN karena lebih merupakan public service organization (PSO). Pemerintah perlu

    menghilangkan praktek sindikasi / kartel / oligopoly industri farmasi dan konspirasiindustri farmasi dengan pelaku kesehatan, agar mendukung ketersediaan obat-obatan yang

    terjangkau masyarakat. Pemuda Pancasila memandang praktek konspirasi disektor

    kesehatan adalah tindakan tidak berperikemanusiaan. Selain itu, Pemerintah bersama-sama

    seluruh komponen masyarakat perlu lebih aktif menanggulangi kasus-kasus kejahatan

    kesehatan sesuai tanggung-jawabnya melindungi warga-negara. Sosialisasi terhadap

    undang-undang mal-praktek perlu dilakukan secara lebih intensif.

    Pada bagian lain, pendidikan nasional merupakan dimensi kehidupan bangsa yang

    penting. Bangsa yang maju dan kokoh adalah bangsa dengan kualitas sumber daya

    manusia yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terampil,

    berintegritas kebangsaan dan mempunyai etos kerja yang baik. Sebagaimana amanat UUD1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dari segala aspek kehidupannya, maka

    pendidikan nasional sepatutnya diarahkan pada upaya membentuk masyarakat modern

    12

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    13/21

    yang berbudi pekerti luhur. Suatu keadaan dimana masyarakat Indonesia semakin sadar

    dan mampu mengadopsi iptek dalam kehidupan mereka secara efisien dan efektif, serta tak

    kalah pentingnya mempunyai integritas kebangsaan (nasionalisme) yang tinggi.

    Disamping itu, pendidikan nasional diselenggarakan untuk mengadakan sejumlah

    kompetensi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan nasional diberbagai sektor

    pembangunan.

    Disadari selama bangsa ini merdeka, kita baru mengkonsumsi hasil karya intelektual

    negara lain dan belum banyak hasil karya intelektual bangsa kita yang bisa dipergunakan

    untuk mengerakkan sektor-sektor pembangunan nasional. Kemutakhiran iptek yang

    dipergunakan pada berbagai industri belum sepenuhnya dapat dialihkan atau diadopsi

    karena keterbatasan kualitas sumber daya manusia. Bahkan masih banyak sumber daya

    alam belum dapat dikerjakan oleh putra bangsa secara maksimal karena keterbatasan

    kompetensi.

    Bersamaan dengan latar belakang itu, Pemuda Pancasila memandang penting

    penyelenggaraan pendidikan nasional yang berbasis kompetensi. Dalam hal ini kompetensi

    masyarakat dibentuk untuk menyediakan keterampilan dan keahlian yang dibutuhkandalam berbagai sektor kehidupan masyarakat khususnya sektor pertanian, peternakan,

    perikanan, kelautan, pertambangan dan perekonomian. Pendidikan nasional yang berbasis

    kompetensi perlu juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mengelola

    potensi-potensi ditingkat lokal. Pada konteks ini pendidikan nasional perlu memperhatikan

    potensi sumber daya alam dan nuansa masyarakat ditingkat lokal. Pendidikan nasional

    berbasis kompetensi lokal diharakan dapat menciptakan keselarasan materi pendidikan

    dengan kondisi dan potensi lokal baik dibidang pertanian, peternakan, perikanan, kelautan,

    pertambangan maupun perekonomian. Selain itu pendidikan nasional berbasis kompetensi

    lokal akan mencegah pergerakan masyarakat ke kota (urbanisasi) dan menunjang

    pertumbuhan desa seiring pemikiran industrialisasi pedesaan.

    Perguruan tinggi berada digaris terdepan dalam pengembangan sumber daya

    manusia. Perguruan tinggi harus menjadi pelopor kehidupan akademis dengan orientasi

    penelitian dan pengabdian masyarakat. Perguruan tinggi diselenggarakan untuk mencetak

    pemikir dan pengerak kehidupan masyarakat, yang produktif menghasilkan gagasan,

    inisiatif, karsa dan karya sebagai ujud kontribusinya bagi pembangunan nasional. Pada sisi

    lain, perguruan tinggi juga diharapkan menghasilkan suatu angkatan kerja yang memadai

    dan kompeten. Dalam hal upaya membentuk angkatan kerja yang berkualitas,

    sesungguhnya bukan saja menjadi peran perguruan tinggi, tetapi perlu lebih diperankan

    oleh penyelenggaraan sekolah menengah yang berbasis kompetensi lokal dan dengan

    sendirinya akan membantu perguruan tinggi menjalankan perannya secara maksimalmencetak angkatan kerja yang berkompeten. Melalui penyelenggaraan sekolah menengah

    yang disesuaikan dengan kebutuhan, potensi dan nuansa lokal diharapkan akan

    membentuk suatu angkatan kerja yang termotivasi dan berkemampuan mengerakkan

    perekonomian pedesaan.

    Pemuda Pancasila memandang perlu penyelenggaraan pendidikan sekolah

    menengah atas yang tidak menyamaratakan kondisi masyarakat tetapi memperhatikan

    potensi, kebutuhan dan nuansa lokal. Hal itu dapat dilakukan dengan mengadakan sekolah

    menengah atas dibidang pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, pertambangan dan

    perekonomian. Dengan demikian penyelenggaraan sekolah menengah atas dapat turut

    berperan optimal menyediakan sumber daya manusia siap kerja tanpa harus melaluiperguruan tinggi dan dengan sendirinya memberikan kemudahan serta mengurangi beban

    biaya pendidikan bagi masyarakat.

    13

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    14/21

    Dari sudut fasilitas, tak bisa dipungkiri bahwa upaya peningkatan kualitas sumber

    daya manusia harus diupayakan melalui perluasan penyediaan pra-sarana dan sarana

    pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Penyelenggaraan APBN perlu memprioritaskan

    pelaksanaan pendidikan nasional sebagai investasi nasional yang vital bagi masa depan

    bangsa. Fasilitas pendidikan nasional wajib diadakan secara merata baik vertical

    (pedesaan-perkotaan serta masyarakat kelas ekonomi bawah-menengah-atas) maupunhorizontal (diseluruh pelosok tanah air). Pendidikan yang murah dan terjangkau sejatinya

    adalah hak masyarakat dan kewajiban pemerintah demi menjaga masa depan bangsa.

    Sejalan dengan pemikiran tersebut, hal-hal mengenai peningkatan kesejahteraan

    pendidik/guru, program beasiswa dan program transfer teknologi merupakan aktifitas

    pokok yang harus dikembangkan oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah dapat

    menarik keterlibatan swasta termasuk investor asing, misalnya dengan mengeluarkan

    ketentuan transfer-teknologi dan kewajiban membangun sekolah-sekolah masyarakat

    terhadap investasi asing sesuai bidang dan wilayah investasinya.

    VII. HUBUNGAN INTERNASIONAL

    Indonesia sebagai bangsa dan negara yang bergaul dan terbuka dengan negara

    dan bangsa-bangsa lain didunia mempunyai kewajiban dan misi universal untuk

    menciptakan dunia global yang lebih baik, terutama turut berperan aktif menjaga

    perdamaian dunia, hak asasi manusia dan mengurangi kerusakan lingkungan hidup.

    Keterlibatan Indonesia dalam wadah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun

    1948 mencerminkan kesadaran bangsa dan negara Indonesia untuk memperjuangkan

    perdamaian dan keadilan dalam tatanan dunia.

    Di sisi lain dunia internasional kini telah berkembang dalam tatanan dunia

    yang baru. Dominasi suatu negara atau bangsa terhadap negara atau bangsa lain

    tidak saja dilakukan dengan penguasaan fisik bersenjata melainkan melalui sistem

    hegemoni informasi, dominasi ilmu pengetahuan dan teknologi, penguasaan

    teknologi kesehatan, dan penguasaan bursa saham-saham perdagangan. Kesemua hal

    tersebut menjadi insentif adanya bentuk-bentuk penjajahan baru melalui sistem

    ekonomi kapitalisme global dan hukum internasional.

    Tekad untuk membebaskan umat manusia didunia dari rasa takut,

    keterbelakangan, kemiskinan dan penindasan pada masa kini perlu ditinjau secara

    kritis. Sebabnya, kerjasama antara negara maju dengan negara berkembang/miskindiordinasi oleh modal dan teknologi negara maju terhadap negara

    berkembang/miskin. Audit global terhadap penyelenggaraan hak asasi manusia,

    demokrasi, kelestarian lingkungan hidup cenderung lebih ofensif ke negara-negara

    berkembang/miskin ketimbang negara-negara maju.

    PBB semestinya memberikan peran yang lebih baik kepada negara-negara

    berkembang/miskin untuk menjaga perdamaian dunia dan merumuskan

    kesepakatan-kesepakatan PBB. Sehingga keputusan-keputusan PBB dapat

    mengakomodir keanekaragaman sistem sosial dan budaya suatu bangsa serta

    mengindahkan etika politik untuk menjaga kedaulatan ekonomi dan politik negara-

    negara berkembang/miskin.

    14

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    15/21

    Pemuda Pancasila memandang kebijakan diplomasi dan hubungan

    internasional perlu dilaksanakan dengan memperhatikan kesatu; menciptakan

    hubungan saling menguntungkan berupa kerjasama ekonomi serta kerjasama

    dibidang iptek, telekomunikasi dan transportasi. Kedua; politik diplomasi

    pemerintah perlu dikerahkan untuk menjaga batas-batas negara dan wilayah

    perbatasan negara kesatuan republik Indonesia. Ketiga; membangun

    kerjasama antar kelompok masyarakat diantara bangsa-bangsa dan negaramenjaga ekosistem global khususnya antisipasi pemanasan global (global

    warming), penangulangan terorisme dan peredaran narkoba.

    Namun demikian Pemuda Pancasila menghimbau agar pemerintah dan

    masyarakat Indonesia harus kritis menyikapi fenomena kapitalisme global yang

    terkandung dalam wadah world trade organization. Dalam hal ini Pemuda Pancasila

    meyakini bahwa sesungguhnya kapitalisme global telah menjadi penyebab berbagai

    kerusakan lingkungan hidup, kemiskinan, kebodohan, pelanggaran HAM dan

    pengingkaran nilai-nilai demokrasi di dunia.

    VIII. REKOMENDASI

    Menanggapi latar belakang dan pemahaman situasi nasional bangsa dan

    masyarakat khususnya dimasa 5 (lima) tahun kedepan tersebut, sebagaimana telah

    dipaparkan sebelumnya Musyawarah Besar ke VIII Pemuda Pancasila

    merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut :

    1. Pemuda Pancasila memandang bahwa penguatan Pancasila sebagai ideologi

    negara perlu dilaksanakan dengan lebih memperlakukan Pancasila sebagai

    nilai-nilai pendidikan dan kepemimpinan (leadership), kemudian setelah itu,

    dikembangkan untuk menumbuhkan komitmen politik masyarakat secara

    meluas. Pemuda Pancasila memandang penting kolaborasi seluruh elemen

    masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sosial

    yang berubah, sehingga dapat membangkitkan pengaruhnya kembali sebagai

    pandangan hidup bangsa dan ideologi negara. Dengan begitu diyakini ideologi

    Pancasila akan berperan besar membentuk kesamaan perilaku atau nation

    character buildingsebagaimana yang diharapkan para pendiri bangsa.

    2. Pemuda Pancasila memandang bahwa konsep-konsep reformasi birokrasi untuk

    mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa masih harus

    diperjuangkan dimasa depan bagi kemaslahatan bangsa. Sistem audit kegiatanpemerintah, sistem perpajakan untuk keperluan pelayanan masyarakat (public

    service), struktur, mekanisme, prosedur dan kebijakan pemerintahan yang

    efisien merupakan hal-hal yang perlu terus diperjuangkan untuk mereformasi

    birokrasi dan merealisasikan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good

    and clean government). Selain itu, reformasi birokrasi secara khusus perlu

    diterapkan untuk memberdayakan masyarakat pada tingkat akar-rumput di

    territorial. Dalam konteks ini, desain reformasi birokrasi perlu dilakukan

    dengan mengadakan instrumen-instrumen pembangunan sektor pertanian,

    perikanan, perkebunan, kelautan hingga level kecamatan untuk meningkatkan

    kesejahteraan sosial masyarakat pada level teritorial akar rumput. Sehingga

    reformasi birokrasi dirasakan secara menyeluruh bukan saja pada level puncak(elite) pemerintahan.

    15

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    16/21

    3. Pemuda Pancasila memandang bahwa pemilihan kepala daerah khususnya

    Gubernur/Kepala Daerah tingkat propinsi perlu dikembalikan dalam posisinya

    semula sebagai rejim pemerintahan (bukan tergolong rejim pemilu).

    4. Pemuda Pancasila memandang praktek demokrasi politik saat ini baru bekerja

    pada level prosedural dan simbolik. Karenanya aspek-aspek etik, edukasi dan

    sosialiasi politik-substansi perlu menjadi concern semua pihak baik lembaga pemerintah, partai politik, ormas, dan media massa. Dengan demikian

    diharapkan akan mencetak elit-elit politik yang merakyat dan membentuk

    masyarakat yang kritis melaksanakan partisipasi politiknya.

    5. Pemuda Pancasila memandang penting waktu penyelenggaraan pemilihan

    presiden yang dilaksanakan sebelum atau bersamaan dengan pemilihan

    legislatif. Pemilihan presiden/eksekutif yang dilaksanakan sebelum atau

    bersamaan dengan pemilihan legislatif akan lebih cocok dengan sistem

    presidensil serta akan menciptakan sebuah koalisi kekuatan politik yang lebih

    permanen dilevel pemerintahan dan legislatif.

    6. Pemuda Pancasila menyerukan kepada pemerintah untuk menerapkan

    kebijakan yang berpihak kepada para petani Indonesia, mulai dari penyediaan

    pupuk murah, kepemilikan aset/tanah, pembangunan sarana irigasi yang tepat-

    guna serta tidak ragu-ragu untuk melakukan proteksi terbatas terhadap

    beberapa produk petani Indonesia. Proteksi terbatas dimaksud dapat berupa

    pembatasan kebijakan impor maupun wilayah pemasaran komiditi pertanian.

    7. Pemuda Pancasila beranggapan pemerintah perlu mewajibkan kalangan

    pengusaha/industri besar baik modal asing maupun domestik untuk

    mengalihkan sebagian proses produksi ataupun distribusinya kepada industri

    rakyat. Dengan demikian pengusaha kecil dan menengah dapat belajar

    memproduksi dan memasarkan barang-barang sesuai prinsip-prinsip

    manajemen modern dan kebutuhan pasar. Disamping itu Pemuda Pancasila

    memandang pentingnya ketegasan pemerintah pusat dan lokal untuk

    menyederhanakan proses-proses perijinan usaha serta menghapus peraturan dan

    pungutan yang telah menghambat pertumbuhan industri rakyat.

    8. Pemuda Pancasila memandang penting pemerintah dalam hal ini departemen

    koperasi untuk menciptakan kerjasama antar koperasi, guna memperbesar

    keberhasilan konsep koperasi sebagai bangunan usaha bersama yang modern,

    mampu berkembang dan bersaing. Pemuda Pancasila juga memandang pentingperanan Bank-Bank Pemerintah untuk aktif melakukan pembinaan kepada

    koperasi daripada sekedar menunggu pengembalian kredit. Dalam perspektif

    Pemuda Pancasila, mengembangkan koperasi sebagai suatu badan usaha yang

    memproduksi barang sekaligus sebagai pasar/konsumen pemakai, berarti tidak

    memberikan keuntungan kepada swasta. Terkecuali untuk barang dan jasa yang

    belum mampu diproduksi/dipasarkan langsung ke konsumen oleh koperasi.

    Dengan demikian koperasi diharapkan mampu tumbuh, mandiri dan kokoh

    sebagai soko guru ekonomi bangsa.

    16

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    17/21

    9. Terlepas dari target-target APBN yang hendak dicapai, Pemuda Pancasila

    memandang pentingnya penerapan target APBN yang realistis dan workableyang bisa diperoleh dari upaya menggenjot BUMN. Dalam hal ini, betapapun

    pentingnya peran BUMN terhadap struktur keuangan negara, Pemuda Pancasila

    memandang bahwa siapapun pemerintahan (eksekutif dan legislatif) tidak bolehatau tidak patut sekali-kali menjadikan insitusi pelayanan masyarakat (public

    service organization) seperti Bulog, Rumah Sakit, Sekolah, dan lainnya selaku

    BUMN dikemudian hari.

    10. Pemuda Pancasila memandang pentingnya kemandirian lembaga-lembaga

    peradilan hakim, polisi dan jaksa dari berbagai intervensi kekuasaan. Pemuda

    Pancasila memandang bahwa korupsi akan berujung pada rontoknya ketahanan

    nasional dan menyengsarakan kehidupan masyarakat. Kejahatan korupsi harus

    ditindak secara khusus, tanpa pandang bulu diperlakukan sebagai musuh negara

    dan masyarakat (public and state enemy), dan divonis seberat-beratnya untuk

    menghasilkan efek-jera. Pemberantasan korupsi dilakukan secara merataterhadap semua kasus yang telah memiliki bukti-bukti hukum memadai,

    sehingga tidak terkesan tebang pilih apalagi menjadi alat politik kekuasaan.

    Disamping itu, pencegahan korupsi perlu dilakukan secara komprehensip lintas

    sektoral. Berbagai kebijakan-kebijakan yang tumpang tindih ataupun bercelah

    korupsi tidak boleh dibiarkan dan diratifikasi sesuai situasi dan kondisi

    peruntukannya. Pendidikan dan pembinaan mental tolak korupsi perlu

    ditanamkan sedini mungkin diberbagai institusi sosial pendidikan/agama,

    sehingga sikap menolak korupsi diharapkan akan menjadi watak kepribadian

    bangsa.

    11. Pemuda Pancasila memandang bahwa meski substansi HAM berlaku universal

    dan bisa terdapat kesamaan diantara bangsa-bangsa didunia namun penerapan

    HAM di Indonesia perlu memperhatikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

    Sejalan dengan penegakkan hukum, Pemuda Pancasila memandang upaya

    penegakkan HAM tidak boleh dijadikan senjata politik kelompok tertentu.

    Tetapi pada pihak lain, birokrasi dan aparatur pemerintah wajib menyediakan

    saluran-saluran pelaksanaan HAM dan penegakkan hukum terhadap

    pelanggaran HAM untuk menghadirkan rasa keadilan dan menjaga

    keseimbangan kehidupan sosial antara kepentingan individu dan kepentingan

    kelompok.

    12. Pemuda Pancasila memandang perlu ada penanggulangan khusus untukmeningkatkan kewaspadaan diwilayah perbatasan. Lemahnya pengawasan

    diwilayah perbatasan darat dan kawasan perairan akan menyuburkan aktifitas

    illegal, penyelundupan, pencurian sumber daya alam, bahkan berpotensi

    menguntungkan kegiatan terorisme. Sebagai wacana yang masih terus

    berkembang, Pemuda Pancasila memandang pentingnya pemberdayaan

    wilayah perbatasan sebagai salah satu wilayah transmigrasi dan terkategori

    sebagai wilayah pesisir yang perlu diprogramkan dalam kebijakan

    pembangunan nasional dimasa depan. Pemberdayaan wilayah perbatasan

    tersebut juga ditujukan untuk meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan

    terhadap gangguan pertahanan dan keamanan nasional.

    17

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    18/21

    13. Pemuda Pancasila memandang terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang

    perlu dicegah dan diberantas. Karenanya pelaku teror harus ditindak seberat-

    beratnya bila perlu divonis hukuman mati. Tetapi hukuman mati saja tidak

    cukup (sebab kadang justru sebaliknya bisa menyuburkan terorisme), perlu

    ditindaklanjuti dengan tindakan edukasi dan sosialisasi yang mengugurkan

    ajaran/pengaruh terorisme.

    14. Pemuda Pancasila memandang pemerintah dan seluruh pelaku hukum ditanah

    air perlu bersatu padu untuk melakukan proteksi hukum terhadap karya

    kesenian dan artefak budaya bangsa melalui produk-produk hukum (HAKI, dll)

    yang kuat dan memadai dimata hukum internasional. Dengan demikian

    diharapkan peristiwa serupa reog ponorogo atau lagu-lagu melayu yang

    menjadi kontroversi antara pemerintah republik Indonesia dengan Malaysia

    tidak terulang kembali serta karya seni dan budaya bangsa terlindungi dari

    praktek manipulasi asing. Lebih dari itu dengan proteksi hukum yang kuat dan

    memadai terhadap karya kesenian dan artefak budaya bangsa diharapkan dapat

    menunjang devisa negara melalui industri pariwisata.

    15. Pemuda Pancasila berprinsip kondisi kesehatan merupakan tanggung-jawab

    pemerintah bukan saja dalam konteks memajukan kesejahteraan umum tetapi

    juga dalam konteks melindungi warga-masyarakatnya. Pemuda Pancasila

    menganggap penting adanya reformasi sektor kesehatan untuk menyediakan

    obat-obatan dan biaya pengobatan murah. Pemerintah perlu memperkuat dan

    membangun institusi farmasi nasional yang memproduksi obat-obat untuk

    masyarakat, tidak didominasi swasta, bahkan sebaiknya tidak dikategorikan

    sebagai BUMN karena lebih merupakan public service organization (PSO).

    Pemerintah perlu menghilangkan praktek sindikasi / kartel / oligopoly industri

    farmasi dan konspirasi industri farmasi dengan pelaku kesehatan, agar

    mendukung ketersediaan obat-obatan dan biaya pengobatan yang terjangkau

    masyarakat. Pemuda Pancasila memandang praktek konspirasi disektor

    kesehatan adalah tindakan tidak berperikemanusiaan. Pemerintah bersama-

    sama seluruh komponen masyarakat perlu lebih aktif menanggulangi kasus-

    kasus kejahatan kesehatan sesuai tanggung-jawabnya melindungi warga-

    negara. Selain itu, sosialisasi terhadap undang-undang mal-praktek perlu

    dilakukan secara lebih intensif.

    16. Pemuda Pancasila memandang penting penyelenggaraan pendidikan nasional

    yang berbasis kompetensi. Kompetensi masyarakat dibentuk untuk

    menyediakan keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan dalam berbagaisektor kehidupan masyarakat khususnya sektor pertanian, peternakan,

    perikanan, kelautan, pertambangan dan perekonomian. Pendidikan nasional

    yang berbasis kompetensi perlu ditujukan untuk meningkatkan kemampuan

    masyarakat mengelola potensi-potensi ditingkat lokal. Pada konteks ini

    pendidikan nasional perlu memperhatikan potensi sumber daya alam dan

    nuansa masyarakat ditingkat lokal. Pendidikan nasional berbasis kompetensi

    lokal diharakan dapat menciptakan keselarasan materi pendidikan dengan

    kondisi dan potensi lokal baik dibidang pertanian, peternakan, perikanan,

    kelautan, pertambangan maupun perekonomian. Selain itu pendidikan nasional

    berbasis kompetensi lokal akan mencegah pergerakan masyarakat ke kota

    (urbanisasi) dan menunjang pertumbuhan desa seiring pemikiran industrialisasipedesaan.

    18

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    19/21

    Pemuda Pancasila memandang perlu penyelenggaraan pendidikan sekolah

    menengah atas yang tidak menyamaratakan kondisi masyarakat tetapi

    memperhatikan potensi, kebutuhan dan nuansa lokal. Hal itu dapat dilakukan

    dengan mengadakan sekolah menengah umum (smu) dibidang pertanian,

    peternakan, perikanan, kelautan, pertambangan dan perekonomian. Dengan

    demikian penyelenggaraan sekolah menengah umum (smu) dapat turutberperan optimal menyediakan sumber daya manusia siap kerja tanpa harus

    melalui perguruan tinggi dan dengan sendirinya memberikan kemudahan serta

    mengurangi beban biaya pendidikan bagi masyarakat.

    Lebih lanjut Pemuda Pancasila menganggap bahwa pendidikan nasional adalah

    investasi vital bagi masa depan bangsa. Karenanya, penyelenggaraan

    pendidikan nasional perlu mendapatkan dukungan APBN secara maksimal

    sesuai amanat konstitusi dan wajib diadakan secara merata baik vertikal

    (pedesaan-perkotaan serta untuk kelas ekonomi bawah-menengah-atas) maupun

    horizontal (diseluruh pelosok tanah air). Pendidikan yang murah dan terjangkau

    adalah hak masyarakat dan kewajiban pemerintah demi menjaga masa depanbangsa. Hal-hal mengenai peningkatan kesejahteraan pendidik/guru, program

    beasiswa dan program transfer teknologi merupakan aktifitas pokok yang harus

    dikembangkan oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah dapat menarik

    keterlibatan swasta termasuk investor asing, misalnya dengan mengeluarkan

    ketentuan transfer-teknologi dan kewajiban membangun sekolah-sekolah

    masyarakat terhadap investasi asing sesuai bidang dan wilayah investasinya.

    17. Pemuda Pancasila memandang kebijakan diplomasi dan hubungan

    internasional perlu dilaksanakan dengan memperhatikan kesatu; menciptakanhubungan saling menguntungkan berupa kerjasama ekonomi serta kerjasama

    dibidang iptek, telekomunikasi dan transportasi. Kedua; politik diplomasipemerintah perlu dikerahkan untuk menjaga batas-batas negara dan wilayah

    perbatasan negara kesatuan republik Indonesia.Ketiga; membangunkerjasama

    antar kelompok masyarakat diantara bangsa-bangsa dan negara untuk menjaga

    ekosistem global khususnya antisipasi pemanasan global ( global warming),

    penangulangan terorisme dan peredaran narkoba.

    18. Dinamika perkembangan situasi dan kondisi politik saat ini menunjukkan

    pergeseran fenomena sosial-politik nasional yang cenderung menjadikan rekam

    jejak dan citra perorangan sebagai faktor menentukan. Dalam dinamika situasi

    dan kondisi perpolitikan nasional tersebut, organisasi sosial kemasyarakatanPemuda Pancasila dituntut untuk mampu menjadi tempat bersemainya para

    kader-kader bangsa. Dan organisasi sosial kemasyarakatan Pemuda Pancasila

    perlu menjadi wahana strategis pembinaan dan pengabdian masyarakat.

    Beberapa fungsi dan peran organisasi sosial kemasyarakatan Pemuda Pancasila

    yang antara lain menjadi Motivator dan Dinamisator beragam lapisan

    masyarakat mencapai tujuan pembangunan nasional, Komunikator

    mengabadikan nilai-nilai kepemimpinan Pancasila, Motor penggerak

    masyarakat membangun ketahanan nasional merupakan fungsi dan peran

    organisasi yang menjadi acuan pertimbangan menjalankan partisipasi

    politiknya. Sesuai makna kelahirannya, diyakini bahwa lembaga, kader dan

    anggota Pemuda Pancasila merupakan asset bangsa. Karenanya denganmemahami berbagai situasi nasional secara kelembagaan Pemuda Pancasila

    tidaklah berpolitik. Tetapi Pemuda Pancasila memiliki keterpanggilan moril

    19

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    20/21

    untuk menempatkan kader-kader terbaiknya terlibat aktif dalam institusi politik

    (legislatif dan eksekutif) melalui berbagai instrumen demokrasi/partai politik

    yang sesuai dengan nilai-nilai perjuangan Pemuda Pancasila sebagai bentuk

    partisipasi politik Pemuda Pancasila. Tidak kalah pentingnya, Pemuda

    Pancasila juga perlu mempertimbangkan kesadaran politik anggotanya sebagai

    hak eksklusif warga negara yang semakin menjadi keyakinan luas masyarakat

    dewasa ini.

    19. Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut Pemuda Pancasila melalui

    Musyawarah Besar VIII ini akan melaksanakan partisipasi politiknya dalam

    pemilu legislatif dan presiden/eksekutif untuk mendukung konsep dan

    pemikiran nasionalisme-kebangsaan berdasarkan Pancasila serta

    merekomendasikan kepada segenap jajaran, kader dan anggota Pemuda

    Pancasila untuk mendukung partai-partai politik yang mengusung konsep dan

    pemikiran kebangsaan-Pancasila sesuai pencerminan pendirian dan perjuangan

    organisasi. Secara khusus, Pemuda Pancasila memandang pemilihan presiden

    merupakan momentum meretas jalan menuju solusi-solusi nasional dan bukan

    sekedar kemewahan demokrasi. Karenanya, dalam Pemilu Presiden/eksekutifPemuda Pancasila perlu memberikan dukungan kepada kandidat calon presiden

    yang dipandang mampu mengimplementasikan konsep nasionalisme

    kebangsaan tadi kedalam rencana-rencana kebijakan pembangunan nasional

    dibidang ekonomi, hukum, sosial-budaya, hankamnas dan diplomasi

    internasional secara konkrit.

    20

  • 8/14/2019 03 - Materi C

    21/21

    REKOMENDASI INTERNAL

    1. Keputusan Rapat Pimpinan Paripurna Pemuda Pancasila tahun 2003 :

    Bahwa Partai Patriot Pancasila adalah Partai Politik yang dilahirkan Pemuda

    Pancasila dan merupakan satu-satunya alat politik Pemuda Pancasila yang

    diamanahkan oleh MUBESLUB Pemuda Pancasila Tahun 1999 untukmewujudkan cita-cita Organisasi yang dideklarasikan pada tanggal 1 Juni 2001 di

    Jakarta. Hak-hak politik Anggota Pemuda Pancasila tetap sesuai dengan

    ketentuan-ketentuan organisasi baik hasil MUBESLUB Tahun 1999, MUBES VII

    dan RAPIMPUR Pemuda Pancasila Tahun 2003.

    2. Keputusan Rapat Kerja Nasional Pemuda Pancasila tahun 2005

    a. Meningkatkan peran serta Pemuda Pancasila dalam setiap kegiatan Politik

    dan Kenegaraan dengan menyalurkan aspirasi politik melalui Partai Patriot

    Pancasila.

    b. Meningkatkan peran serta Pemuda Pancasila dalam setiap kegiatan Politik

    dan Kenegaraan dengan menyalurkan aspirasi politik melalui Partai Patriot

    Pancasila, dengan tidak mengurangi hak-hak politik anggota Pemuda

    Pancasila sesuai dengan ketentuan Mubeslub tahun 1999, Mubes VII tahun

    2001 dan Rapimpur tahun 2003.

    c. Anggota Pemuda Pancasila tidak diperbolehkan merangkap

    keanggotaannya di dalam OKP / Ormas lain kecuali kecuali di PPM, FKPPI

    dan Forum Keluarga Besar Putra Putri POLRI.

    3. Keputusan Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila Tahun 2009

    Aspirasi Politik Pemuda Pancasila harus disalurkan melalui Partai Patriot baiksecara institusi maupun secara individu.

    Ditetapkan di : Jakarta

    Pada tanggal : 2 2 Pebruari 2009

    PIMPINAN SIDANG

    MUSYAWARAH BESAR VIII PEMUDA PANCASILA

    ttd. ttd.

    (Naswan Gunawan) (Amran Bakir Nai)

    Ketua / Anggota Sekretaris / Anggota

    ttd. ttd. ttd.

    (Drs. H. Zainal Arifin, MM.) (Khalid, S. Pdi.) (Frits Aronggear, S. Sos.)

    Anggota Anggota Anggota

    21